15
MAKALAH Pemikiran Imam Abu Manshur Al Maturidi Dalam Bidang Aqidah Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Pelajaran : KE-NU-AN DISUSUN OLEH : KELOMPOK II NAMA : - Saiful Hidayat - Adieb Roffiudin Izza - Bagas Tri Cahya - Andi Hidayat - Riska M. H.

ABU MANSUR AL.docx

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: ABU MANSUR AL.docx

MAKALAH

Pemikiran Imam Abu Manshur Al Maturidi

Dalam Bidang Aqidah

Disusun Guna Memenuhi Tugas

Mata Pelajaran : KE-NU-AN

DISUSUN OLEH : KELOMPOK II

NAMA : - Saiful Hidayat - Adieb Roffiudin Izza - Bagas Tri Cahya - Andi Hidayat - Riska M. H.

MTs Sunan Ka l i jaga BawangTahun 2015 - 2016

Page 2: ABU MANSUR AL.docx

KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang,

Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat,

hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.

Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari

berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami

menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam

pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan

baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan

terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki

makalah ilmiah ini.

Akhir kata kami berharap semoga makalah ilmiah tentang limbah dan manfaatnya

untuk masyarakat ini dapat memberikan manfaat maupun inspirasi terhadap pembaca.

   

                                                                                      Bawang, 02 September 2015

                                                                                                  Penyusun

ii

Page 3: ABU MANSUR AL.docx

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................................... i

KATA PENGANTAR ............................................................................................. ii

DAFTAR ISI ............................................................................................................ iii

BAB I PENDAHULUAN......................................................................................... 1

A. Latar Belakang .............................................................................................. 1

B. Rumusan Masalah ......................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN ......................................................................................... 2

A. Biografi Abu Manshur Al Maturidi .............................................................. 2

B. Pemikiran-pemikiran AL-MATURIDIYAH ................................................ 3

BAB III PENUTUP ................................................................................................. 6

A. Kesimpulan ................................................................................................... 6

B. Saran ............................................................................................................. 6

DAFTAR PUSTAKA ..............................................................................................7

iii

Page 4: ABU MANSUR AL.docx

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Abu Muhammad Ibn Muhammad Ibn Mahmud al-Maturidi lahir di Samarkand

pada pertengahan ke dua dari abad ke sembilan Masehi dan meninggal di tahun 944

Masehi. Ia adalah pengikut Abu Hanifah dan faham-faham teologinya banyak

persamaannya dengan faham-faham yang dimajukan Abu Hanifah. Sistem pemikiran

teologi yang ditimbulkan Abu Mansur termasuk dalam golongan teologi Ahli Sunnah

dan dikenal dengan nama al-Maturidiyah.

Literatur mengenai ajaran-ajaran Abu Mansur dan aliran Maturidiyah tidak

sebanyak literatur mengenai ajaran-ajaran Asy’ariyah. Buku-buku yang banyak

membahas soal sekte-sekte sperti buku-buku al-Syahrastani, Ibnu Hazm, al Bagdadi

dan lain-lain tidak memuat keterangan-keterangan tentang al-Maturidi atau pengikut-

pengikutnya. Karangan-karangan al-maturidi sendiri masih belum dan tetap dalam

bentuk Mahtutat.

Dengan daripada itu, disini saya diberi kesempatan untuk menyusun sebuah

makalah tentang Abu Mansur al-Maturidi. Sekiranya bisa bermanfaat bagi

pembacanya. Amiiii…..

B. RUMUSAN MASALAH

Siapa Abu Mansur al-Maturidi?

Bagaimana pemikiran-pemikiran al-Maturidi?

1

Page 5: ABU MANSUR AL.docx

BAB II

PEMBAHASAN

A. BIOGRAFI AL MATURIDI

Namanya adalah Muhammad bin Muhammad Abu Mansur Al-Maturidi, ia di

lahirkan di sebuah kota yang bernama maturid didaerah Samarqand (termasuk daerah

Uzbekistan) pada tahun 853 M dan meninggal pada tahun 333 H/ 944 M. Ia adalah

pendiri dari aliran Al-Maturidiyah salah satu golongan aliran dari madzhab Ahlussunnah.

Tidak seorangpun secara pasti mengetahui tahun kelahirannya. Ini adalah sebuah

observasi penting karena ini berarti bahwa orang yang membuat isnad tidak mengetahui

cukup informasi tentangnya untuk menjadikannya sebagai sumber, artinya tidak ada

seorang alim pun yang pernah mengenalnya.

Al Imam Abu Mansur Al Maturidi digambarkan dalam buku; “Al Fath Al Mubin”

(Terbuka Jelas Atas Tingkatan Ushulis), “Abu Mansur menggunakan argumen yang kuat

untuk meyakinkan setiap orang, dia menggunakannya untuk mempertahankan aqidah

umat muslim……”Beliau adalah orang yang banyak merujuk pada rasio/akal dan dari

pendapat-pendapat mereka sendiri. Mereka memberikan kepadanya titel yang

menyeluruh/sempurna, sepanjang persoalan itu bisa dibuktikan, dia tidak akan mengambil

pendapat ulama. Mereka mengatakan, “Dia berdiri keras melawan golongan Mu’tazillah”.

Dia begitu luar biasa dalam menyerang teks (Al Quran dan As Sunnah) dengan

menggunakan rasio. Dia seorang rasionalis yang mencoba membuktikan eksistensi Allah

dengan hujjahnya sendiri, akan tetapi jika dia tidak mengetahui bagaimana eksistensi

Allah berdasarkan Al Qur’an maka dia akan dihukum oleh Allah swt.

Al Maturidi memiliki banyak buku termasuk, “Ushul Fiqh”, “Takfir”, “Takwil”

yang dia gunakan untuk menyerang Jahmiyah dan salah satu bukunya yang terkenal yaitu

“Kitabul Tauhid” Dalam “Kitabul Tauhid”, tidak disebutkan tentang Tauhid Uluhiyah,

pembicarannya murni tentang Tauhid Rububiyah dan sesuatu yang berhubungan kepada

Tanzih.

Kitab-kitab yang pernah dikarang oleh beliau diantaranya adalah ;

Kitab Al Tawhid

Kitab Radd Awa'il al-Adilla

Radd al-Tahdhib fi al-Jadal

Kitab Bayan Awham al-Mu'tazila

2

Page 6: ABU MANSUR AL.docx

Kitab Ta'wilat al-Qur'an

Kitab al-Maqalat

Ma'akhidh al-Shara'i' in

Al-Jadal fi Usul al-Fiqh

Radd al-Usul al-Khamsa

Radd al-Imama

Al-Radd 'ala Usul al-Qaramita

Radd Wa'id al-Fussaq

B. Pemikiran-pemikiran AL-MATURIDIYAH

Setelah Al-Maturidi meninggal, ide-idenya berkembang mulai tahun 333 H hingga

500 H dikalangan murid-muridnya. Banyak dari mereka yang menulis banyak buku yang

mengikutinya dalam aqidahnya dan mengikuti fiqh dari Abu Hanifah. Termasuk di

dalamnya (muridnya) yaitu Imam Abul Qasim Ishaq bin Muhammad bin Ismail Al Hakim

Al Samarqandi (meninggal 342 H), dikenal sebagai Abul Qasim Al Hakim dan Abu

Muhammad Abdul Kareem bin Musa bin Isa Al Bazdawi (meninggal 390 H) dikenal

sebagai Al Bazdawi. Setelah ini tingkatan Al Maturidiyah dengan tokoh Abul Yusr Al

Bazdawi (421 H – 493 H), dikenal sebagai Muhammad bin Muhammad bin Husain Abdul

Kareem Al Bazdawi. Dia dikenal sebagai Syeikh dari Ahnaf setelah saudara tertuanya.

Golongan Maturidiyah adalah golongan rasionalis yang diatributkan kepada Al

Maturidi. Sumber Ushulud Dien mereka adalah rasio dan mengambil teks (Al Quran dan

Sunnah) sebagai sumber kedua setelah itu.Al Maturidiyah didirikan dalam rangka untuk

mengkounter golongan yang lain (seperti Mu’tazillah dan Ash’aris), akan tetapi tidak

disebut Al Maturidiyah hingga setelah kematiannya

Doktrin-doktrin teologi Al-Maturidi

a. Akal dan wahyu.

Dalam pemikiran teologinya, Al-Maturidi mendasarkan pada Al-Qur'an dan

akal dalam bab ini ia sama dengan Al-asy’ari. Menurut Al-Maturidi, mengetahui

Tuhan dan kewajiban mengetahui Tuhan dapat diketahui dengan akal. Kemampuan

akal dalam mengetahui dua hal tersebut sesuai dengan ayat-ayat Al-Qur'an yang

memerintahkan agar manusia menggunakan akal dalam usaha memperoleh

pengetahuan dan keimanannya terhadap Allah melalui pengamatan dan pemikiran

yang mendalam tentang makhluk ciptaannya. Kalau akal tidak mempunyai

kemampuan memperoleh pengetahuan tersebut, tentunya Allah tidak akan menyuruh

3

Page 7: ABU MANSUR AL.docx

manusia untuk melakukannya. Dan orang yang tidak mau menggunakan akal untuk

memperoleh iman dan pengetahuan mengenai Allah berarti meninggalkan kewajiban

yang diperintah ayat-ayat tersebut. Namun akal menurut Al-Maturidi, tidak mampu

mengetahui kewajiban-kewajiban lainnya. Dalam masalah baik dan buruk, Al-

Maturidi berpendapat bahwa penentu baik dan buruk sesuatu itu terletak pada suatu

itu sendiri, sedangkan perintah atau larangan syari’ah hanyalah mengikuti ketentuan

akal mengenai baik dan buruknya sesuatu. Dalam kondisi demikian, wahyu diperoleh

untuk dijadikan sebagai pembimbing.

1) Al-Maturidi membagi kaitan sesuatu dengan akal pada tiga macam, yaitu:

Akal dengan sendirinya hanya mengetahui kebaikan sesuatu itu;

2) Akal dengan sendirinya hanya mengetahui kebutuhan sesuatu itu;

3) Akal tidak mengetahui kebaikan dan keburukan sesuatu, kecuali dengan petunjuk

ajaran wahyu. Jadi, yang baik itu baik karena diperintah Allah, dan yang buruk itu

buruk karena larangan Allah. Pada korteks ini, Al-Maturidi berada pada posisi

tengah dari Mutazilah dan Al-Asy’ari.

b. Perbuatan manusia

Menurut Al-Maturidi perbuatan manusia adalah ciptaan Tuhan karena segala

sesuatu dalam wujud ini adalah ciptaannya. Dalam hal ini, Al-Maturidi

mempertemukan antara ikhtiar sebagai perbuatan manusia dan qudrat Tuhan sebagai

pencipta perbuatan manusia.

c. Kekuasaan dan kehendak mutlak Tuhan.

Menurut Al-Maturidi qudrat Tuhan tidak sewenang-wenang (absolut), tetapi

perbuatan dan kehendaknya itu berlangsung sesuai dengan hikmah dan keadilan yang

sudah ditetapkannya sendiri.

d. Sifat Tuhan.

Dalam hal ini faham Al-Maturidi cenderung mendekati faham mutzilah.

Perbedaan keduanya terletak pada pengakuan Al-Maturidi tentang adanya sifat-sifat

Tuhan, sedangkan mutazilah menolak adanya sifat-sifat Tuhan. Maturidiyah hanya

menetapkan delapan sifat saja bagi Allah Ta'ala, dengan versi yang berbeda-beda,

yaitu : al hayah (hidup), qudrah (kekuasaan), al ilmu, iradah (kehendak), as sam'u

(mendengar), al basharu (melihat), al kalam (berbicara) dan at takwin (pembentukan).

e. Melihat Tuhan

4

Page 8: ABU MANSUR AL.docx

Al-Maturidi mengatakan bahwa manusia dapat melihat Tuhan. Hal ini

diberitahukan oleh Al-Qur'an, antara lain firman Allah dalam surat Al-Qiyamah ayat

22dan 23. namun melihat Tuhan, kelak di akherat tidak dalam bentuknya (bila kaifa),

karena keadaan di akherat tidak sama dengan keadaan di dunia.

f. Kalam Tuhan

Al-Maturidi membedakan antara kalam yang tersusun dengan huruf dan

bersuara dengan kalam nafsi (sabda yang sebenarnya atau kalam abstrak). Kalam

nafsi adalah sifat qadim bagi Allah, sedangkan kalam yang tersusun dari huruf dan

suara adalah baharu (hadist).

g. Perbuatan manusia

Menurut Al-Maturidi, tidak ada sesuatu yang terdapat dalam wujud ini, kecuali

semuanya atas kehendak Tuhan, dan tidak ada yang memaksa atau membatasi

kehendak Tuhan kecuali karena ada hikmah dan keadilan yang ditentukan oleh

kehendak-Nya sendiri.

h. Pengutusan Rasul

Pandangan Al-Maturidi tidak jauh beda dengan pandangan mutazilah yang

berpendapat bahwa pengutusan Rasul ke tengah-tengah umatnya adalah kewajiban

Tuhan agar manusia dapat berbuat baik dan terbaik dalam kehidupannya.

i. Pelaku dosa besar

Al-Maturidi berpendapat bahwa orang yang berdosa besar tidak kafir dan tidak

kekal di dalam neraka walaupun ia mati sebelum bertobat.

5

Page 9: ABU MANSUR AL.docx

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Al-Maturidi dilahirkan disebuah kota kecil di daerah Samarkand yang bernama

Maturid. Al-Maturidi hidup pada masa khalifah Al-Mutawakil yang memerintah pada

tahun 232-274 H/847-861 M. karir pendidikan beliau lebih dikonsentrasikan untuk

menekuni bidang teologi dari pada fiqih.

Setelah beliau wafat, pemikran-pemikiran beliau berkembang dikalangan

pengikutnya sehingga terbentuklah suatu golongan yang bernama Al- Maturidiyah.

Doktrin-doktrin teologi al-Maturidiyah diantaranya akal dan wahyu, perbuatan manusia,

kekuasaan dan kehendak mutlak Tuhan, sifat Tuhan, melihat Tuhan kalam Tuhan,

perbuatan manusia, pengutusan Rasul dan dosa besar.

B. Saran-saran

Sangat berhati-hatilah dengan apa yang kamu ucapkan untuk Allah, karena Surat

Qaf, ayah 18, “setiap kata yang diucapkan akan ditulis oleh dua malaikat, Raqib dan

Atid” Juga berhati-hatilah dari buku-buku tafsir/terjemahan Quran yang menserupakan

Allah SWT dengan makhluk-Nya, dengan mensifati Dia dengan cahaya, tangan, betis,

wajah, duduk, arah, tempat dan sejenisnya. Allah bebas dari segala kelemahan dan segala

sesuatu penyerupaan dengan makhluk-Nya. Segala puji bagi Rabbul Alamien, Yang Esa

yang bersih dari segala penyerupaan dan segala sifat yang tidak pantas, dan dari segala

yang merendahkan yang dikatakan oleh orang yang tidak benar tentang Dia

6

Page 10: ABU MANSUR AL.docx

DAFTAR PUSTAKA

Rozak, Abdul & Anwar, Rohison, Ilmu Kalam. CV Pustaka Setia, Bandung, 2003

Nasution, Harun, Teologi Islam, UI Press, Jakarta, 1987

Nata, Abudin, Meteologi Study Islam, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2004

Hanafi, Teologi Islam, Bulan Bintang Jakarta, 1982

7