49
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan pada suatu kota selalu berubah- ubah dikarenakan semakin meningkatnya jumlah penduduk di Indonesia terutama pada kota-kota besar. Semakin besar jumlah penduduk semakin besar pula kebutuhan setiap individunya. Pada dasarnya sampai kapanpun manusia tidak pernah puas dengan apa yang dia dapatkan. Dalam ekonomi terdapat permintaan (Demand) dan kebutuhan yang saling berpengaruh antara satu dengan yang lain untuk memenuhi kebutuhan setiap orang. Jumlah barang yang diminta konsumen dipengaruhi oleh barang itu sendiri, pendapatan atau selera konsumen. Permintaan (Demand) itu sendiri adalah barang yang dibeli pada suatu harga dan waktu tertentu. Sedangkan need adalah hasrat akan pemuas kebutuhan yang spesifik. 1

Web viewDapat dilihat bahwa analisis tersebut telah memberi gambaran yang cukup jelas tentang prinsip-prinsip ... Maka dalam makalah ini ... kebutuhan dasar manusia

  • Upload
    vutu

  • View
    233

  • Download
    3

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Web viewDapat dilihat bahwa analisis tersebut telah memberi gambaran yang cukup jelas tentang prinsip-prinsip ... Maka dalam makalah ini ... kebutuhan dasar manusia

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perkembangan pada suatu kota selalu berubah-ubah dikarenakan

semakin meningkatnya jumlah penduduk di Indonesia terutama pada

kota-kota besar. Semakin besar jumlah penduduk semakin besar pula

kebutuhan setiap individunya. Pada dasarnya sampai kapanpun manusia

tidak pernah puas dengan apa yang dia dapatkan.

Dalam ekonomi terdapat permintaan (Demand) dan kebutuhan

yang saling berpengaruh antara satu dengan yang lain untuk memenuhi

kebutuhan setiap orang. Jumlah barang yang diminta konsumen

dipengaruhi oleh barang itu sendiri, pendapatan atau selera konsumen.

Permintaan (Demand) itu sendiri adalah barang yang dibeli pada suatu

harga dan waktu tertentu. Sedangkan need adalah hasrat akan pemuas

kebutuhan yang spesifik.

Dalam memenuhi kebutuhan, manusia dihadapkan pada beberapa

pilihan. Dalam menentukan pilihan tersebut mereka memiliki

pertimbangan tertentu untuk mencapai kepuasan maksimal. Untuk

mencapai kepuasan tersebut tentu saja manusia melakukan segala usaha

agar kebutuhan terpenuhi sesuai dengan pendapatannya. Dengan dasar

tersebut maka diperlukan pembahassan mengenai teori nilai guna (

utility).

1

Page 2: Web viewDapat dilihat bahwa analisis tersebut telah memberi gambaran yang cukup jelas tentang prinsip-prinsip ... Maka dalam makalah ini ... kebutuhan dasar manusia

Teori nilai guna (utility) merupakan teori yang terlebih dahulu

dikembangkan untuk menerangkan kelakuan individu dalam memilih

barang-barang yang akan dibeli dan dikonsumsinya. Dapat dilihat bahwa

analisis tersebut telah memberi gambaran yang cukup jelas tentang

prinsip-prinsip pemaksimuman kepuasan yang dilakukan oleh orang-orang

yang berfikir secara rasional dalam memilih berbagai barang

keperluannya. Maka dalam makalah ini akan membahas bagaimana suatu

barang dapat memberikan kenikmatan terhadap individu dan bagaimana

barang itu akhirnya sama sekali tidak dapat memberikan kenikmatan

terhadap seseorang.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan want, need, dan demand?

2. Bagaimana cara pengukuran want, need, dan demand?

3. Bagaimana bentuk kurva dan elastisitas demand?

4. Apa saja faktor yang mempengaruhi demand dan elastisitas demand?

5. Apakah definisi utility dan hukum utility?

6. Bagaimana cara pengukuran utility?

7. Apa konsekuensi dari hukum marginal utility?

1.3 Tujuan

1. Memahami pengertian want, need, demand, dan utility

2. Mengidentifikasi cara pengukuran want, need, dan demand

3. Mampu mengidentifikasi bentuk kurva dan elastisitas demand

2

Page 3: Web viewDapat dilihat bahwa analisis tersebut telah memberi gambaran yang cukup jelas tentang prinsip-prinsip ... Maka dalam makalah ini ... kebutuhan dasar manusia

4. Mengidentifikasi faktor yang mempengaruhi demand dan elastisitas

demand

5. Memahami definisi utility dan hukum utility

6. Mengidentifikasi cara pengukuran utility

7. Mengidentifikasi konsekuensi hukum marginal utility

3

Page 4: Web viewDapat dilihat bahwa analisis tersebut telah memberi gambaran yang cukup jelas tentang prinsip-prinsip ... Maka dalam makalah ini ... kebutuhan dasar manusia

BAB 2

ISI

2.1 Pengertian Need Dan Demand

Menurut Philip Kotler (2002), definisi dari kebutuhan (needs),

kebutuhan (needs) dimana manusia merasa kekurangan. Kebutuhan

(needs) adalah keinginan manusia atas barang dan jasa yang perlu

dipenuhi untuk mempertahankan kelangsungan hidup. Needs

menggambarkan kebutuhan dasar manusia seperti pangan, sandang,

papan, pendidikan, kesehatan, rekreasi, dan lainnya. Needs menjadi

wants jika kebutuhan tadi telah menjurus pada satu keinginan yang

tertentu yang dapat memberikan kepuasan.

Permintaan (demand) adalah keinginan yang di dukung daya beli.

Demand atau permintaan adalah jumlah dari suatu barang yang mau dan

mampu dibeli pada berbagai kemungkinan harga, selama jangka

waktu tertentu dengan anggapan berbagai hal lain tetap sama (ceteris

paribus). Mau dan mampu disini memiliki arti betapapun orang

berkeinginan atau membutuhkan sesuatu, kalau ia tidak mempunyai

uang atau tidak bersedia mengeluarkan uang sebanyak itu untuk

membeli, maka keinginan itu tetap keinginan dan belum disebut

permintaan. Namun ketika keinginan/kebutuhan itu disertai kemauan dan

kemampuan untuk membeli dan didukung oleh uang yang secukupnya

untuk membayar harga disebut permintaan.

4

Page 5: Web viewDapat dilihat bahwa analisis tersebut telah memberi gambaran yang cukup jelas tentang prinsip-prinsip ... Maka dalam makalah ini ... kebutuhan dasar manusia

2.2 Cara Pengukuran Need dan Demand

2.2.1 Metode Pengukuran Need

Metode pengukuran need atau kebutuhan dapat dilakukan

dengan metode langsung yaitu metode yang langsung melibatkan

konsumen yaitu dengan metode wawancara yaitu melakukan

wawancara dengan pembeli potensial mengenai berapa jumlah

kenaikan atau penurunan produk yang mereka beli jika harga

(salah satu dari variabel) berubah. Cara ini dapat dilakukan

dengan membuat kuesioner yang diberikan kepada kelompok

sample pembeli.

Beberapa kendala dalam pelaksanaan cara ini adalah

sebagai berikut :

a. Diperlukan sampel besar karena individu yang diwawancarai

harus mewakili pasar secara keseluruhan sehingga biaya yang

diperlukan juga besar

b. Bias pewawancara, menyebabkan jawaban responden kurang

atau tidak akurat yang disebabkan karena faktor pewawancara,

misalnya karena rasa malu dari yang diwawancarai yang dapat

menyebabkan jawaban yang diberikan tidak jujur

c. Adanya masalah akurasi jawaban, yang terjadi karena

kesenjangan antara intensi dan tindakan. Konsumen yang pada

mulanya berniat membeli sebuah produk secara bersamaan

diwawancarai oleh tim pemasaran produk substitusi maka

terjadi perubahan pemikiran.

5

Page 6: Web viewDapat dilihat bahwa analisis tersebut telah memberi gambaran yang cukup jelas tentang prinsip-prinsip ... Maka dalam makalah ini ... kebutuhan dasar manusia

d. Apabila pertanyaan pada kuesioner tidak reliabel dan valid,

akan terjadi suatu kemungkinan munculnya masalah pada

kuesioner, untuk menghindari hal tersebut perlu diperhatikan

beberapa hal dibawah ini yaitu:

1) Memperhatikan kalimat dalam kuesioner

2) Pertanyaan disusun secara teratur dan berurutan

3) Memberi kebebasan kepada konsumen untuk memberi

jawaban secara jujur, harus dihindari bentuk pertanyaan

bersifat membatasi jawaban.

2.2.2 Metode Pengukuran Demand

Ada beberapa cara mengukur demand:

1. Observasi: Kita datang atau melihat secara langsung ke lokasi

yang kita tuju apakah need dan want yang telah direncanakan

oleh seseorang benar-benar dijalankan/didapatkan.

2. Survey: Kita menanyakan langsung kepada pihak yang kita

targetkan dalam kegiatan need dan want. Karena kita tidak

bisa meramalkan apa yang telah terjadi tanpa mengetahui

secara langsung dari pihak yang di targetkan.

3. Target penjualan: Mendatangi langsung ke suatu institusi

yang berkaitan untuk mendapatkan suatu jawaban yang real

dari target yang kita inginkan. Contohnya, mengukur demand

dari teh botol sosro di kantin A, dengan mendatangi

perusahaan teh botol tersebut untuk mengetahui ada berapa

penjualan yang terjual di kantin A.

6

Page 7: Web viewDapat dilihat bahwa analisis tersebut telah memberi gambaran yang cukup jelas tentang prinsip-prinsip ... Maka dalam makalah ini ... kebutuhan dasar manusia

2.3 Kurva Demand dan Elastisitas Demand

2.3.1 Kurva Demand

a. Daftar Permintaan/Demand

Daftar permintaan adalah suatu tabel yang berisi harga dan jumlah

permintaan. Tabel ini menggambarkan besarnya jumlah

permintaan pada berbagai tingkat harga pada barang yang

sama. Sebagai contoh pada tabel dibawah ini merupakan

gambaran permintaan terhadap sebuah penghapus.

Tabel.2.1 Permintaan Penghapus

Keadaan Harga Jumlah yang diminta

P 500 200

Q 400 400

R 300 600

S 200 900

T 100 1300

Pada tabel ini menggambarkan bahwa ketika penghapus

tersebut berharga 100, maka permintaan terhadap penghapus

sebanyak 1300 buah. Dan ketika harga penghapus naik menjadi

200, maka permintaan akan turun menjadi 900 buah. Demikian

seterusnya hingga harga penghapus menjadi 500, permintaan

terhadap barang tersebut akan menurun mencapai angka 200 buah.

7

Page 8: Web viewDapat dilihat bahwa analisis tersebut telah memberi gambaran yang cukup jelas tentang prinsip-prinsip ... Maka dalam makalah ini ... kebutuhan dasar manusia

Jelas bahwa semakin naik harga maka permintaan terhadap

barang akan turun, dan begitu pula sebaliknya ketika harga turun

maka permintaan barang akan bertamabah.

b. Gambar Kurva Demand

Dengan memakai data dari daftar permintaan, maka kita

dapat membuat gambar kurva demand. Menurut Sadono

Sukirno dalam Pengantar Teori Mikroekonomi mendefinisikan

kurva permintaan sebagai suatu kurva yang menggambarkan sifat

perkaitan di antara harga sesuatu barang tertentu dan jumlah

barang tersebut yang diminta para pembeli.

Gambar.1 Kurva Demand

Sumber: Ekonomi Mikro (1997)

Pada gambar kurva permintaan diatas terlihat sumbu tegak

(y) menggambarkan berbagai tingkatan harga produk (price),

sedangkan pada sumbu datar (x) menggambarkan jumlah

permintaan terhadap produk tersebut (quantity).

Pada gambar kurva DD diatas, ketika produk berharga 300

maka permintaan sebanyak 600 buah (titik R). Pada saat harga

8

Page 9: Web viewDapat dilihat bahwa analisis tersebut telah memberi gambaran yang cukup jelas tentang prinsip-prinsip ... Maka dalam makalah ini ... kebutuhan dasar manusia

turun menjadi 200 maka permintaan naik menjadi 900 (titik S).

Titik PQRST menunjukkan letak harga dengan jumlah

permintaan ketika produk dijual dengan harga itu. Kemudian

ditarik garis sehingga membentuk sebuah kurva.

Kurva permintaan berbagai jenis barang pada umumnya

menurun dari atas ke kanan-bawah. Menurut Sadono Sukirno,

kurva yang bersifat demikian disebabkan oleh sifat perkaitan,

diantara harga dan jumlah yang diminta, yaitu mereka

mempunyai sifat hubungan yang terbalik. Kalau yang satunya

naik (misalnya harga) maka yang lainnya turun (misalnya jumlah

yang diminta).

Menururt Samuelson, kurva permintaan ini memiliki

hubungan kuantitas dan harga yang terbalik, Q akan naik

apabila P turun. Sehingga kurva ini disebut hukum permintaan

yang mempunyai lereng yang menurun. Apabila harga suatu

komoditi naik (dan hal-hal lain tidak berubah), pembeli

cenderung membeli lebih sedikit komoditi itu. Demikian pula

apabila harga turun dan hal-hal lain tetap, kuantitas yang diminta

meningkat.

c. Pergeseran Kurva Permintaan

Kurva permintaan akan bergerak ke arah kanan dan kiri jika

terdapat beberapa perubahan terhadap permintaan yang

ditimbulkan oleh adanya beberapa faktor yang bukan termasuk ke

dalam harga, sekiranya harga barang lain, pendapatan dari para

9

Page 10: Web viewDapat dilihat bahwa analisis tersebut telah memberi gambaran yang cukup jelas tentang prinsip-prinsip ... Maka dalam makalah ini ... kebutuhan dasar manusia

pembeli dan berbagai faktor bukan harga lainnya mengalami

perubahan. Maka, perubahan itu akan menyebabkan kurva

permintaan bergeser ke kanan ataupun ke kiri yang ditunjukkan

pada gambar dibawah ini.

Gambar2 Kurva Pergeseran Permintaan

Pergeseran ke kiri menunjukkan bahwa telah terjadi penurunan

jumlah permintaan, sedangkan pergeseran ke kanan menunjukkan

adanya peningkatan jumlah permintaan. Sebagai contoh, jika

pendapatan para pembeli meningkat, sedangkan

beberapa faktor lainnya tidak berubah, maka akan

meningkatkan jumlah barang yang diminta, yang

ditandai oleh pergeseran kurva permintaan ke

kanan. Sebaliknya, jika pendapatan masyarakat

menurun sedangkan beberapa faktor lainnya tidak

berubah, maka jumlah barang yang diminta akan

menurun, yang ditandai pergeseran kurva

permintaan ke kiri.

2.3.2 kurva elastisitas Demand

a. elastisitas demand

10

Page 11: Web viewDapat dilihat bahwa analisis tersebut telah memberi gambaran yang cukup jelas tentang prinsip-prinsip ... Maka dalam makalah ini ... kebutuhan dasar manusia

Elastisitas harga permintaan (price elasticity of demand)

atau sering disebut dengan elastisitas harga, adalah persentase

perubahan jumlah barang diminta yang diakibatkan oleh persentase

perubahan harga barang itu sendiri.

Elastisitas permintaan juga dimaksudkan untuk mengukur

perubahan relatif dalam jumlah unit suatu barang yang dibeli

sebagai akibat dari perubahan salah satu faktor yang

mempengaruhinya.

b. Kurva Elastisitas Harga Permintaan (Price Elasticity of Demand)

Elastisitas harga permintaan memperlihatkan proporsi perubahan

jumlah barang yang diminta sebagai akibat proporsi perubahan

harga barang tersebut. Nilai elastisitas harga permintaan tersebut

bergerak dari nol sampai tak berhingga atau 0 ≤ εp≥ 1, dengan

uraian sebagai berikut :

1) Bila nilai εp=0 maka kurva permintaannya bersifat inelastis

sempurna. Permintaan inelastis sempurna terjadi ketika

perubahan harga yang terjadi tidak berpengaruh terhadap

jumlah permintaan (Koefisien E=0)

Gambar3. Kurva Inelastis sempurna

11

Page 12: Web viewDapat dilihat bahwa analisis tersebut telah memberi gambaran yang cukup jelas tentang prinsip-prinsip ... Maka dalam makalah ini ... kebutuhan dasar manusia

2) Bila nilai εp<1 maka kurva permintannya bersifat

inelastis. Pemintaan Inelastis terjadi jika perubahan harga

kurang berpengaruh pada perubahan permintaan. Sehingga

jumlah permintaan bergerak lebih kecil secara proposional

dibangdingkan dengan harga. Contohnya adalah permintaan

masyarakat terhadap beras sebagai kebutuhan pokok. Beras,

meskipun harganya naik, orang akan tetap membutuhkan

konsumsi beras sebagai makanan pokok. Oleh karena itu,

meskipun mungkin dapat dihemat penggunaannya, namun

cenderung tindakan sebesar kenaikan harga yang terjadi.

Sebaliknya, jika harga beras turun konsumen tidak akan

menambah konsumsinya sebesar penurunan harga.

Gambar 4. Kurva Inelastis

3) Bersifat nilai εp>1, kurva permintaannya bersifat elastis.

Permintaan elastis terjadi jika perubahan permintaan lebih

besar dari perubahan harga. Koefisien permintaan elastic

bernilai lebih dari satu ( E >1), artinya kenaikan harga

sebesar 1 persen menyebabkan kenaikan jumlah permintaan

12

Page 13: Web viewDapat dilihat bahwa analisis tersebut telah memberi gambaran yang cukup jelas tentang prinsip-prinsip ... Maka dalam makalah ini ... kebutuhan dasar manusia

lebih dari 1 persen, dan sebaliknya. Bentuk kurva

permintaanya adalah lebih landai. Contohnya ketika

pakaian, makanan ringan, mobil, dan barang mewah lainnya

harganya naik, maka konsumen akan dengan mudah

menemukan barang penggantinya.

Gambar.5 Kurva Permintaan Yang Elastis

Sumber : Sadono Sukirno. Mikro Ekonomi 2009

4) Bersifat nilai εp=1, kurva permintaanya bersifat elastisitas

kesatuan (unitary elasticity) Permintaan elastic uniter terjadi

jika perubahan permintaan sebanding dengan perubahan

harga. Koefisien elastisitas permintaaan uniter adalah satu

(E=1), artinya kenaikan harga sebesar 1 persen diikuti oleh

penurunan jumlah permintaan sebesar 1 persen, dan

sebaliknya. Bentuk permintaannya membentuk segi tiga

sama kaki.

13

Page 14: Web viewDapat dilihat bahwa analisis tersebut telah memberi gambaran yang cukup jelas tentang prinsip-prinsip ... Maka dalam makalah ini ... kebutuhan dasar manusia

Gambar.6 Kurva permintaan elastis uniter

Sumber : Sadono Sukirno, Mikro Ekonomi 2009

5) Bila nilai εp=, kurva permintaanya bersifat elastis

sempurna. Permintaan elastic sempurna terjadi jika

perubahan permintaan tidak dipengaruhi sama sekali oleh

perubahan harga. Kurvanya akan sejajar dengan sumbu Q

(kuantitas barang). Contohnya produk yang permintaanya

bersifat tidak elastis sempurna diantaranya barang atau jasa

yang bersifat komoditi, yaitu barang atau jasa yang

memiliki karakteristik dan fungsi sama meskipun dijual

ditempat berbeda atau di produksi oleh produsen yang

berbeda. Dengan demikian, secara logika barang/jasa

tersebut seharusnya memiliki harga yang sama pula.

Misalnya saja bolpoin, suatu saat kita pergi ke toko buku

untuk membeli bolpoin, misalnya, kita cenderung tidak

memperhatikan perbedaan merk bolpoin tersebut dan yang

menjadi perbandingan kita yaitu adalah harga. Kita akan

memilih harga bolpoin yang harganya lebih murah karena

fungsi dari bolpoin tersebut adalah sama.

14

Page 15: Web viewDapat dilihat bahwa analisis tersebut telah memberi gambaran yang cukup jelas tentang prinsip-prinsip ... Maka dalam makalah ini ... kebutuhan dasar manusia

Gambar.7 Kurva Permintaan Elastis Sempurn

Sumber : Sadono Sukirno, Mikro Ekonomi 2009

Jadi, harga disini tidak mempengaruhi permintaan.

2.4 Faktor yang mempengaruhi demand dan Elastisitas demand

2.4.1 Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Permintaan (Demand)

Menurut Gregory Mankiw dalam bukunya “Pengantar Ekonomi

Mikro” menyatakan ada beberapa hal yang mempengaruhi jumlah

permintaan,yaitu:

a. Harga Barang

Harga dari suatu barang dapat dikatakan adalah faktor

utama yang berpengaruh terhadap jumlah permintaan. Jumlah

permintaan akan turun seiring dengan naiknya harga suatu

barang dan sebaliknya jumlah permintaan akan naik seiring

dengan turunnya harga suatu barang. Dapat dikatakan bahwa

jumlah permintaan berhubugan secara negatif terhadap harga.

Hubungan antara harga barang dan jumlah

permintaan ini berlaku untuk kebanyakan jenis barang dalam

perekonomian sehingga para ekonom menyebutnya sebagai

hukum permintaan (law of demand ) yang berbunyi : “Jika

semua hal dibiarkan sama,ketika harga suatu barang

meningkat,maka jumlah permintaannya akan menurun,dan

ketika harganya turun maka jumlah permintaannya akan

naik.”

15

Page 16: Web viewDapat dilihat bahwa analisis tersebut telah memberi gambaran yang cukup jelas tentang prinsip-prinsip ... Maka dalam makalah ini ... kebutuhan dasar manusia

Dari hukum diatas, dapat dipahami bahwa

hubungan negatif atau hubungan yang berkebalikan antara

harga dan jumlah permintaan terjadi dengan menganggap

berbagai hal lain yang mempengaruhi keinginan konsumen

untuk membeli barang tersebut tidak berubah.

Sebagai contoh jika harga 1 porsi es krim adalah 5.000

rupiah,dengan harga tersebut dalam 1 bulan Ani bisa

membeli 5 porsi es krim. Tetapi saat harganya naik menjadi

25.000 rupiah,dalam 1 bulan ani hanya membeli 1 porsi saja.

Hubungan antara harga barang dan jumlah permintaan

terhadap suatu barang dapat ditunjukkan dengan kurva

permintaan. Kurva permintaan menunjukkan bagaimana

jumlah permintaan terhadap suatu barang berubah nilainya

ketika harganya juga berubah,dengan asumsi bahwa semua

faktor lain yang mempengaruhi keinginan konsumen untuk

membeli barang tidak ada yang berubah. Pada suatu waktu

dan pada kondisi tertentu faktor yang mempengaruhi

keinginan konsumen bisa saja berubah. Jika sesuatu terjadi

dan mengubah tingkat permintaan pada suatu harga maka

kurva permintaan akan bergeser.

b. Tingkat pendapatan konsumen

Besar kecilnya pendapatan yang diperoleh seseorang

turut menentukan besarnya permintaan akan barang dan jasa.

Apabila pendapatan yang diperoleh tinggi maka permintaan

16

Page 17: Web viewDapat dilihat bahwa analisis tersebut telah memberi gambaran yang cukup jelas tentang prinsip-prinsip ... Maka dalam makalah ini ... kebutuhan dasar manusia

akan barang dan jasa juga semakin tinggi. Sebaliknya jika

pendapatannya turun, maka kemampuan untuk membeli

barang juga akan turun.

c. Harga barang lain

Harga barang dan jasa pengganti (substitusi) ikut

memengaruhi jumlah barang dan jasa yang diminta. Apabila

harga dari barang substitusi lebih murah maka orang akan

beralih pada barang substitusi tersebut. Akan tetapi jika harga

barang substitusi naik maka orang akan tetap menggunakan

barang yang semula.

d. Selera konsumen

Selera konsumen terhadap barang dan jasa dapat

memengaruhi jumlah barang yang diminta. Jika selera

konsumen terhadap barang tertentu meningkat maka

permintaan terhadap barang tersebut akan meningkat pula.

e. Prakiraan harga barang dimasa mendatang

Apabila konsumen memperkirakan bahwa harga akan

naik maka konsumen cenderung menambah jumlah barang

yang dibeli karena ada kekhawatiran harga akan semakin

mahal. Sebaliknya apabila konsumen memperkirakan bahwa

harga akan turun, maka konsumen cenderung mengurangi

jumlah barang yang dibeli.

f. Pertambahan penduduk

17

Page 18: Web viewDapat dilihat bahwa analisis tersebut telah memberi gambaran yang cukup jelas tentang prinsip-prinsip ... Maka dalam makalah ini ... kebutuhan dasar manusia

Pertambahan penduduk akan memengaruhi jumlah

barang yang diminta. Jika jumlah penduduk dalam suatu

wilayah bertambah banyak, maka barang yang diminta akan

meningkat.

2.4.2 Faktor yang Mempengaruhi Elastisitas Permintaan

1. Tingkat Kebutuhan

Apabila kebutuhan terhadap suatu barang sangat penting,

perubahan harga tidak mempengaruhi jumlah permintaan, maka

permintaan terhadap barang ini bersifat inelastis, sebaliknya bila

kebutuhan terhadap suatu barang kurang penting, maka

permintaan bersifat elastis.

2. Adanya Barang Substitusi

Banyak atau sedikitnya macam barang substitusi

mempengaruhi jumlah permintaan. Jika barang substitusi banyak

dengan terjadinya kenaikan harga sedikit saja, maka permintaan

ini bersifat elastis. Apabila barang substitusi tidak ada maka

permintaan itu akan bersifat elastis.

3. Pendapatan Konsumsi

Apabila pendapatan konsumen relatif besar bila

dibandingkan dengan harga barang maka permintaan akan bersifat

inelastis. Sebaliknya konsumen yang berpendapatan kecil dengan

terjadinya perubahan harga sedikit saja akan mempengaruhi

permintaan terhadap barang, permintaan ini bersifat inelastis.

18

Page 19: Web viewDapat dilihat bahwa analisis tersebut telah memberi gambaran yang cukup jelas tentang prinsip-prinsip ... Maka dalam makalah ini ... kebutuhan dasar manusia

4. Perubahan Harga dan Barang yang Diminta

Hal ini akan mempengaruhi golongan lain untuk meminta

barang tersebut, sehingga permintaan menjadi elastis.

5. Adanya Barang yang Serbaguna

Barang yang dapat digunakan secara multifungsi maka

permintaan terhadap barang tersebut akan bersifat elastis.

6. Tradisi

Apabila pemakaian sesuatu barang sudah menjadi tradisi

walaupun berapa pun naiknya harga, orang akan tetap membelinya,

maka permintaan ini bersifat inelastis, tetapi apabila tidak

didasarkan tradisi permintaan akan bersifat elastis.

7. Mode

Mode juga mempengaruhi permintaan terhadap sesuatu

barang, apabila barang tersebut sudah diminati oleh masyarakat,

maka berapapun naiknya harga akan tetap dibeli. Maka permintaan

akan bersifat inelastis demikian juga sebaliknya.

2.4.3 Faktor Penentu Elastisitas Permintaan

Ada empat faktor utama dalam menentukan elastisitas permintaan

(Sadono, Sukirno 2009) :

1. Produk Substitusi

Semakin banyak produk pengganti (substitusi), permintaan akan

semakin elastis. Hal ini karena konsumen dapat dengan mudah

berpindah ke produk substitusi jika terjadi kenaikan harga, sehingga

19

Page 20: Web viewDapat dilihat bahwa analisis tersebut telah memberi gambaran yang cukup jelas tentang prinsip-prinsip ... Maka dalam makalah ini ... kebutuhan dasar manusia

permintaan akan produk akan sangat sensitif terhadap perubahan

harga.

2. Presentase Pendapatan yang Dibelanjakan

Semakin tinggi bagian pendapatan yang digunakan untuk

membelanjakan produk tersebut, maka permintaan semakin elastis.

Produk yang harganya mahal akan membebani konsumen ketika

harganya naik, sehingga konsumen akan mengurangi permintaannya.

Sebaliknya pada produk yang harganya murah.

3. Produk Mewah Versus Kebutuhan

Permintaan akan produk kebutuhan cenderung tidak elastis,

dimana konsumen membutuhkan produk tersebut dan mungkin sulit

mencari substitusinya. Akibatnya, kenaikan harga cenderung tidak

menurunkan permintaan. Sebaliknya, permintaan akan produk

mewah cenderung elastis, dimana barang mewah bukanlah sebuah

kebutuhan dan substitusinya lebih mudah dicari. Akibatnya,

kenaikan harga akan menurunkan permintaan.

4. Jangka Waktu Permintaan Dianalisis

Semakin lama jangka waktu permintaan dianalisis, semakin

elastis permintaan akan suatu produk. Dalam jangka pendek,

kenaikan harga yang terjadi di pasar mungkin belum disadari oleh

konsumen, sehingga mereka tetap membeli produk yang biasa

dikonsumsi. Dalam jangka panjang, konsumen telah menyadari

kenaikan harga, sehingga mereka akan pindah ke produk substitusi

20

Page 21: Web viewDapat dilihat bahwa analisis tersebut telah memberi gambaran yang cukup jelas tentang prinsip-prinsip ... Maka dalam makalah ini ... kebutuhan dasar manusia

yang tersedia. Selain itu, dalam jangka panjang kualitas dan desain

produk juga berubah, sehingga lebih mudah menyebabkan konsumen

pindah ke produk lain.

2.5 Utility

2.5.1 Pengertian Utility

Bentham (1789) dalam Hunt (2002) menyatakan “that

property in any object, whereby it tend to produce benefit,

advantage, pleasure, good, or happiness or to prevent the

happening of mischief, pain, evil, or unhappiness” . Yang artinya

nilai guna terkait tentang hak kepemilikan pada suatu objek apapun

yang mana untuk menghasilkan keuntungan, manfaat, kepuasan,

kebaikan, atau kebahagiaan atau untuk mencegah terjadinnya

kecurangan, kesakitan, kejahatan, atau ketidakbahagiaan”.

Dalam perkembangannya, teori utlity diperluas oleh

Jevons (1871) dalam Hunt (2002) yang menyatakan bahwa “...to

treat economy as a calculus of pleasure and pain, and have

sketched out...” yang artinya “...memperlakukan ilmu ekonomi

sebagai hitungan kepuasan dan kesakitan, dan telah

digambarkan...” jadi utility dapat dihitung secara matematis dan

dapat digambarkan hasil dari perhitungan tersebut.

Setiap barang atau jasa pasti mempunyai nilai guna

(utility) yang dapat memberikan kepuasan bagi penggunanya.

Gossen (1854) dalam Hunt (2002) menganggap bahwa tinggi

21

Page 22: Web viewDapat dilihat bahwa analisis tersebut telah memberi gambaran yang cukup jelas tentang prinsip-prinsip ... Maka dalam makalah ini ... kebutuhan dasar manusia

rendahnya nilai suatu barang atau jasa tergantung pada subjek yang

menilai barang atau jasa tersebut. Suatu barang atau jasa

mempunyai arti apabila barang atau jasa tesebut mempunyai nilai

guna (utility) untuk memenuhi kebutuhan bagi konsumen.

Samuelson dan Nordhaus (2001) dalam Hunt (2002)

menyatakan definisi utility adalah suatu gagasan ilmiah yang

digunakan para ekonom untuk memahami bagaimana konsumen

yang rasional membagi sumber daya yang terbatas di antara

beberapa komoditas yang memberikan konsumen kepuasan.

Ramaa Lessandro (2001) dalam Iskandar

(2003)menyatakan bahwa “teori nilai guna (utilitas) yaitu teori

ekonomi yang mempelajari kepuasan atau kenikmatan yang

diperoleh seorang konsumen dari mengkonsumsikan barang-

barang. Kalau kepuasan itu semakin tinggi maka semakin tinggi

nilai guna. Sebaliknya semakin rendah kepuasan dari suatu barang

maka nilai guna semakin rendah pula.

Teori nilai guna mempelajari kepuasan atau kenikmatan

yang diperoleh seorang konsumen dari mengkonsumsikan beberapa

barang. Jika kepuasan itu semakin tinggi maka semakin tinggi nilai

gunanya. Sebaliknya semakin rendah kepuasan dari suatu barang

maka nilai gunanya akan semakin rendah pula. Dapat disimpulkan

bahwa nilai guna (utility) adalah kemampuan suatu barang atau jasa

untuk memberikan kepuasan pada manusia dalam mencukupi

kebutuhan manusia.

22

Page 23: Web viewDapat dilihat bahwa analisis tersebut telah memberi gambaran yang cukup jelas tentang prinsip-prinsip ... Maka dalam makalah ini ... kebutuhan dasar manusia

2.5.2 Hukum Nilai Guna Marginal

Sebuah barang baru mempunyai arti bagi seorang

konsumen apabila barang tersebut mempunyai daya guna (utility),

dan besar kecilnya daya guna tersebut tergantung dari konsumen

yang bersangkutan; makin banyak barang yang dikonsumsinya

makin besar daya guna total (total utility) yang diperolehnya, akan

tetapi laju pertambahan daya guna (marginal utility) yang diperoleh

karena mengkonsumsi satu kesatuan barang makin lama semakin

rendah, bahkan jumlah pertambahannya dapat menjadi nol dan bila

penambahan konsumsi diteruskan jumlahnya, pertambahan daya

gunanya bahkan bisa menjadi negatif akibat pertambahan jumlah

konsumsi tersebut, hal ini biasa disebut dengan hukum

pertambahan daya guna menurun (the law of diminishing marginal

utility) atau hukum Gossen.

Hukum nilai guna marginal: “Tambahan nilai guna yang

akan diperoleh seseorang dari mengkonsumsikan suatubarang

akan menjadi semakin sedikit apabila orang tersebut terus menerus

menambah komsumsinya keatas barang tersebut dan pada

akhirnya tambahan nilaiguna akan menjadi negatif”

Berdasarkan hukum Gossen atau yang biasa dikenal dengan law of

diminishing marginal utility berlaku bahwa semakin banyak suatu

barang yang dikonsumsi, maka tambahan nilai kepuasannya yang

diperoleh dari setiap satuan tambahan yang dikonsumsikan akan

23

Page 24: Web viewDapat dilihat bahwa analisis tersebut telah memberi gambaran yang cukup jelas tentang prinsip-prinsip ... Maka dalam makalah ini ... kebutuhan dasar manusia

menurun. Dan konsumen akan selalu berusaha dalam mencapai

kepuasan total yang maksimum.

2.5.3 Cara Mengukur Nilai Guna Kardinal

Setelah mengetahui teori mengenai nilai guna kardinal, lantas

bagaimanakah memaksimumkan kepuasan berdasarkan teori nilai

guna kardinal ?. Untuk pemuasan kebutuhan terhadap satu barang,

maka secara sederhana adalah bila konsumen dapat membelanjakan

uang mereka untuk mendapatkan jumlah barang yang terbanyak,

yaitu konsumen hanya akan mengeluarkan atau membelanjakan uang

mereka sesuai dengan kepuasan maksimum yang diharapkan.

Bila Px adalah harga barang X, dan X adalah barangnya, dan U

adalah utilitasnya, maka U(X) = PxX. MU (X) = Px, artinya

kepuasan tertinggi yang dicapai seseorang bila ia mengkonsumsi

barang X dengan harga Px adalah apabila marginal utility dari

barang X sama dengan harga yang dibayarkan untuk mendapatkan

barang X tersebut.

Misalkan uang sebanyak Rp. 500,- harga barang (X) = 50, maka

Px(X) = 50 MU(X) = 50. Berarti banyak jumlah barang yang

dikonsumsi agar kepuasan konsumen maksimum adalah 10 unit.

Untuk konsumsi lebih dari satu (misalkan dua jenis), maka

tingkat kepuasan akan tercapai jika MU(X,Y) = (Px, Py) bila yang

dikonsumsi adalah barang X dan Y, berdasarkan setiap harga dan

uang yang dimiliki konsumen. Dengan kata lain, bila konsumen

tersebut dihadapkan pada dua jenis barang, maka konsumen akan

24

Page 25: Web viewDapat dilihat bahwa analisis tersebut telah memberi gambaran yang cukup jelas tentang prinsip-prinsip ... Maka dalam makalah ini ... kebutuhan dasar manusia

memaksimumkan kepuasan pada barang yang nilai marginal

utilitinya sama dengan harganya. Jadi :

MU (X) / Px = MU (Y) / Py = 1

Dengan demikian, kombinasi barang yang dapat diperolehnya

untuk barang X dan Y adalah yang memenuhi syarat diatas.

Contoh:

Konsumen memiliki uang sejumlah Rp. 1.000,-. Harga barang X

Rp. 1.00,- dan barang Y Rp. 25,-. Kepuasan konsumen tersebut

akan maksimum bila ia mengkombinasikan barang X dan Y sesuai

peruntukan. Dengan demikian, utility = X.Y, sementara barang

yang dapat diperoleh adalah :

1000 = 100X + 25Y

25Y = 1000 – 100X Y = 40 – 4X

U = X.Y U = X (40 – 4X)

= 40X 4X2

= 40 – 8X

40 = 8X

X = 5

1000 = 100X + 25Y

1000 = 100 (5) + 25Y

500 = 25Y

Y = 20

Jadi kombinasi yang dikonsumsi konsumen adalah X = 5 dan Y

= 20. Apakah kombinasi ini maksimum ?

25

Page 26: Web viewDapat dilihat bahwa analisis tersebut telah memberi gambaran yang cukup jelas tentang prinsip-prinsip ... Maka dalam makalah ini ... kebutuhan dasar manusia

Diketahui MU(X) = Y = 20 dan MU(Y) = X = 5, Px = 100 dan

Py = 25. Padahal syarat maksimum adalah :

MU(X) / Px = MU(Y) / Py = 1

20 / 100 = 5 / 25 = 1 Terbukti bahwa dengan mengkonsumsi X

sebanyak 5 dan Y sebanyak 20 dengan uang Rp.1000,- , konsumen

tersebut mencapai kepuasan maksimum

2.6 Konsekuensi dari Hukum Marginal Utility

Teori nilai guna dapat pula menerangkan tentang wujudnya

kelebihan kepuasan yang dinikmati oleh para konsumen. Kelebihan

kepuasan ini, dalam analisis ekonomi dikenal sebagai surplus ekonomi.

Surplus konsumen pada hakikatnya berarti perbedaan di antara kepuasan

yang diperoleh seseorang di dalam mengkonsumsi sejumlah barang

dengan pembayaran yang harus dibuat untuk memperoleh barang tersebut.

Kepuasan yang diperoleh selalu lebih besar daripada pembayaran yang

dibuat. Surplus konsumen ini merupakan wujud sebagai akibat daripada

nilai guna marginal yang semakin sedikit. Harga sesuatu barang berkaitan

rapat dengan nilai guna marginalnya. Misal pada barang ke-n yang dibeli,

nilai guna marginalnya sama dengan harga. Dengan demikian, karena nilai

guna marginal barang ke-n lebih rendah dari barang sebelumnya, maka

nilai guna marginal barang sebelumnya lebih tinggi dari harga barang

tersebut, dan perbedaan harga yang terjadi merupakan surplus konsumen.

Dengan kata lain, surplus konsumen adalah kelebihan kepuasan yang

26

Page 27: Web viewDapat dilihat bahwa analisis tersebut telah memberi gambaran yang cukup jelas tentang prinsip-prinsip ... Maka dalam makalah ini ... kebutuhan dasar manusia

diperoleh dalam mengkonsumsi suatu barang daripada pembayaran yang

disediakan oleh konsumen.

Berikut adalah contoh dari surplus konsumen: Seorang konsumen

ingin membeli satu buah durian dengan harga Rp 20.000,- ternyata

setelah sampai di pasar, harga buah durian tersebut adalah Rp

14.000,- selisih dari harga yang disediakan dengan harga kenyataan di

pasar sebesar Rp 6.000,-. Selisih inilah yang disebut sebagai surplus

konsumen.

Jumlah

barang

yang

dikonsums

i (Qx)

Harga yang

disediakan

konsumen (Pc)

Harga yang

berlaku di

pasar

Surplus

konsumen

Jumlah

keseluruhan

1 Rp. 20.000 Rp. 14.000 Rp. 6.000 Rp. 6.000

2 Rp. 18.000 Rp. 14.000 Rp. 4.000 Rp. 10.000

3 Rp. 16.000 Rp. 14.000 Rp. 2.000 Rp. 12.000

4 Rp. 14.000 Rp. 14.000 Rp. - Rp. 12.000

5 Rp. 12.000 Rp. 14.000 - -

6 Rp. 10.000 Rp. 14.000 - -

7 Rp. 8.000 Rp. 14.000 - -

Tabel 2.2 Surplus Konsumen yang Dinikmati Konsumen.

Sumber: Wilson Bangun, 2007

Kolom ke 2 tersebut menunjukkan harga yang disediakan

konsumen untuk membayar durian yang ingin dia beli. Pada

27

Page 28: Web viewDapat dilihat bahwa analisis tersebut telah memberi gambaran yang cukup jelas tentang prinsip-prinsip ... Maka dalam makalah ini ... kebutuhan dasar manusia

pembelian durian pertama harga yang disediakan konsumen sebesar Rp.

20.000,- sedangkan harga yang berlaku di pasar hanya sebesar Rp.

14.000,-. Hal ini berarti konsumen mendapat surplus sebesar Rp. 6000.-.

Konsumen mendapat surplus dari pembelian durian ini dari pembelian

pertama sampai pembelian ke 4. Hal ini karena harga yang bersedia

dibayar oleh konsemen lebih tinggi daripada harga yang dijual di pasar.

Sedangkan pada pembelian durian ke 5 hingga pembelian ke 7 tidak

terjadi surplus konsumen karena harga yang bersedia dibayar oleh

konsumen sama dengan atau lebih rendah dari harga yang tersedia di

pasar. Sehingga konsemen tidak akan mendapatkan surplus konsumen

lagi, oleh karena itu dititik inilah biasanya konsumen akan menghentikan

pembeliannya terhadap durian tersebut.

Surplus konsumen juga dapat ditunjukkan dalam bentuk grafik.

Dimana sumbu vertikal menggambarkan tingkat harga, sedangkan sumbu

horizontal menggambarkan jumlah barang yang dikonsumsi.

Gambar.8 Grafik Surplus Konsumen

(Sadono Sukirno, 2010)

28

Page 29: Web viewDapat dilihat bahwa analisis tersebut telah memberi gambaran yang cukup jelas tentang prinsip-prinsip ... Maka dalam makalah ini ... kebutuhan dasar manusia

Gambar diatas menunjukkan adanya surplus konsumen.

Menggambarkan bahwa konsumen bersedia membeli suatu barang

dengan harga A. Ternyata di pasar harga barang tersebut sebesar P.

Pada harga P tersebbut jumlah barang yang dibeli konsemen sebanyak

Q’. Dengan demikian maka surplus konsumen adalah sebesar APB.

29

Page 30: Web viewDapat dilihat bahwa analisis tersebut telah memberi gambaran yang cukup jelas tentang prinsip-prinsip ... Maka dalam makalah ini ... kebutuhan dasar manusia

BAB III

PENUTUP

Ada dua konsep yang dasar yang melandasi pemasaran, yaitu kebutuhan

(needs) dan keinginan (wants). Demand atau permintaan adalah jumlah dari suatu

barang yang mau dan mampu dibeli pada berbagai kemungkinan harga, selama

jangka waktu tertentu, dengan anggapan hal lain tetap sama (= ceteris paribus).

Metode pengukuran need atau kebutuhan dapat dilakukan dengan metode

wawancara. Metode pengukuran Demand dapat dilakukan dengan menggunakan

metode observasi, survey dan mendatangi target sasaran.

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi permintaan yakni harga barang

itu sendiri, harga barang lain yang terikat dengan barang tersebut, tingkat

pendapatan, selera, jumlah penduduk perkiraan harga di masa medatang dan usaha

produsen meningkatkan penjualan.

Hubungan antara harga barang dan jumlah permintaan ini berlaku untuk

kebanyakan jenis barang dalam perekonomian sehingga para ekonom

menyebutnya sebagai hukum permintaan (law of demand ) yang berbunyi : “Jika

semua hal dibiarkan sama,ketika harga suatu barang meningkat,maka jumlah

permintaannya akan menurun,dan ketika harganya turun maka jumlah

permintaannya akan naik.”

Ada dua konsep yang dasar yang melandasi pemasaran, yaitu kebutuhan

(needs) dan keinginan (wants). Demand atau permintaan adalah jumlah dari suatu

barang yang mau dan mampu dibeli pada berbagai kemungkinan harga, selama

jangka waktu tertentu, dengan anggapan hal lain tetap sama (= ceteris paribus).

30

Page 31: Web viewDapat dilihat bahwa analisis tersebut telah memberi gambaran yang cukup jelas tentang prinsip-prinsip ... Maka dalam makalah ini ... kebutuhan dasar manusia

Metode pengukuran need atau kebutuhan dapat dilakukan dengan metode

wawancara. Metode pengukuran Demand dapat dilakukan dengan menggunakan

metode observasi, survey dan mendatangi target sasaran.

Atas dasar beberapa hal tersebut maka terdapat pokok bahasan teori nilai

guna (utility). Dalam sejarahnya, teori nilai guna (utility) merupakan teori yang

terlebih dahulu dikembangkan untuk menerangkan kelakuan individu dalam

memilih barang-barang yang akan dibeli dan dikonsumsinya. Dapat dilihat bahwa

analisis tersebut telah memberi gambaran yang cukup jelas tentang prinsip-prinsip

pemaksimuman kepuasan yang dilakukan oleh orang-orang yang berfikir secara

rasional dalam memilih berbagai barang keperluannya.

Terdapat 2 jenis teori nilai guna (utility) yaitu teori nilai guna kardinal

(Cardinal Utility) dan teori nilai guna ordinal (Ordinal Utility). Teori nilai guna

kardinal memberikan penilaian subjektif akan pemuasan kebutuhan dari suatu

barang. Artinya tinggi rendahnya nilai guna suatu barang tergantung pada subjek

yang memberikan penilaian. Sedangkan teori nilai guna ordinal menyatakan

tingkat nilai guna dapat diukur melalui order atau rangking tetapi tidak disebutkan

nilai gunanya secara pasti (dengan menggunakan pendekatan nilai relative; order

atau rangking). Dalam hal ini, kepuasan tidak di kuantifisir (dihitung secara

kuantitas).

Hukum nilai guna marginal menyatakan“Tambahan nilai guna yang akan

diperoleh seseorang dari mengkonsumsikan suatubarang akan menjadi semakin

sedikit apabila orang tersebut terus menerus menambah komsumsinya keatas

barang tersebut dan pada akhirnya tam-bahan nilaiguna akan menjadi negatif”

31

Page 32: Web viewDapat dilihat bahwa analisis tersebut telah memberi gambaran yang cukup jelas tentang prinsip-prinsip ... Maka dalam makalah ini ... kebutuhan dasar manusia

DAFTAR PUSTAKA

Mankiw, Gregory.2006.Principles of economics: Pengantar Ekonomi

Mikro.Jakarta: Salemba Empat.

Rosyidi,suherman.2005.Pengantar Teori Ekonomi.Jakarta: PT Raja

Grafindo Persada.

Samuelson, A. 2003. Ilmu Mikro Ekonomi. PT.Media Global

Education: Jakarta.

Supriyanto, Ernawaty. 2010. Pemasaran Industri Jasa Kesehatan.

Surabaya: Penerbit ANDI Yogyakarta.

Makalah DIE semesrter 6 fakultas kesehatan masyarakat universitas

airlangga Surabaya 2013

Nuhfil, 2009. Mikro-2 Penawaran dan Permintaan.

http://nuhfil.lecture.ub.ac.id/files/2009/03/mikro-2-penawaran-dan-

permintaan-nuhfil.pdf. (Sitasi 17 Oktober 2013)

32