10
1 Makalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang Secara tradisional, organisasi sebuah perusahaan, baik perusahaan manufaktur maupun perusaan jasa, umumnya di bagi atas berapa fungsi yaitu fungsi pemasaran , produksi, keuangan, dan adminstrasi umum. Fungsi pemasaran merupakan fungsi yang diberi tugas dan tanggung jawab untuk menciptakan permintaan terhadapproduk yang dihasilkan atau di sediakan oleh perusahaan melalui aktivitas penjualan dan pemasaran. Makalah ini juga dilatar belakangi untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Operasional . Makalah ini berisikan tentang apa itu Manajemen pabrik,manajemen produksi,dan manajemen operasional,mengetahui ruang lingkup dan sejarah Manajemen operasional,dan mengetahui metode produksi barang dan jasa. 1.2 Rumusan Masalah Dalam makalah ini kami akan membahas beberapa masalah, diantaranya : 1. Apa definisi dari Manajemen pabrik? 2. Apa definisi Manajemen produksi 3. Apa definisi Manajemen operasional 4. Bagaimana ruang lingkup dan sejarah perkembangan Manajemen operasional? 5. bagaimana metode produksi barang dan jasa?

A Kutasnsi Print

Embed Size (px)

DESCRIPTION

AKUTANSI

Citation preview

Page 1: A Kutasnsi Print

1

BAB 1PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Secara tradisional, organisasi sebuah perusahaan, baik perusahaan

manufaktur maupun perusaan jasa, umumnya di bagi atas berapa fungsi

yaitu fungsi pemasaran , produksi, keuangan, dan adminstrasi umum. Fungsi

pemasaran merupakan fungsi yang diberi tugas dan tanggung jawab untuk

menciptakan permintaan terhadapproduk yang dihasilkan atau di sediakan

oleh perusahaan melalui aktivitas penjualan dan pemasaran.

Makalah ini juga dilatar belakangi untuk memenuhi tugas mata kuliah

Manajemen Operasional. Makalah ini berisikan tentang apa itu Manajemen

pabrik,manajemen produksi,dan manajemen operasional,mengetahui ruang

lingkup dan sejarah Manajemen operasional,dan mengetahui metode

produksi barang dan jasa.

1.2 Rumusan Masalah

Dalam makalah ini kami akan membahas beberapa masalah, diantaranya :

1. Apa definisi dari Manajemen pabrik?

2. Apa definisi Manajemen produksi

3. Apa definisi Manajemen operasional

4. Bagaimana ruang lingkup dan sejarah perkembangan Manajemen operasional?

5. bagaimana metode produksi barang dan jasa?

1.3 Tujuan dan manfaat penulisan

Makalah ini dibuat agar pembaca makalah ini dapat mengetahui

pengertian manajemen pabrik, manajemen produksi dan manajemen

operasional dan dapat mengetahui ruang lingkup dan sejarah manajemen

operasional serta mengetahui metode produksi barang dan jasa.Makalah

Page 2: A Kutasnsi Print

2

BAB IIPEMBAHASAN

2.1 Definisi Manajemen Pabrik

Manajemen pabrik adalah konsep pengelolaan sumber daya pabrik untuk

menunjang keberhasilan strategi perusahaan secara keseluruhan.

2.2 Definisi Manajemen Produksi

Manajemen produksi adalah salah satu bagian dari bidang manajemen

yang mempunyai peran dalam mengoordinasikan berbagai kegiatan untuk

mencapai tujuan.

2.3 Definisi manajemen operasional

Manajemen Operasional adalah suatu usaha pengelolaan secara

maksimal penggunan semua faktor produksi yang ada baik itu tenaga kerja

(SDM), mesin, peralatan, raw material (bahan mentah) dan faktor produksi yang

lainnya dalam proses tranformasi untuk menjadi berbagai macam produk barang

atau jasa.

2.4 Ruang lingkup dan sejarah Manajemen Operasional

Secara harpiah,Manajemen operasional terbangun atas dua kata

yaitu:manajemen dan operasional.Manajemen memiliki dua makna yaitu

manajemen sebagai posisi dan operasional sebagai proses.Menurut Rosenbarg

(1993) dan Adam (1982) sebagai posisi manajemen memiliki makna sebagai

seseorang atau sekelompok orang yang bertanggung jawab untuk melakukan

pengkajian,penganalisisan,perumusan keputasan dan menjadi penginisiatif awal

suatu tindakan yang akan menguntungkan organisasi atau perusahaan.

Selanjutnya, menurut Rosenberg (1993) operation yang kemudian di

terjemahkan operasi atau operasional merupakan suatu proses atau tindakan

tertentu yang menjadi unsur dari sejumlah kegiatan untuk membuat suatu

produk.

Makalah

Page 3: A Kutasnsi Print

3

Dari sisi definisi harfiah tersebut manajemen operasional memiliki

beberapa unsur utama yaitu sebagai berikut:

1. Manajemen operasional adalah sebuah proses manajemen sehingga

kegiatannya berawal dari aktivitas perencanaan dan berakhir pada aktivitas

pengendalian

2. Manajemen operasional mengkaji kegiatan pengolahan masukan menjadi

keluaran tertentu,baik barang maupun jasa.

3. Manajemen operasional bertujuan untuk memberikan nilai tambah atau

manfaat yang lebih besar kepada organisasi atau perusahaan

4. Manajemen operasional adalah sebuah sistem yang terbangun dari sub sistem

masukan,proses pengolahan,dan keluaran.

2.4.1 Kebijakan utama Manajemen operasional adalah sebagai berikut:

a) Keputusan atau kebijakan mengenai desain

b) Keputusan atau kebijakan mengenai proses transformasi

c) Keputusan atau kebijakan perbaikan terus-menerus dari sistem operasi.

2.4.2 Tujuan Manajemen operasional,yaitu:

a) Mengarahkan organisasi atau perusahaan untuk menghasilkan keluaran

sesuai yang diharapkan oleh pasar.

b) Mengarahkan organisasi atau perusahaan untuk dapat menghasilkan keluaran

secara efisien.

c) Mengarahkan organisasi atau perusahaan untuk dapat menghasilkan nilai

tambah atau manfaat yang semakin besar.

d) Mengarahkan organisasi atau perusahaan untuk dapat menjadi pemenang

dalam setiap kegiatan persaingan.

e) Mengarahkan organisasi atau perusahaan agar keluaran yang dihasilkan atau

disediakan semakin digandrungi oleh perusahaannya.

Makalah

Page 4: A Kutasnsi Print

4

2.4.3 Sejarah perkembangan Manajemen operasiional

Manajemen operasional memiliki beberapa penamaan yiatu Manajemen pabrik

(manufacturing management), manajemen produksi (production manajement)

,dan Manajemen operasional(operations manajement).

Manajemen Pabrik (Manufacturing Management), dikenal sejak Revolusi Industri

di Inggris pada abad ke-18 (sekitar 1778). Pada masa itu terjadi pergeseran dari

produksi kerja tangan menjadi mekanisasi, yaitu penggunaan mesin uap.

Produksi satuan ke produksi massa. Implikasi manajerial atas perubahan itu

melahirkan Manajemen Pabrik. Orientasinya untuk mencapai biaya yang rendah

(C orientation), diilhami pemikiran Adam Smith.

Manajemen Produksi (Production Management) sejak 1930 sampai 1970.

Orientasi untuk mencapai kualitas keluaran yang semakin baik dengan harga

yang tetap bersaing (Q & C Orientation). Fokus tetap pada produksi barang.

Pelopor pengembangan : Jerman

Manajemen Operasional (Operations Management), sejak 1970 sampai sekarang.

Fokus sudah mencakup produksi barang dan jasa. Orientasi pada Quality, Cost,

Speed of Delivery, dan Flexibility (QCDF Orientation). Ini bermula sejak Jepang

mengenalkan gaya manajemen yang baru. Pelopor: Jepang dengan Toyota-nya

Dengan demikian,manajemen operasional secara mendasar berbeda

dengan manajemen pabrik dan manajemen produksi.

Dervitsiotis mengaitkan perkembangan dengan empat era utama landasan

perkembangan yaitu era empirisme, era analisis, era sintesis, serta era operasi

ramah lingkungan dan globalisasi.

a) Era empirisme

Era empirisme ditimbulkan oleh evolusi cara produksi dari kerja tangan ke

cara mekanik (menggunakan mesin) sehingga jumlah keluaran jauh

melampaui mekanik(menggunakan mesin)sehingga jumlah kelyaran jauh

melampaui kebututhan rumah tangga atau kebutuhan sendiri.Dalam era ini

dilakukan pengembangan pada aspek teknologi produksi(hardware aspect of

Makalah

Page 5: A Kutasnsi Print

5

production system)serta bentuk organisasi dan tipe manajemen produksi

yang disesuaikan dengan kegiatan produksi massa(penyempurnaan metode

produksi atau software aspect of production system).

b) Era analisis

Era analisis dipelopori oleh Taylor yang mengenalkan dan

mengembangkan filosofi manajemen yang didasarkan atas penganalisisan

dan pengukuran kinerja berdasarkan prinsip ilmu pengetahuan.Filosofinya itu

kemudian dikenal sebagai manajemen ilmiah(scientific management)dan

merupakan peletakan dasar pengembangan metode analisis atas sistem

produksi secara ilmiah.

c) Era sintesis

Era sintesis dan sistem merupakan suatu era pengembangan secara

signifikan atas sistem produksi dan dipicu oleh perang dunia kedua.Sesuatu

yang baru dari era ini ialah melihat sistem(khususnya sistem produksi)sebagai

satu kesatuan.Pemecahan diilakukan tidak hanya bertumpu atas analisis

masalah spesifik,tetapi juga atas sintesis yang terintegrasi dengan

baik(sinergitas)dari faktor produksi yang ditujukan untuk menghasilkan

keluaran yang optimum.

d) Era produksi ramah lingkungan dan globalisasi

Era ini ditandai oleh tumbuhnya kesadaran akan bahaya polusi,kesusutan

yang serius serta kelangkaan atas sumber daya alam,krisis energii,semakin

naiknya suhu planet bumi,serta semakin tipisnya lapisan ozon.Pertimbangan

itu telah mendorong pakar dan praktisi produksi untuk mengambil langkah-

langkah terkelola dan terkoordinasikan secara sejagat dengan baik untuk

menjamin kelangsungan hidup planet bumi ini,serta untuk mencegah polusi.

2.5 Metode produksi barang dan jasa

Proses produksi untuk menghasilkan keluaran baik produk barang maupun

jasa,mempunyai beberapa bentuk,pada usaha manufaktur atau pabrikasi.

Elemen terkait pada fungsi produksi yang memiliki peranan tertentu yang

Makalah

Page 6: A Kutasnsi Print

6

bekerjasama untuk menjalankan proses produksi untuk maksud menghasilkan

keluaran (barang, jasa, atau informasi).

Bentuk Umum Fungsi Produksi

Faktor Produksi

Sumber daya yang dibutuhkan untuk melaksanakan pengolahan dalam

hubungan dgn tujuan menghasilkan suatu keluaran

– Land=tanah

– Labor=tenaga kerja

– Capital=modal

– Skill=keterampilan

– Information=informasi

Tujuan Berproduksi

Untuk menjawab tuntutan kebutuhan dan keinginan konsumen secara

efektif dan efisien sehingga bermanfaat kepada semua pihak è konsumen

terpusakan kebutuhannya, dan produsen memperoleh laba .

Selanjutnya, pada usaha transportasi tercipta kegunaan tempat (place

utility) atas komoditas atau produk karena pengangkutan memindahkan barang

dari tempat dimana kegunaan marginalnya (marginal utility) rendah ke tempat

dimana kegunaan marjinalnya tinggi.Makalah

Page 7: A Kutasnsi Print

7

Fungsi Spesifik (Usahatani & Transportasi)

Contoh ukuran kerja:

Produktivitas total=outputinput

;produktivitas parsial=outputinput

atau outputenergy

atauoutput

man power;dan lain-lain

Load factor=seat yang terjualseat yang tersedia

atau Ton−km terjualTon−kmtersediaatau

penumpang−kmterjualpenumpang−km tersedia

¿¿

Pangsa pasar=penjualam perusahaanpenjualanindustri

;dsb

BAB IIIPENUTUP

3.1 KesimpulanMakalah

Page 8: A Kutasnsi Print

8

Jadi dapat disimpulkan adalah:

Manajemen operasional memiliki beberapa penamaan yiatu Manajemen pabrik

(manufacturing management), manajemen produksi (production manajement),

dan Manajemen operasional (operations manajement).

Manajemen Pabrik (Manufacturing Management), dikenal sejak Revolusi

Industri di Inggris pada abad ke-18 (sekitar 1778). Pada masa itu terjadi

pergeseran dari produksi kerja tangan menjadi mekanisasi, yaitu penggunaan

mesin uap. Produksi satuan ke produksi massa. Implikasi manajerial atas

perubahan itu melahirkan Manajemen Pabrik. Orientasinya untuk mencapai biaya

yang rendah (C orientation), diilhami pemikiran Adam Smith.

Manajemen Produksi (Production Management) sejak 1930 sampai 1970.

Orientasi untuk mencapai kualitas keluaran yang semakin baik dengan harga

yang tetap bersaing (Q & C Orientation). Fokus tetap pada produksi barang.

Pelopor pengembangan : Jerman

Manajemen Operasional (Operations Management), sejak 1970 sampai sekarang.

Fokus sudah mencakup produksi barang dan jasa. Orientasi pada Quality, Cost,

Speed of Delivery, dan Flexibility (QCDF Orientation). Ini bermula sejak Jepang

mengenalkan gaya manajemen yang baru. Pelopor: Jepang dengan Toyota-nya.

Makalah