Upload
ekok-ec
View
214
Download
33
Embed Size (px)
Citation preview
PEMERINTAH KABUPATEN BULELENG
DINAS PENDIDIKAN
SMP NEGERI 1 SINGARAJA
Jl. Gajah Mada No. 109 Telp. (0362) 22441 Fax. (0362) 25970
Website: http://www.smpn1singaraja.sch.id E-mail: [email protected]
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN 2
Nama Sekolah : SMP Negeri 1 SingarajaKelas/ Semester : IX / 1Mata Pelajaran : IPA Terpadu-FisikaTopik : Listrik StatisWaktu Pelaksanaan : 3 x 40 menit (1 kali pertemuan)
A. Standar Kompetensi
3. Memahami konsep kelistrikan dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.
B. Kompetensi Dasar
3.1 Mendeskripsikan muatan listrik untuk memahami gejala-gejala listrik statis serta
kaitannya dalam kehidupan sehari-hari.
C. Indikator Pencapaian Kompetensi
1. Mendeskripsikan konsep hukum coulomb dan konsep medan listrik sebagai besaran
fisika yang memiliki nilai di setiap titik dalam ruang, dimana sebuah muatan listrik
yang berada dalam pengaruh medan akan mengalami gaya listrik.
2. Menjelaskan konsep gaya listrik sebagai interaksi antara medan listrik dan muatan
listrik.
3. Menyebutkan bahwa satuan muatan listrik adalah coulombs
D. Tujuan Pembelajaran
1. Melalui diskusi informasi, mendeskripsikan konsep hukum coulomb dan konsep
medan listrik sebagai besaran fisika yang memiliki nilai di setiap titik dalam ruang,
dimana sebuah muatan listrik yang berada dalam pengaruh medan akan mengalami
gaya listrik (Pendidikan karakter yang dimunculkan berpikir logis, kritis,
kreatif, inovatif, ingin tahu, cermat dan teliti).
2. Melalui diskusi informasi, menjelaskan konsep gaya listrik sebagai interaksi antara
medan listrik dan muatan listrik (Pendidikan karakter yang dimunculkan
berpikir logis, kritis, kreatif, inovatif, ingin tahu, cermat dan teliti).
3. Melalui diskusi informasi, siswa dapat melukiskan garis – garis gaya listrik
(Pendidikan karakter yang dimunculkan berpikir logis, kritis, kreatif, inovatif,
ingin tahu, cermat dan teliti).
4. Melalui diskusi informasi, siswa dapat menyebutkan bahwa satuan muatan listrik
adalah coulombs (Pendidikan karakter yang dimunculkan berpikir logis, kritis,
kreatif, inovatif, ingin tahu, cermat dan teliti).
E. Materi Ajar
LISTRIK STATIS
A. Hukum Coulomb
Hukum Coloumb adalah aturan yang mengemukakan tentang hubungan antara
gaya listrik dan besar masingmasing muatan listrik. Nama Coloumb diambil dari
nama fisikawan yang pertama kali mengamati gaya tarik-menarik atau tolak-menolak
benda bermuatan listrik, yaitu Charles Augustin de Coloumb (1736-1804). Dalam
pengamatannya, ia melakukan percobaan menggunakan alat yang bernama neraca
puntir. Berdasarkan percobaan ini, Coloumb mengemukakan suatu aturan atau hukum
yang berbunyi: “Gaya listrik (tarik-menarik atau tolak-menolak) antara dua muatan
sebanding dengan besar muatan listrik masing-masing dan berbanding terbalik
dengan kuadrat jarak pisah antara kedua muatan listrik.”
Gambar 1. Neraca puntir
Secara matematis, Hukum Coloumb dapat ditulis dalam persamaan:
dengan : F = gaya Coloumb (Newton = N)
Q1,Q2 = muatan listrik benda 1 dan 2 (Coloumb = C)
r = jarak antara dua muatan listrik (m)
k = konstanta gaya Coloumb = 9 × 109 Nm2C-2
ε0 = permitivitas ruang hampa= 8,854 × 10-12 C2N-1m-2
B. Medan Listrik
Peristiwa tertariknya sobekan kertas oleh penggaris plastic yang sudah
bermuatan listrik. Gaya tarik yang dialami sobekan kertas terjadi karena sobekan
kertas tersebut masih berada dalam ruang (daerah) yang mengandung medan listrik.
Medan listrik adalah ruang (daerah) disekitar benda bermuatan listrik yang
menyebabkan benda-benda bermuatan listrik lainnya yang ada dalam ruang tersebut
akan mengalami gaya listrik.
Medan listrik dapat digambarkan dengan garis-garis khayal yang disebut
dengan garis-garis medan atau garis-garis gaya. Garis-garis gaya dari benda
bermuatan listrik dapat dituliskan seperti gambar 2.
Gambar 2. Garis – garis gaya listrik
Dua buah benda yang bermuatan listrik tidak sejenis, garis – garis gaya
listriknya dapat dilukiskan seperti gambar 3.
Gambar 3. Garis-garis gaya pada dua buah benda
bermuatan listrik berbeda jenis.
Garis-garis gaya listrik antara dua benda bermuatan positif (bermuatan sejenis)
dapat dilukiskan seperti pada gambar 4.
Gambar 4. Garis-garis gaya pada dua muatan negatif
Garis-garis gaya listrik pada muatan positif mengarah kelaur atau menjauhi
muatan positif, sedangkan garis-garis gaya listrik pada muatan negatif menuju ke
pusat. Pada dasarnya, terdapat dua sifat penting garis medan listrik, yaitu sebagai
berikut.
1. Garis-garis medan listrik tidak pernah berpotongan
2. Semakin rapat garis medan listrik suatu muatan sumber, semakin kuat medan
listriknya, dan semakin renggang garis medan listrik suatu muatan sumber,
semakin lemah medan listriknya.
Gambar 6. Medan listrik yang ditumbulkan muatan Q mempengaruhi muatan uji q
Kuat atau lemahnya medan listrik yang dihasilkan oleh suatu muatan sumber (Q)
dapat dinyatakan dengan menggunakan besaran kuat medan listrik (dilambangkan
dengan E). Dalam hal ini, jika suatu muatan uji (q) ditempatkan pada titik tertentu
sejauh r dari muatan sumber (Q), maka kuat medan listrik pada titik tersebut adalah
sama dengan gaya listrik pada titik tersebut tiap satuan muatan uji. Oleh karena itu,
secara matematis, kuat medan listrik dapat ditentukan dengan persamaan berikut.
dengan,
E = kuat medan listrik yang dihasilkan oleh muatan sumber Q (N/C)
K = tetapan atau konstanta gaya Coulomb =
Q = besar muatan sumber (C)
F = gaya Coulomb (N)
q = muatan uji (C)
r = jarak titk tempat muatan uji ke muatan sumber (m)
F. Metode Pembelajaran
1. Model : - Cooperative Learning tipe Direct Instruction
2. Metode : - Diskusi informasi
G. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan Kedua
No Struktur Kegiatan pembelajaran Waktu
1Kegiatan Pendahuluan
Orientasi
Guru menyampaikan salam dan melakukan absensi Guru menyampaikan kompetensi dasar dan indikator
pencapaian kompetensi yang akan dicapai pada pembelajaran
Motivasi
Guru mengajukan pertanyaan mengenai keterkaitan materi sebelumnya dengan materi yang akan diajarkan.
10
2 Kegiatan Inti
Fase Eksplorasi (40 menit)
Guru melibatkan kemampuan peserta didik secara aktif melalui pertanyaan seputar materi yang terkait (Tatap Muka)
Guru menjelaskan konsep terhadap siswa yang belum paham.
Guru mengajak siswa untuk membentuk kelompok Guru memberikan LKS pada masing-masing
kelompok (Tatap Muka/Penugasan Terstruktur) Tiap-tiap kelompok mengerjakan LKS yang
diberikan
Fase Elaborasi (40 menit) Guru membimbing siswa dalam melakukan diskusi
kelompok (Tatap Muka) Guru meminta salah satu kelompok untuk presentasi
Fase Konfirmasi (20 menit) Guru memperhatikan presentasi siswa Menanyakan pada kelompok lain bagaimana
jawaban yang disampaikan oleh kelompok yang presentasi, guru juga ikut membantu siswa dalam menjawab pertanyaan apabila jawaban yang disampaikan kurang tepat
Memberi apresiasi pada siswa yang telah mempresentasikan hasil diskusinya
100
3Kegiatan Penutup
Evaluation Guru meminta siswa membuat kesimpulan tentang
materi yang telah diajarkan. Memberikan refleksi, dan apresiasi pada siswa. Memberitahukan topik yang akan dibicarakan pada pertemuan selanjutnya. Memberikan kuis kepada siswa tentang materi terkait.
10
H. Penilaian Hasil Belajar
Teknik : Tes Tertulis (Ranah kognitif)
Bentuk : Uraian dan Presentasi
I. Sumber Belajar
Irawan, E.I. & Sunardi. 2011. Pelajaran IPA Fisika Bilingual. Bandung: Yrama
Widya
Puspita, D & Rohima I. 2009. Alam Sekitar IPA Terpadu untuk SMP/MTS kelas IX.
Jakarta: Pusat Perbukuan.
Buku fisika lain yang relevan
Lembar kerja siswa
Guru Pamong
Gde Ardika Wikrama, S.PdNIP.19591231 197903 1 024
Singaraja, Agustus 2012Mahasiswa Praktikan
I Gede Antara Eka Putra WNIM. 0913021069
Dosen Pembimbing
Prof. Dr. Ketut Suma, MSNIP. 19590101 198403 1 003
Mengetahui,Kepala SMP Negeri 1 Singaraja
I Ketut Bawa, M.PdNIP.19730305 199802 1 003
Instrumen Penilaian
LEMBAR PENILAIAN KOGNITIF
Lembar Kerja Siswa
Klp Nama SiswaSkor Tiap Soal
Total Skor
Nilai
1 2 3 4 5
1
2
...Kriteria Penskoran :
Setiap nomor memiliki skor maksimal 4
Nilai =
jumlah skor yang diperoleh20
x100
LEMBAR PENILAIAN AFEKTIF
No Nama SiswaSkor Tiap Aspek Total
Skor Nilai1 2 3 4
1
2
3
4
5
6
7
...
Aspek
1. Keingintahuan (nampak dari keaktifan siswa untuk bertanya)
2. Percaya diri (nampak dari sikap siswa ketika menyampaikan pendapat saat diskusi dan
presentasi)
3. Kesantunan (nampak dari cara siswa menyampaikan pendapat, dan sikap dalam
mendengar penjelasan guru)
4. Kecintaan terhadap ilmu pengetahuan (nampak dari keseriusan siswa dalam
menginvestigasi literatur maupun diskusi)
Keterangan : skor diisi sesuai dengan kriteria berikut.
5 = sangat baik
4 = baik
3 = cukup
2 = kurang
1 = sangat kurang
Nilai =
jumlah skor yang diperoleh20
x100
LEMBAR KERJA SISWA
(LKS)
Soal
1. Dua buah muatan dipisahkan pada jarak 3 cm. Benda A memiliki muatan +6 μC dan
benda B memiliki muatan +3 μC.
a. Berapa gaya Coulomb yang terjadi diantara kedua muatan tersebut?
b. Berapa kuat medan listrik yang ditimbulkan muatan B terhadap muatan A?
2. Dua benda bermuatan listrik masing-masing mempunyai muatan +q coulomb dan
-2q coulomb terpisah sejauh r, sehingga gaya tarik-menarik yang timbul antara dua
muatan tersebut adalah F newton. Besar gaya tarik-menarik antara dua buah muatan
listrik yang masing-masing mempunyai muatan +2q coulomb dan muatan -2q
coulomb yang terpisah sejauh r adalah?
3. Dua buah benda bermuatan listrik sejenis didekatkan sama lain pada jarak tertentu,
maka akan menimbulkan gaya tolak-menolak sebesar F. Jika jarak kedua benda
bermuatan itu diubah menjadi dua kali lebih besar, maka gaya tolak-menolaknya
menjadi?
4. Perhatikan gambar garis-garis medan listrik dibawah ini dari dua buah muatan.
Beberapa lokasi diberi titik pada gambar. Urutkan titik-titik tersebut berdasarkan
kekuatan medan listrik dari kecil sampai terbesar.
5. Gunakan pemahaman Anda tentang garis-garis medan listrik untuk mengidentifikasi
muatan pada objek dalam konfigurasi berikut
Kunci Jawaban
1. a. Diketahui :
Ditanyakan :
Jawaban :
b. Diketahui :
Ditanyakan :
Jawaban :
2. Diketahui : q1 = +q C
q2 = -2q C
r = r
F = F
Ditanya : F’=... ? Jika masing-masing muatan menjadi +2q C dan muatan -2q C
Jawaban :
Kemudia besar muatan benda pertama diubah menjadi dua kali lebih besar, yaitu q’1
= +2q C, sehingga gaya tarik menarik menjadi:
3.
Jarak kedua benda bermuatan itu diubah menjadi dua kali lebih besar, yaitu: ,
sehingga gaya tolak-menolaknya menjadi:
4. Berdasarkan gambar garis medan listrik urutanyanya adalah DAECB. Dimana
kekuatan medan listrik terbesar jika garis-garis mean listrik lebih rapat dan kekuatan
medan listrik lemah jika garis-garis medan listrik saling menjauh
5. Benda A, C, F, G, H dan I adalah positif. Obyek B, D dan E bermuatan negatif.
Prinsipnya adalah: garis-garis medan listrik selalu mendekati benda bermuatan negatif
dan diarahkan jauh dari benda bermuatan positif.