85
Konsultasi, Komunikasi, dan Sistem Informasi Laboratorium JOSEPH M. CAMPOS Arus informasi laboratorium klinik mengalami revolusi lebih dari 30 tahun lalu dengan diperkenalkannya Sistem Informasi Laboratoris (Laboratory Information System, LIS) terkomputerisasi yang pertama (2,13). Dasar pemikiran awal dari adanya LIS terkomputerisasi ini adalah murni alasan finansial, yaitu LIS memungkinkan adanya penagihan yang lebih efisien untuk beberapa layanan laboratorium. Tak lama kemudian, perbaikan pelaporan dari sejumlah hasil uji tekstual dan numerik juga menjadi mungkin dengan adanya pengembangan perangkat fitur. Laboratorium mikrobiologi klinik pun mulai menuai beberapa keuntungan penting ketika laporan tentang kultur AF 1 AR01

AbuRohiman01 - Konsultasi, Komunikasi, Dan Sistem Informasi Laboratorium

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Laboratorium

Citation preview

Page 1: AbuRohiman01 - Konsultasi, Komunikasi, Dan Sistem Informasi Laboratorium

Konsultasi, Komunikasi, dan Sistem Informasi Laboratorium

JOSEPH M. CAMPOS

Arus informasi laboratorium klinik mengalami revolusi lebih dari 30

tahun lalu dengan diperkenalkannya Sistem Informasi Laboratoris

(Laboratory Information System, LIS) terkomputerisasi yang pertama (2,13).

Dasar pemikiran awal dari adanya LIS terkomputerisasi ini adalah murni

alasan finansial, yaitu LIS memungkinkan adanya penagihan yang lebih

efisien untuk beberapa layanan laboratorium. Tak lama kemudian, perbaikan

pelaporan dari sejumlah hasil uji tekstual dan numerik juga menjadi mungkin

dengan adanya pengembangan perangkat fitur. Laboratorium mikrobiologi

klinik pun mulai menuai beberapa keuntungan penting ketika laporan tentang

kultur dan kepekaan antimikroba kompleks dapat ditampilkan melalui LIS.

Kini LIS terus berkembang pesat di laboratorium mikrobiologi klinik.

Laboratorium ini meyediakan informasi penting bagi para penyedia layanan

kesehatan, khususnya yang merawat pasien dengan penyakit menular. Hasil

uji laboratorium yang penting untuk diagnosis dan pengobatan penyakit

infeksi pun dapat dilaporkan dengan penyajian yang jelas dan logis melalui

LIS. Informasi tambahan yang dapat mengoptimalkan manajemen pasien,

seperti: pedoman pengumpulan spesimen, interpretasi hasil uji labotarorium,

AF 1 AR01

Page 2: AbuRohiman01 - Konsultasi, Komunikasi, Dan Sistem Informasi Laboratorium

dan saran untuk pengujian tambahan, juga dapat disertakan (16). Saat ini,

para ahli mikrobiologi klinik merupakan perantara informasi penting yang

sangat bermanfaat bagi perawatan pasien (20). Tujuan dari artikel ini adalah

untuk meninjau kondisi manajemen informasi di laboratorium mikrobiologi

klinik dewasa ini, dengan menekankan peran utama dari LIS.

HEALTH INSURANCE PORTABILITY AND ACCOUNTABILITY ACT OF

1996

Sebuah peristiwa penting yang sangat mempengaruhi manajemen dari

informasi pelayanan kesehatan di Amerika Serikat adalah Health Insurance

Portability and Accountability Act of 1996 (HIPAA). HIPAA telah memiliki

pengaruh yang begitu besar untuk memulai artikel ini dengan penjelasan

mengenai dampaknya. Salah satu tujuan utama dari HIPAA adalah untuk

mengatur keamanan dan kerahasiaan informasi dalam catatan medis pasien.

Di dalamnya juga menyebutkan mekanisme dimana informasi dapat

dikodekan dan dipertukarkan secara elektronik (non-manual). Pertukaran

tersebut meliputi distribusi data uji laboratorium untuk dokter, pihak asuransi,

dan pasien.

HIPAA juga menetapkan cara dimana informasi kesehatan spesifik

dari pasien dapat dihasilkan, disebarkan, dan disimpan di Amerika Serikat

(26). Regulasi terkait yang dimaksudkan untuk membantu pelaksanaan

AF 2 AR01

Page 3: AbuRohiman01 - Konsultasi, Komunikasi, Dan Sistem Informasi Laboratorium

HIPAA telah diumumkan secara resmi dan dinamakan sebagai Standards for

Privacy of Individually Identifiable Health Information (The Privacy Rule, TPR)

(21). Hal ini ditetapkan oleh Department of Health and Human Services dan

berlaku efektif per tanggal 14 April 2001. Sebagian besar institusi layanan

kesehatan dan rencana pemeliharaan kesehatan diwajibkan untuk mematuhi

aturan tersebut per tanggal 14 April 2003. Untuk penyedia layanan kesehatan

skala kecil diperbolehkan untuk menunda mematuhi peraturan tersebut

hingga tanggal 14 April 2004. Meskipun ketentuan HIPAA dan TPR tidak

berlaku untuk penyedia layanan kesehatan di luar Amerika Serikat, tetapi

mereka telah menetapkan standar tersendiri untuk pengelolaan informasi

pasien yang relevan dan layak dipertimbangkan oleh pemerintah di semua

negara.

TPR menyediakan perlindungan yang harus digunakan oleh penyedia

layanan kesehatan untuk melindungi kerahasiaan dari informasi kesehatan.

TPR juga menetapkan aturan-aturan yang dapat melindungi catatan medis

dan informasi kesehatan pribadi pasien lainnya. Hal ini memberi kesempatan

lebih pada pasien untuk mengontrol data kesehatan mereka sendiri dan

menetapkan batasan-batasan penggunaan dan penyebaran catatan

kesehatan oleh pihak lain. Aturan tersebut menyatakan bahwa pasien berhak

memeriksa dan memperoleh salinan catatan kesehatan mereka, serta

meminta informasi yang salah dikoreksi. Pasien juga berhak untuk mencari

AF 3 AR01

Page 4: AbuRohiman01 - Konsultasi, Komunikasi, Dan Sistem Informasi Laboratorium

tahu apa saja informasi kesehatan mereka yang diungkap dan kepada siapa

diberikan. Bagi para pelanggar aturan tersebut, TPR akan menghukumnya

dengan hukuman perdata dan pidana. Namun aturan tersebut juga

memungkinkan pengungkapan informasi kesehatan khusus dari pasien

tertentu kepada otoritas kesehatan masyarakat tertentu untuk melindungi

kesehatan masyarakat luas.

Data khusus pasien dari laboratorium mikrobiologi klinik di Amerika

Serikat berada di bawah hak hukum/hak kekuasaan HIPAA, baik itu berupa

informasi lisan, tertulis, ataupun elektronik. Informasi tersebut dapat

didistribusikan selama tahap pra-analisis, analisis, maupun paska-analisis

pengujian, dan dapat dilaporkan, dijadikan bahan pelajaran, atau interpretatif.

Para ahli mikrobiologi klinik diharapkan dapat memberikan informasi ini

kepada penyedia layanan kesehatan secara tepat waktu dan mudah

dipahami tanpa melanggar aturan HIPAA.

MEMBANGUN KOMPONEN MIKROBIOLOGI DARI LISs

LISs yang digunakan saat ini menawarkan banyak sarana yang

mendukung komunikasi informasi antara laboratorium mikrobiologi klinik

dengan penyedia layanan kesehatan. Untuk memanfaatkan sarana tersebut,

pihak-pihak yang bertanggung jawab untuk membangun komponen

mikrobiologi dari LIS harus memahami detail dari uji mikrobiologi. Idealnya,

AF 4 AR01

Page 5: AbuRohiman01 - Konsultasi, Komunikasi, Dan Sistem Informasi Laboratorium

mereka haruslah merupakan ahli mikrobiologi klinik dengan minat dan

komitmen yang kuat untuk membuat laporan berdasarkan LIS. Jika tidak

memungkinkan, pembuat laporan mikrobiologi tersebut harus meminta dan

memperoleh bimbingan intensif dari para ahli mikrobiologi klinik selama

proses konfigurasi sistem dan validasi pengujian.

Dengan meningkatnya jumlah fasilitas layanan kesehatan, uji

laboratorium tidak lagi ditangani langsung melalui LIS oleh petugas

laboratorium tetapi diminta oleh dokter yang bersangkutan dengan

menggunakan sistem komputerisasi LIS. Pada kondisi ini, ahli mikrobiologi

klinik harus memiliki andil yang dominan selama proses seleksi dan proses

memformat informasi, dimana proses tersebut akan dilihat oleh pihak yang

meminta uji mikrobiologi. Ahli mikrobiologi klinik dalam hal ini diperlukan

untuk meyakinkan bahwa mereka juga ikut berpartisipasi dalam

pembangunan sistem masukan informasi dan/atau proses validasi.

Seringkali, para petugas laboratorium terabaikan ketika timnya berkumpul

untuk tujuan ini.

Permintaan uji mikrobiologi dan review hasil uji mikrobiologi berbeda

dari bidang laboratorium lainnya. Spesimen untuk pengujian mikrobiologi

dikumpulkan dari berbagai bagian tubuh, dan harus ada ketentuan untuk

menginformasikan laboratorium asal tempat spesimen tersebut dikumpulkan.

Karena kualitas spesimen mikrobiologi sering tidak bertahan lama, waktu

AF 5 AR01

Page 6: AbuRohiman01 - Konsultasi, Komunikasi, Dan Sistem Informasi Laboratorium

pengumpulan spesimen tersebut harus didokumentasikan selama proses

permintaan. Hasil uji mikrobiologi biasanya berupa data non-numerik yang

terdiri dari teks dan tabel berisi data kepekaan antimikroba. Dalam beberapa

kasus, hasil awal uji mikrobiologi menyarankan dilakukannya permintaan uji

“reflex” (contohnya, permintaan uji kepekaan antimikroba bila hasil kulturnya

positif).

Kode Uji

Karena dimasukkan dalam LIS, semua uji laboratorium merupakan

kode assigned (mnemonik) dan kode translasi. Hal ini akan menguntungkan

jika ketentuan tersebut dilaksanakan dengan benar selama proses assigning

kode. Ketentuan pengkodean yang telah dirancang dengan tepat akan

memudahkan para pengguna LIS dalam mengingat kode-kode tersebut.

Mayoritas sistem memungkinkan kode sampai enam karakter dan terdiri dari

karakter alfabet ataupun numerik. Meskipun banyak laboratorium bergantung

pada kode alfabet yang diambil dari nama uji sebenarnya (misalnya, URICUL

untuk kultur urin dan BLOCUL untuk kultur darah), tetapi beberapa

laboratorium menggunakan skema pengkodean numerik untuk mencocokkan

kode dengan sistem informasi kelembagaan lainnya dan untuk

menghilangkan kesamaan kode antar beberapa uji dengan nama yang mirip.

AF 6 AR01

Page 7: AbuRohiman01 - Konsultasi, Komunikasi, Dan Sistem Informasi Laboratorium

Sebuah uji laboratorium dapat memiliki lebih dari satu nama yang

digunakan secara umum (misalnya, uji serologi sifilis dan uji reagin plasma

cepat [Rapid Plasma Reagen, RPR]). Pengguna LIS disarankan untuk

melakukan pengecekan ulang pada nama uji laboratorium yang umum

digunakan untuk uji diidentifikasi. Dengan begitu, diharapkan mereka tetap

akan terhubung ke kode pengujian yang sama untuk nama uji yang berbeda.

Jika tidak, pengguna LIS akan tidak dapat menemukan uji laboratorium yang

mereka inginkan dan mereka akan memesan uji laboratorium yang tidak

sesuai.

Menyertakan Hasil Uji Saat Proses Permintaan Uji Laboratorium

Beberapa LISs memperbolehkan atau bahkan mengharuskan hasil

untuk satu atau lebih komponen uji dari satu atau serangkaian uji dimasukkan

selama proses pemesanan uji laboratorium. Hal ini sering berlaku untuk

kultur mikrobiologi, di mana deskripsi dari spesimen merupakan salah satu

atau serangkaian komponen uji. Ketika deskripsi dari spesimen dapat

ditentukan untuk sebuah uji laboratorium (misalnya, swab faring untuk kultur

faring), hal ini akan sangat membantu jika LIS secara otomatis dapat

menjelaskan deskripsi spesimen tersebut dengan kode spesimen

sebelumnya. Hal itu akan mempersingkat alur proses pemesanan dan

AF 7 AR01

Page 8: AbuRohiman01 - Konsultasi, Komunikasi, Dan Sistem Informasi Laboratorium

menghilangkan kesalahan pemesanan. Tentu saja, kode deskripsi spesimen

sebelumnya harus dapat dikesampingkan bila perlu.

Pending Text (Teks Penunda)

Beberapa LISs dapat diatur untuk menampilkan teks informatif secara

otomatis saat hasil tes masih belum dapat ditampilkan (Tabel 1). Contoh

pending text yang mungkin digunakan dalam uji mikrobiologi mencakup

waktu perputaran yang diharapkan untuk hasil tes, nomor telepon yang dapat

dihubungi bila ada pertanyaan mengenai tes laboratorium tersebut, atau

pemberitahuan mengenai “reflex” test yang harus diminta jika hasilnya positif.

Pending text dihentikan bila hasil tes telah didapat dan dimasukkan ke dalam

LIS.

Kamus Kode Teks

Upaya terberat selama pembuatan bagian mikrobiologi dari LIS

mungkin adalah mempersiapkan kamus kode teks. Beberapa kamus harus

dibuat, termasuk untuk kode teks mikrobiologi, kode metode mikrobiologi,

kode media pertumbuhan, kode beban kerja, kode kepekaan antimikroba,

kode deskripsi spesimen, dan kode nama mikroorganisme.

Selama pembuatan kamus mikrobiologi, ada sebuah hal penting yang

harus dilakukan berkaitan dengan kode nama mikroorganisme. Penggunaan

AF 8 AR01

Page 9: AbuRohiman01 - Konsultasi, Komunikasi, Dan Sistem Informasi Laboratorium

skema yang dapat dipahami oleh petugas laboratorium mikrobiologi

menyederhanakan proses masukan data hasil kultur, karena kode yang

benar untuk mikroorganisme kebanyakan dapat ditentukan “on the fly”. Salah

satu cara umum untuk menentukan kode nama mikroorganisme adalah

dengan mengambil huruf pertama dari nama genus mikroorganisme dan

beberapa huruf pertama dari nama spesies (Tabel 2). Keterbatasan cara ini

terjadi saat kode yang sebenarnya ditujukan untuk mikroorganisme yang

berbeda menjadi sama (misalnya, ECOLI untuk Escherichia coli dan

Entamoeba coli). Cara lain yang digunakan oleh beberapa laboratorium

adalah dengan mengambil tiga huruf pertama dari nama genus dan tiga huruf

pertama dari nama spesies (dengan asumsi bahwa LIS menggunakan kode

enam huruf). Dalam hal ini, kode untuk bakteri E.coli menjadi ESCCOL dan

protozoa E.coli menjadi ENTCOL. Namun, beberapa masalah masih terjadi

dalam menentukan kode nama mikroorganisme, seperti Oligella ureolytica

dan Oligella urethralis (OLIURE untuk keduanya). Setiap cara pengkodean

yang digunakan pasti akan memiliki kendala. Maka dari itu, perlu digunakan

cara alternatif bila kode yang ditetapkan dengan cara pertama masih

menimbulkan ambiguitas/ketidakjelasan (misalnya, penggunaan ECOLI untuk

bakteri dan ENCOLI untuk protozoa).

Beberapa LISs memperbolehkan pembuatan kode kelompok yang

memudahkan pengguna merujuk kepada sekelompok mikroorganisme terkait

AF 9 AR01

Page 10: AbuRohiman01 - Konsultasi, Komunikasi, Dan Sistem Informasi Laboratorium

secara bersamaan. Secara umum, anggota kelompok mikroorganisme

tersebut memiliki sifat yang sama. Contoh kode kelompok antara lain: ANA

untuk kelompok bakteri anaerob, GNB untuk batang gram negatif, MOLD

untuk jamur berfilamen, dan VIRUS untuk virus. Pengelompokan

mikroorganisme dalam kelompok harus dilakukan oleh seseorang yang

paham betul tentang laboratorium mikrobiologi dan perencanaan

penggunaan kode kelompok mikroorganisme dalam LIS.

Data tentang Kepekaan Antimikroba

Pembuatan sejumlah data tentang kepekaan antimikroba merupakan

bagian penting dari penyusunan bab mikrobiologi dalam LIS. Hal ini didahului

dengan mendefinisikan uji agen antimikroba yang memberikan hasil numerik

atau kode teks yang menunjukkan apakah isolat tersebut peka/sensitif, cukup

sensitif, atau resisten terhadap zat antimikroba. Kelompok uji ini kemudian

digabungkan untuk disesuaikan dengan serangkaian agen antimikroba yang

menjadi syarat pelaporan laboratorium. Rangkaian terpisah biasanya

ditetapkan untuk kategori mikroorganisme yang berbeda seperti batang gram

negatif, kokus gram positif, anaerob, isolat saluran kemih gram negatif,

streptokokus, dan enterokokus. Dalam beberapa kasus, rangkaian terpisah

harus dibuat untuk spesies mikroorganisme tunggal (contohnya

Streptococcus pneumoniae) apabila hal itu sesuai dengan kebiasaan yang

AF 10 AR01

Page 11: AbuRohiman01 - Konsultasi, Komunikasi, Dan Sistem Informasi Laboratorium

berlaku setempat (misalnya, standar yang diumumkan oleh the Clinical and

Laboratory Standards Institute [CLSI] di Amerika Serikat) (10). Ketika sebuah

isolat termasuk dalam lebih dari satu kategori isolat (misalnya, isolat kultur

urin dari Escherichia coli termasuk kategori batang gram negatif maupun

kategori isolat saluran kemih gram negatif), maka kategori yang

menggambarkan isolat secara lebih spesifik harus didahulukan (dalam

contoh ini, termasuk dalam rangkaian isolat saluran kemih gram negatif).

Pengelompokan agen antimikroba dalam setiap rangkaian harus

didasarkan pada masukan dari para ahli (khususnya dokter spesialis penyakit

menular), dari laboratorium mikrobiologi, dan dari rekomendasi yang

diterbitkan oleh CLSI (10). Banyak LISs yang memperbolehkan pencatatan

dan penyimpanan hasil uji untuk sekelompok besar agen antimikroba, tetapi

untuk sekelompok agen tertentu digunakan pelaporan yang selektif

(misalnya, untuk agen yang ada dalam formularium rumah sakit). Sebagai

alternatif pengendalian biaya, beberapa LISs memperbolehkan pengujian

yang bertahap. Jadi pengujian terhadap agen yang mahal atau berpotensi

racun dilakukan hanya jika hasil uji untuk agen yang lebih murah atau aman

ternyata resisten (misalnya, hasil ceftriaxone untuk Escherichia coli

dilaporkan hanya jika hasil cefazolin resisten). Keputusan yang menimbulkan

laporan pada situasi yang berbeda harus berdasarkan kesepakatan dari

kelompok-kelompok yang disebutkan di atas.

AF 11 AR01

Page 12: AbuRohiman01 - Konsultasi, Komunikasi, Dan Sistem Informasi Laboratorium

Sebelum hasil uji kepekaan antimikroba dapat dilaporkan, kode teks

khusus (kode kepekaan antimikroba) harus ditetapkan sebutan standar untuk

sensitif, cukup sensitif, dan resisten (misalnya, S untuk sensitif, I untuk cukup

sensitif, dan R untuk resisten). Beberapa LISs menawarkan pilihan untuk

mendefinisikan kode tambahan pada kode kepekaan antimikroba yang dapat

digunakan untuk laporan kepekaan antimikroba yang lebih fungsional.

Sebagai contoh, kode dapat ditempatkan pada laporan kepekaan antimikroba

untuk mengingatkan para klinisi dalam mengambil tindakan tertentu. Sebuah

kode seperti NOINTP dapat digunakan untuk menunjukkan bahwa uji dari

agen antimikroba tertentu terhadap mikroorganisme tertentu belum

dibakukan oleh CLSI. Sebuah kode seperti ESBL dapat dipakai untuk

menjelaskan hasil uji ceftazidime terhadap Escherichia coli, Klebsiella

pneumoniae, Klebsiella oxytoca, dan Proteus mirabilis bila MIC > 1 ug/ml.

Kode ini akan mengingatkan para klinisi untuk memeriksa isolat untuk

produksi beta-laktamase spektrum luas sebelum laporan akhir disampaikan.

Laporan tentang kepekaan antimikroba yang canggih, yang meliputi

informasi biaya dan dosis anjuran untuk agen antimikroba, dapat dibuat oleh

beberapa LISs. Laporan berisi informasi biaya yang relatif atau aktual dapat

mengurangi pengeluaran dari segi farmasi dengan mendorong dokter untuk

memilih agen antimikroba yang lebih murah namun masih dapat

menunjukkan aktivitas in vitro yang baik. Sedangkan laporan berisi dosis

AF 12 AR01

Page 13: AbuRohiman01 - Konsultasi, Komunikasi, Dan Sistem Informasi Laboratorium

anjuran akan sangat membantu mahasiswa kedokteran, dokter magang,

maupun residen yang sedang menempuh pendidikan di rumah sakit.

Penagihan untuk Uji Laboratorium

Dorongan yang menyebabkan perkembangan dari LIS pertama adalah

keinginan untuk membuat penagihan uji laboratorium menjadi lebih efisien

daripada yang dapat dicapai secara manual. Karena transaksi penagihan

bisa dimulai saat permintaan uji laboratorium atau setelah spesimen diterima,

maka tidak perlu lagi mengisi nota pembayaran secara manual atau sistem

penagihan dilakukan secara elektronik (23).

Penagihan untuk bagian mikrobiologi di bagian laboratorium lain bisa

lebih rumit karena ada permintaan uji lanjutan (misalnya, permintaan uji

kepekaan antimikroba bila secara klinik hasil kulturnya positif). Hal semacam

ini dapat dilakukan mengikuti permintaan kultur pertama selama beberapa

hari. Maka dari itu, di Amerika Serikat kemungkinan sulitnya mengganti biaya

akan semakin meningkat bila transaksi penagihan tidak ditangani dengan

baik. Untung saja, sebagian besar LISs cukup mampu untuk menangani

penagihan pesanan dari laboratorium dengan cara yang memuaskan para

pengguna layanan laboratorium.

Kode Current Procedural Terminology (CPT) pertama kali dibuat oleh

American Medical Association pada tahun 1966. Di antara 8.736 kode di

AF 13 AR01

Page 14: AbuRohiman01 - Konsultasi, Komunikasi, Dan Sistem Informasi Laboratorium

dalam daftar yang sudah ada pada tahun 2006, terdapat sekelompok kecil

kode yang dapat digunakan untuk pengujian mikrobiologi. Pembayaran untuk

pengujian laboratorium bergantung pada kode CPT yang sesuai dalam

tagihan layanan laboratorium yang diberikan. Susunan uji laboratorium dan

tagihannya di LISs menunjukkan penggunaan kode CPT sehingga sejumlah

informasi penting dapat diteruskan secara elektronik ke sistem informasi

penagihan rumah sakit. Meskipun dalam beberapa tahun terakhir telah terjadi

perbaikan yang signifikan dalam hal pendeskripsian kode CPT mikrobiologi,

namun masih terdapat ambiguitas apakah orang dengan keahlian

mikrobiologi harus dilibatkan untuk memasukkan kode CPT ke LIS.

Mayoritas vendor telah menyesuaikan laporan mikrobiologi LIS

mereka sehingga penagihan untuk uji refleks yang paling sering pun, yaitu

pengujian kepekaan antimikroba, terjadi secara otomatis tanpa intervensi

manual. Transaksi penagihan meliputi kode CPT yang sesuai untuk

mengirimkan data ke sistem informasi penagihan di rumah sakit. Beberapa

LIS juga dapat menggunakan fitur penagihan otomatis yang sama untuk uji

refleks lainnya, seperti Western blotting untuk spesimen antibodi positif dari

Human Immunodeficiency Virus Type 1 (HIV-1) dan uji konfirmasi fluoresens

antibodi treponemal untuk spesimen positif-RPR. Dalam hal ini, uji refleks

dapat disusun dengan cara yang mirip dengan rangkaian agen antimikroba.

Misalnya, setiap band/pita pada strip Western blot dapat didefinisikan

AF 14 AR01

Page 15: AbuRohiman01 - Konsultasi, Komunikasi, Dan Sistem Informasi Laboratorium

sebagai uji agen antimikroba, dan kode spesifik dari hasil uji kepekaan dapat

didefinisikan untuk menunjukkan ada tidaknya tiap-tiap band antibodi.

Terlepas dari fitur penagihan otomatis, cara ini menawarkan keuntungan dari

hasil uji refleks lainnya dengan menggunakan laporan mikrobiologi LIS

secara fungsional.

Laboratorium Mikrobiologi diperbolehkan mengajukan tagihan

tambahan untuk kegiatan tertentu yang dilakukan selama proses

pengumpulan spesimen atau identifikasi isolat (Tabel 3). Contohnya meliputi

pengambilan jaringan sebelum inokulasi kultur dan pelaksanaan tiga atau

lebih uji biokimia untuk identifikasi isolat kultur. Karena kegiatan ini hanya

berlaku untuk spesimen atau kultur tertentu, maka penagihannya perlu

dilakukan dengan cara tersendiri. Hal tersebut dapat dilakukan dengan

memasukkan biaya klinisi atau biaya bisa dimasukkan per kelompok ketika

hasil kultur akhir dilaporkan.

Lembar Kerja LIS

Lembar kerja individual (atau daftar kerja) yang digunakan untuk uji

laboratorium kelompok sejenis dalam LIS, memberikan kemudahan dalam

hal pembagian beban kerja laboratorium di antara para ahli teknologi. Lembar

kerja individual dapat dicetak di awal waktu kerja untuk mendata daftar

spesimen atau kultur yang harus mereka kerjakan pada hari itu. Lembar kerja

AF 15 AR01

Page 16: AbuRohiman01 - Konsultasi, Komunikasi, Dan Sistem Informasi Laboratorium

tersebut juga dapat dicetak pada akhir waktu kerja untuk memeriksa ulang

ada tidaknya spesimen atau kultur yang terlewatkan. Status uji yang

ditetapkan pada masing-masing lembar kerja dapat dipantau dengan melihat

laporan standar LIS. Misalnya daftar hasil uji yang tertunda atau hasil uji yang

terlambat.

Uji mikrobiologi biasanya dimasukkan pada lembar kerja yang sesuai

dengan meja kerja laboratorium, seperti meja kultur darah, meja kultur

pernapasan, dan meja kultur urin. Karena itulah pihak-pihak yang memahami

bagaimana laboratorium mikrobiologi bekerja seharusnya memiliki hak dalam

menetapkan sejumlah tes pada lembar kerja.

Beberapa LISs memperbolehkan lembar kerja kelompok, yang

merupakan kumpulan lembar kerja perorangan dengan karakteristik sama

(Tabel 4). Lembar kerja kelompok berguna untuk para ahli mikrobiologi yang

bertanggung jawab untuk mengawasi lebih dari satu meja kerja. Bila staf

laboratorium mikrobiologi meliputi pengawasan bagian tersendiri untuk

pengujian bakteri, pengujian jamur, dan uji virologi, maka lembar kerja

kelompok dapat didefinisikan sedemikian hingga memungkinkan setiap

pengawas bagian memantau status uji dalam wilayah kerjanya sendiri.

Demikian pula, yang mencakup lembar kerja kelompok dapat didefinisikan

sedemikian hingga mencakup semua lembar kerja mikrobiologi. Dengan

AF 16 AR01

Page 17: AbuRohiman01 - Konsultasi, Komunikasi, Dan Sistem Informasi Laboratorium

meminta lembar kerja ini, pengawas laboratorium dapat memonitor semua uji

yang dilakukan dalam laboratorium.

Pemeliharaan lembar kerja meliputi pilihan dalam menentukan jumlah

hari setelah spesimen didapatkan di mana hasil uji pada masing-masing

lembar kerja dianggap melampaui batas waktu. Agar log kelambatan

(overdue log) menjadi fungsional, hasil uji yang ditetapkan pada masing-

masing lembar kerja harus melebihi batas waktu yang ditetapkan setelah

periode waktu yang sama. Hal ini akan menjadi tidak praktis untuk

menempatkan kultur darah rutin (diinkubasi selama 5 hari) dan kultur darah

jamur (diinkubasi selama 21 hari) pada lembar kerja yang sama jika sistem

overdue log digunakan.

Aturan LIS

Aturan-aturan LIS memungkinkan laboratorium untuk menghilangkan

kesalahan, mengotomatisasi tugas-tugas tertentu, dan meminimalkan entri

data secara manual (3, 30). Aturan LIS dapat diterapkan secara pra-analisis

untuk memandu permintaan uji laboratorium berdasarkan usia pasien,

diagnosis pasien, atau hasil sebelumnya dari data laboratorium pasien.

Aturan tersebut juga dapat digunakan untuk mengidentifikasi permintaan tes

yang tidak perlu untuk menghilangkan pemborosan reagen dan waktu. Aturan

tersebut dapat digunakan selama tahap analisis hasil uji untuk menandai

AF 17 AR01

Page 18: AbuRohiman01 - Konsultasi, Komunikasi, Dan Sistem Informasi Laboratorium

hasil uji kepekaan antimikroba yang masih dipertanyakan atau untuk

mengingatkan klinisi agar melaporkan hasil uji laboratorium yang penting

melalui telepon. Aturan tersebut juga dapat dibuat secara pasca-analisis

untuk memberikan tanggapan interpretif standar bagi dokter. Hal ini

diharapkan dapat memperjelas hasil uji klinik dan merekomendasikan

pengujian tambahan sebagai bahan pertimbangan. Pembuatan aturan LIS

yang sesuai untuk pengujian mikrobiologi memerlukan seseorang yang

paham tentang laboratorium dan kemampuan dari perangkat yang

bersangkutan.

Aturan LIS biasanya didefinisikan sebagai pernyataan “jika-maka”.

Sebuah pernyataan “jika” menunjukkan kondisi yang menyebabkan timbulnya

aturan. Suatu pernyataan “maka” menunjukkan tindakan yang harus diambil

bila kondisi “jika” terpenuhi. Contohnya: jika Staphylococcus aureus isolat

resisten terhadap oxacillin (pernyataan “jika”), maka hasil uji kepekaan untuk

semua agen antimikroba beta-laktam harus dilaporkan sebagai resisten

(pernyataan “maka”). Perangkat yang lebih canggih dapat memproses

pernyataan “jika-maka” yang lebih rumit, misalnya yang mencakup beberapa

kondisi yang dihubungkan oleh “dan”, “atau”, “lebih besar dari”, “kurang dari”,

dan “sama dengan”.

Aturan LIS ini harus diatur menjadi satu hirarki atau lebih. Satu hirarki

harus menentukan di mana aturan harus mulai dilaksanakan. Hal ini penting

AF 18 AR01

Page 19: AbuRohiman01 - Konsultasi, Komunikasi, Dan Sistem Informasi Laboratorium

sebab ketika dua atau lebih peraturan berlaku dengan kondisi yang hampir

sama satu sama lain, maka perlu diambil tindakan yang sesuai berdasarkan

urut-urutan logis. Sebagai contoh, aturan tentang pemesanan kultur urin

“clean catch” bagi pasien lebih dari 18 tahun. Bila hasil kulturnya positif, maka

hasil uji kepekaan fluoroquinolon harus dilaporkan. Dan hal tersebut harus

dievaluasi dalam urutan yang benar. Aturan tentang umur pasien berada

pada tahap permintaan dan aturan mengenai uji kepekaan berada pada

tahap hasil. Urutan untuk melaksanakan aturan ini adalah (i) aturan

permintaan dan (ii) aturan hasil, dimana aturan hasil diterapkan hanya jika

aturan permintaan sudah dilakukan. Urutan ini dapat mencegah

dilaporkannya hasil uji kepekaan fluoroquinolon untuk pasien berusia kurang

dari 18 tahun.

Hirarki kedua menentukan urutan tindakan ketika dua atau lebih aturan

yang berlaku memiliki titik eksekusi/tindakan yang sama. Contoh di sini

adalah (i) aturan yang mencegah permintaan duplikat uji antigen rotavirus

untuk pasien yang sama dalam waktu 24 jam dan (ii) aturan yang

menambahkan uji antigen rotavirus terhadap permintaan kultru untuk

spesimen tinja yang dikumpulkan dari pasien berusia kurang dari 12 bulan

antara 1 Januari dan 30 April. Jadi, tujuan laboratorium dengan adanya

aturan ini adalah mencegah supaya permintaan uji rotavirus kedua tidak lebih

lebih diutamakan daripada aturan yang benar-benar meminta uji rotavirus.

AF 19 AR01

Page 20: AbuRohiman01 - Konsultasi, Komunikasi, Dan Sistem Informasi Laboratorium

BERBAGI INFORMASI SELAMA TAHAPPENGUJIAN PRA-ANALISIS

Selama tahap pengujian pra-analisis, para klinisi/dokter memilih

pengujian yang cenderung memberikan informasi yang berguna dari segi

diagnostik dan terapetik. Para ahli mikrobiologi klinik dapat sangat membantu

mereka selama tahap ini dengan memberikan informasi untuk pemilihan uji

yang sesuai.

Katalog Uji Laboratorium

Cara penting di mana para ahli mikrobiologi klinik dapat bermanfaat

bagi penanganan pasien adalah dengan membantu dokter dalam memilih

uji/tes yang rasional. Bantuan ini dapat ditawarkan melalui telepon. Namun,

metode yang lebih efektif adalah dengan menyediakan katalog uji yang

bersifat menyeluruh (komprehensif), kaya informasi, dan mudah diakses.

Katalog uji laboratorium harus berupa dokumen yang dinamis. Ketika

uji diagnostik baru sudah tersedia, baik itu dilakukan di rumah atau tidak,

daftar uji yang tersedia untuk dokter harus diperbarui. Pertimbangan yang

matang, lebih dari sekedar menginformasikan nama uji, juga harus diberikan.

Persyaratan spesimen (mencakup jumlah minimum, wadah pengumpulan,

dan kondisi pengangkutan), perkiraan lamanya waktu kerja untuk

AF 20 AR01

Page 21: AbuRohiman01 - Konsultasi, Komunikasi, Dan Sistem Informasi Laboratorium

memperoleh hasil uji, dan biaya uji adalah salah sekian dari informasi yang

harus disertakan (Tabel 5).

Banyak laboratorium komersial yang mempublikasikan katalog di atas

kertas dan mendistribusikannya ke seluruh pelanggan mereka. Beberapa

laboratorium menyiapkan katalog dalam format lembaran terpisah (loose-leaf)

yang memudahkan mereka untuk menambahkan daftar uji yang baru

ataupun mengeliminasi daftar uji yang lama. Ada juga jenis katalog elektronik

interaktif. Katalog ini menawarkan keuntungan lebih sebab kita dapat dengan

cepat menemukan informasi yang diinginkan dengan menggunakan kata

kunci atau frase. Katalog dapat dimodifikasi dengan mudah dan sesering

yang diinginkan. Dalam katalog ini, mereka juga dapat menyertakan akses

menuju artikel jurnal elektronik, buku, dan sumber di internet yang berisi

informasi lebih lanjut tentang uji yang bersangkutan.

Rekuisisi Laboratorium

Secara historis, rekuisisi laboratorium adalah lembaran berisi daftar uji

di mana dokter dapat memilih pesanan mereka. Rekuisisi dikirim ke

laboratorium disertai dengan spesimen berlabel yang sesuai. Kemudian

petugas laboratorium memasukkan pesanan tersebut dalam LIS (jika sedang

digunakan). Seiring dengan majunya teknologi sistem informasi, sejumlah

rumah sakit kini memanfaatkan sistem entri pesanan elektronik. Dengan

AF 21 AR01

Page 22: AbuRohiman01 - Konsultasi, Komunikasi, Dan Sistem Informasi Laboratorium

sistem ini, pemesan dapat menetapkan pesanan mereka sendiri dan pesanan

dikirim secara elektronik ke LIS. Bersamaan dengan itu, petugas laboratorium

membuat label spesimen di lokasi pemesanan dan menempelkannya pada

wadah spesimen di hadapan pasien untuk meminimalkan kemungkinan

kesalahan pelabelan. Ketika spesimen berlabel tiba di laboratorium, pesanan

mereka dicatat dalam LIS. Teknologi bar code memungkinkan penerimaan

spesimen dan pengerjaannya di laboratorium dapat diselesaikan secara

cepat dan akurat dengan pemindai bar code pada label spesimen.

Penggunaan rekuisisi kertas saat ini mulai menurun. Kelemahan

terbesarnya adalah mereka tidak fleksibel digunakan bila ada penambahan

atau penghapusan uji dari daftar pilihan. Bagaimanapun juga, rekuisisi ini

masih dapat digunakan secara efektif dengan sedikit catatan, antara lain: (1)

rekuisisi seharusnya dicetak dalam lembaran kecil dan hanya berlaku untuk

beberapa bulan; (2) ketika ada pesanan baru, rekuisisi tersebut harus ditinjau

ulang dan dimodifikasi bila perlu; (3) rekuisisi harus menyediakan tempat

untuk menulis permintaan yang diinginkan namun tidak ada dalam daftar; (4)

tanggal permintaan juga harus dicetak jelas untuk memungkinkan

penghapusan rekuisisi yang telah lewat waktu pemesanan.

Rekuisisi elektronik dengan sistem komputerisasi jauh lebih fleksibel

daripada rekuisisi kertas. Rekuisisi ini dapat diakses melalui LIS, sistem

informasi rumah sakit, sebuah entri laporan yang terhubung dengan LIS, atau

AF 22 AR01

Page 23: AbuRohiman01 - Konsultasi, Komunikasi, Dan Sistem Informasi Laboratorium

sistem entri order berbasis internet. Daftar uji pada rekuisisi elektronik juga

dapat dimodifikasi dengan cepat setiap kali ada perubahan tanpa perlu

khawatir akan habisnya rekuisisi. Sama seperti rekuisisi kertas, rekuisisi

elektronik juga memiliki sejumlah permintaan uji yang tidak terdaftar. Hal itu

umumnya digolongkan dalam kategori uji lain-lain yang spesifik (misalnya,

nama uji dan deskripsi spesimen), yang dimasukkan selama proses

pemesanan. Ketika sejumlah besar permintaan untuk uji lain-lain yang sama

diterima oleh laboratorium, pengerjaan harus dilakukan di tempat untuk

memasukkan uji dalam rekuisisi elektronik.

Frekuensi penggunaan internet untuk permintaan uji laboratorium telah

meningkat sebab kita dapat melakukannya di mana saja di seluruh dunia

(57). Yang dibutuhkan untuk pemesanan via internet hanyalah software untuk

browsing dan akses untuk masuk di sistem pemesanan yang memiliki

password. Satu hal yang perlu diperhatikan dari cara ini adalah kemungkinan

adanya penyadap.

INFORMASI MANAJEMEN SELAMA TAHAPANALISIS DARI PENGUJIAN

Meskipun alur informasi pada tahap pra-analisis pengujian dan tahap

pasca-analisis pengujian sebagian besar bermula dari dokter untuk

laboratorium, pada tahap pengujian analisis laboratorium dapat mencari

informasi dari sumber internal dan eksternal lainnya. Laboratorium

AF 23 AR01

Page 24: AbuRohiman01 - Konsultasi, Komunikasi, Dan Sistem Informasi Laboratorium

mikrobiologi klinik, khususnya, sangat bergantung pada akses penyimpanan

informasi selama tahap analisis pengujian. Itu karena banyak petugasan

tabel visual atau berorientasi keputusan. Informasi yang diinginkan

laboratorium didapat dari sumber-sumber tersebut lalu ditindaklanjuti oleh

pihak laboratorium.

Prosedur Manual

Lembaga regulasi laboratorium mengharuskan semua laboratorium

untuk mengatur prosedur manual pembaruan yang dapat diakses oleh

petugas laboratorium setiap saat selama proses pengujian. Kebanyakan

laboratorium mengandalkan prosedur manual sederhana berupa lembaran

informasi pada kertas loose-leaf yang disimpan dalam binder. Format loose-

leaf sendiri memudahkan pengguna bila ingin memfotokopinya ataupun

menggantinya dengan versi yang lebih baru. Pendekatan yang lebih modern

adalah konversi prosedur manual sederhana menjadi serangkaian dokumen

online yang disimpan dalam format pengolah kata (misalnya, x.doc), format

dokumen portabel (misalnya, x.pdf), atau format internet browser ( misalnya,

x.htm) (25). Format dokumen seperti itu dapat dimodifikasi dengan mudah.

Bila perlu, dokumen juga dapat dicetak sewaktu-waktu. Dokumentasi dari

review tahunan dapat dikerjakan secara efisien dan tegas melalui tanda

tangan elektronik. Foto yang mengilustrasikan langkah-langkah prosedural

AF 24 AR01

Page 25: AbuRohiman01 - Konsultasi, Komunikasi, Dan Sistem Informasi Laboratorium

juga dapat disertakan dalam dokumen. Mungkin kelebihan terbesar dari

format prosedur manual elektronik adalah pengguna dapat menggunakan

kata kunci atau frase untuk menemukan suatu prosedur tertentu atau

sekelompok prosedur dengan cepat. CLSI menerbitkan pedoman untuk

prosedur manual sederhana atau elektronik (diakui sebagai pedoman GP2-

A5) yang telah diterapkan oleh sebagian besar laboratorium (6).

Kumpulan Gambar

Foto-foto sangat diperlukan untuk keakuratan identifikasi

mikroorganisme, terutama kelompok jamur dan parasit. Foto-foto dari

beberapa koloni dan morfologi mikroskopis dari berbagai mikroorganisme

dapat ditampilkan untuk membedakan mikroorganisme yang mirip satu sama

lain. Setiap laboratorium mikrobiologi klinik harus memiliki kumpulan foto

yang merujuk pada pekerjaan mereka. Kumpulan foto dapat terdiri dari foto-

foto dalam buku-teks, gambar dalam sebuah atlas, atau slide 35 mm.

Salah satu bagian teknologi sistem informasi yang saat ini

berkembang di laboratorium adalah penggunaan gambar digital yang lebih

dipilih daripada gambar yang dicetak dalam film (24, 29). Gambar beresolusi

tinggi dapat disimpan pada media magnetik dan optik. Gambar ini juga dapat

dengan mudah dimanipulasi dan dimodifikasi dengan perangkat lunak

komputer. Banyak laboratorium telah mengambil keuntungan berupa

AF 25 AR01

Page 26: AbuRohiman01 - Konsultasi, Komunikasi, Dan Sistem Informasi Laboratorium

penekanan biaya dengan menggunakan perangkat pengambil gambar

(misalnya, scanner dan kamera) dan mereka dapat mengolah gambarnya

sendiri. Gambar tersebut dapat ditempatkan pada server di manapun dan

dapat dilihat dan/atau diunduh sewaktu-waktu melalui internet (4).

Tabel Data Mikrobiologi

Identifikasi mikroorganisme di laboratorium didasarkan pada

perbandingan fisiologis dan sifat biokimia mereka yang dijelaskan dalam

database referensi. Perbandingan ini dapat dilakukan secara manual dengan

penilaian satu demi satu atau melalui analisis flowchart (diagram alur).

Banyak laboratorium mikrobiologi masih mengidentifikasi mikroorganisme

melalui analisis informasi yang ditemukan dalam tabel dan diagram alur di

buku, artikel dalam jurnal, dan dokumen pemerintah. Cara ini bisa sangat

melelahkan dan memakan waktu, namun memiliki keuntungan berupa

penilaian manusia dalam proses pengambilan keputusan.

Proses identifikasi mikroorganisme melalui tabel dilakukan dengan

mencocokkan sifat-sifat antara suatu mikroorganisme yang tidak diketahui

dengan mikroorganisme dari kelompok yang termasuk spesies yang sama.

Tabel biasanya menunjukkan persentase anggota spesies yang

menunjukkan hasil positif untuk uji tertentu. Cara ini efektif bila hasil uji untuk

mikroorganisme yang tidak diketahui cocok dengan mikroorganisme dari

AF 26 AR01

Page 27: AbuRohiman01 - Konsultasi, Komunikasi, Dan Sistem Informasi Laboratorium

spesies yang telah dikenal. Namun, cara ini menjadi tidak akurat bila hasil uji

berbeda dengan spesies yang telah dikenal.

Informasi yang sama yang ditemukan pada tabel identifikasi di atas

dapat diubah menjadi data computer. Kemudian data tersebut dapat

dibandingkan dengan sifat-sifat suatu mikroorganisme yang tidak diketahui

secara cepat dan akurat. Metode ini telah digunakan selama bertahun-tahun

secara eksklusif oleh produsen dari beberapa sistem komersial untuk

identifikasi mikroba. Analisis yang canggih tersebut meliputi bobot sifat kunci

dan pola pengenalan untuk mendapatkan identifikasi yang tepat.

Kemungkinan identifikasi dan derajat ketidaksamaan mikroorganisme dari

mikroorganisme serupa juga dapat ditentukan.

Setiap ahli mikrobiologi klinik dapat mengkonversi tabel identifikasi

mereka sendiri dan yang berada pada domain publik ke dalam database

queriable. Hal ini dapat dilakukan dengan menggunakan program software

database off-the-shelf untuk menyiapkan database tersebut secara manual.

Perangkat lunak tersebut juga dapat digunakan untuk menetapkan

pertanyaan yang mengidentifikasi mikroorganisme, termasuk database di

mana hasil uji biokimianya sesuai dengan mikroorganisme yang tidak

diketahui.

Algoritma Bagan

AF 27 AR01

Page 28: AbuRohiman01 - Konsultasi, Komunikasi, Dan Sistem Informasi Laboratorium

Algoritma bagan merupakan pendekatan lain dalam mengidentifikasi

mikroorganisme dan telah digunakan bertahun-tahun. Pendekatan ini

berbeda dengan pendekatan menggunakan tabel, dimana hasil tes

identifikasi dengan kekuatan pembeda terbesar berada pada puncak bagan

keputusan dan mempunyai bobot lebih besar daripada hasil tes yang berada

di bagian bawahnya. Meskipun keputusan awal pada bagan algoritma

seringkali diambil berdasarkan hasil tes yang jelas, keputusan pada bagian

yang lebih bawah diambil berdasarkan hasil tes yang lebih ambigu atau tes

yang kekuatan pembedanya lebih lemah.

Kartu Kerja Laboratorium

Selain itu pada sebagian besar laboratorium kedokteran, pemeriksaan

mikrobiologi yang akurat bergantung pada aliran informasi yang terpecaya

antara teknisi laboratorium yang bekerja pada waktu dan hari yang berbeda.

Hal ini disebabkan pemeriksaan mikrobiologi dengan berbagai spesimen,

terutama kultur, tidak dapat diselesaikan dalam satu hari sehingga lebih dari

satu teknisi terlibat dalam suatu tes. Oleh karena itu, laboratorium harus

memiliki mekanisme setempat agar antar teknisi dapat berbagi informasi

yang secara singkat menjelaskan status suatu pemeriksaan. Beberapa

bentuk dari kartu kerja laboratorium merupakan solusi bagi sebagian besar

laboratorium. Beberapa laboratorium mikrobiologi, bahkan yang memiliki LIS,

AF 28 AR01

Page 29: AbuRohiman01 - Konsultasi, Komunikasi, Dan Sistem Informasi Laboratorium

menggunakan laporan kartu kerja yang terpelihara pada setiap stasiun kerja.

Teknisi mencatat pekerjaan mereka setiap hari pada kartu kerja individu.

Informasi tersebut dicatat pada formulir dengan kode terstandar bertulis

tangan, frase pendek, atau kotak checklist, yang dapat dimengerti oleh teknisi

lain yang membaca. Kartu kerja yang telah diperiksa oleh supervisor akan

disimpan sedikitnya dua tahun per kebutuhan yang teregulasi.

Hampir semua LIS tercatat pada informasi kultur mikrobiologi pada

template elektronik yang dapat diakses oleh individu yang bekerja pada kultur

yang sama di kemudian hari (tabel 6). Informasi dapat dicatat pada kartu

kerja elektronik dalam bentuk kode tertulis atau rangkaian pendek teks

bebas. Catatan yang masuk pada kartu kerja biasanya diatur berdasarkan

isolasi atau medium kultur dan urutan kronologi pada tiap kategori.

Keuntungan menggunakan catatan elektronik antara lain, legibilitas yang

terjamin, kemudahan pemeriksaan oleh supervisor, pengindeksan data

secara otomatis sehingga memudahkan query data di kemudian hari. Kartu

kerja elektronik dapat juga diatur untuk menstandarkan hasil pemeriksaan

kultur dan menambah data workload untuk analisis produktivitas.

Penghubung Instrumen

Perkembangan instrument semi-otomatis dan otomatis untuk tes

laboratorium telah meningkatkan jumlah transfer data antara instrument dan

AF 29 AR01

Page 30: AbuRohiman01 - Konsultasi, Komunikasi, Dan Sistem Informasi Laboratorium

LIS. Transfer informasi dapat dikerjakan dengan transkripsi manual atau

komunikasi otomatis dari data-data via penghubung elektronik.

Transfer informasi dari dan ke instrumen yang tidak memiliki

penghubung elektronik dengan LIS dapat dikerjakan dengan catatan manual.

Jumlah dari keystroke yang dibutuhkan untuk proses tersebut terbatas pada

LIS. Keterbatasan ini disebabkan penggunaan kode teks dan pemetaan

keyboard dalam memasukan kata-kata, frase, ataupun blok teks yang sering

digunakan. Karena keterbatasan manusia saat memasukan data-data,

kesalahan transkripsi merupakan ancaman yang tak terhindari sehingga

ketelitian dalam memasukan data harus diawasi secara terus-menerus oleh

supervisor.

Proses yang lebih mudah dan terpecaya daripada transkripsi manual

adalah transfer informasi otomatis antara instrument dan LIS (8,9). Transfer

tersebut dapat dikerjakan dengan script atau penghubung elektronik.

Penghubung script merupakan kunci dalam pengetikan elektronik yang

sangat cepat. Penghubung tersebut merekam informasi dari suatu instrument

ke LIS dalam cara yang sama yang teknisi inginkan, tetapi lebih cepat dan

akurat. Penghubung elektronik lebih rumit karena alat ini mengubah urutan

suatu data dari satu sistem ke dalam suatu format agar dapat dipahami oleh

sistem lain. Sejumlah penghubung mengirimkan data sesuai permintaan dan

penghubung dinamis mengirim data segera setelah alat ini tersedia.

AF 30 AR01

Page 31: AbuRohiman01 - Konsultasi, Komunikasi, Dan Sistem Informasi Laboratorium

Penghubung satu arah mengirim informasi dari LIS ke instrument (download)

atau dari instrument ke LIS (upload). Penghubung dua arah lebih mahal dan

rumit karena data harus mengalir dari dua arah.

Menentukan jenis penghubung yang tepat untuk instrumen

mikrobiologi tergantung pada data, bandwidth penghubung, dan besarnya

biaya yang dibutuhkan dalam menggunakan aliran data satu atau dua arah.

Penghubung yang dapat mengakses informasi karakteristik suatu spesimen

dari LIS ke instrumen lebih banyak diinginkan karena penghubung tersebut

mengurangi kebutuhan pencatatan informasi dari suatu sistem ke sistem lain.

Penghubung yang dapat memasukan data dari instrumen ke LIS sangat

bernilai ketika data yang ditentukan banyak dan berisi informasi yang harus

segera dikirim ke dokter di rumah sakit (misalnya, identifikasi mikroba dan

data resistensi antimikroba). Ketika data instrumen hanya sebagai

pendahuluan dan membutuhkan tinjauan ulang di laboratorium

(misalnya,hasil positif kultur darah diambil dari instrument otomatis),

penggunaan penghubung dua arah lebih mahal dan susah.

Manajemen Inventaris

Modul manajemen inventaris dapat tersedia pada beberapa LIS dan

diperuntukan untuk mengatur dan memonitor penggunaan alat-alat

laboratorium. Beberapa modul juga dilengkapi dengan aktivitas

AF 31 AR01

Page 32: AbuRohiman01 - Konsultasi, Komunikasi, Dan Sistem Informasi Laboratorium

pemeliharaan. Sistem tersebut melaporkan pola pemesanan kebutuhan

laboratorium dan mencetak catatan pemeliharaan. Sistem tersebut juga

memiliki data yang berguna untuk pengkajian analisa pembiayaan berdasar

pemanfaatan kebutuhan. Jika catatan mengenai penggunaan alat

laboratorium dapat dimasukan pada suatu jenis modul, modul tersebut

menyediakan inventaris yang dapat diakses kapanpun. Beberapa modul

inventaris juga menunda waktu habis suatu alat laboratorium. Modul

tersebut mengingatkan teknisi laboratorium kapan suatu peralatan harus

dipesan dan mencetak daftar pemesanan baik dalam bentuk printout atau

elektronik ke departemen subsidi. Ketika suatu peralatan baru telah

diterima,catatan inventaris dapat diperbarui dalam modul peralatan tersebut

dan jika belum diterima, modul dapat memperingatkan teknisi laboratorium

untuk menghubungi vendor sehingga dapat diketahui penyebabnya.

Kontrol Kualitas

Modul kontrol kualitas yang banyak ditemukan di LIS membantu

manajer laboratorium mikrobiologi dengan kemudahan data masukan dan

peninjauan data kontrol kualitas. Modul tersebut menyediakan masukan data

dan laporan yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan laboratorium dan

mengingatkan teknisi laboratorium ketika data kontrol kualitas belum

dimasukkan. Modul tersebut juga mengirimkan peringatan ketika hasil kontrol

AF 32 AR01

Page 33: AbuRohiman01 - Konsultasi, Komunikasi, Dan Sistem Informasi Laboratorium

kualitas berada di luar jangkauan dan memerlukan masukan tentang tindakan

perbaikan. Ketika hasil kontrol kualitas yang berada di luar jangkauan

tersebut dimasukan, individu tersebut segera diperingatkan. Kemudian, LIS

menunggu pergantian hasil lainnya atau balasan mengenai data yang telah

dibetulkan. Hasil kontrol kualitas yang telah dibetulkan tersebut memenuhi

syarat laporan yang harus ditinjau setiap hari oleh supervisor.

Sebagian besar LIS dapat merencanakan data angka kontrol kualitas

pada grafik pengawasan Levey-Jennings, mengevaluasi data, dan

memberitahu pengguna ketika hasil berada di luar kendali. Grafik kontrol

Levey-Jennings adalah grafik yang menunjukkan hasil kontrol kualitas yang

menunjukkan rata-rata yang diinginkan, ± 2 standar deviasi yang mendekati

rata-rata, dan ± 3 standar deviasi yang mendekati rata-rata. Asumsinya

adalah jika uji metode stabil dan dilakukan dengan benar, hasil kontrol

kualitas yang baru menunjukan kesesuaian distribusi statistik dengan hasil

kontrol kualitas yang lama. Hasil yang berada di luar ± 2 standar deviasi

harus ditemukan tidak lebih dari 5% dan hasil di luar ± 3 standar deviasi

ditemukan tidak lebih dari 1%. Ketika hasil kontrol kualitas turun tetapi masih

dalam batas yang ditentukan maka pengujian terkontrol sehingga hasil dapat

diterima dan dapat dilaporkan. Namun, jika hasil tersebut di luar batas

standar deviasi yang ditentukan, pengujian yang dilakukan tidak terkontrol

sehingga hasil tidak dapat diterima, dan tidak dapat dilaporkan. Kriteria CLSI

AF 33 AR01

Page 34: AbuRohiman01 - Konsultasi, Komunikasi, Dan Sistem Informasi Laboratorium

dalam mengevaluasi data kontrol kualitas uji resistensi antimikroba juga

menggunakan prinsip yang mirip dengan grafik Levey-Jennings.

LIS juga dapat mengevaluasi data angka kontrol kualitas menurut

peraturan yang dikembangkan oleh Westgard beberapa tahun yang lalu (31).

Pengujian data dapat terbatas pada satu kontrol atau beberapa kontrol.

Contoh dari pelanggaran peraturan Westgard yang menggunakan satu

kontrol adalah sebagai berikut: hasil kontrol yang berada di luar range,

diartikan sebagai ± 2 standar deviasi dari rata-rata. Contoh dari pelanggaran

peraturan yang menggunakan beberapa kontrol adalah sebagai berikut:

empat hasil kontrol kualitas yang berurutan memiliki lebih satu standar

deviasi yang jauh dari dari rata-rata. Modul kontrol kualitas pada sebagian

besar LIS dapat diatur dengan menggunakan peraturan Westgard yang telah

ditetapkan dalam sistem tersebut. Peraturan tersebut biasanya disesuaikan

secara individual berdasar pengujian kontrol kualitas.

Penjaminan Kualitas

Peraturan penjaminan kualitas yang umum dapat diterapkan secara

otomatis pada hasil pengujian sehingga identifikasi masalah dapat

ditingkatkan. Peraturan di bawah ini seringnya merupakan hard coded pada

piranti lunak LIS yang digunakan laboratorium. Tambahan peraturan yang

AF 34 AR01

Page 35: AbuRohiman01 - Konsultasi, Komunikasi, Dan Sistem Informasi Laboratorium

spesifik dapat ditentukan dengan peraturan engine yang telah dideskripsikan

pada awal bab ini.

1. Penentuan nilai normal

Sebagian besar laboratorium klinik mengharuskan hasil tes dilengkapi

dengan nilai yang diharapkan atau nilai normal suatu tes. Nilai normal

suatu tes dapat ditunjukkan dengan range angka untuk tes kuantitatif

(misalnya, titer antistreptolysin < -200 IU/ml) atau dengan nominal

untuk tes kualitatif (misalnya, tes antibody HIV-1 “negatif”).

Pencatuman nilai normal membantu dokter menginterpretasi apakah

tes tersebut signifikan terhadap hasil klinis. Sebagian besar LIS juga

mencatumkan nilai normal berdasarkan umur, jenis kelamin, bahkan

jenis spesies. Nilai normal tersebut secara otomatis disertakan dalam

laporan hasil tes. Hasil tes yang berada di luar range normal

memenuhi syarat untuk dimasukkan dalam laporan harian penjaminan

kualitas. Di laboratorium mikrobiologi, penentuan nilai normal terbatas

pada uji non kultur.

2. Perbandingan hasil tes sekarang dengan yang lalu

Pada hakekatnya, semua LIS memiliki kemampuan membandingkan

hasil tes sekarang dan yang lalu, dimana dilakukan pada pasien yang

sama dan tes yang sama pada periode waktu yang telah ditentukan.

Hasil sequential yang menunjukkan perbedaan yang signifikan

AF 35 AR01

Page 36: AbuRohiman01 - Konsultasi, Komunikasi, Dan Sistem Informasi Laboratorium

memicu “delta check” flag. Hal ini merupakan tanggung jawab

laboratorium untuk menginvestigasi hasil tersebut dan menegaskan

spesimen berasal dari pasien yang sama atau penyimpangan hasil

tersebut tidak terjadi pada tes yang lain. Sekali konfirmasi telah

diambil, hasil yang flagged diloloskan sehingga dapat ditinjau oleh

dokter. Hasil yang berisi “delta check” memenuhi syarat untuk

dimasukkan dalam laporan harian penjaminan kualitas. Pada

laboratorium mikrobiologi “delta check” terbatas pada uji non-kultur.

3. Penentuan nilai kritis

Sangat disesalkan medical error di laboratorium disebabkan kebijakan

rumah sakit yang gagal dalam memberitahu dokter mengenai nilai

kritis suatu tes. Mendokumentasikan pemberitahuan kepada dokter

secara tepat hampir sama pentingnya dengan melaporkan nilai kritis.

Hasil tes kritis biasanya ditentukan oleh hasil tes yang membutuhkan

intervensi segera terhadap keselamatan hidup seorang pasien seperti

tes stain Gram positif dari cairan serebrospinal dan kultur darah positif.

Melalui penentuan hasil tes kritis secara otomatis atau peraturan

engine untuk menganalisis data laboratorium, LIS merupakan

pengaman penting dalam mencegah terjadinya medical error (14, 15,

17). Hasil yang telah dipertimbangkan memenuhi syarat untuk

dimasukkan dalam laporan penjaminan kualitas.

AF 36 AR01

Page 37: AbuRohiman01 - Konsultasi, Komunikasi, Dan Sistem Informasi Laboratorium

4. Perbandingan uji smear dan kultur

Beberapa LIS dapat menampilkan penjaminan kualitas bagi

laboratorium mikrobiologi. Salah satunya adalah perbandingan hasil

stain Gram dan kultur. Ketika stain Gram menunjukan identifikasi

morfologi suatu mikroorganisme, LIS akan memperingatkan teknisi jika

hasil kultur tidak sesuai dengan morfologi stain Gram tersebut.

Penyimpangan hasil dari stain Gram dan kultur memenuhi syarat

pelaporan penjaminan kualitas.

5. Pendeteksi bug drug dari hasil resistensi antimikroba

Beberapa LIS memperbolehkan pengguna menentukan hasil

resistensi antimikroba yang diinginkan untuk antimikroba yang spesifik

terhadap mikroorganisme tertentu. Ketika hasilnya tidak sesuai

dengan harapan, munculah pesan yang meminta teknisi untuk

meninjau maupun mengubah dan menyimpan hasil tersebut secara

manual. Penerimaan hasil yang tidak diharapkan tersebut memenuhi

syarat pelaporan penjaminan kualitas.

PENYAMPAIAN INFORMASI SELAMA FASE PASCA-ANALISIS

Penyampaian informasi kepada dokter dari laboratorium sangatlah

penting selama fase pasca analisis dari pengujian karena informasi ini

dipakai untuk menentukan tindakan terhadap pasien selanjutnya. Bentuk

AF 37 AR01

Page 38: AbuRohiman01 - Konsultasi, Komunikasi, Dan Sistem Informasi Laboratorium

komunikasi dapat berupa verbal, tertulis, maupun elektroinik, dan kadangkala

informasi tersebut tidak hanya berisi hasil tes.

Pelaporan Hasil Tes

Informasi yang sering diberikan kepada dokter selama fase analisis

adalah hasil tes. Hasil tes mikrobiologi dapat dikeluarkan sekali seluruhnya;

contohnya tes DNA, tes deteksi antigen, dan beberapa tes mikroskopis; atau

dapat dikeluarkan secara bertahap sampai data telah lengkap seperti hasil

negatif suatu deteksi antigen membutuhkan konfirmasi dengan metode yang

lebih sensitif dan hasil kultur biasanya disertai hasil stain Gram dan/atau data

resistensi antimikroba. LIS dapat melaporkan hasil awal pada laporan

pendahuluan lalu mengeluarkan hasil akhir setelah pengujian lengkap.

Beberapa LIS memperhitungkan waktu transport untuk spesimen

mikrobiologi yang kemudian dicantumkan pada laporan akhir. Waktu

transport dihitung dari waktu antara pengumpulan spesimen dengan

penerimaan spesimen oleh laboratorium, meskipun dalam beberapa sistem

permintaan eksternal waktu pengumpulan mungkin termasuk waktu

pemesanan tes juga. Ahli mikrobiologi harus mengerti mekanisme waktu

transport yang diperhitungkan LIS sebelum bergantung pada data investigasi

setelah terjadinya masalah.

AF 38 AR01

Page 39: AbuRohiman01 - Konsultasi, Komunikasi, Dan Sistem Informasi Laboratorium

Poin penting dalam mengolah kultur spesimen mikrobiologi adalah

penentuan waktu plating, terutama jika laboratorium inokulasi kultur jauh dari

tempat pengambilan spesimen. Beberapa LIS mencantumkan waktu plating

pada laporan untuk mengidentifikasi spesimen yang mengalami

keterlambatan pemrosesan. Waktu plating juga digunakan LIS untuk

menghitung waktu yang berlalu pada laporan "tidak ada pertumbuhan"

(contohnya laporan pendahuluan kultur darah dapat dibaca “tidak ada

pertumbuhan kuman setelah inkubasi 18 jam).

Pemeriksaan mikroskopis dan hasil kultur biasanya dicantumkan pada

halaman terpisah pada laporan LIS. Hasil pewarnaan smear terletak pada

bagian awal karena hasilnya keluar lebih dulu dan lebih penting dari hasil

kultur. Hasil kultur biasanya berkembang sesuai waktu ketika satu atau lebih

isolat terdeteksi dan kemudian teridentifikasi melalui proses tertentu.

Contohnya, hasil kultur positif untuk Haemophilus influenzae, pada awalnya

dilaporkan sebagai “coccobacilli pleomorfik Gram negatif yang sesuai dengan

Haemophilus sp.”, kemudian dilaporkan menjadi “presumtif Haemophilus

sp.” , dan pada laporan akhir menjadi “Haemophilus influenza yang tidak

diketahui tipenya”.

Teknik taksonomi yang berkembang selama 30 tahun terakhir telah

menuntun reklasifikasi dari berbagai jenis mikroorganisme ke dalam spesies

dan genus baru. Walaupun personil laboratorium berusaha menyesuaikan

AF 39 AR01

Page 40: AbuRohiman01 - Konsultasi, Komunikasi, Dan Sistem Informasi Laboratorium

nomenklatur baru, bahkan usaha ini menyusahkan mereka, hal tersebut

justru membingungkan dokter ketika menginpretasi hasil kultur. LIS

memberikan solusi efektif dengan menyediakan informasi yang up to date

bagi dokter yang kebingungan. Misalnya, LIS dapat melaporkan hasil kultur

“pertumbuhan 3+ Rhizobium (Agrobacterium) rediobacter” daripada

“pertumbuhan 3+ Rhizobium rediobacter”. Laporan yang pertama menolong

dokter yang lebih familier dengan taksonomi lama.

Laporan Interpretasi

Salah satu inovasi laboratorium yang bermanfaat bagi pasien adalah

menyertakan laporan interpretasi dalam hasil tes. Hal ini telah terbukti pada

hasil tes yang kompleks, seperti menentukan genotip dari HIV-1. Sebagian

besar LIS memperbolehkan ahli mikrobiologi menambakan komentar yang

telah dibukukan dan disimpan atau komentar bebas sesuai dengan kondisi

terkini. Komentar –komentar yang ditulis dapat disimpan di LIS dan

digabungkan dalam laporan secara individu atau dirangkai menjadi

sekumpulan komentar sesuai dengan keperluan.

Suplementasi Data Uji Mikrobiologi dengan Gambar Digital

Potensi untuk meningkatkan hasi tes mikrobiologi dengan gambar

digital sangat besar meskipun dalam prakteknya masih jarang. Pencantuman

AF 40 AR01

Page 41: AbuRohiman01 - Konsultasi, Komunikasi, Dan Sistem Informasi Laboratorium

gambar digital dari stain Gram, stain tahan asam, preparat ova dan parasit,

ataupun pemeriksaan mikroskopis lainnya sangatlah mudah dilakukan di era

teknologi seperti sekarang. Sama halnya dengan gambar hasil tes yang

subjektif seperti antigen Streptococcus grup A, antigen Cryptococcus

neoformons, RPR, dan lain-lain dapat disimpan di database LIS dengan

manfaat penjaminan kualitas. Data dari tes objektif, seperti pengukuran

densitas optikal dari enzim immunoassay, biasanya sudah disimpan di LIS.

Ini berarti argumen yang lebih memaksa dapat digunakan untuk merekam

bukti visual dari hasil tes subjektif. Pemeriksaan patologi dan diagnostik

imaging dapat menjadi contoh yang baik bagaimana sistem penyimpanan

gambar digital diatur. Banyak penawaran penyimpanan gambar digital diatur

oleh server yang berbeda. Laporan patologi dan radiologi dapat

mencantumkan hypertext links yang menuntun pengguna ke tempat server

menyimpan gambar. Dengan cara ini, dokter memiliki kesempatan untuk

melihat gambar digital yang disimpulkan oleh ahli patologi dan radiologi.

Laporan Resistensi Antimikroba

Hasil tes resistensi antimikroba, dalam berbagai keadaan, lebih berarti

bagi dokter pasca analisis dibandingkan hasil kultur. Oleh karena itu, data

tersebut harus biasa ditampilkan supaya pemahaman hasil tes akan lebih

jelas sehingga keputusan jenis terapi yang tepat dapat dibuat. Sebagian

AF 41 AR01

Page 42: AbuRohiman01 - Konsultasi, Komunikasi, Dan Sistem Informasi Laboratorium

besar LIS memungkinkan laboratorium mencantumkan data resistensi

antimikroba dalam berbagai format, seperti linear, kolumnar, dan tabular.

Sebagian besar juga memungkinkan penambahan dan pengurangan agen

antimikroba yang sudah dikenal dan memperbolehkan penambahan

informasi praktis, seperti komentar rekomendasi dari CLSI yang

menyinggung hasil tes resistensi antimikroba. Contohnya, pada laporan

dapat dicantumkan informasi dosis agen antimikroba dan route of

administration, kadar yang telah dicapai dalam darah dan urine, dan harga

dari antimikroba tersebut.

Hampir semua LIS memungkinkan data masukan resistensi secara

kualitatif (S, I, dan R) atau kuantitatif (MIC dan diameter zona inhibitor). Jika

data kuantitatif telah masuk, LIS dapat menunjukan data tabel kriteria

interpretasi pengguna (diperoleh dari CLSI atau agen resmi lainnya) untuk

mengubah data menjadi bentuk yang dapat dipahami dokter. Kriteria

interpretasi tersebut harus sering diperbarui oleh personel laboratorium

sebagai perubahan penting yang dibuat secara tahunan.

Penyusun CLSI Performance Standards for Antimicrobial Susceptibility

Testing menyarankan untuk berhati-hati menggunakan kalimat yang

ditambahkan yang membantu dokter menginterpretasi hasil tes resistensi

secara benar (10). Komentar tersebut dapat ditambahkan dengan tulisan

AF 42 AR01

Page 43: AbuRohiman01 - Konsultasi, Komunikasi, Dan Sistem Informasi Laboratorium

bebas manual dan blok tulisan manual atau otomatis yang sudah disimpan,

setelah diakui sesuai situasi regulasi LIS.

Pelaporan Hasil Tes Non-Kultur

Perkembangan tes yang cepat, dibebaskan CLIA, dan point of care

dari diagnosis penyakit infeksi telah menyebabkan peningkatan tes

mikrobiologi non-kultur. Sebagian tes ini tidak sesuai dengan pemeriksaan

mikrobiologi yang lama, seperti pemeriksaan mikroskopis, tes kultur mikroba,

dan tes resistensi antimikroba. Tes ini lebih sesuai dengan tes yang

dilakukan laboratorium klinis sehingga perlu dijelaskan dalam LIS dengan

cara yang berbeda dari yang dijelaskan dalam kultur. Jika tes tersebut tidak

dijelaskan sebagai tes mikrobiologi, sangat penting pada laporan

dicantumkan deskripsi dari spesimen, suatu informasi yang tidak selalu

menjadi bagian hasil tes laboratorium klinis.

Pengiriman Hasil Tes kepada Dokter

Banyak mekanisme pengiriman hasil tes mikrobiologi kepada dokter.

Syarat umum yang harus dipenuhi semua mekanisme tersebut adalah hasil

tes harus diterima oleh dokter.

1. Waktu yang tepat. Hasil tes harus segera tersedia bagi dokter dalam

batas waktu tertentu sehingga intervensi yang sesuai dapat dilakukan.

AF 43 AR01

Page 44: AbuRohiman01 - Konsultasi, Komunikasi, Dan Sistem Informasi Laboratorium

2. Format yang jelas dan dimengerti. Hasil tes harus mudah dibaca dan

digambarkan dalam bahasa yang tidak ambigu sehingga tindakan

yang sesuai dapat diambil.

3. Formulir bebas dari cetakan dan transkripsi yang error. Sistem harus

berada di tempat untuk mengurangi data laboratorium yang sesat dan

salah.

Laporan berupa print out kertas masih sering digunakan untuk

mendistribusikan hasil tes laboratorium. Banyak LIS disiapkan untuk

mencetak print out laporan setiap hari yang kemudian didistribusikan oleh

kurir kepada dokter dan dimasukan ke dalam rekam medis pasien. Beberapa

LIS mencetak seluruh arsip laboratorium pasien yang up to date dengan

harapan laporan terdahulu akan ditiadakan. LIS lain hanya mencetak data

aktivitas laboratorium terbaru sehingga laporan harian akan digabung dengan

laporan lama dan kemudian diletakan di tempat kerja dokter atau di dalam

rekam medis.

Laporan sementara menunjukan aktivitas laboratorium terbaru tiap

pasien tertentu. Laporan dapat terbatas pada aktivitas baru karena laporan

sementara dan kumulatif yang lalu telah dicetak, atau laporan dicetak untuk

semua aktivitas yang terjadi selama rentang tanggal tertentu. Hasil tes pada

laporan sementara biasanya diurutkan berdasarkan kronologis dalam

susunan yang terbalik, dan tidak ada penggolongan lagi selanjutnya.

AF 44 AR01

Page 45: AbuRohiman01 - Konsultasi, Komunikasi, Dan Sistem Informasi Laboratorium

Beberapa LIS memperbolehkan laporan sementara dierahkan untuk

sekelompok pasien berdasarkan permintaan dokter atau lokasi pasien.

Laporan kumulatif berisi hasil tes sekelompok pasien yang

digolongkan berdasarkan jenis tes atau tempat pengambilan spesimen.

Contoh judul laporan jika digolongkan berdasarkan jenis tes, seperti “Kultur

Bakteri”, “Kultur Jamur”, “Pemeriksaan DNA”, dan jika digolongkan

berdasarkan tempat pengambilan spesimen seperti, “Kultur Darah”, “Kultur

Urine”, “Pemeriksaan DNA Genitalia”. Tanggung jawab berada di tangan

kepala laboratorium mikrobiologi, yang mendapat masukan dari para dokter,

untuk memutuskan jenis laporan kumulatif yang sesuai untuk rumah sakit

tertentu. Dengan sekelompok tes berada di bawah judul laporan kumulatif,

hasil tes biasanya diurutkan berdasarkan kronologi dalam susunan yang

terbalik. Sebagian besar LIS dapat mengadakan laporan kumulatif

berdasarkan pasien, permintaan dokter, atau lokasi pasien. Sebagaian besar

rumah sakit bergantung pada laporan kumulatif post-discharge sebagai

laporan resmi dari hasil tes laboratorium.

Generasi Laporan Khusus (ditetapkan pengguna)

Ada beberapa kesempatan dimana tidak ada laporan LIS hard-coded

yang tersedia bagi laboratorium yang memuat informasi yang dibutuhkan

untuk tujuan spesifik. Hingga kini, setiap LIS menyimpan banyak elemen data

AF 45 AR01

Page 46: AbuRohiman01 - Konsultasi, Komunikasi, Dan Sistem Informasi Laboratorium

yang berguna dengan tabel-tabel, yang mungkin tidak dapat diakses dengan

laporan terdahulu. Sebagian besar LIS menawarkan modul pilihan yang

memperbolehkan penggunanya menampilkan query yang mereka tetapkan

pada database LIS. Query dapat dibuat dengan pedoman spesifik LIS yang

berhak paten, atau jika data LIS disimpan pada koneksi database terbuka –

compliant relational database-, query dapat dibuat dengan software ODBC-

compliant (contohnya, Microsoft Access or Business Objects Crystal

Reports). Query tersebut pada umumnya digunakan untuk mengumpulkan

data tinjauan retrospektif dari set data tertentu. Contohnya, jika seorang ingin

memperoleh data semua pasien selama 5 tahun ini yang memiliki kultur

darah positif dengan jumlah sel darah putih lebih dari 18.000 per mm3, query

khusus dapat menjadi cara termudah untuk mengumpulkan data.

Sekali query khusus dijelaskan dan dijalankan, informasi tersebut

disimpan di LIS atau di tempat kerja pengguna, biasanya sebagai dokumen

teks terbatas, dokumen spreadsheet, atau dokumen database. Dari sini

laporan dapat dicetak pada kertas atau jika anggota LIS dapat diunduh ke

personal komputer melalui koneksi serial port ke LIS atau melalui file transfer

protocol jaringan komputer rumah sakit. Dokumen laporan khusus pada

personal computer dapat dibuka dengan software database maupun

spreadsheet. Piranti spreadsheet (misalnya: sorting, filtering, dan tabel pivot

dari Microsoft Excel) dapat digunakan untuk menganalisis data (22). Piranti

AF 46 AR01

Page 47: AbuRohiman01 - Konsultasi, Komunikasi, Dan Sistem Informasi Laboratorium

database (contohnya Microsoft Access and Business Objects Crystal

Reports) dapat digunakan untuk menampilkan query lebih jauh atau

mengatur tampilan data yang menarik.

Laporan Tanpa Kertas

Kecenderungan laboratorium klinis beroperasi tanpa menggunakan

kertas merupakan suatu momentum. Dalam paradigm ini, laporan LIS tidak

akan dicetak pada kertas melainkan dicetak pada dokumen yang tersimpan

pada media disk optikal atau magnetik. Laporan tersebut dapat disimpan

dalam format yang mudah diakses, siap didistribusikan kepada individu yang

berwenang, dan cepat didapatkan tinjauan setiap saat. Jika kita

membutuhkan laporan dalam bentuk kertas, dokumen dapat dikirim ke printer

secara elektronik.

Meskipun peningkatan jumlah rumah sakit mendorong dokter melihat

hasil tes melalui portal klinis dibandingkan dengan LIS, semua LIS

menyediakan peninjauan hasil tes laboratorium sesuai permintaan secara

online. Fungsi penyelidikan dari LIS memungkinkan peninjauan hasil tes

untuk spesimen yang diambil pada tanggal tertentu atau rentang tanggal,

atau untuk tes tunggal atau grup yang dilakukan pada bagian tertentu di

laboratorium. Beberapa LIS memungkinkan peninjauan data kuantitatif serial

dalam format grafikal sehingga tren numerikal dapat mudah dikenali.

AF 47 AR01

Page 48: AbuRohiman01 - Konsultasi, Komunikasi, Dan Sistem Informasi Laboratorium

Bagi rumah sakit yang menginginkan dokternya untuk meminta tes

laboratorium dan meninjau hasilnya dalam portal urutan masukan-hasil-

tinjauan klinis, sebuah penghubung harus disusun antara LIS dan portal

klinis. Keuntungan dari pendekatan ini, dokter dapat dilatih untuk melakukan

berbagai fungsi yang luas (misalnya meminta dan meninjau hasil

laboratorium, hasil diagnostik imaging, meminta obat-obat farmasi, dan

meninjau catatan tanda vital dan kemajuan pasien) pada sistem informasi

tunggal. Strategi ini sesuai dengan kecenderungan rumah sakit di Amerika

Serikat yang mengarah pada interaksi penyedia dengan sistem informasi

yang lebih besar. Kerugian utama dari pendekatan portal klinis ini adalah

format untuk menampilan hasil tes laboratorium tidak dapat terorganisasi dan

kurang memiliki ciri khas seperti halnya pada LIS.

Pengiriman Laporan secara Elektronis

Ketika LIS merupakan node pada jaringan lokal (LAN = Local Area

Network) maupun jaringan luas (WAN = Wide Area Network) komputer rumah

sakit, ini memudahkan mengirim dokumen laporan secara elektronik ke node

pada tempat kerja dan printer pada jaringan. Beberapa LIS memiliki

kemampuan pelaporan terjadwal, dimana laporan terdahulu dan khusus

dapat dijalankan sesuai design waktu harian, migguan, bulanan, kuartal, atau

interval tahunan, dan dapat otomatis dicetak pada dokumen, lalu dikirim ke

AF 48 AR01

Page 49: AbuRohiman01 - Konsultasi, Komunikasi, Dan Sistem Informasi Laboratorium

tempat kerja atau tempat kerja grup yang berada dalam jaringan.

Kenyataannya, peningkatan jumlah laboratorium tidak lagi mencetak laporan

kumulatif pasien pada kertas. Sebagai alternatif, laboratorium mencetak

laporan pada dokumen kemudian mengirim dokumen melalui jaringan lokal

rumah sakit kepada departemen managemen informasi kesehatan (rekam

medis) supaya dicantumkan pada rekam medis elektronik pasien.

Tren terbaru lain antar laboratorium adalah pemberian akses untuk

melihat hasil tes laboratorium melalui internet (11). Individu yang berwenang

dapat masuk ke dalam server informasi internet dimana salinan database

hasil tes laboratorium yang up to the minute disimpan. Pengguna lalu dapat

melihat hasil tes melalui saluran komunikasi yang aman dan terenkripsi dari

seluruh tempat di dunia.

Perkembangan teknologi terbaru adalah kemampuan untuk mengirim

hasil tes melalui koneksi nirkabel ke peralatan yang mudah digenggam

seperti, pager alphanumeric, telepon digital, dan PDA (Personal Data

Assistants). Meskipun masih berada dalam pertumbuhan, metodologi ini

memiliki potensi menggantikan komunikasi telepon kepada dokter, jika cara

untuk mengakui penerimaan laporan tersebut diterapkan. Individu juga dapat

membayangkan pengunduhan harian dari laporan sementara untuk daftar

pasien ke peralatan yang mudah digenggam. Hal ini masih harus dilihat

AF 49 AR01

Page 50: AbuRohiman01 - Konsultasi, Komunikasi, Dan Sistem Informasi Laboratorium

apakah data laboratorium kompleks yang ditemukan pada laporan dapat

dikirim dan dilihat secara efektif pada peralatan yang mudah digenggam ini.

Pengiriman Laporan secara Verbal

Pengiriman hasil laboratorium secara verbal, di hampir semua contoh,

merupakan tambahan untuk menyampaikan hasil tes dengan cara lain.

Laporan verbal seringnya merupakan metode pilihan untuk menyampaikan

hasil kritis. Di mikrobiologi kemungkinan hal ini merupakan hasil pendahulu,

seperti stain Gram morfologi dari pertumbuhan mikroorganisme pada kultur

darah, atau hasil final, seperti hasil positif dari deteksi antigen Cryptococcus

pada cairan serebrospinal. Ketika hasil laboratorium non-kritis disampaikan

secara verbal, hal ini sering terjadi dalam kondisi dimana dokter menelepon

laboratorium karena mereka tidak memiliki akses pada sarana standar dari

distribusi hasil. Metode dari pelaporan hasil mikrobiologi ini harus dilakukan

dengan penuh perhatian karena hal ini menyebabkan kebingungan dan

kesalahpahaman pada hasil yang rumit. Peninjauan kembali atas laporan

kritis yang dikomunikasikan secara verbal menjadi norma di Amerika Serikat.

Keadaan yang umum lainnya pada diskusi verbal tentang hasil tes

antara lain setelah konsultasi selesai, hasil tes telah dikeluarkan dengan

cara lain.

AF 50 AR01

Page 51: AbuRohiman01 - Konsultasi, Komunikasi, Dan Sistem Informasi Laboratorium

Konsultasi berkenaan dengan Laporan Laboratorium

Konsultasi pasif dari sisi laboratorium adalah yang dilakukan dokter

ketika menghubungi laboratorium untuk meminta nasehat dalam

mengiterpretasi hasil tes. Konsultasi yang berkenaan dengan hasil tes

sebaiknya dilakukakan oleh kepala atau supervisor laboratorium yang mudah

dihubungi untuk tujuan ini kapanpun. Konsultasi aktif dipilih ketika kepala

atau supervisor laboratorium menemui dokter untuk mendiskusikan hasil tes

yang memiliki arti klinis dan menyarankan tes tambahan yang perlu

dipertimbangkan. Meskipun konsultasi aktif memerlukan komitmen dan usaha

dari staf laboratorium, keuntungannya sangat dihargai dalam hal

meningkatkan kondisi pasien.

Metode yang kurang dimanfaatkan dari komunikasi antara

laboratorium mikrobiologi dan dokter adalah penambahan informasi yang

disetujui kepala laboratorium ke dalam rekam medis pasien. Informasi

tersebut bermafaat sekali membantu dokter dalam menjelaskan hasil tes dan

menyediakan saran yang bernilai untuk tes follow up. Keuntungan dalam

pembagian informasi melalui rute ini adalah pengamatan ahli mikrobiologi

klinis dapat dibaca dalam kenyaman dokter dan informasi tersebut terletak

di dalam rekam medis sebagai informasi kunci dari pelayanan klinis yang lain.

Sebagian besar rumah sakit dan lembaga pengatur menghendaki

anggaran staf medis menentukan individu yang disahkan untuk memasukkan

AF 51 AR01

Page 52: AbuRohiman01 - Konsultasi, Komunikasi, Dan Sistem Informasi Laboratorium

informasi ke dalam rekam medis. Hal ini merupakan tanggung jawab kepala

laboratorium dan koleganya di laboratorium kedokteran untuk memastikan

mereka memiliki kewenangan yang diperlukan jika hal ini adalah praktek

yang mereka inginkan.

Persiapan dari Laporan Antibiogram Periodik

Pelayanan berhaga yang disediakan oleh banyak laboratorium

mikrobiologi klinis adalah distribusi laporan data kumulatif resistensi

antimikroba institutional (28). Laporan ini disiapkan setiap tahun tetapi jika

diperlukan dapat dikeluarkan lebih sering. Dalam sebuah percobaan untuk

menstandarkan isi laporan antibiogram, CLSI mengeluarkan dokumen M39-

A2, yang berjudul Analysis and Presentation of Cumulative Antimicrobial

Susceptibility Test Data (5). Dokumen ini merekomendasikan metode untuk

mencatat dan menganalisis data resistensi antimikroba untuk

mikroorganisme yang penting secara epidemiologis. Untuk menghindari data

yang bias, peraturan tersebut merekomendasikan pencantuman isolat

pertama saja pada mikroorganisme tertentu dari pasien per periode analisis

dan pencantuman isolate yang berasal dari tindakan kultur yang bertujuan

untuk diagnostik. Untuk meningkatkan validitas statistik dari data, peraturan

standarisasi ini meminta pembatasan laporan hanya untuk organisme yang

diuji 30 kali atau lebih selama periode analisis.

AF 52 AR01

Page 53: AbuRohiman01 - Konsultasi, Komunikasi, Dan Sistem Informasi Laboratorium

Pada saat penulisan ini, sebagian besar vendor dari LIS masih

menentukan bagaimana mereka dapat membantu laboratorium mengikuti

rekomendasi yang tercantum dalam dokumen M39-AZ. Pada waktu itu, ahli

mikrobiologi klinis seharusnya mempertimbangkan untuk mengunduh data

resistensi antimikroba mereka ke personal computer dan mempersiapkan

laporan kumulatif resistensi antimikroba dengan bantuan software

spreadsheet atau database yang dapat disesuaikan dengan dokumen CLSI

(tabel 7).

Penyampaian Hasil Laboratorium ke Tempat Penyimpanan Eksternal

Regulasi yurisdiksi (misalnya, yang dikeluarkan oleh lembaga lokal,

kabupaten/kota, provinsi, nasional) mengamanatkan rumah sakit dan/atau

laboratorium melaporkan hasil tes yang positif dari diagnosis beberapa

penyakit infeksi kepada lembaga kesehatan masyarakat yang berwenang.

Menurut tradisi, pelaporan tersebut telah dikerjakan melalui pemberitahuan

yang dikirim melalui surat dan fax kepada pihak yang berwenang. Beberapa

LIS sedang memulai untuk memasukkan piranti software yang memudahkan

laboratorium mikrobiologi klinis untuk mematuhi regulasi pelaporan tersebut

(19). Laporan yang secara otomatis dikirim via fax dengan nomor telepon

yang ditandai adalah keistimewaan dari LIS tertentu. Kemampuan ini telah

AF 53 AR01

Page 54: AbuRohiman01 - Konsultasi, Komunikasi, Dan Sistem Informasi Laboratorium

diperluas oleh beberapa LIS untuk memungkinkan penyampaian laporan

terinskripsi HIPAA-compliant melalui e-mail atau internet.

Fenomena terbaru lainnya di beberapa rumah sakit adalah usaha

bersama antara laboratorium mikrobiologi klinis dan departemen pengawas

penyakit infeksi untuk mengekspor data dengan cara yang aman ke gudang

penyimpanan data eksternal yang komersial, dimana data dianalisis pada

pelayanan yang bebas biaya untuk mendeteksi tren epidemiologi yang

signifikan. Pengalaman yang dilaporkan menunjukkan beberapa program

memungkinkan identifikasi area yang bermasalah di dalam rumah sakit

dimana intervensi kontrol infeksi mungkin berguna (12).

RINGKASAN

LIS telah menunjukkan kemajuan luar biasa telah dilakukan dalam

penyebaran informasi dari laboratorium mikrobiolgoi klinis kepada pelayan

kesehatan (18). Data tes laboratorium dikirim dengan lebih efisien dan akurat

dari sebelumnya. Informasi lain yang sangat penting dalam meminta tes yang

benar, pengambilan spesimen dengan cara yang benar, dan interpretasi hasil

tes, telah disampaikan dengan efektif. Tugas dari sistem ini dalam

mikrobiologi klinis sehari-hari akan terus berlanjut untuk meningkatkan

kepentingan laboratorium. Hal ini menyebabkan ahli mikrobiologi memiliki

banyak pengetahuan dan merasa nyaman dengan sistem informasi, karena

AF 54 AR01

Page 55: AbuRohiman01 - Konsultasi, Komunikasi, Dan Sistem Informasi Laboratorium

sistem tersebut merupakan alat paling kuat yang tersedia bagi kita dalam

tugas baru kita sebagai broker informasi.

AF 55 AR01