Upload
muhammad-fatir
View
244
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
7/29/2019 5. Farmakologi Inhalasi
1/37
Jump to first page
OBATANESTETIKINHALASI
7/29/2019 5. Farmakologi Inhalasi
2/37
Jump to first page
PendahuluanPenatalaksanaan anestesia umum :
Induksi Pemeliharaan
Pemulihan
Anestesi Inhalasi :
anestesi umum dgn gas atau cairan anestetika
volatil yg diinspirasi masuk ke peredaran
darah akhirnya ke jaringan otak
Obat anestetika inhalasi : N2O - Isofluran
Halotan - Desfluran
Enfluran - Sevoluran
7/29/2019 5. Farmakologi Inhalasi
3/37
Jump to first page
Mesin Anestesia
7/29/2019 5. Farmakologi Inhalasi
4/37
Jump to first page
Rute Anestetika Inhalasi
Di inspirasi (dihirup)Uptake (ambilan) dalam alveolus
Difusi ke dalam pembuluh darah paruDistribusi oleh darah
Difusi ke dalam jaringan otakOrgan-organ lain
7/29/2019 5. Farmakologi Inhalasi
5/37
Jump to first page
Farmakokinetik
Konsentrasi anestetik dlm alveoliPada waktu induksi ditentukan oleh :
1. Konsentrasi inspirasi
2. Ventilasi alveolar
3. Koefisien partisi darah/gas
4. Curah jantung atau aliran darah paru
5. Hubungan ventilasi-perfusi
7/29/2019 5. Farmakologi Inhalasi
6/37
Jump to first page
1. Konsentrasi inspirasi
Tergantung dari : - sirkuit mesin
- Kecepatan aliran gas segar
- Kelarutan anestetik dalam sirkuit
Bila tubuh sudah jenuh dgn gas anestetik uptake alveolusberhenti konsentrasi anestetika dlm alveoli = konsentrasiinspirasi : PADA PRAKTEK TDK TERJADI
Konsentrasi alveoli selalu < konsentrasi inspirasi ec.
Uptake alveolus terus berlangsung
Peningkatan konsentrasi inspirasimempercepat induksi Pengaruh gas kedua (second gas effect) : konsentrasi
inspirasi tinggi (N2O) meningkatkan konsentrasi anestetik lain
dlm alveolar yg diberikan bersama-sama
Konsentrasi anestetik dlm alveoli ditentukan oleh
Farmakokinetik
7/29/2019 5. Farmakologi Inhalasi
7/37Jump to first page
2. Ventilasi alveolar
Hiperventilasimeningkatkan konsentrasidalam alveoli
Konsentrasi alveoli lebihcepat dibanding
konsentrasi inspirasi
Konsentrasi anestesia dlm alveoli lebih
rendah bila ada sumbatan nafas Bermakna pada anestetik yg kelarutan
dalam darah rendah
Konsentrasi anestetik dlm alveoli ditentukan oleh
Farmakokinetik
7/29/2019 5. Farmakologi Inhalasi
8/37Jump to first page
3. Koefisien partisi darah/gas
= rasio konsentrasi anestetik dalam darah
dibandingkan dalam gas
Koef tinggi = sangat larut dalam darah sejumlahbesar anestetik yg ada dlm alveoli berdifusi ke dlmdarah
Anestetika dgn koef darah/gas tinggi = kelarutan
dlm tinggi:konsentrasi anestetik dlm alveolimeningkatnya lambat
= induksi lambat,pemulihan lambat
Koef darah/gas : induksi cepat, pemulihan cepat
(N2O > desfluran > sevofluran > enfluran > halotan)
Konsentrasi anestetik dlm alveoli ditentukan oleh
Farmakokinetik
7/29/2019 5. Farmakologi Inhalasi
9/37Jump to first page
4. Curah jantung atau aliran darah paru
Peningkatan curah jantung anestetik cptkeluar dari paru konsentrasi anestetikdlm alveoli menjadi > rendah ec. berdifusi ke
dalam darah induksi lambat, pulih lambat
Bermakna pada anestetik dgn kelarutan dlmdarah tinggi
Konsentrasi anestetik dlm alveoli ditentukan oleh
Farmakokinetik
7/29/2019 5. Farmakologi Inhalasi
10/37Jump to first page
5. Hubungan ventilasi - perfusi
Gangguan akan memperlambat peningkatan
konsentrasi anestetik dlm alveoli
Konsentrasi anestetik dlm alveoli ditentukan oleh
Farmakokinetik
7/29/2019 5. Farmakologi Inhalasi
11/37Jump to first page
Farmakokinetik
Ekskresi / eliminasi
1. Ekshalasi
2. Metabolisme : hati
3. kulit
7/29/2019 5. Farmakologi Inhalasi
12/37Jump to first page
Indikasi Anestetik Inhalasi Induksi (t.u. anak)
pemeliharaan
Minimum Alveolar Concentration (MAC) :
konsentrasi terendah anestetik dlm alveolus
yg mencegah adanya gerakan terhadaprangsang nyeri (bedah) pada 50% pasien
Makin rendah MAC potensi
Dosis anestetik inhalasi ~ MAC
7/29/2019 5. Farmakologi Inhalasi
13/37
Jump to first page
7/29/2019 5. Farmakologi Inhalasi
14/37
Jump to first page
GAS GELAK (N2O - NITROUS OXIDE)
Sifat fisik :
Gas anestetika inargonik
Bentuk gas tidak berwarna, tidak berbau dan
tidak iritatifTidak mudah terbakar, tidak bereaksi dengan
sodalisme
Koefisien partisi darah / gas : 0,46
MAC : 105
7/29/2019 5. Farmakologi Inhalasi
15/37
Jump to first page
Farmakokinetik
Uptake dan eliminasi sangat cepat
dibandingkan anestetik inhalasi lain, ok.
koefisien partisi darah / gas rendah (0.46)
Eliminasi ekshalasi
Biotransformasi -?
N2O
7/29/2019 5. Farmakologi Inhalasi
16/37
Jump to first page
Farmakodinamik
SSP
Analgesia {MAC tinggi (104) harus dikombinasi dgn
anestetik lain}
Sistem kardiovaskular Menekan miokardium (ringan)
Tekanan darah & laju jantung tidak berubah
Meningkatkan tekanan vaskuler paru
Sistem pernafasan
Menekan pernafasan (sangat ringan)Penggunaan klinis
Kombinasi N2O:O2 = 70%:30%; 60%:40%; 50%:50%
N2O
7/29/2019 5. Farmakologi Inhalasi
17/37
Jump to first page
Efek yg merugikan
Hipoksia difusiPada penghentian N2O, N2O cpt berdifusi dari darahmasuk ke paru mengakibatkan tekanan parsial O2dialveoli turun, > rendah dari tek inspirasi O2 ygberakibat hipoksia
Mengisi ruang2 gas tertutup dalam tubuh Normal : diisi oleh nitrogen Kelarutan dalam darah N2O > 31x N2 : pada
ruang2 gas tertutup lebih banyak N2O yg masukberdifusi dibanding N2 yg keluar
Ruang gas tertutup : telinga tengah, lumen usus,pneumotoraks
Menghambat sintesis tetrahydrofolat
N2O
7/29/2019 5. Farmakologi Inhalasi
18/37
Jump to first page
HALOTAN
Sifat fisik :
Cairan tidak berwarna, bau enak, mudah
menguap, tidak mudah meledak atau terbakar
Tidak bereaksi dengan sodalime absorber
Mudah diurai oleh cahaya
Tekanan uap : 243
Koefisien partisi darah / gas : 2,3
MAC : 0,74
HALOTAN
7/29/2019 5. Farmakologi Inhalasi
19/37
Jump to first page
Farmakodinamik
Kardiovaskular Tekanan darah, laju jantung Kepekaan jantung terhadap katekolamin disritmia
Vasodilatasi umumPernafasan :
Tidak ada iritasi jalan nafas
Laju nafas cepat dan dangkal
Bronkodilator
HALOTAN
HALOTAN
7/29/2019 5. Farmakologi Inhalasi
20/37
Jump to first page
SSP Aliran darah otak dan tekanan intra kranial Neuromuskular
Relaksasi otot yang baik
Relaksasi otot uterus
Ginjal
Aliran darah ginjal, kecepatan filtrasiglomenular pengeluaran urin
Hati :
Toksis terhadap hati
Hepatitis halotan
FarmakodinamikHALOTAN
HALOTAN
7/29/2019 5. Farmakologi Inhalasi
21/37
Jump to first page
Perlu alat penguap (Vaporizer)
Pemberian adrenalin aman
Konsentrasi 1 : 100.000 dalam 10 menit atau
kecepatan 30 ml/jam
Penggunaan Klinis
HALOTAN
7/29/2019 5. Farmakologi Inhalasi
22/37
Jump to first page
ENFLURAN
Sifat Fisik :
Golongan eter halogenated
Bentuk cair, mudah menguap, bau enak, tidak
muntah terbakar
Tekanan uap : 180
Koefisien partisi darah / gas : 1,8
MAC : 1,7
ENFLURAN
7/29/2019 5. Farmakologi Inhalasi
23/37
Jump to first page
Farmakodinamik
Kardiovaskular
Depresi kontraktilitas miokardium
TD, curah jantung, pemakaian O2miokardium
laju jantung
kepekaan jantung terhadap katekolaminringan
Pernafasan
laju nafas, volume tidal tetap Depresi fungsi mukosiliar
Bronkodilator
ENFLURAN
ENFLURAN
7/29/2019 5. Farmakologi Inhalasi
24/37
Jump to first page
SSP Depresi hipnotik Perubahan EEG bentuk epileptiform
aliran darah otak, tekanan intrakranial Neuromuskular
Relaksasi otot skelet
Tidak merelaksasi otot uterus (Konsentrasi 0,5 -
0,8%)
Potensiasi obat pelumpuh otot
Ginjal
aliran darah ginjal , kec. Filtrasi glomerulus Urin output
FarmakodinamikENFLURAN
ENFLURAN
7/29/2019 5. Farmakologi Inhalasi
25/37
Jump to first page
Tidak pada pasien gagal ginjal
Hati-hati pada pasien bedah saraf,
hemodinamik tidak stabil, hipertermi maligna
Tolerans terhadap dosis adrenalin 4,5 g/kg
BB
ENFLURAN
Penggunaan Klinis
7/29/2019 5. Farmakologi Inhalasi
26/37
Jump to first page
ISOFLURAN
Status fisik :
Isomer enfluran
Bentuk cair, bau merangsang, tidakmudah meledak
Tekanan uap : 250
Koefisien partisi darah / gas : 1,4
MAC : 1,2
ISOFLURAN
7/29/2019 5. Farmakologi Inhalasi
27/37
Jump to first page
FarmakodinamikKardiovaskular :
Depresi jantung minimal
Curah jantung dipelihara laju jantung Aliran darah perifer, tahanan vaskular
sistemik , TD Vasodilator arteri koroner coronary
steal syndrome
Pernafasan :
Ventilasi semenit Iritasi refleks jalan nafas atas
Bronkodilator
ISOFLURAN
ISOFLURAN
7/29/2019 5. Farmakologi Inhalasi
28/37
Jump to first page
SSP Aliran darah otak dan tekanan intrakranial
tetap
Gambaran EEG tidak berubah
Neuromuskular :
Relaksasi otot skelet
Tidak relaksasi otot uterus
Farmakodinamik
ISOFLURAN
ISOFLURAN
7/29/2019 5. Farmakologi Inhalasi
29/37
Jump to first page
Hati-hati pada pasien penyakit jantung
koroner dan hipovolemik berat
ISOFLURAN
Penggunaan klinis
7/29/2019 5. Farmakologi Inhalasi
30/37
Jump to first page
DESFLURAN
Sifat fisik :
Ion atom khlor menggantikan ion flour
dari isofluran Bentuk cairan, tidak berbau dan tidak
mudah meledak
Tekanan uap : 687
Koefisien partisi darah/gas : 1,3
MAC : 6
DESFLURAN
7/29/2019 5. Farmakologi Inhalasi
31/37
Jump to first page
Farmakodinamik
Kardiovaskular
tahanan vaskular sistemik TD dan curah jantung
Laju jantung
Pernafasan : Vol. Tidal , laju nafas Iritasi jalan nafas hipersalivasi,
larinospasme
SSP aliran darah otak, tekanan intrakranial
DESFLURAN
DESFLURAN
7/29/2019 5. Farmakologi Inhalasi
32/37
Jump to first page
Neuromuskular
Potensiasi dengan obat pelumpuh otot
Ginjal dan hati : tidak berpengaruhburuk
Biotransformasi dan Ekskresi
Metabolisme minimal Ekskresi lewat urin
DESFLURAN
Farmakodinamik
7/29/2019 5. Farmakologi Inhalasi
33/37
Jump to first page
SEVOFLURAN
Sifat Fisik
Golongan flour halogeneted
Bentuk cairan, tidak berbau, dapatbereaksi dengan sodalime
Tekanan uap : 160
Koefisien partisi otak / darah : 1,7
MAC : 2
SEVOFLURAN
7/29/2019 5. Farmakologi Inhalasi
34/37
Jump to first page
Farmakodinamik
Kardiovaskular Depresi kontraktilitas miokardium ringan
Laju jantung tidak meningkat = curah
jantung
Pernafasan : Depresi nafas
Bronkondilator
SSP
Aliran darah otak, tekanan intrakranial Kebutuhan O2 otak
SEVOFLURAN
SEVOFLURAN
7/29/2019 5. Farmakologi Inhalasi
35/37
Jump to first page
Neuromuskular
Relaksasi otot intubasi trakea
Ginjal Aliran darah ginjal
Hati
Menjaga aliran rahan hati dan
penghantaran O2
Farmakodinamik
SEVOFLURAN
SEVOFLURAN
7/29/2019 5. Farmakologi Inhalasi
36/37
Jump to first page
Penggunaan klinis
Pilihan utama anestetika untuk induksi
inhalasiHati-hati pada pasien dengan disfungsi
ginjal
SEVOFLURAN
7/29/2019 5. Farmakologi Inhalasi
37/37
Terima Kasih