Upload
mfikriibrahim
View
220
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
46 Kenapa Tahun Baru Hijriyah Dari Muharram 1
Citation preview
Kenapa Tahun Baru Hijriyah dari Muharram? (1)
Suatu ketika Umar bin Khattab ra mendapatkan sebuah cek bertuliskan dari fulan
kepada fulan lain yang berutang bahwa waktu pelunasannya di bulan Sya’ban. Umar
berkata, ”Sya’ban yang mana? Apakah Sya’ban tahun ini atau tahun sebelumnya atau
tahun depan? Kemudian beliau mengumpulkan para sahabat untuk diajak
bermusyawarah menentukan sebuah penanggalan agar manusia dapat mengetahui
waktu pelunasan utang-utang mereka serta perkara-perkara lainnya.”
Ada yang menginginkan agar penanggalannya seperti penanggalan raja-raja Parsia—
setiap kali dari mereka ada yang meninggal maka mereka menentukan penanggalan
lagi dari penguasa setelahnya—namun Umar tidak menyukainya. Ada pula yang
mengusulkan, ”Buatlah penanggalan seperti penanggalan Romawi dari zaman Askandar
bin Pilips al Maqduniy.” Namun Umar pun tidak menyukainya.
Ada yang mengatakan, ”Buatlah penanggalan dari hari kelahiran Rasulullah saw.” Ada
yang mengatakan,”..dari waktu diutusnya Nabi.” Ali bin Abi Thalib dan yang lainnya
menyarankan agar penanggalan dimulai sejak waktu hijrahnya Rasulullah saw dari
Mekah ke Madinah dikarenakan hal itu lebih dikenal oleh setiap orang. Hijrah beliau saw
lebih diketahui daripada waktu kelahiran dan diutusnya saw menjadi Rasul.” Maka umar
dan para sahabat menerima usulan ini dan memerintahkan agar penanggalan dimulai
dari waktu Hijrah Rasulullah saw.
Mereka memulai penanggalannya pada awal tahun itu yaitu bulan Muharram, menurut
Imam Malik. Sedangkan diceritakan dari as Suhaily dan yang lainnya bahwa awal tahun
diambil dari Robiul Awal saat kedatangan Rasulullah saw ke Madinah. Adapun jumhur
ulama berpendapat bahwa awal tahun itu adalah Muharram dan ia adalah awal tahun
arab (Bidayah wa Nihayah juz III hal 213, juz VII hal 78 – 79).
As Suhaili menyebutkan bahwa para sahabat memulai penanggalan dengan hijrah
Rasulullah saw dari firman Allah swt :
Sesungguhnya mesjid yang didirikan atas dasar taqwa (mesjid Quba), sejak hari
pertama adalah lebih patut kamu sholat di dalamnya. (QS. At Taubah : 108)
Sebagaimana diketahui bahwa hari itu tentulah bukan hari pertama. Namun dia
disandarkan kepada sesuatu yang tersembunyi yaitu awal waktu dimana islam menjadi
agung, didalamnya terdapat penyembahan Nabi saw kepada Tuhannya maka dimulailah
pembangunan masjid dan para sahabat menyepakati bahwa hari itu adalah awal
penanggalan. Kita memahami dari apa yang dilakukan para sahabat bahwa firman Allah
swt,”sejak hari pertama.” adalah awal penanggalan islam, demikian katanya. Dan yang
langsung bisa difahami dari makna,”sejak hari pertama.”adalah masuknya Nabi saw dan
para sahabat ke Madinah.
Diriwayatkan oleh Imam Bukhori dari Abdul Aziz dari ayahnya dari Sahl bin Sa’ad
berkata,”Mereka tidaklah memulai perhitungan dari diutusnya Nabi saw, tidak juga dari
meninggalnya saw. Tidaklah mereka memulai perhitungannya kecuali dari datangnya
beliau saw ke Madinah.”
Didalam riwayat al Hakim dari jalan az Zubeir dari Abdul Aziz bahwa manusia telah
melakukan kesalahan didalam perhitungan. Mereka tidak menghitungnya dari diutusnya
saw, tidak dari kedatangannya saw namun mereka menghitungnya dari wafatnya saw.
Al Hakim mengatakan,”Ini keliru.” Kemudian dia membetulkan dengan lafazh,”Tidak dari
wafatnya. Sesungguhnya mereka menghitung dari kedatangan Rasulullah saw ke
Madinah.”
Yang dimaksud didalam kata ”kedatangannya.” bukanlah waktu kedatangannya saw, bukan pula bulan kedatangannya saw karena penanggalan ditentukan sejak awal tahun. Sebagian mereka menentukan awalnya dari saat hijrah. Disebutkan pula bahwa permasalahan mereka adalah kemungkinan memulai penaggalan dari empat hal : kelahirannya saw, diutusnya saw, hijrahnya saw dan wafatnya saw dan akhirnya mereka menjadikan hijrahnya saw sebagai penanggalannya. Hal ini dikarenakan waktu kelahiran dan diutusnya saw tidak terbebas dari perselisihan didalam menentukan tahunnya. Adapun waktu wafatnya saw mereka menolaknya karena mereka akan diingatkan kejadian yang menyedihkan tersebut, untuk itu mereka memilih hijrahnya saw.
[diolah dari eramuslim.com]