11

7. JURNAL - Ni Luh Laksmi Parashita OK

  • Upload
    others

  • View
    8

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: 7. JURNAL - Ni Luh Laksmi Parashita OK
Page 2: 7. JURNAL - Ni Luh Laksmi Parashita OK

DAFTAR ISI

Kontribusi Atraksi Wisata Arung Jeram Terhadap Masyarakat Lokal Di Desa Pekraman Kedewatan Kecamatan Ubud, Kabupaten Gianyar I Wayan Dedy Karnawan, Mr, I Gusti Agung Oka Mahagangga, Mr 1-6 Pengembangan Potensi Pantai Echo Beach Sebagai Daya Tarik Wisata Di Desa Canggu Kecamatan Kuta Utara I Putu Aditya Adi Guna Hanum, Mr, Ida Bagus Suryawan, Mr Perbandingan Perkembangan Pengelolaan Pantai Pandawa Sebagai Daya Tarik Wisata Di Desa Kutuh, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung Ni Kadek Dina Medinawati, Ms, Ida Bagus Suryawan, Mr 12-16 Strategi Pemasaran Usaha Art Shop Lokal Dalam Menghadapi Persaingan Global Di Lingkungan Batu Belig, Kelurahan Kerobokan Kelod, Kabupaten Badung Kadek Ayu Purnamasari, Ms, Made Sukana, Mr 17-20 Potensi Pura Desa Pura Puseh Desa Pakraman Batuan Sebagai Daya Tarik Wisata Di Kabupaten Gianyar Dwi Reni Mahaputri, Ms, I Putu Anom, Mr 21-27 Potensi The Ogoh-Ogoh Bali Collection Sebagai Atraksi Wisata Budaya Di Desa Mengwi Kabupaten Badung I Wayan Nanendra Dama Gunawan, Mr, I Made Bayu Ariwangsa, Mr 28-33 Perkembangan Desa Wisata Pangsan Sebagai Destinasi Pariwisata Di Kecamatan Petang Badung Ni Luh Laksmi Parashita, Ms, I Made Adikampana, Mr, 34-39 Manfaat Ekonomi Pengrajin Anyaman Di Kampung Arborek Kecamatan Meosmansar Kabupaten Raja Ampat Serita Victoriana Umalam, Ms, I Putu Anom, Mr 40-45 Peran Serta Masyarakat Lokal Dalam Pengelolaan Daya Tarik Wisata Pura Goa Giri Putri Nusa Penida Nyoman Andika Widiastra, Mr, I Made Adikampana, Mr Relasi Antara Investor Pariwisata Dengan Masyarakat Lokal Di Desa Pakraman Laplapan Desa Petulu Kecamatan Ubud

Page 3: 7. JURNAL - Ni Luh Laksmi Parashita OK

I Ketut Agus Gita Suprapta, Mr, I Gusti Agung Oka Mahagangga, Mr 51-55 Peranan Desa Adat Intaran Dalam Pengelolaan Pantai Mertasari Kecamatan Denpasar Selatan Ni Putu Ayu Anistya Dewi, Ms, I Putu Anom 56-60 Strategi Pengembangan Banjar Samu, Singapadu Kaler Sebagai Desa Wisata Di Kecamatan Sukawati, Kabupaten Gianyar I Made Suarditya, I Nyoman Sunarta 61-65 Identifikasi Potensi Wisata Di Kampung Nelayan Tradisional Desa Lamalera Edel Meriquin Dai Batafor, I Nyoman Sunarta 66-71 Dampak Sosial Ekonomi Pengelolaan Ekowisata Mangrove Kampoeng Kepiting Terhadap Nelayan Desa Tuban Kabupaten Badung I Gusti Made Intan Sanisca Wardani, I Putu Anom 72-77 Praktik Ekowisata Di Kampung Waerebo Kabupaten Manggarai, Provinsi Nusa Tenggara Timur Maria Ariyanti Pandung, I Nyoman Sukma Arida 78-83 Partisipasi Masyarakat Dalam Mengembangkan Subak Lodtunduh Sebagai Daya Tarik Wisata Di Desa Singakerta, Kecamatan Ubud, Gianyar Alif Rachman Nugraha, Ida Ayu Suryasih 84-90 Peran Aktor Eksternal Dalam Pengembangan Pariwisata Di Desa Wisata Samiran Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali Dewi Nurkhayani, I Made Adikampana 91-96 Partisipasi Masyarakat Lokal Dalam Pengelolaan Daya Tarik Wisata Pantai Pandawa Di Desa Adat Kutuh Kabupaten Badung Gusti Made Sugiwinata, Ida Bagus Suryawan 97-103 Strategi Pemasaran Pada Rafting Di Desa Kedewatan Kecamatan Ubud Dewa Pranata Ari Wibawa, Ida Bagus Suryawan 104-109

Page 4: 7. JURNAL - Ni Luh Laksmi Parashita OK

Identifikasi Kesesuaian Potensi Ekowisata Di Desa Jatiluwih Kecamatan Penebel Kabupaten Tabanan Dengan Prinsip Ekowisata I Made Anom Krisna Jaya, I Nyoman Sukma Arida 110-113 Persepsi Wisatawan Terhadap Museum Bali Sebagai Daya Tarik Wisata Budaya Ni Luh Yuning Wirayanthi, Ida Ayu Suryasih 114-118 Peran Serta Masyarakat Desa Adat Pakuseba Dalam Pengelolaan Daya Tarik Wisata Bali Taro Adventure Tours I Wayan Saskariana, I Made Bayu Ariwangsa 119-125 Strategi Pengembangan Daya Tarik Wisata Bukit Gundaling Di Kabupaten Karo Ruth Purnama Natalie Ginting, Ida Bagus Suryawan 126-129 Persepsi Wisatawan Nusantara Terhadap Penyelenggaraan Pesta Kesenian Bali Sebagai Daya Tarik Wisata I Wayan Rolly Yohan Kayansa, I Made Adikampana 130-136 Pengaruh Facebook Terhadap Keputusan Berkunjung Wisatawan Domestik Ke Pantai Pandawa, Bali Ngurah Putu Nova Merta Pranitya, Ida Bagus Suryawan 137-143 Pengembangan Pariwisata Berbasis Masyarakat Putu Wira Parama Suta, I Gusti Agung Oka Mahagangga 144-149 Potensi Eco-Cycling Ekowisata Subak Sembung, Di Desa Peguyangan, Kecamatan Denpasar Utara Debora Kristin, I Putu Anom 150-155 Persepsi Ekowisatawan Domestik Terhadap Prostitusi Di Bali Gilland Giovanni, I Nyoman Sukma Arida 155-159 Tinjauan Potensi Agrowisata Di Kawasan Bedugul Manatar Situmorang, Ida Bagus Suryawan 160-169

Page 5: 7. JURNAL - Ni Luh Laksmi Parashita OK

Daya Tarik Wisata Unggulan Di Daerah Transit Kota Pematangsiantar, Sumatera Utara Christiani Situmorang, Ida Bagus Suryawan 170-179

Page 6: 7. JURNAL - Ni Luh Laksmi Parashita OK

JurnalDestinasiPariwisata p-ISSN:2338-8811,e-ISSN:2548-8937Vol.5No1,2017

34

PerkembanganDesaWisataPangsanSebagaiDestinasiPariwisataDiKecamatanPetangBadungNiLuhLaksmiParashitaa,1,IMadeAdikampanaa,[email protected],[email protected],FakultasPariwisata,UniversitasUdayana,Jl.Dr.R.Goris,Denpasar,Bali80232Indonesia

AbstractThisreport,entitled"DevelopmentofPangsanVillageTourismasDestinationsinPetangDistrictofBadung

Regency"withthebackgroundofthe issuestatingthatthetouristvillageneardeath,or itcanbesaidasatouristvillagethatdidnotdevelop.Thisstudyaimstodeterminetheinvolvementofwhathasbeenmadepublicforfiveyearsafter the enactment of a tourist village and how the development of village tourismwith the involvement of thecommunityasthemanagerofthetouristvillagethroughanalysisoftheDestinationsLifecycleTheory.

Judging fromDestinationsLifecycle theory,PangsanVillageTourism stageofdevelopmentat the stageofInvolvement/participationisincreasingvisitorsencouragedlocalresidentsoffersexclusivelytoitsvisitors.Contactwithlocalpedudukremainhighandsomeofthembegantoadjusttheirsocialpatternstoaccommodatechangesineconomicconditionsduetothepresenceoftourists.Promotionoftouristdestinationsranginginitiated.Duringtheprocessofcollectingthedata,obtainedbythefindingsthattheinvolvementorparticipationinatouristvillageinthemanagementofmember services,guides, toprovide lodging for travelerswhenvisiting tourist village. Inaddition,peoplebegantoprovideotherfacilitiessuchastrekkingandcyclingfacilitiesaswellastheeffortsraftingpreparedbyoneofthepeople.Keywords:TourismVillage,Involvement,Development

I. PENDAHULUANPerkembangan pariwisata di KabupatenBadung yang mengarah pada kegiatanpariwisata massal/ mass tourism yang manapenyelenggaraannya melibatkan wisatawandengan kapasitas yang besar atauberombongan. Mass tourism di Badungcenderung terlihat di daerah Badung selatansepertiSeminyak,Kuta,Jimbaran,danNusaDuadengan kepadatan kedatangan wisatawansetiap harinya. Hal tersebut dipengaruhi olehsemakin berkembangnya penawaran wisatayangditawarkandengan fasilitas yang lengkapsehinggadapatmenarikkedatanganwisatawanke suatu daerah serta didukung oleh adanyatravel agent dengan menawarkat paket touryang lebih memprioritaskan ke destinasi diBadung selatan yang semakin padat. Kegiatanalternative tourism dikembangkan untuk dapatmemberikan manfaat pada masyarakat yangmemiliki potensi di masing-masing daerahmelalui partisipasi dalam penyelenggaraankegiatan pariwisata. Salah satu kegiatanalternativetourism yangsedangdikembangkanolehpemerintahyaitudesawisata.Desawisatasebagai wilayah pelestarian alam lingkunganekosistem serta simpul budaya tradisionalmasyarakat dengan tidak menghambatperkembangan warganya untuk meningkatkankesejahteraan hidupnya melalui usaha. Suatudesa wisata harus terus dan secara kreatif

mengembangkan identitas atau ciri khasdaerah.BerdasarkanPeraturanBupatiBadungNomor47Tahun2010TentangPenetapanDesaWisatadi Kabupaten menetapkan 11 kawasan desawisata, diantaranya Desa Petang, Desa Pelaga,Desa Pangsan, Desa Belok, Desa Carangsari,Desa Bongkasa, Desa Sangeh, Desa Mengwi,DesaBaha,DesaKapal,danDesaMunggu. Dari beberapa desa ditetapkan sebagai desawisata di Kabupaten Badung, salah satunyayaitu Desa Wisata Pangsan. Desa WisataPangsan telah dikelola olehmasyarakat lokal,namun Desa Wisata Pangsan sangat sepipengunjung setelah ditetapkan sebagai DesaWisata oleh Pemerintah Kabupaten Badung,sehinggamuncul sebuah isu yangmengatakanbahwaDesaWisata Pangsanmerupakan “DesaWisata Mati Suri” (Denpost News, 2013).Adanya isu tersebut disebabkan karenapertumbuhan kunjungan yang lambanpertahunnya. Oleh karena itu, perlu adanyapenelitian untuk mengetahui perkembanganDesa Wisata Pangsan sebagai salah satu desawisata di Kecamatan Petang yangpengelolaannya secara langsung olehmasyarakat serta dapat mengetahuiketerlibatanataupartisipasiapasajayangtelahdilakukan masyarakat untuk dapatmendatangkan wisatawan ke daerah tempattinggal mereka. Dari uraian latar belakang

Page 7: 7. JURNAL - Ni Luh Laksmi Parashita OK

JurnalDestinasiPariwisata p-ISSN:2338-8811,e-ISSN:2548-8937Vol.5No1,2017

35

diatas dapat dirumuskan rumusan masalahyaitu, bagaimana perkembangan Desa WisataPangsan dengan adanya partisipasi olehmasyarakat lokal yang bertujuan untukmengetahui perkembangan Desa WisataPangsan dengan adanya partisipasi olehmasyarakat lokal setalah ditetapkan sebagaisalahsatudesawisatadiKabupatebBadung.II. TINJAUANPUSTAKA1. KonsepDesaWisata

Desa Wisata merupakan suatu bentukintegrasi antara interaksi, akomodasi, danfasilitas pendukung yang disajikan dalamstruktur kehidupan masyarakat yang menyatudengan tata cara dan tradisi yang berlaku,(Nuryanti,Wiedu1993).2. Teori Siklus Hidup Destinasi (Destination

LifecycleModel)Menurut Richardson dan Fluker,2004

siklus hidup destinasi (Destination LifecycleModel) merupakan model yang menjadi cirikhas setiap tahapdalam siklushidupdestinasi(daerah tujuan dan daerah resor) terdiri daripengenalan, pertumbuhan, kedewasaan, danpenurunan dan / atau peremajaan. Tujuantersebut ialah mengetahui evolusi atauperubahan dari produk dan destinasipariwisata. Salah satu model siklus hidupdestinasidariButleryaitu:1. Exploration/EksplorasiKunjunganterbatasdansporadicdariorangyang ingin berpetualang. Terjadi kontakyang intensif dengan penduduk lokal danmenggunakan fasilitas yang dimilikipenduduk dengan dampak social danekonomiyangsangatkecil.2. Involvement/KeterlibatanMeningkatnyapengunjung yangmendorongpenduduklokalmenawarkanfasilitassecaraekslusif kepada pengujung. Kontak denganpenduduk lokal tetap tinggi dan beberapadari mereka mulai menyesuaikan polasosialnyauntukmengakomodasi perubahankondisi ekonomi akibat keberadaanwisatawan. Promosi destinasi wisata mulaidiinisiasi.3. Development/PengembanganInvestor luar mulai tertarik untukmenanamkan modalnya guna membangunberbagai fasilitas pariwisata di destinasitersebut seiring dengan berkembangnyapemasaran destinasi. Aksesibilitas

mengalami perbaikan, advertising semakinintensifdanfasilitaslokalmulaidiisidenganfasilitas modern dan terbaru. Hasilnyaadalah menurunnya partisipasi dan kontorloleh penduduk lokal. Atraksi buatan mulaimuncul, khusus diperuntukan untukwisatawan.Tenagakerjadanfasilitasimportmulai dibutuhkan untuk mengantisipasipertumbuhanpariwisatayangbegitucepat.4. Consolidation/Konsolidasi/PenguatanPorsi terbesar dari ekonomi lokalberhubungan dan bersumber daripariwisata. Level kunjungan tetapmeningkat namun dengan rata-ratakenaikan yang semakin menurun. Usahapemasaran semakin diperluas untukmenarik wisatawan yang bertempat tinggalsemakin jauh dari sebelumnya. Fasilitasyang sudah tua sekarang menjadiketinggalanzamandankurangdiminati.5. Stagnation/StagnasiKapasitas maksimal dari factor penunjangtelah mencapai batas maksimum atauterlampaui,menyebabkanmasalahekonomi,social, dan lingkungan. Jumlah puncakkunjungan wisata tercapai. Atraksi buatanmenggantikan atraksi alam dan budaya,sertadestinasitidaklagidianggapmenarik.6. Post-Stagnation/PascaStagnasiDecline/ Menurun ialahWisatawan tertarikdengan destinasi lain yang baru. Fasilitaspariwisata digantikan oleh fasilitas nonpariwisata. Atraksi wisatamenjadi semakinkurang menarik dan fasilitas pariwisatamenjadi kurang bermanfaat. Keterlibatanmasyarakat lokal mungkin meningkatseiringpenurunanharga fasilitaspariwisatadan penurunan pasar wisatawan. Daerahdestinasi menjadi terdegradasi kualitasnya,kumuh, dan fasilitasnya tidak berfungsisebagaimana mestinya sebagai penunjangaktivitaspariwisata.Sedangkan Rejuvenation/ Peremanjaan

ialah terjadinya perubahan dramatis dalampenggunaan dan pemanfaatan sumber dayapariwisata. Terjadi penciptaan seperangkatatraksi wisata artificial baru atau penggunaansumber daya alam yang tidak tereksploitasisebelumnya.III. METODEPENELITIAN

PenelitianiniberlokasidiDesaPangsan,Kecamtan Petang, Kabupaten Badung. Adapun

Page 8: 7. JURNAL - Ni Luh Laksmi Parashita OK

JurnalDestinasiPariwisata p-ISSN:2338-8811,e-ISSN:2548-8937Vol.5No1,2017

36

jenis data yang digunakan yaitu data kualitatifberupa gambaran umum desa serta informasiterkait perkembangan desa wisata, sednagkandata kuantitatif berupa jumlah kunjunganmaupunakomodasiyangtersedia.

Sumber data yang digunakan adalahsumberdataprimerdandatasekunder.Sumberdata primer yaitu yang bersumber langsungdari informan. Sedangkan data sekunder yaituyangbersumberdaripihaklainataubukandarisumber pertama yang berkaitan denganpenelitianini.

Teknik pengumpulan data dalampenelitian ini yaitu dengan terjun langsung kelokasi penelitian dengan mengamati potensidesa wisata, kunjungan wisatawan, dan peranserta dari masyarakat Desa Pangsan dalampengelolaan Desa Wisata Pangsan. Data yangdiperoleh melalui observasi, wawancaramendalam, studi kepustakaan, studidokumentasi dan angket dianalisis secaradeskriptifkualitatif(Sugiyono,2014).

Penentuan informan dilakukan dengancara purposive sampling. Penelitian inimenggunakanmetodedeskriptifkualitatifyangyang merupakan data yang disusun secarasistematis terkait perkembangan Desa WisataPangsan melalui teori analisis setelah adanyapenetapansebagaidesawisataolehpemerintahKabupatenBadung.IV.HASILDANPEMBAHASANDesa Wisata merupakan suatu bentuk

integrasi antara interaksi, akomodasi, danfasilitas pendukung yang disajikan dalamstruktur kehidupan masyarakat yang menyatudengan tata cara dan tradisi yang berlaku.TerlihatpadaDesaPangsanyangtelahmemilikistruktur kehidupan yangmenyatu yang diaturdalam suatu awig-awig desa dan beberapatradisi unik sesuai dengan ciri khas desa yangsebagian besar merupakan area pertanian.Selain itu, Desa Pangsan memiliki akomodasiseperti adanya home stay dan tempat makanyang masih standar, serta fasilitas pendukungseperti parkir yang khusus disediakan untukwisatawan berkunjung dan tiga toilet umumuntukwisatawannantinya.Tahap Perkembangan desa wisata Pangsan

dilihat dari hasil penelitian yang dilakukandengan analisa Teori Siklus Hidup Destinasi(DestinationLifecycleModel)beradapadatahapInvolvement/keterlibatan yakni meningkatnya

pengunjung yang mendorong penduduk lokalmenawarkan fasilitas secara ekslusif kepadapengunjung. Kontak dengan penduduk lokaltetap tinggi dan beberapa dari mereka mulaimenyesuaikan pola sosialnya untukmengakomodasi perubahan kondisi ekonomiakibat keberadaan wisatawan. Promosidestinasiwisatamulaidiinisiasi.

Desa Wisata Pangsan tergolong ke dalamtahap Involvement/ Keterlibatan yangmerupakan tahap-tahap awal dalamperkembangan suatu destinasi wisata yangtelah melewati tahap Exploration/Eksplorasiyangmerupakantahappertama.

Beberapa hal yang menyatakan tahapperkembangan Desa Wisata Pangsan beradapadatahapInvolvement/Keterlibatanyaitu:

1. TingkatKunjunganSetelah lima tahun penetapan

Desa Pangsan sebagai desa wisata diKabupaten Badung, Desa WisataPangsan memeperoleh kunjunganwisatawan dengan adanya beberapaatraksi yang ditampilkan kepadawisatawan.

Tabel4.1:JumlahKunjunganWisatawan

Sumber:DataBasePengelola/Pokdarwis

Dilihat dari table 4.1, bahwa adanyakunjungan pertahun yang cukup meningkatdari tahun 2010 hingga 2014. Dari jumlahkunjungan tersebut dapat dikatakan cukupkecil dibandingkan dengan beberapa destinasilainnyadiKabupatenBadung,sehinggaterlihatDesa Wisata Pangsan berada pada tahappertama yaitu exploration yaitu adanyakunjungan yang masih terbatasa atau cukupkecil.

2. FasilitasBerbagai usaha-usaha

kepariwisataan yang menunjangkeberadaan DesaWisata seperti UsahaPenginapan yang sudah tersediapenginapanatauhomestayyangberada

Page 9: 7. JURNAL - Ni Luh Laksmi Parashita OK

JurnalDestinasiPariwisata p-ISSN:2338-8811,e-ISSN:2548-8937Vol.5No1,2017

37

di rumah warga yang pemiliknya Bp.Nyoman Kitha memiliki tujuh kamaryang bernama Pondok WisataCampuhan Hilltop Bungalow dan Bp.Wartana yang sedang prosespenggarapanpenginapan tersebut.Dariadanya usaha pariwisata yang munculsebagaiakomodasi,terlihatbahwaDesaWisata Pangsan telah berada padaposisi involvementyaitudenganadanyakunjungan, mendorong masyarakatlokaluntukmembuatataumenawarkanfasilitas yang ada seperti akomodasitersebut.

3. AtraksiPotensi alam yang secara alami

dikembangkan untuk menarikkunjungan wisatatawan seperti adanyasungai disekitar desa yangdimanfaatkan untuk kegiatan raftingdankeindahanalamDesaPangsanyangdapat menghasilkan beraneka ragamtanamanyangbergunabagimasyarakatsendiri.

Selain itu beberapa tradisi yangunik terdapat di Desa Wisata PangsansepertiTradisiLampatyangmerupakantradisidesaPangsanyangdilaksanakanpada hari Purnama (satu bulan sekali)diPuraPenataranAgungDesaPangsan.Tradisi ini dilakukan oleh anak-anakremaja di desa (sekaa truna truni)dengan berkeliling desa untukmencariatau memetik hasil kebun sebanyak 7macamtanpaadalaranganolehpemilikkebunketikamemetik.TradisiNgendaryangmerupakantradisibagianak-anakusia5-12tahundenganmembuatbuburdiPurayangnantinyadibagikankepadapenduduk desa. Tradisi Nyerah Sayeyang merupakan tradisi penyerahantanggung jawab kelian desa denganupacara adat untuk terus mengingattanggung jawab yang diemban selakumanusiayangmemilikikuasadidesa.

Selainituterdapatbeberapaatraksibuatan yang ditawarkan pada DesaWisata Pangsan seperti Trekking.Wisatawanakanberkelilingsepanjang6km jika seluruh area dikelilingitergantung pilihan dari wisatawan.Cycling, wisatawan akan berkelilingdesa menggunakan sepeda dengan

melintasi jalan utama saja diareapersawahan dan pemukiman wargasehingga dapat melihat keseharianmasyarakat setempat. Serta kegiatanrafting, dengan adanya potensi alamyaitu sungai Ayung juga dimanfaatkanoleh salah satu masyarakatnya denganmenyediakankegiatanrafting.

4. Keterlibatan/PartisipasidanInteraksiPartisipasi masyarakat lokal

khususnya yang terlihat yaitumasyarakat lokal telah terlibat sebagaipengelola dan anggota pokdarwis,selain itu mulai munculnya homestayyangdibuatolehmasyarakatlokaldesaPangsandenganfasilitasyangmemadaiserta adanya usaha rafting olehmasyarakat lokal. Interaksi wisatawandenganmasyarakat lokal, terlihatpadapenerimaan wisatawan olehmasyarakat yang langsung dapatberkomunikasi dengan kemampuanberbahasa asing yang cukup baikselamasatuhariberadadidesawisata.

5. Promosi

Untukmeningkatkankunjunganwisatawan , masyarakat melakukanpromosi melalui brosur-brosur yangdisediakan, serta keikutsertaan DesaWisata Pangsan dalam kegiatanFestival Budaya Pertanian KabupatenBadung yang diselenggarakan setiaptahunnyadiJembatanTukadBangkungDesa Pelaga Kecamatan Petang. Haltersebut dapat dijadikan saranapromosi dari pihak masyarakat untukmemperkenalkan destinasi sertaproduk-produkyangditawarkan.

6. DampakAdapundampakyangdirasakan

bagi masyarakat dengan adanyakegiatan desa wisata seperti, dampakterhadap ekonomi yaitu berupadampakpostifdariadanyadesawisatayaitu dengan terciptanya lapangankerjayangbarubagipenduduklokaldibidang pariwisata seperti pemandusaat atraksi dan pelayan padahomestay.

Dampak terhadap social yaitu melalui desawisata atau pariwisata ini dapat memberikandampak positif dari segi tingkat pendidikan

Page 10: 7. JURNAL - Ni Luh Laksmi Parashita OK

JurnalDestinasiPariwisata p-ISSN:2338-8811,e-ISSN:2548-8937Vol.5No1,2017

38

masyarakat, serta masyarakat menjadi lebihmemiliki wawasan terkait pariwisata danmeningkatkan kesadaran dengan pentingnyakegiatandesawisata inibagimasyarakat lokal.Dampak terhadap budaya berupa dampakpositif dari desa wisata dalam hal budayaterlihatpadamulaidiminatinyaproduk-produktradisional masyarakat berupa hasil keseniandan kerajinan masyarakat setempat sertamelestarikan tradisi Desa Pangsan untukmenarik kunjungan wisatawan. serta adanyadampak terhadap lingkungan yaitu lingkunganakanlebihditatadanbersih.V.SIMPULANDANSARAN

1. SimpulanDesaWisata Pangsanmerupakan salah

satu dari tujuh desa wisata di KecamatanPetang yang melibatakan masyarakatnyadalam pengelolaan destinasi. Partisipasimasyarakat Desa Pangsan berupa tenagayang disumbangkan untuk desa wisataseperti memberikan pelayanan padawisatawan ketika berkunjung, hinggamembuat usaha pariwisata untukmenunjang fasilitas seperti adanya homestaydanusaharaftingdarimasyarakatdesasendiri yangmemanfaatkan sungai di desaPangsan. Setelah adanya penetapan DesaPangsan sebagai Desa Wisata, masyarakatmenyalurkan ide-idenya yang dapatmenjadi penunjang fasilitas desa wisatahinggasekarang.

Berdasarkanhasil temuanpenelitiandiDesa Wisata Pangsan Kecamatan PetangKabupaten Badung, tahap perkembanganDesa Wisata Pangsan sebagai destinasi diKecamatan Petang yaitu pada tahapInvolvement/Keterlibatan. Pada tahap inimenunjukan meningkatnya pengunjungyang mendorong penduduk lokalmenawarkan fasilitas secara ekslusifkepada pengunjung. Kontak denganpenduduk lokal tetap tinggi dan beberapadari mereka mulai menyesuaikan polasosialnyauntukmengakomodasiperubahankondisi ekonomi akibat keberadaanwisatawan. Promosi destinasiwisatamulaidiinisiasi. Dilihat dari jumlah kunjunganyangmeningkatnamunpertumbuhanyanglambat, didukung dengan atraksi alam,budaya, dan buatan serta fasilitas darimasyarakat seperti penginapan, restoran,

serta infrastruktur pendukung. Sedangkanketerlibatan/partisipasi masyarakatdiantaranya:

1. Adanya home stay di rumahmasyarakat yaitu PondokWisata Campuhan HilltopBungalow dan satu lagi sedangproses menggarapan untukdijadikan home stay oleh salahsatumasyarakatDesaPangsan

2. Keikutsertaan masyarakatsebagai pemandu lokal, pelayanpada home stay,rafting, danatraksibuatanyangdisediakan

3. Dalam hal pengelolaan olehmasyarakat lokal dan adanyakelompok POKDARWIS yanganggotanya masyarakat DesaPangsan

4. Mulai mempromosikan desawisata melalui brosur untukmeningkatkan kunjunganwisatawan serta keikutsertaanDesa Wisata Pangsan dalamkegiatan Festival BudayaPertanianKabupatenBadung

Adanyaketerlibatan/partisipasimasyarakat juga memberikan dampakterhadapekonomi,social,budaya,sertalingkunganDesaPangsan.

2.SaranAdapun rekomendasi yang dapat

diberikankepadamasyarakat selakupengeloladesawisatauntukdapatmengembangkanDesaPangsan dengan menonjolkan daya tarik yangada di desa, seperti menampilan tradisi desauntuk menarik kunjungan wisatawan. Selainitu, pemerintah juga dapat memberikanfasilitaspendukungdanmelakukanpendekatandengan masyarakat untuk memberikanmotivasi bahwa pentingnya mengembangkandesa wisata Pangsan agar lebih dikenalwisatawan yang nantinya dapat memberikankeuntungan bagi masyarakat lokal, sepertimembuka lapangan pekerjaan maupunkeuntungan ekonomi lainnya. Serta perluadanya penelitian lebih lanjut bagaimanastrategipengelolaanyang lebihbaik,agarDesaWisataPangsan lebihdiminatiolehwisatawan.Sehinggadayatarikwisatatidakhanyasekedarditetapkantanpaadakeberlanjutan.

Page 11: 7. JURNAL - Ni Luh Laksmi Parashita OK

JurnalDestinasiPariwisata p-ISSN:2338-8811,e-ISSN:2548-8937Vol.5No1,2017

39

DaftarPustaka: Adiguna,Wildan.2013.Kajian Daya Tarik WisataTerkait

Perkembangan ObjeK Wisata Goa Pindul.Tugas AkhirS1,UniversitasGadjahMada

Butler w.2004.The Tourism Area Life Cycle.USA.CromwellPress

Dinas Pariwisata Badung.2014.Berlibur di KabupatenBadungBali.Badung.DinasPariwisataBadung

J.Page,Stephen and Don Getz.1997.The Bussines of RuralTourism InternationalPerspectives.London.International Thomson BussinesPress

Kadarwati,Atik.2008.Potensi dan Pengembangan WisataKota Lama SemarangSebagai Daya Tarik diSemarang.LaporanAkhir,UniversitasSebelasMaret

Peraturan Bupati Nomor 47 Tahun 2010 tentangDitetapkanDesaWisatadiKabupatenBadung

Pitana, I Gede.2009.Pengantar IlmuPariwisata.Yogyakarta.AndiSugiyono.2014.MetodePenelitianKuantitatifKualitatifdan

R&D.Bandung.AlfabetaSuwena,KetutdanNgurahWidyatmaja.2010.Pengetahuan

DasarIlmuPariwisata.Denpasar.UdayanaPres