2
Kenapa Tahun Baru Hijriyah dari Muharram? (1) Suatu ketika Umar bin Khattab ra mendapatkan sebuah cek bertuliskan dari fulan kepada fulan lain yang berutang bahwa waktu pelunasannya di bulan Sya’ban. Umar berkata, ”Sya’ban yang mana? Apakah Sya’ban tahun ini atau tahun sebelumnya atau tahun depan? Kemudian beliau mengumpulkan para sahabat untuk diajak bermusyawarah menentukan sebuah penanggalan agar manusia dapat mengetahui waktu pelunasan utang-utang mereka serta perkara-perkara lainnya.” Ada yang menginginkan agar penanggalannya seperti penanggalan raja-raja Parsia—setiap kali dari mereka ada yang meninggal maka mereka menentukan penanggalan lagi dari penguasa setelahnya—namun Umar tidak menyukainya. Ada pula yang mengusulkan, ”Buatlah penanggalan seperti penanggalan Romawi dari zaman Askandar bin Pilips al Maqduniy.” Namun Umar pun tidak menyukainya. Ada yang mengatakan, ”Buatlah penanggalan dari hari kelahiran Rasulullah saw.” Ada yang mengatakan,”..dari waktu diutusnya Nabi.” Ali bin Abi Thalib dan yang lainnya menyarankan agar penanggalan dimulai sejak waktu hijrahnya Rasulullah saw dari Mekah ke Madinah dikarenakan hal itu lebih dikenal oleh setiap orang. Hijrah beliau saw lebih diketahui daripada waktu kelahiran dan diutusnya saw menjadi Rasul.” Maka umar dan para sahabat menerima usulan ini dan memerintahkan agar penanggalan dimulai dari waktu Hijrah Rasulullah saw. Mereka memulai penanggalannya pada awal tahun itu yaitu bulan Muharram, menurut Imam Malik. Sedangkan diceritakan dari as Suhaily dan yang lainnya bahwa awal tahun diambil dari Robiul Awal saat kedatangan Rasulullah saw ke Madinah. Adapun jumhur ulama berpendapat bahwa awal tahun itu adalah Muharram dan ia adalah awal tahun arab (Bidayah wa Nihayah juz III hal 213, juz VII hal 78 79). As Suhaili menyebutkan bahwa para sahabat memulai penanggalan dengan hijrah Rasulullah saw dari firman Allah swt : Sesungguhnya mesjid yang didirikan atas dasar taqwa (mesjid Quba), sejak hari pertama adalah lebih patut kamu sholat di dalamnya. (QS. At Taubah : 108) Sebagaimana diketahui bahwa hari itu tentulah bukan hari pertama. Namun dia disandarkan kepada sesuatu yang tersembunyi yaitu awal

46 Kenapa Tahun Baru Hijriyah Dari Muharram 1

Embed Size (px)

DESCRIPTION

46 Kenapa Tahun Baru Hijriyah Dari Muharram 1

Citation preview

Page 1: 46 Kenapa Tahun Baru Hijriyah Dari Muharram 1

Kenapa Tahun Baru Hijriyah dari Muharram? (1)

Suatu ketika Umar bin Khattab ra mendapatkan sebuah cek bertuliskan dari fulan

kepada fulan lain yang berutang bahwa waktu pelunasannya di bulan Sya’ban. Umar

berkata, ”Sya’ban yang mana? Apakah Sya’ban tahun ini atau tahun sebelumnya atau

tahun depan? Kemudian beliau mengumpulkan para sahabat untuk diajak

bermusyawarah menentukan sebuah penanggalan agar manusia dapat mengetahui

waktu pelunasan utang-utang mereka serta perkara-perkara lainnya.”

Ada yang menginginkan agar penanggalannya seperti penanggalan raja-raja Parsia—

setiap kali dari mereka ada yang meninggal maka mereka menentukan penanggalan

lagi dari penguasa setelahnya—namun Umar tidak menyukainya. Ada pula yang

mengusulkan, ”Buatlah penanggalan seperti penanggalan Romawi dari zaman Askandar

bin Pilips al Maqduniy.” Namun Umar pun tidak menyukainya.

Ada yang mengatakan, ”Buatlah penanggalan dari hari kelahiran Rasulullah saw.” Ada

yang mengatakan,”..dari waktu diutusnya Nabi.” Ali bin Abi Thalib dan yang lainnya

menyarankan agar penanggalan dimulai sejak waktu hijrahnya Rasulullah saw dari

Mekah ke Madinah dikarenakan hal itu lebih dikenal oleh setiap orang. Hijrah beliau saw

lebih diketahui daripada waktu kelahiran dan diutusnya saw menjadi Rasul.” Maka umar

dan para sahabat menerima usulan ini dan memerintahkan agar penanggalan dimulai

dari waktu Hijrah Rasulullah saw.

Mereka memulai penanggalannya pada awal tahun itu yaitu bulan Muharram, menurut

Imam Malik. Sedangkan diceritakan dari as Suhaily dan yang lainnya bahwa awal tahun

diambil dari Robiul Awal saat kedatangan Rasulullah saw ke Madinah. Adapun jumhur

ulama berpendapat bahwa awal tahun itu adalah Muharram dan ia adalah awal tahun

arab (Bidayah wa Nihayah juz III hal 213, juz VII hal 78 – 79).

As Suhaili menyebutkan bahwa para sahabat memulai penanggalan dengan hijrah

Rasulullah saw dari firman Allah swt :

Sesungguhnya mesjid yang didirikan atas dasar taqwa (mesjid Quba), sejak hari

pertama adalah lebih patut kamu sholat di dalamnya. (QS. At Taubah : 108)

Sebagaimana diketahui bahwa hari itu tentulah bukan hari pertama. Namun dia

disandarkan kepada sesuatu yang tersembunyi yaitu awal waktu dimana islam menjadi

agung, didalamnya terdapat penyembahan Nabi saw kepada Tuhannya maka dimulailah

pembangunan masjid dan para sahabat menyepakati bahwa hari itu adalah awal

penanggalan. Kita memahami dari apa yang dilakukan para sahabat bahwa firman Allah

swt,”sejak hari pertama.” adalah awal penanggalan islam, demikian katanya. Dan yang

langsung bisa difahami dari makna,”sejak hari pertama.”adalah masuknya Nabi saw dan

para sahabat ke Madinah.

Page 2: 46 Kenapa Tahun Baru Hijriyah Dari Muharram 1

Diriwayatkan oleh Imam Bukhori dari Abdul Aziz dari ayahnya dari Sahl bin Sa’ad

berkata,”Mereka tidaklah memulai perhitungan dari diutusnya Nabi saw, tidak juga dari

meninggalnya saw. Tidaklah mereka memulai perhitungannya kecuali dari datangnya

beliau saw ke Madinah.”

Didalam riwayat al Hakim dari jalan az Zubeir dari Abdul Aziz bahwa manusia telah

melakukan kesalahan didalam perhitungan. Mereka tidak menghitungnya dari diutusnya

saw, tidak dari kedatangannya saw namun mereka menghitungnya dari wafatnya saw.

Al Hakim mengatakan,”Ini keliru.” Kemudian dia membetulkan dengan lafazh,”Tidak dari

wafatnya. Sesungguhnya mereka menghitung dari kedatangan Rasulullah saw ke

Madinah.”

Yang dimaksud didalam kata ”kedatangannya.” bukanlah waktu kedatangannya saw, bukan pula bulan kedatangannya saw karena penanggalan ditentukan sejak awal tahun. Sebagian mereka menentukan awalnya dari saat hijrah. Disebutkan pula bahwa permasalahan mereka adalah kemungkinan memulai penaggalan dari empat hal : kelahirannya saw, diutusnya saw, hijrahnya saw dan wafatnya saw dan akhirnya mereka menjadikan hijrahnya saw sebagai penanggalannya. Hal ini dikarenakan waktu kelahiran dan diutusnya saw tidak terbebas dari perselisihan didalam menentukan tahunnya. Adapun waktu wafatnya saw mereka menolaknya karena mereka akan diingatkan kejadian yang menyedihkan tersebut, untuk itu mereka memilih hijrahnya saw.

[diolah dari eramuslim.com]