Upload
jonamarjoni
View
7
Download
2
Embed Size (px)
Citation preview
Fungsi Akhlak Tasawuf
14 November 2011 oleh mojaer
Secara umum fungsi akhlak tasawuf ini dapat dilihat dari dua aspekyaitu, pertama menyangkut kesejarahan akhlak tasawuf sejak lahir danparadigmanya masih tersisa sampai sekarang dan kedua, memotret realitasfungsi akhlak tasawuf yang ditangkap oleh manusia modern dewasa ini.Satu persatu akan digambarkan sebagai berikut:Untuk aspek pertama, yaitu menyangkut kesejarahan akhlaktasawuf sejak lahir dan paradigmanya masih tersisa sampai sekarang.Maka akhlak tasawuf akan dapat berfungsi sebagai:1) Mengembalikan akhlak Rasulullah Saw menjadi acuan kehidupansehari-hari umat Islam. Di sini, format akhlak Rasulullah Saw harusmenjadi koridor umat Islam terutama dalam mengarungi lautankenikmatan dan kemewahan kehidupan duniawi, agar tidakkebablasan. Ini bukan harus kembali ke dalam padang pasir sepertizaman Rasulullah Saw, melainkan agar umat Islam tidak jatuh kedalam Lumpur Kenikmatan dan kemewahan duniawi danmeninggalkan sifat religiusitas dan kesederhanaan mereka. Fungsipertama ini mencuat karena setiap kali para elite pemerintahan danperekonomian itu diingatkan lewat himbauan keakhlakan RasulullahSaw kebanyakan didengar sambil lalu. Akibatnya dari pihakpengritiknya menjadi mengeras, tidak cair. Para petinggi pemerintahan
dan perekonomian ini lebih komitrnen terhadap “kekuasaan” daripadadakwah islamiyah (dalam arti teknis).2) Menyeimbangkan kehidupan duniawi yang serba hingar bingar dengankehidupan spiritual yang serba teduh dan hening. Atau dengan katalain, memasukan nilai spiritualitas terhadap setiap sektor kehidupan.Dengan adanya fungsi ini, sebagai misal, mulai popular sebutan “fiqhsufistik”. Ini terjadi pada masa Al-Ghazali yang mengintroduksinuansa sufistik ke dalam fiqh agar pelaksanaan fiqh tidak sekedarformalisme (yang kehilangan ruh). Spiritualitas, dalam fungsi ini,diharapkan memberi warna untuk meningkatkan kadar religiusitasnya.Dunia pemerintahanpun juga mulai diintervensi oleh al-Ghazalidengan akhlak tasawuf ini dengan cara melayangkan surat-suratkepada para elitik di pemerintahan. Pada wilayah grass-root (akarrumput) menyeruak kehidupan tarekat (dengan segala plus minusnya)agar kehidupan berdasar akhlak tasawuf bisa menjadi imbangan bagikehidupan para elitik pemerintahan dan perekonomian. Di sini sudahterjadi pengkutuban antara “elitik pemerintahan” dengan “populiskerakyatan” yang aberbasis pada akhlak tasawuf. Untuk aspek pertamaini terdapat dampak yang kurang menguntungkan pula, yaitu ketikalembaga tarekat masuk ke wilayah grass-root (akar rumput) secaraluas di tengah-tengah masyarakat. Dampak ini ialah timbulnya prosesproseselitisasi dalam lembaga tarekat. Di dalamnya mulai menancapkuat atratifikasi social antara lapisan yang disebut “mursyid” denganlapisan yang disebut “murid”. Hubungan
dari kedua lapisan ini sangatvertikal (paternalistik, kebapakan). Dengan demikian ada dua lapisansocial yang nampak, yaitu “pemerintah-rakyat” dan “mursyid-murid”.Kalangan awam terjepit oleh pengaruh wibawa dua lapisan di atasnya,yaitu pemerintah (dalam konteks pemerintahan), dengan mursyid(dalam konteks sosial keagamaannya). Kondisi ini sebenarnya tidakboleh terjadi, terutama untuk lembaga tarekat. Namun kenyataannyamasih berlangsung sampai detik sekarang ini. Adagium seperti“kewalian”, “keberkahan”, “kualat”, “karamah”, “weruh sadurungewinarah” dan sebagainya masih terdengar nyaring sampai detiksekarang ini. Jika hal ini terus menerus masih terjadi, maka akanmenjadi batu hambatan terkonstruksinya akhlak tasawuf yang lebihelegan (anggun) dalam menghadapi perbaikan social di zaman globalseperti sekarang ini.Untuk aspek kedua, akhlak tasawuf berfungsi sebagai:3) Peneduh jiwa karena hilangnya kebermaknaan hidup dalam zamankemajuan ilmu dan tekhnologi. Dalam masyarakat yang sudah maju,nampaknya mulai timbul kemuakan dan kebosanan serta rasakekosongan makna hidup yang luar biasa. Piranti dan serviskesejahteraan hidup hampir terpenuhi semuanya. Pasar, toko, supermarket (bahkan sekarang mulai ada hyper market), mall, ruangpameran dan sebagainya telah dipenuhi segala macam kebutuhan danpiranti hidup. Orang-orang modern dewasa ini seolah-olah telahdimanjakan oleh keadaan. Mereka menjadi merasa kurang tertantang.
Akibatnya kebosanan menjadi-jadi, alam kondisi jiwa dan psikologisseperti itu nampaknya fungsi Pertama dari aspek ke dua ini menjadiniscaya. Orang mengatakan hilangnya kebermaknaan hidup ini pastimengiringi bagi sebuah proses kemajuan yang secara terus menerusakan diusahakan dan diraih oleh umat manusia, baik pada masa kinimaupun masa mendatang.4) Pengeram psikologis dari kehidupan yang diwarnai penuh persaingan(kompetisi). Dalam suasana seperti itu bagi kelompok manusia yangmerasa kurang kuat dalam bersaing, sementara tuntutan untuk inginbersaing juga tidak surut, maka timbullah stress (tekanan psikologisyang berat). Dalam kondisi orang seperti ini maka akhlak tasawufmerupakan medium untuk mengendor ketegangan psikisnya. Disinilahfungsi kedua akhlak tasawuf untuk aspek kedua ini menjadi niscaya.5) Penguat kesadaran kebersamaan hidup. Pada zaman yang maju dalamhal ekonomi, ilmu, teknologi rasa keakuan (egoisme) cenderungmenguat tajam. Bisa dikatakan citra individualisme menguasai diseluruh sector kehidupan. Karena egoisme meninggi, maka rasaketerancaman menjadi menguat. Orang lain yang sebenarnya menjadikawan justru dianggap sebagai lawan atau musuh yang dianggap terusmengintai yang akan menyerangnya. Dalam kondisi seperti ituketegangan psikologis (psychologicaltension) menjadi meninggi, makatimbullah kecemasan (anxety), bahkan ketakutan (phobia). Karena ituorang menjadi haus terhadap pemecahan apa yang harus dilakukannya.
Akhlak tasawuf mengajarkan perlunya kesadaran kebersamaan dalamkehidupan. Bahwa di alam dunia yang fana ini tidak ada orang,kelompok, bangsa, bahkan Negara yang dapat hidup senang sendiridan dapat hidup sendiri. Yang ada adalah adanya salingketergantungan (dependency) satu sama lainnya. Jika kesadarankebersamaan hidup ini berhasil dihayati dan dibiasakan dalamkehidupan, maka kecemasan dan ketakutan akan menurun tajam.Ketika menghadapi orang lain, maka tidak dianggap sebagai lawanatau musuh yang akan menyeranginya, melainkan sebagai calon kawandan teman untuk berbagi pendapat dan perasaan. Falsafah Barat yangmengintroduksi pandangan individualisme, hak-hak asasi dan “pasarbebas”, maka orang ingin menguasai sebanyak banyaknya dan kalauperlu seluruhnya (kemilikan tunggal). Oleh karena itu akhlak tasawufcenderung mampu menjadi paying perlindungan akan mampuberkiprah dalam kondisi seperti ini. Dalam akhlak tasawuf ditekankanprinsip “keadilan dan kesetaraan”. Dua prinsip ini dalam dunia modernsekarang ini sering terjadi hambatan-hambatan dalam pelaksanaan atauprakteknya.Ada sebuah tantangan untuk fungsi aspek ke dua akhlak tasawuf,yaitu adanya opini baru dengan munculnya apa yang disebut “etikaglobal”. Konsep ini dirilis pertama kali dirilis oleh Hans Kung guru besarkajian agama di Universitas Tubingen Jerman. Gagasan ini lalu dideklarasikan dalam forum pertemuan Parlement of the World’s Religions(Parlemen Agama-agama Dunia). Teks final
deklarasi “etika global” iniditanda tangani hampir 200 orang delegasi agama-agama dunia. Dalammenghadapi perkembangan etika global seperti ini, maka sudahsemestinya studi akhlak tasawuf harus bekerja keras agar tidak kalahlajunya dalam menghadapi perkembangan kemajuan dunia dengan segalaperubahan social yang ada di dalamnya. Adalah tidak dapat diterima kalaudalam al-Qur’an dinyatakan bahwa Islam (dengan symbol kerasulanMuhammad SAW) adalah rahmatan lil ‘alamin, lalu daya paying akhlaktasawuf hanya terbatas lingkupnya untuk umat Islam saja. ParlemenAgama-agama Dunia ketika merumuskan deklarasi etika global berdasarkerjasama internasional secara organisatoris yang rapih dan terencana.Bukan suatu kemustahilan jika umat Islam akan merumuskan AkhlakTasawuf untuk memenuhi tuntutan rahmatan lil ‘alamin. Barangkalikuncinya terletak pada niat bulat, kemauan bekerja keras dan manajemenkerja secara organisatoris yang rapih dan terencana dengan baik. Inilahtantangan masa depan akhlak tasaawuf untuk masyarakat dunia modernseperri sekarang ini ataupun untuk masa depan.b. Fungsi KhususFungsi akhlak tasawuf secara khusus adalah berkaitan dengankesehatan mental atau jiwa manusia. Fungsi tersebut diantaranya adalah :1) Membersihkan hati dalam berhubungan dengan AllahHubungan manusia dengan Allah dalam bentuk ibadah tidakakan mencapai sasarannya jika tidak dengan kebersihan hati dan selaluingat dengan Sang Penciptanya. Misalnya, dalam shalat. Shalat
diperintahkan Tuhan, karena efeknya adalah mencegah manusia dariberbuat tidak baik. Efek ini tidak dapat dicapai oleh manusia jikashalat itu tidak dikerjakan dengan penuh keikhlasan dan kekhusy’an.Sebagaimana sabda Nabi:Artinya: Berapa banyak orang yang berdiri shalat, yangbagiannya dari shalatnya hanya penat dan letih semata (HR. Baihaqy).Maksud hadits di atas adalah sesuatu yang menyebabkanshalatnya sia-sia yaitu karena kekurangan “syarat bathin” dalam shalat.Syarat bathin itu adalah kebersihan jiwa yang menjadi sumber ikhlas,khusyu’, dan khudhu’. Dan untuk menumbuhkan yang demikian itumaka diperlukan mempelajari ilmu akhlak tasawuf.2) Membersihkan jiwa dari pengaruh materiKebutuhan manusia itu bukan hanya pemenuhan tubuh materisaja, tetapi dia mempunyai bathin yang disebut jiwa yang memerlukankebutuhan pula. Tubuh lahir manusia akan merasa puas bila diberimakanan dengan protein nabati dan hewani, dengan demikian ia akansehat. Kebutuhan lahiriyah manusia erat hubungannya dengan jiwanya.Kebutuhan lahiriyah ini timbul karena adanya dorongan jiwa untukmempertahankan dan melindungi tubuh dari berbagai ragam bahayayang bisa merusakannya, seperti panas, dingin dan sebagainya yangberasal dari makhluk hidup lainnya. Untuk melindungi bahaya inilahpada mulanya manusia berpakaian, memakai senjata dan lain-lain.Tetapi dewasa ini pakaian bukan lagi digunakan untuk maksudpertama tadi. Kini pakaian dipakai untuk menjaga gengsi. Karena itu
dipilihlah mode-mode yang terbaru dan termodern. Mode-mode inisetiap bulan selalu berubah. Begitu pula dengan kebutuhan-kebutuhanlain seperti rumah, tempat tinggal, mobil, kursi dan alat-alat perabotlainnya. Orang pun sibuk mencari uang untuk memenuhi kebutuhanlahiriyahnya saja. Akhirnya orang lupa diri. Mereka tidak tahu akankebutuhan jiwanya lagi, karena memuaskan kebutuhan lahiriyahnyasaja yang dipengaruhi nafsu. Satu-satunya jalan untukmenyelamatkan manusia dari godaan materi adalah denganmembersihkan jiwanya. Jalan untuk itu ialah dengan pelajaran agama,yaitu pada bidang akhlak tasawuf.3) Menerangi jiwa dari kegelapanJiwa manusia selalu gelisah, sebagaimana firman Allah. Swt:Artinya: Kami jadikan manusia itu bersifat keluh kesah.Masalah materi sering menjadi sangat besar pengaruhnya atasjiwa manusia. Benturan di dalam mencari dan mengejar materi ataumengejar apa saja yang diinginkan manusia sering menjadi masalahbagi manusia itu sendiri bahkan kemudian timbul menjadi penyakit.Penyakit-penyakit seperti resah, cemas, patah hati sebagai akibat darimasalah-masalah di atas (termasuk di dalamnya sifat-sifat burukmanusia seperti hasad, takabur dan sebagainya) hanya dapatdisembuhkan dengan obat yang datang dari ajaran-ajaran agama,khususnya ajaran yang berobyekan bathin manusia yaitu akhlaktasawuf.4) Memperteguh dan menyuburkan keyakinan beragamaHati akan teguh di dalam keyakinannya bila
selalu disiramidengan pelajaran-pelajaran yang bersifat ruhaniyah. Kekuatan umatIslam di masa rasul bukan karena kekuatan fisik dan senjata, tetapiialah pada kekuatan mental dan spiritualnya. Sebaliknya kemunduranumat Islam di masa keemasannya bukan karena akibat musuh semata,tetapi karena hidup materialis yang tidak lagi memperhatikankebutuhan jiwa. Bila ajaran akhlak tasawuf diberikan pada hambaAllah akan bertambah subur pula keimanannya. Segala amal perbuatanakan membuahkan kebaikan, baik untuk dirinya sendiri maupun oranglain5) Mempertinggi akhlak manusiaDengan memiliki hati yang suci dan bersih dan selalu di siramidengan ajaran-ajaran Allah dan Rasul-Nya maka akan semakin tinggiakhlak manusia. Ajaran akhlakul karimah atau munjiyat di bahassecara panjang lebar dalam akhlak tasawuf. Tujuannya adalah untukmembersihkan manusia dari akhlaqul madzmumah atau al-Muhlikat.Pembersihan ini dinamai takhalli.Bila manusia ini telah kosong dari perangai-perangai tercela, makamemulainya dengan diisi dengan akhlaqul al-karimah (akhlak yangterpuji) yang disebut takhalli. Takhalli adalah menghiasi pribadi insandengan keutamaan-keutamaan (akhlak yang mulia). Bila seseorang telahdipenuhi perangai-perangai utama, niscaya terbukalah tirai yangmenghalanginya dari kebenaran Illahi. Bila tirai telah terbuka antaramanusia dengan Illahi dapatlah manusia itu mencapai kelezatan beribadahkepada Tuhannya. Tersingkapnya tirai yang membatasi manusia dengan
Tuhannya dinamakan tajalli.Aspek moral adalah aspek yang terpenting di dalam kehidupan manusia. Bilamanusia tidak bermoral, maka turunlah martabat dari kemanusiaannya. Inilahfungsinya mempelajari akhlak tasawuf.Hal ini supaya manusia tetap menempati martabatnya sebagai manusia yangditugaskan Allah Swt menjadi khalifah di muka bumi ini.Adapun fungsi mempelajari akhlak tasawuf yang sifatnya lebih tekhnis adalahsebagai berikut:a) Untuk meningkatkan kemajuan rohani. Dalam hal ini untuk menjagakesetabilan mental spiritual dalam menghadapi segala lika-likukehidupan, termasuk di dalamnya godaan dan cobaan hidup. Tidak adaseorangpun di dunia ini yang mampu menghindarkan diri dari godaanatau cobaan hidup itu. Untuk menghadapinya perlu kestabilan mentalspiritualyang baik.b) Untuk menuntun ke arah kebaikan. Dalam kehidupan ini hampir tidakterhitung apa yang akan dan sudah dikerjakan. Karena itu diperlukanrambu-rambu agar tidak terjerumus ke dalam tindakan yang keliru.Sepanjang hidup manusia tidak pernah terhindar dari jurangkekeliruan, mengingat sehebat-hebatnya manusia tetap saja, berdasarpenjelasan al-Qur’an, diciptakan dalam keadaan atau kondisi dlaif(lemah).c) Untuk menopang kesempurnaan iman. Lisan bisa mengatakan “akutelah beriman”, tetapi dalam prakteknya iman senantiasa naik danturun yang disebabkan faktor eksternal yang dialami manusia dalamkehidupannya. Agar iman seseorang relative stabil, perlu ditopang oleh
pelaksanaan akhlak yang konsisten.d) Untuk mempertajam tanggung jawab eskatologis. Yang dimaksudistilah “eskatologi” di sini adalah hal-hal yang menyangkut setelahmati, seperti hari akhirat dengan segala perangkatnya (dosa, pahala,surga, neraka dan sebagainya). Tanggung jawab eskatologis ini “lebihmengancam” daripada sekedar ancaman pengucilan masyarakat,ancaman hokum dan sebagainya.e) Untuk mempertajam tanggung jawab sesama dalam kehidupan.Tanggung jawab ini misalnya tanggung jawab terhadap keluarga,tetangga, rekan kerja, bangsa dan manusia pada umumnya. Dalampelaksanaan tanggung jawab itulah terdapat harga pribadi seseorang,yaitu apakah diri seseorang itu berguna atau tidak.f) Untuk menjaga martabat kemanusiaan seseorang. Bahwa dalam dirisetiap orang ada unsur sifat kebinatangan dan kemanusiaan, sifatkemanusiaan yang menonjol adalah kesadaran untuk menyusun danmau tunduk pada peraturan. Dengan peraturan itu lalu lintas pergaulanmenjadi lebih lancar dan tidak gampang menimbulkan salah pahamyang ujung-ujungnya berupa perselisihan bahkan perang. Sedang sifatkebinatangan hanya berlaku hukum rimba yaitu, siapa kuat dialah yangmenang.
Ditulis dalam Artikel keislaman | Tinggalkan Sebuah Komentar
d. Akhlak terhadap tetangga dan masyarakat
Saling mengunjungi
Saling bantu membantu di waktu senang dan
susah
Mumuliakan tamu
Saling menghormati dan mengasihi
Menghormati nilai dan norma-norma yang
berlaku dalam masyarakat
Saling menjaga untuk tidak melakukan
perbuatan jahat dan tercela
Bermusyawarah dalam segala urusan demi
kepentingan bersama
Menunaikan amanah dan kepercayaan yang
diberikan orang kepada kita
E. Manfaat Mempelajari Akhlak dan
Tasawwuf
1. Manfaat Mempelajari Akhlak
Berkenaan dengan manfaat
mempelajari Ilmu Akhlak ini, Ahmad Amin
mengatakan sebagai berikut:
“Tujuan mempelajari Ilmu Akhlak
dan permasalahannya menyebabkan kita
dapat menetapkan sebagian perbuatan
lainnya sebagai yang baik dan sebagian
perbuatan lainnya sebagai yang buruk.
Bersikap adil termasuk baik, sedangkan
berbuat zalim termasuk perbuatan buruk,
membayar hutang kepada pemiliknya
termasuk perbuatan baik, sedangkan
mengingkari hutang termasuk perbuatan
buruk”.( Ahmad Amin, t.t:3)
Seseorang yang mempelajari ilmu ini
akan memiliki pengetahuan tentang kriteria
perbuatan baik dan buruk, dan selanjutnya ia
akan banyak mengetahui perbuatan yang
baik dan perbuatan yang buruk.
Ilmua akhlak atau akhlak yang mulia
juga berguna dalam mengarahkan dan
mewarnai berbagai aktivitas kehidupan
manusia disegala bidang. Seseorang yang
memiliki IPTEK yang maju disertai akhlak
yang mulia, niscaya ilmu pengetahuaan yang
Ia miliki itu akan dimanfaatkan sebaik-
baiknya untuk kebaikan hidup manusia.
Sebaliknya, orang yang memiliki ilmu
pengetahuan dan teknologi modern,
memiliki pangkat, harta, kekuasaan, namun
tidak disertai dengan akhlak yang mulia,
maka semuanya itu akan disalah gunakan
yang akibatnya akan menimbulkan bencana
dimuka bumi.
Demikian juga dengan mengetahui
akhlak yang buruk serta bahaya-bahaya yang
akan ditimbulkan darinya, menyebabkan
orang enggan untuk melakukannya dan
berusaha menjauhinya. Orang yang
demikian pada akhirnya akan terhindar dari
berbagai perbuatan yang dapat
membahyakan dirinya.(
http://abiturohmansyah.blogspot.com )
Akhlak juga merupakan mutiara
hidup yang membedakan makhluk manusia
dengan makhluk lainnya. Setiap orang tidak
lagi peduli soal baik atau buruk, soal halal
dan haram. Karena yang berperan dan
berfungsi pada diri masing-masing manusia
adalah elemen syahwat (nafsu) nya yang
telah dapat mengalahkan elemen akal
pikiran, oleh karena itu Imam Al-Ghazali
dalam kitabnya “Mukasyafatul Qulub”
menyebutkan bahwa Allah menciptakan
manusia (anak Adam) lengkap dengan
elemen akal dan syahwat (nafsu). Maka
barang siapa yang nafsunya mengalahkan
akalnya, hewan melata lebih baik dari pada
manusia itu. Sebaliknya bila manusia
dengan akalnya dapat mengalahkan
nafsunya, maka dia derajatnya di atas
malaikat.( http.//www.aminazizcenter.com)
2. Manfaat Mempelajari Tasawwuf
Faedah tasawwuf ialah
membersihkan hati agar sampai kepada
ma’rifat akan terhadap Allah Ta’ala sebagai
ma’rifat yang sempurna untuk keselamatan
di akhirat dan mendapat keridhaan Allah
Ta’ala dan mendapatkan kebahagiaan abadi.
( http://abiturohmansyah.blogspot.com)