2
ariandhita : Acute Kidney Injury Acute Kidney Injury (AKI) dulu dikenal dengan gagal ginjal akut merupakan kumpulan gejala adanya gangguan ginjal terjadi secara mendadak (dalam beberapa jam-hari) yang menyebabkan retensi sisi metabolisme nitrogen dan non-nitrogen dengan atau tanpa diserati oligouri, yaitu tidak diproduksinya urin. Indikator terjadiya AKI adalah kadar kreatinin (Cr) yang meningkat mendadak sebesar 0,5 mg % pada pasien dengan kadar kreatinin awal < 2,5 mg% atau meningkat > 20 % bila kreatinin awal > 2,5 mg%. Klasifikasi AKI menurut Acute Dialysis Quality Initiative (ADQI) adalah kriteria RIFLE, yaitu tiga kategori menurut beratnya (Risk Injury Failure) dan dua kategori akibat klinik (Loss dan End-stage renal disease). Kategori tersebut sebagai berikut : Risk: peningkatan kadar kreatinin serum 1.5 kali atau produksi urin <0.5 ml/kg/jam selama 6 jam Injury: peningkatan kreatinin 2 kali atau produksi urin <0.5 ml/kg/jam selama 12 hours Failure: peningkatan kreatinin 3 kali atau kadar kreatinin > 355 umol/l atau produksi urin <0.3 ml/kg/jam selama 24 jam Loss: AKI persisten atau kerusakan total dari fungsi ginjal > 4 minggu End-stage renal disease: kerusakan total fungsi ginjal > 3 bulan atau disebut dengan gagal ginjal terminal > 3 bulan. Penyebab terjadinya AKI diklasifikasikan menjadi 3, yaitu pre renal, renal, dan post renal. a. Pre renal Penyebab AKI pada pre renal adalah akibat hipoperfusi ginjal atau terjadi penurunan aliran darah yang membawa oksigen ke ginjal. Penyebabnya dapat terjadi pada keadaan kekurangan cairan. Prognosis dapat lebih baik apabila faktor penyebab dapat dikoreksi. Jika tidak dapat dikoreksi maka akan timbul AKI renal

Aki

Embed Size (px)

DESCRIPTION

kidney

Citation preview

Page 1: Aki

ariandhita : Acute Kidney Injury Acute Kidney Injury (AKI) dulu dikenal dengan gagal ginjal akut merupakan kumpulan gejala adanya gangguan ginjal terjadi secara mendadak (dalam beberapa jam-hari) yang menyebabkan retensi sisi metabolisme nitrogen dan non-nitrogen dengan atau tanpa diserati oligouri, yaitu tidak diproduksinya urin.

Indikator terjadiya AKI adalah kadar kreatinin (Cr) yang meningkat mendadak sebesar 0,5 mg % pada pasien dengan kadar kreatinin awal < 2,5 mg% atau meningkat > 20 % bila kreatinin awal > 2,5 mg%. Klasifikasi AKI menurut Acute Dialysis Quality Initiative (ADQI) adalah kriteria RIFLE, yaitu tiga kategori menurut beratnya (Risk Injury Failure) dan dua kategori akibat klinik (Loss dan End-stage renal disease). Kategori tersebut sebagai berikut :

Risk: peningkatan kadar kreatinin serum 1.5 kali atau produksi urin <0.5 ml/kg/jam selama 6 jamInjury: peningkatan kreatinin 2 kali atau produksi urin <0.5 ml/kg/jam selama 12 hoursFailure: peningkatan kreatinin 3 kali atau kadar kreatinin > 355 umol/l atau produksi urin <0.3 ml/kg/jam selama 24 jamLoss: AKI persisten atau kerusakan total dari fungsi ginjal > 4 mingguEnd-stage renal disease: kerusakan total fungsi ginjal > 3 bulan atau disebut dengan gagal ginjal terminal > 3 bulan.

Penyebab terjadinya AKI diklasifikasikan menjadi 3, yaitu pre renal, renal, dan post renal.a. Pre renalPenyebab AKI pada pre renal adalah akibat hipoperfusi ginjal atau terjadi penurunan aliran darah yang membawa oksigen ke ginjal. Penyebabnya dapat terjadi pada keadaan kekurangan cairan. Prognosis dapat lebih baik apabila faktor penyebab dapat dikoreksi. Jika tidak dapat dikoreksi maka akan timbul AKI renal di mana ginjal mengalami nekrosis.

b. RenalAKI renal disebabkan oleh kelainan vaskular seperti hipertensi maligna, glomrulonefritis dan nekrosis tubular akut yang dapat disebabkan oleh berbagai sebab. Dan paling banyak NTA disebabkan oleh sepsis.

c. Post renalAKI post renal disebabkan obstruksi pada traktus urinarius, seperti pembesaran prostat, batu saluran kemih, atau keganasan pada ginjal. Obstruksi total uretra, buli-buli, ureter dapat menjadi penyebabnya AKI.

Tatalaksana dari keadaan ini adalah tergantung dari penyebabnya. Tujuan penatalaksanaan dari AKI adalah mencegah terjadinya kerusakan ginjal, mempertahankan homeostasis, melakukan resusitasi, dan mencegah komplikasi.

Pada dasarnya manajemen AKI awalnya adalah mencegah zat-zat yang bersifat toksik pada

Page 2: Aki

ginjal. Zat ini termasuk obat-obatan AINS, yaitu ibuprofen, kemudian zat-zat kontras untuk pemeriksaan.

In: Ginjal | 12 months ago | 0 Suka v