20
KATA PENGANTAR Puji syukur alhamdulillah penulis sampaikan atas kehadirat Allah SWT. yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat dan salam tak lupa pula penulis sampaikan kepada Nabi Muhammad SAW yang diutus untuk menjadi rahmat sekalian alam. Seiring dengan itu, tidak lupa penulis ucapkan terimakasih kepada dosen pembimbing yang telah memberikan motivasi dalam menyelesaikan makalah ini. Dalam makalah ini menjelaskan secara ringkas mengenai Pandangan Islam terhadap Aborsi dalam Dunia Kesehatan. Akan tetapi, Penulis menyadari akan kekurangan dari makalah ini. Karena “Tak ada gading yang tak retak”. Setiap kesalahan tidak akan luput dalam penulisan makalah ini. Oleh karena itu, saran dan masukan dari berbagai pihak sangat penulis harapkan untuk penyempurnaan makalah ini dan semoga dengan selesainya makalah ini dapat berguna bagi pembaca. Penulis 1

Aborsi Dalam Perspektif Islam

Embed Size (px)

DESCRIPTION

aborsi dalam pandangan islm

Citation preview

Page 1: Aborsi Dalam Perspektif Islam

KATA PENGANTAR

Puji syukur alhamdulillah penulis sampaikan atas kehadirat Allah SWT. yang telah

melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah

ini dengan baik. Shalawat dan salam tak lupa pula penulis sampaikan kepada Nabi

Muhammad SAW yang diutus untuk menjadi rahmat sekalian alam. Seiring dengan itu,

tidak lupa penulis ucapkan terimakasih kepada dosen pembimbing yang telah

memberikan motivasi dalam menyelesaikan makalah ini.

Dalam makalah ini menjelaskan secara ringkas mengenai Pandangan Islam terhadap

Aborsi dalam Dunia Kesehatan. Akan tetapi, Penulis menyadari akan kekurangan dari

makalah ini. Karena “Tak ada gading yang tak retak”. Setiap kesalahan tidak akan luput

dalam penulisan makalah ini. Oleh karena itu, saran dan masukan dari berbagai pihak

sangat penulis harapkan untuk penyempurnaan makalah ini dan semoga dengan

selesainya makalah ini dapat berguna bagi pembaca.

Penulis

1

Page 2: Aborsi Dalam Perspektif Islam

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................... i

DAFTAR ISI........................................................................................................ ii

BAB I PENDAHULUAN................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang…………………………………………………………… 1

1.2 Tujuan……………………………………………………...…………...… 2

BAB II PEMBAHASAN...................................................................................... 3

A. Pengertian Aborsi..…………...…………………………………….…….. 3

B. Kasus-kasus Aborsi……………………..………………….…………...... 5

BAB III ABORSI DALAM PANDANGAN ISLAM……………………….... 8

BAB IV PENUTUP............................................................................................ 10

A. KESIMPULAN........................................................................................... 10

B. SARAN......................................................................................................... 11

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................... iii

2

Page 3: Aborsi Dalam Perspektif Islam

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Dunia tidak hanya telah diporak - porandakan oleh peperangan politis,

keberingasan kriminal ataupun ketergantungan akan obat bius, tetapi juga

datang dari jutaan ibu yang mengakhiri hidup janinnya. Aborsi telah menjadi

penghancur kehidupan umat manusia terbesar sepanjang sejarah dunia.

Hasil riset Allan Guttmacher Institute ( 1989 ) melaporkan bahwa setiap

tahun sekitar 55 juta bayi digugurkan. Angka ini memberikan bukti bahwa

setiap hari 150.658 bayi dibunuh, atau setiap menit 105 nyawa bayi direnggut

sewaktu masih dalam kandungan. Janin : ( Manusia dalam Rahim )

Pengguguran kandungan alias aborsi ( abortus, bahasa Latin ) secara umum

dapat dipilah dalam dua kategori, yakni aborsi alami ( abortus natural ) dan

aborsi buatan ( abortus provocatus ), yang termasuk didalamnya abortus

provocatus criminalis, yang merupakan tindak kejahatan dan dilarang di

Indonesia ( diatur dalam pasal 15 ayat 2 Undang - undang Republik Indonesia

Nomor 23 Tahun 1992 ).A. Aborsi tidak hanya dilakukan oleh para wanita

berstatus istri yang bermaksud menghentikan kelangsungan kandungannya,

tetapi juga banyak penyandang hamil pra-nikah melakukannya.

Kecenderungan melakukan aborsi ini tak lepas dari pandangan terhadap

hakikat kapan kehidupan anak manusia dimulai.

Terlepas dari persoalan apakah pelaku aborsi melakukannya atas dasar

pertimbangan kesehatan (abortus provokatus medicialis) atau memang

melakukannya atas dasar alasan lain yang kadang kala tidak dapat diterima

oleh akal sehat, seperti kehamilan yang tidak dikehendaki (hamil diluar

nikah) atau takut melahirkan ataupun karena takut tidak mampu

membesarkan anak karena minimnya kondisi perekonomian keluarga, tetap

saja angka kematian akibat aborsi begitu mencengangkan dan sangat

3

Page 4: Aborsi Dalam Perspektif Islam

memprihatinkan. Data WHO (World Health Organization) menyebutkan

bahwa 15-50% kematian ibu disebabkan oleh pengguguran kandungan yang

tidak aman. Dari 20 juta pengguguran kandungan tidak aman yang dilakukan

tiap tahun, ditemukan 70.000 perempuan meninggal dunia. Dengan kata lain,

1 dari 8 ibu meninggal dunia akibat aborsi yang tidak aman.1

Aborsi merupakan masalah yang kompleks, mencakup nilai-nilai religius,

etika, moral dan ilmiah serta secara spesifik sebagai masalah biologi.

B. TUJUAN

1. Tujuan Umum

a. Agar mahasiswa dapat menjelaskan tentang Aborsi.

b. Agar mahasiswa dapat mengantisipasi hal tersebut agar tidak

melanggar Norma Agama.

2. Tujuan Khusus

a. Agar mahasiswa dapat mampu memahami Aborsi.

b. Agar mahasiswa dapat menjelaskan tentang Aborsi.

c. Agar Mahasiswa mengetahui bagaimana Islam memandang Aborsi.

1 Ade Maman Suherman, Pengantar Perbandingan Sistem Hukum, PT RajaGrafindo Persada, Jakarta, 2004, hlm. 224.

4

Page 5: Aborsi Dalam Perspektif Islam

BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN ABORSI

Dalam mendefenisikan aborsi, terdapat sejumlah pendapat yang berbeda

satu sama lain, diantaranya adalah: Pertama, menurut Fact About Abortion,

info Kit on Woman‟s Health, aborsi didefenisikan sebagai penghentian

kehamilan setelah tertanamnya telur (ovum) yang telah dibuahi dalam rahim

(uterus), sebelum usia janin (fetus) mencapai usia 20 minggu. Kedua,

terjadinya keguguran janin; melakukan abortus sebagai melakukan

pengguguran (dengan sengaja karena tidak menginginkan bakal bayi yang

dikandung itu).2

Secara umum istilah aborsi diartikan sebagai pengguguran kandungan,

yaitu dikeluarkannya janin sebelum waktunya, baik itu secara sengaja

ataupun tidak. Biasanya dilakukan saat janin masih berusia muda (sebelum

bulan keempat masa kehamilan).

Sedangkan di dalam hukum pidana Islam, aborsi yang dikenal sebagai

tindak pidana atas janin atau pengguguran kandungan terjadi apabila terdapat

suatu perbuatan maksiat yang mengakibatkan terpisahnya janin dari ibunya.3

Aborsi sebagai suatu pengguguran kandungan yang dilakukan oleh wanita

akhir-akhir ini mempunyai sejumlah alasan yang berbeda-beda. Banyak

alasan mengapa wanita melakukan aborsi, diantaranya disebabkan oleh hal-

hal sebagai berikut :

1. Alasan sosial ekonomi untuk mengakhiri kehamilan dikarenakan tidak

mampu membiayai atau membesarkan anak.

22 Ibid, hlm. 22533 Ahmad Wardi Muslich, Hukum Pidana Islam, Sinar Grafika, Jakarta, 2005, hlm. 221.

5

Page 6: Aborsi Dalam Perspektif Islam

2. Adanya alasan bahwa seorang wanita tersebut ingin membatasi atau

menangguhkan perawatan anak karena ingin melanjutkan pendidikan atau

ingin mencapai suatu karir tertentu.

3. Alasan usia terlalu muda atau terlalu tua untuk mempunyai bayi.

4. Akibat adanya hubungan yang bermasalah (hamil diluar nikah) atau

kehamilan karena perkosaan dan incest sehingga seorang wanita

melakukan aborsi karena menganggap kehamilan tersebut merupakan aib

yang harus ditutupi.

5. Alasan bahwa kehamilan akan dapat mempengaruhi kesehatan baik bagi si

ibu maupun bayinya. Mungkin untuk alasan ini aborsi dapat dibenarkan.

Aborsi dikalangan remaja masih merupakan hal yang tabu, jangankan

untuk dibicarakan apalagi untuk dilakukan. Aborsi itu sendiri ada 3 macam

:

1. ME ( Menstrual Extraction ) : Dilakukan 6 minggu dari menstruasi

terakhir dengan penyedotan. Tindakan aborsi ini sangat sederhana dan

secara psikologis juga tidak terlalu " berat " karena masih dalam bentuk

gumpalan darah, belum berbentuk janin.

2. Diatas 12 minggu, masih dianggap normal dan termasuk tindakan

aborsi yang sederhana.

3. Aborsi diatas 18 minggu, tidak dilakukan di klinik tetapi di rumah sakit

besar. Tetapi bagi kalangan pecandu atau pekerja seks aborsi seringkali

terjadi saat usia kehamilan sudah diatas 18 minggu. Biasanya mereka

akan mendatangi klinik - klinik yang mereka ketahui dan mereka

seringkali tidak memikirkan efek samping bagi tubuh mereka sendiri.

Mereka melakukan aborsi ini karena mereka tidak menginginkan

kehamilan tersebut dan terkadang mereka melakukan ini karena tidak

ingin menularkan virus pada bayi mereka, dikarenakan sebagian dari

mereka mengetahui bahwa mereka telah terinfeksi virus, tetapi

bagaimana jika mereka tidak mengetahui jika mereka terinfeksi virus

dan menginginkan bayi tersebut lahir ? Ada juga dari mereka yang

memilih cara - cara alternatif, seperti melakukannya sendiri dengan

6

Page 7: Aborsi Dalam Perspektif Islam

meminum jamu peluntur, loncat - loncat, mengurut perut, sampai

memasukan benda - benda tertentu kedalam rahim dan ada juga

meminta bantuan orang yang mampu mengatasi hal tersebut seperti

mendatangi dukun dan sebagainya.

Di Indonesia sendiri pengguguran kandungan tidak asing lagi.

Semakin banyaknya pecandu yang ada dan banyaknya juga pekerja seks

maka tingkat pengguguran kandungan pun semakin meningkat. Dan ini

yang harus kita waspadai dan perhatikan. Sebaiknya jika ingin

melakukan aborsi diperhatikan dahulu apa memang perlu adanya

tindakan aborsi tersebut. Remaja hamil, baik yang menempuh aborsi

maupun yang meneruskan kehamilannya, membutuhkan banyak biaya

untuk pelaksaan aborsi atau untuk perawatan juga biaya perawatan

kehamilan dan kelahiran anaknya. Berbeda dengan remaja yang

melakukan aborsi, remaja yang melahirkan anak umumnya

mendapatkan bantuan dari orang tua . Dari responden yang melahirkan,

sekitar 15% biaya ditanggung bersama dengan pasangan dan 11%

ditanggung oleh pasangan. Sebagian besar mereka tidak memeriksa

kandungannya secara rutin karena merasa malu keluar rumah dengan

perut besar tidak lama setelah menikah atau tanpa menikah. Mereka rata

- rata baru memeriksa kandungannya setelah berusia lebih dari 4 bulan.

Empat bulan pertama kehamilan adalah periode yang berusaha

disembunyikan dan bahkan digugurkan.

B. KASUS - KASUS ABORSI

Seorang pecandu yang sudah biasa memiliki pengalaman pernah

melakukan aborsi karena ia dulu memakai narkoba. Karena untuk

mendapatkan drugs ia memerlukan uang banyak untuk memenuhi

kebutuhannya itu dan ia pun rela sampai menjual dirinya agar mendapatkan

drugs. Karena pekerjaan yang menurutnya sangat menyiksa dirinya itu ia pun

tidak menggunakan kondom dan ia sampai ke tahap hamil, tanpa mengetahui

siapa ayah dari bayinya tersebut. Ia terus berusaha mencari uang lebih untuk

7

Page 8: Aborsi Dalam Perspektif Islam

kebutuhan drugsnya dan juga untuk membiayai pengguguran kandungan yang

tidak ia kehendaki tersebut. Sampai pada usia kandungannya mencapai 3

bulan ia harus penggugurkan kandungannya dan itu memerlukan uang yang

sangat banyak, karena usia kandungannya sudah cukup besar. Dan ini pun

bukan pertama kalinya ia melakukan aborsi tersebut.

8

Page 9: Aborsi Dalam Perspektif Islam

BAB III

ABORSI DALAM PANDANGAN ISLAM

Sebelum membahas hukum aborsi, ada dua fakta yang dibedakan oleh

para fuqaha dalam masalah ini. Pertama : apa yang disebut imlash ( aborsi,

pengguguran kandungan ). Kedua, isqâth ( penghentian kehamilan ). Imlash

adalah menggugurkan janin dalam rahim wanita hamil yang dilakukan

dengan sengaja untuk menyerang atau membunuhnya.

Dalam hal ini, tindakan imlash ( aborsi ) tersebut jelas termasuk kategori

dosa besar; merupakan tindak kriminal. Pelakunya dikenai diyat ghurrah

budak pria atau wanita, yang nilainya sama dengan 10 diyat manusia

sempurna. Dalam kitab Ash - Shahîhayn, telah diriwayatkan bahwa Umar

telah meminta masukan para sahabat tentang aktivitas imlâsh yang dilakukan

oleh seorang wanita, dengan cara memukuli perutnya, lalu janinnya pun

gugur. Al-Mughirah bin Syu’bah berkata: '' Rasulullah saw. Telah

memutuskan dalam kasus seperti itu dengan diyat ghurrah 1 budak pria atau

wanita ''.

Pernyataan tersebut dibenarkan oleh Muhammad bin Maslamah, yang

pernah menjadi wakil Nabi saw. di Madinah. Karena itu, pada dasarnya

hokum aborsi tersebut haram. Ini berbeda dengan isqâth al - haml

( penghentian kehamilan ), atau upaya menghentikan kehamilan yang

dilakukan secara sadar, bukan karena keterpaksaan, baik dengan cara

mengkonsumsi obat, melalui gerakan, atau aktivitas medis tertentu.

Penghentian kehamilan dalam pengertian ini tidak identik dengan

penyerangan atau pembunuhan, tetapi bisa juga diartikan dengan

mengeluarkan kandungan baik setelah berbentuk janin ataupun belum dengan

paksa.

9

Page 10: Aborsi Dalam Perspektif Islam

Dalam hal ini, penghentian kehamilan ( al - ijhâdh ) tersebut kadang

dilakukan sebelum ditiupkannya ruh di dalam janin, atau setelahnya. Tentang

status hukum penghentian kehamilan terhadap janin, setelah ruh ditiupkan

kepadanya, maka para ulama sepakat bahwa hukumnya haram, baik

dilakukan oleh si ibu, bapak, atau dokter. Sebab, tindakan tersebut merupakan

bentuk penyerangan terhadap jiwa manusia, yang darahnya wajib

dipertahankan. Tindakan ini juga merupakan dosa besar.

Aborsi yang merupakan suatu pembunuhan terhadap hak hidup seorang

manusia, jelas merupakan suatu dosa besar. Merujuk pada ayat-ayat Al-Quran

yaitu pada Surat Al Maidah ayat 32, setiap muslim meyakini bahwa siapapun

membunuh manusia, hal ini merupakan membunuh semua umat manusia.

Selanjutnya Allah juga memperingatkan bahwa janganlah kamu membunuh

anakmu karena takut akan kemiskinan atau tidak mampu membesarkannya

secara layak. Dalam studi hukum Islam, terdapat perbedaan satu sama lain

dari keempat mazhab Hukum Islam yang ada dalam memandang persoalan

aborsi, yaitu:4

1. Mazhab Hanafi merupakan paham yang paling fleksibel, dimana

sebelum masa empat bulan kehamilan, aborsi bisa dilakukan apabila

mengancam kehidupan si perempuan (pengandung).

2. Mazhab Maliki melarang aborsi setelah terjadinya pembuahan.

3. Menurut mazhab Syafii, apabila setelah terjadi fertilisasi zigot tidak

boleh diganggu, dan intervensi terhadapnya adalah sebagai kejahatan.

4. Mazhab Hambali menetapkan bahwa dengan adanya pendarahan yang

menyebabkan miskram menunjukkan bahwa aborsi adalah suatu dosa.

Dengan melihat perbandingan keempat mazhab diatas, secara garis besar

bahwa perbuatan aborsi tanpa alasan yang jelas, dalam pandangan hukum

Islam tidak diperbolehkan dan merupakan suatu dosa besar karena dianggap

telah membunuh nyawa manusia yang tidak bersalah dan terhadap pelakunya

dapat diminta pertanggungjawaban atas perbuatannya tersebut. Sedangkan

4 Http:www.lcl.cmu.edu/caae/Home/Forum/ethics.htm.10

Page 11: Aborsi Dalam Perspektif Islam

menurut mazhab Hanafi, ketentuannya lebih fleksibel yang mana aborsi

hanya dapat dilakukan apabila kehamilan tersebut benar-benar mengancam

atau membahayakan nyawa si wanita hamil dan hal ini hanya dibenarkan

untuk dilakukan terhadap kehamilan yang belum berumur empat bulan.

11

Page 12: Aborsi Dalam Perspektif Islam

BAB IV

PENUTUP

Mengenai penghentian kehamilan sebelum ditiupkannya ruh, para fuqaha

telah berbeda pendapat. Ada yang membolehkan dan ada juga yang

mengharamkan. Menurut saya, jika penghentian kehamilan itu dilakukan setelah

empat puluh hari usia kehamilan, saat telah terbentuknya janin ( ada bentuknya

sebagai manusia ), maka hukumnya haram. Karenanya, berlaku hukum

penghentian kehamilan setelah ruhnya ditiupkan, dan padanya berlaku diyat

ghurrah tersebut. Karena itu, tema pembahasan penghentian kehamilan dalam

konteks ini meliputi beberapa hal:

A. KESIMPULAN

1. Jika janinnya belum berusia enam bulan, tetapi kalau janin tersebut tetap

dipertahankan dalam rahim ibunya, maka kesehatan ibunya bisa terganggu.

Dalam kondisi seperti ini, kehamilannya tidak boleh dihentikan, dengan

cara menggugurkan kandungannya. Sebab, sama dengan membunuh jiwa.

Alasannya, karena hadis - hadis yang ada telah melarang dilakukannya

pengguguran, serta ditetapkannya diyat untuk tindakan seperti ini.

2. Jika janin tersebut meninggal didalam kandungan. Dalam kondisi seperti

ini, boleh dilakukan penghentian kehamilan. Sebab, dengan dilakukannya

tindakan tersebut akan bisa menyelamatkan nyawa ibu, dan memberikan

solusi bagi masalah yang dihadapinya; sementara janin tersebut berstatus

mayit, yang karenanya harus dikeluarkan. Janin yang di bunuh dan wajib

atasnya ghurrah adalah bayi yang suadh berbentuk ciptaan ( janin ),

misalnya mempunyai jantung, tangan, kaki, kuku, mata, atau lainnya.

Mengenai peghentian kehamilan sebelum ditiupkannya ruh, para fuqojia

telah berbeda pendapat. Ada yang membolehkan dan ada juga yang

mengharamkan. Jika penghentian kehamilan itu dilakukan setelah empat

puluh hari usia kehamilan, saat telah terbentuknya janin ( ada bentuknya

12

Page 13: Aborsi Dalam Perspektif Islam

sebagai manusia ), maka hukumnya haram. Karenanya, berlaku hukum

penghentian kehamilan setelah ruhnya ditiupkan, dan padanya berlaku

diyat ghurrah tertentu.

3. Jika janin tersebut belum berusia enam bulan, tetapi kalau janin tersebut

tetap dipertahankan dalam rahim ibunya, maka nyawa ibunya akan

terancam. Dokter pun sepakat, kalau janin tersebut tetap dipertahankan

menurut dugaan kuat atau hampir bisa dipastikan nyawa ibunya tidak akan

selamat, atau mati. Dalam kondisi seperti ini, kehamilannya boleh

dihentikan, dengan cara menggugurkan kandungannya, yang dilakukan

untuk menyembuhkan dan menyelamatkan nyawa ibunya. Alasannya,

karena Rasulullah saw. memerintahkan berobat dan mencari kesembuhan.

Di samping itu, jika janin tersebut tidak digugurkan, ibunya akan

meninggal, janinnya pun sama, padahal dengan janin tersebut digugurkan,

nyawa ibunya akan tertolong, sementara menyelamatkan nyawa

( kehidupan ) tersebut diperintahkan oleh Islam.

A. SARAN

Saya selaku pemakalah mohon maaf atas segala kekurangan yang terdapat

dalam makalah ini, oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran dari

teman-teman semua agar makalah ini dapat dibuat dengan lebih baik lagi.

13

Page 14: Aborsi Dalam Perspektif Islam

DAFTAR PUSTAKA

http://azmikoe.multiplay.co.id

Answer.yahoo.com/questioan/indeks

http://forum.kotasantri.com/viewtopic.php?t=1267

http://118.98.213.22/aridata_web/how/k/kesehatan/18_ABORSI.pdf

14