agama arti wahyu

Embed Size (px)

Citation preview

KELOMPOK 1 XI IA 5 1. Adysti Fauziyah 2. Eka Kristalia K. 3. M. Rifqy Romadhoni 4. Nanda Khirul H.

01 11

Wahyu ialah ilham gaib dari sisi Malakut al-Ala yang turun ke alam materi

, Itulah sebagian hikmah yang diwahyukan Tuhan kepadamu. Dan janganlah kamu mengadakan Tuhan yang lain disamping Allah, yang menyebabkan kamu dilemparkan kedalam neraka dalam keadaan tercela lagi dijauhkan (dari rahmat Allah). (Al-Isra: 39)

Menurut Etimologinya berasal dari kata kerja bahasa Arab( ( wa) yang berarti memberi wangsit, mengungkap, atau memberi inspirasi. Secara kebahasaan, wahyu bearti isyarat, tulisan, risalah, pesan, perkataan yang terselubung, pemberitahuan secara rahasia, bergegas yang disampaikan kepada orang lain.

Menurut Abu Ishaq, wahyu adalah pemberitahuan secara rahasia, karena itulah ilham disebut wahyu. Menurut Raghib Ishfahani, wahyu adalah isyarat yang cepat.

Menuru Ibnu Barri, wahyu ialah pembicaraan yang dirahasiakan.

WAHYU SECARA LANGSUNG

WAHYU BERBENTUK SUARA

WAHYU MELALUI PERANTARA JIBRIL

WAHYU SECARA LANGSUNG

Wahyu yang disampaikan ke dalam hati Rasulullah SAW secara langsung tanpa perantara. Sekaitan dengan ini, Rasulullah SAW bersabda: Sesungguhnya Ruhul Qudus membenamkan ke dalam hatiku

WAHYU BERBENTUK SUARA

Wahyu yang langsung sampai ke pendengaran Rasulullah tanpa ada pendengaran dari orang lain. Wahyu ini diturunkan kepada Rasulullah ketika Miraj dan Nabi Musa AS ketika beliau berada di gunung Thur.

WAHYU MELALUI JIBRIL

Malaikat penyampai wahyu membawa pesan Ilahi untuk dikabarkan kepada Rasulullah SAW. (QS. Al-Baqarah : 97)

Kata Wahyu dalam Al-Quran memiliki empat arti:

Ilham Suara Gaib

Isyarat secara rahasiaPetunjuk naluriah

Isyarat secara rahasiaIni adalah pemaknaan wahyu secara kebahasaan. Sebagaimana ayat yang dimaktubkan dalam Al-Quran berkenaan dengan Nabi Zakariya As. Maka ia keluar dari mihrab menuju kaumnya, lalu ia memberi isyarat kepada mereka dalam QS. Maryam : 11

Petunjuk naluriahYaitu petunjuk-petunjuk yang bersifat naluriah yang ada di dalam diri semua makhluk. Setiap maujud, baik itu berupa padat, tumbuhan, hewan dan manusia, secara instingtif mengetahui jalan keabadian dan keberlangsungan hidupnya. Petunjuk yang bersifat naluriah ini disebut dalam AlQuran dengan nama wahyu.

IlhamNama lainnya yaitu bisikan gaib. Kadangkala manusia menerima pesan, tetapi tidak mengetahui darimana asal pesan tersebut. Biasanya pesan ini muncul dalam keadaan terdesak, ketika dia menganggap telah menapaki jalan buntu. Contoh: ketika ibu Nabi Musa AS yang bingung ketika hendak membuang bayinya.

Wahyu RisaliWahyu ini hanya khusus untuk Nabi. Para nabi adalah orang-orang yang mencapai derajat kesempurnaan, karena telah bersiap diri menerima wahyu. Karenanya menambah pengetahuan dan kesiapan menerima pesan ini menjadi sangat penting. Tujuannya adalah mengikis habis segala hiasan jasmani dari diri seseorang hingga menjalin hubungan dengan para malaikat.

Manusia memiliki dua sisi, berada di antara alam fisik dan metafisik, memiliki ruh dan jasad. Dari satu sisi ia sangatlah tinggi, tangannya menggapai langit. Di sisi lain ia menukik ke bawah, meraih bumi.

Manusia memiliki dua unsur yaitu JASMANI dan ROHANI. Bukan mengherankan jika ia bisa menjalin komunikasi dan hubungan dengan alam metafisik. Jalinan ini terkait dengan sisi ruhaniah dan batinnya yang berkelindan. Keyataan inilah yang menimbulkan wahyu.

Wahyu adalah peristiwa rohani, bisa dialami oleh banyak orang yang memiliki keistimewaan secara rohaniah. Iniah syarat kelayakan untuk terjadinya komunikasi atau hubungan dengan alam metafisik, lalu ilham yang bersumber dari luar dirinya untuk melihat permasalahan secara jernih.

Wahyu adalah peristiwa rohani, bisa dialami oleh banyak orang yang memiliki keistimewaan secara rohaniah. Iniah syarat kelayakan untuk terjadinya komunikasi atau hubungan dengan alam metafisik, lalu ilham yang bersumber dari luar dirinya untuk melihat permasalahan secara jernih.

Karena itu, wahyu untuk para nabi bukanlah pemikiran yang muncul karena kondisi batin. Ia adalah kabar ruhani dari alam yang lebih tinggi kepada orang yang memiliki kelayakan. Tidak layak seseorang merasa heran terhadap fenomena ini.

Sekali lagi, wahyu adalah fenomena yang tidak bisa ditolak akal sehat dan kita meyakininya. Tapi, ia tidak bisa disifati dan hakikatnya tidak bisa dijamah. Ia adalah peristiwa ruhaniah yang hanya diketahui oleh orang-orang istimewa yang memiliki syarat dan kelayakan.