3
DIAGNOSIS SLE Batasan operasional diagnosis SLE yang dipakai dalam rekomendasi ini diartikan sebagai terpenuhinya minimum kriteria (definitif) atau banyak kriteria terpenuhi (klasik) yang mengacu pada kriteria dari the American College of Rheumatology (ACR) revisi tahun 1997. Namun, mengingat dinamisnya keluhan dan tanda SLE dan pada kondisi tertentu seperti lupus nefritis, neuropskiatrik lupus (NPSLE), maka mungkin saja kriteria ini belum terpenuhi. Kriteria Diagnosis SLE menurut American College of Rheumatology, revisi tahun 1997 Kriteria untuk Kelainan Kulit 1. Ruam Malar (butterfly rash) Eritema yang menetap, rata atau menonjol, pada daerah malar dan cenderung tidak melibatkan lipatNasolabial 2. Ruam/ lesi diskoid Plak eritema menonjol dengan keratotik dan sumbatan folikular. Pada SLE lanjut dapat ditemukanparut atrofik 3. Fotosensitifitas Ruam kulit yang diakibatkan reaksi abnormal terhadap sinar matahari, baik dari anamnesis pasien atauyang dilihat oleh dokter pemeriksa 4. Ulkus mulut Ulkus mulut atau orofaring, umumnya tidak nyeri dan dilihat oleh dokter pemeriksa Kriteria Sistemik 5. Artritis Artritis non erosif yang melibatkan dua atau lebih sendi perifer, ditandai oleh nyeri tekan, bengkak atau efusi 6. Serositis- Pleuritis - Perikarditis Riwayat nyeri pleuritik atau pleuritic friction rub yang didengar oleh dokter pemeriksa atau terdapat bukti efusi pleura.Terbukti dengan rekaman EKG atau pericardial friction rub atau terdapat bukti efusiperikardium. 7. Gangguan renal a.. Proteinuria menetap >0.5 gram per hari atau >3+ bila tidak dilakukan pemeriksaan kuantitatifataub. Silinder seluler : – dapat berupa silinder eritrosit, hemoglobin, granular, tubular atau campuran. 8. Gangguan neurologi a. Kejang yang bukan disebabkan oleh obat-obatan atau gangguan metabolik ( misalnya uremia, ketoasidosis, atau ketidak-seimbangan elektrolit).ataub. Psikosis yang bukan disebabkan oleh obat-obatan atau gangguan metabolik

95411223 Diagnosis Sle

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Rheumatologi imunologi

Citation preview

Page 1: 95411223 Diagnosis Sle

DIAGNOSIS SLE

Batasan operasional diagnosis SLE yang dipakai dalam rekomendasi ini diartikan sebagai

terpenuhinya minimum kriteria (definitif) atau banyak kriteria terpenuhi (klasik) yang mengacu

pada kriteria dari the American College of Rheumatology (ACR) revisi tahun 1997. Namun,

mengingat dinamisnya keluhan dan tanda SLE dan pada kondisi tertentu seperti lupus nefritis,

neuropskiatrik lupus (NPSLE), maka mungkin saja kriteria ini belum terpenuhi.

Kriteria Diagnosis SLE menurut American College of Rheumatology, revisi tahun 1997

Kriteria untuk Kelainan Kulit1. Ruam Malar (butterfly

rash)

Eritema yang menetap, rata atau menonjol, pada daerah

malar dan cenderung tidak melibatkan lipatNasolabial2. Ruam/ lesi diskoid Plak eritema menonjol dengan keratotik dan sumbatan

folikular. Pada SLE lanjut dapat ditemukanparut atrofik3. Fotosensitifitas Ruam kulit yang diakibatkan reaksi abnormal terhadap

sinar matahari, baik dari anamnesis pasien atauyang

dilihat oleh dokter pemeriksa4. Ulkus mulut Ulkus mulut atau orofaring, umumnya tidak nyeri dan

dilihat oleh dokter pemeriksaKriteria Sistemik5. Artritis Artritis non erosif yang melibatkan dua atau lebih sendi

perifer, ditandai oleh nyeri tekan, bengkak atau efusi6. Serositis- Pleuritis

- Perikarditis

Riwayat nyeri pleuritik atau pleuritic friction rub yang

didengar oleh dokter pemeriksa atau terdapat bukti efusi

pleura.Terbukti dengan rekaman EKG atau pericardial

friction rub atau terdapat bukti efusiperikardium.

7. Gangguan renal a.. Proteinuria menetap >0.5 gram per hari atau >3+ bila

tidak dilakukan pemeriksaan kuantitatifataub. Silinder

seluler : – dapat berupa silinder eritrosit, hemoglobin,

granular, tubular atau campuran.8. Gangguan neurologi a. Kejang yang bukan disebabkan oleh obat-obatan atau

gangguan metabolik ( misalnya uremia, ketoasidosis, atau

ketidak-seimbangan elektrolit).ataub. Psikosis yang bukan

disebabkan oleh obat-obatan atau gangguan metabolik

Page 2: 95411223 Diagnosis Sle

(misalnya uremia, ketoasidosis, atau ketidak-seimbangan

elektrolit).Kriteria Laboratorium9. Kelainan hematologik a. Anemia hemolitik dengan retikulosisataub. Leukopenia

<4.000/mm3 pada dua kali pemeriksaan atau lebihatauc.

Limfopenia <1.500/mm3 pada dua kali pemeriksaan atau

lebih

atau

d. Trombositopenia <100.000/mm3 tanpa disebabkan

oleh obat-obatan10. Kelainan imunologik a. Anti-DNA: antibodi terhadap native DNA dengan titer

yang abnormalataub. Anti-Sm: terdapatnya antibodi

terhadap antigen nuklear Smatauc. Temuan positif

terhadap antibodi antifosfolipid yang didasarkan atas: 1)

kadar serum antibodi antikardiolipin abnormal baik IgG

atau IgM, 2) Tes lupus antikoagulan positif menggunakan

metoda standard, atau 3) hasil tes serologi positif palsu

terhadap sifilis paling tidak selama 6 bulan dan

dikonfirmasi dengan test imobilisasi Treponema

pallidum atau tes fluoresensi absorpsi antibodi treponema.11. Antibodi

antinuklearpositif (ANA)

Titer abnormal dari antibodi anti-nuklear berdasarkan

pemeriksaan imunofluoresensi atau pemeriksaan setingkat

pada setiap kurun waktu perjalan penyakit tanpa

keterlibatan obat yang diketahui berhubungan dengan

sindroma lupus yang diinduksi obat.

Kewaspadaan terhadap Penyakit SLE:

Kecurigaan akan penyakit SLE perlu dipikirkan bila dijumpai 2 (dua) atau lebih kriteria

sebagaimana tercantum di bawah ini, yaitu

1. Wanita muda dengan keterlibatan dua organ atau lebih.

2. Gejala konstitusional: kelelahan, demam (tanpa bukti infeksi) dan penurunan berat badan.

3. Muskuloskeletal: artritis, artralgia, myositis

Page 3: 95411223 Diagnosis Sle

4. Kulit: ruam kupu-kupu (butterfly atau malar rash), fotosensitivitas, lesi membrana mukosa,

alopesia, fenomena Raynaud, purpura, urtikaria, vaskulitis.

5. Ginjal: hematuria, proteinuria, silinder, sindroma nefrotik

6. Gastrointestinal: mual, muntah, nyeri abdomen

7. Paru-paru: pleurisy, hipertensi pulmonal,lesi parenkhim paru.

8. Jantung: perikarditis, endokarditis, miokarditis

9. Retikulo-endotel: organomegali (limfadenopati, splenomegali, hepatomegali)

10.Hematologi: anemia, leukopenia, dan trombositopenia

11.Neuropsikiatri: psikosis, kejang, sindroma otak organik, mielitis transversa, gangguan

kognitif neuropati kranial dan perifer.

Kecurigaan tersebut dilanjutkan dengan melakukan eksklusi terhadap penyakit lainnya