191
PROYEK SUPERVISI GARDU INDUK 03/12/22 Triyoso 1

3GARDU- INDUK-1

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: 3GARDU- INDUK-1

PROYEK SUPERVISI GARDU INDUK

04/17/23 Triyoso ♣1

Page 2: 3GARDU- INDUK-1

2

PT. PLN (Persero)PT. PLN (Persero)PUSDIKLATPUSDIKLAT

BIODATA

04/17/23 Triyoso ♣

Page 3: 3GARDU- INDUK-1

PENGAWAS (SUPERVISI) PEKERJAAN

PENGAWAS (SUPERVISI) PEKERJAAN

Adalah seseorang / pejabat yang ditunjuk oleh pengguna barang dan jasa yang diberi kewenangan untuk melakukan pengawasan dan pemeriksaan terhadap pelaksanaan pekerjaan yang sudah dan sedang dilaksanakan oleh pihak penyedia barang/jasa.

Adalah seseorang / pejabat yang ditunjuk oleh pengguna barang dan jasa yang diberi kewenangan untuk melakukan pengawasan dan pemeriksaan terhadap pelaksanaan pekerjaan yang sudah dan sedang dilaksanakan oleh pihak penyedia barang/jasa.

PT. PLN (Persero)PT. PLN (Persero)PUSDIKLATPUSDIKLAT

304/17/23 Triyoso ♣

Page 4: 3GARDU- INDUK-1

TUJUAN PENGAWASANTUJUAN PENGAWASAN

Agar supaya pelaksanaan pekerjaan berjalan dengan lancar dan baik sesuai dengan yang direncanakan, baik dari segi mutu, biaya dan selesai tepat waktu serta tertib administrasi.

Agar supaya pelaksanaan pekerjaan berjalan dengan lancar dan baik sesuai dengan yang direncanakan, baik dari segi mutu, biaya dan selesai tepat waktu serta tertib administrasi.

PT. PLN (Persero)PT. PLN (Persero)PUSDIKLATPUSDIKLAT

404/17/23 Triyoso ♣

Page 5: 3GARDU- INDUK-1

Pengawas pekerjaan bertugas mengawasi pekerjaan konstruksi dari segi kualitas, kuantitas dan lajunya mencapai penyelesaian volume dari keseluruhan pekerjaan yang dikerjakan serta tertib dalam pelaksanaan administrasi.

Termasuk didalamnya adalah mengawasi metode pelaksanaan, mengkoordinasikan perubahan-perubahan pekerjaan yang diperlukan, melakukan monitoring, dan pelaporan/pengukuran hasil pekerjaan.

Pengawas pekerjaan bertugas mengawasi pekerjaan konstruksi dari segi kualitas, kuantitas dan lajunya mencapai penyelesaian volume dari keseluruhan pekerjaan yang dikerjakan serta tertib dalam pelaksanaan administrasi.

Termasuk didalamnya adalah mengawasi metode pelaksanaan, mengkoordinasikan perubahan-perubahan pekerjaan yang diperlukan, melakukan monitoring, dan pelaporan/pengukuran hasil pekerjaan.

TUGAS PENGAWASTUGAS PENGAWAS

PT. PLN (Persero)PT. PLN (Persero)PUSDIKLATPUSDIKLAT

504/17/23 Triyoso ♣

Page 6: 3GARDU- INDUK-1

6

KOMPETENSI PENGAWAS

2. Mengerti maksud dan tujuan dari pada isi Dokumen Kontrak yang akan dijadikan dasar dalam tugas pengawasan

3. Mengetahui Mutu material & Kondisi Peralatan yang dipakai

1.Mengetahui bisnis proses Perusahaan Listrik Negara (PLN).

PT. PLN (Persero)PT. PLN (Persero)PUSDIKLATPUSDIKLAT

04/17/23 Triyoso ♣

Page 7: 3GARDU- INDUK-1

7

7. Mampu membuat Laporan pekerjaan (harian, mingguan dan bulanan), maupun Laporan hasil pengawasan seluruh aktivitas pekerjaan dilapangan.

6. Mampu menginventarisasi perubahan dan permasalahan yang timbul dilapangan.

5. Mampu membaca dan meneliti gambar sebelum dan sesudah pekerjaan dilaksanakan dilapangan

4. Mengetahui Metode Pelaksanaan konstruksi dengan benar.

PT. PLN (Persero)PT. PLN (Persero)PUSDIKLATPUSDIKLAT

04/17/23 Triyoso ♣

Page 8: 3GARDU- INDUK-1

8

PT. PLN (Persero)PT. PLN (Persero)PUSDIKLATPUSDIKLAT

PEMBANGKIT

BISNIS

INDUSTRI

RUMAH

PUBLIK

SOSIAL

TRAFODISTR.

20 kV

150 kV

TRAFO GI150/20 kV

TRAFO GI20/150 kV

220 V

PLTAPLTDPLTP

PLTGUPLTN

04/17/23 Triyoso ♣

Page 9: 3GARDU- INDUK-1

GARDU INDUK adalah suatu instalasi yang terdiri dari peralatan listrik yang berfungsi untuk :• Menaikkan dan menurunkan tegangan sistem.• Pengukuran, pengawasan operasi serta pengaturan pengamanan dari sistem tenaga listrik.• Mengatur penyaluran daya ke Gardu lain melalui jaringan transmisi.

GARDU INDUK adalah suatu instalasi yang terdiri dari peralatan listrik yang berfungsi untuk :• Menaikkan dan menurunkan tegangan sistem.• Pengukuran, pengawasan operasi serta pengaturan pengamanan dari sistem tenaga listrik.• Mengatur penyaluran daya ke Gardu lain melalui jaringan transmisi.

PERALATAN DALAM GARDU INDUK• Switch yartd, Trafo tenaga (Power Transformer).• CT (Trafo Arus) & VT/PT (Trafo Tegangan)• PMS (Pemisah)/DS• PMT (circuit breaker)/CB• Arrester• Pentanahan• Gedung kontrol

PERALATAN DALAM GARDU INDUK• Switch yartd, Trafo tenaga (Power Transformer).• CT (Trafo Arus) & VT/PT (Trafo Tegangan)• PMS (Pemisah)/DS• PMT (circuit breaker)/CB• Arrester• Pentanahan• Gedung kontrol

PT. PLN (Persero)PT. PLN (Persero)PUSDIKLATPUSDIKLAT

904/17/23 Triyoso ♣

Page 10: 3GARDU- INDUK-1

JENIS GARDU INDUK:JENIS GARDU INDUK:

1. GARDU INDUK PASANGAN DALAM. Adalah gardu listrik dimana semua peralatannya ( switch gear, isolator dan

lain sebagainya ) dipasang di dalam gedung / ruang tertutup.

1. GARDU INDUK PASANGAN DALAM. Adalah gardu listrik dimana semua peralatannya ( switch gear, isolator dan

lain sebagainya ) dipasang di dalam gedung / ruang tertutup.

Gardu Induk semacam ini biasa disebut Gas Insutaled Substation (GIS).GIS merupakan bentuk pengembangan gardu induk, yang pada umumnya dibangun di daerah perkotaan atau padat pemukiman yang sulit untuk mendapatkan lahan.

Gardu Induk semacam ini biasa disebut Gas Insutaled Substation (GIS).GIS merupakan bentuk pengembangan gardu induk, yang pada umumnya dibangun di daerah perkotaan atau padat pemukiman yang sulit untuk mendapatkan lahan.

Beberapa keuanggulan GIS dibanding GI konvensional : Hanya membutuhkan lahan seluas ± 3.000 meter persegi atau ± 6 % dari luas lahan GI konvensional.Mampu menghasilkan kapasitas daya (power capasity) sebesar 3 x 60 MVA bahkan bisa ditingkatkan sampai dengan 3 x 100 MVA. Jumlah penyulang keluaran (output feeder) sebanyak 24 penyulang (feeder) dengan tegangan kerja masing-masing 20 KV. Bisa dipasang di tengah kota yang padat pemukiman. Keunggulan dari segi estetika dan arsitektural, karena bangunan bisa didesain sesuai kondisi disekitarnya.

Beberapa keuanggulan GIS dibanding GI konvensional : Hanya membutuhkan lahan seluas ± 3.000 meter persegi atau ± 6 % dari luas lahan GI konvensional.Mampu menghasilkan kapasitas daya (power capasity) sebesar 3 x 60 MVA bahkan bisa ditingkatkan sampai dengan 3 x 100 MVA. Jumlah penyulang keluaran (output feeder) sebanyak 24 penyulang (feeder) dengan tegangan kerja masing-masing 20 KV. Bisa dipasang di tengah kota yang padat pemukiman. Keunggulan dari segi estetika dan arsitektural, karena bangunan bisa didesain sesuai kondisi disekitarnya.

PT. PLN (Persero)PT. PLN (Persero)PUSDIKLATPUSDIKLAT

1004/17/23 Triyoso ♣

Page 11: 3GARDU- INDUK-1

JENIS GARDU INDUK:JENIS GARDU INDUK:

Gardu Induk semacam ini biasa disebut dengan gardu induk konvensional.

Sebagian besar gardu induk di Indonesia adalah gardu induk konvensional.

Untuk daerah-daerah yang padat pemukiman dan di kota-kota besar di Pulau Jawa, sebagian menggunakan gardu induk pasangan dalam, yang disebut Gas Insulated Substation atau Gas Insulated Switchgear (GIS).

Gardu Induk semacam ini biasa disebut dengan gardu induk konvensional.

Sebagian besar gardu induk di Indonesia adalah gardu induk konvensional.

Untuk daerah-daerah yang padat pemukiman dan di kota-kota besar di Pulau Jawa, sebagian menggunakan gardu induk pasangan dalam, yang disebut Gas Insulated Substation atau Gas Insulated Switchgear (GIS).

2. GARDU INDUK PASANGAN LUAR. Adalah Gardu Listrik dimana semua / sebagian besar peralatannya

ditempatkan diluar gedung kecuali peralatan control, proteksi dan system kendali serta alat Bantu lainnya.

2. GARDU INDUK PASANGAN LUAR. Adalah Gardu Listrik dimana semua / sebagian besar peralatannya

ditempatkan diluar gedung kecuali peralatan control, proteksi dan system kendali serta alat Bantu lainnya.

PT. PLN (Persero)PT. PLN (Persero)PUSDIKLATPUSDIKLAT

1104/17/23 Triyoso ♣

Page 12: 3GARDU- INDUK-1

JENIS GARDU INDUK:JENIS GARDU INDUK:

3. GARDU INDUK KOMBINASI 1 DAN 2.

Adalah Gardu Induk yang peralatan switch gear nya berada didalam

gedung dan sebagian dari switch gear ada diluar gedung seperti gantri (tie

line) dari SUTT sebelum masuk kedalam switch gear dan transformator

berada diluar gedung.

3. GARDU INDUK KOMBINASI 1 DAN 2.

Adalah Gardu Induk yang peralatan switch gear nya berada didalam

gedung dan sebagian dari switch gear ada diluar gedung seperti gantri (tie

line) dari SUTT sebelum masuk kedalam switch gear dan transformator

berada diluar gedung.

PT. PLN (Persero)PT. PLN (Persero)PUSDIKLATPUSDIKLAT

1204/17/23 Triyoso ♣

Page 13: 3GARDU- INDUK-1

BERDASARKAN FUNGSINYA Gardu Induk Penaik Tegangan :

Adalah gardu induk yang berfungsi untuk menaikkan tegangan, yaitu tegangan pembangkit (generator) dinaikkan menjadi tegangan sistem. Gardu Induk ini berada di lokasi pembangkit tenaga listrik. Karena output voltage yang dihasilkan pembangkit listrik kecil dan harus disalurkan pada jarak yang jauh, maka dengan pertimbangan efisiensi, tegangannya dinaikkan menjadi tegangan ekstra tinggi atau tegangan tinggi.

Gardu Induk Penurun Tegangan : Adalah gardu induk yang berfungsi untuk menurunkan tegangan, dari tegangan tinggi menjadi tegangan tinggi yang lebih rendah dan menengah atau tegangan distribusi. Gardu Induk terletak di daerah pusat-pusat beban, karena di gardu induk inilah pelanggan (beban) dilayani.

Gardu Induk Pengatur Tegangan : Pada umumnya gardu induk jenis ini terletak jauh dari pembangkit tenaga listrik. Karena listrik disalurkan sangat jauh, maka terjadi tegangan jatuh (voltage drop) transmisi yang cukup besar. Oleh karena diperlukan alat penaik tegangan, seperti bank capasitor, sehingga tegangan kembali dalam keadaan normal.04/17/23 Triyoso ♣ 13

Page 14: 3GARDU- INDUK-1

BERDASARKAN FUNGSINYA Gardu Induk Penaik Tegangan :

Adalah gardu induk yang berfungsi untuk menaikkan tegangan, yaitu tegangan pembangkit (generator) dinaikkan menjadi tegangan sistem. Gardu Induk ini berada di lokasi pembangkit tenaga listrik. Karena output voltage yang dihasilkan pembangkit listrik kecil dan harus disalurkan pada jarak yang jauh, maka dengan pertimbangan efisiensi, tegangannya dinaikkan menjadi tegangan ekstra tinggi atau tegangan tinggi.

Gardu Induk Penurun Tegangan : Adalah gardu induk yang berfungsi untuk menurunkan tegangan, dari tegangan tinggi menjadi tegangan tinggi yang lebih rendah dan menengah atau tegangan distribusi. Gardu Induk terletak di daerah pusat-pusat beban, karena di gardu induk inilah pelanggan (beban) dilayani.

Gardu Induk Pengatur Tegangan : Pada umumnya gardu induk jenis ini terletak jauh dari pembangkit tenaga listrik. Karena listrik disalurkan sangat jauh, maka terjadi tegangan jatuh (voltage drop) transmisi yang cukup besar. Oleh karena diperlukan alat penaik tegangan, seperti bank capasitor, sehingga tegangan kembali dalam keadaan normal.

04/17/23 Triyoso ♣ 14

Page 15: 3GARDU- INDUK-1

BERDASARKAN FUNGSINYA

Gardu Induk Pengatur Beban :

Berfungsi untuk mengatur beban.

Pada gardu induk ini terpasang beban motor, yang pada saat

tertentu menjadi pembangkit tenaga listrik, motor berubah

menjadi generator dan suatu saat generator menjadi motor

atau menjadi beban, dengan generator berubah menjadi motor

yang memompakan air kembali ke kolam utama.

Gardu Induk Distribusi :

Gardu induk yang menyalurkan tenaga listrik dari tegangan

sistem ke tegangan distribusi.

Gardu induk ini terletak di dekat pusat-pusat beban.

04/17/23 Triyoso ♣ 15

Page 16: 3GARDU- INDUK-1

CONTOH GARDU INDUK PASANGAN DALAM

Gardu induk seperti ini dengan isolasi SF6 sangat hemat tempat sebab menggunakan gas

SF 6 sebagai isolasi antara bagian yang bertegangan dan ditempatkan didalam suatu

selubung besi. Sering disebut Gardu Induk SF 6 atau Gas Insulated Substation disingkat

GIS.

CONTOH GARDU INDUK PASANGAN DALAM

Gardu induk seperti ini dengan isolasi SF6 sangat hemat tempat sebab menggunakan gas

SF 6 sebagai isolasi antara bagian yang bertegangan dan ditempatkan didalam suatu

selubung besi. Sering disebut Gardu Induk SF 6 atau Gas Insulated Substation disingkat

GIS.

1604/17/23 Triyoso ♣

Page 17: 3GARDU- INDUK-1

SWITCH YARD

Adalah suatu tempat yang luas dimana peralatan utama instalasi tenaga listrik terpasang.Jika terpasang dilapangan maka disebut dengan switch yard, sedangkan bila peralatan utama terpasang didalam ruangan sering disebut sebagai switch gear.

Switchgear juga berarti peralatan switching yang ada di switch yard.

SWITCH YARD

Adalah suatu tempat yang luas dimana peralatan utama instalasi tenaga listrik terpasang.Jika terpasang dilapangan maka disebut dengan switch yard, sedangkan bila peralatan utama terpasang didalam ruangan sering disebut sebagai switch gear.

Switchgear juga berarti peralatan switching yang ada di switch yard.

BAGIAN-BAGIAN GARDU INDUK DAN PERALATANBAGIAN-BAGIAN GARDU INDUK DAN PERALATAN

PT. PLN (Persero)PT. PLN (Persero)PUSDIKLATPUSDIKLAT

1704/17/23 Triyoso ♣

Page 18: 3GARDU- INDUK-1

GI PASANGAN LUAR, SWITCH YARD 150 KV

PT. PLN (Persero)PT. PLN (Persero)PUSDIKLATPUSDIKLAT

1804/17/23 Triyoso ♣

Page 19: 3GARDU- INDUK-1

TRANSFORMATORTRANSFORMATOR

Berfungsi untuk menyalurkan tenaga listrik dari tegangan system menjadi tenaga listrik dengan system tegangan yang lain, disamping untuk pengaturan tegangan.

Berfungsi untuk menyalurkan tenaga listrik dari tegangan system menjadi tenaga listrik dengan system tegangan yang lain, disamping untuk pengaturan tegangan.

TRAFO

CTPT

LA

PMTTrafo

PT. PLN (Persero)PT. PLN (Persero)PUSDIKLATPUSDIKLAT

1904/17/23 Triyoso ♣

Page 20: 3GARDU- INDUK-1

• TRAFO ARUS / CT ( Current Transformer ) :• TRAFO ARUS / CT ( Current Transformer ) :

Memperkecil besaran arus listrik padasystem tenaga listrik menjadi besaranarus untuk system pengukuran danproteksi.

Memperkecil besaran arus listrik padasystem tenaga listrik menjadi besaranarus untuk system pengukuran danproteksi.

Mengisolasi rangkaian sekunder terhadap rangkaian primer, yaitu memisahkan instalasi pengukuran dan proteksi tegangan tinggi.

Mengisolasi rangkaian sekunder terhadap rangkaian primer, yaitu memisahkan instalasi pengukuran dan proteksi tegangan tinggi.

TRAFO

CT PT

LA

PMTTrafo

PT. PLN (Persero)PT. PLN (Persero)PUSDIKLATPUSDIKLAT

2004/17/23 Triyoso ♣

Page 21: 3GARDU- INDUK-1

Saklar yang dapat digunakan untuk

menghubungkan atau memutuskan arus

sesuai rating arusnya maupun gangguan

dan dilengkapi dengan pemadam busur api

listrik. (dengan media minyak, udara atau

gas).

Saklar yang dapat digunakan untuk

menghubungkan atau memutuskan arus

sesuai rating arusnya maupun gangguan

dan dilengkapi dengan pemadam busur api

listrik. (dengan media minyak, udara atau

gas).

CB/PMT (PEMUTUS TENAGA)CB/PMT (PEMUTUS TENAGA)

TRAFO

CT PT

LA

PMTTrafo

PT. PLN (Persero)PT. PLN (Persero)PUSDIKLATPUSDIKLAT

2104/17/23 Triyoso ♣

Page 22: 3GARDU- INDUK-1

DS/PMS (PEMISAH) DS/PMS (PEMISAH)

TRAFO

CT PT

LA

PMTTrafo

Alat untuk memisahkan peralatan instalasi dari instalasi didekatnya yang bertegangan

PMS

PT. PLN (Persero)PT. PLN (Persero)PUSDIKLATPUSDIKLAT

2204/17/23 Triyoso ♣

Page 23: 3GARDU- INDUK-1

LIGHTNING ARRESTER ( LA )LIGHTNING ARRESTER ( LA )

Alat pengaman peralatan listrik pada instalasi dari gangguan tegangan lebih akibat sambaran petir

( Lighting Surge) maupun oleh surja hubung (Switching Surge).

TRAFO

CT PT

LA

PMTTrafo

PT. PLN (Persero)PT. PLN (Persero)PUSDIKLATPUSDIKLAT

2304/17/23 Triyoso ♣

Page 24: 3GARDU- INDUK-1

SURJA HUBUNGSURJA HUBUNG

SAAT PMT LEPAS ADA ARCING TEGANGAN NAIK DISEBUT TRANSIENT OVER VOLTTEGE (t= 0.01 mdt volt = ± 3x11.02 kv = 33kv UNTUK DI BUS 20 kv).

SAAT PMT LEPAS ADA ARCING TEGANGAN NAIK DISEBUT TRANSIENT OVER VOLTTEGE (t= 0.01 mdt volt = ± 3x11.02 kv = 33kv UNTUK DI BUS 20 kv).

PERBEDAAN DS DENGAN CB

CB (PMT) ADA PEREDAM ARCING, SEDANG DS (PMS) TIDAK ADA PEREDAM ARCING.CB (PMT) ADA PEREDAM ARCING, SEDANG DS (PMS) TIDAK ADA PEREDAM ARCING.

PT. PLN (Persero)PT. PLN (Persero)PUSDIKLATPUSDIKLAT

2404/17/23 Triyoso ♣

Page 25: 3GARDU- INDUK-1

LINGKUP PEKERJAAN PADA GARDU INDUK

I. Pekrjaan Persiapan.II. Pembuatan desain semua pekerjaan sipil lengkap dengan

gambar detail dan metode kerja.III. Pekerjaan pematangan tanah Lahan.IV. Pekerjaan pagar keliling GI dan Switchyard.V. Pekerjaan Fondasi Peralatan Srandang.VI. Pekerjaan Gedung Kontrol.VII. Pekerjaan Cable duct.VIII. Pekerjaan sistem Pembumian.IX. Hamparan kerikil (gravel) diareal Switchyard.X. Pekerjaan jalan masuk, lingkungan dan drainase…

I. Pekrjaan Persiapan.II. Pembuatan desain semua pekerjaan sipil lengkap dengan

gambar detail dan metode kerja.III. Pekerjaan pematangan tanah Lahan.IV. Pekerjaan pagar keliling GI dan Switchyard.V. Pekerjaan Fondasi Peralatan Srandang.VI. Pekerjaan Gedung Kontrol.VII. Pekerjaan Cable duct.VIII. Pekerjaan sistem Pembumian.IX. Hamparan kerikil (gravel) diareal Switchyard.X. Pekerjaan jalan masuk, lingkungan dan drainase…

LINGKUP PEKERJAAN SIPIL

2504/17/23 Triyoso ♣

Page 26: 3GARDU- INDUK-1

LINGKUP PEKERJAAN ELEKTRO-MEKANIK

1. Desain Manufacture.

2. Supply and Erect.

3. Testing.

4. Transportasi.

5. Pemasangan.

6. Pengujian dilapangan dan Komissioning….

1. Desain Manufacture.

2. Supply and Erect.

3. Testing.

4. Transportasi.

5. Pemasangan.

6. Pengujian dilapangan dan Komissioning….

PT. PLN (Persero)PT. PLN (Persero)PUSDIKLATPUSDIKLAT

2604/17/23 Triyoso ♣

Page 27: 3GARDU- INDUK-1

I. PEKERJAAN PERSIAPAN I. PEKERJAAN PERSIAPAN

1. Biaya dan ganti rugi tanah untuk lahan GI.2. Pemakaian jalan masuk atau jalan kerja.3. Pengurusan Izin-izin termasuk IMB.4. Listrik kerja dan penerangan kerja. (PLN atau

Generator listrik).5. Komunikasi Proyek dan Sistim Telekomunikasi.6. Persediaan Air kerja (PAM / Sumur pompa ).

1. Biaya dan ganti rugi tanah untuk lahan GI.2. Pemakaian jalan masuk atau jalan kerja.3. Pengurusan Izin-izin termasuk IMB.4. Listrik kerja dan penerangan kerja. (PLN atau

Generator listrik).5. Komunikasi Proyek dan Sistim Telekomunikasi.6. Persediaan Air kerja (PAM / Sumur pompa ).

04/17/23 Triyoso ♣

PERSIAPAN UMUMPERSIAPAN UMUM

PT. PLN (Persero)PT. PLN (Persero)PUSDIKLATPUSDIKLAT

27

Page 28: 3GARDU- INDUK-1

7. Papan nama Proyek dan Rambu-rambu pengaman.8. Pengecekan peralatan yang akan digunakan baik

untuk pekerjaan sipil maupun elektromekanik9. Penataan lahan kerja (direksi keet, gudang, barak

pekerja, laboratorium, bengkel kerja MCK dll).10. Pengukuran lokasi pekerjaan.11. Sistim keamanan & pengamanan Proyek dll…

7. Papan nama Proyek dan Rambu-rambu pengaman.8. Pengecekan peralatan yang akan digunakan baik

untuk pekerjaan sipil maupun elektromekanik9. Penataan lahan kerja (direksi keet, gudang, barak

pekerja, laboratorium, bengkel kerja MCK dll).10. Pengukuran lokasi pekerjaan.11. Sistim keamanan & pengamanan Proyek dll…

04/17/23 Triyoso ♣

PT. PLN (Persero)PT. PLN (Persero)PUSDIKLATPUSDIKLAT

28

Page 29: 3GARDU- INDUK-1

Penataan Lahan untuk Gardu Induk.

Rancangan tata letak pekerjaan di lapangan dengan segala keterbatasanya sebisa mungkin kontraktor harus mampu menata lahan kerja sehingga kinerja pelaksanaan dapat berlangsung baik. Ketidaktertiban dalam hal tersebut dapat mengundang kekacauan, karena pelaksanaan masing-masing kegiatan tidak terpadu bahkan saling terganggu dan berbenturan.

Penataan Lahan untuk Gardu Induk.

Rancangan tata letak pekerjaan di lapangan dengan segala keterbatasanya sebisa mungkin kontraktor harus mampu menata lahan kerja sehingga kinerja pelaksanaan dapat berlangsung baik. Ketidaktertiban dalam hal tersebut dapat mengundang kekacauan, karena pelaksanaan masing-masing kegiatan tidak terpadu bahkan saling terganggu dan berbenturan.

04/17/23 Triyoso ♣

PT. PLN (Persero)PT. PLN (Persero)PUSDIKLATPUSDIKLAT

29

Page 30: 3GARDU- INDUK-1

30

POS

GD

G, B

ENG

KEL

MCK

POS KNTR DIREKSI & KONTR

GDG PERALATAN

G I YG AKAN DIBANGUN

GU

DAN

G T

ERBU

KA

Contoh Penataan lahan

BARAK

04/17/23 Triyoso ♣

Page 31: 3GARDU- INDUK-1

1. Dibuat Pos Jaga dipintu masuk lokasi Proyek.2. Tempat penimbunan material-material mentah yang sejenis

dikelompokkan jadi satu lokasi yang berdekatan.3. Untuk mempermudah penerimaan barang, gudang tertutup diletakan

didekat pintu masuk.4. Kantor direksi dan kontraktor ditempatkan dekat pintu masuk dengan

melalui pos penjagaan.5. Barak pekerja ditempatkan agak jauh dengan daerah konstruksi

(terpisah).6. Bengkel, gudang peralatan ditempatkan dekat dengan daerah

konstruksi.7. Tempat fabrikasi struktur baja, tulangan baja, acuan beton, atau

operasi penunjang lainnya ditempatkan sedekat mungkin dengan lahan konstruksi……

1. Dibuat Pos Jaga dipintu masuk lokasi Proyek.2. Tempat penimbunan material-material mentah yang sejenis

dikelompokkan jadi satu lokasi yang berdekatan.3. Untuk mempermudah penerimaan barang, gudang tertutup diletakan

didekat pintu masuk.4. Kantor direksi dan kontraktor ditempatkan dekat pintu masuk dengan

melalui pos penjagaan.5. Barak pekerja ditempatkan agak jauh dengan daerah konstruksi

(terpisah).6. Bengkel, gudang peralatan ditempatkan dekat dengan daerah

konstruksi.7. Tempat fabrikasi struktur baja, tulangan baja, acuan beton, atau

operasi penunjang lainnya ditempatkan sedekat mungkin dengan lahan konstruksi……

HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKANHAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN

04/17/23 Triyoso ♣

PT. PLN (Persero)PT. PLN (Persero)PUSDIKLATPUSDIKLAT

31

Page 32: 3GARDU- INDUK-1

PENGUKURAN LAHAN PEKERJAAN

Secara umum pengukuran lokasi terdiri dari:1.Pengukuran jaring polygon untuk menentukan batas-batas lokasi proyek.2.Pemetaan situasi dan kontur lahan untuk mengetahui daerah mana yang dipotong, maupun yang ditimbun.3.Pengukuran trace atau sumbu-sumbu bangunan, arah memanjang pada pekerjaan saluran dan jalan.4.Pengukuran/pengecekan demensi konstruksi , baik arah tegak maupun mendatar.

PENGUKURAN LAHAN PEKERJAAN

Secara umum pengukuran lokasi terdiri dari:1.Pengukuran jaring polygon untuk menentukan batas-batas lokasi proyek.2.Pemetaan situasi dan kontur lahan untuk mengetahui daerah mana yang dipotong, maupun yang ditimbun.3.Pengukuran trace atau sumbu-sumbu bangunan, arah memanjang pada pekerjaan saluran dan jalan.4.Pengukuran/pengecekan demensi konstruksi , baik arah tegak maupun mendatar.

04/17/23 Triyoso ♣ 32

Page 33: 3GARDU- INDUK-1

Jenis Alat Ukur yang dipakai adalah:

1.Theodolit. 2.Waterpass (alat sipat datar).3.Pita Ukur

Jenis Alat Ukur yang dipakai adalah:

1.Theodolit. 2.Waterpass (alat sipat datar).3.Pita Ukur

Sistim Keamanan Proyek adalah: 24 jam non stop.

Sistim Keamanan Proyek adalah: 24 jam non stop.

04/17/23 Triyoso ♣

PT. PLN (Persero)PT. PLN (Persero)PUSDIKLATPUSDIKLAT

33

Page 34: 3GARDU- INDUK-1

PERSIAPAN PEKERJAAN SIPIL PERSIAPAN PEKERJAAN SIPIL

1. Dibuat gambar-gambar detail konstruksi.2. Contoh-contoh material (pasir, splet, besi beton,

kunci pintu, lantai keramik dll).3. Prosedur kerja dll sesuai kontrak.

1. Dibuat gambar-gambar detail konstruksi.2. Contoh-contoh material (pasir, splet, besi beton,

kunci pintu, lantai keramik dll).3. Prosedur kerja dll sesuai kontrak.

PERSIAPAN PEKERJAAN ELEKTROMEKANIK.PERSIAPAN PEKERJAAN ELEKTROMEKANIK.

1. Dibuat gambar-gambar detail.2. Meminta spesifikasi teknis , brosur peralatan

atau material yang akan dikirim.3. Cara transportasi dll sesuai kontrak.

1. Dibuat gambar-gambar detail.2. Meminta spesifikasi teknis , brosur peralatan

atau material yang akan dikirim.3. Cara transportasi dll sesuai kontrak.

04/17/23 Triyoso ♣

PT. PLN (Persero)PT. PLN (Persero)PUSDIKLATPUSDIKLAT

34

Page 35: 3GARDU- INDUK-1

I. PEMBUATAN DESAIN PEKERJAAN SIPIL

Pembuatan desain semua pekerjaan sipil lengkap dengan gambar detail dan metode kerja.

PT. PLN (Persero)PT. PLN (Persero)PUSDIKLATPUSDIKLAT

3504/17/23 Triyoso ♣

Page 36: 3GARDU- INDUK-1

III. PEKERJAAN PEMATANGAN TANAHIII. PEKERJAAN PEMATANGAN TANAH

PEMOTONGAN DAN PENIMBUNAN TANAHPEMOTONGAN DAN PENIMBUNAN TANAH

HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN:1. Gambar kerja (Gambar Kontur lahan, profil melintang &

memanjang).2. Jenis material tanah yang akan digunakan (sesuai

persyaratan dalam kontrak).3. Hasil Pengujian kepadatan tanah (dari laboratorium Mektan

bila disyaratkan).4. Level atau ketinggian permukaan tanah yang ditimbun

maupun yang dipotong….

HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN:1. Gambar kerja (Gambar Kontur lahan, profil melintang &

memanjang).2. Jenis material tanah yang akan digunakan (sesuai

persyaratan dalam kontrak).3. Hasil Pengujian kepadatan tanah (dari laboratorium Mektan

bila disyaratkan).4. Level atau ketinggian permukaan tanah yang ditimbun

maupun yang dipotong….

04/17/23 Triyoso ♣

PT. PLN (Persero)PT. PLN (Persero)PUSDIKLATPUSDIKLAT

36

Page 37: 3GARDU- INDUK-1

04/17/23 Triyoso ♣ 37

Page 38: 3GARDU- INDUK-1

04/17/23 Triyoso ♣

PT. PLN (Persero)PT. PLN (Persero)PUSDIKLATPUSDIKLAT

38

Page 39: 3GARDU- INDUK-1

PEMADATAN TANAH

HAL PENTING YANG PERLU DIPERHATIKAN:

1. Menghamparkan material urugan secara merata dan tipis (setiap 15cm-30cm).

2. Mengatur kadar air material secara tepat.

3. Memilih mesin pemadat yang cocok untuk jenis tanah yang dipadatkan.

4. Menghindarkan lapangan pekerjaan dari penggenangan atau infiltrasi dari air hujan

PT. PLN (Persero)PT. PLN (Persero)PUSDIKLATPUSDIKLAT

3904/17/23 Triyoso ♣

Page 40: 3GARDU- INDUK-1

HAMPARAN TANAHHAMPARAN TANAH

Untuk ketebalan hamparan berbeda-beda, tergantung dari beberapa faktor antara lain:

Kondisi dan komposisi material.

Mesin pemadat.

Metode pemadatan.

Derajat pemadatan.

Untuk ketebalan hamparan berbeda-beda, tergantung dari beberapa faktor antara lain:

Kondisi dan komposisi material.

Mesin pemadat.

Metode pemadatan.

Derajat pemadatan.

04/17/23 Triyoso ♣

PT. PLN (Persero)PT. PLN (Persero)PUSDIKLATPUSDIKLAT

40

Page 41: 3GARDU- INDUK-1

ANGKUTAN TANAH

Karena tanah bersifat lepas, hampir semua tanah menjadi mengembang volumenya jika digali dan diangkut keatas truk

FAKTOR MUAI TANAH GALIAN:

1. Tanah lepas, akan mengembang 20% s/d 25%.

2. Tanah berbatu atau batu belah akan mengembang 50% s/d 60%

PT. PLN (Persero)PT. PLN (Persero)PUSDIKLATPUSDIKLAT

4104/17/23 Triyoso ♣

Page 42: 3GARDU- INDUK-1

IV. PEKERJAAN PAGAR KELILING GI DAN SWITCHYARD

IV. PEKERJAAN PAGAR KELILING GI DAN SWITCHYARD

HAL PENTING YANG PERLU DIKETAHUI:

a.Batas lokasi yang akan dipagar berdasar pengukuran Polygon sesuai gambar rencana.

b.Level pondasi pagar berdasarkan gambar kontur (Profil memanjang pagar).

HAL PENTING YANG PERLU DIKETAHUI:

a.Batas lokasi yang akan dipagar berdasar pengukuran Polygon sesuai gambar rencana.

b.Level pondasi pagar berdasarkan gambar kontur (Profil memanjang pagar).

04/17/23 Triyoso ♣

PT. PLN (Persero)PT. PLN (Persero)PUSDIKLATPUSDIKLAT

42

Page 43: 3GARDU- INDUK-1

c. Jenis Fondasi yang dipakai.• Fondasi Telapak/Setempat (beton atau batu kali).• Fondasi Menerus (beton atau batu kali).

d. Kedalaman Fondasi.• Kedalaman antara 0,50 m s/d 1,50 m

c. Jenis Fondasi yang dipakai.• Fondasi Telapak/Setempat (beton atau batu kali).• Fondasi Menerus (beton atau batu kali).

d. Kedalaman Fondasi.• Kedalaman antara 0,50 m s/d 1,50 m

04/17/23 Triyoso ♣

PT. PLN (Persero)PT. PLN (Persero)PUSDIKLATPUSDIKLAT

43

Page 44: 3GARDU- INDUK-1

FONDASI MENERUS BATU KALI.

PT. PLN (Persero)PT. PLN (Persero)PUSDIKLATPUSDIKLAT

4404/17/23 Triyoso ♣

Page 45: 3GARDU- INDUK-1

HUBUNGAN KOLOM, SLOOF DENGAN FONDASI BATU KALI

BATU KALI

FONDASI MENERUS

PT. PLN (Persero)PT. PLN (Persero)PUSDIKLATPUSDIKLAT

4504/17/23 Triyoso ♣

Page 46: 3GARDU- INDUK-1

BATU KALIBATU KALI

HUBUNGAN KOLOM TENGAH DENGAN FONDASI MENERUS

PT. PLN (Persero)PT. PLN (Persero)PUSDIKLATPUSDIKLAT

4604/17/23 Triyoso ♣

Page 47: 3GARDU- INDUK-1

a. Peraturan untuk material bahan bangunan.

PUBBI 1982 (Persyaratan Umum Bahan Bangunan Indonesia 1982) Petunjuk Fabrikan dan SII (Standar Industri Indonesia). PPBI 1983 (Peraturan Perencanaan Bangunan Baja Indonesia 1983) NI – 10 (Peraturan Bata Indonesia 1973). NI – 5 (Peraturan Konstruksi Kayu Indonesia 1978). SII (Standar Industri Indonesia).

a. Peraturan untuk material bahan bangunan.

PUBBI 1982 (Persyaratan Umum Bahan Bangunan Indonesia 1982) Petunjuk Fabrikan dan SII (Standar Industri Indonesia). PPBI 1983 (Peraturan Perencanaan Bangunan Baja Indonesia 1983) NI – 10 (Peraturan Bata Indonesia 1973). NI – 5 (Peraturan Konstruksi Kayu Indonesia 1978). SII (Standar Industri Indonesia).

PERATURAN YANG HARUS DIIKUTIPengawas harus mengetahui dan mengikuti Syarat-syarat Teknis yang tercantum dalam kontrak atau peraturan-peraturan yang dikeluarkan oleh instansi yang berwewenang antara lain:

PERATURAN YANG HARUS DIIKUTIPengawas harus mengetahui dan mengikuti Syarat-syarat Teknis yang tercantum dalam kontrak atau peraturan-peraturan yang dikeluarkan oleh instansi yang berwewenang antara lain:

04/17/23 Triyoso ♣47

Page 48: 3GARDU- INDUK-1

b. Peraturan untuk Konstruksi Beton.

PBI 1971 N.I-2 (Peraturan beton Indonesia 1971). SII- 0052-80 (Standar Mutu dan Uji agregat beton).

b. Peraturan untuk Konstruksi Beton.

PBI 1971 N.I-2 (Peraturan beton Indonesia 1971). SII- 0052-80 (Standar Mutu dan Uji agregat beton).

c. Untuk Pekerjaan Instalasi Listrik & Pembumian

SPLN (sesuai dengan jenis pekerjaannya). PUIL 1987. IEC iInternational Electrical Commissioning). Dan lainnya sesuai dengan persyaratan yang tercantum dalam kontrak.

c. Untuk Pekerjaan Instalasi Listrik & Pembumian

SPLN (sesuai dengan jenis pekerjaannya). PUIL 1987. IEC iInternational Electrical Commissioning). Dan lainnya sesuai dengan persyaratan yang tercantum dalam kontrak.

04/17/23 Triyoso ♣

PT. PLN (Persero)PT. PLN (Persero)PUSDIKLATPUSDIKLAT

48

Page 49: 3GARDU- INDUK-1

Pekerjan ini biasanya dikerjakan secara bersamaan, karena jenis dan macam pekerjaannya hampir sama yaitu :

IV.PEKERJAAN FONDASI SRANDANG , GEDUNG KONTROL DAN CABLE DUCT

IV.PEKERJAAN FONDASI SRANDANG , GEDUNG KONTROL DAN CABLE DUCT

04/17/23 Triyoso ♣

PT. PLN (Persero)PT. PLN (Persero)PUSDIKLATPUSDIKLAT

49

Page 50: 3GARDU- INDUK-1

1. Pekerjaan Fondasi.2. Pekerjaan Kayu.3. Pekerjaan beton.4. Pekerjaan Baja.5. Pekerjaan pasangan batu (Batu kali,

Bata, Batako)6. Pekerjaan finishing dll.7. Pekerjaan Elektrikal dan Mekanikal.

04/17/23 Triyoso ♣

PT. PLN (Persero)PT. PLN (Persero)PUSDIKLATPUSDIKLAT

50

Page 51: 3GARDU- INDUK-1

04/17/23 Triyoso ♣

PT. PLN (Persero)PT. PLN (Persero)PUSDIKLATPUSDIKLAT

51

Page 52: 3GARDU- INDUK-1

04/17/23 Triyoso ♣

PT. PLN (Persero)PT. PLN (Persero)PUSDIKLATPUSDIKLAT

52

Page 53: 3GARDU- INDUK-1

04/17/23 Triyoso ♣

PT. PLN (Persero)PT. PLN (Persero)PUSDIKLATPUSDIKLAT

53

Page 54: 3GARDU- INDUK-1

PT. PLN (Persero)PT. PLN (Persero)PUSDIKLATPUSDIKLAT

5404/17/23 Triyoso ♣

Page 55: 3GARDU- INDUK-1

04/17/23 Triyoso ♣

PT. PLN (Persero)PT. PLN (Persero)PUSDIKLATPUSDIKLAT

55

Page 56: 3GARDU- INDUK-1

04/17/23 Triyoso ♣

PT. PLN (Persero)PT. PLN (Persero)PUSDIKLATPUSDIKLAT

56

Page 57: 3GARDU- INDUK-1

PT. PLN (Persero)PT. PLN (Persero)PUSDIKLATPUSDIKLAT

5704/17/23 Triyoso ♣

Page 58: 3GARDU- INDUK-1

BANGUNAN BETON BERTULANG GEDUNG KONTROLPekerjaan KONSTRUKSI BETON di lapangan yang perlu perhatian antara lain: penempatan dan jarak antara besi tulangan, sambungan (panjang penyaluran), panjang kait besi tulangan, jarak besi tulangan dengan bekisting dll.

Hk

Hk

PT. PLN (Persero)PT. PLN (Persero)PUSDIKLATPUSDIKLAT

5804/17/23 Triyoso ♣

Page 59: 3GARDU- INDUK-1

04/17/23 Triyoso ♣

PT. PLN (Persero)PT. PLN (Persero)PUSDIKLATPUSDIKLAT

59

Page 60: 3GARDU- INDUK-1

MACAM DAN TIPE PONDASI GARDU INDUKPondasi yang sering dipakai untuk Gardu Induk berdasarkan data hasil penyelidikan dengan alat sondir adalah sbb;

Pondasi Telapak (Pad). Pondasi dalam (Bor pile, Precast Pile, fanky,

pile).

MACAM DAN TIPE PONDASI GARDU INDUKPondasi yang sering dipakai untuk Gardu Induk berdasarkan data hasil penyelidikan dengan alat sondir adalah sbb;

Pondasi Telapak (Pad). Pondasi dalam (Bor pile, Precast Pile, fanky,

pile).

04/17/23 Triyoso ♣

PT. PLN (Persero)PT. PLN (Persero)PUSDIKLATPUSDIKLAT

60

Page 61: 3GARDU- INDUK-1

A = luas penampang tulangan tarik.A' = luas penampang tulangan tekan.A l = luas penampang tulangan tarik di tengah bentangan balok. A'l = luas penampang tulangan tekan di tengah bentangan balok.A j = luas penampang tulangan tarik di daerah perletakan balok.A'j = luas penampang tulangan tekan di daerah perletakan balok.bb = lebar penampang balok persegi.bk = lebar penampang kolom persegi.d = diameter batang tulangan polos (d1, d2 dst).h = tinggi manfaat balok (jarak antara titik berat tulangan tarik.

dengan tepi serat balok yang tertekan).Hk = tinggi kolom portal (jarak antara balok portal dari sumbu ke

sumbu).hb = tinggi penampang balok persegi.hk = panjang penampang kolom persegi.s = jarak tulangan sengkang dari as ke as (s1, s2 dst) = potongan melintang balok atau kolom (pot.I-I; pot.II-II dst).

'

'l

Notasi:

PT. PLN (Persero)PT. PLN (Persero)PUSDIKLATPUSDIKLAT

6104/17/23 Triyoso ♣

Page 62: 3GARDU- INDUK-1

HUBUNGAN KOLOM, SLOOF DENGAN FONDASI BETON BERTULANG

ALTERNATIF. 1

PT. PLN (Persero)PT. PLN (Persero)PUSDIKLATPUSDIKLAT

6204/17/23 Triyoso ♣

Page 63: 3GARDU- INDUK-1

HUBUNGAN KOLOM, SLOOF DENGAN FONDASI BETON BERTULANG

ALTERNATIF. 2

PT. PLN (Persero)PT. PLN (Persero)PUSDIKLATPUSDIKLAT

6304/17/23 Triyoso ♣

Page 64: 3GARDU- INDUK-1

Pile Cap

GAMBAR TIANG PANCANG BETON

Tiang Pancang

2D - 3D 1,5D

D

PT. PLN (Persero)PT. PLN (Persero)PUSDIKLATPUSDIKLAT

6404/17/23 Triyoso ♣

Page 65: 3GARDU- INDUK-1

PENGANGKATAN TIANG PANCANG

2/3L

1/3L

¼L ½L ¼L

0.207L 0.586L 0.207L

PT. PLN (Persero)PT. PLN (Persero)PUSDIKLATPUSDIKLAT

6504/17/23 Triyoso ♣

Page 66: 3GARDU- INDUK-1

CONTOH

ALAT SONDIR

UNTUK MENGETAHUI DAYA DUKUNG TANAH

PT. PLN (Persero)PT. PLN (Persero)PUSDIKLATPUSDIKLAT

6604/17/23 Triyoso ♣

Page 67: 3GARDU- INDUK-1

GRAFIK TAHANAN KONES

(DAYA DUKUNG)

0

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

6704/17/23 Triyoso ♣

Page 68: 3GARDU- INDUK-1

KEUNTUNGAN MENGGUNAKAN PONDASI TIANG PANCANG PRA CETAK

KEUNTUNGAN MENGGUNAKAN PONDASI TIANG PANCANG PRA CETAK

1. Bahan tiang dapat diperiksa sebelum pemancangan.

2. Prosedur pelaksanaan tidak dipengaruhi oleh air tanah.

3. Tiang dapat dipancang sampai kedalaman yang kita inginkan.

4. Pemancangan tiang dapat menambah kepadatan pada tanah granuler.

1. Bahan tiang dapat diperiksa sebelum pemancangan.

2. Prosedur pelaksanaan tidak dipengaruhi oleh air tanah.

3. Tiang dapat dipancang sampai kedalaman yang kita inginkan.

4. Pemancangan tiang dapat menambah kepadatan pada tanah granuler.

04/17/23 Triyoso ♣

PT. PLN (Persero)PT. PLN (Persero)PUSDIKLATPUSDIKLAT

68

Page 69: 3GARDU- INDUK-1

KESULITAN/KERUGIANNYA KESULITAN/KERUGIANNYA

1. Pengembungan permukaan tanah dan gangguan tanah akibat pemancangan dapat menimbulkan masalah.

2. Tiang kadang-kadang rusak akibat pemancangan.

3. Pemancangan sulit bila diameter tiang terlalu besar.

4. Pemancangan menimbulkan gangguan suara, getaran,dan deformasi tanah yang dapat menimbulkan kerusakan bangunan disekitarnya.

1. Pengembungan permukaan tanah dan gangguan tanah akibat pemancangan dapat menimbulkan masalah.

2. Tiang kadang-kadang rusak akibat pemancangan.

3. Pemancangan sulit bila diameter tiang terlalu besar.

4. Pemancangan menimbulkan gangguan suara, getaran,dan deformasi tanah yang dapat menimbulkan kerusakan bangunan disekitarnya.

04/17/23 Triyoso ♣

PT. PLN (Persero)PT. PLN (Persero)PUSDIKLATPUSDIKLAT

69

Page 70: 3GARDU- INDUK-1

TIANG FRANKI

PT. PLN (Persero)PT. PLN (Persero)PUSDIKLATPUSDIKLAT

7004/17/23 Triyoso ♣

Page 71: 3GARDU- INDUK-1

TEKNIK GALIAN TANAH FONDASI1. GALIAN DENGAN MESIN (UNTUK TRANSMISI JARANG DILAKUKAN)1. GALIAN DENGAN MESIN (UNTUK TRANSMISI JARANG DILAKUKAN)

2. GALIAN DENGAN MANUAL

a) Sampai kedalaman 1,6m (bisa sekali angkat).

b) Sampai kedalaman 2m s/d 3m (2 kali angkat secara estafet).

c) Sampai kedalaman 3,5m s/d 4,5m (3 kali angkat secara estafet).

2. GALIAN DENGAN MANUAL

a) Sampai kedalaman 1,6m (bisa sekali angkat).

b) Sampai kedalaman 2m s/d 3m (2 kali angkat secara estafet).

c) Sampai kedalaman 3,5m s/d 4,5m (3 kali angkat secara estafet).

DAFTAR PRODUKTIFITAS GALIAN SECARA MANUAL UNTUK BERBAGAI MACAM TANAH DAN KEDALAMAN

0,40-0,720,34-0,660,24-0,500,19-0,40

0,50-0,890,23-0,830,30-0,630,230,50

0,55-0,990,41-0,910,33-0,690,26-0,55

0,63-1,130,55-1,050,38-0,800,29-0,63

0,68-1,220,59-1,130,41-0,860,32-0,68

0,75-1,350,65-1,250,45-0,950,35-0,75

Tanah lepasTanah biasaTanah kerasTanah cadas

Hasil kerja meter kubik per jam kerja (m3/jam)

5,004,503,503,002,001,00

Kedalaman galian (meter)JenisTanah

PT. PLN (Persero)PT. PLN (Persero)PUSDIKLATPUSDIKLAT

7104/17/23 Triyoso ♣

Page 72: 3GARDU- INDUK-1

PENGERINGAN LUBANG GALIANPENGERINGAN LUBANG GALIAN

PEMOMPAAN AIR SECARA LANGSUNG:

1. Lubang galian cukup luas.

2. Volume air yang dikeringkan relatif sedikit.

PEMOMPAAN AIR SECARA LANGSUNG:

1. Lubang galian cukup luas.

2. Volume air yang dikeringkan relatif sedikit.

PEMOMPAAN SECARA TIDAK LANGSUNG:

1. Lubang galian tidak cukup luas.

2. Jumlah lubang galian relatif banyak.

3. Dinding galian pondasi mudah longsor.

4. Ketinggian Muka air tanah dalam….

PEMOMPAAN SECARA TIDAK LANGSUNG:

1. Lubang galian tidak cukup luas.

2. Jumlah lubang galian relatif banyak.

3. Dinding galian pondasi mudah longsor.

4. Ketinggian Muka air tanah dalam….

PT. PLN (Persero)PT. PLN (Persero)PUSDIKLATPUSDIKLAT

7204/17/23 Triyoso ♣

Page 73: 3GARDU- INDUK-1

PEKERJAAN KAYUPEKERJAAN KAYU

Pengawas pekerjaan dilapangan harus mengetahui mutu kayu yang baik dan dengan cepat bisa membedakan antara mutu kayu yang baik dengan yang jelek sebelum kayu dipergunakan.

Pengawas pekerjaan dilapangan harus mengetahui mutu kayu yang baik dan dengan cepat bisa membedakan antara mutu kayu yang baik dengan yang jelek sebelum kayu dipergunakan.

04/17/23 Triyoso ♣

PT. PLN (Persero)PT. PLN (Persero)PUSDIKLATPUSDIKLAT

73

Page 74: 3GARDU- INDUK-1

e2

he1

b

d2

d1

b

ht

hr1 hr2 hr3

hr

h

MUTU KAYU

α

b

h

Pinggul kayu

Mata kayu

Serat kayu

Retakan kayu

PT. PLN (Persero)PT. PLN (Persero)PUSDIKLATPUSDIKLAT

7404/17/23 Triyoso ♣

Page 75: 3GARDU- INDUK-1

Keterangan Notasi dan Simbol

h = tinggi ukuran balok kayu.b = lebar ikuran balok kayu.d1 dan d2 = diameter mata kayu

hr1, hr2, hr3,..hrn = retakan tegak lurus grs kambium

kayuhr = panjang retakan memotong arah grs

kambium kayu atau jumlah retakan- retakan kayu (hr1 + hr2 + hr3,..+hrn)

ht = panjang retakaan sejajar grs

kambium kayu. = sudut arah serat kayu.e1 dan e2 = lebar dan panjang cacat ayu, karena

inti kayu.04/17/23 Triyoso ♣

PT. PLN (Persero)PT. PLN (Persero)PUSDIKLATPUSDIKLAT

75

Page 76: 3GARDU- INDUK-1

No. Uraian Mutu A Mutu B

1 Kadar air,kering udara

12 s.d 18%, rata2 = 15%

< 30%

2 Besarnya mata kayu

d1 < h , d2 < bd1 < 3,5 cm , d2 < 3,5 cm

d1 < h , d2 < bd1 < 5 cm , d2 < 5 cm

3 Besarnya cacat bentuk (pinggul) e1 < b , e2 < h e1 < b , e2 < h

4 Kemiringan arah serat tg α < tg α <

5 Retakan yang adahr < b , ht < b hr < b , ht < b

TABEL MUTU KAYUTABEL MUTU KAYU

04/17/23 Triyoso ♣

PT. PLN (Persero)PT. PLN (Persero)PUSDIKLATPUSDIKLAT

76

Page 77: 3GARDU- INDUK-1

Unsur-unsur yang mempengaruhi mutu kayuUnsur-unsur yang mempengaruhi mutu kayu

1. Berat jenis, semakin besar akan semakin kuat2. Kadar air, semakin besar akan semakin lemah3. Umur kayu (cincin tahun), semakin tua semakin

baik4. Besarnya mata kayu, semakin besar semakin lemah5. Panjang retakan, semakin panjang semakin lemah6. Miring arah serat, semakin besar gradien

kemiringannya semakin lemah7. Pohon hidup atau mati, bila sewaktu ditebang

masih hidup akan lebih baik8. Cara pengeringan, alami lebih baik dari pada

menggunakan oven

1. Berat jenis, semakin besar akan semakin kuat2. Kadar air, semakin besar akan semakin lemah3. Umur kayu (cincin tahun), semakin tua semakin

baik4. Besarnya mata kayu, semakin besar semakin lemah5. Panjang retakan, semakin panjang semakin lemah6. Miring arah serat, semakin besar gradien

kemiringannya semakin lemah7. Pohon hidup atau mati, bila sewaktu ditebang

masih hidup akan lebih baik8. Cara pengeringan, alami lebih baik dari pada

menggunakan oven

04/17/23 Triyoso ♣

PT. PLN (Persero)PT. PLN (Persero)PUSDIKLATPUSDIKLAT

77

Page 78: 3GARDU- INDUK-1

PEKERJAAN BETON PEKERJAAN BETON

Teknologi Beton.1. Material Beton.2. Mutu Beton.3. Pengerjaan Beton.4. Pelaksanaan Pengecoran.5. Cetakan Dan Acuan.

Teknologi Beton.1. Material Beton.2. Mutu Beton.3. Pengerjaan Beton.4. Pelaksanaan Pengecoran.5. Cetakan Dan Acuan.

PT. PLN (Persero)PT. PLN (Persero)PUSDIKLATPUSDIKLAT

7804/17/23 Triyoso ♣

Page 79: 3GARDU- INDUK-1

ADUKAN BETON KERING

TEKNOLOGI BETON

+ air

PASIR

KERIKIL

SEMEN

1. MATERIAL BETON

PT. PLN (Persero)PT. PLN (Persero)PUSDIKLATPUSDIKLAT

7904/17/23 Triyoso ♣

Page 80: 3GARDU- INDUK-1

PEMERIKSAAN KANDUNGAN LUMPUR PADA PASIR

GELAS UKUR

PASIR

LUMPUR5%

120

100

50

25

5

0

75

PT. PLN (Persero)PT. PLN (Persero)PUSDIKLATPUSDIKLAT

8004/17/23 Triyoso ♣

Page 81: 3GARDU- INDUK-1

KEKUATAN TEKAN KARAKTERISTIK ADALAH:Kekuatan tekan, dimana dari sejumlah besar hasil-hasil

pemeriksaan benda uji, kemungkinan adanya kekuatan tekan yang kurang dari itu terbatas sampai 5% saja. (pada beton

umur 28 hari).

ADALAH:

Nilai kekuatan tekan karakteristik (σ bk) yang ′disyaratkan oleh perencana yang harus dibuat di

lapangan.

2. MUTU BETON

PT. PLN (Persero)PT. PLN (Persero)PUSDIKLATPUSDIKLAT

8104/17/23 Triyoso ♣

Page 82: 3GARDU- INDUK-1

BENTUK DAN MACAM BENDA UJI BETON

BENTUK DAN MACAM BENDA UJI BETON

15

15

1,00

20

20

0,95

15

300,83

PT. PLN (Persero)PT. PLN (Persero)PUSDIKLATPUSDIKLAT

8204/17/23 Triyoso ♣

Page 83: 3GARDU- INDUK-1

Benda ujiPerbandingan

kekuatan tekan

Kubus 15x15x15 cmKubus 20x20x20 cmSilinder 30x15 cm

1,000,950,83

PERBANDINGAN KEKUATAN TEKAN BETO DARI BERBAGAI-BAGAI BENDA UJI PADA UMUR 28

HARI

PERBANDINGAN KEKUATAN TEKAN BETO DARI BERBAGAI-BAGAI BENDA UJI PADA UMUR 28

HARI

04/17/23 Triyoso ♣

PT. PLN (Persero)PT. PLN (Persero)PUSDIKLATPUSDIKLAT

83

Page 84: 3GARDU- INDUK-1

Jeni semen yg dipakai

Umur beton dalam hari

3 7 14 21 28 90 365

Semen Porland biasa 0,40 0,65 0,88 0,95 1,00 1,20 1,35

Semen Portland dengan kekuatan awal

tinggi0,55 0,75 0,90 0,95 1,00 1,15 1,20

Perbandingan kekuatan tekan beton pada berbagai-bagai umur.

Perbandingan kekuatan tekan beton pada berbagai-bagai umur.

04/17/23 Triyoso ♣

PT. PLN (Persero)PT. PLN (Persero)PUSDIKLATPUSDIKLAT

84

Page 85: 3GARDU- INDUK-1

PEMBUATAN BENDA UJI

1.Interval jumlah pengecoran beton (m3) yang kira-kira sama diantara pembuatan benda uji ditetapkan sedemikian rupa hingga setelah selesai pengecoran beton seluruhnya, untuk masing-masing mutu beton dapat terkumpul minimum 20 benda uji.

2.Apabila karena alasan tertentu pembuatan 20 benda uji dianggap tidak praktis atau tidak dapat dilakukan, maka jumlah benda uji yang dibuat boleh kurang dari 20 buah, pembuatannya dilakukan dengan interval jumlah pengecoran yang kira-kira sama.

PEMBUATAN BENDA UJI

1.Interval jumlah pengecoran beton (m3) yang kira-kira sama diantara pembuatan benda uji ditetapkan sedemikian rupa hingga setelah selesai pengecoran beton seluruhnya, untuk masing-masing mutu beton dapat terkumpul minimum 20 benda uji.

2.Apabila karena alasan tertentu pembuatan 20 benda uji dianggap tidak praktis atau tidak dapat dilakukan, maka jumlah benda uji yang dibuat boleh kurang dari 20 buah, pembuatannya dilakukan dengan interval jumlah pengecoran yang kira-kira sama.

04/17/23 Triyoso ♣

PT. PLN (Persero)PT. PLN (Persero)PUSDIKLATPUSDIKLAT

85

Page 86: 3GARDU- INDUK-1

HAL-HAL YANG PERLU DILAKUKAN AGAR MENDAPATKAN MUTU BETON SESUAI DENGAN YANG DIRENCANAKAN :

a) KELAS MUTU BETON

b) CAMPURAN BETON

c) KEKENTALAN CAMPURAN BETON

d) PEMERIKSAAN MUTU BETON.

e) PERCOBAAN PENDAHULUAN.

PT. PLN (Persero)PT. PLN (Persero)PUSDIKLATPUSDIKLAT

8604/17/23 Triyoso ♣

Page 87: 3GARDU- INDUK-1

a). KELAS MUTU BETON

Kls Mutuσ'

bk

(kg/cm2)

σ'bm

dg.s = 46 (kg/cm2)

Tujuan

Pengawasan terhadap

Mutu Agregat

Pemeriksaan Kekuatan

Beton

I B0 - - Non strukturil Ringan Tanpa

II B1

K125K175K225

-125175225

-200250300

StrukturilStrukturilStrukturilStrukturil

SedangKetatKetatKetat

TanpaKontinuKontinuKontinu

III K>225 >225 >300 StrukturilKetat sekali

Kontinu

PT. PLN (Persero)PT. PLN (Persero)PUSDIKLATPUSDIKLAT

87

Page 88: 3GARDU- INDUK-1

b). CAMPURAN BETON

Kls Mutuσ'

bk

(kg/cm2)Tujuan

Ukuran Minimum Campuran

PC + PS + (Krkl/split) Keterangan lain

I B0 -Lantai kerja

1 : 8 Semen : (Pasir+Kerikil)

II B1

K125K175K225

-125175225

StrukturilStrukturilStrukturilStrukturil

1 : 2 : 31 : 2 : 3

1 : 1 : 2½1 : 1 : 2

1 : 1½ : 2½ 1 : 1½ : 2½Agregat Kd Lumpur ≤ 5%Campuran direncanakan

III K>225 >225 StrukturilCampuran

direncanakan

Pengawasan ketat dg pemakaian PC min & fAc

maks sesuai Tabel 7.4 * Sesuai Bab 4.3 PBI Tahun 1971, hal 36.

PT. PLN (Persero)PT. PLN (Persero)PUSDIKLATPUSDIKLAT

8804/17/23 Triyoso ♣

Page 89: 3GARDU- INDUK-1

c). KEKENTALAN CAMPURAN BETON (Slump Beton)

KEKENTALAN CAMPURAN BETON PERLU DIRENCANAKAN KARENA DISESUAIKAN DENGAN : CARA TRANSPORTASI, JENIS KONSTRUKSI, METODE PENGECORAN DAN KERAPATAN TULANGAN AGAR PEKERJAAN BETON MUDAH DILAKSANAKAN.

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI SLUMP BETON

1) Jumlah dan jenis semen.2) Nilai faktor air semen.3) Jenis dan susunan butir agregat.4) Penggunaan bahan pembantu (kalau ada).

PT. PLN (Persero)PT. PLN (Persero)PUSDIKLATPUSDIKLAT

8904/17/23 Triyoso ♣

Page 90: 3GARDU- INDUK-1

Camp Beton

Kerucut baja

Tongkat baja Ø16

Campuran beton

Pelat baja

∆ t

ALAT SLUMP TES

Dirojok ± 10 kali

KEKENTALAN BETONPT. PLN (Persero)PT. PLN (Persero)PUSDIKLATPUSDIKLAT

9004/17/23 Triyoso ♣

Page 91: 3GARDU- INDUK-1

Tabel Slump beton yang bisa dipakai dilapangan

Uraian pekerjaan betonSlump (cm)

Maks Minimum

Dinding, pelat fondasi dan Fondasi telapak.

Fondasi telapak tidak bertulang, fondasi kaison dan Konstruksi dibawah tanah.

Pelat, balok, kolom dan dinding.

Pengerasan jalan.

Pembetonan masal.

12,5

9,0

15

7,5

7,5

5,0

2,5

7,5

5,0

2,5* Sesuai Tabel 4.4.1 PBI Tahun 1971, hal 38.

PT. PLN (Persero)PT. PLN (Persero)PUSDIKLATPUSDIKLAT

9104/17/23 Triyoso ♣

Page 92: 3GARDU- INDUK-1

PEMBESIAN KONSTRUKSI BETON

KAWAT PENGIKAT :

Kawat pengikat harus dibuat dari baja lunak dengan diameter 1mm untuk tulangan tunggal dan 2,5mm untuk tulangan gabungan atau berkas tulangan.

KAWAT PENGIKAT :

Kawat pengikat harus dibuat dari baja lunak dengan diameter 1mm untuk tulangan tunggal dan 2,5mm untuk tulangan gabungan atau berkas tulangan.

BERKAS TULANGAN :

Hanya boleh terdiri dari 2, 3 atau 4 batang yang sejajar, batang-batang tersebut harus saling bersentuhan satu sama lainnya, diameter minimum 19mm, diameter tulangan satu dengan lainnya didalam berkas tidak boleh berselisih lebih dari 3mm serta jarak pengikat tidak boleh lebih dari 24 kali diameter pengenal batang terkecil.

BERKAS TULANGAN :

Hanya boleh terdiri dari 2, 3 atau 4 batang yang sejajar, batang-batang tersebut harus saling bersentuhan satu sama lainnya, diameter minimum 19mm, diameter tulangan satu dengan lainnya didalam berkas tidak boleh berselisih lebih dari 3mm serta jarak pengikat tidak boleh lebih dari 24 kali diameter pengenal batang terkecil.

PT. PLN (Persero)PT. PLN (Persero)PUSDIKLATPUSDIKLAT

9204/17/23 Triyoso ♣

Page 93: 3GARDU- INDUK-1

DIAMETER PENGENAL (Dp) :

Diameter pengenal adalah diameter dari batang tulangan yang terkecil, pada batang polos yang tidak berpenampang bulat (oval), atau batang yang diprofilkan.

DIAMETER PENGENAL (Dp) :

Diameter pengenal adalah diameter dari batang tulangan yang terkecil, pada batang polos yang tidak berpenampang bulat (oval), atau batang yang diprofilkan.

Dp

BESI POLOS

BESI DIPROFILKAN Dp

PT. PLN (Persero)PT. PLN (Persero)PUSDIKLATPUSDIKLAT

9304/17/23 Triyoso ♣

Page 94: 3GARDU- INDUK-1

94

2.200

2.400

3.200

3.900

4.800

Baja lunak

Baja lunak

Baja sedang

Baja keras

Baja keras

U 22

U 24

U32

U39

U48

Umum

SebutanMutu )2/(2,0

cmkgau )2/(

'*cmkg

auau

1.910

2.080

2.780

3.390

4.170

0,87.σau

(0.87.σ0,2)

MUTU BAJA TULANGAN

PT. PLN (Persero)PT. PLN (Persero)PUSDIKLATPUSDIKLAT

04/17/23 Triyoso ♣

Page 95: 3GARDU- INDUK-1

95

MUTU BAJA TULANGAN

σa = Tegangan tarik baja untuk tulangan polos.

σas = Tegangan tarik baja untuk tulangan sepiral pada kolom bulat.

σau = Tegangan leleh baja karakteristik atau tegangan karakteristik yang memberikan regangan tetap 0,2%

σ*au = Kekuatan baja rencana.

εe = Regangan tarik baja pada batas maksimum elastisitas.

Εa = Modulus elastisitas baja (2,1X106 kg/cm2)

PT. PLN (Persero)PT. PLN (Persero)PUSDIKLATPUSDIKLAT

04/17/23 Triyoso ♣

Page 96: 3GARDU- INDUK-1

PEMASANGAN TULANGAN BETON

1. Tulangan harus bebas dari kotoran dan karat

2. Kedudukan tulangan harus kokoh tidak gampang bergeser

3. Jarak antara besi beton dengan bekisting harus rata (min 2,5 cm).

4. Beton decking minimal 4 buah dalam 1 m2 bidang pengecoran

5. Mutu beton decking sama dengan beton yang dicor dan

penempatannya harus tersebar merata.

6. Pada pelat tulangan rangkap, tulangan bagian atas harus

ditunjang dengan kaki-kaki ayam (penyanggah tulangan)…..

PT. PLN (Persero)PT. PLN (Persero)PUSDIKLATPUSDIKLAT

9604/17/23 Triyoso ♣

Page 97: 3GARDU- INDUK-1

97

RUMUS YANG DIPAKAI DILAPANGAN.

Catatan: s = deviasi standar (kg/cm2) σ′b = kekuatan tekan beton yang didapat dari masing- masing benda uji (kg/cm2). σ'

bm = kekuatan tekan beton rata-rata (kg/cm2).

N = jumlah seluruh nilai pemeriksaan benda uji (minimum 20 buah). σ′bk = kekuatan tekan beton karakteristik yang disyaratkan.

1

1

2''

N

s

N

bmb N

N

b

bm

1

'

'

sbmbk

.64,1''

PT. PLN (Persero)PT. PLN (Persero)PUSDIKLATPUSDIKLAT

04/17/23 Triyoso ♣

Page 98: 3GARDU- INDUK-1

98

TABEL DEVIASI STANDAR

Volume pekerjaan Deviasi standar [s] (kg/cm2)

Ukuran Jumlah beton(m3)

Baik sekali baikDapat

diterima

Kecil

Sedang

Besar

< 1000

1000 – 3000

> 3000

45 < s ≤ 55

35 < s ≤ 45

25 < s ≤ 35

55 < s ≤ 65

45 < s ≤ 55

35 < s ≤ 45

65 < s ≤ 85

55 < s ≤ 75

45 < s ≤ 65

* Sesuai Tabel 4.5.1 PBI Tahun 1971, hal 40.

PT. PLN (Persero)PT. PLN (Persero)PUSDIKLATPUSDIKLAT

04/17/23 Triyoso ♣

Page 99: 3GARDU- INDUK-1

99

TINDAKAN YANG DIAMBIL BILA HASIL TES BENDA UJI (σ’bk) TIDAK MEMENUHI SYARAT

sbmbk

.64,1''

PEKERJAAN DIHENTIKAN

TES

NON-DESTRUKTIF

PALU BETON

ATAU

SAMPLE BOR

HASIL TES

σ’bk ≥ 80%

OKPekerjaan

boleh diteruskan

HASIL TES

σ’bk < 80%

PERCOBAAN BEBAN

LANGSUNG

(Oleh Konslt Ahli)

HASIL TES

σ’bk ≥ 70%

OKPekerjaan

boleh diteruskan

HASIL TES

σ’bk < 70%

KONSTR HARUS

DIPERKUAT

KONSTR DIALIH FUNGSI

/DIBONGKAR04/17/23 Triyoso ♣

Page 100: 3GARDU- INDUK-1

3. PENGERJAAN BETON

b) PENTAKARAN BAHAN.b) PENTAKARAN BAHAN.

a) PERSIAPAN .a) PERSIAPAN .

c) PENGADUKAN.c) PENGADUKAN.

d) PENGANGKUTAN.d) PENGANGKUTAN.

TAHAPAN YANG PERLU DIPERHATIKAN:

SEGREGASI

BLEEDING

f ) PEMADATAN.f ) PEMADATAN.

h) PERAWATAN.h) PERAWATAN.

g) PENYELESAIAN AKHIR.g) PENYELESAIAN AKHIR.

SEGREGASI

BLEEDING

e) PENUANGAN.e) PENUANGAN.

PT. PLN (Persero)PT. PLN (Persero)PUSDIKLATPUSDIKLAT

10004/17/23 Triyoso ♣

Page 101: 3GARDU- INDUK-1

e) PENGECORAN

(PENUANGAN).

e) PENGECORAN

(PENUANGAN).

SEGREGASI

BLEEDING

1. Jarak dan tinggi jatuh pengecoran harus dibatasi.1. Jarak dan tinggi jatuh pengecoran harus dibatasi.

2. Campuran beton 2. Campuran beton

HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN.HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN.

3. Kecepatan waktu penuangan 3. Kecepatan waktu penuangan

4. Bidang pekerjaan yang akan dicor4. Bidang pekerjaan yang akan dicor

5. Pemadatan campuran beton5. Pemadatan campuran beton

PT. PLN (Persero)PT. PLN (Persero)PUSDIKLATPUSDIKLAT

10104/17/23 Triyoso ♣

Page 102: 3GARDU- INDUK-1

Segregasi (pemisahan kerikil)

Segregasi adalah peristiwa terpisahnya butir-butir kasar dari campuran beton. Hal ini akan menyebabkan sarang kerikil pada satu tempat dan akhirnya menyebabkan kropos pada beton.

Segregasi (pemisahan kerikil)

Segregasi adalah peristiwa terpisahnya butir-butir kasar dari campuran beton. Hal ini akan menyebabkan sarang kerikil pada satu tempat dan akhirnya menyebabkan kropos pada beton.

04/17/23 Triyoso ♣

PT. PLN (Persero)PT. PLN (Persero)PUSDIKLATPUSDIKLAT

10204/17/23 Triyoso ♣

Page 103: 3GARDU- INDUK-1

e.1. PENUANGAN TERTUNDAe.1. PENUANGAN TERTUNDA

0 1 2 3 4 5 6jam

Waktu penundaan pembuatan benda ujiWaktu penundaan pembuatan benda uji

% kekuatan tekan beton yang tidak mengalami penundaan pengecoran pada umur 7 & 28 hari

% kekuatan tekan beton yang tidak mengalami penundaan pengecoran pada umur 7 & 28 hari

130

120

110

100

90

80

70

60

50

Biasanya dilakukan bila dalam keadaan terpaksa dan waktu pendundaan tidak boleh lebih dari 2 jam setelah adukan beton dikeluarkan dari tempat pengaduk

Biasanya dilakukan bila dalam keadaan terpaksa dan waktu pendundaan tidak boleh lebih dari 2 jam setelah adukan beton dikeluarkan dari tempat pengaduk

Waktu ikat awal (Initial setting time) IST: antara 1 -2 JAM

Waktu ikat akhir (Final setting time) FST : antara 2,5 - 8 JAM

PT. PLN (Persero)PT. PLN (Persero)PUSDIKLATPUSDIKLAT

10304/17/23 Triyoso ♣

Page 104: 3GARDU- INDUK-1

PELAKSANAAN PENGECORAN

PELAKSANAAN JADWAL

PENGECORAN

JADWAL PENGECORAN

DATA PENGECORAN

VOLUME PENGECORAN

ALAT ANGKUT

(READY MIX)

TENAGA KERJA

PT. PLN (Persero)PT. PLN (Persero)PUSDIKLATPUSDIKLAT

10404/17/23 Triyoso ♣

Page 105: 3GARDU- INDUK-1

PEMERIKSAAN KONSTRUKSI

1. ACUAN-PERANCAH (BEKISTING).

2. TULANGAN BETON (PEMBESIAN).

3. TENAGA PENGECORAN.

4. SURAT IZIN PENGECORAN.

5. KESIAPAN ALAT PENGECORAN.

6. KONDISI CUACA SETEMPAT.

PT. PLN (Persero)PT. PLN (Persero)PUSDIKLATPUSDIKLAT

10504/17/23 Triyoso ♣

Page 106: 3GARDU- INDUK-1

PEMERIKSAAN DALAM PELAKSANAAN

1. PERIKSA KONDISI MATERIAL DI STOCK FIELD

2. PERIKSA LAGI MATERIAL PENYUSUN BETON DENGAN

UJI LABORATORIUM

3. PERIKSA MATERIAL YANG ADA DI GUDANG

4. PERIKSA KONSISTENSI DENGAN UJI SLUMP (TERMASUK

RMC)

5. LAKUKAN PENGAMBILAN BENDA UJI SECARA ACAK

(TERMASUK RMC)

6. LAKUKAN PENDATAAN LENGKAP UNTUK SETIAP

CONTOH BENDA UJI (RMC)

PT. PLN (Persero)PT. PLN (Persero)PUSDIKLATPUSDIKLAT

10604/17/23 Triyoso ♣

Page 107: 3GARDU- INDUK-1

107

f. PEDOMAN UMUM DALAM PEMADATAN BETON

2. Jarak titik yang dipadatkan berdekatan sehingga gelombang getarannya bisa saling menutup.

3. Posisi jarum penggetar diusahakan selalu vertikal.

4. Lapisan yang dipadatkan antara 30 – 50 cm.

5. Waktu pemadatan sekitar 30 detik.

6. Tidak boleh terjadi kontak dengan bekesting.

7. Alat tidak boleh digerakan horizontal

8. Pemadatan harus merata

1. Dilakukan segera setelah campuran beton dituang.

PT. PLN (Persero)PT. PLN (Persero)PUSDIKLATPUSDIKLAT

04/17/23 Triyoso ♣

Page 108: 3GARDU- INDUK-1

108

g. PENYELESAIAN AKHIR

Pekerjaan ini sebaiknya dilakukan pada saat beton belum mencapai final setting, dengan tujuan untuk mendapatkan permukaan beton yang rata dan mulus

PT. PLN (Persero)PT. PLN (Persero)PUSDIKLATPUSDIKLAT

04/17/23 Triyoso ♣

Page 109: 3GARDU- INDUK-1

h. PERAWATAN BETON

DILAKUKAN DENGAN MAKSUD UNTUK MENDAPATKAN MUTU BETON YANG TINGGI

1. DILAKUKAN SETELAH BETON MENCAPAI FINAL SETTING

2. DILAKUKAN MINIMAL SELAMA 7 HARI UNTUK BETON BIASA

3. DILAKUKAN MINIMAL SELAMA 3 HARI UNTUK BETON BERKEKUATAN AWAL TINGGI.

PT. PLN (Persero)PT. PLN (Persero)PUSDIKLATPUSDIKLAT

10904/17/23 Triyoso ♣

Page 110: 3GARDU- INDUK-1

PERAWATAN DENGAN PEMBASAHAN.

a. Dismpan dalam ruangan yang lembab (benda uji).

b. Disimpan dalam air (benda uji).

c. Dengan genangan air (konstruksi yang mendatar).

d. Dengan karung basah (konstruksi yang mendatar).

e. Penyiraman dengan air ( konstruksi vertikal).

f. Melapisi dengan air dengan melakukan kompon

(konstruksi vertikal).

PT. PLN (Persero)PT. PLN (Persero)PUSDIKLATPUSDIKLAT

11004/17/23 Triyoso ♣

Page 111: 3GARDU- INDUK-1

111

PEMBONGKARAN ACUAN DAN CETAKAN

1. BILA KONSTRUKSI SUDAH CUKUP KUAT MENERIMA BEBAN SENDIRI DAN BEBAN PEKERJA DI ATASNYA (DIHITUNG DARI HASIL TES BENDA UJI OLEH PENGAWAS AHLI).

2. UNTUK KONSTRUKSI YANG TIDAK LANGSUNG MEMIKUL SELURUH BEBAN RENCANA, BISA DIBONGKAR PADA UMUR 21 HARI.

3. PADA KONSTRUKSI YANG MENERIMA BEBAN < 50% DARI BEBAN RENCANA, BISA DIBONGKAR PADA UMUR 14 HARI.

4. CETAKAN SAMPING UNTUK BALOK, KOLOM DAN DINDING BISA DIBONGKAR, SETELAH BETON BERUMUR 3 HARI.

5. UNTUK KONSTRUKSI YANG LANGSUNG MEMIKUL SELURUH BEBAN RENCANA, ACUAN BISA DIBONGKOR SETELAH BETON BERUMUR 28 HARI (DILAKUKAN DENGAN EKSTRA HATI-HATI)

6. ACUAN BALOK BISA DIBONGKAR BILA SEMUA ACUAN KOLOM-KOLOM PENUNJANG TELAH DIBONGKAR.

04/17/23 Triyoso ♣

Page 112: 3GARDU- INDUK-1

112

PEKERJAAN BAJA

YANG PERLU DIPERHATIKAN UNTUK PENGAWASAN PEKERJAAN BAJA

1) SPESIFIKASI MATERIAL BAJA (ukuran, jenis, mutu).

2) MEMAHAMI GAMBAR KERJA (SHOP DRAWING)

3) KELENGKAPAN DAN KETELITIAN GAMBAR KERJA, UKURAN-SKALA ATAU UKURAN PANJANG UNTUK PEKERJAAN PEMOTONGAN, PEMASANGAN BAUT, PAKU KELING MAUPUN LAS.

4) KESIAPAN PERALATAN YANG AKAN DIPAKAI (MESIN POTONG, ALAT LAS KARBIT ATAU LISTRIK, BOR, DONGKRAK, KOMPRESOR DAN KERAN MOBIL.

PT. PLN (Persero)PT. PLN (Persero)PUSDIKLATPUSDIKLAT

04/17/23 Triyoso ♣

Page 113: 3GARDU- INDUK-1

113

MUTU BAJA

Tegangan izin

Tegangan leleh

LunakLunakSedangSedangKerasKeras

140160166,6186,7193,3240

140016001666186719332400

210240250280290360

210024002500280029003600

Bj 34Bj 37Bj 41Bj 44Bj 50Bj 52

mPakg/cm2mPakg/cm2

Jenis bajaMutu baja

mPa = mega Pascal (satuan sistim internasional)1 mPa = 10 kg/cm2.

PT. PLN (Persero)PT. PLN (Persero)PUSDIKLATPUSDIKLAT

04/17/23 Triyoso ♣

Page 114: 3GARDU- INDUK-1

114

t

d

b

h

INP

t

d

b

h

DIN/H

h

L (siku)

b

d

BENTUK DAN UKURAN PROFIL BAJA

INP.10 bentuk І dengan tinggi (h) = 100mm, ukuran yang lain bisa dilihat di tabel profil baja dan panjang normal 4 – 14 meterDIN.20 bentuk н dengan tinggi (h) = lebar flens (b) = 200mm, ukuran yang lainnya bisa dilihat ditabel profil baja dan panjang normal 3 – 15 meter.L.80.80.8 bentuk siku-siku dengan tinggi (h) = lebar (b) = 80mm, dan tebal profil = 8mm dan panjang normal 3- 12 meter.

PT. PLN (Persero)PT. PLN (Persero)PUSDIKLATPUSDIKLAT

04/17/23 Triyoso ♣

Page 115: 3GARDU- INDUK-1

115

JENIS BAJA YANG DIPROFILKAN

INP

d

b

h

t

KELING (BAUT)

LASSUDUT

BENTUK YANG RENCANAKAN

Las

PT. PLN (Persero)PT. PLN (Persero)PUSDIKLATPUSDIKLAT

04/17/23 Triyoso ♣

Page 116: 3GARDU- INDUK-1

SAMBUNGAN BAJA

JENIS SAMBUNGAN:

1. SAMBUNGAN PAKU KELING.

2. SAMBUNGAN BAUT.

3. SAMBUNGAN LAS

PT. PLN (Persero)PT. PLN (Persero)PUSDIKLATPUSDIKLAT

11604/17/23 Triyoso ♣

Page 117: 3GARDU- INDUK-1

SYARAT UMUM YANG HARUS DIPENUHI UNTUK SAMBUNGAN DENGAN BAUT / PAKU KELING

1. DIAMETER LUBANG = Ø BAUT ATAU Ø PAKU

KELING + 1mm.

2. PEMBUATAN LUBANG HARUS DIBOR (DG PONS TIDAK DIPERBOLEHKAN).

3. TEBAL PELAT YG DISAMBUNGAN HARUS ≤ 5 KALI

Ø BAUT ATAU Ø PAKU KELING.

PT. PLN (Persero)PT. PLN (Persero)PUSDIKLATPUSDIKLAT

11704/17/23 Triyoso ♣

Page 118: 3GARDU- INDUK-1

PENEMPATAN JARAK PAKU KELING/BAUT PADA SAMBUNGAN

t = tebal pelat yang disambung.

s = jarak dari sumbu ke sumbu baut/paku keling (2,5 d ≤ s ≥ 7 d atau 14 t)

s1 = jarak sumbu baut/paku keling ke tepi pelat terluar (1,2 d > s1 < 3 d

atau 6 t).

s2 = jarak sumbu baut atau paku keling ke tepi pelat terluar yang // gaya

(1,5 d ≤ s2 ≥ 3 d atau 6 t).

s3 = jarak antara satu baut dengan baut terdekat pada baris yang berbeda

yang // gaya (s3 ≤ 7 d - 0,5 u atau 14 t - 0,5 u).

u = jarak antara satu baut dengan baut terdekat pada kolom yang berbeda

yang ┴ gaya (2,5 d ≤ u ≥ 7 d atau 14 t).

PT. PLN (Persero)PT. PLN (Persero)PUSDIKLATPUSDIKLAT

11804/17/23 Triyoso ♣

Page 119: 3GARDU- INDUK-1

s2 s s2

s1

s1

u

PP

SAMBUNGAN DENGAN PELAT SAMBUNG SEGI DELAPAN

PT. PLN (Persero)PT. PLN (Persero)PUSDIKLATPUSDIKLAT

11904/17/23 Triyoso ♣

Page 120: 3GARDU- INDUK-1

PENEMPATAN BAUT/PAKU KELING DALAM 1 BARIS SEJAJAR GAYA, HARUS SYMETRIS

s2 s s s s2

s2

s

s

s2

Baut/Keling dipasang sebaris

Sambungan dengan Baut/Paku keling dipasang berseling

s2

u

u

s2

s2 s3 s3 s3 s3 s2 s s s

P P

PT. PLN (Persero)PT. PLN (Persero)PUSDIKLATPUSDIKLAT

12004/17/23 Triyoso ♣

Page 121: 3GARDU- INDUK-1

SAMBUNGAN LAS

HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN UNTUK PEKERJAAN LAS

1. PENGELASAN DITEMPAT YANG SULIT SEBAIKNYA DiHINDARKAN

2. BERTEMUNYA KAMPUH-KAMPUH LAS SEBAIKNYA DIHINDARKAN

3. PERIKSA GAMBAR-GAMBAR SAMBUNGAN LAS (KELENGKAPAN

SIMBOL-SIMBOL LAS, BENTUK DAN UKURAN LAS ).

4. UKURAN YANG DIPAKAI UNTUK PANJANG LAS ADALAH UKURAN

BRUTO.

5. SEBAIKNYA DIGUNAKAN LAS LISTRIK.

6. JUMLAH PEKERJAAN LAS YANG DIKERJAKAN DILAPANGAN

SEBAIKNYA DIBATASI.

PT. PLN (Persero)PT. PLN (Persero)PUSDIKLATPUSDIKLAT

12104/17/23 Triyoso ♣

Page 122: 3GARDU- INDUK-1

BENTUK – BENTUK KAMPUH LAS

KAMPUH LAS TUMPUL

1. KAMPUH LAS BENTUK. I.

Untuk ketebalan bahan (d) ± 5 mm, bentuk Ø atau bentuk

b

± 5mmd

PT. PLN (Persero)PT. PLN (Persero)PUSDIKLATPUSDIKLAT

12204/17/23 Triyoso ♣

Page 123: 3GARDU- INDUK-1

2. KAMPUH LAS BENTUK . V.

Untuk ketebalan bahan (d) ± 15 mm

a = tebal las, b = celah kontrol

a

d

b

PT. PLN (Persero)PT. PLN (Persero)PUSDIKLATPUSDIKLAT

12304/17/23 Triyoso ♣

Page 124: 3GARDU- INDUK-1

a

d

3. KAMPUH LAS BENTUK. X.

Untuk ketebalan bahan (d) ≥ 15 mm, a = tebal las

Ruang kerja dari kedua sisi mudah dicapai.

b

PT. PLN (Persero)PT. PLN (Persero)PUSDIKLATPUSDIKLAT

12404/17/23 Triyoso ♣

Page 125: 3GARDU- INDUK-1

4. KAMPUH LAS BENTUK. U.

Untuk ketebalan bahan ≥ 20 mm

d

b

a

PT. PLN (Persero)PT. PLN (Persero)PUSDIKLATPUSDIKLAT

12504/17/23 Triyoso ♣

Page 126: 3GARDU- INDUK-1

1. PASANGAN BATU KALI1. PASANGAN BATU KALI

YANG PERLU DIPERHATIKAN:

1. Spesi perekat harus masuk kedalam semua celah yang ada dalam pasangan dan spesi perekat dibuat dengan campuran, satu semen dengan 2, 3 atau 4 bagian pasir (tergantung kebutuhan).

2. Untuk batu yang diambil langsung dari alam, bentuk bulat dan permukaan halus, spesi adukan dapat mencapai 40% dari volume batunya.

3. Untuk butiran batu yang dibentuk dan dipilih hingga dapat mewujudkan gradasi yang baik dan seimbang, maka volume spesi adukan dapat mencapai 25% dari volume batunya.

4. Untuk batu yang dibentuk menjadi lebih teratur lagi misalnya bentuk prismatik seperti batu bata, maka kebutuhan volume spesi adukan bisa mencapai 10% dari volume batunya.

YANG PERLU DIPERHATIKAN:

1. Spesi perekat harus masuk kedalam semua celah yang ada dalam pasangan dan spesi perekat dibuat dengan campuran, satu semen dengan 2, 3 atau 4 bagian pasir (tergantung kebutuhan).

2. Untuk batu yang diambil langsung dari alam, bentuk bulat dan permukaan halus, spesi adukan dapat mencapai 40% dari volume batunya.

3. Untuk butiran batu yang dibentuk dan dipilih hingga dapat mewujudkan gradasi yang baik dan seimbang, maka volume spesi adukan dapat mencapai 25% dari volume batunya.

4. Untuk batu yang dibentuk menjadi lebih teratur lagi misalnya bentuk prismatik seperti batu bata, maka kebutuhan volume spesi adukan bisa mencapai 10% dari volume batunya.

PEKERJAAN PASANGAN BATUPEKERJAAN PASANGAN BATUPT. PLN (Persero)PT. PLN (Persero)PUSDIKLATPUSDIKLAT

12604/17/23 Triyoso ♣

Page 127: 3GARDU- INDUK-1

2. PASANGAN BATU BATA

MUTU BATU BATA YANG BAIK:

1. Berwarna merah, merata dalam kelompok bata lainnya.2. Dalam tumpukan bata tidak boleh banyak yang patah-patah. (maksimum 5% dari jumlah yang ada dan maksimum kondisi bata patah jadi dua bagian).3. Ukuran bata 55 mm X 110 mm X 230 mm.4. Permukaan rata pada kedua sisinya.5. Bila bata diadu satu dengan yang lainnya berbunyi relatif nyaring.6. Berpori-pori rapat (relatif tidak kelihatan).7. Ke-delapan ujung sisinya berbentuk tajam.8. Tegangan tekan bata ≥ 30 kg/m2 (bila dites di lab).

MUTU BATU BATA YANG BAIK:

1. Berwarna merah, merata dalam kelompok bata lainnya.2. Dalam tumpukan bata tidak boleh banyak yang patah-patah. (maksimum 5% dari jumlah yang ada dan maksimum kondisi bata patah jadi dua bagian).3. Ukuran bata 55 mm X 110 mm X 230 mm.4. Permukaan rata pada kedua sisinya.5. Bila bata diadu satu dengan yang lainnya berbunyi relatif nyaring.6. Berpori-pori rapat (relatif tidak kelihatan).7. Ke-delapan ujung sisinya berbentuk tajam.8. Tegangan tekan bata ≥ 30 kg/m2 (bila dites di lab).

PT. PLN (Persero)PT. PLN (Persero)PUSDIKLATPUSDIKLAT

12704/17/23 Triyoso ♣

Page 128: 3GARDU- INDUK-1

PELAKSANAAN PEMASANGAN BATU BATA :

1. Bata direndam atau disiram air sampai jenuh.

2. Tebal spesi berkisar antara 5mm sampai dengan 20mm.

3. Campuran adukan 1 bagian semen dengan maksium 6 bagian pasir.

4. Ketinggian pasangan dinding bata setiap harinya tidak boleh lebih tinggi dari satu meter-panjang.

5. setiap 1m3 pasangan bata, dibutuhkan ± 600 buah bata dengan tebal spesi 10 mm.

6. Setiap dinding ½ bata seluas 1m2 dibutuhkan bata ± 70 buah dengan spesi 10 mm.

PELAKSANAAN PEMASANGAN BATU BATA :

1. Bata direndam atau disiram air sampai jenuh.

2. Tebal spesi berkisar antara 5mm sampai dengan 20mm.

3. Campuran adukan 1 bagian semen dengan maksium 6 bagian pasir.

4. Ketinggian pasangan dinding bata setiap harinya tidak boleh lebih tinggi dari satu meter-panjang.

5. setiap 1m3 pasangan bata, dibutuhkan ± 600 buah bata dengan tebal spesi 10 mm.

6. Setiap dinding ½ bata seluas 1m2 dibutuhkan bata ± 70 buah dengan spesi 10 mm.

PT. PLN (Persero)PT. PLN (Persero)PUSDIKLATPUSDIKLAT

12804/17/23 Triyoso ♣

Page 129: 3GARDU- INDUK-1

PEMASANGAN BATAKOPEMASANGAN BATAKO

MUTU BATAKO:

1. Berwarna abu-abu tua.2. Warnanya merata dalam sekelompok batako lainnya.3. Dalam tumpukan batako tidak boleh ada yang patah.4. Ke-delapan ujung sisinya berbentuk tajam.5. Tegangan tekan ≥ 15 kg/m2 (bila dites di lab).

PELAKSANAAN PEMASANGAN BATAKO:

1. Batako harus bersih dan jenuh air, serta kering muka pada saat pemasangan.2. Campuran adukan 1 bagian semen dan 9 bagian pasir.3. Tebal spesi berkisar antara 5mm s / d 20mm.

MUTU BATAKO:

1. Berwarna abu-abu tua.2. Warnanya merata dalam sekelompok batako lainnya.3. Dalam tumpukan batako tidak boleh ada yang patah.4. Ke-delapan ujung sisinya berbentuk tajam.5. Tegangan tekan ≥ 15 kg/m2 (bila dites di lab).

PELAKSANAAN PEMASANGAN BATAKO:

1. Batako harus bersih dan jenuh air, serta kering muka pada saat pemasangan.2. Campuran adukan 1 bagian semen dan 9 bagian pasir.3. Tebal spesi berkisar antara 5mm s / d 20mm.

PT. PLN (Persero)PT. PLN (Persero)PUSDIKLATPUSDIKLAT

12904/17/23 Triyoso ♣

Page 130: 3GARDU- INDUK-1

PEKERJAAN FINISHINGPEKERJAAN FINISHING

PEKERJAAN LANTAI.PEKERJAAN LANTAI.

Hal-hal yang perlu diperhatikan sebelum melakukan pekerjaan pemasangan keramik antara lain:

1.Sebelum pemasangan, keramik yang akan dipasang direndam dalam air hingga jenuh.2.Permukaan lantai yang akan ditutup dengan keramik disiram dengan air hingga jenuh.3.Mutu pasir yang dipakai bersih dari lumpur.4.Pemakaian semen cukup, sesuai dengan perbandingan yang ditentukan.5.Pemberian spesi adukan dibawah keramik merata (tidak kosong dibagian tengah).6.Permukaan bidang yang akan ditutup keramik rata dan kasar.7.Permukaan bidang yang akan ditutup keramik bersih dari kotoran (lumpur/debu, minyak dan serpihan kayu).8.Waktu pengenatan keramik, kondisi pasangan sudah kering betul.9.Sistem pemasangan dalam bidang yang luas diberi lubang penguapan pasangan (beberapa lembar keramik tidak perlu dipasang dulu).

Hal-hal yang perlu diperhatikan sebelum melakukan pekerjaan pemasangan keramik antara lain:

1.Sebelum pemasangan, keramik yang akan dipasang direndam dalam air hingga jenuh.2.Permukaan lantai yang akan ditutup dengan keramik disiram dengan air hingga jenuh.3.Mutu pasir yang dipakai bersih dari lumpur.4.Pemakaian semen cukup, sesuai dengan perbandingan yang ditentukan.5.Pemberian spesi adukan dibawah keramik merata (tidak kosong dibagian tengah).6.Permukaan bidang yang akan ditutup keramik rata dan kasar.7.Permukaan bidang yang akan ditutup keramik bersih dari kotoran (lumpur/debu, minyak dan serpihan kayu).8.Waktu pengenatan keramik, kondisi pasangan sudah kering betul.9.Sistem pemasangan dalam bidang yang luas diberi lubang penguapan pasangan (beberapa lembar keramik tidak perlu dipasang dulu).

04/17/23 Triyoso ♣

PT. PLN (Persero)PT. PLN (Persero)PUSDIKLATPUSDIKLAT

130

Page 131: 3GARDU- INDUK-1

PEKERJAAN DINDING DAN PLESTERANPEKERJAAN DINDING DAN PLESTERAN

Untuk mengatasi atau mengurangi retak-retak, seluruh pekerjaan plesteran adalah sebagi

berikut:

1.Sebaik mungkin materialnya sama dan seragam untuk menyelaraskan kembang susutnya.2.Pada bidang yang akan diplester harus dibasahi dengan air sampai jenuh.3.Dalam proses pengerasan plesterannya sendiri harus dikendalikan suhunya dengan cara menyiramkan air merata keseluruh permukaan bidang selama selang waktu tertentu .

Untuk mengatasi atau mengurangi retak-retak, seluruh pekerjaan plesteran adalah sebagi

berikut:

1.Sebaik mungkin materialnya sama dan seragam untuk menyelaraskan kembang susutnya.2.Pada bidang yang akan diplester harus dibasahi dengan air sampai jenuh.3.Dalam proses pengerasan plesterannya sendiri harus dikendalikan suhunya dengan cara menyiramkan air merata keseluruh permukaan bidang selama selang waktu tertentu .

04/17/23 Triyoso ♣

PT. PLN (Persero)PT. PLN (Persero)PUSDIKLATPUSDIKLAT

131

Page 132: 3GARDU- INDUK-1

132

PEKERJAAN PENGECATANHAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN

SEBELUM PENGECATAN

1) Material yang akan dicat, sebelum dicat dasar seluruh permukaan material harus dihaluskan dengan digosok menggunakan amplas.

2) Lubang-lubang kecil atau pori-pori harus ditutup dengan pengisi (filler)

3) Untuk material kayu harus ditutup dengan dempul .4) Untuk plesteran atau tembok ditutup dengan plamur.5) Untuk material logam harus dibersihkan dahulu dari

kerak-kerak karat dengan ampelas atau sikat baja, baru dicat dengan cat dasar (meni).

PT. PLN (Persero)PT. PLN (Persero)PUSDIKLATPUSDIKLAT

Page 133: 3GARDU- INDUK-1

PEKERJAAN ELEKTROMEKANIKPEKERJAAN ELEKTROMEKANIK

HAL-HAL YANG PERLU DIKETAHUI OLEH PENGAWAS PEK ERJAAN PEMASANGAN PERALATAN.

HAL-HAL YANG PERLU DIKETAHUI OLEH PENGAWAS PEK ERJAAN PEMASANGAN PERALATAN.

1. Peralatan sebelum dipasang harus bersih dari kotoran dan debu.

2. Peralatan harus dipasang sesuai dengan pentunjuk dari pabrik.3. Pengamanan peralatan sewaktu pemasangan harus dilakukan

dengan hati-hati….

1. Peralatan sebelum dipasang harus bersih dari kotoran dan debu.

2. Peralatan harus dipasang sesuai dengan pentunjuk dari pabrik.3. Pengamanan peralatan sewaktu pemasangan harus dilakukan

dengan hati-hati….

04/17/23 Triyoso ♣

PT. PLN (Persero)PT. PLN (Persero)PUSDIKLATPUSDIKLAT

133

Page 134: 3GARDU- INDUK-1

4. Penempatannya peralatan pada kedudukannya harus diukur dengan alat ukur (theodolit).

5. Bagian terminal metal atau terminal listrik sebelum disaqmbung harus dibersihkan lebih dahulu dengan pelapis pencegah dari oxidasi udara (Bundy penetrox sealing oxideinhibiting compound atau sejenisnya).

6. Pengencangan sambungan harus betul-betul baik dan kencang, pengerasan dilakukan dengan cara turn of nut dengn colibrate wrench yaitu alat sejenis kunci ring (dilarang dengan dengan kunci-kunci lainnya).

4. Penempatannya peralatan pada kedudukannya harus diukur dengan alat ukur (theodolit).

5. Bagian terminal metal atau terminal listrik sebelum disaqmbung harus dibersihkan lebih dahulu dengan pelapis pencegah dari oxidasi udara (Bundy penetrox sealing oxideinhibiting compound atau sejenisnya).

6. Pengencangan sambungan harus betul-betul baik dan kencang, pengerasan dilakukan dengan cara turn of nut dengn colibrate wrench yaitu alat sejenis kunci ring (dilarang dengan dengan kunci-kunci lainnya).

04/17/23 Triyoso ♣

PT. PLN (Persero)PT. PLN (Persero)PUSDIKLATPUSDIKLAT

134

Page 135: 3GARDU- INDUK-1

04/17/23 Triyoso ♣

PT. PLN (Persero)PT. PLN (Persero)PUSDIKLATPUSDIKLAT

135

Page 136: 3GARDU- INDUK-1

VIII. PEMASANGAN SISTIM PEMBUMIAN

1. Mempersiapkan material yang akan dipasang (ground root, kawat BC 100, dll)

2. Pemancangan ground root (arde) zone dalam harus sedekat mungkin dengan pondasi tetapi tidak boleh mengenai beton pondasi.

3. Kedalaman pemancangan gound root (arde) dipastikan minimum sampai ke muka air tanah terendah.

4. Pastikan penyambungan ujung arde dengan kawat BC dan kaki srandang (peralatan lainnya) benar-benar menyatu.

1. Mempersiapkan material yang akan dipasang (ground root, kawat BC 100, dll)

2. Pemancangan ground root (arde) zone dalam harus sedekat mungkin dengan pondasi tetapi tidak boleh mengenai beton pondasi.

3. Kedalaman pemancangan gound root (arde) dipastikan minimum sampai ke muka air tanah terendah.

4. Pastikan penyambungan ujung arde dengan kawat BC dan kaki srandang (peralatan lainnya) benar-benar menyatu.

04/17/23 Triyoso ♣

PT. PLN (Persero)PT. PLN (Persero)PUSDIKLATPUSDIKLAT

136

Page 137: 3GARDU- INDUK-1

04/17/23 Triyoso ♣

PT. PLN (Persero)PT. PLN (Persero)PUSDIKLATPUSDIKLAT

137

Page 138: 3GARDU- INDUK-1

04/17/23 Triyoso ♣

PT. PLN (Persero)PT. PLN (Persero)PUSDIKLATPUSDIKLAT

138

Page 139: 3GARDU- INDUK-1

04/17/23 Triyoso ♣

PT. PLN (Persero)PT. PLN (Persero)PUSDIKLATPUSDIKLAT

139

Page 140: 3GARDU- INDUK-1

IX. PEKERJAAN HAMPARAN KORALIX. PEKERJAAN HAMPARAN KORAL

1. Lahan yang akan ditutup dengan koral, tanahnya dipadatkan terlebih dahulu.

2. Ditutup dengan hamparan pasir setebal 5 cm.3. Hamparan koral ukuran 3/5 cm ditebar secara

merata setebal 10 cm.4. Atau sesuai yang disyaratkan dalam kontrak.

1. Lahan yang akan ditutup dengan koral, tanahnya dipadatkan terlebih dahulu.

2. Ditutup dengan hamparan pasir setebal 5 cm.3. Hamparan koral ukuran 3/5 cm ditebar secara

merata setebal 10 cm.4. Atau sesuai yang disyaratkan dalam kontrak.

04/17/23 Triyoso ♣

PT. PLN (Persero)PT. PLN (Persero)PUSDIKLATPUSDIKLAT

140

Page 141: 3GARDU- INDUK-1

141

X. PEKERJAAN JALAN

PENAMPANG MELINTANG JALAN

Aspal

Fondasi jalan

Punggung Kucing (slope)

MacAdam 10/15

PT. PLN (Persero)PT. PLN (Persero)PUSDIKLATPUSDIKLAT

Page 142: 3GARDU- INDUK-1

142

PERKERJAAN KONSTRUKSI JALAN YANG PERLU DIPERHATIKAN.

1. LAPISAN FONDASI JALAN(BADAN JALAN)

a) Kepadatan tanah dan perataan tanah.

b) Lapisan fondasi jalan :1) Bisa dipakai Sirtu dipadatkan dibentuk

melengkung (punggung kucing).

2) bisa juga dari pasangan batu kosong ukuran 10/15, ditata berdiri dengan bentuk melengkung dan diatasnya dikunci dengan batu ukuran 5/7 kemudian dipadatkan.

1. LAPISAN FONDASI JALAN(BADAN JALAN)

a) Kepadatan tanah dan perataan tanah.

b) Lapisan fondasi jalan :1) Bisa dipakai Sirtu dipadatkan dibentuk

melengkung (punggung kucing).

2) bisa juga dari pasangan batu kosong ukuran 10/15, ditata berdiri dengan bentuk melengkung dan diatasnya dikunci dengan batu ukuran 5/7 kemudian dipadatkan.

Page 143: 3GARDU- INDUK-1

143

2. DRAINASE JALAN.

1. Kemiringan (melintang) permukaan badan jalan harus cukup, bila saluran air ada disatu sisi jalan.

2. Kemiringan bahu jalan harus cukup untuk mengalirkan air kekiri dan kekanan jalan.

3. Kemiringan saluran harus cukup/baik.4. Permukaan badan jalan harus rata.

2. DRAINASE JALAN.

1. Kemiringan (melintang) permukaan badan jalan harus cukup, bila saluran air ada disatu sisi jalan.

2. Kemiringan bahu jalan harus cukup untuk mengalirkan air kekiri dan kekanan jalan.

3. Kemiringan saluran harus cukup/baik.4. Permukaan badan jalan harus rata.

PT. PLN (Persero)PT. PLN (Persero)PUSDIKLATPUSDIKLAT

04/17/23 Triyoso ♣

Page 144: 3GARDU- INDUK-1

144

3. LAPISAN PERMUKAAN JALAN (PENGASPALAN).

a) Pengaspalan satu lapis (untuk perbaikan jalan atau peningkatan mutu jalan).

b) Pengaspalan dua atau tiga lapis (untuk pembangunan jalan baru).

3. LAPISAN PERMUKAAN JALAN (PENGASPALAN).

a) Pengaspalan satu lapis (untuk perbaikan jalan atau peningkatan mutu jalan).

b) Pengaspalan dua atau tiga lapis (untuk pembangunan jalan baru).

PT. PLN (Persero)PT. PLN (Persero)PUSDIKLATPUSDIKLAT

04/17/23 Triyoso ♣

Page 145: 3GARDU- INDUK-1

145

4. CARA PELAKSANAAN PENGASPALAN.4. CARA PELAKSANAAN PENGASPALAN.

1) Pembersihan permukaan2) Penyemprotan aspal pertama.3) Penghamparan batuan pertama.4) Pemadatan pertama.5) Penyemprotan aspal kedua.6) Penghamparan batuan kedua.7) Pemadatan kedua.8) Penyemprotan aspal ketiga.9) Penghamparan batu ketiga.10)Pemadatan ketiga (terakhir)11)Pembuangan batuan sisa.

1) Pembersihan permukaan2) Penyemprotan aspal pertama.3) Penghamparan batuan pertama.4) Pemadatan pertama.5) Penyemprotan aspal kedua.6) Penghamparan batuan kedua.7) Pemadatan kedua.8) Penyemprotan aspal ketiga.9) Penghamparan batu ketiga.10)Pemadatan ketiga (terakhir)11)Pembuangan batuan sisa.

PT. PLN (Persero)PT. PLN (Persero)PUSDIKLATPUSDIKLAT

04/17/23 Triyoso ♣

Page 146: 3GARDU- INDUK-1

PEKERJAAN TESTING DAN COMISSIONINGPEKERJAAN TESTING DAN COMISSIONING

HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN OLEH PENGUJI PERALATAN

HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN OLEH PENGUJI PERALATAN

1. Pengecekan dan pemeriksaan dengan mencocokan spesifikasi dalam kontrak dengan peralatan yang sudah terpasang.

2. Pengecekan dan pemeriksaan dari hasil pekerjaan pemasangan peralatan antara lain:

1. Pengecekan dan pemeriksaan dengan mencocokan spesifikasi dalam kontrak dengan peralatan yang sudah terpasang.

2. Pengecekan dan pemeriksaan dari hasil pekerjaan pemasangan peralatan antara lain:

04/17/23 Triyoso ♣

PT. PLN (Persero)PT. PLN (Persero)PUSDIKLATPUSDIKLAT

146

Page 147: 3GARDU- INDUK-1

a. Kelengkapan pemasangan material/ peralatan.b. Kebenaran pemberian kode-kode/tanda-tanda pada

rangkaian, sambungan terminal kabel, mimic diagram dan simbol-simbol dll.

c. Pengancangan pemasangan (baut, seal sambungan-sambungan dll).

d. Pengecekan terhadap minyak–minyak, cairan-cairan yang digunakan dalam pengoperasian peralatan.

e. Pengecekan terhadap fasilitas pengamanan (pembumian).

a. Kelengkapan pemasangan material/ peralatan.b. Kebenaran pemberian kode-kode/tanda-tanda pada

rangkaian, sambungan terminal kabel, mimic diagram dan simbol-simbol dll.

c. Pengancangan pemasangan (baut, seal sambungan-sambungan dll).

d. Pengecekan terhadap minyak–minyak, cairan-cairan yang digunakan dalam pengoperasian peralatan.

e. Pengecekan terhadap fasilitas pengamanan (pembumian).

04/17/23 Triyoso ♣

PT. PLN (Persero)PT. PLN (Persero)PUSDIKLATPUSDIKLAT

147

Page 148: 3GARDU- INDUK-1

PENGUJIAN PERALATANPENGUJIAN PERALATAN

1. Pengujian instalasi primer beserta peralatannya Transformer. Trafo Arus (CT). Trafo Tegangan (VT). Pemutus Beban/Tenaga (CB). Arrester. Kabel Tegangan tinggi. Pemisah (DS).

1. Pengujian instalasi primer beserta peralatannya Transformer. Trafo Arus (CT). Trafo Tegangan (VT). Pemutus Beban/Tenaga (CB). Arrester. Kabel Tegangan tinggi. Pemisah (DS).

04/17/23 Triyoso ♣

PT. PLN (Persero)PT. PLN (Persero)PUSDIKLATPUSDIKLAT

148

Page 149: 3GARDU- INDUK-1

2. Pengujian instalasi pengukuran, pengamanan beserta peralatanya. Meter-meter beserta instalasinya. Pengaman transmisi. Pengaman Distribusi. Pengaman Busbar.

3. Pengujian sistim rangkaian kontrol.4. Pengujian sistim interlock, alarm, dan triping.5. Pengujian sistim pembumian.6. Pengujian dan pengecekan sistim batery instalasi7. Pengujian AC Tegangan rendah.8. Pengujian sistim telekomunikasi.9. Pengujian tegangan tinggi (isolasi peralatan).

2. Pengujian instalasi pengukuran, pengamanan beserta peralatanya. Meter-meter beserta instalasinya. Pengaman transmisi. Pengaman Distribusi. Pengaman Busbar.

3. Pengujian sistim rangkaian kontrol.4. Pengujian sistim interlock, alarm, dan triping.5. Pengujian sistim pembumian.6. Pengujian dan pengecekan sistim batery instalasi7. Pengujian AC Tegangan rendah.8. Pengujian sistim telekomunikasi.9. Pengujian tegangan tinggi (isolasi peralatan).

04/17/23 Triyoso ♣

PT. PLN (Persero)PT. PLN (Persero)PUSDIKLATPUSDIKLAT

149

Page 150: 3GARDU- INDUK-1

PEMBERIAN TEGANGAN PERCOBAANPEMBERIAN TEGANGAN PERCOBAAN

Setelah selesai pelaksanaan pengecekan dan pengujianserta telah dikeluarkan Sertifikat Laik Bertegangan Oleh PT PLN (Persero) Jasa Serifikasi. Pengawas boleh melaporkan bahwa Instalasi Gardu Induk siap diberi tegangan dengan menyambung pada sistim PLN.

Setelah selesai pelaksanaan pengecekan dan pengujianserta telah dikeluarkan Sertifikat Laik Bertegangan Oleh PT PLN (Persero) Jasa Serifikasi. Pengawas boleh melaporkan bahwa Instalasi Gardu Induk siap diberi tegangan dengan menyambung pada sistim PLN.

04/17/23 Triyoso ♣

PT. PLN (Persero)PT. PLN (Persero)PUSDIKLATPUSDIKLAT

150

Page 151: 3GARDU- INDUK-1

PELAKSANAAN PEMBANGUNAN GARDU INDUK DALAM GAMBAR

PT. PLN (Persero)PT. PLN (Persero)PUSDIKLATPUSDIKLAT

04/17/23 Triyoso ♣151

Page 152: 3GARDU- INDUK-1

1. TRANSFORMATOR DAYA PADA GIS

Transformator Daya pada GIS ditempatkan di luar gedung (luar ruangan)

PT. PLN (Persero)PT. PLN (Persero)PUSDIKLATPUSDIKLAT

04/17/23 Triyoso ♣152

Page 153: 3GARDU- INDUK-1

2. PERALATAN UTAMA PADA GIS

Peralatan utama pada GIS berada pada selubung logam tertutup rapat. Sebagai media isolasi digunakan Gas SF 6

PT. PLN (Persero)PT. PLN (Persero)PUSDIKLATPUSDIKLAT

04/17/23 Triyoso ♣153

Page 154: 3GARDU- INDUK-1

3. GALIAN TANAH UNTUK PONDASI PERALATAN

Galian tanah didahului dengan uitzet dan pematokan.Pada satu uitzet dan pematokan harus dilakukan secara cermat

dan teliti,Agar posisi lubang peralatan tepat sesuai posisi angker yang

terpasang.

PT. PLN (Persero)PT. PLN (Persero)PUSDIKLATPUSDIKLAT

04/17/23 Triyoso ♣154

Page 155: 3GARDU- INDUK-1

4. PEMBESIAN DAN COR PONDASI PERALATAN

Komposisi beton harus sesuai dengan ketentuan yang berlaku.Nilai kekuatan beton ditentukan dengan nilai K 175, K 225, K 350

dan seterusnya, Tegantung jenis pondasi dan peralatan yang dipasang.

PT. PLN (Persero)PT. PLN (Persero)PUSDIKLATPUSDIKLAT

04/17/23 Triyoso ♣155

Page 156: 3GARDU- INDUK-1

5. PEMBUATAN GOT KABEL (CABLE DUCT)

Got kabel terdiri dari berbagai dimensi, misal : D-250, D-300, D-400,

D-600, D-900, D-1200 dan seterusnya.

PT. PLN (Persero)PT. PLN (Persero)PUSDIKLATPUSDIKLAT

04/17/23 Triyoso ♣156

Page 157: 3GARDU- INDUK-1

6. ERECTION SERANDANG POST DAN BEAM

Posisi angker dan lubang –lubang harus presisi, sehingga erectiondapat dilaksanakan dengan mudah

PT. PLN (Persero)PT. PLN (Persero)PUSDIKLATPUSDIKLAT

04/17/23 Triyoso ♣157

Page 158: 3GARDU- INDUK-1

7. ERECTION SERANDANG PERALATAN

Dudukan (plendes) peralatan harus tepat, karena adanya selisih beberapa

milimeter akan mengakibatkan kesulitan pemasangan peralatan.

PT. PLN (Persero)PT. PLN (Persero)PUSDIKLATPUSDIKLAT

04/17/23 Triyoso ♣158

Page 159: 3GARDU- INDUK-1

8. PENGGESERAN TRANSFORMATOR DAYA

Dalam menggeser diperlukan kehati-hatian, jangan sampai Trafo mengalami kemiringan yang terlalu ekstrim. Harus menggunakan

perlengkapan kerja yang tepat dan memadai.

PT. PLN (Persero)PT. PLN (Persero)PUSDIKLATPUSDIKLAT

04/17/23 Triyoso ♣159

Page 160: 3GARDU- INDUK-1

9. ASSEMBLING TRAFO ( PEMASASANGAN SIRIP RADIATOR)

Hati-hati, jangan sampai terjadi benturan. Jika penyok akan berakibat terhadap proses isolasi dan pendinginan tidak maksimal

PT. PLN (Persero)PT. PLN (Persero)PUSDIKLATPUSDIKLAT

04/17/23 Triyoso ♣160

Page 161: 3GARDU- INDUK-1

10. ASSEMBLING TRAFO ( PEMASANGAN CONSERVATOR)

Sealing konservator harus terpasang dengan baik, agar tidak terjadi

kebocoran minyak trafo

PT. PLN (Persero)PT. PLN (Persero)PUSDIKLATPUSDIKLAT

04/17/23 Triyoso ♣161

Page 162: 3GARDU- INDUK-1

11. ASSEMBLING TRAFO (PEMASANGAN TAP CHANGER)

Connecting dengan body trafo harus benar-benar tepat dan kuat.

PT. PLN (Persero)PT. PLN (Persero)PUSDIKLATPUSDIKLAT

04/17/23 Triyoso ♣162

Page 163: 3GARDU- INDUK-1

12. ASSEMBLING TRAFO (PEMASANGAN PIPA-PIPA)

Sealing/ packing harus terpasang dengan baik.

PT. PLN (Persero)PT. PLN (Persero)PUSDIKLATPUSDIKLAT

04/17/23 Triyoso ♣163

Page 164: 3GARDU- INDUK-1

13. ASSEMBLING TRAFO (PEMASANGAN BUSHING DAN CONNECTING)

Isolasi bushing terbuat dari porselin yang mudah pecah, harus dijaga

jangan terjadi benturan pada saat handling.

PT. PLN (Persero)PT. PLN (Persero)PUSDIKLATPUSDIKLAT

04/17/23 Triyoso ♣164

Page 165: 3GARDU- INDUK-1

14. ASSEMBLING TRAFO (PEMASANGAN METER-METER)

Karena pada umumnya meter-meter sangat presisi dan sensitif, pada

saat handling dan installing harus dilakukan dengan hati-hati.

PT. PLN (Persero)PT. PLN (Persero)PUSDIKLATPUSDIKLAT

04/17/23 Triyoso ♣165

Page 166: 3GARDU- INDUK-1

15. INTERNAL DAN EKSTERNAL WIRING TRANSFORMATOR DAYA

Mengingat jumlah kabel yang banyak, tiap-tiap kabel harus diberipenandaan, sehingga tidak terjadi kesalahan penyambungan

(connecting).

PT. PLN (Persero)PT. PLN (Persero)PUSDIKLATPUSDIKLAT

04/17/23 Triyoso ♣166

Page 167: 3GARDU- INDUK-1

16. FILTERING MINYAK TRAFO

Jaga jangan sampai ada kotoran dan air yang masuk ke dalam minyak trafo

PT. PLN (Persero)PT. PLN (Persero)PUSDIKLATPUSDIKLAT

04/17/23 Triyoso ♣167

Page 168: 3GARDU- INDUK-1

17. PEMASANGAN DISCONNECTING SWITCH (DS)

Pisau-pisau antar DS harus bisa terhubung dengan baik dan kuat, sehingga

tidak terjadi loncatan bunga api.

PT. PLN (Persero)PT. PLN (Persero)PUSDIKLATPUSDIKLAT

04/17/23 Triyoso ♣168

Page 169: 3GARDU- INDUK-1

18. PEMASANGAN CIRCUIT BREAKER (CB)

Posisi CB dan box CB harus tepat

PT. PLN (Persero)PT. PLN (Persero)PUSDIKLATPUSDIKLAT

04/17/23 Triyoso ♣169

Page 170: 3GARDU- INDUK-1

19. PEMASANGAN NEUTRAL CURRENT TRANSFORMER (NCT)

PT. PLN (Persero)PT. PLN (Persero)PUSDIKLATPUSDIKLAT

04/17/23 Triyoso ♣

Connecting ke trafo harus benar-benar baik (terhubung/ tersambung dengan baik)

170

Page 171: 3GARDU- INDUK-1

20. PEMASANGAN CURRENT TRANSFORMER (CT)

Jaga jangan sampai ada isolator yang pecah

PT. PLN (Persero)PT. PLN (Persero)PUSDIKLATPUSDIKLAT

04/17/23 Triyoso ♣171

Page 172: 3GARDU- INDUK-1

21. PEMASANGAN LIGHTNING ARRESTER (LA)

Jaga jangan sampai ada isolator yang pecah

PT. PLN (Persero)PT. PLN (Persero)PUSDIKLATPUSDIKLAT

04/17/23 Triyoso ♣172

Page 173: 3GARDU- INDUK-1

22. PEMASANGAN BLOCKING CELL

Jaga jangan sampai ada isolator yang pecah dan sirip-sirip blocking coil tidak boleh penyok

PT. PLN (Persero)PT. PLN (Persero)PUSDIKLATPUSDIKLAT

04/17/23 Triyoso ♣173

Page 174: 3GARDU- INDUK-1

23. PEMASANGAN CAPASITOR VOLTAGE TRANSFORMER (CVT)

Hati-hati pada saat handling

PT. PLN (Persero)PT. PLN (Persero)PUSDIKLATPUSDIKLAT

04/17/23 Triyoso ♣174

Page 175: 3GARDU- INDUK-1

24. PEMASANGAN NEUTRAL GROUNDING RESISTANCE (NGR)

Penyambungan (connecting) antara trafo dan NGR harus benar-benar baik dan kuat (terhubung/ tersambung dengan baik).

PT. PLN (Persero)PT. PLN (Persero)PUSDIKLATPUSDIKLAT

04/17/23 Triyoso ♣175

Page 176: 3GARDU- INDUK-1

25. PEMASANGAN PANEL - PANEL

Hati-hati, pada saat handling, karena komponen pada panel sangat sensitif & presisi

PT. PLN (Persero)PT. PLN (Persero)PUSDIKLATPUSDIKLATPT. PLN (Persero)PT. PLN (Persero)

PUSDIKLATPUSDIKLAT

04/17/23 Triyoso ♣176

Page 177: 3GARDU- INDUK-1

26. PEMASANGAN CUBICLE

Karena sensitifitas komponen pada Cubicle, maka pada saat handling harus dilakukan dengan hati-hati.

PT. PLN (Persero)PT. PLN (Persero)PUSDIKLATPUSDIKLAT

04/17/23 Triyoso ♣177

Page 178: 3GARDU- INDUK-1

27. PENGGELARAN KABEL POWER (POWER CABLE)

Sebelum dipasang/ digelar, harus dicek terlebih dahulu keadaan kabel baik secara phisik maupun karakteristik. Kabel harus

benar-bena dalam keadaan baik. Penggelaran/ penarikan harus dilakukan dengan baik, jangan sampai kabel rusak./ cacat karena

proses penggelaran/penarikan

PT. PLN (Persero)PT. PLN (Persero)PUSDIKLATPUSDIKLAT

04/17/23 Triyoso ♣178

Page 179: 3GARDU- INDUK-1

28. PEMASANGAN BUSBAR & INSULATOR STRING & FITTING

Andongan (sagging) harus diperhitungkan secara cermat.

PT. PLN (Persero)PT. PLN (Persero)PUSDIKLATPUSDIKLAT

04/17/23 Triyoso ♣179

Page 180: 3GARDU- INDUK-1

29. PANEGGELARAN DAN PENARIKAN KABEL KONTROL

Jangan lupa memberi penandaan (kode) pada masing-masing kabel, sehingga tidak terjadi kesalahan pada saat menghubungkan

(connecting).

PT. PLN (Persero)PT. PLN (Persero)PUSDIKLATPUSDIKLAT

04/17/23 Triyoso ♣180

Page 181: 3GARDU- INDUK-1

30. CABLE HEAD POWER KE ARAH TRANSFORMER DAYA

Pemasangan termination dan penyambungan ke terminal trafo harus dilakukan tenaga kerja yang kompeten serta mengikuti

ketentuan danurutan yang ditetapkan

PT. PLN (Persero)PT. PLN (Persero)PUSDIKLATPUSDIKLAT

04/17/23 Triyoso ♣181

Page 182: 3GARDU- INDUK-1

31. PEMASANGAN GROUNDING PERALATAN

Harus dipasang sesuai dengan ketentuan yang ada, sehingga tahanan

pembumian memenuhi persyaratan minimal yang berlaku.

PT. PLN (Persero)PT. PLN (Persero)PUSDIKLATPUSDIKLAT

04/17/23 Triyoso ♣182

Page 183: 3GARDU- INDUK-1

32. KAWAT PENTANAHAN (GROUND WIRE)

Mengingat fungsinya yang sangat penting, sambungan-sambungan ground wire ke komponen lain, harus benar-benar baik dan kuat.

PT. PLN (Persero)PT. PLN (Persero)PUSDIKLATPUSDIKLATPT. PLN (Persero)PT. PLN (Persero)

PUSDIKLATPUSDIKLAT

04/17/23 Triyoso ♣183

Page 184: 3GARDU- INDUK-1

33. WIRING ANTAR PERALATAN

Jangan lupa memberi penandaan pada masing-masing kabel, sehingga

pada saat menyambung/ menghubungkan (connecting) antara peralatan tidak terjadi kesalahan.

PT. PLN (Persero)PT. PLN (Persero)PUSDIKLATPUSDIKLAT

04/17/23 Triyoso ♣184

Page 185: 3GARDU- INDUK-1

34. PEMASANGAN KONDUKTOR KE TERMINAL PERALATAN

Penjumperan harus baik dan kuat

PT. PLN (Persero)PT. PLN (Persero)PUSDIKLATPUSDIKLAT

04/17/23 Triyoso ♣185

Page 186: 3GARDU- INDUK-1

ASPEK PENDUKUNG

PT. PLN (Persero)PT. PLN (Persero)PUSDIKLATPUSDIKLAT

04/17/23 Triyoso ♣186

Page 187: 3GARDU- INDUK-1

1. ASPEK MANAJEMEN

Dalam mengerjakan pembangunan Gardu Induk, pasti melibatkan banyak pihak, antara lain :

Kontraktor Listrik selaku pelaksana pembangunan. Pemberi kerja atau pengguna (PLN). Instansi setempat dimana Gardu Induk tersebut berada. Pabrikan/ Distributor/ Supplier Komponen listrik. Importir yang bertugas memasukkan komponen listrik. Supllier bahan bangunan (semen, pasir, tanah urug, besi beton, dan lain sebagainya). Supllier/ Fabrikator besi untuk serandang. Transportir yang akan mengangkut kebutuhan/ peralatan/ material Gardu Induk. Dan lain sebagainya.

Agar pekerjaan berjalan dengan lancar, tertib, aman dan selesai tepat waktu, maka aspek manajemen menjadi sangat penting untuk ditangani dengan sebaik- baiknya.

Kontraktor listrik harus mampu memngkoordinasikan semua pihak tersebut dengan sebaik-baiknya dan harus mengetahui serta melaksanakan setiap tahapan pekerjaan tepat waktu dan tepat sasaran.

PT. PLN (Persero)PT. PLN (Persero)PUSDIKLATPUSDIKLAT

04/17/23 Triyoso ♣187

Page 188: 3GARDU- INDUK-1

Lanjutan 1.

Jenis dan ruang lingkup aktifitas yang harus dilakukan, antara lain : : Administrasi :

Pengurusan ijin-ijin. Administrasi keuangan (pembuatan jaminan uang muka, jaminan pelaksanaan, jaminan pemeliharaan, dan lain –lain).

Keuangan (pembayaran komponen/ peralatan/ bahan/ material). Administrasi teknik (pembuatan Kurva S, Time Schedule, Format Schedule, Asbuilt Drawing, dan lain-lain). Pelaksanaan phisik pekerjaan sejak dimulainya pekerjaan sampai serah terima pekerjaan. Keamanan dan keselamatan pekerja maupun pekerjaan. Dan lain sebagainya.

Salah satu aspek manajemen yang cukup penting dan harus dipenuhi, adalah pembuatan “Network Planning”, sehingga :

Alur dan proses pekerjaan dapat diketahui dengan mudah. Semua jenis dan ruang lingkup pekerjaan yang ada dapat dilaksanakan sesuai dengan jadual yang telah dibuat. Pengkoordinasian pekerjaan dapat dilaksanakan dengan baik. Pekerjaan dapat diselesaikan tepat waktu dengan hasil yang memuaskan.

PT. PLN (Persero)PT. PLN (Persero)PUSDIKLATPUSDIKLAT

04/17/23 Triyoso ♣188

Page 189: 3GARDU- INDUK-1

2. KRITERIA KONTRAKTOR LISTRIK

Usaha jasa konstruksi terdiri dari 5 (lima) bidang, yaitu ASMET (Arsitektural, Sipil, Mekanikal, Elektrikal dan Tata Lingkungan), bidang elektrikal memiliki kekhasan dan kekhususan dibanding yang lain.

Khusus untuk bidang Elektrikal, selain harus mengacu pada UU 18/ 1999, juga harus mengacu pada UU 15/ 1985 tentang Ketenagalistrikan.

Bidang Elektrikal selain sangat spesifik, juga memiliki resiko tinggi.

Kriteria Kontraktor Listrik yang menjadi pelaksana pekerjaan Gardu Induk, antara lain :

Memiliki Sertifikat Badan Usaha (SBU) yang sesuai dengan klasifikasi dan kualifikasi pekerjaan yang dikerjakan. Harus memiliki pengalaman pekerjaan sejenis dengan pekerjaan yang dikerjakan. Memiliki personil (tenaga kerja) yang berpengalaman dalam melaksanakan pekerjaan Gardu Induk. Memiliki Penanggung Jawab Teknik (PJT) yang bersertifikat Keahlian

Kualifikasi Ahli Utama di bidang Teknik Tenaga Listrik. Memiliki peralatan kerja yang memadai, sesuai dengan pekerjaan yang ditangani.

PT. PLN (Persero)PT. PLN (Persero)PUSDIKLATPUSDIKLAT

04/17/23 Triyoso ♣189

Page 190: 3GARDU- INDUK-1

3. KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA

Aspek yang sangat penting yang harus dipenuhi dalam melaksanakan pekerjaan, adalah aspek kesehatan dan keselamatan kerja.

Apalagi untuk pekerjaan elektrikal yang beresiko tinggi, aspek K3 harus menjadi perhatian utama. Terlebih apabila melaksanakan pekerjaan pada lokasi Gardu Induk Eksisting yang bertegangan, para personil (tenaga kerja) harus mendapatkan pelatihan khusus tentang K3.

Untuk pelaksanaan pekerjaan Gardu Induk Eksisting, masalah K3 harus dipatuhi secara lebih ketat, disamping itu yang harus diperhatikan dan dipenuhi :

Harus ada Supervisor yang khusus menangani dan mengkoordinasikan masalah K3. Setiap dan semua pekerjaan dalam pelaksanaannya harus berkoordinasi dengan Pengawas Pekerjaan (PLN). Di lokasi pekerjaan harus dipasang rambu-rambu tanda bahaya, sehingga pekerja tidak seenaknya berlalu lalang di lokasi tertentu yang membahayakan. Harus disediakan alat keselamatan kerja yang lengkap. Semua pihak harus mematuhi dan menjalankan peraturan K3 dengan baik.

PT. PLN (Persero)PT. PLN (Persero)PUSDIKLATPUSDIKLAT

04/17/23 Triyoso ♣190

Page 191: 3GARDU- INDUK-1

PT. PLN (Persero)PT. PLN (Persero)PUSDIKLATPUSDIKLATPT. PLN (Persero)PT. PLN (Persero)PUSDIKLATPUSDIKLAT

04/17/23 Triyoso ♣191