Upload
hengkihanggara
View
14
Download
2
Embed Size (px)
DESCRIPTION
nursing study
Citation preview
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Aborsi merupakan salah satu masalah di masyarakat karena memberikan dampak negatif
bagi kesehatan serta dapat mengakibatkan kematian pada ibu dan janin. Sebagaimana diketahui
salah satu penyebab kematian ibu melahirkan adalah perdarahan ,infeksi dan eklampsia. Hal itu
terjadi karena disebabkan oleh tindakkan aborsi salah satunya yang tidak mengikuti standar
prosedur serta aspek legal aborsi. hingga saat ini aborsi masih merupakan masalah kontroversial
di masyarakat. Di satu pihak aborsi dianggap ilegal dan dilarang oleh agama tetapi masyarakat
cenderung masih melakukan dan menyembunyikan tindakan aborsi, di lain pihak aborsi terjadi di
masyarakat. Ini terbukti dari berita yang ditulis di surat kabar tentang terjadinya aborsi di
masyarakat. Dari semua itu saya membuat penilitian yang berjudul aborsi ini bertujuan untuk
menyampaikan tetang sisi negatif dari aborsi
BAB II
ISI
ABORSI
B. Definisi
Pengertian aborsi menurut Organisasi Kesehatan Dunia. (WHO) mendefinisikan bahwa
aborsi adalah suatu tindakkan mengakhiri kehamilan sebelum janin dapat hidup di luar
kandungan kurang dari 22 minggu sebelum waktu melahirkan Atau Pengeluaran hasil konsepsi
kehamilan sebelum janin dapat hidup diluar kandungan yang beratnya kurang dari 500 gram atau
kurang dari 20 minggu sebelum masa waktu kelahiran
aborsi adalah berakhirnya/ gugurnya kehamilan sebelum kehamilan mencapai usia 20 minggu,
yaitu sebelum janin dapat hidup di luar kandungan secara mandiri ( Suryono Ekotomo dkk,
2001:31 ).
Ada tiga macam jenis aborsi yang sering terjadi di masyarakat indonesia, yaitu:
aborsi spontan( Abortus Spontaneous ) dimana aborsi terjadi secara alami, tanpa
intervensi atau tindakan medis
aborsi provokatus kriminalis (Abortus provocatus kriminalis) ( ilegal ) adalah aborsi
yang direncanakan melalui tindakan medis dengan obat-obatan, tindakan bedah, atau
tindakan lain yang menyebabkan pendarahan pada rahim dan vagina
Aborsi provokatus terapeutik medis (Abortus provocatus therapeuticus) ( legal ) adalah
pengguguran kandungan buatan yang dilakukan atas indikasi medik.Sebagai contoh,
calon ibu yang sedang hamil tetapi mempunyai penyakit darah tinggi menahun atau
penyakit jantung yang parah yang dapat membahayakan baik calon ibu maupun janin
yang dikandungnya.Tetapi ini semua atas pertimbangan medis yang matang dan tidak
tergesa-gesa
C. Metode yang digunakan dalam melakukan tindakkan aborsi
Pil aborsi
Selama bertahun-tahun, warga Prancis, Swedia, dan Inggris sudah terbiasa menggunakan pil atau obat tertentu untuk menggugurkan kandungannya. Obat tersebut bisa diperoleh dari dokter dan tidak perlu melakukan operasi saat aborsi.
Suction
Pada usia kehamilan 5-12 minggu, prosedur sedot ini bisa dilakukan untuk
menggugurkan kandungan. Sebagaimana dilansir dari Contraception About, prosesnya
relatif cepat dan biasanya memiliki angka kesuksesan tinggi.
Kuret atau Dilation and Curettage (D&C)
Metode aborsi yang satu ini adalah termasuk prosedur yang cukup mengerikan. Pasalnya
pisau tajam dimasukkan ke dalam rahim melalui organ intim wanita untuk mencabik-
cabik janin. Potongan janin kemudian dikeluarkan demi membersihkan rahim.
Ekstraksi atau Intact Dilation and Extraction (D&X)
Ekstraksi merupakan metode aborsi yang paling kontroversial karena dilakukan pada
minggu ke-21 usia kehamilan. Sebab batas melakukan aborsi biasanya adalah di bawah
usia 20 minggu kehamilan. Metode ini hanya boleh dilakukan untuk menyelamatkan
nyawa ibu yang terancam.
Induction abortion
Metode mengakhiri kehamilan ini dilakukan pada trimester kedua atau ketiga usia
kehamilan. Metode ini biasanya dilakukan hanya jika ada masalah pada janin atau ibu
hamil. Selama proses mengakhiri kehamilan, ibu diberi obat-obatan agar bisa kontraksi
dan melahirkan bayinya.
Dari semua tindakkan aborsi di atas yang paling sering dilakukan di masyarakat adalah Abortus
Provokatus Kriminalis ( ilegal) Secara kita tau Abortus Provokatus Kriminalis Merupakan aborsi
yang sengaja dilakukan oleh tenaga medis/non-medis yang tidak kompeten, serta tidak
memenuhi syarat dan cara-cara yang dibenarkan oleh peraturan perundangan. tanpa adanya
indikasi medik (ilegal) atas permintaan seorang wanita yang penggugurannya dilakukan dengan
menggunakan cara alat-alat atau obat-obat tertentu untuk mengakhiri kehamilan
26%
43%
30%
data penelitian departemen kesehatan RI di tahun 2013 berdasarkan jenis aborsi
Abortus spontaneus
Abortus Provokatus Kriminalis
Abortus provokatus terapeutik /medis
Departemen Kesehatan RI (2003) menyatakan tingkat abortus di Indonesia masih cukup tinggi
dari 2,3 juta kasus yang terjadi, di Indonesia, sekitar 0,6 juta terjadi secara abortus spontaneous
1 juta aborsi provokatus kriminalis . 0,7 Aborsi provokatus terapeutik / medis.
D. faktor utama penyebab terjadinya aborsi Provokatus Kriminalis
adalah pergaulan bebas remaja yang menyebabkan terjadinya seks bebas hingga
mengakibatkan hamil di luar nikah, kurangnya control dan pengawasan di lingkungan masyrakat
terhadap pergaulan bebas, masuknya dampak negatif dari budaya asing, kurangnya kesadaran
akan bahaya aborsi itu sendiri bagi kesehatan
Alasan individu melakukan abortus provokatus kriminalis ( ilegal )
1. Kehamilan di luar nikah yang tidak di rencanakan dan di inginkan pada remaja
2. Kehamilan yang terjadi akibat perkosaan atau akibat incest (hubungan antar keluarga).
3. ketidak siapan seorang wanita menjadi seorang ibu
4. memiliki anak yang sama gendernya
5. janin yang di dalam kandungan cacat ketika lahir
6. keterbatasan akan karir yang di inginkan
7. pemikiran akan janin hasil hubungan di luar nikah akan membawa aib bagi keluarga
Pada kasus Abortus Provokatus Kriminalis terdapat efek dari aborsi. Efek aborsi di bagi menjadi 2 yaitu :
1. Efek Jangka Pendek
Rasa sakit yang intens
Terjadi kebocoran uterus
Pendarahan yang banyak
Infeksi
Bagian bayi yang tertinggal di dalam
Shock/Koma
Merusak organ tubuh lain
Kematian