3
ABSTRAK Nicyla Stevia Suzan, 210210147, Frekuensi Hipermetropia dan Presbiopia pada Kegiatan Bakti Sosial di Gereja HKBP Judea Kecamatan Marelan. Skripsi. Fakultas Kedokteran, Universitas Methodist Indonesia Medan Latar Belakang : Sekitar 148 juta (51%) penduduk di Amerika Serikat memakai alat pengkoreksi gangguan refraksi, yang menggunakan lensa kontak mencapai 34 juta orang. Prevalensi hipermetropia mencapai titik terendah di sekitar usia 24 bulan namun naik dan tetap lebih tinggi setelah usia itu. Insiden tertinggi presbiopia terjadi pada usia 42 hingga 44 tahun. Metode : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui frekuensi penderita hipermetropia dan presbiopia pada kegiatan Bakti Sosial di Gereja HKBP Judea Kecamatan Marelan. Tujuan khusus adalah mengetahui frekuensi penderita hipermetropia dan presbiopia berdasarkan jenis kelamin dan kelompok usia. Penelitian ini bersifat analitik dengan pendekatan retrospektif. Populasi penelitian ini adalah seluruh pasien yang memeriksakan matanya pada tanggal 16 Juni 2013, dan sampel di ambil dengan metode total sampling dimana seluruh populasi dijadikan sampel. Data yang diperoleh dari data primer dan dituangkan dalam bentuk tabel. Hasil : Hasil penelitian menunjukkan frekuensi penderita presbiopia dengan persentase terbanyak yaitu 54 orang (65%), pada jenis kelamin perempuan 37,4% yaitu 31 orang dan pada kelompok usia 50 – 59 tahun dengan jumlah 20 orang (37%). iv

Abs Trak

Embed Size (px)

DESCRIPTION

meedicine

Citation preview

ABSTRAK

Nicyla Stevia Suzan, 210210147, Frekuensi Hipermetropia dan Presbiopia pada Kegiatan Bakti Sosial di Gereja HKBP Judea Kecamatan Marelan.Skripsi. Fakultas Kedokteran, Universitas Methodist Indonesia MedanLatar Belakang : Sekitar 148 juta (51%) penduduk di Amerika Serikat memakai alat pengkoreksi gangguan refraksi, yang menggunakan lensa kontak mencapai 34 juta orang. Prevalensi hipermetropia mencapai titik terendah di sekitar usia 24 bulan namun naik dan tetap lebih tinggi setelah usia itu. Insiden tertinggi presbiopia terjadi pada usia 42 hingga 44 tahun.Metode : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui frekuensi penderita hipermetropia dan presbiopia pada kegiatan Bakti Sosial di Gereja HKBP Judea Kecamatan Marelan. Tujuan khusus adalah mengetahui frekuensi penderita hipermetropia dan presbiopia berdasarkan jenis kelamin dan kelompok usia. Penelitian ini bersifat analitik dengan pendekatan retrospektif. Populasi penelitian ini adalah seluruh pasien yang memeriksakan matanya pada tanggal 16 Juni 2013, dan sampel di ambil dengan metode total sampling dimana seluruh populasi dijadikan sampel. Data yang diperoleh dari data primer dan dituangkan dalam bentuk tabel.Hasil : Hasil penelitian menunjukkan frekuensi penderita presbiopia dengan persentase terbanyak yaitu 54 orang (65%), pada jenis kelamin perempuan 37,4% yaitu 31 orang dan pada kelompok usia 50 59 tahun dengan jumlah 20 orang (37%).Simpulan : Berdasarkan penelitian ini dapat disimpulkan bahwa frekuensi terbanyak adalah penderita presbiopia. Kata kunci : frekuensi, kelainan refraksi, Bakti Sosial Gereja HKBP Judea Kecamatan Marelan

ABSTRACT

Nicyla Stevia Suzan, 210210147, Frequency of Hypermetropia and Presbyopia in Social Activities in HKBP Judea Districts Marelan.Mini Thesis, Faculty of Medicine, Indonesia Methodist University.Background : Approximately 148 million (51%) of the population in the United States wear a corrective refractive errors, who use contact lenses reached 34 million people. Prevalence of hypermetropia reached its lowest point around the age of 24 months, but increased and remained higher after that age. The highest incidence of presbyopia occurs at age 42 to 44 years. Methods : This study aims to determine the frequency of patients with hypermetropia and presbyopia in social activities HKBP Judea districts Marelan. The spesific objective was to determine the frequency of hypermetropia and presbyopia patients by sex and age group. This study is a retrospective analytic approach. The study population was all patients who examined her on June 16, 2013 and the sample was taken with a total sampling method in which the entire population sampled. Data obtained from primary data and set forth in tabular form.

Results : The results showed the frequency of patients with presbyopia with the highest percentage is 54 people (65%), the female gender is 37.4% are 31 people and in the age group 50 59 years the number of 20 persons (37%).

Conclusion : Based on this study it can be concluded that the highest frequency is presbyopia sufferers.

Keywords : frequency, refractive disorders, social service HKBP Judea District of Marelan

v