5
KODE ETIK KEDOKTERAN INDONESIA ( KODEKI ) (S.K. P.B. IDI No:221/PB/A.4/04/2002) Kewajiban Umum: Pasal 1: Setiap dokter harus menjunjung tinggi, menghayati dan mengamalkan sumpah dokter. Penjelasan : Lafal Sumpah Dokter: (Demi Allah saya bersumpah ): 1. Saya akan mmbaktikan hidup saya guna kepentingan kemanusiaa . 2. Saya akan menjalankan tugas saya dengan cara yang terhomat dan bersusila , sesuai dengan martabat pekerjaan saya sebagai dokter. 3. Saya akan memelihara dengan sekuat tenaga martabat dan tradisi luhur pro- fes si Kedokteran. 4. Saya akan merahasiakan segala sesuatu yang saya ketahui karena keprofesian saya. 5. Saya tidak akan mempergunakan pengetahuan dokter saya untuk sesuatu yang bertentangan dengan perikemanusiaan, sekalipun diancam. 6. Saya akan menghormati setiap hidup insani mulai dari saat pembuahan. 7. Saya akan selalu mengutamakan kesehatan pasen,dengan memperhatikan ke- pentingan masyarakat. 8. Saya akan berikhtiar dengan sungguh-sungguh supaya saya tidak terpengaruh oleh pertimbangan keagamaan, kebangsaan, kesukuan, gender, politik, kedu- dukan sosial dan jenis penyakit dalam menunaikan kewajiban terhadap pasen. 9. Saya akan memberi kepada guru-guru saya penghormatan dan pernyataan teri- makasih yang selayaknya. 10. Saya akan perlakukan teman sejawat saya seperti saudara kandung. 11. Saya aman mentaati dan mengamalkan Kode Etik Kedokteran Indonesia. 12. Saya ikrarkan sumpah saya ini dengan sungguh-sungguh dan dengan memper- taruhkan kehormatan diri saya. Pasal 2: Setiap dokter harus senantiasa berupaya melaksanakan profesinya sesuai dengan standar profesi yang tertinggi . Penjelasan: Yang dimaksud dengan ukuran tertinggi dalam melakukan profesi kedokteran mutakhir yaitu yang sesuai dengan perkembangan IPTEK Kedokteran, etika umum, etika kedokteran, hukum dan agama, sesuai tingkat/ jenjang pelayanan kesehatan dan situasi setempat. Pasal 3: MUKTAMAR IDI KE-27

33.Kodeki Kode Etik Idi

Embed Size (px)

DESCRIPTION

kode etik

Citation preview

  • KODE ETIK KEDOKTERAN INDONESIA( KODEKI )

    (S.K. P.B. IDI No:221/PB/A.4/04/2002)

    Kewajiban Umum:

    Pasal 1:Setiap dokter harus menjunjung tinggi, menghayati dan mengamalkansumpah dokter.

    Penjelasan :Lafal Sumpah Dokter:(Demi Allah saya bersumpah ):1. Saya akan mmbaktikan hidup saya guna kepentingan kemanusiaa .2. Saya akan menjalankan tugas saya dengan cara yang terhomat dan bersusila ,

    sesuai dengan martabat pekerjaan saya sebagai dokter.3. Saya akan memelihara dengan sekuat tenaga martabat dan tradisi luhur pro-

    fes si Kedokteran.4. Saya akan merahasiakan segala sesuatu yang saya ketahui karena keprofesian

    saya.5. Saya tidak akan mempergunakan pengetahuan dokter saya untuk sesuatu yang

    bertentangan dengan perikemanusiaan, sekalipun diancam.6. Saya akan menghormati setiap hidup insani mulai dari saat pembuahan.7. Saya akan selalu mengutamakan kesehatan pasen,dengan memperhatikan ke-

    pentingan masyarakat.8. Saya akan berikhtiar dengan sungguh-sungguh supaya saya tidak terpengaruh

    oleh pertimbangan keagamaan, kebangsaan, kesukuan, gender, politik, kedu-dukan sosial dan jenis penyakit dalam menunaikan kewajiban terhadap pasen.

    9. Saya akan memberi kepada guru-guru saya penghormatan dan pernyataan teri-makasih yang selayaknya.

    10. Saya akan perlakukan teman sejawat saya seperti saudara kandung.11. Saya aman mentaati dan mengamalkan Kode Etik Kedokteran Indonesia.12. Saya ikrarkan sumpah saya ini dengan sungguh-sungguh dan dengan memper-

    taruhkan kehormatan diri saya.

    Pasal 2:Setiap dokter harus senantiasa berupaya melaksanakan profesinya sesuaidengan standar profesi yang tertinggi .

    Penjelasan:Yang dimaksud dengan ukuran tertinggi dalam melakukan profesi kedokteranmutakhir yaitu yang sesuai dengan perkembangan IPTEK Kedokteran, etikaumum, etika kedokteran, hukum dan agama, sesuai tingkat/ jenjang pelayanankesehatan dan situasi setempat.

    Pasal 3:

    MUK

    TAM

    AR ID

    I KE-2

    7

  • Dalam melakukan pekerjaan kedokterannya, seorang dokter tidak bolehdipengaruhi oleh sesuatu yang mengakibatkan hilangnya kebebasan dankemandirian profesi.

    Penjelasan:Perbuatan berikut dipandang bertentangan dengan etik:1. secara sendiri atau bersama-sama menerapkan pengetahuan dan keterampilan

    kedokteran dalam segala bentuk,2. menerima imbalan selain dari pada yang layak dengan jasanya, kecuali

    dengan keikhlasan, sepengetahuan dan atau kehendak pasen.3. membuat ikatan atau menerima imbalan dari perusahaan farmasi / obat, peru-

    sahaan alat kesehatan/kedokteran atau badan lain yang dapat mempengaruhidokter,

    4. melibatkan diri secara langsung atau tidak langsung untuk mempromosikanobat, alat atau bahan lain guna kepemtingan dan keuntungan pribadi dokter.

    Pasal 4:Setiap dokter harus menghindarkan diri dari perbuatan yang bersifat me-muji diri.

    PenjelasanSeorang dokter harus sadar bahwa pengetahuan dan keterampilan professi yangdimilikinya adalah karena karunia dan kemurahan Tuhan Yang Maha Esa sema-ta.Dengan demikian imbalan jasa yang diminta harus dalam batas-batas yang wa-jar.Hal-hal berikut merupakan contoh yang dipandang bertentangan dengan Etik :a. Menggunakan gelar yang tidak menjadi haknya.b. Mengiklankan kemampuan, atau kelebihan-kelebihan yang dimilikinya baik li-

    san maupun tulisan.

    Pasal 5:Tiap perbuatan atau nasehat yang mungkin melemahkan daya tahan psikismaupun fisik hanya diberikan untuk kepentingan dan kebaikan pasen,setelah memperoleh persetujuan pasen.

    Penjelasan:Sebagai contoh, tindakan pembedahan pada waktu operasi adalah tindakan demikepentingan pasen.

    Pasal 6 :Setiap dokter harus senantiasa berhati-hati dalam mengumumkan dan me-nerapkan setiap penemuan teknik atau pengobatan baru yang belum diujikebenarannya dan hal-hal yang dapat menimbulkan keresahan masyarakat.

    Penjelasan:Yang dimaksud dengan mengumumkan ialah menyebarluaskan baik secara lisan,tulisan maupun melalui cara lainnya kepada orang lain atau masyarakat.

    MUK

    TAM

    AR ID

    I KE-2

    7

  • Pasal 7:Seorang dokter hanya memberi surat keterangan dan pendapat yang telahdiperiksa sendiri kebenarannya.

    Penjelasan:Cukup jelas.

    Pasal 7a.:Seorang dokter harus, dalam setiap praktik medisnya, memberikan pelayan-an medis yang kompeten dengan kebebasan teknis dan moral sepenuhnya,disertai rasa kasih sayang (compassion) dan penghormatan atas martabatmanusia.

    Penjelasan:Cukup jelas.

    Pasal 7b.:Seorang dokter harus bersikap jujur dalam berhubungan dengan pasen dansejawatnya, dan berupaya untuk mengingatkan sejawatnya yang dia ketahuimemiliki kekurangan dalam karakter dan kompetensi, atau yang melakukanpenipuan atau penggelapan, dalam menangani pasen.

    Penjelasan:Cukup jelas.

    Pasal 7c:Seorang dokter harus menghormati hak-hak pasen, hak-hak sejawatnya danhak tenaga kesehatan lainnya, dan harus menjaga kepercayaan pasen.

    Penjelasan:Cukup jelas.

    Pasal 7d.:Setiap dokter harus senantiasa mengingat akan kewajiban melindungi hidupmakhluk insani.

    Penjelasan:Cukup jelas.

    Pasal 8:Dalam melakukan pekerjaannya, seorang dokter harus mengutamakankepentingan masyarakat dan memperhatikan semua aspek pelayanan kese-hatan yang menyeluruh (promotif, prenentif, kuratif dan rehabilitatif) sertaberusaha menjadi pendidik dan pengabdi masyarakat yang sebenarnya.

    Penjelasan:Cukup jel;as.

    Pasal 9:Setiap dokter dalam bekerja sama dengan para pejabat di bidang kesehatandan bidang lainnya serta masyarakat, harus saling menghormati.

    Penjelasan:

    MUK

    TAM

    AR ID

    I KE-2

    7

  • Cukup jelas.

    Kewajiban dokter terhadap pasen:

    Pasal 10:Setiap dokter wajib bersikap tulus ikhlas dan mempergunakan semua ilmudan keterampilannya untuk kepentingan pasen. Dalam hal ini ia tidak mam-pu melakukan suatu pemeriksaan atau pengobatan, maka atas persetujuanpasen, ia wajib merujuk pasen kepada dokter yang mempunyai keahliandalam penyakit tersebut.

    Penjelasan:Dokter yang mempunyai keahlian dalam penyakit tersebut adalah dokter yangmempunyai kompetensi keahlian di bidang tertentu menurut dokter yang waktuitu sedang menangani pasen.

    Pasal 11 :Setiap dokter harus memberikan kesempatan kepada pasen agar senantiasadapat berhubungan dengan keluarga dan penasehatnya dalam beribadatdan atau dalam masalah lainnya.

    Penjelasan:Cukup jelas.

    Pasal 12:Setiap dokter wajib merahasiakan segala sesuatu yang diketahuinya tentangseorang pasen, bahkan juga setelah pasen itu meninggal dunia.

    Penjelasan:Kewajiban ini sering disebut sebagai kewajiban memegang teguh rahasia jabatanyang mempunyai aspek hokum dan tidak bersifat mutlak.

    Pasal 13:Setiap dokter wajib melakukan pertolongan darurat sebagai suatu tugas pe-rikemanusiaan, kecuali bila ia yakin ada orang lain yang bersedia dan lebihmampu memberikan.

    Penjelasan :Kewajiban ini dapat tidak dilaksanakan apabila dokter tersebut terancam jiwa-nya.

    Kewajiban dokter terhadap teman sejawat:

    Pasal 14:Setiap dokter memperlakukan teman sejawatnya sebagaimana ia sendiriingin diperlakukan.

    Penjelasan:Cukup jelas.

    Pasal 15:

    MUK

    TAM

    AR ID

    I KE-2

    7

  • Setiap dokter tidak boleh mengambil alih pasen dari teman sejawat,kecualidengan persetujuan atau berdasarkan prosedur yang etis.

    Penjelasan:Secara etik seharusnya bila seorang dokter didatangi seorang pasen yang diketa-huinya telah ditangani oleh dokter lain, maka ia segera memberitahu dokter yangtelah terlebih dahulumelayani pasen tersebut.Hubungan dokter-pasen terputus bila pasen memutuskan hubungan tersebut.Dalam hal ini dokter yang bersangkutan sejogyanya tetap memperhatikan kese-hatan pasen yang bersangkutan sampai dengan pasen telah ditangani dokter lain.

    Pasal 16:Setiap dokter harus memelihara kesehatannya, supaya dapat bekerja denganbaik.

    Penjelasan:Cukup jelas.

    Pasal 17 :Setiap dokter harus senantiasa mengikuti perkembangan ilmu pengetahuandan teknologi kedokteran / kesehatan.

    Penjelasan:Cukup jelas.

    KETUA KOMITE MEDIKRS PRIKASIH

    (Dr.Taufik Zein Sp.OG)

    MUK

    TAM

    AR ID

    I KE-2

    7