7
68 Karakteristik perikanan laut Indonesia: alat tangkap a. Jermal Jermal ialah perangkap yang terbuat dari jaring berbentuk kantong dan dipasang semi permanen, menantang atau berlawanlan dengan arus pasang surut. Beberapa jenis ikan, seperti beronang biasanya bergerak mengikuti arus pasang surut. Pada saat pasang, ikan akan bergerak ke arah pantai, mencari makan di sekitar padang lamun. Pada saat air surut, ikan mencari jalan menuju ke wilayah yang lebih dalam. Migrasi balik ini dihadang sedemikian rupa sehingga gerombolan ikan terjerat pada ujung jaring jermal. Gambar 4.6 Alat perangkap jenis jermal, ujung perangkap dibuat dari jaring yang bisa diangkat sewaktu-waktu. Pada ujung perangkap bisa dilengkapi dengan rumah tinggal sementara. 4.3.2.4 Jaring Angkat Kontruksi alat jaring Angkat umumnya berupa jaring halus berbentuk segi empat, dibentangkan di dalam air secara horizontal dengan menggunakan rangka bambu atau digantungkan dengan menggunakan tali. Ikan-ikan akan berkumpul di atas jaring karena tertarik oleh sinar lampu maupun karena faktor lainnya. Setelah ikan berkumpul, tali pada setiap ujung jaring ditarik ke atas, bersamaan dan secara perlahan-lahan.

4A Alat Tangkap - wiadnyadgr.lecture.ub.ac.idwiadnyadgr.lecture.ub.ac.id/files/2012/01/4A_2-Alat-Tangkap.pdf · 68 Karakteristik perikanan laut Indonesia: alat tangkap ... yang terbuat

  • Upload
    doantu

  • View
    274

  • Download
    3

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: 4A Alat Tangkap - wiadnyadgr.lecture.ub.ac.idwiadnyadgr.lecture.ub.ac.id/files/2012/01/4A_2-Alat-Tangkap.pdf · 68 Karakteristik perikanan laut Indonesia: alat tangkap ... yang terbuat

68 Karakteristik perikanan laut Indonesia: alat tangkap

a. Jermal

Jermal ialah perangkap yang terbuat dari jaring berbentuk kantong dan dipasang semi

permanen, menantang atau berlawanlan dengan arus pasang surut. Beberapa jenis ikan, seperti

beronang biasanya bergerak mengikuti arus pasang surut. Pada saat pasang, ikan akan bergerak ke

arah pantai, mencari makan di sekitar padang lamun. Pada saat air surut, ikan mencari jalan menuju

ke wilayah yang lebih dalam. Migrasi balik ini dihadang sedemikian rupa sehingga gerombolan ikan

terjerat pada ujung jaring jermal.

Gambar 4.6 Alat perangkap jenis jermal, ujung perangkap dibuat dari jaring yang bisa diangkat

sewaktu-waktu. Pada ujung perangkap bisa dilengkapi dengan rumah tinggal

sementara.

4.3.2.4 Jaring Angkat

Kontruksi alat jaring Angkat umumnya berupa jaring halus berbentuk segi empat,

dibentangkan di dalam air secara horizontal dengan menggunakan rangka bambu atau digantungkan

dengan menggunakan tali. Ikan-ikan akan berkumpul di atas jaring karena tertarik oleh sinar lampu

maupun karena faktor lainnya. Setelah ikan berkumpul, tali pada setiap ujung jaring ditarik ke atas,

bersamaan dan secara perlahan-lahan.

Page 2: 4A Alat Tangkap - wiadnyadgr.lecture.ub.ac.idwiadnyadgr.lecture.ub.ac.id/files/2012/01/4A_2-Alat-Tangkap.pdf · 68 Karakteristik perikanan laut Indonesia: alat tangkap ... yang terbuat

69 Karakteristik perikanan laut Indonesia: alat tangkap

Gambar 4.7 Jenis Bagan Perahu (Mobile Lift-Net) dan Bagan Tancap (Set Lift-Net). Sisa bahan yang

tersisa dari Bagan Tancap bisa berbahaya bagi perahu yang melintas di atasnya (foto

oleh Andreas Muljadi).

Bagan ialah salah satu jenis alat jaring angkat yang paling dikenal di Indonesia. Hampir semua

Bagan dilengkapi dengan lampu untuk menarik gerombolan ikan berkumpul di atas jaring Bagan.

Oleh karena itu Bagan disebut juga perikanan lampu dan dioperasikan pada saat malam hari.

Pemasangan Bagan bisa dilakukan secara permanen di dekat pantai (Fixed Lift net) maupun secara

berpindah (mobile Lift net) yang di Indonesia dikenal dengan sebutan Bagan Perahu. Operasi

penangkapan dengan Bagan lebih banyak dilakukan pada saat bulan mati atau sebelum munculnya

bulan. Pada saat terang bulan, sinar lampu tidak bisa mengumpulkan ikan secara maksimal. Target

utama dari Bagan ialah ikan teri dan ikan-ikan permukaan (pelagis kecil) lainnya yang tertarik pada

lampu.

Bagan Tancap ialah bentuk Jaring Angkat yang cara pemasangannya dilakukan secara menetap

pada suatu tempat dekat pantai atau tempat lainnya pada perairan yang dangkal. Konstruksi tiang

pancang Bagan paling banyak dibuat dengan menggunakan bambu. Di bagian atas sering dibuat atap

rumah untuk nelayan tinggal sementara. Sering kali nelayan juga membuat tempat menjemur ikan

hasil tangkapan dan tempat memasak. Operasi Bagan Tancap biasanya dilakukan selama beberapa

hari. Setiap operasi, nelayan membawa perbekalan makan dan garam untuk pembuatan ikan asin.

Umur Bagan Tancap biasanya sesuai dengan kekuatan umur bambu di dalam air. Setelah rusak,

bahan-bahan yang tersisa sering ditinggalkan oleh pemiliknya sehingga bisa mengganggu alur

pelayaran nelayan. Pemerintah beberapa wilayah di Kalimantan Timur merasakan masalah

pelayaran yang mulai terganggu karena penempatan Bagan Tancap yang tidak beraturan. Hal ini bisa

mengganggu alur pelayaran dan menyebabkan kecelakaan di laut. Pemerintah, oleh karena itu,

mulai mengatur penempatan bagan pada zona tetentu saja agar tidak mengganggu.

Page 3: 4A Alat Tangkap - wiadnyadgr.lecture.ub.ac.idwiadnyadgr.lecture.ub.ac.id/files/2012/01/4A_2-Alat-Tangkap.pdf · 68 Karakteristik perikanan laut Indonesia: alat tangkap ... yang terbuat

70 Karakteristik perikanan laut Indonesia: alat tangkap

4.3.2.5 Muro Ami

Muro Ami ialah jaring yang dioperasikan di daerah terumbu karang untuk menangkap ikan-

ikan karang atau yang terkait dengan terumbu karang. Setelah jaring diletakkan, beberapa nelayan

turun untuk mengganggu dan menghalau ikan ke arah mulut jaring. Umumnya nelayan yang

berenang menggunakan daun kelapa, kayu atau bambu sebagai alat penghalau. Beberapa nelayan

bisa juga berenang sambil memukulkan batu untuk menimbulkan suara gaduh.

Muro Ami masih menjadi alat yang penting terutama di Indonesia bagian Timur karena

terumbu karangnya masih cukup baik. Operasi Muro Ami memerlukan tenaga nelayan yang cukup

intensif, terutama nelayan yang bertugas untuk menghalau ikan. Hasil tangkapan terutama ialah

jenis ikan ekor kuning, kerapu, kakap dan jenis ikan karang lainnya. Jika beruntung nelayan akan

mendapatkan ikan kerapu hidup yang berniai ekonomis tinggi.

4.3.2.6 Jaring Insang

Jaring insang pada dasarnya ialah sebidang jaring yang dioperasikan sedemikian rupa untuk

menghadang pergerakan gerombolan ikan (sesuai atau melawan arus). Ikan diharapkan terjerat

pada mata jaring dengan sistem: terjerat pada kepala bagian depan (snagged), terjerat pada insang

(gilled), terjerat pada bagian sirip punggung (wedged) maupun terpuntal (entangled). Dengan

demikian penamaan jaring insang sebenarnya tidak spesifik untuk ikan yang terjerat pada insang

saja. Jaring Insang termasuk jenis alat tangkap yang pasif dan selektif. Jaring tidak bergerak,

sebaliknya, ikan yang akan masuk dan berusaha melewati mata jaring sehinga terjerat atau

terpuntal. Dia hanya menangkap ikan-ikan pada kisaran ukuran tertentu sesuai dengan ukuran mata

jaring.

Alat tangkap Jaring Insang digunakan pada hampir semua daerah di Indonesia. Nama yang

paling umum digunakan adalah Gill Net atau Jaring Insang. Hasil tangkapan terutama ikan-ikan

permukaan seperti tongkol. Namun ada juga jenis Jaring Insang yang khusus ditujukan untuk

menangkap udang dan ikan dasar lainnya. Jaring insang bisa dioperasikan secara beragam – dipasang

secara permanen tidak bergerak (fixed Gill net), juga bisa dioperasikan hanyut mengikuti arus. Pada

Jaring Insang Tetap, jaring dilengkapi dengan pemberat sampai dasar, agar tidak mengikuti arus.

Sesuai dengan ikan yang menjadi target penangkapan, Jaring Insang juga bisa dioperasikan pada

permukaan, pada kolom air ataupun di dasar. Hal ini dilakukan dengan mengatur kekuatan antara

pemberat dengan pelampung pada bagian atas jaring.

Jaring Insang bisa dioperasikan secara melingkar untuk mengurung gerombolan ikan. Hal ini

terutama dilakukan jika lebar jaring mencapai dasar perairan, sehingga sedikit kemungkinan ikan

terlepas melalui bawah jaring. Ketika jaring ditarik secara perlahan, pergerakan ikan akan semakin

terbatas dan akhirnya terjerat atau terpuntal pada jaring. Jaring Insang termasuk jenis alat yang

selektif. Kelemahan dari alat ini adalah ketika mengambil ikan hasil tangkapan harus dilakukan satu

per satu sehingga tidak efisien dan sering merusak jaring.

Page 4: 4A Alat Tangkap - wiadnyadgr.lecture.ub.ac.idwiadnyadgr.lecture.ub.ac.id/files/2012/01/4A_2-Alat-Tangkap.pdf · 68 Karakteristik perikanan laut Indonesia: alat tangkap ... yang terbuat

71 Karakteristik perikanan laut Indonesia: alat tangkap

Gambar 4.8 Jaring Insang atau Gill Net – termasuk kategori alat yang selektif, namun sulit pada saat

melepaskan ikan dari jaring (Foto: diambil dari nelayan Wakatobi dan Manokwari).

4.3.2.7 Pukat Lingkar

Pukat Lingkar ialah jaring yang dioperasikan secara melingkar dan mengurung gerombolan

ikan. Jenis alat ini dibedakan menjadi dua jenis berdasarkan keberadaan purse line, tali kolor, pada

bagian bawah jaring. Alat yang dilengkapi dengan tali kolor memungkinkan untuk segera menutup

bagian bawah jaring (membentuk mangkok), sehingga mengurangi kemungkinan ikan yang sudah

terkurung untuk meloloskan diri melalui bagian bawah jaring. Alat ini disebut purse seine, kursin,

jaring slerek atau pukat cincin. Jenis yang tidak dilengkapi dengan tali kolor sering disebut dengan

istilah lampara.

Pukat Lingkar dirancang khusus untuk menangkap ikan-ikan permukaan (kelompok pelagis

kecil), seperti ikan kembung, layang, lemuru, tembang, kuwe atau tongkol. Purse seine sangat umum

digunakan di Perairan Selat Bali untuk menangkap jenis ikan Lemuru. Namun alat ini juga digunakan

pada hampir seluruh perairan Indonesia.

Page 5: 4A Alat Tangkap - wiadnyadgr.lecture.ub.ac.idwiadnyadgr.lecture.ub.ac.id/files/2012/01/4A_2-Alat-Tangkap.pdf · 68 Karakteristik perikanan laut Indonesia: alat tangkap ... yang terbuat

72 Karakteristik perikanan laut Indonesia: alat tangkap

Gambar 4.9 Prototipe jaring Pukat Cincin (Purse seine). Kunci keberhasilan operasi ditentukan oleh

kecepatan untuk menarik tali kolor bagian bawah sehingga jaring membentuk kantong

(Foto: nelayan Wakatobi dan Brunae, oleh Purwanto dan Peter J. Mous).

4.3.2.8 Pukat Kantong/Seine Net

Konstruksi alat Pukat Kantong pada dasarnya tidak berbeda dengan Pukat Harimau. Perbedaan

mendasar terletak pada cara operasi dan penggunaan alat bantu pembukaan mulut jaring. Operasi

Pukat Kantong tidak bersifat aktif seperti pukat harimau. Ketika seluruh badan jaring dan tali utama

sudah dilepas, pukat kantong tidak dihela. Jadi luas bidang datar yang disapu hanya sepanjang tali

utama.

Pukat Kantong bisa dioperasikan untuk menangkap ikan-ikan permukaan maupun ikan-ikan

dasar. Untuk kepentingan menangkap ikan-ikan permukaan, mulut jaring bagian atas dipasangi

pelampung yang lebih besar sampai mulut jaring bisa terapung di atas permukaan. Sedangkan untuk

menangkap ikan-ikan dasar akan dipasang pemberat pada mulut jaring bagian bawah yang lebih

besar atau pemasangan pelampung yang lebih kecil.

Operasi Pukat Kantong untuk ikan-ikan permukaan biasanya dibantu dengan pemasangan

rumpon yang dilengkapi lampu di bagian atasnya. Rumpon ini bisa dirancang sebagai rumpon tetap

atau rumpon hanyut yang ditambatkan pada perahu kecil. Nama lokal pukat kantong berbeda sesuai

dengan daerahnya. Di beberapa tempat seperti Utara Jawa dan Sumatera, Pukat Kantong

permukaan disebut Payang atau Lampara, sedangkan di tempat lain seperti Madura disebut Oras.

Dogol adalah nama daerah untuk Pukat Kantong di daerah Utara Jawa yang bertujuan untuk

menangkap ikan-ikan dasar. Konstruksi dari alat tangkap Dogol mirip dengan alat tangkap Danish

Seine sehingga nama Dogol sering digunakan sebagai terjemahan langsung untuk Danish Seine. Di

daerah Madura dan Jawa Utara Bagian Timur, Dogol juga sering disebut dengan nama Payang Hitam.

Seperti pada Payang, Dogol juga termasuk jenis alat yang tidak aktif, tidak seperti Trawl. Pada

ujung sayap jaring dipasang besi batangan yang dihubungkan dengan tali utama, dengan tujuan

untuk mempertahankan mulut jaring bagian atas tetap menghadap ke permukaan. Target utama

dari alat Dogol adalah Udang dan ikan-ikan dasar seperti Peperek, Manyung, Biji Nangka dan

Kuniran.

Page 6: 4A Alat Tangkap - wiadnyadgr.lecture.ub.ac.idwiadnyadgr.lecture.ub.ac.id/files/2012/01/4A_2-Alat-Tangkap.pdf · 68 Karakteristik perikanan laut Indonesia: alat tangkap ... yang terbuat

73 Karakteristik perikanan laut Indonesia: alat tangkap

Bentuk paling tradisional dari Pukat Kantong di Indonesia adalah Pukat Pantai (Beach Seine)

dan Pukat Perahu (Boat Seine). Pukat Pantai di berbagai daerah disebut juga dengan istilah Jaring

Tarik. Operasi Pukat Pantai dimulai dengan mengikat salah satu ujung tali sayap di pantai.

Selanjutnya tali di ulur ke arah tengah laut dengan menggunakan jukung. Setelah tali sayap habis

(sekitar 400 m), tali dihubungkan dengan ujung sayap dan dilanjutkan dengan melepaskan jaring.

Ujung sayap kedua diikatkan dengan tali utama kedua dan dibawa ke arah pantai dengan bantuan

jukung. Dari pantai, kedua ujung tali ditarik dengan menggunakan tenaga manusia. Alat ini

ditemukan pada hampir seluruh wilayah di Indonesia, terutama pada lokasi dimana kurang

memungkinkan untuk menggunakan teknologi yang lebih tinggi.

Jenis Pukat Kantong yang sederhana lainnya adalah Pukat Perahu. Konstruksi alat ini sama

dengan Jaring Tarik, hanya penarikan jaring dilakukan dari atas perahu, namun masih menggunakan

tenaga manusia. Sedangkan pada Dogol, penarikan jaring umumnya dilakukan dengan menggunakan

alat bantu Gardan.

Gambar 4.10 Pukat Pantai (Beach Seine) atau jaring tarik, dioperasikan dari pantai; Pukat Kantong

(kanan atas) dioperasikan dengan menggunakan perahu kecil (Foto: operasi jaring tarik

di Prigi, Trenggalek – Jawa Timur)

4.3.2.9 Pukat Harimau/Trawl

Berdasarkan Keputusan Presiden No. 39 tahun 1980, alat tangkap Pukat Harimau (Trawl)

sudah dilarang beroperasi di Indonesia. Walaupun sudah mengalami modifikasi, alat tangkap ini

masih ditemukan di beberapa tempat. Pada tahun 2005 dibuatlah standar konstruksi “Pukat Tarik

Dasar Kecil” yang termasuk dalam kategori Pukat kantong. Oleh karena itu ada baiknya kalau kita

mempelajari bentuk umum dari alat tangkap Pukat Harimau ini.

Page 7: 4A Alat Tangkap - wiadnyadgr.lecture.ub.ac.idwiadnyadgr.lecture.ub.ac.id/files/2012/01/4A_2-Alat-Tangkap.pdf · 68 Karakteristik perikanan laut Indonesia: alat tangkap ... yang terbuat

74 Karakteristik perikanan laut Indonesia: alat tangkap

Pukat Harimau (Trawl) adalah jaring yang berbentuk kantong, dioperasikan secara aktif, dihela

oleh satu atau dua kapal dalam jangka waktu tertentu. Ukuran mata jaring pada ujung kantong (cod-

end) lebih kecil dibandingkan mata jaring pada bagian sayap depan. Pukat Harimau bisa dioperasikan

di dasar perairan (Bottom Trawl), wilayah kolom air (Mid-Water Trawl) maupun permukaan (surface-

water Trawl). Hal ini bisa dilakukan dengan mengatur pemberat pada mulut jaring bagian bawah dan

pelampung pada mulut jaring bagian atas. Pengaturan pemberat dan pelampung pada mulut jaring

juga berfungsi untuk mengatur pembukaan mulut jaring secara vertikal.

Pembukaan mulut jaring secara horizontal dilakukan dengan menggunakan ‘Otter Board’ pada

kedua sisi tali ris. Ketika jaring ditarik, arus air yang berlawanan dengan otter board akan mendorong

otter board melebar secara maksimum ke arah samping.

Jika ukuran jaring terlalu besar, dia bisa ditarik dengan menggunakan dua kapal secara

bersamaan. Metode operasi ini relatif jarang dilakukan karena kurang praktis di lapangan.

Membukanya mulut jaring Trawl secara melebar juga bisa dilakukan dengan meletakkan beam, plat

besi, pada mulut jaring bagian atas. Pembukaan melebar mulut jaring tergantung dari panjangnya

ukuran beam. Mulut jaring bagian bawah berada di belakang beam. Pada mulut jaring bagian bawah

dipasang rantai pengejut, sejenis pemberat untuk menggaruk dasar. Dengan cara ini, udang atau

ikan dasar akan merespon ke atas dan terperangkap masuk ke bagian kantong atau cod-end.

Jika tenaga kapal penarik cukup besar dan ukuran jaring Trawl ralatif kecil, maka kapal bisa

memasang rigger, penarik ganda, masing-masing pada bagian sisi lambung kapal. Alat Trawl jenis ini

disebut double-rig Trawl. Satu kapal juga bisa menarik dua Trawl sekaligus dengan cara yang

berbeda. Cara operasi seperti ini disebut otter twin Trawl, dan membutuhkan hanya satu rigger.

Pukat Harimau secara dominan ditujukan untuk menangkap ikan-ikan dasar, terutama udang

yang mempunyai nilai ekonomis tinggi. Operasi alat ini dilakukan pada habitat dasar yang tidak

keras, seperti pasir atau lumpur. Penggunaan alat ini pada dasar yang keras seperti karang, akan

menyebabkan kerusakan pada jaring. Di Indonesia jenis alat tangkap ini banyak beroperasi di

wilayah Sumatera bagian timur, Kalimantan, Laut Jawa dan Papua bagian Barat.