59
Presentasi Kasus Besar Seorang wanita 64 tahun dengan adenoma thyroid, hidronefrosis ren dextra et sinistra, tumor padat ovarium, TB Paru LLKB dan Hipertensi Oleh: Suwondo Ariyanto G0003022 Satriyo Pinandito G0099132 Irma Putri D G0002082 Pembimbing Dr. Sumarmi Soewoto, SpPD.,KGer

Adenoma Thyroid, Hi Drone Fro Sis Ren Dextra Et Sinistra, Tumor Padat Ovarium, TB Paru LLKB Dan Hipertensi

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Adenoma Thyroid, Hi Drone Fro Sis Ren Dextra Et Sinistra, Tumor Padat Ovarium, TB Paru LLKB Dan Hipertensi

Presentasi Kasus Besar

Seorang wanita 64 tahun dengan adenoma thyroid,

hidronefrosis ren dextra et sinistra, tumor padat ovarium,

TB Paru LLKB dan Hipertensi

Oleh:

Suwondo Ariyanto G0003022

Satriyo Pinandito G0099132

Irma Putri D G0002082

Pembimbing

Dr. Sumarmi Soewoto, SpPD.,KGer

KEPANITERAAN KLINIK BAGIAN ILMU PENYAKIT DALAMFAKULTAS KEDOKTERAN UNS / RSUD DR. MOEWARDI

SURAKARTA2007

Page 2: Adenoma Thyroid, Hi Drone Fro Sis Ren Dextra Et Sinistra, Tumor Padat Ovarium, TB Paru LLKB Dan Hipertensi

DAFTAR MASALAH

N

oMasalah Aktif

Inaktif

1 Tumor Padat Ovarium 24 Oktober 2007

2 Adenoma Thyroid 24 Oktober 2007

3 Hipertensi Grade II 24 Oktober 2007

4 Infeksi Saluran Kemih 30 Oktober 2007

5 TB Paru BTA (+) LLKB 2 November 2007

6Hidronefrosis Ren dextra et

sinistra11 November 2007

7 Anemia 24 Oktober 2007 1 November 2007

8 HEPATOMEGALI 30 Oktober 2007

9 Hipoalbumin 25 Oktober 2007

2

Page 3: Adenoma Thyroid, Hi Drone Fro Sis Ren Dextra Et Sinistra, Tumor Padat Ovarium, TB Paru LLKB Dan Hipertensi

LAPORAN KASUS

A. ANAMNESIS

Autoanamnesis dilakukan pada penderita tanggal 17 November 2007 di

bangsal Melati III

1. Identitas Penderita

Nama : Ny. S

Umur : 64 tahun

Jenis kelamin : Perempuan

Agama : Kristen

Pekerjaan : Pedagang makanan

Alamat : Pasar Gede, Solo

No. CM : 865055

Tanggal masuk : 24 Oktober 2007

Tanggal pemeriksaan : 17 November 2007

2. Keluhan Utama

Benjolan di perut

3. Riwayat Penyakit Sekarang

Penderita adalah konsulan dari bagian obsgyn dengan diagnosa

tumor padat ovarium suspect ganas dengan hipertiroid. Kemudian dirawat

bersama dengan leader bagian interna. Penderita datang dengan keluhan

benjolan di perut. Benjolan dirasakan sejak 15 tahun yang lalu.

Benjolan mula-mula sebesar telur ayam, kemudian dalam 3 bulan terakhir

terus membesar hingga sebesar kepala orang dewasa. Benjolan tidak nyeri,

panas (-). Penderita sudah menopause sejak 20 tahun yang lalu.

Penderita mengaku melakukan KB suntik 25 tahun. Contact bleeding

(-), keputihan (+) hilang timbul. Penurunan berat badan (+), muntah (-),

mual (+), sebah (+). BAK 4 – 5 X sehari, @ 1 gelas blimbing, warna

kuning, nyeri saat BAK (-), anyang-anyangan (-), darah (-), nanah (-).

3

Page 4: Adenoma Thyroid, Hi Drone Fro Sis Ren Dextra Et Sinistra, Tumor Padat Ovarium, TB Paru LLKB Dan Hipertensi

BAK sedikit-sedikit (-), nyeri pinggang (-). BAB 1 X sehari, warna coklat,

lembek, lendir (-), darah (-).

Penderita pernah periksa di bagian obstetri dan ginekologi RSDM

pada 6 hari dan 14 hari SMRS. Penderita didiagnosa ada tumor

kandungan. Kemudian penderita dirawat jalan dan diminta datang kembali

untuk kontrol di poliklinik untuk persiapan operasi.

Penderita mengeluh batuk sejak 3 minggu SMRS. Batuk terus

menerus. Batuk terutama kalau terlambat minum. Dahak (-), darah (-),

dada sakit (-), keringat pada malam hari (-).

3 bulan SMRS penderita mengeluh mudah capek, sakit kepala (+),

kadang berdebar-debar (+), mata berkunang-kunang (-), telinga

berdenging (-), sering kesemutan (-), kesulitan menelan (-).

12 tahun SMRS penderita pergi ke dokter karena ada benjolan di

perutnya. Penderita didiagnosa tumor kandungan dan disarankan operasi.

Penderita menolak operasi.

15 tahun SMRS penderita pergi ke dokter karena lemas dan capek.

Dokter menyuntik dan memberi obat jalan. Setelah minum obat 1 kali

penderita pingsan selama 7 jam. Kemudian dibawa ke RS Dokter Oen.

Penderita mondok selama 7 hari dan dikatakan ada benjolan di perutnya.

Penderita disarankan operasi, namun penderita menolak karena takut.

Penderita juga mengeluh ada benjolan di lehernya. Benjolan

dirasakan sejak 32 tahun yang lalu. Benjolan mula-mula seukuran

kelereng. Pada saat hamil benjolan membesar hingga sebesar bola tenis.

Kemudian benjolan sudah tidak membesar lagi sampai sekarang. Benjolan

tidak nyeri, panas (-). Suara serak (-), tidak dapat bicara (-), sesak (-),

gelisah (-), nafsu makan naik (+), keringat banyak (+).

4. Riwayat Penyakit Dahulu

a. Riwayat sakit darah tinggi : disangkal

b. Riwayat sakit gula : disangkal

c. Riwayat sakit jantung : disangkal

4

Page 5: Adenoma Thyroid, Hi Drone Fro Sis Ren Dextra Et Sinistra, Tumor Padat Ovarium, TB Paru LLKB Dan Hipertensi

d. Riwayat alergi obat dan makanan : disangkal

e. Riwayat asma : disangkal

f. Riwayat sakit paru sebelumnya : disangkal

g. Riwayat minum obat TBC : disangkal

5. Riwayat Penyakit Keluarga

a. Riwayat penyakit serupa : disangkal

b. Riwayat alergi : disangkal

c. Riwayat sakit gula : disangkal

d. Riwayat sakit darah tinggi : disangkal

6. Riwayat Fertilitas

Baik

7. Riwayat Obstetrik

Anak : Laki-laki,32 tahun, lahir spontan,

BB lahir 3000 gram, keadaan

sekarang baik.

8. Riwayat Haid

a. Menarche : 14 tahun

b. Lama : 7 hari

c. Siklus : satu bulan sekali, saat ini sudah 20 tahun tidak

menstruasi lagi

9. Riwayat KB

Penderita menggunakan KB suntik 25 tahun.

10. Riwayat Kebiasaan

a. Riwayat makan harian : makan semaunya tanpa batasan

tertentu.

b. Riwayat merokok : (+) sejak 20 tahun yang lalu, sehari

satu batang

c. Riwayat minum jamu : disangkal

d. Riwayat minum alkohol : disangkal

5

Page 6: Adenoma Thyroid, Hi Drone Fro Sis Ren Dextra Et Sinistra, Tumor Padat Ovarium, TB Paru LLKB Dan Hipertensi

e. Riwayat olahraga : tidak pernah

11. Riwayat Gizi

Penderita makan teratur, 3 kali sehari sebanyak 6 sendok makan,

dengan sayur, lauk pauk tahu, tempe, kadang-kadang memakai telur dan

daging. Penderita tidak suka makanan asin dan asam. Hanya memakasi

sedikit garam dalam masakannya. Dalam sehari penderita minum kurang

lebih 8 gelas.

12. Riwayat Sosial Ekonomi

Penderita adalah seorang pedagang makanan yang mempunyai

warung makan di depan rumah, penderita bekerja di warung makan dari

pukul 04.30 sampai 07.30 pagi, menikah umur 17 tahun dengan suami

sekarang, mempunyai satu orang anak. Suami bekerja sebagai pedagang

sate. Sekarang tidak bekerja lagi. Penghasilan keluarga bersumber dari

anak dan warung makan. Penderita tinggal di dalam rumah bersama

suami, dan anak. Rumah tembok dengan atap genteng. Ventilasi dari kaca

di genteng, jendela kecil dan tidak ada di setiap ruangan.. Anak bekerja

sebagai petugas kebaktian di gereja. Hubungan dengan anak-anak

dirasakan baik.Saat ini penderita dirawat dengan biaya dari Asuransi

Kesehatan GAKIN.

13. Riwayat Perawatan dan Pengobatan :

a. Perawatan dan pengobatan yang pernah diberikan oleh

bagian interna selama 24 hari mondok di bangsal :

o Bed rest tidak total

o Diet lunak 1700 kkal, rendah garam.

o Infus RL 20 tpm

o Injeksi cefotaxim 1 gram/12 jam (sken test)

o Paracetamol 3 x 500 mg

o Curcuma 3 x 1 tab

o Captopril 1x tab 25 mg

o Noperten 1 x 1 tab

6

Page 7: Adenoma Thyroid, Hi Drone Fro Sis Ren Dextra Et Sinistra, Tumor Padat Ovarium, TB Paru LLKB Dan Hipertensi

o Meropenem 1 gram/8 jam

o Injeksi ceftriaxon 1 gram/24 jam

o Diltiazem 60 mg 3 x 1 tab

o Transfusi PRC 2 kolf

b. Perawatan dan pengobatan pasien sejak masuk rumah

sakit tanggal 24 Oktober 2007 di RSDM :

Terapi bagian Obsgyn:

o Tranfusi albumin

o Terapi pengangkatan massa tumor kalau KU memungkinkan.

Terapi bagian Paru:

o OAT ( R/H/Z/E = 400/300/1000/1000)

o Tanggal 1 November 2007 dilakukan Pungsi diagnostik. Hasil

menusuk massa → kelanjutan dari abdomen.

14. Anamnesis Sistem (tanggal 17November 2007)

(sejak pasien masuk rumah sakit)

a. Keluhan utama : perut membesar.

b. Sistem saraf pusat :pusing (-), sakit kepala (+), kejang

(-), kaku kuduk (-)

c. Sistem Indera

- Mata : berkunang- kunang (-), kuning (-),

pandangan dobel (-), penglihatan

kabur (-), pandangan berputar (-),

- Hidung : mimisan (-), pilek (-)

- Telinga : pendengaran berkurang (-) ,

berdenging (-) keluar cairan (-),

darah (-)

d. Mulut : sariawan (-), luka pada sudut bibir (-), gusi berdarah (-),

mulut kering (-)

7

Page 8: Adenoma Thyroid, Hi Drone Fro Sis Ren Dextra Et Sinistra, Tumor Padat Ovarium, TB Paru LLKB Dan Hipertensi

e. Tenggorokan : sakit menelan (-), suara serak (-),

gatal (-) benjolan pada leher (+)

nyeri tekan (-), dapat digerakkan

(+)

f. Sistem respirasi : sesak nafas (-), batuk (+), batuk

darah (-), mengi (-) tidur

mendengkur (-)

g. Sistem kardiovaskuler : sesak nafas saat beraktivitas (-),

nyeri dada (-), berdebar-debar

(+) kadang-kadang

h. Sistem gastrointestinal : mual (+), muntah (-), sakit perut

( -), susah berak (-), perut sebah

(+), mbeseseg (-), kembung (-),

nafsu makan berkurang (-), ampeg

(-), tinja lunak, warna coklat.

i. Sistem muskuloskeletal : nyeri (-) di kaki kanan, nyeri sendi

(-), kaku (-), badan lemas (-)

j. Sistem genitourinaria : sering kencing (-), air kencing

berwarna merah (-), nyeri saat

kencing (-), keluar darah (-),

kancing nanah (-), sulit memulai

kencing (-), BAK sehari 4-5 kali

per hari tiap kali BAK 1 gelas

belimbing.

k. Ekstremitas atas : luka (-), tremor (+), ujung jari

terasa dingin (-), kesemutan (-),

bengkak (-), sakit sendi ( -), panas

(-) , berkeringat (+)

l. Ekstremitas bawah : luka (-), tremor (-), ujung jari

terasa dingin (-), kesemutan di

8

Page 9: Adenoma Thyroid, Hi Drone Fro Sis Ren Dextra Et Sinistra, Tumor Padat Ovarium, TB Paru LLKB Dan Hipertensi

kedua kaki (-), sakit sendi (-),

bengkak (+) minimal

m. Sistem neuropsikiatri : kejang (-), gelisah (-), kesemutan

(-), mengigau (-), emosi tidak

stabil (- )

SKORE MMSE : 24 Normal

Skala Depresi Geriatri : 3

Indeks Katz : E

Skor Norton : 16

n. Sistem Integumentum : Kulit kuning (-), pucat (-), gatal

(-)

B. PEMERIKSAAN FISIK

Pemeriksaan fisik dilakukan tanggal 17 November 2007 Setelah perawatan

selama kurang lebih 23 hari di RSDM.

1. Keadaan Umum

Sakit sedang, compos mentis, gizi kesan cukup

2. Tanda Vital

Tensi : 180/110 mmHg

Nadi : 80 x/menit, irama reguler, isi dan tegangan cukup.

Frekuensi nafas : 22 x/menit, tipe thoracoabdominal

Suhu : 36,7 °C per axiler

3. Status Gizi

BB =50 kg

TB = 151 cm

BMI = = 21,93 kg/m2 (harga normal = 18,5-22,5 kg/m2)

BBR = = x 100 %= 98,04 % (normoweight = 90-

100%)

Kesan normoweight

9

Page 10: Adenoma Thyroid, Hi Drone Fro Sis Ren Dextra Et Sinistra, Tumor Padat Ovarium, TB Paru LLKB Dan Hipertensi

4. Kulit

Ikterik (-), peteki (-), turgor cukup, hiperpigmentasi (-), bekas garukan (-),

kulit kering (-), kulit hiperemis (-)

5. Kepala

bentuk mesocephal, rambut warna hitam, mudah dicabut (-), luka (- )

6. Wajah

Simetris, eritema (-)

7. Mata

konjungtiva pucat (-/-), sklera ikterik (-/-), perdarahan subkonjungtiva

(-/-), pupil isokor dengan diameter 3 mm/3 mm, reflek cahaya (+/+)

normal, oedem palpebra (-/-), strabismus (-/-)eksopthalmos (-/-)

8. Telinga

sekret (-), darah (-), nyeri tekan mastoid ( -) gangguan fungsi pendengaran

(-)

9. Hidung

Deviasi septum nasi (-), epistaksis (-), nafas cuping hidung (-), sekret (-),

fungsi pembau baik, foetor ex nasal (-)

10. Mulut

Sianosis (-), gusi berdarah (-), kering (-), stomatitis (-), pucat (-), lidah

tifoid (-), papil lidah atropi (-), luka pada sudut bibir (-), foetor ex ore (-)

11. Leher

JVP tidak meningkat (R+2) cm, trakea bergeser ke dextra, pembesaran

tiroid (+), teraba massa difusa ukuran 5x4x3 cm, Nyeri tekan(-), mobile

(+), bruit(+) , pembesaran kelenjar getah bening (-)

Indeks wayne : 13 eutiroid

Indeks New Castle : 38 ragu-ragu

Indeks Krisis Tiroid : 15 bukan krisis

12. Thoraks

10

Page 11: Adenoma Thyroid, Hi Drone Fro Sis Ren Dextra Et Sinistra, Tumor Padat Ovarium, TB Paru LLKB Dan Hipertensi

Bentuk normochest, simetris, retraksi intercostalis (-), spider nevi (-),

pernafasan thorakoabdominal, sela iga melebar (-), pembesaran kelenjar

getah bening aksilla (-), rambut ketiak rontok (-)

Jantung :

Inspeksi : Ictus cordis tidak tampak

Palpasi : Ictus cordis tidak kuat angkat, thrill (-)

Perkusi : Batas jantung

kiri atas : SIC II linea parasternalis sinistra

kiri bawah : SIC V 2 cm lateral linea midclavicularis sinistra

kanan atas : SIC II linea parasternalis dextra

kanan bawah : SIC IV linea parasternalis dextra

Konfigurasi jantung kesan melebar caudolateral

Auskultasi : HR 80 x/menit, bunyi jantung I-II intensitas normal, regular,

bising (-)

Pulmo

Depan

Inspeksi :

Statis : normochest, simetris kanan-kiri, sela iga tidak melebar,

retraksi (-)

Dinamis : simetris, sela iga tidak melebar, retraksi (-), pergerakan

paru simetris

Palpasi :

Statis : simetris, sela iga tidak melebar, retraksi (-), tidak ada

yang tertinggal

Dinamis : pengembangan paru kanan = kiri, tidak ada yang

tertinggal

Fremitus : fremitus raba kanan = kiri

Perkusi :

Kanan : sonor hingga SIC V

Kiri : sonor hingga SIC VIII

11

Page 12: Adenoma Thyroid, Hi Drone Fro Sis Ren Dextra Et Sinistra, Tumor Padat Ovarium, TB Paru LLKB Dan Hipertensi

Auskultasi : suara dasar paru kanan-kiri vesikuler, RBK (-/-) RBH(-/-)

Wheezing (-/-)

Belakang

Inspeksi :

Statis : punggung kanan kiri simetris

Dinamis : pengembangan dada simetris

Palpasi : fremitus raba simetris

Perkusi : paru kanan sonor hingga Vth VI

Paru kiri sonor

Penanjakan diafragma : 3 cm kanan meningkat dibandingkan dengan kiri

Gambar :

13. Punggung

kifosis (-), lordosis (-), skoliosis (-), nyeri ketok kostovertebra (- / -)

14. Abdomen

Inspeksi : dinding perut lebih tinggi dari dinding dada,

distended (-), venektasi (-), sikatrik (-), striae alba (-)

Auskultasi : peristaltik tidak meningkat

Perkusi : timpani, nyeri ketok kostovertebra (-).

Palpasi : supel, nyeri tekan (-), hepar sulit dievaluasi dan lien

tidak teraba nyeri tekan supra pubik (-).Teraba

massa dengan konsistensi padat seukuran kepala

dewasa tidak terfixir.

Atas: 3 jari di atas pusat Ka:LMCD Ki: LMCS

Bawah: kesan masuk panggul

Gambar :

12

Page 13: Adenoma Thyroid, Hi Drone Fro Sis Ren Dextra Et Sinistra, Tumor Padat Ovarium, TB Paru LLKB Dan Hipertensi

15. Genitourinaria

Ulkus (-), secret (-), tanda-tanda radang (-)

16. Kelenjar getah bening inguinal

tidak membesar

17. Ekstremitas

Superior dekstra : pitting odem (- ), sianosis (-), pucat (-), akral dingin

(-), eritema palmaris (-), luka (-), ikterik (-), spoon

nail (-), kuku pucat (-), jari tabuh (-), nyeri tekan

dan nyeri gerak (-), deformitas (-) tremor halus (+)

Superior sinistra : pitting odem (-), sianosis (-), pucat (-), akral dingin (-),

eritema palmaris (-), luka (-), ikterik (-), spoon nail

(-), kuku pucat (-), jari tabuh (-), nyeri tekan dan nyeri

gerak (-), deformitas (-), tremor halus (+)

Inferior dekstra : pitting odem (+), sianosis (-), pucat (-), akral dingin

(-), eritema palmaris (-), luka (-), ikterik (-), spoon

nail (-), kuku pucat (-), Jari tabuh (-), nyeri tekan

dan nyeri gerak (-), deformitas (-)

Inferior sinistra : pitting odem (+), sianosis (-), pucat (-), akral dingin

(-), eritema palmaris (-), luka (-), ikterik (-), spoon

nail (-), kuku pucat (-), jari tabuh (-), nyeri tekan

dan nyeri gerak (-), deformitas (-)

13

Page 14: Adenoma Thyroid, Hi Drone Fro Sis Ren Dextra Et Sinistra, Tumor Padat Ovarium, TB Paru LLKB Dan Hipertensi

Foto Klinis

14

Page 15: Adenoma Thyroid, Hi Drone Fro Sis Ren Dextra Et Sinistra, Tumor Padat Ovarium, TB Paru LLKB Dan Hipertensi

C. PEMERIKSAAN PENUNJANG

1. Laboratorium

Pemeriksaan 24/10 25/10 2710 29/10 30/1001/11 5/11 15/11 17/11 Satuan Nilai Rujukan

Hb 9,9 9,8 9,3 12,2 12,2 11,9 gr/dlLk : 13,5-18.,00Pr : 12,0-16,0

Hct 28,2 26,5 26,8 37,6 37,8 36,5 %Lk : 40-54Pr: 38-47

Jumlah Eritrosit 3,26 3,09 3,03 3,93 3,93 3,89 106/uL

Lk : 4,6-6,2Pr : 4,2-5,4

Jumlah Lekosit 22,6 18,4 13,7 8,3 6,5 5,7 103/uL4,5-11

Jumlah Trombosit

700 521 494 532 398 375 103/uL 150-440

Gol darah 0GDS 108 Mg/dL 80-110

Glukosa puasa 92 Mg/dL 70-110Glukosa 2 jam

ppMg/dL 80-140

Ureum 47 22 19 Mg/dL 10-50

Kreatinin 1,2 0,7 1,1 Mg/dLLk : 0,7-1,3Pr : 0,6-1,1

Asam Urat 4,5 3,7 Mg/dL 2,4-5,7Elektrolit

NaKCl

1284,6100

1304,9

1344,5104

mmol/Lmmol/Lmmol/L

136-1463,5-5,198-106

Ion Ca 1,15 mmol/L 1,00-1,20Prot total 5,5 5,8 6,1 5,8 6,2 6,5 g/dL 6,6-8,7Albumin 2,3 2,2 2,7 2,3 2,7 g/dL 3,5-5Globulin 3,2 3,9 3,1 3,9 3,8 g/dL 0,6-5,2Bil. Total 1,97 1,08 0,72 mg/dL 0-1,1Bil direk 1,60 0,64 0,37 mg /dL 0-0,25

Bil. Indirek 0,37 0,44 0,35 mg /dL 0-0,75SGOT 39 52 47 u/L 0-38SGPT 42 57 32 u/L 0-41

AlkaliPhospat 249 174 113 u/L 0-270Gamma GT 74 72 u/L 5-39

Kol total 110 mg /dL 50-200HDL-D 10 mg /dL 41-67LDL-D 80 mg /dL 0-130

Trigliserid 100 mg /dL 50-150HbsAg Neg negatif

Anti HCV neg negatifPT 13,1 12,6 13,0 detik 10-15

APTT 32,3 32,0 31,5 detik 20-40INR 1,05 1,00 1,04

15

Page 16: Adenoma Thyroid, Hi Drone Fro Sis Ren Dextra Et Sinistra, Tumor Padat Ovarium, TB Paru LLKB Dan Hipertensi

Urinalisa 30/10

warna Yellow

kekeruhan Very

cloudy

SG 1.015

pH 7

lekosit 500/µL +++

Nitrogen Neg

protein 75 mg/dL ++

glukosa norm

Ket neg

UBG norm

Bilirubin Neg

Eritrosit 250/µL +++++

Sedimen

Silinder -

Eritrosit >100/LPB

Leukosit >100/LPB

Epitel -

bakteri -

Lain - Lain -

Prot Esbach

16

Page 17: Adenoma Thyroid, Hi Drone Fro Sis Ren Dextra Et Sinistra, Tumor Padat Ovarium, TB Paru LLKB Dan Hipertensi

Faeces Rutin

Pemeriksaan Mikrobiologi (1/11/2007)

Bahan pemeriksaan : Urine

Sediaan langsung : Gram (-) batang

Pertumbuhan : (+)

Jenis kuman : E. Colli

Hitung kuman : >105

Hasil Uji Sensitifitas

NO Antibiotika Hasil

S I R

1 Ampicillin R

2 Amoxycilin R

30/10/2007

Makroskopis

Warna coklat

Konsist lunak

Lendir (-)

Pus (-)

Darah (-)

Mikroskopis

Sel epitel (-)

Eritrosit (-)

Lekosit (-)

Protozoa (-)

Telur cacing (-)

Catatan/Saran

Tidak ditemukan

parasit patogen

17

Page 18: Adenoma Thyroid, Hi Drone Fro Sis Ren Dextra Et Sinistra, Tumor Padat Ovarium, TB Paru LLKB Dan Hipertensi

3 Chloramphenichol R

4 Co-Trimoxaxole R

5 Cefotaxime R

6 Ciprofloxacin R

7 Ceftazidine R

8 Erithromycin R

9 Gentamycin R

10 Meropenam S

11 Norfloxacin R

12 Nitrofurantoin S

13 Tetracycline R

KETERANGAN :

S : Sensitif

I : Intermediate

R : Resisten

Pemeriksaan Endokrinologi (26 /10/2007)

Hasil nilai rujukan satuan keterangan

FT3 1,82 2,3-4,2 pg/mL dewasa

FT4 0,67 0,70-1,55 ng/dL

TSHs 1,529 0,270-4,700 µIU/ml

Keterangan : angka pada hasil menggunakan sistem tiga desimal

Pemeriksaan Widal (27/10/2007) Titer-O Titer-H

S. Typhi neg neg

S. Para Typhi A neg neg

S. Para Typhi B neg neg

S. Para Typhi C neg neg

Pemeriksaan kultur darah (30/10/2007)

18

Page 19: Adenoma Thyroid, Hi Drone Fro Sis Ren Dextra Et Sinistra, Tumor Padat Ovarium, TB Paru LLKB Dan Hipertensi

Tidak tumbuh kuman dalam 5 X 24 jam

Pemeriksaan BTA (02/11/2007)

BTA terlihat 3+

Pemeriksaan BTA (07/11/2007)

BTA tidak terlihat

Pemeriksaan Patologi Anatomi (13/11/2007)

Makroskopis : Benjolan leher depan sebesar telur bebek, batas tegas, kenyal.

Mikroskopis : Biopsi jarum benjolan leher depan menunjukkan beberapa sel

epitel follicle thyroid yang hiperplasia. Tak tampak tanda ganas.

Kesan : Adenoma kelenjar thyroid.

2. Pemeriksaan Radiologis/USG

USG dan Radiologi tanggal 30 Oktober 2007

USG Colli : Tampak massa heteroechoic dengan batas tidak tegas

menggeser trakea ke dextra, melekat dengan jaringan sekitarnya disertai

dengan kalsifikasi dengan CDFI tampak hipervaskularisasi prominen.

Kesan : massa curiga malignan dari glandula tiroid sinistra.

Thorak : cor kardiomegali

Pulmo : tampak lesi noduli, coinlession (+), suspect metastasis disertai lesi

para kardial kanan DD encapsulated efusion, segmental pneumonia.

USG Abdomen : hepatomegali, nodul (-), kantong empedu, pankreas,

lien, paraaorta normoechoic, nodul (-), ginjal kanan normal, ginjal kiri

membesar, dilatasi pelvicalis (+), batu (-), tampak massa lobulated, ukuran

sulit ditentukan yang memenuhi cavum abdomen terutama kanan melekat

dengan jaringan sekitarnya.

Kesan : massa curiga malignan, susp TPO. Hidronefrosis ginjal kiri

e/c obtruksi post renal.

19

Page 20: Adenoma Thyroid, Hi Drone Fro Sis Ren Dextra Et Sinistra, Tumor Padat Ovarium, TB Paru LLKB Dan Hipertensi

USG Abdomen tanggal 11 November 2007

Tidak ada metastasis di hepar.

Massa padat memenuhi 2/3 perut, ada septa-septa yang mungkin

berasal dari tumor ovarium.

Kedua ren hidronefrosis grade IV

3. Pemeriksaan EKG tanggal 24 Oktober 2007

Irama : teratur

Frekuensi : 100x/menit

Aksis : normo aksis

Gelombang P : normal

Interval PR :0,12 detik (normal)

Kompleks QRS : 0,08 detik (normal)

Segmen ST : isoelektrik

Gelombang T : normal

Kesan : normo sinus rythim

D. RESUME

Penderita adalah konsulan dari bagian obsgyn dengan diagnosa

tumor padat ovarium suspect ganas dengan hipertiroid. Kemudian dirawat

bersama dengan leader bagian interna. Penderita datang dengan keluhan

benjolan di perut. Benjolan dirasakan sejak 15 tahun yang lalu.

Benjolan mula-mula sebesar telur ayam, kemudian dalam 3 bulan terakhir

20

Page 21: Adenoma Thyroid, Hi Drone Fro Sis Ren Dextra Et Sinistra, Tumor Padat Ovarium, TB Paru LLKB Dan Hipertensi

terus membesar hingga sebesar kepala orang dewasa. Benjolan tidak nyeri,

panas (-). Penderita sudah menopause sejak 20 tahun yang lalu.

Penderita mengaku melakukan KB suntik 25 tahun, keputihan (+)

hilang timbul. Penurunan berat badan (+), mual (+), sebah (+). 6 hari

SMRS dan 14 hari SMRS penderita periksa di RSDM. Penderita datang

dengan keluhan yang sama. Penderita didiagnosa ada tumor kandungan.

Kemudian penderita dirawat jalan dan diminta datang kembali untuk

kontrol di poliklinik untuk persiapan operasi. Penderita mengeluh batuk

sejak 3 minggu SMRS. Batuk terus menerus. batuk terutama kalau

terlambat minum. 3 bulan SMRS penderita mengeluh mudah capek, sakit

kepala (+), kadang berdebar-debar (+). 12 tahun SMRS penderita pergi ke

dokter karena ada benjolan di perutnya. Penderita didiagnosa tumor

kandungan dan disarankan operasi. Penderita menolak operasi. 15 tahun

SMRS penderita pergi ke dokter karena lemas dan capek. Dokter

menyuntik dan memberi obat jalan. Setelah minum obat 1 kali penderita

pingsan selama 7 jam. Kemudian dibawa ke RS Dokter Oen. Penderita

mondok selama 7 hari dan dikatakan ada benjolan di perutnya. Penderita

disarankan operasi, namun penderita menolak karena takut. Penderita juga

mengeluh ada benjolan di lehernya. Benjolan dirasakan sejak 32 tahun

yang lalu. Benjolan mula-mula seukuran kelereng. Pada saat hamil

benjolan membesar hingga sebesar bola tenis. Kemudian benjolan sudah

tidak membesar lagi sampai sekarang. Benjolan tidak nyeri, panas

(-), nafsu makan naik (+), keringat banyak (+).

Pada pemeriksaan fisik didapatkan tensi 180/110 mmHg,

pembesaran tiroid (+), trakea bergeser ke dextra, teraba massa difusa

ukuran 5x4x3 cm, Nyeri tekan(-), mobile (+), bruit(+).Konfigurasi jantung

kesan melebar caudolateral. Perkusi paru belakeng terdapat penanjakan

diafragma 3 cm kanan meningkat dibandingkan kiri. Dinding perut lebih

tinggi dari dinding dada, Teraba massa dengan konsistensi padat seukuran

kepala dewasa tidak terfixir. Atas: 3 jari di atas pusat Ka:LMCD Ki:

LMCS Bawah: kesan masuk panggul. Ekstremitas superior dextra et

21

Page 22: Adenoma Thyroid, Hi Drone Fro Sis Ren Dextra Et Sinistra, Tumor Padat Ovarium, TB Paru LLKB Dan Hipertensi

sinistra tremor halus. Ekstremitas inferior dextra et sinistra pitting oedem

minimal.

Pada pemeriksaan laboratorium tanggal 17 November 2007

didapatkan Hb 11,9 g/dL, Hct 36,5 %, jumlah eritrosit 3,89.106/uL, protein

total 6,5 g/dL, albumin 2,7 g/dL. Pemeriksaan endokrinologi tanggal 26

Oktober 2007 FT3 1,82 pg/dL, FT4 0,67 ng/dL. Pemeriksaan mikrobiologi

1/11/2007 E.Colli hitung kuman > 105. Pemeriksaan BTA tanggal 2

November 2007 BTA terlihat 3+. Pemeriksaan USG Colli tanggal 30

Oktober 2007 kesan massa curiga malignan dari glandula thyroid sinistra.

USG Abdomen : hepatomegali, ginjal kiri membesar, dilatasi pelvicalis

(+),tampak massa lobulated, ukuran sulit ditentukan yang memenuhi

cavum abdomen terutama kanan melekat dengan jaringan

sekitarnya.Röntgen thorak tanggal 30 Oktober 2007 cor kardiomegali,

pulmo tampak lesi noduli, coinlession (+), suspect metastasis disertai lesi

para kardial kanan DD encapsulated efusion, segmental pneumonia.

Urinalisa 30/10/2007 protein +2, lekosit +3, eritrosit +5, sedimen urin :

eritrosit > 100/LPB, lekosit>100/LPB. USG abdomen tanggal 11

November 2007 massa padat memenuhi 2/3 perut, ada septa-septa yang

mungkin berasal dari tumor ovarium. Kedua ren hidronefrosis grade IV.

Pemeriksaan patologi anatomi benjolan di leher tanggal 13 November

2007 kesan adenoma kelenjar thyroid.

DAFTAR ABNORMALITAS

1. Benjolan di perut

2. Keputihan hilang timbul

3. Penurunan berat badan

4. Mual

5. Sebah

6. Batuk 3 minggu

7. Mudah capek

8. Sakit kepala

22

Page 23: Adenoma Thyroid, Hi Drone Fro Sis Ren Dextra Et Sinistra, Tumor Padat Ovarium, TB Paru LLKB Dan Hipertensi

9. Benjolan di leher

10. Nafsu makan naik

11. Keringat banyak

12. Merokok (+) 20 tahun

13. Tensi 180/110 mmHg

14. Pembesaran thyroid

15. Trakea bergeser ke dextra, teraba massa diffusa ukuran 5x4x3

16. Bruit (+)

17. Jantung melebar ke caudo lateral

18. Perkusi paru kanan sonor hingga SIC V, paru kanan penanjakan diafragma

3 cm

19. Abdomen :Teraba massa dengan konsistensi padat seukuran kepala

dewasa tidak terfixir.

20. Ekstremitas superior dextra et sinistra tremor halus

21. Ekstremitas inferior dextra et sinistra pitting oedem minimal

22. Hipoalbumin

23. FT3 1,82 pg/dL, FT4 0,67 ng/dL.

24. BTA terlihat 3+

25. USG Colli 30/10/2007 kesan massa curiga malignan dari glandula thyroid

sinistra

26. Röntgen thorak tanggal 30 Oktober 2007 cor kardiomegali, pulmo tampak

lesi noduli, coinlession (+), suspect metastasis disertai lesi para kardial

kanan DD encapsulated efusion, segmental pneumonia.

27. USG Abdomen 30/10/2007: hepatomegali

28. USG Abdomen 30/10/2007 : dilatasi pelvicalis (+)

29. USG Abdomen 30/10/2007 : tampak massa lobulated, ukuran sulit

ditentukan yang memenuhi cavum abdomen terutama kanan melekat

dengan jaringan sekitarnya.

30. USG abdomen tumor ovarium. Kedua ren hidronefrosis grade IV

31. Pemeriksaan patologi anatomi kesan adenoma kelenjar thyroid

32. Urinalisa 30/10/2007 protein +2

23

Page 24: Adenoma Thyroid, Hi Drone Fro Sis Ren Dextra Et Sinistra, Tumor Padat Ovarium, TB Paru LLKB Dan Hipertensi

33. Urinalisa 30/10/2007 lekosit +3, eritrosit +5, sedimen urin : eritrosit >

100/LPB, lekosit>100/LPB

34. Pemeriksaan mikrobiologi 1/11/2007 E.Colli hitung kuman > 105

35. Billirubin direct 0,37 mg/dL

36. SGOT 47 u/L

37. Protein total 6,5 g/dL

ANALISIS DAN SINTESIS

1. Abnormalitas 1,2,4,5, 18,19,29,30 massa abdomen curiga tumor padat

ovarium

2. Abnormalitas 3,7,9,10,11,14,,15,16,20,23,25,31 Adenoma Thyroid

3. Abnormalitas 28,30 hidronefrosis ren dextra et sinistra

4. Abnormalitas 6,24,26 TB paru BTA (+) Lesi Luas Kasus Baru

5. Abnormalitas 8,12,13,17,26 Hipertensi grade II

6. Abnormalitas 33,34 Infeksi Saluran Kemih

7. Abnormalitas 27,35,36,37 Hepatomegali

8. Abnormalitas 21,22,32 Hipoalbumin

PROBLEM DAN PEMECAHAN MASALAH

1. Problem 1 : Tumor Padat Ovarium

Ass : DD 1. Keganasan

2. Jinak

Ip.Dx : Biopsi, CT Scan, pemeriksaan tumor marker (CA 125)

Tx : Pengangkatan massa tumor

Mx : Awasi tanda – tanda kegawatan abdomen

Ex : Penjelasan pada penderita mengenai penyakitnya

2. Problem 2 : Adenoma Thyroid

Ass : -

Ip.Dx : -

Tx : -

Mx : -

24

Page 25: Adenoma Thyroid, Hi Drone Fro Sis Ren Dextra Et Sinistra, Tumor Padat Ovarium, TB Paru LLKB Dan Hipertensi

Ex : Penjelasan pada penderita mengenai penyakitnya

3. Problem 3 : hidronefrosis ren dextra et sinistra grade IV

Ass : DD etiologi

Obsruksi post renal

batu

Ip.Dx : BNO, IVP Ginjal

Tx : -

Mx : monitoring produksi urin tiap hari, ureum, kreatinin, elektrolit

Ex : Penjelasan pasien tentang penyakitnya

4. Problem 4 : TB Paru BTA(+) Lesi Luas Kasus Baru

Ass : -

Ip.Dx : -

Tx : OAT ( R/H/Z/E = 400/300/1000/1000)

Mx : Evaluasi bakteriologi dan radiologi 2 dan 6 bulan setelah

Pengobatan.

Monitor fungsi hati, fungsi ginjal, asam urat, dan visus.

Ex : Menjelaskan pada penderita dan keluarga, pengobatan harus teratur

kontrol dan obat tidak boleh lupa diminum

5. Problem 5 : Hipertensi grade II

Ass : DD Primer

Sekunder

DD Komplikasi target organ

Ip.Dx : ekokardiografi, konsul mata

Tx : Bed rest tidak total

Diet lunak 1700 kkal

Infus RL 20 tpm

Diltiazem 3 x 60 mg

Captopril 1 x tab 25 mg

Noperten 1 x 1 tab

Mx : Keadaan Umum dan Vital Sign setiap hari

Ex : Diet rendah garam

25

Page 26: Adenoma Thyroid, Hi Drone Fro Sis Ren Dextra Et Sinistra, Tumor Padat Ovarium, TB Paru LLKB Dan Hipertensi

6. Problem 6 : Infeksi Saluran Kemih

Ass : -

Ip.Dx : -

Tx : Injeksi meropenem 1 g/8 jam

Mx : -

Ex : Penjelasan kepada penderita tentang penyakitnya

7. Problem 7 : Hepatomegali

Ass : DD 1. penyakit hepar kronis

2. hepatoma

Ip.Dx : SPE, Seromarker heptitis

Tx : Curcuma 3 x 1 tab

Mx : -

Ex : Penjelasan kepada penderita tentang penyakitnya

8. Problem 8 : Hipoalbumin

Ass : DD etiologi

Intake kurang

Produksi berkurang

Ekskresi berlebih

Ip.Dx : SPE

Tx : Transfusi Albumin

Mx : -

Ex : Penjelasan kepada penderita tentang penyakitnya

ALUR KETERKAITAN MASALAH

26

Page 27: Adenoma Thyroid, Hi Drone Fro Sis Ren Dextra Et Sinistra, Tumor Padat Ovarium, TB Paru LLKB Dan Hipertensi

14 November 2007 15 November 2007 16 November 2007

SUBYEKTIF

OBYEKTIF T : 170/60

N : 80 x/’

Rr: 20 x/1’

S : 36,7 °C

Leher : Kel tiroid

membesar

Abdomen : palpasi

Teraba massa tumor,

perkusi redup.

T : 170/100

N : 84 x/1’

Rr: 22x/1’

S : 36,7 °C

Leher : Kel tiroid

membesar

Abdomen : palpasi

Teraba massa tumor,

perkusi redup.

T : 170/110

N : 80x/1’

Rr: 22x/1’

S : 36,6°C

Leher : Kel tiroid

membesar

Abdomen : palpasi

Teraba massa tumor,

perkusi redup.

DIAGNOSIS - Obs. Massa tiroid

sinistra curiga maligna

- hidronephrosis ren

sinistra

- massa abdomen curiga

tumor padat ovarium

- TB paru BTA (+)

- ISK

- HT grade II

- Obs. Massa tiroid

sinistra curiga maligna

- hidronephrosis ren

sinistra

- massa abdomen curiga

tumor padat ovarium

- TB paru BTA (+)

- ISK

- HT grade II

- Obs. Massa tiroid

sinistra curiga maligna

- hidronephrosis ren

sinistra

- massa abdomen curiga

tumor padat ovarium

- TB paru BTA (+)

- ISK

- HT grade II

TERAPI Tirah baring tidak total

Diet lunak 1700 kkal

Infus Ringer laktat 20

tpm

Curcuma tab 3x1

Diltiazem 60 mg 3x1

Noperten 1x1

Ceftriaxon 1 gr/24 jam

Tirah baring tidak total

Diet lunak 1700 kkal

Infus Ringer laktat 20

tpm

Curcuma tab 3x1

Diltiazem 60 mg 3x1

Noperten 1x1

Ceftriaxon 1 gr/24 jam

Tirah baring tidak total

Diet lunak 1700 kkal

Infus Ringer laktat 20

tpm

Curcuma tab 3x1

Diltiazem 60 mg 3x1

Noperten 1x1

Ceftriaxon 1 gr/24

27

Progress Report

Tumor Padat Ovarium Hidronefrosis

Adenoma tiroid

Hipertensi

TBC

ISK

Page 28: Adenoma Thyroid, Hi Drone Fro Sis Ren Dextra Et Sinistra, Tumor Padat Ovarium, TB Paru LLKB Dan Hipertensi

jam0

PLANNING Urine rutin ulang

Kultur ulang

SPE

AFP

Biopsi hepar

TINJAUAN PUSTAKA

HIPERTENSI

A. Definisi

Hipertensi yang tidak diketahui sebabnya didefinisikan sebagai hipertensi

essensial. Menurut JNC VII Klasifikasi tekanan darah pada orang dewasa terbagi

menjadi :

Klasifikasi Tekanan Darah Menurut JNC VII

Klasifikasi tekanan Darah TDS (mmHg) TDD(mmHg)

Normal <120 dan < 80

Prahipertensi 120- 139 atau 80 - 89

Hipertensi derajat I 140 – 159 atau 90 - 99

Hipertensi derajat II ≥ 160 atau ≥ 100

B.Patogenesis

Hipertensi essensial adalah penyakit multifaktorial yang timbul terutama

karena interaksi antara faktor- faktor resiko tertentu. Faktor- faktor tersebut adalah

28

Page 29: Adenoma Thyroid, Hi Drone Fro Sis Ren Dextra Et Sinistra, Tumor Padat Ovarium, TB Paru LLKB Dan Hipertensi

1.Faktor resiko seperti : diet dan asupan garam,stres, ras, obesitas,

merokok, genetis

2. Sistem saraf simpatis :

Tonus simpatis

Variasi diurnal

3. Keseimbangan antara modulator vasodilatasi dan vasokontriksi

4.Pengaruh sistem otokrin setemapat yang berperan pada sistem renin,

angiotensin, dan aldosteron.

C.Efek hipertensi

Hipertensi dapat menimbulkan kerusakan organ tubuh, baik secara

langsung maupun tidak langsung. Kerusakan organ-organ target yang umum

dijumpai pada pasien hipertensi adalah :

1. Jantung

Hipertrofi ventrikel kiri

Angina atau infark miokardium

Gagal jantung

2. Otak

Stroke atau transient ischemic attack

3. Penyakit ginjal kronis

4. Penyakit arteri perifer

5. Retinopati

Faktor resiko penyakit kardiovaskular pada pasien hipertensi antara lain:

Merokok

Obesitas

Kurangnya aktivitas fisik

Dislipidemia

Diabetes mellitus

Mikroalbuminuria atau perhitungan LFG < 60ml/ menit

Umur ( laki-laki > 55 tahu, perempuan 65 tahun)

Riwayat keluarga dengan penyakit kardiovaskular prematur

( laki-laki < 55 tahun, perempuan < 65 tahun)

29

Page 30: Adenoma Thyroid, Hi Drone Fro Sis Ren Dextra Et Sinistra, Tumor Padat Ovarium, TB Paru LLKB Dan Hipertensi

D. Pengobatan

Tujuan pengobatan pasien hipertensi adalah :

Target tekanan darah < 140/90mmHg untuk individu beresiko

tinggi ( diabetes, gagal ginjal, proteinuria) < 130/80mmHg

Penurunan morbiditas dan mortalitas kardiovaskular

Menghambat laju penyakit ginjal proteinuria

E.Hipertensi Pada Usia Lanjut

Hipertensi pada usia lanjut sama seperti hipertensi pada usaia lainnya,

bahkan resiko terjadinya komplikasi lebih besar. Pada usia lanjut hasil pengobatan

tidak hanya diukur oleh keberhasilan penurunan tekanan darah pada morbiditas

dan mortalitas kardiovaskular tetapi juga oleh berbagai hal, termasuk efek

terhadap diabetes, pencegahanndemensia atau penurunan kognitif, dan

pengaruhnya terhadap indeks massa tubuh. Pada usia lanjut, penurunan tekanan

darah harus hati-hati dengan memperhatikan apakah terdapat hipertensi berat yang

lama. Pada usia llanjut penururunan berat badan (pada obesitas) dan mengurangi

asupan garam sangat penting dalam pengelolaan hipertensi. Selain itu dianjurkan

melakukan latihan fisik secara teratur dan menghentikan konsumsi alkohol.

INFEKSI SALURAN KEMIH

A.Definisi

Infeksi Saluran Kemih adalah istilah umum yang menunjukkan

keberadaan mikroorganisme (MO) dalam urin.

Bakteriuria bermakna ( significant bacteriuria) : bakteriuria bermakna

menunjukkan pertumbuhan mikroorganisme (MO) murni lebih dari 105 colony

forming units (cfu/ml) pada biakan urin. Bakteriuria bermakna mungkin tanpa

disertai presentasi klinis ISK dinamakan bakteriuria asimptomatik ( covert

bakteriuria). Sebaliknya, bakteriuria bermakna disertai presentasi klinis ISK

dinamakan bakteriuria bermakna simptomatik.

Infeksi Saluran Kemih Bawah ( ISK Bawah)

30

Page 31: Adenoma Thyroid, Hi Drone Fro Sis Ren Dextra Et Sinistra, Tumor Padat Ovarium, TB Paru LLKB Dan Hipertensi

Presentasi klinis ISK bawah tergantung dari gender

o Perempuan

Sistitis. Sistitis adalah presentasi klinis infeksi kandung

kemih disertai bakteriuria bermakna

Sindroma uretra akut (SUA). Sindrom uretra akut adalah

presentasi klinis sistitis tanpa ditemukan mikroorganisme

( steril), sering dinamakan sistitis bakterialis. Penelitian

terkini SUA disebabkan MO anaerobik.

o Laki-laki

Presentasi klinis ISK bawah pada laki-laki mungkin sistitis,

prostatitis, epidimidis, dan uretritis.

Infeksi Saluran Kemih Atas ( ISK Atas)

o Pielonefritis akut (PNA). Pielonefritis akut adalah proses inflamasi

parenkim ginjal yang disebakan infeksi bakteri.

o Pielonefritis Kronis (PNK).Pielonefritis kronis mungkin akibat

lanjut dari infeksi bakteri berkepanjangan atau infeksi sejak masa

kecil.

B.Faktor predisposisi ISK

o Litiasis

o Obstruksi Saluran Kemih

o Penyakit ginjal polikistik

o Nekrosis Papilar

o Diabetes Mellitus pasca transplantasi ginjal

o Nefropati analgesik

o Penyakit Sickle cell

o Senggama

o Kehamilan dan peserta KB dengan tablet rogesteron

o Kateterisasi

Mikroorganisme Saluran Kemih

31

Page 32: Adenoma Thyroid, Hi Drone Fro Sis Ren Dextra Et Sinistra, Tumor Padat Ovarium, TB Paru LLKB Dan Hipertensi

o Escherichia coli merupakan MO

yang paling sering diisolasi dari pasien dengan infeksi simptomatik

maupun asimptomatik

o Mikroorganisme lainnya sering

ditemukan seperti proteus sp, klebsiella sp, dan stafilokokkus.

C.Patofisiologi ISK

Pada individu normal, urin selalu steril karena dipertahankan jumlah dan

frekuensi kencing. Uretro distal merupakan tempat kolonisasi mikroorganisme

non pathogenic gram postif dan gram negatif. Hampir semua pasien dengan ISK

disebabkan invasi mikroorganisme asending dari uretra ke dalam kandung

kemih.Pada beberapa pasien tertentu invasi mikroorganisme dapat mencapai

ginjal. Proses ini dipermudah refluks vesikoureter.

D. Presentasi Klinis ISK

PNA : presentasi klinis PNA seperti panas tinggi, disertai menggigil,

sakit pinggang.

ISK Bawah (sistitis) : sakit suprapubik, polakisuria, nokturia, disuria

Sindrom Uretra akut : presentasi klinis SUA sulit dibedakan denagn

sistitis. Pasien dengan SUA sering ditemukan pada perempuan usia 20 – 50 tahun.

E.Manajemen ISK

Prinsip manajemen ISK bawah meliputi intake cairan yang banyak,

antibiotik yang adekuat, dan kalau perlu terapi simptomatik untuk alkalisasi urin.

Hampir 80% pasien akan memberikan respons setelah 48 jam dengan

antibiotika tunggal; seperti ampisilin 3 gram, trimetoprim 200mg.

Bila infeksi menetap disertai memperlihatkan kelainan urinalisis (lekouria)

diperlukan terapi konvensional selama 5 – 10 hari.

Pemeriksaan mikroskop urin dan biakan urin tidak diperlukan jika semua

gejala hilang dan tanpa lekosuria.

32

Page 33: Adenoma Thyroid, Hi Drone Fro Sis Ren Dextra Et Sinistra, Tumor Padat Ovarium, TB Paru LLKB Dan Hipertensi

Pada ISK atas, pada umumnya pasien dengan pielonefritis akut

memerlukan rawat inap untuk memelihara status hidrasi dan terapi antibiotika

parenteral paling sedikit 48 jam.

The infectous disease society of America menganjurkan satu dari tiga alternative

terapi antibiotika IV sebagai terap[i awal selam 48 – 72 jam sebelum diketahui

MO sebagai penyebabnya :

o Fluorokuinolon

o Aminoglikosida dengan atau tanpa ampisilin

o Sefalosporin dengan spektrum luas dengan atau tanpa

aminoglikosida.

HIDRONEFROSIS

A.Definisi

Hidronefrosis adalah dilaatasi pelvis renalis dan kalikses, disertai atrofi

parenkim yang disebakan obstruksi aliran urin. Obstruksi dapa terjadi tiba-tiba

atau tersembunyi. Obstruksi dapat timbul pada setiap[ tempat di traktus urinarius,

dari uretra samapi pelvis renalis. Daftar berikut adalah penyebab yang paling

sering :

A. Kongenital : atresia uretra, pembentukan katup di ureter atau

uretra, kelainan arteri ginjal yang menekan.

B. Didapat

Benda Asing : batu, papila yang nekrotik

Tumor : hipertrofi prostat yang benigna ( BPH), karsinoma

prostat, tumor kandung kemih (papiloma dan karsinoma),

penyakit keganasan yang berdekatan ( limfoma retroperitoneal,

karsinoma serviks atau uterus)

Radang : Prostatitis, uretritis, fibrosis retroperitoneal.

Neurogenik : jejas pada medulla spinalis, disertai dengan

kelumpuhan kandung kemih.

Hamil normal : ringan dan reversibel.

33

Page 34: Adenoma Thyroid, Hi Drone Fro Sis Ren Dextra Et Sinistra, Tumor Padat Ovarium, TB Paru LLKB Dan Hipertensi

Hidronefrosis bilaterla terjadi hanya bila obstruksi di bawah kedua ureter.

Jika hambatan pada ureter atau di atasnya maka lesinya unilateral. Kadang-kadang

terjadi penyumbatan sempurna, sehingga tidak ada urin yang dapat lewat,

biasanya parsial/.

Telah dikertahui bahawa walau dengan obstruksi sempurna, filtrasi

glomerulus masih berlangsung beberapa saat, selanjutnya bahan filtrat berdifusi

kembali ke dalam jaringan interstisial ginjal dan ruang perirenal, untuk akhirnya

kembali ke sistem limfatik dan vena. Karena filtrasi berlangsung terus, kalikses

dan plevis yang bersangkutan menjadi dilatasi, sering mencolok sekali. Tekanan

yang sangat tinggi inio menimbulakna tekanan tinggi dalam pelvis renalis, begitu

pula kemudian terjadi transmisi kembali melalui duktus koligente, yang

menyebabkan kompresi pada susunan pembuluh darah. Baik insufisiensi arteri

maupun stasis vena adalah hasilnya. Efek paling berat tampak pada papila, karena

menerima kenaikan tekanan yang paling besar. Jejas berkurang ke arah korteks.

Karena itu, pada mulanya gangguan fungsi terbesar di tubulus, dengan gejala

utama gangguan pemekatan urin. Baru kemudian filtrasi glomerulus menjadi

berkurang. Penyelidikan eksperimental menunjukkan baha jejas ireversibel yang

hebat terjadi kurang lebih 3 minggu degan obstruksi sempurna dan dalam 3 bulan

pada obstruksi yang tak sempurna.

B.Gejala Klinik

Obstruksi bilateral yang menyeluruh menyebabkan anuria. Bila obstruksi

terjasi di bawah kandung urin, gejala yang menonjol adalah mengembungnya

kandung urin. Obstruksi bilateral yang tidak menyeluruh lebih sering

menyebabkan poliuria daripada oligouria, sebagai akibat gangguan mekanisme

pemekatan dari tubulus dan ini dapat mengaburkan wujud gangguan yang

sebenarnya. Sayangnya, hidronefrosis unilateral dapat lama sekali diam untuk

jangka waktu ayng lama, kecuali ginjal satunya untuk beberapa alasan tidak

berfungsi. Sering ginjal yang membesar ditemukan pada pemeriksaan fisik rutin.

Kadang-kadang penyebab dasar hidronefrosis seperti batu ginjal atau tumor yang

obstrukstif menghasilkan gejala yang secara tidak langsung menarik perhatian

pada hidronefrosis. Pengangkatan obstruksi biasanya dalam beberapa minggu

34

Page 35: Adenoma Thyroid, Hi Drone Fro Sis Ren Dextra Et Sinistra, Tumor Padat Ovarium, TB Paru LLKB Dan Hipertensi

menjadaikan fungsi kembali normal. Namun, dengan berlalunya waktu,

perubahan menjadi ireversibel.

TUMOR OVARIUM

Jenis-jenis tumor ovarium :

A. Tumor nonneoplastik

1. Tumor akibat radang

2. Tumor lain

a. Kista folikel

b. Kista korpus luteum

c. Kista lutein

d. Kista inklusi germinal

e. Kista ebdometrium

f. Kista Stein-Leventhal

B. Tumor Neoplastik Jinak

1. Kistik

a. Kistoma ovarii simpleks

b. Kistadenoma ovarii serosum

c. Kistadenoma ovarii musinosum

d. Kista endometroid

e. Kista dermoid

2. Solid

a. Fibroma, leiomioma, fibroadenoma, papiloma, angioma,

limfangioma.

b. Tumor Brenner

c. Tumor sisa adrenal (maskulinovo-blastoma)

35

Page 36: Adenoma Thyroid, Hi Drone Fro Sis Ren Dextra Et Sinistra, Tumor Padat Ovarium, TB Paru LLKB Dan Hipertensi

Penyebab tumor ovarium

1. Akibat pertumbuhan

Adanya tumor di dalam perut bagian bawah bisa menyebabkan

pembenjolan perut. Tekanan tumor dalam perut dapat menimbulkan

gangguan miksi, obstipasi, edema pada tungkai. Pada tumor yang besar

dapat terjadi tidak nafsu makan, rasa sesak, dll

2. Akibat aktivitas hormonal

3. Akibat komplikasi

Diagnosis

Pada tumor ovarium biasanya uterus dapat diraba tersendiri, terpisah dari

tumor; dalam hal ini mioma subserosum atau mioma intraligamenter dapat

menimbulkan kesulitan dalam diagnosis.

Metoda-metoda yang dapat dipakai untuk membantu dalam penegakan

diagnosis yang tepat antara lain :

1. Laparoskopi

Pemeriksaan ini sangat berguna untuk mengetahui apakah sebuah

tumor berasal dari ovarium atau tidak, dan untuk menentukan sifat-sifat

tumor itu.

2. USG

Dengan pemeriksaan ini dapat ditentukan letak dan batas tumor,

apakah tumor berasal dari uterus, ovarium atau kandung kencing, apakah

tumor kistik atau solid, dan dapat dibedakan pula antara cairan dalam

rongga perut yang bebas dan yang tidak.

3. Foto Roentgen

Pemeriksaan ini berguna untuk menentukan adanya hidrothoraks.

Selanjutnya, pada kista dermoid kadang-kadang dapat dilihat adanya gigi

dalam tumor.

4. Parasentesis

36

Page 37: Adenoma Thyroid, Hi Drone Fro Sis Ren Dextra Et Sinistra, Tumor Padat Ovarium, TB Paru LLKB Dan Hipertensi

TUMOR PADAT OVARIUM

Semua tumor ovarium yang padat adalah neoplasma, Akan tetapi, ini tidak

berarti bahwa mereka itu semuanya neoplasma yang ganas, meskipun semuanya

mempunyai potensi maligna. Fibroma ovarii berasal dari elemen-elemen

fibroblastik stroma ovarium atau dari beberapa sel mesenkhim yang multipoten.

Frekuensi

Tumor ini merupakan 5% dari semua neoplasma ovarium dan paling sering

ditemukan pada penderita dalam masa menopause dan sesudahnya.

Gambaran klinik

Tumor ini dapat mencapai diameter 2 sampai 30 cm, dan beratnya dapat mencapai

20 kilogram, dengan 90% unilateral. Permukaannya tidak rata, konsistensi keras.

Warnanya merah jambu keabu-abuan. Potensi keganasan fibroma ovarii sangat

rendah yaitu kurang dari 1%.

Terapi

Terapi adalah operasi ooforektomi.

TUBERCULOSIS PARU

A. Definisi

TB paru adalah suatu penyakit infeksi kronis yang disebabkan oleh

kuman Mycobacterium tuberculosis kompleks dan menyerang organ paru,

tidak termasuk pleura (selaput pleura).

37

Page 38: Adenoma Thyroid, Hi Drone Fro Sis Ren Dextra Et Sinistra, Tumor Padat Ovarium, TB Paru LLKB Dan Hipertensi

B. Jenis-jenis

1. Berdasar hasil pemeriksaan dahak (BTA), dibagi menjadi 2 :

a. TB paru BTA (+)

- Sekurang-kurangnya 2 dari 3 spesimen dahak

hasilnya BTA (+)

- Satu spesimen dahak hasilnya BTA (+) dan kelainan

radiologik menunjukkan gambaran tuberculosis

aktif.

- Satu specimen dahak hasilnya BTA(+) dan biakan

positif.

b. TB patu BTA (-)

- Pemeriksaan dahak 3 kali hasilnya negative (-),

gambaran klinik dan kelainan radiologik

menunjukkan tuberculosis aktif serta tidak respons

dengan pemberian antibiotic spectrum luas,

pertimbangan klinisi untuk diberikan obat

tubercukosis suklus penuh, atau

- Pemeriksaan dahak hasilnya BTA(-) dan biakan M.

Tuberculosis positif, gambaran radiologik positif.

2. Berdasar tipe penderita

a. Kasus baru

Adalah penderita yang belum pernah mendapat

pengobatan dengan OAT atau sudah pernah menelan

OAT kurang dari 1 bulan.

b. Kasus kambuh

Penderita TB yang sebelumnya pernah mendapat

pengobatan tuberculosis dan telah dinyatakan sembuh.

Atau pengobatan lengkap, kemudian kembali lagi berobat

38

Page 39: Adenoma Thyroid, Hi Drone Fro Sis Ren Dextra Et Sinistra, Tumor Padat Ovarium, TB Paru LLKB Dan Hipertensi

dengan hasil pemeriksaan dahak BTA (+) atau biakan

positif.

c. Kasus pindahan]

d. Kasus lalai berobat

Penderita yang sudah berobat paling kurang 1 bulan,

dan berhenti 2 minggu atau lebih, kemudian dating lagi

berobat. Umumnya penderita tersebut kembali dengan

hasil pemeriksaan BTA (+).

e. Kasus gagal

f. Kasus kronik

g. Kasus bekas TB

C. Diagnosis

1. Gejala klinik

a. gejala respiratorik

- batuk ≥ 3 minggu

- batuk darah

- sesak nafas

- nyeri dada

b. gejala sistemik

- demam

- lain-lain : malaise, keringat malam, anoreksia, berat

badan menurun

2. Pemeriksan fisik

Pada pemeriksaan fisik penderita yang bukan penderita baru dapat

ditemukan antara lain suara nafas bronchial, amforik, suara nafas

melemah, ronki basah.

3. Pemeriksaan bakteriologik

Bahan untuk pemeriksaan ini adalah dahak (lebih sering

dilakukan), cairan pleura, LCS, bilasan bronkus.

4. Pemeriksaan radiologik

39

Page 40: Adenoma Thyroid, Hi Drone Fro Sis Ren Dextra Et Sinistra, Tumor Padat Ovarium, TB Paru LLKB Dan Hipertensi

D. Terapi

Jenis obat utama yang digunakan adalah : Rifampisin, INH, Pirazinamid,

Streptomisin, Etambutol.

40

Page 41: Adenoma Thyroid, Hi Drone Fro Sis Ren Dextra Et Sinistra, Tumor Padat Ovarium, TB Paru LLKB Dan Hipertensi

41