21
Universitas Kristen Petra 4. DESKRIPSI DATA DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Usaha Tn.X memiliki sumber penghasilan yang berasal dari usaha bengkel mobil dan motor, sewa kendaraan truk dan penjualan oli bekas. Usaha bengkel yang dimiliki Tn.X yang berdiri dikota Balikpapan dimulai tahun 1980 . Tn.X telah terdaftar sebagai Wajib Pajak dengan Nomor Pokok Wajib Pajak 06.342.xxx.x.xxx.xxx sejak tahun 1990. Status Tn.X saat ini adalah menikah dan memiliki 4 orang anak yang masih menjadi tanggungan Tn.X. Usaha Bengkel Tn.X melayani perawatan dan perbaikan untuk kendaraan roda dua dan kendaraan roda empat. Kendaraan roda empat yang di perbaiki di bengkel Tn.X antara lain merk Toyota, Daihatsu, Volvo, Mercedes, Honda, Suzuki dan untuk kendaraan roda 2 antara lain Suzuki, Yamaha dan Honda. Tn.X bekerja sama dengan toko-toko sparepart yang ada dikota Balikpapan dalam memenuhi kebutuhan-kebutuhan yang digunakan untuk memperbaiki kendaraan- kendaraan yang rusak. Kalau di kota Balikpapan tidak tersedia sparepart yang dibutuhkan maka Tn.X harus memesannya di luar kota, seperti Surabaya atau Jakarta. Usaha Tn.X memperkerjakan 6 orang pegawai tetap yang terdiri dari 1 orang bagian kantor, 1 orang bagian pengecatan, 1 orang bagian las dan 3 orang asisten montir. Omzet yang diperoleh Tn.X dari usaha bengkel pada tahun 2006 sebesar 2,5M. Penghasilan yang diperoleh sebagain besar dari pekerjaan badan pemerintah. Selain dari usaha bengkel Tn.X juga memiliki penghasilan lain dari usaha jasa menyewakan kendaraan Truk. Truk yang dimiliki Tn.X 1 buah jenis Truk Fuso dengan harga perolehan Rp. 15.000.000 dan tahun perolehan 1985. Yang disewakan pada sebuah perusahaan expedisi yang digunakan untuk mengangkut barang dari pelabuhan ke tempat pemilik barang ataupun kegudang penyimpanan barang yang dimiliki oleh perusahaan expedisi. Tn.X hanya melakukan pencatatan seadanya untuk semua transaksi yang terjadi atas penghasilan yang diperoleh ataupun pengeluaran yang dilakukan untuk kegiatan sewa truk.

4. DESKRIPSI DATA DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum … · bagian kantor, 1 orang bagian pengecatan, 1 orang bagian las dan 3 orang asisten montir. Omzet yang diperoleh Tn.X dari usaha

  • Upload
    others

  • View
    14

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: 4. DESKRIPSI DATA DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum … · bagian kantor, 1 orang bagian pengecatan, 1 orang bagian las dan 3 orang asisten montir. Omzet yang diperoleh Tn.X dari usaha

Universitas Kristen Petra

4. DESKRIPSI DATA DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Usaha

Tn.X memiliki sumber penghasilan yang berasal dari usaha bengkel mobil dan

motor, sewa kendaraan truk dan penjualan oli bekas. Usaha bengkel yang dimiliki Tn.X

yang berdiri dikota Balikpapan dimulai tahun 1980 . Tn.X telah terdaftar sebagai Wajib

Pajak dengan Nomor Pokok Wajib Pajak 06.342.xxx.x.xxx.xxx sejak tahun 1990. Status

Tn.X saat ini adalah menikah dan memiliki 4 orang anak yang masih menjadi tanggungan

Tn.X.

Usaha Bengkel Tn.X melayani perawatan dan perbaikan untuk kendaraan roda

dua dan kendaraan roda empat. Kendaraan roda empat yang di perbaiki di bengkel Tn.X

antara lain merk Toyota, Daihatsu, Volvo, Mercedes, Honda, Suzuki dan untuk

kendaraan roda 2 antara lain Suzuki, Yamaha dan Honda.

Tn.X bekerja sama dengan toko-toko sparepart yang ada dikota Balikpapan dalam

memenuhi kebutuhan-kebutuhan yang digunakan untuk memperbaiki kendaraan-

kendaraan yang rusak. Kalau di kota Balikpapan tidak tersedia sparepart yang dibutuhkan

maka Tn.X harus memesannya di luar kota, seperti Surabaya atau Jakarta.

Usaha Tn.X memperkerjakan 6 orang pegawai tetap yang terdiri dari 1 orang

bagian kantor, 1 orang bagian pengecatan, 1 orang bagian las dan 3 orang asisten montir.

Omzet yang diperoleh Tn.X dari usaha bengkel pada tahun 2006 sebesar 2,5M.

Penghasilan yang diperoleh sebagain besar dari pekerjaan badan pemerintah.

Selain dari usaha bengkel Tn.X juga memiliki penghasilan lain dari usaha jasa

menyewakan kendaraan Truk. Truk yang dimiliki Tn.X 1 buah jenis Truk Fuso dengan

harga perolehan Rp. 15.000.000 dan tahun perolehan 1985. Yang disewakan pada sebuah

perusahaan expedisi yang digunakan untuk mengangkut barang dari pelabuhan ke tempat

pemilik barang ataupun kegudang penyimpanan barang yang dimiliki oleh perusahaan

expedisi. Tn.X hanya melakukan pencatatan seadanya untuk semua transaksi yang terjadi

atas penghasilan yang diperoleh ataupun pengeluaran yang dilakukan untuk kegiatan

sewa truk.

Page 2: 4. DESKRIPSI DATA DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum … · bagian kantor, 1 orang bagian pengecatan, 1 orang bagian las dan 3 orang asisten montir. Omzet yang diperoleh Tn.X dari usaha

`

Universitas Kristen Petra

38 Tn.X juga memperoleh penghasilan dari penjualan oli bekas. Tn.X

mengumpulkan oli yang telah tidak dipakai dan dijual kepada penggumpul oli bekas.

Dalam satu tahun Tn.X dapat menjual oli bekas sebanyak 180 drum per tahun. Dan Tn.X

menjual per drum seharga Rp. 220.000/drum.

4.2 Deskripsi Data

Didalam usaha bengkel Tn.X menggunakan metode pembukuan dalam mencatat

semua transaksi yang terjadi. Pembukuan adalah suatu proses pencatatan yang dilakukan

secara teratur untuk mengumpulkan data dan informasi keuangan yang meliputi harta,

kewajiban, modal, penghasilan dan biaya, serta jumlah harga perolehan dan penyerahan

Barang atau Jasa, yang ditutup dengan menyusun laporan keuangan berupa neraca dan

laporan laba rugi pada setiap Tahun Pajak berakhir.

Tetapi Tn.X melakukan kesalahan dalam mencatat pendapatan yang diterima

Tn.X. Tn.X membuat dua pembukuan dalam melaporkan penghasilan yang diterima

dalam 1 tahun, yaitu membedakan pembukuan antara penghasilan yang diperoleh dari

pemerintah dan selain dari badan pemerintah.

Dalam melaporkan pajak penghasilannya Tn.X tidak melaporkan seluruh

penghasilannya, hanya melaporkan penghasilan yang diperoleh dari badan pemerintah

saja. Sedangkan penghasilan yang diperoleh selain dari badan pemerintah tidak

dilaporkan. Tn.X tidak melaporkan penghasilan yang diperoleh selain dari badan

pemerintah karena selama ini Tn.X tidak mengetahui berapa penghasilan yang diperoleh

dari selain badan pemerintah. Karena selama ini bagian keuangan Tn.X tidak pernah mau

menunjukkan pembukuan yang dibuat untuk pendapatan yang diperoleh dari selain badan

pemerintah.

Laporan keuangan disusun untuk periode 1 Januari 2006 sampai dengan 31

Desember 2006. Pendapatan yang diperoleh dari usaha bengkel merupakan penghasilan

utama Tn. X, selain itu juga ada penghasilan yang diperoleh dari sewa truk dan penjualan

oli bekas.

Laporan laba rugi adalah suatu laporan yang menunjukan penghasilan–

penghasilan dan biaya–biaya dari suatu unit usaha dalam periode tertentu. Selisih antara

Page 3: 4. DESKRIPSI DATA DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum … · bagian kantor, 1 orang bagian pengecatan, 1 orang bagian las dan 3 orang asisten montir. Omzet yang diperoleh Tn.X dari usaha

`

Universitas Kristen Petra

39 penghasilan–penghasilan dan biaya–biaya merupakan laba yang diperoleh atau rugi yang

dialami dalam suatu kegiatan usaha.

Tabel berikut adalah laporan laba rugi yang dibuat oleh Tn. X untuk periode

tahun 2006 :

Tabel 4.1 Laporan Laba Rugi

Tn. X

LAPORAN LABA RUGI

per 1 Januari 2006 - 31 Desember 2006

Peredaran Usaha Pendapatan Usaha Rp2,575,715,582 Harga Pokok Penjualan Persediaan Awal Rp 222,972,476 Pembelian Sparepart Rp2,052,307,834 Persediaan Akhir Rp 35,825,000 Harga Pokok Penjualan Rp2,239,455,310 Laba Bruto Rp 336,260,272 Biaya Operasional Biaya Gaji Karyawan Rp 55,125,222 Biaya Listrik Rp 8,654,809 Biaya Telepon Rp 6,296,916 Biaya Air Rp 6,343,235 Biaya Penyusutan - Biaya Administrasi dan ATK Rp 10,344,877 Biaya Materai Rp 1,200,000 Biaya Transport Rp 8,143,070 Biaya Koran Rp 198,000 Biaya Kebersihan dan Keamanan Rp 1,020,000 Biaya Sumbangan Rp 300,000 Jumlah Biaya Rp 97,626,129 Laba Usaha Rp 238,634,143

(Sumber : Data Internal Tn.X)

1. Pendapatan

Pendapatan adalah jumlah uang yang diterima dari aktivitas yang dilakukan ,

Page 4: 4. DESKRIPSI DATA DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum … · bagian kantor, 1 orang bagian pengecatan, 1 orang bagian las dan 3 orang asisten montir. Omzet yang diperoleh Tn.X dari usaha

`

Universitas Kristen Petra

40

seperti penjualan produk dan/atau jasa kepada pelanggan. Tn. X memperoleh

pendapatan dari usaha bengkel. Selama tahun 2006, Tn.X memperoleh

pendapatan dari usaha bengkel sebesar Rp. 2,575,715,582.

2. Persediaan awal

Persediaan awal adalah persediaan yang dimiliki akhir tahun sebelumnya dan

menjadi persediaan awal tahun berikutnya. Persediaan awal tahun 2006 adalah

Rp. 222,972,476 dari persediaan akhir yang dimiliki ditahun 2005.

3. Pembelian

Pembelian terdiri dari pembelian bahan sparepart, bahan cat, bahan las dan

pelumas sebesar Rp. 2,052,307,834, pembelian dilakukan secara tunai yang terdiri

dari :

Bahan Sparepart : Rp. 1.089.171.371

Bahan Cat : Rp. 92.622.663

Bahan Las : Rp. 600.502.500

Bahan Oli : Rp. 270.011.300

4. Persediaan Akhir

Persediaan Akhir sebesar Rp. 35,825,000 adalah persediaan akhir untuk tahun

2006 dan dijadikan persediaan awal untuk tahun 2007.

5. Harga Pokok Penjualan

Harga pokok penjualan diperoleh dari persediaan awal 2006 dijumlah dengan

pembelian dikurangi dengan persediaan akhir sebesar Rp. 2,239,455,310.

6. Biaya Operasional

Semua biaya yang dikeluarkan dalam lingkungan kegiatan usaha dicatat sebagai

biaya dalam laporan keuangan adalah sebagai berikut :

a. Biaya Gaji Karyawan

Biaya gaji karyawan adalah sebesar Rp. 55,125,222, terdiri dari :

Gaji pokok Rp. 38,088,000

Tunjangan makanan Rp. 10,374.000

Bonus Rp. 6.663.222

Page 5: 4. DESKRIPSI DATA DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum … · bagian kantor, 1 orang bagian pengecatan, 1 orang bagian las dan 3 orang asisten montir. Omzet yang diperoleh Tn.X dari usaha

`

Universitas Kristen Petra

41

b.Biaya Listrik

Biaya listrik adalah biaya yang dikeluarkan atas tagihan listrik. Biaya listrik yang

dikeluarkan selama tahun 2006 sebesar Rp. 8.654.809, yang terdiri dari :

Tagihan Listrik untuk rumah Tn.X Rp. 4.792.891

Tagihan Listrik untuk bengkel Rp. 3.861.918

c. Biaya Telepon dan Fax

Biaya telepon dan fax adalah biaya yang dikeluarkan atas tagihan telepon dan fax.

Biaya Telepon dan Fax yang dikeluarkan selama tahun 2006 sebesar Rp.

6.296.916, yang terdiri dari :

Tagihan Telepon/fax untuk rumah Tn.X Rp. 3.749.025

Tagihan Telepon/fax bengkel Rp. 2.547.891

d.Biaya Air

Biaya air adalah biaya yang dikeluarkan atas tagihan air. Biaya Air yang

dikeluarkan selama tahun 2006 sebesar Rp. 6.343.235, yang terdiri dari :

Tagihan Air untuk rumah Tn.X Rp 4.837.195

Tagihan Air bengkel Rp. 1.506.040

e. Biaya Penyusutan

Biaya penyusutan sebesar Rp. 0. Karena barang – barang yang dimiliki telah

melewati masa manfaat. Tidak ada penambahan aktiva baru yang dimiliki Tn.X.

Alat kerja (Mesin las dan kompresor) Tahun Perolehan 1980

Meja Kursi Tahun Perolehan 1980

Bangunan Tahun Perolehan 1980

Kendaraan(Hardtop) Tahun Perolehan 1980

f. Biaya Administrasi dan ATK

Biaya Administrasi dan ATK sebesar Rp. 10,344,877 yang dikeluarkan untuk

membeli peralatan tulis, buku nota, buku tulis, dan kertas, terdiri dari :

Alat Tulis Kantor : Rp. 3.779.427

Buku Nota : Rp. 2.945.450

Buku Tulis : Rp. 1.450.000

Kertas : Rp. 2.170.000

Page 6: 4. DESKRIPSI DATA DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum … · bagian kantor, 1 orang bagian pengecatan, 1 orang bagian las dan 3 orang asisten montir. Omzet yang diperoleh Tn.X dari usaha

`

Universitas Kristen Petra

42

g.Biaya Materai

Biaya Materai sebesar Rp. 1,200,000 yang dibeli untuk digunakan untuk

keperluan yang menunjang kegiatan usaha.

h.Biaya Transportasi

Biaya Transportasi sebesar Rp. 8,143,070 digunakan untuk bahan bakar

kendaraan yang digunakan untuk keperluan kegiatan usaha.

i. Biaya Koran

Biaya Koran sebesar Rp. 198,000 digunakan sebagai media untuk memfasilitasi

konsumen saat menunggu kendaraan diperbaiki.

j. Biaya Kebersihan dan Keamanan

Biaya Kebersihan dan Keamanan sebesar Rp. 1,020,000, yang terdiri dari :

Biaya kebersihan sebesar Rp. 25,000 / bulan

Biaya keamanan sebesar Rp. 65,000 / bulan

k.Biaya Sumbangan

Biaya Sumbangan sebesar Rp. 300,000 merupakan biaya yang dikeluarkan Tn.X

kepada RT/RW setempat. Tn.X memberikan sumbangan untuk peringatan 17

Agustus 2006.

Page 7: 4. DESKRIPSI DATA DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum … · bagian kantor, 1 orang bagian pengecatan, 1 orang bagian las dan 3 orang asisten montir. Omzet yang diperoleh Tn.X dari usaha

`

Universitas Kristen Petra

43 Perhitungan PPh Terutang Usaha Tn.X

Berikut merupakan perhitungan besarnya pajak penghasilan terutang

Tn.X PERHITUNGAN PPh TERHUTANG DAN PPh PASAL 29

TAHUN 2006

Peredaran Usaha Rp. 2,575,715,582 Harga Pokok Penjualan Rp. 2,239,455,310 Laba Bruto Rp 336,260,272 Biaya Operasional Rp 97,626,129 Penghasilan Netto Usaha Rp 238,634,143 Penghasilan Tidak Kena Pajak K/3 Diri Wajib Pajak Rp. 13,200,000 Status Kawin Rp. 1,200,000 Tanggungan 3 Rp. 3,600,000 Rp 18,000,000 Penghasilan Kena Pajak Rp. 220,634,143 Penghasilan Kena Pajak Pajak Penghasilan Terhutang 5% x Rp. 25.000.000 Rp. 1,250,000 10% x Rp. 25.000.000 Rp. 2,500,000 15% x Rp. 50.000.000 Rp. 7,500,000 25% x Rp. 100.000.000 Rp. 25,000,000 35% x Rp. 20.634143 Rp. 7,221,950 PPh Terhutang Rp. 43,471,950 Kredit Pajak : PPh pasal 22 Rp. 37,973,494 PPh yang harus dibayar sendiri Rp 5,498,456 PPh yang dibayar sendiri (pasal 25 bulanan) Rp. 5,300,772 PPh kurang bayar Rp. 197,684

Tabel berikut adalah laporan neraca yang dibuat oleh Tn.X per 31 Desember 2006.

Neraca ini hanya dari pendapatan yang diperoleh dari badan pemerintah.

Page 8: 4. DESKRIPSI DATA DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum … · bagian kantor, 1 orang bagian pengecatan, 1 orang bagian las dan 3 orang asisten montir. Omzet yang diperoleh Tn.X dari usaha

Universitas Kristen Petra

Tabel 4.2 NERACA

Tn. X

Per 31 Desember 2006

Aktiva Pasiva Aktiva Lancar Kewajiban Lancar Kas dan Bank Rp 232,843,994 Hutang Usaha Rp 122,286,483 Persediaan Barang Rp 35,825,000 Hutang Gaji Piutang Usaha Hutang Bank Piutang Lain - lain Hutang Pajak Rp 197,684 PPh Ps 22 dibayar dimuka Rp 37,973,494 Hutang Lain - lain ________-_____ PPh Ps 25 dibayar dimuka Rp 5,300,772 Jumlah Aktiva Lancar Rp 311,943,260 Jumlah Kewajiban Lancar Rp 122,484,117 Aktiva Tetap Modal Inventaris Kantor Rp 27,218,750 Modal Awal Tahun 2006 Rp 50,825,000 Akumulasi Penyusutan Inventaris Kantor Rp (27,218,750) Laba Tahun 2006 Rp 238,634,143 Inventaris Kantor - Rp 289,459,143 Bangunan Rp 12,000,000 Prive Rp(100,000,000) Akumulasi Penyusutan Bangunan Rp (12,000,000) Modal Akhir Tahun 2006 Rp 189,459,143 Bangunan - Kendaraan Rp 21,250,000 Akumulasi Penyusutan Kendaraan Rp 21,250,000 Kendaraan - Jumlah Aktiva Tetap -

44

Universitas K

risten Petra

Page 9: 4. DESKRIPSI DATA DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum … · bagian kantor, 1 orang bagian pengecatan, 1 orang bagian las dan 3 orang asisten montir. Omzet yang diperoleh Tn.X dari usaha

`

Universitas Kristen Petra

38 Jumlah Aktiva Tetap Rp 311,943,260 Jumlah Pasiva Rp 311,943,260

(Sumber : Data Internal Tn.X)

45

Universitas K

risten Petra

Page 10: 4. DESKRIPSI DATA DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum … · bagian kantor, 1 orang bagian pengecatan, 1 orang bagian las dan 3 orang asisten montir. Omzet yang diperoleh Tn.X dari usaha

`

Universitas Kristen Petra

46 Pembetulan Laporan Laba Rugi Tn.X

Laporan keuangan merupakan hasil akhir dari proses akuntansi dalam suatu

periode tertentu. Selain itu, laporan keuangan dapat dipakai sebagai dasar untuk

menghitung besarnya pajak penghasilan terutang pada akhir tahun pajak. Oleh karena itu

penulis membetulkan laporan laba rugi Tn.X agar perhitungan PPh terutang Tn.X sesuai

dengan kondisi yang sebenarnya. Berikut adalah laporan laba rugi Tn.X beserta

penjelasannya setelah dibetulkan :

Tabel 4.3 Laporan Laba Rugi

Tn.X

per 1 Januari 2006 - 31 Desember 2006

Peredaran Usaha Pendapatan Usaha Rp 2,644,544,682 Harga PokokPenjualan Persediaan Awal Rp 222,972,476 Pembelian Sparepart,dll Rp 2,052,307,834 Persediaan Akhir Rp 35,825,000 Harga Pokok Penjualan Rp 2,239,455,310 Laba Bruto Rp 405,089,372 Biaya Operasional Biaya Gaji Karyawan Rp 55,125,222 Biaya Listrik Rp 8,654,809 Biaya Telepon Rp 10,544,504 Biaya Air Rp 6,343,235 Biaya Penyusutan - Biaya Adminstrasi dan ATK Rp 10,344,877 Biaya Materai Rp 1,200,000 Biaya Transport Rp 8,143,070 Biaya Koran Rp 198,000 Biaya Kebersihan dan Keamanan Rp 1,020,000 Biaya Sumbangan Rp 300,000 Jumlah Biaya Rp 101,873,717 Penghasilan Neto Rp 303,215,655

(Sumber : Data Internal )

Page 11: 4. DESKRIPSI DATA DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum … · bagian kantor, 1 orang bagian pengecatan, 1 orang bagian las dan 3 orang asisten montir. Omzet yang diperoleh Tn.X dari usaha

`

Universitas Kristen Petra

47

4.3 Analisa dan Pembahasan

1) Pendapatan Usaha

Pendapatan Usaha sebesar Rp. 2,644,544,682 yang diperoleh oleh Tn.X terdiri dari :

Pendapatan yang diterima dari Pemerintah : Rp. 2,575,715,582

Pendapatan yang diterima dari selain badan pemerintah : Rp. 29.229.100

Pendapatan dari penjualan oli bekas : Rp. 39.600.000

2) Persediaan Awal

Persediaan awal adalah persediaan yang dimiliki akhir tahun sebelumnya dan menjadi

persediaan awal tahun berikutnya. Persediaan awal tahun 2006 adalah Rp.

222,972,476 dari persediaan akhir yang dimiliki ditahun 2005.

3) Pembelian

Pembelian terdiri dari pembelian bahan sparepart, bahan cat, bahan las dan pelumas

sebesar Rp. 2,052,307,834, pembelian dilakukan secara tunai yang terdiri dari :

Bahan Sparepart : Rp. 1.089.171.371

Bahan Cat : Rp. 92.622.663

Bahan Las : Rp. 600.502.500

Bahan Oli : Rp. 270.011.300

4) Persediaan Akhir

Persediaan Akhir sebesar Rp. 35,825,000 adalah persediaan akhir untuk tahun 2006

dan dijadikan persediaan awal untuk tahun 2007.

5) Harga Pokok Penjual

Harga pokok penjualan diperoleh dari persediaan awal 2006 dijumlah dengan

pembelian dikurangi dengan persediaan akhir sebesar Rp. 2,239,455,310.

6) Biaya Operasional

Semua biaya yang dikeluarkan dalam lingkungan kegiatan usaha dicatat sebagai biaya

dalam laporan keuangan adalah sebagai berikut :

a) Biaya Gaji Karyawan

Biaya gaji karyawan adalah sebesar Rp. 55,125,222, terdiri dari :

Gaji pokok Rp. 38,088,000

Page 12: 4. DESKRIPSI DATA DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum … · bagian kantor, 1 orang bagian pengecatan, 1 orang bagian las dan 3 orang asisten montir. Omzet yang diperoleh Tn.X dari usaha

`

Universitas Kristen Petra

48

Tunjangan makanan Rp. 10,374.000

Bonus Rp. 6.663.222

b) Biaya Listrik

Biaya listrik adalah biaya yang dikeluarkan atas tagihan listrik. Biaya listrik yang

dikeluarkan selama tahun 2006 sebesar Rp. 8.654.809, yang terdiri dari :

Tagihan Listrik untuk rumah Tn.X Rp. 4,792,891

Tagihan Listrik untuk bengkel Rp. 3.861.918

c) Biaya Telepon dan Fax

Biaya telepon dan fax adalah biaya yang dikeluarkan atas tagihan telepon dan fax.

Biaya Telepon dan Fax yang dikeluarkan selama tahun 2006 sebesar Rp.

10,544,504 , yang terdiri dari :

Tagihan Telepon/fax untuk rumah Tn.X Rp. 3,749,025

Tagihan Telepon/fax bengkel Rp. 2.547.891

Tagihan Pulsa Hp milik Tn. X Rp. 4.247.588

( 50% dari Rp. 8,495,176)

d) Biaya Air

Biaya air adalah biaya yang dikeluarkan atas tagihan air. Biaya air yang

dikeluarkan selama tahun 2006 sebesar Rp. 6,343,235, yang terdiri dari :

Tagihan Air untuk rumah Tn.X Rp. 4,837,195

Tagihan Air bengkel Rp. 1.506.040

e) Biaya Penyusutan

Biaya penyusutan sebesar Rp. 0. Karena barang – barang yang dimiliki telah

melewati masa manfaat. Tidak ada penambahan aktiva baru yang dimiliki Tn.X.

Alat kerja (Mesin las dan kompresor) Tahun Perolehan 1980

Meja Kursi Tahun Perolehan 1980

Bangunan Tahun Perolehan 1980

Kendaraan (Hardtop) Tahun Perolehan 1980

f) Biaya Administrasi dan ATK

Biaya administrasi dsan ATK merupakan biaya yang dikeluarkan untuk membeli

alat tulis kantor, buku nota, buku tulis, kertas HVS. Biaya administrasi dan ATK

Page 13: 4. DESKRIPSI DATA DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum … · bagian kantor, 1 orang bagian pengecatan, 1 orang bagian las dan 3 orang asisten montir. Omzet yang diperoleh Tn.X dari usaha

`

Universitas Kristen Petra

49

sebesar Rp. 10,344,877 yang dikeluarkan untuk membeli peralatan tulis, buku

nota, buku tulis, dan kertas, terdiri dari :

Alat Tulis Kantor : Rp. 3.779.427

Buku Nota : Rp. 2.945.450

Buku Tulis : Rp. 1.450.000

Kertas : Rp. 2.170.000

g) Biaya Materai

Biaya Materai sebesar Rp. 1,200,000 yang dibeli untuk digunakan untuk

keperluan yang menunjang kegiatan usaha.

h) Biaya Transportasi

Biaya Transportasi sebesar Rp. 8,143,070 digunakan untuk bahan bakar

kendaraan yang digunakan untuk keperluan kegiatan usaha.

i) Biaya Koran

Biaya Koran sebesar Rp. 198,000 digunakan sebagai media untuk memfasilitasi

konsumen saat menunggu kendaraan diperbaiki.

j) Biaya Kebersihan dan Keamanan

Biaya Kebersihan dan Keamanan sebesar Rp. 1,020,000, yang terdiri dari :

Biaya kebersihan sebesar Rp. 25,000 / bulan

Biaya keamanan sebesar Rp. 65,000 / bulan

k) Biaya Sumbangan

Biaya Sumbangan sebesar Rp. 300,000 merupakan biaya yang dikeluarkan Tn. X

kepada RT/RW setempat. Tn. X memberikan sumbangan untuk peringatan 17

Agustus 2006.

Penghasilan Sewa Truk

Selain itu juga Tn.X mempunyai penghasilan lain yaitu penghasilan sewa truk.

Dalam pencatatan atas penghasilan yang diperoleh dari sewa truk hanya dicatat dengan

seadanya saja. Dan saat transaksi Tn.X juga tidak dipunggut PPh pasal 23 oleh pihak

perusahaan penyewa truk, karena dilakukan kepada orang pribadi. Berikut adalah catatan

Page 14: 4. DESKRIPSI DATA DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum … · bagian kantor, 1 orang bagian pengecatan, 1 orang bagian las dan 3 orang asisten montir. Omzet yang diperoleh Tn.X dari usaha

`

Universitas Kristen Petra

50 pendapatan dan pengerluaran atas penghasilan sewa truk yang diperoleh selama tahun

2006 :

Pendapatan Bruto Rp. 84.000.000

Biaya solar (Rp. 21.000.000)

Biaya gaji supir (Rp. 15.750.000)

Penghailan Neto Rp. 47.250.000

Page 15: 4. DESKRIPSI DATA DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum … · bagian kantor, 1 orang bagian pengecatan, 1 orang bagian las dan 3 orang asisten montir. Omzet yang diperoleh Tn.X dari usaha

`

Universitas Kristen Petra

46

Tabel 4.5 Laporan Laba Rugi Fiskal

Tn. X

LAPORAN LABA RUGI FISKAL

per 1 Januari 2006 - 31 Desember 2006

Pos laba Rugi KOMERSIAL Koreksi Fiskal FISKAL positif negatif Peredaran Usaha Pendapatan Usaha Rp2,644,544,682 Rp 2,644,544,682 Harga Pokok Penjualan Persediaan Awal Rp 222,972,476 Rp 222,972,476 Pembelian Sparepart,dll Rp2,052,307,834 Rp2,052,307,834 Persediaan Akhir Rp 35,825,000 Rp 35,825,000 Harga Pokok Penjualan Rp2,239,455,310 Rp 2,239,455,310 Laba Bruto Rp 405,089,372 Rp 405,089,372 Biaya Operasional Biaya Gaji Karyawan Rp 55,125,222 Rp 55,125,222 Biaya Listrik Rp 8,654,809 Rp 4,792,891 Rp 3,861,918 Biaya Telepon Rp 10,544,504 Rp 3,745,025 Rp 6,799,479 Biaya Air Rp 6,343,235 Rp 4,837,195 Rp 1,506,040 Biaya Penyusutan - - Biaya Adminstrasi dan ATK Rp 10,344,877 Rp 10,344,877 Biaya Materai Rp 1,200,000 Rp 1,200,000 Biaya Transport Rp 8,143,070 Rp 8,143,070 Biaya Koran Rp 198,000 Rp 198,000

51

Universitas K

risten Petra

Page 16: 4. DESKRIPSI DATA DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum … · bagian kantor, 1 orang bagian pengecatan, 1 orang bagian las dan 3 orang asisten montir. Omzet yang diperoleh Tn.X dari usaha

`

Universitas Kristen Petra

47 Biaya Kebersihan dan Keamanan Rp 1,020,000 Rp 1,020,000 Biaya Sumbangan Rp 300,000 Rp 300,000 Rp - Jumlah Biaya Rp 101,873,717 Rp 88,198,606 Laba Usaha Rp 303,215,655 Rp 316,890,766 Penghasilan Diluar Usaha Penghasilan Sewa Kendaraan Rp 47,250,000 Rp 47,250,000 Penghasilan Netto Rp 350,465,655 Rp 364,140,766

( Sumber : Data Internal dan perhitungan penulis )

52

Universitas K

risten Petra

Page 17: 4. DESKRIPSI DATA DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum … · bagian kantor, 1 orang bagian pengecatan, 1 orang bagian las dan 3 orang asisten montir. Omzet yang diperoleh Tn.X dari usaha

`

Universitas Kristen Petra

53 4.3.1 Analisa Koreksi Fiskal

1) Pendapatan Usaha.

Pendapatan Usaha sebesar Rp. 2,644,544,682 tidak perlu dilakukan koreksi

fiskal. Pendapatan tersebut telah sesuai dengan objek pajak yang diperbolehkan

dalam Undang-Undang PPh No 17 Tahun 2000 Pasal 4 ayat (1) huruf a.

2) Persediaan Awal

Persediaan Awal sebesar Rp. 222,972,476 tidak perlu dikoreksi fiskal. Persediaan

barang tersebut merupakan barang milik Tn.X dan tidak ada barang milik orang

lain. Berdasarkan Undang-Undang Pajak Penghasilan No 17 Tahun 2000 biaya

yang dikeluarkan untuk mendapatkan, menagih, dan memelihara penghasilan

dapat dikurangkan dari peredaran bruto. Data diperoleh dengan cara melihat kartu

stock barang dan melakukan perhitungan di tempat penyimpanan barang.

3) Pembeliaan Sparepart.

Pembeliaan Sparepart sebesar Rp. 2,052,307,834 tidak perlu dikoreksi karena

biaya yang dikeluarkan untuk mendapatkan, memelihara, dan menagih

penghasilan boleh sebagai pengurang penghasilan bruto. Hal tersebut sesuai

dengan Undang-Undang PPh No 17 Tahun 2000 yaitu pasal 6 ayat (1) huruf a.

Sesuai dengan Undang-Undang PPh No 17 Tahun 2000 yaitu pasal 9 ayat (1)

huruf f pembelian barang dagangan dapat dikurangkan dari penghasilan bruto

kecuali jika pembelian tersebut dilakukan dengan pihak yang mempunyai

hubungan istimewa dengan pembeli. Pembelian sparepart sebesar Rp.

2,052,307,834 dibeli dari penjual yang bukan PKP.

4) Persediaan Akhir.

Persediaan Akhir sebesar Rp. 35,825,000 tidak perlu dikoreksi fiskal. Persedian

barang tersebut merupakan barang milik Tn.X dan tidak ada barang milik orang

lain. Berdasarkan Undang-Undang Pajak Penghasilan No 17 Tahun 2000 biaya

yang dikeluarkan untuk mendapatkan, menagih, dan memelihara penghasilan

dapat dikurangkan dari peredaran bruto.

Page 18: 4. DESKRIPSI DATA DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum … · bagian kantor, 1 orang bagian pengecatan, 1 orang bagian las dan 3 orang asisten montir. Omzet yang diperoleh Tn.X dari usaha

`

Universitas Kristen Petra

54

5) Biaya Gaji Karyawan

Biaya gaji, bonus, honorarium dan tunjangan sebesar Rp. 55,125,222 tidak perlu

dikoreksi fiskal positif karena termasuk dalam biaya untuk mendapatkan,

menagih dan memperoleh penghasilan sehingga boleh sebagai penggurang

penghasilan bruto. Hal tersebut sesuai dengan Undang-Undang PPh No 17 Tahun

2000 yaitu pasal 6 ayat (1) huruf a.

6) Biaya Listrik

Biaya Listrik sebesar Rp. 8,654,809 harus dilakukan koreksi fiskal positif sebesar

Rp. 4.792.891 karena sesuai Undang-Undang PPh No 17 Tahun 2000 yaitu pasal

9 ayat (1) huruf i, sehingga yang boleh menjadi penggurang penghasilan bruto

sebesar Rp. 3.861.918. Data tersebut dilihat dari rekening koran Tn.X yang

terdapat dua tagihan dengan alamat yang berbeda. Sehingga yang boleh

dikurangkan hanya sebesar Rp. 3,861,918 karena termasuk dalam biaya untuk

mendapatkan, menagih dan memperoleh penghasilan sehingga boleh sebagai

penggurang penghasilan bruto. Hal tersebut sesuai dengan Undang-Undang PPh

No 17 Tahun 2000 yaitu pasal 6 ayat (1) huruf a.

7) Biaya Telepon/Fax

Biaya Telepon/Fax sebesar Rp. 10,544,504 harus dilakukan koreksi fiskal positif

sebesar Rp. 3.745.025 karena sesuai Undang-Undang PPh No 17 Tahun 2000

yaitu pasal 9 ayat (1)huruf i. Data tersebut dilihat dari rekening koran Tn.X yang

terdapat dua tagihan telepon dengan alamat yang berbeda. Sehingga yang boleh

menjadi penggurang penghasilan bruto sebesar Rp. 6,799,479 karena termasuk

dalam biaya untuk mendapatkan, menagih dan memperoleh penghasilan sehingga

boleh sebagai penggurang penghasilan bruto. Hal tersebut sesuai dengan Undang-

Undang PPh No 17 Tahun 2000 yaitu pasal 6 ayat (1) huruf a.

8) Biaya Air

Biaya Air sebesar Rp. 6,343,235 harus dilakukan koreksi fiskal positif sebesar Rp.

4.837.195 karena sesuai Undang-Undang PPh No 17 Tahun 2000 yaitu pasal 9

ayat (1) huruf i, sehingga yang boleh menjadi penggurang penghasilan bruto

sebesar Rp. 1.506.040.Data tersebut dilihat dari rekening koran Tn.X yang

Page 19: 4. DESKRIPSI DATA DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum … · bagian kantor, 1 orang bagian pengecatan, 1 orang bagian las dan 3 orang asisten montir. Omzet yang diperoleh Tn.X dari usaha

`

Universitas Kristen Petra

55

terdapat dua tagihan dengan alamat yang berbeda. Sehingga yang boleh

dikurangkan hanya sebesar Rp. 1,506,040. karena termasuk dalam biaya untuk

mendapatkan, menagih dan memperoleh penghasilan sehingga boleh sebagai

penggurang penghasilan bruto. Hal tersebut sesuai dengan Undang-Undang PPh

No 17 Tahun 2000 yaitu pasal 6 ayat (1) huruf a.

9) Biaya Penyusutan

Biaya penyusutan sebesar Rp. 0. Karena pada tahun 2006 tidak ada penambahan

aktiva dan masa manfaat dari aktiva yang dimilki Tn.X telah melewati masa

manfaat sehingga tidak ada koreksi untuk biaya penyusutan.

10) Biaya Adminstrasi dan ATK

Biaya Adminstrasi dan ATK sebesar Rp 10,344,877 tidak perlu dikoreksi fiskal

positif karena termasuk dalam biaya untuk mendapatkan, menagih dan

memperoleh penghasilan sehingga boleh sebagai penggurang penghasilan bruto.

Hal tersebut sesuai dengan Undang-Undang PPh No 17 Tahun 2000 yaitu pasal 6

ayat (1) huruf a.

11) Biaya Materai

Biaya Materai sebesar Rp. 1,200,000 tidak perlu dikoreksi fiskal positif karena

sesuai dengan Undang-Undang PPh No 17 Tahun 2000 pasal 6 ayat (1) huruf a

karena termasuk dalam biaya untuk mendapatkan, menagih dan memperoleh

penghasilan sehingga boleh sebagai penggurang penghasilan bruto. Hal tersebut

sesuai dengan Undang-Undang PPh No 17 Tahun 2000 yaitu pasal 6 ayat (1)

huruf a.

12) Biaya Transport

Biaya Transport sebesar Rp. 8,143,070 tidak perlu dikoreksi fiskal positif karena

termasuk dalam biaya untuk mendapatkan, menagih dan memperoleh penghasilan

sehingga boleh sebagai penggurang penghasilan bruto. Hal tersebut sesuai dengan

Undang-Undang PPh No 17 Tahun 2000 yaitu pasal 6 ayat (1) huruf a.

13) Biaya Koran

Biaya Koran sebesar Rp. 198.000 tidak perlu dikoreksi fiskal positif karena

termasuk dalam biaya untuk mendapatkan, menagih dan memperoleh penghasilan

Page 20: 4. DESKRIPSI DATA DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum … · bagian kantor, 1 orang bagian pengecatan, 1 orang bagian las dan 3 orang asisten montir. Omzet yang diperoleh Tn.X dari usaha

`

Universitas Kristen Petra

56

sehingga boleh sebagai penggurang penghasilan bruto. Hal tersebut sesuai dengan

Undang-Undang PPh No 17 Tahun 2000 yaitu pasal 6 ayat (1) huruf a.

14) Biaya Sumbangan

Biaya Sumbangan sebear Rp. 300.000 harus dilakukan koreksi positif diberikan

untuk kegiatan 17 Agustus 2006. Karena sumbangan tersebut diberikan

sehubungan dengan kegiatan usaha maka dari itu sumbangan tidak boleh menjadi

penggurang penghasilan. Hal tersebut sesuai dengan Undang-Undang Pajak

Penghasilan No 17 Tahun 2000 pasal 9 ayat (1) huruf g.

15) Biaya Kebersihan dan Keamanan

Biaya Kebersihan dan Keamanan sebesar Rp. 1.020.000 tidak perlu dikoreksi

fiskal positif karena termasuk dalam biaya untuk mendapatkan, menagih dan

memperoleh penghasilan sehingga boleh sebagai penggurang penghasilan bruto.

Hal tersebut sesuai dengan Undang-Undang PPh No 17 Tahun 2000 yaitu pasal 6

ayat (1) huruf a.

4.3.2 Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP)

Untuk menghitung besarnya Penghasilan Kena Pajak dari Wajib Pajak orang

pribadi dalam negeri penghasilan nettonya dikurangi dengan jumlah Penghasilan Tidak

Kena Pajak. Besarnya PTKP bagi Wajib Pajak Orang Pribadi berdasarkan status Wajib

Pajak yang bersangkutan pada awal tahun pajak. Status Tn. X saat ini adalah kawin dan

memiliki anak 4. Tetapi sesuai dengan Undang-Undang PPh No 17 tahun 2000 pasal 7

huruf d yang boleh menjadi tanggungan sepenuhnya paling banyak 3 orang untuk setiap

keluarga. Istri Tn.X tidak berkerja atau pun memiliki usaha sendiri. Sehingga status Tn.X

K/3. Berikut PTKP Tn.X:

Diri Wajib Pajak Rp. 13.200.000

Status Kawin Rp. 1.200.000

Tanggungan 1 Rp. 1.200.000

Tanggungan 2 Rp. 1.200.000

Tanggungan 3 Rp. 1.200.000

Jumlah PTKP Tn.X Rp. 18.000.000

Page 21: 4. DESKRIPSI DATA DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum … · bagian kantor, 1 orang bagian pengecatan, 1 orang bagian las dan 3 orang asisten montir. Omzet yang diperoleh Tn.X dari usaha

`

Universitas Kristen Petra

57 4.3.3 Perhitungan PPh Terutang Usaha Tn.X

Berikut merupakan perhitungan besarnya pajak penghasilan terutang:

Tn.X PERHITUNGAN PPh TERHUTANG DAN PPh PASAL 29

TAHUN 2006 Peredaran Usaha Rp 2,644,544,682 Harga Pokok Penjualan Rp 2,239,455,310 Laba Bruto Rp 405,089,372 Biaya Operasional Rp 88,198,606 Penghasilan Netto Usaha Rp 316,890,766 Penghasilan Netto Lainnya Penghasilan Sewa Truk Rp. 47,250,000 Penghasilan Netto Seluruhnya Penghasilan Tidak Kena Pajak K/3 Rp. 364,140,766 Diri Wajib Pajak Rp 13,200,000 Status Kawin Rp 1,200,000 Tanggungan 3 Rp 3,600,000 Rp 18,000,000 Penghasilan Kena Pajak Rp 346,140,766 Penghasilan Kena Pajak Pajak Penghasilan Terhutang 5% x Rp. 25.000.000 Rp 1,250,000 10% x Rp. 25.000.000 Rp 2,500,000 15% x Rp. 50.000.000 Rp 7,500,000 25% x Rp. 100.000.000 Rp 25,000,000 35% x Rp. 146,140,766 Rp 51,149,268 PPh Terhutang Rp 87,399,268 Kredit Pajak : PPh pasal 22 Rp 37,973,494 PPh pasal 25 Rp. 5,300,772 PPh yang harus dibayar Sendiri Rp 44,125,002