35
LAPORAN PENELITIAN KARAKTER SISWA KELAS II SDN PATI LOR 02 DENGAN KEMAMPUAN MATEMATIKA MELALUI PENDIDIKAN KARAKTER Disusun Guna Memenuhi Tugas Semester Genap Mata Kuliah Penelitian Pendidikan Dosen Pengampu : Drs. Fathoni, M.Pd Oleh : DHORA RESIANA W NIM : A54E111033 UNIVERSITAS MUHAMADIYAH SURAKARTA 1

82241066 Laporan Penelitian Kualitatif Pendidikan Karakter

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: 82241066 Laporan Penelitian Kualitatif Pendidikan Karakter

LAPORAN PENELITIAN

KARAKTER SISWA KELAS II SDN PATI LOR 02 DENGAN KEMAMPUAN MATEMATIKA MELALUI PENDIDIKAN KARAKTER

Disusun Guna Memenuhi Tugas Semester Genap

Mata Kuliah Penelitian Pendidikan

Dosen Pengampu : Drs. Fathoni, M.Pd

Oleh :

DHORA RESIANA W NIM : A54E111033

UNIVERSITAS MUHAMADIYAH SURAKARTAS1 FKIP – PGSD – PSKGJ – POKJAR PATI

2012

1

Page 2: 82241066 Laporan Penelitian Kualitatif Pendidikan Karakter

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .................................................................................... 1

DAFTAR ISI ............................................................................................... 2

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang …………………………………………………….. 3

B. Pertanyaan Penelitian ........................................................................ 5

C. Tujuan Penelitian ......................................................................... 5

D. Batasan Istilah …………………………………………………….. 5

E. Manfaat Penelitian ......................................................................... 6

II. KAJIAN PUSTAKA

A. Matematika SD ………………....................................................... 7

B. Karakter Siswa ……………................................................................ 9

C. Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa .......................................... 9

D. Kemampuan Matematika ……………………………......................... 10

III. METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian .................................................................................... 11

B. Subjek Penelitian ................................................................................. 11

C. Prosedur Pengumpulan Data …………................................................ 13

D. Prosedur Pengembangan Instrumen Pendukung …….......................... 13

E. Proses Validasi ………........................................................................ 14

F. Prosedur Analisis Data ........................................................................ 14

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Analisis Hasil …………….…………………................................... 16

B. Pembahasan ....................................................................................... 20

V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ....................................................................................... 22

B. Saran .................................................................................................. 23

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 24

LAMPIRAN ................................................................................................. 25

2

Page 3: 82241066 Laporan Penelitian Kualitatif Pendidikan Karakter

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan karakter ditempatkan sebagai landasan untuk mewujudkan visi

pembangunan nasional, yaitu mewujudkan masyarakat berakhlak mulia, bermoral, beretika,

berbudaya, dan beradab berdasarkan falsafah Pancasila. Hal ini sekaligus menjadi upaya

untuk mendukung perwujudan cita-cita sebagaimana diamanatkan dalam Pancasila dan

Pembukaan UUD 1945.

Di samping itu, berbagai persoalan yang dihadapi oleh bangsa kita dewasa ini makin

mendorong semangat dan upaya pemerintah untuk memprioritaskan pendidikan karakter

sebagai dasar pembangunan pendidikan.

Upaya pembentukan karakter sesuai dengan budaya bangsa ini tentu tidak semata-mata

hanya dilakukan di sekolah melalui serangkaian kegiatan belajar mengajar dan luar sekolah,

akan tetapi juga melalui pembiasaan (habituasi) dalam kehidupan, seperti: religius, jujur,

disiplin,toleran, kerja keras, cinta damai, tanggung-jawab, dan sebagainya. Pembisaan itu

bukan hanya mengajarkan (aspek kognitif) mana yang benar dan salah, akan tetapi juga

mampu merasakan (aspek afektif) nilai yang baik dan tidak baik serta bersedia melakukannya

(aspek psikomotorik) dari lingkup terkecil seperti keluarga sampai dengan cakupan yang

lebih luas di masyarakat.

Nilai-nilai tersebut perlu ditumbuhkembangkan peserta didik yang pada akhirnya akan

menjadi pencerminan hidup bangsa Indonesia. Oleh karena itu, sekolah memiliki peranan

yang besar sebagai pusat pembudayaan melalui pengembangan budaya sekolah (school

culture).

Standar Isi Kurikulum (Peraturan Menteri no. 22 tahun 2006) menyebutkan bahwa

tujuan pembelajaran matematika pada jenjang S adalah :

1) Memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antar konsep dan

mengaplikasikan konsep atau algoritma, secara luwes, akurat, efisien, dan tepat, dalam

pemecahan masalah.

2) Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi matematika dalam

membuat generalisasi, menyusun bukti, atau menjelaskan gagasan dan pernyataan

matematika.

3) Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah, merancang model

matematika, menyelesaikan model dan menafsirkan solusi yang diperoleh.

3

Page 4: 82241066 Laporan Penelitian Kualitatif Pendidikan Karakter

4) Mengkomunikasikan gagasan dengan symbol, tabel, diagram. atau media lain untuk

memperjelas keadaan atau masalah.

5) Memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan, yaitu memiliki rasa

ingin tahu, perhatian, dan minat dalam mempelajari matematika,serta sikap ulet dan

percaya diri dalam pemecahan masalah.

Tujuan pembelajaran tersebut menekankan pada pemahaman konsep, penalaran,

pemecahan masalah, komunikasi, maupun sikap saling menghargai kegunaan matematika

dalam kehidupan, seperti memiliki rasa ingin tahu, perhatian, dan minat dalam mempelajari

matematika.

Dari tujuan pembelajaran tersebut jelas tersirat dan tersurat akan pendidikan karakter.

Hal ini harus benar-benar menjadi perhatian agar dengan tujuan pembelajaran matematika

tidak hanya tercapai kompetensinya saja tapi karakternya pun tercapai. Kompetensi membuat

seseorang bisa melakukan tugasnya dengan baik, namun karakterlah yang membuatnya

bertekat mencapai yang terbaik.

Meningkatnya kompetensi manusia dalam penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi

tidak dengan sendirinya disertai peningkatan kebajikan yang ada di hati. Kompetensi yang

tidak disertai kebajikan cenderung akan membawa umat manusia ke keadaan yang

mengancam kualitas kehidupannya bahkan keberadaannya. Oleh karena itu, adalah suatu hal

yang sangat mendesak untuk menegakkan kembali pendidikan karakter, termasuk pendidikan

karakter di sekolah.

Berdasarkan pengalaman peneliti sebagai guru menunjukkan bahwa selalu terdapat

siswa yang tidak dapat memenuhi skor rata-rata minimal yang ditetapkan dalam

pembelajaran matematika. Hal ini dapat menjadi indikasi masih ada siswa yang mengalami

kesulitan dalam mempelajari materi matematika . Siswa yang telah memiliki sejumlah

pengetahuan yang dibutuhkan untuk menyelesaikan suatu masalah, sering tidak cukup

mampu menggunakan kemampuannya untuk menyelesaikan hal-hal baru atau masalah yang

belum akrab dengan dirinya. Selain itu, belum terbinanya sikap belajar yang positif dan

mandiri akan berimplikasi bagi rendahnya kemampuan matematika siswa.

Karena kemampuan matematika siswa sangat erat kaitannya dengan perolehan hasil

belajar matematika, maka bila berhadapan dengan hasil belajar matematika sejumlah siswa

yang tidak dipilih secara khusus berdasarkan kecerdasannya, maka di antara mereka pasti

terdapat siswa yang pandai, sedang dan lemah. Peneliti ingin menggambarkan karakter siswa

yang berkemampuan matematika tinggi, sedang dan rendah.

4

Page 5: 82241066 Laporan Penelitian Kualitatif Pendidikan Karakter

Kemampuan-kemampuan siswa tersebut tidak dapat digambarkan secara jelas karena

proses berpikir siswa adalah sesuatu yang kasat mata. Seorang guru tidak dapat melihat

langsung kemampuan matematika siswa melalui proses berpikir yang sedang terjadi pada

seorang siswa saat dihadapkan pada sejumlah pertanyaan, tetapi dapat mengetahui

kemampuan itu dari nilai hasil belajar matematika.

Berdasarkan hal tersebut, perlu dilakukan penelitian mengenai profil karakter siswa

dilihat dari kemampuan matematika melalui pendidikan karakter.

B. Pertanyaan Penelitian

Berdasarkan latar belakang masalah maka pertanyaan penelitian ini secara umum adalah

“Bagaimana KARAKTER SISWA KELAS II SDN PATI LOR 02 DENGAN

KEMAMPUAN MATEMATIKA MELALUI PENDIDIKAN KARAKTER?”.

Adapun pertanyaan penelitian secara khusus adalah :

1) Bagaimana KARAKTER SISWA KELAS II SDN PATI LOR 02 DENGAN

KEMAMPUAN MATEMATIKA MELALUI PENDIDIKAN KARAKTER?.

2) Bagaimana KARAKTER SISWA KELAS II SDN PATI LOR 02 DENGAN

KEMAMPUAN MATEMATIKA MELALUI PENDIDIKAN KARAKTER ?.

3) Bagaimana KARAKTER SISWA KELAS II SDN PATI LOR 02 DENGAN

KEMAMPUAN MATEMATIKA MELALUI PENDIDIKAN KARAKTER?.

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan pertanyaan penelitian diatas, maka tujuan penelitian ini adalah

mendeskripsikan KARAKTER SISWA KELAS II SDN PATI LOR 02 DENGAN

KEMAMPUAN MATEMATIKA MELALUI PENDIDIKAN KARAKTER .

D. Batasan Istilah

Agar tidak terjadi kesalahan pemahaman dalam penelitian ini, perlu ditegaskan beberapa

batasan istilah sebagai berikut :

1. Profil adalah suatu deskripsi verbal dan visual dengan grafik atau diagram yang

menggambarkan tingkat kemampuan matematika siswa.

2. Karakter adalah watak, tabiat, akhlak, atau kepribadian seseorang yang terbentuk dari

hasil internalisasi berbagai kebajikan (virtues) yang diyakini dan digunakan sebagai

landasan untuk cara pandang, berpikir, bersikap, dan bertindak. (Kementerian Pendidikan

Nasional, Balitbang puskur,2010; 3).

5

Page 6: 82241066 Laporan Penelitian Kualitatif Pendidikan Karakter

3. Kemampuan matematika adalah kecakapan matematika siswa yang dilihat dari skor rata-

rata ulangan harian selama satu semester.

4. Pendidikan karakter adalah pengembangan nilai-nilai yang berasal dari pandangan hidup

atau ideologi bangsa Indonesia, agama, budaya, dan nilai-nilai yang terumuskan dalam

tujuan pendidikan nasional. (Kementerian Pendidikan Nasional, Balitbang puskur,

2010:13).

E. Manfaat Penelitian

Sementara manfaat yang diharapkan adalah

1. Bagi guru :

- Sebagai bahan masukan dalam penerapan cara mengajarkan dengan mengunakan

pendidikan karakter

- Dapat digunakan sebagai acuan dalam pembelajaran matematika berbasis pendidikan

karakter.

2. Bagi Siswa :

- Dapat Meningkatkan kadar pembelajaran aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan.

- Mendapatkan pengalaman belajar karakter terutama karakter teliti, kreatif, pantang

menyerah dan rasa ingin tahu.

3. Bagi Sekolah

Sebagai informasi untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran

matematika dengan mengunakan pendidikan karakter.

6

Page 7: 82241066 Laporan Penelitian Kualitatif Pendidikan Karakter

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

Beberapa hal yang akan dibahas dalam bab ini adalah tinjauan tentang ruang

lingkup matematika SD, karakter siswa, pendidikan karakter , kemampuan matematika siswa.

A. Matematika SD

Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan teknologi

modern, mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin dan memajukan daya pikir

manusia. Perkembangan pesat dibidang teknologi informasi dan komunikasi dewasa ini

dilandasi oleh perkembangan matematika. Untuk menguasai dan menciptakan teknologi

dimasa depan diperlukan penguasaan matematika yang kuat sejak dini.

Mata pelajaran Matematika perlu diberikan kepada semua peserta didik mulai dari

sekolah dasar untuk membekali peserta didik dengan kemampuan berpikir logis, analisis,

sistematis, kritis, dan kreatif, serta kemampuan berkerjasama. Kompetensi tersebut

diperlukan agar peserta didik dapat memiliki kemampuan memperoleh, mengelola, dan

memanfaatkan informasi untuk bertahan hidup pada keadaan yang selalu berubah, tidak pasti,

dan kompetitif.

Seperti yang telah diungkapkan dalam peraturan Menteri no 22 tahun 2006 tentang

tujuan pembelajaran matematika yang menenjukkan betapa penting peranan pengajaran

matematika dalam upaya mengantarkan dan mewujudkan peserta didik menjadi manusia

yang mampu bertahan hidup dalam masyarakat modern dan bertekhnologi maju, saat ini dan

masa yang akan datang.

Salah satu bekal yang perlu disampaikan kepada siswa agar mereka dapat

menyesuaikan diri dengan masyarakat yang semakin modern adalah kemampuan matematika

yang akan diperoleh siswa dengan baik apabila dalam pembelajaran terjadi komunikasi antara

guru dan siswa maupun antar siswa yang merangsang terciptanya partisipasi. Siswa diberi

kesempatan untuk memahami suatu konsep matematika dari hasil berbagi ide antar siswa.

Guru dapat merancang pembelajaran yang memungkinkan siswa memperoleh pendidikan

karakter merupakan hal yang perlu mendapat prioritas bagi kemajuan guru dan siswa oleh

karena itu perlu dikembangkan strategi pembelajaran matematika melalui pendidikan

karakter dikelas.

Pendidikan budaya dan karakter bangsa dapat merupakan fokus dalam pembelajaran

matematika yang mencakup nilai teliti , kreatif, pantang menyerah dan rasa ingin tahu.

(Kementerian Pendidikan Nasional, Balitbang puskur,2010; 51).

7

Page 8: 82241066 Laporan Penelitian Kualitatif Pendidikan Karakter

Standar Isi Kurikulum (Peraturan Menteri no. 22 tahun 2006) menyebutkan bahwa

tujuan pembelajaran matematika pada jenjang SD adalah :

1) Memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antar konsep dan

mengaplikasikan konsep atau algoritma, secara luwes, akurat, efisien, dan tepat, dalam

pemecahan masalah.

2) Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi matematika dalam

membuat generalisasi, menyusun bukti, atau menjelaskan gagasan dan pernyataan

matematika.

3) Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah, merancang model

matematika, menyelesaikan model dan menafsirkan solusi yang diperoleh.

4) Mengkomunikasikan gagasan dengan symbol, tabel, diagram. atau media lain untuk

memperjelas keadaan atau masalah.

5) Memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan, yaitu memiliki rasa

ingin tahu, perhatian, dan minat dalam mempelajari matematika,serta sikap ulet dan

percaya diri dalam pemecahan masalah.

Karena kemampuan siswa sangat erat kaitannya dengan perolehan hasil belajar, maka

bila berhadapan dengan hasil belajar sejumlah siswa yang tidak dipilih secara khusus

berdasarkan kecerdasannya, maka di antara mereka pasti terdapat siswa yang pandai, sedang

dan lemah. Peneliti ingin menggambarkan kemampuan siswa yang berkemampuan

matematika tinggi, sedang dan rendah. Bagaimana profil karakter siswa berdasarkan

kemampuan matematika melalui pendidikan karakter ?.

Kemampuan-kemampuan siswa tersebut tidak dapat digambarkan secara jelas karena

proses berpikir siswa adalah sesuatu yang kasat mata. Seorang guru tidak dapat melihat

langsung kemampuan matematika siswa melalui proses berpikir yang sedang terjadi pada

seorang siswa saat dihadapkan pada sejumlah pertanyaan, tetapi dapat mengetahui itu dari

kualitas respons-respons yang diberikan, termasuk kemampuan siswa dalam merespons soal

matematika.

B. Karakter Siswa

Secara umum karakter dikaitkan dengan sifat khas atau istimewa atau ketaatan

moral, atau pola tingkah laku seseorang. Karakter baik dimanifestasikan dalam kebiasaan

8

Page 9: 82241066 Laporan Penelitian Kualitatif Pendidikan Karakter

baik di kehidupan sehari-hari : pikiran baik, hati baik, dan tingkah laku baik. Berkarakter baik

berarti mengetahui yang baik, mencintai kebaikan, dan melakukan yang baik.

Karakter bersifat memancar dari dalam ke luar (inside-out). Artinya, kebiasaan

baik tersebut dilakukan bukan atas permintaan atau tekanan dari orang lain melainkan atas

kesadaran dan kemauan sendiri.

Telaah mengenai karakter hampir selalu dikaitkan dengan konsep kebajikan.

Kebajikan adalah karakteristik utama pada manusia dan masyarakat yang sangat dihargai

oleh para filsuf dan rohaniawan dari berbagai agama. Konsep tentang kebajikan dan karakter

bisa ditemukan dalam berbagai budaya dan agama di dunia. Ada berbagai klasifikasi

mengenai karakter yang dituntut pada mata pelajaran matematika jenjang SD, yaitu

1. Teliti : Bekerja secara teratur, rinci ,tertib , cermat, rapi serta selalu mengecek ulang segala pekerjaan yang telah dilakukan.

2. Kreatif : memikirkan cara baru dan produktif dalam mengkonsepsikan dan melakukan

sesuatu; termasuk di dalamnya, namun tak terbatas hanya pada, prestasi artistik.

3. Pandang menyerah : Terus mencoba , berusaha dengan gigih dalam mempertahankan

pendapat yang berkaitan dengan sesuatu.

4. Rasa ingin tahu : minat mencari kebaruan, keterbukaan terhadap pengalaman baru;

menaruh perhatian pada hal-hal atau pengalaman baru; melihat berbagai hal atau topik

sebagai hal-hal menarik; menjelajah dan berusaha menemukan sesuatu.

C. Pendidikan Karakter

Pengalaman sejarah bangsa Indonesia sendiri menunjukkan bahwa kemerdekaan

Indonesia tercapai karena pejuang kemerdekaan berhasil melakukan pendidikan yang bisa

membangkitkan kualitas mental yang sangat baik pada bangsa kita yang dinamakan

karakter, seperti kepercayaan diri, kegigihan, keberanian, kerelaan berkorban, dan rasa

persatuan dalam kebinekaan. Kesejahteraan suatu bangsa di tentukan oleh karakter warga

negaranya. (Tim Pakar Pendidikan Jati Diri Bangsa, 2011: 24).

Prof . Suyanto Ph.D dalam “Urgensi Pendidikan Karakter “ menyatakan bahwa

Pendidikan karakter adalah pendidikan budi pekerti plus, yaitu yang melibatkan aspek

pengetahuan (cognitive), perasaan (feeling), dan tindakan (action). Dengan pendidikan

karakter yang diterapkan secara sistematis dan berkelanjutan, seorang anak akan menjadi

cerdas emosinya. Kecerdasan emosi ini adalah bekal penting dalam mempersiapkan anak

menyongsong masa depan, karena seseorang akan lebih mudah dan berhasil menghadapi

segala macam tantangan kehidupan, termasuk tantangan untuk berhasil secara akademis.

9

Page 10: 82241066 Laporan Penelitian Kualitatif Pendidikan Karakter

Proses pengembangan nilai-nilai yang menjadi landasan dari karakter itu dilakukan

melalui berbagai mata pelajaran yang ada dalam kurikulum. Dengan terobosan kurikulum

yang demikian, nilai dan karakter yang dikembangkan pada diri peserta didik akan sangat

kokoh dan memiliki dampak nyata dalam kehidupan diri, masyarakat, bangsa, dan bahkan

umat manusia.

D. Kemampuan Matematika Siswa

Katagori kemampuan siswa sangat erat kaitannya dengan perolehan hasil belajar. Bila

dihadapkan dengan sejumlah siswa maka diantara mereka terdapat siswa yang pandai,

sedang dan lemah, dimana sebagian besar mereka memiliki intelegensi sedang – sedang

saja (normal). Dengan demikian dari sekelompok siswa tersebut, sejumlah siswa berbakat

yang ada berada di atas kelompok sedang yang jumlahnya sama dengan siswa yang tidak

berbakat yang ada di bawah kelompok sedang.

Dengan mengunakan nilai rata-rata hasil belajar siswa , guru dapat mengetahui tingkat

kemampuan matematika siswa. Informasi yang diperoleh dapat dijadikan acuan untuk

memperbaiki strategi belajar mengajar yang dilakukan seorang guru.

Pengaruh hipotetik dapat diduga. Apabila guru berhasil menciptakan suasana dan

proses pembelajaran melalui pendidikan karakter yang mengembirakan dan memotivasi

siswa, semangat belajar siswa akan naik. Kondisi ini tentunya akan meningkatkan

kemampuan siswa sehingga siswa berpeluang untuk mencapai prestasi akademik yang

lebih tinggi daripada sebelumnya ketika mereka tidak teliti, tidak kreatif, cepat putus asa

dan kurangnya rasa ingin tahu.

10

Page 11: 82241066 Laporan Penelitian Kualitatif Pendidikan Karakter

BAB III

METODE PENELITIAN

Pada bab ini diuraikan metode yang digunakan dalam penelitian ini. Pembahasannya

meliputi jenis penelitian, subjek penelitian, prosedur pengumpulan data, proses

pengembangan instrumen pendukung dan prosedur analisis data.

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan KARAKTER SISWA KELAS II SDN

PATI LOR 02 DENGAN KEMAMPUAN MATEMATIKA MELALUI PENDIDIKAN

KARAKTER dilihat dari kemampuan matematikanya melalui pendidikan karakter. Siswa

tersebut digolongkan menurut kemampuan matematika tinggi, sedang dan rendah

kemudian diberi kuesioner tentang nilai-nilai karekter yang dituntut untuk pelajaran

matematika jenjang SD dan dianalisis secara mendalam dengan mengunakan peta nilai

pendidikan karakter yang meliputi nilai: teliti, kreatif, pantang menyerah dan rasa ingin

tahu. Hasil kuesioner untuk masing-masing kemampuan matematika siswa dikatagorikan

menjadi: Belum Tampak (BT), Mulai Tampak (MT), Mulai Berkembang (MB) dan

Membudaya (MK).

Oleh karena itu, penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian kualitatif yang

bersifat eksploratif karena dalam menentukan KARAKTER SISWA KELAS II SDN

PATI LOR 02 DENGAN KEMAMPUAN MATEMATIKA MELALUI PENDIDIKAN

KARAKTER ini berlatar alamiah dengan instrumen utama peneliti sendiri dengan

menggali data sebanyak-banyaknya dari tiap subyek yang terpilih.

B. Subyek Penelitian

Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas II yang berkemampuan matematika

tinggi, sedang dan rendah yang telah mempelajari kompetensi dasar – kompetensi dasar

pada semester 1. Siswa kelas II dipilih sebagai subyek, karena siswa kelas II telah

memiliki kemampuan matematika awal yang cukup memadai. Dalam penelitian ini,

peneliti mengelompokkan subyek berdasarkan kemampuan matematika, sehingga hasil

penelitian ini dapat menggambarkan karakter siswa.

Teknik pemilihan subyek dilakukan dengan melihat kemampuan matematika

berdasarkan rata-rata nilai hasil belajar siswa. Subyek yang berkemampuan matematika

Tinggi (T) adalah siswa memiliki rata-rata nilai hasil belajar matematika siswa lebih dari

11

Page 12: 82241066 Laporan Penelitian Kualitatif Pendidikan Karakter

sama dengan 80. Subyek yang berkemampuan matematika Sedang (S) adalah siswa

memiliki rata-rata nilai hasil belajar matematika siswa lebih dari sama dengan 6,5 dan

kurang dari 80. Subyek yang berkemampuan matematika Rendah (R) adalah siswa yang

memiliki rata-rata nilai hasil belajar matematika siswa kurang dari 6,5.

Pemilihan subyek dalam penelitian ini dilakukan dua tahap yaitu berdasarkan rata-rata

nilai hasil belajar matematika pada semester 1 tahun pelajaran 2011/2012 dan berdasarkan

pada nilai yang mendekati pada rata-rata nilai kelompok. Dari 55 siswa kelas II, dilakukan

pemilihan calon subyek tanpa melihat siswa secara pribadi (subyktif) tetapi murni

berdasarkan kelompok kemampuan matematika. Pada tahap ini siswa dikelompokkan

menjadi tiga kelompok yaitu yang berkemampuan matematika Tinggi, Sedang dan

Rendah. Diperoleh 7 siswa kelompok kemampuan tingggi (T) dengan nilai rata-rata

kelompok 83, 18 siswa kelompok kemampuan Sedang (S) dengan nilai rata-rata kelompok

69, dan 30 siswa kelompok kemampuan Rendah (R) dengan nilai rata-rata kelompok 51.

Alur pemilihan subyek penelitian dapat dilihat pada diagram berikut :

12

Mulai

Pilih Siswa Sesuai Dengan Batasan Subyek Penelitian

Penetapan kelompok kemampuan matematika siswa

Berhenti

Penetapan Satu siswa Wakil untuk setiap kelompok kemampuan matematika

Page 13: 82241066 Laporan Penelitian Kualitatif Pendidikan Karakter

C. Prosedur Pengumpulan Data

Pengumpulan data adalah salah satu langkah utama dalam penelitian karena tujuan

utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Tanpa pengumpulan data peneliti tidak

akan mendapatkan data yang memenuhi standar data yang ditetapkan. Pengumpulan data

dalam penelitian ini menggunakan setting alamiah. Jenis sumber data primer yaitu data

langsung dari sumber data dan data sekunder yaitu data diperoleh dari dokumentasi.

Pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan mengunakan beberapa metode,

yakni metode dokumentasi dan metode kuesioner.

1. Metode dokumentasi

Metode dokumentasi digunakan untuk memperoleh daftar nama siswa kelas II dan rata-

rata nilai hasil belajar matematika selama satu semester, digunakan untuk menggolongkan

subyek penelitian. Tujuan peneliti mengambil data melalui dokumen-dokumen tersebut,

peneliti ingin mendapatkan data mengenai kemampuan matematika siswa.

2. Metode Kuesioner

Metode kuesioner digunakan untuk mengetahui karakter siswa berkenaan dengan nilai

pendidikan budaya dan karakter bangsa berdasarkan mata pelajaran matematika untuk jenjang

SD ada empat tata nilai yaitu teliti, kreatif, pantang menyerah dan rasa ingin tahu. Kuesioner

dilakukan secara individu. Dari hasil kuesioner berdasarkan kelompok siswa berkemampuan

matematika Tinggi, Sedang dan Rendah akan dikategorikan karakter siswa dalam katagori

Belum Terlihat (BT):1-2, Mulai terlihat (MT): 3, Mulai Berkembang (MB): 4 dan Membudaya

(MK): 5.

D. Prosedur Pengembangan Instrumen Peneliti

Intrumen penelitian ini adalah peneliti sendiri yang didukung paket nilai hasil belajar

matematika siswa, paket kuesioner yang berkenaan dengan karakter siswa. Paket nilai hasil

belajar matematika siswa terdiri dari nilai hasil belajar matematika siswa selama satu

semester. Paket kuesioner yang berkenaan dengan karakter siswa yang terdiri dari karekter

teliti, kreatif, pantang menyerah dan rasa ingin tahu.

13

Page 14: 82241066 Laporan Penelitian Kualitatif Pendidikan Karakter

E. Prosedur Analisis Data

Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh

dari penyebaran kuesioner, catatan lapangan, dan dokumentasi, dengan cara

mengorganisasikan data ke dalam kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan

sintesis, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan

membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain.

(Sugiyono,2010:89)

Sebelum data dianalisis, data perlu diperiksa keabsahannya, salah satu teknik yang

digunakan adalah triangulasi data. Triangulasi data adalah teknik pemeriksaan keabsahan data

yang memanfaatkan sesuatu lain dari luar data untuk keperluan pengecekan atau pembanding

terhadap data itu.

Dalam penelitian ini digunakan triangulasi sumber berarti, untuk mendapatkan data dari

sumber yang berbeda-beda dengan teknik yang sama. (Sugiyono,2010:85). Alasannya karena

peneliti ingin membandingkan data penemuan dengan beberapa teknik pengumpulan data dan

membandingkan dua sumber dalam satu kelompok dengan metode yang sama.

Data kuantitatif , yang diperoleh dari dokumentasi nilai hasil belajar matematika siswa,

dianalisis berdasarkan kemampuan matematika siswa. Sedangkan data kualitatif, berupa

pemberian kuesioner karakter siswa, dianalisis dengan analisis deskriptif, karena dalam

penelitian ini akan didapat data karakter siswa menurut kelompok kemampuan matematika

siswa.

F. Pengujian Kredibilitas Data

Dalam penelitian ini pengujian kredibitas data penelitian dilakukan dengan cara :

1. Meningkatkan ketekunan

Meningkatkan ketekunan berarti melakukan pengamatan secara lebih cermat dan

berkesinambungan. Dengan cara tersebut maka kepastian data dan urutan peristiwa akan

dapat direkam secara pasti dan sistematis.

Pengujian kredibilitas dengan meningkatkan ketekunan ini dilakukan dengan cara

peneliti membaca seluruh cacatan hasil penelitian secara cermat, sehingga dapat diketahui

kesalahan dan kekurangannya. Demikian juga dengan meningkatkan ketekunan maka,

peneliti dapat memberikan deskripsi data yang akurat dan sistematis tentang apa yang

diamati.

14

Page 15: 82241066 Laporan Penelitian Kualitatif Pendidikan Karakter

Sebagai bekal peneliti untuk meningkatkan ketekunan adalah dengan cara membaca

berbagai referensi buku maupun hasil penelitian atau dokumentasi-dokumentasi yang

terkait dengan temuan yang diteliti. Dengan membaca ini maka wawasan oeneliti akan

semakin luas dan tajam, sehingga dapat digunakan untuk memeriksa data yang ditemukan

itu benar/dipercaya atau tidak.

2. Triangulasi

Triangulasi yang digunakan dalam pengumpulan data adalah triangulasi waktu. Hal ini

dikarenakan waktu pengumpulan data tersebut tidaksama disesuaikan dengan jadwal

pertemuan dalam KBM.

3. Diskusi teman sejawat

Diskusi teman sejawat dilakukan dengan mendiskusikan hasil penelitian yang masih

bersifat sementara kepada teman-teman mahasiswa S1. Melalui diskusi ini banyak

pertanyaan dan saran. Pertanyaan yang berkenaan dengan data yang belum bisa terjawab,

maka peneliti kembali ke lapangan untuk mencarikan jawabannya. Dengan demikian data

menjadi semakin lengkap.

15

Page 16: 82241066 Laporan Penelitian Kualitatif Pendidikan Karakter

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. ANALISIS HASIL PENELITIAN

1. ANALISIS KARAKTER SISWA KEMAMPUAN TINGGI (KMT)

Siswa KMT ini mempunyai nilai rata-rata matematika 84 dan nomor responden

24. Sedangkan hasil pengisian kuesionernya adalah sbb:

+

16

Page 17: 82241066 Laporan Penelitian Kualitatif Pendidikan Karakter

Berdasarkan jawaban respon yang diberikan siswa KMT di atas level kreatif nya

dalam taraf sedang mendekati nilai tiga karena ia memilih posisi netral serta tingkat

penerapannya ke aspek kehidupan relatif kecil.Untuk respon rasa ingin tahu sangat tinggi

mendekati angka lima artinya sudah menjadi kebiasaan dan budayanya. Sedangkan

semangat pantang menyerahnya mulai berkembang menjadi karakternya.

Kesimpulan karakter siswa KMT ini untuk nilai kreatif adalah dalam level Mulai

tampak (MT), nilai rasa ingin tahu dalam level Sudah Membudaya(MK) (, nilai teliti

dalam level Mulai Berkembang(MB), dan nilai pantang menyerah dalam level Mulai

Berkembang(MB)

2. ANALISIS KARAKTER SISWA KEMAMPUAN SEDANG (KMS)

Siswa KMS ini mempunyai nilai rata-rata matematika 69 dan nomor responden

5. Sedangkan hasil pengisian kuesionernya adalah sbb:

17

Page 18: 82241066 Laporan Penelitian Kualitatif Pendidikan Karakter

Berdasarkan jawaban respon yang diberikan siswa KMS di atas level kreatif nya

dalam taraf mendekati tinggi mendekati nilai empat karena ia memilih posisi setuju serta

tingkat penerapannya ke aspek kehidupan relatif bagus (1).Untuk respon rasa ingin tahu

menekati tinggi mendekati angka empat artinya mulai menjadi kebiasaan dan budayanya

dan nilai telitiya 4 atinya mulai menjadi kebiasaan. Sedangkan semangat pantang

menyerahnya mulai berkembang menjadi karakternya.

Kesimpulan karakter siswa KMS ini untuk nilai kreatif adalah dalam level Mulai

Berkembang (MB), nilai rasa ingin tahu dalam level Mulai Berkembang (MB) , nilai

teliti dalam level Mulai Berkembang(MB), dan nilai pantang menyerah dalam level

Mulai Berkembang(MB)

18

Page 19: 82241066 Laporan Penelitian Kualitatif Pendidikan Karakter

3. ANALISIS KARAKTER SISWA KEMAMPUAN RENDAH (KMR)

Siswa KMR ini mempunyai nilai rata-rata matematika 52 dan nomor responden

11. Sedangkan hasil pengisian kuesionernya adalah sbb:

19

Page 20: 82241066 Laporan Penelitian Kualitatif Pendidikan Karakter

Berdasarkan jawaban respon yang diberikan siswa KMR di atas level kreatif nya

dalam taraf kurang mendekati nilai dua serta tingkat penerapannya ke aspek kehidupan

relatif tidak ada.Untuk respon rasa ingin tahu sangat tinggi mendekati angka tiga artinya

mulai terlihat menjadi kebiasaan dan budayanya dan nilai telitinya tiga berarti mulai

terlihat. Sedangkan semangat pantang menyerahnya mulai berkembang menjadi

karakternya.

Kesimpulan karakter siswa KMR ini untuk nilai kreatif adalah dalam level Mulai

Terlihat (MT), nilai rasa ingin tahu dalam level Mulai Terlihat(MT) , nilai teliti dalam

level Mulai Terlihat(MT), dan nilai pantang menyerah dalam level Mulai

Berkembang(MB)

B. PEMBAHASAN

1. Profil Karakter Siswa

Profil karakter siswa adalah suatu deskripsi verbal dan visual dengan grafik atau

diagram yang menggambarkan karakter siswa yaitu watak, tabiat, akhlak, atau

kepribadian seseorang yang terbentuk dari hasil internalisasi berbagai kebajikan (virtues)

yang diyakini dan digunakan sebagai landasan untuk cara pandang, berpikir, bersikap, dan

bertindak. Pada pembelajaran matematika tingkat SD karakter yang dituntut adalah

1.teliti,

2.kreatif,

3.pantang menyerah dan

4.rasa ingin tahu.

Penilaian yang dilakukan adalah mengunakan katagori belum tampak (BT), mulai

tampak(MT), mulai berkembang(MB) dan membudaya (MK).

2. Kemampuan Matematika

Katagori kemampuan siswa sangat erat kaitannya dengan perolehan hasil belajar. Bila

dihadapkan dengan sejumlah siswa maka diantara mereka terdapat siswa yang pandai,

sedang dan lemah, dimana sebagian besar mereka memiliki intelegensi sedang – sedang

saja (normal). Dengan demikian dari sekelompok siswa tersebut, sejumlah siswa berbakat

yang ada berada di atas kelompok sedang yang jumlahnya sama dengan siswa yang tidak

berbakat yang ada di bawah kelompok sedang.

Dengan mengunakan nilai rata-rata hasil belajar siswa , guru dapat mengetahui tingkat

kemampuan matematika siswa. Informasi yang diperoleh dapat dijadikan acuan untuk

memperbaiki strategi belajar mengajar yang dilakukan seorang guru.

20

Page 21: 82241066 Laporan Penelitian Kualitatif Pendidikan Karakter

Penilaian terhadap hasil belajar siswa dapat berfungsi meningkatkan kegiatan belajar

sehingga dapat diharapkan memperbaiki hasil belajar. Disamping itu, penilaian juga

mengacu ke proses belajarnya. Yang dinilai dalam proses belajar itu adalah bagaimana

berpikir langkah-langkah berpikir siswa dalam menyelesaikan masalah matematika.

Apabila langkah berpikirnya dalam menyelesaikan masalah benar, menunjukkan proses

belajarnya benar. Dengan demikian, apabila hasil penilaian menunjukkan proses belajar

baik, maka hasil belajarnya pun, walaupun, misalnya pada langkah terakhir dalam

menyelesaikan masalah hasil akhirnya salah.

3. Hubungan antara karakter siswa dengan kemampuan matematika

Apabila guru berhasil menciptakan suasana dan proses pembelajaran melalui

pendidikan karakter yang mengembirakan dan memotivasi siswa, semangat belajar siswa

akan naik. Kondisi ini tentunya akan meningkatkan kemampuan siswa sehingga siswa

berpeluang untuk mencapai prestasi akademik yang lebih tinggi daripada sebelumnya

ketika mereka tidak teliti, tidak kreatif, cepat putus asa dan kurangnya rasa ingin tahu.

21

Page 22: 82241066 Laporan Penelitian Kualitatif Pendidikan Karakter

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil analisis kualitatif berdasarkan kemampuan matematika melalui

pendidikan karakter maka KARAKTER SISWA KELAS II SDN PATI LOR 02 DENGAN

KEMAMPUAN MATEMATIKA MELALUI PENDIDIKAN KARAKTER dapat

disimpulkan bahwa profil karakter berada dalam rentang level mulai tampak, mulai

berkembang dan sudah membudaya.

Adapun profil karakter berdasarkan tingkat kemampuan matematikanya adalah sbb:

1) KARAKTER SISWA KELAS II SDN PATI LOR 02 DENGAN KEMAMPUAN

MATEMATIKA MELALUI PENDIDIKAN KARAKTER berdasarkan Kemampuan

Matematika Tinggi melalui pendidikan karakter (KMT).

Karakter siswa KMT ini untuk nilai Kreatif adalah dalam level Mulai tampak (MT),

nilai Rasa Ingin Tahu dalam level Sudah Membudaya(MK) , nilai Teliti dalam level

Mulai Berkembang(MB), dan nilai Pantang Menyerah dalam level Mulai

Berkembang(MB).

2) KARAKTER SISWA KELAS II SDN PATI LOR 02 DENGAN KEMAMPUAN

MATEMATIKA MELALUI PENDIDIKAN KARAKTER berdasarkan Kemampuan

Matematika Sedang melalui pendidikan karakter (KMS).

Karakter siswa KMS untuk nilai Kreatif adalah dalam level Mulai Berkembang

(MB), nilai Rasa Ingin Tahu dalam level Mulai Berkembang (MB) , nilai Teliti dalam

level Mulai Berkembang(MB), dan nilai Pantang Menyerah dalam level Mulai

Berkembang(MB)

22

Page 23: 82241066 Laporan Penelitian Kualitatif Pendidikan Karakter

3) KARAKTER SISWA KELAS II SDN PATI LOR 02 DENGAN KEMAMPUAN

MATEMATIKA MELALUI PENDIDIKAN KARAKTER berdasarkan Kemampuan

Matematika Rendah melalui pendidikan karakter (KMR).

Karakter siswa KMR untuk nilai Kreatif adalah dalam level Mulai Tampak (MT),

nilai Rasa Ingin Tahu dalam level Mulai Tampak(MT) , nilai Teliti dalam level Mulai

Tampak(MT), dan nilai Pantang Menyerah dalam level Mulai Berkembang(MB)

B. SARAN

Berdasarkan hasil penelitian ini, maka peneliti menyarankan sebagai berikut:

1) Menggunakan hasil penelitian ini untuk menambah pengetahuan guru mengenai profil

karakter siswa yang diajarnya.

2) Menggunakan hasil penelitian ini untuk mengembangkan rencara pelaksaaan

pembelajaran matematika yang berbasis pada pendidikan budaya dan karakter bangsa .

3) Menggunakan hasil penelitian ini untuk mengembangkan perangkat dan media

pembelajaran mata pelajaran matematika melalui pendidikan karakter .

4) Peneliti lain dapat menyempurnakan dengan penelitian serupa dengan memperhatikan

kelemahan-kelemahan penelitian ini.

23

Page 24: 82241066 Laporan Penelitian Kualitatif Pendidikan Karakter

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2007. Manajemen Penelitian. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Bungin, Burhan. 2009. Penelitian Kualitatif: Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Publik, dan Ilmu Sosial Lainnya. Jakarta: Kencana.

Bungin, Burhan. 2008. Analisis Data Penelitian Kualitatif: Pemahaman Filosofis dan Metodologis ke Arah Penguasaan Model Aplikasi. Jakarta: Rajawali Pers.

Hidayatullah, M.Furqon. 2010. Pendidikan Karakter: Membangun Peradaban Bangsa. Surakarta: Yuma Pustaka.

Moleong, Lexy. 2005. PMetodologi Penelitian Kualitatif (Edisi Revisi). Bandung: Percetakan Rosdakarya.

Mulyana, Yoyo dkk. 2011. Pendidikan Karakter Di Sekolah dari Gagasan ke Tindakan, Seri Pendidikan Karakter Yayasan Jati Diri Bangsa. Jakarta: Penerbit PT. Elex Media Komputindo.

Sugiyono. 2010. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Penerbit ALFABETA.

Sugiyono. 2008. Metode Penelitian kualitatif kuantitatif dan R&B. Bandung: Penerbit ALFABETA.

Widiyanto,Ibnu. 2008. Pointers Metodologi Penelitian. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

24