124
KONTRIBUSI CURAHAN WAKTU KERJA PEREMPUAN TERHADAP TOTAL CURAHAN WAKTU KERJA PADA USAHA PETERNAKAN SAPI POTONG DI PERDESAAN (Studi Kasus, Kelompok Tani Ternak Lonrae Kelurahan Samaenre Kecamatan Sinjai Tengah Kabupaten Sinjai) SKRIPSI AYU MAHDALIA I 311 08 276 JURUSAN SOSIAL EKONOMI PETERNAKAN FAKULTAS PETERNAKAN i

repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 3281...  · Web viewrepository.unhas.ac.id2014-11-10 · Pemeliharaan sapi secara semiintensif merupakan perpaduan

  • Upload
    others

  • View
    5

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 3281...  · Web viewrepository.unhas.ac.id2014-11-10 · Pemeliharaan sapi secara semiintensif merupakan perpaduan

KONTRIBUSI CURAHAN WAKTU KERJA PEREMPUAN TERHADAP TOTAL CURAHAN

WAKTU KERJA PADA USAHA PETERNAKAN SAPI POTONG DI PERDESAAN

(Studi Kasus, Kelompok Tani Ternak Lonrae Kelurahan Samaenre Kecamatan Sinjai Tengah Kabupaten Sinjai)

SKRIPSI

AYU MAHDALIAI 311 08 276

JURUSAN SOSIAL EKONOMI PETERNAKAN

FAKULTAS PETERNAKAN

UNIVERSITAS HASANUDDIN

MAKASSAR

2012

i

Page 2: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 3281...  · Web viewrepository.unhas.ac.id2014-11-10 · Pemeliharaan sapi secara semiintensif merupakan perpaduan

KONTRIBUSI CURAHAN WAKTU KERJA PEREMPUAN TERHADAP TOTAL CURAHAN

WAKTU KERJA PADA USAHA PETERNAKAN SAPI POTONG DI PERDESAAN

(Studi Kasus, Kelompok Tani Ternak Lonrae Kelurahan Samaenre Kecamatan Sinjai Tengah Kabupaten Sinjai)

OLEH :

AYU MAHDALIAI 311 08 276

Skripsi Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana pada

Fakultas Peternakan Universitas Hasanuddin

Makassar

JURUSAN SOSIAL EKONOMI PETERNAKAN

FAKULTAS PETERNAKAN

UNIVERSITAS HASANUDDIN

MAKASSAR

2012

ii

Page 3: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 3281...  · Web viewrepository.unhas.ac.id2014-11-10 · Pemeliharaan sapi secara semiintensif merupakan perpaduan

PERNYATAAN KEASLIAN

1. Yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : Ayu Mahdalia

Nim : I 311 08 276

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa :

a. Karya skripsi saya adalah asli

b. Apabila sebagian atau seluruhnya dari skripsi ini, terutama dalam bab

hasil dan pembahasan, tidak asli atau plagiasi, maka saya bersedia

dibatalkan dan dikenakan sanksi akademik yang berlaku.

2. Demikian pernyataan keaslian ini dibuat untuk dapat digunakan

seperlunya.

Makassar, Desember 2012

AYU MAHDALIA

iii

Page 4: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 3281...  · Web viewrepository.unhas.ac.id2014-11-10 · Pemeliharaan sapi secara semiintensif merupakan perpaduan

LEMBAR PENGESAHAN

Judul Skripsi : Kontribusi Curahan Waktu Kerja Perempuan Terhadap Total Curahan Waktu Kerja Pada Usaha Peternakan Sapi Potong di Perdesaan (Studi Kasus, Kelompok Tani Ternak Lonrae Kelurahan Samaenre Kecamatan Sinjai Tengah Kabupaten Sinjai)

Nama : Ayu Mahdalia

Stambuk : I 311 08 276

Jurusan : Sosial Ekonomi Peternakan

Skripsi ini Telah Diperiksa dan Disetujui Oleh :

Dr.Ir. Palmarudi, M.SUPembimbing Utama

Dr. Ir. Hj. St. Rohani, M.Si Pembimbing Anggota

Mengetahui :

Prof. Dr. Ir. H. Syamsuddin Hasan, M.ScDekan

Dr. Sitti Nurani Sirajuddin, S.Pt, M.SiKetua Jurusan

Tanggal Lulus : 26 November 2012

iv

Page 5: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 3281...  · Web viewrepository.unhas.ac.id2014-11-10 · Pemeliharaan sapi secara semiintensif merupakan perpaduan

ABSTRAK

Ayu Mahdalia. I 311 08 276. Kontribusi Curahan Waktu Kerja Perempuan Terhadap Total Curahan Waktu Kerja Pada Usaha Peternakan Sapi Potong di Perdesaan (Studi Kasus, Kelompok Tani Ternak Lonrae Kelurahan Samaenre Kecamatan Sinjai Tengah Kabupaten Sinjai). Dibawah Bimbingan : Dr. Ir. Palmarudi, M.SU sebagai pembimbing Utama dan Dr. Ir. Hj. St. Rohani, M.Si, sebagai Pembimbing Anggota.

Perempuan-perempuan di kelompok tani ternak Lonrae juga melakukan pekerjaan-pekerjaan seperti turut langsung untuk memberi pakan, membersihkan kandang selain itu mereka bahkan ikut terlibat pada penanaman rumput gajah sebagai pakan ternak dan usaha peternakan tersebut menjadi salah satu sumber pendapatan bagi keluarga peternak. Selain itu kegiatan pada usaha peternakan lebih banyak dikerjakan perempuan sedangkan laki-laki hanya bertugas mengambil hijauan, memasukkan sapi ke kandang dan mengeluarkannya. Hal inilah yang melatarbelakangi dilakukannya penelitian mengenai “Kontribusi Curahan Waktu Kerja Perempuan Terhadap Total Curahan Waktu Kerja pada Usaha Peternakan Sapi Potong di Perdesaan (Study Kasus Kelompk Tani Ternak Lonrae Kelurahan Samaenre Kec. Sinjai Tengah Kab.Sinjai)”.

Penelitian ini lakukan untuk mengetahui kontribusi curahan waktu kerja perempuan terhadap total curahan waktu kerja pada usaha peternakan sapi potong di kelompok tani ternak Lonrae.. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli sampai Agustus 2012 di Kelurahan Samaenre Kecamatan Sinjai Tengah, Kabupaten Sinjai. Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian deskriptif. Analisa data yang digunakan adalah analisis statistik deskriptif dengan menggunakan rumus kontribusi perempuan yaitu curahan kerja perempuan/ total curahan kerja x 100 % dan untuk mengetahui tingkat motivasi peternak digunakan skala likert

Hasil penelitian ini diketahui bahwa curahan waktu kerja perempuan pada usaha peternakan sapi potong di Kelompok Tani Ternak Lonrae yaitu 3,675 jam/hari dan kontribusi curahan waktu kerja perempuan yaitu sebesar 59,34%, yang memotivasi perempuan beternak adalah jadwal kerja fleksibel, peran model, perlu kemerdekaan, kesempatan keuangan membaik dan potensi mengembangkan hobi.

Kata kunci: kontribusi curahan waktu, motivasi perempuan beternak

v

Page 6: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 3281...  · Web viewrepository.unhas.ac.id2014-11-10 · Pemeliharaan sapi secara semiintensif merupakan perpaduan

ABSTRAC

Ayu Mahdalia. I 311 08 276. Contribution Outpouring of Woman Working Time to The Total Outpouring of Working Time on The Rural Beef Cattle Breeding ( Case Study, Agricultural Livestock Group of Lonrae, Village of Samaenre, District of Center Sinjai, Regency of Sinjai). Under supervised by Dr. Ir. Palmarudi, M.SU and Dr. Ir. Hj. St. Rohani, M.Si

Women in the agricultural livestock group of Lonrae also performed the tasks such as got involved directly to the feeding, sanitising the cowshed, beside those even they took part on cultivation of grass (rumput gajah) as forage and that livestock became one of their earnings source. Moreover most of the activities on livestock were done by women while men just took responsibility for supplying the forage and took the cow into and out the shed. These matters were the background to implemented this research of “Contribution Outpouring of Woman Working Time to The Total Outpouring of Working Time on The Rural Beef Cattle Breeding ( Case Study, Agricultural Livestock Group of Lonrae, Village of Samaenre, District of Center Sinjai, Regency of Sinjai)”.

The research was done to comprehend the contribution outpouring of women working time to the total outpouring of working time on the rural beef cattle breeding of agricultural livestock group of Lonrae. The research was done on July up to August 2012 in Village of Samaenre, District of Central Sinjai, Regency of Sinjai. The research type was descriptive researching. Data analysiing was done by using analysis of descriptive statistic with the formula of Women Contribution, it was outpouring women working / total work outpouring x 100% and Likert Scale was used to determined the level of stockbreeder’s motivation

The research’s result was shown that outpouring of women working time on the beef cattle breeding in agricultural livestock group of Lonrae was 3.675 hour per day and contribution of women working time was as much as 59,34%, motivation factor to the women to took part on livestock were flexible schedule, role of model, independent need, better financial oppurtunity and potention to developed their hobby.

Key word: contribution of time effusing, motivate women breeding

vi

Page 7: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 3281...  · Web viewrepository.unhas.ac.id2014-11-10 · Pemeliharaan sapi secara semiintensif merupakan perpaduan

KATA PENGANTAR

Assalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarakatu

Puji syukur atas diri-Nya yang memiliki sifat Ar-Rahman dan Ar-Rahim,

dengan kemulian-Nyalah atas kesehatan, ilmu pengetahuan, rejeki dan nikmatnya

sehingga penulis menyelesaikan skripsi ini, setelah mengikuti proses belajar,

pengumpulan data, pengolahan data, bimbingan sampai pada pembahasan dan

pengujian skripsi dengan Judul ” KONTRIBUSI CURAHAN WAKTU KERJA

PEREMPUAN TERHADAP TOTAL CURAHAN WAKTU KERJA PADA

USAHA PETERNAKAN SAPI POTONG DI PERDESAAN ”Skripsi ini

merupakan syarat untuk menyelesaikan pendidikan jenjang Strata Satu (S1) pada

Jurusan Sosial Ekonomi Peternakan, Fakultas Peternakan, Universitas Hasanuddin

Makassar.

Dalam penyusunan skripsi ini, penulis banyak menemukan hambatan dan

tantangan serta penulis menyadari betul bahwa hanya dengan Doa, keikhlasan

serta usaha InsyaAllah akan diberikan kemudahan oleh Allah dalam penyelesaian

skripsi ini. Demikian pula penulis menyadari sepenuhnya bahwa penyusunan

skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan sebagai suatu karya ilmiah, hal ini

disebabkan oleh faktor keterbatasan penulis sebagai manusia yang masih berada

dalam proses pembelajaran. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan

partisipasi aktif dari semua pihak berupa saran dan kritik yang bersifat

membangun demi penyempurnaan tulisan ini.

vii

Page 8: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 3281...  · Web viewrepository.unhas.ac.id2014-11-10 · Pemeliharaan sapi secara semiintensif merupakan perpaduan

Penulis menghaturkan terima kasih yang tak terhingga dan sembah sujud

kepada Allah SWT yang telah memberikan segala kekuasaan-Nya dan

kemurahan-Nya juga kepada kedua orang tua yang sangat ku sayangi Ayahanda

H. Mahmud Muin dan Ibunda Hj. Dallo yang telah melahirkan, membesarkan,

mendidik dan mengiringi setiap langkah penulis dengan doa restu yang tulus

serta tak henti-hentinya memberikan dukungan baik secara morill maupun materi.

Penulis juga menghaturkan banyak terimah kasih kepada kedua kakakku

Mudassir Mahmud dan Hamsir Mahmud yang telah menjadi inspirasi dalam

hidupku serta dukungan dan motivasinya dan kakak ipar ku yang baik hati

Sahri Podding serta kedua keponakanku yang lucu Muhammad Jaenal Masri

dan Muhammad Ikhsan Akbar yang selalu menghibur penulis disaat sedih,

susah dan selalu menghadirkan senyum ditengah kepenatan penulis. Kel.

Samsul Bahri, Kel. Kamaruddin dan Kel.Abd. Rasyid Muin yang selalu

memberi dukungan, motivasi baik moril maupun materi. Kalian adalah orang-

orang di balik kesuksesan penulis menyelesaikan pendidikan di jenjang strata satu

(S1). Terimah Kasih dan Love You All....

Pada kesempatan ini penulis menghaturkan banyak terima kasih dan

penghargaan yang sebesar-besarnya kepada:

Bapak Dr.Ir. Palmarudi, M.SU selaku pembimbing utama yang telah

memberikan nasehat, arahan, petunjuk dan bimbingan serta dengan sabar dan

penuh tanggungjawab meluangkan waktunya mulai dari penyusunan hingga

selesainya skripsi ini.

viii

Page 9: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 3281...  · Web viewrepository.unhas.ac.id2014-11-10 · Pemeliharaan sapi secara semiintensif merupakan perpaduan

Dr. Ir. Hj. St. Rohani, M.Si selaku pembimbing anggota sekaligus

penasehat akdemik yang tetap setia membimbing penulis mulai dari masuk

kuliah sampai sarjana serta pengalaman yang paling berharga yang telah

diberikan selama menjadi mahasiswa di Sosial Ekonomi Peternakan.

Ir. Sofyan Nurdin Kasim, M.Si yang sangat membantu penulis dalam

menyelesaikan skripsi ini meluangkan waktunya untuk penulis, memberikan

arahan dan nasehat untuk penulis.

Prof.DR. Dr. Idrus A.Paturusi SpBO, selaku Rektor Universitas

Hasanuddin.

Prof. Dr.Ir. Syamsuddin Hasan, M.Sc, selaku Dekan Fakultas Peternakan

Universitas Hasanuddin.

Dr. Sitti Nurani Sirajuddin, S.Pt, M.Si selaku Ketua Jurusan Sosial

Ekonomi Fakultas Peternakan Universitas Hasanuddin terima kasih atas ilmu,

pengalaman dan nasehatnya semoga semua bermanfaat bagi penulis tidak

hanya pada saat ini tapi juga di masa depan Insya Allah.

Dosen Pengajar Fakultas Peternakan Universitas Hasanuddin yang telah

banyak memberi ilmu yang sangat bernilai bagi penulis.

Seluruh Staf dalam lingkungan Fakultas Peternakan Universitas Hasanuddin,

yang selama ini telah banyak membantu dan melayani penulis selama

menjalani kuliah hingga selesai. Terima Kasih atas bantuan dan informasi

yang sangat bermanfaat dan bernilai bagi penulis.

Kepada Bapak Andi Syamsu Arif, ketua kelompok Tani-Ternak Lonrae

Kelurahan Samaenre, terimah kasih atas informasinya dan segala bantuannya

sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

ix

Page 10: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 3281...  · Web viewrepository.unhas.ac.id2014-11-10 · Pemeliharaan sapi secara semiintensif merupakan perpaduan

Teman-teman ”AMUNISI 08, Leni, Feny, Pato, Hiko, Isra, Misbah Anna,

Ira, Yani, Eliz, Pato, Kulzum, Nuning, Rini, Nila, Chodding, Meldy

“buncit”, Mamat, Farid, Eko, Accul, Abel, Cini, Apho, Imran, Syidha,

Ummu, Kuz, Izki, Rini, Evi, Icha, Fian, Ansar, Andi, Dandi, Sasa, Anti,

Ditha, Ifha, Irma, Anto, Ancha, Arif, Ayyub, Memet, Nena, Iccang, Dika,

Ali, Kifli, Iphul Hajir, Iphul Syam, Mustika, Sheila, Ulfah,. Kalian adalah

teman yang berharga dalam hidupku, kebersamaan selama ini adalah anugrah

dan kenangan terindah penulis semoga kebersamaan AMUNISI 08 akan tetap

terjaga selamanya. Helda, meskipun kebersamaan di kampus merah itu

singkat tapi kita mengawalinya disini bersama dan akan slamanya menjadi

teman.

Temana Smansa Sengkang (fatwa, yana, imran “buhe”, fatha “ondenk”,

ihwan “nyet”, ibenk, anto) thanks buat kebersamaannya dan selalu ada

setiap penulis membutuhkan pertolongan. Terima kasih telah menjadi teman

terbaik penulis

Rekan-rekan Mahasiswa Fakultas Peternakan Jurusan Sosial Ekonomi kepada

kakanda Instinc 03, Evolusi 04, Eksistensi 05, Imajinasi 06, Danketsu 07

& Adinda kamikase 09, terima kasih atas kerjasamanya,,.

Rekan-rekan Seperjuangan di lokasi KKN Posko Batukaraeng Kecamatan

Pa’jukukang, Kabupaten Bantaeng (Kak Parno, Kak Eka, Kak Walid,

Cakra, Ornis) thanks atas kerjasamanya dan pengalaman saat KKN.

x

Page 11: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 3281...  · Web viewrepository.unhas.ac.id2014-11-10 · Pemeliharaan sapi secara semiintensif merupakan perpaduan

Semoga Allah S.W.T membalas budi baik semua yang penulis telah

sebutkan diatas maupun yang belum sempat ditulis. Akhir kata, meskipun telah

berkerja dengan semaksimal mungkin, skripsi ini tentunya tidak luput dari

kekurangan. Harapan Penulis kiranya skripsi ini dapat memberikan manfaat

kepada pembacanya dan diri pribadi penulis. Amin....

Wassalumualaikum Wr.Wb.

Makassar, Desember 2012

Penulis

xi

Page 12: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 3281...  · Web viewrepository.unhas.ac.id2014-11-10 · Pemeliharaan sapi secara semiintensif merupakan perpaduan

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN SAMPUL ................................................................................... i

HALAMAN JUDUL....................................................................................... ii

PERNYATAAN KEASLIAN ....................................................................... iii

HALAMAN PENGESAHAN........................................................................ iv

ABSTRAK ..................................................................................................... v

KATA PENGANTAR ................................................................................... vi DAFTAR ISI................................................................................................. xii

DAFTAR TABEL........................................................................................... xiv

DAFTAR GAMBAR...................................................................................... xvi

DAFTAR LAMPIRAN................................................................................... xvii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ................................................................................ 1

1.2 Rumusan Masalah ........................................................................... 4

1.3 Tujuan Penelitian ............................................................................. 4

1.4 Kegunaan Penelitian ........................................................................ 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tinjauan Umum Usaha Ternak Sapi Potong.................................... 5

2.2 Tenaga Kerja Perempuan................................................................. 9

2.3 Peran Perempuan Pada Usaha Pertanian-Peternakan....................... 11

2.4 Motivasi Perempuan Bekerja........................................................... 14

2.5 Kerangka Pikir.................................................................................. 18

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Waktu dan Tempat........................................................................... 20

3.2 Jenis Penelitian................................................................................. 20

xii

Page 13: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 3281...  · Web viewrepository.unhas.ac.id2014-11-10 · Pemeliharaan sapi secara semiintensif merupakan perpaduan

3.3 Populasi ........................................................................................... 20

3.4 Jenis dan Sumber Data..................................................................... 20

3.5 Metode Pengumpulan Data ............................................................. 21

3.6 Variabel Penelitian........................................................................... 22

3.7 Analisa Data..................................................................................... 22

3.8 Konsep Operasional......................................................................... 25

BAB IV KEADAAN UMUM RESPONDEN

4.1 Umur................................................................................................. 27

4.3 Tingkat Pendidikan.......................................................................... 28

4.4 Pengalaman Beternak....................................................................... 29

4.5 Jumlah Kepemilikan Ternak............................................................ 30

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1 Curahan Waktu Kerja....................................................................... 32

5.2 Kontribusi Curahan Waktu Kerja Perempuan Pada Usaha

Peternakan Sapi Potong.................................................................... 35

5.3 Motivasi Perempuan Beternak......................................................... 38

BAB VI PENUTUP

6.1 Kesimpulan....................................................................................... 50

6.2 Saran................................................................................................. 50

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 52

RIWAYAT HIDUP

xiii

Page 14: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 3281...  · Web viewrepository.unhas.ac.id2014-11-10 · Pemeliharaan sapi secara semiintensif merupakan perpaduan

DAFTAR TABEL

No. Halaman Teks

1. Populasi Ternak Sapi Potong Tiap Desa/Kelurahan di Kecamatan Sinjai

Tengah, Kabupaten Sinjai...................................................................... 1

2. Indikator Pengukuran Variabel Penelitian ............................................ 22

3. Klasifikasi Responden Berdasarkan Tingkat Umur di Kelurahan Samaenre

Kecamatan Sinjai Tengah, Kabupaten Sinjai......................................... 27

4. Klasifikasi Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan di Kelurahan

Samaenre Kecamatan Sinjai Tengah Kabupaten Sinjai......................... 28

5. Klasifikasi Responden Berdasarkan Pengalaman Beternak di Kelurahan

Samaenre Kecamatan Sinjai Tengah Kabupaten Sinjai ........................ 30

6. Klasifikasi Responden Berdasarkan Jumlah Ternak di Kelurahan

Samaenre Kecamatan Sinjai Tengah Kabupaten Sinjai......................... 31

7. Rata-rata Curahan Waktu Kerja Perempuan Peternak di Kelompok Tani

Ternak Lonrae Kelurahan Samaenre Kecamatan Sinjai Tengah

Kabupaten Sinjai.................................................................................... 32

8. Rata-rata Curahan Waktu Kerja Laki-Laki Peternak di Kelompok Tani

Ternak Lonrae Kelurahan Samaenre Kecamatan Sinjai Tengah

Kabupaten Sinjai.................................................................................... 34

9. Kontribusi Curahan Waktu Kerja Perempuan Terhadap Total

Curahan Waktu Kerja di Kelompok Tani-Ternak Lonrae Kelurahan

Samaenre ............................................................................................... 36

10. Tingkat Motivasi Perempuan karena Faktor Push di Kelompok Tani

xiv

Page 15: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 3281...  · Web viewrepository.unhas.ac.id2014-11-10 · Pemeliharaan sapi secara semiintensif merupakan perpaduan

Ternak Lonrae Kelurahan Samaenre Kecamatan Sinjai Tengah

Kabupaten Sinjai.................................................................................... 39

11. Tingkat Motivasi Perempuan karena Faktor Pull di Kelompok Tani

Ternak Lonrae Kelurahan Samaenre Kecamatan Sinjai Tengah

Kabupaten Sinjai.................................................................................... 45

xv

Page 16: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 3281...  · Web viewrepository.unhas.ac.id2014-11-10 · Pemeliharaan sapi secara semiintensif merupakan perpaduan

DAFTAR GAMBAR

No. Halaman

Teks

1. Skema Kerangka Pikir....................................................................... 19

2. Tingkat Motivasi Perempuan Beternak karena Faktor Push di

Kelompok Tani-Ternal Lonrae Kelurahan Samaenre Kecamatan

Sinjai Tengah Kabupaten Sinjai........................................................ 43

3. Tingkat Motivasi Perempuan Beternak karena Faktor Pull di

Kelompok Tani-Ternal Lonrae Kelurahan Samaenre Kecamatan

Sinjai Tengah Kabupaten Sinjai........................................................ 48

xvi

Page 17: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 3281...  · Web viewrepository.unhas.ac.id2014-11-10 · Pemeliharaan sapi secara semiintensif merupakan perpaduan

DAFTAR LAMPIRAN

No. Halaman Teks

1. Identitas Reponden Penelitian di Kelompok Tani Ternak Lonrae

Kelurahan Samaenre Kecamatan Sinjai Tengah Kabupaten Sinjai...... 55

2. Curahan Waktu Perempuan Pada Usaha Peternakan Sapi Potong....... 56

3. Curahan Waktu Laki-Laki Pada Usaha Peternakan Sapi Potong......... 57

4. Motivasi Berdasarkan Indikator Pull.................................................... 58

5. Motivasi Berdasarkan Indikator Push................................................... 59

6. Kuisioner Penelitian.............................................................................. 60

xvii

Page 18: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 3281...  · Web viewrepository.unhas.ac.id2014-11-10 · Pemeliharaan sapi secara semiintensif merupakan perpaduan

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Peternakan merupakan suatu kegiatan mengembangbiakkan ternak dan

membudidayakan hewan ternak untuk mendapatkan manfaat dari kegiatan

tersebut, kegiatan peternakan tidak hanya terbatas pada pemeliharaan saja,

keduanya memiliki perbedaan tujuan yang sudah ditetapkan. Tujuan peternakan

adalah mencari keuntungan dengan penerapan prinsip-prinsip manajemen pada

faktor produksi yang telah dikombinasikan secara optimal.

Salah satu wilayah pengembangan ternak sapi potong di Sulawesi

Selatan adalah Kabupaten Sinjai tepatnya di Kecamatan Sinjai Tengah. Data

populasi sapi potong untuk Kecamatan Sinjai Tengah dapat dilihat pada tabel 1.

Tabel 1. Populasi Ternak Sapi Potong Tiap Desa/ Keluruhan

No Desa/Kelurahan Sapi JumlahJantan Betina1 Kompang 45 97 1422 Saotanre 76 163 2393 Baru 146 311 4574 Saotengga 159 338 4975 Pattongko 209 446 6556 Bonto 163 348 5117 Saohiring 232 495 7278 Kanrung 307 656 9639 Samaenre 148 316 46410 Mattunreng Tellue 382 815 119711 Gantarang 44 95 139Jumlah 2009 1.911 4.080 5.991 2008 2.118 3.720 5.838 2007 1.738 2.999 4.737Sumber: Kecamatan Sinjai Tengah dalam Angka Tahun 2010

Berdasarkan data pada tabel 1, dapat diketahui bahwa populasi sapi

potong di Kecamatan Sinjai Tengah terus mengalami peningkatan dari tahun ke

1

Page 19: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 3281...  · Web viewrepository.unhas.ac.id2014-11-10 · Pemeliharaan sapi secara semiintensif merupakan perpaduan

tahun. Pada tahun 2007 populasi sapi potong berjumlah 4.737 dan pada tahun

2009 meningkat dengan jumlah 5.991. Kelurahan Samaenre merupakan salah

satu daerah di Kecamatan Sinjai Tengah yang memiliki populasi sapi potong yang

berpotensi untuk dikembangkan. Selain itu, di kelurahan tersebut terdapat satu

kelompok tani-ternak yang pada kegiatannya melibatkan perempuan secara aktif

khususnya pada kegiatan peternakan sehingga daerah tersebut dipilih sebagai

lokasi penelitian ini.

Pada proses pemeliharaannya, sebagian besar peternak memelihara

ternaknya dengan cara yang tradisional, dimana tenaga kerja yang digunakan

adalah anggota keluarganya sendiri. Tenaga kerja yang berasal dari keluarga

biasanya terdiri dari ayah dan ibu . Berdasarkan hal tersebut dapat dilihat bahwa

wanita memiliki peran pada usaha peternakan tersebut. Menurut Mubyarto

(1994), menyatakan bahwa salah satu sektor pertanian yang banyak menyerap

tenaga kerja wanita adalah subsektor peternakan, peran tenaga kerja wanita

diperlukan karena dalam sektor peternakan diperlukan ketelatenan dan keuletan

sehingga tenaga kerja wanita lebih cocok bekerja di peternakan. Keterlibatan

wanita pada usaha peternakan memiliki kontribusi terhadap total curahan waktu

kerja pada usaha peternakan sapi potong tersebut.

Keberadaan perempuan sebagai tenaga kerja pada usaha peternakan

sapi potong tidak dapat diabaikan, selain harus bekerja untuk peternakan,

perempuan juga tidak dapat mengabaikan tugasnya sebagai ibu rumah tangga

yang harus melakukan pekerjaan sebagaimana mestinya ibu rumah tangga seperti

memasak, mengurus anak dan suaminya. Oleh karena curahan waktu yang

diberikan perempuan untuk usaha peternakan dapat diperhitungkan. Pada

2

Page 20: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 3281...  · Web viewrepository.unhas.ac.id2014-11-10 · Pemeliharaan sapi secara semiintensif merupakan perpaduan

kelompok tani ternak Lonrae sistem pemeliharaan dilakukan secara bersama-

sama dimana anggota kelompok mengandangkan ternaknya di kandang

kelompok dengan sistem pemeliharaan dilakukan dengan cara masing-masing,

anggota kelompok bertanggungjawab atas ternaknya masing-masing tapi

dilakukan secara bersama-sama, selain itu anggota kelompok melibatkan

keluarganya yang tidak lain adalah perempuan untuk ikut serta menjadi peternak.

Pada penelitian yang dilakukan Yunilas (2005) curahan waktu tenaga kerja wanita

dalam memelihara ternak sapi di Kecamatan Hamparan Perak sebesar 0,42

jam/hari (2,94 jam/minggu) meliputi kegiatan-kegiatan seperti membersihkan

kandang sebesar 14,2 menit/hari (0,23 jam/hari atau 1,61 jam/minggu),

memandikan ternak dilakukan wanita dengan curahan waktu sebesar 2,95

menit/hari (0,04 jam/hari atau 0,28 jam/minggu). Pemberian pakan ternak

dilakukan wanita dengan curahan waktu yang dibutuhkan sebesar 8,98 menit/hari

(0,15 jam/hari atau 1,05 jam/minggu). Perempuan-perempuan di kelompok tani

ternak Lonrae juga melakukan pekerjaan-pekerjaan seperti tersebut turut langsung

untuk memberi pakan, membersihkan kandang selain itu mereka bahkan ikut

terlibat pada penanaman rumput gajah sebagai pakan ternak dan usaha peternakan

tersebut menjadi salah satu sumber pendapatan bagi keluarga peternak. Selain itu

kegiatan pada usaha peternakan lebih banyak dikerjakan perempuan sedangkan

laki-laki hanya bertugas mengambil hijauan, memasukkan sapi ke kandang dan

mengeluarkannya. Hal inilah yang melatarbelakangi dilakukannya penelitian

mengenai “Kontribusi Curahan Waktu Kerja Perempuan Terhadap Total

Curahan Waktu Kerja pada Usaha Peternakan Sapi Potong di Perdesaan

3

Page 21: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 3281...  · Web viewrepository.unhas.ac.id2014-11-10 · Pemeliharaan sapi secara semiintensif merupakan perpaduan

(Study Kasus Kelompk Tani Ternak Lonrae Kelurahan Samaenre Kec.

Sinjai Tengah Kab.Sinjai)”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian diatas, maka dapat dirumuskan masalah sebagai

berikut:

1. Bagaimana besar kontribusi curahan waktu kerja perempuan terhadap

total curahan waktu kerja pada usaha sapi potong?

2. Apa yang memotivasi perempuan tersebut untuk ikut serta pada usaha

peternakan sapi potong?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui besarnya curahan waktu kerja perempuan terhadap

usaha peternakan sapi potong.

2. Untuk mengetahui besarnya kontribusi curahan waktu kerja perempuan

terhadap total curahan waktu kerja pada usaha peternakan sapi potong.

3. Untuk mengetahui apa yang memotivasi perempuan untuk ikut serta pada

usaha peternakan sapi potong.

1.4 Kegunaan Penelitian

1 Kegunaan dari penelitian ini adalah sebagai bahan informasi bagi

pemerintah dalam menentukan kebijaksanaan pembangunan di daerah

pedesaan khususnya mengenai peningkatan kualitas perempuan pada

usaha peternakan yang dapat mendukung pembangunan usaha peternakan.

2. Sebagai bahan informasi bagi penelitian selanjutnya yang akan

mengembangkan penelitian ini.

4

Page 22: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 3281...  · Web viewrepository.unhas.ac.id2014-11-10 · Pemeliharaan sapi secara semiintensif merupakan perpaduan

BAB IITINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tinjauan Umum Usaha Ternak Sapi Potong

Transformasi sektor pertanian ke sektor industri bagi negara sedang

berkembang seperti Indonesia ini, tidaklah dapat dihindarkan. Karena Indonesia

beranjak dari negara agraris menuju negara industri yang maju, maka peranan

sektor pertanian masih tetap mewarnai kemajuan sektor industri, karena itulah

diperlukan suatu kondisi struktur ekonomi yang seimbang antara bidang industri

yang kuat dengan dukungan pertanian yang tangguh (Soekartawi, 2003).

Peternakan sapi potong merupakan suatu industri di bidang agribisnis

dengan rantai kegiatannya tidak hanya terbatas pada kegiatan on farm , tetapi

juga meluas hingga kegiatan di hulu dan hilir sebagai unit bisnis pendukungnya.

Di hulu, produksi bibit, pakan, sapronak merupakan kegiatan besar yang sangat

mendukung tercapainya produktivitas sapi potong yang hebat, sementara di hilir,

penanganan pascapanen memegang peranan yang sangat kuat untuk

meningkatkan kualitas dan nilai tambah (value added) bagi daging sapi. Kegiatan-

kegiatan tersebut perlu dilakukan secara integritas agar terbentuk sistem industri

peternakan sapi potong yang kuat (Rianto dan Purbowati, 2009).

Potensi sapi potong lokal sebagai penghasil daging belum dimanfaatkan

secara optimal melalui perbaikan manajemen pemeliharaan. Sapi lokal memiliki

beberapa kelebihan, yaitu daya adaptasinya tinggi terhadap lingkungan setempat,

mampu memanfaatkan pakan berkualitas rendah, dan mempunyai daya reproduksi

yang baik (Yusdja dan Ilham,2004).

5

Page 23: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 3281...  · Web viewrepository.unhas.ac.id2014-11-10 · Pemeliharaan sapi secara semiintensif merupakan perpaduan

Menurut Prawirokusumo (1990), perlu disadari bahwa manajemen

usaha peternakan berbeda dengan manajemen bisnis non farm, dimana usaha

peternakan sangat dinamis. Beberapa perbedaan antara lain :

a) Usaha peternakan sangat tergantung kepada sifat biologis yaitu adanya waktu

yang sudah tertentu secara biologis. Waktu tersebut menggambarkan proses

produksi yang kadang-kadang relatif lama, malahan dapat tergantung kepada

musim. Misalnya heat pada domba dipengaruhi musim, serta periode gestesi

atau kebuntingan yang lama bagi ternak ruminansia besar.

b) Faktor-faktor produksi kurang dapat dipisah-pisahkan sehingga mengurangi

efisiensi usaha.

c) Sukar dipisahkan kepentingan rumah tangga dan usaha taninya.

d) Fixed cost perunit out put relatif tinggi, karena adanya batasan-batasan

biologis misalnya pemerahan susu tidak bisa lebih dari 5 kali/hari, sedangkan

bukan barang hidup seperti mesin penggunaannya mungkin dapat lebih sering.

e) Kurang dapat mengurangi ongkos produksi pada keadaan harga rendah.

f) Organisasi usaha peternakan kurang spesifik, sehingga efisiensi tenaga kerja

kurang dapat dicapai (seorang manajer juga merangkap sebagai pemilik dan

pelaksana).

g) Risiko usaha relatif lebih tinggi, karena berusaha dengan barang hidup, yang

sangat dipengaruhi oleh iklim, cuaca dan penyakit.

Adapun keuntungan ekonomis yang diperoleh dari usaha ternak sapi

potong menurut Murtidjo (2000) menyatakan bahwa, keuntungan ekonomis dari

ternak sapi potong sebagai lapangan usaha antara lain:

6

Page 24: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 3281...  · Web viewrepository.unhas.ac.id2014-11-10 · Pemeliharaan sapi secara semiintensif merupakan perpaduan

a) Sapi potong dapat memanfaatkan bahan makanan yang rendah kualitasnya,

menjadi produksi daging.

b) Sapi potong sanggup menyesuaikan diri pada lokasi atau tanah yang kurang

produktif untuk pertanian tanaman pangan, dan perkebunan.

c) Ternak sapi potong membutuhkan tenaga kerja dan peralatan lebih murah

daripada usaha ternak lain, misalnya ternak sapi perah.

d) Usaha ternak sapi potong bisa dikembangkan secara bertahap sebagai usaha

komersial sesuai dengan tingkat keterampilan, kemampuan modal petani-

ternak.

e) Limbah ternak sapi potong bermanfaat untuk pupuk kandang tanaman

pertanian dan perkebunan selain sanggup memperbaiki struktur tanah yang

tandus.

f) Angka kematian ternak sapi potong relatif rendah, karena untuk usaha ternak

yang dikelola secara sederhana rata-rata angka kematian hanya 2 persen di

Indonesia.

g) Sapi potong dapat dimanfaatkan tenaganya untuk pengangkutan dan pertanian.

Ternak sapi khususnya sapi potong merupakan salah satu sumber daya

penghasil bahan makanan berupa daging yang memiliki nilai ekonomi dan penting

artinya dalam kehidupan masyarakat. Seekor atau sekelompok ternak dapat

menghasilkan berbagai macam kebutuhan, terutama berbagai macam makanan

berupa daging disamping hasil ikutan lainnya berupa pupuk kandang, kulit, tulang

dan lain sebagainya (Wardoyo, 1993).

7

Page 25: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 3281...  · Web viewrepository.unhas.ac.id2014-11-10 · Pemeliharaan sapi secara semiintensif merupakan perpaduan

Menurut Rianto dan Purbowati (2009), tata laksana dan cara

pemeliharaan ternak yaitu cara pemeliharaan intensif, pemeliharaan ekstensif dan

pemeliharaan semiintensif :

1) Pemeliharaan secara ekstensif

Pemeliharaan sapi secara ekstensif biasanya terdapat di daerah-daerah

yang mempunyai padang rumput luas seperti di Nusa Tenggara, Sulawesi Selatan

dan Aceh. Sepanjang hari sapi digembalakan di padang penggembalaan,

sedangkan pada malam hari sapi hanya dikumpulkan di tempat-tempat tertentu

yang diberi pagar, disebut kandang terbuka. Pada pemeliharaan secara ekstensif,

kandang hanya digunakan untuk berlindung pada saat-saat tertentu saja (berfungsi

secara parsial), yaitu pada malam hari dan saat-saat istirahat. Bahkan pada sistem

pemeliharaan ini, kadang-kadang kandang tidak ada sehingga ternak hanya dapat

berlindung di bawah pohon yang ada di padang penggembalaan tersebut.

2) Pemeliharaan secara intensif

Pemeliharaan secara intensif yaitu ternak dipelihara secara terus menerus

di dalam kandang sampai saat dipanen sehingga kandang mutlak harus ada.

Seluruh kebutuhan sapi disuplai oleh peternak, termasuk pakan dan minum.

Aktivitas lain seperti memandikan sapi juga dilakukan di dalam kandang.

3) Pemeliharaan secara semiintensif

Pemeliharaan sapi secara semiintensif merupakan perpaduan antara

kedua cara pemeliharaan diatas. Jadi, pada pemeliharaan sapi secara semiintensif

ini harus ada kandang dan tempat penggembalaan.

8

Page 26: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 3281...  · Web viewrepository.unhas.ac.id2014-11-10 · Pemeliharaan sapi secara semiintensif merupakan perpaduan

2.2 Tenaga Kerja Perempuan

Menurut Mubyarto ( 1994) menyatakan bahwa, rumah tangga atau

keluarga terdiri dari sejumlah anggota pemberi tenaga kerja dalam proses

produksi dan kegiatan lainnya yang terdiri dari pria dan wanita dewasa maupun

anak-anak. Oleh karena itu tenaga kerja yang terdapat dalam keluarga hendaknya

dikelola sebaik mungkin agar dapat meningkatkan pendapatan keluarga yang lebih

tinggi.

Partisipasi tenaga kerja perempuan, dapat dilihat pada tahun 1900

seperlima perempuan Amerika menjadi tenaga kerja dan perempuan kulit putih

kelas menengah dan kelas atas tidak puas dengan peran rumah tangga yang

mereka emban. Namun, ada sejumlah profesi yang terbuka bagi mereka seperti

guru, perawat dan profesi ini mereka digaji sedikit dan hanya khusus bagi

perempuan yang belum menikah saja. Pada masa industrialisasi ini banyak

perempuan kelas menengah yang tergabung dalam kegiatan sosial. Disisi lain,

perempuan kelas pekerja, seperti halnya pada perempuan kelas menengah, mereka

di upah rendah dalam ekonomi industri tersebut dan prospek mereka tidak cerah

(Staggenborg, 2003).

Lebih lanjut Staggenborg (2003) menyatakan bahwa, hambatan-

hambatan besar dalam relasi-relasi keluarga dan gender yang baru masih tetap

ada. Banyak dari hambatan ini berkaitan dengan struktur pekerjaan dan ekonomi,

serta ideologi-ideologi gender yang semakin meluas. Disini perempuan juga

masih menemui perbedaan-perbedaan signifikan dalam kesempatan untuk

mendapatkan pendidikan dan karir karena adanya stratifikasi kelas dan perbedaan

ras. Laki-laki yang ingin merawat anak-anak mereka dan bertindak selaku partner

9

Page 27: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 3281...  · Web viewrepository.unhas.ac.id2014-11-10 · Pemeliharaan sapi secara semiintensif merupakan perpaduan

yang setara di rumah sering dihadapkan dengan hambatan-hambatan besar seperti

keharusan untuk bekerja dengan jam kerja yang panjang di tempat kerja.

Perempuan yang bekerja di luar rumah masih harus memikul pekerjaan-pekerjaan

di rumah pula. Baik laki-laki dan perempuan menghadapi dunia kerja yang tidak

mendukung kehidupan keluarga, dan orang tua hanya mendapat dukungan sosial

yang kecil dalam membesarkan anak.

Potensi yang dimiliki wanita untuk menopang ekonomi keluarga

memang cukup besar. Namun demikian wanita tidak menonjolkan diri atau

mengklaim bahwa mereka menjadi penyangga utama ekonomi keluarga. Wanita

Indonesia terutama di perdesaan sebagai sumber daya manusia cukup nyata

partisipasinya khususnya dalam memenuhi fungsi keluarga dan rumah tangga

bersama pria. Beberapa hasil penelitian menunjukkan peran serta wanita dalam

berbagai industri di beberapa daerah cukup besar dan menentukan, dengan

pengelolaan usaha yang bersifat mandiri ( Lestari,dkk :1997).

Keterlibatan perempuan sebagai tenaga kerja dapat dilihat pada

penelitian mengenai peran wanita pada prospek agribisnis yang dilakukan oleh

Hayati dan Sugiarti (2009), dalam kegiatan budiday pertanian (pra panen), yang

memerlukan tenaga fisik yang kuat mulai dari pembibitan, pengolahan tanah,

menanam, memupuk dan pengendalian hama, hampir sebagian besar dilakukan

oleh para lelaki. Dalam kegiatan ini wanita hanya membantu pekerjaan yang

ringan seperti menyiangi gulma disekitar tanaman. Khusus untuk kegiatan

penanganan pasca panen mulai dari memetik, mengangkut, memasarkan, dan

menyimpan hampir sebagian besar dilakukan oleh para wanita. Aktivitas

memanen dilakukan pada pagi hari mulai dari jam 5 pagi, kemudian setelah

10

Page 28: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 3281...  · Web viewrepository.unhas.ac.id2014-11-10 · Pemeliharaan sapi secara semiintensif merupakan perpaduan

terkumpul, dibawa ke pasar yang ada di dusun Buanalas- Desa Tunjung. Aktivitas

pasar sudah mulai sejak jam 7 pagi. Mengamati aktivitas yang ada di pasar pula

demikian, sebagian besar yang bertransaksi adalah kaum wanita.

Perhitungan jumlah curahan waktu wanita pada usaha peternakan sapi

potong sama halnya dengan perhitungan jumlah curahan waktu pada usaha

peternakan lain seperti pada perhitungan curahan jam kerja pada pemeliharaan

ternak kelinci. Menurut Hartono, dkk, (2005) dalam Fatmawaty, (2011)

menyatakan bahwa, perhitungan curahan jam kerja pada pemeliharaan ternak

kelinci didasarkan pada satuan kerja setara pria. Sama halnya dengan pekerjaan

pengelolaan ternak kambing yang diukur dengan satu Jam Kerja Setara Pria

(JKSP). Untuk laki-laki dewasa dalam satu hari terdapat 5 JKSP, perempuan 0,8 x

5 JKSP dan anak-anak : 0,5 x 5 JKSP.

Menurut Saleh dan Yunilas (2004) menyatakan bahwa, alokasi waktu

tenaga kerja pria adalah besarnya waktu yang dialokasikan (dicurahkan) pria yang

terdiri dari bapak beserta anak laki-laki dalam usaha penggemukan. Selanjutnya

berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Saleh dan Yunilas (2004)

diperoleh rataan alokasi (curahan) waktu tenaga kerja pria dalam penggemukan

sapi di Kecamatan Hamparan Perak sebesar 2.29 jam/hari. Dalam pemeliharaan

ternak sapi kegiatan pemeliharaan juga dilakukan oleh pria yaitu bapak dan

dibantu anak laki-laki.

2.3 Peran Perempuan Pada Usaha Pertanian-Peternakan

Masyarakat di Asia dan Afrika yang hidup dalam pertanian sub sistem

menunjukkan peranan wanita banyak dala kegiatan mencari nafkah atau produksi

bahan makanan. Walaupun selama ini kita mengetahui adanya peranan penting

11

Page 29: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 3281...  · Web viewrepository.unhas.ac.id2014-11-10 · Pemeliharaan sapi secara semiintensif merupakan perpaduan

wanita dalam pemeliharaan ternak, pengelolaan dan pemasaran hasil ternak tetapi

arti dan jangkauannya secara langsung dalam pembangunan selama ini kurang

diperhatikan karena selama ini aktivitas wanita dalam peternakan belum begitu

nyata sehingga dianggap kurang memberikan nilai ekonomi. Dengan demikian

salah satu jalan untuk meningkatkan peranannya adalah dengan memberikan

dorongan ekonomi dan berusaha memperkenalkan guru baru yang lebih baik

(Sajogyo, 1984).

Menurut Ilo (1993) dalam Mastuti dan Hidayat (2008) menyatakan

bahwa Indonesia memberikan prioritas yang lebih besar kepada wanita dalam

pembangunan pertanian. Terdapat peningkatan yang signifikan terhadap jumlah

wanita yang memimpin keluarga. Peran ibu rumah tangga dalam pengelolaan sapi

perah terlihat dari kontribusinya terhadap pendapatan rumah tangga. Kontribusi

wanita terhadap pendapatan keluarga menunjukkan hasil yang sangat krusial.

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Fatmawaty (2011:33) terhadap

curahan jam kerja wanita dan pria pada usaha peternakan kelinci menunjukkan

bahwa rata-rata curahan jam kerja wanita dalam pemeliharaan kelinci adalah 2,83

jam perhari atau 35,39% dari total waktu kerja yang dimiliki oleh wanita.

Sehingga wanita responden masih memiliki waktu luang sebesar 5,17 jam perhari

(64,61%). Jumlah curahan waktu tersebut lebih besar dibandingkan dengan hasil

penelitian yang dilakukan pada usaha ternak sapi perah oleh Mastuti dan Hidayat

(2008), besar kontribusi curahan kerja perempuan sebesar 25,24 persen. Hal ini

menunjukkan bahwa peranan tenaga kerja perempuan dalam mengelola usaha

peternakan sapi perah cukup berarti guna menunjang keberhasilan usaha tersebut.

12

Page 30: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 3281...  · Web viewrepository.unhas.ac.id2014-11-10 · Pemeliharaan sapi secara semiintensif merupakan perpaduan

Berdasarkan penelitian yang dilakukan Yunilas (2005) diperoleh

curahan jam kerja wanita pada usaha peternakan sapi potong menunjukkan bahwa

curahan waktu tenaga kerja wanita adalah besarnya waktu yang dicurahkan wanita

atau istri beserta anak wanita dalam pemeliharaan ternak sapi. Dari hasil

pengamatan, pemeliharaan ternak sapi umumnya masih dilakukan secara

tradisonal dengan cara-cara yang masih sederhana. Pemberian hijauan masih

berupa rumput lapangan belum ada penanaman khusus rumput unggul yang dapat

diberikan pada ternak, demikian juga belum ada penambahan konsentrat dalam

pakan ternak sapi tersebut. Adapun curahan waktu tenaga kerja wanita dalam

memelihara ternak sapi di Kecamatan Hamparan Perak sebesar 0,42 jam/hari

(2,94 jam/minggu) meliputi kegiatan-kegiatan seperti membersihkan kandang

sebesar 14,2 menit/hari (0,23 jam/hari atau 1,61 jam/minggu), memandikan ternak

dilakukan wanita dengan curahan waktu sebesar 2,95 menit/hari (0,04 jam/hari

atau 0,28 jam/minggu). Pemberian pakan ternak dilakukan wanita dengan curahan

waktu yang dibutuhkan sebesar 8,98 menit/hari (0,15 jam/hari atau 1,05

jam/minggu).

Perbedaan posisi dan peran gender wanita dalam kegiatan sub-sektor

peternakan merupakan hasil konstruksi sosial yang merupakan bagian dari proses

evolusi sosial masyarakat. Terdapat kecenderungan eksklusifitas gender untuk

membahas gender yang sama. Salah satu alasannya adalah kekhawatiran akan

timbulnya bias gender dan sikap chauvinist gender pria (Suradisastra dan Lubis,

2000).

13

Page 31: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 3281...  · Web viewrepository.unhas.ac.id2014-11-10 · Pemeliharaan sapi secara semiintensif merupakan perpaduan

2.4 Motivasi Perempuan Bekerja

Menurut Muhammad Kamil (2001), motivasi merupakan elemen yang

penting dalam menghasilkan pembelajaran yang sempurna. Hal ini karena

motivasi merupakan suatu kaedah pengajaran yang dapat merangsang minat

pelajar dalam mata pelajaran yang diikuti. Weiner dalam Kamil (2001),

menyatakan motivasi adalah keadaan jiwa sesorang yang mampu membangkitkan,

mengarah dan bersikap. Motivasi merupakan kontiniu satu set proses yang

memberi tenaga kepada tingkah laku seseorang itu dan matlamat menjuruskan

tingkah laku itu kepada satu-satu matlamat. Seseorang yang bermotivasi akan

membuat pilihan positif untuk melaksanakan sesuatu itu kerana beliau akan

mengetahui tindakan ini bermakna kepadanya dan boleh memuaskan

keperluannya.

Motivasi adalah keadaan kejiwaan dan sikap mental manusia yang

memberikan energi, mendorong kegiatan atau gerakan dan mengarah atau

menyalurkan prilaku ke arah mencapai kebutuhan yang memberikan kepuasan

atau mengurangi ketidakseimbangan. Kebutuhan-kebutuhan tersebut timbul dari

akibat antar manusia yang dalam hal ini lebih ditekankan pada hubungan yang

terjadi pada proses produksi (Bernart Barelson dan Gary A Stainer dalam

Thamrin ,2009).

Menurut Heriadja (2002) menyatakan bahwa jenis-jenis motivasi dapat

dikategorikan :

1) Motivasi sebagai dorongan internal

Motiv atau dorongan sebagai kata kunci suatu motivasi dapat muncul

sebagai akibat dari keinginan pemenuhan kebutuhan yang tidak terpuaskan

14

Page 32: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 3281...  · Web viewrepository.unhas.ac.id2014-11-10 · Pemeliharaan sapi secara semiintensif merupakan perpaduan

dimana kebutuhan ini muncul sebagai dorongan internal atau dorongan alamiah

(naluri) seperti makan, minum, tidur, berprestasi, berinteraksi dengan orang lain,

mencari kesenangan berkuasa dan lain-lain yang cenderung bersifat internal yang

berarti kebutuhan ini muncul dengan menggerakkan prilaku semata-mata karena

tuntunan fisik dan psikologis yag muncul melalui mekanisme sistem biologis

manusia.

2) Motivasi sebagai dorongan eksternal

Kebutuhan juga dapat berkembang sebagai akibat dari interaksi individu

dengan lingkungannya, misal kebutuhan untuk berprestasi yang tinggi sebagai

dorongan biologis dapat berubah ketika ia berinteraksi dengan lingkungan kerja

dimana disana terdapat suatu norma kelompok yang tidak menghendaki prestasi

individu. Ini akan mengakibatkan motif berprestasi menurun, sebaiknya seorang

yang tidak memiliki motif berprestasi yang tinggi dapat berubah ketika orang

tersebut berada pada lingkungan kelompok kerja dimana prestasi individu sangat

dihargai. Ini akan mengakibatkan munculnya motif berprestasi yang tinggi.

Menurut Mulyati dan Setiawan (2006) seiring dengan sifat dasar

manusia yang tidak pernah puas, peran perempuan dalam keluarga pun bisa

berubah atau dalam hal ini bertambah, ia pun bisa ikut ber”usaha” layaknya

seorang suami atau bapak di dalam keluarga. Mereka bisa mempunyai usaha

mereka sendiri dengan tetap tidak melupakan status mereka sebagai ibu rumah

tangga. Hal ini terjadi disebabkan karena adanya faktor-faktor yang mendukung

sang ibu yang mendorongnya untuk memulai usaha tersebut, yang juga perlu

dilihat nantinya adalah ada tidaknya keseimbangan yang terjadi pada mereka

dengan kenyataan bahwa status mereka tetap sebagai ibu rumah tangga dan

15

Page 33: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 3281...  · Web viewrepository.unhas.ac.id2014-11-10 · Pemeliharaan sapi secara semiintensif merupakan perpaduan

sebagai wanita pengusaha. Karena bisa terjadi ada perempuan yang kemudian

berhasil dalam usahanya namun gagal dalam perannya sebagai ibu rumah tangga,

atau sebaliknya ia gagal dalam usahanya tetapi perannya sebagai ibu rumah

tangga dapat dijalaninya dengan baik. Dengan kata lain peran domestik (ibu

rumah tangga murni) dan peran publik (ibu rumah tangga pengusaha), keduanya

harus berjalan dengan baik. Lebih lanjut dijelaskan bahwa ibu rumah tangga

mulai melakoni usaha karena adanya dorongan untuk dapat meningkatkan

pendapatan keluarga mereka, sehingga keuangan keluarga tidak hanya menjadi

tanggungan kepala keluarga dalam hal ini suami.

Berkaitan dengan pengerahan sumber daya ekonomi yang dimiliki

rumah tangga miskin, maka telah menuntut wanita sebagai istri untuk dapat

menopang ketahanan ekonomi keluarga. Kondisi demikian merupakan dorongan

yang kuat bagi wanita untuk bekerja di luar rumah. Dalam beberapa tahun terakhir

ini keterlibatan wanita pada sektor publik menunjukkan angka yang terus

meningkat. Hal ini menunjukkan bahwa motivasi wanita untuk bekerja di sektor

publik semakin tinggi. Wanita pada rumah tangga miskin, rata-rata mempunyai

tingkat pendidikan yang relatif rendah karena kondisi ekonomi yang

melatarbelakanginya. Wanita ini masuk ke pasar kerja dengan tingkat pendidikan

rendah dan ketrampilan rendah. Wanita dengan tingkat pendidikan dan

ketrampilan yang rendah inilah yang justru banyak masuk ke lapangan kerja,

terutama pada sektor informal dengan motivasi menambah pendapatan keluarga

(Haryanto, 2008).

Motivasi merupakan salah satu hal yang menarik untuk dilihat dari

karakteristik seorang perempuan yang bekerja di usaha kerupuk desa Tuntang ini.

16

Page 34: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 3281...  · Web viewrepository.unhas.ac.id2014-11-10 · Pemeliharaan sapi secara semiintensif merupakan perpaduan

Menurut O’ Connor et. al., (2003:605) dalam Mahastanti dan Nugrahanti (2010)

motivasi utama seorang perempuan bekerja adalah untuk meningkatkan

kesejahteraan keluarga. Sedangkan alasan bekerjasama dengan suaminya adalah

untuk mendapatkan tambahan ilmu dan pengetahuan dari pasangan mereka.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Mahastanti dan Nugrahanti (2010)

mengenai motivasi perempuan bekerja sebagai pengusaha kerupuk desa Tuntang

sebagian besar adalah untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga.

Menurut Ismail Hasni (2012) menyatakan bahwa, literatur mengenai

faktor-faktor motivasi pemberdayaan perempuan sangat jarang, selanjutnya

keputusan untuk bekerja mungkin berasal dari efek push (dorongan) and pull

(ketertarikan). Ini mencanangkan bahwa niat melakukan prilaku tertentu

dipengaruhi oleh beberapa faktor kebutuhan, nilai, keinginan, kebiasaan dan

keyakinan.

Faktor push (pendorong) adalah faktor-faktor yang berhubungan dengan

kebutuhan-kebutuhan seperti 1) pengangguran, 2) pendapatan keluarga yang tidak

memadai, 3) ketidakpuasan dengan pekerjaan saat ini, 4) Kebutuhan jadwal kerja

yang fleksibel, 5) Peran Model. Keputusan untuk bekerja yang berasal dari efek

ketertarikan (pull) yang disebabkan oleh ekonomi yang berkembang menciptakan

peluang untuk berusaha berhubungan dengan faktor-faktor seperti 1). Perlu untuk

kemerdekaan, 2) kesempatan untuk keungan membaik, dan 3) potensi untuk

mengembangkan hobi (Ismail Hasni, 2012).

17

Page 35: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 3281...  · Web viewrepository.unhas.ac.id2014-11-10 · Pemeliharaan sapi secara semiintensif merupakan perpaduan

2.5 Kerangka Pikir

Usaha peternakan sapi potong merupakan suatu industri di bidang

agribisnis dengan rantai kegiatannya tidak hanya terbatas pada kegiatan on farm,

tetapi juga meluas hingga kegiatan hulu dan hilir sebagai bisnis pendukungnya.

Kontrubusi tenaga kerja sumbangan tenaga kerja dalam hal ini curahan waktu

yang diberikan untuk mengerjakan segala pekerjaan pada usaha peternakan sapi

potong, dalam penelitian ini terdapat tenaga kerja laki-laki yang merupakan

alokasi waktu tenaga kerja pria adalah besarnya waktu yang dialokasikan

(dicurahkan) pria yang terdiri dari bapak beserta anak laki-laki dan tenaga kerja

perempuan yaitu alokasi waktu tenaga kerja perempuan adalah besarnya waktu

yang dialokasikan (dicurahkan) wanita pada usaha peternakan.. Berdasarkan

penelitian yang dilakukan Yunilas (2005) diperoleh. Adapun curahan waktu

tenaga kerja wanita dalam memelihara ternak sapi di Kecamatan Hamparan Perak

sebesar 0,42 jam/hari (2,94 jam/minggu) meliputi kegiatan-kegiatan seperti

membersihkan kandang sebesar 14,2 menit/hari (0,23 jam/hari atau 1,61

jam/minggu), memandikan ternak dilakukan wanita dengan curahan waktu

sebesar 2,95 menit/hari (0,04 jam/hari atau 0,28 jam/minggu). Pemberian pakan

ternak dilakukan wanita dengan curahan waktu yang dibutuhkan sebesar 8,98

menit/hari (0,15 jam/hari atau 1,05 jam/minggu). Perempuan berkontribusi pada

usaha peternakan karena adanya suatu motivasi, apakah motivasi tersebut

sifatnya dorongan (pull) atau karena adanya keteratikan (pull), sebuah motivasi

yang berdasar pada teori push and pull,berdasarkan teori tersebut maka kita dapat

mengetahui perempuan tersebut ikut beternak karena adanya dorongan atau

adanya ketertarikan dimana faktor push dan faktor pull memiliki indikatornya

18

Page 36: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 3281...  · Web viewrepository.unhas.ac.id2014-11-10 · Pemeliharaan sapi secara semiintensif merupakan perpaduan

masing-masing. Secara ringkas kerangka pikir ini dapat dilihat pada bagan

berikut:

Bagan Kerangka Pikir

Gambar 1. Skema Bagan Kerangka Pikir

19

Usaha Peternakan Sapi PotongKontribusi Tenaga Kerja

Laki-laki Perempuan

MotivasiPush

Pull

Page 37: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 3281...  · Web viewrepository.unhas.ac.id2014-11-10 · Pemeliharaan sapi secara semiintensif merupakan perpaduan

BAB IIIMETODE PENELITIAN

3.1 Waktu dan Tempat

Penelitian ini dilaksanakan pada Juli - Agustus 2012 di Kelompok Tani

Ternak Lonrae, Kelurahan Samaenre Kecamatan Sinjai Tengah, Kabupaten Sinjai

dengan alasan banyaknya perempuan yang terlibat langsung pada kegiatan

peternakan tersebut.

3.2 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah kuantitatif

deskriptif yaitu suatu jenis penelitian yang menggambarkan suatu variable

penelitian yang meliputi kontribusi curahan waktu kerja perempuan terhadap total

curahan waktu kerja pada usaha sapi potong dan yang mendorong perempuan

untuk ikut serta pada usaha peternak sapi potong di Kelurahan Samaenre Kec.

Sinjai Tengah Kab.Sinjai

3.3 Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan perempuan yang

terlibat aktif pada usaha peternakan sapi potong di Kelompok Tani Ternak

Lonrae, Kelurahan Samaenre Kecamatan Sinjai Tengah Kabupaten Sinjai, yaitu

sebanyak 40 orang perempuan. Dimana perempuan yang dijadikan responden

terlibat langsung dalam pemeliharan sapi potong tersebut seperti membersihkan

kandang dan peralatan, memberi pakan dan minum pada ternak.

3.4 Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Data kuantitatif yaitu data yang berbentuk angka-angka, seperti alokasi

waktu kerja responden.

20

Page 38: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 3281...  · Web viewrepository.unhas.ac.id2014-11-10 · Pemeliharaan sapi secara semiintensif merupakan perpaduan

b. Data kualitatif yaitu data yang berbentuk pernyataan seperti motivasi atau

alasan mengapa perempuan ikut menjadi peternak sapi potong.

Sumber data yang digunakan pada penelitian ini adalah :

a. Data primer yaitu data yang bersumber dari hasil wawancara langsung dengan

responden, meliputi identitas responden yang terdiri atas : nama, umur, jenis

kelamin, pekerjaan, curahan waktu serta tanggapan responden mengenai usaha

peternakan sapi potong

b. Data sekunder yaitu data yang bersumber dari instansi, kepustakaan dan data

pendukung lainnya.

3.5 Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini yaitu sebagai

berikut:

1. Observasi, yaitu melakukan pengamatan langsung terhadap usaha peternakan

sapi potong dan melihat langsung seberapa besar curahan waktu yang

diberikan perempuan terhadap usaha peternakan sapi potong di Kelompok

Tani Ternak Lonrae Kelurahan Samaenre Kecamatan Sinjai Tengah

Kabupaten Sinjai.

2. Wawancara, yaitu pengumpulan data dengan melakukan interview pada

perempuan yang bekerja pada usaha peternakan tersebut. Untuk memudahkan

proses pengambilan data dengan cara wawancara maka digunakan instrumen

penelitian yang berupa Kuisioner atau daftar pertanyaan yang telah disusun

sesuai kebutuhan peneliti.

21

Page 39: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 3281...  · Web viewrepository.unhas.ac.id2014-11-10 · Pemeliharaan sapi secara semiintensif merupakan perpaduan

3.6 Variable Penelitian

Variable dalam penelitian ini digambarkan pada tabel berikut :

Tabel 2. Indikator Pengukuran Variable PenelitianVariable Sub Variable Indikator PengukuranCurahan Waktu Perempuan

Usaha peternakan- Memberi pakan dan minum- Memandikan Ternak- Membersihkan kandang- Memindahkan ternak pada tempat

berteduh

Curahan Waktu Pria

- Mengambil hijauan- Mengeluarkan sapi dari kandang- Memasukkan sapi ke kandang

Motivasi Push (dorongan)

Pull ( ketertarikan)

- Pengangguran- Pendapatan keluarga tidak memadai- Ketidakpusan dengan pekerjaan saat ini- Jadwal kerja yang fleksibel- Peran Model

- Perlu kemerdekaan- Kesempatan keuangan membaik- Mengembangkan hobi

3.7 Analisa Data

Alat analisis yang digunakan untuk mengetahui Kontribusi Curahan

Waktu Kerja Perempuan Terhadap Total Curahan Waktu Kerja Pada Usaha

Peternakan Sapi Potong di Kelompok Tani Ternak Lonrae Kelurahan Samaenre

Kec. Sinjai Tengah Kab. Sinjai adalah statistik deskriptif. Selain itu digunakan

pula rumus sebagai berikut:

a. Untuk mengetahui curahan waktu maka digunakan rumus seperti berikut:

- Curahan Kerja Perempuan = Jumlah jam kerja perempuan x HKSP

- Curahan Kerja Laki-laki = Jumlah jam kerja laki-laki x HKP

22

Page 40: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 3281...  · Web viewrepository.unhas.ac.id2014-11-10 · Pemeliharaan sapi secara semiintensif merupakan perpaduan

Dimana :

b. Untuk mengetahui kontribusi kerja perempuan menurut Mastuti dan Hidayat

(2008) digunakan rumus berikut:

c. Untuk mengetahui jenis faktor motivasi yang mendorong perempuan untuk

ikut terlibat menjadi peternak di Kelompok Tani Ternak Lonrae Kelurahan

Samaenre Kec. Sinjai Tengah Kabupaten Sinjai menggunakan Skala Likert

(Ismail Hasni,2012) menggunakan pengukuran yang setiap indikatornya

diberi skor. Untuk membantu analisa data digunakan skor sebagai berikut:

- Sangat setuju = skor 4

- Setuju = skor 3

- Tidak setuju = skor 2

- Sangat tidak setuju = skor 1

Untuk mengetahui tingkat motivasi peternak berdasarkan faktor push

(dorongan) dengan asumsi dasar dan interval kelas adalah sebagai berikut :

Nilai tertinggi = skor tertinggi x jumlah responden x jumlah pertanyaan(4) (40) (5)

= 800

Nilai terendah = skor terendah x jumlah responden x jumlah pertanyaan (1) (40) (5)

= 200

Interval kelas = angka tertinggi – angka terendah Jumlah kelas

23

Curahan Kerja Wanita Kontribusi kerja perempuan = x 100% Total Curahan Kerja

HKSP = Hari kerja setara pria (untuk wanita = 0,8)

Page 41: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 3281...  · Web viewrepository.unhas.ac.id2014-11-10 · Pemeliharaan sapi secara semiintensif merupakan perpaduan

= 800 – 200 4

= 150

Dari nilai tersebut dapat dibuat kategori sebagai berikut :

Sangat Setuju = 800 – 650Setuju = 649 – 500Tidak setuju = 499 – 350Sangat tidak setuju = 349 – 200

Untuk mengetahui tingkat motivasi peternak berdasarkan faktor pull

(ketertarikan) dengan asumsi dasar dan interval kelas adalah sebagai

berikut :

Nilai tertinggi = skor tertinggi x jumlah responden x jumlah pertanyaan(4) (40) (3)

= 480

Nilai terendah = skor terendah x jumlah responden x jumlah pertanyaan (1) (40) (3)

= 120

Interval kelas = angka tertinggi – angka terendah Jumlah kelas

= 480 – 120 4

= 90

Dari nilai tersebut dapat dibuat kategori sebagai berikut :

Sangat Setuju = 480 – 390Setuju = 389 – 300Tidak setuju = 299 – 210Sangat tidak setuju = 209 – 120

24

Page 42: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 3281...  · Web viewrepository.unhas.ac.id2014-11-10 · Pemeliharaan sapi secara semiintensif merupakan perpaduan

3.8 Konsep Oprasional

1) Tenaga kerja perempuan adalah perempuan yang mencurahkan waktu dan

tenaganya untuk bekerja pada usaha peternakan sapi potong

2) Kontribusi perempuan adalah sumbangan tenaga kerja perempuan dalam hal

ini curahan waktu yang diberikan perempuan terhadap usaha peternakan sapi

potong (%)

3) Curahan waktu perempuan dalah jumlah waktu yang digunakan perempuan

dalam jam/hari untuk beraktifitas mengurus ternak sapi potong seperti

memberi pakan dan minum , membersihkan kandang dan peralatan,

memandikan ternak. (HKSP/Tahun)

4) Curahan waktu laki-laki dalah jumlah waktu yang digunakan laki-laki dalam

jam/hari untuk beraktifitas mengurus ternak sapi potong seperti mengambil

hijauan, mengeluarkan sapi dari kandang, dan memasukkan sapi ke kandang

(HKSP/Tahun)

5) Motivasi perempuan adalah sesuatu yang mendorong perempuan untuk

terlibat pada usaha peternakan yaitu adanya faktor push yang terdiri dari a)

pengangguran, b) pendapatan keluarga tidak memadai, c) ketidakpuasan

dengan pekerjaan saat ini, d) kebutuhan jadwal kerja yang fleksibel, e) Peran

Model . Motivasi perempuan untuk beternak selain karena adanya dorongan

tetapi juga dapat disebabkan karena adanya ketertarikan yaitu faktor pull yang

terdiri dari a)perlu untuk kemerdekaan, b) kesempatan untuk keungan

membaik, c). Potensi mengembangkan hobi, d) peran model.

6) Pengangguran adalah ibu rumah tangga yang tidak memiliki pekerjaan lain

selain mengurus rumah tangga (persepsi)

25

Page 43: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 3281...  · Web viewrepository.unhas.ac.id2014-11-10 · Pemeliharaan sapi secara semiintensif merupakan perpaduan

7) Pendapatan keluarga tidak memadai adalah suatu keadaan dimana pendapatan

yang diperoleh tidak dapat mencukupi kebutuhan keluarga sehari-hari

(persepsi)

8) Kebutuhan jadwal kerja yang fleksibel adalah pekerjaan yang dilakukan oleh

ibu rumah tangga di waktu luangnya dan dia bebas memutuskan kapan dia

ingin mengerjakannya (persepsi)

9) Peran model adalah ibu rumah tangga menjadikan ibu rumah tangga lain yang

sukses membantu suaminya beternak menjadi referensi ibu rumah tangga

tersebut untuk terlibat menjadi peternak (persepsi)

10) Ketidakpuasan dengan pekerjaan saat ini adalah suatu keadaan dimana ibu

rumah tangga tidak puas jika hanya bekerja sebagai ibu rumah tangga dan

bertani (persepsi)

11) Perlu kemerdekaan adalah suatu keadaan dimana ibu rumah tangga tersebut

tidak ingin bekerja karena adanya suatu perintah atau bekerja karena kemauan

orang lain (persepsi)

12) Kesempatan keuangan membaik adalah keadaan dimana ibu rumah tangga

tersebut merasa jika dia terlibat membantu suaminya menjadi peternak dapat

memperbaiki keuangannya (persepsi)

13) Potensi mengembangkan hobi adalah ibu rumah tangga yang suka memelihara

ternak sehingga ibu rumh tangga tersebut terlibat membantu suaminya

menjadi beternak (persepsi)

26

Page 44: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 3281...  · Web viewrepository.unhas.ac.id2014-11-10 · Pemeliharaan sapi secara semiintensif merupakan perpaduan

BAB IVKEADAAN UMUM RESPONDEN

4.1 Umur Responden

Kemampuan yang dimiliki seseorang sangat dipengaruhi oleh umur yang

dimiliki orang tersebut. Sama halnya dalam bekerja, kemampuan beraktivitas

dipengaruhi oleh tingkat umur yang dimiliki. Kegiatan bekerja sangat dipengaruhi

oleh umur bagi masyarakat perdesaan hal ini dikarenakan pekerjaan mereka

menuntut tenaga yang kuat, seperti jika bekerja pada bidang pertanian dan

peternakan. Adapun kisaran umur yang dimiliki oleh responden pada penelitian

ini dapat dilihat pada tabel 3 berikut:

Tabel 3. Klasifikasi Responden Berdasarkan Tingkat Umur di Kelurahan Samaenre Kecamatan Sinjai Tengah Kabupaten Sinjai

No Umur (Tahun) Jumlah (Orang) Persentase (%)

1 24 – 30 13 32,5

2 31 – 37 9 22,5

3 38 – 44 9 22,5

4 45 – 51 8 20

5 52 – 58 1 2,5

Jumlah 40 100

Sumber. Data Primer setelah diolah, 2012

Berdasarkan data pada tabel 3 diatas maka dapat dilihat bahwa rentan

umur yang memiliki jumlah terbesar dalam terlibat pada usaha peternakan sapi

potong yaitu 24 – 30 tahun yaitu sebanyak 13 orang dengan persentase sebesar

32,5% dan jumlah terkecil yang terlibat pada usaha tersebut yaitu 52- 58 tahun

yaitu sebanyak 1 orang dengan persentase sebesar 2,5%. Berdasarkan nilai yang

diperoleh maka dapat dilihat bahwa pada umumnya perempuan yang terlibat pada

usaha peternakan sapi potong memiliki umur yang relatif lebih muda, hal ini

27

Page 45: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 3281...  · Web viewrepository.unhas.ac.id2014-11-10 · Pemeliharaan sapi secara semiintensif merupakan perpaduan

disebabkan karena tenaga yang dimiliki masih lebih besar dan tingkat umur yang

masih produktif. Hal ini sesuai dengan pendapat Kasim dan Sirajuddin (2008),

usia non produktif berada pada rentan umur 0 - 14 tahun, usia produktif 15 – 56

tahun dan usia lanjut 57 tahun keatas. Semakin tinggi umur seseorang maka ia

lebih cenderung untuk berpikir lebih matang dan bertindak lebih bijaksana. Secara

fisik akan mempengaruhi produktifitas usaha ternak, dimana semakin tinggi umur

peternak maka kemampuan kerjanya relatif menurun.

4.2 Tingkat Pendidikan Responden

Tingkat pendidikan sangat menentukan seseorang dalam bersikap dan

mengambil keputusan. Semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang maka dapat

mempengaruhi cara seseorang dalam menentukan suatu sikap yang rasional.

Dalam bidang peternakan tingkat pendidikan peternak dapat membantu dalam

penerapan prinsip-prinsip teknologi dalam bidang peternakan. Adapun tingkat

pendidikan responden dapat dilihat pada tabel 4 berikut ini.

Tabel 4 . Klasifikasi Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan di Kel. Samaenre Kecamatan Sinjai Tengah Kabupaten Sinjai

No Tingkat Pendidikan Jumlah (Orang) Persentase (%)

1 Tidak Sekolah 8 20

2 SD/Sederajat 11 27,5

3 SMP/Sederajat 14 35

4 SMA/Sederajat 6 15

5 Sarjana 1 2,5

Total 40 100

Sumber: Data Primer yang telah diolah. 2012

Berdasarkan tabel 4 diatas dapat dilihat bahwa sebagian besar peternak

memiliki tingkat pendidikan formal setingkat SMP yaitu sebanyak 14 orang

28

Page 46: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 3281...  · Web viewrepository.unhas.ac.id2014-11-10 · Pemeliharaan sapi secara semiintensif merupakan perpaduan

dengan persentase tertinggi sebesar 35%, dan tingkat pendidikan sarjana sebanyak

1 orang dengan persentase terendah yaitu sebesar 2,5%. Berdasarkan hasil

tersebut maka dapat dilihat bahwa tingkat pendidikan responden cukup tinggi,

tingginya tingkat pendidikan yang dimiliki oleh responden berpengaruh terhadap

tingkat kemampuan dan cara berfikir yang mereka miliki hal ini sesuai dengan

pendapat Lestraningsih dan Basuki (2006) yang menyatakan bahwa, tingkat

pendidikan berpengaruh terhadap kemampuan peternak dalam penerapan

teknologi, disamping itu tingkat pendidikan dapat digunakan sebagai tolak ukur

terhadap kemapuan berfikir seorang wanita dalam menghadapi masalah dalam

keluarga dapat segera diatasi. Apabila pendidikan rendah maka daya pikirnya

sempit maka kemampuan menalarkan suatu inovasi baru akan terbatas, sehingga

wawasan untuk maju lebih rendah dibanding dengan peternak yang berpendidikan

tinggi. Peternak yang mempunyai daya pikir lebih tinggi dan fleksibel dalam

menanggapi suatu masalah, mereka akan selalu berusaha untuk memperbaiki

tingkat kehidupan yang lebih baik.

4.3 Pengalaman Beternak

Seseorang yang memiliki banyak pengalaman akan memiliki tingkat

kemapuan dan keterampilan yang lebih baik. Dalam beternak seseorang yang

memiliki banyak pengalaman dalam bidang ini akan memeliki performen dan

keterampilan yang baik. Banyaknya pelajaran yang diperoleh dari pengalaman

tersebut dapat dijadikan pondasi dalam berusaha. Berikut adalah klasifikasi

responden berdasarkan pengalaman beternak dapat dilihat pada tabel 5.

Tabel 5. Klasifikasi Responden Berdasarkan Pengalaman Beternak di Kel.Samaenre Kecamatan Sinjai Tengah Kabupaten Sinjai

No Lama Beternak (Tahun) Jumlah (Orang) Persentase (%)

29

Page 47: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 3281...  · Web viewrepository.unhas.ac.id2014-11-10 · Pemeliharaan sapi secara semiintensif merupakan perpaduan

1 1 – 5 8 20

2 6 – 10 15 37,5

3 11 – 15 11 27,5

4 16 – 20 6 15

Total 40 100

Sumber: Data Primer yang telah diolah. 2012

Berdasarkan tabel 5 diatas, dapat dilihat bahwa masyarakat di Kelurahan

Samaenre telah lama menjadi peternak hal ini ditunjukkan oleh persentase

tertinggi ada pada pengalaman beternak antara 6 – 10 tahun yaitu sebesar 37,5%,

sebanyak 15 orang. Hal ini menujukkan bahwa para perempuan yang terlibat pada

usaha peternakan tersebut telah memiliki cukup pengalaman dan pengetahuan

yang ditunjukkan dengan lamanya mereka menjadi peternak, menurut Mastuti dan

Hidayat (2008) menyatakan bahwa, semakin lama beternak diharapkan

pengetahuan yang didapat semakin banyak sehingga ketrampilan dalam

menjalankan usaha peternakan semakin meningkat.

4.4 Jumlah Kepemilikan Ternak

Besar kecilnya jumlah ternak yang dimiliki mempengaruhi besar

kecilnya waktu yang dicurahkan untuk usaha tersebut. Berikut adalah klasifikasi

responden berdasarkan jumlah ternak yang mereka miliki dapat dilihat pada tabel.

Tabel 6. Klasifikasi Responden Berdasarkan Jumlah Kepemilikan Ternak di Kel.Samaenre Kec. Sinjai Tengah Kabupaten Sinjai

No Jumlah Kepemilikan Ternak Jumlah Persentase

30

Page 48: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 3281...  · Web viewrepository.unhas.ac.id2014-11-10 · Pemeliharaan sapi secara semiintensif merupakan perpaduan

1 2 – 4 30 75

2 5 – 7 8 20

3 8 – 10 1 2,5

4 11 – 13 1 2,5

Total 40 100

Sumber . Data Primer yang telah diolah. 2012

Berdasarkan tabel 6 diatas dapat diketahui bahwa tingkat kepemilikan

ternak responden masih tegolong kecil, hal ini dapat dilihat bahwa 30 responden

memiliki jumlah ternak antara 2 -4, menurut Prawirokusumo (1990), usaha yang

bersifat tradisional diwakili oleh para petani dengan lahan sempit yang

mempunyai 1-2 ekor. Berdasarkan hal tersebut, berdasarkan tingkat kepemilikan

ternak sebagian besar peternak di kelompok tani ternak Lonrae masih tergolong

tradisional. Selanjutnya ditambahkan oleh Siregar (2009) yang menyatakan

bahwa, ternak sapi yang dipelihara ini masih merupakan bagian kecil dari seluruh

usaha pertanian dan pendapatan total. Tentu saja usaha berskala kecil ini terdapat

banyak kelemahan. Diantaranya adalah sebagai produsen perorangan pasti tidak

dapat memanfaatkan sumber daya produktivitas yang tinggi seperti pada sektor

usaha besar dan modern. Sebab pada usaha kecil ini baik dalam pengadaan pakan,

bibit, transportasi, pemeliharaan, dan lain sebagainya akan menjadi jauh lebih

mahal bila dibandingkan dengan usaha skala besar.

BAB VHASIL DAN PEMBAHASAN

31

Page 49: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 3281...  · Web viewrepository.unhas.ac.id2014-11-10 · Pemeliharaan sapi secara semiintensif merupakan perpaduan

5.1 Curahan Waktu Kerja

Seseorang menggunakan waktu sehari untuk melakukan berbagai

kegiatan. Curahan waktu kerja adalah besaran waktu yang digunakan dalam

melakukan suatu kegiatan dalam hal ini pemeliharaan sapi potong.

Pada usaha peternakan sapi potong perempuan mencurahkan waktunya

untuk melakukan berbagai kegiatan seperti membersihkan kandang dan peralatan,

memberi pakan dan air minum, memandikan ternak, dan memindahkan ternak

tersebut ke tempat berteduh. Beberapa kegiatan tersebut dilakukan dengan lama

kerja yang berbeda-beda. Rata-rata curahan waktu kerja perempuan pada usaha

peternakan sapi potong dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 7. Rata-rata Curahan Waktu Kerja Perempuan Peternak di Klp Tani Ternak Lonrae, Kel. Samaenre Kec. Sinjai Tengah Kab. Sinjai

No KegiatanCurahan Kerja

(Jam)Persentase (%)

1Membersihkan Kandang dan Peralatan

0,98112,26

2 Memberi Pakan dan Minum 1,194 14,9253 Memandikan Ternak 0,875 10,94

4Memindahkan Ternak ke Tempat Berteduh

0,6257,812

Total 3,675 45,94Sumber: Data Primer yang telah diolah, 2012

Berdasarkan tabel 7 dapat diketahui bahwa, memberi pakan dan minum

kepada sapi potong merupakan pekerjaan yang paling banyak menggunakan

waktu yaitu rata-rata 1,194 jam dengan dua kali pemberian pakan dan minum

setiap harinya. Hal ini disebabkan karena pada proses pemberian hijauan tersebut

harus di potong-potong terlebih dahulu kemudian dalam pemeberian konsetrat

harus diperhitungan perbandingan setiap campurannya. Sedangkan kegiatan yang

paling sedikit menggunakan waktu adalah memindahkan ternak ke tempat

32

Page 50: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 3281...  · Web viewrepository.unhas.ac.id2014-11-10 · Pemeliharaan sapi secara semiintensif merupakan perpaduan

berteduh dengan menggunakan waktu rata-rata 0,625 jam per hari hal ini

disebabkan karena sistem pemeliharaan yang semiintensif dimana pada pagi hari

ternak dikeluarkan dan pada siang hari ternak harus dipindahkan ke tempat

berteduh untuk menghindari cekaman panas pada ternak dan pada malam hari

ternak tersebut dikembalikan ke kandang.

Pada tabel 7 dapat dilihat bahwa rata-rata curahan jam kerja perempuan

pada usaha peternakan sapi potong adalah 3,675 jam perhari atau 45,94% dari

total jam kerja produktif, ini berarti perempuan tersebut masih memiliki waktu

untuk melakukan pekerjaan yang berkaitan dengan kodratnya sebagai ibu rumah

tangga dan meluangkan waktunya untuk beristirahat. Rata-rata curahan waktu

perempuan peternak sapi potong di kelompok Tani ternak Lonrae yang sebesar

3,675 jam perhari, yang berarti perempuan tersebut mencurahkan waktunya

sebesar 3,675 jam perhari untuk bekerja sebagai peternak sapi potong, hasil ini

lebih besar jika dibandingkan dengan hasil penelitian Yunilas (2005) yaitu,

adapun curahan waktu tenaga kerja wanita dalam memelihara ternak sapi di

Kecamatan Hamparan Perak sbesar 0,42 jam/hari (2,94 jam/minggu).

Persentase curahan jam kerja perempuan pada peternakan sapi potong di

Kelompok Tani ternak Lonrae yaitu sebesar 45,94%. Angka tersebut

menunjukkan bahwa wanita mempunyai peran yang cukup besar dalam

mendukung usaha sapi perah, karena sudah mendekati separuh dari total kerja

dilakukan dalam usaha peternakan sapi perah. Tetapi jika ditinjau dari alokasi

waktu standar kerja per hari (8 jam kerja),maka baik wanita maupun pria masih

tergolong rendah yaitu kisaran 25% - 50%

33

Page 51: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 3281...  · Web viewrepository.unhas.ac.id2014-11-10 · Pemeliharaan sapi secara semiintensif merupakan perpaduan

Besarnya curahan waktu perempuan pada usaha peternakan sapi potong,

tidak membuat tanggapan buruk dari suaminya, dalam hal ini suami mereka

merasa terbantu dengan adanya pembagian aktivitas dalam usaha peternakan

tersebut jadi suami mereka tetap mendukung pekerjaan mereka sebagai peternak

sapi potong selain itu pekerjaan mereka sebagai ibu rumah tangga tetap bisa

dikerjakan sebagaimana mestinya, hal ini sesuai dengan pendapat Haryanto

(2008) yang menyatakan bahwa, Tanggapan suami terhadap istri yang bekerja di

luar rumah ini dianggap sebagai suatu yang wajar bagi mereka. Hal ini mengingat

pekerjaan di luar rumah tersebut lokasi tidak jauh dari rumah, bahkan ada yang

hanya terletak dihalaman rumahnya. Sehingga sang suami juga tidak takut jika

sang istri meninggalkan pekerjaan-pekerjaan domestiknya.

Adapun curahan waktu kerja laki-laki pada usaha peternakan sapi

potong ini meliputi beberapa kegiatan yaitu mengambil hijauan, mengeluarkan

ternak dari kandang dan memasukkan sapi ke kandang, besarnya waktu yang

digunakan untuk kegiatan tersebut dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 8. Rata-rata Curahan Waktu Kerja Laki-laki di Klp Tani Ternak Lonrae, Kel. Samaenre Kec. Sinjai Tengah Kab. Sinjai

No KegiatanCurahan Kerja

(Jam)Persentase (%)

1 Mengambil hijauan 1,056 13,2

2 Mengeluarkan ternak dari kandang 0,479 5,99

3 Memasukkan ternak ke kandang 0,479 5,99

Total 2,014 25,18

Sumber: Data Primer yang telah diolah, 2012

Berdasarkan data pada tabel 8, dapat diketahui bahwa kegiatan yang

membutuhkan waktu lebih lama adalah mengambil hijauan yaitu sebesar 1,056

jam per hari, hal ini disebabkan oleh banyaknya jumlah hijauan yang harus

34

Page 52: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 3281...  · Web viewrepository.unhas.ac.id2014-11-10 · Pemeliharaan sapi secara semiintensif merupakan perpaduan

diambil untuk kebutuhan makan sapi pagi dan sore serta lahan tempat hijauan

jauh dari kandang sehingga membutuhkan waktu lebih lama, sedangkan waktu

yang diperlukan untuk mengeluarkan ternak dari kandang dan memasukkannya

kembali relatif sama, hal ini disebabkan karena jarak tempuh saat dikeluarkan

dan kembali dimasukkan sama sehingga waktunya pun sama yaitu sebasar 0,479

jam per hari.

Total curahan jam kerja laki-laki pada usaha peternakan sapi potong

yaitu sebesar 2,014 jam per hari, curahan jam kerja tersebut lebih kecil

dibandingkan dengan curahan jam kerja laki-laki pada penelitian yang dilakukan

oleh Saleh dan Yunilas (2004) yaitu diperoleh rataan alokasi (curahan) waktu

tenaga kerja pria dalam penggemukan sapi di Kecamatan Hamparan Perak sebesar

2,29 jam/hari. Hal ini disebabkan karena kegiatan yang dilakukan oleh laki-laki

pada usaha peternakan sapi potong lebih sedikit dan sebagian besar waktu mereka

gunakan untuk usaha pertanian. Sebagian besar kegiatan pada usaha peternakan

sapi potong dilimpahkan kepada istrinya, sehingga usaha sapi potong hanya

sebagai usaha sambilan sedangkan usaha pokoknya adalah bertani.

5.2 Kontribusi Curahan Waktu Kerja Perempuan pada Usaha Sapi Potong

Kontribusi curahan waktu kerja perempuan adalah sumbangan tenaga

kerja perempuan dalam hal ini curahan waktu yang diberikan perempuan pada

usaha peternakan sapi potong. Tenaga kerja yang digunakan pada usaha tersebut

berasal dari keluarga mereka sendiri yaitu suami dan istrinya yang masing-masing

mencurahkan waktu pada usaha peternakan sapi potong tersebut. Pekerjaan yang

dilakukan keduanya berbeda dan lama waktu yang digunakan untuk setiap

kegiatan tersebut juga berbeda, berdasarkan hal tersebut masing-masing memiliki

35

Page 53: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 3281...  · Web viewrepository.unhas.ac.id2014-11-10 · Pemeliharaan sapi secara semiintensif merupakan perpaduan

kontribusi terhadap usaha tersebut, adapun besarnya kontribusi curahan waktu

perempuan dan laki-laki pada usaha peternakan sapi potong dapat dilihat pada

tabel berikut:

Tabel 9 .Kontribusi Curahan Waktu Kerja Perempuan terhadap Total Curahan Waktu Kerja di Klp Tani Ternak Lonrae Kel. Samaenre.

No Uraian Curahan Waktu Kerja (HKSP/HKP)

Persentase (%)

1 Perempuan 1073,1 59,34

2 Laki-Laki 735,311 40,66

Total 1808,411 100

Sumber: Data Primer yang telah diolah, 2012

Berdasarkan data pada tabel 9, dapat diketahui bahwa kontribusi curahan

waktu kerja perempuan pada usaha peternakan sapi potong yaitu sebesar 59,34%,

jumlah ini lebih besar daripada kontribusi curahan waktu kerja laki-laki yaitu

sebesar 40,66%. Kontribusi perempuan sebesar 59,34% berarti dari keseluruhan

jam kerja yang dicurahkan untuk usaha peternakan sapi potong 59,34% itu adalah

sumbangan curahan waktu dari perempuan. Hal ini disebabkan karena kegiatan

yang dilakukan perempuan pada usaha peternakan sapi potong lebih banyak

daripada laki-laki sehingga jumlah jam kerja perempuan lebih besar, besarnya

curahan jam kerja perempuan pada usaha peternakan sapi potong didukung oleh

tingkat keuletan yang mereka miliki sebagaimana pendapat Mubyarto (1994),

menyatakan bahwa salah satu sektor pertanian yang banyak menyerap tenaga

kerja wanita adalah subsektor peternakan, peran tenaga kerja wanita diperlukan

karena dalam sektor peternakan diperlukan ketelatenan dan keuletan sehingga

tenaga kerja wanita lebih cocok bekerja di peternakan.

36

Page 54: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 3281...  · Web viewrepository.unhas.ac.id2014-11-10 · Pemeliharaan sapi secara semiintensif merupakan perpaduan

Selain itu kontribusi curahan waktu kerja laki-laki lebih kecil

dibandingkan perempuan yaitu sebesar 40,66% disebabkan oleh kegiatan yang

lebih sedikit dan waktu yang dibutuhkan untuk kegiatan tersebut relatif lebih

singkat. Hal ini disebabkan karena peternakan sapi potong dianggap sebagai usaha

sambilan sehingga mereka lebih fokus pada pekerjaan pokok mereka sebagai

petani, hal ini didukung oleh pendapat Sodiq dan Abidin (2002), menyatakan

bahwa berdasarkan skala usaha dan tingkat pendapatan ternak, usaha peternakan

diklasifikasikan sebagai usaha sambilan. Tingkat pendapatan dari usaha ternaknya

tidak lebih tinggi dari 30% total pendapatannya. Usaha ternak dilakukan sambilan,

disamping usaha pokok pertanian lahan pangan. Tujuan pemeliharaan adalah

untuk mencukupi kebutuhan sendiri (subsistence). Usaha sambilan inilah yang

menjadi tulang punggung penyedia ternak di tanah air yang persentasenya

mencapai 90%. Berdasarkan hal tersebut sebagian besar kegiatan usaha

peternakan sapi potong dipercayakan kepada istrinya.

Pada penelitian ini hanya melihat besarnya kontribusi curahan waktu

kerja perempuan pada usaha peternakan sapi potong, tetapi tidak melihat faktor-

faktor yang mempengaruhi besar kecilnya jumlah curahan waktu tersebut. Oleh

karena itu disarankan agar ada penelitian selanjutnya yang dapat melengkapi

penelitian ini.

5.3 Motivasi Perempuan Beternak

37

Page 55: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 3281...  · Web viewrepository.unhas.ac.id2014-11-10 · Pemeliharaan sapi secara semiintensif merupakan perpaduan

Keterlibatan perempuan pada usaha peternakan disebabkan karena

adanya suatu motivasi, motivasi tersebut dapat dibedakan atas dua yaitu motivasi

yang bersifat dorongan (push) yaitu motivasi yang muncul karena adanya

rangsangan negatif dari lingkungannya yang membuat perempuan tersebut harus

bekerja. Motivasi yang kedua yaitu motivasi yang bersifat ketrtarikan (pull) yaitu

motivasi yang muncul karena adanya rangsangan positif dari dalam diri

perempuan tersebut sehingga dia tertarik untuk beternak. Untuk melihat tingkat

motivasi perempuan peternak sapi potong di Kelompok Tani Ternak Lonrae

Kecematan Sinjai Tengah Kabupaten Sinjai, dapat dilihat pada tabel berikut:

5.3.1 Motivasi Perempuan Beternak karena Adanya Faktor Push (Dorongan)

Motivasi karena adanya faktor push disebabkan karena keadaan yang

membuat perempuan tersebut harus ikut beternak, untuk mengetahui bahwa

perempuan tersebut beternak karena adanya dorongan (push) terdapat beberapa

indikator yaitu, pengangguran, pendapatan keluarga tidak memadai,

ketidakpuasan dengan pekerjaan saat ini, jadwal kerja yang flkesibel dan peran

model. Adapun motivasi perempuan beternak berdasarkan faktor push di

Kelompok Tani Ternak Lonrae Kecamatan Sinjai Tengah Kabupaten Sinjai dapat

dilihat pada tabel 10 berikut:

Tabel 10. Tingkat Motivasi Perempuan karena Faktor Push di Kelompok Tani Ternak Lonrae Kecamatan Sinjai Tengah kabupaten Sinjai

No Indikator Skor Frekuensi Persentase Bobot

38

Page 56: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 3281...  · Web viewrepository.unhas.ac.id2014-11-10 · Pemeliharaan sapi secara semiintensif merupakan perpaduan

(Orang) (%)1 Pengangguran 4

321

716152

17,540

37,55

2848302

Jumlah 40 100 1082 Pendapatan keluarga tidak

memadai4321

1121512

2,530

37,530

4363012

Jumlah 40 100 823 Ketidakpuasan dengan

pekerjaan saat ini4321

115186

2,537,54515

445366

Jumlah 40 100 914 Jadwal Kerja yang

Fleksibel4321

111793

27,542,522,57,5

4451183

Jumlah 40 100 1165 Peran Model 4

321

1016113

2540

27,57,5

4048223

Jumlah 40 100 113Total Keseluruhan 510Sumber : Data Primer yang telah diolah, 2012

Berdasarkan data pada tabel 10, dapat diketahui bahwa untuk indikator

pengangguran yang dimana ibu rumah tangga tersebut tidak memiliki pekerjaan

lain selain mengurus rumah tangga, sebagian besar respoden menyatakan setuju

hal ini dapat dilihat dengan jumlah frekuensi sebesar 16 orang dan persentase

sebesar 48% pada indikator setuju. Hal tersebut mereka pilih disebabkan karena

tidak adanya aktivitas yang mereka lakukan setelah tugas mereka sebagai ibu

rumah tangga selesai. Menurut Harfina (2009) , perempuan yang telah menikah

dan memiliki kewajiban sebagai ibu rumah tangga memiliki peluang terpapar

mejadi pengangguran terselubung yang jauh lebih besar dibandingkan dengan

perempuan yang belum menikah. Namun pendapat tersebut tidak sesuai bagi

39

Page 57: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 3281...  · Web viewrepository.unhas.ac.id2014-11-10 · Pemeliharaan sapi secara semiintensif merupakan perpaduan

perempuan peternak sapi potong di Kelompok Tani Ternak Lonrae Kelurahan

Samaenre Kecamatan Sinjai Tengah Kabupaten Sinjai, bagi perempuan tersebut

peluang untuk menjadi pengangguran menjadi lebih kecil karena mereka bisa

membantu suami mereka beternak daripada mereka tidak melakukan kegiatan

apapun setelah pekerjaan domestik mereka sebagai ibu rumah tangga selesai.

Untuk indikator pendapatan keluarga tidak memadai yang berarti suatu

keadaan dimana pendapatan yang diperoleh tidak dapat mencukupi kebutuhan

keluarga sehari-hari, perempuan peternak sapi potong di Kelompok Tani Ternak

Lonrae menyatakan tidak setuju, hal ini dapat dilihat dari jumlah frekuensi

sebanyak 15 orang dan persentase sebesar 37,5% pada kategori tidak setuju. Hal

ini disebabkan karena perempuan peternak tersebut merasa jika mereka beternak

sapi potong karena pendapatan keluarga tidak memadai lebih baik mereka

mencari pekerjaan yang membuat mereka bisa langsung mendapatkan hasil dari

pekerjaan tersebut, karena jika mereka beternak sapi potong butuh waktu yang

cukup lama untuk mendapatkan keuntungan yang besar sementara kebutuhan

sehari-sehari harus segera terpenuhi. Hal ini menunjukkan bahwa perempuan

tersebut pada dasarnya memiliki keinginan untuk bekerja dan mendapatkan

penghasilan yang dapat membantu ekonomi keluarganya baik bekerja dibidang

peternakan atau pertanian maupun non pertanian. Hal ini sesuai dengan pendapat

Hastuti (2004), yang menyatakan bahwa laki-laki maupun perempuan dapat

berperan sebagai pencari nafkah baik dibidang pertanian maupun non pertanian,

pelaku kegiatan rumah tangga maupun pelaku kegiatan masyarakat. Peran-peran

tersebut dipengaruhi oleh beberapa nilai/norma masyarakat, lingkungan fisik dan

40

Page 58: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 3281...  · Web viewrepository.unhas.ac.id2014-11-10 · Pemeliharaan sapi secara semiintensif merupakan perpaduan

sosial, program-progam pembangunan dan kondisi sosial ekonomi keluarga atau

rumah tangga.

Untuk indikator ketidakpuasan dengan pekerjaan saat ini yang berarti

ibu rumah tangga tersebut tidak puas jika hanya bekerja sebagai ibu rumah tangga

dan bertani, perempuan peternak sapi potong di Kelompok Tani Ternak Lonrae

menyatakan tidak setuju, hal ini dapat dilihat dari frekuensinya sebesar 18 orang

dan persentase sebesar 45% pada kategori tidak setuju. Hal ini disebabkan karena

bekerja sebagai ibu rumah tangga adalah suatu keharusan dan tidak membuat

mereka terbebani serta membantu suaminya bertani sudah cukup menguras tenaga

mereka dan pekerjaan tersebut sudah cukup membuat mereka puas. Hal ini

didukung oleh pendapat Prabu Anwar (2005), yang menyatakan bahwa kepuasan

kerja merupakan hal yang bersifat individual. Setiap individu akan memiliki

tingkat kepuasan yang berbeda-beda sesuai dengan sistem nilai yang berlaku pada

dirinya. Hal ini disebabkan karena adanya perbedaan pada diri masing-masing

individu. Semakin banyak aspek dalam pekerjaan yang sesuai dengan keinginan

individu tersebut, maka semakin tinggi tingkat kepuasan yang dirasakan, dan

sebaliknya

Pada indikator jadwal kerja yang fleksibel yang berarti pekerjaan yang

dilakukan oleh ibu rumah tangga di waktu luangnya dan dia bebas memutuskan

kapan dia ingin mengerjakannya, perempuan peternak sapi potong di Kelompok

Tani Ternak Lonrae menyatakan setuju, hal ini terlihat dari jumlah frekuesi untuk

“setuju” sebanyak 17 orang dan persentase sebesar 42,5%. Hal ini disebabkan

karena aktivitas pada usaha peternakan sapi potong tidak menganggu pekerjaan

mereka sebagai ibu rumah tangga, segala pekerjaan dapat disesuaikan sehingga

41

Page 59: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 3281...  · Web viewrepository.unhas.ac.id2014-11-10 · Pemeliharaan sapi secara semiintensif merupakan perpaduan

dapat terselesaikan dengan baik. Hal ini sesuai dengan pendapat Harfina

(2009),yang menyatakan bahwa adanya peran perempuan yang lebih besar dalam

rumah tangga mengakibatkan perempuan yang telah menikah harus memegang

peran ganda, yaitu sebagai perempuan bekerja dan orang yang melaksanakan

tugas dalam rumah tangga. Dengan pertimbangan tanggung jawab ganda tersebut

ibu rumah tangga yang bekerja memiliki karakteristik tingkah laku yang berbeda

dengan pekerjaan laki-laki sehingga dalam pemilihan jenis pekerjaan yang

fleksibel disesuaikan dengan aktivitas dalam rumah tangga.

Untuk indikator peran model yang berarti ibu rumah tangga tersebt

menjadikan ibu rumah tangga lain yang sukses beternak menjadi referensi ibu

rumah tangga tersebut untuk terlibat menjadi peternak, perempuan peternak sapi

potong di Kelompok Tani Ternak Lonrae, Kelurahan Samaenre Kecamatan Sinjai

Tengah Kabupaten Sinjai menyatakan “setuju” hal ini dapat dilihat dari jumlah

frekuensi sebesar 16 orang dengan persentase sebesar 40% pada kategori setuju.

Berdasarkan hal tersebut, perempuan peternak sapi potong di daerah tersebut ikut

beternak jika melihat perempuan lain yang sukses dalam beternak dengan harapan

agar mereka dapat mengulang kesuksesan yang sama. Tujuan dari kesuksesan

adalah perbaikan ekonomi keluarganya oleh karena itu dengan terlibatnya

perempuan menjadi peternak karena tertarik dengan kesuksesan yang diraih oleh

perempuan lain membuat mereka berpontensi untuk berkontribusi terhadap

perekonomian keluarganya. Hal ini didukung oleh pendapat Lestari dkk (1997)

yang menyatakan bahwa, potensi yang dimiliki wanita untuk menopang ekonomi

keluarga memang cukup besar. Namun demikian wanita tidak menonjolkan diri

atau mengklaim bahwa mereka menjadi penyangga utama ekonomi keluarga.

42

Page 60: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 3281...  · Web viewrepository.unhas.ac.id2014-11-10 · Pemeliharaan sapi secara semiintensif merupakan perpaduan

Wanita Indonesia terutama di perdesaan sebagai sumber daya manusia cukup

nyata partisipasinya khususnya dalam memenuhi fungsi keluarga dan rumah

tangga bersama pria. Beberapa hasil penelitian menunjukkan peran serta wanita

dalam berbagai industri di beberapa daerah cukup besar dan menentukan, dengan

pengelolaan usaha yang bersifat mandiri.

Dengan melihat beberapa indikator untuk mengukur tingkat motivasi

perempuan beternak sapi potong berdasarakan faktor push (dorongan) dapat

disimpulkan bahwa perempuan beternak sapi potong di Kelompok Tani Ternak

Lonrae, berada dalam kategori setuju beternak sapi potong karena adanya faktor

push (dorongan). Hal ini dapat dilihat pada total bobot sebesar 510. Untuk lebih

jelasnya dapat dilihat pada skala interval berikut.

Sangat tidak tidak setuju setuju sangat setuju setuju

200 350 500 510 650

Gambar 2. Tingkat Motivasi Perempuan Beternak karena Faktor Push di Kelompok Tani Ternak Lonrae Kel. Samaenre Kec. Sinjai Tengah Kab. Sinjai

Pada gambar 1 dapat dilihat bahwa keikutsertaan perempuan menjadi

peternak karena adanya faktor push (dorongan) ternyata mendapat tanggapan yang

setuju dari para perempuan peternak di Kelompok Tani Ternak Lonrae

Kecamatan Sinjai Tengah Kabupaten Sinjai. Hal ini disebabkan karena

perempuan tersebut menjadi peternak karena adanya rangsangan negatif dari

lingkungannya atau adanya faktor push yang mendorong mereka untuk beternak,

dengan adanya motivasi yang bersifat dorongan tersebut sehingga perempuan

43

Page 61: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 3281...  · Web viewrepository.unhas.ac.id2014-11-10 · Pemeliharaan sapi secara semiintensif merupakan perpaduan

pada kelompok tani ternak Lonrae beternak dan dapat membantu usaha dari

keluarganya selain itu beberapa diantara mereka tidak puas jika hanya bekerja

sebagai ibu rumah tangga sehingga mereka ikut beternak sapi potong.

Sebagaimana Mulyati dan Setiawan (2006) yang menyatakan bahwa, seiring

dengan sifat dasar manusia yang tidak pernah puas, peran perempuan dalam

keluarga pun bisa berubah atau dalam hal ini bertambah, ia pun bisa ikut

ber”usaha” layaknya seorang suami atau bapak di dalam keluarga. Mereka bisa

mempunyai usaha mereka sendiri dengan tetap tidak melupakan status mereka

sebagai ibu rumah tangga.

5.3.2 Motivasi Perempuan Beternak karena Adanya Faktor Pull (Ketertarikan)

Motivasi perempuan beternak karena adanya faktor pull (ketertarikan)

disebabkan karena adanya keinginan dalam diri perempuan tersebut untuk

beternak, keinginan tersebut karena adanya rangsangan positif dari dalam dirinya.

Terdapat beberapa idikator mengenai motivasi pull (ketertarikan) yaitu, perlu

kemerdekaan, kesempatan keuangan membaik, dan potensi mengembangkan hobi.

Motivasi perempuan beternak karena adanya faktor pull di Kelompok Tani Ternak

Lonrae Kecamatan Sinjai Tengah kabupaten Sinjai, dapat dilihat pada tabel

berikut:

Tabel 11. Tingkat Motivasi Perempuan karena Faktor Pull di Kelompok Tani Ternak Lonrae Kecamatan Sinjai Tengah kabupaten Sinjai

No Indikator Skor Frekuensi Persentase Bobot

44

Page 62: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 3281...  · Web viewrepository.unhas.ac.id2014-11-10 · Pemeliharaan sapi secara semiintensif merupakan perpaduan

(Orang) (%)1 Perlu kemerdekaan 4

321

217156

542,537,515

851306

Jumlah 40 100 952 Kesempatan

keuangan membaik4321

251500

62,537,5

00

1004500

Jumlah 40 100 1453 Mengembangkan

hobi4321

131296

32,530

22,515

5236186

Jumlah 40 100 112Total Keseluruhan 352

Sumber : Data Primer yang telah diolah, 2012

Berdasarkan data pada tabel 11 dapat diketahui bahwa motivasi

perempuan beternak berdasarkan faktor pull dengan indikator perlu kemerdekaan

yang berarti ibu rumah tangga tersebut tidak ingin bekerja karena adanya suatu

perintah atau bekerja karena kemauan orang lain, hal ini menunjukkan bahwa

tanggapan responden terhadap indikator tersebut yaitu “setuju” dengan frekuensi

sebesar 17 orang dan persentase sebesar 42,5 %, hal ini disebabkan karena dalam

bekerja perempuan tersebut tidak ingin berada dalam tekanan, mereka ingin

bekerja bukan karena kemauan orang lain tetapi karena kemauan mereka sendiri

sehingga mereka memiliki kepuasan terhadap pekerjaan mereka, hal ini sesuai

dengan pendapat yang dikemukakan oleh Tunjungsari (2011) yang menyatakan

bahwa kepuasan kerja adalah suatu sikap yang dimiliki oleh seseorang mengenai

pekerjaan yang dihasilkan dari persepsi mereka terhadap pekerjaannya.

Untuk indikator kesempatan keuangan membaik yang berarti keadaan

dimana ibu rumah tangga tersebut merasa jika dia terlibat membantu suaminya

menjadi peternak dapat memperbaiki keuangannya, perempuan peternak sapi

45

Page 63: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 3281...  · Web viewrepository.unhas.ac.id2014-11-10 · Pemeliharaan sapi secara semiintensif merupakan perpaduan

potong di Kelompok Tani ternak Lonrae menyatakan “sangat setuju” hal ini

dilihat dari jumlah frekuensinya sebesar 25 dan persentase sebesar 62,5%. Hal ini

menunjukkan bahwa jika dengan mereka beternak mereka dapat semakin

memperbaiki kondisi keuangan mereka atau dengan mereka beternak kondisi

keuangan mereka dapat semakin meningkat. Hal ini menunjukkan bahwa

perempuan tersebut dapat berpartisipasi dalam meningkatkan ekonomi keluarga,

hal ini sesuai dengan Haryanto (2008) yang menyatakan bahwa Peningkatan

partisipasi wanita dalam kegiatan ekonomi karena: pertama, adanya perubahan

pandangan dan sikap masyarakat tentang sama pentingnya pendidikan bagi kaum

wanita dan pria, serta makin disadarinya perlunya kaum wanita ikut berpartisipasi

dalam pembangunan, kedua, adanya kemauan wanita untuk bermandiri dalam

bidang ekonomi yaitu berusaha membiayai kebutuhan hidupnya dan mungkin

juga kebutuhan hidup dari orang-orang yang menjadi tanggungannya dengan

penghasilan sendiri.

Pada indikator potensi mengembangkan hobi yang berarti ibu rumah

tangga yang suka memelihara ternak sehingga ibu rumah tangga tersebut terlibat

membantu suaminya menjadi peternak, perempuan peternak sapi potong di

Kelompok Tani Ternak Lonrae Kelurahan Samaenre Kecamatan Sinjai Tengah

Kabupaten Sinjai menyatakan “sangat setuju”, hal ini dapat dilihat dari jumlah

frekuensinya sebesar 13 orang dan persentase sebesar 32,5%, berdasarkan hal

tersebut dapat diketahui bahwa bagi perempuan peternak yang memiliki hobi

beternak maka mereka dengan senang hati akan terjun menjadi peternak karena

dan akan mengerjakan pekerjaan mereka dengan senang hati. Dengan adanya hobi

beternak dapat menguatkan motivasi dari perempuan tersebut untuk beternak hal

46

Page 64: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 3281...  · Web viewrepository.unhas.ac.id2014-11-10 · Pemeliharaan sapi secara semiintensif merupakan perpaduan

ini sesuai dengan pendapat Prabu (2005) yang menyatakan bahwa motivasi adalah

hal yang menyebabkan, menyalurkan dan mendukung perilaku manusia, supaya

mau bekerja giat dan antusias mencapai hasil yang optimal.

Untuk indikator peran model, perempuan peternak sapi potong di

Kelompok Tani Ternak Lonrae, Kelurahan Samaenre Kecamatan Sinjai Tengah

Kabupaten Sinjai menyatakan “setuju” hal ini dapat dilihat dari jumlah frekuensi

sebesar 16 orang dengan persentase sebesar 40%. Berdasarkan hal tersebut,

perempuan peternak sapi potong di daerah tersebut ikut beternak jika melihat

perempuan lain yang sukses dalam beternak dengan harapan agar mereka dapat

mengulang kesuksesan yang sama. Tujuan dari kesuksesan adalah perbaikan

ekonomi keluarganya oleh karena itu dengan terlibatnya perempuan menjadi

peternak karena tertarik dengan kesuksesan yang diraih oleh perempuan lain

membuat mereka berpontensi untuk berkontribusi terhadap perekonomian

keluarganya. Hal ini didukung oleh pendapat Lestari dkk (1997) yang menyatakan

bahwa, potensi yang dimiliki wanita untuk menopang ekonomi keluarga memang

cukup besar. Namun demikian wanita tidak menonjolkan diri atau mengklaim

bahwa mereka menjadi penyangga utama ekonomi keluarga. Wanita Indonesia

terutama di perdesaan sebagai sumber daya manusia cukup nyata partisipasinya

khususnya dalam memenuhi fungsi keluarga dan rumah tangga bersama pria.

Bebeerapa hasil penelitian menunjukkan peran serta wanita dalam berbagai

industri di beberapa daerah cukup besar dan menentukan, dengan pengelolaan

usaha yang bersifat mandiri.

Dengan melihat beberapa indikator untuk mengukur tingkat motivasi

perempuan beternak sapi potong berdasarakan faktor pull (ketertarikan) dapat

47

Page 65: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 3281...  · Web viewrepository.unhas.ac.id2014-11-10 · Pemeliharaan sapi secara semiintensif merupakan perpaduan

disimpulkan bahwa perempuan beternak sapi potong di Kelompok Tani Ternak

Lonrae, berada dalam kategori setuju beternak sapi potong karena adanya faktor

pull (ketertarikan). Hal ini dapat dilihat pada total bobot sebesar 352. Untuk lebih

jelasnya dapat dilihat pada skala interval berikut.

Sangat tidak tidak setuju setuju sangat setuju setuju

120 210 300 352 390

Gambar 3. Tingkat Motivasi Perempuan Beternak karena Faktor Pull di Kelompok Tani Ternak Lonrae Kel. Samaenre Kec. Sinjai Tengah Kab. Sinjai

Pada gambar 2 dapat dilihat bahwa keikutsertaan perempuan menjadi

peternak karena adanya faktor pull (ketertarikan) ternyata mendapat taggapan

yang setuju dari perempuan peternak di Kelompok Tani Ternak Lonrae

Kecamatan Sinjai Tengah Kabupaten Sinjai. Hal ini disebabkan karena adanya

rangsangan positif dari dalam diri perempuan tersebut atau faktor pull yang

membuat mereka teratarik untuk beternak, ketertarikan inilah yang mendorong

perempuan beternak dan ada kepuasan tersendiri yang mereka dapatkan ketika

mereka bekerja. Adanya faktor pull yang menyebabkan perempuan tersebut

bekerja memperlihatkan adaya motivasi dari dalam diri perempuan tersebut. Hal

ini sesuai dengan pendapat Weiner dalam Kamil (2001), menyatakan motivasi

adalah keadaan jiwa sesorang yang mampu membangkitkan, mengarah dan

bersikap. Motivasi merupakan kontiniu satu set proses yang memberi tenaga

kepada tingkah laku seseorang itu dan matlamat menjuruskan tingkah laku itu

kepada satu-satu matlamat. Seseorang yang bermotivasi akan membuat pilihan

48

Page 66: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 3281...  · Web viewrepository.unhas.ac.id2014-11-10 · Pemeliharaan sapi secara semiintensif merupakan perpaduan

positif untuk melaksanakan sesuatu itu kerana beliau akan mengetahui tindakan

ini bermakna kepadanya dan boleh memuaskan keperluannya.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Mulira dkk (2011)

mengenai perempuan yang berusaha di Uganda diperoleh bahwa mayoritas

wanita-wanita Uganda tinggal di area pedesaan yang memotivasi mereka bekerja

adalah untuk meningkatkan kondisi keuangan mereka. Selain itu wanita Uganda

dan Guatemala bekerja karena adanya keperluan bukan karena adanya

kesempatan. Selanjutnya Mulira dkk ( 2011) menjelaskan bahwa sifat alami yang

mendorong perempuan berusaha akan bergantung pada faktor lain selain persepsi

peluang atau keterampilan yang diperlukan. Ketersediaan modal dan beberapa

faktor lain seperti kultur menjadi salah satu peran kunci.

Faktor yang disebutkan itu tidak terdapat pada penelitian ini, oleh karena

itu disarankan kepada penelitian selanjutnya untuk melehat beberapa faktor lain

yang memotivasi perempuan bekerja agar dapat melengkapi penelitian ini.

BAB VIPENUTUP

6.1 Kesimpulan

49

Page 67: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 3281...  · Web viewrepository.unhas.ac.id2014-11-10 · Pemeliharaan sapi secara semiintensif merupakan perpaduan

1. Curahan waktu kerja perempuan pada usaha peternakan sapi potong di

Kelompok Tani Ternak Lonrae Kecamatan Sinjai Tengah Kabupaten

Sinjai yaitu sebesar 3,675 jam/hari.

2. Besarnya kontribusi curahan waktu kerja perempuan terhadap total

curahan waktu kerja pada usaha sapi potong di Kelompok Tani Ternak

Lonrae Kecamatan Sinjai Tengah Kabupaten Sinjai yaitu sebesar 59,34%.

3. Motivasi perempuan ikut serta pada usaha peternakan sapi potong adalah

jadwa kerja fleksibel, peran model, perlu kemerdekaan, kesempatan

keuangan membaik dan potensi mengembangkan hobi. Motivasi tersebut

merupakan kombinasi dari teori motivasi push dan pull

6.2 Saran

1. Melihat besarnya kontribusi perempuan pada usaha peternakan sapi

potong di Kelompok Tani Ternak Lonrae Kecamatan Sinjai Tengah

kabupaten Sinjai, maka sebaiknya curahan waktu kerja perempuan

tersebut lebih di optimalkan untuk meningkatkan produktivitas

perempuan pada usaha peternakan sapi potong.

2. Instansi terkait diharapkan sebaiknya melakukan pembinaan dan

penyuluhan agar perempuan tersebut bekerja bukan hanya untuk

pemenuhan kebutuhan tetapi agar mereka beternak juga berorientasi pada

pengembangan usaha sapi potong.

3. Pada penelitian ini hanya melihat besarnya kontribusi curahan waktu kerja

perempuan pada usaha peternakan sapi potong, tetapi tidak melihat

faktor-faktor yang mempengaruhi besar kecilnya jumlah curahan waktu

50

Page 68: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 3281...  · Web viewrepository.unhas.ac.id2014-11-10 · Pemeliharaan sapi secara semiintensif merupakan perpaduan

tersebut. Oleh karena itu disarankan agar ada penelitian selanjutnya yang

dapat melengkapi penelitian ini.

4. Motivasi perempuan bekerja hanya dilihat berdasarkan indikator pada

teori motivasi push dan pull, sedangkan masih banyak faktor lain seperti

modal, kultur dam lainnya yang memotivasi perempuan dalam berusaha,

olehnya itu disarankan pada penelitian selanjutnyaagar dapat melengkapi

penelitian ini

DAFTAR PUSTAKA

Fatmawaty. 2011. Kontribusi Curahan Kerja Wanita Pada Usaha Peternakan Kelinci Di Kelurahan Salokaraja, Kecamatan Lalabata Kabupaten Soppeng. Skripsi. Universitas Hasanuddin. Makassar

51

Page 69: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 3281...  · Web viewrepository.unhas.ac.id2014-11-10 · Pemeliharaan sapi secara semiintensif merupakan perpaduan

Harfina, D. 2009. Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Pengangguran Terselubung  di Jawa Tengah Analisis Data SAKERNAS 200. Jurnal Kependudukan Indonesia Vol. IV No.1

Haryanto, S. 2008. Peran Aktif Wanita Dalam Peningkatan Pendapatan Rumah Tangga Miskin: Studi Kasus Pada Wanita Pemecah Batu Di Pucanganak Kecamatan Tugu Trenggalek. Jurnal Ekonomi Pembangunan Vol.9 No.2, Desember 2008. Program D3 Keuangan dan Perbankan Universitas Merdeka Malang

Hastuti, E. 2004. Hambatan Sosial Budaya dalam Pengarustamaan Gender di Indonesia. Pusat Penelitian dan Pengembangan Sosial Ekonomi Pertanian. Bogor

Hayati, M dan Sugiarti,T. 2009. Prospek Agribisnis Tanaman Melati dan Peran Wanita Madura. Jurnal Embryo Vol 6. No 1 Juni 2009. Jurusan Agribisnis Fak. Unijoyo

Hariadja. 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia. Penerbit PT Grasindo. Anggota Ikapi. Jakarta.

Ismail, Hasni. 2012. An Exploratory Study of Motivational Factors on Women Enterpreneurship Venturing in Malaysia. Jurnal Business and Economic Research 2162-4860 Vol.2 No 1. 2012

Kasim, K dan Sirajuddin, N. 2008. Peranan Usaha Wanita Peternak Itik Terhadap Pendapatan Keluarga (Studi Kasus di Kelurahan Manisa Kecamatan Baranti Kabupaten Sidrap). Fakultas Peternakan Universitas Hasanuddin Makassar.

Lestari,R. Santoso,I. Sulastri, D. 1997. Kontribusi Wanita dalam Agribisnis Gula Semut di Kabupaten Blitar Propinsi Jawa Timur. Jurnal Penelitian Ilmu-Ilmu Sosial Vol. 9 No. 1 Februari.

Lestraningsih, M dan Basuki, E. 2008. Peran Serta Wanita Peternak Sapi Perah Dalam Meningkatkan Taraf Hidup Keluarga. Jurnal Ekuitas Vol.12 No.1, Maret 2008. Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIESIA) Surabaya.

Mahastanti.L dan Nugrahanti Y. (2010). Peranan Wanita Pendamping Suami Menjalankan Bisnis Kelurga Dalam Pengembangan Bisnis Studi Industri Kecil Kerupuk Di Tuntang Kabupaten Semarang. Jurnal Siasat Bisnis Vol.14 No.1, April 2010 (43-58)

Mastuti dan Hidayat. 2008. Peranan Tenaga Kerja Perempuan dalam Usaha Ternak Sapi Perah di Kabupaten Banyumas (Role of Women Workers at Dairy Farms in Banyumas District) Fakultas Peternakan Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto.

52

Page 70: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 3281...  · Web viewrepository.unhas.ac.id2014-11-10 · Pemeliharaan sapi secara semiintensif merupakan perpaduan

Mubyarto. 1994. Pengantar Ekonomi Pertanian. Cetakan keempat. LP3ES, Jakarta

Mulyati, D dan Setiawan,D. 2006. Identifikasi Faktor Pendorong Bagi Ibu Rumah Tangga Dalam Merealisasikan Minat Usaha Menjadi Suatu Kegiatan Usaha (Studi Kasus : 12 Ibu Rumah Tangga di Wilayah Bumi Serpong Damai Tangerang). Master Theses from JBPTSBMITB. Institut Teknologi Bandung.

Murtidjo, B. 2000. Beternak Sapi Potong. Kanisius. Yogyakarta.

Prabu, A. 2005. Pengaruh Motivasi Terhadap Kepuasan Kerja Pegawai Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional Kabupaten Muara Enim. Jurnal Manajemen & Bisnis Sriwijaya Vol. 3 No. 6 Desember.

Prawirokusumo, S. 1990. Ilmu Usaha Tani. BPFE. Yogyakarta

Rianto, E dan Purbowati, F. 2009. Panduan Lengkap Sapi Potong. Penebar Swadya. Jakarta

Sajogyo, P. 1984. Peranan Wanita dalam Perkembangan Masyarakat Desa. CV. Rajawali, Jakarta.

Saleh E dan Yunilas. 2004. Perbandingan Alokasi Waktu Tenaga Kerja Wanita Dan Pria Dalam Usaha Penggemukan Sapi di Kec.Hamparan Perak Kab. Deli serdang. Jurnal Komunikasi Penelitian Vol 16(6). Jurusan Peternakan Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara.

Siregar, S. 2009. Analisis Pendapatan Peternak Sapi Potong di Kecamatan Stabat Kabupaten Langkat. Skripsi. Universitas Sumatra Utara

Sodiq, A dan Abidin, Z. 2002. Penggemukan Domba. Agromedia Pustaka, Jakarta

Soekartawi. 2003. Agribisnis Teori & Aplikasinya. PT Raja Grafindo Persada. Jakarta

Staggenborg, S. 2003. Gender, Keluarga, & Gerakan-Gerakan Sosial. Mediator. Jakarta

Suradisastra,K dan Lubis, A. 2000. Aspek Gender Dalam Kegiatan Usaha Peternakan. Jurnal Wartazoa Vol.10 No.1 Th 2000. Pusat penelitian Sosial Ekonomi Pertanian. Bogor

Tunjungsari, P. 2011. Pengaruh Stress Kerja Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan Pada Kantor Pusat PT. Pos Indonesia (Persero) Bandung. Jurnal Vol. 1 No.1 Maret 2011

53

Page 71: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 3281...  · Web viewrepository.unhas.ac.id2014-11-10 · Pemeliharaan sapi secara semiintensif merupakan perpaduan

Wardoyo. 1993. Tatalaksana Pemeliharaan Ternak Sapi. Penebar Swadaya, Jakarta.

Yunilas. 2005. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Curahan Waktu Tenaga Kerja Wanita dalam Pemeliharaan Ternak Sapi di Kecamatan Hamparan Perak (Factors That Influence Time Reality Women Labours In Cattles Career in Subdistrict of Hamparan Perak). Jurnal Agribisnis Peternakan Vol 1. No. 3, Desember 2005. Prog Studi Peternakan, FP UDU

Yusdja, Y. dan N. Ilham. 2007. Suatu Gagasan Tentang Peternakan Masa Depan dan Strategi Mewujudkannya. Forum Penelitian Agro Ekonomi Vol. 25 No 1: 19−28.

Zin,Muh.Kamil. M. (2001). Minat Dan Motivasi Pelajar Terhadap Mata Pelajaran Pendidikan Islam KBSM: Satu Tinjauan Ke Atas Pelajar-Pelajar Tingkatan 4 Di Sekolah Menengah Kebangsaan Tanjung Adang, Gelang Patah, Johor Bahru, Johor. Diterbitkan. Tesis Sarjana Muda. Universiti Teknologi Malaysia, Skudai.

54

Page 72: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 3281...  · Web viewrepository.unhas.ac.id2014-11-10 · Pemeliharaan sapi secara semiintensif merupakan perpaduan

Lampiran 1. Identitas Responden Penelitian di Kelompok Tani ternak Lonrae Kelurahan Samaenre Kecamatan Sinjai Tengah Kab. Sinjai

No Nama Responden Umur

Jenis Kelamin

 Alamat Pendidikan Pekerjaan Jumlah

Ternak

Pengalaman Beternak

 1 Sulastri 24 P Lonrae 1 SMA Petani/Peternak 13 4

2 St Hidayah 30 P Lonrae 1 SMA Petani/Peternak 3 5

3 Sri 25 P Lonrae 1 S1 Petani/Peternak 4 8

4 Ela 25 P Lonrae 1 SMA Petani/Peternak 4 7

5 Nurhayati 24 P Lonrae 1 SMA Petani/Peternak 3 10

6 Tamriah 32 P Lonrae 1 SMP Petani/Peternak 4 3

7 Mami 40 P Lonrae 1 SMP Petani/Peternak 4 5

8 Jusni 28 P Lonrae 1 SMP Petani/Peternak 5 4

9 Wahida 32 P Lonrae 1 SMP Petani/Peternak 4 5

10 Murni 35 P Lonrae 1 SMP Petani/Peternak 3 2

11 Salmi 27 P Lonrae 1 SMA Petani/Peternak 3 6

12 Hafe 55 P Lonrae 1 - Petani/Peternak 3 13

13 Sitti Aya 40 P Lonrae 1 SMP Petani/Peternak 4 8

14 Mulyati 38 P Lonrae 1 SMP Petani/Peternak 6 15

15 Sitti 50 P Lonrae 1 - Petani/Peternak 2 20

16 Rahmatia 32 P Lonrae 1 SD Petani/Peternak 4 15

17 Mira 28 P Lonrae 1 SD Petani/Peternak 3 1218 Bariah 42 P Lonrae 1 SD Petani/Peternak 5 1719 Bunne 49 P Lonrae 1 - Petani/Peternak 4 20

20 Muna 50 P Lonrae 1 - Petani/Peternak 6 20

21 Uma 35 P Lonrae 1 SD Petani/Peternak 6 12

22 Rahmania 24 P Lonrae 1 SMP Petani/Peternak 8 7

23 Hj Migu 42 P Lonrae 1 - Petani/Peternak 5 14

24 Hasni 27 P Lonrae 1 SMP Petani/Peternak 5 9

25 Baya 37 P Lonrae 1 SD Petani/Peternak 5 9

26 Gisra 28 P Lonrae 1 SMP Petani/Peternak 4 6

27 A. Besse 45 P Lonrae 1 SD Petani/Peternak 2 19

28 Nakira 42 P Lonrae 1 - Petani/Peternak 3 4

29 Harta 32 P Lonrae 1 SD Petani/Peternak 3 10

30 Hatima 46 P Lonrae 1 - Petani/Peternak 3 20

31 Hidayah 38 P Lonrae 1 SD Petani/Peternak 4 12

32 Salma 30 P Lonrae 1 SMP Petani/Peternak 3 9

33 Hayati 37 P Lonrae 1 SD Petani/Peternak 3 10

34 Nahria 47 P Lonrae 1 - Petani/Peternak 2 15

35 Dawiah 30 30 Lonrae 1 SMP Petani/Peternak 4 12

36 Hasni 39 P Lonrae 1 SMP Petani/Peternak 3 10

37 Mulyati 28 P Lonrae 1 SMA Petani/Peternak 2 8

38 Litte 36 P Lonrae 1 SD Petani/Peternak 4 9

39 Luru 43 P Lonrae 1 SD Petani/Peternak 3 13

40 Lina 37 P Lonrae 1 SMP Petani/Peternak 3 11

55

Page 73: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 3281...  · Web viewrepository.unhas.ac.id2014-11-10 · Pemeliharaan sapi secara semiintensif merupakan perpaduan

56

Page 74: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 3281...  · Web viewrepository.unhas.ac.id2014-11-10 · Pemeliharaan sapi secara semiintensif merupakan perpaduan

57

Lampiran 2. Curahan Waktu Perempuan Pada Usaha Peternakan Sapi Potong

RespondenMembersihkan kandang

& peralatanMemberi Pakan

& MinumMemandikan

TernakMemindahkan

Ternak Total Jam

Total HKSP

Jam HKSP Jam HKSP Jam HKSP Jam HKSP

1 1 292 2 584 1 292 1 292 5 1460

2 0,75 219 1 292 0,75 219 0,5 146 3 876

3 1 292 1 292 1 292 0,75 219 3,75 1095

4 1,5 438 1 292 0,75 219 0,75 219 4 1168

5 1 292 1 292 1 292 0,75 219 3,75 10956 1 292 1 292 0,75 219 0,5 146 3,25 9497 1 292 1 292 1 292 0,75 219 3,75 1095

8 1 292 1,5 438 1 292 0,75 219 4,25 12419 1 292 1,5 438 0,5 146 0,5 146 3,5 1022

10 1 292 1,5 438 0,75 219 0,5 146 3,75 1095

11 1 292 1,5 438 1 292 0,5 146 4 1168

12 1,5 438 1 292 0,5 146 0,5 146 3,5 1022

13 1 292 1 292 1 292 0,5 146 3,5 1022

14 1 292 1,5 438 1 292 0,75 219 4,25 1241

15 1 292 1 292 1 292 0,75 219 3,75 1095

16 1 292 1,5 438 1 292 0,5 146 4 1168

17 1 292 1 292 0,75 219 0,5 146 3,25 949

18 1 292 1,5 438 1 292 0,5 146 4 1168

19 1 292 1 292 1 292 0,75 219 3,75 109520 1 292 1,5 438 1 292 0,75 219 4,25 1241

21 1 292 1,5 438 1 292 0,5 146 4 116822 1 292 1,5 438 1 292 0,5 146 4 1168

23 1 292 1 292 1 292 0,75 219 3,75 109524 1 292 1,5 438 1 292 0,5 146 4 1168

25 1,5 438 1 292 0,75 219 0,75 219 4 1168

26 0,75 219 1,5 438 1 292 0,75 219 4 116827 0,75 219 0,75 219 0,75 219 0,5 146 2,75 80328 1 292 1 292 0,75 219 0,75 219 3,5 1022

29 1 292 0,75 219 1 292 0,5 146 3,25 949

30 0,75 219 1 292 1 292 0,75 219 3,5 102231 1 292 1,5 438 1 292 0,5 146 4 116832 0,75 219 1 292 0,75 219 0,75 219 3,25 94933 1 292 1 292 0,75 219 0,5 146 3,25 949

34 0,75 219 0,75 219 0,75 219 0,5 146 2,75 803

35 1 292 1 292 0,75 219 0,75 219 3,5 1022

36 0,75 219 1,5 438 0,75 219 0,5 146 3,5 1022

37 0,75 219 1 292 0,75 219 0,5 146 3 876

38 1 292 1,5 438 0,75 219 0,75 219 4 1168

39 1 292 1 292 0,75 219 0,5 146 3,25 949

40 0,75 219 1 292 1 292 0,75 219 3,5 1022

Total 39,25   47,75   35   25   147 42924

Rata-rata 0,981   1,194   0,875   0,625   3,675 1073,1

Page 75: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 3281...  · Web viewrepository.unhas.ac.id2014-11-10 · Pemeliharaan sapi secara semiintensif merupakan perpaduan

58

Responden Mengambil HijauanMengeluarkan

TernakMemasukkan

ternak Total Jam Total HKP

Jam HKP Jam HKP Jam HKP1 2 730 1 365 1 365 4 14602 1 365 0,75 273,75 0,75 273,75 2,5 912,53 1 365 0,5 182,5 0,5 182,5 2 7304 1 365 0,75 273,75 0,75 273,75 2,5 912,55 0,75 273,75 0,5 182,5 0,5 182,5 1,75 638,756 1 365 0,75 273,75 0,75 273,75 2,5 912,57 1,5 547,5 0,5 182,5 0,5 182,5 2,5 912,58 1,5 547,5 0,5 182,5 0,5 182,5 2,5 912,59 1 365 0,75 273,75 0,75 273,75 2,5 912,5

10 0,75 273,75 0,5 182,5 0,5 182,5 1,75 638,7511 1 365 0,25 91,25 0,25 91,25 1,5 547,512 1 365 0,25 91,25 0,25 91,25 1,5 547,513 1 365 0,333 121,545 0,333 121,545 1,666 608,0914 1,5 547,5 0,5 182,5 0,5 182,5 2,5 912,515 0,75 273,75 0,5 182,5 0,5 182,5 1,75 638,7516 1 365 0,333 121,545 0,333 121,545 1,666 608,0917 0,75 273,75 0,75 273,75 0,75 273,75 2,25 821,2518 1,5 547,5 0,5 182,5 0,5 182,5 2,5 912,519 1 365 0,25 91,25 0,25 91,25 1,5 547,520 1,5 547,5 0,75 273,75 0,75 273,75 3 109521 1 365 0,5 182,5 0,5 182,5 2 73022 1,5 547,5 0,5 182,5 0,5 182,5 2,5 912,523 1 365 0,5 182,5 0,5 182,5 2 73024 1 365 0,75 273,75 0,75 273,75 2,5 912,525 1,5 547,5 0,5 182,5 0,5 182,5 2,5 912,526 1 365 0,5 182,5 0,5 182,5 2 73027 0,75 273,75 0,25 91,25 0,25 91,25 1,25 456,2528 0,75 273,75 0,25 91,25 0,25 91,25 1,25 456,2529 1 365 0,5 182,5 0,5 182,5 2 73030 1 365 0,25 91,25 0,25 91,25 1,5 547,531 1 365 0,5 182,5 0,5 182,5 2 73032 0,75 273,75 0,25 91,25 0,25 91,25 1,25 456,2533 1 365 0,25 91,25 0,25 91,25 1,5 547,534 0,75 273,75 0,25 91,25 0,25 91,25 1,25 456,2535 1 365 0,5 182,5 0,5 182,5 2 73036 1 365 0,5 182,5 0,5 182,5 2 73037 0,75 273,75 0,25 91,25 0,25 91,25 1,25 456,2538 1 365 0,25 91,25 0,25 91,25 1,5 547,539 1 365 0,5 182,5 0,5 182,5 2 73040 1 365 0,5 182,5 0,5 182,5 2 730

Total 42,25   19,166   19,166   80,582 29412,43Rata-Rata 1,056   0,479   0,479   2,015 735,311

Page 76: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 3281...  · Web viewrepository.unhas.ac.id2014-11-10 · Pemeliharaan sapi secara semiintensif merupakan perpaduan

Lampiran 4. Motivasi Berdasarkan Indikator Pull

59

Lampiran 3. Curahan Waktu Laki-Laki

RespondenJenis Pertanyaan

Pertanyaan 1 Pertanyaan 2 Pertanyaan 3

1 3 3 3

2 3 3 3

3 3 4 2

4 1 4 4

5 3 4 4

6 1 4 1

7 3 3 3

8 3 4 4

9 3 3 3

10 2 4 1

11 2 4 2

12 3 3 3

13 2 4 4

14 3 3 2

15 2 3 3

16 2 3 3

17 3 4 2

18 2 4 4

19 2 4 4

20 4 4 2

21 2 4 4

22 2 3 3

23 2 4 1

24 3 4 4

25 2 4 2

26 1 4 4

27 3 4 1

28 3 4 4

29 2 4 3

30 2 4 4

31 1 4 2

32 3 3 3

33 4 3 3

34 2 3 3

35 1 3 4

36 3 4 1

37 2 3 1

38 3 3 2

39 1 4 4

40 3 4 2

Total 95 145 112

Page 77: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 3281...  · Web viewrepository.unhas.ac.id2014-11-10 · Pemeliharaan sapi secara semiintensif merupakan perpaduan

Responden Pertanyaan 1 Pertanyaan 2 Pertanyaan 3 Pertanyaan 4 Pertanyaan 51 4 2 2 3 32 4 2 2 3 33 3 3 2 2 24 4 2 2 3 35 2 3 2 2 16 2 2 3 2 37 3 3 2 1 28 2 1 2 2 39 3 2 3 2 3

10 2 2 2 2 211 3 2 3 3 212 3 1 2 3 313 2 1 3 3 414 3 2 1 4 315 3 4 3 4 316 3 3 2 2 217 1 2 2 4 418 3 1 3 4 319 3 3 1 3 420 2 1 3 3 221 2 1 1 1 222 2 2 3 3 323 3 3 3 2 424 2 1 1 3 425 2 3 3 2 226 2 2 2 4 427 3 3 3 3 428 3 3 2 4 229 2 3 1 3 430 2 2 3 3 431 4 1 3 4 232 1 1 2 3 333 3 1 4 4 334 2 2 2 3 135 4 3 3 3 336 2 1 2 4 337 4 1 1 4 238 4 2 2 1 339 3 3 3 4 140 3 2 2 3 4

Total 108 82 91 116 113

59

Lampiran. 5 Indikator Motivasi Berdasarkan Faktor Pull

Page 78: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 3281...  · Web viewrepository.unhas.ac.id2014-11-10 · Pemeliharaan sapi secara semiintensif merupakan perpaduan

Lampiran 6. Kuisioner Penelitian

DAFTAR PERTANYAAN PENELITIAN”KONTRIBUSI CURAHAN WAKTU KERJA PEREMPUAN

TERHADAP TOTAL CURAHAN WAKTU KERJA PADA USAHA PETERNAKAN SAPI POTONG DI PERDESAAN” (Study Kasus. Kelompok Tani Ternak Lonrae, Kel. Samaenre

Kec. Sinjai Tengah Kab. Sinjai)

Peneliti : Ayu Mahdalia

I. IDENTITAS RESPONDEN

Nama : …………………………….Jenis Kelamin : …………………………….Umur : …………………………….Alamat : …………………………….Pendidikan : …………………………….Pekerjaan : …………………………….Jumlah Ternak : ……………………….........Pengalaman Beternak : …………………………….

II. Curahan Kerja Wanita

1. Berapa jam/hari anda melakukan kegiatan pemeliharaan ternak sapi potong berikut ini :

a. Membersihkan kandang dan peralatan : jam/harib. Memberi pakan dan air minum : jam/haric. Memandikan ternak : jam/harid. Mengambil hijauan : jam/harie. Memindahkan ternak ke tempat berteduh : jam/hari

III. Curahan Waktu Laki-LakiBerapa jam/hari melakukan kegiatan pemeliharaan ternak sapi potong

berikut ini:a. Mengambil hijauan jam/harib. Mengeluarkan ternak dari kandang :jam/haric. Memasukkan sapi ke kandang :jam/hari

IV. Motivasi Perempuan Bekerja1. Faktor pendorong (push) perempuan terlibat menjadi peternak: Jika saya sebagai seorang ibu rumah tangga tidak memiliki

pekerjaan selain ibu rumah tangga, maka saya akan memilih terlibat membantu suami beternak.

60

Page 79: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 3281...  · Web viewrepository.unhas.ac.id2014-11-10 · Pemeliharaan sapi secara semiintensif merupakan perpaduan

a. Sangat setuju b. Setuju c. Tidak setuju d. Sangat tidak setuju

Alasan:

Jika penghasilan yang diperoleh oleh suami tidak mencukupi, maka istrinya akan membantu suaminya dan terlibat menjadi peternak.a. Sangat setuju b. Setuju c. Tidak setuju d. Sangat tidak

setujuAlasan:

saya sebagai ibu rumah tangga merasa tidak puas jika hanya mengurus rumah tangga dan bertani, maka saya juga akan terlibat membantu suami beternak.a. Sangat setuju b. Setuju c. Tidak setuju d. Sangat tidak

setujuAlasan:

Saya sebagai ibu rumah tangga ingin bekerja pada waktu luang dan pada waktu yang bisa saya sesuaikan sendiri denga kegiatan saya, maka saya akan memilih terlibat membantu suami beternak.a. Sangat setuju b. Setuju c. Tidak setuju d. Sangat tidak

setuju

Alasan:

Jika saya seorang ibu rumah tangga melihat ibu rumah tangga lain sukses membantu suaminya beternak maka saya juga akan ikut terlibat membantu sumi beternak.a. Sangat setuju b. Setuju c. Tidak setuju d. Sangat tidak

setuju

Alasan:

2. Faktor penarik (pull) perempuan terlibat menjadi peternak: saya sebagai ibu rumah tangga ingin bekerja dengan bebas, tidak

ingin bekerja karena kemauan orang lain, maka saya akan terlibat membantu suami beternak.a. Sangat setuju b. Setuju c. Tidak setuju d. Sangat tidak

setuju

Alasan:

Saya sebagai ibu rumah tangga jika dengan membantu suami beternak akan semakin memperbaiki keuangan keleuarga maka saya akan ikut beternak.

61

Page 80: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 3281...  · Web viewrepository.unhas.ac.id2014-11-10 · Pemeliharaan sapi secara semiintensif merupakan perpaduan

a. Sangat setuju b. Setuju c. Tidak setuju d. Sangat tidak setuju

Alasan:

Saya seorang ibu rumah tangga yang memiliki hobi beternak akan terlibat membantu suami beternak.a. Sangat setuju b. Setuju c. Tidak setuju d. Sangat tidak

setujuAlasan:

***TERIMA KASIH***

62

Page 81: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 3281...  · Web viewrepository.unhas.ac.id2014-11-10 · Pemeliharaan sapi secara semiintensif merupakan perpaduan

RIWAYAT HIDUP

AYU MAHDALIA (I311 08

276) lahir di Kampiri Kecamatan

Pammana, Kabupaten Wajo pada

tanggal 02 Juni 1990, sebagai

anak bungsu dari tiga bersaudara

dari pasangan bapak H.Mahmud

Muin dan ibu Hj Dallo. Jenjang pendidikan formal yang

pernah ditempuh adalah SDN 92 Pallawarukka lulus tahun

2002.

Kemudian setelah lulus di SD penulis melanjutkan pendidikan lanjutan

pertama pada SMP N 1 Pammana dan lulus pada tahun 2005, kemudian

melanjutkan pendidikan tingkat menengah atas pada SMA Negeri 1 Sengkang

Kabupaten Wajo dan lulus pada tahun 2008.

Setelah menyelesaikan SMA, penulis diterima di Perguruan Tinggi Negeri

(PTN) melalui jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN)

di Jurusan Sosial Ekonomi, Fakultas Peternakan, Universitas Hasanuddin,

Makasssar dan lulus pada tahun 2012.

63