8
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Aborsi merupakan salah satu masalah di masyarakat karena memberikan dampak negatif bagi kesehatan serta dapat mengakibatkan kematian pada ibu dan janin. Sebagaimana diketahui salah satu penyebab kematian ibu melahirkan adalah perdarahan ,infeksi dan eklampsia. Hal itu terjadi karena disebabkan oleh tindakkan aborsi salah satunya yang tidak mengikuti standar prosedur serta aspek legal aborsi. hingga saat ini aborsi masih merupakan masalah kontroversial di masyarakat. Di satu pihak aborsi dianggap ilegal dan dilarang oleh agama tetapi masyarakat cenderung masih melakukan dan menyembunyikan tindakan aborsi, di lain pihak aborsi terjadi di masyarakat. Ini terbukti dari berita yang ditulis di surat kabar tentang terjadinya aborsi di masyarakat. Dari semua itu saya membuat penilitian yang berjudul aborsi ini bertujuan untuk menyampaikan tetang sisi negatif dari aborsi

Aborsi Merupakan Salah Satu Masalah Di Masyarakat Karena Memberikan Dampak Negatif Bagi Kesehatan Serta Dapat Mengakibatkan Kematian Pada Ibu Dan Janin

Embed Size (px)

DESCRIPTION

nursing study

Citation preview

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Aborsi merupakan salah satu masalah di masyarakat karena memberikan dampak negatif

bagi kesehatan serta dapat mengakibatkan kematian pada ibu dan janin. Sebagaimana diketahui

salah satu penyebab kematian ibu melahirkan adalah perdarahan ,infeksi dan eklampsia. Hal itu

terjadi karena disebabkan oleh tindakkan aborsi salah satunya yang tidak mengikuti standar

prosedur serta aspek legal aborsi. hingga saat ini aborsi masih merupakan masalah kontroversial

di masyarakat. Di satu pihak aborsi dianggap ilegal dan dilarang oleh agama tetapi masyarakat

cenderung masih melakukan dan menyembunyikan tindakan aborsi, di lain pihak aborsi terjadi di

masyarakat. Ini terbukti dari berita yang ditulis di surat kabar tentang terjadinya aborsi di

masyarakat. Dari semua itu saya membuat penilitian yang berjudul aborsi ini bertujuan untuk

menyampaikan tetang sisi negatif dari aborsi

BAB II

ISI

ABORSI

B. Definisi

Pengertian aborsi menurut Organisasi Kesehatan Dunia. (WHO) mendefinisikan bahwa

aborsi adalah suatu tindakkan mengakhiri kehamilan sebelum janin dapat hidup di luar

kandungan kurang dari 22 minggu sebelum waktu melahirkan Atau Pengeluaran hasil konsepsi

kehamilan sebelum janin dapat hidup diluar kandungan yang beratnya kurang dari 500 gram atau

kurang dari 20 minggu sebelum masa waktu kelahiran

aborsi adalah berakhirnya/ gugurnya kehamilan sebelum kehamilan mencapai usia 20 minggu,

yaitu sebelum janin dapat hidup di luar kandungan secara mandiri ( Suryono Ekotomo dkk,

2001:31 ).

Ada tiga macam jenis aborsi yang sering terjadi di masyarakat indonesia, yaitu:

aborsi spontan( Abortus Spontaneous ) dimana aborsi terjadi secara alami, tanpa

intervensi atau tindakan medis

aborsi provokatus kriminalis (Abortus provocatus kriminalis) ( ilegal ) adalah aborsi

yang direncanakan melalui tindakan medis dengan obat-obatan, tindakan bedah, atau

tindakan lain yang menyebabkan pendarahan pada rahim dan vagina

Aborsi provokatus terapeutik medis (Abortus provocatus therapeuticus) ( legal ) adalah

pengguguran kandungan buatan yang dilakukan atas indikasi medik.Sebagai contoh,

calon ibu yang sedang hamil tetapi mempunyai penyakit darah tinggi menahun atau

penyakit jantung yang parah yang dapat membahayakan baik calon ibu maupun janin

yang dikandungnya.Tetapi ini semua atas pertimbangan medis yang matang dan tidak

tergesa-gesa

C. Metode yang digunakan dalam melakukan tindakkan aborsi

Pil aborsi

Selama bertahun-tahun, warga Prancis, Swedia, dan Inggris sudah terbiasa menggunakan pil atau obat tertentu untuk menggugurkan kandungannya. Obat tersebut bisa diperoleh dari dokter dan tidak perlu melakukan operasi saat aborsi.

Suction

Pada usia kehamilan 5-12 minggu, prosedur sedot ini bisa dilakukan untuk

menggugurkan kandungan. Sebagaimana dilansir dari Contraception About, prosesnya

relatif cepat dan biasanya memiliki angka kesuksesan tinggi.

Kuret atau Dilation and Curettage (D&C)

Metode aborsi yang satu ini adalah termasuk prosedur yang cukup mengerikan. Pasalnya

pisau tajam dimasukkan ke dalam rahim melalui organ intim wanita untuk mencabik-

cabik janin. Potongan janin kemudian dikeluarkan demi membersihkan rahim.

Ekstraksi atau Intact Dilation and Extraction (D&X)

Ekstraksi merupakan metode aborsi yang paling kontroversial karena dilakukan pada

minggu ke-21 usia kehamilan. Sebab batas melakukan aborsi biasanya adalah di bawah

usia 20 minggu kehamilan. Metode ini hanya boleh dilakukan untuk menyelamatkan

nyawa ibu yang terancam.

Induction abortion

Metode mengakhiri kehamilan ini dilakukan pada trimester kedua atau ketiga usia

kehamilan. Metode ini biasanya dilakukan hanya jika ada masalah pada janin atau ibu

hamil. Selama proses mengakhiri kehamilan, ibu diberi obat-obatan agar bisa kontraksi

dan melahirkan bayinya.

Dari semua tindakkan aborsi di atas yang paling sering dilakukan di masyarakat adalah Abortus

Provokatus Kriminalis ( ilegal) Secara kita tau Abortus Provokatus Kriminalis Merupakan aborsi

yang sengaja dilakukan oleh tenaga medis/non-medis yang tidak kompeten, serta tidak

memenuhi syarat dan cara-cara yang dibenarkan oleh peraturan perundangan. tanpa adanya

indikasi medik (ilegal) atas permintaan seorang wanita yang penggugurannya dilakukan dengan

menggunakan cara alat-alat atau obat-obat tertentu untuk mengakhiri kehamilan

26%

43%

30%

data penelitian departemen kesehatan RI di tahun 2013 berdasarkan jenis aborsi

Abortus spontaneus

Abortus Provokatus Kriminalis

Abortus provokatus terapeutik /medis

Departemen Kesehatan RI (2003) menyatakan tingkat abortus di Indonesia masih cukup tinggi

dari 2,3 juta kasus yang terjadi, di Indonesia, sekitar 0,6 juta terjadi secara abortus spontaneous

1 juta aborsi provokatus kriminalis . 0,7 Aborsi provokatus terapeutik / medis.

D. faktor utama penyebab terjadinya aborsi Provokatus Kriminalis

adalah pergaulan bebas remaja yang menyebabkan terjadinya seks bebas hingga

mengakibatkan hamil di luar nikah, kurangnya control dan pengawasan di lingkungan masyrakat

terhadap pergaulan bebas, masuknya dampak negatif dari budaya asing, kurangnya kesadaran

akan bahaya aborsi itu sendiri bagi kesehatan

Alasan individu melakukan abortus provokatus kriminalis ( ilegal )

1. Kehamilan di luar nikah yang tidak di rencanakan dan di inginkan pada remaja

2. Kehamilan yang terjadi akibat perkosaan atau akibat incest (hubungan antar keluarga).

3. ketidak siapan seorang wanita menjadi seorang ibu

4. memiliki anak yang sama gendernya

5. janin yang di dalam kandungan cacat ketika lahir

6. keterbatasan akan karir yang di inginkan

7. pemikiran akan janin hasil hubungan di luar nikah akan membawa aib bagi keluarga

Pada kasus Abortus Provokatus Kriminalis terdapat efek dari aborsi. Efek aborsi di bagi menjadi 2 yaitu :

1. Efek Jangka Pendek

Rasa sakit yang intens

Terjadi kebocoran uterus

Pendarahan yang banyak

Infeksi

Bagian bayi yang tertinggal di dalam

Shock/Koma

Merusak organ tubuh lain

Kematian

2. Efek Jangka Panjang

Tidak dapat hamil kembali

Keguguran Kandungan

Kehamilan Tubal

Kelahiran Prematur

Gejala peradangan di bagian pelvis

Hysterectom