18
PRINSIP-PRINSIP LATIHAN Hedi Ardiyanto Hermawan

6 prinsip prinsip latihan

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: 6 prinsip prinsip latihan

PRINSIP-PRINSIP LATIHAN

Hedi Ardiyanto Hermawan

Page 2: 6 prinsip prinsip latihan

Latihan?

• Latihan merupakan proses yang sistematisdari berlatih yang dilakukan secara berulang-ulang, dengan kian hari kian menambahjunlah beban latihannya.

• Diperlukan fisik yang baik untuk dapatmelakukan kegiatan berulang-ulang, sehinggafisik perlu untuk dilatih terlebih dahulu.

• Latihan merupakan proses yang sistematisdari berlatih yang dilakukan secara berulang-ulang, dengan kian hari kian menambahjunlah beban latihannya.

• Diperlukan fisik yang baik untuk dapatmelakukan kegiatan berulang-ulang, sehinggafisik perlu untuk dilatih terlebih dahulu.

Page 3: 6 prinsip prinsip latihan

Prinsip Beban Berlebih(Overload Principle)

• Beban latihan yang diberikan kepada atlitharuslah secara periodik dan progresifditingkatkan.

• Metodologi pelatihannya menganut “sistemtangga” (step type approach), atau sering puladisebut “sistem ombak” (Wave-like sistem).

• Latihan berat harus senantiasa diselingi denganhari-hari latihan ringan guna memungkinkanterjadinya regenerasi organisme tubuh.

• Beban latihan yang diberikan kepada atlitharuslah secara periodik dan progresifditingkatkan.

• Metodologi pelatihannya menganut “sistemtangga” (step type approach), atau sering puladisebut “sistem ombak” (Wave-like sistem).

• Latihan berat harus senantiasa diselingi denganhari-hari latihan ringan guna memungkinkanterjadinya regenerasi organisme tubuh.

Page 4: 6 prinsip prinsip latihan

Perkembangan Menyeluruh

• Prinsip perkembangan multilateral didasarkanpada fakta bahwa selalu ada interdependensi(saling ketergantungan) antara semua organdan sistem tubuh manusia, dan antara proses-proses faaliah dengan psikologis.

• Pada tahap-tahap permulaan latihan, pelatihsebaiknya menyusun program latihan yangmemungkinkan perkembangan fungsionalyang menyeluruh dari tubuh.

• Prinsip perkembangan multilateral didasarkanpada fakta bahwa selalu ada interdependensi(saling ketergantungan) antara semua organdan sistem tubuh manusia, dan antara proses-proses faaliah dengan psikologis.

• Pada tahap-tahap permulaan latihan, pelatihsebaiknya menyusun program latihan yangmemungkinkan perkembangan fungsionalyang menyeluruh dari tubuh.

Page 5: 6 prinsip prinsip latihan

Perkembangan Menyeluruh (C.)

• Secara fungsional,spesialisasi dankesempurnaanpengusaan suatucabang olahragadidasarkan padaperkembanganmultilateral

• Secara fungsional,spesialisasi dankesempurnaanpengusaan suatucabang olahragadidasarkan padaperkembanganmultilateral

Perkembanganmultilateral

Spesialisasi

Topprestasi

Page 6: 6 prinsip prinsip latihan

Spesialisasi

• Spesialisasi berarti mencurahkan segalakemampuan, baik fisik maupun psikis pada satucabang olahraga.

• Bompa menganjurkan bahwa latihan harusdidasarkan pada dua hal, yaitu:– melakukan latihan-latihan yang khas bagi cabang

olahraga spesialisasi tersebut– melakukan latihan-latihan untuk mengembangkan

kemampuan-kemampuan biomotorik yangdibutuhkan oleh cabang olahraga tersebut.

• Spesialisasi berarti mencurahkan segalakemampuan, baik fisik maupun psikis pada satucabang olahraga.

• Bompa menganjurkan bahwa latihan harusdidasarkan pada dua hal, yaitu:– melakukan latihan-latihan yang khas bagi cabang

olahraga spesialisasi tersebut– melakukan latihan-latihan untuk mengembangkan

kemampuan-kemampuan biomotorik yangdibutuhkan oleh cabang olahraga tersebut.

Page 7: 6 prinsip prinsip latihan

Prinsip Individualisasi• Beban latihan harus senantiasa disesuaikan

dengan kemampuan adaptasi, potensi, sertakaraktersitik spesifik dari atlit.

• Seluruh konsep latihan haruslah disusun sesuaidengan kekhasan setiap individu agar tujuanlatihan dapat sejauh mungkin tercapai.

• setiap atlit memberikan reaksi yang berbeda-beda terhadap beban latihan yang sama yangdiberikan oleh pelatih latihan harus direncanakandan disesuaikan bagi setiap individu agar dapathasil yang terbaik (the best result) bagi individutersebut.

• Beban latihan harus senantiasa disesuaikandengan kemampuan adaptasi, potensi, sertakaraktersitik spesifik dari atlit.

• Seluruh konsep latihan haruslah disusun sesuaidengan kekhasan setiap individu agar tujuanlatihan dapat sejauh mungkin tercapai.

• setiap atlit memberikan reaksi yang berbeda-beda terhadap beban latihan yang sama yangdiberikan oleh pelatih latihan harus direncanakandan disesuaikan bagi setiap individu agar dapathasil yang terbaik (the best result) bagi individutersebut.

Page 8: 6 prinsip prinsip latihan

Intensitas Latihan

• Latihan yang intensif disini adalah agarterjadinya dampak latihan.

• Intensif tidaknya latihan tergantung daribeberap faktor: (1) beban latihan, (2)kecepatan dalam gerakan-gerakan, (3) lamasingkatnya interval diantara repetisi-repetisi,(4) stres mental yang dituntut dalam latihan.

• Latihan yang intensif disini adalah agarterjadinya dampak latihan.

• Intensif tidaknya latihan tergantung daribeberap faktor: (1) beban latihan, (2)kecepatan dalam gerakan-gerakan, (3) lamasingkatnya interval diantara repetisi-repetisi,(4) stres mental yang dituntut dalam latihan.

Page 9: 6 prinsip prinsip latihan

Pengukuran Intensitas

• mengukur denyut jantung (heart rate).• Teknik Karvonen:

– THR = RHR + 0,6 (MHR – RHR)• Teknik Katch dan Mcardle

– Denyut Nadi Maksimal (DNM) = 220 – umur– olahraga prestasi antara 80 – 90 % dari DNM

dengan lama latihan 40-120 menit– olahraga kesehatan antara 70 – 85 % dari DNM

dengan lama latihan 20-30 menit

• mengukur denyut jantung (heart rate).• Teknik Karvonen:

– THR = RHR + 0,6 (MHR – RHR)• Teknik Katch dan Mcardle

– Denyut Nadi Maksimal (DNM) = 220 – umur– olahraga prestasi antara 80 – 90 % dari DNM

dengan lama latihan 40-120 menit– olahraga kesehatan antara 70 – 85 % dari DNM

dengan lama latihan 20-30 menit

Page 10: 6 prinsip prinsip latihan

Prinsip Kembali Asal (Reversibility)

• Kalau kita berhenti berlatih, tubuh kita akankembali ke keadaan semula atau kondisinyatidak akan meningkat.

• Contoh:– Costill cs : 5 bulan latihan daya tahan akan lost

completely kalau 6 – 8 minggu tidak aktif. Berhentilatihan fitness akan drop sampai tingkat fitnessyang diperlukan untuk kegiatan sehari-hari.

– Costill: 6 – 8 minggu tidak aktif, daya tahan yangsudh dilatih selama 5 bulan akan hilang.

• Kalau kita berhenti berlatih, tubuh kita akankembali ke keadaan semula atau kondisinyatidak akan meningkat.

• Contoh:– Costill cs : 5 bulan latihan daya tahan akan lost

completely kalau 6 – 8 minggu tidak aktif. Berhentilatihan fitness akan drop sampai tingkat fitnessyang diperlukan untuk kegiatan sehari-hari.

– Costill: 6 – 8 minggu tidak aktif, daya tahan yangsudh dilatih selama 5 bulan akan hilang.

Page 11: 6 prinsip prinsip latihan

Prinsip Pulih-asal (Recovery)

• Perkembangan atlit bergantung padapemberian istirahat yang cukup sesuai latihanagar regenerasi tubuh dan dampatk latihan(training effect) bisa dimaksimalkan.

• Lamanya pemulihan tergantung dari kelelahanyang dirasakan atlit akibat stimulus/latihansebelumnya.

• Perkembangan atlit bergantung padapemberian istirahat yang cukup sesuai latihanagar regenerasi tubuh dan dampatk latihan(training effect) bisa dimaksimalkan.

• Lamanya pemulihan tergantung dari kelelahanyang dirasakan atlit akibat stimulus/latihansebelumnya.

Page 12: 6 prinsip prinsip latihan

Asas Overkompensasi

• Overkompensasi terutama mengacu kepadahubungan antara kerja dan regenerasiorganisme tubuh, yang merupakan dasarbiologis untuk persiapan fisik dan mentaldalam menghadapi suatu pertandingan.

• Fase overkompensasi inilahtenaga/energi/kinerja atlit adalah yang palingtinggi. Jadi artinya di saat itulah waktu yangpaling baik baginya untuk bertanding.

• Overkompensasi terutama mengacu kepadahubungan antara kerja dan regenerasiorganisme tubuh, yang merupakan dasarbiologis untuk persiapan fisik dan mentaldalam menghadapi suatu pertandingan.

• Fase overkompensasi inilahtenaga/energi/kinerja atlit adalah yang palingtinggi. Jadi artinya di saat itulah waktu yangpaling baik baginya untuk bertanding.

Page 13: 6 prinsip prinsip latihan

Prinsip Spesifik(Specificity of Training)

• Prinsip ini mengatakan bahwa manfaat maksimalyang bisa diperoleh dari rangsangan latihanhanya akan terjadi manakala rangsangan tersebutmirip atau merupakan replikasi dari gerakan-gerakan yang dilakukan dalam olahraga tersebut.

• setiap latihan yang dilakukan:– gerakan-gerakan haruslah yang khas dibutuhkan

dalam cabang olahraga,– unsur-unsur biomotorik yang khas dan dominan,– latihan harus disesuaikan dengan saat pertandinganya

(waktu latihan),– latihan spesifik diberikan setelah latihan fisik dasar.

• Prinsip ini mengatakan bahwa manfaat maksimalyang bisa diperoleh dari rangsangan latihanhanya akan terjadi manakala rangsangan tersebutmirip atau merupakan replikasi dari gerakan-gerakan yang dilakukan dalam olahraga tersebut.

• setiap latihan yang dilakukan:– gerakan-gerakan haruslah yang khas dibutuhkan

dalam cabang olahraga,– unsur-unsur biomotorik yang khas dan dominan,– latihan harus disesuaikan dengan saat pertandinganya

(waktu latihan),– latihan spesifik diberikan setelah latihan fisik dasar.

Page 14: 6 prinsip prinsip latihan

Kualitas Latihan

• Latihan yang bermutu adalah apabila– latihan dan dril-dril yang diberikan memang

benar-benar sesuai dengan kebutuhan atlit,– koreksi-koreksi yang konstruktif sering diberikan,– pengawasan dilakukan oleh pelatih sampai ke

detail-detail gerakan,– prinsip-prinsip overload diterapkan baik dalam

segi fisik maupun atlit.

• Latihan yang bermutu adalah apabila– latihan dan dril-dril yang diberikan memang

benar-benar sesuai dengan kebutuhan atlit,– koreksi-koreksi yang konstruktif sering diberikan,– pengawasan dilakukan oleh pelatih sampai ke

detail-detail gerakan,– prinsip-prinsip overload diterapkan baik dalam

segi fisik maupun atlit.

Page 15: 6 prinsip prinsip latihan

Lama latihan

• Wakt latihan sebaiknya adalah pendek akantetapi berisi dan padat dengan kegiatan-kegiatan yang bermanfaat.

• Apabila waktu latihan berlangsung terlalulama dan terlalu melelahkan maka bahayanyaadalah bahwa atlit akan memandang setiaplatihan sebagai suatu siksaan.

• Wakt latihan sebaiknya adalah pendek akantetapi berisi dan padat dengan kegiatan-kegiatan yang bermanfaat.

• Apabila waktu latihan berlangsung terlalulama dan terlalu melelahkan maka bahayanyaadalah bahwa atlit akan memandang setiaplatihan sebagai suatu siksaan.

Page 16: 6 prinsip prinsip latihan

Variasi latihan

• Untuk mencegah kebosanan berlatih, pelatihharus kreatif dan pandai menerapkan variasi-variasi dalam latihan, misalnya bentukpermainan dengan bola, berenang, berlatih dipegunungan, lari linta alam, dsb.

• Untuk mencegah kebosanan berlatih, pelatihharus kreatif dan pandai menerapkan variasi-variasi dalam latihan, misalnya bentukpermainan dengan bola, berenang, berlatih dipegunungan, lari linta alam, dsb.

Page 17: 6 prinsip prinsip latihan

Volume latihan

• Volume latihan mengacu kepada kuantitasatau banyaknya materi dan bentuk latihanyang diberikan kapada atlit.

• Volume latihan yang tinggi di tahap-tahappermulaan latihan merupakan faktordeterminan bagaimana atlit akan berkiprahkelak di tahap-tahap akhir pertandingan.

• Volume latihan mengacu kepada kuantitasatau banyaknya materi dan bentuk latihanyang diberikan kapada atlit.

• Volume latihan yang tinggi di tahap-tahappermulaan latihan merupakan faktordeterminan bagaimana atlit akan berkiprahkelak di tahap-tahap akhir pertandingan.

Page 18: 6 prinsip prinsip latihan

Densitas latihan• Mengacu pada hubungan antara kerja dan istirahat

dalam latihan.• kepadatan atau frekuensi atlit dalam melakukan suatu

rangkaian (serie) rangsangan per satuan waktu.• Densitas latihan yang cukup (jadi istirahat antara dua

rangsangan latihan yang cukup) akan menjaminefisiensi latihan sehingga bisa menghindarkan atlit darilelah yang berlebihan.

• Kalau densitas terlalu padat, artinya istirahat antaradua rangsangan latihan kurang cukup, maka tidak adacukup waktu untuk tubuh melakukan regenerasi,sehingga latihannya tidak efisien.

• Mengacu pada hubungan antara kerja dan istirahatdalam latihan.

• kepadatan atau frekuensi atlit dalam melakukan suaturangkaian (serie) rangsangan per satuan waktu.

• Densitas latihan yang cukup (jadi istirahat antara duarangsangan latihan yang cukup) akan menjaminefisiensi latihan sehingga bisa menghindarkan atlit darilelah yang berlebihan.

• Kalau densitas terlalu padat, artinya istirahat antaradua rangsangan latihan kurang cukup, maka tidak adacukup waktu untuk tubuh melakukan regenerasi,sehingga latihannya tidak efisien.