6
Antikoagulan adalah zat yang mencegah penggumpalan darah dengan cara mengikat kalsium atau dengan menghambat pembentukan trombin yang diperlukan untuk mengkonversi fibrinogen menjadi fibrin dalam proses pembekuan . Jika tes membutuhkan darah atau plasma, spesimen harus dikumpulkan dalam sebuah tabung yang berisi antikoagulan. Spesimen- antikoagulan harus dicampur segera setelah pengambilan spesimen untuk mencegah pembentukan microclot. Pencampuran yang lembut sangat penting untuk mencegah hemolisis. Ada berbagai jenis antikoagulan, masing-masing digunakan dalam jenis pemeriksaan tertentu. EDTA ( ethylenediaminetetraacetic acid, [CH2N(CH2CO2H)2]2 ) Umumnya tersedia dalam bentuk garam sodium (natrium) atau potassium (kalium), mencegah koagulasi dengan cara mengikat atau mengkhelasi kalsium. EDTA memiliki keunggulan disbanding dengan antikoagulan yang lain, yaitu tidak mempengaruhi sel-sel darah, sehingga ideal untuk pengujian hematologi, seperti pemeriksaan hemoglobin, hematokrit, KED, hitung lekosit, hitung trombosit, retikulosit, apusan darah, dsb. K2EDTA biasanya digunakan dengan konsentrasi 1 - 1,5 mg/ml darah. Penggunaannya harus tepat. Bila jumlah EDTA kurang, darah dapat mengalami koagulasi. Sebaliknya, bila EDTA kelebihan, eritrosit mengalami krenasi, trombosit membesar dan mengalami disintegrasi. Setelah darah dimasukkan ke dalam tabung, segera lakukan pencampuran/homogenisasi dengan cara membolak-balikkan tabung dengan lembut sebanyak 6 kali untuk menghindari penggumpalan trombosit dan pembentukan bekuan darah. Ada tiga macam EDTA, yaitu dinatrium EDTA (Na2EDTA), dipotassium EDTA (K2EDTA) dan tripotassium EDTA (K3EDTA). Na2EDTA dan K2EDTA biasanya digunakan dalam bentuk kering, sedangkan K3EDTA biasanya digunakan dalam bentuk cair. Dari ketiga jenis EDTA tersebut, K2EDTA adalah yang paling baik dan dianjurkan oleh ICSH (International Council for Standardization in Hematology) dan CLSI (Clinical and Laboratory Standards Institute). Tabung EDTA tersedia dalam bentuk tabung hampa udara (vacutainer tube) dengan tutup lavender (purple) atau pink seperti yang diproduksi oleh Becton Dickinson.

92530409-antikoagulan

  • Upload
    mila-hp

  • View
    245

  • Download
    4

Embed Size (px)

DESCRIPTION

antikoagulan

Citation preview

Page 1: 92530409-antikoagulan

Antikoagulan adalah zat yang mencegah penggumpalan darah dengan cara mengikat kalsium atau

dengan menghambat pembentukan trombin yang diperlukan untuk mengkonversi fibrinogen menjadi

fibrin dalam proses pembekuan . Jika tes membutuhkan darah atau plasma, spesimen harus

dikumpulkan dalam sebuah tabung yang berisi antikoagulan. Spesimen-antikoagulan harus

dicampur segera setelah pengambilan spesimen untuk mencegah pembentukan microclot.

Pencampuran yang lembut sangat penting untuk mencegah hemolisis.

Ada berbagai jenis antikoagulan, masing-masing digunakan dalam jenis pemeriksaan tertentu.

EDTA ( ethylenediaminetetraacetic acid, [CH2N(CH2CO2H)2]2 )

Umumnya tersedia dalam bentuk garam sodium (natrium) atau potassium (kalium), mencegah

koagulasi dengan cara mengikat atau mengkhelasi kalsium. EDTA memiliki keunggulan disbanding

dengan antikoagulan yang lain, yaitu tidak mempengaruhi sel-sel darah, sehingga ideal untuk

pengujian hematologi, seperti pemeriksaan hemoglobin, hematokrit, KED, hitung lekosit, hitung

trombosit, retikulosit, apusan darah, dsb.

K2EDTA biasanya digunakan dengan konsentrasi 1 - 1,5 mg/ml darah. Penggunaannya harus tepat.

Bila jumlah EDTA kurang, darah dapat mengalami koagulasi. Sebaliknya, bila EDTA kelebihan,

eritrosit mengalami krenasi, trombosit membesar dan mengalami disintegrasi. Setelah darah

dimasukkan ke dalam tabung, segera lakukan pencampuran/homogenisasi dengan cara membolak-

balikkan tabung dengan lembut sebanyak 6 kali untuk menghindari penggumpalan trombosit dan

pembentukan bekuan darah.

Ada tiga macam EDTA, yaitu dinatrium EDTA (Na2EDTA), dipotassium EDTA (K2EDTA) dan

tripotassium EDTA (K3EDTA). Na2EDTA dan K2EDTA biasanya digunakan dalam bentuk kering,

sedangkan K3EDTA biasanya digunakan dalam bentuk cair. Dari ketiga jenis EDTA tersebut,

K2EDTA adalah yang paling baik dan dianjurkan oleh ICSH (International Council for

Standardization in Hematology) dan CLSI (Clinical and Laboratory Standards Institute).

Tabung EDTA tersedia dalam bentuk tabung hampa udara (vacutainer tube) dengan tutup lavender

(purple) atau pink seperti yang diproduksi oleh Becton Dickinson. 

Trisodium citrate dihidrat (Na3C6H5O7 •2 H2O )

Citrat bekerja dengan mengikat atau mengkhelasi kalsium. Trisodium sitrat dihidrat 3.2% buffered

natrium sitrat (109 mmol/L) direkomendasikan untuk pengujian koagulasi dan agregasi trombosit.

Penggunaannya adalah 1 bagian citrate + 9 bagian darah. Secara komersial, tabung sitrat dapat

dijumpai dalam bentuk tabung hampa udara dengan tutup berwarna biru terang.

Page 2: 92530409-antikoagulan

Spesimen harus segera dicampur segera setelah pengambilan untuk mencegah aktivasi proses

koagulasi dan pembentukan bekuan darah yang menyebabkan hasil tidak valid. Pencampuran

dilakukan dengan membolak-balikkan tabung sebanyak 4-5 kali secara lembut, karena

pencampuran yang terlalu kuat dan berkali-kali (lebih dari 5 kali) dapat mengaktifkan penggumpalan

platelet dan mempersingkat waktu pembekuan.

Darah sitrat harus segera dicentrifuge selama 15 menit dengan kecepatan 1500 rpm dan dianalisa

maksimal 2 jam setelah sampling.

Natrium sitrat konsentrasi 3,8% digunakan untuk pemeriksaan erythrocyte sedimentation rate (ESR)

atau KED/LED cara Westergreen. Penggunaannya adalah 1 bagian sitrat + 4 bagian darah.

Heparin

Antikoagulan ini merupakan asam mukopolisacharida yang bekerja dengan cara menghentikan

pembentukan trombin dari prothrombin sehingga menghentikan pembentukan fibrin dari fibrinogen.

Ada tiga macam heparin: ammonium heparin, lithium heparin dan sodium heparin. Dari ketiga

macam heparin tersebut, lithium heparin paling banyak digunakan sebagai antikoagulan karena

tidak mengganggu analisa beberapa macam ion dalam darah. 

Heparin banyak digunakan pada analisa kimia darah, enzim, kultur sel, OFT (osmotic fragility test).

Konsentrasi dalam penggunaan adalah : 15IU/mL +/- 2.5IU/mL atau 0.1 – 0.2 mg/ml darah. Heparin

tidak dianjurkan untuk pemeriksaan apusan darah karena menyebabkan latar belakang biru. 

Setelah dimasukkan dalam tabung, spesimen harus segera dihomogenisasi 6 kali dan dicentrifuge

1300-2000 rpm selama 10 menit kemudian plasma siap dianalisa. Darah heparin harus dianalisa

dalam waktu maksimal 2 jam setelah sampling. 

Oksalat

Natrium Oksalat (Na2C2O4). Natrium oksalat bekerja dengan cara mengikat kalsium.

Penggunaannya 1 bagian oksalat + 9 bagian darah. Biasanya digunakan untuk pembuatan

adsorb plasma dalam pemeriksaan hemostasis.

Kalium Oksalat NaF. Kombinasi ini digunakan pada pemeriksaan glukosa. Kalium oksalat

berfungsi sebagai antikoagulan dan NaF berfungsi sebagai antiglikolisis dengan cara

Page 3: 92530409-antikoagulan

menghambat kerja enzim Phosphoenol pyruvate dan urease sehingga kadar glukosa darah

stabil.

Antikoagulan adalah bahan yang digunakan untuk mencegah pembekuan darah. Pemeriksaan di dalam

laboratorium klnik tidak hanya satu atau dua, tetapi banyak pemeriksaan, tergantung pada banyak spesimen

yang masuk dan jenis pemeriksaan yang diminta, sehingga tidak semua spesimen yang datang bisa

langsung diperiksa. Penambahan antikoagulan bertujuan supaya darah tidak membeku, sehingga kondisi

darah dapat dipertahankan walau tidak langsung diperiksaan atau pemeriksaan memakan waktu yang lama.

Setelah dilakukan pemeriksaan, darah yang berantikoagulan bisa disimpan dalam lama waktu tertentu,

sehingga apabila harus dilakukan pemeriksaan ulang atau pemeriksaan tambahan lainnya dapat digunakan

kembali.

Ada banyak jenis antikoagulan, namun tidak semuanya dapat digunakan karena ada yang terlalu banyak

berpengaruh terhadap bentuk/morfologi eritrosit atau leukosit. Antikoagulan yang dapat digunkan :

1. Garam Kalium atau Natrium dari Ethylen Diamine Tetra Asetat (EDTA)

Garam-garam tersebut mengubah ion kalsium dari darah menjadi bentuk yang bukan ion sehingga

pembekuan dapat dicegah. EDTA tidak mempengaruh terhadap besar dan bentuk dari Eritrosit dan leukosit.

Selain itu EDTA juga dapat mencegah penggumpalan trombosit, sehingga sangat baik sebagai antikoagulan

untuk pemeriksaan trombosit. Antikoagulan EDTA sangat luas pemakaiannya, dapat digunakan untuk

kebanyakan pemeriksaan hematologi. Dengan antikoagulan EDTA, sel-sel darah dapat bertahan lebih lama

dibanding dengan antikoagulan lain.

Ada tiga macam EDTA, yaitu dinatrium EDTA (Na2EDTA), dipotassium EDTA (K2EDTA) dan tripotassium

EDTA (K3EDTA). Dari ketiga jenis EDTA tersebut, K2EDTA adalah yang paling baik dan dianjurkan oleh

ICSH (International Council for Standardization in Hematology) dan CLSI (Clinical and Laboratory Standards

Institute).

Jumlah EDTA yang Digunakan

-EDTA kering: 1 mg EDTA/1 ml darah

-EDTA cair: 0.01ml EDTA/1 ml darah

EDTA cair (laruatan EDTA 10 %) lebih sering digunakan. Pada penggunaan EDTA kering, wadah yang

berisi darah dan EDTA harus digoyang(homogenkan) selama 1-2 menit karena EDTA kering lambat larut.

Penggunaan EDTA kurang atau lebih dari ketentuan seharusnya dihindari. Penggunaan EDTA yang kurang

dari ketentuan dapat menyebabkan darah membeku. Sedangkan penggunaan yang lebih dari ketentuan

dapat menyebabkan eritrosit mengkerut sehingga nilai hematokrit rendah dari nilai yang sebenarnya.Saat ini

sudah tersedia,Tabung darah/tabung hampa udara (vacutainer tube) yang berisi EDTA. Tabung EDTA

bertutup lavender (Ungu) atau pink seperti yang diproduksi oleh Becton Dickinson.

Pemeriksaan Hematologi yang Menggunakan Antikoagulan EDTA

-Penentuan kadar Hb

-Penentuan Hematokrit

-Penentuan Laju Endap Darah (LED)

-Penentuan Resisitensi osmotik darah

-Penentuan golongan darah

-Perhitungan sel-sel darah, termasuk retikulosit

-Pembuatan apusan darah

2. Natrium Sitrat (Trisodium Citrat)

Page 4: 92530409-antikoagulan

Natrium Sitrat(Trisodium Citrat) yang digunakan berbentuk larutan 3,2 % dan 3,8%. Antikogulan ini

mencegah pembekuan dengan cara mengikat ion kalsium. Antikoagulan Natrium Sitrat tidak toksis sehingga

dapat juga digunakan untuk transfusi darah.

Banyaknya Natrium Sitrat yang Digunakan

-Larutan Natrium Sitrat 3,2 % digunakan untuk pemeriksaan soal-soal proses pembekuan darah (Koagulasi)

dan agregasi trombosit, Volume:

1 volume antikoagulan : 9 volume darah

- Larutan Natrium Sitrat 3,8 % digunakan pemeriksaan Laju Endap Darah dan Eritrosit Sedimen Rate (ESR),

Volumenya :

1 volume antikoagulan : 4 volume darah

Saat ini sudah tersedia Tabung darah/tabung hampa udara (vacutainer tube) yang berisi Natrium sitrat.

Tabung sitrat 3,2% bertutup biru terang dan tabung sitrat 3,8% bertutup hitam.

Pemeriksaan Hematologi yang Menggunakan Antikoagulan Natrium Citrat

-Penentuan Laju Endap Darah

-Eritrosit Sedimen Rate (ESR)

-Pemeriksaan soal-soal proses pembekuan darah

-Agregasi Trombosit

-Penentuan golongan darah

-Transfusi darah

3. Heparin

Heparin merupakan antikoagulan yang normal dalam tubuh, namun di laboratorium heparin jarang

digunakan dalam pemeriksaan-pemeriksaan di laboratorium karena mahal harganya. Heparin berdaya

seperti antitrombin. Heparin bekerja dengan cara menghentikanpembentukan trombin dari prothrombin

sehingga menghentikan pembentukan fibrin dari fibrinogen.Heparin tidak mempengaruhi bentuk eritrosit

maupun trombosit.

Jenis heparin yang paling banyak digunakan adalah Lithium heparin karena antikoagulan karena tidak

mengganggu analisa beberapa macam ion dalam darah.

Banyaknya Heparin yang Digunakan:

-Heparin Kering : 0,1-0,2 mg/ml Darah

-Heparin Cair : 15 IU +/- 2.5 IU/ml darah

Saat ini telah tersedia tabung darah/tabung hampa udara (vacutainer tube) yang berisi heparin. Tabung

heparin bertutup Hijau muda (Lithium heparin) dan Hijau (Lithium heparin dengan gel)

Pemeriksaan Hematologi yang Menggunakan Antikoagulan Heparin

-Penentuan hemoglobin

-Penentuan hematokrit

-Penentuan resistensi osmotik

-Penghitungan sel-sel darah

-Penentuan golongan darah

-Transfusi darah

*Heparin tidak bisa digunakan untuk membuat apusan darah karena menyebebabkan dasar yang biru

kehitaman bisa dicat dengan cat wright stain.

4. Natrium Oxalat

Page 5: 92530409-antikoagulan

Bekerja dengan menikat ion Ca, sehingga terbentuk Ca Oxalat yang mengendap. Na oxalat yang digunakan

berbentuk larutan 0.1 N

Banyaknya Na-Oxalat yang Digunakan

-Pemeriksaan Plasma Protrombin Time (PPT) : 1 volume darah: 9 volume darah

Pemeriksaan Hematologi yang Menggunakan Antikoagulan Na-Oxalat

- Pemeriksaan Plasma Protrombin Time (PPT)

5. Double Oxalat

Nama lainnya dalah Balance Oxalat Mixture atau antikoagulan dari Heller dan Paul. Antikoagulan ini

mengandung kalium oxalat dan ammonium oxalat dengan perbandingan 2:3. Kalium oxalat menyebebkan

eritrosit mengkerut, sedangkan ammonium oxalat menyebabkan eritrosit mengembang. Campuran kedua

garam tersebut bertujuan untuk menghindari perubahan perubahan volume eritrosit.

Banyaknya Antikoagulan Double Oxalat yang digunakan:

-Double oxalat kering : 2 mg Double oxalat / 1 ml darah

-Double oxalat cair 2%: 0.1 ml Double oxalat/ 1 ml darah

Double oxalat digunakan dalam bentuk kering. Sebelum ditambahkan darah, double oxalat cair yang

dimasukkan kedalam tabung penampung darah harus di keringkan terlebih dahulu pada suhu yang kurang

600C, menghindari perubahan menjadi Karbonat (Sifat antikoagulannya hilang).

Pemeriksaan Hematologi yang Menggunakan Antikoagulan Double Oxalat

-Penentuan hemoglobin

-Penentuan hematokrit

-Penentuan Laju Endap Darah (LED)

-Penentuak resistensi eritrosit

-Penentuan golongan darah

Referensi :

-Diktat Praktikum Hematologi Jurusan Analis Kesehatan Poltekkes Kemenkes Yogyakarta

-Buku Penuntun Laboratorium Klinik (Ganda Soebrata)

-Antikogulan dari http://labkesehatan.blogspot.com/2009/11/antikoagulan.html

-Kode Warna Tabung Vaku dari http://ripanimusyaffalab.blogspot.com/2011/04/kode-warna-tabung-

vakum.html