27

Click here to load reader

Web viewMata kuliah ini membahas tentang konsep pengetahuan dan filsafat, dasar-dasar metodologi penelitian, etika peneltian, sistematika karya tulis ilmiah,

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Web viewMata kuliah ini membahas tentang konsep pengetahuan dan filsafat, dasar-dasar metodologi penelitian, etika peneltian, sistematika karya tulis ilmiah,

BAHAN AJAR

Tinjauan Mata Kuliah

1. Manfaat Mata Kuliah

Mata kuliah ini diberikan pada mahasiswa untuk mampu merancang

penelitian, menganalisis data penelitian dan menulis laporan ilmiah secara

logis, sistematis, cermat dan akurat sesuai kaidah-kaidah ilmiah.

2. Deskripsi Perkuliahan

Mata kuliah ini membahas tentang konsep pengetahuan dan filsafat,

dasar-dasar metodologi penelitian, etika peneltian, sistematika karya tulis

ilmiah, pengolahan dan presentasi data, dan berbagai rancangan penelitian

kesehatan.

3. Standard Kompetensi

a. Mampu melakukan kajian ilmiah dengan menyusun perencanaan dan

pelaporan penelitian serta penyusunan karya tulis ilmiah

b. Menunjukkan akuntabilitas kelimuan dan keprofesian di bidang

Keperawatan dengan berkomunikasi secara ilmiah dan empati, berkarya

secara inovatif dan kreatif, bertindak secara hati-hati dan

bertanggungjawab, serta menjaga integritas kepakaran yang dimiliki

Page 2: Web viewMata kuliah ini membahas tentang konsep pengetahuan dan filsafat, dasar-dasar metodologi penelitian, etika peneltian, sistematika karya tulis ilmiah,

Bahan ajar ini disusun dengan urutan pokok bahasan

sebagai berikut:

I. Ilmu Pengetahuan dan Penelitian- Pengetahun dan ilmu- Ilmu dan filsafat- Ilmu dan penelitian- Landasan ilmu

II. Metode Ilmu Pengetahuan- Cara memperoleh pengetahuan- Metode ilmiah (Kriteria dan langkah metode ilmiah)

III. Penelitian Kesehatan/ Sains Veteriner- Batasan penelitian- Tujuan dan manfaat- Jenis penelitian kesehatan/sains veteriner (survei: potong

silang, cohort; eksperimen: Dasar, aplikasi, tindakan, evaluasi; Surveilans)

IV. Metode Penelitian Survei- Survei deskriptif- Survei analitik

V. Metode Penelitian Eksperimen- Langkah-Langkah Penelitian- Rancangan penelitian eksperimen (Praeksperimen,

eksperimen sungguhan, eksperimen semu)- Aplikasi penelitian eksperimen dalam bidang kesehatan

VI. Metode Penelitian Klinis (clinical trial)- Pengertian dan tujuan- Prosedur dan tahap penelitian klinis- Desain penelitian

VII. Usulan (Proposal) Penelitian- Tahap Penelitian- Format Usulan penelitian

VIII. Masalah Penelitian- Pengantar- Kepekaan terhadap masalah penelitian- Memilih masalah penelitian- Pertanyaan penelitian

IX. Kerangka Konsep, Definisi Operasional variabel, dan Hipotesis

X. Metode Pengambilan Sampel- Pengertian populasi dan sampel- Kegunaan sampel- Prosedur pengambilan sampel

Page 3: Web viewMata kuliah ini membahas tentang konsep pengetahuan dan filsafat, dasar-dasar metodologi penelitian, etika peneltian, sistematika karya tulis ilmiah,

- Teknik sampling- Penentuan besarnya sampel

XI. Metode pengumpulan data- Pengamatan (observasi)- Wawancara- Angket

XII. Pengolahan Data- Jenis data- Langkah pengolahan data- Pengolahan data secara manual- Pengolahan data dengan komputer

XIII. Analisis Data- Analisis univariat (Deskriptif)- Analisis bivariat (Uji proporsi, Odds ratio, uji chi square,

Z test, t test, Anova)- Analisis multivariate (regresi berganda- Pengujian hipotesis- Penafsiran dan penyimpulan

XIV. Penyajian data dan laporan penelitian- Bentuk Tabel- Bentuk Grafis- Laporan penelitian (Isi, bentuk dan format)

XV. Etika Penelitian- Prinsip dan kaidah etika- Fungsi penelitian dan etika- Etika dan metode penelitian- Etika dan kualitas data penelitian- Perilaku peneliti

XVI. Penulisan Ilmiah- Tulisan dan karangan- Jenis karya tulis ilmiah- Sifat-sifat ilmiah- Sifat tulisan- Kategori karangan ilmiah- Ciri-ciri karangan/tulisan ilmiah- Bentuk tulisan/karya ilmiah- Struktur penulisan karya ilmiah hasil penelitian

Page 4: Web viewMata kuliah ini membahas tentang konsep pengetahuan dan filsafat, dasar-dasar metodologi penelitian, etika peneltian, sistematika karya tulis ilmiah,

BAB I

ILMU PENGETAHUAN DAN PENELITIAN

Tujuan Pembelajaran

Setelah mempelajari BAB I ini diharapkan mahasiswa dapat :

1. Memahami pengetahuan dan ilmu2. Memahami ilmu dan filsafat3. Memahami ilmu dan Penelitian4. Memahami landasan ilmu

Page 5: Web viewMata kuliah ini membahas tentang konsep pengetahuan dan filsafat, dasar-dasar metodologi penelitian, etika peneltian, sistematika karya tulis ilmiah,

Barang siapa merasa dirinya pintar, itulah kebodohan,

tetapi barang siapa merasa dirinya bodoh, itulah kepintaran

Ada orang yang tahu di tahunya

Ada orang yang tahu di tidak tahunya

Ada orang yang tidak tahu di tahunya

Ada orang yang tidak tahu di tidak tahunya

Orang yang tidak tahu di tidak tahunya tetapi merasa tahu segala-galanya itulah kebodohan

Page 6: Web viewMata kuliah ini membahas tentang konsep pengetahuan dan filsafat, dasar-dasar metodologi penelitian, etika peneltian, sistematika karya tulis ilmiah,

1. PENGETAHUAN DAN ILMU

Kesadaran manusia secara garis besar terbagi atas tiga dimensi yang amat penting. Pengalaman, perasaan dan pengetahuan. Ketiga dimensi itu berbeda secara substantif tetapi sangat saling berkaitan.

Pengetahuan adalah apa yang diketahui oleh manusia atau hasil pekerjaan manusia menjadi tahu. Pengetahuan itu merupakan milik atau isi pikiran manusia yang merupakan hasil dari proses usaha manusia untuk tahu. Dalam perkembangannya pengetahuan manusia berdiferensiasi menjadi empat cabang utama, filsasat, ilmu, pengetahuan dan wawasan. Untuk melihat perbedaan antara empat cabang itu, saya berikan contohnya: Ilmu kalam (filsafat), Fiqih (ilmu), Sejarah Islam (pengetahuan), praktek Islam di Indonesia (wawasan). Bahasa, matematika, logika dan statistika merupakan pengetahuan yang disusun secara sistematis, tetapi keempatnya bukanlah ilmu. Keempatnya adalah alat ilmu.

Setiap ilmu (sains) adalah pengetahuan (knowledge), tetapi tidak setiap pengetahuan adalah ilmu. Ilmu adalah semacam pengetahuan yang telah disusun secara sistematis. Bagaimana cara menyusun kumpulan pengetahuan agar menjadi ilmu? Jawabnya pengetahuan itu harus dikandung dulu oleh filsafat , lalu dilahirkan, dibesarkan dan diasuh oleh matematika, logika, bahasa, statistika dan metode ilmiah. Maka seseorang yang ingin berilmu perlu memiliki pengetahuan yang banyak dan memiliki pengetahuan tentang logika, matematika, statistika dan bahasa. Kemudian pengetahuan yang banyak itu diolah oleh suatu metode tertentu. Metode itu ialah metode ilmiah. Pengetahuan tentang metode ilmiah diperlukan juga untuk menyusun pengetahuan-pengetahuan tersebut untuk menjadi ilmu dan menarik pengetahuan lain yang dibutuhkan untuk melengkapinya.

Untuk bepengetahuan seseorang cukup buka mata, buka telinga, pahami realitas, hafalkan, sampaikan. Adapun untuk berilmu, maka metodenya menjadi lebih serius. Tidak sekedar buka mata, buka telinga, pahami realitas, hafalkan, sampaikan, secara serampangan. Seseorang yang ingin berilmu, pertama kali ia harus membaca langkah terakhir manusia berilmu, menangkap masalah, membuat hipotesis berdasarkan pembacaan langkah terakhir manusia berilmu, kemudian mengadakan penelitian lapangan, membuat pembahasan secara kritis dan akhirnya barulah ia mencapai suatu ilmu. Ilmu yang ditemukannya sendiri.

Apa maksud “membaca langkah terakhir manusia berilmu” ? Postulat ilmu mengatakan bahwa ilmu itu tersusun tidak hanya secara sistematis, tetapi juga terakumulasi disepanjang sejarah manusia. Tidak ada manusia, bangsa apapun yang secara tiba-tiba meloncat mengembangkan suatu ilmu tanpa suatu dasar pengetahuan sebelumnya. Katakanlah bahwa sebelum abad

Page 7: Web viewMata kuliah ini membahas tentang konsep pengetahuan dan filsafat, dasar-dasar metodologi penelitian, etika peneltian, sistematika karya tulis ilmiah,

renaisansi di Eropa, bangsa Eropa berada dalam kegelapan yang terpekat. Karena larut dalam filsafat skolastik yang mengekang ilmu dan peran gereja. Para ilmuwan dan para filsafat abda itu tentu memiliki guru-guru yang melakukan pembacaan terhadap mereka tentang sampai batas terakhir manusia berilmu di zaman itu. Ilmu kimia abad modern sekarang adalah berpijak pada ilmu kimia, katakanlah abad 10 masehi yang berada di tangan orang-orang Islam. Dan ilmu kimia di abad 10 masehi itu tentu bepijak pula pada ilmu kimia abad 3500 tahun sebelum masehi, katakanlah itu misalanya dari negri dan zaman firaun.

Jadi seseorang yang ingin berilmu manajemen, misalnya, maka ia harus mengumpulkan dulu pengetahuan-pengetahuan mnajemen yang telah disusun sampai hari kemarin oleh para ahli ilmu tersebut dan merentang terus kebelakang sampai zaman yang dapat dicapai oleh pengetahuan sejarah.

Cara praktis, cepat, kompatibel, kredibel, aksesibel, dan lain-lain bel positif lainnya, untuk berilmu ialah dengan sekolah formal, dari SD hingga S3. Beruntunglah kawan-kawan yang bisa meraih gelar sarjana. Gelar magister dan seterusnya. Memang sekalipun gelar sudah s3 tapi koq masih terasa haus juga terhadap ilmu. Itu karena ilmu yang ada pada dirinya sebenarnya barus sedikit dari khazanah ilmu yang pernah disusun manusia, sedang disusun, dan apalagi jika dibanding dengan ilmu di masa depan sampai haru kiamat nanti.

Untuk memperoleh pengetahuan dan ilmu yang benar dapat dilakukan pendekatan:

1. Non-ilmiah : a. Metode keteguhanb. Metode otoritasc. Metode a priori atau intuisid. Metode tradisie. Metode trial and errorf. Metode metafisik

2. Ilmiah

Page 8: Web viewMata kuliah ini membahas tentang konsep pengetahuan dan filsafat, dasar-dasar metodologi penelitian, etika peneltian, sistematika karya tulis ilmiah,

2. ILMU DAN FILSAFAT

Filsafat adalah ilmu yang berusaha mencari sebab yang sedalam-dalamnya bagi segala sesuatu berdasarkan pikiran atau rasio. Filsafat adalah pandangan hidup seseorang atau sekelompok orang yang merupakan konsep dasar mengenai kehidupan yang dicita-citakan. Filsafat juga diartikan sebagai suatu sikap seseorang yang sadar dan dewasa dalam memikirkan segala sesuatu secara mendalam dan ingin melihat dari segi yang luas dan menyeluruh dengan segala hubungan.

Pengertian filsafat menurut para tokoh :

a. Pengertian filsafat menurut Harun Nasution filsafat adalah berfikir menurut tata tertib (logika) dengan bebas (tak terikat tradisi, dogma atau agama) dan dengan sedalam-dalamnya sehingga sampai ke dasar-dasar persoalan

b. Menurut Plato ( 427-347 SM) filsafat adalah pengetahuan tentang segala yang ada

c. Aristoteles (384-322 SM) yang merupakan murid Plato menyatakan filsafat menyelidiki sebab dan asas segala benda.

d. Marcus Tullius Cicero (106 – 43 SM) mengatakan bahwa filsafat adalah pengetahuan tentang sesuatu yang maha agung dan usaha untuk mencapainya.

e. Al Farabi (wafat 950 M) filsuf muslim terbesar sebelum Ibn Sina menyatakan filsafat adalah ilmu pengetahuan tentang alam yang maujud dan bertujuan menyelidiki hakekatnya yang sebenarnya.

Ciri-ciri berfikir filosfi :

a. Berfikir dengan menggunakan disiplin berpikir yang tinggi.b. Berfikir secara sistematis.c. Menyusun suatu skema konsepsi, dand. Menyeluruh.

Tiga persoalan yang ingin dipecahkan oleh filsafat ialah :

a. Apakah sebenarnya hakikat hidup itu? Pertanyaan ini dipelajari oleh Metafisika

b. Apakah yang dapat saya ketahui? Permasalahan ini dikupas oleh Epistemologi.

c. Apakah manusia itu? Masalah ini dibahas olen Atropologi Filsafat.

Page 9: Web viewMata kuliah ini membahas tentang konsep pengetahuan dan filsafat, dasar-dasar metodologi penelitian, etika peneltian, sistematika karya tulis ilmiah,

Beberapa ajaran filsafat yang telah mengisi dan tersimpan dalam khasanah ilmu adalah:

a. Materialisme, yang berpendapat bahwa kenyatan yang sebenarnya adalah alam semesta badaniah. Aliran ini tidak mengakui adanya kenyataan spiritual. Aliran materialisme memiliki dua variasi yaitu materialisme dialektik dan materialisme humanistis.

b. Idealisme yang berpendapat bahwa hakikat kenyataan dunia adalah ide yang sifatnya rohani atau intelegesi. Variasi aliran ini adalah idealisme subjektif dan idealisme objektif.

c. Realisme. Aliran ini berpendapat bahwa dunia batin/rohani dan dunia materi murupakan hakitat yang asli dan abadi.

d. Pragmatisme merupakan aliran paham dalam filsafat yang tidak bersikap mutlak (absolut) tidak doktriner tetapi relatif tergantung kepada kemampuan minusia.

Manfaat filsafat dalam kehidupan adalah :

a. Sebagai dasar dalam bertindak.b. Sebagai dasar dalam mengambil keputusan.c. Untuk mengurangi salah paham dan konflik.d. Untuk bersiap siaga menghadapi situasi dunia yang selalu berubah.

Pengertian Pengetahuan

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Daring, pengetahuan berarti segala sesuatu yg diketahui; kepandaian: atau segala sesuatu yg diketahui berkenaan dengan hal (mata pelajaran). Adapun pengetahuan menurut beberapa ahli adalah:

1. Menurut Pudjawidjana (1983), pengetahuan adalah reaksi dari manusia atas rangsangannya oleh alam sekitar melalui persentuhan melalui objek dengan indera dan pengetahuan merupakan hasil yang terjadi setelah orang melakukan penginderaan sebuah objek tertentu.

2. Menurut Ngatimin (1990), pengetahuan adalah sebagai ingatan atas bahan-bahan yang telah dipelajari dan mungkin ini menyangkut tentang mengikat kembali sekumpulan bahan yang luas dari hal-hal yang terperinci oleh teori, tetapi apa yang diberikan menggunakan ingatan akan keterangan yang sesuai.

3. Menurut Notoatmodjo (2007), pengetahuan adalah merupakan hasil dari tahu dan ini setelah orang melakukan penginderaan terhadap obyek tertentu. Penginderaan terjadi melalui panca indera manusia, yakni

Page 10: Web viewMata kuliah ini membahas tentang konsep pengetahuan dan filsafat, dasar-dasar metodologi penelitian, etika peneltian, sistematika karya tulis ilmiah,

indera penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Sebagaian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telingan.

Dari beberapa pengertian pengetahuan di atas dapat disimpulkan bahwa pengetahuan merupakan segala sesuatu yang diketahui yang diperoleh dari persentuhan panca indera terhadap objek tertentu. Pengetahuan pada dasarnya merupakan hasil dari proses melihat, mendengar, merasakan, dan berfikir yang menjadi dasar manusia dan bersikap dan bertindak. Partanto Pius dalam kamus bahasa indonesia (2001) pengetahuan dikaitkan dengan segala sesuatu yang diketahui berkaitan dengan proses belajar.

Pengertian Ilmu pengetahuan

Ilmu Pengetahuan adalah seluruh usaha sadar untuk menyelidiki, menemukan, dan meningkatkan pemahaman manusia dari berbagai segi kenyataan dalam alam manusia . Segi-segi ini dibatasi agar dihasilkan rumusan-rumusan yang pasti. Ilmu memberikan kepastian dengan membatasi lingkup pandangannya, dan kepastian ilmu-ilmu diperoleh dari keterbatasannya.

Ilmu bukan sekedar pengetahuan (knowledge), tetapi merangkum sekumpulan pengetahuan berdasarkan teori-teori yang disepakati dan dapat secara sistematik diuji dengan seperangkat metode yang diakui dalam bidang ilmu tertentu. Dipandang dari sudut filsafat, ilmu terbentuk karena manusia berusaha berfikir lebih jauh mengenai pengetahuan yang dimilikinya. Ilmu pengetahuan adalah produk dari istemologepi.

Contoh:

a. Ilmu Alam hanya bisa menjadi pasti setelah lapangannya dibatasi ke dalam hal yang bahani (materiil saja). Ilmu-ilmu alam menjawab pertanyaan tentang berapa jarak matahari.

b. Ilmu psikologi hanya bisa meramalkan perilaku manusia jika lingkup pandangannya dibatasi ke dalam segi umum dari perilaku manusia yang konkret. Ilmu psikologi menjawab apakah seorang pemudi cocok menjadi perawat.

Persamaan Filsafat, Pengetahuan, dan Ilmu Pengetahuan

Ketiganya mencari rumusan yang sebaik-baiknya menyelidiki objek selengkap-lengkapnyaKetiganya memberikan pengertian mengenai hubungan yang ada antara kejadian-kejadian yang kita alami dan mencoba menunjukan sebab-sebabnya

Page 11: Web viewMata kuliah ini membahas tentang konsep pengetahuan dan filsafat, dasar-dasar metodologi penelitian, etika peneltian, sistematika karya tulis ilmiah,

Ketiganya hendak memberikan sintesis, yaitu suatu pandangan yang bergandenganKetiganya mempunyai metode dan sistemKetiganya hendak memberikan penjelasan tentang kenyataan seluruhnya timbul dari hasrat manusia (objektivitas) akan pengetahuan yang lebih mendasar

Perbedaan Filsafat, Pengetahuan, dan Ilmu Pengetahuan

Filsafat Pengetahuan Ilmu PengetahuanMencoba merumuskan pertanyaan atas jawaban. Mencari prinsip-prinsip umum, tidak membatasi segi pandangannya bahkan cenderung memandang segala sesuatu secara umum dan keseluruhan.

Yang dipelajari terbatas karena hanya sekedar kemampuan yang ada dalam diri kita untuk mengetahui sesuatu hal.

Cenderung kepada hal yang dipelajari dari sebuah buku panduan.

Keseluruhan yang ada Objek penelitian yang terbatas

Ilmu pengetahuan adalah kajian tentang dunia material.

Menilai objek renungan dengan suatu makna. Misalkan : religi, kesusilaan, keadilan, dsb

Tidak menilai objek dari suatu sistem nilai tertentu.

Ilmu pengetahuan adalah definisi eksperimental.

Bertugas mengintegrasikan ilmu-ilmu.

Bertugas memberikan jawaban

Ilmu Pengetahuan dapat sampai pada kebenaran melalui kesimpulan logis dari pengamatan empiris

3. ILMU DAN PENELITIAN

Penelitian

Penelitian berasal dari kata bahasa Inggris research “Research is a systemic

process of colleting data and analyzing information (data) for some purposes”

(McMillan dan Schumacher, 2004)

Penelitian adalah suatu proses sistematis tentang pengumpulan dan

penganalisaan informasi atau data untuk maksud-maksud tertentu Research is

a systematic attempt to provide answers to questions

Page 12: Web viewMata kuliah ini membahas tentang konsep pengetahuan dan filsafat, dasar-dasar metodologi penelitian, etika peneltian, sistematika karya tulis ilmiah,

Penelitian adalah suatu usaha yang sistematis untuk memberikan pemecahan

terhadap permasalahan.(Tuckman dikutip oleh Hadeli, 2006:1)

suatu cara untuk memahami sesuatu dengan melalui penyelidikan atau usaha

mencari bukti-bukti yang muncul sehubungan masalah itu, yang dilakukan

secara hati-hati sekali sehingga diperoleh Pemecahannya. (Hillway Tyrus

dikutip oleh Mohamad Ali dalam Hadeli, 2006:1-2)

Metode Penelitian

“Research methods that is, the way one collects and analyzes data were

developed for acquiring knowledge by reliable and trustworthy procedure”

(McMillan dan Schumacher, 2004)

Metode penelitian yaitu cara mengumpulkan dan mengolah data yang

dikembangkan untuk memperoleh pengetahuan atau jawaban terhadap

permasalahan melalui prosedur yang handal atau dapat dipercaya

Teori, Proposisi, Konsep

Konsep

Istilah atau simbol yang menunjuk pada suatu pengertian tertentu

Konsep adalah sesuatu yang abstrak tetapi menunjuk pada yang kongkrit

Abstraksi suatu konsep itu bertingkat, ada yang tinggi dan ada yang rendah

Konsep yang abstraksinya tinggi disebut construct

Proposisi

Pengetahuan tentang hubungan antara dua konsep atau lebih

Berfikir Ilmiah

Penelitian Ilmiah

Karya Ilmiah

Kerangka/Dasar

Berfikir penelitian

Operasionalisasi

berfikir ilmiah

Produk

penelitian

Page 13: Web viewMata kuliah ini membahas tentang konsep pengetahuan dan filsafat, dasar-dasar metodologi penelitian, etika peneltian, sistematika karya tulis ilmiah,

Teori

• Seperangkat proposisi yang saling berkaitan (keterkaitan tersebut

memungkinkan kita mempunyai pengetahuan tentang sesuatu)

• Keterkaitan terbentuk/tersusun dalam suatu sistem

• Dapat diuji secara empiris (menguji secara empiris inilah sebagai tugas

metodologi penelitian)

TEORI Fungsi: eksplanatif prediktif kontrol

PROPOSISI

KONSEP

Page 14: Web viewMata kuliah ini membahas tentang konsep pengetahuan dan filsafat, dasar-dasar metodologi penelitian, etika peneltian, sistematika karya tulis ilmiah,

Tipe Penelitian

Pertanyaan Dasar Apa ……………………… Mengapa ………………. Bagaimana………………… Tipe Penelitian

Eksploratif Eksplanatif Deskriptif Eksperimen Sebab akibat

(Gulo, 200:18-20)

Jenis penelitian dapat diklasifikasikan berdasarkan:1. Aplikasi2. Maksud3. Jenis informasi yang dicari

Aplikasi: Penelitian murni Penelitian terapan

Maksud pelaksanaan penelitian: Penelitian deskriptif Penelitian korelasi Penelitian eksperimen

Jenis informasi yang dikelola: Penelitian kualitatif Penelitian kuantitatif

(Kountur, 2003:8)

4. LANDASAN ILMU

Dalam Filsafat Ilmu terdapat tiga landasan ilmu yakni Ontologi, Epistemologi, Aksiologi. Ketiga landasan ilmu tersebut merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.

Page 15: Web viewMata kuliah ini membahas tentang konsep pengetahuan dan filsafat, dasar-dasar metodologi penelitian, etika peneltian, sistematika karya tulis ilmiah,

Pasalnya banyak hal yang masih menjadi kerau-raguan di diri seseorang. Sehingga orang mulai bertanya-tanya dan mengharapkan jawaban yang benar. Tapi bagimankah cara mengetahui jawaban yang benar itu?

Berbagai cara telah dilakukan pada masa yunani kuno dalam rangka memperoleh ilmu dan kebenarannya. Mulai dari perenungan, pengalaman, eksperimen dan sebagainya.semua itu dilakukan hanya untuk mencari kepuasan terhadap gejala yang tampak. Sehingga pada akhirnya Filsafat berhasil mebawa peradaban manusia pada kemajuan.

Pada epistemologi lebih memfokuskan pada permasalahan cara mendapatkan ilmu. Sedangkan pada hakekat ilmu dan kegunaanya masuk dalam landasan Ontologi dan aksiologi. Oleh sebab itu makalah ini berusaha untuk menjabarkan secara rinci tetntang Epistemologi.

Makalah ini bertujuan untuk menjelaskan secara rinci landsan ilmu Epistemologi. Sebab Epitemologi tidak kalah pentingnya dengan kedua landasan lainnya. Sehingga diharapkan setiap orang bisa menghilangkan keragu-raguan dalam menjawab suatu fenomena.

Pembahasan

1. Apa itu Epitemologi ?

Dalam studi Filsafat ditemukan istilah Epitemologi. Epistemologi adalah ilmu yang membahas ruang lingkup dan batas-batas pengetahuan. Istilah Epistemologi diserap dari kata Yunani yang berarti studi atau penelitian tentang pengatahuan. “Logika” juga dapat disebut sebagai cabang dari Epistemologi. Tugas utama Logika adalah menyelidiki sifat berpikir secara benar dan menggunakan akal yang sehat termasuk hukum-hukum pemikiran manusia.

Epistemologi pada dasarnya bersifat reflektif. Setiap anggapan umum dapat dijadikan pernyataan reflektif. Bila Epistemologi mampu mengusir keraguan, kita mungkin dapat menemukan kepastian reflektif yang pantas dianggap pengetahuan. Sejak semula, Epistemologi merupakan salah satu bagian dari filsafat sistematik yang paling sulit, Sebab Epistemologi menjangkau permasalah seluas metafisika. Selain itu, pengetahuan merupakan hal yang abstrak dan jarang dijadikan permasalahan ilmiah dalam kehidupan sehari-hari.

Secara historis gerakan pemikiran reflektif memuncukan masalah pengetahuan secara terpisah dapat ditelusiri secara analitis. Oleh karena itu walaupun setiap pengetahuan dapat diperoleh secara reflektif tetapi ada pengetahuan yang dapat dibuktikan secara analitis atau pun riset dalam

Page 16: Web viewMata kuliah ini membahas tentang konsep pengetahuan dan filsafat, dasar-dasar metodologi penelitian, etika peneltian, sistematika karya tulis ilmiah,

pembuktiannya. Pembuktian secara analitis ataupun riset masuk kategori sains, sedangkan reflektif hanya sebatas anggapan umum (Common Sense). Secara garis besar Epistemologi merupakan cabang filsafat yang berusaha mencari kebenaran. Mencari jawaban dalam menjawab keragu-raguan. Meskipun kebenarannya bersifat relatif atau berdasarkan analitis.

Pada dasarnya kita boleh mengajukan pertanyaan kepada siapa saja. Misalnya, kita menanyakan alamat kepada seseorang. Tetapi kita di beri arah yang salah (tetapi masih satu wilayah), meskipun kita disesatkan arah tapi toh masih tenang-tenang saja karena masih satu wilayah dan bisa dicari lagi. Bagaimana jika kita bertanya jalan menuju surga tetapi malah diberikan jalan menuju neraka?

Jadi hakikatnya setiap manusia mengharapakan jawaban yang benar, bukannya jawaban yang asal-asalan. Bagaimana menyusun pengetahuan yang benar? Masalah ini termasuk kajian Epistemologis dan landasannya metode ilmiah

2. Bagian-bagian Epistemologi

a. Logika

Logika merupakan sub-bagian dalam studi Epistemologi. Dalam mempelajari Epistemologi tidak boleh mengabaikan logika, karena dasar pertanyaan dari Epistemologi ialah “bagaimana”. Logika disini berperan dalam menjawab sebuah gejala secara rasio atau nalar dengan membuat formalisasi. Contohnya Hukum logika merupakan dasar teori yang sudah diketahui selama ribuan tahun. Bila implikasi B (disebut consequens juga) dari hipotesis B (disebut antecendens juga) maka belum tentu bahwa A (yang lebih umum dari pada B) itu benar, tetapi bila hanya satu kali saja implikasi A tidak terjadi, maka A telah dibuktikan salah.

Menurut Karl Raimund Popper, semua hukum itu alam, malahan segala teori ilmu alam pun, tidak pernah dapat mencapai lain kedudukan dari hipotesis, yaitu percobaan saja dan selama usaha agar hipotesis-hipotesis yang bersangkutan dibuktikan salah dapat terjadi, selama itu pula ilmu alam berkembang dan disempurnakan. Popper berpendapat demikian karena, suatu hipotesis bila terbukti salah, maka harus ditinggalkan dan diganti dengan hipotesis yang baru. Kedua jika salah satu usur hipotesis ternyata dibuktikan salah, maka unsur tersebut ditinggalkan dengan mempertahankan inti hipotesis untuk disempurnakan. Terakhir sebuah hipotesis masih bertahan sebelum dapat dibuktikan salah.

Page 17: Web viewMata kuliah ini membahas tentang konsep pengetahuan dan filsafat, dasar-dasar metodologi penelitian, etika peneltian, sistematika karya tulis ilmiah,

b. Pengetahuan

Banyak pihak yang menyatakan bahwa hanya jenis pengetahuan tertentu yang benar-benar layak disebut pengetahuan. Hal yang demikian dilakukan Bertrand Russel ketika mengkhususkan kata ini hanya untuk pengetahuan sains, sedangkan yang lain dianggap mendekati ilmiah.

Meskipun pernyataan Russel ini terdengar masuk akal, namun bertentangan dengan maksud Epistemologis, sebab Russel mengambil keputusan dengan meyakini keunggulan sains diatas pengetahuan yang lain. Sebaliknya, filsafat pengetahuan adalah keterbukan macam-macam makna “pengetahuan”. Membuka setiap kemungkinan serta setiap cara-cara memperoleh pengetahuan disebut “pengetahuan”.

Setidaknya segala peradaban di dunia ini ada karena pengetahuan, baik itu pengetahuan tentang alam, atau pun perenungan. Para filsuf terdahulu megawali filsafat melalui perenungan untuk mencari hakikat kebenaran, di masa itu kebenaran masih bersifat relatif (individu). Banyak cara dalam memperoleh pengetahuan, baik dengan pemikiran Rasionalisme, Empirisme, Strukturalisme, dan lain-lain. Selain bentuk pemikiran, terdapat pula pola dalam menjelaskan hasil berpikir sesuai gejala yang timbul.

c. Ilmu

Dalam ilmu, orang berusaha mematangkan pengetahuan dengan memenuhi tolak ukur yang sesuai. Hal ini merupak sebuah cara dalam merumuskan tujuan penyelidikan ilmiah. Dalam memperoleh ilmu hendaknya tahu terlebih dari dahulu. Hal ini dikarenakan ilmu muncul akibat keragu-raguan yang dipikir secara reflektif. Pemikiran secara reflektif ini disebut pengetahuan yang dapat berubah menjadi ilmu jika dilakukan penyelidikan atau pembuktian secara ilmiah. Contohnya dalam tata surya, orang terdahulu menganggap matahari mengelilingi bumi, pernyataan seperti ini disebut pengetahuan yang didasarkan pada pengalaman. Pernyataan diatas masih memdapatkan pertimbangan karena belum terbukti secara ilmiah, ketika kenyataannya berbeda dan dapat dibuktikan secara ilmiah bisa disebut sebagai pengetahuan dan ilmu. Dalam studi ilmiah disebut Ilmu Astronomi.

Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa ilmu adalah merupakan sekumpulan pegetahuan yang disusun secara konsisten serta teruji kebenarannya secara empiris dalam menjelaskan berbagai gejala alam yang memungkinkan manusia untuk melakukan tindakan dalam menguasai gejala tersebut sesuai penjelasan yang ada.

Page 18: Web viewMata kuliah ini membahas tentang konsep pengetahuan dan filsafat, dasar-dasar metodologi penelitian, etika peneltian, sistematika karya tulis ilmiah,

Dengan definisi demikian, maka akan timbul pertanyaan? Apakah pengetahuan yang teruji secara ilmiah namun tidak bisa dijadikan sebuah ketetapan dapat dikatakan ilmu? Ilmu menurut pengertian secara umum ialah semua pengetahuan yang dapat diuji kebenarannya serta pasti. Bagaimana dengan sejarah? Apakah itu termasuk dalam golongan ilmu atau humaniora? Hal seperti sejarah sulit sekali dicari kebenarannya, sebab penggunaan data sejarah sering kali merupakan penuturan orang, bisa saja orang itu berbohong.

3. Metode di Dalam Epistemologi

a. Humanisme.

Cara menggunakan pemikiran manusia itu sendiri sehingga ia mampu mengatur dirinya sendiri. Beberapa objeknya adalah sejarah, mitos, wahyu, dan sebagainya. Ilmu diperoleh secara subyektif dan segalanya tanpa melalui proses uji coba.

b. Metode Ilmiah (LHV).

LHV adalah Logika Hipotesa Verifikasi. Dalam metode ini sudah mengalami sebuah struktur yang teratur. Cara untuk memperoleh ilmu menurut metode ini menggunkan langkah sebagai berikut. Pertama menjawab suatu gejala secara logika, setelah itu logika diajukan agar menjadi Hipotesa, kemudian diverifikasi (diuji kebenarannya).

c. Metode Riset.

Metode ini perkembangan dimulai sejak masa Positivisme. Dimasa itu terjadi suatu kejadian yang membawa kemajuan dibidang iptek yakni Revolusi Inggris. Metode yang saat ini masih digunakan, menggunakan riset secara rinci dan teknis. Sehingga hasil yang didapatl lebih valid.

d. Metode Penelitian Ilmiah

Metode penelitian ilmiah pada hakekatnya adalah untuk mencari, memperoleh, menemukan kebenaran ilmu pengetahuan baru. Kebenaran pengetahuan yang danya pada obyek masing-masing, juga ada hal yang mempengaruhi metode, yaitu teori kemampuan manusia untuk mencapai pengetahuan.