17
6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Kewirausahaan Popularitas dari kewirausahaan didasarkan pada visi heroic yang dikemukakan oleh Joseph A. Scumpeter “Kewirausahaan adalah perubahan struktur dalam bidang ekonomi. Inovasi wirausahaan dilakukan dengan kombinasi baru, bukan hanya hanya peran dari penemu sejati, karena wirausahawan mengadopsi penemuan yang didapat oleh orang lain, bukan hanya para pemilik modal karena kepercayaan pada pejabat bank atau investasi modal” (Casson, 2012: 8). Kewirausahaan tidak identik dengan watak/ciri wirausahaan semata, karena sifat-sifat wirausahawanpun dimiliki oleh seseorang wirausahaan. Kewirausahaan seolah identik dengan kemampuan para wirausahawan dalam dunia usaha (business). Banyak literatur mengungkapkan bahwa esensi dari kewirausahaan adalah menciptakan nilai tambah di pasar melalui proses pengkombinasian sumber daya dengan cara-cara baru dan berbeda agar dapat bersaing (Setiawan, 2012: 132). Suryana (dalam Setiawan, 2012: 132) mengatakan kewirausahaan (entrepreneurship) muncul apabila seseorang individu berani mengembangkan usaha-usaha dan ide-ide barunya. Proses kewirausahaan meliputi fungsi, aktivitas dan tindakan yang berhubungan dengan perolehan peluang dan penciptaan organisasi usaha. Setiawan (2012: 133-134) mengatakan ada beberapa hakekat mengenai kewirausahaan yang dikemukakan oleh banyak pakar dengan sudut pandang yang berbeda-beda: Universitas Sumatera Utara

6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Kewirausahaan

  • Upload
    buidat

  • View
    272

  • Download
    5

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Kewirausahaan

6

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Pengertian Kewirausahaan

Popularitas dari kewirausahaan didasarkan pada visi heroic yang

dikemukakan oleh Joseph A. Scumpeter

“Kewirausahaan adalah perubahan struktur dalam bidang ekonomi. Inovasi

wirausahaan dilakukan dengan kombinasi baru, bukan hanya hanya peran dari

penemu sejati, karena wirausahawan mengadopsi penemuan yang didapat oleh

orang lain, bukan hanya para pemilik modal karena kepercayaan pada pejabat

bank atau investasi modal” (Casson, 2012: 8).

Kewirausahaan tidak identik dengan watak/ciri wirausahaan semata,

karena sifat-sifat wirausahawanpun dimiliki oleh seseorang wirausahaan.

Kewirausahaan seolah identik dengan kemampuan para wirausahawan dalam

dunia usaha (business). Banyak literatur mengungkapkan bahwa esensi dari

kewirausahaan adalah menciptakan nilai tambah di pasar melalui proses

pengkombinasian sumber daya dengan cara-cara baru dan berbeda agar dapat

bersaing (Setiawan, 2012: 132).

Suryana (dalam Setiawan, 2012: 132) mengatakan kewirausahaan

(entrepreneurship) muncul apabila seseorang individu berani mengembangkan

usaha-usaha dan ide-ide barunya. Proses kewirausahaan meliputi fungsi, aktivitas

dan tindakan yang berhubungan dengan perolehan peluang dan penciptaan

organisasi usaha.

Setiawan (2012: 133-134) mengatakan ada beberapa hakekat mengenai

kewirausahaan yang dikemukakan oleh banyak pakar dengan sudut pandang yang

berbeda-beda:

Universitas Sumatera Utara

Page 2: 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Kewirausahaan

7

1. Ahmad Sanusi mengatakan kewirausahaan adalah suatu nilai yang

diwujudkan dalam perilaku yang dijadikan sumber daya, tenaga, pengerak,

tujuan, siasat, kiat, proses dan hasil bisnis.

2. Soeharto Prawiro mengatakan kewirausahaan adalah suatu nilai yang

dibutuhkan untuk memulai sebuah usaha dan mengembangkan usaha

3. Drucker mengatakan kewirausahaan adalah kemampun untuk menciptakan

sesuatu yang baru dan berbeda

4. Zimmerer mengatakan kewirausahaan adalh proses penerapan kreatifitas

dan keinovasiaan dalam memecahkan persoalan dan menemukan peluang

untuk memperbaiki kehidupan usaha

Berdasarkan pendapat para pakar di atas maka kesimpulan yaitu

kewirausahaan adalah usaha menenangkan kompetisi dengan meningkatkan

keungulan dari hasil pencipta nilai tambah dengan jalan mengkombinasikan

sumber-sumber melalui cara-cara baru dan berbeda.

Drucker (dalam Suryana, 2011: 2) mengatakan inti dari kewirausahaan

adalah kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda melalui

pemikiran kreatif dan tindakan inovatif demi terciptanya peluang. Banyak orang

baik pengusaha maupun tidak pengusaha, meraih sukses karena memiliki

kemampuan berpikir kreatif dan inovatif. Kewirausahaan merupakan kemampuan

dalam menciptakan nilai tambah di pasar melalui proses pengelolaan sumber daya

dengan cara-cara baru dan berbeda.

Proses kewirausahaan diawali dengan suatu aksioma, yaitu adanya

tantangan. Dari tantangan tersebut timbul gagasan, kemauan, dan dorongan untuk

berinisiatif, yang tidak lain adalah berpikir kreatif dan bertindak inovatif, sehingga

tantangan awal tadi teratasi dan terpecahkan (Suryana, 2011: 3).

Universitas Sumatera Utara

Page 3: 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Kewirausahaan

8

Kewirausahaan dapat juga diartikan keberanian menghadapi risiko dimasa

yang akan datang, untuk tumbuh dan berkembang serta mendapatkan keuntungan

dengan menggunakan secara optimal. Seorang wirausaha merupakan orang yang

berani untuk menghadapi masa depan adalah dengan memperbesar inovasi yang

dia lakukan (Munandar, 2009: 5).

Proses kreatif dan inovatif hanya dilakukan oleh orang-orang yang

memiliki kepribadian kreatif dan inovatif, yaitu orang-orang yang memiliki jiwa,

sikap, dan perilaku kewirausahaan, dengan ciri-ciri:

1. Penuh percaya diri, indikatornya adalah penuh keyakinan, optimis,

berkomitmen, displin, bertanggung jawab,

2. Memiliki inisiatif, indikatornya adalah penuh energi, cekatan dalam bertindak,

dan aktif,

3. Memiliki motif berprestasi indikatornya terdiri dari orientasi pada hasil dan

wawasan ke depan,

4. Memiliki jiwa kepemimpinan indikatornya adalah berani tampil beda, dapat

dipercaya, dan tangguh dalam bertindak, dan

5. Berani mengambil resiko dengan penuh perhitungan (Suryana, 2011: 3).

Manfaat wirausaha sebagai berikut.

1. Mengurangi jumlah pengangguran

2. Berusaha berarti membuka lapangan kerja baru

3. Penggerak pembangunan (produk, distribusi, pemasaran barang dan jasa)

4. Menjadi contoh bagi orang lain

5. Mendidik karyawan agar bias berubah secara mandiri, jujur dan tekun

(krisdiyanti, 2010: 56).

Keberhasilan atau kegagalan wirausaha sangat di pengaruhi oleh

berbagai faktor baik eksternal maupun internal. Berpengaruh adalah kemampuan,

kemauan, dan kelemahan, sedangkan faktor dari eksternal diri perilaku adalah

kesempatan atau peluang.

Universitas Sumatera Utara

Page 4: 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Kewirausahaan

9

Menurut Suryana (2011: 30-37) ciri-ciri umum kewirausahaan yaitu antara lain.

1. Memiliki motif berprestasi tinggi, seorang wirausaha selalu berprinsip

bahwa apa yang dilakukan merupakan usaha optimal untuk menghasilkan

nilai maksimal

2. Memiliki prespektif ke depan, arah pandangan seorang wirausaha juga

harus berorientasi ke masa depan

3. Memiliki kreativitas tinggi, seorang wirausaha umumnya memiliki daya

kreasi dan inovasi yang lebih dan nonwirausaha

4. Memiliki sifat inovasi tinggi, seorang wirausaha harus segera

menerjemahkan mimpi-mimpinya menjadi inovasi untuk mengembangkan

bisnisnya

5. Memiliki komitmen pekerjaan, seorang wirausaha harus menancapkan

komitmen yang kuat dalam pekerjaanya karena jika tidak akan berakibat

fatal terhadap segala sesuatu yang telah dirintisnya

6. Memiliki tanggung jawab, indicator orang bertanggung jawab yaitu

berdisplin, penuh kemitmen, bersungguh-sungguh, jujur, berdedikasi

tinggi, dan konsisten

7. Memiliki kemandirian atau ketidaktergantungan terhadap orang lain, orang

yang mandiri adalah orang yang tidak suka mengandalkan orang lain

namun justru mengoptimalkan segala upaya dan daya yang dimilikinya

sendiri

8. Memiliki keberanian mengambil resiko, seorang wirausaha harus berani

mengambil resiko

9. Selalu mencari peluang, seorang wirausaha sejati mampu melihat sesuatu

dalam prespektif atau dimensi yang berlainan pada satu waktu

10. Memiliki jiwa kepemimpinan, untuk mampu menggunakan waktu dan

tenaga orang lain mengelola dan mengembangkan bisnisnya, seorang

wirausaha harus memiliki kemampuan dan semangat untuk

mengembangkan orang-orang disekililingnya.

11. Memiliki kemampuan manajerial

12. Memiliki kemampuan personal, seorang wirausaha harus memperkaya diri

dengan keterampilan personal.

Casson (dalam Setiawan, 2012: 136-137) mengatakan tentang beberapa

kemampuan yang harus dimiliki seorang wirausaha yaitu:

1. Self knowledge, yaitu memiliki pengetahuan tentang usaha yang akan

ditekuninya

2. Imagination, yaitu memiliki imajinasi, ide, dan prespektif serta tidak

mengandalkan pada sukses di masa lalu

3. Pratical knowledge, yaitu memiliki pengetahuan praktis misalnya

pengetahuan teknik, desain, prosesing, pembukuan dan pemasaran

Universitas Sumatera Utara

Page 5: 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Kewirausahaan

10

4. Search skill, yaitu kemampuan untuk menemukan, berkreasi dan

berimajinasi

5. Foresight, yaitu berpandangan jauh kedepan

6. Computation, yaitu kemampuan berhitung dan kemampuan memprediksi

keadaan yang akan dating

7. Communication skill, yaitu kemampuan untuk berkomunikasi, bergaul,

dan berhubungan dengan orang lain

2.2. Pengetahuan Kewirausahaan

Pengertian pengetahuan menurut kamus Bahasa Indonesia adalah segala

sesuatu yang diketahui. Wirausahawan secara umum adalah orang-orang yang

mampu menjawab tantangan-tantangan dan memanfaatkan peluang-peluang yang

ada, ide adalah hal yang utama.

Sebelum memulai berwirausaha maka seseorang perlu mengetahui atau

menambah pemahamannya tentang berwirausaha, agar dalam pelaksanaannya

seseorang tidak salah dalam membuat keputusan.

Pendidikan kewirausahaan merupakan suatu disiplin ilmu yang

mempelajari nilai, kemampuan danperilaku dalam menghadai berbagai tantangan

hidup. Menurut Suryana (2010), kewirausahaan diajarkan sebagi suatu disiplin

ilmu karena kewirausahaan memiliki badan pengetahuan yang utuh dan nyata,

memiliki dua konsep yaitu posisi memulai suatu usaha (venture start-up) dan

perkembangan usaha (venture growth) serta memiliki objek tersendiri yaitu

kemampuan menciptakan sesuatu.

Pengetahuan kewirausahaan, juga memiliki peran yang sangat penting

kegiatan kewirausahaan. Menurut Hisrich dkk (2008), pengetahuan

kewirausahaan adalah dasar dari sumber daya kewirausahaan yang terdapat

didalam diri individu. Terdapat beberapa bentuk pengetahuan yang harus dimiliki

Universitas Sumatera Utara

Page 6: 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Kewirausahaan

11

oleh seorang wirausahawan (Suryana, 2010), yaitu : pengetahuan mengenai usaha

yang akan dirintis dan pengetahuan akan lingkungan usaha di sekitarnya yang

akan mempengaruhi kegiatan wirausaha; pengetahuan tentang peran dan tanggung

jawab; pengetahuan tentang kepribadian dan tanggung jawab; dan pengetahuan

yang terakhir adalah pengetahuan tentang manajemen dan organisasi bisnis.

Dengan demikian maka pengetahuan berwirausaha adalah segala sesuatu

yang diketahui seseorang tentang berwirausaha. Setiap orang pasti punya pikiran,

tapi hanya sedikit yang punya ide, sehingga dalam berwirausaha diperlukan

pengetahuan sehingga ide-ide/gagasan yang kreatif dan inovatif dapat

memunculkan bentuk-bentuk wirausaha yang terus aktual dan memiliki trend

dalam kebutuhan konsumen.

2.3. Keterampilan kewirausahaan

Seorang wirausaha harus memiliki pengetahuan khusus terkait dengan

bisnis yang akan dijalankan. Tanpa mengetahui seluk-beluk produk atau dinamika

market tertentu, seorang wirausaha menempatkan dirinya pada kegagalan.

Kurangnya pengetahuan akan membuat keputusan yang buruk dan belajar dari

kesalahan yang mahal bukanlah hal yang mudah bagi seorang wirausaha. Ketika

seorang wirausaha men-set bisnis, hanya ada satu peluang yang sempit – satu atau

paling banyak dua tahun – dimana seorang wirausaha harus sukses sebelum

dirinya kehabisan sumber atau energi. Terlepas dari pengetahuan khusus, seorang

wirausaha juga harus memahami dasar area dan perdagangan bisnisnya dengan

cepat, mulai dari akun dan administrasi sampai marketing dan produksi.

Universitas Sumatera Utara

Page 7: 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Kewirausahaan

12

Lupiyoadi, (2006:20) menegaskan bahwa entrepreneurial mindset akan

mempengaruhi keberhasilan wirausaha, setidaknya ada tiga keunggulan dari

entrepreneurial mindset, salah satunya suatu kesuksesan wirausaha disebabkan

orientasi pada tindakan (action-oriented) yang berada dalam kerangka berpikir

wirausaha dimana ide-ide yang timbul dapat segera diterapkan walaupun dalam

situasi yang tidak menentu.

Menurut Mondy (2008: 12), efektifitas manajer perusahaan tergantung

pada keterampilan dan kemampuan. Keterampilan dasar manajemen tersebut

meliputi:

1. Technical skill, yaitu ketrampilan yang diperlukan untuk melakukan tugas-

tugas khusus, seperti sekretaris, akuntan-auditor, dan ahli gambar.

2. Human relation skill, yaitu ketrampilan untuk memahami, mengerti,

berkomunikasi, dan berelasi dengan orang lain dalam organisasi.

3. Conceptual skill, yaitu kemampuan personal untuk berpikir abstrak, untuk

mendiagnosis dan untuk menganalisis situasi yang berbeda, dan melihatsituasi

luar. Ketrampilan konseptual sangat penting untuk memperoleh peluang pasar

baru dan menghadapi tantangan.

4. Desicion making skill, yaitu ketrampilan untuk merumuskan masalah dan

memilih cara bertindak yang terbaik untuk memecahkan masalah tersebut.

5. Time management skill, yaitu keterampilan dalam menggunakan dan mengatur

waktu seproduktif mungkin

Untuk menjadi wirausaha yang sukses tentu saja harus memiliki

kompetensi dalam menghadapi resiko dan tantangan. Kompetensi diartikan

sebagai pengetahuan, keterampilan dan kemampuan individu yang langsung

berpengaruh pada hasil, karena wirausaha adalah orang yang selalu berorientasi

pada hasil.

Universitas Sumatera Utara

Page 8: 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Kewirausahaan

13

Riyanti (dalam Handriani, 2011: 50.) Entrepreneurial skill berkaitan dengan

kemampuan mengubah sesuatu menjadi sesuatu yang lebih baik. Dengan

demikian seseorang entrepreneur harus tetap berlandaskan pada kemampuannya

menerapkan fungsi-fungsi manajemen agar usaha yang dijalankan dapat berhasil

dengan baik.

Entrepreneurial skill signifikan pengaruhnya terhadap daya saing usaha .

Omrel (dalam Handriani, 2011: 62) mengatakan hal ini memberi indikasi bahwa

para pengusaha di daerah ini belum mulai mengoptimalkan entrepreneurial skill

sebagai seorang yang bias menerapkan fungsi manajemen, percaya kekuatan diri

sendiri dan berani mengambil resiko.

Hasil penelitian Littunen (dalam Handriani, 2011: 62) menunjukkan

bahwa entrepreneurial skill adalah suatu proses belajar, yang pada gilirannya

mempengaruhi karateristik personal dari pengusaha. Gabungan antara sifat bakat

(talent) dan pendidikan atau pelatihan (science) akan membentuk seorang

pimpinan sebagai ahli strategi dan ahli manajer.

Steinhoff dan Burgess (2000: 77) menyebutkan bahwa seorang

wirausahawan harus memiliki beberapa keterampilan berikut ini agar berhasil,

yaitu: (a) memiliki rasa percaya diri untuk bekerja secara independent, kerja keras,

dan memahami risiko sebagai bagian dari upaya meraih sukses; (b) memiliki

kemampuan organisasi, dapat menentukan tujuan, berorientasi hasil, dan memiliki

tanggung jawab terhadap hasilnya, baik maupun buruk; (c) kreatif dan selalu

mencari celah-celah untuk kreatifitasnya; (d) menyukai tantangan dan

mendapatkan kepuasan pribadi ketika berhasil mencapai ide-idenya.

Universitas Sumatera Utara

Page 9: 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Kewirausahaan

14

2.4. Keberhasilan Usaha

Sebelum merintis usaha baru ada baiknya calon pengusaha mengetahui

faktor-faktor keberhasilan dan kegagalan usaha yang akan di tekuninya. Dengan

mengetahui faktor keberhasilan dan kegagalan usaha maka calon pengusaha dapat

membuat suatu rencana untuk mengantisipasi dan menindaklanjuti apabila terjadi

hal-hal di luar perencanaan semula..

Sugidarma (2004 : 78) mengungkapkan bahwa keberhasilan usaha dapat

diukur oleh dengan indikator ketahanan usaha, pertumbuhan tenaga kerja, dan

pertumbuhan penjualan. Ketahanan usaha menunjukkan berapa lama suatu usaha

bisa bertahan (survival) sebagai salah satu faktor ukuran kesuksesan usaha.

Ketahanan usaha diukur dengan indikator usia usaha sejak tahun berdiri hingga

tahun saat ini.

Menurut Suranti (2006:46), untuk mencapai keberhasilan usaha dapat

dipakai suatu pendekatan yaitu meliputi pencapaian tujuan, pendekatan sistem,

pendekatan konstituensi strategis, dan pendekatan nilai-nilai bersaing. Pendekatan

pencapaian tujuan menyebutkan bahwa keberhasilan usaha harus dinilai

sehubungan dengan pencapaian tujuan yaitu mendapatkan laba atau keuntungan

yang merupakan selisih antara harga jual dengan biaya produksi. Pendekatan

sistem mengatakan bahwa keberhasilan usaha dinilai cara yang dibutuhkan untuk

mencapai tujuan akhir yaitu bagaimana hubungan antar individu dalam unit usaha

dapat bekerjasama dan koordinasi sehingga tercipta kondisi kerja yang kondusif.

Menurut Lupiyoadi (2006 : 134) ada 2 faktor yang dipenuhi untuk

mencapai keberhasilan usaha, yaitu :

Universitas Sumatera Utara

Page 10: 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Kewirausahaan

15

a. Faktor-Faktor Pendukung Keberhasilan Usaha

Ada beberapa pendukung keberhasilan usaha, di antaranya :

1) Faktor manusia

2) Faktor keuangan

3) Faktor organisasi

4) Faktor mengatur usaha

5) Faktor pemasaran

b. Langkah-Langkah untuk Menjadi Usahawan yang Sukses di antaranya :

1) Ada visi dan tujuan yang jelas.

2) Bersedia untuk mengambil risiko uang dan waktu.

3) Terencana dan terorganisir.

4) Kerja keras sesuai dengan tingkatan kepentingannya.

5) Mengembangkan hubungan yang baik dengan karyawan, pelanggan,

pemasok, dan lainnya.

6) Hal-hal yang membuat usaha atau bisnis meraih kesuksesan.

2.5. Hubungan antara Pengetahuan Dan Keterampilan Wirausahawan

dengan Keberhasilan Usaha

Hofer dan Sandberg (2003) mengemukakan bahwa terdapat tiga faktor

yang berpengaruh terhadap kinerja usaha terutama untuk usaha baru. Sesuai

dengan tingkat pengaruhnya, faktor-faktor tersebut adalah struktur industri,

strategi bisnis, dan keterampilan wirausaha.

Terdapat empat faktor pengetahuan dan keterampilan wirausaha yang

berpengaruh terhadap kesuksesan usaha, yaitu:

a. mampu mengidentifikasi kesempatan bisnis potensial

b. memiliki sense of urgency yang membuat mereka beroreintasi pada

tindakan

Universitas Sumatera Utara

Page 11: 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Kewirausahaan

16

c. mempunyai pengetahuan terinci atas faktor-faktor kunci yang

diperlukan untuk sukses dalam industri dan stamina fisik yang

diperlukan untuk pekerjaannya

d. mampu mencari bantuan dari pihak luar.

Steinhoff & Burgess (2000: 76) mengemukakan bahwa keberhasilan usaha

dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain adalah memiliki visi dan tujuan

bisnis, berani mengambil risiko dan uang, mampu menyusun perencanaan usaha,

mengorganisir sumber daya, dan implementasinya, sanggup bekerja keras, mampu

membangun hubungan dengan pelanggan, tenaga kerja, pemasok, dan sebagainya,

dan memiliki tanggung jawab terhadap keberhasilan maupun kegagalan.

Sedangkan menurut Harefa (2007) keberhasilan usaha dipengaruhi oleh

karakteristik wirausahawan yaitu kecakapan pribadi dan kecakapan sosial.

Kecakapan pribadi menyangkut soal bagaimana wirausahawan mengelola diri

sendiri. Tiga unsur yang terpenting untuk menilai kecakapan pribadi seorang

wirausahawan, yaitu: kesadaran diri, pengaturan diri, dan motivasi. Kecakapan

social menyangkut soal bagaimana wirausahawan menangani suatu hubungan.

Dua unsure kecakapan sosial seseorang adalah empati dan keterampilan sosial.

Dengan kata lain keberhasilan menjadi wirausaha itu berkaitan erat dengan

kecerdasan dan kecakapan emosi seseorang. Untuk menjadi wirausaha sukses

diperlukan kecerdasan intrapersonal (kecakapan pribadi) dan kecerdasan

interpersonal (kecakapan sosial).

Universitas Sumatera Utara

Page 12: 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Kewirausahaan

17

2.6. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keberhasilan Kewirausahaan

Dalam kegiatan berwirausaha, sudah barang tentu seorang wirausaha akan

menghadapi berbagai faktor yang dapat mendukung, namun juga perlu

memperhatikan berbagai faktor yang dapat mempengaruhi kegagalannya.

Menurut Suryana (2010), karakteristik sikap dan perilaku yang diperlukan

agar kewirausahaan dapat berhasil adalah sebagai berikut:

1. Memiliki komitmen yang tinggi dan tekad yang bulat untuk mencurahkan

semua perhatiannya pada usaha. Sikap yang setengah hati mengakibatkan

besarnya kemungkinan untuk gagal dalam berwirausaha;

2. Memiliki rasa tanggung jawab baik dalam mengendalikan sumber daya

yang digunakan maupun tanggung jawab terhadap keberhasilan

berwirausaha. Keinginan bertanggung jawab ini erat hubungannya dengan

mempertahankan internal locus of control yaitu minat kewirausahaan

dalam dirinya;

3. Berambisi untuk selalu mencari peluang, keberhasilan wirausaha selalu

diukur dengan keberhasilan untuk mencapai tujuan. Pencapaian tujuan

terjadi apabila ada peluang;

4. Tahan terhadap risiko dan ketidakpastian;

5. Percaya diri yang kuat, ia cenderung optimis dan memiliki keyakinan yang

kuat terhadap kemampuan yang dimilikinya untuk berhasil;

6. Memiliki kreativitas yang tinggi dan luwes. Salah satu kunci penting

adalah kemampuan untuk menghadapi perubahan permintaan. Kekakuan

dalam menghadapi perubahan ekonomi dunia yang serba cepat sering kali

membawa kegagalan. Kemampuan untuk menanggapi perubahan yang

cepat dan fleksibel tentu saja memerlukan kreativitas yang tinggi;

7. Selalu memerlukan umpan balik yang segera. la selalu ingin mengetahui

hasil dari apa yang dikerjakannya. Oleh karena itu, dalam memperbaiki

kinerjanya, ia selalu memiliki kemauan untuk menggunakan ilmu

pengetahuan yang telah dimilikinya dan selalu belajar dari kegagalan;

8. Memiliki tingkat energi yang tinggi, wirausaha yang berhasil biasanya

memiliki daya juang yang lebih tinggi dibanding rata-rata orang lainnya,

sehingga ia lebih suka kerja keras walaupun dalam waktu yang relatif

lama;

9. Memiliki semangat kerja yang tinggi dan tidak mudah putus asa;

10. Berorientasi pada masa yang akan datang, untuk tumbuh dan berkembang,

ia selalu berpandangan jauh ke masa depan yang lebih baik;

Universitas Sumatera Utara

Page 13: 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Kewirausahaan

18

11. belajar dari kegagalan, wirausaha yang berhasil tidak pernah takut gagal. la

selalu memfokuskan kemampuannya pada keberhasilan;

12. Memiliki ketrampilan memimpin orang lain.

Disamping terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi keberhasilan

dalam kewirausahaan seperti disebutkan diatas, juga terdapat berbagai faktor yang

mempengaruhi kegagalannya. Kegagalan wirausaha sangat tergantung pada

kemampuan pribadi wirausaha. Menurut Zimmerer (2000), beberapa faktor yang

menyebabkan wirausaha gagal dalam menjalankan usaha antara lain:

1. Tidak kompeten atau tidak memiliki kemampuan dan pengetahuan

mengelola usaha merupakan faktor penyebab utama yang membuat

perusahaan kurang berhasil;

2. Kurang berpengalaman baik dalam kemampuan teknik, kemampuan

memvisualisasikan usaha, kemampuan mengkoordinasikan, keterampilan

mengelola sumber daya manusia, maupun kemampuan mengintegrasikan

operasi perusahaan;

3. Kurang dapat mengendalikan keuangan, faktor yang paling utama dalam

keuangan adalah memelihara aliran kas, mengatur pengeluaran dan

penerimaan secara cermat. Kekeliruan ini akan menghambat operasional

dan mengakibatkan perusahaan tidak lancar;

4. Gagal dalam perencanaan. Perencanaan merupakan titik awal dari suatu

kegiatan, sekali gagal dalam perencanaan maka akan mengalami kesulitan

dalam pelaksanaan;

5. Lokasi yang kurang memadai. Lokasi yang tidak strategis dapat

mengakibatkan perusahaan sukar beroperasi karena kurang efisien;

6. Kurangnya pengawasan peralatan. Kurang pengawasan dapat

mengakibatkan penggunaan alat tidak efisien dan tidak efektif;

7. Sikap yang kurang sungguh-sungguh dalam berusaha. Sikap yang

setengah-setengah terhadap usaha akan mengakibatkan usaha yang

dilakukan menjadi labil dan gagal;

Universitas Sumatera Utara

Page 14: 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Kewirausahaan

19

2.7. Kerangka Konseptual

Pada dasarnya seorang yang mempunyai pengetahuan dan keterampilan

berwirausaha harus berani menghadapi risiko. Semakin besar risiko yang

dihadapinya, semakin besar pula kesempatan untuk meraih peluang.

Kewirausahaan merupakan kemampuan kreatif dan inovatif yang dijadikan dasar,

kiat dan sumber daya untuk mencari peluang menuju sukses.

Dalam lingkungan usaha yang semakin kompetitif, pengetahuan dan

keahlian dalam bidang perusahaan yang dilakukan mutlak diperlukan bagi seorang

wirausaha. Pengetahuan dan keahlian berwirausaha itu di antaranya pengetahuan

tentang pasar, pengetahuan tentang konsumen (pelanggan), pengetahuan tentang

pesaing, baik yang baru masuk maupun yang sudah ada, pengetahuan tentang

pemasok (suplier), pengetahuan tentang cara mendistribusikan barang dan jasa

yang dihasilkan, termasuk kemampuan menganalisis dan mendiagnosis

pelanggan, mengidentifikasi segmentasi, dan motivasinya. Hal ini berkaitan

dengan keterampilan kewirausahaan yang telah menjadi suatu tuntutan, sebab

tingkat persaingan tenaga kerja pada saat sekarang ini didasarkan pada tingkatan

pengetahuan dan keterampilan seseorang. Maka dalam hal ini, bekal keterampilan

seseorang harus signifikan dengan kebutuhan untuk mencapai sasaran yang telah

ditetapkan. (Setiawan, 2012)

Faktor yang menentukan tingkat keberhasilan dan kualitas perusahaan

adalah orang orang yang memiliki kompetensi yang dipengaruhi pengetahuan,

keterampilan dan kualitas individual. Yang meliputi sikap, motivasi, dan juga

nilai kepribadian yang diperlukan untuk mencapai keberhasilan tersebut

(Suryana 2006:5)

Universitas Sumatera Utara

Page 15: 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Kewirausahaan

20

Untuk lebih memudahkan pemahaman tentang kerangka pemikiran

penelitian ini, maka dapat dilihat dalam gambar 2.1 berikut ini :

Gambar 2.1 Kerangka Konseptual

Sumber : Setiawan, 2012& Lupiyoadi, 2006

2.8. Hipotesis

Hipotesis merupakan suatu kesimpulan yang sifatnya sementara dan

masih dibuktikan kebenarannya. Hipotesis ini merupakan dugaan yang masih

dimungkinkan benar atau salah. Berdasarkan rumusan permasalahan dan temuan

diatas sehingga hipotesis alternatif yang dirumuskan dalam penelitian ini yaitu ;

“Pengetahuan dan keterampilan kewirausahaan berpengaruh positif dan signifikan

terhadap keberhasilan usaha”

Pengetahuan

Kewirausahaan

(X1) Keberhasilan

Usaha

(Y) Keterampilan

Kewirausahaan

(X2)

Universitas Sumatera Utara

Page 16: 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Kewirausahaan

21

2.9. Penelitian Terdahulu

Sebagai bahan pertimbangan dalam penelitian ini akan dicantum beberapa

hasil penelitian terdahulu, sebagai berikut :

NO NAMA JUDUL HASIL PENELITIAN

1 Rindang

Wiranti

(2013)

Pengembangan Keterampilan

Kewirausahaan Melalui

Prosmart (Program Sekolah

Mustahik Entrepreneur

Terpadu)

Pelatihan keterampilan ini untuk

mengembangkan keterampilan yang

diberikan oleh peserta, sehingga

mempunyai bekal untuk memperbaiki

kehidupan sosialnya menjadi lebih baik.

Pelatihan keterampilan kwirausahaan ini

masih kurang menanamkan sikap dan

jiwa keberanian, percaya diri dalam

berwirausaha

2 Andi

Wijayanto

Pengaruh karakteristik

wirausahawan Terhadap

tingkat keberhasilan usaha

Hasil analisis regresi linear berganda

terhadap variabel bebas yang meliputi

Kecakapan Pribadi dan Kecakapan

Sosial terhadap variabel Keberhasilan

Usaha diperoleh nilai Fhitung sebesar

16,643. Nilai Fhitung (16,643) lebih

besar dibandingkan dengan nilai

Ftabel (2,59) atau berada dalam daerah

penolakan Ho. Dengan demikian Ha

diterima, sehingga dapat disimpulkan

bahwa variabel Kecakapan Pribadi

(X1)

dan Kecakapan Sosial (X2) secara

simultan memiliki pengaruh signifikan

terhadap variabel Keberhasilan Usaha.

3

Alexander

Ginting

(2011)

Pengaruh pengetahuan

kewirausahaan, motif

berprestasi, dan kemandirian

pribadi Terhadap perilaku

kewirausahaan Pedagang

pada pasar kaget

Kabanjahe

Variable motif berprestasi dan

kemandirian pribadi berpengaruh

positif dan signifikan terhadap

perilaku kewirausahaan, namun

variabel pengetahuan kewirausahaan

berpengaruh tetapi tidak signifikan

terhadap perilaku kewirausahaan

dengan nilai thitung (1,924)<t tabel

(2,02) dengan nilai signifikan

(0,063>0,05) pada warung pasar kaget

Kabanjahe. Hal ini dapat dilihat dari

hasil uji regresi linier berganda secara

simultan (uji-F) dimana Fhitung

(56,286)>Ftabel (2,46) pada α = 5%

dan tingkat signifikansinya

Universitas Sumatera Utara

Page 17: 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Kewirausahaan

22

0,000<0,05. Berdasarkan uji signifikan

parsial (uji-t) bahwa dari ketiga

variabel bebas yang paling dominan

berpengaruh terhadap Perilaku

Kewirausahaan adalah variabel

Kemandirian Pribadi (X3) dengan

nilai thitung (5,571)>ttabel (2,02)

dengan nilai signifikansi 0,000<0,05.

nilai Adjusted R2 sebesar 0,814 berarti

81,4% variabel Perilaku

Kewirausahaan dapat dijelaskan oleh

Pengetahuan Kewirausahaan, Motif

Berprestasi dan Kemandirian Pribadi.

Sedangkan sisanya 18,6% dapat

dijelaskan oleh variabel-variabel lain

yang tidak diteliti oleh penelitian ini.

4 Lies

Indriyatni

(2013)

Analisis faktor faktor yang

berpengaruh terhadap

keberhasilan usaha mikro dan

kecil daerah Semarang Barat

Faktor Modal kerja berpengaruh

positif dan signifikan terhadap

keberhasilan usaha mikro dan kecil di

wilayah Semarang Barat, dengan

tingkat signifikansi sebesar 0,002 dan

tingkat pengaruh sebesar 0,230. Faktor

Lokasi Usaha berpengaruh positif dan

signifikan terhadap keberhasilan usaha

mikro dan kecil di wilayah Semarang

Barat dengan tingkat signifikansi

sebesar 0,003 dan tingkat pengaruh

sebesar 0,240

5 Edward

McMullan

The Creativity and

Entrepreneurial Skill

Performance (a general

scientific theory)

Entrepreneurship is a rather

unforgiving endeavor with many

losers and view big financial winners

that management knowledge will

facilitate new venture growth and

development practical limitations of

implicitly theoretical and atheoretical

findings. Finally, they will be able to

critically evaluate the importance of

individual creativity to new venture

activity

Universitas Sumatera Utara