of 36 /36
By: Nurul Dzakiya, S.Si., M.Sc. Metode Geofisika “Seismik” Jurusan Teknik Geologi Fakultas Teknologi Mineral Institut Sains & Teknologi AKPRIND Yogyakarta Let’s, exploring the Earth with Geophysics !!!

4. Seismik Refraksi

Embed Size (px)

DESCRIPTION

seismik reflaksi

Text of 4. Seismik Refraksi

  • By: Nurul Dzakiya, S.Si., M.Sc.

    Metode Geofisika Seismik

    Jurusan Teknik Geologi Fakultas Teknologi Mineral Institut Sains & Teknologi AKPRIND Yogyakarta

    Lets, exploring the Earth with Geophysics !!!

  • Bidang Seismik

    Seismotektonik (Seismologi, gempa bumi)

    Seismovulkanik (Gunung Api)

    Seismik Eksplorasi Pantul (Minyak dan Gas Bumi)

    Site Effect Seismik (site amplification)

    Seismik Bias (Eksplorasi Dangkal, Geoteknik)

    1. Pendahuluan

    By: Nurul Dzakiya, S.Si., M.Sc. ( Sumber: Sismanto, 2001)

  • 2. Prinsip Metode Seismik ( Sumber: Sismanto, 2001)

    Sumber gelombang seismik

    (di permukaan Bumi)

    Material Bumi bersifat elastik.

    Gelombang merambat ke dalam Bumi ke segala arah.

    Gelombang mencapai bidang batas antar

    lapisan.

    Sebagian

    1. Dipantulkan

    2. Dibiaskan.

    Menuju ke permukaan Bumi.

    Gelombang ditangkap detektor/ Geophone.

    By: Nurul Dzakiya, S.Si., M.Sc.

  • Metode Gel. Seismik

    Aktif

    Menggunakan gangguan yang dibuat manusia.

    Contoh: (Getaran suara, dinamit).

    Pasif

    Gangguan yang muncul secara

    alamiah

    Contoh: Gempa

    Menurut sumber gelombangnya

    By: Nurul Dzakiya, S.Si., M.Sc. Sumber: Waluyo, 2012

  • By: Nurul Dzakiya, S.Si., M.Sc.

    Gelombang Seismik

    Gelombang Badan

    Gelombang P (Primer)/

    Longitudinal.

    Gelombang S (Skunder)/

    Transversal

    Gelombang SV

    Gelombang SH

    Gelombang Permukaan

    Gelombang Rayleigh (R)

    Gelombang Love

    Gelombang Stonely

    (seperti rambatan suara)

    (seperti gerakan gelombang air)

    Menurut jenis gelombangnya

    (Sumber: Waluyo, 2012)

  • By: Nurul Dzakiya, S.Si., M.Sc.

    Gambar 1. Gelombang badan (kiri) dan Gelombang permukaan (kanan).

  • Gelombang Badan merambat dalam badan medium yang berarti dapat pula merambat di permukaan medium (seperti rambatan suara).

    Gel. P dapat menjalar dalam segala medium (padat, cair dan gas). Gerakan partikel medium yang dilewati gelombang ini adalah searah

    dengan arah penjalaran gelombangnya.

    Gel. S: hanya dapat menjalar dalam medium padat. Gerakan partikel yang disebabkan oleh penjalaran gelombang ini tegak

    lurus arah penjalaran gelombangnya.

    Gelombang SV: Gel. S yang gerakan partikelnya terpolarisasi pada bidang vertikal.

    Gelombang SH: Gel. S yang gerakan partikelnya horisontal.

    By: Nurul Dzakiya, S.Si., M.Sc. Sumber: Waluyo, 2012

  • P wave : Dan Russell animations A wave pulse

    Animation courtesy of Dr. Dan Russell, Kettering University

    Gambar 2. Penjalaran Gelombang P model 2D. (Sumber: http://www.kettering.edu/~drussell/demos.html)

  • Compressional Wave (P-Wave) Animation

    Deformation propagates. Particle motion consists of alternating compression and dilation. Particle motion is parallel to the direction of propagation (longitudinal). Material returns to its original shape after wave passes.

    Gambar 3. Penjalaran Gelombang P model 3D.

  • S Wave : Dan Russell animations Transverse wave

    Animation courtesy of Dr. Dan Russell, Kettering University

    Gambar 4. Penjalaran Gelombang S model 2D (Sumber: http://www.kettering.edu/~drussell/demos.html

    .

  • Dan Russell animations The people wave

    Animation courtesy of Dr. Dan Russell, Kettering University

    Gambar 5. Analogi penjalaran Gelombang S dengan gerakan orang.

    (Sumber: http://www.kettering.edu/~drussell/demos.html )

  • Shear Wave (S-Wave) Animation

    Deformation propagates. Particle motion consists of alternating transverse motion. Particle motion is perpendicular to the direction of propagation (transverse). Transverse particle motion shown here is vertical but can be in any direction. However, Earths layers tend to cause mostly vertical (SV; in the vertical plane) or horizontal (SH) shear motions. Material returns to its original shape after wave passes.

    Gambar 6. Penjalaran Gelombang S model 3D

  • Dan Russell animations Rayleigh wave

    Animation courtesy of Dr. Dan Russell, Kettering University.

    Gambar 7. Penjalaran Gelombang R model 2D (Sumber: http://www.kettering.edu/~drussell/demos.html )

  • Rayleigh Wave (R-Wave) Animation

    Deformation propagates. Particle motion consists of elliptical motions

    (generally retrograde elliptical) in the vertical plane and parallel to the direction

    of propagation. Amplitude decreases with depth. Material returns to its

    original shape after wave passes.

    Gambar 8. Penjalaran Gelombang R model 3D..

  • Love Wave (L-Wave) Animation

    Deformation propagates. Particle motion consists of alternating transverse motions. Particle

    motion is horizontal and perpendicular to the direction of propagation (transverse). To aid in

    seeing that the particle motion is purely horizontal, focus on the Y axis (red line) as the wave

    propagates through it. Amplitude decreases with depth. Material returns to its original shape

    after wave passes.

    Gambar 9. Penjalaran Gelombang Love model 3D.

  • Ketika terjadi gempabumi, gelombang badan dan permukan merambat ke segala arah dari titik fokus pada saat yang bersamaan.

    Gelombang P paling cepat, diikuti oleh gelombang S, dan kemudian oleh gelombang L dan yang terakhir adalah gelombang R.

    Perbedaan antara waktu kedatangan gelombang P dan S adalah fungsi jarak fokus dengan seismograf.

    Kecepatan rambat gelombang seismik P dan S ditentukan oleh sifat densitas dan elastisitas material yang dilewati, dimana keduanya bertambah besar bila semakin dalam.

    Kecepatan gelombang seismik berkurang dengan bertambahnya densitas namun bertambah cepat dengan bertambahnya elastisitas. Karena semakin dalam elastisitas bertambah lebih cepat daripada densitas, maka secara umum kecepatan gelombang seismik bertambah sesuai kedalaman.

    Rambatan gelombang P lebih cepat daripada gelombang S. Namun tidak seperti gelombang P, gelombang S tidak bisa dirambatkan karena medium cair tidak memiliki kekuatan geser (shear strenght atau rigidity ). Mereka hanya mengalir saja bila terkena gaya geser.

    Sumber: Waluyo, 2012

  • By: Nurul Dzakiya, S.Si., M.Sc.

    Metode Seismik

    Seismik Bias

    (Refraksi) Seismik Bias

    Dangkal Geoteknik

    Pendirian bangunan,

    bendungan, Pabrik, dll.

    Seismik Bias

    Dalam

    Mempelajari interior dan kulit Bumi

    Sumbernyanya dari gempa

    tektonik atau ledakan

    percobaan nuklir.

    Seismik Pantul

    (Refleksi)

    Mencari cadangans minyak

    ( Sumber: Sismanto, 2012)

  • Simple Raypath Horizontal Model

    Gambar 10. Penjalaran Gelombang langsung.

    Sumber Geophone

    Gelombang langsung

    Kedalaman

    Kec. Lapisan1

    Kec. Lapisan2 Batas Lapisan 1&2

    Jarak S & G

  • Gambar 11. Penjalaran gelombang pantul. By: Nurul Dzakiya, S.Si., M.Sc.

    Gelombang Pantul

  • Gambar 12. Penjalaran gelombang bias. By: Nurul Dzakiya, S.Si., M.Sc.

    Gelombang Bias

  • Indikasi parameter dominan yang mempengaruhi kecepatan gelombang

    (Schon, 1998).

    Komposisi mineral matrik batuan.

    Konsolidasi dan sementasi matrik batuan.

    Porositas, bentuk pori dan isi pori.

    Suhu dan tekanan.

  • Pengamatan refraksi membutuhkan cakupan lokasi sumber dan penerima yang sempit, sehingga relatif murah

    dalam pengambilan datanya.

    Prosesing refraksi relatif simpel dilakukan, kecuali proses filtering untuk

    memperkuat sinyal first break yang dibaca.

    Karena pengambilan data dan lokasi yang cukup kecil, maka pengembangan model

    untuk interpretasi tidak terlalu sulit dilakukan seperti metode geofisika

    lainnya.

    By: Nurul Dzakiya, S.Si., M.Sc.

    3. Seismik Bias

    ( Sumber: Sismanto, 2012)

  • Dalam pengukuran yang regional , Seismik refraksi membutuhkan offset yang lebih lebar.

    Seismik bias hanya bekerja jika kecepatan gelombang meningkat sebagai fungsi kedalaman.

    Seismik bias biasanya diinterpretasikan dalam bentuk lapisan-lapisan. Masing-masing lapisan memiliki dip dan topografi.

    Model yang dibuat didesain untuk menghasilkan waktu jalar teramati.

    Seismik bias hanya menggunakan waktu tiba sebagai fungsi jarak (offset).

    By: Nurul Dzakiya, S.Si., M.Sc. ( Sumber: Sismanto, 2012)

  • Gambar 13. Gelombang seismik menjalar pada batuan yang homogen/seragam dengan bertambahnya kecepatan terhadap

    kedalaman (A) Penjalaran antara gempabumi dan stasiun perekam (B) Sebaran pada semua arah dari pusat gempabumi

    (Sumber: Carlson, et al, 2008). By: Nurul Dzakiya, S.Si., M.Sc.

    Seismik bias pada batuan homogen

    Batuan sedimen Batuan sedimen

  • By: Nurul Dzakiya, S.Si., M.Sc.

    Seismik bias dangkal untuk mengetahui batas lapisan batuan.

    Batuan sedimen

    Batuan beku

    Gambar 14: Gelombang bias pada medium/batuan yang berbeda ( Sumber: Carlson, et al, 2008)

  • Geophone Vertikal Sumber Palu

    Rock: Vp2

    Soil: Vp1

    osiloskop

    x1 x2 x3 x4

    t1 t2 t3 t4

    Kecepatan Vp1 < Vp2

    zR

    Tentukan kedalaman lapisan rock, zR

    By: Nurul Dzakiya, S.Si., M.Sc.

    Gambar 15. Penjalaran Gelombang seismik bias dangkal.

    (Sumber: Pasasa, 2004)

  • 3.2 Seismik bias dalam untuk mempelajari interior dan kulit

    Bumi.

    By: Nurul Dzakiya, S.Si., M.Sc. ( Sumber: Carlson, et al, 2008)

  • Hukum Snellius

    Gambar 16. Hukum Snellius (Sumber: Pasasa, 2004)

    By: Nurul Dzakiya, S.Si., M.Sc.

  • Gambar 17 . (A) Kecepatan lapisan 1 (V1) < Kecepatan lapisan 2 (V2) (B) Kecepatan lapisan 1 (V1) >

    Kecepatan lapisan 2 (V2) ( Sumber: Carlson, et al, 2008)

    Batuan sedimen

    Batuan sedimen

    Batuan beku Batuan beku

    By: Nurul Dzakiya, S.Si., M.Sc.

  • Gambar 18. Seismik bias dalam digunakan untuk mendeteksi batas antara lapisan-lapisan batuan ( Sumber: Carlson, et al, 2008).

    By: Nurul Dzakiya, S.Si., M.Sc.

    Batuan sedimen

    Batuan beku

  • Gambar 19. kerak samudra tipis mempunyai kecepatan 7 km/s, dimana ketebalan benua mempunyai sebuah kecepatan redah. Kecepatan di

    Mantel sekitar 8 km/s. Kerak samudra dan benua ditentuka oleh berkurangnya kecepatan Gel. P ( Sumber: Carlson, et al, 2008).

    By: Nurul Dzakiya, S.Si., M.Sc.

  • By: Nurul Dzakiya, S.Si., M.Sc.

    Gambar 20. Struktur Bumi ditentukan dari variasi pada Gel. S dan Gel. P dan perkiraan densitas ( Sumber: Carlson, et al, 2008)

  • Kecepatan Gel seismik P dan S umumnya bertambah terhadap kedalaman kecuali pada zona kecepatan rendah. Asthenosfer plastik memperlambat gelombang seismik. Kecepatan bertambah pada 400-670 km mungkin dikarenakan oleh hilangnya mineral. Gel. S tidak lolos melewati inti luar tetapi mampu melewati inti dalam yang padat.

    By: Nurul Dzakiya, S.Si., M.Sc.

  • By: Nurul Dzakiya, S.Si., M.Sc.

    Referensi Carlson, Plummer, McGeary, 2008, Physical Geologi: Earth Revealed Seventh Edition: United

    States.

    Pasasa, Linus, 2004, Prepared by Tom Sheeran Donnerstaag: Presentasi Power Point telah dibawakan dalam semester Break Geofisika ITB: Bandung.

    Shcon, J.H, 1998, Physical Properties of Rock: Fundamentals and Principles of Petrophysics, Institute of Applied Geophysics: Leoben, Austria.

    Sismanto, 2012, Pidato Pengukuhan Jabatan Guru Besar pada Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Gadjah Mada: Geofisika untuk Ekplorasi Sumber Daya Alam. FMIPA, UGM: Yogyakarta.

    Sismanto, 2001, Teori dan Aplikasi Metode Seismik Refraksi. Laboratorium Geofisika, FMIPA, UGM: Yogyakarta.

    Waluyo, 2012, Diktat Kuliah Seismologi: Dasar-dasar Seismologi dan Aplikasinya. Prodi S2 Ilmu Fisika Bidang Geofisika, FMIPA: Universitas Gadjah Mada: Yogyakarta.

    http://www.kettering.edu/~drussell/demos.html

  • Merantaulah,,,!!! kau akan dapatkan pengganti dari

    kerabat dan kawan. Berlelah-lelahlah!!!

    Manisnya hidup terasa setelah lelah berjuang.

    (Imam Syafii)

    By: Nurul Dzakiya, S.Si., M.Sc.