24
ANALISIS PENYUSUNAN ANGGARAN KAS DALAM MENINGKATKAN PERENCANAAN KEUANGAN PADA PT. PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAWA TIMUR AREA PELAYANAN DAN JARINGAN SURABAYA SELATAN RANGKUMAN SKRIPSI Oleh : DESIYANA HERTANTI 2007310505 SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PERBANAS SURABAYA 2011

6083 Rangkuman Skripsi Desiyana Hertanti 2007310505

Embed Size (px)

DESCRIPTION

desiyana

Citation preview

Page 1: 6083 Rangkuman Skripsi Desiyana Hertanti 2007310505

ANALISIS PENYUSUNAN ANGGARAN KAS DALAM MENINGKATKAN

PERENCANAAN KEUANGAN PADA PT. PLN (PERSERO)

DISTRIBUSI JAWA TIMUR AREA PELAYANAN

DAN JARINGAN SURABAYA SELATAN

RANGKUMAN SKRIPSI

Oleh :

DESIYANA HERTANTI

2007310505

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PERBANAS

SURABAYA

2011

Page 2: 6083 Rangkuman Skripsi Desiyana Hertanti 2007310505

PENGESAHAN RANGKUMAN SKRIPSI

Nama : Desiyana Hertanti

Tempat, Tanggal Lahir : Sumedang, 11 Desember 1988

N.I.M : 2007310505

Jurusan : Akuntansi

Program Pendidikan : Strata 1

Konsentrasi : Akuntansi Keuangan

Judul : Analisis Penyusunan Anggaran Kas Dalam

Meningkatkan Perencanaan Keuangan Pada PT PLN

(Persero) Distribusi Jawa Timur Area Pelayanan dan

Jaringan Surabaya Selatan.

Disetujui dan diterima baik oleh :

Dosen Pembimbing

Tanggal : ..........

(Triana Mayasari, S.E.,M.Si.,Ak.)

Ketua Jurusan Akuntansi

Tanggal : ............

(Supriyati, S.E.,M.Si.,Ak.)

Page 3: 6083 Rangkuman Skripsi Desiyana Hertanti 2007310505

1

1.1 Latar Belakang Masalah

Perkembangan perusahaan yang meningkat pesat mengakibatkan semakin

meluasnya unit usaha yang berada dalam jangkauan. Meluasnya unit usaha dalam

perusahaan menuntut pihak manajemen atau pemilik untuk menentukan orang-

orang tertentu yang mampu dan bersedia diberi tanggung jawab yang lebih dalam

pengelolaan unit usaha tersebut.

Manajemen membutuhkan alat untuk mengkoordinasikan dan

merencanakan sumber daya perusahaan. Alat yang dapat digunakan oleh

manajemen dalam pengelolaan perusahaan adalah anggaran. Anggaran merupakan

alat manajerial yang menjamin pencapaian sasaran organisasi dan memberikan

pedoman dalam bentuk mata uang untuk operasional sehari-hari. Keefektifan

anggaran merupakan ukuran keberhasilan organisasi dalam melakukan

penghematan terhadap keuangan organisasi.

Setiap perusahaan pasti membutuhkan modal untuk memenuhi segala

kebutuhan pembelanjaannya. Kas adalah kekayaan perusahaan yang merupakan

salah satu unsur modal kerja yang sangat penting dalam membiayai operasi

perusahaan serta merupakan modal yang paling tinggi tingkat likuiditasnya. Kas

menempati kedudukan yang sentral dalam usaha untuk menjaga kelancaran

operasi perusahaan, maka perencanaan serta pengendalian terhadap anggaran kas

sangat diperlukan untuk dapat menjamin kelangsungan hidup perusahaan.

Penyusunan anggaran tidak hanya dilaksanakan pada perusahaan

manufaktur akan tetapi juga pada perusahaan dagang dan jasa. Perusahaan

dagang sendiri memiliki beberapa jenis anggaran, salah satunya yaitu anggaran

Page 4: 6083 Rangkuman Skripsi Desiyana Hertanti 2007310505

2

kas. Anggaran kas dapat menunjang arus uang masuk dan keluar yang

direncanakan dan posisi terakhir pada akhir periode tertentu. Anggaran kas pada

dasarnya meliputi dua bagian, yaitu penerimaan kas yang direncanakan dan

pengeluaran kas yang direncanakan. Selain sebagai alat pengendalian arus dana

kas perusahaan, anggaran kas juga dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan

atas kebijakan perusahaan di masa mendatang.

PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur Area Pelayanan dan Jaringan

Surabaya Selatan merupakan perusahaan yang bertujuan untuk menyediakan

tenaga listrik bagi kepentingan umum dalam jumlah dan mutu yang memadai serta

memupuk keuntungan dan melaksanakan penugasan pemerintah dibidang

ketenaga listrikan dalam rangka menunjang pembangunan. Hal tersebut membuat

perusahaan tersebut dipilih karena mempunyai berbagai aktivitas dan juga

konsumsi biaya yang amat besar.

Anggaran PT PLN dijabarkan dalam bentuk Rencana Kerja Anggaran

Perusahaan (RKAP). RKAP adalah rencana kerja yang akan dilaksanakan oleh

perusahaan pada periode yang akan datang meliputi anggaran operasi dan

investasi. Penyusunan RKAP dilakukan dengan metode bottom-up, yaitu dimulai

dari unit yang terkecil hingga unit yang terbesar. RKAP yang berasal dari unit

PLN ditujukan ke area untuk dimintakan persetujuan. Area kemudian

mengevaluasi dan menyetujui program kerja unit dan diteruskan ke Kantor

Distibusi. RKAP dari area dan bidang-bidang yang ada di Kantor Distribusi

dibahas dan disetujui Kantor Distribusi untuk diteruskan ke Kantor Pusat. RKAP

Page 5: 6083 Rangkuman Skripsi Desiyana Hertanti 2007310505

3

yang dihasilkan pada Kantor Pusat akan dibahas serta disetujui melalui Rapat

Umum Pemegang Saham (RUPS).

Pada prakteknya sering terjadi defisit dalam proses realisasi anggaran,

namun meskipun demikian pada periode selanjutnya tidak dilakukan peningkatan

jumlah dana yang akan dianggarkan sehingga defisit anggaran selalu terjadi. Hal

ini membuat peneliti ingin mengetahui lebih dalam bagaimana proses penyusunan

anggaran kas.

Proses penyusunan anggaran haruslah dianalisis guna mengetahui kuat

atau tidaknya unsur perencanaan keuangan. Lemahnya perencanaan anggaran

pada akhirnya akan mempengaruhi tingkat efisiensi dan efektifitas unit kerja

perusahaan. Anggaran sebagai alat untuk melaksanakan strategi organisasi harus

maka dipersiapkan sebaik-baiknya agar tidak terjadi bias atau penyimpangan.

Perbaikan di segala bagian dilakukan untuk mencapai kinerja yang baik.

Upaya peningkatan perencanaan keuangan pada PT PLN yakni dilakukan evaluasi

anggaran agar kualitas terbaik suatu anggaran dapat dicapai. Oleh karena itu

penelitian ini dilakukan untuk melihat proses penyusunan karena pengelolaan kas

sangat berperan penting dalam operasional perusahaan agar berjalan dengan baik.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian di atas, maka permasalahan yang akan diteliti adalah

bagaimana proses penyusunan dan peranan anggaran kas sebagai alat perencanaan

keuangan pada PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur Area Pelayanan dan

Jaringan Surabaya Selatan?

Page 6: 6083 Rangkuman Skripsi Desiyana Hertanti 2007310505

4

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan yang dicapai dalam penelitian ini adalah:

1. Untuk menganalisa proses penyusunan anggaran kas yang dibuat oleh PT

PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur Area Pelayanan dan Jaringan Surabaya

Selatan.

2. Untuk menganalisa peranan anggaran kas dalam perencanaan keuangan PT

PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur Area Pelayanan dan Jaringan Surabaya

Selatan.

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat yang diperoleh dari adanya penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Bagi penulis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan mengenai

penyusunan anggaran serta mengetahui perencanaan suatu anggaran

perusahaan, terutama pada anggaran kas. Dan sebagai pengaplikasian ilmu

pengetahuan yang telah didapat selama masa studi di STIE Perbanas

Surabaya.

2. Bagi Perusahaan

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan-masukan dalam

penyusunan anggaran kas dalam meningkatkan perencanaan keuangan dalam

suatu perusahaan atau bidang usaha.

Page 7: 6083 Rangkuman Skripsi Desiyana Hertanti 2007310505

5

3. Bagi STIE Perbanas Surabaya

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah referensi dan bahan pustaka

yang diharapkan dapat memberikan informasi mengenai evaluasi penyusunan

anggaran kas dalam meningkatkan perencanaan keuangan perusahaan sebagai

bahan pertimbangan dalam penelitian selanjutnya serta untuk pihak-pihak

yang membutuhkan.

Kerangka Pemikiran

Perencanaan adalah pandangan ke depan untuk melihat tindakan apa yang

seharusnya dilakukan agar dapat mencapai tujuan perusahaan. Pada proses

penyusunan anggaran, perencanaan harus matang dan kuat karena anggaran itu

sendiri merupakan suatu rencana terinci yang disusun secara sistimatis dan

Penyusunan Anggaran Kas

Berdasarkan Pada:

Arus Kas Masuk

Dan

Arus Kas Keluar

Menganalisis Penyusunan

Anggaran Dengan Prosedur

Penyusunan Anggaran

Prosedur Penyusunan

Anggaran

Page 8: 6083 Rangkuman Skripsi Desiyana Hertanti 2007310505

6

dinyatakan secara formal dalam ukuran kuantitatif serta mendukung rencana

kegiatan dalam rangka mencapai tujuan perusahaan.

Penyusunan rencana kerja anggaran yang akan dilaksanakan oleh

perusahaan pada periode yang akan datang dilakukan dengan metode bottom-up,

yaitu dimulai dari unit yang terkecil hingga terbesar. Rencana kerja yang berasal

dari unit PLN ditujukan ke area untuk dimintakan persetujuan. Area kemudian

mengevaluasi dan menyetujui program kerja unit dan diteruskan ke Kantor

Distibusi. RKAP yang ada di Kantor Distribusi dibahas dan disetujui Kantor

Distribusi untuk diteruskan ke Kantor Pusat. RKAP yang dihasilkan pada Kantor

Pusat akan dibahas serta disetujui melalui Rapat Umum Pemegang Saham

(RUPS).

Dalam anggaran kas terdapat dua komponen yaitu arus kas masuk dan arus

kas keluar. Arus kas masuk terdiri dari penerimaan receipt (pendapatan dari

aktivitas operasi), penerimaan imprest (dropping untuk aktivitas operasi dan luar

operasi), dan penerimaan imprest (dropping untuk aktivitas investasi). Kemudian

arus kas keluar terdiri dari pengeluaran receipt dari PLN Unit ke PLN Pusat

dengan transfer otomatis, dalam arti setiap hari seluruh jumlah penerimaan

pendapatan pada kas/bank receipt langsung ditransfer ke kas/bank receipt PLN

Pusat, pengeluaran biaya operasi dan diluar operasi dan pengeluaran biaya

investasi.

Proses penyusunan anggaran harus sesuai dengan prosedur yang

digunakan agar tidak terjadi penyimpangan yang negatif dalam perusahaan karena

anggaran telah disusun secara akurat dan memenuhi prosedur penyusunan

Page 9: 6083 Rangkuman Skripsi Desiyana Hertanti 2007310505

7

anggaran. Terkadang terdapat ketidaksesuaian antara anggaran yang disusun

dengan aktivitas yang dijalankan. Hal ini disebabkan karena perencanaan yang

kurang matang. Dengan memahami berbagai kegiatan yang terjadi maka

perusahaan akan mampu menyusun anggaran dengan memperkirakan seluruh

penerimaan dan seluruh pengeluaran yang terjadi pada suatu periode. Manajemen

juga dapat membuat perencanaan pembiayaan atas kemungkinan terjadinya

kekurangan kas (defisit) atau kelebihan kas (surplus) supaya dalam waktu singkat

dapat dilakukan identifikasi penyebab surplus dan defisit sehingga dapat

dilakukan umpan balik bagi pengambilan keputusan manajemen dalam rangka

optimalisasi pemanfaatan surplus/penutupan defisit kas.

Ketika penyusunan anggaran dilakukan, dilakukan evaluasi agar dalam

proses penyusunannya benar-benar sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan.

Sehingga kemungkinan terjadinya ketidaksesuaian dengan prosedur penyusunan

dapat terhindarkan. Evaluasi dilakukan dengan menganalisa proses penyusunan

anggaran pada PT PLN telah berjalan sesuai prosedur yang dapat menunjukkan

fungsi perencanaan telah dilakukan dengan baik. Kemudian setelah itu selesai

proses penyusunan anggaran maka dalam pelaksanaanya dilakukan analisis

terhadap anggaran dan realisasinya sehingga dapat dilihat bagaimana pencapaian

rencana yang telah ditetapkan dan penyimpangan yang mungkin terjadi.

1.5 Metode Penelitian

Jika ditinjau dari bentuk pertanyaan penelitian, luas kontrol terhadap

peristiwa perilaku dan fokus terhadap peristiwa maka penelitian ini merupakan

Page 10: 6083 Rangkuman Skripsi Desiyana Hertanti 2007310505

8

penelitian studi kasus (Yin, 2007:08). Studi kasus ini berkenaan dengan

keterkaitan operasionalnya, bukan sekedar frekuensi atau kemunculannya

sehingga tidak bisa mengandalkan survey tetapi harus menyelenggarakan analisis

historis.

Lebih spesifiknya, penelitian ini termasuk dalam tipe studi kasus deskriptif

(Yin, 2007:5). Studi kasus deskriptif digunakan untuk melacak peristiwa

kontemporer yang tidak dapat dimanipulasi. Studi kasus deskriptif digunakan

pada penelitian ini karena bertujuan untuk menginterpretasikan proses penerapan

anggaran kas sebagai alat manajemen dalam meningkatkan perencanaan

keuangan. Dengan menambahkan sumber bukti seperti dokumen, hasil wawancara

dan observasi menurut pemahaman, pemikiran, dan persepsi penulis tanpa

melakukan suatu pengujian statistik.

Data dan Sumber Data

Data yang digunakan pada penelitian ini antara lain, dokumentasi

observasi, dan wawancara. Hasil dokumentasi diperoleh dari laporan anggaran

kas, dan laporan perusahaan serta informasi dari website perusahaan yang

dijadikan sebagai obyek penelitian. Kemudian hasil wawancara diperoleh dari

hasil wawancara dengan Kepala Seksi Bagian Anggaran dan Akuntansi beserta

staff pada perusahaan dengan tambahan penjelasan tulisan dari kegiatan observasi

pada proses penyusunan anggaran kas di Bagian Anggaran dan Akuntansi.

Page 11: 6083 Rangkuman Skripsi Desiyana Hertanti 2007310505

9

Teknik Pengumpulan Data

Tehnik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

a. Dokumentasi

Peneliti mendapatkan data berupa dokumen-dokumen tertulis yang berupa

struktur organisasi, rencana anggaran, laporan anggaran periode tahun 2006

dan dokumen lain yang terkait seperti anggaran operasi dan investasi dari

Kepala Bagian Anggaran dan Akuntansi pada PT PLN (Persero) Distribusi

Jawa Timur Area Pelayanan dan Jaringan Surabaya Selatan.

b. Observasi

Peneliti melakukan pengamatan secara langsung terhadap penerapan

anggaran kas pada Bagian Anggaran dan Akuntansi pada PT PLN (Persero)

Distribusi Jawa Timur Area Pelayanan dan Jaringan Surabaya Selatan.

c. Wawancara

Peneliti melakukan dialog secara langsung dengan Kepala Bagian Anggaran

dan Akuntansi serta staff pada PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur Area

Pelayanan dan Jaringan Surabaya Selatan mengenai proses penyusunan

anggaran kas, meliputi sumber-sumber arus kas masuk dan arus kas keluar,

serta mengenai fungsi perencanaan dalam penyusunan anggaran kas.

1.6 Ringkasan Hasil Penelitian dan Pembahasan

Arus Kas PT PLN (Persero)

Arus kas adalah aliran kas keluar dan kas masuk yang terjadi pada suatu

perusahaan di dalam menjalankan kegiatan usahanya selama periode tertentu

Page 12: 6083 Rangkuman Skripsi Desiyana Hertanti 2007310505

10

untuk membiayai kegiatan operasi dan investasi serta menerima hasil dari

usahanya. Fungsi arus kas adalah agar tertib administrasi keuangan, tertib

anggaran, dan tertib penggunaan keuangan.

Kas sendiri merupakan suatu unsur modal yang sangat likuid sehingga

dalam penyusunan arus kas diperlukan kecermatan yang tinggi. Bila terjadi defisit

kas maka kegiatan usaha dapat terganggu. Begitupun bila terjadi surplus

berlebihan maka pendapatan tidak optimal. Kecermatan penyusunan arus kas

tergantung pada kecermatan penyusunan anggaran kas dan koordinasi yang

optimal antar fungsi dalam perusahaan, bukan hanya pada fungsi keuangan saja.

Dalam arus kas terdapat tiga bagian penting disamping adanya saldo awal

dan saldo akhir yaitu aktivitas operasi, investasi dan pendanaan yang

menggambarkan sumber serta penggunaan kas selama periode tertentu. Arus kas

masuk dari aktivitas operasi merupakan arus kas yang bersumber dari penerimaan

kas dari hasil usaha (pelunasan piutang, penjualan aktiva tetap, dan lain-lain) dan

dana pensiun, kemudian arus kas keluar untuk biaya operasi rutin seperti

keperluan pegawai, pemeliharaan, transfer otomatis dan lain-lain. Arus kas masuk

dari aktivitas investasi merupakan arus kas yang bersumber dari penerimaan kas

dari PLN Pusat dan arus kas keluarnya merupakan arus kas untuk kegiatan

investasi. Arus kas masuk dari aktivitas pendanaan merupakan arus kas yang

bersumber dari pendapatan bunga simpanan atau hasil pinjaman, kemudian arus

kas keluarnya untuk pembayaran bunga dan pokok pinjaman.

Prinsip-prinsip Perencanaan

Page 13: 6083 Rangkuman Skripsi Desiyana Hertanti 2007310505

11

Perencanaan adalah proses menetapkan tujuan dan tindakan-tindakan yang akan

dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut. Perencanan memberikan acuan untuk

mendapat komitmen atas sumber daya untuk mencapai tujuan. Perencanaan juga

mendorong anggota organisasi untuk melakukan kegiatan yang konsisten dengan

tujuan dan prosedur. Perencanaan juga memungkinkan untuk melihat

perkembangan pencapaian tujuan dengan cara pemantauan dan pengukuran

sehingga dapat dilakukan tindakan perbaikan yang terjadi tidak sesuai dengan

yang didinginkan. Adapun tujuan perencanaan adalah :

1. Perencanaan membentuk koordinasi atas usaha yang memberikan arahan

kepada manajer untuk bekerja secara konsisten.

2. Perencanaan juga mengurangi ketidakpastian dengan melakukan antisipasi

terhadap perubahan.

3. Dengan adanya koordinasi yang dihasilkan perencanan, pemborosan dapat

dikurangi.

4. Perencanaan membentuk adanya standar yang merupakan fasilitator yang

terjadi dengan tujuan yang telah ditetapkan.

Pada PT. PLN (Persero) dalam merencanakan arus kas perlu didukung

data-data sebagai berikut :

1. RKAP/Anggaran Operasi (AO) atau Anggaran Investasi (AI).

2. Proyeksi neraca dan laporan rugi laba.

3. Surat Kuasa Kerja/Surat Kuasa Investasi.

4. Daftar siap bayar/daftar lelang/kontrak.

5. Saldo kas/bank maksimum.

Page 14: 6083 Rangkuman Skripsi Desiyana Hertanti 2007310505

12

6. Kebijaksanaan manajemen.

Evaluasi Anggaran Kas

Berdasarkan hasil wawancara dengan narasumber dari PT PLN (Persero),

evaluasi yang dilakukan dalam penyusunan anggaran tidak melalui tahapan-

tahapan seperti pada proses penyusunan anggaran. Evaluasi hanya dilakukan

dengan melihat seberapa besar anggaran yang sudah terealisasi dengan anggaran

yang telah ditetapkan agar dapat diketahui apakah yang tertuang di dalam RKAP

sesuai dengan anggaran dan realisasinya. Bagian keuangan akan melaporkan

kepada distribusi setiap bulan, triwulan, dan per tahun. Pihak Distribusi hanya

memonitor dan perantara antara Area dan Pusat.

Pelaksanaan Anggaran Kas PT PLN

Anggaran kas yang dibuat PT PLN Distribusi Jawa Timur Area Pelayanan dan

Jaringan Surabaya Selatan adalah gabungan arus kas unit administrasi yang

berada di bawahnya. Dalam penyusunan anggaran kas perlu penyiapan data

berupa pembelian tenaga listrik, biaya kepegawaian, bahan bakar dan pelumas

serta pemeliharaan. Dan data-data pendukung, seperti: saldo awal dari neraca,

lembar kerja (LK/RKAP), pendapatan penjualan tenaga listrik dan umur piutang,

pendapatan biaya penyambungan dan menghitung material/persediaan dari

pemeliharaan dan investasi.

Analisis Proses Penyusunan Anggaran Kas

Page 15: 6083 Rangkuman Skripsi Desiyana Hertanti 2007310505

13

a Menentukan saldo awal kas

PT PLN telah menentukan saldo awal kas untuk menjaga likuiditas unit atau sesuai

ketentuan yang berlaku dengan jumlah yang sama untuk tiap bulan dalam satu periode

karena realisasi anggaran kas tidak hanya untuk per tahun tapi juga per triwulan dan per

bulan yang dihitung secara kumulatif. Saldo awal ditentukan dengan pertimbangan saldo

tahun lalu dan rencana kerja anggaran perusahaan pada periode yang akan dilaksanakan.

b Menyusun arus kas masuk/keluar dari aktivitas operasi dengan mengacu kepada

Anggaran Operasi.

PT PLN telah menyusun arus kas masuk dan keluar dari aktivitas operasi dan dituangkan

dalam anggaran operasi yang terdiri dari :

1. Penerimaan Penjualan

2. Penerimaan dr Biaya Penyambungan

3. Pendapatan UJL

4. Pendapatan Jasa dan Wisma

5. Pendapatan Operasi Lainnya

6. Biaya Pembelian Tenaga Listrik

7. Sewa Diesel

8. Bahan Bakar

9. Ongkos Angkut

10. Minyak Pelumas

11. Biaya Pemeliharaan

12. Biaya Kepegawaian

13. Biaya administrasi

14. Pendapatan/Pengeluaran diluar operasi

15. Dropping dr Kantor Pusat

Page 16: 6083 Rangkuman Skripsi Desiyana Hertanti 2007310505

14

c Menyusun Arus Kas dari Aktivitas Investasi mengacu Anggaran Investasi

PT PLN telah menyusun arus kas dari aktivitas investasi dan ditungakan dalam anggaran

investasi yang terdiri dari:

1. Investasi Pendirian Tetap

2. Investasi Pendirian Tetap sambungan baru

3. Investasi Barang Gerak

4. Dropping dr Kantor Pusat

d Menyusun Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan

1. Cash inflow

2. Cash outflow

Mengacu pada kebijakan Direksi bahwa seluruh aktivitas pendanaan masih dikelola oleh

PLN Pusat, maka seluruh kebutuhan dana untuk aktivitas tersebut diisi oleh PLN Pusat:

Bunga Pinjaman, Angsuran Pokok, Droping dari Kantor Pusat, Cash Flow unit diisi nihil.

PT. PLN (Persero) di dalam pengelolaan keuangan menganut system cash control

yang artinya bahwa semua pendapatan ditransfer secara otomatis ke PLN Kantor

Pusat melalui bank receipt dan pembiayaan kegiatan unit diberikan droping dari

Pusat melalui Bank Imprest atas dasar Anggaran Operasi dan Investasi yang telah

disetujui oleh Direksi yang tertuang di dalam Rencana Kerja Anggaran

Perusahaan (RKAP).

Informasi pendukung dalam penyusunan anggaran kas pada PT. PLN

(Persero) adalah sebagai berikut :

a. Rencana/time schedule pelaksanaan kegiatan pembangunan, pengadaan

anggaran tunai serta rencana pengadaan dari kantor pusat.

Page 17: 6083 Rangkuman Skripsi Desiyana Hertanti 2007310505

15

b. Rencana kebutuhan material, jumlah persediaan gudang yang mendukung

kebutuhan serta rencana pengadaan dari pusat/distribusi.

c. Saldo kas maksimum yang harus dipenuhi untuk mempertahankan

likuiditas unit.

d. Target penjualan dan perilaku konsumen melunasi kewajibannya.

e. Rencana biaya operasi dan kebiasaan perusahaan membayar tiap- tiap pos

biaya serta peraturan-peraturan yang melingkupinya.

Peranan Perencanaan Dalam Proses Penyusunan Anggaran

Rencana periode laporan arus kas terdiri dari arus kas tahunan, arus kas

bulanan, dan arus kas triwulanan yang dilengkapi dengan rekonsiliasi bank dan

rincian LKU (Laporan Kiriman Uang). Adapun pokok-pokok pola pikir dalam

perencanaan arus kas pada PT. PLN (Persero) adalah :

1. Kunci keberhasilan, harus di dukung oleh :

a. Akurasi dan kecermatan data.

b. Koordinasi antar bidang/bagian yang terkait secara terus menerus dan

bertanggung jawab.

c. Perencanan biaya dan pendapatan yang baik dengan dukungan Pimpinan

Unit.

d. Sistem dan prosedur pengeluaran biaya (tertib dan terkendali melalui alat

monitoring arus kas dokumen-dokumen pengeluaran biaya secara baik).

e. Mekanisme droping tunai yang konsisten dan cepat (mengurangi birokrasi

yang panjang).

Page 18: 6083 Rangkuman Skripsi Desiyana Hertanti 2007310505

16

2. Arus kas mengacu kepada RKAP (Rencana Kerja Anggaran Perusahaan) yang

telah disetujui oleh Direksi (PLN Kantor Pusat).

3. Metode penyusunan Metode Langsung (Cash Basic).

4. Anggaran Tunai dan Rencana Anggaran Tunai ditiadakan.

5. KPA (Kartu Pengawas Anggaran) masih sebagai alat kontrol.

6. Droping satu kali dalam sebulan (tanggal 1 sampai dengan 5 bulan berjalan).

7. Revisi arus kas diperbolehkan asal tidak melebihi pagu anggaran.

8. Droping tunai investasi masih seperti sistem lama.

9. Memperkirakan saldo kas/bank maksimum, terdiri dari :

a. Satu minggu pemeliharaan instalasi.

b. Satu minggu perawatan kesehatan pegawai dan pensiun.

c. Satu minggu perjalanan dinas.

d. Satu minggu upah perkerja.

e. Satu minggu pembayaran pembaca meter.

10. Pelaporan arus kas yaitu tahunan dan bulanan tanggal 15 dikirim ke PLN

Pusat, tanggal 10 diterima PLN Distribusi.

11. Formulir-formulir :

a. Rekapitulasi arus kas.

b. Rincian arus kas.

c. Formulir pendukung

Perencanaan sangat berperan penting dalam penyusunan anggaran kas

karena dengan anggaran kas, perusahaan mampu mengestimasi penerimaan dan

pembiayaan di masa yang akan datang. Dan dengan menyusun anggaran kas,

Page 19: 6083 Rangkuman Skripsi Desiyana Hertanti 2007310505

17

perusahaan dapat menyusun rencana yang akan dilakukan bila terjadi defisit atau

surplus. Bila terjadi defisit maka bagian pelaksana anggaran akan memintakan

tambahan SKKO ke kantor distribusi, dan bila terjadi surplus maka kelebihan

tersebut akan digunakan untuk anggaran periode selanjutnya namun hal ini

mempengaruhi penilaian kinerja manajemen yang dianggap tidak efisien.

Perencanaan di masa mendatang yang baik adalah perencanaan yang

sesuai dengan RKAP (Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan). Anggaran yang

telah disusun merupakan hasil dari perencanaan keuangan manajemen. Proyeksi

dalam anggaran memberikan gambaran mengenai penerimaan dan pengeluaran

kas di masa yang akan datang. Perencanaan akan semakin sempurna bila tujuan

yang ingin dicapai perusahaan diterjemahkan ke dalam bentuk yang terinci dan

disertai dengan rencana yang akan dilakukan untuk mengatasi kemungkinan-

kemungkinan yang berbeda dari perencanaan awal yang selama proses pencapaian

tujuan tersebut dijalankan. Karena maksud dan tujuan disusunnya anggaran kas

pada PT. PLN (Persero) adalah sebagai berikut:

1. Menciptakan tertib administrasi yaitu pengelolaan penerimaan dan

pengeluaran uang tunai dapat diterima dan dikeluarkan dalam jumlah dan

waktu yang telah direncanakan.

2. Agar dapat diidentifikasikan dalam waktu singkat penyebab peningkatan

(surplus) atau kekurangan (defisit) kas.

3. Sebagai umpan balik bagi manajemen untuk mengambil keputusan dalam

rangka mengoptimalkan pemanfaatan surplus atau penutupan defisit kas.

Page 20: 6083 Rangkuman Skripsi Desiyana Hertanti 2007310505

18

4. Memberi otoritas kepada PLN Unit/Satuan Administrasi agar mengelola dan

memanfaatkan uang tunainya lebih terarah kepada kegiatan yang memiliki

prioritas tinggi untuk menghasilkan penerimaan yang menguntungkan dan

sekaligus efisiensi biaya.

5. Mempersiapkan pemberian otonomi pengelolaan kas yang lebih luas kepada

PLN Unit/Satuan Administrasi dalam arti arus kas penerimaan harus dapat

menutup arus kas pengeluaran.

6. Sebagai upaya mendorong PLN Unit/Satuan Administrasi agar tepat waktu

melaksanakan dan menyelesaikan program kerja usahanya yang didukung

oleh PLN Kantor Pusat melalui mekanisme dropping tunai yang konsisten dan

tepat waktu.

7. Sebagai salah satu evaluasi untuk manajemen menilai keberhasilan Unit

Administrasi mengendalikan penerimaan dan pengeluaran uang tunai dengan

optimal.

1.7 Kesimpulan

Anggaran kas disusun berdasarkan anggaran operasi dan investasi yang

telah lebih dulu disusun dalam RKAP. PT PLN (Persero) Area Pelayanan dan

Jaringan Surabaya Selatan menyusun anggaran dengan metode buttom-up yang

dalam penyusunan anggarannya melibatkan manajer, asisten manajer dan

supervisor masing-masing unit. Selama periode berjalan maka akan disusun

SKKO yang memberikan rincian progres dari pelaksanaan anggaran kas. Evaluasi

Anggaran dilakukan setiap bulan dengan cara membandingkan target kinerja dan

Page 21: 6083 Rangkuman Skripsi Desiyana Hertanti 2007310505

19

realisasi pencapaian Kinerja secara bulanan. Penyusunan anggaran arus kas pada

PT. PLN (Persero) Area Pelayanan dan Jaringan Surabaya Selatan sudah baik,

dalam arti memenuhi prosedur penyusunan anggaran.

Perencanaan sangat berperan penting dalam penyusunan anggaran kas

karena dengan anggaran kas, perusahaan mampu mengestimasi penerimaan dan

pembiayaan di masa yang akan datang. Dan dengan menyusun anggaran kas,

perusahaan dapat menyusun rencana yang akan dilakukan bila terjadi defisit atau

surplus pada anggaran.

Melalui disusunnya anggaran kas yang baik dan benar dapat menghasilkan

perencanaan pengelolaan kas secara optimal sehingga likuiditas perusahaan dapat

terjaga sehingga kelangsungan hidup perusahaan benar-benar terjamin. Dengan

demikian tujuan jangka pendek perusahaan dapat tercapai dan dapat digunakan

sebagai acuan dalam pencapaian tujuan jangka panjang.

1.8 Saran

Adapun sedikit saran yang dapat diberikan penulis baik untuk perusahaan

beserta untuk pembaca penelitian ini, sehingga dapat menyempurnakannya lagi di

masa yang akan datang, yaitu:

1. Dalam penyusunan anggaran, tim penyusun anggaran sebaiknya mengetahui

pedoman dasar tertulis untuk penyusunan anggaran meskipun hanya sebagai

pelaksana.

Page 22: 6083 Rangkuman Skripsi Desiyana Hertanti 2007310505

20

2. Dari setiap unit-unit sebaiknya selalu tepat waktu dalam menyampaikan

usulan anggaran sehingga tidak ada keterlambatan dalam penyusunan

anggaran yang dilaksanakan oleh tim penyusun anggaran.

3. Perusahaan sebaiknya melakukan proses analisis anggaran dengan prosedur

yang ditetapkan sehingga tidak hanya dengan mengamati pada proses

pelaksanaannya dan realiasinya saja.

Page 23: 6083 Rangkuman Skripsi Desiyana Hertanti 2007310505

DAFTAR PUSTAKA

Akintoye, Ishola Rufus. “Budget and Budgetary Control for Improved

Performance : A Consideration for Selected Food and Beverages

Companies in Nigeria”. European Journal of Economics, Finance, and

Administrative Sciences. ISSN 1450-2275, Desember 2008, Hal 1-11.

Alim, Nizarul. 2008. “Efektifitas Perpaduan Komponen Anggaran dalam Prosedur

Anggaran: Pengujian Kontijensi Matching”. Jurnal Akuntansi dan

Keuangan Vol. 10, No. 2, November 2008, Hal 69-76.

Arifin, Johan. 2007. “Pengaruh Karakteristik Gaya Penyusunan Anggaran

Terhadap Efisiensi Biaya”. Sinergi Kajian Bisnis dan Manajemen Vol.9,

No. 1, Januari 2007, Hal. 23-35.

Christina, Ellen, et all. 2001. Anggaran Perusahaan. PT SUN. Jakarta

Hansen, Don R. Dan Maryanne M. Mowen. 2004. Management Accounting. Edisi

Keempat. Salemba Empat. Jakarta.

Haruman, Tendi dan Sri Rahayu. 2007. Penyusunan Anggaran Perusahaan. Edisi

Kedua. Graha Ilmu. Jakarta.

Heviyanti, Nur Ratih. 2009. “Evaluasi Terhadap Penyusunan Anggaran Kas

dalam Rangka Meningkatkan Perencanaan dan Pengendalian Keuangan

Pada PT Kereta Api (Persero) DAOP VIII Surabaya”. Skripsi Sarjana

Tidak Diterbitkan. STIE Perbanas Surabaya.

Ikhsan, Arfan dan Muhammad Ishak. 2005. Akuntansi Keprilakuan. ISBN.

Jakarta.

Munandar, M. 2001. Budgeting: Perencanaan Kerja, Pengkoordinasian Kerja,

Pengawasan Kerja. Edisi Pertama. BPFE. Yogyakarta.

Nafarin, M. 2000. Penganggaran Perusahaan. Edisi Pertama. Salemba Empat.

Jakarta

Ratnawulan, Galuh. 2007. “Pemahaman Politisi Terhadap Anggaran dan

Pelaporannya”. Jurnal Akuntansi dan Keuangan Sektor Publik, Vol. 8, No.

2, Agustus 2007, Hal. 1572-1582.

Riyanto, Bambang. 1980. Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan. Edisi

Keempat. BPFE. Yogyakarta.

Page 24: 6083 Rangkuman Skripsi Desiyana Hertanti 2007310505

Rudianto. 2009. Penganggaran. Erlangga. Jakarta.

Sasongko, Catur dan Safrina Rumondang Parulian. 2010. Anggaran. Salemba

Empat. Jakarta.

Yin, Robert K. 2009. Studi Kasus : Desain dan Metode. PT Rajagrafindo Persada.

Jakarta.