Upload
akmal-hidayat
View
132
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
5/16/2018 Akmal Hidayat_1001081037_Laporan 1_Pemrograman Assambler 1 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/akmal-hidayat1001081037laporan-1pemrograman-assambler-1 1/21
1
LAPORAN PRATIKUM I
MICROPROCESSOR
SEMESTER IV
Dibuat Oleh :
NAMA : AKMAL HIDAYAT (1001081037)
PARTNER : RAHMAT HAKIM ZARISTA
JURUSAN TEKNOLOGI INFORMASI
POLITEKNIK NEGERI PADANG
TAHUN 2012/2013
5/16/2018 Akmal Hidayat_1001081037_Laporan 1_Pemrograman Assambler 1 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/akmal-hidayat1001081037laporan-1pemrograman-assambler-1 2/21
2
BAB 1
PEMROGRAMAN ASSAMBLER 1
1.1 Tujuan
Setelah melakukan praktikum ini diharapkan mahasiswa mampu
1. Membuat program assambler dengan ekstensi .COM dengan menggunakan debug
2. Menampilkan dan membaca isi register
3. Menjelaskan fungsi-fungsi register sebagai pengalamatan data
4. Menjelaskan instruksi-instruksi dasar pada mikroprosesor X86
5. Menjelaskan mode alamat efektif dan alamat mutlak
1.2 Dasar Teori
1.2.1 Bahasa Assambler
Dalam bahasa assembler mempunyai 3 instruksi dasar, yaitu mnemonic opcode), operan 1 dan
operan2 serta komentar (jika diperlukan)
Mnemonic atau opcode ialah kode yang akan melakukan aksi terhadap operand . Operand
ialah data yang diproses oleh opcode. Sebuah opcode bisa membutuhkan 1 ,2 atau lebih
operand, kadang juga tidak perlu operand. Sedangkan komentar dapat kita berikan dengan
menggunakan tanda titik koma (;). Berikut contoh jumlah operand yang berbeda beda dalam
suatu assembly.
CJNE R0,#22H, Tasmi ;dibutuhkan 3 buah operand
MOVX @DPTR, A ;dibutuhkan 2 buah operand RR A ;1 buah operand
NOP ; tidak memerlukan operand
Semua instruksi tersebut dapat dibagi menjadi lima kelompok menurut fungsinya, yaitu:
Instruksi Pemindahan Data
Instruksi Aritmatika
Instruksi Logika dan Manipulasi Bit
Instruksi Percabangan
Instruksi Stack, I/O, dan Kontrol
5/16/2018 Akmal Hidayat_1001081037_Laporan 1_Pemrograman Assambler 1 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/akmal-hidayat1001081037laporan-1pemrograman-assambler-1 3/21
2
1.2.2 Debug dan Interupt
A. Debug
Debug adalah suatu utiliti dalam DOS yang digunakan untuk membuat pemrograman
assambler dengan format ekstensi COM.
Perintah-perintah debug antara lain :
1. Q (Quit)
Mengembalikan ke dos prompt
C> Debug
-Q
A>
2. H (Hexa)Melaksanakan perintah penambahan dan pengurangan terhadap dua bilangan hexa
C>Debug
-H 2204 2012
4216 01F2
3. A (assambler)
Perintah untuk menulis program assambler
C>Debug
-a
17C0:0100 mov ax,12
4. R(Register)
Digunakan untuk mengetahui isi masing-masing register
C>debug
-r
AX=0000 BX=0000 CX=0000 DX=0000 SP=FFEE BP=0000 SI=0000 DI=0000
DS=17C0 ES=17C0 SS=17C0 CS=17C0 IP=0100 NV UP EI PL NZ NA PO NC
17C00:0100 B81200 mov ax,12
Perintah ini juga bisa untuk mengetahui atau memperbaharui isi register tertentu
C>Debug
rCX
CX 0000
:0100
C>Debug
rCX
CX 0100
:
5. N(Name)
5/16/2018 Akmal Hidayat_1001081037_Laporan 1_Pemrograman Assambler 1 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/akmal-hidayat1001081037laporan-1pemrograman-assambler-1 4/21
3
Perintah untuk membuat atau merubah nama file
C>Debug
-N D:Coba.com
6. W(Writing)
Menulis program dan data ke dalam disc
C>Debug
-w
writing 0008 bytes
7. G (Go)
Menjalankan program (misal program cetak huruf A)
C>Debug
-G
A
Program terminated normally
8. T(Trace)
Menjalankan program perbaris dengan menampilkan register dipakai
C>Debug
-T
AX=0000 BX=0000 CX=0000 DX=0000 SP=FFEE BP=0000 SI=0000 DI=0000DS=17C0 ES=17C0 SS=17C0 CS=17C0 IP=0100 NV UP EI PL NZ NA PO NC
17C00:0100 B81200 mov ax,12
9. U (Unsamble)
Menampilkan list dari program yang sedang berjalan
U[tempat awal program yang diinginkan]L[panjang program/1 byte akhir dari alamat
akhir program]
B. Interupt (Int)
Perintah ini merupakan pemanggilan subroutin yang sudah tersedia di memori komputer
Subroutine yang dapat dipanggil menggunakan perintah int (Interup) terdiri dari dua jenis
yaitu:
1. Bios Interrupt, yaitu Int yang disediakan oleh BIOS(Basic Input Output System). Int
yang termasuk dalam Interrupt Bios adalah Int 0 hingga 1F hexa
2. DOS Interrupt yaitu Int yang disediakan oleh DOS (Disk Operation System). Yang
termasuk dalam Interrupt ini adalah Interrupt diatas 1F hexa
Interupt DOS yang sering digunakan adalah Int 20h dan Int 21h service 02h
a. Int 20h
5/16/2018 Akmal Hidayat_1001081037_Laporan 1_Pemrograman Assambler 1 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/akmal-hidayat1001081037laporan-1pemrograman-assambler-1 5/21
4
Int ini mempunyai tugas memberhentikan proses komputer terhadap suatu program
COM.
b. Int 21h service 21h
Int 21h mempunyai banyak tugas sehingga dibagi menjadi berbagai macam service
number. Service 02h merupakan bagian tugas Int 21h yang sering dipakai yaitu untuk
mencetak sebuah huruf ke monitor.
Untuk menjalankan fungsi Int 21h service 02h harus memenuh syarat sebagai berikut:
1. Register AH harus berisi service number dari Int 21h yang akan dijalankan (02h)
2. Register DL, harus berisi bilangan hexa dari karakter ASCII yang akan dicetak.
C. Instruksi-Instruksi Dasar
1. Instruksi Pengalamatan
MOV tujuan,asal (tujuan: register/memori, asal:angka/register/memori)
Misal MOV AX,1234H (register AX diisi angka 1234 H)
2. Instruksi Penjumlahan
INC tujuan
Misal INC DX (DX = DX+1)
ADD tujuan,asal
Misal ADD AX,1234 (AX=AX+1234H)
3. Instruksi Pengurangan
DEC tujuan
Misal DEC AX (AX=AX-1)
SUB tujuan,asal
Misal SUB AX,1200H (AX = AX-1200H)
1.3 Alat dan Bahan
Alat-alat yang digunakan adalah
1. PC
2. Utility Debug
1.4 Pengujian
A. Kerja 1 Menggunakan Debug.com
5/16/2018 Akmal Hidayat_1001081037_Laporan 1_Pemrograman Assambler 1 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/akmal-hidayat1001081037laporan-1pemrograman-assambler-1 6/21
5
Langkah Kerja:
Berikut ini langkah membuat program untuk mencetak huruf A dengan utiliti DEBUG.COM
1. Klik start, dari tampilan menu pilih Run. Ditampilan menu Run, ketik command dan
selanjutnya pilih OK
2. Dari layar DOS prompt yang muncul, tukar folder “document and settings” ke folder compiler
untuk mikroprosessor 8088, seperti yang tampak pada gambar 1.1
Gambar 1 Tampilan Command Prompt
3. Ketik Debug (huruf besar atau kecil tidak berpengaruh)
Gambar 2 Tampilan Pemanggilan utiliti Debug
4. Ketik A/a
Gambar 3 Tampilan Perintah A (assambler)
5. Tulis program berikut
MOV AH,02, Kemudian tekan Enter
MOV DL,41, tekan Enter
INT 21, tekan Enter
INT 20, tekan Enter 2 kali
Maka tertampil sebagai berikut
Gambar 4 Tampilan Program
Keterangan program:
5/16/2018 Akmal Hidayat_1001081037_Laporan 1_Pemrograman Assambler 1 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/akmal-hidayat1001081037laporan-1pemrograman-assambler-1 7/21
6
- Mov ah,02 adalah mengisi register ah dengan service number dari int 21 untuk
mencetak 1 huruf pada layar.
- Mov dl,41 mengisi register dl dengan 41 yang merupakan Kode ASCII dari huruf A
- Int 21 ; perintah mencetak
- Int 20 perintah untuk menghentikan program
6. Periksa panjang program dan memperbaharui isi register CX yang merupakan tempat
penampungan panjang program yang aktif sebelum dijalankandengan mengetikkan rcx
dan isi kursor dengan angka 8
Gambaran 5 Tampilan Perintah RCX
7. Beri nama program dengan mengetikkan N(nama file.COM)
Misal : Ncoba.com
Gambar 6 Tampilan Pemberian Nama Program
8. Pastikan register IP menunjuk alamat awal program yang akan dijalankan, dengan cara
mengetikkan rIP dan pastikan berisi 0100 (alamat offset), jika sudah terisi dengan benar
Enter, kalau tidak ketik pada kursor 0100
.
Gambar 7 Tampilan Cek Isi Register IP
9. Simpan program dengan mengetikkan perintah W
5/16/2018 Akmal Hidayat_1001081037_Laporan 1_Pemrograman Assambler 1 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/akmal-hidayat1001081037laporan-1pemrograman-assambler-1 8/21
7
Gambar 8 Tampilan Perintah W
10. Jalankan program dengan mengetikkan perintah G
Gambar 9 Tampilan Output Program
Hasil tercetak huruf A kemudian ada pemberitahuan bahwa program berhenti secara
normal
11. Cek perbaris program dengan mengetikkan perintah T
Gambar 10 Tampilan Perintah Trace (T)
Pada baris terakhir tertulis B241 yang merupakan opcode dari perintah mov dl,41
12. Kemudian ketik T 2 kali, maka akan terlihat sebagai berikut
Gambar 11 Tampilan Perintah Trace ke 2 dan ke 3
Pada baris terakhir tertulis opcode dari perintah int 21
5/16/2018 Akmal Hidayat_1001081037_Laporan 1_Pemrograman Assambler 1 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/akmal-hidayat1001081037laporan-1pemrograman-assambler-1 9/21
8
13. Keluar dari utiliti Debug dengan ketik Q dan Panggil ulang program, dengan ketik
coba.com
Gambar 12 Tampilan Pengujian Program
B. Kerja 2 Melihat Isi Memori
Langkah Kerja :
1. Jika sudah berada di debug.com ulangi langkah 4 dan ketik program berikut, beri nama
MOV CX,05
MOV AH,02
MOV DL,41
INT 21
LOOP 0103
INT 20
Enter 2 kali
2.
Lihat hasil program dengan ketikkan g
5/16/2018 Akmal Hidayat_1001081037_Laporan 1_Pemrograman Assambler 1 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/akmal-hidayat1001081037laporan-1pemrograman-assambler-1 10/21
9
3. Kemudian Ketik U 100 L 0d dan isi tabel berikut
Tabel 1 Tabel Instruksi
ALAMAT INSTRUKSI OPCODE KETERANGAN
SEGMEN OFFSET
1409 0100
MOV CX, 0005
B90500 Isi Reg CX,
untuk perulangan
sebnyak 5 kali.
1409 0103
MOV AH, 02
B402 mengisi registerah dengan
service number
dari int 21 untuk
mencetak 1 huruf
pada layar.
1409 0105
MOV DL, 41
B241 Isi Reg dl,
dengan kode asci
41,
1409 0107 INT 21 CD21 Perintah cetak
1409 0109LOOP 0103
E2F8 Mengulangmencetak 1 huruf
kembali
1409 010B INT 20 CD20 Perintah berhenti
5/16/2018 Akmal Hidayat_1001081037_Laporan 1_Pemrograman Assambler 1 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/akmal-hidayat1001081037laporan-1pemrograman-assambler-1 11/21
10
4. Gunakan perintah Trace (T) dan isi tabel berikut
Tabel 2 Isian Register
ALAMAT REGISTER
SEGMEN OFFSET AX BX CX DX SP IP
1409 0103 0000 0000 0005 0000 FFEE 0103
1409 0105 0200 0000 0005 0000 FFEE 0105
1409 01070200
0000 0005 0041 FFEE 0107
00A7 107C 0200 0000 0005 0041 FFE8 107C
00A7 107D 0200 0000 0005 0041 FFE8 107D
00A7 10JE 0200 0000 0005 0041 FFE8 107E
C . Operasi Aritmatika
1. Tulis program untuk menampilkan huruf A s/d Z berikut dan beri nama tambah1.com
MOV CX,1AMOV DL,41
MOV AH,02
INT 21
INC DL
LOOP 0105
INT 20
5/16/2018 Akmal Hidayat_1001081037_Laporan 1_Pemrograman Assambler 1 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/akmal-hidayat1001081037laporan-1pemrograman-assambler-1 12/21
11
2. Buat tabel seperti tabel 1. dan 2
Tabel 1 Instruksi
ALAMAT INSTRUKSI OPCODE KETERANGAN
SEGMEN OFFSET
1410 0100
MOV CX, 001A
B91A00 .Isi Reg CX,
untuk perulangan
26 kali.1410 0103MOV DL, 41
B241 Isi reg dl, dengan
kode asci 41
1410 0105
MOV AH, 02
B402 Isi register ah,
untuk mencetak 1
huruf pada layar.
1410 0107 INT 21 CD21 Perintah cetak
1410 0109
INC DL
FEC2 Melakukan
penambhan 1 kali
terhadap kode
asci pada reg dl.
1410 010BLOOP 0105
E2F8 Prosesperulangan.
Tabel 2 Isian Register
ALAMAT REGISTER
SEGMEN OFFSET AX BX CX DX SP IP
1410 0103 0000 0000 001A 0000 FFEE 0103
1410 0105 0000 0000 001A 0041 FFEE 0105
1410 0107 0200 0000 001A 0041 FFEE 0107
00A7 107C 0200 0000 001A 0041 FFE8 107C
00A7 107D 0200 0000 001A 0041 FFE8 107D
00A7 107E 0200 0000 001A 0041 FFE8 107E
5/16/2018 Akmal Hidayat_1001081037_Laporan 1_Pemrograman Assambler 1 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/akmal-hidayat1001081037laporan-1pemrograman-assambler-1 13/21
12
3. Tulis program berikut dan beri nama kurang1.com
MOV CX,1AMOV DL,5A
MOV AH,02
INT 21
DEC DL
LOOP 0105
INT 20
Kemudian Ketik U 100 L (lihat bit awal dari alamat akhir program) dan buat tabel seperti
tabel 1. dan 2
Tabel 1 Instruksi
ALAMAT INSTRUKSI OPCODE KETERANGAN
SEGMEN OFFSET
1409 0100
MOV CX, 001A
B91A00 .Isi Reg CX,
untuk perulangan
26 kali.
1409 0103MOV DL, 41
B241 Isi reg dl, dengan
kode asci 41
1409 0105
MOV AH, 02
B402 Isi register ah,
untuk mencetak 1
huruf pada layar.
1409 0107 INT 21 CD21 Perintah cetak
1409 0109
DEC DL
FEC2 Melakukan
pengurangan 1
kali terhadap
kode asci pada
reg dl.
1409 010B
LOOP 0105
E2F8 Proses
perulangan.
5/16/2018 Akmal Hidayat_1001081037_Laporan 1_Pemrograman Assambler 1 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/akmal-hidayat1001081037laporan-1pemrograman-assambler-1 14/21
13
Tabel 2 Isian Register
ALAMAT REGISTER
SEGMEN OFFSET AX BX CX DX SP IP
1409 0103 0000 0000 001A 0000 FFEE 0103
1409 0105 0000 0000 001A 005A FFEE 0105
1409 0107 0200 0000 001A 005A FFEE 0107
00A7 107C 0200 0000 001A 005A FFE8 107C
00A7 107D 0200 0000 001A 005A FFE8 107D
00A7 107E 0200 0000 001A 005A FFE8 107E
D. Operasi Lompat dan perbandingan
Tulis program berikut
MOV BX,0000
MOV DL,41
MOV CX,0003
MOV AH,02
INT 21
LOOP 0108
INC DL
CMP DL,5B
JNE 0105
MOV DL,0D
MOV AH,02
INT 21
MOV DL,0A
INT 21
INC BX
CMP BX,000B
JLE 0103
INT 20
Kemudian Ketik U 100 L (lihat bit awal dari alamat akhir program) dan buat tabel seperti
5/16/2018 Akmal Hidayat_1001081037_Laporan 1_Pemrograman Assambler 1 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/akmal-hidayat1001081037laporan-1pemrograman-assambler-1 15/21
14
Tabel 1 Instruksi
ALAMAT INSTRUKSI OPCODE KETERANGAN
SEGMEN OFFSET
1410 0100 MOV BX,0000 BB0000 Isi register BX,
1410 0103
MOV DL,41
B241 Isi Reg DL,
dengan kode asci
41.
1410 0105MOV CX,0003
B90300 Isi Reg CX,dengan 3, untuk
perulangan
1410 0108
MOV AH,02
B402 Isi register ah,
untuk mencetak 1
huruf pada layar.
1410 010A INT 21 CD21 Perintah Cetak
1410 010CLOOP 0108
E2FA Loop Reg AH,
cetak kembali
Tabel 2 Isian Register
ALAMAT REGISTER
SEGMEN OFFSET AX BX CX DX SP IP
1410 0103 0000 0000 0000 0000 FFEE 0103
1410 0105 0000 0000 0000 005A FFEE 0105
1410 0108 0000 0000 0003 0041 FFEE 0108
1410 010A 0200 0000 0003 0041 FFEE 010A
00A7 107C 0200 0000 0003 0041 FFE8 107C
00A7 107D 0200 0000 0003 0041 FFE8 107D
5/16/2018 Akmal Hidayat_1001081037_Laporan 1_Pemrograman Assambler 1 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/akmal-hidayat1001081037laporan-1pemrograman-assambler-1 16/21
15
E. Operasi Stack
1. Tulis program berikut
MOV AH,02MOV CX,1A
MOV DL,41
INT 21
MOV BL,DL
MOV DL,20
INT 21
MOV DL,BL
INC DL
LOOP 107
INT 20
Kemudian Ketik U 100 L (lihat bit awal dari alamat akhir program).
2. Tulis program berikut
MOV AH,02
MOV CX,1AMOV DL,41
INT 21
PUSH DX
MOV DL,20
INT 21
POP DX
INC DL
LOOP 107
INT 20
Kemudian Ketik U 100 L (lihat bit awal dari alamat akhir program).
5/16/2018 Akmal Hidayat_1001081037_Laporan 1_Pemrograman Assambler 1 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/akmal-hidayat1001081037laporan-1pemrograman-assambler-1 17/21
16
1.5. Pertanyaan
1. Dari program-program yang sudah ditulis dan diuji apa fungsi dari register
AX,BX,CX,DX,SP,IP,DS,SS,ES,CS
Jawaban :
AX merupakan register yang menyimpan code program untuk mengisi program.
BX merupakan register yang digunakan untuk menyimpan code operasi lompat dan
perbandingan.
CX merupakan register yang menyimpan code perulangan dari program.
DX merupakan register yang menyimpan code object(karakter/kalimat) dari
program.
SP
merupakan sebuah Segment
IP,DS,SS,ES,CS merupakan sebuah offset.
2. Apa yang bisa disimpulkan dari tabel 1.1 sampai dengan tabel terakhir
Masing-masing instruksi mempunyai Opcode masing-masing seperti yang terlihat di
dalam table.
5/16/2018 Akmal Hidayat_1001081037_Laporan 1_Pemrograman Assambler 1 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/akmal-hidayat1001081037laporan-1pemrograman-assambler-1 18/21
17
Dapat dilihat di dalam tabel intruksi bahwa pada alamat segmentnya akan bernilai
sama sampai program selesai, sedangkan untuk alamat offset, ia melakukan
perulangan dimana ada penambahan 2 bit untuk code program berikutnya.
Dapat dilihat di dalam table register yang telah dibuat diatas, tabel register hampir
sama dengan table isian tegister diamana alamatnya bernilai tetap selama masih belum
NOP saat di tracekan(T).
Apabila sudah NOP setelah di tracekan maka untuk alamat segmentnya akan lebih
kecil sedangkan alamat OFF setnya akan bernilai besar.
Titiap code program yang difunakan mempunyai OPCODE yang beda-beda pada
masing-masing code program yang digunakan
3. Buat program untuk menampilkan
1*1 = 1
2*1 = 2
5/16/2018 Akmal Hidayat_1001081037_Laporan 1_Pemrograman Assambler 1 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/akmal-hidayat1001081037laporan-1pemrograman-assambler-1 19/21
18
4. Buat program untuk menampilkan
1:1 = 1
2:1 = 2
1.6 Referensi
1. Lukito, Ediman, 1982, Dasar-dasar Pemrograman Dengan Assambler 8088, PT Elex
Media Komputindo, Jakarta
2.
Mulyono, Heri, 2005, Diktat Kuliah Bahasa Rakitan, STMIK Jaya Nusa, Padang3. Partoharsodjo, Hartono, 1991, Tuntunan Praktis Pemrograman Bahasa Assembly, PT
Elex Media Komputindo, Jakarta
5/16/2018 Akmal Hidayat_1001081037_Laporan 1_Pemrograman Assambler 1 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/akmal-hidayat1001081037laporan-1pemrograman-assambler-1 20/21
19
1.7 Kesimpulan
1. Ada beberapa Instruksi-instruksi yang di gunakan untuk membuat program
diantaranya adalah sebagai berikut.
Instruksi MOV berfungsi untuk pengalamatan terhadap register-register.
Instruksi INC berfungsi untuk penjumlahan.
Instruksi DEC berfungsi untuk pengurangan.
Instruksi LOOP berfungsi untuk proses pengulangan.
Int 21 berfungsi untuk perintah mencetak
Int 20 adalah perintah untuk menghentikan program
2.
Untuk menampilkan karakter atupun huruf kita perlu mengetahui ASCII darikarakter yang akan di tampilkan atau gunakan offset “label” untuk mencetak
kalimat
3. Program assembler merupakan program yang mengguanakan perintah DEBUG
yang bekerja pada DOS.
4. Dalam program assembler, terdapat banyak intruksi dan fugnsi yang dapat
digunaan untuk menampilkan karakter ataupun kalimat.
1.8 Analisa
Ketika ingin membuat sebuah program yang akan mencetak 1 huruf A, langkah yang
harus kita lakukan adalah. Mengisi Register AH, dengan angka 2, angka 2 ini
merupakan service number dari interrupt 21.
Setelah Itu Isi Register DL, dengan kode asci 41, yang mana 41 ini mewakili huruf
„A‟.
Selanjutnya baru jalankan perintah mencetak dengan int 21. Dan untuk
menghentikannya ketik int 20.
Ternyata masing-masing Instruksi yang di jalankan memiliki opcode yang berbeda-
beda, untuk melihatnya Ketik T (Trace)
Jika di lihat pada table intruksi yang terdapat Alamat Segment yang sama untuk setiap
intruksi yang digunakan dalam membuat program misalnya untuk intruksi awal
Alamat segmentnya [1410] maka untuk intruksi berikutnya alamat segmentnya sama
[1410 juga
Sedangkan untuk Alamat Offsetnya nilainya bertambah 2 dimana untuk intruksi awal
alamat Offsetnya [0100] maka untuk intruksi berkutnya alamat offsetnya menjadi
[0103] dan begitu juga seterusnya.
5/16/2018 Akmal Hidayat_1001081037_Laporan 1_Pemrograman Assambler 1 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/akmal-hidayat1001081037laporan-1pemrograman-assambler-1 21/21
20
Jika di lihat pada table isian register yang merupakan hasil dari trace program, dimana
untuk trace (T) pertama merupakan proses memulai penginputan ke register terlihat
karena register AX masih [0000] namun untuk register CX akan mencetak berapa
benyak perulangan yang dilakukan pada program misalnya[001A] maka akan terlihat
CX=001A.
Prose trace (T) adalah merupakan proses penginputan program yang akan di tampilkan
terlihat karena AX=0200 yang merupakan awal memulai program dan DX=0031 yang
merupakan register untuk mencetak ASCII dimana disini yang akan dicetak adalah
angka “1” karena 0031 merupakan ASCII dari angka “1”.