27
Asuhan Neonatus Bayi, Balita dan Anak Pra Sekolah Susianti Asry, S.ST

Adaptasi fisiologi neonatus

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Adaptasi fisiologi neonatus

Asuhan Neonatus Bayi, Balita dan Anak Pra

Sekolah

Susianti Asry, S.ST

Page 2: Adaptasi fisiologi neonatus

Adaptasi Fisiologi NeonatusLATAR BELAKANG

Bayi baru lahir normal adalah bayi yang baru lahir dengan kehamilan atau masa gestasinya dinyatakan cukup bulan (aterm) yaitu 36 – 40 minggu. Bayi baru lahir normal harus menjalani proses adaptasi dari kehidupan di dalam rahim (intrauterine) ke kehidupan di luar rahim (ekstrauterin).

Page 3: Adaptasi fisiologi neonatus

Bayi Baru LahirMengalami masa yg paling

dinamis dari seluruh siklus kehidupan

Bayi mengalami periode transisiAdaptasi di luar uterus

berlangsung secara kontinyuBidan bertanggung jawab Bayi

Baru Lahir masalah potensial

Page 4: Adaptasi fisiologi neonatus

Perubahan yang terjadi oleh bayiINTERNA (DALAM KANDUNGAN IBU)

- Hangat- Oksigen- Nutrisi

EKSTERNA (DI LUAR KANDUNGAN IBU)

- Segala kebutuhannya memerlukan bantuan orang lain.

Page 5: Adaptasi fisiologi neonatus

Adapun tujuan utama dari adaptasi fisiologi BBL Bayi harus mendapatkan oksigen

melalui sistem sirkulasi pernapasannya sendiri.

Mendapatkan nutrisi per oral untuk mempertahankan kadar gula darah yang cukup.

Mengatur suhu tubuh dan melawan setiap penyakit /infeksi.

Page 6: Adaptasi fisiologi neonatus

Perbedaan lingkungan fisik sebelum dan sesudah lahir (Timiras dalam Johnson, 1986), adalah sbb :

Sebelum Lahir Sesudah Lahir

1. Lingkungan fisik Cairan Udara

2. Suhu Luar Pada umumnya tetap Berubah-ubah

3. Simulasi sensoris Terutama kinestetik atau vibrasi Bermacam-macam stimulli

4. Gizi Tergantung zat gizi yang terdapat dalam

darah ibu

Tergantung tersedianya bahan makanan dan

kemampuan saluran cerna

5. Penyediaan oksigen Berasal dari ibu ke janin melalui plasenta Berasal dari paru-paru ke pembuluh darah

paru-paru

6. Pengeluaran hasil metabolism Dikeluarkan ke sistem peredaran darah ibu Dikeluarkan melalui paru-paru, kulit, ginjal,

dan saluran pencernaan

Page 7: Adaptasi fisiologi neonatus

Perubahan Sistem Pernapasan BBLSistem yang paling tertantangPharynx Paru – paru yang

bercabang dan kemudian cabang lagi struktur pencabangan bronkus

BBL akan melakukan usaha menghirup udara ke dalam paru2x.

Page 8: Adaptasi fisiologi neonatus

Stimulasi neonatus untuk nafas pertama kalipenekanan toraksFisik, Nyeri, Cahaya Suara

Page 9: Adaptasi fisiologi neonatus

Aktifnya pernafasan yang pertama menimbulkan serangkaian peristiwa diantaranya :

a.      Membantu perubahan sirkulasi janin menjadi sirkulasi dewasa.

b.      Mengosongkan cairan dari paru–paru.

c.       Menentukan volume paru neonatus dan karakteristik fungsi paru–paru bayi baru lahir.

Page 10: Adaptasi fisiologi neonatus

Perubahan Sirkulasisirkulasi janin merupakan sistem tekanan

rendah

Memerlukan darah dalam jumlah minimal

Pemasangan Klem Tali Pusat

Kenaikan Resistensi vaskular sistemik

Page 11: Adaptasi fisiologi neonatus

Oksigen dari napas pertama ini menyebabkan otot–otot vaskular berelaksasi dan terbuka. Paru–paru menjadi satu sistem tekanan rendah

Kombinasi tekanan ini yang meningkat pada sirkulasi sistemik tetapi menurun pada sirkulasi paru menimbulkan perubahan–perubahan tekanan aliran darah pada jantung.

Page 12: Adaptasi fisiologi neonatus

TermoregulasiBayi baru lahir memilki

kecenderungan cepat stress akibat perubahan suhu lingkungan, karena belum dapat mengatur suhu tubuh sendiri. Pada saat bayi meninggalkan lingkungan rahim ibu yang bersuhu rata-rata 37 0C, kemudian bayi masuk ke dalam lingkungan. Suhu ruangan persalinan yang suhu 25 0C sangat berbeda dengan suhu di dalam rahim.

Page 13: Adaptasi fisiologi neonatus

4 mekanisme kehilangan panas pada bayi

KonveksiRadiasi Konduksi Evaporasi

Page 14: Adaptasi fisiologi neonatus

Terima Kasih

Page 15: Adaptasi fisiologi neonatus

Perubahan sistem pernapasan / respirasi

Selama dalam uterus, janin mendapat oksigen dari pertukaran gas melalui plasenta dan setelah bayi lahir, pertukaran gas harus melalui paru-paru bayi. Organ yang bertanggung jawab untuk oksigensi janin sebelum bayi lahir adalah plasenta

Page 16: Adaptasi fisiologi neonatus

Pada masa kehamilan di trimester II atau III janin sudah mengembangkan otot-otot yang diperlukan untuk bernapas, alveoli juga berkembang dan sudah mampu menghasilkan surfaktan, fosfolipid yang mengurangi tegangan permukaan pada tempat pertemuan antara udara- alveoli. Ruang interstitial antara alveoli sangat tipis sehinga memungkinkan kontak maksimum antara kapiler dan alveoli untuk pertukaran udara.

Page 17: Adaptasi fisiologi neonatus

Pada saat bayi lahir, dinding alveoli disatukan oleh tegangan permukaan cairan kental yang melapisinya. Diperlukan lebih dari 25 mmHg tekanan negatif untuk melawan pengaruh tegangan permukaan tersebut dan untuk membuka alveoli untuk pertama kalinya

Page 18: Adaptasi fisiologi neonatus

Tetapi sekali membuka alveoli, pernapasan selanjutnya dapat di pengaruhi pergerakan pernapasan yang relatif lemah. Untungnya pernapasan bayi baru lahir yang pertama kali sangat kuat, biasanya mampu menimbulkan tekanan negatif sebesar 50 mmHg dalam ruang intrapleura.

Page 19: Adaptasi fisiologi neonatus

Frekuensi napas pada bayi baru lahir yang normal adalah 40 kali permenit dengan rentang 30–60 kali permenit ( pernapasan diafragma dan abdomen ) apabila frekuensi secara konsisten lebih dari 60 kali permenit, dengan atau tanpa cuping hidung, suara dengkur atau retraksi dinding dada, jelas merupakan respon abnormal pada 2 jam setelah kelahiran.

Page 20: Adaptasi fisiologi neonatus

Rangsangan gerakan pernapasan pertama terjadi karena beberapa hal berikut :

Tekanan mekanik dari torak sewaktu melalui jalan lahir (stimulasi mekanik)

Penurunan PaO2 dan peningkatan PaO2 merangsang kemoreseptor yang terletak di sinus karotikus (stimulasi mekanik).

Rangsangan dingin di daerah muka dan perubahan suhu di salam uterus ( stimulasi sensorik).

Refleks deflasi Hering Breur.

Page 21: Adaptasi fisiologi neonatus

Perkembangan paru-paruAwal adanya napasSurfaktan dan upaya

respirasi untuk bernapasDari cairan menuju udaraFungsi sistem pernapasan

dan kaitannya dengan fungsi kardiovaskuler

Page 22: Adaptasi fisiologi neonatus

Sistem Sirkulasi dan Hematologi

Aliran darah fetal bermula dari vena umbilikalis, akibat tahanan pembuluh paru yang besar (lebih tinggi dibanding tahanan vascular sistemik) hanya 10% dari keluaran ventrikel kanan yang sampai paru, sedangkan sisanya (90%) terjadi shunting kanan ke kiri melalui duktus arteriosus bottali.

Page 23: Adaptasi fisiologi neonatus

Pada waktu bayi lahir, terjadi pelepasan dari plasenta secara mendadak (saat umbilical cord dipotong/dijepit),tekanan atrium kanan menjadi rendah,tahanan pembuluh darah sistemik (SVR) naik dan pada saat yang sama paru mengembang

Page 24: Adaptasi fisiologi neonatus

tahanan vascular paru menyebabkan penutupan foramen ovale menutup setelah beberapa minggu,aliran darah di duktus arteriosus bottali berbalik dari kiri ke kanan. Kejadian ini disebut sirkulasi transisi. Penutupan duktus arteriosus secara fisiologis terjadi pada umur bayi 10-25 jam yang di sebabkan kontraksi otot polos pada akhir atreri pulmonalis dan secara anatomis pada usia 2-3 minggu.

Page 25: Adaptasi fisiologi neonatus

Pada neonatus, reaksi pembuluh darah masih sangat kurang sehingga keadaan kehilangan darah, dehidrasi,dan kelebihan volume juga sangat kurang untuk di toleransi. Manajemen cairan pada neonatus harus dilakukan dengan cermat dan teliti

Page 26: Adaptasi fisiologi neonatus

Tekanan sistolik merupakan indicator yang baik untuk menilai sirkulasi volume darah dan dipergunakan sebagai parameter yang adekuat terhadap penggantian volume. Otoregulasi aliran darah otak pada bayi baru lahir tetap terpelihara normal pada tekanan sistemik antara 60-130 mmHg. Frekuensi nadi bayi rata-rata 120x/menit dengan tekanan darah sekitar 80/60mmHg.

Page 27: Adaptasi fisiologi neonatus

TERIMA KASIH