19
AKTIVITAS KOMUNIKASI ORGANISASI DALAM MEMBENTUK GOOD CORPORATE GOVERNANCE (Studi Deskriptif Kualitatif Aktivitas Komunikasi Organisasi dalam Membentuk Good Corporate Governance di PT Ritra Konnas Freight Centre Jakarta) Disusun oleh: Ayudhia Harumi Pawestri D1213018 Diajukan untuk melengkapi tugas dan memenuhi syarat mencapai Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi pada Fakultas Sosial dan Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI NON REGULER FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET 2016

AKTIVITAS KOMUNIKASI ORGANISASI DALAM … Ayudhia Harumi D1213018.pdf · 2 Pendahuluan Dalam membangun sistem yang baik perusahaan perlu membangun dan menjaga komunikasi pada setiap

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: AKTIVITAS KOMUNIKASI ORGANISASI DALAM … Ayudhia Harumi D1213018.pdf · 2 Pendahuluan Dalam membangun sistem yang baik perusahaan perlu membangun dan menjaga komunikasi pada setiap

AKTIVITAS KOMUNIKASI ORGANISASI DALAM MEMBENTUK

GOOD CORPORATE GOVERNANCE

(Studi Deskriptif Kualitatif Aktivitas Komunikasi Organisasi dalam

Membentuk Good Corporate Governance di PT Ritra Konnas Freight

Centre Jakarta)

Disusun oleh:

Ayudhia Harumi Pawestri

D1213018

Diajukan untuk melengkapi tugas dan memenuhi syarat mencapai Gelar

Sarjana Ilmu Komunikasi pada Fakultas Sosial dan Politik

Universitas Sebelas Maret Surakarta

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI – NON REGULER

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

2016

Page 2: AKTIVITAS KOMUNIKASI ORGANISASI DALAM … Ayudhia Harumi D1213018.pdf · 2 Pendahuluan Dalam membangun sistem yang baik perusahaan perlu membangun dan menjaga komunikasi pada setiap

1

AKTIVITAS KOMUNIKASI ORGANISASI DALAM MEMBENTUK

GOOD CORPORATE GOVERNANCE

(Studi Deskriptif Kualitatif Aktivitas Komunikasi Organisasi dalam

Membentuk Good Corporate Governance di PT Ritra Konnas Freight

Centre Jakarta)

Ayudhia Harumi Pawestri

Adolfo Eko Setyanto

Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Politik

Universitas Sebelas Maret Surakarta

Abstract

Good Corporate Governance (GCG) becomes a system concepts that can

give a positive influence on the development of the company. The implementation

of this concept are the principles of good GCG which can be a guidline to do. The

application of the principles of Good Corporate Governance in PT Ritra Konnas

Freight Centre is reflected in the activities of communication in the organization.

This research aimed to know the organization's communication activities

conducted by PT Ritra Konnas Freight Centre in establishing Good Corporate

Governance. The method used is descriptive qualitative, which mean that the

author described the activity of organizational communication at PT Ritra

Konnas Freight Centre in establishing Good Corporate Governance based on

facts and data collected through observation, interviews, and documentation.

Data analysis techniques used in this study is a model of Miles and Huberman.

The results of this study indicated that the organization communication in

PT Ritra Konnas Freight Centre can established good corporate governance

(GCG). The company always tried to fulfill their all stakeholders' interest by

establish and maintain communication, both internally and externally, according

to the principles of Good Corporate Governance.

The conclusion of this research in generally, organizational

communication activities conducted at PT Ritra Konnas Freight Centre is in

conformity with the principles of Good Corporate Governance. On the other

hand, the application is not completely perfect, because there are still

shortcomings in some aspects of organizational communication such as the

evaluation of customer satisfaction.

Keywords: Organization Communication, Good Corporate Governance,

Communication Activiy

Page 3: AKTIVITAS KOMUNIKASI ORGANISASI DALAM … Ayudhia Harumi D1213018.pdf · 2 Pendahuluan Dalam membangun sistem yang baik perusahaan perlu membangun dan menjaga komunikasi pada setiap

2

Pendahuluan

Dalam membangun sistem yang baik perusahaan perlu membangun dan

menjaga komunikasi pada setiap publik internal mereka. Komunikasi yang baik

bagi perusahaan dapat didukung dengan menerapkan prinsip-prinsip Good

Corporate Governance (GCG) atau Tata Kelola Perusahaan yang Baik. Istilah

Good Corporate Governance semakin popular mengingat peranannya sangat

penting untuk perkembangan perusahaan. GCG memotivasi manajemen

perusahaan untuk selalu memperhatikan kepentingan stakeholder sehingga pada

akhirnya perusahaan mendapatkan kepercayaan dari stakeholder. Kepercayaan

dari stakeholder itulah yang mampu menjaga eksistensi perusahaan dalam

menjalankan bisnis.

Perusahaan yang tidak menerapkan sistem Good Corporate Governance

dengan baik lebih berpotensi mengalami kemunduran atau bahkan jatuh

(collapse). Misalnya saja yang terjadi pada maskapai penerbangan Adam Air.

Adam Air merupakan sebuah perusahaan maskapai penerbangan yang pernah

berhasil mendapatkan penghargaan Top Brand 2008 Low cost carrier and

connection. Sayangnya, pada tahun 2008 perusahaan jasa ini resmi ditutup.

Faktor-faktor yang menyebabkan Adam Air bangkrut meliputi isu adanya korupsi

yang terjadi di jajaran manajemen perusahaan, kurangnya kejelasan pada kontrak

kerja, proses penyebaran informasi yang tertutup, dan perusahaan masih lebih

memperhatikan kepentingan pemegang saham saja (Gunadarma, 2013:18).

Penerapan Good Corporate Governance berlandaskan pada prinsip-prinsip

GCG yaitu Transparasi, Independensi, Akuntabilitas, Pertanggungjawaban, dan

Kewajaran. Dalam penerapannya prinsip-prinsip tersebut terlaksana apabila

manajemen perusahaan mampu membangun dan menjaga proses komunikasi yang

baik dalam organisasi mereka. Pengelolaan suatu perusahaan yang baik bisa

terjadi bila didalamnya terdapat aktivitas komunikasi yang efektif pada masing-

masing anggota organisasi. Seperti yang dilakukan oleh PT Ritra Konnas Freight

Center dalam upaya menerapkan Good Corporate Governance.

Page 4: AKTIVITAS KOMUNIKASI ORGANISASI DALAM … Ayudhia Harumi D1213018.pdf · 2 Pendahuluan Dalam membangun sistem yang baik perusahaan perlu membangun dan menjaga komunikasi pada setiap

3

Pengelolaan perusahaan perlu dibangun mulai dari internal perusahaan. Tata

Kelola Perusahaan yang baik bukan menjadi tanggung jawab salah satu pihak

manajemen perusahaan. Perusahaan memerlukan kerja sama baik antara jajaran

direksi, manajer, dan karyawan untuk menjaga kondisi perusahaan. Prinsip-prinsip

Good Corporate Governance secara tidak langsung mempengaruhi interaksi

anggota perusahaan demi kelancaran pergerakan perusahaan. Hal ini bertujuan

agar setiap anggota perusahaan dapat memiliki pedoman yang sama dalam

berperilaku.

Berdasarkan pemaparan kondisi perusahaan ini maka terdapat gambaran

bahwa Good Corporate Governance memiliki peranan penting dalam memajukan

perusahaan. Good Corporate Governance memiliki prinsip-prinsip yang perlu

diterapkan pada proses manajemen. Dalam penerapannya, aspek komunikasi

memiliki andil besar atas berhasilnya pelaksanaan prinsip Good Corporate

Governance. PT Ritra Konnas Freight Center sebagai anak perusahaan dari

perusahaan-perusahaan besar di dalam dan luar negeri menjadi cerminan memiliki

manajemen yang baik seperti peruhaan-perusahaan yang menaunginya.

Perusahaan ini menerapkan prinsip-prinsip Good Corporate Governance melalui

aktivitas-aktivitas komunikasi dalam organisasi mereka. Hal itu yang membuat

sejak tahun 1996 hingga saat ini perusahaan masih berjalan dengan baik.

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka dapat dirumuskan

permasalahan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: “Bagaimana aktivitas

komunikasi organisasi dalam membentuk good corporate governance yang

dilakukan oleh PT Ritra Konnas Freight Center Jakarta?”

Kajian Teori

Dalam penelitian ini teori-teori yang akan dijelaskan diantaranya meliputi

komunikasi, komunikasi organisasi, dan Good Corporate Governance.

Komunikasi dalam konteks penelitian ini mencakup aktivitas komunikasi

Page 5: AKTIVITAS KOMUNIKASI ORGANISASI DALAM … Ayudhia Harumi D1213018.pdf · 2 Pendahuluan Dalam membangun sistem yang baik perusahaan perlu membangun dan menjaga komunikasi pada setiap

4

organisasi dalam membentuk Good Corporate Governance di PT Ritra Konnas

Freight Centre Jakarta.

1. Komunikasi Organisasi

Definisi mengenai komunikasi juga sering dikaitkan dengan konteks

komunikasi yang mengikatnya. Seperti yang dikatakan oleh Chruden dan

Sherman, komunikasi sering disebut sebagai jaringan yang mengikat bersama

semua anggota dan kegiatan dalam suatu organisasi (Sumadiria, 2014:6).

McLaughlin juga memberikan definisi komunikasi yang merupakan saling

menukar ide-ide dengan cara apa saja yang efektif (Sumadiria, 2014:6). Dari

definisi tersebut terdapat gambaran bahwa komunikasi dilakukan oleh seseorang

kepada orang lain yang kemudian bisa membentuk sebuah jaringan dan

selanjutnya menjadi aktivitas yang berkelanjutan dalam suatu konteks tertentu,

dalam hal ini organisasi.

Kata organisasi memiliki arti suatu struktur hubungan manusia. Kochler

(1976) mengatakan organisasi merupakan sistem hubungan yang terstruktur yang

mengkoordinasi usaha suatu kelompok orang untuk mencapai tujuan tertentu

(Muhammad, 1995:24). Organisasi membentuk sebuah jaringan sistem yang

membuat individu-individu didalamnya saling ketergantungan untuk mencapai

tujuan tertentu. Ketergantungan tersebut terwujud dalam bentuk koordinasi yang

kemudian membutuhkan komunikasi untuk menjalankannya.

Kajian ilmu komunikasi dalam organisasi memiliki fokus peninjauan pada

manusia-manusia yang terlibat dalam mencapai tujuan organisasi. Komunikasi

organisasi dapat berarti pengiriman dan penerimaan berbagai pesan organisasi di

dalam kelompok formal maupun informal dari suatu organisasi (Wiryanto,

2004:54). Dari definisi tersebut dapat dipahami bahwa komunikasi dalam

organisasi berlangsung antar anggota organisasi baik secara formal ataupun

informal. Situasi formal pada organisasi merujuk adanya struktur yang jelas dalam

sebuah organisasi, sehingga mengharuskan anggota organisasi yang akan

berkomunikasi perlu memperhatikan struktur yang ada. Selain itu Goldhaber

(1993: 14-15) dalam buku Komunikasi Organisasi Teori dan Studi Kasus

mendefinisikan komunikasi organisasi adalah proses menciptakan dan saling

Page 6: AKTIVITAS KOMUNIKASI ORGANISASI DALAM … Ayudhia Harumi D1213018.pdf · 2 Pendahuluan Dalam membangun sistem yang baik perusahaan perlu membangun dan menjaga komunikasi pada setiap

5

menukar pesan dalam satu jaringan hubungan yang saling tergantung satu sama

lain untuk mengatasi lingkungan yang tidak pasti atau selalu berubah-ubah

(Ruliana,2014:20). Berdasarkan definisi-definisi mengenai komunikasi organisasi

tersebut terlihat bahwa komunikasi memiliki peran penting dalam sebuah

organisasi. Organisasi hampir sulit bertahan jika proses komunikasi didalamnya

tidak berjalan dengan baik.

Pada sebuah penelitian yang dilakukan oleh James Baba Abugre (2011:12)

dikatakan bahwa komunikasi organisasi memiliki fungsi penting bagi sebuah

organisasi. Persentase tertinggi sebanyak 37.0% responden mengatakan

komunikasi digunakan untuk mengirimkan instruksi, 30.9% mengatakan

komunikasi digunakan sebagai informasi dasar yang dibutuhkan untuk bekerja,

12.9% mengatakan komunikasi digunakan untuk memecahkan permasalahan

kerja, 9.9% menyatakan komunikasi digunakan sebagai team building, dan 9.3%

mengatakan komunikasi digunakan untuk memotivasi staf dalam bekerja.

Aktivitas komunikasi organisasi terbagi menjadi dua dimensi, yaitu dimensi

komunikasi internal dan dimensi komunikasi eksternal. Dimensi komunikasi

internal meliputi komunikasi yang terjadi antara publik internal perusahaan.

Lawrence D. Brennan, dalam Effendy (2005) mengatakan komunikasi internal

sebagai berikut (Ruliana, 2014:94):

Pertukaran gagasan di antara para administrator dan karyawan dalam suatu

perusahaan atau organisasi guna terwujudnya tujuan perusahaan dengan

strukturnya yang khas (organisasi) dan pertukaran gagasan itu berlangsung

secara horizontal dan vertikal di dalam perusahaan yang menyebabkan

pekerjaan (operasi dan manajemen) berlangsung.

Komunikasi vertikal merupakan komunikasi yang berlangsung dari atas ke bawah

atau bawah ke atas. Komunikasi ini biasanya berlangsung antara pimpinan ke

bawahan atau sebaliknya. Untuk komunikasi downward terdapat lima jenis tipe

yaitu:

a. Instruksi Kerja

Komunikasi yang merujuk pada pengarahan tugas-tugas khusus.

b. Rasio Kerja

Komunikasi yang merujuk pada hasil pemahaman terhadap tugas dan

hubungan dengan pengaturan lainnya

Page 7: AKTIVITAS KOMUNIKASI ORGANISASI DALAM … Ayudhia Harumi D1213018.pdf · 2 Pendahuluan Dalam membangun sistem yang baik perusahaan perlu membangun dan menjaga komunikasi pada setiap

6

c. Prosedur dan Pelaksanaan

Komunikasi tentang kebijakan-kebijakan, aturan-aturan, regulasi dan manfaat-

manfaat yang ada

d. Umpan Balik

Komunikasi untuk menghargai individu dalam melaksanakan tugas-tugasnya

dengan baik

e. Doktrin atas Tujuan

Komunikasi yang dirancang dengan karakter ideologi yang memberikan

motivasi karyawan tentang pentingnya suatu misi organisasi secara

keseluruhan (Ruliana, 2014: 94-95).

Komunikasi vertikal bukan hanya komunikasi downward, tetapi juga

meliputi komunikasi upward. Seperti yang dijelaskan sebelumnya bahwa pesan-

pesan dalam komunikasi downward biasanya meliputi instruksi kerja dari

pimpinan kepada bawahan, penjelasan mengenai tujuan perusahaan, Sedangkan

untuk komunikasi upward terjadi dalam konteks memberikan laporan-laporan,

saran-saran, pengaduan-pengaduan terkait organisasi kepada pimpinan.

Pada komunikasi internal juga terdapat istilah komunikasi horizontal.

Komunikasi horizontal merupakan komunikasi mendatar yang terjadi antara para

karyawan atau bagian yang memiliki kedudukan yang setara. (Ruliana,2014:97).

Komunikasi antara karyawan dengan karyawan, manajer keuangan dengan

manajer operasional, atau komunikasi antara jajaran direksi merupakan contoh

komunikasi horizontal. Dalam buku Komunikasi Organisasi Teori dan Studi

Kasus dijelaskan bahwa komunikasi horizontal memiliki fungsi untuk:

a. Memperbaiki koordinasi tugas

b. Upaya pemecahan masalah

c. Saling berbagi informasi

d. Upaya pemecahan konflik

e. Membina hubungan melalui kegiatan bersama

Page 8: AKTIVITAS KOMUNIKASI ORGANISASI DALAM … Ayudhia Harumi D1213018.pdf · 2 Pendahuluan Dalam membangun sistem yang baik perusahaan perlu membangun dan menjaga komunikasi pada setiap

7

Dalam pelaksanaan komunikasi vertikal dan horizontal tidak jarang terjadi

komunikasi diagonal. Komunikasi diagonal disebut juga komunikasi silang

merupakan bentuk komunikasi yang terjadi antara pimpinan seksi tertentu dengan

pegawai seksi lain (Effendy, 2011:125).

Di lain sisi, peran komunikasi internal organisasi perlu didukung dengan

melakukan komunikasi eksternal. Komunikasi eksternal diartikan sebagai semua

cara yang dilakukan oleh organisasi untuk berkomunikasi dengan khalayak yang

dijadikan sasaran organisasi (Ruliana, 2014:108). Lebih lanjut, dalam buku

tersebut dijelaskan bahwa komunikasi ekternal terjadi baik dari organisasi kepada

khalayak ataupun sebaliknya. Komunikasi eksternal menjadi bagian dari

terlaksananya komunikasi organisasi. Fox (2006) mengatakan pada sebuah jurnal

yang berjudul Organizational Communication as an Important Factor of

Company Success: Case Study of Bosnia and Herzegovina:

“Business communication can be inside the organization (internal

communication) and outside the organization (external communication).

Internal Communication is a process where all employees take part

unlike external where only some employees take part.” (Spaho,

2011:390)

Dalam terjemahan bahasa Indonesia memiliki arti komunikasi bisnis bisa terjadi

di dalam organisasi (komunikasi internal) dan di luar organisasi (komunikasi

eksternal). Komunikasi internal merupakan sebuah proses dimana semua

karyawan memiliki andil, tidak seperti komunikasi ekternal dimana hanya

sebagian karyawan saja yang memiliki andil untuk menjalankan komunikasi

tersebut. Komunikasi yang berlangsung dari organisasi kepada khalayak bersifat

informatif. Dilain sisi terdapat komunikasi dari khalayak ke organisasi yang

merupakan feedback dari kegiatan komunikasi yang dilakukan oleh organisasi

sebelumnya. Komunikasi dari khalayak biasanya bersifat langsung (direct

communication) dan tidak langsung (indirect communication) (Ruliana,2014:109).

2. Good Corporate Governance

Tata kelola perusahaan yang baik dikenal juga dengan istilah Good

Corporate Governance (GCG). Dalam beberapa literatur terdapat bermacam-

macam definisi mengenai GCG. Dalam sebuah jurnal yang berjudul Good

Corporate Governance dan Penerapannya di Indonesia mendefinisikan Good

Page 9: AKTIVITAS KOMUNIKASI ORGANISASI DALAM … Ayudhia Harumi D1213018.pdf · 2 Pendahuluan Dalam membangun sistem yang baik perusahaan perlu membangun dan menjaga komunikasi pada setiap

8

Corporate Governance sebagai sistem yang mengatur dan mengendalikan

perusahaan guna menciptakan nilai tambah (value added) untuk semua

stakeholder (Kaihatu, 2006:9). Selain itu Good Corporate Governance juga

memiliki pengertian sebagai suatu proses dan struktur yang digunakan oleh organ

perusahaan (Pemegang saham,/pemilik modal, komisaris, dan direksi) untuk

meningkatkan keberhasilan usaha dan akuntabilitas perusahaan guna mewujudkan

nilai pemegang saham dalam jangka panjang dengan tetap memperhatikan

kepentingan stakeholder lainnya. Center for European Policy Study (CEPS)

mendefinisikan GCG sebagai seluruh sistem yang dibentuk mulai dari hak (right),

proses dan pengendalian baik yang ada di dalam maupun di luar manajemen

perusahaan (Sutedi, 2011:1). Dari definisi-definisi tersebut terdapat inti makna

Good Corporate Governance berupa sebuah proses atau sistem pengelolaan

perusahaan yang sehat untuk menciptakan value added bagi organisasi.

Konsep tata kelola perusahaan yang sehat yaitu tata kelola organisasi yang

tentunya bisa menciptakan iklim perusahaan yang baik bagi seluruh stakeholder

perusahaan. Konsep ini bisa terlaksana pada suatu perusahaan dengan menerapkan

lima prinsip, berupa (Kaihatu, 2006:2):

a. Transparency

Transparansi yang dimaksud merujuk pada keterbukaan informasi.

Keterbukaan dalam melaksanakan proses pengambilan keputusan dan keterbukaan

dalam mengemukakan materiil dan relevan mengenai perusahaan. Transparansi

juga merujuk pada penyediaan informasi yang memadai, akurat, dan tepat waktu

kepada stakeholders (Sutedi,2011:11).

b. Accountability

Akuntabilitas meliputi kejelasan fungsi, struktur, sistem, dan

pertanggungjawaban organ perusahaan sehingga pengelolaan perusahaan

terlaksana secara efektif.

c. Responsibility

Responsibility atau terjemahan bahasa pertanggungjawaban yaitu kesesuaian

(kepatuhan) di dalam pengelolaan perusahaan terhadap prinsip korporasi yang

sehat serta peraturan perundangan yang berlaku. Prinsip ini diwujudkan agar

Page 10: AKTIVITAS KOMUNIKASI ORGANISASI DALAM … Ayudhia Harumi D1213018.pdf · 2 Pendahuluan Dalam membangun sistem yang baik perusahaan perlu membangun dan menjaga komunikasi pada setiap

9

menghindari penyalahgunaan kekuasaan, menjadi lebih professional, menjunjung

etika, dan memelihara lingkungan bisnis yang sehat (Sutedi, 2011:126).

d. Independency

Independensi atau kemandirian yaitu keadaan dimana perusahaan dikelola

secara professional tanpa benturan kepentingan dan pengaruh/tekanan yang

berlaku dan prinsip-prinsip korporasi yang sehat.

e. Fairness

Fairness yang memiliki terjemahan kesetaraan dan kewajaran merupakan

perlakuan yang adil dan setara di dalam memenuhi hak-hak stakeholders yang

timbul berdasarkan perjanjian serta peraturan perundangan yang berlaku.

Penerapan Good Corporate Governance yang baik mampu memberikan

manfaat positif bagi organisasi atau perusahaan. Beberapa manfaat dari penerapan

prinsip-prinsip Good Corporate Governance adalah (Wibowo, 2004:98):

a. Perbaikan dalam komunikasi

b. Minimalisasi potensial benturan

c. Peningkatan dalam produktivitas dan efisiensi

d. Promosi citra korporat

e. Peningkatan kepuasan pelanggan

f. Perolehan kepercayaan investor

Metodologi Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Menurut Nasution (1988;5)

penelitian kualitatif pada hakekatnya adalah mengamati orang dalam lingkungan

hidupnya, berinteraksi dengan mereka, berusaha memahami bahasa dan tafsiran

mereka tentang dunia sekitarnya (Sugiyono, 2014:205). Peneliti bermaksud untuk

menggambarkan realitas yang kompleks terhadap suatu hal sehingga pendekatan

yang digunakan adalah studi deskriptif kualitatif. Pemilihan jenis penelitian

deskriptif dikarenakan peneliti ingin memahami situasi sosial secara mendalam

yang ada di organisasi PT Ritra Konnas Freight Centre.

Penelitian ini dilakukan pada sebuah organisasi di Jakarta yaitu pada PT

Ritra Konnas Freight Centre. Perusahaan yang bergerak pada bidang jasa depo

Page 11: AKTIVITAS KOMUNIKASI ORGANISASI DALAM … Ayudhia Harumi D1213018.pdf · 2 Pendahuluan Dalam membangun sistem yang baik perusahaan perlu membangun dan menjaga komunikasi pada setiap

10

kontainer ini berlokasi di Jakarta Utara. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 9

orang, dimana 6 orang merupakan karyawan PT Ritra Konnas Freight Centre dan

3 orang merupakan pelanggan perusahaan tersebut. Teknik pengambilan sampling

dilakukan dengan cara purposive sampling. Peneliti melakukan pengambilan

sampel sumber data dengan pertimbangan tertentu seperti jabatan, pengetahuan,

dan pengalaman seseorang. Selain itu, bagi sampel sumber data yang berasal dari

pelanggan perusahaan dipilih dengan mempertimbangkan lama waktu kerja sama

dengan perusahaan dan jumlah frekuensi penggunaan layanan perusahaan. Peneliti

mengumpulkan data-data melalui tiga cara yaitu observasi, dokumentasi, dan

wawancara. Selanjutnya, peneliti menganalisa data dengan menggunakan teknik

analisis data Miles & Huberman (1984) yaitu pengumpulan data, reduksi data,

sajian data, dan penarikan kesimpulan (Sugiyono, 2014:92).

Sajian dan Analisis Data

Penelitian tentang Good Corporate Governance berkaitan dengan upaya

untuk meningkatkan nilai saham perusahaan. Tidak jarang pendekatan yang sering

dipakai untuk meneliti Good Corporate Governance ialah dari bidang ilmu bisnis,

manajemen, atau keuangan, dan akuntansi. Di tahun 2011 terdapat sebuah

penelitian yang dilakukan oleh Al-Haddad, Al Zurqan, dan Al Sufy di Isra Private

University, Jordan, dengan judul The Effect of Corporate Governance on the

Perfomance of Jordanian Industrial Companies: An Empirical Study on Amman

Stock Exchange, menggunakan pendekatan aspek manajemen dan keuangan.

Aspek-aspek yang dipakai dapat terlihat dari penggunaan istilah seperti Liquidity,

Business Risk, Dividens, Earning per Share, dan Return of Assets (Al-Haddad, Al

Zurqan, Al Sufy, 2011:61-62). Berbeda dari penelitian sebelumnya, penelitian ini

menggunakan pendekatan aspek komunikasi. Aspek komunikasi tersebut berada

pada level komunikasi organisasi, dimana komunikasi merupakan aspek penting

yang perlu dijaga dengan baik oleh setiap perusahaan, apalagi untuk mendorong

terbentuknya Good Corporate Governance.

Implementasi dari prinsip-prinsip Good Corporate Governance di PT Ritra

Konnas Freight Centre tidak lepas dari adanya peranan komunikasi organisasi.

Page 12: AKTIVITAS KOMUNIKASI ORGANISASI DALAM … Ayudhia Harumi D1213018.pdf · 2 Pendahuluan Dalam membangun sistem yang baik perusahaan perlu membangun dan menjaga komunikasi pada setiap

11

Tidak ada kegiatan kelompok yang terjadi tanpa komunikasi. Proses menjalin dan

menjaga komunikasi tersebut merupakan bagian dari mengelola perusahaan yang

baik. Dalam gambar berikut ini dapat terlihat hubungan antara komunikasi

organisasi dengan tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate

Governance).

Skema 1.1 Aspek Komunikasi dalam membentuk Good Corporate Governance

Skema 1.1 menjelaskan bahwa prinsip-prinsip Good Corporate Governance

memiliki keterkaitan dengan aktivitas komunikasi dalam organisasi. Dalam

mengimplementasikan prinsip-prinsip Good Corporate Governance terdapat

aktivitas komunikasi organisasi yang mendukung didalamnya. Prinsip-prinsip

tersebut meliputi Transparansi, Akuntabilitas, Responsibilitas, Independensi, dan

Fairness. Berikut uraian aktivitas komunikasi organisasi yang berada dalam

prinsip-prinsip Good Corporate Governance:

Page 13: AKTIVITAS KOMUNIKASI ORGANISASI DALAM … Ayudhia Harumi D1213018.pdf · 2 Pendahuluan Dalam membangun sistem yang baik perusahaan perlu membangun dan menjaga komunikasi pada setiap

12

1. Prinsip Transparansi

Implementasi prinsip transparansi memerlukan serangkaian aktivitas

komunikasi organisasi didalamnya. Keterbukaan informasi dapat terwujud apabila

masing-masing individu membiasakan diri untuk membagikan informasi-

informasi yang berkaitan dengan perusahaan secara tepat waktu dan akurat. Para

Informan penelitian menjelaskan bahwa keterbukaan informasi di PT Ritra

Konnas Freight Centre sudah baik. Kepada shareholder informasi yang paling

sering disampaikan adalah yang berkaitan dengan keuangan perusahaan. Setiap

bulan manajer keuangan akan ke kantor pusat, yaitu kantor pemegang saham PT

Ritra Konnas Freight Centre untuk mengurus persetujuan gaji karyawan. Pada

kesempatan wawancara dengan manajer keuangan PT Ritra Konnas Freight

Centre 22 Januari 2016, ia juga mengatakan bahwa para pemegang saham PT

Ritra Konnas Freight Centre bersikap terbuka dalam membagi informasi terkait

kepentingan perusahaan.

Berdasarkan penuturan Sri Hartini terlihat bahwa staf dianggap bukan hanya

sebagai orang yang bekerja di PT Ritra Konnas Freight Centre saja, tetapi juga

menumbuhkan rasa memiliki (sense of belonging). Setiap anggota perusahaan

sebaiknya memang memiliki sense of belonging yang tinggi terhadap perusahaan.

Keterbukaan memang penting dalam menyebarkan informasi yang berkaitan

dengan kepentingan perusahaan. Namun, informasi tidak begitu saja

disebarluaskan dari pimpinan ke seluruh karyawan. Seperti yang dikatakan Haris,

manajer operasional PT Ritra Konnas Freight centre, bahwa informasi yang

diperoleh tersebut akan didiskusikan dibagian internal pimpinan-pimpinan

perusahaan. Setelah itu baru disebarkan kepada seluruh karyawan sesuai amanah

pimpinan dan hak-hak karyawan.

Keterbukaan dengan publik eksternal dapat dilakukan dengan menggunakan

media-media komunikasi yang mampu menjangkau khalayak eksternal

perusahaan secara umum. Salah satu media yang dimiliki oleh PT Ritra Konnas

Freight Centre adalah website. Sayangnya, hasil observasi peneliti menemukan

bahwa website perusahaan tidak dimanfaatkan secara maksimal. Informasi-

informasi yang tertera pada halaman website hanya terdiri dari tiga jenis informasi

Page 14: AKTIVITAS KOMUNIKASI ORGANISASI DALAM … Ayudhia Harumi D1213018.pdf · 2 Pendahuluan Dalam membangun sistem yang baik perusahaan perlu membangun dan menjaga komunikasi pada setiap

13

yaitu halaman beranda, pelayanan, dan kontak perusahaan. Padahal Informasi

mengenai Good Corporate Governance PT Ritra Konnas Freight Centre dari

tahun ke tahun dapat ditampilkan pada halaman website, sehingga publik

eksternal dapat dengan mudah mengetahui perkembangan perusahaan. Hal

tersebut dapat berujung pada terciptanya reputasi yang baik bagi perusahaan di

mata khalayak.

2. Prinsip Akuntabilitas

PT Ritra Konnas Freight Centre memiliki struktur organisasi yang

menggambarkan jenjang manajemen di perusahaan. Dari struktur tersebut dapat

terlihat arah komunikasi secara formal berlangsung baik dari pimpinan ke staf

ataupun sebaliknya. Di lain sisi, struktur yang ada tidak menghambat proses

komunikasi yang terjadi antar anggota internal perusahaan.

Kejelasan struktur dapat terlihat dari bagaimana seorang manajer menerapkan

sistem kerja pada divisinya masing-masing. Sistem kerja yang jelas akan

membantu karyawan untuk menyelesaikan pekerjaan sesuai yang diinginkan oleh

perusahaan. Sistem kerja yang diterapkan pada divisi operasional PT Ritra Konnas

Freight Centre menekankan pada disiplin waktu kerja. Di divisi keuangan pun

juga menerapkan sistem kerja yang jelas sesuai struktur dan fungsi anggota PT

Ritra Konnas Freight Centre. Setiap alur pengerjaan laporan keuangan dikerjakan

secara jelas dan didukung dengan data-data yang akurat untuk mendapatkan hasil

yang seimbang antara pemasukan dan pengeluaran.

3. Prinsip Responsibilitas

Prinsip responsibilitas merujuk pada kepatuhan kepada prinsip korporasi,

yaitu aturan-aturan yang dimiliki oleh perusahaan dan dijadikan landasan dalam

bekerja di perusahaan. PT Ritra Konnas Freight Centre membiasakan karyawan

untuk bekerja sesuai jobdesk mereka masing-masing. Dalam wawancara dengan

manajer keuangan PT Ritra Konnas Freight Centre menyebutkan bahwa setiap

karyawan perlu menerapkan kedisiplinan, kejujuran, dan tanggung jawab apa yg

menjadi tugas sesuai Job Description (Sri Nur Harijani, wawancara 22 Januari

2016).

Page 15: AKTIVITAS KOMUNIKASI ORGANISASI DALAM … Ayudhia Harumi D1213018.pdf · 2 Pendahuluan Dalam membangun sistem yang baik perusahaan perlu membangun dan menjaga komunikasi pada setiap

14

Dalam prinsip responsibilitas terdapat penekanan untuk menjunjung adanya

penerapan etika dalam bekerja dan menghindari penyalahgunaan kekuasaann.

Sebagai staf PT Ritra Konnas Freight Centre, Sri Hartini menjelaskan etika

merupakan cerminan diri seseorang. Pribadi seseorang tersebut akan membawa

pengaruh pada kinerjanya. Etika yang baik akan mendorong individu bekerja

dengan baik sesuai prosedur perusahaan (Staf Keuangan, wawancara 12 Januari

2016). Hal itu juga berarti mendorong individu untuk bekerja secara bersih, tidak

melakukan segala bentuk tindakan yang merugikan perusahaan.

4. Prinsip Independensi

Perusahaan secara professional menerapkan tata pengelolaan yang baik tanpa

benturan kepentingan sebagian orang. Manajer keuangan PT Ritra Konnas Freight

Centre mengakui meskipun perusahaan memiliki tiga pemilik saham dari

perusahaan-perusahaan besar, namun pemilik saham lokal lebih sering

berhubungan dibandingkan dengan pemilik saham di Malaysia, Kontena Nasional.

Kemandirian juga berlaku sebagai keadaan dimana perusahaan bebas dari

pengaruh atau tekanan pihak lain yang tidak sesuai dengan mekanisme korporasi.

Sesuai dengan misi perusahaan yang ingin menjadikan PT Ritra Konnas Freight

Centre sebagai depo peti kemas yang dapat diandalkan dan mampu memberikan

nilai tambah kepada pelanggan. Oleh karena itu, aturan-aturan dari pelanggan

yang mendorong kinerja depo agar memberikan pelayanan terbaik kepada mereka

masih semaksimal mungkin dipatuhi oleh anggota-anggota perusahaan. Lebih

lanjut, manajer operasional mengatakan bahwa pelanggan adalah raja, jadi

perusahaan akan selalu berusaha memenuhi keinginan pelanggan.

5. Prinsip Fairness

Prinsip Fairness dapat ditinjau dari bagaimana perusahaan melakukan

pemenuhan hak kepada anggota perusahaan berdasarkan perjanjian atau kontrak

kerja dan peraturan undang-undang yang berlaku. Dalam tata kelola perusahaan

yang baik harus ada keseimbangan antara hak dan kewajiban. Apabila anggota

perusahaan telah melaksanakan kewajibannya memenuhi kepentingan perusahaan,

maka ia berhak mendapatkan hal-hal yang telah menjadi haknya sebagai

karyawan. Dari tahun ke tahun perusahaan selalu mengikuti perubahan peraturan

Page 16: AKTIVITAS KOMUNIKASI ORGANISASI DALAM … Ayudhia Harumi D1213018.pdf · 2 Pendahuluan Dalam membangun sistem yang baik perusahaan perlu membangun dan menjaga komunikasi pada setiap

15

pemerintah terkait upah minimum pegawai. Menaikkan upah pegawai merupakan

salah satu cara yang dapat mendorong karyawan untuk lebih baik lagi dalam

memenuhi kewajiban di perusahaan. Namun, dalam hal pemenuhan hak-hak

pegawai tentu manajemen juga mengacu pada peraturan-peraturan pemerintah

yang berlaku. Dalam wawancara 22 Januari dengan manajer keuangan, Sri Nur

Harijani mengatakan bahwa peraturan perusahaan yang sesuai Departemen

Ketenagakerjaan menjadi acuan perusahaan dalam memenuhi hak-hak anggota

perusahaan.

Penerapan prinsip-prinsip Good Corporate Governance yang dilakukan oleh

PT Ritra Konnas Freight Centre tercermin dalam aktivitas-aktivitas komunikasi

organisasi yang mereka lakukan setiap hari. Manajemen berusaha semaksimal

mungkin melakukan koordinasi saat bekerja untuk kelancaran pembuatan laporan

keuangan. Laporan keuangan tersebut merupakan media yang digunakan

manajemen PT Ritra Konnas Freight Centre untuk menjalin dan menjaga

komunikasi yang baik dengan pemilik saham. Pemilik saham akan mengetahui

sejauh mana PT Ritra Konnas Freight Centre berkembang dengan mendengarkan

secara lisan informasi-informasi terbaru dari manajer-manajer perusahaan.

Sebagai tambahan, manajer keuangan memberikan penjelasan pencapaian PT

Ritra Konnas Freight Centre setiap tahunnya secara tertulis melalui laporan

keuangan perusahaan. Manajer keuangan sangat menjaga keakuratan data-data

yang ada di laporan keuangan perusahaan dengan cara rutin melakukan koordinasi

dengan staf dan manajer operasional dalam hal pengumpulan data-data tersebut.

Oleh karena itu, kesadaran staf dan manajer akan peranan, fungsi, dan tanggung

jawab masing-masing sangat perlu diterapkan agar proses bekerja berjalan lancar.

Semua itu perlu dikomunikasikan secara berkesinambungan pada setiap anggota

perusahaan.

Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan mengenai aktivitas komunikasi organisasi dalam

mengimplementasikan prinsip Good Corporate Governance (Studi Deskriptif

Aktivitas Komunikasi Organisasi PT Ritra Konnas Freight Centre dalam

Page 17: AKTIVITAS KOMUNIKASI ORGANISASI DALAM … Ayudhia Harumi D1213018.pdf · 2 Pendahuluan Dalam membangun sistem yang baik perusahaan perlu membangun dan menjaga komunikasi pada setiap

16

Mengimplementasikan Prinsip Good Corporate Governance), dapat diperoleh

kesimpulan bahwa PT Ritra Konnas Freight Centre mengimplementasikan

prinsip-prinsip Good Corporate Governance dengan didukung aktivitas

komunikasi organisasi secara internal dan eksternal, serta formal dan informal.

Kesimpulan penelitian tersebut dapat dijelaskan secara singkat sebagai

berikut:

1. Prinsip Transparansi

PT Ritra Konnas Freight Centre membiasakan seluruh karyawannya untuk

membagikan informasi-informasi yang berkaitan dengan perusahaan secara tepat

waktu dan akurat. Para manajer menjalankan fungsi komunikasi organisasi dalam

bentuk pelaksanaan koordinasi pada setiap karyawan. Komunikasi organisasi yang

ada pada pelaksanaan prinsip transparansi di PT Ritra Konnas Freight Centre tidak

hanya dilakukan pada komunikasi internal saja, tetapi juga komunikasi eksternal.

Perusahaan melakukan koordinasi dengan anggota internal, termasuk pemegang

saham, dan membagi informasi secara berkelanjutan dengan pihak eksternal

perusahaan.

2. Prinsip Akuntabilitas

Prinsip Akuntabilitas yang berfokus pada kejelasan fungsi dari masing-masing

anggota telah diterapkan relatif baik oleh PT Ritra Konnas Freight Centre. Dalam

mengimplementasikan prinsip tersebut perusahaan melakukan komunikasi formal.

Para manajer memastikan staf mereka untuk mengerti apa yang menjadi tanggung

jawab masing-masing. Proses komunikasi yang diterapkan dalam melakukan

prinsip akuntabilitas yaitu dengan menggunakan media memo, tulisan (struktur

organisasi), dan bertatap muka langsung.

3. Prinsip Responsibilitas

Prinsip responsibilitas berkaitan dengan bagaimana pertanggungjawaban

perusahaan kepada stakeholder mereka. Peranan komunikasi organisasi PT Ritra

Konnas Freight Centre yang terdapat dalam mengimplementasikan prinsip

tersebut berlangsung baik secara internal dan eksternal. Penanaman nilai etika

pada setiap karyawan menjadi poin penting yang dilakukan jajaran top

Page 18: AKTIVITAS KOMUNIKASI ORGANISASI DALAM … Ayudhia Harumi D1213018.pdf · 2 Pendahuluan Dalam membangun sistem yang baik perusahaan perlu membangun dan menjaga komunikasi pada setiap

17

manajemen dalam bekerja. Hal tersebut berlangsung dalam komunikasi formal ke

bawah (atasan-bawahan).

4. Prinsip Independensi

PT Ritra Konnas Freight Centre melakukan pengelolaan terhadap perusahaan

secara mandiri, meskipun ia lahir dari tiga pemilik saham yang memiliki

perusahaan-perusahaan besar. Peranan komunikasi organisasi yang terdapat dalam

prinsip tersebut dapat terlihat pada komunikasi internal perusahaan antara

manajemen PT Ritra Konnas Freight Centre dengan shareholders (pemegang

saham).

5. Prinsip Fairness

Penerapan prinsip Fairness pada PT Ritra Konnas Freight Centre dilakukan

dengan memberikan perlakuan setara pada setiap anggota perusahaan sesuai

dengan tanggung jawab masing-masing. Sebagai bentuk timbale baliknya,

manajemen memberikan hak karyawan berupa upah dan tunjangan yang sesuai

bagi mereka. Dalam pemberian upah manajemen melakukan komunikasi

berkelanjutan secara eksternal dengan pemerintahan untuk menyesuaikan standar

upah sesuai UUD yang berlaku dan menyampaikan kepada pihak internal

perusahaan bila terdapat perubahan-perubahan aturan dari pemerintahan tersebut.

Saran

Berdasarkan hasil penelitian Aktivitas Komunikasi Organisasi dalam

Membentuk Good Corporate Governance di PT Ritra Konnas Freight Centre

Jakarta memberikan tanggapan positif dan negative, maka berikut saran untuk PT

Ritra Konnas Freight Centre dalam menerapkan tata kelola yang baik bagi

perusahaan:

1. Menjaga sikap kepemimpinan (leadership) bagi General Manager dan

manajer-manajer PT Ritra Konnas Freight Centre untuk mengelola publik

internal dan eksternal perusahaan

2. Meningkatkan penggunaan teknologi dalam bidang media komunikasi sebagai

upaya untuk menjalin dan menjaga komunikasi dengan publik eksternal

perusahaan.

Page 19: AKTIVITAS KOMUNIKASI ORGANISASI DALAM … Ayudhia Harumi D1213018.pdf · 2 Pendahuluan Dalam membangun sistem yang baik perusahaan perlu membangun dan menjaga komunikasi pada setiap

18

3. Mempertahankan aktivitas-aktivitas komunikasi yang efektif dalam organisasi

PT Ritra Konnas Freight Centre untuk menjalin dan menjaga hubungan

dengan publik internal perusahaan.

Daftar Pustaka

Company profile PT Ritra Konnas Freight Center, (2014).

Effendy, Onong Uchjana. (2011). Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek.

Bandung:PT Remaja Rosdakarya.

Ruliana, Poppy. (2014). Komunikasi Organisasi Teori dan Studi Kasus. Jakarta:

PT RajaGrafindo Persada.

Sugiyono. (2014). Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: CV Alfabeta.

Sumadiria, Haris. (2014). Sosisologi Komunikasi Massa. Bandung:Simbiosa

Rekatama Media.

Wibowo, Eddi, dkk. (2004). Memahami Good Government Governance & Good

Corporate Governance. Yogyakarta: Cipta Mandiri.

Wiryanto. (2004). Pengantar Ilmu Komunikasi. Grasindo.

Abugre, James Baba. (2011). Appraising The Impact of Organizational

Communication on Worker Satisfaction in Organizational Workplace.

Ghana: University of Ghana Business School, Logon, Accra. Vol 1.

http://www.scientiasocialis.lt/pmc/files/pdf/Abugre_Vol.1.pdf. diakses

pada 12 Maret 2016.

Al-Haddad, Waseem “mohammad yahya”, Saleh Taher Alzurqan, Fares Jamil Al

Sufy. (2011). The Effect of Corporate Governance on the Perfomance of

Jordanian Industrial Companies: An Empirical study on Amman Stock

Exchange. Jordan: Isra Private University. Vol.1 No.4.

http://www.ijhssnet.com/journals/Vol._1_No._4;_April_2011/8.pdf

diakses pada 12 Maret 2016.

Gunadarma, Devi Mustika. (2013). Contoh Kasus Pelanggaran Etika di

Perusahaan.

https://devimustikagunadarma.wordpress.com/2013/11/08/kasus-

pelanggaran-etika/ diakses pada 6 Oktober 2015.

Kaihatu, Thomas S. (2006). Good Corporate Governance dan Penerapannya di

Indonesia. Surabaya: Universitas Kristen Petra Surabaya. Vol 8 No 1.

2006. http://ced.petra.ac.id/index.php/man/article/viewFile/16505/16497

diakses pada 6 Oktober 2015.

Spaho, Kenan. (2011) Organizational Communication As An Important Factor of

Company Success: Case Study of Bosnia and Herzegovina. Bosnia and

Herzegovina: Center for Technological and Economical Development. ol.4

No.2.

http://www.saycocorporativo.com/saycouk/bij/journal/vol4no2/case_2.pdf

diakses pada 12 Maret 2016