Upload
sugeng-riyadi
View
19
Download
1
Embed Size (px)
Citation preview
ABSTRACT
CORELLATION BETWEEN ONSET OF PAIN UNTIL OPERATIVE TREATMENT WITH POST-OPERATIVE LENGTH OF STAY IN CHILD
APENDICITIS PATIENT WHO TREATED IN SURGICAL WARDOF RSUD ARIFIN ACHMAD PEKANBARU
By
Putra Elba
Acute apendisitis is a disease need emergency treatment in child. Risk of perforation mostly finding in age 1-4 year that is 70-75%. The incidence of this case is 4:10.000 in age under 14 or approximately 80.000 cases in a year. Late medical treatment can cause complication that makes patients spend wore time in hospital. This study aimed determine the correlation between onset of pain until operative treatment with post-operative length of stay in child apendicitis patient who treated in surgical ward of RSUD Arifin Achmad Pekanbaru from January 2009 – June 2010. The method of this study was analytical correlative by using medical record of child apendicitis patient in surgical ward of RSUD Arifin Achmad Pekanbaru from January 2009 – June 2010. The study was held in November 2010 – January 2011. From 57 sampels, the results from onset of pain until operative treatment was 83,47±49,62 hours (median 78, interval 28-234 hours) and length of stay apendicitis post-operation was 4,36±2,02 days (median 4 days, interval 1-11 days). Spearman corellative test between onset of pain until operative treatment with post-operative length of stay showed p=0,000, r=0,464. The conclusion there was a signifificant medium correlation between onset of pain until operative treatment with post-operative length of stay in child apendicitis patient.
Key words : Onset of pain, Child apendicitis, Length of stay
iv
ABSTRAK
HUBUNGAN WAKTU MULAI NYERI HINGGA TINDAKAN OPERASI DENGAN LAMA PERAWATAN PASCA OPERASI
PADA PASIEN APENDISITIS ANAK YANG DIRAWAT DIBANGSAL BEDAH RSUD ARIFIN ACHMAD PEKANBARU
Oleh
Putra Elba
Apendisitis akut adalah suatu penyakit yang sering memerlukan tindakan emergensi pada anak. Risiko perforasi paling banyak pada usia 1 – 4 tahun yaitu 70 – 75 %. Insidensi kasus apendisitis didapatkan pada 4 :10000 pada anak umur dibawah 14 tahun atau kurang lebih 80.000 kasus dalam setahun. Keterlambatan penanganan pasien apendisitis dapat menyebabkan komplikasi, sehingga waktu perawatan di rumah sakit bertambah lama. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan lama waktu mulai nyeri hingga tindakan operasi dengan lama perawatan pasca operasi pada pasien apendisitis anak di RSUD Arifin Achmad Pekanbaru. Penelitian ini bersifat analitik korelatif yaitu dengan melihat data rekam medik pasien apendisitis anak di bangsal bedah RSUD Arifin Achmad Pekanbaru periode Januari 2009 – Juni 2010. Penelitian dilakukan pada bulan November 2010 - Januari 2011. Dari 57 pasien yang diteliti, didapatkan gambaran lama waktu mulai nyeri hingga operasi yaitu 83,47 ± 49,62 jam (median 78, rentang 28 – 234 jam) dan gambaran lama perawatan pasca operasi apendisitis yaitu 4,36 ± 2,02 hari (median 4 hari, rentang 1 – 11 hari). Hasil uji korelasi Spearman antara lama waktu mulai nyeri hingga tindakan operasi dengan lama perawatan pasca operasi didapatkan p=0,000 dan r=0,464. Kesimpulan penelitian yaitu terdapat korelasi antara lama waktu mulai nyeri hingga tindakan operasi dengan lama perawatan pasca operasi apendisitis.
Kata kunci : waktu mulai nyeri, lama perawatan, apendisitis anak
v
KATA PENGANTAR
Puji syukur tidak akan pernah berhenti ke hadirat Allah SWT, Tuhan
Semesta Alam atas segala rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan tugas akhir skripsi dengan judul “Hubungan Waktu Mulai Nyeri
Hingga Tindakan Operasi Dengan Lama Perawatan Pasca Operasi Pada Pasien
Apendisitis Anak Yang di Rawat di Bangsal Bedah RSUD Arifin Achmad
Pekanbaru Periode Januari 2009 – Juni 2010“. Tujuan skripsi ini adalah untuk
memenuhi persyaratan dalam mencapai gelar Sarjana Kedokteran di Fakultas
Kedokteran Universitas Riau.
Penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang turut
membantu hingga selesainya skripsi ini. Ucapan terima kasih ini penulis
sampaikan kepada:
1. dr. Taswin Yacob SpS selaku Dekan Fakultas Kedokteran Universitas
Riau dan seluruh staf pengajar yang telah mendidik penulis.
2. dr. Tubagus Odih R W SpBA, dan Zahtamal SKM M.Kes selaku
pembimbing I dan II yang telah meluangkan waktu, pikiran, perhatian,
bimbingan, ilmu, petunjuk, nasehat serta motivasi kepada penulis demi
kesempurnaan tugas akhir ini.
3. dr. Afdal SpU dan dr. Mona Amelia, M.Biomed selaku dosen penguji
yang telah memberikan kritik dan sarannya.
4. Ibu Fifia Chandra, SKM MKM selaku supervisi atas masukannya.
5. dr. Ismawati M.Biomed, dan dr. Fauziah Andrini M.Kes, selaku Penasehat
Akademis yang selama ini telah banyak memberikan bimbingan dan
semangat kepada penulis.
vi
6. Teristimewa buat ayahanda Bastian M, S.Sos dan ibunda Elismawati serta
adikku Dwilistari, yang tiada lelah berjuang dan selalu berdo´a sehingga
penulis bisa sampai di jenjang pendidikan kedokteran. Mereka adalah
motivator terbesar penulis agar tetap menjadi lebih baik.
7. Pegawai Akademis Fakultas Kedokteran Universitas Riau atas segala
bantuan yang telah diberikan.
8. Sahabat-sahabatku dalam ikatan keluarga kosan cemara 45 yang telah
banyak membantu, semangat, do’a dan motivasinya kepada penulis.
9. Keluarga besar mahasiswa Fakultas Kedokteran, khususnya Angkatan
2007 dan semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan masing-masing
yang telah membantu dan memberikan doa agar selesainya tugas akhir
skripsi ini.
Namun demikian, penulis menyadari skripsi ini masih jauh dari
kesempurnaan, karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari para
pembaca. Akhir kata, semoga tugas akhir skripsi ini dapat menjadi suatu amal
ibadah di sisi-Nya, bermanfat bagi perluasan pengetahuan kita dan untuk referensi
penelitian selanjutnya.
Pekanbaru, 07 Januari 2011
Penulis
vii