32
6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Model Bisnis Dalam pengertian yang paling dasar, model bisnis adalah suatu metode dalam melakukan bisnis yang digunakan oleh suatu perusahaan untuk dapat mempertahankan bisnisnya dan dapat menghasilkan pendapatan. Model bisnis menggambarkan bagaimana suatu perusahaan menghasilkan uang dengan menentukan dimana posisinya dalam rantai nilai. Ada model yang sangat sederhana, seperti suatu perusahaan menghasilkan suatu barang atau jasa dan menjualnya ke pelanggan. Jika perusahaan berjalan baik, maka penghasilannya dari penjualan akan melebihi biaya operasional, sehingga perusahaan memperoleh keuntungan. Definisi dari bisnis model menurut Paul Timmers (Business Model for Electric Market, 1998) adalah : Arsitektur dari produk/jasa dan arus informasi, termasuk di dalamnya penjelasan mengenai berbagai pelaku bisnis (business actors) dan perannya masing-masing; Penjelasan mengenai beberapa potensi keuntungan bagi berbagai pelaku bisnis; dan Penjelasan mengenai sumber-sumber pendapatan usaha (sources of revenue) Menurut Eisenmann (2002, p.12), Bisnis Model adalah hipotesis tentang bagaimana perusahaan menghasilkan uang dalam jangka panjang: apa yang

5. BAB 2 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/LBM2006-321-BAB 2.pdf · Pasar dibagi menjadi kelompok-kelompok berdasarkan variabel-variabel demografi yang mencakup usia,

  • Upload
    vuphuc

  • View
    222

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: 5. BAB 2 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/LBM2006-321-BAB 2.pdf · Pasar dibagi menjadi kelompok-kelompok berdasarkan variabel-variabel demografi yang mencakup usia,

6

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Model Bisnis

Dalam pengertian yang paling dasar, model bisnis adalah suatu metode

dalam melakukan bisnis yang digunakan oleh suatu perusahaan untuk dapat

mempertahankan bisnisnya dan dapat menghasilkan pendapatan. Model bisnis

menggambarkan bagaimana suatu perusahaan menghasilkan uang dengan

menentukan dimana posisinya dalam rantai nilai.

Ada model yang sangat sederhana, seperti suatu perusahaan menghasilkan

suatu barang atau jasa dan menjualnya ke pelanggan. Jika perusahaan berjalan

baik, maka penghasilannya dari penjualan akan melebihi biaya operasional,

sehingga perusahaan memperoleh keuntungan.

Definisi dari bisnis model menurut Paul Timmers (Business Model for

Electric Market, 1998) adalah:

• Arsitektur dari produk/jasa dan arus informasi, termasuk di dalamnya

penjelasan mengenai berbagai pelaku bisnis (business actors) dan perannya

masing-masing;

• Penjelasan mengenai beberapa potensi keuntungan bagi berbagai pelaku

bisnis; dan

• Penjelasan mengenai sumber-sumber pendapatan usaha (sources of revenue)

Menurut Eisenmann (2002, p.12), Bisnis Model adalah hipotesis tentang

bagaimana perusahaan menghasilkan uang dalam jangka panjang: apa yang

Page 2: 5. BAB 2 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/LBM2006-321-BAB 2.pdf · Pasar dibagi menjadi kelompok-kelompok berdasarkan variabel-variabel demografi yang mencakup usia,

7

perusahaan akan jual, dan kepada siapa, bagaimana perusahaan akan

mengumpulkan pendapatan, teknologi apa yang akan digunakan, kapan

perusahaan akan bergantung kepada mitra bisnisnya, serta bagaimana dengan

biayanya.

Menurut Turban (2002,p.6), Business Model adalah metode dalam

melakukan bisnis dimana perusahaan akan mendapatkan pendapatan untuk dapat

bertahan. Model ini menjelaskan bagaimana perusahaan menempatkan posisinya

dalam rantai nilai.

Menurut Eisenmann (2002, p.12), Business Model memiliki beberapa

fungsi, yaitu:

1. Merencanakan pemberian nilai lebih. Yaitu nilai yang diciptakan untuk

pengguna dengan menawarkannya melalui penggunaan berbasiskan teknologi.

2. Mengidentifikasikan segmen pasar. Yaitu kepada pengguna mana teknologi

itu akan bermanfaat dan untuk tujuan apa.

3. Mendefinisikan struktur dari rantai nilai yang ada diperusahaan yang

dibutuhkan untuk menciptakan dan mendistribusikan penawaran.

4. Memperkirakan struktur biaya dan keuntungan potensial dalam membuat

penawaran.

5. Menggambarkan posisi perusahaan dalam jaringan nilai yang menghubungkan

antara perusahaan penyedia bahan/kebutuhan dan pelanggan, termasuk

didalamnya mengidentifikasi kemungkinan perusahaan pelengkap dan

pesaing.

Page 3: 5. BAB 2 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/LBM2006-321-BAB 2.pdf · Pasar dibagi menjadi kelompok-kelompok berdasarkan variabel-variabel demografi yang mencakup usia,

8

6. Memformulasikan strategi kompetitif dimana perusahaan akan mendapat dan

memegang keuntungan lebih dibandingkan para pesaingnya.

2.2 Konsep Produk

Definisi produk adalah semua yang dapat ditawarkan kepada pasar untuk

diperhatikan, dimiliki, digunakan, atau dikonsumsi yang dapat memuaskan

keinginan atau kebutuhan pemakainya. (Kotler, p.337) Yang termasuk produk

adalah objek fisik, jasa, kegiatan, orang, tempat, organisasi, ide, atau campuran

keseluruhan hal tersebut. Jasa adalah produk yang terdiri dari aktivitas, manfaat,

atau kepuasan yang ditawarkan untuk dijual yang pada dasarnya tidak terwujud.

2.2.1 Klasifikasi Produk

Menurut Kotler (2001, p.342), Produk dan jasa dikelompokkan ke dalam

dua kategori besar berdasarkan tipe konsumen yang menggunakannya, yaitu:

1. Produk konsumen (consumer product) adalah semua produk yang dibeli oleh

konsumen akhir untuk dikonsumsi secara pribadi. Para pemasar umumnya

mengklasifikasikan produk lebih lanjut berdasarkan cara konsumen

membelinya. Produk konsumen meliputi:

• produk sehari-hari (convenience product), adalah produk dan jasa yang

dibeli oleh konsumen secara teratur, cepat, dan dengan perbandingan

dengan produk lain yang minimal serta untuk mendapatkan produk

tersebut yang juga minimal.

Page 4: 5. BAB 2 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/LBM2006-321-BAB 2.pdf · Pasar dibagi menjadi kelompok-kelompok berdasarkan variabel-variabel demografi yang mencakup usia,

9

• produk belanja (shopping product), adalah barang yang frekuensi

pembeliannya tidak sesering produk sehari-hari dan dalam pembeliannya

konsumen melakukan pembandingan dengan produk lain berdasarkan

kecocokan, kualitas, harga, dan gaya.

• produk khusus (specialty product), adalah produk dan jasa konsumen yang

mempunyai karakteristik dan identifikasi merek yang sangat unik sehingga

kelompok pembeli yang cukup signifikan bersedia melakukan usuha

pembelian yang khusus.

• produk yang tidak dicari (unsought product), adalah produk konsumen

yang konsumen tidak mengetahui ataupun mengetahuinya tetapi biasanya

tidak terpikirkan untuk membeli produk tersebut.

2. Produk industri (industrial product) adalah produk yang dibeli dengan tujuan

untuk diproses lebih lanjut atau digunakan untuk menjalankan bisnis. Tiga

kategori produk dan jasa industri adalah bahan baku dan suku cadang, barang

modal, dan perlengkapan dan jasa.

Oleh karena itu, perbedaan antara produk konsumen dan produk industri

didasarkan pada tujuan pembelian produk itu.

2.2.2 Strategi Pengembangan Produk

Dengan adanya perubahan selera konsumen, teknologi, dan persaingan

yang pesat, perusahaan harus mengembangkan secara terus-menerus produk dan

jasanya. Perusahaan dapat memperoleh produk baru dari dua cara. Pertama,

melalui akuisisi yaitu dengan membeli seluruh perusahaan, suatu paten, atau suatu

Page 5: 5. BAB 2 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/LBM2006-321-BAB 2.pdf · Pasar dibagi menjadi kelompok-kelompok berdasarkan variabel-variabel demografi yang mencakup usia,

10

lisensi untuk memproduksi produk perusahaan lain. Cara kedua ialah melalui

pengembangan produk-baru dalam departemen riset dan pengembangan milik

perusahaan. Produk baru yang dimaksudkan disini ialah produk original, produk

perbaikan, produk modifikasi, dan merek baru yang perusahaan kembangakan

melalui depertemen riset dan pemgembangannya sendiri. (Kotler, p389)

Berbagai penelitian menyimpulkan bahwa keberhasilan produk baru

bergantung pada pengembangan produk unggul yang unik, yakni produk baru

dengan kualitas yang lebih tinggi, fitur baru, dan nilai penggunaan yang lebih

tinggi. Intinya, untuk menciptakan produk baru yang berhasil, perusahaan harus

memahami konsumen, pasar, dan pesaingnya serta mengembangkan produk yang

memberikan nilai yang unggul kepada pelanggannya.

Solusi terhadap tingkat keberhasilan produk baru lebih tinggi daripada

kegagalannya terletak pada perencanaan produk baru yang matang dan penetapan

proses pengembangan produk baru yang sistematis untuk menemukan dan

mengembangkan produk baru.

Dalam proses pengembangan produk baru terdapat langkah-langkah utama

yang harus dilakukan terlebih dahulu, yaitu:

1. Penggalian Ide

Pengembangan produk baru dimulai dengan penggalian ide. Ide produk-baru

yang bagus juga bisa muncul dari mengamati dan mendengarkan pelanggan.

Perusahaan dapat melakukan survei atau kelompok diskusi terfokus untuk

mempelajari kebutuhan dan keinginan konsumen.

Page 6: 5. BAB 2 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/LBM2006-321-BAB 2.pdf · Pasar dibagi menjadi kelompok-kelompok berdasarkan variabel-variabel demografi yang mencakup usia,

11

2. Penyaringan Ide

Tujuan penggalian ide adalah untuk menciptakan ide yang banyak sekali.

Selanjutnya ialah mengurangi jumlah ide tersebut. Tujuan penyaringan ide

adalah untuk membantu menyaring ide produk baru yang baik dan membuang

ide yang buruk secepat mungkin.

3. Pengembangan dan pengujian konsep

Ide yang menarik harus dikembangkan menjadi konsep produk. Konsep

produk adalah versi rinci ide-ide yang dinyatakan dalam istilah yang dapat

dimengerti konsumen. Pengujian konsep produk baru ditujukan kepada

kelompok konsumen sasaran, dan konsep-konsep tersebut mungkin

ditampilkan kepada konsumen secara simbolis atau secara fisik.

4. Pengembangan strategi pemasaran

Pengembangan startegi pemasaran adalah merancang startegi pemasaran awal

untuk memperkenalkan suatu produk baru berdasarkan konsep produk

tersebut kepada pasar.

5. Analisis bisnis

Analisis bisnis merupakan tinjauan terhadap proyeksi penjualan, biaya, dan

laba produk baru untuk mencari tahu faktor-faktor tersebut untuk memenuhi

tujuan perusahaan.

6. Pengembangan produk

Strategi untuk pertumbuhan perusahaan dengan menawarkan produk

modifikasi atau produk baru ke segmen pasar yang ada sekarang.

Pengembangan konsep produk menjadi produk fisik dalam upaya memastikan

Page 7: 5. BAB 2 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/LBM2006-321-BAB 2.pdf · Pasar dibagi menjadi kelompok-kelompok berdasarkan variabel-variabel demografi yang mencakup usia,

12

bahwa ide produk bisa diubah menjadi produk yang bisa diwujudkan secara

efektif.

7. Pemasaran uji-coba

Tahap pengembangan produk baru dimana produk dan program pemasaran

diuji di suasana pasar yang lebih realistis.

8. Komersialisasi

Pemasaran uji-coba memberi manajemen informasi yang dibutuhkan untuk

membuat keputusan akhir tentang apakah perusahaan harus meluncurkan

produk baru atau tidak. Setelah disetujui untuk diluncurkan, maka perusahaan

akan memperkenalkan produk baru ke pasar atau disebut komersialisasi.

Gambar 2.1 Tahap-tahap utama dalam pengembangan produk baru

2.3 Proses Pemasaran

Menurut Kotler (2001, p.21), konsep pemasaran menyatakan bahwa

pencapaian sasaran organisasi tergantung pada penentuan kebutuhan dan

keinginan pasar sasaran dan penyampaian kepuasan yang didambakan itu lebih

Page 8: 5. BAB 2 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/LBM2006-321-BAB 2.pdf · Pasar dibagi menjadi kelompok-kelompok berdasarkan variabel-variabel demografi yang mencakup usia,

13

efektif dan efisien. Menerapkan konsep pemasaran berarti lebih dari sekedar

merespon hasrat atau kebutuhan jelas yang diungkapkan oleh konsumen.

Perusahaan yang didorong oleh konsumen (customer-driven marketing) meneliti

konsumen saat ini untuk mempelajari hasrat mereka, memperoleh ide produk dan

layanan baru, dan menguji usulan pengembangan produk baru.

Dalam tiap-tiap unit bisnis, pemasaran memainkan peran dalam mencapai

tujuan perusahaan secara keseluruhan. Sasarannya adalah menjalin hubungan

yang kuat dan menguntungkan dengan para pelanggan. Pertama-tama, perusahaan

mengidentifikasi pasar secara keseluruhan, kemudian membaginya kedalam

segmen-segmen yang lebih kecil, memilih segmen-segmen yang paling

menjanjikan dan memfokuskan diri untuk melayani dan memuaskan segmen-

segmen itu. Perusahaan kemudian mendesain bauran pemasaran yang berisi

faktor-faktor yang dapat dikendalikan – produk, harga, promosi, dan tempat

(distribusi). Untuk mendapatkan bauran pemasaran yang terbaik dan

melaksanakannya, perusahaan melakukan analisis, perencanaan, penerapan, dan

pengendalian pemasaran.

2.4 Strategi Pemasaran

Perusahaan-perusahaan dewasa ini menyadari bahwa mereka tidak dapat

menarik semua pembeli di pasar, atau setidaknya mereka tidak dapat menarik

semua pembeli dengan cara yang sama. Para pembeli terlalu banyak, terlalu luas

tersebar, dan terlalu beragam kebutuhan dan pola pembelian mereka. Lebih dari

itu, perusahaan-perusahaan itu sendiri berbeda-beda kemampuan mereka

Page 9: 5. BAB 2 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/LBM2006-321-BAB 2.pdf · Pasar dibagi menjadi kelompok-kelompok berdasarkan variabel-variabel demografi yang mencakup usia,

14

melayani segmen pasar yang berbeda. Daripada berusaha bersaing dalam pasar

secara keseluruhan, bahkan kadangkala harus bersaing dengan yang sangat kuat,

tiap-tiap perusahaan harus dapat mengidentifikasi bagian pasar mana yang

sanggup dilayaninya dengan baik dan yang paling menguntungkan baginya.

Sehingga sebagian besar perusahaan memilih untuk mengidentifikasi sejumlah

segmen pasar, memilih satu atau lebih segmen yang ada, kemudian

mengembangkan produk dan program pemasaran yang dirancang khusus bagi

tiap-tiap segmen.

Tiga langkah utama pemasaran bersasaran adalah:

1. Segmentasi pasar

2. Pembidikan pasar

3. Penetapan posisi di pasar (Market Positioning)

2.4.1 Segmentasi Pasar

Membagi sebuah pasar ke dalam kelompok-kelompok pembeli yang khas

berdasarkan kebutuhan, karakteristik, atau perilaku yang mungkin membutuhkan

produk atau bauran pemasaran yang terpisah. Melalui segmentasi pasar,

perusahaan membagi pasar yang besar dan heterogen ke dalam segmen-segmen

yang kecil, sehingga dapat dijangkau oleh perusahaan secara lebih efisien dan

efektif dengan produk dan jasa yang sesuai dengan kebutuhan konsumen dalam

segmen tersebut.

Segmentasi pasar dapat dilakukan dalam beberapa tingkatan yang

berbeda-beda, yaitu:

Page 10: 5. BAB 2 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/LBM2006-321-BAB 2.pdf · Pasar dibagi menjadi kelompok-kelompok berdasarkan variabel-variabel demografi yang mencakup usia,

15

• Pemasaran Massal (tanpa segmentasi)

Pemasaran dengan memproduksi secara massal, mendistribusikan secara

massal dan mempromosikan secara massal produk yang nyaris sama dengan

cara yang nyaris sama kepada semua konsumen.

• Pemasaran Segmen

Pemasaran dengan memisah-misahkan segmen-segmen yang membentuk

suatu pasar dan mengadaptasi tawarannya supaya sesuai dengan kebutuhan

satu atau lebih segmen tersebut.

• Pemasaran Relung

Pemasaran dengan memfokuskan diri pada sub-segmen atau relung pasar yang

memiliki sejumlah ciri bawaan yang khas yang mungkin mencari kombinasi

sejumlah manfaat yang khusus.

• Pemasaran Mikro (segmentasi menyeluruh)

Pemasaran dengan praktek perancangan produk dan program pemasaran

supaya sesuai benar dengan selera individu dan lokasi yang spesifik.

Pemasaran mikro mencakup:

o Pemasaran Lokal

Pemasaran dengan melibatkan perancangan merek dan promosi supaya

sesuai benar dengan kebutuhan dan keinginan kelompok-kelompok

pelanggan lokal, seperti kota-kota, pemukiman, bahkan toko yang spesifik.

o Pemasaran Individual

Pemasaran dengan merancang produk dan program pemasaran supaya

sesuai benar dengan kebutuhan dan preferensi pelanggan secara

Page 11: 5. BAB 2 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/LBM2006-321-BAB 2.pdf · Pasar dibagi menjadi kelompok-kelompok berdasarkan variabel-variabel demografi yang mencakup usia,

16

individual. Pemasaran individual juga dikenal dengan sebutan pemasaran

satu ke satu, pemasaran yang disesuaikan dengan kebutuhan, dan

pemasaran pasar satu orang.

Tidak ada yang baku dalam melakukan segmentasi suatu pasar. Karena itu,

terdapat variabel-variabel yang berbeda untuk melihat yang mana yang

memberikan peluang-peluang segmentasi yang terbaik. Variabel-variabel yang

digunakan juga harus dibedak untuk tipe pemasarannya, seperti:

• Untuk pemasaran konsumen

Variabel-variabel segmentasi yang utama adalah:

o Geografis

Pasar dibagi menjadi unit-unit geografis yang berbeda seperti negara

bagian, kabupaten, kota, atau pemukiman.

o Demografis

Pasar dibagi menjadi kelompok-kelompok berdasarkan variabel-variabel

demografi yang mencakup usia, gender, ukuran keluarga, siklus hidup

keluarga, pendapatan, pekerjaan, pendidikan, agama, ras, dan kebangsaan.

o Psikografis

Pasar dibagi menjadi kelompok-kelompok yang berbeda berdasarkan kelas

sosial, gaya hidup, atau karakteristik kepribadian.

o Perilaku

Pasar dibagi menjadi kelompok-kelompok berdasarkan pengetahuan,

sikap, penggunaan, atau tanggapan konsumen terhadap suatu produk.

Page 12: 5. BAB 2 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/LBM2006-321-BAB 2.pdf · Pasar dibagi menjadi kelompok-kelompok berdasarkan variabel-variabel demografi yang mencakup usia,

17

• Untuk pemasaran industri

Pemasar industri dapat menggunakan variabel yang sama dengan variabel

segmentasi pasar konsumen. Tetapi, pasar industri juga dapat disegmentasi

dengan menggunakan demografi konsumen bisnis (industri, ukuran

perusahaan), karakteristik operasi, pendekatan pembelian, faktor-faktor

situasional, dan karakteristik personal.

Keefektifan analisis segmentasi tergantung pada penemuan segmen-

segmen yang dapat diukur, dapat dijangkau, substansial, dapat dibedakan, dan

dapat ditindaklanjuti.

2.4.2 Pembidikan Pasar

Proses mengevaluasi daya tarik tiap-tiap segmen dan memilih satu atau

lebih segmen yang akan dimasuki. Pasar sasaran terdiri dari seperangkat pembeli

yang memiliki kebutuhan dan karakteristik yang sama, yang diputuskan untuk

dilayani oleh perusahaan. Untuk menentukan pasar sasaran dapat mengadopsi

strategi peliputan pasar, seperti:

1. Pemasaran Tanpa Diferensiasi

Strategi peliputan pasar dimana perusahaan mungkin memutuskan untuk

mengabaikan perbedaan-perbedaan yang ada pada tiap-tiap segmen pasar, dan

masuk ke pasar secara keseluruhan dengan satu tawaran.

Page 13: 5. BAB 2 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/LBM2006-321-BAB 2.pdf · Pasar dibagi menjadi kelompok-kelompok berdasarkan variabel-variabel demografi yang mencakup usia,

18

2. Pemasaran Dengan Diferensiasi

Strategi peliputan pasar dimana perusahaan memutuskan untuk membidik

beberapa segmen pasar atau relung pasar dan mendesain tawaran yang

terpisah bagi masing-masing segmen.

3. Pemasaran Terkonsentrasi

Strategi peliputan pasar dimana perusahaan memilih untuk meraih pangsa

pasar yang besar pada satu atau beberapa subpasar.

2.4.3 Penetapan Posisi di Pasar (Market Positioning)

Mengatur produk supaya dapat menempati posisi dalam benak konsumen

yang jelas, khas, dan yang diinginkan secara relatif terhadap produk pesaing.

Posisi produk adalah cara produk didefinisikan oleh konsumen berdasarkan

beberapat atribut penting, atau tempat yang diduduki produk dalam benak

konsumen dibandingkan dengan produk-produk pesaing. Tugas penetapan posisi

terdiri dari tiga langkah:

1. Mengidentifikasi serangkaian keunggulan bersaing yang mungkin digunakan

untuk membangun posisi.

2. Memilih berbagai keunggulan bersaing yang tepat.

3. Memilih strategi penetapan posisi yang menyeluruh.

Secara umum, perusahaan dapat memilih satu dari lima proposisi nilai

yang unggul yang dapat menjadi dasar penetapan posisi produk mereka, yaitu:

• Lebih untuk lebih

• Lebih untuk sama

Page 14: 5. BAB 2 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/LBM2006-321-BAB 2.pdf · Pasar dibagi menjadi kelompok-kelompok berdasarkan variabel-variabel demografi yang mencakup usia,

19

• Sama untuk kurang

• Kurang untuk sangat kurang

• Lebih untuk kurang

Harga Lebih Sama Kurang

Lebih

Lebih untuk lebih

Lebih untuk sama

Lebih untuk kurang

Sama

Sama untuk kurang

Kurang

Man

faat

Kurang untuk kurang

Gambar 2.2 Proposisi-proposisi nilai yang mungkin

2.5 Bauran Pemasaran

Bauran pemasaran (marketing mix) terdiri dari unsur-unsur dimana unsur-

unsur tersebut adalah produk, harga, tempat dan promosi. Keempat unsur ini lebih

dikenal sebagai 4P (product, prize, place, promotion). Diantara unsur-unsur yang

satu dengan yang lainnya saling berkaitan supaya tujuan perusahaan dapat

tercapai. Berikut ini penjelasan mengenai keempat unsur tersebut:

a. Produk (product)

Produk adalah sesuatu yang dapat ditawarkan oleh perusahaan kepada

seseorang untuk memuaskan kebutuhan. Yang termasuk didalamnya adalah

mutu, ciri khas, gaya, merek dan pengemasan, besarnya service/pelayanan,

jaminan dan pengembalian produk.

Page 15: 5. BAB 2 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/LBM2006-321-BAB 2.pdf · Pasar dibagi menjadi kelompok-kelompok berdasarkan variabel-variabel demografi yang mencakup usia,

20

b. Harga (prize)

Harga adalah nilai suatu barang/jasa yang diukur dengan sejumlah uang

dimana berdasarkan nilai tersebut seseorang/perusahaan bersedia melepaskan

barang/jasa yang dimiliki kepada pihak lain.

c. Tempat (place)

Tempat menunjukan berbagai kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan untuk

menjadikan produk dapat diperoleh dan tersedia bagi para konsumen.

Penetapan daripada tempat ini meliputi saluran yang digunakan untuk

menyalurkan hasil produk perusahaan tersebut.

d. Promosi (promotion)

Promosi merupakan kegiatan yang dilakukan perusahaan untuk

menyampaikan informasi suatu produk yang dihasilkan kepada konsumen

untuk mempengaruhi konsumen agar membeli/memakai produk tersebut.

2.6 Penetapan Harga

Biaya produk menjadi batas bawah harga dan persepsi konsumen tentang

nilai produk menjadi batas atas harga. Perusahaan harus mempertimbangkan

harga yang ditetapkan oleh para pesaing dan faktor eksternal serta internal lain

dalam rangka mendapatkan harga terbaik di antara kedua ekstrem tersebut.

Perusahaan-perusahaan menetapkan harga dengan memilih pendekatan

penetapan harga umum yang mencakup satu atau lebih dari tiga rangkaian faktor,

yaitu:

Page 16: 5. BAB 2 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/LBM2006-321-BAB 2.pdf · Pasar dibagi menjadi kelompok-kelompok berdasarkan variabel-variabel demografi yang mencakup usia,

21

1. Pendekatan berdasarkan biaya (the cost-based approach)

Metode penetapan harga berdasarkan biaya yang paling sederhana

adalah penetapan harga berdasarkan biaya-plus (cost-plus pricing) yaitu

dengan cara menambahkan bagian laba (markup) standar ke biaya produk.

Untuk menghitung biaya unit atau harga pokok produksi dapat

dihitung dengan cara sebagai berikut:

Untuk menghitung harga berdasarkan markup dapat menggunakan

rumus sebagai berikut:

Biaya Unit Harga berdasarkan markup = (1 - Hasil atas Penjualan yang Diinginkan)

Pendekatan penetapan harga yang berorientasi pada biaya lainnya

adalah penetapan harga titik impas (break-even pricing), atau variasinya yang

dinamakan penetapan harga laba sasaran (target profit pricing). Penetapan

harga sasaran menggunakan konsep grafik titik impas (break-even chart),

yang menunjukkan biaya total dan penerimaan total yang diharapkan pada

tingkatan volume penjualan yang berbeda-beda. Kemiringan (slope) kurva

penerimaan total mencerminkan harga perunit. Perpotongan kurva penerimaan

total dan kurva biaya total merupakan volume titik impas (break-even

volume). Volume titik impas juga dapat dihitung dengan menggunakan rumus

sebagai berikut:

Biaya Tetap Biaya Unit = Biaya Variabel + Jumlah Penjualan Unit

Biaya Tetap Volume titik impas = Harga - Biaya Variabel

Page 17: 5. BAB 2 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/LBM2006-321-BAB 2.pdf · Pasar dibagi menjadi kelompok-kelompok berdasarkan variabel-variabel demografi yang mencakup usia,

22

2. Pendekatan berdasarkan pembeli (buyer-based approach)

Penetapan harga berdasarkan pembeli merupakan bentuk yang sama

dengan penetapan harga berdasarkan nilai (value-based pricing). Penetapan

harga berdasarkan nilai menggunakan persepsi para pembeli tentang nilai,

bukan pada biaya penjual, sebagai kunci dalam penetapan harga. Penetapan

harga berdasarkan nilai berarti bahwa pemasar tidak dapat begitu saja

merancang produk dan program pemasaran dan kemudian menetapkan

harganya. Harga dipertimbangkan bersama dengan variabel-variabel bauran

pemasaran lainnya sebelum program pemasaran ditetapkan.

3. Pendekatan berdasarkan persaingan (competition-based approach)

Penetapan harga berdasarkan persaingan (competition-based pricing)

adalah penetapan harga berdasarkan harga yang berlaku (going-rate pricing),

dimana perusahaan mendasarkan harga produknya terutama pada harga yang

ditetapkan oleh para pesaing, dengan sedikit sekali memperhatikan biaya yang

dikeluarkannya atau pun permintaan.

2.7 Analisis Kelayakan Proyek

Menurut Martin, Keown, Petty dan Scott.Jr yang diterjemahkan oleh Haris

Munandar (1999) menyatakan bahwa ada 5 metode teknik yang paling umum

digunakan dalam menganalisa kelayakan suatu proposal investasi. Kelima

metode tersebut adalah:

1. Metode Jangka Waktu Pengembalian (Payback Period)

Page 18: 5. BAB 2 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/LBM2006-321-BAB 2.pdf · Pasar dibagi menjadi kelompok-kelompok berdasarkan variabel-variabel demografi yang mencakup usia,

23

2. Metode Tingkat Hasil Pengembalian Rata-rata (Average Rate of Return) /

(Return On Investment / ROI)

3. Metode Nilai Sekarang Bersih (Net Present Value)

4. Metode Indeks Profitabilitas (Profitability Index)

5. Metode Tingkat Hasil Pengembalian Intern (Internal Rate of Return)

2.8 Metode Jangka Waktu Pengembalian (Payback Period)

Menurut Garrison / Noreen (2000), Payback Period (Pb) merupakan

lamanya waktu (dalam tahun) yang diperlukan oleh benefit (B) dan depresiasi (D)

untuk mengembalikan investasi (I) berarti:

Pb menunjukkan perbandingan antara I dengan B + D, benefit dalam hal

ini dapat ditinjau dari segi:

1. Benefit (B) itu saja.

2. Benefit dikurangi costs (B-C), yaitu surplus.

Rumus Payback Period adalah sebagai berikut:

Pb = I / (B+D)

Pb (nett) = I / [(B-C)+D]

2.9 Metode Tingkat Hasil Pengembalian Rata-rata (Average Rate of Return) /

(Return On Investment / ROI)

Menurut Weston et al., “Metode Average rate return (ARR) menghitung

satu hasil pengembalian rata-rata untuk proyek” (hal 371). Ini dihitung dengan

Page 19: 5. BAB 2 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/LBM2006-321-BAB 2.pdf · Pasar dibagi menjadi kelompok-kelompok berdasarkan variabel-variabel demografi yang mencakup usia,

24

merata-rata arus kas yang diharapkan atas lamanya suatu proyek kemudian

membagi arus kas tahunan rata-rata dengan pengeluaran investasi awal.

Dengan demikian ARR dari suatu investasi dengan masa atau usia n tahun

dapat dihitung dengan rumus:

∑=

=n

t

nt

walInvestasiaArusKas

ARR0

/ )(

Menurut Garrison / Noreen (2000, p602) Return On Investment adalah

tingkat pengembalian yang mampu dihasilkan oleh manajer pusat investasi pada

aktiva mereka.

ROI didefinisikan sebagai pendapatan operasi neto dibagi dengan rata-rata

operasional:

Laba neto operasi ROI = Rata-rata aktiva operasional

Dimana,

Menurut Garrison / Noreen (2000, p603) Labe neto operasi adalah

pendapatan sebelum bunga dan pajak dan kadang-kadang disebut sebagai EBIT

(Earning Before Interest and Taxes).

Sedangkan Aktiva operasional adalah mencakup kas, piutang, inventaris,

pabrik, dan peralatan, dan aktiva-aktiva lain yang dipertahankan untuk

penggunaan produktif di dalam organisasi.

Semakin tinggi tingkat pengembalian pada investasi (ROI) suatu segmen

usaha, semakin besar laba yang ditimbulkan per dolar yang diinvestasikan dalam

aktiva operasional segmen tersebut.

Rumus dasar ROI diatas dapat dimodifikasi sedikit dengan

memperkenalkan penjualan sebagai berikut:

Page 20: 5. BAB 2 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/LBM2006-321-BAB 2.pdf · Pasar dibagi menjadi kelompok-kelompok berdasarkan variabel-variabel demografi yang mencakup usia,

25

ROI = Margin x Turn Over

Dimana,

Laba neto operasiMargin = Penjualan

Penjualan Turnover = Rata-rata aktiva operasional Margin adalah suatu ukuran kemampuan manajeman untuk

mengendalikan biaya operasional dalam hubungannya dengan penjualan.

Sedangkan Turnover adalah suatu ukuran penjualan yang dihasilkan dari investasi

dalam aktiva operasional.

Elemen-elemen ROI

Gambar 2.3. Elemen-elemen ROI

2.10 Nilai Sekarang Bersih (Net Present Value)

Menurut Garrison / Noreen (2000), NPV merupakan suatu selisih antara

benefit dengan cost + investment, yang dapat dihitung sebagai berikut:

Page 21: 5. BAB 2 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/LBM2006-321-BAB 2.pdf · Pasar dibagi menjadi kelompok-kelompok berdasarkan variabel-variabel demografi yang mencakup usia,

26

NPV = Total B – (Total C + I)

Dimana: B Benefit

C Cost

I Investment

• Jika NPV lebih besar dari nol (NPV positif), hal ini berarti bahwa:

Total B lebih besar dari total C + I, berarti benefit lebih besar dari cost +

invesment, usulan tersebut favourabel.

• Jika NPV sama dengan nol, berarti:

Total B = Total C + I, berarti bahwa benefit hanya cukup untuk menutupi cost

+ investment selama umur teknis-ekonomis proyek bersangkutan.

• Jika NPV lebih kecil dari nol (NPV negatif), berarti:

Total B lebih kecil dari Total C + I, berarti pula bahwa benefit tidak cukup

untuk menutupi cost + invesment selama umur teknis-ekonomis proyek yang

bersangkutan unfavourable.

2.11 Metode Indeks Profitabilitas (Profitability Index)

Menurut Nafarin (2000), Indeks profitabilitas (IP) merupakan pelengkap

dari metode NPV, yaitu apabila terdapat beberapa usul investasi menghasilkan

NPV yang sama, sementara kita harus memilih salah satu dari usul investasi

tersebut. Dengan demikian, kita harus memilih usul investasi yang mempunyai IP

paling tinggi. Akan tetapi, bila dari masing-masing usul investasi tersebut

menghasilkan NPV yang berbeda, maka dipilih usul investasi yang mempunyai

Page 22: 5. BAB 2 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/LBM2006-321-BAB 2.pdf · Pasar dibagi menjadi kelompok-kelompok berdasarkan variabel-variabel demografi yang mencakup usia,

27

NPV paling tinggi, walaupun usul investasi yang dipilih ini mempunyai IP paling

rendah.

Usul investasi dapat disetujui bila mempunyai IP satu ke atas, sebaliknya

IP lebih kecil dari satu maka usul investasi ditolak. Indeks Profitabilitas (IP) dapat

dihitung menggunakan rumus berikut:

Dimana,

Proceed = Laba setelah Pajak + Penyusutan

Menurut Husnan (1999) “Metode Indeks Profitabilitas adalah metode yang

membandingkan antara nilai sekarang penerimaan-penerimaan kas bersih dimasa

datang dengan nilai sekarang investasi”. PI dihitung dengan cara membagi nilai

sekarang dari aliran kas bersih dengan investasi awal:

Onn Ik

CFk

CFk

CFPI

+

++

+

++

=)1(

...)1()1( 2

21

1

O

n

tt I

kCF∑

= +=

1

1

)1(

Sepanjang indeks keuntungan lebih dari sama dengan 1, maka proposal

investasi dapat diterima. Untuk setiap proyek metode NPV dan IP memberikan

tanda-tanda penerimaan-penolakan yang sama. IP lebih besar daripada 1

menunjukkan nilai sekarang proyek lebih besar dari arus keluar kas awal yang

juga berarti NPV lebih dari nol. Metode NPV, bagaimanapun lebih sering dipilih

daripada metode IP. Alasannya adalah NPV memberikan informasi yang

berkaitan sehubungan dengan penerimaan/penolakan proyek dan juga menyatakan

Present value dari proceed IP = Present value dari investasi

Page 23: 5. BAB 2 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/LBM2006-321-BAB 2.pdf · Pasar dibagi menjadi kelompok-kelompok berdasarkan variabel-variabel demografi yang mencakup usia,

28

kontribusi ekonomis rupiah/dollar absolut yang diberikan proyek terhadap

kekayaan pemegang saham. Sedangkan IP hanya menyatakan tingkat keuntungan

relatif.

Karena metode IP dan NPV sebetulnya sama, kelebihan-kelebihannya

terhadap metode lain juga sama, yakni keduanya memakai arus kas tersebut, dan

keduanya konsisten dengan tujuan meningkatkan kesejahteraan para pemegang

saham. Kelemahan pokok dari metode ini sebagaimana metode NPV, adalah

perlunya dibuat ramalan jangka panjang yang mendetil.

2.12 Metode Tingkat Hasil Pengembalian Intern (Internal Rate of Return)

Menurut Garrison / Noreen (2000), Internal Rate of Return (IRR) adalah

suatu tingkatan discount rate, pada discount rate diperoleh B/C Ratio = 1 atau

NPV = 0.

Untuk menentukan IRR perlu dicari harga dari B/C ratio atau NPV untuk

beberapa tingkatan discount rate sampai diperoleh B/C ratio = 1 atau NPV = 0.

Untuk memperoleh tingkatan discount rate yang demikian sangat sulit. Maka

ditempuh cara lain untuk menentukan harga IRR sebagai berikut:

1. Dicari harga dari NPV yang positif pada tingkatan discount rate tertentu.

Misalkan memperoleh: NPV = + Rp X (positif) pada discount rate p%.

2. Dicari lagi harga dari NPV yang negatif pada tingkatan discount rate yang

lebih tinggi dari p%. Misalkan diperoleh: - Rp Y (negatif) pada discount rate

q%.

Page 24: 5. BAB 2 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/LBM2006-321-BAB 2.pdf · Pasar dibagi menjadi kelompok-kelompok berdasarkan variabel-variabel demografi yang mencakup usia,

29

Berdasarkan harga dari NPV = X (positif) dan NPV = Y (negatif),

dihitunglah harga IRR dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

NPV (positif) IRR = p% + NPV (positif) + NPV (negatif)

x (q% - p%)

Atau,

NPV (positif) IRR = q% + NPV (positif) + NPV (negatif)

x (q% - p%)

2.13 Sistem Kontrol

Sistem merupakan kombinasi dari beberapa komponen yang bekerja

bersama-sama dan melakukan suatu sasaran tertentu. (Ogata, 1997). Jadi

pengertian sistem disini tidak berarti secara fisik saja tetapi dapat berupa suatu

abstrak, dimana sistem dapat terjadi saat perubahan ekonomi yang dapat dijadikan

suatu sistem ekonomi.

Proses adalah operasi atau perkembangan alamiah yang berlangsung

secara kontinyu yang ditandai oleh suatu deretan perubahan kecil yang berurutan

dengan cara yang relatif tetap dan menuju suatu hasil atau keadaan terakhir

tertentu. Alat suatu operasi yang sengaja dibuat, berlangsung secara kontinyu

yang terdiri dari beberapa aksi atau perubahan yang dikontrol, yang diarahkan

secara sistematis menuju ke suatu hasil atau keadaan akhir tertentu.

Feedback adalah sifat dari closed-loop control system yang

memperbolehkan output untuk dibandingkan dengan input sehingga aksi kontrol

yang sesuai dapat dibentuk sebagai fungsi dari output dan input.

Plant disebut juga sistem yang dikontrol, dapat berupa proses atau mesin.

Gangguan (disturbance) adalah suatu bentuk sinyal yang cenderung mempunyai

Page 25: 5. BAB 2 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/LBM2006-321-BAB 2.pdf · Pasar dibagi menjadi kelompok-kelompok berdasarkan variabel-variabel demografi yang mencakup usia,

30

pengaruh yang merugikan pada harga keluaran sistem. Namun tidak semua

gangguan bersifat merugikan, ada juga gangguan yang bersifat menguntungkan.

Gangguan internal adalah gangguan yang dibangkitkan dari dalam sistem,

sedangkan gangguan eksternal adalah gangguan yang dibangkitkan di luar sistem

dan merupakan suatu masukan bagi sistem.

Sistem kontrol dibagi menjadi dua yaitu sistem kontrol lup terbuka (Open-

loop control system) dan sistem kontrol lup tertutup (Closed-loop control system).

Sistem kontrol digunakan dalam mengontrol sistem dalam berbagai aplikasinya.

1. Sistem Kontrol Lup Terbuka

Sistem kontrol lup terbuka (Open-loop control system) adalah sistem

kontrol yang tidak memiliki kontrol umpan balik dan hasil keluarannya tidak

mempengaruhi aksi pengontrolan sistem. Sistem kontrol seperti ini tidak

memiliki feedback sehingga sistem ini tidak akan mengukur atau

mengumpanbalikkan hasil keluarannya untuk dapat dibandingkan dengan

masukannya. Ketelitian sistem kontrol hanya ditentukan oleh kalibrasi,

sebaiknya proses kalibrasi ini harus dilakukan dan diperhitungkan secara hati-

hati agar dengan masukan-masukan yang diinput didapat harga hasil keluaran

yang diharapkan. Sistem kontrol ini digunakan pada sistem yang sederhana

dan tidak terlalu kompleks serta tidak membutuhkan tingkat ketelitian dan

kestabilan yang tinggi. Penggunaan sistem ini dirancang jika di dalam sistem

tidak terdapat gangguan (disturbance) yang dapat menurunkan tingkat

ketelitian dan kestabilan sistem dan hubungan antara masukan dan keluaran

diketahui secara tepat. Kelebihan dari sistem ini yaitu perancangan sistem

Page 26: 5. BAB 2 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/LBM2006-321-BAB 2.pdf · Pasar dibagi menjadi kelompok-kelompok berdasarkan variabel-variabel demografi yang mencakup usia,

31

kontrol akan lebih mudah dibandingkan dengan lup tertutup. Sedangkan

kekurangannya yaitu tingkat ketelitian yang tidak tinggi.

Gambar 2.4 Sistem kontrol lup terbuka

2. Sistem Kontrol Lup Tertutup

Sistem kontrol lup tertutup (Closed-loop control system) adalah sistem

kontrol yang memiliki kontrol umpan balik dan hasil keluarannya

mempengaruhi langsung pada aksi pengontrolan sistem. Sistem kontrol seperti

ini memiliki feedback sehingga sistem akan mengukur atau

mengumpanbalikkan hasil keluarannya untuk dapat dibandingkan dengan

masukannya. Apabila terdapat perbedaan nilai antara sinyal keluaran dan

sinyal umpan baliknya maka akan diumpankan balik ke kontroler untuk

dikalkukasi dan diperkecil kesalahannya sehingga didapat suatu keluaran

sistem yang mendekati dengan nilai yang diinginkan. Kelebihan dari sistem

ini yaitu adanya elemen umpan balik yang berfungsi memperbesar tingkat

ketelitian sistem. Sedangkan kekurangannya yaitu sistem akan lebih kompleks

untuk dirancang. Pada skripsi ini digunakan sistem kontrol lup tertutup

(Closed-loop control system).

Page 27: 5. BAB 2 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/LBM2006-321-BAB 2.pdf · Pasar dibagi menjadi kelompok-kelompok berdasarkan variabel-variabel demografi yang mencakup usia,

32

Gambar 2.5 Sistem Kontrol Lup Tertutup

2.14 Mikrokontroler ATMEL 89C52

Mikrokontroler adalah sebutan yang umum diberikan pada kumpulan

komponen (Integrated Circuit = IC) yang terdiri dari mikroprosesor (Central

Processing Unit = CPU), Latch, RAM, I/O, dan perangkat lainnya.

Mikrokontroler menggunakan EPROM (Erasable Programable Read Only

Memory) sebagai media penyimpanan programnya. Perangkat I/O bukan hanya

digunakan untuk berkomunikasi dengan pemakai, tetapi juga untuk memantau dan

mengendalikan mekanisme proses peralatan yang dikendalikan.

Mikrokontroler AT89C52 merupakan salah satu produk keluaran dari

ATMEL, mikorokontroler ini juga kompatibel dengan produk keluaran INTEL

yaitu keluarga MCS-51 (8051, 8751, 8951, 8051, 8752, 8952, dll).

2.15 Motor Langkah

Motor adalah suatu komponen yang dapat merubah energi listrik menjadi

energi mekanik (gerak putar). Berdasarkan pada tegangan kerjanya, jenis-jenis

motor dibagi menjadi dua yaitu motor AC (motor arus bolak-balik) dan motor DC

(motor arus searah).

Page 28: 5. BAB 2 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/LBM2006-321-BAB 2.pdf · Pasar dibagi menjadi kelompok-kelompok berdasarkan variabel-variabel demografi yang mencakup usia,

33

Motor DC (motor arus searah) adalah suatu mesin yang berfungsi

mengubah tenaga listrik arus searah (listrik DC) menjadi tenaga atau tenaga

mekanis di mana tenaga gerak tersebut berupa putaran dari pada rotor.

Dalam kehidupan kita sehari-hari motor arus searah dapat kita lihat pada

motor starter mobil, pada tape recorder, pada mainan anak-anak, dan sebagainya.

Sedangkan ada pabrik-pabrik motor arus searah kita jumpai pada traksi, elevator,

conveyer, dan sebagainya.

Yang dimaksud dengan torsi adalah putaran atau pemuntiran dari suatu

gaya terhadap suatu poros.

Terdapat berbagai macam jenis motor DC, antara lain motor DC shunt,

motor DC seri, motor DC kompond pendek, motor DC kompond panjang, motor

DC konvensional, motor langkah, dan lain-lain. Motor langkah yaitu sebuah

motor arus searah yang dirancang sedemikian rupa sehingga motor dapat berputar

dalam jumlah derajat tertentu sesuai dengan input pulsa yang diberikan. Pada

skripsi ini digunakan motor DC jenis motor langkah. Alasan penggunaan motor

jenis ini karena mudahnya implementasi pada sistem yang dirancang, lebih

ekonomis, dan ketepatan putaran motor.

Motor langkah itu sendiri dapat dibedakan menjadi beberapa jenis, antara lain:

1. Motor langkah magnet permanen (Permanent magnet stepper motor)

Motor langkah jenis ini mempunyai rotor yang terbuat dari magnet

permanen. Torsi yang dihasilkannya cukup besar, akan tetapi tidak memiliki

kecepatan langkah yang tinggi. Motor ini mempunyai sudut perlangkah

sebesar 1,8 derajat sampai dengan 90 derajat. Motor jenis ini dapat ditemukan

Page 29: 5. BAB 2 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/LBM2006-321-BAB 2.pdf · Pasar dibagi menjadi kelompok-kelompok berdasarkan variabel-variabel demografi yang mencakup usia,

34

di floppy disk drive 5 ¼ “. Arus yang dikonsumsi motor ini relatif kecil,

memiliki ketelitian yang cukup baik, dan sistemnya tidak memerlukan umpan

balik untuk dapat mengetahui posisi motor.

2. Motor langkah variabel reluktansi (Variabel Reluctance Stepper Motor)

Motor langkah jenis ini mempunyai rotor yang bersifat ferromagnetik

dan mempunyai banyak katup. Torsi yang dihasilkannya lebih kecil dari

motor langkah magnet permanen tetapi mempunyai kecepatan langkah yang

tinggi. Motor ini menghasilkan sudut per-step sebesar 7,5 derajat sampai

dengan 30 derajat.

Gambar 2.6 Motor Langkah Dengan Magnet Permanen

3. Motor langkah hibrida (Hybrid Stepper Motor)

Sifat yang dimiliki oleh motor langkah ini merupakan kombinasi dari

kedua jenis motor langkah di atas. Torsi yang dihasilkan besar dan dapat

bekerja pada kecepatan langkah yang tinggi. Sudut per-step yang dihasilkan

sebesar 0,36 derajat sampai dengan 1,8 derajat.

Page 30: 5. BAB 2 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/LBM2006-321-BAB 2.pdf · Pasar dibagi menjadi kelompok-kelompok berdasarkan variabel-variabel demografi yang mencakup usia,

35

Pada skripsi ini digunakan motor langkah magnet permanen. Alasan

penggunaannya karena torsi yang dihasilkan cukup besar dan mempunyai

sudut putar yang relatif cukup kecil. Selain itu motor ini ekonomis, mudah

didapat, dan gear pembanding yang diperlukan untuk memperbesar torsi

putaran lebih sedikit.

Kekurangan motor langkah ini yaitu dalam kecepatan putaran yang

dihasilkan, namun pada skripsi ini motor yang dipakai tidak digunakan untuk

kecepatan putar yang tinggi.

2.15.1 Prinsip Kerja Motor Langkah

Bentuk dasar dari sebuah motor langkah yang sederhana terdiri dari

sebuah rotor dan sebuah stator. Rotor berfungsi sebagai magnet permanen,

sedangkan stator memiliki lilitan kumparan yang dapat membentuk kutub magnet.

Apabila kutub magnet stator dan rotor sama, maka kedua magnet akan saling

tolak-menolak dan meyebabkan rotor akan berputar. Arah perputaran dapat terjadi

dua arah, tergantung pada faktor mekanik dari motor langkah itu sendiri.

Sedangkan besarnya perputaran yaitu sebesar 180 derajat.

Untuk motor langkah yang terdiri dari dua buah stator dan sebuah rotor,

prinsip kerjanya sama dengan motor langkah yang terdiri dari sebuah stator dan

sebuah rotor.

Apabila arus listrik dan arah rotor membentuk konfigurasi listrik magnet,

maka rotor akan berputar sebesar 90 derajat berlawanan arah jarum jam (CCW).

Perputaran ini disebut sebagai langkah penuh (full step).

Page 31: 5. BAB 2 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/LBM2006-321-BAB 2.pdf · Pasar dibagi menjadi kelompok-kelompok berdasarkan variabel-variabel demografi yang mencakup usia,

36

Apabila magnet permanen dan medan listrik maka rotor akan berputar

sebesar 45 derajat searah jarum jam (CW). Perputaran ini disebut sebagai

setengah langkah (half step). Apabila motor langkah terdiri dari empat pasang

stator, maka besar langkah penuh yaitu sebesar 45 derajat dan setengah langkah

sebesar 22,5 derajat.

Untuk menjalankan motor langkah terus menerus dapat dilakukan dengan

memberikan pola pulsa (pattern) yang digeser.

2.15.2 Pola Pulsa Motor Langkah

Sebuah motor langkah membutuhkan sejumlah masukan pada setiap

kumparannya (coil) elektroda motor dalam bentuk pola (pattern) pulsa agar motor

dapat berputar.

2.16 Sensor Suhu

Sensor merupakan suatu piranti yang mengalirkan efek fisikal seperti

panas, cahaya atau getaran mekanik menjadi sinyal tegangan. Beberapa jenis

sensor yang sering digunakan yaitu sensor suhu, sensor kelembaban, sensor

tekanan, sensor optic dan lain sebagainya. Sensor yang digunakan di sini adalah

sebuah sensor suhu LM35.

LM 35 adalah sensor suhu yang berbentuk IC, yang tegangan output-nya

secara linear proporsional terhadap suhu celcius. Berikut adalah karakteristik dari

LM 35:

• Dapat dikalibrasi dalam celcius

Page 32: 5. BAB 2 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/LBM2006-321-BAB 2.pdf · Pasar dibagi menjadi kelompok-kelompok berdasarkan variabel-variabel demografi yang mencakup usia,

37

• Skala faktornya +10mV/oC

• Jangkauan suhu antara -55 oC sampai +150 oC

• Akurasinya 0,5 oC (pada +25 oC)

• Beroperasi dari 4 – 30 V

• Arus drain-nya kurang dari 60 µA

• Ketidaklinieran hanya sebesar 1/4 oC

• Impedansi output-nya rendah, 0, 1Ω untuk 1mA.