44
Anemia Pada Ibu Hamil BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Anemia atau kurang darah sering dikaitkan dengan kondisi lemah, letih, dan lesu akibat kurangnya kandungan zat besi di dalam darah. Tak hanya pada orang dewasa, anak-anak bahkan balita pun bisa terkena anemia. Indonesia jumlah penderita anemia yang berasal dari kelompok anak usia sekolah (6–18 tahun) mencapai 65 juta jiwa. Bahkan, jika digabung dengan penderita anemia usia balita,remaja putri,ibu hamil, wanita usia subur, dan lansia, jumlah total mencapai 100 juta jiwa! ”Artinya, secara kasar bisa dikatakan bahwa satu di antara dua penduduk Indonesia menderita anemia.Dalam survei KRT juga terlihat angka kejadian anemia lebih tinggi pada perempuan dibandingkan laki-laki. Jika anemia terjadi pada anak perempuan, dampaknya tidak hanya bagi anak tersebut melainkan juga generasi selanjutnya. Ini mengingat anak perempuan tersebut kelak akan mengandung dan melahirkan. iii

38410160 Anemia Pada Ibu Hamil

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: 38410160 Anemia Pada Ibu Hamil

Anemia Pada Ibu Hamil

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Anemia atau kurang darah sering dikaitkan dengan kondisi lemah,

letih, dan lesu akibat kurangnya kandungan zat besi di dalam darah. Tak

hanya pada orang dewasa, anak-anak bahkan balita pun bisa terkena anemia.

Indonesia jumlah penderita anemia yang berasal dari kelompok anak usia

sekolah (6–18 tahun) mencapai 65 juta jiwa. Bahkan, jika digabung dengan

penderita anemia usia balita,remaja putri,ibu hamil, wanita usia subur, dan

lansia, jumlah total mencapai 100 juta jiwa! ”Artinya, secara kasar bisa

dikatakan bahwa satu di antara dua penduduk Indonesia menderita

anemia.Dalam survei KRT juga terlihat angka kejadian anemia lebih tinggi

pada perempuan dibandingkan laki-laki. Jika anemia terjadi pada anak

perempuan, dampaknya tidak hanya bagi anak tersebut melainkan juga

generasi selanjutnya. Ini mengingat anak perempuan tersebut kelak akan

mengandung dan melahirkan.

Anemia bisa disebabkan kondisi tubuh memerlukan zat besi dalam

jumlah tinggi, seperti saat hamil,menyusui, masa pertumbuhan anak dan

balita, serta masa puber. Atau ketika tubuh banyak kehilangan darah seperti

saat menstruasi dan pada penderita wasir dan cacing tambang. Mereka yang

menjalankan diet miskin zat besi atau pola makan yang kurang baik juga

rentan anemia. Sebab lainnya adalah terjadinya gangguan penyerapan zat

besi dalam tubuh.

iii

Page 2: 38410160 Anemia Pada Ibu Hamil

Sebenarnya, anemia dapat dicegah dengan mudah. Namun karena

masyarakat terlalu menggampangkan, dan menganggap hal itu hanya lemah,

letih, dan lesu saja. Padahal, dampak dari anemia ini sangat fatal bahkan

menyebabkan kematian bagi ibu hamil

B. RUMUSAN MASALAH

Anemia merupakan suatu keadaan dimana terjadi penurunan jumlah

sel darah merah. Menurut WHO, anemia didefinisikan sebagai Hb

(hemoglobin) kurang 13 g/dl untuk laki-laki dan kurang 12 g/dl untuk

wanita. Definisi sangat tergantung pada usia dan jenis kelamin. Definisi

yang paling sering dipakai adalah definisi anemia menurut WHO dan CDC

(Centers for Disease Control and Prevention).

Anemia dapat memperburuk kondisi wanita dalam masa kehamilan,

persalinan, nifas dan masa selanjutnya. Pengaruhnya bisa menyebabkan

abortus (keguguran), kelahiran prematur (lahir sebelum waktu-nya),

persalinan yang lama karena rahim tidak berkontraksi, perdarahan pasca

melahirkan, syok serta infeksi pada saat persalinan atau setelahnya.

Perdarahan antepartum (perdarahan dalam kehamilan) yang disebabkan

karena lokasi implantasi plasenta (ari-ari) yang abnormal atau lepasnya

plasenta dari tempat implantasinya yang dapat disertai gangguan

pembekuan darah (DIC : Disseminated Intravascular Coagulation) dapat

memperberat kondisi anemia saat kehamilan. Dan efeknya akan memberi

pengaruh buruk pada bayi, seperti lahir dengan berat lahir rendah sampai

kematian perinatal.Selain itu, anemia juga dapat menyebabkan gagal

jantung.Gagal jantung baru akan terjadi pada seorang wanita jika Hbnya

berada pada ukuran kurang dari 4 gr/dl. Hal ini menyebabkan angka

kematian ibu masih sangat besar. Diperkirakan dalam 1 jam, 2 ibu

meninggal akibat perdarahan, preeklampsia (penyakit pada wanita hamil

iii

Page 3: 38410160 Anemia Pada Ibu Hamil

dimana terjadi bengkak pada kaki, hipertensi dan adanya protein dalam air

seni), infeksi, abortus dan persalinan yang macet.

C. TUJUAN

1. Ingin mengetahui definisi anemia pada ibu hamil secara jelas.

2. Ingin mengetahui penyebab anemia pada ibu hamil.

3. Ingin mengetahui gejala anemia pada ibu hamil.

4. Ingin mengetahui dampak anemia pada ibu hamil.

5. Ingin mengetahui cara pencegahan anemia pada ibu hamil.

iii

Page 4: 38410160 Anemia Pada Ibu Hamil

BAB II

PEMBAHASAN

A. DEFINISI ANEMIA

Anemia pada wanita tidak hamil didefinisikan sebagai konsentrasi

hemoglobin yang kurang dari 12 g/dl dan kurang dari 10 g/dl selama

kehamilan atau masa nifas. Konsentrasi hemoglobin lebih rendah pada

pertengahan kehamilan, pada awal kehamilan dan kembali menjelang aterm,

kadar hemoglobin pada sebagian besar wanita sehat yang memiliki

cadangan besi adalah 11g/dl atau lebih. Atas alasan tersebut, Centers for

disease control (1990) mendefinisikan anemia sebagai kadar hemoglobin

kurang dari 11 g/dl pada trimester pertama dan ketiga, dan kurang dari 10,5

g/dl pada trimester kedua (Suheimi, 2007).

Anemia defisiensi besi adalah anemia yang disebabkan oleh

kurangnya zat besi dalam tubuh, sehingga kebutuhan zat besi (Fe) untuk

eritropoesis tidak cukup, yang ditandai dengan gambaran sel darah merah

hipokrom-mikrositer, kadar besi serum (Serum Iron = SI) dan jenuh

transferin menurun, kapasitas ikat besi total (Total Iron Binding

Capacity/TIBC) meninggi dan cadangan besi dalam sumsum tulang serta

ditempat yang lain sangat kurang atau tidak ada sama sekali.

Banyak faktor yang dapat menyebabkan timbulnya anemia defisiensi

besi, antara lain, kurangnya asupan zat besi dan protein dari makanan,

adanya gangguan absorbsi diusus, perdarahan akut maupun kronis, dan

meningkatnya kebutuhan zat besi seperti pada wanita hamil, masa

pertumbuhan, dan masa penyembuhan dari penyakit.

iii

Page 5: 38410160 Anemia Pada Ibu Hamil

Pembagian anemia dalam kehamilan

1. Anemia defisiensi besi

Terjadi sekitar 62,3 % pada kehamilan. Merupakan anemia yang

paling sering dijumpaipada kehamilan. Hal ini disebabkan oleh kurang

masuknya unsure besi dan makanan, karena gangguan resorpsi, ganguan

penggunaan atau karena terlampaui banyaknya besi keluar dari badan,

misalnya pada perdarahan. Keperluan besi bertambah dalam kehamilan

terutama pada trimester terakhir. Keperluan zat besi untuk wanita tidak

hamil 12 mg, wanita hamil 17 mg dan wanita menyusui 17 mg.

Tanda dan gejala:

♦ Memiliki rambut yang rapuh dan halus serta kuku tipis,rata, dan mudah

patah

♦ Lidah tampak pucat, licin dan mengkilat, berwarna merah daging,

stomatitis angularis, pecah-pecah disertai kemerahan dan nyeri sudut

mulut

Ciri-ciri anemia defisiensi besi

• mikrositosis

• hipokromasia

•anemia ringan tidak selalu menimbulkan ciri khas bahkan banyak yang

bersifat normositer dan normokrom

• kadar besi serum rendah

• daya ikat besi serum meningkat

• protoporfirin meningkat

• tidak dtemukan hemosiderin dalam sumsum tulang.

iii

Page 6: 38410160 Anemia Pada Ibu Hamil

2. Anemia megaloblastik

Terjadi pada sekitar 29 % pada kehamilan. disebabkan oleh

defisiensi asam folat, jarang sekali karena defisensi vitamin B12. Hal itu

erat hubungannya dengan defisensi makanan.

Gejala-gejalanya:

• Malnutrisi

• Glositis berat(Lidah meradang, nyeri)

• Diare

• Kehilangan nafsu makan

Ciri-ciri anemia megaloblastik

• megaloblast

• promegaloblast dalam darah atau sumsum tulang

• anemia makrositer dan hipokrom dijumpai bila anemianya sudah berat.

Hal itu disebabkan oleh defisiensi asam folat sering berdampingan ndenagn

defisiensi besi dalam kehamilan

3. Anemia hipoplastik

Terjadi pada sekitar 8 % kehamilan. Disebabkan oleh sumsum

tulang kurang mampu membuat sel-sel darah baru. Etiologi anemia

hipoplastik karena kehamilan belum diketahui dengan pasti. Biasanya

anemia hipoplstik karena kehamilan, apabila wanita tsb telah selesai masa

nifas akan sembuh dengan sendirinya. Dalam kehamilan berikutnya

biasanya wanita mengalami anemia hipoplastik lagi.

Ciri-ciri

• pada darah tepi terdapat gambaran normositer dan normokrom, tidak

ditemukan ciri-ciri defisiensi besi, asam folat atau vitamin B12.

• Sumsum tulang bersifat normoblastik dengan hipoplasia eritropoesis yang

nyata

iii

Page 7: 38410160 Anemia Pada Ibu Hamil

4. Anemia hemolitik

Terjadi pada sekitar 0,7 % kehamilan. Disebabkan oleh pengancuran

sel darah merah berlangsung lebih cepat daripada pembuatannya. Wanita

dengan anemia hemolitik sukar menjadi hamil, apabila hamil maka biasanya

anemia menjadi berat. Sebaliknya mungkin pula kehamilan menyebabkan

krisis hemolitik pada wanita yang sebelumnay tidak menderita anemia.

Anemia hemolitk dibagi menjadi 2 golongan besar:

1.disebabkan oleh faktor intrakorpuskuler seperti Kelainan darah, anemia sel

sabit, sferositosis, eliptositosis, dll.

2.disebabkan olehfaktor ekstrakorpuskuler seperti defisiensi G-6 Fosfat

dehidrogenase, leukemia, limfosarkoma, penyakit hati dll.

Gejala proses hemolitik

• anemia

• hemoglobinemia

• hemoglobinuria

• hiperbilirubinuria

• hiperurobilirubinuria

• kadar sterkobilin dalam feses tinggi, dll

Klasifikasi anemia yang lain adalah :

a. Hb 11 gr% : Tidak anemia

b. Hb 9-10 gr% : Anemia ringan

c. Hb 7 – 8 gr%: Anemia sedang

d. Hb < 7 gr% : Anemia berat.

B. PENYEBAB ANEMIA PADA KEHAMILAN

Penyebab umum dari anemia:

1. Perdarahan hebat

2. Akut (mendadak)

3. Kecelakaan

iii

Page 8: 38410160 Anemia Pada Ibu Hamil

4. Pembedahan

5. Persalinan

6. Pecah pembuluh darah

7. Kronik (menahun) 8. Perdarahan hidung 9. Wasir (hemoroid)

10. Ulkus peptikum

11. Kanker atau polip di saluran pencernaan

12.Tumor ginjal atau kandung kemih

13.Perdarahan menstruasi yang sangat banyak

14. Berkurangnya pembentukan sel darah merah

15. Kekurangan zat besi

16. Kekurangan vitamin B12

17. Kekurangan asam folat

18. Kekurangan vitamin C

19. Penyakit kronik

20. Meningkatnya penghancuran sel darah merah

21. Pembesaran limpa

22.Kerusakan mekanik pada sel darah merah

23.Reaksi autoimun terhadap sel darah merah:

Hemoglobinuria

nokturnal paroksismal

Sferositosis herediter

Elliptositosis herediter

24. Kekurangan G6PD

25. Penyakit sel sabit

26. Penyakit hemoglobin C

27. Penyakit hemoglobin S-C

28. Penyakit hemoglobin E

29. Thalasemia (Kelainan darah)

Selain itu anemia juga disebabkan oleh:

1. Kekurangan zat besi

iii

Page 9: 38410160 Anemia Pada Ibu Hamil

2. vitamin B12 atau asam folat

3. Kerusakan pada sumsum tulang atau ginjal

4. Kehilangan darah akibat pendarahan dalam atau siklus haid perempuan

5. Penghancuran sel darah merah (anemia hemolitik)

6. Infeksi HIV

7. Kekurangan zat besi

8. Perdarahan

9. Genetik

10. Kekurangan vitamin B12

11. Kekurangan asam folat

12. Pecahnya dinding sel darah merah

13. Gangguan sumsum tulang

PATOFISIOLOGI ANEMIA PADA KEHAMILAN

Perubahan hematologi sehubungan dengan kehamilan adalah oleh

karena perubahan sirkulasi yang makin meningkat terhadap plasenta dari

pertumbuhan payudara. Volume plasma meningkat 45-65% dimulai pada

trimester ke II kehamilan, dan maksimum terjadi pada bulan ke 9 dan

meningkatnya sekitar 1000 ml, menurun sedikit menjelang aterem serta

kembali normal 3 bulan setelah partus. Stimulasi yang meningkatkan

volume plasma seperti laktogen plasenta, yang menyebabkan peningkatan

sekresi aldesteron.

ETIOLOGI ANEMIA PADA KEHAMILAN

Etiologi anemia defisiensi besi pada kehamilan, yaitu:

a. Hipervolemia, menyebabkan terjadinya pengenceran darah.

b. Pertambahan darah tidak sebanding dengan pertambahan plasma.

c. Kurangnya zat besi dalam makanan.

d. Kebutuhan zat besi meningkat.

e. Gangguan pencernaan dan absorbsi.

C. GEJALA KLINIS

iii

Page 10: 38410160 Anemia Pada Ibu Hamil

Wintrobe mengemukakan bahwa manifestasi klinis dari anemia

defisiensi besi sangat bervariasi, bisa hampir tanpa gejala, bisa juga gejala-

gejala penyakit dasarnya yang menonjol, ataupun bisa ditemukan gejala

anemia bersama-sama dengan gejala penyakit dasarnya. Gejala-gejala dapat

berupa kepala pusing, palpitasi, berkunang- kunang, perubahan jaringan

epitel kuku, gangguan sistem neurumuskular, lesu, lemah, lelah, disphagia

dan pembesaran kelenjar limpa. Pada umumnya sudah disepakati bahwa bila

kadar hemoglobin < 7 gr/dl maka gejala-gejala dan tanda-tanda anemia akan

jelas.

DERAJAT ANEMIA

Nilai ambang batas yang digunakan untuk menentukan status anemia

ibu hamil, didasarkan pada criteria WHO tahun 1972 yang ditetapkan dalam

3 kategori, yaitu normal (≥11 gr/dl), anemia ringan (8-11 g/dl), dan anemia

berat (kurang dari 8 g/dl). Berdasarkan hasil pemeriksaan darah ternyata

rata-rata kadar hemoglobin ibu hamil adalah sebesar 11.28 mg/dl, kadar

hemoglobin terendah 7.63 mg/dl dan tertinggi 14.00 mg/dl.

Kecukupan gizi yang dianjurkan bagi wanita hamil

Zat Gizi Tidak Hamil Hamil

Energi (Kal) 1900 ± 285

Protein (g) 44 ± 12

Vitamin A (RE) 500 ± 200

Vitamin C (mg) 30 ± 10

Asam folat (mcg) 150 ± 50

Niasin (mg) 8,4 ± 1,3

Riboflavin (mg) 1,0 ± 0,2

Tiamin (mg) 0,9 ± 0,2

Vitamin B12 (mcg) 1,0 ± 0,3

Kalsium 600 ± 400

Fosfor 450 ± 200

iii

Page 11: 38410160 Anemia Pada Ibu Hamil

Iodium 150 ± 25

Besi 25 ± 20

Zinc 15 ±5

D. DAMPAK ANEMIA DEFISIENSI ZAT BESI PADA KEHAMILAN

Anemia juga menyebabkan rendahnya kemampuan jasmani karena

sel-sel tubuh tidak cukup mendapat pasokan oksigen. Pada wanita hamil,

anemia meningkatkan frekuensi komplikasi pada kehamilan dan persalinan.

Risiko kematian maternal, angka prematuritas, berat badan bayi lahir

rendah, dan angka kematian perinatal meningkat. Di samping itu,

perdarahan antepartum dan postpartum lebih sering dijumpai pada wanita

yang anemis dan lebih sering berakibat fatal, sebab wanita yang anemis

tidak dapat mentolerir kehilangan darah.

Dampak anemia pada kehamilan bervariasi dari keluhan yang sangat

ringan hingga terjadinya gangguan kelangsungan kehamilan abortus, partus

imatur/prematur), gangguan proses persalinan (inertia, atonia, partus lama,

perdarahan atonis), gangguan pada masa nifas (subinvolusi rahim, daya

tahan terhadap infek¬si dan stress kurang, produksi ASI rendah), dan

gangguan pada janin (abortus, dismaturitas, mikrosomi, BBLR, kematian

perinatal, dan lain-lain).

E. PENCEGAHAN ANEMIA

Anemia dapat dicegah dengan mengonsumsi makanan bergizi

seimbang dengan asupan zat besi yang cukup untuk memenuhi kebutuhan

tubuh. Zat besi dapat diperoleh dengan cara mengonsumsi daging (terutama

daging merah) seperti sapi. Zat besi juga dapat ditemukan pada sayuran

berwarna hijau gelap seperti bayam dan kangkung, buncis, kacang polong,

serta kacang-kacangan. Perlu diperhatikan bahwa zat besi yang terdapat

iii

Page 12: 38410160 Anemia Pada Ibu Hamil

pada daging lebih mudah diserap tubuh daripada zat besi pada sayuran atau

pada makanan olahan seperti sereal yang diperkuat dengan zat besi.

Upaya pencegahan dapat dilakukan dengan pemberian suplemen Fe

dosis rendah 30 mg pada trimester ketiga ibu hamil non anemik (Hb

lebih/=11g/dl), sedangkan untuk ibu hamil dengan anemia defisiensi besi

dapat diberikan suplemen Fe sulfat 325 mg 60-65 mg, 1-2 kali sehari. Untuk

yang disebabkan oleh defisiensi asam folat dapat diberikan asam folat 1

mg/hari atau untuk dosis pencegahan dapat diberikan 0,4 mg/hari. Dan bisa

juga diberi vitamin B12 100-200 mcg/hari

PENCEGAHAN DAN PERAWATAN IBU HAMIL DENGAN ANEMIA

Kondisi anemia adalah suatu kondisi yang mudah dikendalikan dan

diperbaiki bila penyebabnya adalah kekurangan nutrisi atau bahan baku

pembentukan hemoglobin. Bila kondisi anemia yang terjadi pada ibu adalah

akibat perdarahan, penyakit darah atau kelainan tubuh lainnya, maka kondisi

anemia membutuhkan perhatian lebih lanjut dan advis dokter.

Berikut ini ada beberapa tips hal yang dapat ibu lakukan untuk menghindari,

mengurangi dan menghadapi kondisi anemia.

1. Tentukan Apakah ibu mengalami Kondisi Anemia atau tidak

a. Ibu dapat mengetahuinya dengan cara memperhatikan petunjuk penting

dalam dirinya. Bila ibu merasa lebih cepat lelah, letih, lesu, tidak bergairah

dan mudah pusing atau pingsan, maka hal ini dapat menjadi tanda kondisi

anemia. Untuk memastikannya ibu dapat melakukan pemeriksaan sederhana

berikut ini.

b. Berdirilah di depan cermin dan tarik kelopak mata bagian bawah.

Perhatikan tingkat warna kemerahan kelopak mata tersebut. Bila pucat atau

merah muda maka kemungkinan anda mengalami anemia.

c. Bandingkan telapak tangan ibu dengan telapak tangan suami atau orang lain

yang dianggap normal. Bila telapak tangan tampak lebih putih atau lebih

pucat maka mungkin anda sedang dalam kondisi anemia.

iii

Page 13: 38410160 Anemia Pada Ibu Hamil

d. Julurkan dan perhatikan warna lidah anda. Bila tepi lidah anda menjadi

lebih pucat dari warna permukaan dalam pipi maka kondisi anemia mungkin

telah terjadi.

Untuk memastikan kondisi anemia ini, ibu dapat memeriksakan darah untuk

kadar hemoglobin, hematokrit dan jumlah sel darah merah. Bila hemoglobin

kurang dari 10gr% maka sebaiknya ibu segera pergi ke dokter untuk

memeriksakan diri.

2. Perbaikan diet/pola makan

Penyebab anemia terbanyak pada ibu hamil adalah diet yang buruk.

Perbaikan pola makan dan kebiasaan makan yang sehat dan baik selama

kehamilan akan membantu ibu untuk mendapatkan asupan nutrisi yang

cukup sehingga dapat mencegah dan mengurani kondisi anemia.

3. Konsumsilah bahan kaya protein, zat besi dan Asam folat

Bahan kaya protein dapat diperoleh dari hewan maupun tanaman. Daging,

hati, dan telur adalah sumber protein yang baik bagi tubuh. Hati juga banyak

mengandung zat besi, vitamin A dan berbagai mineral lainnya. Kacang-

kacangan, gandum/beras yang masih ada kulit arinya, beras merah, dan

sereal merupakan bahan tanaman yang kaya protein nabati dan kandungan

asam folat atau vitamin B lainnya. Sayuran hijau, bayam, kangkung, jeruk

dan berbagai buah-buahan kaya akan mineral baik zat besi maupun zat lain

yang dibutuhkan tubuh untuk membentuk sel darah merah dan hemoglobin.

4. Batasi penggunaan antasida

Antasida atau obat maag yang berfungsi menetralkan asam lambung ini

umumnya mengandung mineral, atau logam lain yang dapat menganggu

penyerapan zat besi dalam tubuh. Oleh karena itu batasi penggunaannya dan

gunakan sesuai aturan pemakaian.

5. Ikuti saran dokter

Beberapa penyebab kondisi anemia adalah penyakit serius tertentu. Oleh

karena itu jangan meremehkan kondisi anemia yang anda hadapi.

iii

Page 14: 38410160 Anemia Pada Ibu Hamil

Konsultasikan lebih lanjut kondisi yang anda hadapi dan ikutilah nasehat

dokter anda.

Pedoman menu

Berikut ini pedoman untuk menyusun menu bagi ibu hamil:

1.Makan dua kali lebih dari biasanya, bukan hanya dalam jumlah porsi,

namun lebih ditekankan pada mutu zat-zat gizi yang terkandung dalam

makanan yang dikonsumsi.

2.Makanan dapat diberikan 4 - 6 kali waktu makan sesuai dengan kemampuan

ibu. Jangan memaksa untuk menghabiskan makanan yang tersaji jika

merasa mual, pusing, dan ingin muntah.

3.Batasi konsumsi makanan berlemak tinggi dan yang merangsang seperti

cabe, makanan bergas seperti nangka, nanas dan durian, serta yang

beralkohol semacam tape.

4.Usahakan mengkonsumsi makanan dalam komposisi seimbang, dengan

susunan yang meliputi 2 piring nasi @ 250 g, 90 g daging atau ikan, sebutir

telur, 60 g kacang-kacangan, 3 porsi sayur @ 100 g, 2 porsi buah-buahan @

100 g, segelas susu atau yoghurt, atau seiris keju sebagai ganti serta 1 sdm

minyak atau lemak.

5.Berikan minum 1/2 jam sehabis makan. Perbanyak minum air putih, sari

buah seperti air jeruk, air tomat, sari wortel, air rebusan kacang hijau

sebagai pengganti cairan yang keluar, karena ibu hamil lebih banyak

berkeringat dan sering buang air kecil karena kandung kemih yang terdesak

oleh pertumbuhan janin. Penting untuk menghindari minuman berkafein

seperti kopi, coklat, dan soft drink (minuman ringan) pemicu hipertensi.

6.Hindari konsumsi bahan makanan olahan pabrik yang diberi pengawet dan

pewarna yang dimasukkan ke dalam bahan pangan, karena dapat

membahayakan kesehatan dan pertumbuhan janin, yang sering dihubungkan

dengan cacat bawaaan dan kelainan bayi saat lahir. Waspadai tulisan pada

iii

Page 15: 38410160 Anemia Pada Ibu Hamil

kemasan sepertiamaranth, potassium nitrit, sodium nitrit, sodium nitrat,

formalin, boraks, sianida, rodhamin B, dsb.

7. Hindari makanan berkalori tinggi dan banyak mengandung gula serta lemak

namun rendah kandungan zat gizi, makanan siap saji, makanan kecil, coklat,

karena akan mengakibatkan mual dan muntah.

8. Bagi ibu yang hamil muda, konsumsilah makanan dalam bentuk kering,

porsi kecil dan frekuensi sering, misalnya biskuit marie dan jenis-jenis

biskuit yang lain, karena biasanya mereka tidak berselera makan.

9. Hindari konsumsi makanan laut dan daging yang pengolahannya tidak

sempurna karena besar risikonya tercemar kuman dan bakteri yang

membahayakan. Untuk menghindarinya, masaklah makanan sampai matang

benar, dan cuci makanan untuk menjaga kebersihan, terutama buah dan

sayuran sampai bersih sebelum dikonsumsi.

10. Tetap beraktivitas dan bergerak, misalnya dengan jalan santai di pagi hari.

Zat-zat gizi penting

Zat-zat gizi yang perlu mendapat perhatian dalam konsumsi ibu hamil adalah

sebagai berikut:

1.Sumber tenaga, digunakan untuk tumbuh kembang janin dan proses

perubahan biologis yang terjadi dalam tubuh yang meliputi, pembentukan

sel- sel baru, pemberian makanan dari ibu ke bayi melalui plasenta, serta

pembentukan enzim dan hormon penunjang pertumbuhan janin.

Kekurangan energi dalam asupan makanan yang dikonsumsi menyebabkan

tidak tercapainya penambahan berat badan ideal dari ibu hamil yaitu sekitar

11 - 14 kg. Kekurangan itu akan diambil dari persediaan protein yang

dipecah menjadi energi.

2.Protein, diperlukan sebagai pembentuk jaringan baru janin. Kekurangan

asupan protein dapat berpengaruh terhadap pertumbuhan janin, keguguran,

bayi lahir dengan berat badan kurang, serta tidak optimalnya pertumbuhan

jaringan tubuh dan jaringan pembentuk otak.

iii

Page 16: 38410160 Anemia Pada Ibu Hamil

3.Vitamin, dibutuhkan untuk memperlancar proses biologis yang berlangsung

dalam tubuh ibu dan janin. Misalnya, vitamin A diperlukan untuk

pertumbuhan, vitamin B1 dan B2 sebagai penghasil energi, vitamin B6

sebagai pengatur pemakaian protein tubuh, vitamin B12 membantu

kelancaran pembentukan sel-sel darah merah. Vitamin C membantu

penyerapan zat besi guna mencegah anemia, dan vitamin D untuk

membantu penyerapan kalsium.

4.Mineral, antara lain :

1. Kalsium, digunakan untuk menunjang pembentukan tulang dan gigi serta

persendian janin. Jika ibu hamil kekurangan kalsium, maka kebutuhan

kalsium akan diambilkan dari cadangan kalsium pada tulang ibu. Ini akan

mengakibatkan tulang keropos atau osteoporosis. Untuk itu, si ibu perlu

mengkonsumsi susu, telur, keju, kacang-kacangan, atau tablet kalsium yang

dapat diperoleh saat periksa ke Puskesmas atau

klinik.

2. Zat besi, erat berkaitan dengan anemia atau kekurangan sel darah merah

sebagai adaptasi adanya perubahan fisiologis selama kehamilan, yang

disebabkan oleh :

o Meningkatnya kebutuhan zat besi untuk pertumbuhan janin.

o Kurangnya asupan zat besi pada makanan yang dikonsumsi sehari-hari.

o Adanya kecenderungan rendahnya cadangan zat besi pada wanita,

sehingga tidak mampu menyuplai kebutuhan zat besi dan mengembalikan

persediaan darah yang hilang akibat persalinan sebelumnya.

Wanita hamil cenderung terkena anemia pada tiga bulan terakhir

kehamilannya karena pada masa ini, janin menimbun cadangan zat besi

untuk dirinya sendiri sebagai persediaan bulan pertama sesudah lahir.

Penanganannya, pertama, menggunakan terapi obat dengan memberikan

tablet zat besi (ferosulfat) 30 - 60 mg per hari, tergantung pada berat

ringannya anemia. Kedua, terapi diet dengan meningkatkan konsumsi bahan

makanan tinggi besi seperti susu, daging, dan sayuran hijau.

iii

Page 17: 38410160 Anemia Pada Ibu Hamil

F. PENGOBATAN ANEMIA

Pengobatan anemia biasanya dengan pemberian tambahan zat besi.

Sebagian besar tablet zat besi mengandung ferosulfat, besi glukonat atau

suatu polisakarida. Tablet besi akan diserap dengan maksimal jika diminum

30 menit sebelum makan. Biasanya cukup diberikan 1 tablet/hari, kadang

diperlukan 2 tablet. Kemampuan usus untuk menyerap zat besi adalah

terbatas, karena itu pemberian zat besi dalam dosis yang lebih besar adalah

sia-sia dan kemungkinan akan menyebabkan gangguan pencernaan dan

sembelit. Zat besi hampir selalu menyebabkan tinja menjadi berwarna

hitam, dan ini adalah efek samping yang normal dan tidak berbahaya.

Manajemen Kebidanan menurut Varney, 1997

1. Pengertian

Prosese pemecahan masalah

Digunakan sebagai metode untuk mengorganisasikan pikiran dan

tindakan berdasarkan teori ilmiah.

Penemuan – penemuan keterampilan dalam rangkaian atau tahapan

yang logis.

Yang berfokus pada klien.

2. Langkah – langkah

I. Mengumpulkan semua data yang dibutuhkan

untuk memulai keadaan klien secara keseluruhan.

II. Menginterpretasikan data untuk mengidentifikasi

diagnosa atau masalah.

iii

Page 18: 38410160 Anemia Pada Ibu Hamil

III. Mengidentifikasi diagnosa atau masalah potensial

dan mengantisipasi penanganannya.

IV. Menetapkan kebutuhan terhadap tindakan segera,

konsultasi, kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain serta rujukan

berdasakan kondisi klien.

V. Menyusun rencana asuhan secara menyeluruh

dengan tepat dan rasional berdasarkan keputusan yang dibuat

pada langkah- langkah sebelumnya.

VI. Pelaksanaan langsung asuhan secara efesien dan

aman.

VII. Mengevaluasi keefektifan asuhan yang dilakukan,

mengulang kembali manajemen proses untuk aspek-aspek

asuhan yang tidak efektif.

Langkah I : Tahap Pengumpulan Data Dasar

Pada langkah pertama ini berisi semua informasi yang akurat dan

lengkap dari semua sumber yang berkaitan dengan kondisi klien.

Yang terdiri dari data subjektif data objektif. Data subjektif adalah

yang menggambarkan pendokumentasian hasil pengumpulan data

klien melalui anamnesa. Yang termasuk data subjektif antara lain

biodata, riwayat menstruasi, riwayat kesehatan, riwayat kehamilan,

persalinan dan nifas, biopsikologi spiritual, pengetahuan klien.

Data objektif adalah yang menggambarkan pendokunentasian hasil

pemeriksaan fisik klien, hasil laboratorium da test diagnostic lain

yang dirumuskan dalam data fokus. Data objektif terdiri dari

pemeriksaan fisik yang sesui dengan kebutuhan dan pemeriksaan

iii

Page 19: 38410160 Anemia Pada Ibu Hamil

tanda-tanda vital, pemeriksaan khusus (inspeksi, palpasi,

auskultasi, perkusi), Pemeriksaan penunjang (laboratorium,

cacatan baru dan sebelumnya).

Langkah II : Interpretasi Data Dasar

Pada langkah ini dilakukan identifikasi terhadap diagnosa atau

masalah berdasarkan interpretasi ang benar atas data-data yang

telah dikumpulkan.

Langkah III : Mengidentifikasi Diagnosa atau masalah

potensial dan mengantisipasi penanganannya

Pada langkah ini kita mengidentifikasi masalah potensial atau

diagnosa potensial berdasarkan diagnosa atau masalah yang sudah

diidentifikasi. Langkah ini membutuhkan antisipasi, bila

memungkinkan dilakukan pencegahan. Bidan diharapkan dapat

waspada dan bersiap-siap diagnosa atau masalah potensial ini

benar-benar terjadi.

Langkah IV : Menetapkan kebutuhan

terhadap tindakan segera, untuk melakukan konsultasi,

kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain berdasarkan kondisi

klien

Mengidentifikasi perlunya tindakan segera oleh bidan atau dokter

dan untuk dikonsultasikan atau ditangani bersama dengan anggota

tim kesehatan yang lain sesuai dengan kondisi klien.

iii

Page 20: 38410160 Anemia Pada Ibu Hamil

Langkah V : Menyusun rencana

asuhan yang menyeluruh

Pada langkah ini direncanakan usaha yang ditentukan oleh

langkah-langkah sebelumnya. Langkah ini merupakan kelanjutan

manajemen terhadap masalah atau diagnosa yang telah

diidentifikasi atau diantisipasi.

Langkah VI : pelasanaan langsung

asuhan dengan efesien dan aman

Pada langkah ini rencana asuhan menyeluruh seperti yang

diuraikan pada langkah kelima dilaksanakan secara efesien dan

aman. Perencanaan ini bias dilakukan seluruhnya oleh bidan atau

sebagian lagi oleh klien atau anggota tim kesehatan lainnya. Walau

bidan tidak melakukan sendiri ia tetap memikul tanggung jawab

untuk mengarahkan pelaksanaannya.

Langkah VII : Evaluasi

Pada langkah ini dilakukan evaluasi keefektifan dari asuhan

yang sudah diberikan meliputi pemenuhan kebutuhan akan

bantuan apakh benar-benar akan terpenuhi sesuai dengan

kebutuhan sebagaimana telah diidentifikasi di dalam diagnosa dan

masalah. Recana tersebut dianggap efektif jika memang benar

dalam pelaksanaannya.

iii

Page 21: 38410160 Anemia Pada Ibu Hamil

BAB III

TINJAUAN KASUS

Untuk memberikan gambaran yang nyata tentang manajemen kebidanan

pada ibu hamil dengan Anemia, pada tanggal 09-07-2010 dipuskesmas Sakti

Teungoh Lhokseumawe Tahun 2010

Manajemen Kebidanan pada ibu hamil

I. Pengumpulan Data

a. Identitas / Biodata

Nama : Ny. E Nama Suami : Tn.S

Umur : 34 tahun Umur : 34 tahun

Suku/Bangsa : Aceh/ Indonesia Suku/Bangsa : Aceh/indonesia

Agama : Islam Agama : Islam

Pendidikan : SMEA Pendidikan : Sma

Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Tani

Alamat rumah : Tumpok Teungoh Alamat rumah :Tumpok Teungoh

Telp : - Telp : -

Nama Kantor : - Alamat kantor: -

Telp : - Telp : -

b. Anamnesa

iii

Page 22: 38410160 Anemia Pada Ibu Hamil

Pada tanggal 09-07-2010 pukul 10.45.wib

1. alasan kunjungan ini : memeriksa kehamilan

2. Keluhan utama : Anemia ringan

3. Riwayat menstruasi :

- Menarche : 12 tahun

- Siklus : 25 hari

- Banyaknya : 3 x ganti duck

- Dismenorhoe : tidak ada

- Teratur/tidaknya : teratur

- Lamanya : 3-4 hari

- Konsitensi darah : kental

4. Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu

G : III P: II A: O

Pernahnya keguguran : tidak umur kehamilan : 16 minggu

Pernah dikuret : tidak

Keguguran terakhir : tidak ada

Jarak antara kehamilan : 6 tahun

Pernah imunisasi TT : pernah

Kompilasi pada waktu hamil : tidak ada

Persalinan yang lalu dibantu oleh : Bidan

Tempat persalinan : dirumah

Jenis persalinan : partus normal

Komplikasi persalinan pada waktu yang lalu : tidak ada

5. Riwayat kehamilan ini

-HPHT : 12-03-2010

-TTP : 19-12-2010

-keluhan-keluhan pada : trimester I : mual+muntah

trimester II : -

trimester III : -

-Imunisasi TT : tidak

iii

Page 23: 38410160 Anemia Pada Ibu Hamil

-kontrasepsi yang digunakan : pil KB

-pergerakan anak pertama kali : tidak ada

-Bila pergerakan anak sudah terasa,

pergerakan anak 24 jam terakhir : belum terasa

-Bila lebih dari 20 x dalam 24 jam,

dengan frekuensi : tidak ada

-keluhan yang dirasakan (bila ada jelaskan)

Rasa lelah : tidak ada

Mual dan muntah : ada

Nyeri perut : ada

Panas menggigil : tidak ada

Sakit kepala berat : ada

Penglihatan kabur : ada

Rasa nyeri waktu buang BAK : ada

Rasa gatal pada vulva vagina

dan sekitarnya : tidak ada

Pengeluaran cairan pervagina : ada

Nyeri kemerahan, tegang

Pada tungkai : tidak ada

Oedema : tidak ada

-Diet makan

Makan sehari-hari : teratur

Perunahan makan yang dialami (termasuk naidum, nafsu makan dan lain-lain

- pola eminisasi : teratur

- aktivitas sehari-hari : dirumah

- seksualitas : berkurang

iii

Page 24: 38410160 Anemia Pada Ibu Hamil

- pekerjaan : memasak/menyapu

-imunisasi TT : tidak ada

- kontrasepsi yang digunakan : pil

6. Riwayat peyakit sistemik yang pernah diderita

- Jantung : tidak ada

- Ginjal : tidak ada

- Asma/TBC paru-paru : tidak ada

- Hepatitis : tidak ada

- Epilepsit : tidak ada

- HIV/AIDS : tidak ada

- Lain-lain : tidak ada

7. Riwayat penyakit keluarga :

- Jantung : tidak ada

- Hipertensi : tidak ada

- D.M : tidak ada

- Asma : tidak ada

- Dll : tidak ada

8. Riwayat sosial

- Perkawinan

- Status perkawinan : sah : kawin 1 kali

- Kawin I : umur : 25 tahun, dengan suami umur

30 tahun lamanya : tahun

Anak : 2 orang Kawin II : tidak ada

- Kehamilan ini Direncanakan tidak direncanakan

Diterima tidak diterima

- Rencana pengasuh anak Sendiri baby sister

Orang tua Dll

-Perasaan kehamilan ini : Sangat bahagia

c. PEMERIKSAAN FISIK (Data objektif)

iii

Page 25: 38410160 Anemia Pada Ibu Hamil

1. Keadaan umum : baik

2. Status emosional : stabil

3. Tanda vital :

TD : 110 mm Hg

Pols : 80 x /menit

Temp : 35°C

RR : 28 x /menit

BB : 53 kg

TB : 156 cm

BB sebelum hamil : 45 kg

LILA : 28 cm

4. Muka

Dedema : tidak ada

Conjungata : Merah

Selera mata : hikterik

5. Leher

Struma : tidak ada

Vena jugularis : tidak ada

6. Dada : Simestris Ada Tidak ada

Mammae : Membesar

Benjolan : tidak ada

Striae : tidak ada

Areola : menghitam

Papilla : menonjol

7. Pinggang

Nyeri : ada

8. Ekstremitas

Oedema tangan dan jari : tidak ada

Oedema pada kaki : tidak ada

Betis merah/lembek/keras : tidak ada

iii

Page 26: 38410160 Anemia Pada Ibu Hamil

Varicess tungkai : tidak ada

Refleks patella kanan : ada

Reflex patella kiri : ada

Bekas luka : tidak ada

Pembesaran perut : ada

Bentuk perut : bulat

Oedema : tidak ada

Pemeriksaan kebidanan

Palpasi uterus : Leopold I : 16 cm

Leopold II : -

Leopold III : -

Leopold IV : -

TBBJ : tidak ada

Kontraksi : tidak ada

Frekuensi : tidak ada

Kekuatan : tidak ada

9. Genetalia

Insfeksi :

Vulva dan vagina : Varices

Luka : tidak ada

Kemerahan : tidak ada

Nyeri : ada

d. UJI DIAGNOSA

Pemeriksaan laborotarium

Pemeriksaan darah

1. Haemoglobin : gr % Gol darah : -

2. Pemeriksaan urine :

Protein : negatif

Albumen : negative

iii

Page 27: 38410160 Anemia Pada Ibu Hamil

II. Interpretasi Data

Diagnosa : G:III P: II A: O usia kehamilan 16 minggu

Ibu dengan Anemia ringan

Data dasar : ibu mengatakan ini kehamilan yang ketiga

Haid terakhir : 12-03-2010

Conjungtiva : Pucat

Masalah : Ibu dengan kebas-kebas

Kebutuhan : Ibu harus banyak mengkonsumsi makanan yang

mengandung zat besi serta mengkonsumsi zat tablet

Fe

III. Antisipasi diagnose dan masalah social

Mencegah supaya tidak terjadi Abortus

IV. Tindakan segera atau kolaborasi

Tidak perlu

V. Rencana manajemen

Anjurkan ibu untuk istirahat yang cukup

Anjurkan ibu untuk mengkonsumsi makanan yang bergizi serta

mengkonsumsi tablet penambah darah

Anjurkan ibu untuk banyak minum air putih

Berikan vitamin B1, B6 dan S F

Berikan ibu pankes sesuai kebutuhan

VI. Implementasi / pelaksanaan

Menganjurkan ibu untuk istirahat yang cukup

Menganjurkan ibu untuk mengonsumsi makanan yang bergizi dan

tablet Fe

Memberikan terapi psikologi pada ibu

Berikan vitamin B1, B6 dan S F

Berikan Ibu pankes sesuai kebutuhan

Tabulin

VII. Evaluasi

iii

Page 28: 38410160 Anemia Pada Ibu Hamil

S:

Ibu mengatakan ini kehamilan yang ketiga

O :

KU ibu : Baik

TD : 110/70 mm Hg

Pols : 80 x / menit

RR : 28 x/menit

Temp : 35°C

BB : 55 kg

Scelera : normal

Conjungtiva : normal

Hb : 10gr %

A:

Ibu G : III P: II A: O dengan anemia ringan

P:

Mengajarkan ibu untuk mengatasi keluhan yang menimbulkan

ketidaknyamanan tersebut

Kunjungan ulang 1 minggu kemudian bila ada keluhan

Pendidikan dan konseling lanjutan

Pola makanan yang seimbang

Istirahat yang cukup

Tabulin

iii

Page 29: 38410160 Anemia Pada Ibu Hamil

BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

1. Kejadian anemia pada ibu hamil harus selalu diwaspadai mengingat

anemia dapat meningkatkan risiko kematian ibu, angka prematuritas,

BBLR dan angka kematian bayi.

2. Untuk mengenali kejadian anemia pada kehamilan, seorang ibu harus

mengetahui gejala anemia pada ibu hamil, yaitu cepat lelah, sering

pusing, mata berkunang-kunang,malaise, lidah luka, nafsu makan turun

(anoreksia), konsentrasi hilang, napas pendek (pada anemia parah) dan

keluhan mual muntah lebih hebat pada kehamilan muda.

B. Saran

1.Bagi Akademik STIKes U’budiyah lhokseumawe diharapkan untuk lebih

sering mengunjungi mahasiswi di lapangan agar semua kesulitan dapat

segera teratasi.

2.Bagi PKM Majalengka agar meningkatkan dalam menangani dan

memberikan asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan anemia serta tidak

memandang status sosial dalampelayanan kesehatan.

3.Bagi Ny. E dan KeluargaAgar dapat melaksanakan anjuran dan konseling

yang telah diberikan demi keselamatan janin dan Ny. E agar tidak terjadi

komplikasi dan persalinan berjalan dengan normal.

4.Bagi seluruh mahasiswi Prodi D III Kebidanan diharapkan dapat melakukan

asuhankebidanan pada ibu hamil dengan anemia

iii

Page 30: 38410160 Anemia Pada Ibu Hamil

DAFTAR PUSTAKA

Adelaar, BS, 2005, Trauma kehamilan dan pengaruhnya pada janin,infoibu.com

Farerr,H,1999, Perawatan Maternitas edisi 2, bukukedokteran, EGC,Jakarta

Gunarsa,D.S,1995, Psikologi keperawatan, PT.Gunung Muvia, Jakarta

Al-Atiq,2007,hamil tanpa masalah, Baityannati,wordpress.com

Ibrahim S, Christina,Perawatan kebidanan,Bharatara,Jakarta

Pearce John,1990, Kekhawatiran dan ketakutan, bina rupa aksara, Jakarta

iii