10
Bahasa Fakta dalam Film State of the Planet Why is There a Crisis Berikut ini saya akan memaparkan bahasa fakta dalam film State of the Planet Why is there a crisis yaitu tentang 5 krisis di permukaan bumi yang menyebabkan kerusakan keanekaragaman hayati. A. Pendahuluan Hawai merupakan kepulauan paling terpencil di planet kita. Hal ini dibuktikan dengan letaknya 2400 mil dari pesisir California seperti pulau surgawi. Saat ini Hawaii masih memiliki flora dan fauna yang khas dibandingkan kepulauan lain di dunia. Tapi hal ini tidak sejalan dengan apa yang kita lihat. Lereng gunung, hutan, dan dataran rendah yang pernah dipenuhi spesies unik kini kehilangan kekayaan biologisnya. Hal itu dibuktikan dengan punahnya ratusan spesies hewan dan tumbuhan sejak kedatangan manusia pertama di Hawaii. Riset yang diadakan di sana dan pulau-pulau lain menunjukkan bahwa apabila manusia menempati suatu pulau maka akan terjadi kemusnahan spesies. Manusia dikelilingi kehidupan yang menakjubkan. Sampai saat ini manusia telah memberi nama 1,5 juta spesies yang jumlahnya mencapai ratusan juta. Kehidupan yang berlimpah ini disebut Keanekaragaman Hayati yang kini sedang terancam karena manusia yang terus memenuhi kebutuhannya. B. Aktifitas Manusia yang Menyebabkan Kerusakan Alam Pemanenan berlebihan manusia sebagai predator terhadap hewan dan tumbuhan tidak diimbangi dengan kemampuan reproduksi hewan dan tumbuhan itu. Satu korelasi di seluruh dunia yaitu punahnya megafauna terjadi saat manusia datang ke daerah tersebut. Pernyataan

5 crisis

Embed Size (px)

DESCRIPTION

good

Citation preview

Page 1: 5 crisis

Bahasa Fakta dalam Film

State of the Planet Why is There a Crisis

Berikut ini saya akan memaparkan bahasa fakta dalam film State of the Planet Why is there a crisis yaitu tentang 5 krisis di permukaan bumi yang menyebabkan kerusakan keanekaragaman hayati.

A. Pendahuluan

Hawai merupakan kepulauan paling terpencil di planet kita. Hal ini dibuktikan dengan letaknya 2400 mil dari pesisir California seperti pulau surgawi. Saat ini Hawaii masih memiliki flora dan fauna yang khas dibandingkan kepulauan lain di dunia. Tapi hal ini tidak sejalan dengan apa yang kita lihat. Lereng gunung, hutan, dan dataran rendah yang pernah dipenuhi spesies unik kini kehilangan kekayaan biologisnya.

Hal itu dibuktikan dengan punahnya ratusan spesies hewan dan tumbuhan sejak kedatangan manusia pertama di Hawaii. Riset yang diadakan di sana dan pulau-pulau lain menunjukkan bahwa apabila manusia menempati suatu pulau maka akan terjadi kemusnahan spesies.

Manusia dikelilingi kehidupan yang menakjubkan. Sampai saat ini manusia telah memberi nama 1,5 juta spesies yang jumlahnya mencapai ratusan juta. Kehidupan yang berlimpah ini disebut Keanekaragaman Hayati yang kini sedang terancam karena manusia yang terus memenuhi kebutuhannya.

B. Aktifitas Manusia yang Menyebabkan Kerusakan Alam

Pemanenan berlebihan manusia sebagai predator terhadap hewan dan tumbuhan tidak diimbangi dengan kemampuan reproduksi hewan dan tumbuhan itu.

Satu korelasi di seluruh dunia yaitu punahnya megafauna terjadi saat manusia datang ke daerah tersebut. Pernyataan tersebut dibuktikan dengan punahnya 2/3 dari mamalia besar di Amerika Utara. Ahli biologi Jared Diamond telah melakukan survey mendetil. Sebelum Megafauna, ada unta dan singa. Perburuan manusia terhadap mamalia besar memiliki pengaruh pada kepunahan spesies tersebut.

Pertanyaannya adalah apakah mungkin manusia yang berjalan kaki dan hanya membawa pedang/tombak dapat memburu binatang-binatang tersebut dengan sukses? Di Afrika masih terdapat banyak hewan besar namun di sana juga manusia pertama kali muncul dan mengembangkan kemampuan berburunya. Hewan-hewan tersebut berkembang bersama manusia selama 5 juta tahun, seiring belajarnya manusia menjadi seorang pemburu yang baik. hewan-hewan tersebut juga belajar menghindari manusia.

Tapi hal ini tidak terjadi pada hewan besar di Los Angeles. Manusia yang pertama muncul adalah pemburu terbaik saat itu. Hewan di luar Afrika belum pernah melihat manusia

Page 2: 5 crisis

sehingga tidak menganggap manusia sebagai predator. Hewan-hewan tersebut menjadi jinak dan mudah diburu.

Manusia merupakan Predator Berganti (Switching Predator)

Pertengahan 1970, 5 ekor landak dari daratan Skotlandia dipindah sebagai hewan piaraan di Pulau South Uist di pesisir barat. Pulau itu menjadi tempat yang sempurna bagi populasi landak karena tidak ada predator yang mengontrol populasi. Landak sebagai predator pengganti memakan cacing, siput akhirnya menghasilkan populasi sekitar 10 ribu landak saat ini. Tidak hanya siput dan cacing, telur burung dunlin yang awalnya aman di sana dijadikan jenis makanan baru. Populasi burung dunlin menurrun secara drastis. Hal mengejutkan lainnya terjadi saat landak dengan mudah berjalan dari satu pulau ke pulau lain saat kondisi pasang surut. Mereka menghancurkan populasi burung. Suatu jalur dibangun secara alamiah oleh landak-landak tersebut, sehingga mereka tidak harus menunggu pasang surut.

Predator pengganti adalah predator yang memiliki mangsa bervariasi yang tersedia baginya. Jika mangsanya menjadi langka maka manusia bisa berganti ke mangsa yang lain, dengan begitu manusia bisa mempertahankan populasinya dengan apapun yang terjadi saat itu.

Manusia bukan predator pengganti biasa. Punahnya megafauna merupakan tanda-tanda awal bahwa manusia mampu membunuh mangsa lebih cepat daripada kemampuan mangsa bereproduksi. Pemanenan berlebihan terhadap hewan dan tumbuhan yang pertama dari 5 aktivitas yang mempengaruhi keragaman kehidupan di dunia.

Hal ini terjadi juga pada penebangan pohon yang tidak sejalan dengan pertumbuhan pohon. Akibatnya hutan menyusut dan musnah dengan mudah. Penebangan berlebihan ini mempengaruhi spesies lain yang berinteraksi dengan pohon atau bergantung dengan pohon. Saat ini di dunia, penebangan pohon terjadi 10 kali lebih banyak daripada menumbuhkan pohon baru. Hal yang sama terjadi juga dengan laut. 70% spesies utama ikan diambil lebih banyak daripada kemampuan reproduksinya.

Seorang ahli biologi kelautan, Sylvia Earle mengatakan bahwa dengan manusia semakin canggih dalam mengambil SDA dari laut. 50-100 tahun yang lalu manusia masih sedikit dan belum memiliki teknologi secanggih sekarang, namun saat ini dengan teknologi akustik, ikan tuna, cumi-cumi, udang semua dapat diambil lebih banyak. Angka-angka terakhir menunjukkan bahwa tiap tahun, setengah dari pertumbuhan tanaman di seluruh dunia dan sejumlah besar persentase perkembangan hewan dipanen hanya untuk satu spesies, manusia.

Pendatangan Spesies Asing Menyebabkan Punahnya Spesies Lokal

Page 3: 5 crisis

Hal ke-2 dimana aktivitas manusia mempengaruhi keanekaragaman hayati adalah saat manusia pertama kali berkembang biak di penjuru bumi. Tumbuhan dipindah ke lokasi di mana tumbuhan tersebut belum pernah hidup sebelumnya, seperti di Australia. Populasi kelinci di Australia meledak jika tidak ada predator di sana. Kehadiran spesies asing menyebabkan banyak spesies lokal punah. Yang bertahan mengungsi di puncak-puncak gunung berlindung dari arus kedatangan hewan dan tumbuhan asing. Lebih dari 100 spesies burung telah punah lokal dan yang mampu bertahan kini terancam punah

Hal ini juga terjadi pada siput dimana jutaan taun yang lalu sejumlah kecil spesies siput datang mengapung dengan tumbuhan. Karena mereka, lebih dari ribuan spesies lain berevolusi. Saat ini hanya sebagian kecil dari mereka yang mampu bertahan, beberapa yang memiliki cangkang berwarna-warni sudah jarang ditemukan, bahkan populasi total di seluruh dunia kurang dari 10 individu. Hal ini diakibatkan oleh perbuatan orang-orang yang mengoleksi siput secara berlebihan pada akhir abad 19.

Hal fatal lain yang menyebabkan kepunahan siput lokal adalah pendatangan spesies asing. Tikus merupakan satu lagi pendatang perusak yang memakan sebagian besar populasi siput yang hidup di tanah dan juga merusak populasi siput yang hidup di pohon. Siput asing yaitu Great West Africa yang didatangkan ke Hawaii untuk dimakan. Sayangnya, siput ini memiliki nafsu makan yang besar dan memakan tumbuhan di taman-taman rumah sehingga harus didatangkan siput pembunuh untuk mengendalikan populasi mereka yaitu Siput Florida. Namun pada kenyataannya siput florida ini justru memakan siput-siput lokal dan menyebabkan siput-siput lokal terancam punah.

Siput Florida ini merayap di ranting dan mencari jejak yang ditinggalkan spesies lokal. Ia bergerak 1 km/tahun dan menghancurkan populasi siput lokal. Sekilas tidak ada kerusakan ekologi yang ditimbulkan apabila siput Hawaii ini punah namun ternyata untuk jangka waktu panjang alam habitat ini akan lebih miskin ketika kita mewariskannya pada keturunan kita. Pendatangan spesies asing adalah bukti kedua keterlibatan manusia pada kerusakan kehidupan.

Pemusnahan Habitat untuk Aktivitas Manusia

Di sudut benua Afrika tersebut terdapat habitat khas (Fynbos) yaitu sebuah tempat komunitas tumbuhan di dunia, para pakar menyebutnya tempat hotspot biologi. Ada lebih dari 5500 jenis tumbuhan di sana dan tidak ditemukan di tempat lain di dunia. Beberapa tumbuhan memiliki cakupan tumbuhan yang kecil hingga tumbuhan di seluruh dunia dapat disatukan dalam sebuah tempat berukuran separuh lapangan sepak bola.

Namun kenyataan ini justru memberi satu gambaran tentang pemusnahan habitat dalam skala kecil. 40% area Fynbos telah musnah oleh aktivitas manusia yang digunakan untuk agrikultur dan pengembangan kota. Kesimpulannya bahwa apabila area yang kecil tersebut hilang, maka tumbuhan tersebut akan punah. Akibatnya tidak berhenti

Page 4: 5 crisis

sampai disitu, tumbuhan atau hewan lain yang bergantung pada Fynbos juga akan terkena imbasnya, namun manusia tidak kebal akan akibat tersebut.

Contoh lain terjadi di Amerika Selatan tepatnya di Chaco Canyon, Negara Bagian New Mexico. Berupa daerah gurun yang meliputi ratusan mil, di sana terdapat ngarai yang dikenal dengan bangunan Pueblo Bonito, hanya satu dari banyak bangunan di gurun tersebut. Bangunan tersebut dibangun sekitar 1000 tahun yang lalu oleh orang Indian Anasazi lalu ditinggalkan hanya dalam waktu 300 tahun kemudian. Pembangunan Pueblo Bonito menggunakan konstruksi dengan kayu. Disana juga terdapat bekas-bekas ladang dan sistem irigasi tapi ketinggian air tanah sangat jauh di bawah permukaan dan suku Anasazi tidak memiliki pompa untuk mengambil air.

Solusi dari permasalahan tersebut adalah karena mamalia kecil bernama Pack Rat yaitu hewan malam yang untuk melihatnya saja harus menggunakan kamera malam yang sensitive. Mereka hidup dalam liang-liang dan keluar pada malam hari untuk mengumpulkan kayu-kayu, ranting-ranting kemudian diletakkan di atas gundukan di atas liang mereka, gundukan tersebut adalah area kloset mereka yang digunakan selama 100 tahun terus-menerus sebelum akhirnya ditinggalkan. Selama itu nitrogen dari kotoran mereka mengkristal dan gundukan mengeras dan dapat bertahan selama ribuan tahun pada iklim yang panas dan kering.

Ternyata dengan melarutkan nitrogen yang mengkristal dan mempelajari sisa-sisa tumbuhan, sejarah peradaban pun terungkap. Ditemukan bahwa saat suku Anasazi pertama kali datang ke Chaco Canyon, area tersebut masih dipenuhi Pohon pinyon dan Ponderosa. Pohon-pohon ini ditebang untuk kayu bakar serta sebagai bahan untuk pembangunan.

Setelah ngarai bersih dari seluruh pepohonan, suku Anasazi membuat jalan untuk mengangkut kayu-kayu yang berasal dari pegunungan sejauh 70 mil, Tapi saat itu kerusakan telah terjadi. Pemusnahan pohon serta musim kemarau telah menbuat ketinggian air tanah menurun di bawah level sistem irigasi ladang sehingga tidak mampu lagi menghasilkan panen. Daerah tersebut kemudian menjadi gurun dan suku Anasazi terpaksa meninggalkan tempat tersebut.

Daerah yang senasib dengan Grand Chanyon adalah Fertile Crescent di Pulau Easter di Angkor Wat, di lembah Indus, di Zimbabwe besar, di Yunani Mycenaen, di lembah Missisipi

Pemusnahan habitat menimbulkan kerusakan yang besar terhadap keanekaragaman hayati di seluruh dunia. Dengan bertambahnya populasi dan tertutupnya lebih banyak lagi permukaan bumi dengan gedung dan lading pertanian maka tidak dapat dihindari manusia juga akan kehilangan banyak habitat liar. Menurut Edward Wilson manusia melakukannya sebagai cara untuk bertahan hidup dengan cara memanfaatkan alam.

Page 5: 5 crisis

Pemusnahan populasi sedikit demi sedikit yang disebabkan pemulauan habitat

Menurut Tom “Proses pemulauan adalah seperti jika Anda memiliki suatu karpet dari hutan hijau lalu Anda mengambil pencetak kue kemudian letakkan pada satu area di karpet. Kemudian potong semua sisa karpet di sekeliling luar cetakan, maka Anda akan mendapatkan sisa dari area hutan. Walaupun area yang dibebaskan sudah mulai ditumbuhi tanaman kembali, pertumbuhan ulang hanya terdiri dari spesies tanaman rumput. Jadi pulau hutan hujan tropis seperti area persegi panjang yang hijau ini tetap terisolasi.

Diketahui bahwa pulau-pulau ini berubah dari pusatnya hingga bagian tepi. Spesies secara berkesinambungan menghilang bahkan 20 tahun kemudian karena kondisi yang berubah atau karena pulaunya tidak cukup besar untuk mempertahankan populasi mereka. Hasilnya biasanya sama baik pada pulau eksperimental maupun pada area hutan yang terpotong untuk pembuatan jalan.

Satu contoh jelas dari efek pemulauan yang telah dipelajari meliputi satu kawanan burung yang biasanya mengikuti satu kawanan semut. Studi dilakukan untuk mengetahui apakah burung-burung semut ini akan terbang dari satu pulau hutan ke yang lainnya. Untuk makanannya, burung semut bergantung pada semut-semut yang berkeliaran di dasar hutan untuk berburu serangga. Burung-burung itu mengikuti mereka, memakan serangga yang ditemukan.

Satu koloni semut memerlukan area yang luas agar dapat menyediakan cukup banyak serangga. Jika suatu pulau hutan tidak cukup luas, maka semut-semut itu akan meninggalkannya dan mencari pulau lain. Hal ini berdampak pada burung-burung tersebut. Secara psikologis mereka terbiasa di hutan yang rimbun dan gelap, mereka tidak akan keluar ke daerah terbuka. Jadi burung-burung tidak bisa mengikuti kawanan semut yang meninggalkannya. Jika tertinggal, maka mereka akan kelaparan dan mati.

Satu demi satu spesies akan hilang dimanapun manusia membuat suatu pulau di segala jenis habitat. Kita baru saja melihat suatu penyederhanaan dari ekosistem, pemiskinan jumlah spesies. Jika akhirnya kita memiliki sesuatu yang berkurang dibandingkan pada saat kita memulainya.

Contoh lainnya adalah area rumput yang dipanjangkan di sepanjang Downs di utara Inggris. Di Inggris mereka hanya dapat hidup pada area yang rumputnya digunakan untuk ternak merumput. Hal itu membuat rumput tetap pendek dan memungkinkan bunga-bunga dataran rendah untuk berkembang. Tapi bagi kupu-kupu hal itu juga menimbulkan area-area gundul tanpa rumput maupun bunga.

Area-area gundul ini sangat penting karena menghangat sangat cepat di bawah sinar matahari. Kupu-kupu berjemur di area itu untuk menaikkan suhu tubuhnya. Setelah itu mereka bisa terbang dan bertelur di rerumputan. Rumah kupu-kupu Silver Spotted sekarang telah berkurang menjadi pulau-pulau kecil di padang rumput. Tapi mereka tidak akan terbang di atas area yang tidak sesuai dengan mereka. Jadi mereka tidak akan terbang dari satu pulau ke pulau lain sehingga populasi kupu-kupu sekarang terisolasi satu

Page 6: 5 crisis

sama lain. Satu konsekuensi umum dari pemulauan. Jika musim yang buruk atau jika penyakit memusnahkan satu koloni, area tersebut tak dapat diisi ulang dari area manapun. Ancaman untuk spesies yang hidup di satu populasi yang terisolir adalah satu demi satu populasi tersebut akan mati. Jika tak ada yang dilakukan untuk mencegahnya, maka tidak lama kemudian spesies akan menghilang dari area cukup luas.

Polusi pada Atmosfer

Ada satu jenis polusi yang akibatnya berpengaruh global yaitu pemanasan global yang merupakan akibat dari aktivitas manusia yang melepas karbon dioksida ke atmosfer. Karbon dioksida adalah gas rumah kaca yang menjebak panas matahari. Semakin banyak karbon dioksida di atmosfer, dunia akan menjadi semakin panas. Stephen Schneider adalah seorang ilmuwan yang mempelajari perubahan iklim dan efeknya terhadap dunia ilmah. Ketika manusia memperlakukan atmosfer sebagai tempat pembuangan dimana kita membuang sisa-sisa dari knalpot dan asap-asap pembakaran ke udara dan kita menebang pohon lalu membangun pabrik-pabrik, manusia telah menambahkan gas rumah kaca ke dalam atmosfer.

Keadaan itu menjebak panas di atmosfer sehingga terjadi perubahan signifikan yang merusak alam. Ketinggian air laut saat ini 10-20 cm lebih tinggi dari sebelumnya, gletser-gletser di puncak gunung mulai mencair dan intensitas badai meningkat. Manusia telah menambah beban hidup selain adanya kemarau, banjir, dsb. Dilakukan uji coba di laut utara dengan kedalaman 30 meter untuk mencari kerang dan remis namun ternyata yang tertangkap kadang benda selain kerang. Ditemukan juga bagian-bagian tubuh mammoth. Hal ini membuktikan bahwa 9,10 atau 11 ribu tahun lalu area laut tersebut adalah daratan kering tempat Mammoth berkelana.

Penemuan tulang hewan besar darat seperti Mammoth di dasar laut menjelaskan bahwa pemanasan global telah mengubah penyebaran hewan dan tumbuhan secara menyeluruh dan besar-besaran. Pemanasan global di masa depan pasti juga memiliki efek yang sama. Suhu di seluruh dunia berubah dan menimbulkan masalah bagi hewan dan tumbuhan karena sebagian besar hanya dapat hidup dalam rentang suhu udara terbatas.

Saat iklim menghangat pada akhir jaman es, hutan-hutan pohon ek berpindah ke utara atau ke selatan. Pohon ek berpindah sangat lambat yaitu dengan cara hewan pembawa benih pohon itu. Pada musim gugur, Tupai dan Burung Jay mengubur biji pohon ek sebagai cadangan makanan untuk musim dingin tapi sebagian besar mereka lupa dimana menguburnya dan biji itupun tumbuh.

Saat pemanasan global terjadi, biji-bii yang terkubur di daerah utara akan tumbuh, sedangkan biji di selatan yang terlalu angat akan mati. Jadi pohon ek lambat laun merayap ke utara. Proses ini menghabiskan waktu ribuan tahun, tapi saat ini sepertinya pemanasan global berlangsung lebih cepat daripada sebelumnya dengan media pabrik-pabrik pertanian, jalan-jalan, perkampungan. Hal ini memimbulkan keprihatinan apakah bumi mampu menopang keanekaragaman hayati di abad selanjutnya.

Page 7: 5 crisis

C. Kesimpulan

5 faktor penyebab krisis di Planet bumi dan bertanggung jawab terhadap rusaknya keanekaragaman hayati :

- Mengeruk SDA berlebihan

- Kedatangan spesies asing

- Merusak tempat hidup spesies

- Membentuk kantung daerah pada habitat

- Polusi pada atmosfer

Namun kelima factor ini terjadi dalam kecepatan yang belum pernah terjadi sebelumnya. Ilmuwan Sir Robert May adalah pimpinan otoritas yang mengurusi krisis biologi di masa sekarang mengatakan “tidak ada jaman yang lebih menggairahkan untuk hidup dibandingkan saat kita mulai membaca buku kehidupan” dan kita memiliki potensi mempergunakan pemahaman tentang kepengurusan dan peternakan yang baik kepada dunia dan yang kita warisi ini atau tanpa berpikir kita bisa saja merusaknya dan menghasilkan serpihan sampah lebih banyak lagi.

Secara bertahap dunia akan menjadi tempat yang menyeramkan. Jika anda menyukai tikus, kucing, dan burung kutilang serta anda ingin melihatnya dimanapun anda berada, maka pemiskinan biota adalah untuk anda. Tapi jika anda atau keturunan anda ingin hidup di dunia yang menarik dimana terdapat kekayaan kehidupan, keanekaragaman hayati dan lingkungan alam liar maka pelestarian adalah untuk anda.