91779828-obat-tradisional

Embed Size (px)

Citation preview

  • 7/30/2019 91779828-obat-tradisional

    1/13

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1. Pengertian Obat Tradisional

    Obat tradisional adalah obat-obatan yang diolah secara tradisional, turun-temurun,

    berdasarkan resep nenek moyang, adat-istiadat, kepercayaan, atau kebiasaan setempat, baik

    bersifat magic maupun pengetahuan tradisional (Wikipedia, 2009).

    Obat tradisional adalah bahan atau ramuan yang berupa bahan tumbuhan,hewan,mineral,

    sediaan sarian (galenik) atau campuran bahan-bahan tersebut yang digunakan secara turun-

    temurun untuk pengobatan berdasarkan pengalaman klaim khasiat (UU RI No. 23/ 1992).

    2. Kelebihan Obat Tradisional

    Memiliki efek samping yang saling mendukung jika berada dalam satu ramuan dengan

    komponen yang berbeda.

    memiliki efek samping yang relatif rendah.

    Pada satu tanaman memiliki lebih dari satu efek farmakologi serta lebih sesuai untuk

    penyakit-penyakit yang diakibatkan pertukaran zat di dalam tubuh dan keturunan.

    3. Kekurangan Obat Tradisional

    Takaran harus tepat.Jika tidak tepat, obat tradisional bisa tidak aman bagi tubuh dan

    kesehatan manusia.

    Harus tepat memilih jenis obat sesuai dengan riwayat kesehatan masing-masing,

    sehingga tidak menimbulkan efek samping yang membahayakan jiwa.

    4.Penggolongan Obat Tradisional

    Obat tradisional adalah bahan atau ramuan bahan yang berupa bahan tumbuhan, bahan

    hewan, bahan mineral, sediaan sarian ( galenik) atau campuran dari bahan tersebut, yang secara

    turun-temurun telah digunakan untuk pengobatan berdasarkan pengalaman.

  • 7/30/2019 91779828-obat-tradisional

    2/13

    Obat bahan alam yang ada di Indonesia saat dapat dikategorikan menjadi 3, yaitu jamu, obat

    herbal terstandar, dan fitofarmaka.

    Jamu (Empirical based herbalmedicine)

    Logo Jamu Tradisional

    Jamu adalah obat tradisional yang disediakan secara tradisional, yang berisi

    seluruh bahan tanaman yang menjadi penyusun jamu tersebut, higienis (bebas cemaran)

    serta digunakan secara tradisional. Jamu telah digunakan secara turun-temurun selama

    berpuluh-puluh tahun bahkan mungkin ratusan tahun, Pada umumnya, jenis ini dibuat

    dengan mengacu pada resep peninggalan leluhur . Bentuk jamu tidak memerlukan

    pembuktian ilmiah sampai dengan klinis, tetapi cukup dengan bukti empiris turun

    temurun.

    Obat Herbal Terstandar (Scientificbased herbal medicine)

    Logo Obat Herbal terstandar

    Adalah obat tradisional yang disajikan dari ekstrak atau penyarian bahan alam

    yang dapat berupa tanaman obat, binatang, maupun mineral. Untuk melaksanakan

    proses ini membutuhkan peralatan yang lebih kompleks dan berharga mahal, ditambah

    dengant enaga kerja yang mendukung dengan pengetahuan maupun ketrampilan

    pembuatan ekstrak. Selain proses produksi dengan teknologi maju, jenis ini telah

    ditunjang dengan pembuktian ilmiah berupa penelitian-penelitian pre-klinik (uji pada

    hewan) dengan mengikutis tandar kandungan bahan berkhasiat, standar pembuatan

    ekstrak tanaman obat, standar pembuatan obat tradisional yang higienis, dan uji

    toksisitas akutmaupun kronis.

  • 7/30/2019 91779828-obat-tradisional

    3/13

    Fitofarmaka (Clinical basedherbal medicine)

    Logo Fitofarmaka

    Fitofarmaka adalah obat tradisional dari bahan alam yang dapat disetarakan

    dengan obat modern karena proses pembuatannya yang telah terstandar, ditunjang

    dengan bukti ilmiah sampai dengan uji klinik pada manusia dengan kriteria memenuhi

    syarati lmiah, protokol uji yang telah disetujui, pelaksana yang kompeten, memenuhi

    prinsip etika, tempat pelaksanaan uji memenuhi syarat. Dengan uji klinik akan lebih

    meyakinkan para profesi medis untuk menggunakan obat herbal di sarana pelayanan

    kesehatan. Masyarakat juga bisa didorong untuk menggunakan obat herbal karena

    manfaatnya jelas dengan pembuktian secara ilimiah.

    5. Bahan Baku Obat Tradisional

    Bahan baku obat tradisional bisa didapatkan dari hewan maupun tumbuhan. Namun,

    sumber obat tradisional yang banyak dikembangkan berasal dari tumbuhan. Sebab, tumbuhan

    mudah dibudidayakan, ramah lingkungan, dan hampir seluruh bagian yang terdapat pada

    tumbuhan (mulai dari akar, umbi, batang, kulit, daun, biji, dan bunga) berkhasiat untuk

    mengobati berbagai macam penyakit.

    6. Cara Memilih Obat Tradisional

    Obat tradisional sudah banyak yang dikemas dalam bentuk kapsul, jamu, tablet, obat

    gosok, krim atau cemilan. Namun tentu saja,kita harus selektif memilihnya sebab banyak obat

    tradisional di pasaran yang sudah dicampur dengan bahan-bahan kimiaberbahaya. Ada baiknya

    http://www.anneahira.com/bunga/jenis-jenis-bunga.htmhttp://www.anneahira.com/ilmu/ilmu-kimia.htmhttp://www.anneahira.com/bunga/jenis-jenis-bunga.htmhttp://www.anneahira.com/ilmu/ilmu-kimia.htm
  • 7/30/2019 91779828-obat-tradisional

    4/13

    juga, kita berkonsultasi terlebih dahulu kepada dokter atau ahli tanaman obat untuk memastikan

    bahwa obat tradisional yang kita peroleh aman untuk dikonsumsi.

    Adapun obat yang terjamin kualitasnya berasal dari kebun tanaman obat yang tetap dan

    menggunakan teknologi standar yang menjamin mutu bahan baku dan proses penanaman dan

    pengolahannya tetap terjaga. Selain itu, khasiat obat ditentukanjuga oleh kandungan kimiawi

    bahan bakunya (tanaman obat).

  • 7/30/2019 91779828-obat-tradisional

    5/13

    BAB II

    PEMBAHASAN

    2.1 Pengertian Jamu

    Jamu adalah obat tradisional yang disediakan secara tradisional, yang berisi seluruh

    bahan tanaman yang menjadi penyusun jamu tersebut, higienis (bebas cemaran) serta

    digunakan secara tradisional.

    Jamu dibuat dari bahan-bahan alami, berupa bagian dari tumbuhan seperti rimpang

    (akar-akaran), daun-daunan dan kulit batang, buah. Ada juga menggunakan bahan dari tubuh

    hewan, seperti empedu kambing atau tangkur buaya.

    2.2 Jenis-Jenis Jamu

    a. Kencur

    Kencur (Kaempferia galanga, Linn.)

    Sinonim : Familia : Zingiberaceae

    Kencur (Kaempferia galanga) termasuk suku tumbuhan Zingiberaceae dan digolongkan

    sebagai tanaman jenis empon-empon yang mempunyai daging buah paling lunak dan

    tidak berserat.Kencur merupakan terna kecil yang tumbuh subur di daerah dataran rendah atau

    pegunungan yang tanahnya gembur dan tidak terlalu banyak air. Rimpang kencur

    mempunyai aroma yang spesifik. Daging buah kencur berwarna putih dan kulit luarnya

    berwarna coklat. Jumlah helaian daun kencur tidak lebih dari 2-3 lembar dengan

    susunan berhadapan. Bunganya tersusun setengah duduk dengan mahkota bunga

    berjumlah antara 4 sampai 12 buah, bibir bunga berwara lembayung dengan warna

    putih lebih dominan. Kencur tumbuh dan berkembang pada musim tertentu, yaitu pada

    musim penghujan. Kencur dapat ditanam dalam pot atau di kebun yang cukup sinar

    matahari, tidak terlalu basah dan di tempat terbuka.

    Nama Lokal :

    Kencur (Indonesia, Jawa), Cikur (Sunda), Ceuko (Aceh); Kencor (Madura), Cekuh

    (Bali), Kencur, Sukung (Minahasa); Asauli, sauleh, soul, umpa (Ambon), Cekir

    (Sumba);

    http://id.wikipedia.org/wiki/Rimpanghttp://id.wikipedia.org/wiki/Empeduhttp://id.wikipedia.org/wiki/Rimpanghttp://id.wikipedia.org/wiki/Empedu
  • 7/30/2019 91779828-obat-tradisional

    6/13

    Penyakit Yang Dapat Diobati :

    Radang Lambung, Radang anak telinga, Influenza pada bayi; Masuk angin, Sakit

    Kepala, Batuk, Menghilangkan darah kotor; Diare, Memperlancar haid, Mata Pegal,

    keseleo, lelah;

    Pemanfaatan :

    1. Radang Lambung

    Bahan: 2 rimpang kencur sebesar ibu jari.

    Cara membuat: kencur dikuliti sampai bersih dan dikunyah.

    Cara menggunakan: ditelan airnya, ampasnya dibuang, kemudian minum 1 gelas air

    putih, dan diulangi sampai sembuh.

    2. Radang Anak Telinga

    Bahan: 2 rimpang kencur sebesar ibu jari dan biji buah pala.Cara membuat: kedua

    bahan tersebut ditumbuk halus dan diberi 2 sendok air hangat.

    Cara menggunakan: dioleskan/dibobokkan di seputar hidung.

    3.Influenza pada bayi

    Bahan: 1 rimpang kencur sebesar ibu jari dan 2 lembar daun kemukus (lada berekor/

    Cubeb)

    Cara membuat : kedua bahan tersebut ditumbuk halus, kemudian ditambah beberapa

    sendok air hangat.

    Cara menggunakan: dioleskan/dibobokkan di seputar hidung.

    4.Masuk Angin

    Bahan: 1 rimpang kencur sebesar ibu jari dan garam secukupnya.

    Cara membuat: kencur dikuliti bersih.

    Cara menggunakannya: kencur dimakan dengan garam secukupnya, kemudian minum 1

    gelas air putih.Dapat dilakukan 2 kali sehari.

    5.Sakit Kepala

    Bahan: 2-3 lembar daun kencur.

    Cara membuat: daun kencur ditumbuk sampai halus.

    Cara menggunakannya: dioleskan (sebagai kompres/pilis) pada dahi.

    6. Batuk.

    Bahan: 1 rimpang kencur sebesar ibu jari dan garam secukupnya.

  • 7/30/2019 91779828-obat-tradisional

    7/13

    Cara membuat : kencur diparut, kemudian ditambah 1 cangkir air hangat, diperas dan

    disaring.

    Cara menggunakan : diminum dengan ditambah garam secukupnya.

    7. Diare

    Bahan : 2 rimpang kencur sebesar ibu jari dan garam secukupnya.

    Cara membuat : kencur diparut, kemudian ditambah 1 cangkir air hangat, diperas dan

    disaring.

    Cara menggunakan : diolsekan pada perut sebagai bedak.

    Bahan : 2 rimpang kencur sebesar ibu jari dan garam secukupnya.

    Cara membuat : kencur diparut, kemudian ditambah garam secukupnya.

    Cara menggunakan : dioleskan pada perut sebagai bedak.

    8. Menghilangkan Darah Kotor

    Bahan : 4 rimpang kencur sebesar ibu jari, 2 lembar daun trengguli, 2 biji cengkeh

    kering, adas pulawaras secukupnya.

    Cara membuat : semua bahan tersebut direbus bersama dengan 1 liter air sampai

    mendidih kemudian disaring.

    Cara menggunakan : diminum 2 kali sehari secara teratur.

    9. Memperlancar haid

    Bahan : 2 rimpang kencur sebesar ibu jari, 1 lembar daun trengguli, 1 biji buah cengkeh

    tua, adas pulawaras secukupnya.

    Cara membuat : kencur dicincang, kemudian dicampur dengan bahan lain dan direbus

    bersama dengan 3 gelas air sampai mendidih hingga tinggal 2 gelas, kemudian disaring.

    Cara menggunakan : diminum sekali sehari 2 cangkir.

    10. Mata Pegal

    Bahan : 1 potong rimpang

    Cara membuat : kencur dibelah menjadi 2 bagian.

    Cara menggunakan : permukaan yang masih basah dipakai untuk menggosok pelupuk

    mata.

    11. Keseleo

    Bahan : 1 rimpang kencur dan beras yang sudah direndam air.

    Cara membuat : kedua bahan tersebut dipipis dan air secukupnya.

    Cara menggunakan : dioleskan/digosokan pada bagian yang keseleo sebagai bedak. 12.

    Menghilangkan Lelah.

  • 7/30/2019 91779828-obat-tradisional

    8/13

    Bahan : 1 rimpang besar kencur, 2 sendok beras digoreng tanpa minyak (sangan) dan 1

    biji cabai merah.

    Cara membuat : semua bahan tersebut direbus bersama dengan 2 gelas air sampai

    mendidih hingga tinggal 1 gelas, kemudian disaring.

    Cara menggunakan : diminum sekaligus dan diulangi sampai sembuh. Untuk orang pria

    dapat ditambah dengan 1 potong lengkuas dan tepung lada secukupnya. 13. M

    Komposisi :

    KANDUNGAN KIMIA : Rimpang Kencur mengandung pati (4,14 %), mineral (13,73

    %), dan minyak atsiri (0,02 %) berupa sineol, asam metil kanil dan penta dekaan, asam

    cinnamic, ethyl aster, asam sinamic, borneol, kamphene, paraeumarin, asam anisic,

    alkaloid.

    b. Wortel

    Sinonim : Daucus carota, Linn.

    Familia : Apiaceae

    Wortel (Daucus carota) adalah tumbuhan sayur yang ditanam sepanjang tahun.

    Terutama di daerah pegunungan yang memiliki suhu udara dingin dan lembab, kurang

    lebih pada ketinggian 1200 ineter di atas permukaan laut.

    Tumbuhan wortel mernbutuhkan sinar matahari dan dapat turnbuh pada sernua musim.

    Wortel mempunyai batang daun basah yang berupa sekumpulan pelepah (tangkai daun)

    yang muncul dari pangkal buah bagian atas (umbi akar), mirip daun seledri. Wortel

    menyukai tanah yang gembur dan subur. Menurut para botanis, wortel (Daucus carota)

    dapat dibedakan atas beberapa jenis, di antaranya: WORTEL (Daucus carota, Linn.)

    jenis imperator, yakni wortel yang memiliki umbi akar berukuran panjang dengan ujung

    meruncing dan rasanya kurang manis. jenis chantenang, yakni wortel yang memiliki

    umbi akar berbentuk bulat panjang dan rasanya manis. jenis mantes, yakni wortel

    hasil kornbinasi dari jenis wortel imperator dan chantenang. Umbi akar wortel berwarna

    khas oranye.

    Nama Lokal :

    Carrot (Inggris), Carotte (Perancis), Bortel (Belanda); Wortel (Indonesia), Bortol

    (Sunda), Wortel, Ortel (Madura); Wortel, Wortol, Wertol, Wertel, Bortol (Jawa).

    Pemanfaatan :

    1. Kejang Jantung

  • 7/30/2019 91779828-obat-tradisional

    9/13

    Bahan: umbi wortel, 2 sendok madu, dan 1 potong gula aren;

    Cara membuat: wortel diparut dan diperas dengan 2 gelas air,

    kemudian dioplos dengan bahan lainnya sampai merata;

    Cara menggunakan: diminum 1 kali sehari.

    2. Eksim

    a. Bahan:1 umbi wortel dan 1 sendok teh kapur sirih;

    Cara membuat: wortel diparut dan dicarnpur dengan kapur sirih sampai merata;

    Cara menggunakan: ditempelkan pada bagian yang sakit dan dibalut dengan verban.

    b. Bahan: 3 umbi wortel;

    Cara membuat: diparut dan disedu dengan 2 gelas air masak;

    Cara menggunakan: diminum 2 kali sehari.

    3. Cacing Kremi

    Bahan: 5-7 umbi wortel, garam dan santan kelapa secukupnya;

    Cara membuat: wortel diparut, kemudian ditambah dengan bahan lainnya;

    Cara menggunakan: diperas dan disaring, kemudian diminum menjelang tidur malam.

    4. Mata Minus

    Bahan: umbi wortel secukupnya;

    Cara membuat: diparut dan diperas untuk diambil airnya;

    Cara menggunakan: diminurn setiap pagi hari secara teratur.

    Komposisi :

    KANDUNGAN KIMIA : Wortel (Daucus carota) mempunyai nilai kandungan Vitamin

    A yang tinggi yaitu sebesar 12000 SI. Sementara komposisi kandungan unsur yang lain

    adalah kalori sebesar 42 kalori, protein 1,2 gram, lemak 0,3 gram, hidrat arang 9,3

    gram, kalsium 39 miligram, fosfor 37 miligram, besi 0,8 miligram, vitamin B 1 0,06

    miligram, dan vitamin C 6 miligram. Komposisi di atas diukur per 100 gram.

    c. Sambiloto

    Daun tunggal, bertangkai pendek, letak berhadapan bersilang, bentuk lanset,

    pangkal runcing, ujung meruncing, tepi rata, permukaan atas hijau tua, bagian bawah

    hijau muda, panjang 2 8 cm, lebar 1 3 cm. Perbungaan rasemosa yang bercabang

    membentuk malai, keluar dari. ujung batang atau ketiak daun. Bunga berbibir berbentuk

    tabung;kecil- kecil, warnanya putih bernoda ungu.

    Buah kapsul berbentuk jorong, panj ang sekitar 1,5 cm, lebar 0,5 cm, pangkal

    dan ujung tajam, bila masak akan pecah mernbujur menjadi 4 keping-Biji gepeng,

    kecil-kecil, warnanya cokelat muda. Perbanyakan dengan biji atau setek batang. II.

  • 7/30/2019 91779828-obat-tradisional

    10/13

    Syarat Tumbuh a. Iklim Ketinggian tempat : 1 m 700 m di atas permukaan laut

    Curah hujan tahunan : 2.000 mm 3.000 mm/tahun Bulan basah (di atas 100

    mm/bulan): 5 bulan 7 bulan Bulan kering (di bawah 60 mm/bulan): 4 bulan 7

    bulan Suhu udara : 250 C 320 C Kelembapan : sedang Penyinaran : sedang

    b.Tanah Tekstur : berpasir Drainase : baik Kedalaman air tanah : 200 cm 300 cm

    dari permukaan tanah Kedalaman perakaran : di atas 25 cm dari permukaan tanah

    Kemasaman (pH) : 5,5 6,5

    Kesuburan : sedang tinggi 2. Pedoman Bertanam a. Pegolahan Tanah

    Buatkan lubang tanam berukuran 25 cm x 25 cm x 25 cm b. Persiapan bibit Biji

    disemaikan dalam kantong plastik. c. Penanaman Bibit ditanam pada lubang tanam

    yang telah disediakan dengan jarak tanam 1,5 m x 1,5 m

    Nama Lokal :

    Ki oray, ki peurat, takilo (Sunda). bidara, sadilata, sambilata,; takila (Jawa). pepaitan

    (Sumatra).; Chuan xin lian, yi jian xi, lan he lian (China), xuyen tam lien,; cong cong

    (Vietnam). kirata, mahatitka (India/Pakistan).; Creat, green chiretta, halviva, kariyat

    (Inggris).

    BAGIAN YANG DIGUNAKAN :

    Herba. Dipanen sewaktu tumbuhan ini mulai berbunga. Setelah dicuci, dipotong-potong

    seperlunya lalu dikeringkan.

    INDIKASI :

    Herba sambiloto ini berkhasiat untuk mengatasi:

    - hepatitis, infeksi saluran empedu,

    - disentri basiler, tifoid, diare, influenza, radang amandel (tonsilitis),abses paru, radang

    paru (pneumonia), radang saluran napas (bronkhitis), radang ginjal akut (pielonefritis

    akut), radang telinga tengah (OMA), radang usus buntu, sakit gigi,

    - demam, malaria,

    - kencing nanah (gonore),

    - kencing manis (DM),

    - TB paru, skrofuloderma, batuk rej an (pertusis), sesak napas (asma),

    - darah tinggi (hipertensi),

    - kusta (morbus hansen = lepra),

    - leptospirosis,

    - keracunan jamur, singkong, tempe bongkrek, makanan laut,

  • 7/30/2019 91779828-obat-tradisional

    11/13

    - kanker: penyakit trofoblas seperti kehamilan anggur (mola hidatidosa) dan penyakit

    trofoblas ganas (tumor trofoblas), serta tumor paru.

    CARA PEMAKAIAN :

    Herba kering sebanyak 10 20 g direbus atau herba kering digiling halus menjadi

    bubuk lalu diseduh, minum atau 3 4 kali sehari, 4 6 tablet. Untuk pengobatan

    kanker, digunakan cairan infus, injeksi, atau tablet. Untuk pemakaian luar, herba segar

    direbus lalu airnya digunakan untuk cuci atau digiling halus dan dibubuhkan ke tempat

    yang sakit, seperti digigit ular berbisa, gatal-gatal, atau bisul.

    CONTOH PEMAKAIAN :

    1. Tifoid

    Daun sambiloto segar sebanyak 10 15 lembar direbus dengan 2 gelas air sampai

    tersisa 1 gelas. Setelah dingin disaring, tambahkan madu secukupnya lalu diminum

    sekaligus. Lakukan 3 kali sehari.

    2. Disentri basiler, diare, radang saluran napas, radang paru

    Herba kering sebanyak 9 15 g direbus dengan 3 gelas air sampai tersisa 1 gelas.

    Setelah dingin disaring. Air rebusannya diminum sehari 2 kali, masing-masing 1/2

    gelas.

    3. Disentri

    Herba krokot segar (Portulaca oleracea) sebanyak 500 g diuapkan selama 3 4 menit,

    lalu ditumbuk dan diperas. Air perasan yang terkumpul ditambahkan bubuk kering

    sambiloto sebanyak 10 g sambil diaduk. Campuran tersebut lalu diminum, sehari 3 kali

    masing-masing 1/3 bagian.

    4. Influenza, sakit kepala, demam

    Bubuk kering sambiloto sebanyak 1 g diseduh dengan cangkir air panas. Setelah dingin

    diminum sekaligus, Lakukan 3 4 kali sehari.

    5. Demam

    Daun sambiloto segar sebanyak 1 genggam ditumbuk. Tambahkan 1/2 cangkir air

    bersih, saring lalu minum sekaligus. Daun segar yang digiling halus juga bisa

    digunakan sebagai tapal badan yang panas.

  • 7/30/2019 91779828-obat-tradisional

    12/13

    6. TB paru

    Daun sambiloto kering digiling menjadi bubuk. Tambahkan madu secukupnya sambil

    diaduk rata lalu dibuat pil dengan diameter 0,5 cm. Pil ini Ialu diminum dengan air

    matang. Sehari 2 3 kali, setiap kali minum 15 30 pil.

    7. Batuk rejan (pertusis), darah tinggi

    Daun sambiloto segar sebanyak 5 7 lembar diseduh dengan cangkir air panas.

    Tambahkan madu secukupnya sambil diaduk.Setelah dingin minum sekaligus. Lakukan

    sehari 3 kali.

    8. Radang paru, radang mulut, tonsillitis

    Bubuk kering herba sambiloto sebanyak 3 4,5 g diseduh dengan air panas. Setelah

    dingin tambahkan madu secukupnya lalu diminum sekaligus.

    9. Faringitis

    Herba sambiloto segar sebanyak 9 g dicuci lalu dibilas dengan air matang. Bahan

    tersebut lalu dikunyah dan aimya ditelan.

    10. Hidung berlendir (rinorea), infeksi telinga tengah (OMA), sakit gigi

    Herba sambiloto segar sebanyak 9 15 g direbus dengan 3 gelas air sampai tersisa 1

    gelas. Setelah dingin disaring, lalu diminum 2 kali sehari @ 1/2 gelas. Untuk OMA,

    herba segar dicuci lalu digiling halus dan diperas. Airnya digunakan untuk tetes telinga.

    11. Kencing manis

    Daun sambiloto segar sebanyak 1/2 genggam dicuci lalu direbus dengan 3 gelas air

    bersih sampai tersisa 2 1/4 gelas. Setelah dingin disaring, lalu diminum sehabis makan,

    3 kali sehari @ 3/4 gelas.

  • 7/30/2019 91779828-obat-tradisional

    13/13

    BAB III

    PENUTUP

    3.1 Kesimpulan

    Obat tradisional adalah obat-obatan yang diolah secara tradisional, turun-temurun,

    berdasarkan resep nenek moyang, adat-istiadat, kepercayaan, atau kebiasaan setempat, baik

    bersifat magic maupun pengetahuan tradisional.

    Salah satu contoh obat tradisional adalah jamu. Jamu adalah obat tradisional yang

    disediakan secara tradisional, yang berisi seluruh bahan tanaman yang menjadi penyusun jamu

    tersebut, higienis (bebas cemaran) serta digunakan secara tradisional.