Upload
others
View
12
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
AKTIVITAS KONSELING ISLAM DALAM PEMBINAAN AKHLAKUL
KARIMAH PONDOK PESANTREN DARUL ARQAM
MUHAMMADIYAH PUNNIA PINRANG
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi salah satu Syarat meraih Gelar Sarjana (S.Sos)
Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam pada Fakultas Agama Islam
Unismuh Makassar
Oleh
WAHYUNINGSI ORON
Nim: 105271107116
JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM
FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
1442 /2020
ii
AKTIVITAS KONSELING ISLAM DALAM PEMBINAAN AKHLAKUL
KARIMAH PONDOK PESANTREN DARUL ARQAM
MUHAMMADIYAH PUNNIA PINRANG
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi salah satu Syarat meraih Gelar Sarjana (S.Sos)
Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam pada Fakultas Agama Islam
Unismuh Makassar
Oleh
WAHYUNINGSI ORON
Nim: 105271107116
JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM
FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
1442 /2020
v
SURAT PERNYATAAN
Saya yang bertandatangan di bawah ini :
Nama : Wahyuningsi Oron
NIM : 105271107116
Fakultas/Prodi : Agama Islam/Komunikasi dan Penyiaran Islam
Dengan ini menyatakan hal sebagai berikut :
1. Mulai dari penyusunan proposal sampai selesai penyusunan skripsi ini, saya
menyusun sendiri skripsi saya (tidak dibuatkan oleh siapapun).
2. Saya tidak melakukan penjiplakan (plagiat) dalam menyusun skripsi.
3. Apabila saya melanggar perjanjian seperti pada butir 1, 2, dan 3, saya
bersedia menerima sanksi sesuai dengan aturan yang berlaku.
Demikian perjanjian ini saya buat dengan penuh kesadaran.
Makassar, 02 Rabi’ul Awwal 1442 H
20 Oktober 2020 M
Yang Membuat Pernyataan,
Wahyuningsi Oron
NIM : 105271107116
Materai
6000,-
vi
ABSTRAK
Nama : WAHYUNINGSI ORON
Nim : 105271107116
Skripsi ini bertujuan untuk meneliti Aktivitas Konseling Islam dalam
Pembinaan Akhlakul Karimah. Masalah yang diteliti dalam tulisan ini difokuskan
pada beberapa hal yaitu: (1)Bagaimana Metode Konseling Islam dalam
Pembinaan Akhlakul Karimah Pondok Pesantren Darul Arqam Muhammadiyah
Punnia Pinrang.(2)Bagaimana Aktivitas Konseling Islam di Pondok Pesantren
Darul Arqam Muhammadiyah Punnia Pinrang(3)Apa Faktor Pendukung dan
Penghambat Konseling Islam dalam Pembentukan Akhlakul Karimah di Pondok
Pesantren Darul Arqam Muhammadiyah Punnia Pindrang?
konseling Islam merupakan bimbingan yang berlandaskan pada Al
Qur’an dan Sunnah Rasul. Dalam Bimbingan Konseling Islam, Al – Qur’an dan
Al–Hadits dijadikan sebagai landasan utama, sebab keduanya merupakan sumber
dari segala sumber pedoman kehidupan umat Islam. Teori – teori dalam
bimbingan konseling Islam semuanya mempunyai dasar di dalam Al – Qur’an
dan hadits
Tujuan dalam penelitian ini adalah Untuk mengetahui Aktivitas
Konseling Islam dalam Pembinaan Akhlakul Karimah, faktor pendukung dan
penghambat dan untuk mengetahui metode apa yang baik dalam memberikan
konseling kepada santri dalam pembinaan akhlakul karimah.
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan jenis penelitian kualitatif
Dengan menggunakan metode pendekatan sosiologi, budaya, agama dan
pendidikan. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah peneliti
melakukan dengan alat bantu berupa pedoman Observasi, wawancara,diskusi dan
dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis data
deskriptif kualitatif.
Hasil penelitin menunjukkan bahwa Rata-rata Santri Pondok Pesantren
darul Arqam Muhammadiyah Punnia Pinrang memiliki beberapa Masalah
terhadap Santrinya yaitu masalah kenakalan , masalah pacaran, dalam hal aspek
pendidikan dan aspek sosial yang membuat kenakalan pada Santri di akibatkan
karna pergaulan yang kurang baik dan kurang nya BKI sehingga sering kali
mereka mengulangi kesalahan yang sama.
vii
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah, kami memujiNya, meminta pertolongan dan
memohon ampunan kepadaNya, dan kami berlindung kepadaNya dari kejahatan
jiwa-jiwa kami dan keburukan amal-amal kami.Barangsiapa yang telah Allah beri
petunjuk, maka tidak ada satu pun jua yang dapat menyesatkannya. Barangsiapa
yang telah disesatkan oleh Allah, maka tidak ada satu pun jua yang dapat
menunjukinya.Tidak ada tuhan yang berhak menyembah melainkan Allah semata,
tidak ada sekutu bagiNya. Semoga shalawat dan salam yang melimpah Allah
curahkan kepada Muhammad SAW., keluarganya, sahabat-sahabatnya, dan siapa
saja yang mengikuti mereka dengan baik sampai hari kiamat. Amma ba’du.
Ucapan terima kasih yang tulus penulis ucapkan kepada ayahanda
Muhammad Said Oron dan ibunda Rugaya Meturan, yang selalu memberi saya
motivasi yang di sertai dengan doa yang tulus, dan kedua saudaraku Raflan Oron
dan Azhar Meturan yang telah Memberi semangat dan doanya, tak lupa ucapan
trimakasih juga kepada kel. besar Oron dan Meturan yang selalu mendukung baik
berupa materi, tenaga, doa, dan dukungan, sehingga penulis dapat menyelesaikan
pendidikan pada jurusan, Komunikasi dan Penyiaran Islam di Universitas
Muhammadiyah Makassar. Semoga jasa-jasanya dapat di balas oleh Allah Swt.
Amin.
Alhamdulillah atas izin Allah saya dapat menyelesaikan tugas pembuatan
Skripsi ini. Selama dalam proses penulisan skripsi ini, penulis banyak sekali
menerima bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu perkenankan penulis untuk
mengucapkan terimakasih melalui tulisan ini kepada :
1. Prof. Dr. H. Ammbo Asse, M.Ag. Selaku Rektor Universitas
Muhammadiyah Makassar
2. Bapak Drs. H. Mawardi Pewangi. M.Pd.I. selaku Dekan Fakultas
Agama Islam Universitas Muhammadiyah Makassar.
3. Dr. Syeikh Mohammed Mohammed Thoyyib Khoory. Selaku Founder
Yayasan Asia Muslim Charity Foundation (AMCF) Dubai Emirat
Arab
4. Bapak Dr. H. Abbas Baco Miro, Lc. MA. selaku Ketua Jurusan
Komunikasi dan penyiaran Islam Universitas Muhammadiyah
Makassar.
5. Bapak Dr. Sudir Koadhi, S.S,.M.Pd.I. selaku pembimbing I yang
telah dengan sabar membimbing dan memberikan motivasi serta
arahan dalam penyelesaian skripsi ini.
6. Ibunda Dr. Meisil B. Wulur, S.Kom.I. M.Sos.I. selaku pembimbing II
yang telah dengan sabar membimbing dan mengoreksi tulisan
penulis hingga skripsi ini selesai.
7. Kepada seluruh dosen dan segenap keluarga besar civitas akademika
Fakultas Agama Islam Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam.
8. Petugas Perpustakaan Daerah Alauddin Makassar dengan penuh
kesabaran dan izinnya untuk proses peminjaman buku demi
terselesaikan skripsi ini.
9. Teman Pengajian Wa Jamila, La Agun dan La Ardin Ma’ruf trimakasi
atas Doa kalian selama ini.
10. Rekan-rekan Aspuri Muslimah dan Seperjuanganku Jurusan KPI
angkatan 2015-2016 yang selalu menjadi tempat berbagi selama
menempuh pendidikan, yang tidak dapat peneliti sebutkan satu persatu.
Selaku manusia biasa, saya menyadari bahwa dalam pembuatan karya
ilmiah ini masih terdapat kekurangan dan kesalahan sehingga saran dan kritik dari
pembaca sangat saya harapkan demi kemajuan hasil saya. Semoga Allah SWT
memberikan balasan setimpal atas segala amal baik dan bantuannya yang
diberikan kepada penulis. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penyusunan dan
penulisan karya tulis ini masih banyak kekurangan. Untuk itu kritik dan saran
yang sifatnya membangun sangat penulis harapkan. Akhirnya, semoga karya yang
sederhana ini dapat bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan.
Makassar, 2 November 2020 M.
16 Rabiul Awwal 1442 H.
Penulis
Wahyuningsi Oron
NIM:105271107116
viii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN SAMPUL………………………………………………………….. i
HALAMAN JUDUL……………………………………………………………. ii
PENGESAHAN SKRIPSI……………………………………………………... iii
BERITA ACARA MUNAQASYAH…………………………………………...
iv
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI……………………………………….. v
ABSTRAK…………………………………………………………………….....
vi
KATAP ENGANTAR……………………………………………………..…... vii
DAFTAR ISI.…………………………………………………………………..
viii
DAFTAR TABEL…………………………………………………………….... ix
BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………. 1-8
A. Latar Belakang Masalah .............................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 7
C. Tujuan Masalah ........................................................................................... 8
D. Manfaat Penelitian ....................................................................................... 8
E. Manfaat Praktisi ........................................................................................... 8
BAB II Kajian Pustaka………………………………………………………. 9-27
A. Aktivitas Konseling Islam……………………………………………........ 9
1. Pengertian Aktivitas ............................................................................... 9
2. pengertian konseling Islam .................................................................... 10
3. tujuan dasar konseling Islam ................................................................. 12
4. fungsi dan metode konseling Islam ....................................................... 14
5. asas-asas konseling Islam ...................................................................... 17
6. adab-adab konseling Islam…………………………………………….18
7. proses konseling Islam……………………………………………….. 18
8. teknik bimbingan konseling Islam…………………………………….19
B. Akhlakul Karimah………………………………………………………... 20
1. pengertian akhlakul karimah………………………………………....... 22
2. sumber dasar akhlakul karimah………………………………………... 23
3. ruang lingkup akhlak…………………………………………..……... 23
C. Pondok Pesantren ………………………………………………………... 24
1. pengertian pondok pesantren………………………………………….. 24
2. tujuan pondok pesantren………………………………………………. 25
3. unsur-unsur pondok pesantren………………………………………… 25
BAB III METODE PENELITIAN………………………………………… 28-35
A. Jenis dan pendekatan Penelitian .................................................................. 28
B. Lokasi dan Objek Penelitian ....................................................................... 28
C. fokus Penelitian ........................................................................................... 29
D. Sumber data penelitian ................................................................................ 31
E. Instrumen Penelitian .................................................................................... 32
F. Teknik Pengumpulan Data .......................................................................... 32
G. Teknik Analisis Data ................................................................................... 33
BAB IV HASIL PENELITIAN……………………………………………. 35-
48
A. Konseling Islam Dalam Pembinaan Akhlakul Karimah……………… 35-
48
BAB V PENUTUP………………………………………………………….. 49-
50
A. Kesimpulan .................................................................................................. 59
B.Saran ............................................................................................................. 50
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………. 51-53
DAFTAR RIWAYAT HIDUP……………………………………………... 54-
55
LAMPIRAN………………………………………………………………… 58-
85
ix
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Data Kasus Santri Kelas 1 MA Darul Arqam Muhammadiyah
Punnia Pinrang………………………………………………………….. 39-40
Tabel 1.2 Data Kasus Santri Kelas 2 MTs Darul Arqam Muhammadiyah
Punnia Pinrang…………………………………………………………… 41
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dampak yang dirasakan oleh manusia akibat perubahan sosial yakni
adanya perubahan pada gaya hidup, mentalitas, dan nilai-nilai yang selama ini
menjadi pengangan hidup manusia. Meski manusia satu dengan manusia yang
lainnya ada perbedaan dalam menyikapi perubahan sosial, pastinya semua
manusia tidak lepas dari tiga keadaan penting, yaitu sehat, sakit, atau mati. Seperti
halnya aktivitas komunikasi yang dapat membantu manusia dalam bertukar
informasi dan saling memahami antara satu dengan yang lainnya, konseling islam
juga dapat membantu individu atau kelompok dalam mengatasi masalah ketidak
jelasan makna dan tujuan hidup, yang sering menimbulkan kehampaan dan
hilangnya gairah hidup .1
Hal ini tentunya telah diteliti oleh ilmuan muslim yang terus menerus
menggali melalui kajian historis terhadap praktek kehidupan para sahabat nabi
dan para sufi serta melalui referensi para ulama klasik dulu.khalifah Umar bin
Khatab adalah orang pertama yang mengatur pelaksanaan Hisbah dan
mengorganisasi muhtasib (konselor) dan menugaskan mereka ke segala pelosok
kaum muslimin guna membantu orang-orang yang bermasalah
Relasi yang dibangun antara konselor dengan konseli adalah encounter,
yaitu hubungan antar pribadi yang ditandai oleh keakraban dan keterbukaan, sikap
1Abdul Basit. Konseling Islam ( Cet.1; Depok: Kharisma Putra Utama), h.2-4
2
dan kesediaan untuk saling menghargai, memahami dan menerima sepenuhnya
satu sama lain.
Konseling islam juga merupakan kegiatan yang dilakukan oleh seseorang,
dalam rangka memberikan bantuan kepada orang lain, yang mengalami kesulitan-
kesulitan rohaniyah dalam lingkungan hidupnya, agar supaya orang tersebut
mampu mengetasinya sendiri, karena timbul kesadaran atau penyerahan diri
terhadap kekuasaan Tuhan Yang Maha Esa, sehingga timbul pada dirinya suatu
cahaya harapan kebahagiaan hidup saat sekarang dan masa depan.
Islam juga memberi petunjuk bagi manusia memperoleh kebahagiaan di
dunia dan di akhirat. Islam yang kaffah itu juga menempatkan akhlak sebagai
tujuan pendidikannya, tidak ada pendidikan bila akhlak tidak dijadikan sebagai
tujuan. Sebab, para Nabi dan Rasul diutus untuk memperbaiki budi pekerti
manusia. Demikian pula Nabi Muhammad Salallahua’laihi Wassalam, Dia diutus
hanyalah untuk memperbaiki budi pekerti umat manusia. 2
Akhlak menempati kedudukan yang tinggi dalam Islam. Diantara risalah
agama yang paling penting adalah menyempurnakan akhlak yang mulia,
sebagaimana sabda Rasulullah Saw:
ن هكارم الأخلاق إوا بعثت لأت و
Artinya:
2Zulfikri Tamim, Afrizal Nazir. Akhhlak Mulia: Bimbingan Akhlak Sesuai Tuntut
Rasulullah (Jakarta: Erlangga 2015), h. 21
3
“Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia.”
(HR. Al-Baihaqi)3
Penjelasan Hadits:
Ajaran yang dibawa oleh Nabi Muhammad Salallahua’laihi wassalam
yaitu agama Islam, merupakan agama yang sempurna untuk seluruh umat manusia
sepanjang masa. Nabi MuhammadSalallahua’laihi wassalam merupakan Rasul
akhir zaman, Rasul terakir dan penutup para Nabi, yang diutus oleh Allah
Azawajalla untuk seluruh umat manusia tanpa melihat asal suku bangsanya. Misi
Nabi Muhammad antara lain adalah menyempurnakan akhlak manusia.4
Nabi Muhammad Salallahua’laihi wassalam merupakan Rasul akhir
zaman, Rasul terakhir dan penutup para Nabi, yang diutus oleh Allah untuk
seluruh umat manusia tanpa melihat asal suku bangsanya. Misi Nabi Muhammad
Salallahua’laihi Wassalam antara lain adalah menyempurnakan akhlak manusia.
Rasulullah merupakan suri tauladan untuk kita semua yang patut dijadikan
panutan dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam perkataan (Qauliyah), maupun
perbuatan (fi’liyah), dan juga ketetapannya (taqririyyah).
Dalam konteks agama akhlak bermakna perangai, budi, tabiat, adab, atau
tingkah laku . Menurut imam Al-Gazali ,akhlak adalah sifat yang tertanam dalam
jiwa manusia yang melahirkan perbuatan-perbuatan dengan mudah tanpa
memerlukan pemikiran maupun pertimbangan . sifat-sifat yang dibawa manusia
3Al-Hafizh Al-Muttaqin Abubakar Ahmad bin Husain bin Ali bin Musa bin
Abdullah Al-Baihaqi. Al-Madkhal ila As-Sunan Al-Kubra, (cet.3;Lebanon: Darul kitab Al-Ulumia.1424 H/2003 M),h.458
4Zulfikri Tamim, Afrizal Nazir. Akhhlak Mulia: Bimbingan Akhalak Sesuai
Tuntutan Rasulullah (Jakarta: Erlangga 2015), h. 23
4
sejak lahir yang tertanam dalam jiwanya dan selalu ada padanya. Sifat itu dapat
lahir berupa perbuatan baik disebut dengan akhlak mulia, atau perbuatan buruk
disebut dengan akhlak tercela sesuai dengan pembinaan. Sehingga jika
mengatakan bahwa seseorang berakhlak, maka maksudnya adalah orang tersebut
mempunyai akhlak yang baik. 5
Akhlak atau sistem perilaku disusun oleh manusia didalam sistem ide.
Sistem ide tersebut merupakan hasil dari proses penjabaran-penjabaran kaidah-
kaidah yang terkandung dalam Al-qur’an maupun hadits. Akhlak yang baik atau
yang disebut dengan akhlakul karimah adalah pola perilaku yang baik yang
berlandaskan nilai-nilai iman, islam,dan ihsan.6
Pondok Pesantren sebagai lembaga pendidikan yang tumbuh dan
berkembang di tengah-tengah masyarakat, sekaligus memadukan unsur-unsur
pendidikan yang amat penting, pertama ibadah, untuk menanamkan iman dan
takwa terhadap Allah Azawajalla, kedua tablig untuk penyebaran ilmu, ketiga
amal perbuatan dan akhlak untuk mewujudkan kemasyarakatan dalam kehidupan
sehari-hari.7
Mengapa Harus ada Konseling Islam di Pondok? Adanya Konseling Islam
bertujuan untuk mendidik dan membina akhlak agar memiliki aqidah yang kokoh,
menciptakan keperibadian muslim yang baik yaitu keperibadian yang beriman dan
5Ahmad Bangun Nasution.Royani Hanum Siregar.,Ilmu Akhlak. (Cet.1;
Jakarta: Rajawali Pers 2013),h.4
6Ahmad Bangun Nasution.Royani Hanum Siregar.,Ilmu Akhlak. (Cet.1;
Jakarta: Rajawali Pers 2013),h.5
7Adi Sasono, Solusi Islam Atas Problematika Umat, Ekonomi, Pendidikan dan
Dakwah (Cet.1; Jakarta: Gema Insani Press, 1998), h.103
5
bertakwah kepada Allah, berakhlak mulia bermanfaat bagi masyarakat.8 Andi
Syamiluddin selaku Direktor Pondok Pesantren Darul Arqam Muhammadiyah
Punnia Pinrang mengatakan, bahwa pondok pesantren milik persyarikatan
Muhammadiyah ini, mempersiapkan diri menjadi pondok pesantren unggulan di
Sulawesi selatan yang memiliki keunggulan di banding pondok-pondok pesantren
lain. Pondok pesantren Darul Arqam Muhammadiyah Punnia Pinrang merupakan
pondok pesantren modern yang ada di kabupaten pinrang.Pondok ini telah
menolerkan ribuan alumni yang berkiprah di berbagai profesi.9 pondok pesantren
Darul Arqam Muhammadiyah Punnia Pinrang berhasil menembus perguruan
tinggi baik dalam maupun luar negri, kemudian pondok pesantren ini juga
melahirkan tokoh-tokoh yang berpengaruh di tingkat daerah, provinsi, bahkan
tingkat nasional. Pesantren ini juga berperan sebagai lembaga yang mengajarkan
akhlak dan ilmu pengetahuan yang bersumber kepada ajaran Islam, dan pesantren
ini juga berperan dalam mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur, sejahtera
lahir dan batin.
Para Santri Darul Arqam Punnia Pinrang rata-rata dari keluarga yang
kurang mampu dikarenakan kebanyakan santri dari perkampungan hal ini
tentunya kebanyakan dari mereka mempunyai ciri khas yang berbeda dengan sifat
dan tingkah laku yang berbeda-beda. kemudian kebanyakan dari mereka juga
bersekolah di sekolah umum mulai dari SD sampai SMP kemudian dalam
pemahaman mengenai islam masih dikategorikan sedikit, tidak jarang dari mereka
8https://id.m.wikipedia.org/wiki/pesantren (diakses tanggal 22 oktober 2019)
9https://www.pijarnews.com (Ponpes) Muhammadiyah Punnia Pinrang. (diakses
tanggal 22 oktober 2019)
6
juga masih membawa kebiasan buruk baik perilakunya dan akhlak nyapun
berbeda dengan santri yang lain yang notabennya sudah di isi dengan pendidikan
islami dan ada juga dari mereka yang sudah lama dipondok rata-rata dari mereka
dari keluarga yang kurang mampu dan mempunyai masalah baik masalah
keluarga dan masalah kenakalan.10
Tentunya dari pihak Pondok Pesantren Darul Arqam Punnia
Muhammadiyah Labumpung Kabupaten Pinrang, mampu mengajarkan dan
membiasakan santri-santriwatinya berpuasa senin-kamis.tujuannya, membentuk
karakter yang islami, tangguh, dan membiasakan hidup sederhana. Puasa senin
kamis di pondok ini sudah menjadi rutinitas para santri. awalnya latihan,sampai
jadi kebiasaan.
Selain pembiasaan puasa senin-kamis, Pondok Darul Arqam ini juga
mengembagkan tahfidzul qur’an guna melahirkan hafidz dan hafidzah. Dalam
menunjangpengembangan program tahfidzul qur’an, berbagai kegiatan turut
digalakkan seperti rihlah tahfidz dan kemah tahfidz.11
Menurut penulis di lihat dari latar belakang pendidikan santri di Pondok
Darul Arqam Muhammadiyah Punnia Pinrang ini mempunyai kondisi yang
berbeda-beda ada juga yang berasal dari keluarga yang bermasalah entah itu dari
masalah ekonomi atau orang Tua, dimana pada awal masa mondok, sering kali
berulah, misalnya, mencuri, bertengkar, kabur dari pondok, membawa ponsel,
bahkan pacaran. Oleh karena itu perlu adanya konseling islami untuk membentuk
akhlak santri yang pada mulanya tidak baik menjadi baik.
10
https://www.pijarnews.com(di akses pada Rabu-23-10-2019)
11https://www.pijarnews.com (di akses pada Rabu-23-10-2019)
7
Adanya Aktivitas Konseling Islam Di Pondok Pesantren dapat
Mengidentifikasi perilaku yang menyimpang dikalangan Santri dan Santriwati
agar mereka dapat terbantuk akhlak yang mulia yang sesuai dengan ajaran islam
dengan adanya konseling islam maka penanaman nilai-nilai islami dan rasa
ketakwaan kepada Allah Azawajalla akan terjalin.12
Dari latar belakang di atas penulis tertarik untuk menerapkan konseling
islam dalam pembentukan akhlakul karimah sesuai dengan Al-qur’an dan As-
sunnah, di pondok pesantren Darul Arqam Muhammadiyah Punnia Pinrang agar
santri dapat lebih baik lagi dalam pananaman nilai-nilai islam.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka permasalahan yang diambil dalam
penulisan ini adalah:
1. Bagaimana Metode Konseling Islam dalam Pembinaan Akhlakul
Karimah Pondok Pesantren Darul Arqam Muhammadiyah Punnia
Pinrang?
2. Bagaimana Aktivitas Konseling Islam di Pondok Pesantren Darul Arqam
Muhammadiyah Punnia Pinrang?
3. Apa Faktor Pendukung dan Penghambat Konseling Islam dalam
Pembentukan Akhlakul Karimah di Pondok Pesantren Darul Arqam
Muhammadiyah Punnia Pindrang?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan Penelitian ini adalah:
12
Muhammad Basri, “Penerapan Konseling Islam dalam Pembinaan Perilaku Menyimpang.”(Universitas Islam Negri Sumatra Utara, 2016).h,14
8
1. Untuk mengetahui Bagaimana Metode Konseling Islam dalam Pembinaan
Akhlakul Karimah Pondok Pesantren Darul Arqam Muhammadiyah Punnia
Pinrang
2. Untuk mengetahui Bagaimana Aktivitas Konseling Islam yang baik
terhadap Santri di Pondok Pesantren Darul Arqam Muhammadiyah Punnia
Pinrang
3. Untuk mengetahui Apa faktor pendukung dan penghambat dan konseling
islam dalam pembentukan akhlakul karimah di Pondok pesantren Darul
Arqam Muhammadiyah Punnia Pinrang
D. Manfaat Penelitiaan
1. Manfaat Teoritis
a. Sebagai penerapan disiplin ilmu dan pengembangan ilmu pengetahuan.
khususnya dalam hal Aktivitas konseling islam dalam pembinaan
akhlakul karimah.
b. Dan Sebagai bahan leterasi bagi peneliti selanjutnya yang akan
mengembangkan ilmu pengetahuan tersebut.
E.Manfaat Praktis
1. Sebagai sumbangsi pemikiran dan pertimbangan bagi Pembina di Pondok
Pesantren Muhammadiyah Punnia Pinrang Pinrang.
2. Untuk mengetahui lebih dekat tentang permasalahn yang terjadi serta
dapat memberikan masukan yang dibutuhkan.
9
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Aktivitas Konseling Islam
1. Pengertian Aktivitas
Aktivitas dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah keaktifan,
kegiatan, kesibukan atau salah satu kegiatan kerja yang dilaksanakan tiap suatu
organisasi atau lembaga.
Dalam kehidupan sehari-hari banyak sekali aktivitas,kegiatan, atau
kesibukan yang dilakukan manusia. berarti atau tidaknya kegiatan tersebut
tergantung pada individu tersebut. Misalnya seseorang yang ingin mendalami
ilmu agama dan hubungan interaksi masyarakat yang islami, maka ia harus
melakukan aktivitas-aktivitas yang dapat mewujudkan keinginan tersebut.
Aktivitas yang dilakukan dengan membaca buku-buku agama, mengikuti
pengajian-pengajian, melakukan diskusi-diskusi tentang keagamaan dan
kemasyarakatan, dan mengkaji norma-norma ajaran islam tentang hubungan
sesama manusia.13
Aktivitas adalah suatu kegiatan yang dapat dijumpai dalam proses
administrasi. Hal ini sejalan dengan pengertian yang dikemukakan oleh
Tjokoroa mudjojo sebagai berikut :
13
Defenisipakar.blogspot.com. Pengertian Aktivitas Menurut Para Ahli (diakses tanggal 23 oktober 2019)
10
Aktivitas adalah usaha-usaha yang dikemukakan untuk
melaksanakan semua rencana dan kebijaksanaan yang telah
dirumuskan dan ditetapkan untuk melengkapi alat-alat yang
diperlukan, ditempatkan mana pelaksanaannya, kapan waktu dimulai
dan berakhir, dan bagaimana cara yang harus dilaksanakan.14
Dengan demikian dalam operasionalnya, aktivitas dapat dirasakan perlu
adanya penerapan dan fungsi manajemen yakni pelaksanaan kegiatan
operasional. Dengan dasar pemahaman bahwa rangkaian tidak lanjut merupakan
upaya positif (efektif dan efesien) kearah tujuan akhir. Disamping itu adanya
pelaksanaan yang terlibat dalam pencapaian tujuan merupakan adanya
perggerakan kegiatan dalam suatu tujuan tertentu.
2. Pengertian Konseling Islam
Konseling Islam merupakan bantuan yang diberikan kepada orang yang
mengalami kesulitan dengan tujuan agar orang yang dibantu mampu mengatasi
masalahnya sendiri.15
Konseling islam juga dapat diartikan sebagai usaha
pemberian bantuan kepada seseorang atau kelompok yang mengalami kesulitan
dan masalah, baik lahiriah maupun bathiniah yang menyangkut kehidupannya,
terutama dalam kehidupan keberagamaan di masa kini dan masa yang akan
datang, agar menjadi manusia mandiri dan dewasa dalam hidup, dalam bidang
bimbingan akidah, ibadah, akhlak, dan muamalah melalui berbagai jenis layanan
dan kegiatan pendukung, berdasarkan nilai-nilai iman dan ketakwaan islam.
Dari apa yang dikemukakan di atas, maka dapat diambil kesimpulan
bahwa yang dimaksud dengan bimbingan islami adalah proses pemberi bantuan
yang terarah, kontinuitas dan sistematis kepada setiap individu agar ia dapat
14
Ondyx.blongspot.com. Pengertian Aktivitas Dalam Defenisi Pakar (diakses tanggal 23 oktober 2019)
15
Ades-Ilmupsikologi.blongspot.com. Pengertian Konseling Islam (Adesputra, diakses 24 oktober 2019)
11
mengembangkan potensi atau fitrah beragama yang dimilikinya secara optimal
dengan cara menginternalisasikan nilai-nilai yang terkandung di dalam Al-
qur’an dan Hadits ke dalam diri, sehingga ia dapat hidup selaras dengan sesuai
dengan tuntutan Al-qur’an dan hadits.16
Dalam hal ini Konsep konseling islam itu sendiri adalah untuk membantu
individu belajar mengembangkan fitrah atau kembali pada fitrah. Dengan cara
memberdayakan iman, akal dan kemauan yang dikaruniakan Allah dan Rasul
nya, agar fitrah yang ada pada individu itu berkembang dengan benar dan kokoh
sesuai tuntutan Allah swt.
Dalam konsep konseling islam yaitu berpegang pada Al-qur’an dan Al-
Hadits yang di jadikan sebagai landasan utama. Sebab keduanya merupakan
sumber dari segala sumber pedoman umat islam. sebagaimana disebutkan dalam
hadits:17
تركت فيكن أهريي لي تضلى اها توسكتن بهوا كتاب الله وسة بيه
Artinya : “Aku tinggalkan dua perkara untuk kalian. Selama berpegang teguh
pada keduanya, kalian tidak akan tersesat. Dua perkara itu adalah Kitabullah
dan Sunnah Rasulullah”.(HR. Malik).18
3. Tujuan Dasar Konseling islam
16
https://www.kompasiana.com. BimbinganKonseling Islami (diakses tanggal 23 oktober 2019)
17Ainun Rahim Faqih, Bimbingan Konseling Dalam Islam,h.5
18Abu Abdullah Malik bin Anas ibn Malik Al-Ashbani Al-Madani. Al-Muntaqa
SyarhAl-Muwaththa,(Tanwir Al-Hawalik),(Cet.4; Kairo: Dar Al-Kotob Al-Ilmiah. 1411 H /1991 M),h.151-152
12
Tujuan dasar Konseling islam tidaklah terlepas dari bimbingan dan
konseling pada umumnya, bimbingan berarti memberikan bantuan kepada
seseorang ataupun kepada sekelompok orang dalam menentukan berbagai
pilihan secara bijaksana dan dalam menentukan penyesuaian diri terhadap
tuntunan hidup.
Bimbingan dan Konseling mempunyai arah untuk mencapai cita-cita dan
suatu nilai tertentu yang hendak dicapai yang menjadi tujuan.
Adapun secara umum dan luas tujuan bimbingan dan dasar konseling
sebagai berikut:19
a) Membantu individu dalam mencapai kebahagian hidup pribadi.
b) Membantu individu dalam mencapai kehidupan yang efektif dan dalam
masyarakat.
c) Membantu individu dalam mencapai kehidupan bersama dengan individu yang
lain.
d) Membantu individu dalam mencapai harmoni antara cita-cita dan kemampuan
yang dimilikinya.
Adapun Tujuan Konseling Islam secara khusus menurut Ahmad
Mubarok yaitu:20
a) Untuk membantu klien agar tidak menghadi masalah.
b) Jika seseorang terlanjut bermasalah, maka konseling dilakukan dengan tujuan
membantu klien agar bisa mengatasi masalah yang dihadapi.
19
Arifin, Pokok-pokok Bimbingan Dan Penyuluhan Agama(Jakarta: Bulan Bintang 1979),h.29
20Abdul Basit. Konseling Islam.(Cet-1;Depok:Karisma Putra Utama 2017),h.11
13
c) Kepada klien yang sudah berhasil di sembuhkan, maka konseling islam
bertujuan agar klien dapat memelihara kesegaran jiwanya dan bahkan dapat
mengembangkan potensi dirinya supaya tidak menjadi sumber masalah bagi
dirinya dan bagi orang lain.
Pada pendapat Ahmad Mubarok tersebut dalam mengemukakan tujuan
konseling islam lebih menitik beratkan pada proses pemecahan masalah.
Mubarok belum menjelaskan bagaimana sikap dan perilaku yang mesti dimiliki
oleh klien yang telah berhasil diberikan konseling islam. Adapun pendapat
Syamsu Yusuf tentang tujuan konseling islam adalah agar manusia memiliki
sikap, kesadaran, pemahaman, atau perilaku berikut:21
a) Memiliki kesadaran akan hakikat dirinya sebagai makhluk atau hamba Allah.
b) Memiliki kesadaran akan fungsi hidupnya di dunia sebagai Khalifah Allah.
c) Memiliki komitmen diri untuk senantiasa mengamalkan ajaran agama
(beribadah) dengan sebaik-baiknya, baik yang bersifat habl min Allah maupun
habl min al-nas.
d) mampu mengubah persepsi atau minat dan menghadapi masalah secara wajar,
tabah dan sabar .
Tujuan dasar dari fungsi bimbingan konseling tersebut yaitu dapat
membantu individu memecahkan masalah yang dihadapi, yaitu dengan jalan
musyawarah. Hal tersebut memiliki kesesuaian dengan penggalan QS Ali Imran
ayat 159 yang berbunyi :
وشا ورهن فى الأهر
21
Abdul Basit. Konseling Islam.(Cet.1;Depok:Karisma Putra Utama 2017),h.12
14
Terjemahan:
“Bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. ”22
Penjelasan Ayat:
Dengan kalimat perintah, Allah sekaligus menunjukkan bahwa
Rasulullah memiliki akhlak mulia suka memaafkan dan memohonkan ampunan
kepada Allah. Rasulullah juga selalu mengedepankan musyawarah dalam
berbagai urusan.bahkan musyawarah menjadi prinsip dalam system
pemerintahan islam.
4. Fungsi dan Metode konseling islam
a. Fungsi konseling islam
Fungsi utama konseling islam yaitu hubungannya dengan kejiwaan tidak
dapat terpisahkan dengan masalah-masalah spiritual (keyakinan).islam
memberikan bimbingan kepada individu agar dapat kembali pada bimbingan
Al-qur’an dan As-sunnah. Dengan kemampuan dan pemahaman yang matang
terhadap Al-qur’an dan As-sunnah, konseling islam berfungsi memberikan
bimbingan kepada penyembuhan terhadap gangguan mental berupa sikap dan
cara berfikir yang salah dalam menghadapi problematika hidup. Maka secara
otomatis individu akan terhindar dari hal-hal yang dapat merusak dan
22
Kementrian Agama RI, Ali-ImrandanTerjemahan (Cet.1; Jakarta: Sygma, 2019), h.71
15
menghancurkan eksitensi dan esensi dirinya,baik hidup didunia maupun
hidup diakhirat.23
b. Metode konseling islam
Demikian pula metode konseling islam bila diklarifikasikan,
pengelompokannya menjadi: metode langsung dan tidak langsung.24
1) Metode Langsung:
Metode langsung adalah metode dimana pembimbing melakukan
komunikasi langsung (bertatap muka) dengan orang yang dibimbingnya metode
ini dapat dirinci lagi menjadi:25
Metode individual
Bimbingan ini langsung memungkinkan klien mendapat layanan
langsung tatap muka dalam rangka pembahasan dan pengantasan permasalahan
yang sifatnya pribadi yang di deritanya. Dalam konseling ini konselor harus
bersikap simpati dan empati. Dalam hal ini seorang konselor bisa mengunakan
teknik percakapan pribadi, kunjungan kerumah klien, dan observasi.
Metode Kelompok
pembimbing melakukan komunikasi langsung dengan klien dalam kelompok hal
ini dapat dilakukan dengan teknik diskusi kelompok, karya wisata, sosiodrama
dan psikodrama.26
23
Samsul Munir Amin, “Bimbingan dan Konseling Islam”.(Jakarta: Bulan Bintang,2015) ,h.50-51
24Rabiaheldawiyah.Metode dan Bimbingan Konseling Islam.blongspot.com
25 Nuraeni, Imas Hikmah.”Faktor Pendukung dan penghambat konseling islam
di pondok.” (Cet;1. Jakarta: Reneka Cipta.1992),h.3
16
2) Metode Tidak Langsung:
Metode ini tidak secara langsung melainkan dilakukan melalui media
massa.contoh, melalui Radio,surat kabar, tv, dan papan bimbingan.
dasar dari metode tersebut telah dijelaskan dalam Alquran surah An-Nahl Ayat
125:
ادع إلى سبيل ربك بالحكوة و الوىعظة الحسة و جادلهن بالتي
هى أعلن بالوهتديي بوي ضل عي سبيله و هي أحسي إى ربك هى أعلن
Terjemahanya:
Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pengajaran
yang baik, dan berdebatlah dengan mereka dengan cara yang baik.
sesungguhnya Tuhanmu, Dialah yang lebih mengetahui siapa yang sesat
dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui siapa yang mendapat
petunjuk.27
Penjelasan Ayat:
serulah (Wahai Rasul) yang lurus yang epada orang-orang yang
mengikutimu kepada Agama Tuhanmu dan JalanNya lurus dan bijaksana yang
telah Allah wahyukan kepadamu di dalam Al-qur’an dan Sunnah.dan bicaralah
drngan mengunakan metode yang sesuai dengan mereka, dan nasehati mereka
dengan baik-baik yang akan mendorong mereka dalam menyukai kebaikan dan
menjauhkan mereka dari keburukan.
5. Asas-asas Konseling islam
Dalam bimbingan konseling islam kaidah-kaidah tersebut dikenal
dengan asas-asas bimbingan dan konseling, adapun asas-asas bimbingan dan
26
Rabiaheldawiyah.Metode dan Bimbingan Konseling Islam.blongspot.com
27Kementrian Agama RI, An-Nahal dan Terjemahan,(Cet.1; Jakarta: Sygma,
2019), h.281
17
konseling,yaitu aturan yang harus ada dalam penyelenggaraan layanan
bimbingan dan konseling, adapun asas-asas bimbingan konseling di antaranya
adalah:28
a) Asas-asas kebahagiaan dunia dan akhirat
Bagi seorang muslim kebahagiaan hidup di duniawi ini ialah kebahagiaan
yang bersifat sementara saja, dan kebahagiaan akhirat yang menjadi tujuan
utama dari seorang muslim, sebab kebahagiaan akhirat ialah kebahagiaan
yang kekal dan abadi yang amat banyak. Dengan mengingat Allah dalam
kehidupan di dunia maka seseorang akan mendapat ketentraman.
b) Asas fitrah
Bimbingan konseling islam merupakan bantuan yang diberikan kepada klien
atau konseli untuk mengenal,memahami dan menghayati fitrahnya, sehingga
gerak tingkah laku dan tindakannya sejalan dengan fitrahnya tersebut.
c) Asas Lillahi ta’ala
Bimbingan konseling islam di selengarakan semata-mata niat karena Allah.
Konsekuensi dari asas ini berarti pembimbing melakukan tugasnya dengan
penuh keikhlasan, tanpa pamrih, sementara yang di bombing pun menerima
atau meminta secara ikhlas tanpa adanya paksaan.29
d) Asas bimbingan seumur hidup
Manusia hidup tidak akan ada yang sempurna dan selalu bahagia. Mungkin
saja manusia akan menjumpai berbagai kesulitan dan kesusahan didalam
kehidupannya.
28
Amar Suteja.Asas-Asas Bki.blongspot.com(diakses tanggal 25 oktober 2019)
29Amar Suteja.Asas-asas Bki.blongspot.com(diakses tanggal 25 oktober 2019)
18
e) Asas pembinaan Akhlakul Karimah
Asas ini sekaligus melingkupi tujuan dan proses konseling islam .dari sisi
tujuan konseli diharapkan sampai pada memiliki akhalak mulia.
6. Adab-adab dalam konseling islam
Dalam melakukan konseling islam ada adab-adab yang harus dilakukan
diantaranya adalah:30
a) memberikan salam kepada konseli
b) Menjaga tutur kata hal ini yang paling penting yang harus diperhatikan oleh
konselor
c) Menggunakan komunikasi yang berkesan yaitu dengan komunikasi yang
teratur
d) Konselor perlu memperhatikantempat dan suasana agar konseli nyaman saat
proseskonseli berlangsung.
7. Proses Konseling Islam
adapun prosesnya Salleh Aziz telah membagi proses konseling islam
sebagai berikut:31
a) Menjalin hubungan
b) mengenal lebih jauh masalah konseli
c) rencana penyelasaian masalah dan penguatan
8. Teknik Bimbingan Konseling Islam
30
Prayito dan Erman Amti,Dasar-dasar Bimbingan Konseling Islam(Jakarta:Rineka cipta,2013),h.11
31Dewa Ketut Sukardi,Pengantar Pelaksanaan Program Bimbingan Konseling di
Sekolah.(Jakarta:Renika Cipta,2008),h.68
19
terdapat beberpa teknik dalam konseling islam menurut pandangan islam
diantaranya adalah sebgai berikut:32
a) Hikmah, ataupun bijaksana meliputi sifat-sifat menahan diri dari perasaan
marah, menegakkan kebenaran, adil, berkata benar, mencegah kemungkaran,
membuat kebaikan serta menegakkan kebenaran dengan landasan al-qur’an dan
sunnah.
b) Nasehat yang baik, konselor perlu memberikan nasehat yang baik kepada
konseli dalam sesi konseling apabila konseli meminta pendapat dari konselor.
dengan ini konselor berupaya mengajak konseli kearah kebaikan dan
meninggalkan perbuatan yang buruk karna nasehat yang baik akan membawa
konseli kepada keinsyafan dan kesadaran.
c) Berbicara dengan Baik, dalam sesi konseling konselor perlu bicara dengan
menggunakan bahasa atau perkataan yang baik yang tidak menghina dan
mengabaikan konseli serta menyinggung perasaan konseli, konselor perlu
mencoba memahami dan membantu dalam menyelesaikan masalah konseli.
d) Taqwa, kepada Allah merupakan langkah awal dalam penyucian jiwa dengan
bertakwa, manusia bukan hanya menjauhkan diri dari perbuatan keji melainkan
mampu untuk melakukan segala amal soleh dengan hati yang ikhlas.33
e) Taubat, akan mendekatkan diri seseorang kepada Allah dan menguatkan iman
kepada Allah jika konseli memohon maaf kepada Allah atas segala dosa yang
32
Prayito dan Erman Amti,Dasar-dasar Bimbingan Konseling Islam,h.115
33Prayito dan Erman Amti,Dasar-dasar Bimbingan Konseling Islam,h.115
20
ia perbuat, maka dia akan dapat menguatkan iman dan mengajarkan amal
sholeh.
B. Akhlakul Karimah
1. Pengertian Akhlakul Karimah
Akhlak di artikan menurut dua defenisi yaitu secara bahasa dan secarah
istilah. akhalak secara bahasa berasal dari bahasa arab, yaitu ismi mashdar
(bentuk inviniti) dari kata akhlaqa, yuhkliqu, ikhlaqan yang berarti perangai,
kelakuan,tabiat, kebiasaan.34
sedangkan akhlak secara istilah Ibnu Miskawaih
yaitu pakar bidang Akhlak mengatakan bahwa akhalak adalah sifat yang
tertanam dalam jiwa yang mendorong melakukan perbuatan tanpa memerlukan
pemikiran dan pertimbangan. jadi akhlakul karimah adalah segala tingkah laku
yang terpuji (mahmudah) jadi akhlak yang baik dilahirkan oleh sifat-sifat yang
baik.apabila timbul kelakuan yang baik dan terpuji, maka ia dinamakan budi
pekerti mulia dan sebaliknya apabila yang dilahirkan kelakuan yang buruk, maka
disebutlah budi pekerti yang tercelah.35
ada dua jenis akhlak dalam islam, yaitu akhlakul karimah (akhlak terpuji)
ialah akhlak yang baik dan benar menurut syariat islam, dan akhlakul
Mazmumah (akhlak tercela) ialah yang tidak baik dan tidak benar menurut
islam.
Abdullah Nashih Ulwan secara rinci mengklarifikasikan macam-macam
akhlak terpuji dan akhlak tercela sebagai berikut:36
34
Abuddin Nata, Akhlak Tasawuf (Jakarta: Raja grafindo,2014),h.1-3
35 Asmaran as, Pengantar Studi Akhlak,(Jakarta: Raja grafindo persada,1994),h.3
36Ahmadamin, Etika Ilmu Akhlak (Cet-6; Jakarta: Bulan Bintang, 1991), h.62
21
a. Akhlakul Karimah (Akhlak Terpuji)
1) Al-Amanah (sifat jujur dan dapat dipercaya)
2) Al-Alifa (sifat yang disenangi)
3) Al-Afwu (sifat pemaaf)
4) Anisatu (sifat manis muka)
5) Al-Khairu (kebaikan atau berbuat baik)
6) Al-Khusyu (tekun bekerja sambil menundukan diri/berdzikir kepada-Nya)
b. Akhlakul Madzmumah
adapun jenis-jenis akhlakul madzmumah (akhlak tercela) itu adalah
sebagai berikut:
1) Ananiyah (sifat egoistis)
2) Al-baghyu (suka obral diri pada lawan jenis yang tidak hak)
3) Al-bukhlu (sifat bakhil,kikir,atau terlalu cinta harta)
4) Al-kadzab (sifat pendusta atau pembohong)
5) Al-khamru (gemar minum-minum yang mengandung alkohol)
6) Al-khiyanah (sifat penghianat)
2. Sumber Dasar Akhlakul Karimah
Akhlak merupakan kehendak dan perbuatan seseorang, maka sumber
akhlak pun bermacam-macam. Hal ini terjadi karena seseorang mempunyai
kehendak yang bersumber dari berbagai acuan, bergantung pada lingkungan,
pengetahuan, atau pengalaman orang tersebut.37
Namun, dari bermacam-macam
sumber berkehendak dan perbuatan itu dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu
37
Ahmad Amin, Etika (Ilmu Akhlak),( Jakarta: Bulan Bintang, 1986), hal. 90
22
dengan kata lain biasanya disebut bahwa akhlak ada yang bersumber dari agama,
dan ada pula yang bersumber selain agama (sekuler). Kelezatan bagi mereka
ialah ukuranperbuatan. Maka kelezatan yang mengandung perbuatan itu baik,
sebaliknya yang mengandung pedih itu buruk.38
3. Ruang lingkup Akhlak
Ruang lingkup akhlak biasanya dikategorikan menjadi akhlak terhadap
Allah, akhlak terhadap Rasul, akhlak terhadap Alquran, akhlak terhadap orang
tua, akhlak terhadap manusia. Berikut ini adalah penjelasannya:
a. Akhlak terhadap Allah
Akhlak kepada Allah berarti mencintai Allah yang haqiqatnya
merupakan puncak dari segala cinta. Cinta yang ikhlas kepada Allah akan
menjadi daya pendorong dan mengarahkan kepada penundukan semua bentuk
kecintaan lainnya, Jika kecintaan itu telah kokoh dalam hati,maka anggota
badan akan mengikuti kecintaan. Kecintaan kepada allah terbagi menjadi dua
yaitu: wajib dan sunnah.yang wajib adalah suatu kecintaan yang menggerakkan
seseorang untuk menunaikan perintah perintahnya,menjauhi kemaksiatan
kemaksiatan kepadanya, dan ridho kepada sesuatu yang di
takdirkannya.sedangkan yang sunnah,sesorang mengerjakan amalan amalan
sunnah secara rutin, menjauhi perbuatan perbuatan syuhbbat (tidak
jelas/meragukan).39
b. Akhlak kepada Rasul
38
Ahmad Amin, Etika (Ilmu Akhlak),( Jakarta: Bulan Bintang, 1986), hal. 91
39Ahmad Mua’dz Haqqi, Berhias Dengan 40 Akhlakul Karimah, h.48
23
Akhlak kepada Rasul itu mengikuti kecintaan pada Allah, yakni
kecintaan ini merupakan buah dari kecintaan kepadanya. Karna itu sesorang
muslim wajib mendahulukan kecintaan kepada Rasul atas dirinya, hartanya,
orang tuanya, anaknya, dan semua manusia.setiap orang yang beriman kepada
Nabi dengaan keimanan yang benar, pasti dirinya memiliki rasa cinta yang kuat
kepada beliau. Diantara tanda tanda kecintaan ini, yakni seseorang berpegang
dengan sunnah dan menunaikan perintah.40
c. Akhlak terhadap Alquran
Yang dimaksud dengan akhlak terhadap Alquran adalah hal-hal yang
berkenaan dengan adab membacanya, diantaranya yaitu membacanya dalam
keadaan sesempurna mungkin, dalam keadaan suci, menghadap kiblat, duduk
dengan tenang dan sopan santun. Membacanya dengan tartil dan tidak tergesah
gesah.
d. Akhlak terhadap kedua orang tua
Bakti dan taat kepada orang tua, lebih lebih kepada Ibunda. seseorang
harus menjaga tutur kata, sikap dan perangainya agar jangan sampai membuat
sakit hati orang tua. Menjaga diri agar jangan sampai mengumpat dan mencaci
maki pada orang tua kawannya, sebab dengan demikian berarti ia akan balik
mengumpat dan mencaci maki kepada orang tuanya sendiri secara tidak
langsung.
e. Akhlak berkawan/bersahabat.
40
Ahmad Mua’dz Haqqi, Berhias Dengan 40 Akhlakul Karimah, h.48
24
Hendaklah senantiasa berlaku hormat dan menghormati kepada
siapapun juga,tanpa memandang derajat, kedudukan, harta, dan rupa. orang
lain, harus mendapatkan perlakuan sebaik baiknya sebagaimana halnya
memperlalukan kepada diri sendiri.41
Hendaklah selalu menjaga diri dari
bahaya lisan atau ucapan. Sebab hal itu kelihatannya sepele dan ringan di
lakukan, tetapi akibatnya sangat panjang dan bisa jadi menghancurkan orang
lain, seperti ucapan yang mengandung fitnah dan menjaga diri dari sikap
ringan tangan terhadap orang lain.
C. Pondok Pesantren
1. Pengertian Pondok Pesantren
Secara etimologis, pondok pesantren adalah gabungan dari pondok dan
pesantren. Pondok, berasal dari bahasa Arab funduuq yang berarti penginapan.
Sedangkan pesantren merupakan gabungan dari kata pe-santri-an yang berarti
tempat santri. Sehingga dapat disimpulkan Pondok Pesantren adalah tempat atau
asrama bagi santri yang mempelajari agama dari seseorang kyai atau syaikh.42
dalam catatan sejarah pondok pesantren dikenal di Indonesia sejak zaman
walisongo. ketika itu Sunan Ampel mendirikan sebuah pedepokan di ampel
Surabaya dan menjadikannya pusat pendidikan di jawa. Pesantren Ampel
merupakan cikal bakal dari berdirinya pesantren-pesantren di tanah air.43
41
Mustafa Kamal Fasha, Akhlak Sunnah(Yogyakarta: Citra Karsa Mandiri, 2000),h. 91
42https://cunseondeok.blogspot.com/2015/11pondokpesantren.html?m=1(diakses
pada tanggal 25 oktober 2019)
43 https//aswajamag.blongspot.com.2015/02. Sejarah Asal Usul Pondok
Pesantren(diakses 25 oktober 2019)
25
Pondok pesantren di Indonesia memiliki peran yang sangat besar, baik
bagi kemajuan islam itu sendiri maupun bagi bangsa Indonesia secara
keseluruhan. dalam corak pondok pesantren, setidaknya ada beberapa ciri khas,
anatara lain, hubungan yang akrab antara kyai atau pendiri pesantren itu dan para
santri.kemudian, kehidupan yang zuhud, kemandirian, gotong royong,
pemerlakuan aturan agama sangat ketat, serta kehadirannya di tengah
masyarakat sebagai pemberi solusi dan mengayomi, alih-alih eksklusif dan
berjarak. selain itu, teknik pengajaran juga terbilang unik.
2. Tujuan Pondok Pesantren
Adapaun tujuan dibentuknya pondok pesantren adalah:
a. Mencetak ulama yang menguasai ilmu-ilmu agama.
b. Mendidik muslim yang dapat melaksanakan syariat agama para santri yang
telah menamatkan pelajarannya, walaupun tidak sampai ketingkat ulama,
setidaknya mereka harus mempunyai kemampuan melaksanakan syariat agama
secara nyata dalam rangka mengisi, membina dan mengembangkan suatu
peradaban dalam perspektif Islami.
c. Pembentukan akhlak atau keperibadian. Para pengasuh pesantren yang
notabene sebagai ulama pewaris para Nabi, terpanggil untuk meneruskan
perjuangan Nabi Muhammad Saw dalam membentuk keperibadian masyarakat
melalui para santrinya para pengasuh pesantren mengharapkan santri-santrinya
memiliki keperibadian yang shalih.44
3. Unsur-unsur Pondok Pesantren
44
Zulhimma, Dinamika Perkembangan Pondok Pesantren di Indonesia (Jurnal Darul Ilmu, Vol. 01, No.2, 2013), h.167
26
Ada lima elemen dalam suatu pondok pesantren, yaitu kyai,pondok,
mesjid, santri, pengajaran kitab-kitab klasik.
a. Kyai, adalah tokoh sentral dalam satu pesantren, maju mundurnya pesantren
ditentukan oleh wibawa dan kharisma sang kyai.
b. Pondok (Asrama). Pondok merupakan tempat tinggal bersama antara kyai
dengan para santrinya, di Pondok, seorang santri patuh dan taat terhadap
peraturan-peraturan yang diadakan, ada kegiatan pada waktu tertentu yang
mesti dilaksanakan oleh santri. Ada waktu belajar, sholat, makan, olahraga,
tidur dan bahkan ronda malam. Pondok bukanlah semata-mata dimaksudkan
sebagai tempat tinggalatau asrama para santri, untuk mengikuti dengan baik
pelajaran yang diberikan kyai, tetapi juga tempat training atau latihan bagi
santriyang bersangkutan agar mampu hidup mandiri.
c. Santri, merupakan unsur pokok dari suatu pesantren, biasanya terdiri dari dua
kelompok santri yaitu santri mukim dan santri kalong. Santri mukim yaitu
murid-murid yang berasal dari daerah jauh dan menetap dipesantren.
Sedangkan santri kalong yaitu murid-murid yang berasal dari desa-desa di
sekitar pesantren, mereka bolak-balik dari rumahnya sendiri
d. Mesjid, merupakan sentral kegiatan muslimin baik dalam dimensi ukhrawi
maupun duniawi dalam ajaran Islam, disamping berfungsi sebagai tempat
melakukan salat berjamaah setiap waktu salat, mesjid juga berfungsi sebagai
27
tempat belajar mengajar. Biasanya waktu belajar mengajar dalam pesantren
berkaitan dengan waktu salat berjamaah baik sebelum dan sesudahnya.45
e. Pelajaran kitab-kitab Islam klasik, kitab-kitab Islam klasik yang lebih populer
dengan sebutan “kitab kuning” kitab-kitab ini ditulis oleh ulama-ulama Islam
zaman pertengahan. Untuk tahu membaca sebuah kitab dengan benar, seorang
santri dituntut untuk mahir dalam ilmu-ilmu bantu, seperti nahwu, sharaf,
balaghah, ma’ani, bayan dan sebagainya.
45
Zulhimma, Dinamika Perkembangan Pondok Pesantren di Indonesia. h.170-172
28
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Dan Pendekatan Penelitian
Dalam penelitian ini, jenis pendekatan yang digunakan adalah pendekatan
kualitatif. Metode penelitian kualitatif dinamakan sebagai metode baru, karena
popularitasnya masih belum lama, dinamakan metode kualitatif karena metode ini
berlandaskan pada filsafat postpositivisme. Metode ini juga disebut juga metode
artistik, karena proses penelitian lebih bersifat seni (kurang terpola), dan sebagai
metode interpretive karena data hasil penelitian lebih berkenaan dengan
interprestasi terhadap data yang ditemukan di lapangan.
Metode ini juga digunakan untuk meneliti pada kondisi objek yang
alamiah, (sebagai lawannya adalah eksperimen) dimana penelitian adalah sebagai
instrument kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara triangulasi atau
gabungan), analisis data bersifat induktif/kualitatif, dan hasil penelitian kualitatif
lebih menekankan makna dari pada generalisasi.46
B. Lokasi Dan Objek Penelitian
Lokasi penelitian yaitu tempat yang akan di tuju untuk sebuah observasi
penilitian, lokasi penelitiannya yaitu di Pondok Pesantren Darul Arqam
Muhammadiyah Punnia Pinrang., dalam penelitian ini objek penelitiannya adalah
Santri di mana peneliti akan meneliti tentang Aktivitas Konseling Islam dalam
46
Sugiono. Metode penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D (Cet-23;Bandung:Alfabeta, 2016),7-9.
29
Pembinaan Akhlakul Karimah Santri di Pondok Pesantren Darul Arqam Punnia
Pinrang.
C. Fokus Penelitian
Fokus penelitian merupakan pemusatan konsentrasi terhadap tujuan
penelitian yang sedang dilakukan. Dalam hal ini, peneliti memfokuskan
penelitiannya pada:
a. Pelaksanaan Aktivitas Konseling Islam
b. Pembinaan Akhlakul Karimah
1. Fokus Penelitian
Fokus penelitian adalah pemusatan fokus kepada intisari penelitian yang
akan dilakukan. Hal tersebut harus dilakukan dengan cara ekspilit agar ke
depannya dapat meringankan peneliti sebelum turun atau melakukan
observasi/pengamatan.47
Fokus penelitian merupakan garis terbesar dalam jantungnya penelitian
mahasiswa, sehingga observasi dan analisa penelitian bakal menjadi lebih terarah.
Berdasarkan fokus penelitian, maka peneliti, akan mendeskripsikan fokus
penelitian yaitu:
a. Aktivitas Konseling Islam
Aktivitas Konseling Islam adalah suatu proses bantuan yang berbentuk
kontak pribadi antara individu atau kelompok yang mendapat kesulitan dalam
suatu masalah dengan konselor dalam pemecahan masalah, pengenalan diri,
47
Tim Penyusun Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (Proposal, Skripsi, Makalah, dan Laporan Penelitian) (Makassar: FAI Unismuh Makassar, 2014), hal. 1
30
penyesuaian diri, untuk mencapai realitas diri secara optimal yang sesuai ajaran
Islam.48
Menurut Arifin konseling Islam adalah segala kegiatan yang dilakukan
oleh seseorang dalam rangka memberikan bantuan kepada orang lain, yang
mengalami kesulitan-kesulitan rahaniah dalam lingkungan hidupnya agar orang
tersebut mampu mengatasinya sendiri, karna timbul kesadaran atau penyerahan
diri kepada tuhan Yang Maha Esa.
b. Akhlakul Karimah
Dengan demikian akhlak adalah sesuatu yang membahas tentang baik
atau buruk dengan memberi aturan apa yang seharusnya dilakukan, memberikan
jalan untuk melakukan perbuatan dan memberikan pernyataan tujuan
didalamperbuatannya. Atau dengan kata lain, akhlak merupakan suaru kondisi
atau sifat yang telah menyatu dalam jiwa dan telah menjadi kepribadian hingga
dari situlah timbul perbuatan dengan spontan dan mudah tanpa direkayasa dan
tanpa memerlukan pemikiran dalam melakukannya.49
Akhlakul karimah diartikan perilaku manusia yang mulia, sesuai fitrahnya
yang dicontohkan Nabi Muhammad sallalahu alahi wasallam, yang berpedoman
pada kitab suci Alquran yang diturunkan di dunia melalui wahyu Allah Swt.
Alquran dan Hadist merupakan pedoman hidup dalam Islam yang menjelaskan
kriteria dan ukuran baik budi pekertinya perbuatan manusia.
48
Rabiaheldawiyah.Metode dan bimbingan konseling islam.blongspot.com
49Asmaran As. pengantar studi akhlak (Cet.3; Jakarta: Raja Grafindo Persada,
2002)
31
D. Sumber Data Penelitian
Dengan mengunakan penelitian kualitatif maka harus dilakukan secara
intensif, mencatat secara hati-hati apa yang terjadi dan melakukan analisis yang
mendetail, peneliti harus menjelaskan informasi atau data yang dikumpulkan
sehubungan dengan fokus dan subfokus penelitian berdasarkan sumber yang jelas
dan data yang valid, Agar data tersusun secara relevan dengan apa yang di teliti
dan tidak adanya kekeliruan.50
Untuk memperoleh data yang bersifat akurat, mula-mula yang dilakukan
dalam penelitian terhadap data skunder yang kemudian dilanjutkan dengan
penelitian lapangan untuk memperoleh data primer.
1. Sumber data primer, yaitu data yang didapatkan langsung dari
sumbernya, baik melalui wawancara, dan observasi secara langsung.
pokok yang diterima langsung dalam penulisan yaitu para pembina/santri
2. Sumber data sekunder, yaitu sumber data pendukung atau pelengkap
yang diperoleh secara langsung dari dokumen-dokumen, data-data, serta
buku-buku referensi yang membantu permasalahan penelitian.
E. Instrumen Penelitian
Didalam metode penelitian kualitatatif, lazimnya data dikumpulkan
dengan beberapa teknik Adapun instrument dalam penelitian kualitatif adalah
observasi, wawancara , diskusi, dan dokumentasi. 51
F. Teknik Pengumpulan Data
50
Tim Penyusun Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (Proposal, Skripsi, Makalah, dan Laporan Penelitian) (Makassar: FAI Unismuh Makassar, 2014), hal. 19
51hhtps//afidburhanuddin. pengumpulan data dan instrument
penelitian.wordpress.com (diakses tanggal 22 oktober 2019)
32
Hal yang penting yang harus di pahami oleh seorang peneliti yaitu tentang
pengumpulan data, pilihan teknik sangat tergantung pada jenis informasi yang
diperoleh.
1. Observasi
Observasi hakikatnya merupakan kegiatan dengan menggunakan
pancaindera, bisa penglihatan, penciuman, pendengaran, untuk memperoleh
informasi yang diperlukan untuk menjawab masalah penelitian.
2. Wawancara
Wawancara adalah proses komunikasi atau interaksi untuk
mengumpulkan informasi dengan cara Tanya jawab antara peneliti dengan
informan atau subjek penelitian.
3. Dokumentasi
Dokumentasi dalam hal ini peneliti mengambil dokumen melalui
gambar, menulis ataupun merekam sebagai bukti keaslian data yang diperoleh
dan sebagai pendukung kelengkapan data yang diperlukan.
G. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data sebuah cara atau metode data menjadi informasi
sehingga data tersebut dapat di mengerti dengan mudah dan juga bermanfaat
menemukan solusi dari permasalahan. Analisis data juga dapat diartikan sebagai
aktivitas yang dilakukan untuk mengubah data penelitian menjadi informasi yang
baru dan dapat di gunakan untuk membuat kesimpulan. Tujuan dari analisis itu
33
sendiri yaitu agar menjelaskan sebuah data agar dapat di pahami dengan mudah
dan di buat menjadi kesimpulan.52
Analisis data dalam penelitian kualitatif dilakukan sejak sebelum
memasuki lapangan, selama di lapangan dan setelah selesai di lapangan. Dalam
hal ini nasution menyatakan:
“Analisis telah dimulai sejak merumuskan dan menjelaskan masalah,
sebelum terjun kelapangan dan berlangsung terus sampai penulisan hasil
penelitian. Analisis data menjadi pegangan bagi penelitian selanjutnya sampai jika
mungkin, teori yang grounded. Namun dalam penelitian kualitatif, analisis data
lebih difokuskan selama proses dilapangan bersama bersama dengan
pengumpulan data. Dalam kenyataanya, analisis data kualitatif berlangsung
selama proses pengumpulan data daripada selesai pengumpulan data53
.”
Analisi data versi Milws dan Huberman, bahwa ada tiga alur kegiatan,
yaitu redaksi data, penyajian data, serta penerikan kesimpulan dan verifikasi.54
1. Redaksi data diartikan sebagi proses pemilihan, pemusatan perhatian
pada penyederhanaan, pengabstrakan, dan stransformasi data “kasar”
yang muncul dari catatan lapangan. Redaksi dilakukan sejak
pengumpulan data, dimulai dengan membuat ringkasan, mengkode,
menelusuri tema, menulis memo, dan lain sebagainya, dengan maksud
52
http://www.pahlevi.net.teknik analisa data(diakses tanggal 22 oktober 2019)
53 Sugiyono, Metode Peneltian Pendidikan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D ,
(Bandung: Alfabeta, 2008), Cet. 6, hlm. 335-336.
54 Husaini Usman dan Purnomo Setiadi Akbar, Metodologi Penelitian Sosial, (
Jakarta: Bumi Aksara, 2009), hlm. 85-89.
34
menyisihkan data atau informasi yang tidak relevan, kemudian data
tersebut diverifikasi.
2. Penyajian data adalah pendeskripsian sekumpulan informasi tersususn
yang memberikan kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan
pengambilan tindakan. Penyajian data kualitatif disajikan dalam bentuk
teks naratif, dengan tujuan dirancang guna menggabungkan informasi
yang tersusun dalam bentuk yang padu dan mudah dipahami.
3. Penarikan kesimpulan atau verifikasi merupakan kegiatan akhir
penelitian kualitatif. Peneliti harus sampai pada kesimpulan dan
melakukan verifikasi, baik dari segi makna maupun kebenaran
kesimpulan yang disepakati oleh tempat penelitian itu dilaksanakan.
Makna yang dirumuskan peneliti dari data harus diuji kebenaran,
kecocokan, dan kekokohanya. Peneliti harus menyadari bahwa dalam
mencari makna, ia harus menggunakan pendekatan emik, yaitu dari
kecamata keyinformation, dan bukan penafsiran makna menurut
pandangan peneliti (pandangan etik).55
55
Husaini Usman dan Purnomo Setiadi Akbar, Metodologi Penelitian Sosial, hlm. 85-89.
35
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A. Konseling Islam Dalam Pembinaan Akhlakul Karimah
1. Aktivitas Konseling islam Dan Pembinaan Akhlakul Karimah
Pondok Pesantren Darul Arqam Muhammadiyah Punnia Pinrang
merupakan pondok pesantren tertua di punnia pindrang dari tahun 1972 namun,
karna pondok pesantren ini terisolir di pedesaan sehingga akses transportasi ke
sana juga sulit dan kurangnya santri yang mengakibatkan pesantren ini mengalami
pemberhentian sementera namun santri pada waktu itu sudah dibekali dengan
ilmu agama,hafalan Al-qur’an, kemudian telah dikader di muhammadiyah
sehingga senantiasa mereka mengapdikan diri kembali menjadi Pembina pondok,
sehingga pondok pesantren ini kembali aktif pada tahun 1992 sampai sekarang.56
Syamiluddin, Direktor Pondok ketika ditanya mengenai Aktivitas
Komunikasi Pembinaan Akhlak Santri, beliau Mengatakan bahwa kondisi santri
dipondok pesantren Darul Arqam Muhammadiyah Punnia Pinrangsangat baik
tentunya para Pembina baik ustadz dan ustadzah sangat teliti dalam mengawasi
tingah laku santri di pondok.dalam memberikan pembelajaran baik ilmu
agama,pembinaan akhlak,hafalan dan pelajaran umum.pihak pondok sangat
memperhatikan kualitasnya.rata-rata ustadz dan ustadzah dipondok pesantren
Darul Arqam Muhammadiyah Punnia Pinrang bergelar strata (S2) sehingga
pondok ini cukup terkenal di pinrang karna merupakan pondok yang bertaraf
56
Hasil Wawancara Syamiluddin, direktor pondok pesantren Darul Arqam Muhammadiyah Punnia Pinrang ( wawancara tanggal 5-februari-2020)
36
modern denganberbagai fasilitas lep ilmiah, ruang konseling, lapangan futsal,
Lapangan Voli, koperasi dan asrama.57
Dalam Pembinaan Akhlakul Karimah di Pondok Pesantren Darul Arqam
Muhammadiyah Punnia Pinrang tentunya Ustadz dan Ustadzah nya sangat
memperhatikan akhlak santrinya dengan membuat program Pengajian rutin
bersama setiap selesai sholat Ashar dan Magrib.hal ini sangat diwajibkan untuk
seluruh santri maupun santriwati agar mengikutinya dengan tujuan agar santri
terbiasa dengan hal-hal yang baik.
Data awal santri Darul Arqam Muhammadiyah Punnia Pinrang yang
peneliti dapat dari hasil wawancara Mardatilah, selaku Pembina Santri Darul
Arqam Muhammadiyah Punnia Pinrang dan catatan kasus yang diberikan
terdapat sepuluh Santri yang memiliki akhlak tercela yaitu 6 orang dari kelas 1
MA dan 4 orang dari kelas 2 MTs, tentunya peneliti melihat dari buku catatan
kasus, maka peneliti melakukan penelitian tindakan untuk membina akhlak tercela
santri Kelas 1 MA Putri dan kelas 2 MTs Putra Darul Arqam Muhammadiyah
Punnia Pinrang dengan pendekatan Aktivitas Konseling Islam Dalam Pembinaan
Akhlakul Karimah dengan menggunakan teknik hikmah layanan yang akan
peneliti gunakan adalah layanan konseling kelompok. dalam penelitian ini
konseling membagi ke dalam dua Pertemuan, yaitu Masing- masing pertemuan
57
Hasil wawancara Syamiluddinn, Direktor Ponpes Darul Aqam Muhammadiyah
Punnia Pinrang (tanggal 5-februari-2020 )
37
dilakukan dua kali konseling dan satu kali Follow Upadapun rinciannya sebagai
berikut:58
a. Tahap Perencanaan
Ditahap ini Peneliti bekerjasama dengan Pembina Ponpes Darul Arqam
Muhammadiyah Punnia Pinrang untuk merancang langkah-langkah Konseling
islam adapun susunan yang ditentukan oleh penulis dan Pembina Pondok
Pesantren yaitu:
1. ) Diskusi
2. ) Menentuan kegiatan, waktu, dan tempat konseling.
3. ) Menentukan teknik, dan layanan konseling kelompok
b. Tindakan
Dalam pelaksanakan tindakan, peneliti dan pembina bersepakat
menggunakan layan konseling kelompok dengan pendekatan dan konseling
Islam dan teknik hikmah sebagai teknik yang digunakan dalam penelitian ini,
pada proses tindakan peneliti melakukan pengamatan terhadap peserta didik
yang memiliki akhlak tercela, Adapun pengamatan yang dilkukan meliputi:
Pertemuan ke I
a) Tahap awal:
(1) Mengkondisikan angota kelompok sebelum memulai sesi konseling.
(2) Mengucapkan salam.
58
Hasil wawancara Mardatillah, Pembina Putri Darul Arqam Muhammadiyah
Punnia Pinrang (Tanggal 6-Februari-2020)
38
(3) Menganjurkan untuk berdoa sebelum memulai sesi konseling.
(4) Menanyakan kabar anggota kelompok.
(5) Mengajak anggota kelompok untuk berkenalan agar dapat mengenal
lebih dekat satu sama lain.
(6) Bercakap-cakap tentang identitas anggota kelompok.
b) Tahap pralihan:
Memainkan sebuah game yang bertujuan agar anggota kelompok lebih
rileks dalam melaksanankan sesi konseling.
c) Tahap Inti:
(1) Peneliti sebagai ketua kelompok (KK) menyampaikan maksut dan tujuan
konseling islam kelompok.
(2) Ketua kelompok menentukan permasalahan yang akan di bahas terlebih
dahulu.
(3) Anggota kelompok menceritakan permasalahan yang sedang di
hadapinya.
(4) Ketua kelompok melakukan tanya jawab kepada anggota kelompok
tentang permasalahan yang dihadapinya.
(5) Anggota lainnya di berikan kesempatan untuk memberikan masukan
kepada anggota kelompok yang memiliki masalah.
39
(6) Ketua kelompok mengamati setiap kegiatan anggota kelompok.
d) Tahap Penutup:
(1) Ketua kelompok menanyakan perasaan anggota kelompok setelah
melakukan kegiatan konseling kelompok.
(2) Anggota kelompok mengambil pelajaran dari kegiatan yang sudah
dilakukan.
(3) Anggota menyimpulkan kegiatan yang sudah dilakukan.
(4) berdo’a dan salam.
Adapun Sebagian data yang diberikan oleh pihak Pembina Putri
Pondok Pesantren Darul Arqam Muhammadiyah Punnia Pinrang sebagai
berikut:59
Tabel 1.1 Data Kasus Santri Kelas 1 MA Darul Arqam
Muhammadiyah Punnia Pinrang
NO
Kode
Peserta Didik
Bentuk Akhlak Tercela
Marah
Berkelahi
Adu
domba
Pacaran
1
Peserta didik 01
59
Data Kasus Peserta Didik Kelas 1 MA Pondok Pesantren Darul Arqam
Muhammadiyah Punnia Pinrang. Data BKI akhir tahun 2019 (Pinrang,Lambumpung.
tanggal 6-Februari-2020)
40
2 Peserta didik 02
3
Peserta didik 03
4
Peserta didik 04
5
Peserta didik 05
6
Peserta didik 06
Dari data yang diberikan sesuai tabel 1.1 bahwa rata-rata santri Putri
kelas 1 MA Darul Arqam Muhammadiyah Punnia Pinrang kasus yang paling
banyak dilakukan adalah Pacaran. Pembina Putri mengatakan bahwa sangsi
yang paling besar adalah pacaran tentunya sangsinya dikeluarkan namun hal itu
dilihat lagi dari segi Perbuatannya.
41
Adapun data yang diberikan oleh pihak Pembina Putra Pondok
Pesantren Darul Arqam Muhammadiyah Punnia Pinrang sebagai berikut:
Tabel 1.2 Data Kasus Santri Kelas 2 MTs Darul Arqam
Muhammadiyah Punnia Pinrang
NO
Kode
Peserta Didik
Bentuk Akhlak Tercela
Marah
Berkelahi
Adu
domba
Pacaran
1
Peserta 01
2
Peserta 02
3
Peserta 03
4
Peserta 04
sesuai data kasus tabel 1.2 yang dilakukan oleh 4 orang santri Putra
kelas 2 MTs Rata-rata Permasalahan yang dilakukan adalah berkelahi, dari 4
42
orang santri diantara dua orang ini merupakan siswa pindahan dari sekolah
umum yang pernah bermasalah disekolah sebelumnya sehingga dikeluarkan
dan dimasukan kepondok pesantren darul Arqam Muhammadiyah Punnia
Pinrang oleh kedua orang tua mereka.dari 4 orang santri tersebut dua
diantaranya sudah berumur setara anak MA.60
Pertemuan ke II
a) Tahap Awal
(1) Mengkondisikan angota kelompok sebelum memulai sesi konseling.
(2) Mengucapkan salam.
(3) Menganjurkan untuk berdoa sebelum memulai sesi konseling.
(4) Menanyakan kabar anggota kelompok.
(5) Mengajak anggota kelompok untuk berkenalan agar dapat mengenal
lebih dekat satu sama lain.
(6) Bercakap-cakap tentang identitas anggota kelompok.
b) Tahap pralihan:
Memainkan sebuah game yang bertujuan agar anggota kelompok lebih
rileks dalam melaksanankan sesi konseling.
60
Hasil data Kasus dan Wawancara Pembina Putri Darul Arqam Muhammadiyah
Punnia Pinrang (tanggal 6-Februari-2020)
43
c) Tahap Inti:
(1) Peneliti sebagai ketua kelompok (KK) dalam pemberian konseling.
(2) Ketua kelompok menentukan permasalahan yang akan di bahas terlebih
dahulu.
(3) Anggota kelompok menceritakan permasalahan yang sedang di
hadapinya.
(4) Ketua kelompok melakukan tanya jawab kepada anggota kelompok
tentang permasalahan yang dihadapinya.
(5) Anggota lainnya di berikan kesempatan untuk memberikan masukan
kepada anggota kelompok yang memiliki masalah.
(6) Ketua kelompok mengamati setiap kegiatan anggota kelompok.
d) Tahap Penutup:
(1) Ketua kelompok menanyakan perasaan anggota kelompok setelah
melakukan kegiatan konseling kelompok.
(2) Anggota kelompok mengambil pelajaran dari kegiatan yang sudah
dilaukan.
(3) Anggota menyimpulkan kegiatan yang sudah dilakukan.
(4) berdo’a dan salam.
44
Pada pertemuan kedua peneliti menanyakan perubahan prilaku atau akhlak
tercela peserta santriDarul Arqam Muhammadiyah Punnia Pinrang kepada
Pembinaberdasarkan buku catatan kasus kelas 1 MA putri dan kelas dan kelas 2
MTs
1. Observasi
Dari hasil observasi Pertemuan I yang dilakukan oleh peneliti selama
kegiatan konseling kelompok berjalan baik peserta didik antusias dengan
kegiatan konseling kelompok mereka sudah mulai menyadari bahwa perbuatan
marah, Merokok, Pacaran dan menganiaya adalah perbuatan yang tidak baik,
sudah mulai nampak pengurangan tingkah laku tercela, tetapi tidak secara
signifikan, karna pada Pertemuan I peserta didik atau anggota kelompok masih
terlihat malu untuk terbuka, dan perlu di lakukan tindak lanjut untuk hasil yang
lebih baik lagi.
2. Refleksi
Berdasarkan hasil observasi penerapan bimbingan dan konseling Islam
dengan teknik hikmah dan layanan konseling kelompok dalam pembinaan akhlak
karimah Santri Nampak senang mengikuti kegiatan konseling kelompok, namun
ada beberapa kekurangan dan hambatan yang harus di berikan tindak lanjut untuk
memaksimalkan pendekatan bimbingan dan konseling Islam dengan layanan
konseling kelompok, tetapi sudah terlihat dari 10 peserta didik yang memiliki
akhlak tercela berkurang menjadi 2 peserta didik, adapun kekurang dan hambatan
sebagai berikut:
45
1) Kekurangan
a. Peneliti kurang melakukan kedekatan interpersonal dengan peserta didik.
b. Beberapa peserta didik masih malu untuk menyampaikan masalah yang
dihadapinya.
2) Hambatan
Ketidak hadiran peserta didik karna kegiatan sekolah Susah menyesuaikan
waktu untuk melakukan layanan konseling kelompok. Dengan demikian
maka peneliti membutuhkan Pertemuan II untuk memaksimalkan penelitian
dengan pendekatan bimbingan dan konseling Islam dalam pembinaan
akhlak karimah peserta didik menggunakan teknik hikmah dan layanan
konseling kelompok, tindak lanjut yang akan dilakukan oleh peneliti adalah
dengan menjalin hubungan yang baik interpersonal dengan peserta didik,
dan meminta izin mengunakan jam mata pelajaran kepada guru mata
pelajaran.
Dalam Hal ini peneliti Mencari informasi lagi ke Pembina Santri Putra
Ustadz Ikhsan, dalam Hasil Wawancara dengan Pembina Putra bahwa rata-rata
santri Putra yang berbuat masalah adalah santri pindahan dari sekolah umum yang
dulunya dari sekolah pertamanya sudah berbuat onar sehingga ada sebagian yang
dikeluarkan dan keluar sendiri adapun sebagian orang tua santri menitipkan
anaknya dipondok dikarenakan sudah tidak mampu menanggani akhlak anak nya
sehingga kenakalan yang dibawah dari sekolah dulunya dan lingkungan sekitarnya
46
membuat santri lain ikut-ikutan.61
tidak dipungkiri dimasa remaja memang sangat
relativ sensitiv atau masa-masa pencarian jati diridimasa peralihan ini para santri
tentunya menunjukan kebolehannya dalam mencari perhatian dan mengikuti tren
sekarang contohnya gaya berbahasa gaya berpakaian ,gaya belajar, aduh bakat dan
lainya tentunya dalam mengatasi santri yang perilakunya menyimpang harus
dengan melihat kondisinya dulu kemudian dalam melakukan pendekatan terhadap
mereka dan jugadalam memeberikan Konseling islam harus secara berkelompok
atau secara individual dilihat dari situasi santrinya.
2. Faktor pendukung dan Penghambat Aktivitas Konseling
a) Faktor pendukung
Alhamdulillah dari pihak direktur Pondok Pesantren Darul Arqam
Muhammadiyah Punnia Pinrang sangat antusias dalam memberikan data dan
diwawancarai bigitupula dengan Pembina ikhwan dan Pembina akhwatnya yang
sangat mendukung dalam proses penelitian konseling islam dalam hal ini peneliti
diberikan waktu untuk meneliti kelas 2 MTs Putra dan kelas 1 MA Putri.
b) Faktor Penghambat
kurangnya dukungan dari guru konselingdikarenakan kesibukan beliau
diluar sekolah sehingga sulit ditemui, proses belajar mengajar yang padat
sehingga peneliti tidak memiliki waktu yang banyak, ruang konseling yang tidak
61 Ikhsan, Pembina Putra Pondok Pesantren Darul Arqam Muhammadiyah Punnia
Pinrang (tanggal 10-Februari-2020)
47
bisa digunakan sehingga ruang lingkup peneliti dalam melakukan penelitian tidak
berjalan efisien, dan data konseling yang diberi cuman sebagian dari Pembina.
3. Metode Pembinaan Akhlakul Karimah
Dalam hal ini peneliti melihat metode pembinaan Akhlakul Karimah
santri yang diberikan oleh Pembina santri putra dan Pembina santri putri yaitu
berupa metode Nasehat yang baik Apabila santri melakukan pelanggaran maka
konseling yang mereka berikan terhadap santri hanya berupa nasehat dengan
unsur-unsur keislaman. sedangkan Peneliti sendiri menggunakan metode
Hikmah, dan Nasehat yang baik adapun metode hikmah dan nasehat yang baik
yaitu:
Metode Hikmah: ataupun bijaksana meliputi sifat-sifat menahan diri
dari perasaan marah, menegakkan kebenaran, adil, berkata benar, mencegah
kemungkaran, membuat kebaikan serta menegakkan kebenaran dengan
landasan al-qur’an dan sunnah.62
jadi dalam hal ini para santri dapat mengontrol sifat dan tindakan
mereka dengan menahan amarah dan kebenciannya metode hikma ini bisa
dikatakan sebagaisuatu pencegahan dalam melakukan hal keburukan.
Nasehat yang baik: Metode inilah yang paling sering digunakan dalam
proses Konseling. Memberi nasehat merupakan kewajiban umat Islam.
Rasulullah SAW, bersabda, “agama itu adalah nasihat”. Maksudnya adalah
agama itu berupa nasehat dari Allah SWT bagi umat manusia melalui para nabi
62
Eko Rian Aryanto. Skripsi. Implementasi Bimbingan Dan Konseling Islam
Dalam Pembinaan Akhlakul Karimah Peserta Didik Di SMK PGRI 4 Bandar Lampung
(Journal Skripsi),hal.18
48
dan rasul-Nya agar manusia hidup bahagia, selamat dan sejahtera di dunia dan
di akhirat. Selain itu mengajarkan agama pun dapat dilakukan melalui nasehat.
Setiap anak membutuhkan nasehat, sebab jiwanya terdapat pembawaan yang
tidak tetap.63
a) Peneliti mengunakan kata yang baik dan sopan serta mudah dipahami
danJangan sampai menyinggung perasaan orang yang dinasehati atau orang di
sekitarnya.
b) Peneliti Menyesuaikan perkataan sesuai umur, sifat dan tingkat
kemampuan/kedudukan anak atau orang yang dinasehati.
c) Kemudian Peneliti memperhatikan waktu yang tepat saat memberi nasehat,
usahakan jangan memberi nasehat kepada orang yang sedang marah.
d) Perhatikan keadaan sekitar ketika memberi nasehat, usahakan jangan di depaan
umum.
e) Peneliti memberi penjelasan agar lebih mudah dipahami.
f) Agar lebih menyakinkan, sertakan ayat-ayat Al-Quran, hadits Rasulullah atau
kisah nabi/rasul, para sahabat atau kisah orang-orang shalih.
63
Supendi S.dkk, Pendidikan dalam Keluarga Lebih Utama,(Jakarta: Lentera
Jaya Madina,2007)hal,12
49
50
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan urian pembahasan yang telah dipaparkan pada halaman
sebelumnya, maka kesimpulan yang diambil adalah:
1. Adanya Aktivitas Konseling Islam Dalam Pembinaan Akhlakul Karimah
itu sendiri adalah untuk membantu individu belajar mengembangkan
fitrah atau kembali pada fitrah. Dengan cara memberdayakan iman, akal
dan kemauan yang dikaruniakan Allah dan Rasulul-Nya, agar fitrah
yang ada pada individu itu berkembang dengan benar dan kokoh sesuai
tuntutan Allah swt. Dalam konsep konseling islam yaitu berpegang
pada Al-qur’an dan Al-Hadits yang di jadikan sebagai landasan utama.
Sebab keduanya merupakan sumber dari segala sumber pedoman umat
islam.
2. Konseling Islam dengan teknik hikmah dan teknik nasehat yang baik
dalam layanan konseling kelompok dalam pembinaan akhlak karimah
Santri Nampak antusias mengikuti kegiatan konseling kelompok, namun
ada beberapa kekurangan dan hambatan yang harus di berikan tindak
lanjut untuk memaksimalkan pendekatan bimbingan dan konseling
Islam dengan layanan konseling kelompok pada santri Pondok pesantren
Darul Arqam Mihammadiyah Punnia Pinrang.
51
3. Masalah yang sering terjadi dilingkungan santri yaitu masalah pacaran,
marah, adudomba, dan berkelahi. tidak dipungkiri dimasa remaja
memang sangat relativ sensitiv atau masa-masa pencarian jati diri
dimasa peralihan ini para santri tentunya menunjukan kebolehannya
dalam mencari perhatian dan mengikuti tren sekarang.
B. Saran
Aktivitas konseling Islam didalam Lingkungan Pondok seharusnya
berjalan semestinya dikarenakan tidak semua Santri mempunyai akhlak yang baik
dari lahir apalagi santri pindahan dari sekolah umum tentunya pergaulan dari
sekolah asalnya juga mempengaruhi karakteristik anak tersebut sehingga
kenakalan yang di bawah bisa mempengaruhi lingkungannya.
kurangnya dukungan dari guru BK juga mempengaruhi Aktivitas
konseling Islam yang ada pada Pondok. penulis sangat berharap kedepannya
konseling islam dapat berjalan baik. kesibukan Guru BK di luar pondok yang
mengakibatkan penulis tidak memperoleh informasi mengenai aktivitas konseling
yang ada di Pondok Pesantren Darul Arqam Muhammadiyah Punnia Pinrang
menjadi terhambat. untuk memperoleh hasil tersebut penulis menanyakan secara
langsung kepada para Pembina santri dan Pembina santriwati dalam hal ini
mereka yang bertanggung jawab atas keadaan para santrinya.
Dengannya adanya Konseling Islam di Pondok Pesantren Darul Arqam
Muhammadiyah Punnia Pinrang Punilis berharap agar kedepannya Para Ustadz
dan Ustadzah yang berada di kediaman pondok mampu memberikan pelayanan
52
konseling islam yang baik terhadapat para santri agar kedepannya mampu
membentuk krakteristik yang baik
53
DAFTAR PUSTAKA
Kementrian Agama RI. 2019. Alquran danTerjemahan
Al-Baihaqi, Abdullah . 2003. Al-Madkhal ila As-Sunan Al-Kubra. Lebanon.
Darul Kitab Al-Ulumiah
Abu Abdullah Malik bin Anas ibn Malik ibn Ganim ibn Husail ibn Amr ibn
Al-Haris Al-Ashbani Al-Madani.1991 M/ 1411 H.Al-Al-Muntaqa Syarh
Al Muwaththa,(Tanwir Al-Hawalik), Dar Al-Kotob Al-Ilmiah.
Ades-ilmupsikologi.blongspot.com./2015/04/Bimbingan-Konseling–Islam.
Afrizal Nazir. Tamim, Zulfikri. 2015. Akhhlak mulia: bimbingan akhalak sesuai
tuntutan rasulullah. Jakarta: Erlangga
Ahmadamin. 1991. Etika Ilmu Akhlak. Jakarta: Bulan bintang.
Amarsuteja. 2019.Asas-asas Bki. blongspot.com
Amti, Erman dan Prayito. 2013. Dasar-dasar Konseling Islam. Jakarta: Rineka
Cipta.
AR, Zahruddin. 2004. Pengantar Studi Akhlak,Jakarta;Raja grafindo persada
Arifin. 1979. Pokok-pokok Bimbingan Dan Penyuluhan Agama. Jakarta:Bulan
Bintang
As, Asmaran. 1994. Pengantar Studi Akhlak.Jakarta: Raja grafindo persada.
Asmaran . 2002. Pengantar Studi Akhlak .Jakarta: raja Grafindo persada.
Basit, Abdul. 2017. Konseling Islam.Depok: Karisma Putra utama.
54
Bpk Syamiluddin ( wawancara tanggal 5-februari-2020)direktor pondok
pesantren Darul Arqam Muhammadiyah Punnia Pinrang
Defenisipakar.blongspot.com./2015/09/Pengertian-Aktivitas-Menurut-Para
Pakar
Faqih, Rahim,Ainun.2015.Bimbingan Konseling Islam. Jakarta. Persada
Fasha Kamal Mustafa. 2000. Akhlak Sunnah. Yogyakarta: Citra Karsa
Mandiri
Haqqi Mua’dz Ahmad. 2003. Berhias Dengan 40 Akhlakul Karimah. Malang:
Cahaya Tauhid Press
Imas Hikmah, Nuraeni. 1992. Faktor Pendukung dan Penghambat Konseling
Islam di pondok.” Reneka Cipta
Nasution,Ahmad,Bangun. Siregar, Hanum, Royani. 2013. Ilmu
Akhlak.Jakarta: Rajawali Pers
Nata Abuddin. Akhlak Tasawuf. 2014. Jakarta: Raja grafindo.
Ondyx.blongspot.com./2017/03/Pengertian-Aktivitas-dalam-Defenisi
Pakarpara Ahli.
Rabiaheldawiyah. Metode dan Bimbingan Konseling Islam. Blongspot.com.
Sasono, Adi. 1998. Solusi Islam Atas Problematika Umat,Ekonomi,Pendidikan
dan Dakwah. Jakarta: Gema Insani Press
Sugiono. 2016. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung:
Alfabeta.
55
Sukardi Dewa Ketut. 2008. Pengantar Pelaksanaan Program Konseling di
Sekolah. Jakarta: Reneka Cipta.
Tim Penyusun. 2014. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (Proposal, Skripsi,
Makalah, dan Laporan Penelitian) (Makassar: Fakultas Agama Islam
Universitas Muhammadiyah Makassar
Usman Husain dan Akbar Setiadi Purnomo. 2009. Metodelogi Penelitian Sosial.
Jakarta: Bumi Aksara.
Zulhimma. 2013. ”Dinamika Perkembangan Pondok Pesantren di Indonesia”.
Jurnal Darul Ilmu, Vol. 01, No.2
Reverensi Internet:
https://aswajamag.blongspot.com/2015/02/sejarah-asal-usul-pondok.
https://cunseondeok.blongspot.com/2015/11/pondok-pesantren.
https://id.m.wikipedia.org/wiki/pesantren
https://www.Kompasiana.com./2019/23/ Bimbingan- Konseling-Islam.
https://www.pijarnews.com/2018/05/(Ponpes)Muhammadiyah-Punia Pinrang.
56
BIODATA PENULIS
Wahyuningsi Oron Lahir pada tanggal 14 Februari 1997 di
Sorpeha kab.Fakfak (Papua Barat) dan merupakan anak ke 1
dari 2 orang bersaudara oleh pasangan Muhammad Said Oron
dan Ibu Rugaya Meturan. Memiliki 1 adik laki-laki kandung
dan mempunyai 1 saudara angkat laki-laki (sepupu 1 kali dari
ibu).adik laki-laki kandung yang pertama bernama Raflan Oron dan adik laki-laki
angkat yang ke 2 bernama Azhar Meturan. Penulis menempuh pendidikan di TK
Al-Ma’arif 1 fakfak jl.trikora 2 kayubesi kel.Danaweri distrik.fakfak tengah
kab.fakfak (Papua Barat) disekolah tersebut penulis menimba ilmu selama 1 tahun
setengah diselesaikan pada tahun 2003. pada tahun yang sama penulis
melanjutkan pendidikan di SD Yapis Merapi Fakfak jl.Bakeko kel.Danaweri
distrik.fakfak tengah kab.fakfak (Papua Barat) Di sekolah tersebuk penulis
menimbah ilmu selama 6 tahun dan diselesaikan pada tahun 2009. Pada tahun
yang sama penulis melanjutkan pendidikan tingkat menengah di SMP Yapis 2
fakfak jl.La tonde kamp. Kayu merah, kel. Danaweri, distrik.fakfak tengah,
kab.fakfak (Papua Barat) di sekolah tersebut penulis menimbah ilmu selama 3
tahun dan diselesaikan pada tahun 2012.kemudian penulis melanjutkan
pendidikan di tahun yang sama di tingkat MA Aliyah Al-Ma’arif 1 Fakfak, jl. La
tonde Kamp. Kayu merah, kel. Danaweria, dist. fakfak tengah, kab. fakfak (Papua
Barat) disekolah tersebut penulis menimbah ilmu selama 3 tahun dan diselesaikan
pada tahun 2015.di tahun yang sama penulis melanjutkan pendidikan yang lebih
tinggi di Universitas Muhammadiyah Makassar (UNISMUH) yang pertama
57
penulis mengambil jurusan Bahasa Arab di Al-Birr (diploma) kemudian penulis
berinisiatif untuk melanjutkan strata 1 (S1) nya pada tahun 2016 di jurusan
Komunikasi dan Penyiaran Islam. Penulis sangat bersyukur diberi kesempatan
oleh Allah Azawajalla sehinggah bisa menimbah ilmu yang merupakan bekal.
Penulis sangat berharap dapat mengamalkan ilmu yang sudah diperoleh dengan
baik dan dapat membahagiakan kedua orang tua yang selalu mendoakan dan
mendukung serta berusaha menjadi manusia yang berguna bagi agama, keluarga
,masyarakat, Bangsa dan Negara.
58
59
60
PROFIL PONDOK PESANTREN
DARUL ARQAM MUHAMMADIYAH
PUNNIA LABUMPUNG KAB. PINRANG
Nama Pondok Pesantren : Pondok Pesantren Darul Arqam
Muhammadiyah Punnia Labumpung
Alamat : Jl. Andi Wahid No. 1, Desa Bunga Kec.
Mattirobulu
Kabupaten : Pinrang
Provinsi : Sulawesi Selatan
Visi : Menjadikan Pondok Pesantren Darul Arqam
Punnia Labumpung sebagai lembaga pendidikan
kader yang berwatak Al-Islam dan
Kemuhammadiyahan, bertafakkuh fiddin,
berdaya saing dan berakhlak karimah.
Misi : 1. Menjadi pusat pembinaan kader ummat,
bangsa dan persyarikatan di Kabupaten
Pinrang
2. Menyelenggarakan dan mengembangkan
pendidikan dan pembelajaran komprehensif
yang mengintegrasikan sains religius
(pendidikan agama) dan sains rasional
(pendidikan umum)
3. Mengembangkan dan mencerahkan
pendidikan khusus kepesantrenan dalam
penguasaan keilmuan melalui pendidikan
bahasa Arab, bahtsul kutub, dan
kemuhammadiyahan,
4. Menyelenggarakan dan mengembangkan
model-model pembinaan dan perkaderan
serta da’wah islamiyah
5. Menyelenggarakan kegiatan ekstrakulikuler
dan intrakulikuler PontrenMu dalam bentuk
olahraga, olah rasa, dan olah rasio
6. Menjalin serta mengembangkan hubungan
serta kerjasama kelembagaan dengan
berbagai pihak selama tidak bertentangan
dengan asas dan prinsip
kemuhammadiyahan.
61
Tgl Berdiri : 1 Juli 1972
Pendiri : PDM Pinrang, PDM Parepare,PDM Sidrap dan
PDM Enrekang
Penyelenggara : PCM Mattiro Bulu
Status Kepemilikan : Wakaf
No. statistic : 512073150001
Luas Lahan : 1.6 ha
Jumlah Bangunan : 26 Bangunan
Tujuan : Menjadikan Santri yang berimtaq dan beriptek
Satuan Pendidikan : 1. Madrasah Tsanawiah (MTs), terakreditasi A
2. Madrasah Aliyah (MA), terakreditasi B
3. Kelas tahfizul Qur’an
Program Unggulan : 1. Program Tahfidzl Qur’an
2. Kecakapan Bahasa Arab,dan
3. Kecakapan Bahasa Inggris
A. Struktur Pengurus
Berikut ini susunan pengurus Pondok Pesantren Darul Arqam
Muhammadiyah Punnia Labumpung.
1. Penasehat
- Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kab. Pinrang
- Majelis Dikdasmen Kab. Pinrang
2. Badan Pembina Harian
- Ketua : Ir. H. A. Mukti As’ad Nur
- Sekretaris : ST. Khadijah utami
- Bendahara : Asmaul Husna, S.Pd
3. Pimpinan
- Direktur
Drs. Syahrir Bedo
- No. Hp
+6285299623222
- Kyai Pondok
Drs. Zaubair Zainal
4. Jumlah
Ustadz : 27 Orang
62
Ustadzah : 25 Orang
Staf : 1 Orang
5. Jumlah Santri
Putra : 161 (Mondok 89 orang)
Putri : 145 (Mondok 67 orang)
6. Program Ekstrakulikuler
1. Hisbul Wathan
2. Tapak Suci
3. Memanah/ Kelas Panahan
7. Sarana dan Prasarana
No Fasilitas Jumlah
Kondisi
Baik Kurang
1 Ruang Kelas 12 10 2
2 Ruang Guru 2 2 -
3 Ruang Direktur Pondok 1 1 -
4 Ruang Wakil Direktur Kepesantrenan 1 1 -
5 Ruang Wakil Direktur Persekolahan 1 1 -
6 Ruang Kepala Sekolah 2 2 -
7 Ruang Administrasi 3 3 -
8 Ruang Rapat Pondok 1 1 -
9 Runag Tahfidz Putra 1 1 -
10 Sarana Olahraga 4 4 -
11 Mesjid 1 - 1
12 Laboratorim Komputer 2 2 -
13 Asrama 4 4 -
63
14 Perpustakaan 1 1 -
15 Koperasi 1 1 -
16 Mess Guru 8 7 1
17 Dapur Santri Putri 1 1 -
18 Dapur Santri Putra 1 - 1
19 Toilet Sekolah 4 4 -
20 Toilet Asrama Putri 6 6 -
21 Toilet Asrama Putra 10 10 -
22 Toilet Guru 3 2 1
23 Pendopo / Aula 1 1 -
24 Posksetren 1 1 -
25 POS Piket 1 - 1
26 Kendaraan Pondok (Motor) 1 1 -
8. Sumber Dana
1. Infak Bulanan Santri/Santriwati
2. Sumbangan Masyarakat
3. Sumbangan Pemerintah
4. Sumber lain yang Sifatnya Halal
64
65
66
67
68
Profil Ponpes Darul Arqam Muhammadiyah Punnia Pinrang
Wawancara Direktor Ponpes Darul Arqam Muhammadiyah Punnia Pinrang
Bpk Syamiluddin
69
Wawancara Pembina Santri Putri Ibu Mardatillah
Wawancara Pembina Santri Putra Bpk Ikhsan
Proses Konseling Santri kelas 2 MTs
70
Proses Konseling Santriwati kelas 1 MA
Ruang Konseling Ponpes Darul Arqam Muhammadiyah Punnia Pinrang
PERCAKAPAN KONSELING ISLAM DALAM PEMBINAAN
AKHLAKUL KARIMAH
Pertemuan ke I Putri (MA)
Tahap awal
KK: baiklah sebelum kita memulai kegiatan ini. marilah kita
menenangkan diri.
71
AK: baik kak
KK: Assalamualaikum Wr.Wb
AK: Wa’alaikumussalam Wr.Wb
KK: oke, sebelum kita mulai marilah kita membaca lafadz basmalah
AK: bismillahirahmanirrahim
KK: untuk kelancaran kegiatan kita pada hari ini marilah kita berdoa, berdoa
mulai, selesai.
KK: baiklah agar kita lebih akrab alangkah baiknya jika kita memperkenalkan diri
kita masing masing di mulai dari saya, perkenalkan nama saya Wahyuningsi
Oron, saya dari Universitas Muhammadiyah Makassar Jurusan Komunikasi dan
Penyiaran Islam saya berasal dari Papua Barat Kab. Fakfak. baiklah siapa yang
ingin berkenalan terlebih dahulu.
Ak: (perkenalan satu persatu)
Tahap perlihan
KK dan AK memainkan sebuah permainan Konsentrasi dan kecepatan tangan
yang dimulai dengan jenis lagu yang menggunakan kata Aku yaitu sambil
mengoper bola ke lawannya dan setiap musik berhenti maka yang terakhir
memegang bola tersebut akan di beri hukuman menyanyikan lagu indonesia raya,
72
games ini bertujuan untuk mengeratkan hubungan antara individu satu dengan
lainnya.
Tahap inti:
KK: apakah kalian sudah mengerti kenapa kalian di kumpulkan di sini?
AK: belum kak
KK: baiklah akan saya jelaskan, bahwa berkumpulnya kalian disini adalah untuk
melakukan sesi konseling islam secara berkelompok
KK: siapa yang pernah disini melakuan konseling kelompok?
AK: belum ada kak
KK: baiklah akan saya jelaskan konseling kelompok hampir sama dengan
konseling idividu bedanya pada konseling kelompok di lakukan bersama dalam
bentuk kelompok dan memiliki tujan bersama yang harus di capai.
AK: oh begitu kak
KK: sudah paham?
AK: iya, sudah mulai paham kak
KK: baiklah karna kalian sudah paham saya akan menjelaskan topik yang ingin
kita bahas hari ini, berdasarkan buku catatan kasus ada 3 masalah yang harus kita
bahas yaitu marah, mengadu domba, dan Pacaran Menurut adek-adek sekalian
masalah mana yang duluan kita bahas?
A2: menurut saya masalah marah terlebih dahulu
73
A1: menurut saya masalah pacaran terlebih dahulu
A5: menurut saya masalah marah terlebih dahulu
KK: baiklah kita ambil suara terbanyak, masalah mana yang hendak di bahas
terlebih dahulu?
AK: marah kak
KK: baiklah pada sesi ini kita akan membahas tentang masalah marah, harapan
saya kalian akan terbuka dalam sesi konseling ini agar memudahkan untuk
menyelesaikan masalah, apa yang di bicarakan pada sesi konseling ini akan
dirahasiakan. Siapa yang ingin mengungkapkan permasalahan terlebih dahulu?
A5: saya kak
KK : Silahkan
A5: baik kak saya ingin bercerita, saya sering marah kak
KK: lalu apa yang menyebabkan kamu sering marah?
A5: saya sering di bully kak, saya ini sebenernya benci dengan kawan saya yang
sering membully saya tapi saya ini tidak bisa menyampaikan perasaan saya
kepada mereka bahwa saya tidak suka dengan perbuatan mereka
A3: saya juga jengkel kak jadi bahan bully sampe-sampe kalo marah sudah tidak
ingat kawan lagi.
KK: lalu tindakan apa yang kamu lakukan kepada mereka?
74
A5: karna saya jengkel kepada mereka saya melempar benda-benda di sekitar
saya, waktu kemarin saya berkelahi dengan teman saya karna benda yang saya
lempar mengenai dia dan akhirnya saya di panggil oleh Pembina
KK: kalo kamu bagaimana?
A3: kalo saya kubalas dengan kata-kata kasar
KK: apakah kamu ingin merubah sikap kamu yang seperti itu?
A5: sebenenya sih pingin kak tapi susah untuk merubahnya.
KK: adakah yang ingin memberikan masukan kepada rekan kita?
A1: saya akan mencoba memberikan masukan ke kamu, saya rasa kamu perlu
bercerita kepada mereka bahwa kamu tidak suka dengan perbuatan mereka
A5: iya saya sudah coba tapi susah untuk mengungkapkan kepada mereka
A1: saya juga pernah mengalami hal yang sama tapi saya mencoba memberanikan
diri untuk mengungkapkan kemereka bahwa saya tidak suka dengan perbuatan
mereka dan akhirnya mereka tidak lagi membully saya. tapi setidaknya saya sudah
membalas mereka dengan beberapa pukulan
KK: trimakasih atas masukan kepada rekekan kita, baik bagaimana menurut
kamu dari masukan temanmu
A5: ya saya akan mencoba kak tapi sulit
KK: baik dalam menggapai sebuah kebaikan itu memang susah, maka sebisa
mungkin adek-adek sekalian menahannya dan berbagilah cerita dengan teman
75
yang dapat membantu menyelesaikan masalah anda, saya doakan masalahmu
segera terselesaikan.
A5: aminn,trimakasih kak
Pertemuan Ke ll
KK: kemarin sebagian teman kita kan udah bercerita siapa nih yang ingin bercrita
hari ini.
A3: saya kak
KK: oke silahkan bercerita
A3: ya kak saya ini kak jengkel benar sama seseorang, dia itu ngerebut gebetan
saya kak, padahal dia teman dekat saya, saya curhat kedia tentang gebetan saya,
eh dia malah nikung saya dari belakang.
KK: trus gmna kelanjutannya?
A3: karna saya gak terima saya langsung menghampiri dia kemudian saya tampar
mukanya dia balas nampar dan akhirnya saya berantem dan dipanggil pembina
KK : lalu apakah setelah kamu memukul temanmu masalah kamu selesai?
A3: tidak kak, saya masih jengkel dan benci bener saya sama dia parah banget dia
temen makan teman
KK: trus apakah kamu akan tetap kaya gini, apa kalo kamu terus dendam sama
dia masalahmu akan selesai?
A3: tidak kak
76
KK: didunia ini kan masih banyak pria yang baik, karena sesungguhnya Allah
telah menetapkan jodoh kita tinggal kita berusaha. usulan kakak untuk sementara
dek fokus aja dulu sekolah biar ngebahagiain orang tua dulu.
A3: iya kak terlalu bodoh saya ini tapi bagaimana mna ya kak namanya cinta
KK: oke ada tidak yang mau kasih masukan ke rekan kita
A6: iya kalo saya dengar sih dari cerita kamu tadi sebenarnya memang benar sih
kalo kamu jengkel sama temen kamu tapi masa iya kamu berantem gara-gara
cowo?, secara kita ini masih sekolah kalo kamu berantem gara- gara cowo terus
kamu tidak dapat apa-apa yang ada malah rugi, mending kamu mikirin studi
KK: baiklah kamu harus sabar dalam menghadapi masalah ini, karna allah
bersama orang-orang yang sabar
A3: mungkin saya akan melupakan semuanya kak, dan saya akan lebih fokus ke
belajar
KK: oke yang lainnya, siapa yang inin bercerita?
A2: oke jadi seperti ini kak saya jengkel sama kawan saya, masa dia kak dateng
kalo ada maunya aja, giliran saya butuh aja dia gak mau bantu jadi waktu kemarin
itu saya karna udah kesel pas kebetulan temen saya itu kak ada masalah sama
temen saya juga, dia curhat kesaya, karna saya jengkel akhirnya saya adu mereka
saya bilang ketemen saya satunya kalo temen saya yang ini ngomongin kamu.
A6: wih cocok tuh kak sama nih ceritanya saya juga kaya gitu tuh kak KK: mmm
menurut kalian itu bener gak?
77
A2: sebenernya sih gak bener kak Cuma saya kadang jengkel kak, abis dia dateng
kalo ada maunya aja
A6: saya setuju itu gak bener tapi memang sumpah kak jengkelin
KK: lalu sekarang bagaimana hubunganmu dengan temanmu?
A2: ya pastinya renggang kak
A1: betul tuh kak
KK: lalu apakah kalian senang?
A2: sebenernya saya jga gak seneng kak Cuma biar jadi pelajaran aja
A2: tidak juga sih kak
KK: apakah dengan begitu dia berubah?
A2: enggak juga sih kak
KK: oke gimana untuk rekan- rekan, ada yang ingi memberikan masukan?
A1: menurut saya kak untuk menegor sebaiknya tidak dengan cara yang seperti
itu, pakailah cara yang baik dengan berdiskusi, kalo kamu mengadu temen kamu
nanti yang ada malah kamu yang dimusuhi sama mereka gtu aja sih kak masukan
dari saya soal saya juga pengalaman kak
KK: adalagi
A4: saya kak. menurut saya dalam hal ini komunikasi ke teman itu lebih penting
dan sebisanya berbicara ke dia dengan baik dengan mendinginkan kepala agar
tidak terjadi kesalapahaman yang panjang.
78
KK: oke trimakasih jadi gimana menurutmu apa yang ingin kamu lakukan
selanjutnya?
A2: iya sih, mungkin selanjutnya saya akan meminta maaf kepada mereka
KK: oke karna waktunya sudah hampir habis kita cukupkan pertemuan kita pada
hari ini
Tahap penutup
KK: baiklah sebelum saya tutup adakah yang igin menyimpulkan hasil konseling
kita hari ini?
A2: menurut saya kak kita tidak boleh terlalu cepat mengambil keputusan dengan
menghakimi kawan kita kemudian mengadu mereka karna mereka tidak mau
mengerti dengan keadaan kita
A1: menurut saya kak kita tidak boleh berkelahi hanya karna kita menginginkan
sesuatu tetapi tidak bisa kita gapai, lalu kita jadi gak terkendali sedangkan masih
banyak jalan yang lain
KK: baiklah jika demikian kakak rasa perteman kita hari ini kita cukupkan,
marilah kita berdoa agar apa yang kita inginkan dapat tercapai, berdoa mulai KK:
selesai, marilah kita tutup dengan lafadz hamdallah, wassalamualaikum Wr.Wb
Pertemuan Ke I Putra (MTs)
Tahap Awal
KK: baiklah sebelum kita memulai kegiatan ini. marilah kita
79
menenangkan diri.
AK: baik kak
KK: Assalamualaikum Wr.Wb
AK: Wa’alaikumussalam Wr.Wb
KK: oke, sebelum kita mulai marilah kita membaca lafadz basmalah
AK: bismillahirahmanirrahim
KK: untuk kelancaran kegiatan kita pada hari ini marilah kita berdoa, berdoa
mulai, selesai.
KK: baiklah agar kita lebih akrab alangkah baiknya jika kita memperkenalkan diri
kita masing masing di mulai dari saya, perkenalkan nama saya Wahyuningsi
Oron, saya dari Universitas Muhammadiyah Makassar Jurusan Komunikasi dan
Penyiaran Islam saya berasal dari Papua Barat Kab. Fakfak. baiklah siapa yang
ingin berkenalan terlebih dahulu.
Ak: (perkenalan satu persatu)
Tahap perlihan
KK dan AK memainkan sebuah permainan Konsentrasi dan kecepatan tangan
yang dimulai dengan jenis lagu yang menggunakan kata Aku yaitu sambil
mengoper bola ke lawannya dan setiap musik berhenti maka yang terakhir
memegang bola tersebut akan di beri hukuman menyanyikan lagu indonesia raya,
games ini bertujuan untuk mengeratkan hubungan antara individu satu dengan
lainnya.
80
Tahap inti:
KK: apakah kalian sudah mengerti kenapa kalian di kumpulkan di sini?
AK: belum kak
KK: baiklah akan saya jelaskan, bahwa berkumpulnya kalian disini adalah untuk
melakukan sesi konseling islam secara berkelompok
KK: siapa yang pernah disini melakuan konseling kelompok?
AK: belum ada kak
KK: baiklah akan saya jelaskan konseling kelompok hampir sama dengan
konseling idividu bedanya pada konseling kelompok di lakukan bersama dalam
bentuk kelompok dan memiliki tujan bersama yang harus di capai.
AK: oh begitu kak
KK: sudah paham?
AK: iya, sudah mulai paham kak
KK: baiklah karna kalian sudah paham saya akan menjelaskan topik yang ingin
kita bahas hari ini, berdasarkan buku catatan kasus ada 2 masalah yang harus kita
bahas yaitu marah, dan Berkelahi, Menurut adek-adek sekalian masalah mana
yang duluan kita bahas?
KK: baiklah pada sesi ini kita akan membahas tentang masalah marah, harapan
saya kalian akan terbuka dalam sesi konseling ini agar memudahkan untuk
81
menyelesaikan masalah, apa yang di bicarakan pada sesi konseling ini akan
dirahasiakan. Siapa yang ingin mengungkapkan permasalahan terlebih dahulu?
A1: saya kak
KK : Silahkan
A1: baik kak, saya sering marah kak
KK: lalu apa yang menyebabkan kamu sering marah?
A1: saya sering di bully dan dipukul kak, saya ini sebenernya benci dengan kawan
saya yang sering membully saya tapi saya ini tidak bisa menyampaikan perasaan
saya kepada mereka bahwa saya tidak suka dengan perbuatan mereka biasanya
kalau marah sudah tidak ingat kawan lagi.
KK: lalu tindakan apa yang kamu lakukan kepada mereka?
A1: saya tidak bisa melawan mereka kk karna saya lemah mereka banyak orang
dan saya takut dipukuli
KK: kamu sudah pernah lapor sama guru atau orang tua kamu ?
A1: pernah kak, tapi selesai itu saya diancam lagi sama mereka.kalau orang tua
saya tidak berani takutnya jadi masalah besar sama orang tua mereka
KK: jadi langkah apa yang dek lakukan selesai itu ?
A1: saya diamin mereka dan fokus dengan belajar kalau saya respon malahan saya
di bully dan dipukul lagi.
KK: adakah yang ingin memberikan masukan kepada rekan kita?
82
A3: saya akan mencoba memberikan masukan ke kamu, saya rasa kamu perlu
bercerita kepada orang tua kamu biar orang tua kamu memberikan solusi agar
kedepannya tidak terjadi pembulliyan lagi dan sebisa mungkin beritahu ke guru
agar mereka dapat jera
A1: iya saya sudah coba tapi susah untuk mengungkapkan kepada mereka
A3: saya juga pernah mengalami hal yang sama tapi saya mencoba memberanikan
diri untuk mengungkapkan kemereka bahwa saya tidak suka dengan perbuatan
mereka dan akhirnya mereka tidak lagi membully saya. meskipun saya pernah
melawan dan berkelahi tapi itu bukan jalan penyelasaian masalah malahan tambah
masalah lagi.
KK: trimakasih atas masukan kepada rekekan kita, baik bagaimana menurut
kamu dari masukan temanmu
A1: ya saya akan mencoba kak
KK: baik dalam menggapai sebuah kebaikan itu memang susah, maka sebisa
mungkin adek-adek sekalian menahannya dan berbagilah cerita dengan
teman,orang tua dan guru kalian yang dapat membantu menyelesaikan masalah
anda, saya doakan masalahmu segera terselesaikan.
A1: aminn,trimakasih kak
Pertemuan Ke ll
KK: kemarin sebagian teman kita kan udah bercerita siapa nih yang ingin bercrita
hari ini.
83
A3: saya kak
KK: oke silahkan bercerita
A3: Saya pernah marah karna teman saya curang dalam main bola sehingga saya
dengan dia berkelahi. akibat perkelahian itu masalahnya tambah besar sampai tiap
hari kami berkelahi
KK: Bagaimana Reaksi guru kamu dalam mengatasi masalah kamu
A3: kami cuman demarahi dan diberi nasehat
KK: apakah tidak ada sangsi selanjutnya?
A3: tidak kk
KK: apakah dengan dipanggilnya kalian masalah kalian terselesaikan?
A3: tidak kk, malahan tambah bermusuhan biasanya kami berkelahi di luar
lingkungan sekolah sampai ada yang melapor ke guru dan orang tua kami tapi
lagi-lagi cuman dimarahi dan beri nasehat
KK: ada yang mau beri masukan?
Np: menurut saya alangkah baiknya diselesaikan secara berkomunikasi yang baik.
jadi dari pada berkelahi yang berkepanjangan lebih baik memaafkan perbuatan
mereka karna dengan meminta maaf masalah dapat diselesaikan
KK: ya kk setuju dengan apa yang dikatakan teman kalian karna memaafkan
perbuatan teman kalian merupakan suatu kebijaksanaan yang tidak dimiliki orang
84
lain biarpun kita tidak pernah bersalah alangkah baiknya kita yang membuat
kebaikan duluan.
KK: kemarin sebagian teman kita kan udah bercerita maka hari ini teman kalian
A2 dan A4 yang mempunyai masalah yang sama.yang kita selesaikan bersama
jadi siap yang mau berbicara dukuan
A2: saya kak
KK: oke silahkan bercerita
A2: Saya punya masalah dengan teman saya (A4) dia sering aduh kekuatan
dengan saya. kalau saya tidak respon sering dikatan lemah jadi sayapun ladenin
dia berkelahi
KK: silahkan A4 apa keluhanmu terhadap A2 sehingga terjadi perkelahian
A4: Saya tidak suka dia karna tukang pamer barang-barangnya dan sering bilang
orang lain pengecut. justru itu saya selalu natangin dia
KK: Jadi disini kalian berdua termasuk bersalah karnah lebih mementingkan ego
kalian dari pada kenyamanan teman-teman kalian sehingga apa yang kalian
lakukan berdampak pada yang lain. alangkah baiknya dari sekarang kalian berdua
saling bermaafkan satu sama lain agar tidak diikuti oleh adik-adik kalian yang
akan datang.
A2: Baik kk
A3: ok, tapi belum sekarang kk insya Allah berlahan-lahan.
85
KK: oke karna waktunya sudah hampir habis kita cukupkan pertemuan kita pada
hari ini dan semoga kedepannya kalian menjadi anak-anak yang sukses
AK: Aamiin
Tahap penutup
KK: baiklah sebelum saya tutup adakah yang igin menyimpulkan hasil konseling
kita hari ini?
A3: menurut saya kak kita tidak boleh terlalu cepat mengambil keputusan dengan
menghakimi kawan kita kemudian apa lagi membully karna itu tidak akan
menyelesaikan masalah malah akan memperpanjang masalah
A1: menurut saya kak kita tidak boleh meluapkan amarah kita apalagi berkelahi
hanya karna kita menginginkan sesuatu tetapi tidak bisa kita gapai, lalu kita jadi
tidak terkendali emosi.
KK: baiklah jika demikian kakak rasa perteman kita hari ini kita cukupkan,
marilah kita berdoa agar apa yang kita inginkan dapat tercapai, berdoa mulai KK:
selesai, marilah kita tutup dengan lafadz hamdallah, wassalamualaikum Wr.W
86
WAWANCARA
1) Bagaimana Aktivitas Konseling Islam yang dilakukan oleh Pembina
ketika santri atau santriwatinya membuat suatu masalah ?
Ustadz: kami sebagai pembina asrama tidak melakukan Konseling
hanya memberikan bimbingan biasa yang kami berikan terhadap
santri Putra tentunya berupa nasehat yang baik dan sangsi yang
diberikan sesuai dengan kadar tingkat masalahnya, Kami selaku
Pembina tentunya akan memberikan sangsi kepada santri apabila
masalah yang dilakukan sudah tidak ada toleran lagi.
Ustadzah: apabila santri putri berbuat masalah maka kami sebagai
Pembina akan melakukan bimbingan mandiri yaitu berupa nasehat
dan sangsi sesuai dengan tingkat masalahnya sangsi yang paling
berat adalah dikeluarkan dari pondok
2) Bagaimana Penerapan Pembinaan Akhlakul karimah yang dilakukan
dipondok pesantren darul Arqam Muhammadiyah Punnia Pinrang
Ustadz: Alhamdulillah Rutinitas Pondok Pesantren Darul Arqam
Muhammadiyah Punnia Pinrang terhadap pembinaan akhlakul
karimah tetap berjalan, program ini berlaku setiap selesai sholat 5
waktu jadi ada kajian yang dibiasakan tiap hari agar ada tambahan
pembelajaran akhlak
Ustadzah: di samping itu ada program yang mendukung
berjalannya pembinaan Akhlakul karimah setiap selesai
87
pembelajaran di pondok dengan mengajarkan cara khutbah dengan
materi yang di tentukan
3) Apa saja faktor pendukung dan penghambat ketika adanya konseling
yang diberikan ke pada santri dan penerapan pembinaan akhlakul
karimah santri dan santriwati
Ustadz: faktor pendukungnya dengan adanya program yang di
buat dipondok pembinaan untuk para santri putra dapat berjalan
baik dan mereka mampu membiasakan diri untuk mendengarkan
kajian dan mengikuti pengiliran khutbah . namun penghambatnya
ada sebagian santri yang sulit di ajak (keras kepala)
Ustadzah: Alhamdulillah untuk santri Putri sangat mudah diajak
bekerja sama dalam melakukan kegiatan keagamaan hanya saja
sebagian Santri mulai mengelami puberitas jadi kami sebagai
pembimbing agak kelelahan dalam mengontrol aktivitas pergaulan
antara lawan jenis