Upload
dion-damansari
View
315
Download
10
Embed Size (px)
DESCRIPTION
fffffffffff
Citation preview
1
DIKLAT TEKNIS SUBTANTIF DASAR KEPABEANAN DAN CUKAI
MODUL ( I – V)
MATERI IDENTIFIKASI BARANG
OLEH :
TIM PENYUSUN MODUL PUSDIKLAT BEA DAN CUKAI
PUSAT PENDIDIKAN DAN LATIHAN BEA DAN CUKAI BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEUANGAN DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
JAKARTA
2007
2
MODUL I
BAHAN DAN PRODUK KIMIA
SESUAI BAB 28-38
MATERI IDENTIFIKASI BARANG
OLEH :
TIM PENYUSUN MODUL PUSDIKLAT BEA DAN CUKAI
PUSAT PENDIDIKAN DAN LATIHAN BEA DAN CUKAI BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEUANGAN DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
JAKARTA 2007
3
Kata Pengantar
Puji syukur kehadirat Allah yang Maha Kuasa, bahwa Modul ini dapat diselesaikan sesuai
waktunya.
Obyek dari kegiatan Direktorat Bea dan Cukai adalah barang. Barang yang diimpor
maupun diekspor harus ditentukan jenisnya, dalam rangka penentapan tarif bea masuk dan
kepentingan kepabeanan lainnya. Petugas Ditjen Bea dan Cukai seyogyanya memiliki
ketrampilan dalam mengidentifikasi barang agar pelayanan cepat dan negara tidak
dirugikan pada saat menetapkan besarnya bea masuk, karena ada kepastian tentang jenis
barang dan penetapan tarif posnya.
Modul ini merupakan seri dari mata pelajaran pengetahuan barang yang terdiri dari 5
modul. Modul digunakan dalam Diklat Teknis Substantif Spesialisai Kepabeanan dan
Cukai. Modul ke-5 berjudul “Mesin dan Elektronik” menjelaskan tentang berbagai mesin
dan barang elektronik sesuai bab 84-85 BTBMI.
Dalam kesempatan ini, Penulis menghaturkan banyak terima kasih kepada semua pihak
yang telah membantu hingga dapat diselesaikannya Modul ini. Semoga Allah membalas
atas amal kebaikan tersebut.
Mudah-mudahan Modul ini bermanfaat sebagai penambah wawasan dan media
pengetahuan dalam mengidentifikasi barang.
Jakarta, Oktober 2007
Penulis
4
DAFTAR ISI
Halaman
Kata Pengantar ............................................................................... i
Daftar Isi ......................................................................................... ii
1 PENDAHULUAN ........................................................................ 1.1. Deskripsi singkat.................................................................
1.2. Tujuan Pembelajaran Umum........................................... 1.3. Tujuan Pembelajaran Khusus...............................................
1 1 1 1
2 KEGIATAN BELAJAR 1
TEORI DASAR MESIN................................................................ 2.1. Uraian, Contoh dan Non contoh........................................... 2.2. Latihan 1............................................................................. 2.3. Rangkuman........................................................................
2 2 6 6
3 KEGIATAN BELAJAR 2
MESIN SESUAI BAB 84 BTBMI............................. 3.1. Uraian, Contoh dan Non contoh.......................................... 3.2. Latihan 2............................................................................ 3.3. Rangkuman......................................................................
7 7 15 15
4 KEGIATAN BELAJAR 3
TEORI ELEKTRONIK......................................................... 4.1. Uraian, Contoh dan Non contoh............................................ 4.2. Latihan 3............................................................................... 4.3. Rangkuman...........................................................................
16 16 23 23
5 KEGIATAN BELAJAR 4.
KOMPONEN ELEKTRONIK SESUAI BAB 85 BTBMI......................................................................................... 5.1. Uraian, Contoh dan Non contoh............................................ 5.2. Latihan 4............................................................................... 5.3. Rangkuman...........................................................................
25 25 38 38
6 Test Formatif ............................................................................... 39
7 Kunci Jawaban .................................................. 39
8 Umpan Balik..................................................................... 40
9 Daftar Pustaka............................................................................. 41
5
MODUL I
BAHAN KIMIA
1. PENDAHULUAN
Pejabat di lingkungan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai yang telah mengikuti
pendidikan Diklat Teknis Substansif Spesialis I adalah pejabat yang seharusnya telah
mempunyai kemampuan teknis tertentu. Salah satu bentuk kemampuan teknis tersebut
adalah mempunyai tingkat pengetahuan tertentu tentang barang impor. Dengan
kemampuan tersebut maka yang bersangkutan akan dapat mengklasifikasikan barang
impor dalam Buku Tarif Bea Masuk Indonesia (BTBMI) dengan baik dan benar.
1.1 Diskripsi singkat
Salah satu syarat untuk menjadi seorang Pejabat yang mempunyai kemampuan teknis
pada Direktorat Jenderal Bea dan Cukai adalah melalui pendidikan DTSS I. Dalam
modul akan menjelaskan tentang bahan kimia baik anorganik maupun organik. Dalam
BTBMI kimi anorganik dibagi menjadi beberapa sub bab, diantaranya unsur, asam,
basa, garam dan garam organo anorganik. Demikian juga dalam kimia organik dibagi
menjadi beberapa sub bab diantaranya : senyawa hidrokarbon, turunan halogenasi,
asam karboksilat, vitamin, hormon, dan antibiotik
1.2. Tujuan Instruksional Umum
Setelah mengikuti pembelajaran ini peserta diklat dapat mengidentifikasi bahan dan
produk kimia dalam rangka penentuan besarnya tarif bea masuk dan harga atas barang
impor.
1.3. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah mengikuti pembelajaran ini diharapkan peserta dilklat Diklat Teknis Substantif
Spesialis I dapat memiliki pengetahuan dan kemampuan untuk mengidentifikasi bahan
kimia organik dan anorganik serta produknya.
6
2.2. KEGIATAN BELAJAR-1
BAHAN KIMIA ANORGANIK DAN ORGANIK
2.1 Uraian, contoh dan non contoh :
2.1.1. Bahan Kimia
2.1.1.1. Unsur
Pada umumnya tiap-tiap bahan atau zat dapat berada dalam tiga keadaan fisik yaitu :
padat, cair dan gas. Tiap bahan terdiri atas sejumlah zat sederhana yaqng disebut unsur.
Unsur adalah suatu zat yang tidak dapat dipecah untuk diolah lagi menjadi zat yang
lebih sederhana, jika dipergunakan proses kimia. Dalam keadaan alam unsur-unsur itu
biasanya bergabung satu satu sama lain secara kimiawi membentuk persenyawaan. Pada
saat sekarang ini telah dikenal 105 macam unsur, diantaranya ada 92 macam unsur yang
terdapat di alam, lainnya hanya dapat diperoleh secara buatan (artificial). Contoh unsur
misalnya : karbon, hidrogen, oksigen, sulfur dan sebagainya.
Unsur kimia dapat dibagi menjadi : bukan logam (non-metals) dan logam (metals)
Unsur bukan logam pada umumnya bersifat lain daripada sifat logam. Dari bukan
logam dapat diturunkan asam. Ada juga golongan unsur yang sifatnya dalam beberapa
hal menyerupai logam tetapi dalam hal lainnya juga menyerupai bukan logam. Unsur
ini disebut metaloid.
Unsur logam pada umumnya mengkilap, dapat menghantarkan kalor dan
menghantarkan listrik. Sifat kimianya dengan asam dapat membentuk persenyawaan
yang disebut garam. Logam pada suhu biasa berbentuk padat, kecuali air raksa (Hg).
2.1.1.2. Senyawa
Kalau kedalam air yang sudah diberi asam sulfat atau basa sedikit dialiri arus listrik dari
sebuah aki, terjadilah gelembung gas di elektroda alat elektrolisa itu. Di kutub positif
alat ini terjadi gas oksigen dan di kutub negatifnya gas hidrogen. Kedua gas itu hasil
penguraian air oleh energi listrik. Zat yang dengan reaksi kimia dapat diuraikan menjadi
beberapa zat lain yang lebih sederhana disebut senyawa.
7
2.1.1.1. Atom, Molekul dan ion
Disamping pengertian di atas perlu juga diketahui pengertian-pengertian lain dalam
ilmu kimia, sebagai berikut :
� Atom :
bagian yang terkecil dari suatu unsur, dan dapat menjadi bagian dari suatu
persenyawaan.
� Molekul :
bagian yang terkecil dari suatu persenyawaan. Molekul terdiri atas sedikitnya 2
(dua) atom pelbagai jenis, kecuali gas-gas hidrogen, oksigen dan nitrogen yang
molekulnya terdiri atas dua atom sejenis yaitu H2, O2 dan N2.
� Ion :
suatu atom atau molekul yang kehilangan atau menerima satu atau lebih elektron,
sehingga mempunyai muatan listrik. Ion terutama terdapat bila asam, basa atau
garam dilarutkan dalam air. Ion hidrogen dan ion logam bermuatan positif disebut
kation, karena pada elektrolisis menuju ke katode. Sedangkan ion sisa asam dan
hidroksil bermuatan negatif dan disebut anion karena pada elektrolisis menunju
anode.
2.1.1.1. Asam, Basa dan Garam
� Asam :
Persenyawaan yang mengandung hidrogen yang dalam keadaan tertentu sanggup
menukarkan satu atau lebih atom hidrogen dengan atom logam (definisi sederhana).
Kalau asam dapat larut dalam air, terurailah molekulnya menjadi ion hidrogen dan
ion sisa asam.
Misalnya : HNO3 H+ + NO3.
Kalau penguraian itu disebut pengionan terjadi dengan sempurna, asam itu disebut
asam kuat, sedangkan kalau hanya sebagian molekulnya terurai asam, disebut asam
lemah.
Larutan asam umumnya rasanya asam dan dapat memerahkan kertas lakmus biru;
dapat bereaksi dengan basa membentuk garam.
8
� Basa :
Adalah senyawaan yang apabila bereaksi dengan asam membentuk garam, rasanya
pahit dan dalam bentuk larutan terasa licin, merupakan hidroksida logam; dapat
membirukan kertas lakmus merah.
Misalnya sodium hidroksida (NaOH), ammonium hidroksida (NH4OH), larutannya
dalam air terurai menjadi ion hidroksil (OH)-, Seperti halnya asam maka basa juga
ada yang disebut basa kuat dan basa lemah.
� Garam.
Adalah suatu senyawaan yang terbentuk dari reaksi suatu asam dan suatu basa.
Asam + basa garam + air.
2.1.2. Bahan Kimia Anorganik
Bahan kimia anorganik adalah bahan kimia dari segala senyawa yang diturunkan bukan
dari senyawa karbon. Agar sesuai dengan struktur dalam Bab 28 menurut Harmonized
System, maka tinjauan bahan kimia anorganik dibagi dalam enam sub-bab sebagai
berikut :
I. Unsur kimia
II Asam anorganik dan senyawa Oksigen dengan bukan logam
III Senyawa Halogen atau Belerang dengan bukan Logam
IV Basa Anorganik dan Senyawa Oksida, Hidroksida dan Peroksida logam
V Garam dan Garam Peroksi dari Asam Anorganik dan Logam
VI Aneka Bahan Kimia Anorganik.
2.1.2.1. Unsur kimia:
Unsur kimia adalah suatu zat yang tidak dapat dipecah atau diolah lagi menjadi yang
lebih sederhana dengan menggunakan proses kimia
Halogen:
Merupakan nama golongan untuk beberapa unsur bukan logam yaitu : Fluorine,
Chlorine, Bromine dan Iodine.
Belerang (Sulfur) :
9
Suatu unsur bukan logam dengan lambang S. Merupakan benda padat berwarna kuning,
tidak larut dalam air tetapi larut dalam CS2 dan benzene. Dipergunakan untuk
pembuatan asam sulfat, vulkanisasi karet, pemberantasan fungi, korek api dan lain-lain.
Carbon black (jelaga karbon) :
Suatu jenis karbon yang halus dan berwarna hitam. Suatu jelaga karbon yang diperoleh
dengan pembakaran tidak sempurna atas perengkahan (cracking) bahan organik, misal :
gas alam. Digunakan sebagai pigmen dalam cat, tinta cetak, semir sepatu, bahan
penguat industri karet.
2.1.2.2 Asam Anorganik
Asam Anorganik dan senyawa Oksigen dengan bukan logam Asam anorganik adalah
persenyawaan yang mengandung hidrogen yang dalam keadaan tertentu sanggup
menukarkan satu atau lebih atom hidrogen dengan ataom logam. Senyawa oksigen
dengan bukan logam adalah senyawa oksida bukan logam (seperti P2O5 SO2)
Asam Khlorida (HCL) :
Merupakan gas yang sangat mudah larut dalam air. Larutan ini sangat tajam baunya,
tidak berwarna bila murni dan kekuningan bila ada campuran. Digunakan dalam banyak
keperluan antara lain pembuatan garam chlorida, membersihkan logam besi seng dan
ekstraksi gelatin dari tulang. Gas asam khlorida banyak dipergunakan dalam sintesa
organik antara lain untuk pembuatan chloroprene, vinyl chlorida dan lainnya.
Asam sulfat
Merupakan larutan SO3 dalam asam sulfat sebagai asam pyro sulfat. Merupakan cairan
kental, tidak berwarna atau coklat tua. Asapnya berbahaya karena mengandung SO2
bebas. Digunakan sebagai bahan sulfonasi, dehydrasi dan sebagainya.
2.1.2.2 Senyawa Halogen atau Belerang dengan bukan logam
Suatu persenyawaan halogen dengan bukan logam dan persenyawaan belerang dengan
bukan logam (seperti SO2)
Sulphur dioksida:
10
Dikemas dalam botol baja dengan tekanan atau dalam larutan air. Diperoleh dari
pembakaran belerang melalui pemanggangan sulfida alam atau kalium sulfat alam
dengan tanah liat dan kokas. Digunakan sebagai bleaching agent (pemutih).
2.1.2.3 Basa Anorganik dan Senyawa Oksida, Hidroksida dan Peroksida logam.
Basa sebagaimana telah diuraikan di atas adalah persenyawaan yang apabila bereaksi
dengan asam membentuk garam, rasanya pahit dan dalam bentuk larutan terasa licin.
Merupakan hidroksida logam, bisa membirukan lakmus merah.
Amoniak:
Suatu persenyawaan nitrogen dan hidrogen. Berupa gas dengan bau yang sangat tajam.
Dalam perdagangan gas tersebut dimampatkan dalam silinder baja. Larutan dalam air
disebut amonia (NH4OH). Digunakan untuk pengawetan lateks; Amoniak cair
digunakan dalam pabrik pendingin.
Oksida Logam:
Contoh: Aluminium oksida, Al2O3
Merupakan serbuk putih yang tidak larut dalam air, digunakan untuk bahan pengisi cat,
pembuat abrasive, pengering gas dan sebagai katalisator.
Mangan dioksida
Merupakan nama lain untuk Chrome oxide terhidrasi, digunakan sebagai bahan
pewarna dengan nama Chrome Green.
2.1.2.4 Garam
Suatu persenyawaan yang terbentuk dari reaksi asam dan basa. Sedangkan garam
anorganik ialah garam logam diperoleh dengan mengganti unsur Hidrogen dalam asam
dengan logam atau gugusan Ammonium (NH4). Dalam keadaan cairan atau larutan
merupakan elektrolit yang dengan elektrolit memberikan logam (radikal) pada katoda.
11
Sodium hipokhlorit:
Produk tersebut dalam perdagangan dikenal sebagai eau de javel, berbentuk larutan cair.
Dibuat dengan elektrolisa larutan cair sodium khlorida atau kalsium hipokhlorit, atau
dari kaustik soda yang diolah dengan khlor. Karena mudah larut dalam air maka garam
ini tidak dapat dipisahkan dalam keadaan tak berair, tisak stabil dan peka terhadap
panas. Larutan airnya tidak berwarna atau berwarna kekuning-kuningan dan berbau
chlor. Pada umumnya masih mengandung sodium khlorida sebagai kotoran. Digunakan
sebagai desinfectan, untuk menjernihkan air, dalam fotografi, untuk obat sebagai
antiseptik, dicampur dengan air dikenal sebagai Danki’s Solution.
Sodium sulfit:
Ada tiga macam, yaitu:
� Sodium hydrogen sulphite
NaHSO3, disebut juga sodium bisulphite berupa serbuk putih, agak berbau seperti
belerang yang dibakar, mudah larut dalam air, mudah dirusakkan oleh udara.
Digunakan sebagai pemutih wol dan sutera, bahan pereduksi, untuk menghilangkan
kapur dalam penyamakan kulit.
� Sodium Metabisulphite
Na2S2O3, disebut juga Sodium Pyrosulphite. Digunakan sebagai bahan pengawet
makanan.
� Sodium Sulphite
Na2SO3, berupa hablur putih bila mengandung air (7H2O) dan serbuk putih bila
tidak mengandung air, digunakan dalam fotografi dan sebagai pemutih.
Sodium Sulfat:
Na2SO4 disebut juga garam Glauber, adalah hasil persenyawaan antara asam sulphate
dengan sodium khloride. Terdapat dalam keadaan tidak berair (anhidrat) atau sebagai
hidrat dengan 10H2O, berbentuk serbuk putih, larut dalam air, rasanya asin-pahit, tidak
berbau. Digunakan sebagai bahan pencair (flux) dalam pembuatan kaca, pada
12
pencelupan tekstil, dalam penyamakan kulit sebagai pengawet kulit, pembuatan pulp
kayu dan sebagainya.
Aluminium Sulfat:
Al 2 (SO4)3 sebagai hidrat dengan 18H2O, berbentuk kristal putih yang larut dalam air,
bila dipanaskan akan meleleh menjadi air hablur dan setelah diuapkan akan diperoleh
sulfat yang tidak berair. Digunakan dalam pencelupan tekstil sebagai mordant, dalam
penyamakan kulit sebagai bahan pengawet kulit dan untuk menyamak dengan tawas,
dalam industri kertas untuk mengisi pulp, untuk menjernihkan air, untuk pemadam api
dan sebagainya.
Tawas:
Alums. Adalah garam rangkap sulfat dari aluminium, khromium atau besi sulfat dengan
kalium, sodium atau ammonium sulfat yang terhidrat. Contoh yang penting adalah :
� Potasium Aluminium Sulphate :
Tawas potasium Al2 (SO4)3K2SO4. 24H2O berupa kristal berwarna putih, larut
dalam air. Penggunaan sama dengan aluminium sulphate. Perlu dicatat bahwa sulit
dibedakan antara alum dengan Al2(SO4)3 secara visual, oleh sebab itu harus
diperiksa melalui laboratorium.
� Sodium Aluminium Sulphate :
Al 2 (SO4)3K2SO4. 24H2O sama dengan tawas potasium.
Potasium nitrat:
KNO3 disebut juga salpeter, berupa kristal tidak berwarna, seperti kaca atau bubuk
kristal berwarna putih, larut dalam air, higroskopis bila tidak murni. Digunakan untuk
membuat mesiu, petasan, korek api dan untuk keperluan sama seperti sodium nitrat.
Ammonium karbonat:
Berbentuk kristal atau bubuk berwarna putih, larut dalam air, panas. Digunakan sebagai
mordant dalam pencelupan tekstil, sebagai detergent wol, untuk membuat tepung muai
(baking powder), untuk penyamakan kulit dan sebagainya.
13
Sodium karbonat:
Na2CO3 seringkali disebut (salah) Carbonate of Soda atau Commercial soda.
Sodium hidrogen karbonat:
K2CO3 disebut juga potash berupa kristal berwarna putih, mudah larut menjadi cair,
larut dalam air, digunakan dalam industri kaca dan keramik, untuk mengelantang lena
dan sebagainya.
Potasium hidrogen karbonat:
KHCO3 digunakan dalam pembuatan pasta gigi dan bedak untuk muka, untuk obat dan
sebagainya.
Sodium silikat:
Diperoleh dengan melebur pasir dan sodium karbonate atau sodium sulphate. Bentuk
bubuk atau kristal tidak berwarna, seperti kaca (waterglass) atau sebagai larutan cair
yang agak lekat, digunakan sebagai bahan pengisi untuk sabun silikat, bahan perekat
kertas karton, mengawetkan telur, pengeras semen, anti karat dan sebagainya.
Potasium permanganat:
KMnO4 bentuk kristal berwarna lembayung (purple) berkilap logam, dapat larut dalam
air dan mewarnai kulit, bahan oksidator yang kuat. Digunakan dalam sintesa organik
(untuk membuat sacharin), dalam metalurgi (pemurnian nikel), anti septik dan
sebagainya.
2.1.2.5 Bahan kimia anorganik lainnya:
Logam mulia Koloidal :
Logam ini dijadikan koloidal baik dengan dispersi listrik maupun dengan reduksi salah
satu garam anorganiknya, terdiri atas :
� Perak koloidal
Berbentuk butir kecil atau flakes yang berwarna kebiruan, kecoklatan atau kelabu
kehijauan dan mempunyai kilap logam. Digunakan dalam obat sebagai anti septik.
� Emas koloidal
14
Dapat berwarna merah, ungu, biru atau hijau, digunakan untuk keperluan yang sama
dengan perak koloidal.
� Perak nitrat
AgNO3 kristal berwarna putih, larut dalam air, beracun dan merusak kulit
Digunakan untuk melapis kaca atau logam dengan perak, untuk mencelup sutera
dan tanduk, untuk fotografi, anti septik dan sebagainya, ama;gam logam mulia.
Amalgam adalah campuran logam mulia dengan air raksa, yang terpenting adalah
amalgam emas dan amalgam perak.
Hidrogen peroksida :
H2O2 bentuk cairan tidak berwarna yang kelihatannya seperti air biasa, dapat pula
kental, melukai kulit terutama bila pekat, digunakan untuk mengelantang tekstil, bulu,
jerami, gading, rambut dan sebagainya.
Kalsium karbid:
Calcium carbide, CaC2 bentuk padatan transparan dan tidak berwarna apabila murni,
tetapi keruh dan berwarna kelabu bila tidak murni, terurai oleh air dengan menghasilkan
gas asetilen (acetylen). Digunakan untuk memperoleh gas dalam mengelas.
2.1.1. Bahan Kimia Organik
2.1.1.1. Pengantar
Nama kimia organik yang diberikan kepada sebagian ilmu kimia yaitu bagian yang
sekarang disebut kimia senyawa karbon. Yang mula-mula diartikan dengan kimia
organik adalah penyelidikan kimia terhadap zat-zat berasal dari dunia tumbuh-
tumbuhan dan dunia hewan. A.L. Lavoiser sudah menentukan bahwa banyak zat
berasal dari duania tumbuhan dan hewan hanya terbentuk dari beberapa unsur saja yaitu
karbon, hidrogen dan oksigen serta kadang-kadang juga dari nitrogen. Dan sebaliknya
dari zat-zat yang berasal dari dunia pelikan, di dalamnya terdapat lebih banyak unsur-
unsur.
Karena pertumbuhan penyelidikan terhadap kimia organik ini maka tidak terbatas pada
penyelidikan hasil dunia tumbuh-tumbuhan atau dunia dunia hewan tetapi belajar
membuat senyawa-senyawa karbon yang tidak terdapat dalam alam hidup. Bahkan
15
sekarang dapat dibuat di laboratorium senyawa-senyawa sulit yang ada dalam tumbuh-
tumbuhan atau hewan. Sekarang nama kimia organik disebut juga sebagai senyawa
karbon.
2.1.1.2. Pengelompokan dalam HS
Pengelompokan bahan kimiaorganik dalam Harmonized System atau Buku Tarif Bea
Masuk Indonesia adalah sebagai berikut :
I. Senyawa hidrokarbon
II. Alkohol
III. Fenol
IV. Kresol
V. Naftol
VI. Ether
VII. Ether – Fenol
VIII. Aldehida
IX. Keton
X. Asam Karboksilat
XI. Asam hidroksi.
XII. Asam hidroksi benzoat
XIII. Senyawaan berfungsi nitrogen
XIV. Senyawaan heterosiklik
XV. Sulphonamida
XVI. Provitamin, Vitamin dan hormon, Enzim
XVII. Glikosida dan alkaloid nabati, alami atau dibuat ulang secara sintesa dan
garamnya, ester, eter, dan turunan lainnya
XVIII. Alkaloida
XIX. Antibiotik.
2.1.1.3. Senyawa Hidrokarbon
Hidrokarbon adalah senyawaan yang hanya mengandung atom karbon (C) dan
hidrogen (H). Dapat dibagi menjadi 2 :
1. Senyawa alifatik, terdiri dari hidrokarbon jenuh dan hidrokarbon tidak jenuh
16
2. Senyawa lingkar (siklis), terdiri dari cyclane dan cyclene (siklana dan siklena),
cycloterpene (sikloterpena) dan hidrokarbon aromatis
a. Senyawa alifatik:
1. Hidrokarbon jenuh :
Rumus umum dari hidrokarbon jenuh ialah : CnH2n + 2. Nama umum dari golongan
hidrokarbon ini adalah Alkana. Dikatakan jenuh karena senyawa-senyawa ini jenuh
terhadap hidrogen, berarti bahwa zat – zat ini tidak dapat lagi mengambil atom – atom
hidrogen ke dalam molekulnya.
Senyawa-senyawa ini disebut juga paraffin.
Hidrokarbon jenuh ini tidak larut dalam air. Pada temperatur dan tekanan normal
metana, etana, propana dan butana (C1 – C4) berupa gas. Yang mengandung C5 – C15
berupa cairan dan C lebih tinggi lagi berupa padatan.
Di dalam industri dan perdagangan hidrokarbon ini, yang terpenting adalah gas – gas
etana, propana dan butana. Zat – zat ini adalah gas yang tidak berbau, mudah terbakar.
Terdapat dalam gas rawa, dalam gas lampu yang dibuat di pabrik gas, dalam gas
bumi.
2. Hidrokarbon tidak jenuh
Hidrokarbon tidak jenuh ini mengandung dua, empat, enam dan seterusnya atom
hidrogen kurang daripada hidrokarbon-hidrokarbon jenuh yang jumlah atom
karbonnya sama.
Rumus umumnya :
CnH2n ; CnH2n – 2 ; CnH2n - 4
Disebut tidak jenuh karena mempunyai daya adisi yaitu dapat bereaksi (bersatu)
dengan zat lain.
Alkena (Olefin)
Rumus umumnya CnH2n Diperoleh dari pemecahan termis (cracking) minyak
petroleum dan dapat juga dihasilkan secara sintesa. Hidrokarbon ini mempunyai
ikatan rangkap dua. Pada deret C2 – C4 berupa gas misalnya :
Etilena (C2H4)
Propilena (C3H6)
17
Zat-zat diatas digunakan untuk pembuatan plastik
Pada deret C5 – C15 berupa cairan, misalnya :
Amilena (C5H10)
Pada deret C lebih besar dari 15 atom, maka bentuknya berupa padatan.
Poliolefin
Hidrokarbon ini mempunyai ikatan rangkap dua sebanyak dua atau lebih, contoh yang
penting adalah :
Butadiena
Suatu zat yang berupa gas yang mudah diembunkan menjadi cairan, mudah terbakar.
Dipergunakan untuk bahan pembuatan karet buatan
Isoprena
Cairan ini tidak berwarna dan mudah menguap. Dipergunakan untuk bahan
pembuatan karet alam buatan
Alkuna
Rumus umumnya Cn H2n – 2
Hidrokarbon tidak jenuh ini mempunyai ikatan rangkap tiga. Contoh yang terpenting
adalah Asetilena (Acetylene). Disebut juga gas karbit yaitu yang terbentuk bila
kalsium karbida direaksikan dengan air. Suatu gas yang mudah terbakar, agak wangi
baunya (bila murni), racun bila dihirup.
Dipergunakan untuk mengelas, untuk membuat damar buatan seperti vinil-chlorida
dan vinil asetat.
b. Senyawa siklis
1. Siklana dan Siklena (Cyclane dan Cyclene)
Siklana adalah hidrokarbon dengan rumus CnH2n, tetapi mempunyai suatu
struktur siklik. Biarpun ada persesuaian sifat kimianya dengan senyawa
alifatik maka diberi nama alisiklik.
Siklana adalah suatu senyawaan jenuh, apabila tidak jenuh maka disebut
siklena dengan rumus CnH2n – x (dimana x dapat 2, 4, 6 dan seterusnya).
18
2. Sikloterpena (Cycloterpene)
Terpena merupakan bagian terpenting dari minyak atsiri (minyak eteris), ini
adalah zat yang mudah menguap dan terdapat dalam bunga-bunga, daun dan
akar berbagai tumbuh-tumbuhan dan dalam kayu.
Contoh :
Pinena dan Limonena.
3. Senyawa aromatik :
Nama senyawa ini timbul karena zat pertama golongan ini terdapat dalam
bagian tumbuh-tumbuhan yang harum bau aromanya. Sekarang nama senyawa
aromatik menjadi nama umum untuk golongan besar senyawa yang dapat
dipandang sebagai turunan benzena. Contohnya :
a). Benzena
Suatu cairan encer yang tidak berwarna, mudah terbakar, beraroma.
Dipergunakan sebagai pelarut karet mentah, lemak dan zat organik
lainnya.
b) Toluena
Suatu cairan tidak berwarna, mudah menguap dapat terbakar. Berbau
seperti benzena. Diperoleh dari distilasi ter batubara dan petroleum.
Dipergunakan sebagai pelarut, untuk bahan bakar, untuk membuat peledak
(TNT).
2.1.1.4. Hidrokarbon yang di halogenasi
Senyawa ini terjadi bila satu atau lebih atom hidrogen diganti dengan atom
halogen (fluor, chlor, brom, yodium).
Contohnya :
1. Chlorometana (metil – chlorida)
Gas tidak berwarna, mudah dicairkan dalam silinder baja. Dipergunakan sebagai
obat anaestik.
2 Chloroform
Suatu cairan jernih, tidak berwarna tidak dapat terbakar. Uapnya bersifat pembius.
Dipergunakan untuk obat pembius, sebagai pelarut.
19
3 Yodoform
Serbuk kuning atau kristal kuning dengan dengan bau khas. Dipergunakan dalam
obat-obatan sebagai obat antiseptik.
4 Karbon tetrachlorida
Biasanya disebut dengan nama tetra. Cairan dengan bau yang khas, tidak dapat
terbakar, tetapi uapnya racun bila dihirup. Dipergunakan sebagai pembasmi
serangga, pemadam api, pelarut-pelarut belerang, minyak, lemak, pernis, damar
dan sebagainya.
5 Vinil chlorida
Suatu gas yang mudah dicairkan, berbau seperti chloroform, bahan untuk pembuat
plastik (PVC).
6 Chloro - benzena
Suatu cairan yang mudah terbakar, mudah menuap, berbau sedikit aroma.
Dipergunakan untuk pelarut pernis, damar, bitumen dan sintesa organik.
2.1.1.5. Alkohol :
Alkohol adalah nama bagi suatu golongan senyawa organik yang
mempunyai gugusan hidroksil ( - OH) terikat pada atom karbon
(yang bukan menjadi suatu lingkar seperti dalam benzena).
Apabila direaksikan dengan asam akan memberikan senyawaan
yang disebut ester.
Contoh alkohol :
1. Metanol (metil-alkohol)
Cairan encer yang mudah menguap dan dapat terbakar, sangat
beracun. Dibuat dengan cara distilasi kering dari kayu atau secara
sintesis dalam pabrik kimia dari oksida-oksida karbon dan hidrogen.
Dipergunakan sebagai pelarut, di dalam industri zat warna, untuk pembuatan
formaldehida, denaturant.
2 Etanol (etil-alkohol)
Sering disebut alkohol, adalah cairan encer, tidak berwarna, wangi, dapat
dicampur dengan air dan dapat terbakar. Dibuat dengan meragikan karbohidrat
(gula, pati) dan juga secara sintetis. Dipergunakan sebagai pelarut, bahan bakar,
bahan untuk bermacam – macam senyawaan organik.
20
3 Etanadiol (glycol)
Cairan tidak berwarna, kental, rasanya manis. Dipergunakan sebagai pelarut
pernis, sebagai bahan anti freeze dan dalam pabrik nitroglikol (explosive).
4 Propanatriol (gliserol)
Senyawa berupa cairan kental yang manis rasanya, tidak berwarna atau kekuning-
kuningan, tidak berbau, disebut juga gliserin.
Di alam zat ini terdapat dalam lemak sebagai ester dari asam lemak berderajat
tinggi. Pembuatan zat ini secara teknik ialah penyabunan lemak.
Dipergunakan untuk pembuatan damar buatan, dalam bahan makanan (karena
rasanya manis agak bersifat pengawet), pembuatan cellophane, plasticizer (peliat)
dan lain-lainnya.
2.1.1.6. Fenol
Fenol adalah senyawa yang berasal dari hidrokarbon aromatik jika satu atau
lebih atom hidrogen diganti dengan gugusan-gugusan hidroksil. Apabila satu
atom hidrogen yang diganti, diperoleh fenol martabat satu (monofenol), bila dua
atom hidrogen diganti, diperoleh fenol martabat dua (difenol), bila beberapa
atom hidrogen diganti, diperoleh martabat tinggi (polifenol).
Contoh :
� Fenol (C6H5OH)
Berupa hablur putih yang bila menarik air menjadi cairan merah. Dapat larut
dalam air dan sangat merusakkan kulit manusia, bersifat penghapus kuman
(desinfektan).. Diperoleh dari distilasi bertingkat batubara atau secara sintetis.
Dipergunakan untuk membuat damar buatan, plastik dan zat warna.
2.1.1.7. Ether :
Ether adalah nama golongan bagi senyawaan organik yang mempunyai satu
atom oksigen di antara dua atom karbon. Rumus umumnya : R – O – R’. R dan
R’ adalah hidrokarbon radikal (alkyl atau aryl).
Contoh:
1. Dietil eter
Cairan encer tidak berwarna yang sangat mudah menguap dan mudah terbakar.
Nama sehari-hari disebut eter. Dipergunakan untuk obat bius.
21
2 Sineol (eucalyptol)
Sineol merupakan bagian dari minyak kayu putih (minyak eucalyptus). Cairan
tidak berwarna dengan bau seperti kamper.
3 Anisol
Cairan tidak berwarna dengan bau enak. Dipergunakan untuk sintesa organik
(pembuatan wangi-wangian), sebagai pelarut.
4 Difenil eter
Kristal tidak berwarna berbentuk jarum dengan bau seperti geranium.
Dipergunakan untuk wangi-wangian.
5 Anetol
Terkandung dalam minyak adas (aniseed oil).
2.1.1.8. Ether - fenol
1. Eugenol
Zat wangi-wangian dari cengkeh. Dipergunakan untuk pembuatan vanillin
2 Iso-eugenol
Dibuat secara sintetis dari eugenol, terdapat dalam minyak pala.
2.1.1.9. Aldehida :
Senyawaan ini dibentuk dari oksidasi alkohol primer, sehingga mempunyai
gugusan : = O
- C Aldehida biasanya cairan, mudah dioksidasi menjadi asam
- H
Contohnya :
1 Metanal (formaldehida)
Berupa gas yang sangit baunya, dapat larut dalam air, larutannya dalam air yang
mengandung 40% formaldehida disebut formalin atau formol. Dibuat dari oksidasi
metanol, dipergunakan dalam sintesa organik (zat warna, obat-obatan, bahan
penyamak buatan, plastik), sebagai antiseptik, penghilang bau (deodorant).
2 Etanal (acetaldehida)
Cairan tidak berwarna yang agak segar baunya, mudah menguap, mudah terbakar.
Dibuat dengan oksida etanol atau acetilena, dipergunakan dalam sintesa organik
22
(untuk membuat plastik dan damar buatan, pernis) dalam kedokteran utnuk
antiseptik.
3 Butanal (butiraldehida)
Cairan tidak berwarna, dapat bercampur dengan air, alkohol dan eter. Digunakan
untuk pembuatan damar buatan, wangi-wangian dan bahan pencepat vulkanisasi
karet.
2.1.1.10. Keton :
Keton adalah senyawa yang mengandung gugusan karbonil (=CO) yang terikat
dengan dua atom karbon. Rumus umumnya R – CO – R’ dimana R dan R’ dapat
alkyl atau aryl.
Contohnya :
1. Aceton (propanon)
Suatu cairan tidak berwarna dapat bercampur dengan air, berbau karakteristik,
mudah terbakar. Diperoleh dari distilasi kering kayu dan secara sintesa.
Dipergunakan untuk sintesa organik, sebagai pelarut dan sebagainya.
2. Metil etil keton (butanon – MEK)
Cairan tidak berwarna, berbau seperti aceton, mudah terbakar, dipergunakan
sebagai sintesa sintesa organik, sebagai pelarut dan sebagainya.
3. Metil iso-butil keton (MIBK)
Cairan tidak berwarna, berbau enak, dipergunakan untuk pelarut cellulose nitrat,
damar-damar dan sebagainya.
4. Kamfer (Camphor)
Terdapat kamfer alam dan sintetik. Kamfer alam didapat dari pohon Laurus
Camphora, sedangkan kamfer sintetik dibuat dari minyak terpenten (pinena).
Keduanya kristal tidak berwarna, jernih, lunak dan mempunyai bau yang khas.
Dipergunakan dalam kedokteran sebagai obat antiseptik, untuk membuat
celluloid.
5. Jasmone
Diperoleh dari bunga jasmin, suatu keton dari minyak jasmin. Cairan seperti
minyak yang berwarna kuning pucat, berbau seperti minyak jasmin. Dipergunakan
untuk wangi-wangian.
23
6. Acetophenon
Cairan seperti minyak dengan warna kuning dan bau agak harum, dipergunakan
untuk wangi-wangian dan sintesa organik.
2.1.1.11. Asam Karboksilat :
Adalah senyawaan yang mengandung gugusan karboksil ( - COOH), disebut asam
karboksilat. Asam karboksilat dapat mengandung satu atau lebih gugusan
karboksil (asam berbasa satu atau asam berbasa banyak). Ester dari asam
karboksilat diperoleh apabila atom hidrogen dari gugusan karboksil diganti
dengan alkyl atau aryl. Rumus umumnya RCOOR.
Contoh :
Formic acid (asam formiat, asam semut) :
Senyawaan ini terdapat dalam tubuh semut merah (formica rufa) sehingga
dinamakan asam semut. Asam formiat atau acidum formiccum. Senyawaan ini
dibuat secara sintetik. Bentuknya berupa cairan tidak berwarna mempunyai bau
merangsang dan dapat merusak kulit. Dipergunakan sebagai penggumpal lateks,
dalam penyamakan kulit, dalam kedokteran sebagai antiseptik dan sintesa organik.
Garam-garamnya yang utama adalah : Sodium Formiat, Calsium Formiat, dan
Aluminium Formiat.
Ester-esternya yang utama adalah : Methyl Formiat dan Ethyl Formiat.
Acetic Acid (asam asetat)
Acetic acid yang murni adalah suatu cairan yang berbau sangat
asam dan membeku pada suhu 160C, karena hablurnya agak
menyerupai es, sehingga asam asetat pekat disebut cuka es (asam
asetat glasial). Larutannya yang encer adalah cuka yang dipakai
untuk memamasak. Asam asetat dibuat dengan peragian alkohol
atau pada destilasi untuk memasak. Asam asetat dibuat dengan
peragian alkohol atau pada destilasi kering dari kayu dan secara
sintetik. Dipergunakan sebagai penggumpal lateks, dalam obat-
obatan, penyamakan kulit, dan sintesa organik.
24
Garam-garamnya yang utama adalah : Sodium acetate, Calcium Acetate, Timbal
Acetate.
Ester-esternya yang utama adalah : Methyl Acetate, Ethyl Acetate, Vinyl
Acetate (untuk pembuatan polyvinyl acetate).
Bernzoid Acid (asam benzoat):
Asam benzoat adalah kristal putih yang berbentuk sisik atau jarum halus, hampir
tidak larut dalam air. Asam ini mula-mula diperoleh dari kemenyan tetapi
sekarang dibuat secara sintetik. Asam benzoat dan garamnya dipergunakan
sebagai bahan makanan.
Oxalic Acid (asam oksalat):
Adalah kristal putih yang beracun, tidak berbau. Dipergunakan sebagai pemutih
untuk tekstil atau kulit, sebagai mordant dalam pencelupan tekstil.
Asam hidroksi :
Senyawaan yang mempunyai selain gugusan karboksil juga mempunyai
gugusan hidroksil. Jadi ada gugusan asam dan alkohol.
Contohnya:
Asam Laktat (Lactic Acid) :
Disebut juga asam susu. Suatu cairan kental yang berwarna kekuning-kuningan.
Terjadi sebagai akibat dari pengaruh bakteri-bakteri tertentu pada beberapa
macam gula seperti glukosa, saccharosa, maltosa dan laktosa. Dipergunakan
dalam penyamakan kulit untuk melemaskan kulit, dalam industri tekstil, pada
pembuatan sirup.
Tartaric acid (asam tartat) :
Disebut juga asam batu anggar. Berupa kristal tembus cahaya, tidak berwarna.
Dipergunakan dalam industri makanan, untuk pengobatan dan dalam industri
tekstil.
25
Citric Acid (asam sitrat) :
Disebut juga asam limau. Asam ini terdapat dalam air jeruk sitrun, juga diperoleh
secara peragian dari glucose atau sucrose oleh bakteri cytromyceae. Berupa kristal
tidak berwarna atau serbuk putih, rasanya asam, dipergunakan pada pembuatan
sirup, pencetakan kain dan dalam kedokteran.
2.1.1.12. Ester anorganik
Persenyawaan ini biasanya diperoleh dari reaksi antara alkohol atau phenol dg asam
organik.
Contoh:
Glycerophospor acid
Garamnya adalah Calcium Glycerophosphate, Iron Glycer pophosphate, Sodium
Glycerophosphate, yang dipergunakan dalam obat-obatan sebagai tonic.
2.1.1.13. Senyawa mengandung Gugus Nitrogen :
Senyawaan nitrogen dikenal oleh gugusan yang spesifik dalam susunan kimia
seperti Amine, Amide, Imide dan sebagainya.
Contoh :
Aniline (phenyl amine) :
Cairan jernih yang tidak berwarna yang lambat laun menjadi kuning akhirnya merah
coklat, baunya menyerupai jengkol. Dipergunakan untuk membuat cat celup,
senyawaan organik lainnya.
Glutamic acid (asam glutamat):
Hasil pemecahan dari protein, diperoleh dari gluten. Dipergunakan dalam
pembuatan obat dan industri makanan. Mono Sodium Glutamat (MSG) adalah zat
penyedap makanan.
Urea (carbamide)
Zat ini terdapat dalam air, sejumlah kira-kira 2%. Zat ini terbentuk dalam tubuh
sebagai hasil pemecahan protein, dapat dibuat secara sintetik. Dipergunakan untuk
pupuk, bahan pembuat plastik dan sebagainya.
26
Para ethoxy Phenyl Urea (dulcin) :
Sebagai pengganti gula dengan kemanisan lebih dari 200 kali gula tebu.
Saccharin (ortho benzosulphimide, benzoyls Sulfinicimide)
Serbuk kristal halus berwarna putih. Mempunyai rasa sangat manis kira-kira 500
kali gula tebu. Dipergunakan sebagai pengganti gula.
2.1.1.1. Persenyawaan Organo Anorganik dan Heterosiklik
Persenyawaan organo anorganik adalah persenyawaan organik mengandung atom
logam dan bukan logam.
Contoh :
Tetra ethyl lead (LED) :
Dalam keadaan murni berbentuk cairan, tidak berbau, mudah menguap, sedangkan
hasil pabrik berwarna kuning, beracun, merupakan bahan anti knock yang sangat
berguna untuk bahan bakar mesin.
Persenyawaan heterosiklik adalah senyawaan organik yang tersusun dari satu atau
lebih rantai tertutup (lingkar) dimana selain atom karbon, rantai atom tertutup juga
terdiri atas atom unsur lain hetero seperti oksigen, nitrogen atau sulfur.
Contoh :
1. Benzofuran (Coumaron)
Terdapat dalam ter batubara, dipergunakan untuk pembuatan plastik (damar
coumarin)
2. Piridina
Terdapat dalam ter batubara, dalam minyak tulang. Zat cair tidak berwarna,
baunya tidak enak, dipergunakan untuk sintesa organik, dalam industri karet,
sebagai denaturant untuk alkohol, dalam kedokteran.
3. Mercatobenzole
Serbuk kuning yang dipergunakan sebagai bahan pencepat pada pengerjaan
karet.
27
2.1.1.15. Sulphonamida
Senyawaan ini dengan turunannya dipergunakan dalam kedokteran sebagai
pembunuh bakteri (bactericide).
Contohnya :
i. Sulphanilamide
ii. Sulphadiazine
iii. Sulphathiazole
2.1.1.16. Vitamin dan hormon, Enzim
Vitamin diartikan senyawaan organik yang tidak dapat disusun oleh jasad kita,
tetapi diambil bersama-sama dengan makanan dalam jumlah yang demikian
kecilnya sehingga tidak dapat dipergunakan sebagai pemberi tenaga atau sebagai
bahan penyusun sel. Vitamin perlu bagi pemeliharaan jasad kita untuk dapat bekerja
secara normal. Vitamin dapat dianggap sebagai katalisator organik yang mengatur
proses pertukaran zat (metabolisme). Susunan kimianya merupakan senyawaan
kimia yang kompleks.
Contohnya :
1. Vitamin A
Disebut juga akseroftol, terdapat dalam hati beberapa jenis ikan, minyak hati
ikan, dalam kuning telur dan mentega, tetapi tidak terdapat dalam lemak
tumbuh-tumbuhan. Zat ini menggiatkan pertumbuhan badan dan melindungi
tubuh terhadap aseroftalmi (menjadi keringnya selaput putih mata).
2. Vitamin B1
Disebut juga thiamine/aneurine, melindungi tubuh terhadap beri-beri. Zat ini
penting dalam metabolisme karbohidrat. Terdapat dalam dedak, ragi, gandum,
dan dalam hati. Berupa serbuk kristal putih dan tidak stabil terhadap panas.
3. Vitamin B2
Disebut juga ribloflavine/laktoflavine, melindungi tubuh terhadap pellagra dan
menggiatkan tumbuhnya badan. Terdapat dalam serum susu, dalam putih telur,
ragi, dalam hati, kecambah gandum dan sayuran daun. Berupa kristal berwarna
jingga-kuning dan stabil terhadap panas.
4. Vitamin B3
28
Disebut juga asam pantotenat, menggiatkan pertumbuhan badan. Terdapat
dalam hati, ginjal, ragi, susu. Berupa cairan seperti minyak berwarna kuning.
Terdapat juga garamnya yaitu Calcium-pantotenat berupa serbuk putih.
5. Vitamin B6
Disebut juga pyridoxine/adermin, melindungi tubuh manusia terhadap dermatitis
(melindungi kulit) dan mempercepat tumbuhnya tubuh. Terdapat dalam ragi,
gula tebu, dalam hati, daging dan lemak ikan.
6 Vitamin B9
Disebut juga folic acid/pteroglutamic acid, sangat penting untuk
p
perkembangan sel darah dan untuk mencegah kekurangan darah (anaemia) Terdapat
dalam bayam, sayuran hijau, ragi, dalam hati
7. Vitamin B12
Disebut juga Cobalamin/Cynanocobalamin. Zat ini lebih
baik daripada Vitamin B9 untuk mencegah kekurangan darah,
terdapat dalam hati dalam jumlah yang sangat kecil, dalam susu
dan telur. Berupa kristal berwarna merah.
29
8. Vitamin C
Adalah vitamin anti seriawan usus/scorbutus dan meninggikan ketahanan
terhadap infeksi. Disebut juga ascorbic acid. Terdapat dalam sayuran daun-
daunan yang masih segar, dalam sitrun dan buah-buahan citrus lainnya. Yang
masih murni dapat diekstrak dari lemon juice, berupa kristal berwarna putih.
9. Vitamin D
Adalah vitamin anti rachitis, terdapat dalam bagian minyak hati ikan. Sebelum
vitamin D dapat diperoleh dalam keadaan murni maka suatu zat lain yang
bekerja kuat sebagai zat anti-rachitis (ergosterol) disinari dengan cahaya
ultraviolet. Zat yang diperoleh ialah vitamin D2 (kalsiferol). Ergosterol ini dapat
dipandang sebagai provitamin D.
Vit D2 (kalsiferol) berupa serbuk kristal putih yang berubah menjadi kuning bila
kena udara.
Terdapat dalam cocoa beans dan dalam hati ikan. Vit D3 (choleacalciferol)
berupa serbuk kristal putih. Terdapat dalam minyak hati ikan. Vitamin ini
mempunyai sifat anti rachitis yang kuat.
10. Vitamin E
Disebut juga alpha-tocoferol adalah vitamin anti kemandulan. Terdapat dalam
kecambah gandum, jagung dan benih kapas dan dalam minyak yang diperas
daripadanya, dalam beberapa macam sayuran daun, berupa cairan seperti
minyak yang tidak berwarna.
11. Vitamin H
Disebut juga biotin, penting untuk pertumbuhan mikro-organisme, terdapat
dalam kuning telur, dalam ginjal dan hati, susu, ragi.
12. Vitamin K
Disebut juga alpha-fillochinon adalah zat yang bekerja sebagai penolak
perdarahan (anti-haemorhage). Terdapat dalam sayuran daun misalnya bayam,
tomat, vegetable oil, berupa cairan seperti minyak yang berwarna kuning muda.
13 Asam nicotinat dan nicotinamide
Zat ini merupakan vitamin antri pellagra, vitamin ini penting artinya dalam
biokimia.
30
2.1.1.17. Hormon :
Hormon adalah senyawa-senyawa organik yang dihasilkan oleh kelenjar buntu dan
kemudian langsung ke dalam pembuluh darah. Hormon ini kemudian diangkut ke
bagian badan lain dan mempunyai pengaruh faal yaitu mengatur dan menggiatkan
fungsi-fungsi yang tertentu dalam badan.
Contohnya :
� Thyroxine
� Corticosterone
� Cortisone
� Prednisone
� Prednisolone
� Adrenaline
� Insulin
� Oestrone
� Testosterone
2.1.1.18. Enzim:
Enzim adalah senyawa-senyawa organik yang dihasilkan oleh sel-sel yang hidup,
baik hewan atau tumbuh-tumbuhan, mempunyai sifat mengatur dan menyebabkan
reaksi kimia (katalisis). Enzim sangat penting untuk segala proses hidup.
Enzim dibagi menjadi dua:
a. berdasarkan susunan kimianya
b. berdasarkan kerja yang dilakukan
Contohnya :
� Enzim pankreas
Enzim-enzim terpenting yang dihasilkan oleh kelenjar ludah perut (pankreas)
adalah :
� Trypsin
� Amylase
� Lipase
Enzim-enzim ini dipergunakan dalam kedokteran dan obat-obatan untuk obat
pencernaan yang terganggu.
� Pepsin
31
� Papain
� Thrombokinase
� Protese dan lain-lain
2.1.1.19. Alkaloida
Alakaloida adalah nama bagi senyawaan basa organik yang kompleks dan
mengandung nitrogen dan terdapat dalam tumbuh-tumbuhan. Alkaloida ini dalam
tanaman hampir selalu terdapat dalam bentuk garam-garam yang dapat dimurnkan.
Banyak alkaloida sangat beracun, beberapa jenis menunjukkan daya pharmakologis,
jadi sangat berguna bagi ilmu kedokteran.
Contohnya :
1. morphine :
Terdapat dalam candu (opium), berupa kristal putih, rasanya pahit dan bekerja
membiuskan susunan syaraf sentral. Morphine menyebabkan orang tidur dan
dalam kedokteran dipergunakan untuk penahan sakit.
2. Codeine
Terdapat dalam candu bersama-sama morphine, berupa kristal, rasanya pahit,
khasiat pengobatan seperti morphine.
3. Papaverine
Terdapat dalam candu, berupa kristal, kerjanya menyerupai morphine dan
codeine.
4. Quinine
Terdapat dalam kulit batang pohon yang termasuk dalam jenis Cinchona dari suku
Rubiaceae. Terdapat beberapa macam yang terpenting adalah Quinine dan
Cinchonine. Berupa kristal putih, dipergunakan sebagai obat pelerai demam
berdasarkan dayanya yang istimewa terhadap malaria.
5. Caffeine
Caffeine atau teine terdapat dalam bijih-bijih kopi, teh dan cola, dipergunakan
dalam kedokteran. Caffeine menggiatkan pekerjaan susunan saraf sentral.
� Cocaine
� Ephedrine
� Nicotine dan lain-lain
32
2.1.1.20. Antibiotika :
Antibiotika diperoleh dari pemisahan beberapa micro-organisme. Dikenal sebagai
antibiotika karena dayanya terhadap sejumlah bakteri gram-positip dan gram-negatip,
jadi menghalangi tumbuhnya bakteri.
Contohnya:
� Penicillin
� Streptomycin
� Chloramphenicol
� Erythormycin
� Tetracycline.
2.2. Latihan :
1. B – S Halogen adalah nama golongan untuk beberapa unsur bukan logam
yaitu sulphur, hidrogen dan oksigen.
2 B – S Intan pada hakikatnya adalah karbon dalam bentuk amorph.
3 B – S Carbon black adalah karbon halus yang diperoleh dari hasil
pembakaran tidak sempurna bahan organiknaftalen, yang
dipergunakan untuk pembuatan ban mobil
4 B – S Silikon diperoleh dari pemanasan pasir silika dengan kokas dalam
tanur listrik, dipergunakan untuk perbaikan bentuk wajah dalam
operasi plastik.
5. B – S Air raksa sebenarnya adalah logam dalam bentuk cair pada suhu
biasa, dipergunakan antara lain untuk anti lumut pada cat
6. B – S Senyawa aromatik disebut demikian karena zat pertama golongan
ini terdapat dalam tumbuh-tumbuhan yang aromanya harum
7 B – S Bila ter batubara dan petroleum didistilasi, maka diperoleh cairan
tidak berwarna, mudah menguap dan terbakar. Cairan ini disebut
naftalen.
8 B – S Alkohol bila direaksikan dengan asam akan memberikan
senyawaan yang disebut dengan ether.
9 B – S Bila cengkeh disuling, akan diperoleh zat wangi – wangian yang
33
disebut dengan eugenol
10 B – S Asam laktat disebut juga asam susu, diperoleh dari gula glukosa.
Sakarosa dan sejenisnya karena pengaruh bakteri tertentu,
dipergunakan untuk pengobatan dan industri makanan.
2.3 Rangkuman
Nama kimia organic merupakan bagian yang sekarang disebut kimia senyawa karbon.
Yang mula-mula diartikan kimia organic adalah kimia yang berasal dari dunia tumbuh
– tumbuhan dan dunia hewan. Senyawa hidrokarbon adalah senyawa yang hanya
mengandung atom karbon (C) dan hidrolarbon (H) dapat dibagi menjadi 2 : senyawa
alifatik dan senyawa lingkar. Senyawa alifatik terdiri atas : hidrokarbon jenuh dan
hidrokarbon tidak jenuh. Senyawa lingkar terdiri atas : siklana dan siklena,
siklotempena, senyawa aromatic. Hidrokarbon yang dihalogenasi misalnya
chlorometana. Chloroform, yodoform dan seterusnya. Alkohol misalnya : etanol,
methanol, etanadiol, propanatriol dan seterusnya. Fenol, merupakan senyawa dari
hidrokarbon aromatic jika satu atau lebih atom hydrogen diganti dengan gugusan
hidroksil.
Kimia organik lainnya adalah : Kresol, Baftol, Ether, ether fenol, aldehida, keton,
asam karboksilat, asam hidroksi, asam hidroksi benzoate, senyawaan yang
mengandung gugusan nitrogen, senyawaan heterosiklik, sulphonamida, vitamin,
hormone, enzim, alkaloida, serta antibiotika.
Kimia anorganik adalah bagian ilmu kimia yang mempelajari sifat-sifat dari
senyawaan yang bukan diturunkan dari zat karbon.
Unsur kimia dikelompokkan dalam bukan logam dan logam.
Bukan logam terdiri atas : halogen, belerang, karbon, hydrogen, oksigen, nitrogen,
phosphor dan silicon.
Unsur logam terdiri atas : Logam alkali, logam alkali tanah, logam tanah jarang, lair
raksa, logam tidak mulia (besi, tembaga, nikel dst), logam mulia (perak, emas,
platina), Asam anorganik (missal : asam khlorida, sulfur dioksida, asam sulfat dst),
basa anorganik (missal amoniak, sodium hidroksida, magnesium oksida dst), serta
garam anorganik (sodium fluoride, sodium fluorosilikat dst)
34
3. KEGIATAN BELAJAR - 2
PRODUK INDUSTRI KIMIA
3.1 Uraian Contoh dan non contoh.
3.1.1. Pupuk :
Pupuk adalah suatu zat yang apabila ditambahkan ke dalam tanah akan menyuburkan
tanah tersebut.
Pupuk biasanya mengandung unsur-unsur nitrogen, phospor dan kalium atau salah satu
dari unsur tersebut.
Pupuk dibagi mejadi dua :
a. Pupuk organik
b. Pupuk anorganik
Pupuk Organik :
Adalah pupuk yang berasal dari jasad hidup, baik hewan
ataupun tumbuhan, misalnya pupuk kandang, pupuk hijau,
kompos, bungkil dan sebagainya. Berbeda dengan pupuk
anorganik, umumnya pupuk anorganik tidak segera
memberikan zat-zat makanan yang dikandung di dalamnya kepada tanaman.
Pupuk anorganik :
Adalah pupuk yang dibuat di pabrik, umumnya pupuk buatan. Pupuk ini hanya
mengandung satu, dua atau paling banyak tiga unsur zat-zat makanan tumbuhan.
Maksud pemakaiannya adalah untuk menambah zat makanan tumbuhan yang kurang di
dalam tanah . Karena biasanya zat yang kurang itu ialah nitrogen, phospor dan atau
kalium maka pupuk anorganik umumnya pupuk buatan yang dapat segera memberikan
makanan kepada tanaman, akan tetapi tidak memperbaiki bangun tanah.
Contoh pupuk :
Pupuk alam :
1 Guano, adalah pupuk yang berasal dari tahi burung.
Yang terkenal guano Peru
35
Guano, suatu pupuk organik, mengandung nitrogen, phospor dan kalium. Biasanya
berupa serbuk yang berwarna kekuning-kuningan dengan bau amoniak yang kuat.
2 Pupuk hijau adalah tumbuhan yang dapat menyuburkan tanah karena mempunyai
umbi-umbi nitrogen pada akarnya.
3. Kompos adalah pupuk berasal dari sisa-sisa tumbuhan yang telah dihancurkan
karena pengaruh jasad renik.
4. Bungkil dapat dipakai sebagai pupuk organik karena bungkil mengandung kadar
nitrogen, phospor dan kalium.
Pembuatan pupuk kompos metode Wasik alias Amaq Saebah1 adalah sebagai berikut:
Formula pembuatan pupuk kompos adalah : satu ton kotoran sapi dicampur dengan
kapur 20 (dua puluh) kilogram, serbuk gergaji 50 kilogram, serta abu sekam 100 kilo
gram. Untuk mempercepat pelapukan dipergunakan bahan campuran tertentu yang
disebut dengan “stardek”
Pupuk mineral/Kimia yang Mengandung Nitrogen
1. Sodium Nitrat. Di buat di pabrik kimia, dahulu terutama dihasilkan di Chili sebagai
hasil alam maka dikenal juga nama Sendawa chili (Chili salpeter).
2. Amonium nitrat.
Dikeal sebagai Norway Salpeter.
3. Ammonium Sulfat
Suatu pupuk buatan yang memberikan nitrogen dalam tanah. Sering disebut ZA
(Zwavelzure Amoniak)
4. Urea
Dibuat dalam pabrik kimia.
Pupuk Mineral/Kimia yang mengandung Phosphat.
1. Terak baja (basic slag)
Dikenal juga sebagai Thomas slag, Thomas phosphate
Didapatkan dari hasil samping pabrik baja dari pembakaran besi phospate.
2. Superphospate (single, double atau triple)
Suatu pupuk phospate yang dibuat dai posphate alam dan asam sulphate. Phospate
alam ini terdiri atas Calcium phosphate yang tidak larut dalam air. oleh asam
1 Pengembang Pupuk Kompos Yang Buta Huruf, Kompas 30 April 2005. Kasus dusun Pidendang, Desa Sepakok, Kecamatan Pringgarata, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat.
36
sulphate diubah menjadi calcium phospate primer yang larut dalam air tercampur
dengan calcium sulphate. Karena larut dalam air maka lebih cepat diserap oleh
tanaman.
Double – Superphosphate disebut juga DS
Triple - Superphosphate disebut juga TSP.
Pupuk Mineral / Kimia Yang mengandung Kalium:
1. Garam-garam kalium alam yang masih kasar, misalnya :
� Carnalite
� Kainite
� Sylvinite
2. Garam kalium yang masih kasar, yang diperoleh dari pengolahan residu pabrik gula
bit
� Kalium chlorida
� Kalium sulphate
3.1.2. Bahan Penyamak
Ekstrak bahan samak dari bahan nabati.
1. Sari-sari penyamakan kulit biasanya diperoleh dari ekstraksi dari tumbuh-tumbuhan
misalnya kayu, daun, buah dan sebagainya.
Sari-sari penyamak yang penting berasal dari pohon oak, chesnut, quebracho, pohon
cemara, wattle (mimosa), sumach, microbolan, valonia, gambir, bakau, divi-divi dan
sebagainya.
2. Asam tanat dan garamnya, eter, ester dan turunannya
Asam tanat (tanin) adalah unsur aktif utama dari bahan penyamak nabati.
Produk tersebut diperoleh melalui ekstrasi dengan eter atau alkohol dari bahan
nabati mentah (kulit kayu dan sebagainya). Asam tanat yang paling banyak
digunakan adalah asam tanat gall-nut (asam gallotanik). Asam tanat lai meliputi
asam tanat kulit kayu pohon oak (asam quecitanik), asam tanat kayu chesnut
(asam kastaneotanik) asam quebracho, asam mimosa dan lain-lain.
Semua asam tersebut biasanya berbentuk bubuk bubuk tak berbentuk yang berwarna
putih atau kekuningan yang berubah menjadi coklat bila terkena udara. Kadang-
kadang dalam bentuk sisik atau kristal-kristal jarum. Terutama dipergunakan
37
sebagai mordant dalam bahan celup, dalam pembuatan tinta, untuk membeningkan
anggur, bir, dalam farmasi dan fotografi.
Zat samak organik/anorganik :
Zat penyamak organik sintetis (dikenal sebagai syntan) :
Produk ini adalah produk yang walaupun dalam keadaannya dapat digunakan sendiri
untuk menyamak kulit, kebanyakan dicampur atau digunakan dengan bahan penyamak
alami untuk membantu pnyerapannya kedalam kulit. Produk tersebut meliputi :
a. Syntan aromatis, seperti produk kondensasi dari formaldehida dengan asam
fenol- asam kresol- atau asam naftalenesuton, hidrokarbon aromatik yang
mempunyai berat molekul yang tinggi, polisufonamida dan asam sulfon
polihidroksi-poliarilsulfon.
b. Alkilsulfonilklorida (kadang –kadang dikenal sebagai “zat penyamak sintetis
atas dasar minyak)
c. Produk penyamak mengandung damar yang seluruhnya atau seluruhnya dapat
larut dalam air. Produk ini meliputi produk kondensasi tertentu dari
formaldehida dengan disiandiamida, dengan urea atau dengan melamin.
Zat penyamak anorganik (atau “penyamak mineral”), misalnya yang diperoleh dari
garam-garam kromium, aluminium, besi atau zirconium:
3.1.3. Bahan Pewarna
3.1.3.1. Bahan Pewarna berasal dari tumbuh-tumbuhan dan hewan
1. Berasal dari tumbuh-tumbuhan
Bahan ini diperoleh dari ekstraksi tumbuh-tumbuhan misalnya kayu, kulit kayu,
akar dan sebagainya. Bahan pewarna yang berasal dari tumbuh-tumbuhan
misalnya : daun jati, buah mangga, buah alpukat, bawang merah, secang dan
kunyit atau kulit pohon salam, daun jambu biji dan sebagainya.. Bahan – bahan
tersebut diperoleh dengan jalan merebus dengan air. dengan volume sedikit,
sehingga seluruh warna yang terkandung di dalamnya keluar. Hasil ekstrak
kemudian disaring untuk menghilangkan sisa bahan.
38
2. Berasal dari hewan.
Bahan ini diperoleh dari ekstraksi serangga-serangga, dari kantong tinta sejenis
ikan cumi-cumi.
3.1.3.2. Bahan pewarna sintesis:
Bahan celup organik sintetik :
Bahan celup biasanya suatu senyawaan organik atau campuran-campurannya yang
dapat dipergunakan untuk memberi warna pada kain, kertas, plastik atau kulit dan
sebagainya. Umumnya diperoleh secara sintesis dari ter batubara. Bahan – bahan
celup organik yang penting adalah : vat, direct, acid, basic, sulphur, disperse dyes.
Suatu produk organik sintetis yang karena pengaruh sinar dapat memberikan
fluoresensi, merupakan bahan warna juga.
Contohnya ialah rhodamine B.
Suatu produk lain yang dikenal dengan pemutih optik (optical brightener, colourless
dye, fluorescent brightener) adalah produk organik sintetik yang menyerap sianr
ultra-violet dan mengeluarkan sianr biru.
Contohnya : Blancophor.
Indigo (nila) juga merupakan bahan celup.
3.1.3.3. Lak dan toner
Lak warna adalah preparat tidak dapat larut dalam air yang diperoleh dengan
menambatkan (fiksasi) bahan warna alam (hewani atau nabati) atau bahan pewarna
organik sintetik (larut dalam air atau tidak), pada suatu alas, biasanya mineral
(barium sulfat, kalsium sulfat, aluminium oksida, tanah liat Cina, talk, silika, fosil
tanah / tanah-tanah infusoria, kalsium karbonat dan lain-lain).
Fiksasi bahan pewarna biasanya diperoleh dengan :
a. mengendapkan bahan pewarna pada alas dengan menggunakan bahan
pengendap (tanat, barium khlorida, dsb-nya), atau dengan mengendapkan bahan
pewarna bersama-sama dengan alas.
b. mewarnai alas dengan larutan bahan pewarna
c. mencampur secara mekanis suatu bahan pewarna tidak larut dalam air dengan
alas yang netral.
39
Lak warna sebagian besar disiapkan bahan warna organik yang paling tahan
terhadap oksidasi, seperti bahan celup azo, bahan celup bejana yang diturunkan dari
anthraquinon, atau bahan celup alizarin. Lak-lak tersebut digunakan terutama untuk
pembuatan tinta cetak, kertas dinding dan cat minyak.
Lak warna dapat pula disiapkan dari bahan pewarna organik asal hewani atau
nabati. Produk-produk meliputi antara lain lak karmin chochineal, yang sebagian
besar digunakan dalam pembuatan cat air, untuk mewarnai sirup, kembang gula atau
liqueur, lak kayu gelondong, kayu kuning dan kayu merah, dan sebagainya.
Toner adalah cat celup organik yang tidak dapat larut dalam air dan langsung
digunakan sebagai pigment karena tahan lama.
3.1.3.4. Pigment
Pigmen adalah suatu bahan organik atau anorganik yang tidak larut dalam air dan
dipergunakan sebagai pewarna untuk cat, tinta cetak, plastik, karet dan keramik.
Contoh-contoh pigment:
Putih : Putih timbal, lithopon, Titanium dioksida
Hitam : Carbon black, Grafit
Biru : Bitu berlin, Ultramarine, Phthalocyanine
Merah : Red Lead, Iron Oxide
Kuning : Litharge, Oker
Hijau : Chrome green
3.1.4. Cat, Vernis dan Lacquer
Cat, pernis dan laquer adalah bahan-bahan penutup permukaan (surface-coating)
sesuatu benda sehingga kecuali benda – benda tersebut tidak lekas rusak juga
memberikan warna yang indah.
Cat :
Cat adalah suatu campuran, umumnya cairan yang berwarna, dapat dipakai untuk
menutupi permukaan sesuatu benda dengan memulaskan pada permukaan benda
tersebut.
Bahan-bahan cat :
40
� Pigment :
Bahan-bahan pembentuk selaput. Bahan ini membentuk selaput film melalui
oksidasi dan polimerisasi minyak mengering yang tidak jenuh.
Bahan-bahan tersebut adalah linseed oil, dehydrated castor oil.
� Bahan pengisi :
Untuk mengurangi ongkos produksi. Bahan-bahan tersebut: Talc, asbes, silica,
gipas, mika.
� Bahan pengikat dan pengencer :
Untuk mensuspensikan pigment dan melarutkan bahan-bahan pembentuk selaput
dan untuk mengencerkan cat.
Bahan-bahan tersebut : Toluene, Xylene dan lain-lain.
� Bahan pengering (drier)
Untuk mempercepat pengeringan dan pengerasan selaput cat
Bahan-bahan tersebut :Co-naphthenate dan lain-lain.
Pernis (Varnish) :
Pernis adalah suatu dispersi kolloidal atau larutan yang serba sama (homogen) dari
damar-damar alam atau buatan dalam minyak, dipergunakan sebagai pelindung
permukaan.
Pernis ini biasanya tidak dipergunakan bahan pigment sehingga tidak berwarna.
Bahan-bahan pernis:
� Bahan pembentuk selaput
Untuk membentuk selaput pelindung setelah penguapan pelarut atau keringnya
minyak pernis yang dipakai.
Bahan-bahan ini adalah : Sirlak, Copal, alkyd resin, vinnyl resin, silicone resin, ure
formaldehyde dan lain-lain.
Minyak mengering : minyak cat, minyak tung, minyak ikan dan lain-lain.
� Bahan pelarut dan pengikat
Untuk melarutkan bahan-bahan pembentuk selaput.
� Bahan pengering (drier)
Untuk mempercepat pengeringan dan pengerasan selaput pernis
� Bahan pengencer :
41
Untuk menurunkan kekentalan, dipakai pelarut nafta.
Enamel adalah pernis yang diberi warna sehingga lebih tahan sinar matahari.
Lacquer (Lak) :
Lacquer adalah suatu dispersi kolloidal atau larutan dari nitroselulosa atau senyawaan
pembentuk selaput lainnya, damar dan zat pengenyal (plasticizer) dalam pelarut dan
pengencer. Dipergunakan sebagai pelindung permukaan.
Sering disebut di Indonesia “duco”. Nama ini salah karena duco adalah suatu nama
dagang Du Pont AS)
Bahan lacquer :
� Bahan pembentuk selaput
Dipakai turunan-turunan selulose (nitro-selulosa, slulosa asetat) agar menjadi tahan
air, keras dan tahan lama.
Dipakai juga damar alam/sintetis agar tetap mengkilap.
� Pigment
Untuk memberikan warna agar tahan cahaya.
� Pelarut
Untuk melarutkan bahan-bahan pembentuk selaput dan mensuspensikan pigment.
Bahan-bahan tersebut : etil-asetat, amyl-asetat, metil-etil keton, cellosolve dan
alkohol –alkohol.
� Bahan pengenyal (plasticizer)
Untuk mengurangi regasnya selaput dan agar baik menempelnya. Bahan- bahan itu
dibutil-phthalate.
Ssusunan campuran lacquer bermacam-macam tergantung dari tujuan
pemakaiannya, misalnya untuk logam atau untuk kayu.
Cat-cat yang diberi tambahan bahan-bahan khusus untuk keperluan tertentu
misalnya cat untuk kapal. Cat untuk kapal terdiri atas dua bagian cat di mana yang
satu diberi tambahan bahan sehingga mempunyai sifat anti karat dan satunya lagi
diberi tambahan sehingga mempunyai sifat anti-lumut (anti-fouling).
42
Tinta cetak :
Tinta cetak terdiri dari dispersi pigment dalam minyak mengering (bahan pengikat).
Bahan – bahan lain yang dipergunakan adalah : damar-damar alam atau buatan, bahan
pengering dan anti-oksidan.
Jenis yang paling baru yang dipergunakan adalah damar buatan karena cepat kering dan
sifat-sifatnya baik sekali.
Tinta cetak ini banyak macamnya sesuai dengan banyaknya cara-cara pencetakan dan
banyaknya macam-macam kertas yang dipergunakan.
Pada umumnya kita mengenal 3 macam proses pencetakan yaitu : tripografik,
lithografik dan nitaglio.
Pigment-pigment untuk cat biasanya dipergunakan juga untuk tinta cetak tetapi
beberapa oksida logam terlalu kasar untuk keperluan ini. Anti oksidan dipergunakan
untuk mengimbangi pigment-pigment yang merupakan katalis terjadinya oksidasi. Anti
oksidan yang dipakai umumnya guaiakol.
3.1.5. Minyak atsiri, resinoida dan kosmetik
Minyak atisiri, berguna sebagai bahan mentah dalam industri wangi-wangian, makanan
dan industri lainnya, berasal dari tumbuh-tumbuhan. Pada umumnya memiliki
komposisi yang kompleks dan mengandung alkohol, aldehida, keton, fenol, ester, eter
dan terpen, dalam jumlah yang bervariasi. Sebagian besar minyak ini cepat menguap
dan tidak meninggalkan noda tetap pada kertas.
Minyak ini diperoleh dari berbagai proses :
a. memeras (misalnya minyak jeruk dari kulit jeruk)
b. Penyulingan uap
c. Ekstraksi dari bahan nabati segar dengan menggunakan bahan pelarut seperti
petroleum eter, benzena, aseton, toluen
d. Ekstraksi dari pekatan yang diperoleh dengan enfleurage atau dengan macerasi.
Concretes diperoleh dari proses tersebut (c). Concretes adalah minyak atsiri padat atau
semi padat tergantung dari jumlah malam nabatinya.
Resinoida :
43
Adalah produk yang digunakan terutama sebagai fiksatif dalam industri wangi-wangian,
kosmetik, sabun dan surfajtan. Tersusun dari bahan yang tidak cepat menguap dan
diperoleh melalui ekstraksi pelarut organik atau melalui ekstraksi dengan gas (misalnya
CO2) di bawah tekanan dari :
a. bahan yang mengandung damar dari tumbuhan alam kering (misalnya getah damar,
oleogum-resin, atau oleoresin alam)
b. bahan yang mengandung damar dari hewan yang kering (misalnya castoreum,
musang atau musk), dan dalam beberapa hal
c. bagian-bagian alami yang kering dari tanaman tertentu.
3.1.6. Sabun
Penggunaan sabun sebagai pencuci sudah lama sekali dikenal yaitu sejak abad ke-13.
Sabun pada umumnya dibuat dari basa Natrium yang direaksikan dengan lemak
berantai panjang. Untuk maksud-maksud tertentu sabun dapat dibuat dengan
menggunakan garam kalium, misalnya untuk pembuatan sabun yang lebih lunak dan
lebih mudah larut dalam air.
Sabun adalah pembersih yang dibuat dengan reaksi kimia antara basa Natrium atau
Kalium dengan asam lemak/minyak nabati/lemak hewani.
Ada 2 macam sabun :
1. Sabun keras yaitu sabun Natrium (Sodium)
2. Sabun lunak yaitu sabun Kalium (Potasium)
Menurut penggunaannya sabun dapat dibagi menjadi beberapa jenis misalnya sabun
cuci, sabun mandi, sabun obat dan sebagainya.
a. Sabun cuci, dibuat dari basa Natrium atau basa Kalium, minyak kelapa atau minyak
kelapa sawit dan bahan tambahan lain seperti water-glass dan sebagainya.
Umumnya digunakan sehari-hari untuk mencuci pakaian, alat-alat dapur dan lain-
lain.
b. Sabun mandi, dibuat dari basa Natrium dengan minyak kelapa, minyak kelapa
sawit dan bahan tambahan lainnya, dapat ditambahkan parfum dan bahan atiseptik
Sabun ini harus tidak mengganggu kesehatan, secara biologis tidak merusak serta
mempunyai sifat pembersih yang baik.
44
Penggunaan minyak kelapa banyak memberikan busa, minyak kelapa sawit tidak
begitu banyak busa. Gabungan dari kedua minyak ini akan memberikan sabun yang
berkualitas cukup baik.
3.1.7. Zat Giat Permukaan
Surfactant adalah zat yang apabila dilarutkan di dalam air atau larutan air pada
kepekatan 0,5% pada suhu 200C dan dibiarkan selama satu jam pada suhu yang sama :
• menghasilkan cairan yang jernih atau bening atau emulsi yang stabil tanpa ada
pemisahan dari bahan yang tidak dapat larut, dan
• menurunkan tegangan permukaan air 4,5 X 10 –2 N/m (45 dyne / cm) atau kurang
Biasanya surfactant adalah turunan-turunan organik. Surfactant mempunyai sifat
kombinasi hidrofil dan hidrofob.
Contoh-contoh yang terkenal adalah sabun, synthetic detergent (pembersih buatan),
wetting agent (bahan pembasah), emulsifying agent (bahan pengemulsi), foaming agent
(bahan pembusa) dan sebagainya.
Bahan-bahan ini banyak juga dipergunakan dalam industri-industri tekstil, kulit,
pencelupan, farmasi, kosmetik, dan sebagainya.
Synthetic Detergent = Detergent (Pembersih buatan)
Synthetic detergent adalah suatu bahan yang mempunyai sifat daya pembersih seperti
sabun, tetapi tidak dibuat dari lemak atau minyak. Synthetic detergent adalah suatu
surfactant juga yang yang mempunyai sifat hidrofob dan hidrofil.
Ada tiga macam tipe :
1. Anionic detergent
Yaitu detergent yang dalam larutan kolloidal memberikan ion bermuatan negatip.
Contohnya : Sodium dodecyl benzene sulfonat atau Sodium lauryl sulfat.
2. Cationit detergent
Yaitu detergent yang dalam larutan kolloidal memberikan ion bermuatan positip.
Biasanya bahan ini mahal tetapi merupakan pembersih yang baik untuk barang-
barang logam.
Contohnya : Benzethonium chlorida
45
3. Nonionic detergent
Yaitu detergent yang dalam larutan kolloidal memberikan muatan ion netral.
Contohnya : Polyoxyethylene
Karena banyak terjadi pencemaran air oleh detergent maka sekarang dikenal
“Biodegrable detergent” yaitu detergent yang dapat diuraikan (dirusakkan) oleh
mikro organisme. Biodegrable detergent ini terutama untuk menghindari polusi
pada danau, air di bawah tanah dan septik-tank.
Di Indoensia dikenal 2 bentuk detergent :
� Serbuk dtergent
� Cream detergent
Detergent kecuali terdiri atas bahan utamanya yaitu surfactant juga ditambah
bahan-bahan lain seperti bahan pengisi, pewangi dan sebagainya.
Bahan – baku detergent :
� ABS (alkyl benzene sulfonat)
� Caustic Soda
� Waterglass
� Sodium tripoly fosfat
� Carboxy Methyl Cellulose (CMC)
� Optical Brightening Agent
� Wangi-wangian.
3.1.8. Perekat
Perekat adalah suatu bahan yang dapat menghubungkan/melekatkan dua benda pada
permukaannya.
Perekat dapat dibagi berdasarkan komposisi kimianya yaitu :
a. Terbuat dari protein atau turunannya
Perekat ini dapat dibuat dari protein hewani misalnya perekat dari ikan danperekat
dari tulang dan juga dari protein nabati misalnya perekat dari kedele.
b. Terbuat dari pati, selulosa gum atau turunannya
Misalnya perekat-perekat dari pati, dari dextrin, gum arabic, nitro-cellulose dan
cellulose asetat.
c. Terbuat dari damar buatan termoplastik
46
Misalnya perekat-perekat dari damar acrylate, polyvinylacetate, polyvinyl alcohol.
d. Terbuat dari damar buatan termosetting
Misalnya perekat-perekat dari : damar phenolic, damar epoxy, damar alkyd, damar
melamine.
e. Terbuat dari damar alam
Misalnya rosin
f. Terbuat dari karet alam dan karet sintetik
Misalnya perekat-perkat dari : karet styrene-butadiene, karet nitrile, neoprene,
silicones dan perekat dari karet alam.
g. Perekat anorganik
Misalnya gypsum cement, portland cement, sodium silicate (waterglass).
3.1.9. Bahan Peledak
Bab ini meliputi mesiu dan bahan peledak yaitu campuran yang mempunyai ciri
mengandung oksigen yang diperlukan untuk pembakarannya dan penguraiannya
disertai dengan pembentukan yang amat banyak gas pada suhu yang tinggi.
Barang – barang yang dibuat dari produk peledak, piroforik, mudah terbakar yang
mengeluarkan cahaya, suara, asap, api atau bunga api (misalnya produk piroteknik,
korek api, ferro-cerium dan bahan bakar tertentu).
Mesiu :
Bubuk ini adalah campuran yang penguraiannya menghasilkan volume gas panas yang
besar. Gas ini menghasilkan dorongan.
Pada mesiu untuk senjata api, pembakaran berlangsung dalam suatu ruangan yang
terbatas dengan volume yang tetap dan tekanan yang tercipta dalam laras senjata api
menghasilkan kecepatan tinggi pada sebuah proyektil.
Pada mesiu untuk roket, pembakaran menghasilkan tekanan yang tetap dan keluarnya
gas melalui alat pemercik menghasilkan dorongan.
Kelompok ini meliputi juga :
1. Mesiu hitam (gun powder, mesiu sendawa atau mesiu berasap) mesiu ini merupakan
campuran dari kalium nitrat atau natrium nitrat, belerang dan arang.
2. Mesiu untuk senjata (selain mesiu hitam), ini terdiri atas :
47
a. mesiu tak berasap, yang terbuat dari nitroselulose, biasanya kapas – ledak atau
nitroselulose peledak, dicampur dengan produk lain, khususnya dengan
stabilisator seperti difenilamin. Mesiu jenis ini terdapat dalam bentuk batangan,
tube, disk, keripik atau butiran.
b. Mesiu campuran, biasanya ditambahkan aditif seperti nitroguanidin, heksogen
(1,3,5-trinitro – 1,3,5 triazinan) atau oktogen (1, 3, 5, 7 –tetranitro – 1, 3, 5, 7-
tetrazocane) dapat ditambahkan pada produk dasar (nitroselulose, nitrogliserol)
untuk memperbaiki sifat dasarnya.
3. Mesiu untuk roket :
mesiu untuk roket terdiri atas :
a. mesiu homogen, yang tersusun dari nitroselulose dan nitrat organik dengan
menambahkan produk lain (misalnya stabiliser, katalisator balistik)
b. mesiu campuran, produk ini tersusun dari zat yang mendukung pembakaran
(misalnya : amonium perkhlorat, amonium nitrat) dan bahan pengurang (karet
sintetis).
Bahan Peledak :
Bahan peledak adalah bahan yang mengalami penguaraian atau pembakaran cepat
dengan menghasilkan panas dan gas dalam volume besar, menyebabkan tekanan tiba-
tiba sehingga meledak. Bahan peledak yang kuat dijalankan dengan detonator.
Bahan-bahan peledak diklasifikasikan menjadi tiga.
1. Initiating atau Primary Explosive (detonator)
Bahan peledak, dapat bereaksi cepat, dipakai untuk menimbulkan gelombang
kegiatan yang akan meletupkan bahan-bahan peledak. Yang dipakai sebagai
detonator ialah : mercury-fulminat dicampur dengan kalium chlorat, timbal azida,
timba; trinitroresorcinat.
2. Bahan peledak lemah (Low explosive)
• Mesiu, yaitu bahan peledak campuran dari Kalium nitrat (75%), belerang (10%)
dan charcoal (15%). Dahulu banayak digunakan untuk peledakan – peledakan
dan dalam senjata-senjata api (black powder).
• ii Mesiu tak berasap (smokeless propellant powder)
48
Dibuat terutama dari nitrosellulose, dipergunakan dalam senapan untuk berburu,
patrum kosong, granat tangan dan dalam menyalakan mesiu pendorong yang
dipergunakan pada artileri.
3. Bahan peledak kuat (high explosive)
Bahan yang dipakai adalah :
� TNT = trinitrotoluene
� Dinamit, dibuat dari nitrogliserin dengan bahan penyerap misalnya : kieselguhr.
Kadang-kadang ditambahkan amonium nitrat atau karbonat. Dinamit diledakkan
dengan menggunakan detonator
� Amatols, adalah campuran amonium nitrat dengan TNT. Dikenal amatol 80-20,
amatol 50-50
� Cyclonite dan sebagainya.
Sumbu pengaman, sekering peledak, sumbu mesiu, sumbu peledak, sumbu penyala,
peledak listrik :
Produk ini pada umumnya disebut barang tambahan bagi bahan peledak, diperlukan
untuk menyalakan mesiu dan peledak.
Sumbu pengaman, adalah alat yang didesain untuk meneruskan api ke arah sumbu
penyala atau detonator. Umumnya terdiri atas sampul tipis dari bahan tekstil, dilumuri
atau diresapi dengan karet atau plastik, mengandung pengisi linear dari mesiu hitam.
Sekering peledak, digunakan untuk meneruskan ledakan yang umumnya terdiri atas
suatu inti dari pentrit atau peledak lain dalam penutup tahan air dari bahan tekstil atau
plastik atau dalam pembungkus dari timah hitam atau timah (sumbu timah hitam atau
timah).
Sumbu mesiu.
Dapat digolongkan kedalam :
a. Sumbu mesiu yang terdiri atas sebuah wadah keci, umumnya dari logam. Biasanya
mengandung campuran timah hitam trinitroresorsinat yang ditambahkan dengan
tetrazena dan berbagai bahan pengoksidasi dan bahan pengurang.
b. Sumbu mesiu untuk gesekan atau atau selongsong penembak, umumnya terdiri atas
dua logam konsentris / selongsong buatan yang mengandung bahan pengisi yang
berbeda- beda. Selongsong penembak ini digunakan untuk menembak mesiu.
49
Sumbu peledak (detonator), terdiri atas pengisi kecil dari bahan peledak ditambah
pengisi, misalnya pentrit, heksogen atau tetril dalam selongsong logam atau plastik
dengan sebuah kapsul oelindung. Sumbu peledak digunakan untuk menyalakan bahan
peledak mesiu, umunya ditembakkan oleh api dari sumbu pengaman yang mengarah
kepadanya.
Sumbu penyala :
Sumbu penyala meliputi :
a. Sumbu penyala listrik yang teridri atas kepala sumbu listrik dan sedikit isi mesiu
penyala, umunya mesiu hitam
b. Sumbu penyala kimia, yang terdiri atas sebuah silinder yang mengandung ampul
kaca yang diisi dengan produk kimia, misal asam belerang, dan diisi kalium khlorat.
Peledak listrik :
Peledak listrik terdiri atas kepala sumbu listrik, sumbu penyala, dalam selongsong dari
logam / plastik, isi sedikit peledak ( 50 – 500 mg campuran timah hitam azide, isi besar
dari peledak, misalnya pentrit, heksogen atau tetril.
Kembang api :
Kembang api dimaksudkan untuk memperoleh kesenangan
dari efek bunyi, cahay atau asap yang diperoleh dari
pembakarannya. Penembakan dilakukan oleh mesiu
penembak seperti mesiu hitam, yang disatukan kedalam
barang tersebut dan ditembakkan oleh kepala sumbu elektrik
atau sumber primer.
Mainan piroteknik :
Mainan piroteknik seperti sumbu untuk pistol mainan, lilin ajaib, dan bunyi – bunyi
keras pada Christmas crackers (kembang api yang dibuat dari kertas berwarna terang,
ledakannya tidak menimbulkan kerusakan pada saat kedua ujungnya ditarik.
Pembakaran yang ditimbulkan dari mainan piroteknik ini hanya menyebabkan efek
yang terbatas.
50
Korek api :
Korek api disini meliputi korek api yang mengeluarkan api saat digosokkan pada
permukaan kasar. Umumnya produk ini terdiri atas
batang kayu, kertas karton, benang kecil yang diresapi
dengan malam stearin, malam parafin dan sebagainya
dan dari kepala yang dibuat dari berbagai produk
kimia yang mudah terbakar.
Barang dari bahan mudah terbakar :
Kelompok ini meliputi :
I. Bahan bakar cair atau gas yang dicairkan misalnya minyak, dalam kemasan (ampul,
botol, kaleng) dari jenis yang digunakan untuk pengisian atau pengisian kembali korek
api untuk sigaret atau semacam itu dan yang kapasitasnya tidak melebihi 300 cm3.
II. Bahan padat berikut ini :
a. Metaldehide (bahan bakar meta) dan heksamin yang disapkan dalam bentuk tablet,
tongkat atau dalam bentuk semacam itu, untuk digunakan sebagai bahan bakar.
b. Zat kimia semacam itu, disiapkan dalam bentuk tablet, tongkat atau dalam bentuk
serupa untuk digunakan sebagai bahan bakar.
III. Bahan bakar padat atau semi padat sebagai berikut :
Bahan bakar dengan bahan dasar alkohol dan mengandung produk seperti sabun, zat
yang mengandung gelatin, turunan selulosa (sering dijual sebagai “alkohol yang
dipadatkan”) dan olahan bahan bakar serupa, dalam bentuk padat atau semi padat.
Contoh olahan bahan bakar padat dari jenis ini adalah tongkat bubuk arang dengan
natrium nitrat dalam jumlah yang amat sedikit, sebagai pemacu pembakaran, dan
karboksimetilselulosa sebagai bahan pengikat, yang dimaksudkan untuk membakar
secara perlahan dalam wadah kedap udara yang dapat dimasukkan dalam pakaian
sebagai sumber kehangatan.
IV. Obor damar. Pencetus api dan semacamnya :
Termasuk dalam kelompok ini adalah :
a. Obor damar yang mengeluarkan api dalam jangka waktu yang relatif lama, tersusun
dari bahan m udah terbakar yang diresapi dengan damar, aspal, pitch (zat berwarna
51
hitam terbiat dari ter, terpentin astau minyak tanah, lengket dan semi cair apabila
panas, keras apabila dingin, digunakan untuk mengisi retakan atau ruang), dan
umumnya ditempelkan pada tongkat atau pegangan atau dibungkus dalam kertas,
tekstil atau bahan lain.
b. Pencetus api yang membakar dengan dasyat dalam jangka waktu pendek sehingga
bahan bakar tersebut (misalnya kayu, batubara, kokas, bahan bakar minyak)
dinyalakan. Barang ini dapat terdiri atas damar urea-formaldehida dengan
ditambahkan minyak tanah dan air, atau dari kertas yang diresapi dengan minyak
mineral atau malam parafin.
3.2 Latihan 2 :
1. B – S Pupuk adalah zat yang apabila ditambahkan kedalam tanah akan
menyuburkan tanah tersebut
2. B – S Chili saltpeter adalah pupuk mineral yang diperoleh melalui proses
kimia di pabrik.
3. B – S Bahan celup organic sintetis umumnya diperoleh dari ter batubara
4 B – S Termasuk dalam kelompok minyak mengering adalah minyak
nabati yang diberi panas pada temperatur tertentu.
5. B – S Detergen sintetis adalah zat yang mempunyai sifat daya pembersih
seperti sabun tetapi tidak dibuat dari lemak atau minyak
52
3.3 RANGKUMAN :
Dalam Kegiatan Belajar 2 ini dibahas tentang Produk Industri Kimia dan produk
industri terkait yang meliputi :
a. Produk Farmasi
b. Pupuk
c. Ekstrak penyamak atau pencelup, tanin dan turunannya, bahan celup, pigmen dan
bahan pewarna lainnya, cat dan pernis, dempul dan mastik lainnya, tinta
d. Minyak atsiri dan resinoida, preparat wewangian, kosmetika atau rias
e. Sabun, bahan aktif permukaan organik, preparat pembersih, preparat pelumas,
malam tiruan, malam olahan, preparat pemoles dan penggosok, lilin dan barang
semacam itu, pasta untuk model, malam untuk gigi, dan preparat untuk gigi
dengan bahan dasar plaster.
f. Zat albumina, pati dimodifikasi, perekat dan enzim
g. Bahan peledak, produk piroteknik, korek api, paduan piroforik, preparat tertentu
yang mudah terbakar
h. Barang fotografi atau sinematografi
i. Aneka produk kimia.
4. TEST FORMATIF :
Setelah mempelajari materi bahan ajr serta rangkuman, agar Saudara mudah memahami
bahan ajar ini, di bawah ini test formatif yang harus Saudara kerjakan untuk mengetahui
sejauh mana pemahaman Saudara atas bahan ajar ini.
Lingkarilah huruf B jika jawaban yang tersedia Saudara anggap benar atau lingkarilah
huruf S jika jawaban yang tersedia Saudara anggap salah.
Benar – Salah :
1. B – S Pupuk yang berasal dari sisa – sisa tumbuhan yang telah dihancurkan
karena pengaruh jasad renik, disebut sebagai pupuk hijau.
2 B – S . Salah satu jenis bahan pewarna yang diperoleh secara sintetis adalah
rhodamine B. Bahan warna ini sering dipergunakan untuk memberi
warna makanan karena harganya yang murah, memberi warna yang
baik dan sehat.
53
3. B – S Enamel sebenarnya adalah pernis yang diberi bahan pewarna
4...B – S Sabun yang dibuat dari basa natrium dengan minyak kelapa adalah
sabun cuci.
5. B – S Yang dimaksud dengan surfactant adalah zat yang apabila dilarutkan
di dalam air akan mengakibatkan naiknya tegangan permukaan.
6. B – S Cat duco sebenarnya adalah jenis cat yang berasal dari nama dagang
perusahaan di Amerika Serikat, Du Pont
7. B – S Bahan pengisi seperti talk, asbes, silica pada pembuatan cat
dimaksudkan untuk membuat cat menjadi lebih kuat dan bagus.
8. B – S Tujuan penyamakan kulit antara lain untuk membuat kulit menjadi
elastis dan kuat (tidak mudah pecah)
9. B – S Double superphosphate adalah jenis pupuk kimia yang mengandung
nitrogen.
10 B – S Pigment adalah suatu bahan organic atau anorganik yang larut dalam
air dan dipergunakan sebagai pewarna untuk cat, tinta cetak, plastic,
karet atau keramik.
5. KUNCI JAWABAN TEST FORMATIF:
Benar – salah :
1. S, Pupuk yang berasal dari sisa – sisa tumbuhan yang telah dihancurkan karena
pengaruh jasad renik, disebut sebagai pupuk kompos.
2. S Rhodamine B memang merupakan pewarna sintetis, bukan untuk pewarna
makanan, tetapi untuk tekstil
3. B
4. S Sabun yang dibuat dari basa natrium dengan minyak kelapa adalah sabun mandi.
5. S zat ini akan menurunkan tegangan permukaan air, bukan menaikkan.
6. B
7. S Tujuan penggunaan bahan pengisi dalam pabrik cat adalah dalam rangka
mengurangi ongkos proses produksi.
8. B
9. S Mengandung phosphate
54
10 S Pigment tidak larut dalam air. Kegunaannya sebagai bahan pewarna pada cat,
tinta cetak, plastic dan seterusnya.
6. UMPAN BALIK DAN TINDAK LANJUT
Setelah Saudara selesai mempelajari Modul ini maka Saudara dapat mengidentifikasi
barang impor atau ekspor yang berhubungan dengan Produk Kimia anorganik dan kimia
organik yang meliputi pupuk, bahan pewarna serta berbagai macam produk kimia
lainnya.
Namun, agar dalam melaksanakan tugas nanti Saudara mempunyai pengetahuan tentang
barang dengan lebih baik lagi, maka Saudara tidak cukup hanya dengan mempelajari
modul ini saja. Saudara dapat mencari informasi pada buku-buku serta majalah yang
berhubungan dengan materi ini. Saudara juga dapat mencari informasi di internet pada
situs yang berkaitan dengan kegiatan belajar ini.
7. DAFTAR PUSTAKA.
a. Catatan Penjelasan untuk Harmonized System, Direktorat Jenderal Bea dan Cukai,
tahun 2000
b. Mengenal Barang, Kantor Pusat Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, 1979
c. Ensiklopedi Indonesia,
d. Harian Republiks, www.republika.com
e. Harian Kompas, www.kompas.com
f. Majalah Trubus, www.trubus-online.com.
55
MODUL II
PLASTIK DAN KARET; KULIT; PULP DAN
KERTAS SERTA BARANG CETAKAN
SESUAI BAB 39-49
MATERI IDENTIFIKASI BARANG
OLEH :
TIM PENYUSUN MODUL PUSDIKLAT BEA DAN CUKAI
PUSAT PENDIDIKAN DAN LATIHAN BEA DAN CUKAI BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEUANGAN DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
JAKARTA 2007
56
Kata Pengantar
Puji syukur disampaikan kehadirat Allah yang Maha Kuasa, bahwa Modul ini akhirnya
dapat diselesaikan sesuai waktunya.
Obyek dari kegiatan Direktorat Bea dan Cukai adalah barang. Barang yang diimpor
maupun diekspor harus ditentukan jenisnya, dalam rangka penentapan tarif bea masuk dan
kepentingan kepabeanan lainnya. Petugas Ditjen Bea dan Cukai seyogyanya memiliki
ketrampilan dalam mengidentifikasi barang agar pelayanan dapat dilakukan dengan cepat,
namun negara tidak dirugikan pada saat menetapkan besarnya bea masuk, karena ada
kepastian tentang jenis barang dan penetapan tarif posnya.
Modul ini merupakan seri dari mata pelajaran Pengetahuan dan Identifikasi Barang yang
terdiri atas 5 modul dan digunakan dalam Diklat Teknis Substantif Spesialisasi I
Kepabeanan dan Cukai. Modul ini adalah modul ke-2 dengan judul “Plastik, Karet, kulit
dan Barangnya” sesuai bab 39-42 BTBMI” .
Dalam kesempatan ini, Penulis menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak
yang telah membantu hingga dapat diselesaikannya Modul ini. Semoga Allah membalas
atas amal kebaikan tersebut dan. mudah-mudahan Modul ini bermanfaat sebagai penambah
wawasan dan media pengetahuan dalam mengidentifikasi barang.
Jakarta, Oktober 2007
Penulis
57
DAFTAR ISI
Halaman
Kata Pengantar ............................................................................... i
Daftar Isi ......................................................................................... ii
1 PENDAHULUAN ........................................................................
1.1. Deskripsi singkat.................................................................
1.2. Tujuan Pembelajaran Umum...........................................
1.3. Tujuan Pembelajaran Khusus...............................................
1
1
1
1
2 KEGIATAN BELAJAR 1
PLASTIK DAN BARANG DARI PLASTIK ...............................
2.1. Uraian, Contoh dan Non contoh...........................................
2.2. Latihan 1...............................................................................
2.3. Rangkuman...........................................................
2
2
13
14
3 KEGIATAN BELAJAR 2
KARET DAN BARANG DARI KARET................................
3.1. Uraian, Contoh dan Non contoh..........................................
3.2. Latihan 2............................................................................
3.3. Rangkuman......................................................................
15
15
22
23
4 KEGIATAN BELAJAR 3
JANGAT, KULIT DAN BARANG DARI KULIT.......................
4.1. Uraian, Contoh dan Non contoh..........................................
4.2. Latihan 3............................................................................
4.3. Rangkuman......................................................................
24
24
33
33
5 Test Formatif ............................................................................... 34
6 Kunci Jawaban .................................................. 34
7 Umpan Balik..................................................................... 35
8 Daftar Pustaka............................................................................. 35
58
MODUL II
PLASTIK DAN BARANG DARI PLASTIK
KULIT DAN PRODUKNYA; KAYU, PULP, KERTAS DAN BARANG CETAKAN
1. Pendahuluan :
Pejabat di lingkungan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai yang telah mengikuti pendidikan
Diklat Teknis Substansif Dasar adalah pejabat yang seharusnya telah mempunyai
kemampuan teknis tertentu. Salah satu bentuk kemampuan teknis tersebut adalah
mempunyai tingkat pengetahuan tertentu tentang barang impor. Dengan kemampuan
tersebut maka yang bersangkutan akan dapat mengklasifikasikan barang impor dalam Buku
Tarif Bea Masuk Indonesia (BTBMI) dengan baik dan benar.
1.2 Diskripsi singkat
Salah satu syarat untuk menjadi seorang Pejabat yang mempunyai kemampuan teknis pada
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai adalah melalui pendidikan DTSD. Dari pendidikan yang
diikuti tersebut, diharapkan peserta diklat mempunyai kemampuan untuk membedakan
barang satu dengan yang lain, misalnya dari bahan apa suatu barang terbuat, tujuan
pembuatan serta fungsi atau guna dari barang yang bersangkutan.
1.4. Tujuan Instruksional Umum
Setelah mengikuti pembelajaran ini peserta diklat dapat mengidentifikasi dan
mengklasifikasi berbagai jenis barang niaga dalam rangka penentuan besarnya tarif bea
masuk dan harga atas barang impor.
1.5. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah mengikuti pembelajaran ini diharapkan peserta diklat Diklat Teknis Substantif
Dasar dapat menjelaskan tentang damar dan plastik serta melakukan klasifikasi barang
tersebut dalam BTBMI.
59
2. KEGIATAN BELAJAR 1
PLASTIK DAN BARANG DARI PLASTIK SESUAI BAB 39 HS
2.1 Uraian contoh dan non cntoh
2.1.1. Pengantar
Bab 39 meliputi plastik, damar tiruan dan barang yang terbuat dari plastik dan damar tiruan.
Plastik berarti bahan pada saat proses polimerisasi atau pada suatu tahap proses tertentu
dapat atau telah terbentuk akibat suatu pengaruh luar melalui proses pencetakan, penge-
coran, ekstrusi atau proses lainnya hingga menjadi suatu bentuk yang tetap ketika pengaruh
luar tersebut dihilangkan. Pengaruh tersebut biasanya panas dan tekanan atau jika perlu
dengan bahan pelarut atau bahan peliat.
Struktur berbagai bentuk mula-mula polimer (plastik ) dalam BTBMI 1996, sebagai berikut
:
39.0l Polimer dari etilene, dalam bentuk asal.
39.02 Polimer dari propilena atau dari olefin lainnya, dalam bentuk asal.
39.03 Polimer dari stirene, dalam bentuk asal.
39.04 Polimer dari vinil khlorida atau dari halogenasi olefin lainnya, dalam bentuk asal.
39.05 Polimer dari vinil asetat atau dari vinil ester lainnya, dalam bentuk asal, dan vinil
polimer lainnya dalam bentuk asal.
39.06 Polimer akrilik dalam bentuk asal.
39.07 Poliasetal, polieter lainnya dan epoksida resin, dalam dalam bentuk asal;
polikarbonat, alkid resin, poliallilester dan poliester lainnya dalam bentuk asal.
39.08 Poliamida dalam bentuk asal.
39.09 Amino resin, fenolik-resin poliuretan, dalam bentuk asal.
39.10 Silikon dalam bentuk asal.
39.11 Petroleum resin, kumaron-indene resin, politerpena, polisulfida, polisulfon dan
produk lain dirinci dalam catatan 3 Bab ini , tidak dirinci atau termasuk dalam pos
manapun, dalam bentuk asal.
60
39.12 Selulosa dan turunan kimianya, tidak dirinci atau termasuk dalam bab manapun juga
dalam, bentuk asal.
39.13 Polimer alami (misalnya, asam alginat) dan polimer alam yang dimodifikasi
(misalnya protein dikeraskan) tidak dirinci atau termasuk dalam pos manapun, dalam
bentuk asal.
39.14 dan seterusnya sesuai HS......................
2.1.2. Pengenalan Berbagai Jenis Plastik
Plastik dan damar tiruan adalah suatu polimer bahan ini mempunyai sifat plastis yaitu dapat
diubah-ubah bentuknya sehingga mudah dibentuk karena pengaruh panas dan tekanan.
Polimer merupakan senyawaan, dengan berat molekul tinggi. Senyawaan tersebut
merupakan senyawa alami atau sintetik. Biasanya struktur molekul merupakan hasil
pengulangan dari suatu unit sederhana. Untuk membuat polimer, monomer harus
mengalami reaksi kimia, reaksi ini disebut Polimerisasi. Sebenarnya reaksi ini merupakan
suatu proses yang rumit walaupun di dalam teori seperti sederhana.
Polimerisasi dapat diartikan sebagai reaksi kimia penggabungan molekul yang sama
(monomer) sehingga terbentuk molekul besar (makro molekul) yang berat molekulnya
berlipat ganda dengan berat molekul zat asal. Apabila polimerisasi dibuat dari satu macam
monomer disebut homopolimer, apabila yang bereaksi dua macam monomer atau lebih
peristiwa itu dinamakan kopolimerisasi atau heteropolimerisasi. Jenis polimerisasi ini
dikenal dengan nama polimerisasi adisi.
Ada proses lain yang dapat ditempuh untuk menggabungkan molekul suatu monomer yaitu
yang disebut Polimerisasi Kondensasi. Polimerisasi Kondensasi adalah suatu reaksi
penggabungan dua molekul atau lebih dengan pemisahan air atau zat sederhana lainnya.
Jika terjadi suatu
makro molekul, peristiwa itu dinamakan Polikondensasi. Apabila terbentuk rantai molekul
yang panjang, satu dengan yang lainnya dapat membentuk jaringan tiga dimensi, disebut
crosslinking.
Plastik dan damar tiruan merupakan bahan baku untuk industri plastik. Plastik dan damar
tiruan yang beraneka ragam tersebut dapat dikelompokkan dalam dua kelompok besar yaitu
:
61
1. Kelompok Termoplastik
Bahan plastik kelompok ini akan melunak dan mencair bila dipanaskan, seterusnya
dapat dibentuk sesuai maksud dan kemudian akan mengeras kembali bila didi-nginkan.
Bahan plastik kelompok ini dapat diproses berulang-ulang.
2. Kelompok Termosetting
Bahan plastik ini bila sudah dibentuk barang jadi plastik (setelah mengalami proses
pemanasan) akan mengalami perubahan struktur molekul aslinya karena telah terjadi
Crosslinking. Kelompok bahan plastik ini bila sudah menjadi produk plastik tidak dapat
diproses ulang kembali.
Bahan plastik yang beraneka ragam sebelum menjadi barang plastik (produk jadi plastik)
harus melalui proses pengolahan terlebih dahulu. Proses pengolahan bahan plastik yang
paling banyak digunakan adalah proses sebagai berikut :
- Extrusion : membuat pipa
- Blow Moulding : membuat botol
- Injection Moulding : membuat barang rumah tangga
- Compression : membuat barang rumah tangga
- Laminating : membuat furniture
- Foaming : membuat produk busa
- Powder Moulding : membuat barang yang dibuat dengan tuangan (casting)
2.1.3. Jenis Plastik
1. Polietilena
Suatu polimer tinggi yang diperoleh dari polimerisasi etilena, merupakan termoplastik yang
berupa padatan tembus cahaya agak menyerupai lilin (wax).
Ada 2 (dua) macam yaitu :
a. Low Density Polyethylene (LDPE)
Diperoleh karena proses polimerisasi tekanan tinggi, Berat Jenis kurang dari 0.94.
b. High Density Polyethylene (HDPE)
62
Diperoleh karena proses polimerisasi tekanan rendah, dipergunakan sebagai bahan baku
pem-buatan barang-barang plastik, misalnya kantong-plastik, untuk isolator listrik, botol,
pipa, ember, dan lain-lain.
2. Polipropilena
Diperoleh dari polimerisasi propilena. Bahan Thermoplastik yang tembus cahaya, kaku
mirip Polyethylene, biasanya kenampakannya lebih terang (glossy). Dipergunakan untuk
kantong plastik, suku cadang mobil, peralatan saniter, alat rumah tangga, tali, jaring, botol,
pipa, mainan anak, dan sebagainya.
3. Poliisobutilena
Diperoleh dari polimerisasi isobutilena, akan diperoleh suatu produk yang menyerupai karet
apabila derajat polimerisasinya tinggi dan akan diperoleh cairan kental apabila derajat
polimerisasinya rendah, dipergunakan sebagai perekat, penutup celah (sealant), isolator,
pengatur kekentalan minyak pelumas.
4. Polistirena
Diperoleh dari polimerisasi stirena. Polimer yang dapat dibuat dari stirena monomer adalah
: General Purpose Polystyrene (GPPS); High Impact Polystyrene (HIPS); Expandable
Polystyrene (EPS); Styrene Acrylonitrile Copolimer (SAN); Acrylonitrile Butadiene
Styrene (ABS); Styrene Butadiene Rubber (SBR) dan sebagainya. Polystyrene (PS)
termasuk kelompok thermoplastik. Plastik ini terdiri dari :
a. High Impact Polystyrene (HIPS)
Bahan ini mempunyai sifat mekanik yang sangat baik sekali. Banyak diproses dengan
moulding untuk pembuatan peralatan rumah tangga, bagian automotive, container atau
wadah makanan, dan lain-lain.
63
b. General Purpose Polystyrene (GPPS)
Mempunyai sifat yang hampir sama dengan HIPS namun sifat mekaniknya di bawah
HIPS, secara umum sifat GPPS adalah bening seperti gelas, keras, dan mudah diproses,
dipergunakan untuk pembuatan berbagai keperluan, misalnya mainan anak-anak atau
perlengkapan dapur.
c. Expandable Polystrene (EPS)
Bahan ini dicampur dengan bahan "Blowing Agent" dapat dibentuk menjadi foam
(busa) setelah mengalami pemanasan terlebih dahulu yang biasanya mempergunakan uap
air. Produk ini mempu-nyai sifat konduktivitas panas yang rendah sehingga banyak
dipergunakan sebagai fungsi mengisolasi panas, dapat dipergunakan untuk menyekat
barang-barang elektronik seperti : radio, TV, video, dan refrigerator. Penggunaan lainnya
adalah dengan cara thermoforming, dapat dibuat beraneka macam wadah, sebagai
"disposable plate/cup" (sekali pakai kemudian dibuang).
Produk kopolimer yang penting antara lain:
- Akrilonitril butadine stirene (ABS)
Jenis bahan plastik ini termasuk dalam kelompok Termoplastik. Bahan plastik ini disebut
juga "Terpolimer" yaitu bahan plastik yang merupakan gabungan dari tiga macam
monomer yaitu acrylonitrile, butadine dan styrene. Bahan plastik ini sangat populer dan
banyak dipergunakan untuk membuat barang plastik seperti : body telepon, dinding bagian
dalam dan part dari refrigerator, helm pengaman, body mesin ketik elektronik, peralatan
kendaraan bermotor, body TV dan radio dan lain-lain.
- Kopolimer Stirene Akrilonitril (SAN)
Bahan plastik ini mempunyai sifat yang kaku, transparan, sangat tahan terhadap. Bahan
kimia banyak dijumpai untuk pembuatan panel instrumen mobil, peralatan rumah tangga
dll.
5. Polivinil Khlorida (PVC)
Diperoleh dari Polimerisasi Vinyl Chloride, ada beberapa metode polimerisasi yang dipakai
dalam pembuatan polimer PVC. PVC dijual dalam beberapa jenis : pvc murni dan pvc
64
compound. PVC murni dicampur dengan stabilizer, plasticiser, bahan warna dll, menjadi
produk antara yang dikenal dengan nama pvc compound. PVC compound ada dua jenis
yaitu :
1. PVC rigid, apabila dalam componen tersebut ditambahkan plasticizer 15% bagian.
2. Plasticized PVC atau soft PVC, apabila dalam componen tersebut ditambahkan
plasticizer sebesar 40 s/d 100 bagian.
PVC digunakan untuk: kulit imitasi, tas, sepatu, isolasi kabel, pipa, piitting, ubin dan botol.
Contoh kopolimer vinil khlorida:
1. Vinil chlorida-vinil asetat
Dipergunakan untuk piringan hitam dan ubin
2. Vinil khlorida-vinilidene khlorida
Dipergunakan untuk upholstery, serat-serat dll.
6. Politetrafluoroetilena (PTFE)
Diperoleh dari polimerisasi Tetrafluoroethilena. Bahan plastik ini dipasaran dikenal dengan
nama " Teflon" yang merupakan merk dagang dari produksi PTFE buatan Dupont
thickening agent. Dipergunakan sebagai pelapis kuali yang berfungsi sebagai "Non Stocky
Coating", untuk bearing, pipa dan part pompa untuk keperluan bahan kimia, seal dan ring
untuk pemakaian pada suhu tinggi.
7. Polivinil Asetat
Diperoleh dari polimerisasi vinil Asetat. Suatu damar sintetik yang tidak berwarna, tidak
berbau, transparan, dapat larut dalam pelarut tertentu. Dipergunakan untuk pembuat
pewrekat, banyak dipergunakan sebagai bahan baku untuk pembuatan cat air
(cat tembok) yang berbentuk emulsi.
65
8. Polivinil Alkohol (PVA)
Suatu damar sintetik yang diperoleh dari hidrolisis polivinil asetat. Dipergunakan sebagai
perekat, penajin tekstil, bahan pengental, bahan pengemulsi, serat tekstil yang dihasilkan
dari PVA dipergunakan untuk membuat pakaian dalam, selimut dan sebagainya.
9. Polimethil Methakrilat
Diperoleh dari polimerisasi Methil Methakrilat, merupakan suatu damar yang sangat jernih
dan transparant. Dipergunakan untuk pembuatan lensa, jendela pesawat terbang, mata
palsu, kontak lensa, pengganti kaca dan sebagainya. Bahan ini termasuk golongan
Thermoplastik.
10. Poliakrilonitril
Diperoleh dari polimerisasi akrilonitril. Dikenal dengan nama dagang Acrylan.
Dipergunakan sebagai serat tekstil untuk pembuatan tekstil.
Bahan ini termasuk golongan Thermoplastik.
11. Asetal Resin
Ada dua macam asetal resin, yaitu homopolimer dan kopolimer. Dipergunakan untuk
pembuatan peralatan seperti roda gigi, bearing, konveyor, tumit sepatu dan sebagainya.
Bahan ini termasuk Thermoplastik.
12. Epoksi Resin
Dipergunakan sebagai perekat logam, varnish dan sebagainya
13. Polikarbonat
Tahan terhadap beberapa bahan kimia, transprant. Dipergunakan untuk roda gigi, kaca
lensa, botol susu bayi, botol air minum dan sebagainya. Termasuk golongan thermoplastik.
66
14. Poliester
Pada garis besarnya poliester dapat merupakan :
- Saturated polimer
- Unsaturated polimer
Saturated polimer yang terpenting adalah Poliethilen terephthalate (PET). Bahan ini
termasuk golongan Thermoplastik. Dipergunakan terutama untuk pembuatan filament dan
serat tekstil, pita magnetik untuk audio, video dan metallized film.
Unsaturated polyester termasuk golongan thermosetting. Sifat karakteristik dari damar ini
adalah akan mengeras pada temperatur kamar apabila ditambah hardener (katalis).
Dipergunakan untuk pembuatan barang plastik yang diperkuat (digabungkan) dengan
fiberglass, orang menyebutnya FRP (Fiberglass Reinforcing Plastic) yaitu perahu (kano),
tangki penampingan air, perlengkapan kamar mandi (bak), kursi, body bus dan sebagainya.
15. Alkid Resin
Bahan ini termasuk golongan thermosetting. Resin ini sebagian besar terdapat dalam bentuk
larutan atau cairan kenal. Dipergunakan untuk melapisi dan untuk membuat varnish yang
mutunya baik.
16. Poliamida
Istilah nilon dipergunakan unyuk poliamida yang mempunyai sifat dapat dibentuk menjadi
serat, filament, film dan sebagainya. Termasuk golongan thermoplastik. Pada saat ini nilon
sudah mempunyai berbagai macam tngkat mutu (grade) dan penggunannya sudah begitu
luas, seperti serat tekstil, untuk roda gigi, kipas mobil, gagang sikat gigi, tali pancing, senar
gitar dan sebagainya. Beberapa macam nilon yang ada dipasaran adalah nilon 6; nilon 6,6;
nilon 11; nilon 12; nilon 6,9; nilon 8, dan sebaginya.
67
17. Amino Resin
Resin amino adalah nama golongan damar Thermosetting yang dibuat dari kondensasi
amina atau amida dengan aldehida. Contoh : Urea formaldehida dan melaminformaldehid.
a. Urea formaldehid
Termasuk golongan thermosetting. Dipergunakan untuk kancing baju, perangkat makan,
komponen listrik, lem kayu dan sebagainya.
b. Melaminformaldehid
Termasuk golongan thermosetting, dikenal sebagai melamin resin. Dipergunakan untuk
perangkat rumah tangga (dinners ware), asbak, kancing baju, perekat kayu, antikusut pada
finishing tekstil dan sebagainya.
18. Phenolik Resin
Phenolik resin merupakan nama golongan damar thermosetting yang dibuat dari kondensasi
phenol dengan formaldehid.
Contoh :
- Damar Novolak
Suatu damar phenol formaldehida yang bersifat thermoplastik dan dibuat dengan
mengunakan phenol berlebihan. Damar ini dapat larut dalam alkohol dan pelarut organik
lainya. Dipergunakan untuk membuat varnish dan perekat.
- Damar phenol Formaldehid.
Suatu damar thermosetting. Pada proses kondensasi terdapat tingkatan produk-produk.
Mula-mula diperoleh resol yang berbentuk cair, pasta, atau padat, yang dipergunakan untuk
membuat varnish. Resol ini mudah larut dalam alkohol. Kemudian terbentuk resitol yang
dipergunakan sebagai bubuk acuan dan resitol ini hanya sebagian alarut dalam alkohol
dan dapat lebur pada temperatur 150 s.d 180 C. Akhirnya terbentuk resite, dan damar ini
tidak larut dalam semua pelarut dan tidak dapat lebur pada temperatur 150 s.d.180 C.
19. Poliurethan
Termasuk golongan thermosetting. Jenis produk ini ada dua macam, yaitu yang bersifat
kaku dan yang bersifat fleksibel, umumnya berbentuk foam. Poliurethan fleksibel banyak
digunakan untuk kasur, jok mobil, kendaraan bermotor. Poliurethan kaku mempunyai daya
68
isolasi panas tinggi, baik dipergunakan untuk penyekat bagian dalam peralatan refrigerator,
untuk bumper mobil, tumit sepatu dan telapak sepatu.
20. Silikon
Damar ini dapat berupa cairan yang encer atau kental, atau padata yang kenyal atau keras
tergantung dari derajat polimerisainya. Memiliki sifat tahan panas, menolak air (water
repellent) dan tahan pengaruh udara. Yang berbentuk cairan dikenal dengan silicone oil;
dipergunakan sebagai pelumas. Bentuk cairan kental dan padat dipergunakan sebagai bahan
pembuat varnish, lapisan isolasi dan penutup celah (sealant). Bentuk padat dikenal dengan
nama silicone rubber (tetap bab 39); dipergunakan sebagai bahan packing dan bahan
penyalut alat listrik.
21. Damar Coumaron Indene
Dikenal dengan nama coaltar resin. Diperoleh dari pemanasan campuran coumaron dan
indene dengan asam sulfat, sehingga menyebabkan polimerisasi. Berbentuk mulai dari
cairan kental sampai padatan keras. Warna kuning pucat sampai hitam. Dipergunakan
sebagai perekat dan bahan dasar varnish.
22. Sellulosa dan Turunan Kimianya
Sellulosa adalah suatu karbohidrat dengan berat molekul tinggi. Terdapat dalam serat
nabati. Regnerasi sellulosa diperoleh dengan cara pengadaan apabila larutan alkali dari
cellulosa xanthate disemprotkan kedalam suatu pengumpal asam. Produk ini adalah suatu
bahan yang mengkilap dan transparant. Bentuk biasanya lembaran tipis yang tembus
pandang (lebih dikenal dengan nama cellophane) atau sebagai serat-serat tekstil yang
digolongkan dalam Bagian XI.
a. Serat vulkanisasi (vulcanized fibre), diperoleh dari kertas atau lembaran pulp sellulosa
yang diolah dengan seng chlorida. Produk tersebut adalah produk yang keras dalam bentuk
batang, pipa, dan lembaran. Dipergunakan untuk membuat barang seperti kopor kumparan
dan anak torak untuk menenun kain.
69
b. Sellulosa asetate, diperoleh dari reaksi collulosa (biasanya cotton linters) dengan acetate
anhidrida dan asam asetat. Dengan tambahan bahan peliat (plasticizer). Dapat
membentuk suatu bahan yang plastis. berupa serpih atau serbuk berwarna putih atau
transparant. Termasuk golongan thermoplastik. Dipergunakan sebagai bahan untuk
pembutan serat asetate , photografik film, sigaret filter dan sebagainya.
c. Sellulosa Nitrat, diperoleh dari sellulosa (cotton linters) yang direaksikan dengan
campuran asam nitrat dan asam sulfat. Bahan ini sangat mudah terbakar.
Dipergunakan dalam bahan peledak. Pembuatan campuran sellulosa dan nitrat dengan
tambahan bahan peliat camphor akan diperoleh selluloid. Sellulosa nitrat yang dicmpur
dengan bahan peliat lainnya dipergunakan untuk membuat varnish. Sellulosa nitrat yang
dapat larut dalam campuran ether dan alkohol disebut Collodion dalam bentuk padat.
Sellulosa nitrat disebut juga nitrocellulose. Nama pyroxilin kadang-kadang digunakan
untuk menyebutkan cellulose nitrat.
d. Karboksimethil sellulosa, dikenal dengan nama sodium carboxylmethyl Cellulose (CMC)
atau sodium cellulose glycolate atau cellulose gum, Berupa serbuk berwarna putih,
tidak berbau. Dalam air terjadi gel dan merupakan larutan koloidal. Dipergunakan
sebagai bahan pengental, dalam detergent, berfungsi sebagai penstabil emulsi, sebagai
bahan untuk tekstil danb kertas, dalam pembuatan es krim berguna sebagai pengental
dan penstabil, sebagai perekat, dan sebagainya.
23. Polimer Alam dan Modifikasi Polimer Alam
Asam alginat merupakan plymer alam yang diperoleh dari ekstraksi ganggang laut yang
berwarna cokelat. Tidak larut dalam air, tetapi garam-garam ammonium dan garam
logam alkalinya mudah larut dalam air dingin. Alginat-alginat yang larut dalam air
dipergunakan sebagaibahan pengental, stabilizer, misalnya dalam industri farmasi,
industri makanan , industri tekstil dan sebagainya.
24. Protein Dikeraskan
70
Protein adalah suatu golongan besar senyawa yang sangat penting bagi segala makhluk
hidup, baik nabati maupun hewani.
25. Penukar Ion (Ion Exchanger)
Produk tersebut dipergunakan dalam industri untuk menghilangkan garam kalsium atau
magnesium dari air soda yang dipakai untuk ketel uap, mengubah air asin menjadi air
minum.
2.2. Latihan
• B – S Damar tiruan adalah bahan anorganik yang dapat berbentuk padat, pasta
maupun cair dab dibuat dengan cara penggabungan sejumlah besar
molekul – molekul dari satu atau dua macam zat yang molekulnya
sederhana dengan jalan polimerisasi atau kondensasi sehingga terbentuk
makro molekul.
• B – S Jenis plastik yang mengeras bila kena panas adalah thermoplastic.
• B – S Damar novolak adalah jenis damar yang bersifat thermosetting.
• B – S Reaksi kimia yang menggabungkan molekul – molekul yang sama
sehingga terbentuk molekul – molekul besar yang berat atomnya berlipat
ganda dari berat atom zat asal, reaksi ini disebut polymerisasi
2.3. Rangkuman
71
Bahan plastik dan barang plastik banyak jenisnya, setidak-tidaknya ada 23 jenis bahan
plastik yang penting. Dalam mengklasifikasi bahan plastik, harus dilihat catatan bagian dan
catatan bab atau subpos. Bagian VII BTBMI 1996 terdiri dari 2 catatan bagian, sedangkan
dalam bab 39 terdiri dari 11 catatan dan 1 catatan sub pos. Struktur bab 39 terdiri dari 26
pos, yaitu : Bentuk asal terdiri dari pos 3901 sampai dengan 3914. Pos 3914 sampai
dengan 3921 terdiri dari Sisa, Reja dan Bekas; Semi-jadi; Untuk barang dari plastik pada
pos 3922 sampai dengan pos 3926. catatan 4 bab 39 merupakan salah satu ketetntuan yang
penting dalam mengklasifikasi barang plastik.
72
3. KEGIATAN BELAJAR 2.
KARET DAN BARANG DARI KARET
3.1 Uraian, contoh dan non contoh :
3.1.1. Karet
Salah satu syarat agar seorang Pejabat di lingkungan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai
dapat mengklasifikasikan suatu barang dalam Buku Tarif Bea Masuk Indonesia dengan
baik dan benar adalah :
a. Mengenal barang dari karet
b. Mampu mengklasifikasi barang impor dari karet
Untuk dapat mengidentifikasi barang-barang tersebut, mari kita ikuti uraian di bawah ini :
Karet merupakan zat alamiah berupa getah putih yang
diperoleh dari tumbuhan karet dengan jalan melukai
(sadap) batang karet dan dibekukan (dalam larutan
asam cuka atau asam semut).
Indonesia merupakan negara penghasil karet dari jenis
Hevea Brasilliensis yang sering disebut juga sebagai
getah para, yang berasal dari Brasilia, dan penduduk
Brasilia menyebutnya dengan nama para.
Jenis lain yang juga menghasilkan karet ialah Ficua
elastika. Daun pohon ini secara teratur dipotong, agar
pohon lurus dengan maksud memudahkan
penampungan getahnya waktu akan disadap.
Menyadap karet ialah melukai kulit pohon dengan
sebilah pisau yang ujungnya bengkok, sehingga getahnya keluar.
Pohon karet diperkirakan masuk Indonesia dari Malaysia, yang oleh orang – orang Inggris
sebelumya telah dicoba ditanam di Inggris, namun tidak tumbuh. Oleh orang Inggris
kemudian ditanam di Malaysia. Dari Malaysia kemudian masuk ke Indonesia dan
sekitarnya.
Getah yang keluar akibat penyadapan dinamai latex, yaitu berupa cairan yang berwarna
putih seperti susu yang terdiri atas :
73
• Air + 60%
• Zat karet + 28%
• Damar + 2%
• Garam + 6%
• Zat putih telur + 2%
• Gula + 2%
3.1.2. Penanganan karet alam :
1. Lateks karet alam yang terstabilisasi atau terkonsentrasi.
Lateks karet cenderung untuk mengental beberapa jam setelah dikeluarkan dari pohon, oleh
karena itu, harus distabilisasi guna menjamin pengawetannya dan mencegah pembusukan
atau pembekuannya. Ini dilakukan dengan jalan menambahkan amoniak kedalam lateks
dengan porsi 5 hingga 7 gram per liter lateks, yang selanjutnya menghasilkan produk yang
dikenal sebagai “full amoniak” atau FA. Metode amoniak rendah (LA) dilakukan dengan
penambahan sejumlah 1 hingga 2 gram per liter lateks. Ada juga lateks karet alam yang
tahan beku yang distabilisasi dengan jalan penambahan sodium salisilat atau formal dehida
dan cenderung digunakan di daerah dingin. Lateks karet alam umumnya dibentuk menjadi
konsentrat (utamanya untuk tujuan transportasi) dengan berbagai metode (misalnya dengan
cara sentrifugal, evaporasi, creaming).
2. Lateks karet alam yang termosensitif (sensitif terhadap panas):
Lateks ini diperoleh dengan cara menambahkan perantara yang sensitif terhadap panas. Jika
dipanaskan, lateks jenis akan lebih cepat mencair dibandingkan dengan lateks yang non-
termosensitif. Lateks yang termosensitif ini pada umumnya digunakan untuk pembuatan
barang-barang celupan atau cetakan, pembuatan spon dan karet busa.
3. Lateks elektropositif :
Lateks jenis ini juga dikenal sebagai “lateks yang pengisi listrik secara berlawanan” karena
lateks ini diperoleh dengan cara membalikkan pengisian partikel-partikel lateks yang
terkonsentrasi secara normal. Ini biasanya diperoleh melalui penambahan perantara cationik
yang aktif di permukaan.
74
4. Lateks karet alam yang dipre-vulkanisasi
Lateks ini diperoleh dengan jalan pereaksian perantara vulkanisasi pada lateks melalui
pemanasan pada suhu umum di bawah 1000C. Partikel-partikel karet yang terkandung di
dalam lateks divulkanisasi dengan jalan penambahan lapisan endapan atau sulfur koloid,
zinc oksida dan akselerator (yaitu ditiokarbanat). Tingkat vulkanisasi atas produk yang
telah diselesaikan dapat diubah sesuai kehendak, dengan jalan memvariasikan suhu, waktu
pemanasan ataupun proporsi bahan yang digunakan. Lateks pra-vulkanisasi ini digunakan
pada pembuatan artikel – artikel celupan atau pembalut barang – barang farmasi dan
pembedahan, dan secara luas digunakan pada industri tekstil sebagai perekat, juga
digunakan pada pembuatan berbagai tingkatan kertas dan komposisi kulit.
3.1.3. Produk Karet
Dalam dunia perdagangan karet dikenal dalam bentuk :
1. Sheets Rubber
2. Crepe Rubber
3. Block Rubber
Karet diekspor dalam bentuk :
1. Sheets, crepe, blanket, bark crepe, scraps atau earth rubber
2. Latex, yaitu dalam bentuk getah
Sheets artinya lembaran – lembaran dibuat dengan tujuan untuk divulkanisir guna membuat
barang – barang, seperti ban luar, dan ban dalam untuk mobil, sepeda motor, pesawat udara
dan sebagainya.
Crepe tujuan pembuatannya bukan untuk membuat ban, tetapi untuk membuat barang –
barang yang membutuhkan sifat karet yang asli atau alamiah, artinya tidak divulkanisir,
misalnya untuk membuat mainan anak – anak, boneka, balon, sarung tangan, sol sepatu,
kondom, dan sebagainya.
Karena tujuan pemakaian berbeda, maka cara pembuatan crepe dan dan sheets juga
berbeda.
75
Pada pengolahan Sheets harus diperhatikan betul, agar tidak ada gelembung – gelembung
udara, bayangan – bayangan dan kotoran – kotoran pada lembarannya karena mutu sheets
tergantung pada hal – hal tersebut.
• Karet lembaran yang dihasilkan oleh perusahaan perkebunan dinamakan Estate Rubber.
• Karet yang dihasilkan oleh petani karet (rakyat) disebut Small Holdings)
Perusahaan Remilling mengolah karet biasanya berasal dari Small Holdings dengan catatan
jenis Crumb Rubber juga diolah dari karet yang berasal dari Estate Rubber.
Perusahaan Remilling biasanya menghasilkan mutu / jenis :
a. Bark Crepe (Flat Bark Crepe)
b. Blanket.
Beda antara Bark Crepe dengan Blankets ialah tebal Bark lebih dari 5 mm dan Blankets
kurang dari 5 mm.
Lateks dalam keadaan tetap cair juga sering diperdagangkan, dan untuk mencegah
pembekuan dibubuhi amoniak (disebut juga anti koagulasi atau anti kristalisasi).
Karet busa : dipergunakan sebagai pengganti kapok, dapat dibuat dari lateks dengan cara
: terlebih dahulu kedalam lateksnya dibubuhi persenyawaan belerang kemudian dengan
sabun, dideplok sehingga timbul busa – busa. Setelah timbul busa ditambahi dengan bahan
kimia tertentu agar busa tetap dapat dipertahankan.
Beda getah perca dengan karet adalah :
• getah perca, lama kelamaan akan menjadi keras dan daya pegasnya hampir tak ada,
sedang karet gaya pegasnya hampir tidak hilang dan kekerasannya tetap tidak berubah.
• Getah perca bila dimasukkan kedalam air panas akan menjadi lembek seperti dempul
dan kalau sudah dingin akan menjadi keras kembali.
3.1.4. Vulkanisasi :
Adalah proses pembuatan suatu barang dimana karet dicampur dengan belerang. Tujuan
vulkanisasi karet dengan mencampur dengan belerang dan bahan – bahan lain adalah :
1. menaikkan mutu karet
2. agar memberikan sifat keras pada karet
3. agar tahan terhadap suhu panas atau dingin
76
4. agar tahan geseran
5. agar tahan disimpan lama
6. untuk menghemat karet
Makin banyak bagian belerang pada vulkanisasi karet, makin keras karet tersebut.
Dalam pembuatan ban luar mobil, banyak bahan – bahan lain yang dicampurkan dengan
adonan karet. Bahan – bahan tersebut antara lain :
a. putih seng (oksida seng)
b. barium sulfat
c. kapur
d. tepung seperti : carbon black (angus atau jelaga dari minyak bumi)
e. belerang dan sebagainya.
Ban luar mobil perlu dicampur dengan jelaga tahan geseran. Ban luar mobil divulkanisasi
dengan bagian belerang + 5% sedang ban dalam + 2% belerang.
Karet keras (contohnya ebonit) :
Adalah jenis karet yang divulkanisasi dengan bagian belerang yang banyak 15 - 40%. Karet
keras dapat mengandung pigmen dan peresap tingkat tinggi, misalnya batubara, tanah liat
dan silika. Tanpa adanya peresap, pigmen dan struktur selular, karet keras tersebut tetap
saja keras, hitam keabu-abuan (atau kadang-kadang berwarna merah) yang relatif tidak
fleksibel dan tidak elastis dan dapat dicetak, digergaji, diubah, dipoles, Beberapa jenis karet
keras akan sangat nampak bermutu jika dipoles. Ebonit antara lain banyak dipakai dalam
elektro teknik, karena daya mengisolasi listrik yang sangat baik, gaya pegas masih ada, juga
tidak mudah rusak oleh pengaruh asam – asaman. Ebonit banyak dipakai untuk bak acu,
sakelar listrik, stop kontak, alat – alat tulis seperti pulpen, mistar, sisir dan sebagainya.
Cara memvulkanisasi karet :
• Proses panas : Karet dibuat lembek terlebih dahulu seperti dempul (tentu sesudah
dengan bahan – bahan pencampur seperti belerang, dan lain – lain), kemudian
dmasukkan ke dalam tungku dengan suhu 1100 - 1300 C. Kemudian dibentuk jadi
barang – barang yang diinginkan.
• Proses dingin: Yaitu proses yang dipakai dalam pembuatan barang – barang dari karet
yang tipis seperti balon, sarung tangan dokter, mainan kanak – kanak dan sebagainya.
Dalam proses dingin ini, belerang dimasukkan kedalam latex terlebih dahulu, kemudian
77
tuangan (cetakan, mould) dari barang – barang yang hendak dibuat (biasanya dari gips),
dicelupkan kedalam latex yang telah belerang tadi, kemudian dikeringkan begitu saja.
Karet alam harus divulkanisasi bila mau dijadikan ban untuk mobil. Hal ini diketemukan
oleh Good Year dalam tahun 1833. Tetapi sebelumnya pada tahun 1820 oleh Hancock
ditemukan bahwa agar mempermudah vulkanisasi harus dikerjakan dengan meremas –
remas dan ditarik – tarik dalam temperatur tinggi, sehingga menjadi lembek dan berbentuk
dempul. Ban angin pertama diketemukan oleh Dunlop, dan pertama kali dipakai sebagai
ban mobil ialah “Michelin”
3.1.5. Faktis (Factis):
Factis adalah suatu bahan pengganti karet.
Faktis ada 2 (dua) macam :
1. Faktis coklat, diperoleh dari pengolahan minyak ikan dengan belerang
2. Faktis putih, dibuat dari minyak ikan rapa (nabati) yang dibubuhi S2Cl2
Faktis lebih murah daripada karet, karena itu mula – mula ditujukan untuk mengganti karet,
dan mempermudah pencampuran seperti vulkanisasi, dan dapat menghasilkan jenis karet
yang lebih lunak dan lebih licin.
3.1.6. Karet Sintetis :
Bab 40 AHTN memberi penjelasan tentang karet sintetis sebagai berikut :
Zat (bahan) sintetik tidak jenuh yang dapat diubah dengan tidak kembali ke sifat semula
melalui vulkanisasi menggunakan belerang menjadi zat non termoplastik, yang pada suhu
antara 180 C dan 200 C tidak akan putus bila direntang hingga tiga kali panjang aslinya, dan
setelah direntang hingga dua kali panjang aslinya selama lima menit, panjangnya akan
kembali menjadi tidak lebih dari satu setengah kali panjang aslinya”
Bahan – bahan / zat – zat yang memenuhi syarat – syarat tersebut antara lain adalah :
1. Cis – polyisoprene (IR)
2. Polybutadiene (BR)
3. Polychlorobutadiene (CR)
4. Polybutadiene Styrene (SBR)
5. Polychlorobutadiene Acrylonitrile (NCR)
6. Polybutadiene Acrylonitrile (NBR)
78
7. Butyl Rubber (IIR) terdiri atas isobutylene yang dipolimerisasi dengan jumlah kecil
isoprene
Demikian juga halnya dengan Tioplasts (TM) yaitu zat polimerisasi menyerupai karet dan
karet alam yang disempurnakan dengan jalan mencampurnya dengan bahan plastik tiruan,
karet alam polimerisasi dan campuran zat – zat sintetis tidak jenuh dengan polimer sintetis
kadar tinggi, asalkan produk – produk tersebut di atas memenuhi syarat – syarat mengenai
vulkanisasi, daya memanjang dan daya pulih seperti diuraikan di atas.
Karet mentah melekat, plastis tapi kurang elastis. Karet vulkanisasi yang tidak diperkeras
adalah plastis tetapi tidak melekat. Karet yang diperkeras adalah kaku dan keras.Karet
sintetis dapat dibuat dari senyawa – senyawa hidrokarbon (HK) misalnya batubara, alkohol,
acetyleen (asetlena), minyak tanah, gas alam dan sebagainya.
• Karet sintetis ada keuntungannya bila dibandingkan dengan karet alam.
Karet alam melarut dalam minyak tanah, bensin dan sebagainya, sedangkan karet
sintetis tidak.
Oleh karena itu banyak pipa untuk mengalirkan bensi, minyak pelumas dan sebagainya
dibuat dari karet sintetis karena pipa dari logam tidak baik berhubungan dengan getaran
- getaran yang dialami dalam pemakaiannya misalnya pada motor ( mesin).
• Karet sintetis lebih tahan terhadap panas, sinar matahari, zat – zat asam dan lebih sukar
ditembus gas serta cairan, dan ban dalam yang dibuat dari karet sintetis sukar ditambal
kalu bocor, tidak seperti ban dalam dari karet alam
• Karet alam lebih mudah diolah daripada karet sintetis
• Karet alam lebih kenyal dari karet sintetis dan lebih tahan koyak.
Kesimpulan, ada kelebihan dan ada kekurangan dari karet alam dan karet buatan. Kedua
bahan ini terus bersaing, yang mana yang akan keluar sebagai pemenang, sangat tergantung
pada faktor-faktor ekonomis danteknologi, atau harus saling membutuhkan. Sejarah akan
mencatat, terlebih bila diingat bahwa karet alam dihasilkan oleh negara-negara yang sedang
berkembang, sedang karet sintetis oleh negara industri (maju), maka faktor sosial politik
mungkin juga dapat pegang peranan
Di pasar dikenal karet Akrilonitril dengan butadiene, sifat-sifatnya adalah :
• Tak tembus gas dan air - tahan minyak tanah
• Tahan koyak - tak berapa tahan cahaya.
• Tahan gesekan - tahan udara
79
• Tahan panas dan dingin
3.2 Latihan :
• B - S Pohon karet adalah pohon asli tumbuhan dari Indonesia, sebagaimana
getah perca.
• B – S Agar karet dapat dipergunakan sebagai ban mobil / sepeda dan sejenisnya
maka pada pemrosesannya getah dicampur dengan belerang. Proses ini
disebut sebagai proses vulkanisasi
• B – S Salah satu tujuan vulkanisasi adalah untuk membuat mutu karet menjadi
lebih baik
• B – S Ebonit sebetulnya adalah karet keras dengan prosentase sulphur
mencapai + 70%.
• B – S Pabrik yang pertama kali membuat karert menjadi ban mobil adalah
Good Year.
• B – S Karet busa yang kita kenal pada saat ini juga dikenal sebagai karet
selulair
• B – S Balata adalah jenis karet yang berasal dari P. Kalimantan.
• B – S Tujuan bahan peptisasi dimasukkan kedalam latex adalah agar proses
peremasan lateks menjadi lebih singkat
• B – S Karet dari Kalimantan yang disebut jelutung, dipergunakan sebagai
pengganti chickle damar dari latex pohon Sapotaceae
3.3. Rangkuman :
80
Karet diperoleh dari menyadap pohon karet (Hevea Brasiliensis), disebut juga getah para.
Karet juga dapat diperoleh dari pohon lain, misalnya ficus elstica, balata, jelutung, guayule,
chickle, getah perca atau factice yang berasal dari minyak.
Dalam dunia perdagangan karet dikenal dalam bentuk :
a. Sheets Rubber
b. Crepe Rubber
c. Block Rubber
Sheets artinya lembaran dibuat dengan tujuan untuk divulkanisir . Crepe tujuan
pembuatannya bukan untuk membuat ban, tetapi untuk membuat barang yang
membutuhkan sifat karet yang asli atau alamiah.Karena tujuan pemakaian berbeda, maka
cara pembuatan crepe dan dan sheets juga berbeda.
Faktis (Factis) adalah suatu bahan pengganti karet.
81
4. KEGIATAN BELAJAR 3.
JANGAT, KULIT DAN BARANG DARI KULIT
4.1. Uraian contoh, Non contoh dan
4.1. Pengantar
Untuk memenuhi harapan di atas, kegiatan satu dari buku ini akan memberikan keterangan
tentang :
A. Jangat dan Kulit Mentah (Lain Dari Kulit Berbulu) dan Kulit Samak Sesuai Bab 41 HS
B. Barang dari Kulit Samak; Pelana Termasuk Perlengkapannya dan Pakaian Kuda;
Barang Uuntuk Bepergian, Tas Tangan dan Wadah yang Semacam Itu; Barang Dari
Usus Hewan (Lain Dari Ulat Sutera) Sesuai Bab 42 HS
C. Kulit Berbulu dan Kulit Berbulu Tiruan; Barang Terbuat Dari Padanya Sesuai Bab 43
HS
Bagian VII HS dibagi menjadi 3 bab yaitu bab 41 sampai dengan bab 43. Bagian ini
memuat tentang : jangat, kulit, baik yang sudah disamak maupun yang belum disamak;
kulit berbulu dan kulit berbulu tiruan beserta barang-barang yang terbuat daripadanya.
Dalam bagian ini tidak ada catatan.
4.1.1. Jangat, Kulit Mentah dan Kulit Samak sesuai bab 41 HS
Bab ini meliputi antara lain :
a) Jangat (kulit mentah binatang yang berkaki empat) dan kulit mentah lain daripada kulit
burung berbulu atau berbulu kapas dan kulit masih berbulu. Kulit tersebut diatas apabila
disamak, dikerjakan menjadi kulit perkament atau diolah secara lain, kecuali yang
masih berbulu.
b) Kulit tiruan yang terbuat dari kulit atau serat kulit.
c) Sisa kulit dan sisa kulit tiruan.
Jangat, kulit mentah dan kulit samak dapat dalam bentuk utuh atau dalam bagian (pundak,
leher, dan sebagainya) atau potongan lainnya. Namun bagian dari kulit samak yang
dipotong untuk keperluan tertentu tidak dimuat dalam bab ini.
82
Barang yang perlu diperhatikan dalam bab ini antara lain :
4.1.2. Mutu Kulit
Mutu yang paling baik disebut vellum yang diperoleh dari kulit anak sapi yang masih
muda, kulit mentah biri-biri atau anak biri-biri. Produk tersebut digunakan untuk mencetak
dokumen, untuk genderang dan sebagainya. Kulit perkament yang lebih tebal digunakan
untuk membuat roda gigi; bagian lainnya, perkakas pertukangan, barang untuk bepergian
dan sebagainya.
Mutu kulit yang diperoleh untuk berbagai kebutuhan, banyak tergantung pada :
a. Jenis / ras
b. Kesehatan binatangnya
c. Umur
d. Cara pengolahan
e. Cara pengawetan
Disamping hal tersebut di atas, bagian dari kulit juga mempunyai pengaruh atas mutunya..
Bagian dari kulit tersebut meliputi :
a) C = Croupon bagian pundak sampai ekor
b) FL= Flank = sisi, kanan/kiri perut.
c) N = Neck (hals) = leher /pundak
d) H = Head (Kop) = kepala
e) L = leg (kaki)
Kulit yang diperoleh dari bagian kepala dan kaki kurang bermutu atau mutunya rendah.
Jika dilihat dari penampangnya, maka kulit dapat dibagi menjadi tiga (3) bagian yaitu :
1. Kulit ari (epidermis)-bagian yang ditumbuhi bulu.
2. Kulit jangat (corium)-daging kulit di tengah
3. Kulit bawah(subcutis) – daging kulit sebelah dalam.
Kulit binatang berkaki empat dan belum diolah, beratnya dibedakan dalam keadaan
segar sebagai berikut:
� Jika lebih dari 15 kg disebut huide (hides)
� Jika kurang dari 15 kg disebut vellen (skins)
83
Jadi dapat dikatakan hides (huiden) dan skins (vellen) adalah kulit binatang yang
masih mentah ( raw materials )
4.1.3. Kulit Mentah:
1. Kulit :
Adalah kulit dari semua jenis hewan besar (hide) / kecil (skin) yang biasa diambil
kulitnya untuk disamak
Misal. Sapi, kerbau, kuda, domba, kambing, babi, reptil dll.
2. Kulit Segar:
Kulit hewan, baik hewan besar / kecil yang baru dilepas (dikuliti) dari tubuh hewan.
Ciri-ciri :
Kadar air : 65%
Kadar protein : 33%
Kadar lemak : 1,8%
Kadar minyak : 0,2%
3. Kulit Mentah:
Kulit hewan yang masih dalam keadaan segar atau kering yang belum atau yang sudah
diproses pendahuluan (belum disamak) dan masih bersifat belum mantap (labil)
Ciri-ciri :
� Mudah busuk
� Kaku/lemas
� Mudah ditumbuhi jamur/bakteri
� Dll.
4. Kulit Kering :
Kulit segar yang telah dikeringkan, biasanya dengan cara dijemur pada sinar matahari,
baik diracun maupun tidak diracun.
5. Kulit Garaman :
Kulit segar yang telah diawetkan dengan garam.
Ciri-ciri :
Beratnya berkurang / lebih ringan daripada waktu masih segar karena air keluar dari
kulit disebabkan oleh pengaruh dari garam
84
6. Kulit Perkamen:
Kulit mentah yang sudah dalam keadaan kering yang telah dibersihkan bulunya, baik
secara mekanis maupun kimiawi, yang biasanya di gunakan untuk : bedug, wayang, kap
lampu, kipas, dan lain-lain.
Ciri-ciri :
- warna kuning keputihan / transparan
- agak kaku, karena masih mentah
7. Kulit Belahan (split):
Kulit sapi, kerbau, domba / kambing yang dibelah dengan mesin split menjadi dua
bagian / lebih, yaitu bagian nerf (grain split) dan bagian daging (flesh split). Untuk kulit
yang tebal pada umumnya masih ada bagian yang disebut split bagian tengah (middle
split).
8. Kulit Pikel :
Kulit mentah yang sudah diproses sampai dengan pengasaman.
Ciri-ciri :
� Kulit dalam keadaan basah
� Warna keputih-putihan
� PH : 2,5 – 3.
4.1.4. Penyamakan Kulit
Kulit yang masih dalam keadaan segar merupakan tempat subur bagi pertumbuhan
bakteri, Oleh karena itu, begitu selesai diambil kulit dari binatangnya, harus segera
diawetkan, paling sedikit segera dikeringkan, bila tidak akan segera menjadi busuk.
Cara pengolahan :
Setelah kulit dilepas, maka ::
a. Darah dan daging harus dibuang dengan mencucinya dengan air bersih
b. Bulu dan kulit ari harus dihilangkan lagi dengan memasaknya dengan air kapur (Ca
(OH)2)
c. isa kapur dibersihkan kembali dengan asam susu, asam mentega atau asam organis
lainnya.
85
d. Setelah itu dikeringkan, kadang sambil dibubuhi dengan dengan garam dapur yang
kadang-kadang dicampur dengan natrium sulfida kulit yang sudah kering ini tergolong
raw hides, tapi tidak lagi lekas rusak (sudah diawetkan).
e. Kemudian disamak dengan bahan penyamak hewani, nabati atau bahan-bahan kimia
tertentu.
Tujuan penyamakan sebenarnya adalah :
1. Agar kulit menjadi lemas dan ulet menyerupai kelemasan kulit seperti saat masih hidup
2. Agar permukaannya baik luar dan sebelah dalam menjadi bagus, indah, dan enak untuk
dirasakan dan dipakai
3. Agar warna kulitnya sesui dengan selera
Cara Menyamak :
1. Kulit yang sudah bersih dan diawetkan seperti tersebut di atas, direndam dalam larutan
bahan penyamak. Sambil direndam, kemudian dipukul-pukul dan diremas sampai kulit
menjadi lemas seperti seolah-olah masih hidup.
2. Kemudian kulit dikeringkan atau dijemur pada tempat tertutup (bukan dengan sinar
matahari), Sampai dengan tingkat pengolahan ini kulit kita sebut sebagai setengah
disamak.
3. Setelah kering, direndam kembali dalam bahan penyamak(dengan menambah bahan
penyamak) untuk memberi kelemasan dan warna tertentu yang dikehendaki.
4. Kemudian dikeringkan lagi.sampai pada tingkat kekeringan tertentu. Kulit ini baru
disebut sebagai ”kulit yang disamak” Bila perlu maka untuk jenis kulit tertentu digosok
dengan batu apung, agar kelihatan seperti beludru.
Penyamakan kulit memerlukan waktu yang cukup lama, Dulu menyamak kulit hampir
memakan waktu sampai berbulan-bulan, kadang-kadang sampai 2 (dua) tahun atau lebih
baru dapat dikatakan penyamakan sudah “matang” (selesai)
Pada saat sekarang metode penyamakan diganti dengan cara baru yaitu kulit-kulit yang
masih dalam keadaan kasar didinginkan dalam ruangan tertentu sampai 350C dan harus
betul-betul diawasi jangan sampai sel-sel daging / kulit tadi jadi pecah. Cara ini dapat
memperpendek jangka waktu penyamakan dari 4 bulan menjadi kira-kira 3 bulan.
86
Jenis Bahan Samak:
1. Dari nabati :
a. Kulit bakau
b. Daun sumach /smak
c. Gambir
d. Buah pinang
e. Kulit pohon mimosa (acacia)
f. Buah divi-divi
2. Dari hewani
a. Minyak ikan
b. Kuning telur
3. Dari bahan kimiawi (sintetis)
a. Zat penyamak organic sintetis
Kadang-kadang dikenal dengan “syntans”, dibuat dari phenolsulfonic acid dan
formal dehyde.
b. Zat penyamak anorganik : Yang biasa digunakan adalah chrome tanning agent dan
alluminium tanning agent.
Bahan samak nabati :
� Hasil samak warna merah, kuning muda, coklat muda., kecuali daun sumah
menimbulkan warna keputih-putihan.
� Bahan ini biasa digunakan untuk menyamak kulit sol dan ban penggerak.
Bahan samak hewani (minyak ikan)
a) Biasanya menimbulkan warna kuning
b) Banyak digunakan untuk menyamak kulit biri-biri, yang kemudian digosok dengan batu
apung
c) Hasil penggosokan tersebut diperoleh kulit penggosok (chamois)
(metode untuk memperoleh kulit samak chamois adalah dengan cara menyiramkan minyak
ikan atau minyak binatang pada kulit tersebut berulang-ulang, lalu dikeringkan dalam ruang
pemanas atau dijemur di udara terbuka, dan dicuci dengan larutan alkalis untuk
menghilangkan minyak yang berlebih. Selanjutnya permukaan dibersihkan dan diolah
87
dengan menghaluskannya menggunakan batu apung atau penggosok lain. Kulit samak yang
dikerjakan dengan cara ini adalah sisi bagian dalam dari kulit biri-biri atau anak biri-biri
belahan). Kulit samak chamois memiliki sifat halus berwarna kuning (kecuali dicat) dan
dapat dicuci. Sebagian besar digunakan untuk produksi ssarung tangan, dan kulit dari
hewan yang lebih besar (rusa jantan, kijang, dan lain-lain) yang diolah dengan cara yang
sama digunakan untuk produksi pakaian, perlengkapan kuda atau keperluan industri lain.
Kulit samak yang diperoleh dengan menggunakan minyak, sebagaimana dijelaskan di atas
kadangkala dianggap sebagai full oil chamois.
Kulit samak putih yang dapat dicuci, memiliki sifat yang sama dengan kulit samak chamois
kuning, diperoleh dengan penyamakan parsial menggunakan formaldehyde yang
dilanjutkan dengan penyamakan menggunakan minyak sebagaimana dijelaskan di atas,
dikenal sebagai chamois kombinasi.
Bahan samak dari kimiawi:
� Dari tawas, biasanya menghasilkan warna putih
� Dari garam chromium akan menghasilkan warna hijau.
4.1.4. Produk Kulit:
Kulit patent : Kulit yang ditutupi atau dilapisi dengan pernis atau lacquer atau dengan
lembaran plastik tipis yang telah dibentuk dan memiliki permukaan mengkilap seperti kaca.
Pernis masuk ke dalam kulit yang tidak dapat hilang tanpa merusak kulit. Pernis dan
lacquer yang digunakan dapat berwarna maupun tidak dan menggunakan dasar :
1. Minyak nabati kering (biasanya minyak biji rami)
2. Diperoleh dengan selulosa (misal nitrocellulose)
3. Produk sintetis (thermoplastik maupun bukan) terutama polyurethane atau polyvynil
chloride)
4. Lembaran tipis dari palstik yang sudah dibentuk yang digunakan pada kulit amak
kebanyakan dibuat dari polyuerthane atau polyvinyl chloride.
Bagian permukaan dari kulit jenis ini tidak halus, hal tersebut dimaksudkan untuk
mendapatkan tiruan kulit tertentu (buaya, kadal, dan sebagainya) atau dibuat seperti kumal,
mengkerut, atau berbintik, tetapi garus tetap mengkilap seperti kaca.
Kulit samak patent dilaminasi: dikenal juga dengan kulit samak patent lapisan adalah kulit
samak yang dilapisi dengan lembaran tipis plastik yang telah dibentuk lebih dahulu dengan
88
ketebalan lebih dari 0,15 mm tapi kurang dari setengah ketebalan keseluruhan dan memiliki
permukaan mengkilat seperti kaca seperti kulit samak patent.
Kulit yang dilogami (metalized leather)
Adalah kulit samak yang ditutupi/dilapisi dengan bubuk logam/lembaran tipis logam (misal
perak, emas, aluminium)
Kulit komposisi :
Kulit buatan yang mempunyai dasar kulit alam atau serat-serat kulit.
Cara membuat:
� Mengempa kupasan kulit, sisa lainnya atau serat kulit dengan tambahan perekat / bahan
pengikat lain
� Mengempa potongan yang ditumpuk tanpa bahan pengikat
� Mengolah kupasan kulit yang dijadikan serat dan sisa kulit lainnya.
Kulit Boks (full grain, corrected grain) :
Ciri-ciri :
• Warna bervariasi
• Ketebalan 1,5 – 2mm
• Permukaannya ada yang berwarna mengkilat ada yang tidak ber – warna (dop).
Kulit Jaket :
Kulit jadi (matang) yang umumnya dibuat dari kulit domba, kambing, babi, dan sebagian kecil
kulit sapi yg lazim disamak khrom dan umum nya digunakan untuk jaket.
Ciri-ciri:
• Kulit lembut dengan ketebalan 0,5 – 1,5 mm
• Warna bervariasi.
Kulit Beledu (Suede, velours):
Kulit jadi (matang) yang dibuat dari kulit kambing, domba, sapi atau kulit belahan (split)
yang lazimnya disamak khrom-nabati/khrom-sintetik, yang bagian nerf /bagian daging nya
halus seperti beledu karena diampelas. Umumnya digunakan u/ sepatu, jaket dll.
Ciri-ciri :
• Permukaan kulit berbulu serat, lembut
• Ketebalan 1 – 1,5 mm
• Warna bervariasi
• Umumnya dari kulit belah sapi
89
Kulit Jok :
Kulit jadi (matang) yang dibuat dari kulit sapi/kerbau yang lazim disamak khrom /
kombinasi (khrom nabati / khrom-sintetik) digunakan u/ jok mobil, mebel dll.
Ciri-ciri :
• Ketebalan 1,8 – 2 mm
• Warna bervariasi
• Kondisi kulit mulus dibuat dari kulit mulus dibuat dari kulit kualitas prima.
Kulit glace :
Kulit tipis anak kambing / babi yang disamak dengan garam dapur dicampur dengan kuning
telur, supaya lemas dan elastis. Digunakan untuk membuat sarung tangan. Dapat juga untuk
membuat membuat sepatu wanita bagian atas, berasal dari kulit kambing disebut Chevrau,
sedangkan yang berasal dari kulit domba disebut Chevrette. Ciri-ciri : Warna bervariasi,
ketebalan 0,5 - 1,5 mm.
Box-calf :
Adalah kulit yang dibuat dari kulit anak sapi, yang disamak dengan garam chrom,
disamping kulitnya tipis (anak sapi) mempunyai sifat kuat, lemas dan tahan air. Oleh karena
kulit ini sangat mahal, maka sering ditiru dengan membelah kulit sapi biasa (besar) sampai
setipis kulit anak sapi.
Sebelah luar diperdagangkan sebagai box-calf-leather, untuk membuat sepatu pada
pabrik sepatu seperti “Bata-Hana” dan sebagainya, sedangkan bagian dalam mudah dikenal
karena tidak licin, dan diperdagangkan dengan nama “split” yang dipergunakan untuk
mengisi sol/telapak atau tumit sepatu.
90
4.2 Latihan
1. Kulit perkament mutunya yang paling baik disebut ……….
2. Pada saat sekarang metode penyamakan diganti dengan cara baru yaitu kulit-kulit yang
masih dalam keadaan kasar didinginkan dalam ruangan tertentu sampai
.......................................0C
3. Kulit Peau de suede adalah jenis kulit yang ......................
4. Kulit yang menjadi kulit tembus cahaya / transparant dan bagus, banyak dihasilkan dari
Amerika Utara
5. Kulit jadi (matang) yang dibuat dari kulit domba, kambing disamak minyak dan
diampelas di bagian daging dan nerf hingga menghasilkan kulit yang lunak, rata dan
lemas biasanya digunakana untuk ..............
Setelah Saudara menjawab latihan tersebut di atas, maka selesai sudahlah Kegiatan 2 pada
Modul ini. Sebelum Saudara mempelajari Modul berikutnya, maka Saudara dipersilakan
untuk menjawab test formatif di bawah ini. Bila Saudara dapat menjawab minimal 70%
dengan benar dari test formatif ini maka Saudara dapat meneruskan mempelajari Modul
VIII. Selamat mencoba, semoga sukses.
4.3 Rangkuman
Kegiatan belajar ini meliputi pembahasan tentang jangat dan kulit serta produknya. Jangat
adalah istilah untuk kulit hewan berkaki empat. Jangat dan kulit disini dalam keadaan
mentah maupun yang telah diawetkan. Dapat juga disamak pendahuluan, atau disamak
(komposisi, patent, chamois dan seterusnya).
Dibahas juga tentang produk dari kulit samak yang meliputi : pelana, kopor, kopor tipis, tas
perempuan, barang pakaian dan perlengkapan pakaian, barang lain dari kulit komposisi,
kulit patent dan seterusnya.
Dalam kegiatan belajar ini juga dibahas tentang kulit berbulu dan kulit berbulu tiruan, baik
yang mentah maupun yang telah diolah tahap akhir serta barang yang terbuat daripadanya.
91
6. Test – Formatif :
Benar / salah :
a. B – S Penggabungan dua molekul atau lebih dengan pemisahan air atau zat
sederhana lainnya, jika terjadi makro – molekul, peristiwa ini dinamakan
polykondensasi
b. B – S Aminoplast adalah jenis damar thermoplast yang dibuat dari kondensasi
amine dengan aldehyde, dipergunakan untuk membuat plastik yang
bersifat transparan.
c. B – S Bila karet alam dilarutkan dalam benzene dan kemudian dialiri dengan
gas hidrogen chloride pada temperatur dan tekanan rendah diperoleh
chlorinated rubber.
d. B – S Karet alam tidak dapat diolah menjadi plastik, walaupun diolah secara
kimia.
e. B – S Blanket adalah jenis karet yang dihasilkan oleh small holding yang diolah
kembali oleh perusahaan remilling
f. B – S Bark crepe adalah jenis lateks yang membeku dan masuk kedalam
mangkok sadap.
7. Kunci jawaban :
Benar - Salah
a. B
b. S dari damar thermosetting
c. S proses tersebut menghasilkan Rubber Hydrochloride
d. S. Karet alam bila diproses secara kimia dapat dihasilkan plastik
e. B
f. S. Lateks yang masuk dan membeku dalam mangkok sadap adalah lumps
92
8. Umpan balik dan tindak lanjut
Setelah Saudara selesai mempelajari Modul ini maka Saudara dapat mengidentifikasi
barang impor atau ekspor yang berhubungan dengan Binatang Hidup dan Produknya.
Namun, agar dalam melaksanakan tugas nanti Saudara mempunyai pengetahuan tentang
barang dengan lebih baik lagi, maka Saudara tidak cukup hanya dengan mempelajari
binatang hidup dan produk binatang hidup dari modul ini. Saudara dapat mencari informasi
pada buku-buku yang berhubungan dengan materi ini. Saudara juga dapat mencari
informasi di internet pada situs – situs yang berkaitan dengan bahan ajar ini.
9.Daftar Pustaka.
1. Catatan Penjelasan untuk Harmonized System, Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, tahun
2000
2. Mengenal Barang, Kantor Pusat Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, 1979
3. Ensiklopedi Indonesia,
4. Harian Republiks, www.republika.com
5. Harian Kompas, www.kompas.com
6. Majalah Trubus, www.trubus-online.com.
93
MODUL III
TEKSTIL
SESUAI BAB 50-63
MATERI IDENTIFIKASI BARANG
OLEH :
TIM PENYUSUN MODUL PUSDIKLAT BEA DAN CUKAI
PUSAT PENDIDIKAN DAN LATIHAN BEA DAN CUKAI BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEUANGAN DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
JAKARTA
2007
94
Kata Pengantar
Puji syukur kehadirat Allah yang Maha Kuasa, bahwa Modul ini dapat diselesaikan sesuai
waktunya.
Obyek dari kegiatan Direktorat Bea dan Cukai adalah barang. Barang yang diimpor
maupun diekspor harus ditentukan jenisnya, dalam rangka penentapan tarif bea masuk dan
kepentingan kepabeanan lainnya. Petugas Ditjen Bea dan Cukai seyogyanya memiliki
ketrampilan dalam mengidentifikasi barang agar pelayanan cepat dan negara tidak
dirugikan pada saat menetapkan besarnya bea masuk, karena ada kepastian tentang jenis
barang dan penetapan tarif posnya.
Modul ini merupakan seri dari mata pelajaran Pengetahuan dan Identifikasi Barang yang
terdiri dari 5 modul. Modul digunakan dalam Diklat Teknis Substantif Spesialisasi 1
Kepabeanan dan Cukai. Modul yang ke-3 berjudul “ Tekstil ” membahas tentang tekstil ,
khususnya serat, benang, kain nomor benang dan identifikasi barang tekstil” menjelaskan
tentang berbagai barang tekstil, khususnya serat, benang, kain nomor benang dan
identifikasi barang tekstil sesuai bab 50-63 BTBMI”.
Dalam kesempatan ini, Penulis menghaturkan banyak terima kasih kepada semua pihak
yang telah membantu hingga dapat diselesaikannya Modul ini. Semoga Allah membalas
atas amal kebaikan tersebut. Mudah-mudahan Modul ini bermanfaat sebagai penambah
wawasan dan media pengetahuan dalam mengidentifikasi barang.
Jakarta, Oktober 2007
Penulis
95
DAFTAR ISI
Halaman
Kata Pengantar ................................................................................ i
Daftar Isi ......................................................................................... ii
1 PENDAHULUAN ..........................................................................
1.1. Deskripsi singkat.................................................................
1.2. Tujuan Pembelajaran Umum................................................
1.3. Tujuan Pembelajaran Khusus...............................................
1
1
1
1
2 KEGIATAN BELAJAR 1
SERAT, BENANG DAN KAIN......................................................
2.1. Uraian, Contoh dan Non contoh...........................................
2.2. Latihan 1..............................................................................
2.3. Rangkuman..........................................................................
2
2
19
19
3 KEGIATAN BELAJAR 2
PENOMORAN BENANG..............................................................
3.1. Uraian, Contoh dan Non contoh............................................
3.2. Latihan 2..............................................................................
3.3. Rangkuman..........................................................................
20
20
26
27
4 KEGIATAN BELAJAR 3
IDENTIFIKASI SERAT ..............................................................
4.1. Uraian, Contoh dan Non contoh............................................
4.2. Latihan 3...............................................................................
4.3. Rangkuman...........................................................................
28
28
32
32
5 Test Formatif ............................................................................... 33
6 Kunci Jawaban ............................................................................... 33
7 Umpan Balik................................................................................ 33
8 Daftar Pustaka............................................................................. 34
96
MODUL III
TEKSTIL
1. PENDAHULUAN
Pejabat di lingkungan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai yang telah mengikuti pendidikan Diklat Teknis Substansif Dasar Kepabeanan dan Cukai adalah pegawai yang seharusnya telah mempunyai kemampuan teknis tertentu. Salah satu bentuk kemampuan teknis tersebut adalah mempunyai pengetahuan tentang berbagai barang tekstil, khususnya serat, benang, kain nomor benang dan identifikasi barang tekstil sesuai Bagian XI dalam Harmonized sistem. Dengan kemampuan tersebut maka yang bersangkutan akan dapat mengidentifikasi dan mengklasifikasi barang impor dan ekspor sesuai Buku Tarif Bea Masuk Indonesia (BTBMI) dengan baik dan benar.
1.1. Deskripsi Singkat
Produk tekstil baik impor maupun ekspor bagi Indonesia banyak dilakukan, oleh karena itu pengetahuan serat, ebanang dan kain serta penomoran benang dibahas dalam modul ini. Serat berasal dari berbagai jenis baik alam maupun buatan manusia. Sedangkan untuk menyatakan besar kecilnya benang dapat diketahui memaluli nomor benang. Nomor benang ada 2 jenis yaitu nomor benang langsung dan tidak langsung . Seorang petugas Ditjen Bea dan Cukai harus memahami asal serat, benang, kain dan cara mengidentifikasinya, selanjutnya bagaimana cara mengklasifikasinya sesuai bagian XI dalam Harmonized system.
1.2. Tujuan Instruksional Umum
Setelah mempelajari modul ini, para siswa diharapkan mampu menjelaskan serat, benang
dan kain serta nomor benang dan cara mengidentifikasi serat sesuai bab 50 - 63 Buku Tarif
Bea Masuk Indonesia.
1.3. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah mempelajari modul ini para siswa mampu :
1. mengidentifikasi serat, kain dan tenunan;
2. menentukan nomor benang ;
3. melaksanakan Identikasi serat sesuai aturan pengujian tekstil dengan benar
97
2. KEGIATAN 1
SERAT, BENANG DAN KAIN
2.1. Uraian, Contoh dan Non Contoh
2.1.1. Serat 1. Serat
Tekstil dibangun dari berbagai jenis serat. Serat digunakan untuk membuat benang dan berbagai barang tekstil. Serat yang biasa dipakai berasal dari bahan yang berlainan, oleh sebab itu serat digolongkan menurut asalnya:
1) Serat yang berasal dari tumbuhan:
2) Serat yang berasal dari binatang
3) Serat yang berasal dari mineral
4) Serat buatan
Semua serat buatan yang menunjukkan sifat yang sama dengan bahan dasarnya
digolongkan sebagai serat sintetik seperti nilon, orlon, dacron, perlon dan sebagainya.
(1) Serat yang berasal dari tumbuhan
a. Serat dari buah kapas (cotton):
b. Serat yang berasal dari buah seperti kapuk, kelapa:
c. Serat yang berasal dari kulit batang seperti vlas (linen), hennep (ramai) dan jute
(goni).
Sifat dari serat pada butir c biasanya kuat, mempunyai kilau, tetapi kalau dipintal
menjadi benang, sifat benangnya tidak rata.
Di Indonesia juga terkenal serat lainnya seperti serat sisal atau manila hennep yang
berasal dari daun tumbuhan biasanya dijadikan tali atau juga karung. Juga ada serat dari
pohon aren yang disebut ijuk yang berwarna hitam dan kaku dipakai untuk pembuatan
tali atau sapu. Serat kelapa dipakai untuk membuat tali, untuk membuat permadani dan
sebagainya.
98
Kapas Negara yang mengasilkan kapas secara besar besaran ialah USA, Mesir, dan India.
Penanaman kapas di perkebunan dimulai dengan penaburan biji. Setelah 3-5 hari tanaman mulai bersemi dan setelah 3 bulan tinggi tanaman lebih kurang 120 cm. Bunga berwarna putih sampai kuning muda menampakkan diri setelah pembuahan akan berwarna kemerahan dan setelah 2-3 hari bunganya berguguran. Selanjutnya yang tertinggal adalah sebuah putik (bakal buah ) dan setelah beberapa bulan putik ini menjadi masak. Buah masak terdiri atas 4 atau 5 bagian, didalam tiap bagian terdapat 7 - 9 biji dan tiap biji diliputi oleh serat (pluis).
Pemetikan buah kapas harus tepat pada waktu, jangan terlampau cepat (belum masak) atau terlampau lambat (masak sekali). Setelah pemetikan buah kapas dikeringkan dan dibersihkan. Serat kapas dipisahkan dari bijinya, tetapi masih ada serat pendek yang terdapat atau menempel pada biji tersebut. Serat pendek ini dinamakan linters dan karena pendeknya hanya digunakan dalam perusahaan bahan peledak, sutera tiruan dan cat sellulosa. Biji yang tertinggal (linters sudah diambil) dapat ditekan untuk memperolah minyak kapas.
Panjang serat kapas antara 17- 40 mm dan serat ini baik sekali untuk dibuat benang, karena seratnya agak kusut dan jika dilihat dibawah mikroskop bentuknya berpilin dan ini menyebabkan serat setelah dipintal menjadi benang tidak melesat, sehingga diperoleh benang yang kuat.
Perbandingan serat kapas dengan serat kapuk, maka yang mecolok adalah : 1) Serat kapas lebih panjang dari serat kapuk;
2) Serabut kapas lebih kuat dari serabut kapuk;
3) Kalau dilihat dibawah mikroskop dapat diketahui apa sebab serabut kapuk itu kurang
kuat. Serabut kapuk ini mempunyai ruang yang berisi udara. Oleh sebab serabut ini
berlobang, berisi hawa dan ringan, maka baik sekali dipakai untuk membuat
pelampung.
Oleh sebab serat kapuk berlobang dan licin dan pendek, maka serabut ini tidak baik untuk dijadikan benang. Termasuk serat kulit : linen, hennep, jute dan rami.
Linnen
Linnen adalah serat kulit dari tumbuhan vlas. tumbuhan ini berbatang tipis. Selain serat diperoleh dari biji vlas. Dari biji vlas dipres akan diperoleh minyak yang lekas mengering dipakai dalam perusahan cat. Tumbuhan vlas dapat ditemukan di Argentina, Brasilia, Belgia, Prancis, Jerman dan Rusia. Panjang serat linnen melebihi panjang serat kapas, yaitu antara 40 – 70 mm.
Hennep Hennep juga serat kulit dari tumbuhan hennep yang batangnya serupa vlas juga; setelah
dicabut, dijemur untuk melepaskan kulitnya, kemudian digaruk sehingga serabutnya lepas. Serat hennep lebih kuat dari serat linnen dan juga lebih kaku untuk ditenun sebagai tekstil, keistimewaan serat ini dapat menahan air.
Serat hennep dipakai untuk membuat : 1. tali-temali;
2. saluran air untuk pompa kebakaran;
99
3. kain tebal yang disebut kanvas atau kain terpal.
Kalau serat ini ditenun untuk pakaian, maka serat hennep ini dipakai untuk benang lusi yaitu benang yang membujur, sedangkan untuk benang pakan dipakai serat kapas atau linnen.
Jute Jute disebut juga goni adalah tumbuhan yang ditanam secara besar-besaran dihasilkan di
Bangladesh. Serat ini termasuk serat kulit dan pohon 3-4 meter tingginya. Kalau diperiksa terdapat perbedaan besar antara serat hennep dan serat jute, sebab jute tetap
menimbulkan serat kecil, sedangkan benang hennep tidak. Benang jute mengandung banyak bagian dari kayu, oleh sebab itu tenunan jute mudah
diketahui . Serat jute dipakai untuk:
1. Membuat benang jute untuk menjahit karung goni ;
2. Membuat karung goni;
3. Membuat karung, bahan pembalut pipa besi, ban auto dan sebagainya;
4. Membuat tenunan untuk pakaian, tetapi hanya untuk benang pakan seperti tenunan
“tussor”.
Rami
Serat ini berasal dari Cina, Jepang, Jerman Timur dan tinggi batang sampai 2 meter. Serat rami juga diperoleh dari kulit dan terkenal sebagai serat tumbuhan terkuat (4 kali lebih kuat dari Linnen). Rami dipakai sebagai tali Rami dan juga untuk membuat kaos lampu. Untuk menggelantang serabut tumbuhan hampir selalu dipakai gas khlor, tetapi dapat juga dipakai H2 O2. Semua serat tersebut diatas yaitu Linnen, Hennep, Jute, Rami terkenal sebagai serat terkuat, tetapi kaku.
Manila Hannep atau abaca
Serat ini diperoleh dari pelepah daun atau kulit pohon musa textiles, suatu tanaman yang sekeluarga dengan pohon pisang. Manila hennep terutama dihasilkan di Philipina, juga di Sumatera.
Nama lain adalah abaca terutama digunakan untuk membuat tali manila/tali kapal, karena jika masih baru terapung dipermukaan air dan tidak lekas dimakan air laut.
Sisal hennep atau sisal
Serat daun ini berwarna putih kekuningan, berkilauan dan rata, agak tegang dan kurang kuat dibandingkan dengan Manila Hennep. Tanamanya terkenal karena berduri, bentuk dauan seperti anak panah dan tebal serta dari suatu jenis Agave.
Serat sisal digunakan untuk membuat tali, sikat dan karung.
Nanas Rupanya seperti sisal, perbedaannya serabut nanas agak berkilauan oleh karena itu
tenunan dari sutera tiruan yang berkilauan disebut kain nanas.
Rosella
100
Banyak terdapat di malang. Tumbuhan ini berbatang kurus dan serabutnya masih dalam penelitian / penyelidikan, jika dapat diperbaiki oleh, maka serabut ini dapat bersaing dengan serabut jute untuk menghemat jute.
Perbedaan antara tali dengan benang ialah:
Ambil sebatang pensil, diukur sepanjang 1 cm tepat, barang digulungkan pada pensil sampai penuh sepanjang satu cm itu. Jika jumlah lilitan itu tidak lebih dari 20 disebut tali dan jika lebih dari 20 disebut benang.
Wol
Yang disebut wol ialah rambut yang keriting / bergelombang (sedikit atau banyak) dari bunatang berkaki empat, terutama dari domba Kambing dapat menghasilakan wol, misalnya kambing Angora menghasilkan Mohair : jenis kambing yang menghasilkan wol adalah kambing Kashmir dan kambing Tibet. Kelinci juga dapat menghasilkan wol, begitu pula unta pada bagian perutnya (pada bagian lain menghasilkan bulu).
Jenis wol yang lain, misalnya wol merino dan wol cheviot. Wol dari domba dicukur dan dibersihkan dengan menggunakan bahan kimia. Sebagai hasil tambahan diperoleh gemuk yang di sebut “lanoline” yang baik dipakai merawat muka, banyak digunakan dalam sabun mandi, minyak rambut, dan sebagainya. Rambut domba kriting, maka untuk menetapkan panjangnya serabut ini harus diluruskan dan panjangnya lebih kurang 3 -30 cm. Sifat wol akan nyata, jika di lihat dalam mikroskop, serat itu mengandung sisik. Oleh karena itu tenunan wol kasar.
Sifat wol:
1) Kasar (wol merino halus)
2) Tidak begitu berkilauan
3) Kalau ditarik kuat, tetapi elastis, oleh karena itu tenunan wol tidak lekas kusut.
4) Kalau dibakar baunya seperti bulu ayam dan hasil bakaran meninggalkan bundaran
arang yang rapuh.
5) Kalu tenunan wol di remas dengan tangan akan lekas kembali ke bentuk semula
(elastis)
Sutera
Sutera dibuat dari ulat dan secara besar-besaran dipelihara di Jepang, Tiongkok Prancis, dan sebagainya. Keluarga ulat yang terkenal ialah “Bombyx Mori”. Makanannya yakni daun murbai. Setelah ulatnya mulai dewasa ia membuat serat yang keluar dari mulutnya. Pembalut ini disebut kepompong dalam kepompong ulat akan menjadi kupu-kupu.
Tetapi jika menunggu sampai kupu-kupunya keluar adalah tidak baik , karena kokonnya akan rusak dan oleh karena itu diawasi dengan teliti saat keluarnaya kupu-kupu, kokon dimasukkan dalam air mendidih.
Serat yang dapat diuraikan dari kokon lebih kurang 3.600 meter, tetapi tidak semua dapat digunakan untuk membuat tenunan, hanya kira kira 600-700 meter dari
101
tengah tengah yang dapat dipakai. Tentu serat yang diperoleh dari kepompong masih mengandung bahan perekat dan dibersihkan dulu sebelum di tenun.
Sifat serat sutera:
1) Panjang
2) Licin
3) Berkilauan
4) Elastis (karena itu tenunan sutera tidak kusut)
5) Kuat
6) Bila dibakar, menimbulkan bundaran arang yang rapuh dan baunya seperti bulu
ayam yang dibakar.
Tenunan sutera mudah di ketahui karena berkilauan, licin dan elastis.
Serat Setengah Sintetik
Serat setengah sintetik atau disebut serat tiruan ialah serat yang bahan dasarnya dapat dijumpai kembali, kalau seratnya diperiksa. Dalam golongan serat ini termasuk sutera tiruan dan wol buatan, yaitu wol dibuat dari kasein berasal dari susu dan disebut lanital.
Dalam tahun 1935 seorang Italia (Fretti) menemukan, bahwa kasein yang berada dalam susu mudah di endapkan dengan memakai HNO3 dan HCL encer. Hal ini disebut “tekstil kasein” dan dapat dipakai untuk membuat serat untuk meniru wol dan hasilnya disebut lanital .
Tentu di negara lain cara ini dicoba juga, tetapi hasilnya di sebut dengan nama lain misalnya di Amerika serikat di sebut Avato, di Nederland Engkasa dan Italia di sebut Fibrolane.
Sifat serat ini berlainan dengan wol tulen: 1) Pada mikroskop tidak terdapat sisik-sisik.
2) Sukar dijadikan kempa.
3) Jika dibuat pakaian tidak begitu panas.
4) Dalam uji bakar wol susu ini tidak berbau seperti bulu ayam yang dibakar ,
walaupun terbakarnya lebih cepat dari biasa.
Sekurang wol tiruan ini jarang dipakai, karena pembuatannya mahal dan gunanya hampir tidak ada. Persamaannya dengan wol jika dibakar meninggalkan bundaran arang yang rapuh.
Sutera Tiruan Cara pembuatan
Dalam tahun 1884 seorang Perancis bernama de Chardonnet telah meneliti, jika kapas (cellulose) di campur dengan asam sendawa( NHO3) yang dibubuhi H2 SO2
(asam belerang) akan sedikit meleleh dan hasilnya disebut nitrosellulosa. Sebagai bahan dasar dipakai serat yang melekat pada biji kapas (linters). Jika nitrosellulosa
102
dicampur dengan campuran C2H5OH (alcohol) dan eter, bahannya meleleh dapat di tekan lewat lobang kecil. Larutan ini disebut collodium. Untuk memadatkan seratnya cukup serat ini di rendam dalam air saja. Sekarang seratnya menjadi padat dan dapat dipakai untuk benang, tenunan, dan sebagainya. Cara ini sekarang tidak dipakai lagi, karena mahal dan tenunan ini berbahaya (lekas terbakar).
Sutera asetat dalam keadaan asli mudah dikenal karena : Berbau cuka : Kilatnya yang tidak menyolok : Seratnya elastis, karena itu pakaian dari sutera asetat
tidak lekas kusut dan sekarang sifat diperbaiki, sehingga sutera asetat diperdagangkan sebagai tenunan “anti crease”. Kelemahan sutera tiruan asetat ini ialah tidak tahan panas. Jadi selalu harus diawasi setrikaan tidak boleh lebih dari 75 derajat Celcius : jika terlampau panas, tenunan akan meleleh dan berlubang. Keistimewaan sutera tiruan asetat selain elastis juga larut dalam aceton. Sifat ini menguntungkan dalam pemeriksaan Petugas Bea dan Cukai, karena sutera asetat sering ditenun dengan nylon dan sering juga sukar dengan cara sederhana untuk mengetahui benang yang mana nylon dan benang yang mana sutera asetat, karena dengan uji bakar kedua benang itu meleleh dan menimbulkan benda bundar yang keras. Jika tenunan ini dicelup dalam aseton, mudah diketahui serabut mana yang nilon, karena nilon tidak larut dalam aceton
Selain sutera asli dari “Bombyx Mori”, ada juga sutera liar dari ulat yang bernama
tussah. Suteranya kuning dan tidak rata dan yang terkenal sebagai sutra tussah adalah shartung dan fuji.
Serat Sintetik
Serat sintetik ialah : serat buatan yang bahan dasarnya tidak dapat diketahui kembali. Misalnya serat nilon yang diperoleh sejak 1938, dibuat dari ter. Sifat :
1) Tidak mempunyai kilat;
2) Sangat kuat dan sampai kini belum ada serat yang lebih kuat dari nilon ;
3) Licin seperti sutera asli /tiruan;
4) Jika dibakar timbul gumpalan bundar yang keras meleleh dan baunya tidak dapat
ditentukan (baunya kurang enak).
Serat nilon mempunyai sifat yang kurang baik, yakni tidak dapat menghisap air,
oleh karena itu pakaian dibuat dari nilon panas, karena tidak dapat menghisap keringat. Dalam laboratorium kimia serat sintetik bermacam nama seperti : orlon, perlon, Dacron, dan sebagainya. Serat belakangan ini termasuk dalam bagian serat plastik dan selain dipakai untuk membuat tenunan pakaian dipakai juga sebagai pelapis tempat duduk, kursi, bangku mobil dan sebagainya. Sifat dari serat ini ialah bahan dasarnya tidak dapat dijumpai kembali dan jika dipanasi atau dibakar meleleh.
2.1.2. Benang
Jenis Benang :
103
Benang tekstil dapat tunggal (single), gintir (multiple), atau kepang (cable), untuk
keperluan klasifikasi, maka yang dianggap sebagai :
1) Benang tunggal (single yarn) adalah produk yang dihasilkan oleh mesin pintal
dengan jalan memintal serat-serat tekstil yang pendek atau benang satu filament
pos 5404 atau pos 5405 atau memilin dua atau lebih filament (pos 5402 atau
5403).
2) Benang gintir (multiple yarn) adalah benang yang dibuat dari dua atau lebih
benang tunggal yang dipintal bersama.
3) Benang kepang (cable yarn) adalah benang yang diperoleh dengan memintal
paling sedikit dua benang gintir atau memintal satu atau lebih benang gintir
dengan satu atau lebih benang tunggal.
Benang yang dikilapkan (polished or glazed yarn) adalah benang yang dibuat
megkilap dengan mengerjakannya dalam bahan alami, misalnya malam (wax) dan
parafin, atau bahan sintetik, seperti acrylic resin.Perbedaan benang yang termasuk
dalam bab 50 s.d 55 dengan benang pintal, benang tali, tali, dan kabel, sebagaimana
dimaksud dalam pos 5607.
Bab 50 s.d 55 tidak meliputi semua benang, karena syarat-syarat tertentu (berat tiap
meter, dikilapkan atau tidak, jumlah benang yang menyusunnya), maka bab 50 s.d 55
atau sebagai benang pintal, benang tali, tali, dan kabel menurut pos 5607. (lihat catatan
3 bagian XI). Benang yang disiapkan untuk penjualan eceran (lihat catatan 4 bagian
XI) . Benang jahit (lihat catatan 5 bagian XI). Benang daya kekuatan tinggi (lihat
catatan 6 bagian XI).
Perbedaan benang dan tali tidak ada sulit didefinisikan, tetapi Petugas Bea dan Cukai pada jaman dahulu mengadakan ketentuan sendiri seperti berikut: Ambil sebatang pensil yang bundar, dari ujungnya dalam keadaan utuh diukur sepanjang 1 cm. Barang yang hendaknya ditentukan dililitkan pada pensil tadi dengan rapat pada ukuran 1 cm tersebut . Kemudian dihitung lilitannya, jika jumlah lilitannya kurang dari 20 hasilnya ialah tali dan jika lebih dari 20 namanya benang .
Benang banyak jenisnya menurut bahan dasarnya, seperti dari kapas yang
dikilaukan (merceriser), dari linen, hennep, jute, rami, wol, sutera asli, sutera tiruan, wol buatan, gelas, nylon, plastik, dan sebagainya. Dengan kapas yang dimerceriseer diartikan, kapas yang dijadikan benang dulu dan belakangan dalam keadaan tegang dicelup dalam NaOH. Kemudian dikeluarkan lagi, dicuci dan sesudah ini
104
dikeringkan. Benang ini ditenun, berkilat bagus dan tenunan ini disebut “mercerized”, karena orang inggris yang mendapatkan cara ini adalah John Mercer (1881). Selain keuntungan yang diperoleh dari kilatannya, benang kapas yang dimerceriseer mudah dicat, jadi dapat menghemat cat. Benang kapas yang berkilau ini (mercerised), meskipun dicuci beberapa kali kilaunya tidak hilang . Benang yang terkenal dari kapas yang dimerceriseer ialah benang yang dikeluarkan oleh DMC (Dolfus Meig & Co). Cara membuat benang mula-mula serat disusun, lalu dipintal menjadi sumbu. Kemudian jalur direnggangkan sehingga lebih halus dan sejajar letaknya, sumbu perlahan dipilin sedikit hingga seratnya sulit lepas . Lalu benangnya ditarik dan terus diputar sesuai tebal yang dikehendaki. Pengolahan ini dilakukan dengan alat benang kencang atau longgar, hal ini tergantung pada tujuannya. Benang tenun yang terkenal hanya terdiri dari satu benang saja diperoleh dari serat yang diputar namanya Mulo Twist (pilihan tidak kencang). Jika benang dipakai sebagai benang jahit maka pemintalannya kencang, baisanya untuk terpal (canvas) benang terdiri dari dua atau lebih disaring. Barang yang disaring diperoleh dengan memilin dua benang atau lebih. Benang selalu disediakan dalam keadaan halus, sedang dan tebal. Untuk mengetahui mana benang yang halus, sedang , atau tebal harus dilihat nomor yang dicatat atas etiketnya, lebih tinggi nomornya lebih halus benangnya, lebih rendah nomornya lebih tebal benangnaya.
Pemeriksaan benang Dalam pemeriksaan barang harus dilakukan :
1) Benang itu diletakkan di atas tangan .
2) Tetapkan mengkilat, licin, rata, atau tidak
3) Benang itu di lepaskan dengan putaran kanan atau kiri dan jika serabutnya lepas,
tekanlah serabut itu pada kuku dari ibu jari. Dalam hal ini kilatnya timbul atau tidak
4) Benang diputuskan hingga diperoleh dua ujungnya. Ujung benang kapas yang
diputuskan menyerupai runcing pensil, jika serat kulit menyerupai sapu lidi dan
sutera tiruan.
5) Ujung ini perlahan dibakar sehingga diperoleh hasil pembakaran. Jika serat kapas
berbau kertas, jika serat wol berbau bulu ayam yang dibakar, jika serat tiruan berbau
kertas (mudah dan berbau seperti bulu ayam yang dibakar, nilon meleleh (tidak
terbakar)
2.1.3. Kain
1. Penamaan Kain Tekstil
Kain tekstil dapat digolongkan dalam dua golongan besar, yaitu :
1) Kain yang dibuat dari benang / filament
2) Kain yang dibuat tanpa benang.
1). Kain yang dibuat dari benang/filament, membuatnya :
105
a. Kain tenun yang dibuat dengan mesin tenun, dengan jalan menyilangkan
kelompok benang yang satu terhadap benang yang lain ( benang lusi dan benang
pakan ), diklasifikasikan dalam bab 50 - 55.
b. Kain rajut yang dibuat dengan mesin rajut, dengan jalan menjeratkan benang
yang satu dengan yang lain atau pada benang itu sendiri (diklasifikasikan dalam
bab 60).
2). Kain yang dibuat tanpa benang, membuatnya :
a. Kain felt yang dibuat dengan pengempaan
b. Non woven fabric yang dibuat dengan serat-serat tekstil yang diberi perekat.
(a dan b diklasifikasikan dalam bab 56)
2. Kain Tenun
Kain tenun diperoleh dari benang lusi dan benang pakan yang saling menyilang
tegak lurus satu sama lain. Benang lusi terdiri atas benang yang banyak jumlahnya yang
menjurus sejajar, sedangkan benang pakan terdiri atas satu benang yang panjang
berjalan kian kemaridan di pinggir kain membentk mutu tenunan. Benang-benang
tekstil yang dipergunakan sebagai yang dimaksud dari bab 50 - 55, dari benang pintal,
sebagaimana dimaksud dalam pos 5607.
Kain tenun yang dimaksud dalam bab 50-55 dapat tidak dikelantang (unbleached),
dikelantang (bleached), dicelup (dyed), ditenun dengan benang yang warnanya
bermacam-macam (yarn dyed), dikilaukan (mercerized, glazed), dan sebagainya.
Kain tenun dalam cara pembuatannya dikenal tiga cara silang utama, yaitu :
- Silang polos (Plain weave)
- Silang keper (twill weave)
- Silang satin (saten weave)
1). Kain silang polos :
a. Kain mori (Cambric), ada tiga macam, yaitu :
- Cambric biru
- Cambric prima
106
- Cambric primisima
b. Kain voile, ada tiga macam, yaitu :
- Voile asli (full voile)
- Voilet (half voile)
- Voile tiruan (imitation voile)
c. Shirting / sheeting
d. Poplin dan sebagainya.
2). Kain silang keper, contohnya : jean, denim, gobardine, dan lain-lain.
3). Kain silang satin , contohnya : satin, damast, dan lain-lain
Bab 56 s.d 63 pada umumnya meliputi kain tekstil lainnya yang tidak
diklasifikasikan dalam bab 50 - 55, misalnya kain beludru dan pluche, kain pita, benang
chenille, benang lilitan dan kain jalinan, tule dan kain-kain jala, renda, sulaman
(embroidery) pada kain tenunan, barang rajutan dan kaitan.
Barang Sudah Jadi
Istilah “sudah jadi” yang tercantum dalam bab 56 - 63 telah diuraikan dalam catatan 7
bagian XI ini, yaitu :
1. Dipotong-potong dalam bentuk lain daripada bentuk bujur sangkar atau persegi
panjang, misalnya pola-pola pakaian dari bahan tekstil.
2. Diproduksi dalam keadaan sempurna, siap untuk dipakai, misalnya lap debu, handuk,
taplak meja, selendang, dan sebagainya.
3. Dikelim atau digulung pinggirnya atau dengan jumbai-jumbai yang diberi simpul
pada tiap pinggirnya, misalnya sapu tangan yang pinggirnya digulung dan taplak
meja yang jumbainya disirat.
4. Dipotong menurut ukuran tertentu dan diterawang. Hal ini meliputi barang-barang
yang diperoleh dengan menarik benang pakan atau benang lusi tertentu setelah
ditenun. Setelah dikerjakan lebih lanjut ( misalnya disulam ) kebanyakan dipakai
untuk membuat pakaian dalam wanita yang halus., taplak meja, serta seprai yang
halus.
5. Dipersatukan dengan jalan menjahitnya, merekatnya atau dengan cara lain. Barang-
barang ini jenisnya banyak sekali meliputi antara lain pakaian dan pakaian dalam.
107
6. Dirajut atau dikait menjadi satu bentuk.
Pemeriksaan tenunan Pada pemeriksaan dilakukan tahapan sebagai berikut :
1) Tenunan diletakkan diatas tangan dan dilihat mempunyai kilat atau tidak
2) Tenunan dipegang kearah sinar untuk mengetahuai apakah serat atau benang
rata atau tidak. Sebagai contoh bila tidak rata jenis linen.
3) Tenunan diraba dengan tangan untuk mengetahui apakah kaku, lemas, licin,
kasar dan sebagainya (kaku yaitu linen, hennep : lemas sutera buatan).
4) Mungkin juga, menurut kasarnya tenunan itu terdiri dari linen, hennep dicampur
dengan kapas dapat dipakai tinta yang diteteskan dan jika tinta itu mengalir pada
lusi atau pakan pasti bagian linnen cepat mengisap air.
Penyempurnaan Tenunan :
1) Tenunan yang telah siap dari mesin tenun selalu di kerjakan dulu sebelum
disiapkan untuk dijual. Tenunan itu ada yang benangnya yang sudah dikelantang
atau belum, terutama benang dari serat tumbuhan, tenunan yang belum
dikelantang biasanya berwarna kuning muda. Contohnya ialah kain blacu.
Tenunan yang telah dikelantang berwarna putih susu. Setelah dikelantang atau
tak dikelantang seperti blacu disiapkan untuk dijual dan dengan cara bermacam-
macam, misalnya tenunan itu dilipat dengan cara tertentu. Permukaan dari
tenunan itu setelah dilipat di sebut heading (kepala). Diatas heading dicetak
nama tenunannya. pabriknya lebar dan panjang yang di catat dalam ukuran Yard
0,194 m dan Inch 0,025 m dan Yard 36 inchi. Juga sering kali atas heading
diberi tanda garis dengan warna cokelat, merah, kuning emas. Ada juga heading
diberi garis tipis atau garis tebal. Mengenai tenunan Cambrics sering diatas kiri
dari garis ini diberi nomor 16 -24-30. Cambric dipakai untuk kain batik.
2) Jika tenunannya dikelantang sering diisi dengan kapur atau tali, oleh karena
tidak dibubuhi kanji, orang tidak mau beli. Pengolahan tersebut diatas disebut
appreteren, apret-olahan. Olahan yang termasuk appreteren ialah mengelantang
mencukur, membersihkan dan sebagainya. Pendeknya semua olahan untuk
menyiapkan barang untuk dijual. Mengenai appretur (olahan) dari tenuan laken
bermacam-macam, oleh karena itu tenunan laken sangat mahal. Laken ialah
tenunan yang dibuat dari wol biasanya ada yang tidak dikelantang (unbleached),
108
ada yang dicat, dikelantang, dicetak ditenun dengan benang warna, misalnya
lurik. Kain tenun dicat, artinya tenunan itu diwarnai secara celupan
3) Jika tenunan itu dicetak, cetakan itu selalu terjadi dengan cetakan tangan atau
mesin. Kalau cetakan tangan capnya dibuat dari kayu, dimana lukisannya diukir.
Jika cetakannya secara mesin, cetakan itu dari selinder cetak, yang lukisannya
juga diukir.
Jika dalam lukisannya 3 warna, tentu tenunan itu harus dicetak 3 kali, tiap kali dengan warna tersendiri dan gilingan yang berlainan. Jika tenunan itu dicetak, maka mudah mengetahuinya karena sebelah (permukaan) atas lukisannya dicetask lebih terang dari pada belakangnya dan tempat dimana benang pakan dan lusi bersilang catnya tidak meresap.
Mungkin juga tenunan itu dicetak dengan satu warna pada satu pihak atau kedua pihak. Dalam hal ini muka dan belakang dari tenunan itu sama, tetapi jika periksa titik silangnya, ternyata bahwa pemberian warna ini tidak secara celupan tetapi secara cetakan, sebab titik silang dari benang pakan dan benang lusi tidak dapat dimasuki cat.
Tenunan yang dicat secara celupan lebih mahal dari yang dicat secara cetakan. ada tenunan yang berwarna satu yang dibuat dari benang lusi dan pakan yang telah dicat. Dalam hal ini titik silangnya tidak dijumpai lagi dan rupanya tenunan ini serupa dengan tenunan yang dicelup.
Tenunan yang berwarna satu yang terdiri dari benang lungsin dan benang pakan yang telah diwarnai, tidak banyak dibuat, sebab tidak ekonomis. Kain lurik ialah tenunan yang selalu terdiri dari benang yang beraneka warna.
2.1.5 Jenis kain Shirting
Kain putih seperti cambrics dan sering dinamai long cloth. Lebar shirting rata-rata setinggi-tingginya. 38” tetapi lipatannya lebih dari pada cambrics. Cambrics lebar lipatannya ± 1/4 X lebar asli, sedang lebar lipatan (blok) shirting hampir sama dengan lebar sekali. Sering cambrics dan shirting menimbulkan kesulitan, sebab ada kain putih semacam cambrics dan shirting dan dalam factur dari pabrik dinyatakan sebagai jenis barang “cambrics-shirting”.
Ketentuan untuk menetapkan jenisnya sebagai berikut : Jika diragukan apakah kain putih harus digolongkan sebagai cambrics atau
shirting, maka lebarnya menentukan jenisnya. Jika lebar 38” s/d 42” barang itu digolongkan sebagai cambrics, sedangkan bila lebarnya kurang dari 38” barangnya termasuk shirting.
Voile Ada 3 macam Voile yaitu:
1. Voile asli (full volie) yang berasal dari Zwitserland, Amerika dan lain-lain Negara. Voile asli ialah baik benang lusi maupun benang pakan dibuat dari benang yang disering atau 2 benang yang dipintal.
2. Voilet (half voile). Voilet (half voile = setemgah voile) hanya pakan atau lungsinnya yang sering .
109
3. Voile tiruan (imitation voile). Voile tiruan : hanya rupanya saja sebagai Voile, tapi benang pakan dan benang
lungsinnya tidak disering sama sekali, hanya terdiri dari satu benang yang dipintal kuat.
Silang kaper
Silang keper urut dari silang dirubah, jadi tidak seperti silang polos yang dimaksud di atas . Urutan sekarang yang sederhana ialah : suatu benang lusi letaknya diatas suatu benang pakan dan sesudahnya dibawah 2 atau lebih benang pakan atau satu benang pakan letaknya di bawah satu benang lungsin dan sesudahnya di atas 2 atau lebih benang lungsin.
Contohnya ialah silang kepar yang sangat sederhana yang di sebut Jeans. Harus diperhatikan dalam silang ini ialah diagonal yang muncul dalam lungsinnya. Tenunan jeans termasuk dalam golongan kepar silang 3. Jeans juga termasuk dalam silang kepar yang di sebut drilling, tetapi benang dari jeans tidak begitu tebal seperti benang dari drill. Keistimewaan dari benang kepar adalah sebelah muka dan belakang berlainan. Hanya ada satu silang kepar yang muka dan belakanganya sama ialah kepar yang di sebut twill.
Silang satin Twill : tenunan twill mempunyai silang kepar kembar T u l e
Kalau tule dibuat dari sutera asli, sutera tiruan, wol atau nilon, bukan dari kapas, tule ini dianggap sebagai klambutule. Dalam pemasukan tule, pertama yang harus kita periksa ialah bahan dari mana barang itu dibuat. kalau benangnya itu terbuat dari kapas maka mungkin tule ini adalah Klambutule.
Beludru, Pluche
Bulu beludru pendek, sedangkan Pluche panjang dan pluche biasanya dari wol. Cara pembuatannya. Disediakan dulu tenunan dasar dari kapas yang agak jarang, kalau perlu bludru atau
pluche dari wol harus memakai benang wol tersendiri untuk membuat bulunya. Juga kalau bulunya dari sutera tiruan atau dari kapas. Biasanya benang yang diperlukan untuk membuat bulu diwarnai. Sekarang benang tersendiri yang diwarnai untuk ditenun dan disiapkan tersendiri secara teratur, tiap kali melewati lusi atau pakan dari tenunan dasar, diatas mana dipasang batang, logam yang tajam merupakan pisau yang panjang. Kemudian pisau ini ditarik dari tenunan dasarnya, sehingga benang yang disisipkan itu putus.
Flanel
Dalam perdagangan ada juga tenunan yang di sebut “ flannel” (atau kain panas), sebenarnya flannel boleh juga dianggap sebagai beludru tiruan seperti peau de peche ialah beludru tiruan selalu setelah siap dibuat, dicukur dengan pisau atau api, sedangkan flanel tidak dicukur (serabutnya tidak sama panjang). Benang yang disebut chenille sama dengan benang beludru yang dipakai sebagai rumbai kap lampu. Kain ini sekarang dibuat dengan mesin dan orang Perancis yang menciptakan mesin yang sulit ini bernama Jacguard.
110
Gambarnya yang terjadi adalah 2 macam : Sederhana saja seperti garis, bola titik, persegi panjang, dan sebagainya. Lukisan yang
bagus seperti bunga, daun, pemandangan dan sebagainya .
2.2. Latihan
1. Buatlah skema asal serat pada bagian XI BTBMI
2. Sebutkan sifat dan wool dan kapas ?
3. Terangkan yang dimaksud dengan benang ?
4. Jelaskan perbedaan benang dari alam dan sintetik ?
5. Apa yang dimaksud dengan kontruksi benang dan berikan contoh penulisannya ?
6. Terangkan perbedaan kain kempa dan tenunan ?
7. Jelaskan yang dimaksud dengan kain silang kepar ?
2.3. Rangkuman
Produk tekstil dapat disusun dari serat nabati, hewani, mineral atau bauatan. Serat nabat, hewani maupun buatan harusmemenuhi serat yang dapat dipintal atau dapat ditenun. Dari serat dapat dibuat benang dan kain. Ada juga kain yang dibuat dari serat tanpa melalui pembuatan benag misalnya non woven fabric. Benang dapat disusn dari satu atau dua benang yang disandingkan ataupun beberapa benang yang digintir. Kain ditinjau dari jenisnya bisa tenunan, rajutan, anyaman ataupun kempaan. Berbagai jenis serat, benang dan kain semakin banyak dalam dunia pertekstilan, oleh karena itu pengetahuan tentang serat, benag dan kain perlu diketahui lebih baik
111
3. KEGIATAN 2
PENOMORAN BENANG
3.1. Uraian, Contoh dan Non Contoh
3.1.1. Pengantar
Kasar halus atau besar kecilnya benang dapat dibedakan menurut nomor benangnya.
Ada dua sistem yang dipakai dalam penomoran benang, yaitu sistem penomoran
langsung dan sistem penomoran benang tidak langsung. Penomoran benang atau disebut
juga sebagai yarn numberatau yarn count atau yarn size .
3.1.2. Sistem Penomoran Benang Langsung
Pada penomoran sistem ini, makin kecil (halus) benangnya akan diperoleh hasil makin
kecil (rendah) nomornya.
sebaliknya makin besar (kasar) benangnya akan diperoleh hasil makin besar nomornya,
atau
Berat = W (weight) Panjang L (Length)
Termasuk dalam sistem penomoran ini adalah :
1. Denier Sistem
Dipakai untuk penomoran benang acetate, viscouse rayon, cupro rayon, sutera, nylon,
dan lain-lain, filament ( terutama yang berupa filament )
Standar berat gram
Standar panjang ( unit panjang ) = 9.000 m ( 9 km )
Symbol = D atau Td
112
Rumus :
Denier W (dalam gram) L (dalam 9.000 m)
Contoh :
Benang sutera panjang 18 km dengan berat 30 gram.
Berapa nomor deniernya ?
Jawab :
Denier : W (dalam gram) L (dalam 9.000 m)
= 30
18.000 /9.000
= 30/2
= 15
Nomor benang = 15 D.
2 Tex Sistem
Dipakai untuk penomoran semua jenis benang (filament maupun stapel).
Standar berat = gram
Standar panjang ( unit panjang ) = 1.000 m ( 1 km )
Symbol = Tex
Rumus :
Tex = W (dalam gram) L (dalam 1.000 m)
Contoh :
Benang kapas panjang 2.000 meter dengan berat 20 gram. Berapa nomor texnya ?
Jawab : Tex = W (dalam gram) L (dalam 1.000 m) = 20 2.000/1.000 = 10
113
Nomor benangnya = 10 Tex
Catatan : 1 Tex = 10 decitex
3. Universal Grex Sistem
Dipakai untuk penomoran semua jenis benang (filament ataupun stapel).
Standar berat = Gram
Standar panjang (unit panjang) = 10.000 m (10 km)
Symbol = Grex atau Tg
Rumus :
Grex = W (dalam gram) L (dalam 10.000 m)
Contah :
Benang polyester stapel panjang 2.000 meter dengan berat 5 gram. Berapa nomor
grexnya ?
Jawab :
Grex = W (dalam gram)
L (dalam 10.000 m)
= 5 2.000 /10.000 = 5 1/5 = 5 x 5
= 25
Nomor benangnya = 25 grex.
Selain ketiga sistem diatas, masih ada tiga lagi sistem penomoran langsung, yaitu :
3.1.3. Sistem penomoran benang tidak langsung
Pada penomoran sistem ini, semakin besar (kasar) benangnya akan diperoleh hasil semakin
rendah (rendah) nomornya, sebaliknya semakin halus (kecil) akan diperoleh hasil semakin
besar nomor benangnya. Sistem ini didasarka pada panjang per-unit berat atau :
Panjang = L (lenght)
114
Berat W (weight)
Termasuk dalam sistem penomoran ini adalah :
1. Metric Sistem
Dipakai untuk penomoran semua jenis benang
Standar panjang = meter
Standar berat ( unit berat ) = 1 gram
Symbol = Nm
Rumus :
Nm = L (dalam meter) W (dalam 1 gram) Contoh :
Benang kapas panjang 200 meter, dengan berat 20 gram. Berapa nomor Nm-nya ?
Jawab :
Nm = L W = 2 00 20/1 = 10
Nomor benang Nm = 10.
2. Cotton Sistem ( Hank Sistem )
Dipakai untuk penomoran benang kapas, benang tiruan atau sintetik yang dibuat dari
stapel (stapel fiber).
Standar panjang = Hank (840 yards)
Standar berat ( unit berat ) = 1 pound ( lb)
Symbol = Ne1
Rumus
Ne 1 = L (dalam Hank) W (dalam 1 pound)
Contoh :
Benang kapas panjang 8.400 yards, dengan berat 1/2 pound.
Berapa nomor Ne1-nya
115
Jawab :
Ne1 = L W = 8.400 840 = 10 1/2 = 20
Nomor benang Ne1 = 20
Selain kedua sistem penomoran benang tidak langsung tersebut, masih ada sistem yang
lain yaitu :
3.1.4. Konversi Penomoran Benang
Ternyata hingga saat ini, dalam dunia internasional belum ada keseragaman dalam cara-
cara penomoran benang, maka untuk keperluan penomoran benang sering kali
diperlukan mengubah dari satu sistem penomoran benang yang satu ke sistem
penomoran benang yang lain, misalnya sistem denier ke metric atau lainnya.
Contoh :
1. Nyatakan 150 D ke sistem Nm !
Jawab :
150 D berarti tiap 9000 meter benang beratnya 150 gram atau kalau dinyatakan dalam
Nm adalah :
Nm = L = 9.000 = 60 W 150 150 D equivalent dengan Nm = 60
2. Cari paktor pengubah Ne1 ke Nm !
Jawab :
Ne1 = L (Hank) L (840 yards) W (pound ) W (453,6 gram) = L (768 meter) L (meter/768) W (453,6 gram) W (gram/453,6 gram)
= 453,6 (meter ) 453,6
116
768 (gram ) 768 = 0,59 Nm
Ne1 = 0,59 Nm atau Nm = 1,69 Ne1
Rumus Konversi Nomor Metric ( Nm ) ke Decitex :
10.000 -------- = Decitex Nm
3.1.5. Kontruksi Benang
Untuk menuliskan kontruksi benang dapat dipakai tanda-tanda ebagai berikut :
- Benang yang diberi nomor secara tidak langsung :
- Benang tunggal ( single ), misalnya benang Ne120 .... 20 S
- Benang gintir, misalnya dua helai benang tunggal Ne120 digintir .... 20 S.
- 5 helai benang tunggal Ne120 digintir, kemudian 3 helai daripadanya ( benang gintir )
digintir lagi .... 20/5/3 S
Twist
Arah twist benang ada dua macam, yaitu :
- Arah twist kiri, biasanya ditandai dengan hurup S.
- Arah twist kanan, biasanya ditandai hurup Z.
Jumlah Twist
Banyaknya twist yang dinyatakan menurut jumlah twist tiap inci atau tiap cm. Twist per
inci (tpi) sedang twist per-cm (tpc).
Penambahan banyaknya twist cenderung menjadikan benang lebih kuat sampai titik
tertentu, tetapi bila diatas titik tersebut ada penambahan tegangan, justru benang
menjadi berkurang kekuatannya.
- Cara penulisan kontruksi benang yang lengkap :
1. Untuk benang tunggal harus meliputi :
- Nomor benang
117
- Arah twist
- Jumlah twist perinci.
Contoh benang kapas Ne120, arah twist ke kanan dan jumlah per inci 18, maka
menulisnya : benang kapas 20 : Z, 18 tpi.
2. Benang gintir terdiri dari dua helai benang tunggal Ne124, terdiri dari dua bagian, yaitu
bagian pertama menunjukan perincian kontruksi benang tunggalnya, sedang yang kedua
menunjukan banyaknya helai benang yang digintir, arah twist gintir dan jumlah twist
gintir.
Contoh : Benang kapas : 24 : Z. 15/2:S.8 tpi
3. Benang Tali
Untuk benang tali perinciannya terdiri dari tiga bagian , yaitu bagian pertama dan kedua
menunjukan kontruksi benang tunggaldan gintirnya sedang bagian ketiga menunjukan
banyaknya helai benang gintir yang dibuat tali, arah twist tali dan jumlah twist tali.
Contoh : Benang kapas 24 : S. 20/ 5 :Z . 18/3 :S . 14 tpi
Benang yang diberi nomor secara langsung :
Tanda ( / ) diganti dengan tanda ( X ), misalnya benang rayon tiga helai dengan nomor
D 100 digintir, maka kontruksinya :
100 D : Z . 18X3.
Tanda ( : ) untuk memisahkan benang dengan arah twist.
tpi singkatan dari twist per-inci.
3.2. Latihan
1. Jelaskan perbedaan nomor benang langsung dan tidak langsung
2. Hitung Tex apabila diketahui panjang benang 5000 m dan berat 10 m
3. Hitung Denir apabli diketahui panjang benang 450 m dan berat 10 gr
4. Hitung nomor benang Ne1 bila diketahui panjang benang 2000 m berat 400 dan Ne1 =
0,59 Nm
5. Hitung nomor benang Tex. Denir dan Nm bila diketahui panjang benang 360 m berat
4500 g
118
3.3. Rangkuman
Penomoran benang atau disebut juga sebagai yarn numberatau yarn count atau yarn
size. Nomor benang akan memeberikan gambaran tentang besar kecilnya benang.. Ada
dua sistem yang dipakai dalam penomoran benang, yaitu sistem penomoran langsung
dan sistem penomoran benang tidak langsung. Sistem ini tergantung dari perbandingan
berat dan panjang sutau benang..Pada sistem Penomoran Benang Langsung, makin kecil
(halus) benangnya akan diperoleh hasil makin kecil (rendah) nomornya. Pada
penomoran abenang tidak langsung
makin kecil (halus) benangnya akan diperoleh hasil makin besar (tinmggi) nomornya.
119
4. KEGIATAN 3
IDENTIFIKASI SERAT
4.1. Uraian, Contoh dan Non Contoh
4.1.1. Identifikasi Serat
Identifikasi serat terdiri dari :
1. Pembakaran
2. Pelarutan
3. Dengan mikroskop
4. Pewarnaan
5. Mencari berat jenis
Dengan adanya perkembangan yang pesat dalam dunia pertekstilan, terutama
penemuan baru dari bermacam-macam serat sintetik, disamping juga proses finishing
yang makin ditingkatkan, maka makin tidak mudah untuk melakukan identifikasi serat.
Sebagai contoh : hampir semua serat sintetik meleleh, terbakar dan meninggalkan sisa
pembakaran yang keras, dalam pengerjaan identifikasi dengan cara pembakaran.
Untuk mengatasi hal tersebut diatas, dilakukan pula cara identifikasi yang lain, yaitu
pelarutan. Tes pelarutan menggunakan bahan kimia atau pereaksi khusus untuk satu
serat, misalnya wol larut dalam caustic soda 5% (NaOH), kapas larut dalam asam sulfat
70 % (H2SO4).
Sayangnya, inipun masih banyak kekurangannya, oleh karena ternyata bahwa satu
macam pereaksi dapat melarutkan lebih dari satu macam serat, misalnya asam sulfat 70
%, kecuali dapat melarutkan kapas, juga dapat melarutkan antara lain : rayon, nylon dan
sebagainya. Tetapi untungnya bahwa dengan cara pengerjaan penyilangan, yaitu dengan
menggunakan beberapa pereaksi, maka dari hasil yang diperoleh dapat ditarik
kesimpulan termasuk jenis serat yang mana serat yang kita periksa.
Disamping kedua cara tersebut, cara ketiga yaitu mikroskopis, sangat membantu
dalam melakukan identifikasi ini. Masing-masing serat mempunyai karakteristik
tersendiri, terutama jenis serat alam, sangat menguntungkan sekali dalam melakukan
identifikasi. Sebagai contoh : serat kapas bila dilihat dari mikroskop dengan
pembesaran yang cukup akan terlihat penampang membujurnya seperti pita terpilin
120
(lihat Fig.47), sedangkan penampang silangnya terlihat seperti bentuk kacang yang
berlubang ditengahnya (lihat Fig.48). Wol misalnya, mempunyai karakteristik
penampang membujur dengan permukaan bersisik seperti ikan (lihat Fig.1), dan
penampang melintang bulat (lihat Fig.9). Sedangkan serabut kelapa (Coir), penampang
membujurnya seperti pada Fig.75, dan penampang silangnya tampak pada Fig.76.
Cara keempat, yaitu cara pewarnaan (staining). Biasanya, teknik ini digunakan
untuk menguji serat berwarna putih atau berwarna muda atau yang warnanya bisa
dihilangkan/ dilunturkan. Cara pewarnaan ini, menggunakan zat yang berasal dari
campuran zat-zat pewarna yang bisa mewarnai bermacam-macam. Contohnya, dupont
bisa dikenali dengan stain No. 4.
Cara kelima yaitu dengan cara mencari berat jenis serat. Serat yang akan diuji
diletakan dalam cairan yang telah diketahui berat jenisnya. Amati tenggelam atau
terapung. Xylene berat jenisnya : 0,87 , Ccl4 berat jenisnya 1,6. Berikut adalah tabel
berat jenis beberapa jenis serat :
Nama serat Berat jenis
Rayon 1,52
Spandex 1,25
Nylon 1,14
Polyester 1,38
Kapas 1,58
Sutera 1,25
Wol 1,32
Kelima cara ini akan diuraikan satu persatu. Untuk beberapa prinsip perlu diperhatikan
bahwa dalam melakukan identifikasi selalu kita dihadapi beberapa masalah yaitu :
1. Serat campuran, terutama yang salah satu komponenya adalah serat yang persentase
kecil, misalnya 5%.
2. Kotoran pada serat mentah, yang mengurangi akurasi identifikasi.
3. Bahan Finishing pada bahan tekstil, seperti bahan pewarna, kanji dan sebagainya.
121
Oleh sebab itu sebelum satu identifikasi dikerjakan, semua bahan-bahan yang mungkin
mengganggu pemeriksaan harus dieliminasi terlebih dahulu.
4.1.2. Cara pembakaran
Cara ini didasarkan atas perbadaan sifat serat, di dalam pembakaran harus diperhatikan 4
macam pengamatan :
1. Bau asap hasil pembakaran
2. Kecepatan dan sifat pembakaran
3. Aksi sesudah meninggalkan api (continue or extinguish)
Adapun alat yang dipakai dalam cara pembakaran :
1. Sumber api
2. Penjepit
3. Tabel sifat serat dalam pembakaran (to make conclusion)
4. Standar bermacam-macam serat yang dikenal (kalau ada)
Identifikasi dalam pembakaran harus dibarengi dengan uji dengan metode lain.
Penggolongan berdasarkan sifat pembakaran :
1. Terbakar cepat, sedikit abu ---> serat tumbuhan
2. Terbakar slowly, sisa gumpalan ---> serat hewan
3. Terbakar very slowly/ meleleh, gumpalan ---> serat buatan
4. Tidak terbakar ---> asbes, fibreglass
No. Nama serat Sebelum
sentuh api
Dalam nyala
api
Sesudah
meninggalkan
nyala api
Bau asap Sifat abu
Extinguish
itself
Extinguish
itself
Extinguish itself
1. Wol meleleh
sebelum
menyentuh api
meleleh &
terbakar
sukar membantu
pembakaran
rambut
terbakar
rapuh, bulat hitam
122
2. Sutera s.d.a. s.d.a. sukar membantu
pembakaran
berbunyi slm
terbakar
s.d.a. s.d.a.
3. Nylon s.d.a. s.d.a. tidak segera
membantu
pembakaran
seperti
seledri
hard, bulat, coklat
muda sampai abu-
abu
4. Vicara &
Fibrolan
s.d.a. s.d.a. sukar membantu
pembakaran
rambut
terbakar
(stronger
than wol)
easy dihancurkn,
rapuh, bulat, hitam
5. Ardil s.d.a. meleleh,terba
kar,berbunyi
slm terbakar
sukar membantu
pembakaran
s.d.a. s.d.a.
6. Asbes &
Fibreglass
tidak
terpengaruh
bersinar/berca
haya atau
membara
tidak terbakar tidak berbau bila apinya panas,
berbentuk bubuk
4.1.3. Dengan mikroskop
Cara ini didasarkan atas penampakan dibawah mikroskop dengan keadaan membujur
dan melintang dari serat.
Alat bantu :
1. Jarum pengurai (pissecting needle)
2. Gelas slides (object glass)
3. Cover glass
4. Alat pembuat penampang melintang
123
Serat kaps Serat flax Serat yute
4.2.Soal Latihan
1. Ada berapa cara identifikasi serat secara konvensional ?
2. Dalam hal identifikasi serat sulit dilakukan ?
3. Terangkan cara identifikasi serat untuk jenis serat kapas ?
4. Terangkan bagaimana kelarutan serat kapas dan raqyon dalam asam sulfat dan
bagaimana cara membedakannya dengan mikroskop ?
5. Bagaimana analisa mikroskop dalam penampang silang membujur dari serat wool
4.3.Rangkuman
Untuk mengidentifi kasi serat secara konvensional dapat dilakukan melalui
cara pembakaran, pelarutan, mikroskopis, pewarnaan dan berat jenis.
Dunia pereksilan semakin berkembang sehingga banyak penemuan baru serat sintetik,
proses finishing. Hal ini menyebabkan semakin suloit dalam mengidentifikasi serat secara
konvensional. Namun ada bebarapa hal menolong dalam mengidentifikasi serat, misalnya:
hampir semua serat sintetik meleleh, terbakar dan meninggalkan sisa pembakaran yang
keras, dalam pengerjaan identifikasi dengan cara pembakaran. Untuk mengatasi hal tersebut
diatas, dilakukan pula cara identifikasi yang lain agar hasilnya lebih akurat. Oleh karena itu
sebaiknya dalam mengidentifikasi serat dilakukan beberapa macam test.
5.Test formatif
124
1. Sebutkan masing-masing 2 jenis serat dari nabati, hewani dan mineral ?
2. Terangkan perbedaan kain rajutan dan tenunan ?
3. Bagaimana perbedaan nomor benang langsung dan tidak langsung ?
4. Hitung nomor benagg Nm, Tex dan Ne1 bila diketahui Panjang benang 100 m berat 90 gram; Nm = 0,59 Ne1
5. Terangkan cara mengidentifikasi serat kapas dan poliester dengan cara uji bakar
6. Kunci Jawaban Test Formatif
1. Serat nabat I : kapas, jute 2) serat hewani : wool, sutera
3) serat mineral : rock wool dan asbes
2. Kain tenun diperoleh dari benang lusi dan benang pakan yang saling menyilang tegak
lurus satu sama lain; sedangkan kain rajutan adalah kain yang disusun dari satu benang
yang diakitkan
3. Nomor benang langsung perbandingan berat dan panjang; semakin besar benang semakin
besar nomor benang; Penomoran tidak langsung perbandingan panjang dan berat;
semakin besar benang, semakin kesil benangnya
4. Nm = 0,9 Tex = 1,11 Ne1 = 0,59 Ne1
5. Serat kapas dalam uji bakar mempunyai sifat mudah terbakar, sisa abu halus dan bau
seperti kertas terbakar; Sedangkan poliester terbakar dengan asap hitam dan bau harum
6. Umpan balik dan tindak lanjut
Bandingkanlah hasil jawaban Anda dengan Kunci Jawaban Tes Formatif yang ada di
belakang modul ini. Hitunglah jumlah jawaban Anda yang benar atau sejauh mana Anda
menguasai mata pelajaran tersebut. Kemudian gunakan rumus di bawah ini untuk
mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap terhadap materi kegiatan belajar
Rumus Tingkat Penguasaan
Apabila benar seluruhnya nilai menjadi 100 Untuk nilai
Arti tingkat penguasaan :
* 90 % - 100 % = Baik sekali
125
* 80 % - 89 % = Baik
* 70 % - 79 % = Cukup
* 69 % = Kurang
Kalau Anda mencapai tingkat penguasaan 80% ke atas Anda dapat meneruskan kepada
modul atau bagian pelajaran lain. Hasilnya Baik ! akan tetapi, bila tingkat penguasaan
Anda masih dibawah 80 %, Anda harus mengulangi membaca Modul kembali, terutama
bagian yang belum Anda kuasai
7. Daftar Kepustakaan
a. Harmonized System, Word Customs Organization, 2007 version
b. Buku Tarif Bea Masuk Indonesia (2007).
Departemen Keuangan RI, Jakarta
c. Explanatory Notes, World Customs Organization, 2007
d. Ilmu Mengenal Barang. (1995)
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai. Jakarta
e. Textile, Mc. Millan, 1994
London
***
126
MODUL IV
BARANG DARI BATU, KERAMIK, KACA DAN
INTAN, BATU MULIA, LOGAM MULIA DAN
LOGAM TIDAK MULIA
SESUAI BAB 69-83
MATERI IDENTIFIKASI BARANG
OLEH :
TIM PENYUSUN MODUL PUSDIKLAT BEA DAN CUKAI
PUSAT PENDIDIKAN DAN LATIHAN BEA DAN CUKAI BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEUANGAN DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
JAKARTA
2007
127
Kata Pengantar
Puji syukur kehadirat Allah yang Maha Kuasa, bahwa Modul ini dapat diselesaikan sesuai
waktunya.
Obyek dari kegiatan Direktorat Bea dan Cukai adalah barang. Pada zaman yang serba
canggih ini, membawa dampak terhadap produk berbagai jenis barang yang semakin
komplek komponen pembuatnya dan semakin banyak ragam kegunaannya. Oleh karena itu
dalam beberapa hal, jenis barang impor semakin sulit ditentukan jenis atau spesifikasinya.
Barang yang diimpor maupun diekspor harus ditentukan jenisnya, dalam rangka penentapan
tarif bea masuk dan kepentingan kepabeanan lainnya. Petugas Ditjen Bea dan Cukai
seyogyanya memiliki ketrampilan dalam mengidentifikasi barang agar pelayanan cepat dan
negara tidak dirugikan pada saat menetapkan besarnya bea masuk, karena ada kepastian
tentang jenis barang dan penetapan tarif posnya.
Modul ini merupakan seri dari mata pelajaran Identifikasi dan Klasifikasi Barang yang
terdiri dari 5 modul. Modul digunakan dalam Diklat Tekni Substantif Spesialisai
Kepabeanan dan Cukai. Modul ke-4 berjudul “Barang dari batu, keramik, kaca dan Intan,
batu mulia logam mulia serta logam tidak mulia sesuai bab 69 – 83 BTBMI.
Dalam kesempatan ini, Penulis menghaturkan banyak terima kasih kepada semua pihak
yang telah membantu hingga dapat diselesaikannya Modul ini. Semoga Allah membalas
atas amal kebaikan tersebut.
Mudah-mudahan modul ini bermanfaat sebagai penambah wawasan dan media
pengetahuan dalam mengidentifikasi barang.
Jakarta, Oktober 2007
Penulis
128
DAFTAR ISI
Halaman
Kata Pengantar ............................................................................... i
Daftar Isi ........................................................................................ ii
1 PENDAHULUAN .........................................................................
1.1. Deskripsi singkat.................................................................
1.2. Tujuan Pembelajaran Umum................................................
1.3. Tujuan Pembelajaran Khusus...............................................
1
1
2
2
2 KEGIATAN BELAJAR 1
BARANG DARI BATU, PRODUK KERAMIK DAN BARANG
DARI KACA..................................................................................
2.1. Uraian, Contoh dan Non Contoh...........................................
2.2. Latihan 1.............................................................................
2.3. Rangkuman.........................................................................
3
3
13
13
3 KEGIATAN BELAJAR 2
MUTIARA, INTAN DAN LOGAM MULIA.................................
3.1. Uraian, Contoh dan Non Contoh...........................................
3.2. Latihan 2..............................................................................
3.3. Rangkuman...........................................................................
15
15
18
18
4 KEGIATAN BELAJAR 3
LOGAM TIDAK MULIA...............................................................
4.1. Uraian, Contoh dan Non Contoh............................................
4.2. Latihan 3...............................................................................
4.3. Rangkuman...........................................................................
19
19
33
34
5 Test Formatif ................................................................................. 35
6 Kunci Jawaban ............................................................................... 35
7 Umpan Balik................................................................................... 36
8 Daftar Pustaka................................................................................ 37
129
MODUL IV
BARANG DARI BATU, KERAMIK, KACA DAN LOGAM TIDAK MU LIA
I. PENDAHULUAN
Obyek dari kegiatan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai adalah barang. Atas barang impor
dikenakan bea masuk dan pajak dalam rangka impor lainnya. Untuk penentapan tarif dan
harga barang yang tepat maka identifikasi barang diperlulan. Para pegawai yang telah
mengikuti pendidikan Diklat Teknis Substansif Dasar Kepabeanan dan Cukai seharusnya
telah mempunyai kemampuan teknis tertentu. Salah satu kompetensi yang dimiliki adalah
mempunyai pengetahuan tentang berbagai barang dari batu, keramik, kaca, barang dari
logam mulia maupun tidak mulia sesuai Bagian XII, XIII, XIV dan Bagian XV dalam
Harmonized sistem. Dengan kemampuan tersebut maka yang bersangkutan akan dapat
mengidentifikasi dan mengklasifikasi barang impor dan ekspor sesuai Buku Tarif Bea
Masuk Indonesia (BTBMI) dengan baik dan benar.
1.1. Deskripsi singkat
Keramik merupakan bahan yang dibuat dari tanah liat melalui proses pengadonan,
pencetakan dan pengeringan. Jenis keramik meliputi gerabah, keramik batu dan porselin.
Kaca dibuat dari pasir dan kapur yang dilelehkan. Oleh karena itu kaca merupakan padatan
yang dicairkan dan membentuk padat kembali. Barang dari logam mulia jenis platina, emas
dan perak memiliki kelebihan dari logam tidak mulia lainnya. Logam mulia umumnya
tahan oksidasi dan tahan bahan kimia sehingga lebih awet dari logam tidak mulia. Logam
tidak mulia seperti besi, nikel, tembaga, timbal, seng, timah banyak beredar dalam
perdaganga dunia sehingga merupakan judul bab dalam Harmonized System.
130
1.2. Tujuan Instruksional Umum
Setelah mempelajari modul ke 4 ini, para siswa diharapkan mampu menjelaskan tentang
berbagai barang dari batu, keamik, kaca intan, mutiara, logam mulia maupun tidak mulia
sesuai Bab 69 – 83 Buku Tarif Bea Masuk Indonesia.
1.3. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah mempelajari modul 4 ini para Siswa diharapkan dapat menjelaskan :
1. Barang ari batu, keramik dan kaca
2. Mutiara, intan dan logam tidak mulia
3. Besi, Tembaga, Nikel, Aluminium, Timbal, Seng , Timah
131
2. KEGIATAN BELAJAR 1
BARANG DARI BATU, PRODUK KERAMIK DAN
BARANG DARI KACA
2.1. Uraian, Contoh, dan Non Contoh.
2.1.1. Bahan dari batu, gips, semen, asbes, mika, atau bahan semacam itu
Bab 69 BTBMI meliputi :
1. Produk mineral tertentu yang telah mengalami pengerjaan lebih lanjut.
2. Produk yang dibuat dari bahan tertentu (bahan gosok buatan ).
Bab 69 merupakan kelompok dari Bagian XIII dalam BTBMI yaitu :
Bab 68 Bab 69 Bab 70
Barang dari batu, gips,smen dan mika
Produk keramik
Kaca dan barang dari kaca
Dari Tanah: Wol terak. Dari Aspal: Panil, Papan, Ubin. Dari Gips Dari Semen: Serat Asbes, Bahan gosokan, Mika. Dari Batu Dari mineral lain.
Pecahan I: Barang dari Tanah Pecahan II: Barang Keramik, Batu bata, Atap/Genteng, Pipa/Saluran, Ubin, Laboratorium, Bak cucian, Alat makan, patung kecil, Brg keramik lainnya.
Pecahan/sisa Jenis kaca, guci, sampul kaca, botol , brg kaca, meja dapur, brg sinyal/optic, kaca lonceng , balok, lempengan untuk laboratorium, manik kaca, serat kaca, brg lain dari kaca.
Produk tersebut kadang dibubuhi bahan pengikat atau bahan pengisi nabati atau digabung
dengan bahan kain tenunan atau kertas atau bahan lain, biasanya sebagai dasar atau sebagai
penunjang.
Sebagian besar produk tersebut atau barang yang terbuat daripadanya diperoleh dengan cara
mencetak atau mengempa atau menuang dan seterusnya, dimana bahan mentahnya tidak
mengalami perubahan yang berarti. Barang yang diperoleh dengan membakar tanah atau
132
tanah liat yang sebelumnya telah diberi bentuk pada umumnya digolongkan dalam barang
keramik.
3. Wol terak (slag wool); wol batuan (rock wool).
Seperti yang diperoleh dari granit, basal, batu kapur, dialonit dengan mencairkan
bagianyan (saling dicampur atau tidak) dan merubah cairan yang dihasilkan menjadi serat
dengan tiupan uap air atau udara kempaan. Wol mineral tersebut diatas berserabut dan
berkeping-keping , menyerupai wol kaca.
4. Mika dalam keadaan alamiah seringkali digunakan dalam bentuk lembaran atau
belahan, namun untuk memperolehnya diperlukan biaya yang tinggi, maka seringkali
diganti dengan mika aglomerasi (built up mica, seperti micanite, mica folium) yang
diperoleh dengan mengaglomerasi (menggunakan bahan mengikat seperti sirlak, damar,
dan aspal). Mika tahan panas dan tembus mata, maka sangat baik untuk pembuatan kaca
penglihat dalam tanur atau pesawat pemanas, kaca untuk kaca mata pelindung bagi pekerja,
semprong lampu yang tidak dapat pecah dan sebagainya. Akan tetapi berhubung dengan
sifat dielektrisnya yang khusus, maka mika terutama digunakan dalam elektronik dan
pembuatan motor, generator, transformator, kondensator, atau tahanan listrik.
2.1.2. Produk keramik
Produk keramik merupakan produk yang diperoleh dari aglomerasi (dengan pemanasan)
baik tanah (tanah liat, fosil yang mengandung cilicium, dsb) maupun bahan lain yang
bertitik lebur tinggi (oksida magnesium, grafit buatan, carbon, carbida, nitrida, dsb). Bahan
mentahnya yang biasa telah digiling halus menjadi bubuk dibubuhi bahan pengikat (seperti
tanah liat tahan panas).
Proses pembuatan
a. Pembuatan adonan, seperti pada waktu membuat barang-barang dari oksida aluminium
sinter. Bahan mentahnya yang berbentuk bubuk langsung dibubuhi sedikit bahan pelumas,
seringkali bahan mentahnya itu dijadikan pasta dulu. Pada waktu membuat adonan bagian-
bagiannya ditakar dan dicampur, disaring, diremas-remas apabila airnya perlu dihilangkan,
adonan dibiarkan menjadi kaku dan udaranya dikeluarkan.
133
b. Pemberian bentuk (shaping).
Pemberian bentuk ini bertujuan untuk mendekati bentuk terakhir yang dikehendaki atas
bubuk atau pasta yang diperoleh tadi. Pemberian bentuk dapat dilakukan dengan caa
ekstruksi (menggunakan acuan); dengan pengempaan dalam acuan; dengan penuangan;
dengan pemberian rupa atau dengan pemutaran diatas piringan; dalam hal-hal tertentu hal-
hal tersebut masih perlu disempurnakan lagi.
c. Pengeringan (drying) barang yang telah diperoleh.
d. Pembakaran (firing), produk yang masih “mentah” dipanasi sampai suhu antara 1.000 oC
sampai dengan 1.800 oC (kadang lebih tinggi lagi), sesuai dengan sifat produk yang
bersangkutan. Setelah pengolahan panas butiran adonan akan terikat erat karena difusi,
perubahan kimiawi atau pencairan sebagian.
e. Penyelesaian (finishing)
Penyelesaian tergantung dari tujuan penggunaan produk keramik, dapat terdiri atas suatu
pengerjaan mesin, yang dilaksanakan dengan tepat atau pengerjaan tertentu pada
permukaannya, seperti pemberian merk atau pelapisan dengan logam.
Pada waktu membuat keramik seringkali digunakan cat olahan dan bahan-bahan peredup,
campuran yang dapat dijadikan kaca, bahan pengkilap dan olahan lain yang semacam itu.
Olahan tersebut dapat dibubuhkan pada adonan atau digunakan sebagai lapisan atau sebagai
hiasan, dari batu-batuan jenis stealit yang dibiarkan terkena panas setelah diberi bentuk.
Jenis keramik
a. Gerabah.
Susunannya padat seperti porselin. Gerabah dapat dibedakan dengan porselin karena
gerabah tidak tembus cahaya sedangkan porselin tembus cahaya.
b. Gerabah batu adalah produk keramik yang tidak tembus cairan, berbunyi nyaring bila
dipukul, dan bila dibakar akan mencair sebagian. Gerabah batu seringkali diberi lapisan
kaca (permukaannya) dan diwarnai di dalam adonannya. Karena demikian kerasnya
gerabah batu tidak dapat digores dengan jarum baja.
134
c. Semi porselin (imitation porcelain).
Bedanya dengan porselin tulen adalah pada bidang belahnya berbutir, redup dan tidak
mengalami pencairan sebagian, melekat pada lidah, menghisap air dan dapat digores
dengan pisau baja.
2.1.3. Kaca dan Barang Dari Kaca.
Kaca adalah suatu campuran serba sama dari silikat alkali (natrium atau kalium) dengan
silikat dan silikat timah hitam dan dalam jumlah yang kurang, dengan barium, aluminium,
mangan, magnesium, dan sebagainya. Berdasarkan susunannya maka secara teknis kaca
dibagi dalam beberapa jenis, misalnya: kaca bohemia, kaca biasa (crown glass), kaca kristal
(crystal glass), kaca kristal berat (flint glass), dan strass (strass paste).
Cara pembuatan:
1. Penuangan dalam bentuk papan (casting).
Contoh: untuk kaca cermin atau kaca tertentu guna memperbaiki ketajaman mata.
2. Penggilingan (rolling).
Contoh: kaca cermin.
3. Penuangan kedalam acuan disertai pengempaan atau peniupan atau tidak.
Contoh: pot, jambangan bunga dan yang semacam itu, untuk barang kaca tertentu guna
keperluan bangunan atau optis.
4. Peniupan mekanis atau dengan mulut.
Contoh: untuk membuat botol atau ampull, barang pajangan dan kadang-kadang kaca dan
jendela.
5. Penarikan (drawing) dan ekstruksi (terutama untuk kaca jendela, batang, pipa, dan serat
kaca ).
6. Pemotongan barang tertentu dari bongkah, bola, batang dan lain-lain yang sebelumnya
telah diperoleh dengan cara lain, dari oksida silicium leburan, dari kuarsa leburan, dan
seringkali dibuat dari batang atau barang yang padat maupun berongga.
Istilah “kaca” harus dianggap berlaku juga untuk leburan kwarsa dan leburan silika. Uraian
dikerjakan adalah berkenaan dengan semua barang yang dihembusi pasir, digosok, dipoles,
135
dietsa, diukir, diberi simpai, dilapisi belakangnya (dengan ketas karbon, atau tekstil), diberi
bingkai (logam, kayu, atau plastik), dilukis, dicap atau dihiasi dengan cara apapun. Tetapi
barang-barang kaca yang tutup dan lehernya digosok atau ujungnya, dasarnya, dan sisinya
digosok atau dipoles hanya untuk keperluan teknis saja, digolongkan seperti barang tidak
dikerjakan.
1. Kaca keamanan.
Istilah kaca keamanan hanya berarti jenis kaca yang dipergunakan atas pertimbangan
keamanan, seperti kaca biasa tapi diperkuat dengan kawat dan kaca yang menyerap sinar
tertentu (contohnya kaca untuk memberi perlindungan terhadap bahaya sinar X).
2. Kaca keras, adalah kaca yang diperoleh dengan memanasi kaca cermin sedemikian rupa,
sehingga hampir menjadi lunak, tetapi belum berubah bentuk, selanjutnya didinginkan
secara cepat menurut proses yang telah dipilah (kaca keras thermis).
3. Kaca pengaman, biasanya disebut kaca duplex, kaca perisai, leminated glass, sandwich
glass. Yaitu kaca yang terdiri dari dua lapisan kaca atau lebih yang direkatkan dengan
sebuah lapisan bahan plastik atau lebih. Lapisan antaranya biasanya terdiri dari sebuah
selaput dari acetat cellulose atau dari damar vinil atau damar acryl. Perekatan biasanya
dilakukan dalam apitan yang dipanasi. Ciri khas dari kaca keras adalah jika terkena kejutan
atau tumbukan, kaca tersebut akan pecah menjadi potongan-potongan kecil yang tumpul
atau seluruhnya menjadi hancur menjadi butir kecil sehingga tidak membahayakan.
Kaca pengaman apabila hancur tidak menjadi butir kecil namun menjadi pecahan yang
sangat kecil, sehingga tidak membahayakan atau menimbulkan luka-luka yang parah
apabila terkena pecahan kaca itu. Berdasarkan sifat tersebut, kaca pengaman digunakan
untuk kaca mobil, pesawat terbang, membuat pintu toko, jendela, untuk kaca perisai yang
terdiri dari beberapa lapisan kaca tidak tembus peluru.
4. Kaca cermin, adalah lembaran atau papan kaca cermin atau kaca jendela yang sebelah
permukaannya dilapisi logam (perak, platinium atau aluminium) agar memantulkan
bayangan yang elas dan tajam. Apabila menggunakan lapisan perak, digunakan larutan
encer nitrat perak yang mengandung amoniak sehingga menimbulkan reduksi dan
136
menyebabkan adanya lapisan logam perak yang berkilau. Apabila menggunakan lapisan
platinium, digunakan chlorida platinium yang dioleskan pada kaca lalu dipanasi sehingga
menjadi lunak.
5. Kaca optis, dan barang-barang yang dibuat dari kaca optis dalam bentuk benda (blanks)
dan unsur dari kaca optis, boleh terdapat dalam bentuk bongkahan yang tidak teratur,
papan, lembar atau jalur atau potongan berbentuk, asal kaca tersebut belum mengalami
perubahan optis.
6. Wol kaca, adalah:
a. Wol pelikan yang mengandung silika (SiO2) yang beratnya tidak kurang dari 60 %.
b. Wol pelikan yang mengandung silika (SiO2) 60 % tetapi mengandung juga oksida alkali
(K2O atau Na2O) yang beratnya lebih dari 5 % atau mengandung oksida borak ( B2O3 )
yang beratnya lebih dari 2 %.
Seperti diketahui, kaca pada umumnya dibuat dari pasir, lebih murni pasirnya maka lebih
bagus kacanya. Pasir biasanya mengandung persenyawaan besi (Fe). Kaca yang dibuat dari
pasir mengandung persenyawaan besi berwarna hijau tua atau coklat. Jadi warna ini hanya
timbul kalau kaca mengandung besi dan tidak dibersihkan. Untuk memurnikan dapat
dipakai asam garam (HCl) sehingga hasil akhir dari kaca ini jernih (bening, tidak
berwarna), kalau pasir yang tidak mengandung besi itu digunakan, kacanya akan berwarna
hijau-tua yang mudah dihilangkan kalau dalam bahan gelas yang dalam keadaan melebur
dibubuhi batu kawi (MnO2).Tetapi dalam peroses pembubuhan MnO2 dalam bahan kacanya
harus diawasi jangan sampai dibubuhi dari semestinya. Kalau banyaknya MnO2 lebih dari
semestinya, bahan kacanya dari hijau menjadi tidak berwarna dan kemudian menjadi ungu
(violet). Biasanya warna kaca dapat terjadi dengan persenyawaan dari salah satu logam
dengan zat asam (oksida logam) seperti zinkwit (putih seng, ZnO) dapat menimbulkan
warna putih pada kaca.
Persenyawaan tembaga dapat memberi warna kuning sampai hijau muda.
Persenyawaan emas dapat menghasilkan warna merah; cobalt warna biru dan persenyawaan
mangan menimbulkan warna ungu.
137
Karena batu kawi (MnO2) dapat menghasilkan warna hijau dari besi didalam kaca, maka
batu kawi dinamai juga sabun dari perusahaan kaca, apabila dibandingkan dengan sabun
yang dapat menghilangkan kotoran-kotoran (warna yang tidak disenangi) dari pakaian dan
sebagainya.
Selain dari pasir, pada umumnya perlu juga memakai kapur (CaCO3). Pasir ialah silikat
(kwarts, SiO2, bentuknya seperti butir gula batu). Jadi bahan yang disebut diatas yakni pasir
dan kapur biasanya dipakai dalam perusahaan kaca. Selain dari pasir dan kapur juga sering
dipakai garam kimia seperti soda (Na2 CO3), atau garam glauber (Na2 SO4) dan sebagainya
. Yang penting dari garam ini adalah logam natrium (Na), karenanya dapat bersenyawa
dengan pasir dan kapur sehingga menghasilkan kaca dan karena pasir dasarnya adalah dari
silikat, maka gelas juga boleh disamakan dengan campuran dari garam silikat.Dalam hal ini
silikat dari Natrium dan Calsium (Ca-zat kapur). Jadi gelas atau kaca adalah campuran
dari silikat dari logam Na dan Ca atau Kalium (Ka) dan Ca.
1. Kaca Natron, adalah kaca yang dibuat dari soda (Na2 CO3) atau garam glauber (Na2
SO4) dinamai kaca natron atau kaca natron kapur. Contoh dari kaca natron ialah kaca
jendela biasa atau gelas dalam bentuk botol obat (dalam apotik). Pada umumnya kaca ini
termasuk kaca biasa.
2. Kaca Kalium.
Kalau garam soda atau garam glauber diganti dengan potas (soda abu, K2 CO3) sifat dari
kaca itu berubah dan kaca ini dapat tahan panas karena sukar untuk dilebur. Karena itu kaca
ini biasanya dipakai untuk alat-alat laboratorium, karena kaca ini dapat menahan panas,
dinamai Kaca Kalium.
3. Kaca Pyrex.
Kalau sebagian dari pasir yang dipakai untuk membuat kaca diganti dengan asam bor atau
garam bor, kacanya mempunyai sifat yang lain dari kaca kalium. Sifatnya sekarang ialah
dapat tahan penyusutan/pengembangan akibat perubahan suhu yang tiba-tiba dan tetap
susah dilebur (karena kaca ini mempunyai sifat kaca kalium). Kaca yang dapat menahan
perubahan suhu dinamakan kaca pyrex (pyro = api). Kaca pyrex dapat dipergunakan
138
didalam dapur sebagai panci masak dari kaca untuk memasak makanan-makanan seperti
pastel, makaroni dan sebagainya.
4. Kaca Jena/Optik
Disamping kaca pyrex untuk alat-alat rumah tangga, juga dibuat kaca jena. Kaca ini ialah
kaca jena yang dipergunakan untuk pembuatan lensa-lensa (teropong, potret, proyektor
film/slide dan sebagainya) yang pada umumnya tergolong kaca optik. Sifat-sifat yang
dibutuhkan sebagai kaca thermometer yaitu pengembangan dan penyusutan yang teratur
perlu dibubuhi aluminium oksida (AL2 O3).
5. Kaca Bohemen.
Dalam perdagangan kaca dari Cekoslowakia atau kaca Bohemen (Bohemia) sangat
terkenal. Bohemen ialah suatu daerah di Cekoslowakia dimana terdapat pasir yang murni.
Dari pasir ini dibuat kaca kalium. Kaca ini istimewa warnanya yaitu kehijau-hijauan yang
sangat menarik. Kaca ini dinamai kaca Bohemen.
6. Kaca Kristal.
Kalau dalam pembuatan kaca kalium, semua kapurnya ditiadakan dan ditambah dengan
menie (Pb3 O4), maka diperoleh kaca kristal. Untuk memperoleh kaca kristal banyaknya
menie adalah kurang lebih 10%, kalau jumlah menie dikurangi sedikit dari 10%, maka
diperoleh kaca setengah kristal.
Kaca kristal ialah kaca yang terkenal, karena sifat-sifatnya:
- Bening,
- Lebih berat dari kaca biasa,
- Lebih lunak dari kaca biasa (oleh karena itu untuk menghias untuk selamanya diasah).
- Kalau dicentil atau dipukul dengan kuku jari tangan berbunyi nyaring.
Hiasan, perbedaan antara hiasan dengan cara mengasah dengan hiasan dengan cara
mencetak/menuang ialah bahwa garis-garis dari gambar hiasan dengan mengasah biasanya
tajam sedang dengan cetakan tumpul. Juga pinggiran dari hiasan yang diasah itu tajam,
sedang hiasan yang dituang/dicetak tumpul (bulat).
139
7. Kaca ornament,
misalnya: Kaca Katedral, Kaca Diamant, Kaca Tetes Hujan, Kaca Es, dan Kaca
Oceanic.Ada juga kaca yang nampaknya dihias tetapi dianggap tidak dihias karena
hiasan-hiasan tersebut sangat sederhana dan dikerjakan dengan cara tuangan, yaitu Kaca
Berusuk.
Mosaik ialah hiasan atau lukisan yang timbul dengan menghubung-hubungkan pelat kecil
dari berbagai warna. Pelat-pelat ini biasa dari keramik, kaca, plastik, atau kayu, yang
dilekatkan pada dinding, atau lantai rumah. Jadi mosaik adalah pelapis dinding atau lantai,
yang lebih kecil dari ubin dan sesudah mosaik tersebut dipasang keseluruhannya memberi
kesan hiasan.
Keuntungan dari kaca:
• Tembus cahaya atau tembus mata.
• Keras, jadi tidak mudah digores.
• Kuat.
• Tahan asam, basa, garam, air, udara dan sebagainya, kecuali asam flour (HF) atau
fluor.
• Pembuatannya murah.
• Dalam keadaan lunak (panas tertentu) dapat dibentuk sesuka hati.
• Tidak terbakar.
Kerugian dari kaca:
• Kalau jatuh pecah dan dapat melukai.
• Berat.
Karena kerugian kaca yang disebut diatas, dari dulu orang sudah mencoba meniru kaca.
Artinya dicarikan bahan yang mempunyai sifat-sifat yang menguntungkan seperti diatas
tetapi tidak memiliki sifat-sifat yang merugikan. iruan kaca yang pertama ialah celluloid
(1869). Tetapi celluloid ada juga kerugiannya yaitu lekas terbakar, mudah kusam.
Belakangan celluloiddiperbaiki dengan memakai bahan baku bukan dari cellulose tetapi
dari batu bara atau minyak bumi yaitu plastik.
140
Salah satu pengganti kaca yang paling bagus dan sudah banyak dipakai pada kapal-kapal
terbang ialah plexiglas, sedang kaca jam tangan biasanya dibuat dari plastik dengan bahan
baku cellulose misalnya cellon.
Semua kaca dari plastik selamanya mudah tergores (tidak seperti kaca) permukaannya.
8. Kaca filigran ialah kaca berbentuk benang yang dijadikan perhiasan seperti perhiasan
dari kendari (kupu-kupu, kalajengking dan sebagainya yang dililiti dengan benang emas,
atau perak).
9. Kaca irisir ialah kaca yang berwarna-warni tergantung dari sudut mana dilihat kacanya.
Disebut juga kaca aventuri.
10. Kaca tahan peluru ialah kaca multiplex yang terdiri atas lebih dari dua lapis.
Kaca ballotini ialah butir-butir kaca. Jaman dahulu dipakai pada pemilihan umum, misalnya
butir merah untuk calon A, butir hijau untuk calon B, dan seterusnya.
3.2. Latihan
1. Sebutkan proses suatu batuan dari bab 25 yang dapat masuk ke bab 68
2. Ceritakan bahan baku dan proses pembuatan keramik ?
3. Jelaskan yang disebut kaca dan berikan bahan baku dalam proses pembuatannya
4. Terangkan yang dimaksud dengan : a) kaca pyrex dan kaca bohemia
5. Sebutkan bahan pengganti kaca, dan jelaskan kelemahan produk kaca
3.3. Rangkuman
Produk mineral pada bab 69 merupakan bahan mineral dari bab 25, apabila telah yang
mengalami pengerjaan lebih lanjut atau dikerjakan menjadi yang siap pakai, misalnya ubin
dan batu nisan. Produk lainnya ialah yang dibuat dari bahan tertentu (bahan gosok buatan ).
Sedang untuk bab 69 merupakan produk keramik yaitu bahan dari tanah liat yang dibentuk
dan dipanaskan. Kaca adalah suatu campuran serba sama dari silikat alkali (natrium atau
kalium) dengan silikat dan silikat timah hitam dan dalam jumlah yang terbatas, dengan
barium, aluminium, mangan, magnesium, dan sebagainya. Produk kaca banyak jenisnya,
misalnya kaca cermin, pengaman, pyrek, kristal dan lain sebagainya
141
3. KEGIATAN BELAJAR 2
MUTIARA, INTAN DAN LOGAM MULIA
3.1. Uraian, Contoh dan Non Contoh
3.1. 1. Pengantar
Bagian XIV hanya memiliki satu buah bab yaitu bab 71, dan memiliki judul yang sama
dengan bagiannya. Bab ini meliputi : Mutiara tiruan atau budidaya, batu-batu permata, batu
setengah permata (alam, sintetis atau rekontruksi), sisa-sisa tertentu dari pengerjaan batu-
batu tersebut; logam mulia (perak, emas, platina dan logam lainnya dari kelompok platina
seperti iridium, osnium, palladium, rhodium, dan ruthenium).
3.1.2. Mutiara dan batu permata
Mutiara yang digolongkan dalam kelompok ini adalah seperti indung mutiara, hasil dari
sekresi alamiah dari berbagai kerang laut/air tawar, tiram mutiara (pearl oyster) dan kerang
mutiara (pearl mussel). Mutiara mempunyai permukaan yang mengkilap (tersusun dari
lapisan karbonat kalsium), warnanya biasanya putih akan tetapi ada juga yang berwarna
kelabu, hitam, ungu, merah, kuning, hijau, dan biru. Bentuknya biasanya bulat, kadang-
kadang setengah bulat (button pearls) atau tidak teratur (baroque atau balister pearls)
dengan ukuran yang berlainan.
Mutiara budidaya, dihasilkan dengan campur tangan manusia, dengan meletakan butiran
kecil indung mutiara didalam gelembung yang dipotong dari kulit selubung sebuah tiram
dan kemudian menyisipkan gelembung tersebut dalam jaringan tiram lainnya yang sehat.
Beberapa tahun kemudian butiran tersebut akan diselimuti lapisan zat mutiara asli/tulen
yang melingkar.
Mutiara budidaya sulit dibedakan dengan mutiara asli. Perbedaannya hanya dapat dilihat
dengan menggunakan pesawat khusus (endoscopes / menggunakan sinar X)
142
Mutiara imitasi.
Berongga atau padat yang berwarna, bentuk dan ukurannya sama dengan mutiara asli.
Sebagian besar mutiara berongga diperoleh dengan meniup bola yang kecil sekali, bola
tersebut lalu dipisahkan sehingga pada bekas gesekannya (titik singgungnya) terdapat
lubang kecil. Melalui lubang kecil tersebut dimasukan benang sehingga mutiara itu dapat
dirangkaikan. Mutiara berongga dapat juga ditiup sepanjang suatu batang yang bundar.
Supaya lebih kuat kadang-kadang mutiara itu diisi malam. Mutiara imitasi beratnya lebih
ringan daripada mutiara tulen.
Batu Permata Sintetik.
Biasanya mempunyai susunan yang hampir sama dengan batu permata alam, akan tetapi
diperoleh secara kimiawi. Yang biasa ditiru adalah: merah delima (ruby), batu nilam
(sapphire), dan zamrud (emerald).
Batu Permata Rekontruksi.
Diperoleh secara buatan dengan pengempaan dan peleburan bersama pecahan dari batu
permata alam atau dari batu setengah permataalam, biasanya dengan mempergunakan suatu
pipa tiup. Kedua batu tersebut hanya bisa dibedakan dengan yang asli/tulen melalui
penelitian mikroskopis, karena didalamnya terdapat gelembung bulat dan kecil berisi gas
dan bergaris.
3.1.3. Perak.
Perak adalah logam yang berwarna putih, diudara tidak berubah, tapi cenderung menjadi
suram, penghantar panas dan listrik yang sangat baik dan merupakan logam yang paling
mudah ditempa dan dilenturkan setelah emas. Sangat lunak dalam keadaan murni, dan
jarang sekali digunakan sebagai alloy (kecuali sebagai pelapis logam atau untuk membuat
pesawat tertentu yang digunakan dalam industri kimia, makanan atau dalam ilmu bedah).
Proses yang dipakai untuk mengekstraksi perak dari bijih sebagai berikut:
143
- Proses Amalgamis (amalgamation).
Bijih ditumbuk, dicampur dengan chlorida natrium dan sulfat tembaga, kemudian
ditambahkan air raksa untuk membentuk suatu amalgam, lalu disuling untuk mendapatkan
peraknya.
- Proses Cyanide.
Perak didalam bijih yang ditumbuk halus, dilarutkan dalam larutan Na/K sianida, sesudah
penyaringan dan penyisipan unsurnya seperti tanah. Peraknya diendapkan dengan seng atau
aluminium.
Lembaran tipis dari Perak (foil), gunanya untuk menyepuh perak, biasanya diperoleh
dengan memukul/mengempa lembaran perak yang tipis yang saling dipisahkan oleh
lembaran kertas.
3.1.4. Emas.
Emas adalah logam berwarna kuning yang khas, tidak teroksidasi walaupun pada suhu
tinggi, dan mempunyai daya tahan kimiawi yang mengagumkan terhadap sebagian besar
pereaksi termasuk asam (kecuali aquaregia). Emas adalah logam yang paling mudah
ditempa dan paling lentur dari semua logam, akan tetapi sangat lunak, sehingga jarang
sekali dipakai sebagai paduan. Biasanya ditemukan dalam keadaan asli didalam korak
batuan kwarsa atau dalam pasir endapan (alluvial sands).
3.1.5. Platina.
Platina adalah logam putih keperak-perakan, lunak, mudah ditempa, tidak menjadi kusam
di udara, walaupun pada suhu tinggi dan tahan terhadap asam kecuali aqua regia.
Digunakan antara lain dalam pembuatan perhiasan, barang untuk keperluan gigi, barang
untuk alat pembedahan terutama jarum hypardemie, dan serat buatan. Sebagian besar
diperoleh dari pasir alluvial dimana logam lainnya seperti emas, perak, tembaga, nikel, dan
besi. Dapat juga diperoleh sebagai ikutan dari pemurnian logam lain (emas, perak, atau
tembaga). Palladium dan logam lainnya (kelompok platina) diperoleh dari hasil ikutan
pemurnian nikel.
144
3.2. Latihan.
1. Bagaiman kelebihan sifat logam mulia dibandingkan logam tidak mulia
2. Apaperbedaan mutiara alam dan budidaya
3. Sebutkan sifat Platina
4. Jelaskan kegunaan emas
5. Bagaimana sifat Perak dan sebutkan kegunaan Perak
3.3. Rangkuman
Mutiara adalah hasil dari sekresi alamiah dari berbagai kerang laut/air tawar, tiram mutiara
(pearl oyster) dan kerang mutiara (pearl mussel). Sedangkan Perak adalah logam yang
berwarna putih, diudara tidak berubah, tapi cenderung menjadi suram. Emas adalah logam
berwarna kuning yang khas, tidak teroksidasi walaupun pada suhu tinggi, dan mempunyai
daya tahan kimiawi yang mengagumkan terhadap sebagian besar pereaksi termasuk asam
(kecuali aquaregia). Platina adalah logam putih keperak-perakan, lunak, mudah ditempa,
tidak menjadi kusam di udara, walaupun pada suhu tinggi dan tahan terhadap asam kecuali
aqua regia.
145
4. KEGIATAN 3
LOGAM TIDAK MULIA
4.1. Uraian, Contoh, dan Non Contoh.
4.1.1. Besi dan Baja
Besi merupakan produk dasar metalurgi dan metalurgi baja, seperti pig iron, besi cermin
(spiegeleisen). Besi dan baja yang biasanya diperoleh dengan mengeluarkan zat dari besi
tuang kasar sampai diperoleh kadar karbon yang kurang dari 1,9% atau yang diperoleh dari
rongsokan yang mengandung besi. Istilah besi, terutama besi tempaan, umumnya diberikan
pada produk yang hampir seluruh zat arangnya telah dikeluarkan. Sedangkan istilah baja
biasanya adalah produk yang kadar antara zat arangnya antara kadar besi tuang kasar (pig
iron) dan besi tempaan.
Produk yang diperoleh dari pengerjaan besi atau baja berbentuk bongkah atau ingots
dengan jalan penggilingan, pengempaan atau penarikan.
Proses pengerjaan tersebut mencakup:
Memijarkan (annealing), mengeraskan, fermentasi dan mengolah panas semacam itu atau
dengan menggunakan zat lemas (nitriding) untuk memperbaiki sifat dari logamnya.
Membuang endapan arang (descaling), membersihkan dengan asam-asam atau dengan cara
lainnya, mengikis atau mengejakan dengan cara lainnya untuk menghapus lapisan karat dan
kulit yang timbul sewaktu pemanasan logamnya; melapisi secara kasar untuk mencegah
karatan (seperti dengan minyak, gemuk, ter atau meni timah hitam).
Penyelesaian (finishing treatments), dengan cara menggosok, mengkilapkan, mengkilaukan
(glazing), mengoksidasi secara buatan, mengerjakan dengan fosfat dan sebagainya.
Melogami seperti sementasi dengan seng (sherardizing), atau dengan aluminium.
Penyepuhan dengan listrik (elektroplating), seperti tembaga, chromium, nikel, cadmium,
mas, perak.
Pencelupan dalam cairan logam seperti seng, timah putih/hitam.
146
Melapisi dengan bahan bukan logam seperti mengemail, mengecat.
Mencap permukaannya.
Melapisi (clading) yaitu menggabungkan logam-logam dari berbagai warna atau sifat
dengan saling penetrasi molekuler dari permukaan yang saling bersetuhan. Cara
penggabungan tersebut merupakan ciri khas dari logam kerajang yang dapat dibedakan
produk yang dilapisi logam dengan cara yang biasa, seperti secara listrik (elektroplating).
Melapisi ini dilakukan dengan bermacam cara seperti dengan cara menuangkan logam
pelapisnya lalu menggilingnya bersama logam yang akan dilapisi disertai dengan panas
agar logam tersebut tidak terikat erat.
Paduan Besi.
Dapat dibedakan dari besi tuang karena relatif mengandung sedikit besi, yang berperan
sebagai bahan pelarut bagi unsur paduannya, seperti mangan, chromium, wolfram, silisium,
barium atau nikel dan mengandung zat arang kurang dari 1,9% dari beratnya. Produk
tersebut terutama digunakan untuk memberi tambahan sejum;ah unsur tambahan pada baja
dan besi tuang, guna memperoleh mutu-mutu khusus. Beberapa paduan digunakan juga
sebagai bahan untuk menghilangkan zat asam, belerang atau zat lemas.
Rantai dan Bagiannya.
Meliputi semua rantai dari besi tuang/tempa/baja dari segala ukuran tanpa memandang cara
penbuatannya dan tujuan penggunaannya. Dilhat dari cara pembuatannya, rantai terdiri dari
mata rantai yang ditempa, dituang, dilas, ditumbuk, dari papan logam, diperoleh dengan
membengkokan kawat, maupun dari mata rantai yang dirangkai dengan baut.
Jenis rantai:
Rantai transmisi (transmission chains), digunakan untuk sepeda, mobil, dan mesin-mesin.
Rantai jangkar (anchor chains) dan rantai kepil (mooting chains), untuk menarik
(haulage)atau untuk menunda (towing chains).
Rantai untuk kasur logam (mattress chains) atau rantai kloset.
4.1.2. Tembaga dan barang daripadanya
147
Tembaga adalah sebuah logam yang mudah dipipihkan dan ditempa, penghantar
listrik/panas yang sangat baik (terbaik setelah perak). Dalam keadaan murni tembaga
digunakan untuk keperluan listrik dalam bentuk kawat, untuk macam-macam pendingin
dalam bentuk spiral/lembaran, untuk keperluan industri berbentuk paduan.
1. Cara memperoleh tembaga:
Mengekstraksi bermacam-macam bijih logam (bab 26). Tembaga dipisahkan dari
sulfidanya dengan proses ekstraksi kering, dimana bila dianggap perlu, biji yang telah
menjadi serbuk dan pekat kadang-kadang bijji pekatan tersebut, tanpa dipasang lebih
dahulu dicairkan didalam tanur khusus yang berisi udara dan zat asam (flash smelting)
dipanggang untuk menghilangkan belerang yang terlampau banyak dan selanjutnya
dicairkan didalam sebuah tanur untuk memperoleh matte tembaga (coppe mate), mate
tembaga tersebut diolah didalam sebuah konvetter untuk menghilangkan sebagian besar
besi dan belerangnya, sehingga diperoleh tembaga hitam/tembaga lepuh (blister copper).
Untuk memperoleh tembaga hitam itu dimurnikan didalam sebuah dapur api.
2. Paduan Tembaga:
- Perunggu ( Bronzes).
Adalah paduan tembaga dengan timah yang kadang-kadang ditambah unsur-unsur lainnya
agar diperoleh sifat yang khas, contohnya adalah perunggu mata uang logam (coinage
bronze), perunggu keras (hard bronze) untuk membuat roda gigi dan bagian-bagian mesin
lainnya, logam genta (bell metal), untuk membuat patung (statuary bronze) dan sebagainya.
- Kuningan (Brasses).
Adalah paduan seng dengan tembaga dengan perbandingan yang berbeda, seperti kuningan
biasa (common brass) yang digunakan untuk bermacam keperluan; tombak (tombak)
terutama yang digunakan untuk membuat barang perhiasan imtasi/pajangan fantasi.
Paduan Seng - Nikel – Tembaga.
Mengandung nikel 10% dari beratnya, terkenal sebagai perak nikel yang digunakan untuk
membuat alat telekomunikasi, bangunan kontruksi logam, untuk industri makanan dan
bagian-bagian pesawat.
148
Paduan Tembaga - Aluminium (Aluminium Bronze).
Mempunyai sifat-sifat mekanis yang baik dan daya tahannya besar terhadap karatan,
digunakan untuk kontruksi tertentu (enginering).
3. Foil Tembaga.
Diperoleh dengan menggiling, memukul dengan martil atau dengan elektrolisa. Berbentuk
lembaran yang sangat tipis (tebalnya tidak lebih dari 0,15 mm). Lembaran yang paling tipis
digunakan sebagai lembaran emas imitasi, untuk menghias. Biasanya diperdagangkan
diantara dua lembaran kertas dalam bentuk buku kecil. Tembaga lembaran yang dipakai
untuk membuat barang pajangan seringkali ditambatkan pada kertas, karton, bahan plastik
buatan dan yang semacam itu, untuk mempermudah penanganannya/ pengangkutan
maupun untuk pengerjaan kemudian.
Pada waktu menentukan batas ketebalan 0,15 mm, maka tebal lapisan pernis harus dihitung,
sedang alasnya (karton, kertas dan lain-lain) tidak dihitung.
4.1.3. Nikel
Meliputi nikel dan paduannya, serta kertas tertentu yang terbuat daripadanya. Nikel adalah
logam yang berwarna putih keabuan yang agak keras (titik leburnya 1.453 oC). Mempunyai
sifat feromagnetis, dapat ditempa, direnggangkan, ulet, tahan karat dan tahan oksidasi.
Terutama digunakan untuk memperoleh banyak paduan, khususnya baja paduan, untuk
melapisi logam-logam lain (biasanya dengan pengendapan elektrolitis) dan sebagai
katalisator untuk persenyawaan kimiawi. Nikel murni digunakan untuk membuat pesawat
yang diperlukan industri kimiawi, nikel murni atau nikel paduan juga digunakan untuk
membuat mata uang.
Paduan Nikel,
yang perlu diperhatikan dalam paduan ini adalah berat besinya.
Jenis paduan:
Paduan Nikel Besi.
149
Dalam paduan ini nikel mempunyai berat paling banyak, karena pelantasan magnetisnya
(magnetic permeability) yang tinggi dan histerisnya yang rendah, maka paduan tersebut
digunakan untuk membuat kabel dalam laut, inti kumparan induksi, atau tirai magnetis.
Paduan Nikel - Chromium dan Nikel - Chromium - Besi
Paduan tersebut mencakup sebuah gamina yang khas dari paduan yang terdapat didalam
perdagangan yang mempunyai ciri ulet dan tahan oksidasi pada suhu tinggi.
Paduan Nikel – Tembaga.
Apabila dalam keadaan tersebut berat tembaganya yang paling banyak, maka paduan
tersebut biasanya disebut paduan cupro-nikel. Namun apabila nikelnya yang lebih banyak
disebut nikel-tembaga, yang mempunyai sifat tahan karat dan mekanis yang baik,
digunakan untuk poros baling-baling, alat penambat poros tersebut, pompa, cerat sumbat,
pipa dan peralatan lainnya yang harus tahan terhadap asam mineral dan asam organik atau
alkali dan garam.
4.1.4. Aluminium.
Aluminium dibuat terutama dari bauksit, yaitu hidroksida aluminium tidak murni. Tahap
pertama dari ekstraksi dimaksud untuk merubah bauksit menjadi oksida aluminium murni
(alumina). Untuk keperluan tersebut biji bauksit yang telah digiling dibakar lalu diolah
dengan hidroksida natrium yang kemudian disaring untuk menghilangkan kotoran yang
tidak mudah larut (oksida besi, silika dan sebagainya). Aluminium kemudian diendapkan
sebagai hidroksida aluminium, lalu dibakar agar diperoleh oksida aluminium murni dalam
bentuk bubuk putih.
Aluminium adalah sebuah logam berwarna putih kebiru-biruan yang ringan. Mudah
dipipihkan dan mudah dikerjakan. Aluminium juga baik sekali untuk di ekstrusi pada suhu
yang tinggi (melalui sebuah lobang). Aluminium dapat dilas atau dipatri, merupakan
penghantar panas dan listrik yang baik, serta mempunyai daya yang besar untuk
memantulkan panas.
Aluminium dan paduannya dipergunakan untuk:
- Industri penerbangan, mobil atau kapal.
- Industri bangunan gedung-gedung.
150
- Pembuatan kereta api dan trem.
- Industri alat listrik (misalnya: kabel).
- Pembuatan segala jenis tempat penyimpanan bejana dalam segala ukuran , tong,
drum.Pembuatan alat keperluan rumah tangga dan perabot dapur.
- Pembuatan logam lembaran (foils) dan sebagainya.
Fuli Aluminium (cara pembuatan sama dengan fuli tembaga), makin banyak digunakan
untuk menggantukan timah dalam pembuatan tutup botol, kapsul, pembungkus barang
makanan, cerutu, rokok cigaret dan sebagainya. Aluminium lembaran digunakan juga untuk
membuat bubuk-bubuk halus, dalam bentuk lembaran yang berkerut untuk menutupi luka
dalam pembedahan hewan.
4.1.5. Timah hitam dan barang terbuat daripadanya.
Timbal (timah hitam) terutama diekstraksi dari beberapa biji sulfida timah hitam alam yang
mengandung perak. Biji yang telah digiling dipekatkan dengan proses peyapungan
kemudian biasanya dipanggang. Selanjutnya direduksi dengan menggunakan kokas dan
suatu bahan pencair menjadi timah hitam kerja (work lead atau bullion lead)yang masih
mengandung bahan-bahan lain, antara lain perak.
Timah hitam ialah logam yang berwarna kelabu kebiruan, berat jenisnya tinggi, dan sangat
lunak (mudah digores dengan kuku), mudah mencair dan mudah ditempa, tahan terhadap
sebagian asam (khususnya terhadap asam garam), karena itu digunakan pada waktu
mendirikan pesawat yang diperuntukkan guna membuat asam tersebut diatas (kamar timah
hitam). Timah hitam mempunyai titik lebur rendah, maka mudah dipadukan dengan unsur-
unsur lain membentuk paduan-paduan.
Paduan terdiri dari:
Paduan timbal (timah hitam) ditambah stanum (timah putih), digunakan untuk patri, untuk
membungkus teh.
Paduan timbal + Antimonium + Stanum, digunakan sebagai bahan huruf cetak dan sebagai
logam anti gesekan.
4.1.6. Seng
151
Cara memperoleh seng terutama dengan mengekstraksi biji sulfida (zinc blende), juga dari
bijih karbonat dan bijih silikat (smithsonite, hemimorphite, dan sebagainya). Untuk
memperoleh seng atau silikat seng tanpa air pertama bijih logamnya dipekatkan, lalu
dipekatkan atau dipanasi.
Seng adalah sebuah logam yang berwarna putih kebiruan, pada -suhu yang cocok dapat
digilingditarik, dikempa, ditumbuk, mudah dituang. Karena seng tahan terhadap karatan
yang disebabkan oleh udara, maka seng digunakan dalam industri bangunan (atap) dan
untuk melapisi logam lain terutama besi atau baja, seperti dengan pencelupan (hot dip
galvanising), cara elektrolisa (elektro-deposition), cara serardiasi (sherardising) dan cara
pengecatan atau penyemprotan. Seng digunakan untuk membuat paduan.
Jenis seng:
Paduan-paduan Seng – Aluminium.
Biasanya diberi tambahan tembaga/magnesium. Digunakan untuk dituang dalam acuan
menjadi bagian otomobil (karburator, radiator, dash board dan sebagainya), untuk bagian
sepeda (pedal, kotak dinamo), untuk bagian pesawat radio, untuk bagian lemari pendingin.
Paduan Seng – Tembaga.
Untuk kancing dan barang tuangan.
4.1.7. Timah.
Timah diekstraksi secara industri dari biji timah yang mengandung oksida, yaitu cassiterite
atau batu timah (tir stone). Bijih tersebut ditemukan dalam urat (veins) atau didalam
endapan alluvial.
Tahapan dalam pembuatan timah:
Memekatkan bijinya dengan mencuci atau dengan menghancurkan dan mengapungkannya.
Mengolah oksida dengan memanggang, memisahkannya dengan magnet atau dengan
asam/bahan pelarut lainnya guna menghilangkan kotorannya, seperti belerang, arsenikum,
tembaga, plumbal, besi dan wolfram.
152
Mereduksi oksidanya yang telah dimurnikan dengan kokas agar diperoleh timah kasar.
Memurnikan timah kasar tersebut dengan bermacam proses sehingga diperoleh logam
timah yang hampir murni.
Banyak juga timah yang diperoleh kembali dari rongsokan kaleng dengan chlorinasi atau
dengan pengolahan elektrolisis dan dari sisa/rongsokan timah dengan mencairkan kembali.
Proses tersebut dapat juga menghasilkan timah yang hampir murni.
Timah berwarna putih seperti perak, mempunyai kilau yang bagus, sangat mudah dicairkan
atau dipipihkan, lunak (walaupun lebih keras dari timbal) dan sukar untuk direnggangkan.
Timah dapat dituang, dipalu, digiling, atau dikempa pada suhu tinggi dengan mudah.
Apabila sehelai timah dilengkungkan, maka terdengan suara gemertak yang khas (cry of
tin). Timah tahan terhadap karat yang disebabkan oleh udara, tetapi tidak tahan terhadap
asam pekat.
Timah digunakan untuk:
1. Melapisi logam tidak mulia lainnya, khususnya besi dan baja (dalam pembuatan kaleng
yang digunakan untuk keperluan “canning industri”).
2. Menyusun paduan tembaga.
3. Timah murni/timah paduan digunakan juga untuk membuat pesawat-pesawat, tabung dan
pipa untuk industri barang makanan, tudung untuk ketel suling, pesawat pendingin,
tempat penyimpanan dan tangki untuk mematri, barang pajangan dan perabot meja,
barang mainan, pipa organ dan sebagainya.
4. Membuat timah lembaran (foil) dan tabung untuk pasta gigi dan lain-lain. Untuk
keperluan ini makin terdesak oleh aluminium.
Paduan Timah Putih – Timbal, digunakan untuk patri timah , perabot meja, barang mainan
keluarga dan timbangan-timbangan.
Paduan Timah – Antimonium, biasanya dibubuhi tembaga, misalnya logam Britania dan
digunakan khusus untuk perabot meja, bantalan (bearing) dan lain-lain.
Paduan Timah - Timbal - Antimonium, kadang-kadang dibubuhi tembaga, misalnya logam
tahan gesekan atas dasar timah Digunakan terutama sebagai penyumbat (packing) untuk
penuangan khususnya bantalan (bearings).
153
Paduan Timah – Kadmium.
Paduan Timah - Seng – Kadmium, digunakan sebagai logam tahan gesekan.
Timah lembaran (Foil) yang beratnya tidak lebih dari 1 (satu) kg/m2:
Batas berat tiap m2 ditentukan dengan ikut menghitung lapisan (pernis, cat dan sebagainya)
yang mungkin ada, akan tetapi alas dasar (kertas dan lain-lain) yang mungkin ada tidak ikut
dihitung. Timah lembaran tidak hanya diperoleh dengan menggiling atau memukul, tetapi
juga diperoleh dengan mengupas sebuah silinder timah. Timah lembaran digunakan
terutama untuk membuat kapsul botol, membungkus barang makanan (kembang gula dan
lain-lain), melapisi timbal lembaran guna keperluan pengemasan dan untuk melapisi
cermin.
4.1.8. Logam tidak mulia lainnya dan sermet
Dalam kelompok jenis barang ini termasuk Wolfram, Molydenum, dan tantalum. Bismuth,
Cadmium, Cobalt, Mangan, Uranium dan lain-lain.
4.1.8.1. Tungsten (Wolfram).
Terbuat dari wolfranite (wolframat besi dengan persenyawaan-persenyawaan mangan) dan
scheelite (wolframat kalsium). Setelah biji wolfram diubah menjadi oksida wolfram, oksida
tersebut kemudian direduksi didalam dapur listrik dengan menggunakan zat air, atau di
dalam cawan lebur bersuhu tinggi dengan menggunakan aluminium dan zat arang. Logam
yang telah hancur menjadi bubuk lalu dikempa menjadi bongkah atau batang yang disinter.
Batang sinteran yang telah menjadi padat lalu dipukul secara mekanis dan akhirnya digiling
atau ditarik menjadi lembaran, batang penampangnya lebih kecil/kawat.
4.1.8.2. Wolfram
Wolfram adalah sebuah logam yang berwarna kelabu seperti baja, berat jenisnya tinggi,
titik leburnya tinggi, rapuh, keras dan tahan karat. Wolfram terutama digunakan dalam
pembuatan baja khusus (biasanya sebagai ferro wolfram), dan pembuatan karbida-karbida
wolfram.
Selain itu digunakan juga untuk:
154
- Membuat kawat-kawat lampu pijar.
- Tabung radio.
- Unsur pemanasan dalam dapur listrik.
- Anti katoda tabung-tabung sinar X.
- Kontak listrik.
- Anti magnit bagi pesawat ukur/arloji dan sebagainya.
4.1.8.3. Magnesium.
Magnesium adalah sebuah logam berwarna putih keperakan mirip dengan aluminium,
bahkan lebih ringan dari aluminium. Apabila digosok maka magnesium dapat berkilu , bila
dibiarkan terkena udara maka kilauannya akan hilang karena terbentuk lapisan oksida yang
mekindungi logam tersebut terhadap karat.
Dalam bentuk kawat, lajur, lembaran-lembaran kecil tipis dan bentuk magnesium terbakar
diudara dengan sinar yang sangat menyilaukan. Bubuk magnesium harus diperhatikan
dengan sangat hati-hati, karena kalau dibiarkan terkena udara dapat menyala sendiri
(berbahaya).
Magnesium murni terutama digunakan dalam pembuatan berbagai persenyawaan kimiawi,
sebagai bahan reduksi dan bahan penghilang belerang dan metalurgi (misalnya dalam
pembuatan tembaga dan nikel dan paduannya), untuk membuat sinar kilat (light
photograpy), kembang api dan sebagainya.
Logam magnesium yang murni memiliki sifat mekanis yang baik, tetapi dengan unsur lain
akan menghasilkan paduan yang kuat yang dapat digiling, ditempa, ditarik, atau dituang.
Dan oleh karenanya banyak digunakan dalam bidang industri sebagai logam ringan.
Karena ringan, ulet dan tahan terhadap karat, maka paduan tersebut digunakan:
Dalam industri kapal terbang/mobil (misalnya untuk selubung, mesin, roda, karburator,
dinamo, tangki, bensin atau minyak).
Dalam kontruksi bangunan logam.
Dalam pembuatan bagian dan perlengkapan mesin, terutama mesin tekstil (kumparan,
gulungan, gelondong), pesawat perkakas pertukangan, mesin tik/jahit, sebagai papan
lithografis.
155
4.1.8.4. Titanium.
Dalam bentuk padat, titanium berwarna putih dan berkilau. Sedangkan dalam bentuk bubuk
berwarna kelabu tua, keras dan bila tidak murni dalam keadaan panas sangat rapuh, tahan
terhadap karat yang disebabkan oleh beberapa kimiawi. Ferro titanium dan ferro-silicon-
titanium digunakan dalam pembuatan baja. Titanium dipadu juga dengan aluminium,
tembaga, nikel dan lain-lain.
Perhatian: Karbida titanium digolongkan sebagai karbida wolfram.
4.1.8.5. Mangaan.
Logam ini terutama dibuat dari biji yang mengandung oksida, yaitu pyrollusite, brannite,
manganite. Dapat juga diperoleh secara elektrolitis. Mangaan adalah logam yang sangat
keras, sangat rapuh, berwarna merah jambu keabu-abuan. Jarang digunakan dalam keadaan
murni. Mangaan terdapat dalam susunan besi cermin, ferro mangan, ferro silisium-mangaan
dan paduan besi tuang serta paduan baja tertentu (baja mangan). Mangaan dibubuhkan juga
dalam paduan yang memakai dasar tembaga, nikel, aluminium dan sebagainya.
4.1.8.6. Chromium .
Dibuat dari chronite (biji chrom besi) yang diubah menjadi sesquoksida, lalu direduksi,
diperoleh chrom besi atau logam chromium. Chromium berwarna seperti baja, tetapi bila
dikilapkan akan menjadi putih dan berkilau, sangat keras dan tahan terhadap karat, sukar
untuk ditempa, direnggangkan. Chromium murni digunakan untuk melapisi barang-barang
lain yang dibuat dari logam lain (melapiskan chromium dengan jalan elektrolitis). Sebagai
ferro chromium, terutama digunakan untuk membuat baja tahan karat (stainless steel).
Paduan chromium tertentu digunakan untuk pembuatan mesin jet, tabung pelindung bagi
unsur pemanas listrik dan sebagainya.
156
4.1.8.7. Sermet (cermets).
Sermet terdiri dari sebuah komponen keramis/tahan panas dan titik leburnya sangat tinggi,
dan sebuah komponen dari logam. Cara yang digunakan untuk membuat produk tersebut
termasuk fisik dan kimiawinya, tergantung dari komponen keramisnya maupun komponen
logamnya. Itu sebabnya dinamakan sermet. komponen keramisnya biasanya oksida, barida
dan lain-lain. Komponen logamnya terdiri dari logam (besi, nikel, aluminium, chromium,
cobalt dan sebagainya). Sermet diperoleh dengan aglomerasi (sintering), dengan dispersi
(disperson) atau dengan cara lain.
Sermet terpenting diperoleh dari:
Sebuah logam dan sebuah oksida, misalnya : 1) besi oksida magnesium, nikel oksida
magnesium, chromium oksida aluminium, aluminium oksida aluminium. 2) Barida
zirconium atau barida chromium. Produk tersebut dikenal sebagai “boralites”.3) Karbida
zirconium atau karbida chromium, karbida wolfram dan lain-lain, dicampur cobalt, nikel
atau niobium. 4)Aluminium dan karbida bor, produk tersebut yang dilapisi aluminium yang
dikenal sebagai “boral cermets”.
4.1.8.9. Perkakas
Kelompok barang ini mencakup perkakas dan barang tajam dibuat dari logam tidak mulia.
Perkakas yang digolongkan dalam bab ini adalah :
- Perkakas tangan, yaitu benda yang digunakan untuk melakukan suatu pekerjaan dengan
tangan dan sifatnya semacam itu (pos 8201 s.d 8205).
- Perkakas yang terdiri dari dua atau lebih (pos 8202 s.d 8205) dan yang ditujukan untuk
penjualan eceran.
- Perkakas yang dapat ditukar untuk mesin perkakas dan untuk perkakas tangan yang
mekanis atau tidak ((8207), pisau dan mata pisau untuk mesin dan untuk pesawat mekanis
(8208), dan ujung perkakas (8209).
- Barang tajam (untuk keperluan pekerjaan, pribadi/rumah tangga), pesawat mekanis
tertentu untuk keperluan rumah tangga, sendok, garpu dan perabot meja/perkakas dapur
(8210 s.d 8215).
157
Barang sebagai dimaksud dalam bab ini boleh diimpor dalam keadaan terbongkar atau
terpasang. Secara umum bab ini meliputi perkakas yang pada waktu digunakan dilayani dan
diatur dengan tangan, walaupun dilengkapi dengan mekanik sederhana seperti : roda gigi
(gearing); engkol (crank handles); pengisap (plunger); pompa sekerup (screw mehcanium
pupm)dan sebagainya.
Bab ini meliputi juga perkakas yang bagian kerjanya terdiri dari batu permata, setengah
permata, sintetis, rekontruksi, yang terpasang didalam atau pada sebuah pegangan yang
terbuat dari logam tidak mulia.
Perkakas yang dapat ditukar yang dibuat dari logam tidak mulia untuk mesin perkakas dan
perkakas tangan yang menyusun mata pisaunya atau bagian kerjanya, pada umumnya
digolongkan menurut bahan penyusun bagian kerjanya, misalnya dari karet (bab 40); dari
kulit (42); dan lain-lain.
Kelompok barang ini mencakup :
Perkakas/gunting dan barang tajam lainnya dari jenis yang lazim digunakan sebagai
peralatan kedokteran, kedokteran gigi, pembedahan atau kedokteran hewan (pos 9018).
Perkakas dan barang lainnya yang nyata-nyata bersifat mainan (bab 95).
4.1.8. 10. Bermacam barang dari logam tidak mulia sesuai bab 83
Dalam uraian ini meliputi alat pengunci mekanik, penguncinya bekerja dengan sebuah anak
kunci termasuk kunci keamanan dengan silinder atau dengan kombinasi huruf/angka
(combination lock). Pos ini meliputi juga kuci yang dibuka/ditutup dengan listrik (misalnya
: pintu luar atau pintu lift) atau dengan gelombang radio.
Kelompok barang ini mencakup :
a. Segala jenis kunci gantung (pad lock) untuk pintu, kopor, peti/tas, dan sepeda.
b.Segala jenis kunci untuk bangunan/pagar dan lain-lain.
158
Kelompok pos 8304 ini mencakup : filling cabinets, car index cabinets, serting boxes dan
lain-lain) dari logam tidak mulia dari jenis yang dikantor disimpan di rak, meja, perabot
rumah lainnya untuk menyimpan, untuk memilih/menyusun surat, kartu index asalkan tidak
digunakan untuk ditaruh dilantai dan tidak tercakup dalam catatan 2 bab 94 (9403).
Kelompok barang ini mencakup :
Kait (hooks) dan mesin kecil (eyes, eyelets) untuk barang pakaian, sepatu dan lain-lain.
Paku keling berongga (tubular rivets) atau paku keling terbelah (bifurcated rivets) yang
digunakan dalam industri barang pakaian atau sepatu dan kontruksi mekanis (misalnya
dalam pembuatan pesawat terbang).
Penguraian dan singkang pengunci, tanpa kunci (clasps, fasteners, frames with clasps)
untuk tas tangan, tas surat dan barang untuk bepergian, arloji tangan, tidak mencakup
penguraian dan singkang pengunci yang dilengkapi dengan kunci/incarporating lock
(8301). Gesper (buckles, baik yang mempunyai lidah atau tidak) dan gesper pengunci
(buckle claps) untuk barang pakaian, tali penahan kaos kaki/sarung tangan dan lain-lain.
4.2 Latihan
1. Terangkan sifat dari besi
2 Sebutkan sifat dari logam aluminium ?
3. Apa kegunaan dari logam nikel ?
4. Jelaskan pengertian sermet ?
5. Jelaskan sifat dan kegunaan logam timbal ?
4.3. Rangkuman
Besi merupakan produk dasar metalurgi dan metalurgi baja, seperti pig iron, besi cermin
(spiegeleisen). Besi dan baja yang biasanya diperoleh dengan mengeluarkan zat dari besi
tuang kasar sampai diperoleh kadar karbon yang kurang dari 1,9% atau yang diperoleh dari
159
rongsokan yang mengandung besi. Istilah besi, terutama besi tempaan, umumnya diberikan
pada produk yang hampir seluruh zat arangnya telah dikeluarkan. Sedangkan istilah baja
biasanya adalah produk yang kadar antara zat arangnya antara kadar besi tuang kasar (pig
iron) dan besi tempaan.
Kelompok perkakas dan barang tajam dibuat dari logam tidak mulia ini adalah :
perkakas tangan, perkakas yang terdiri dari dua atau lebih yang ditujukan untuk penjualan
eceran.; perkakas yang dapat dipertukarkan, pisau dan mata pisau untuk mesin barang tajam
(untuk keperluan pekerjaan, pribadi/rumah tangga), pesawat mekanis tertentu untuk
keperluan rumah tangga, sendok, garpu dan perabot meja/perkakas dapur
160
5. Test Formatif
Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan jelas dan tepat
1. Apa yang dimaksud dengan gerabah batu ?
2. Jelaskan tentang kaca dan jenisnya ?
3. Jelaskan perbedaan perunggu dan kuningan
4.Jelaskan sifat dan kegunaan wolfram ?
5. Jelaskan sifat dan kegunaan logam kromium
6. Jawaban test formatif
Jawaban no. 1
Gerabah batu adalah produk keramik yang tidak tembus cairan, berbunyi nyaring bila
dipukul, dan bila dibakar akan mencair sebagian. Gerabah batu seringkali diberi lapisan
kaca (permukaannya) dan diwarnai di dalam adonannya. Karena demikian kerasnya
gerabah batu tidak dapat digores dengan jarum baja
Jawaban no. 2 Kaca adalah suatu campuran serba sama dari silikat alkali (natrium atau kalium) dengan
silikat dan silikat timah hitam dan dalam jumlah yang kurang, dengan barium, aluminium,
mangan, magnesium, dan sebagainya. Berdasarkan susunannya maka secara teknis kaca
dibagi dalam beberapa jenis, misalnya: kaca bohemia, kaca biasa (crown glass), kaca kristal
(crystal glass), kaca kristal berat (flint glass), dan strass (strass paste).
Jawaban no. 3
- Perunggu ( Bronzes).
Adalah paduan tembaga dengan timah yang kadang-kadang ditambah unsur-unsur lainnya
agar diperoleh sifat yang khas, contohnya adalah perunggu mata uang logam (coinage
bronze), perunggu keras (hard bronze) untuk membuat roda gigi dan bagian-bagian mesin
lainnya, logam genta (bell metal), untuk membuat patung (statuary bronze) dan sebagainya.
- Kuningan (Brasses).
161
Adalah paduan seng dengan tembaga dengan perbandingan yang berbeda, seperti kuningan
biasa (common brass) yang digunakan untuk bermacam keperluan; tombak (tombak)
terutama yang digunakan untuk membuat barang perhiasan imtasi/pajangan fantasi.
Jawaban no. 4
Wolfram adalah sebuah logam yang berwarna kelabu seperti baja, berat jenisnya tinggi,
titik leburnya tinggi, rapuh, keras dan tahan karat. Wolfram terutama digunakan dalam
pembuatan baja khusus (biasanya sebagai ferro wolfram), dan pembuatan karbida-karbida
wolfram.
Selain itu digunakan juga untuk: membuat kawat lampu pijar, tabung radio, unsur
pemanasan dalam dapur listrik, anti katoda tabung sinar X, kontak listrik, anti magnit bagi
pesawat ukur atau arloji.
Jawaban no. 5 Chromium murni digunakan untuk melapisi barang lain dengan cara melapiskan chromium
dengan jalan elektrolitis. Sebagai ferro chromium, terutama digunakan untuk membuat baja
tahan karat (stainless steel). Paduan chromium tertentu digunakan untuk pembuatan mesin
jet, tabung pelindung bagi unsur pemanas listrik dan sebagainya.
7. Umpan balik dan tindak lanjut
Bandingkanlah hasil jawaban Anda dengan Kunci Jawaban Tes Formatif yang ada di
belakang modul ini. Hitunglah jumlah jawaban Anda yang benar atau sejauh mana Anda
menguasai mata pelajaran tersebut. Kemudian gunakan rumus di bawah ini untuk
mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap terhadap materi kegiatan belajar
Rumus Tingkat Penguasaan
Jumlah Jawaban yang benar dibagi 5 kemudian dikali 100 % = ............
Arti tingkat penguasaan :
* 90 % - 100 % = Baik sekali
* 80 % - 89 % = Baik
* 70 % - 79 % = Cukup
* 69 % = Kurang
162
Kalau Anda mencapai tingkat penguasaan 80% keatas Anda dapat meneruskan kepada
modul atau bagian pelajaran lain. Hasilnya Baik ! akan tetapi, bila tingkat penguasaan
Anda masih dibawah 80 %, Anda harus mengulangi membaca Modul kembali, terutama
bagian yang belum Anda kuasai
8. Kepustakaan
1. Catatan Penjelasan untuk Harmonized System, Direktorat Jenderal Bea dan Cukai,
tahun 2000
2. Harmonized System, World Customs Organization, 2007 version
3. Explanatory Notes, World Customs Organization, 2007
4. Mengenal Barang, Kantor Pusat Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, 1979
5. Ensiklopedi Indonesia,
6. Dunia Pengetahuan Barang, Gramedia Pustaka
163
MODUL V
MESIN DAN ELEKTRONIKA
SESUAI BAB 84 DAN 85
MATERI IDENTIFIKASI BARANG
OLEH :
TIM PENYUSUN MODUL PUSDIKLAT BEA DAN CUKAI
PUSAT PENDIDIKAN DAN LATIHAN BEA DAN CUKAI BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEUANGAN DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
JAKARTA 2007
164
Kata Pengantar
Puji syukur kehadirat Allah yang Maha Kuasa, bahwa Modul ini dapat diselesaikan sesuai
waktunya.
Obyek dari kegiatan Direktorat Bea dan Cukai adalah barang. Barang yang diimpor
maupun diekspor harus ditentukan jenisnya, dalam rangka penentapan tarif bea masuk dan
kepentingan kepabeanan lainnya. Petugas Ditjen Bea dan Cukai seyogyanya memiliki
ketrampilan dalam mengidentifikasi barang agar pelayanan cepat dan negara tidak
dirugikan pada saat menetapkan besarnya bea masuk, karena ada kepastian tentang jenis
barang dan penetapan tarif posnya.
Modul ini merupakan seri dari mata pelajaran pengetahuan barang yang terdiri dari 5
modul. Modul digunakan dalam Diklat Teknis Substantif Spesialisai Kepabeanan dan
Cukai. Modul ke-5 berjudul “Mesin dan Elektronik” menjelaskan tentang berbagai mesin
dan barang elektronik sesuai bab 84-85 BTBMI.
Dalam kesempatan ini, Penulis menghaturkan banyak terima kasih kepada semua pihak
yang telah membantu hingga dapat diselesaikannya Modul ini. Semoga Allah membalas
atas amal kebaikan tersebut.
Mudah-mudahan Modul ini bermanfaat sebagai penambah wawasan dan media
pengetahuan dalam mengidentifikasi barang.
Jakarta, Oktober 2007
Penulis
165
DAFTAR ISI
Halaman
Kata Pengantar ............................................................................... i
Daftar Isi ......................................................................................... ii
1 PENDAHULUAN ........................................................................ 1.1. Deskripsi singkat.................................................................
1.2. Tujuan Pembelajaran Umum........................................... 1.3. Tujuan Pembelajaran Khusus...............................................
1 1 1 1
2 KEGIATAN BELAJAR 1
TEORI DASAR MESIN................................................................ 2.1. Uraian, Contoh dan Non contoh........................................... 2.2. Latihan 1............................................................................. 2.3. Rangkuman........................................................................
2 2 6 6
3 KEGIATAN BELAJAR 2
MESIN SESUAI BAB 84 BTBMI............................. 3.1. Uraian, Contoh dan Non contoh.......................................... 3.2. Latihan 2............................................................................ 3.3. Rangkuman......................................................................
7 7 15 15
4 KEGIATAN BELAJAR 3
TEORI ELEKTRONIK......................................................... 4.1. Uraian, Contoh dan Non contoh............................................ 4.2. Latihan 3............................................................................... 4.3. Rangkuman...........................................................................
16 16 23 23
5 KEGIATAN BELAJAR 4.
KOMPONEN ELEKTRONIK SESUAI BAB 85 BTBMI......................................................................................... 5.1. Uraian, Contoh dan Non contoh............................................ 5.2. Latihan 4............................................................................... 5.3. Rangkuman...........................................................................
25 25 38 38
6 Test Formatif ............................................................................... 39
7 Kunci Jawaban .................................................. 39
8 Umpan Balik..................................................................... 40
9 Daftar Pustaka............................................................................. 41
166
MODUL V
MESIN DAN BARANG ELEKTRONIK
SESUAI BAB 84 DAN BAB 85
I. PENDAHULUAN Pegawai di lingkungan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai yang telah mengikuti pendidikan
Diklat Teknis Substansif Spesialis I Kepabeanan dan Cukai adalah pegawai yang
seharusnya telah mempunyai pengetaHuan barang yang handal. Pengetahuan barang
tersebut sebagai dasar untuk mengidentifikai berbagai mesin dan barang elektronik sesuai
Bagian XVI dalam Harmonized sistem. Dengan kemampuan tersebut maka yang
bersangkutan akan dapat mengidentifikasi dan mengklasifikasi barang impor dan ekspor
sesuai Buku Tarif Bea Masuk Indonesia (BTBMI) dengan baik dan benar.
1.1. Deskripsi singkat
Dalam modul ini dibahas tentang mesin dan barang elektronik, yang didahului dengan teori
mesin dan teori tentang elektronik. Seperti kita ketahui bahwa pengertian mesin menurut
harmonized sistem berbeda dengan pengertian umum, misalnya air conditioner, kulkas,
kalkulator dan komputer dalam harmonized sistem termasuk mesin. Sebagai seorang
pemeriksa dalam lingkungan Direktorat Jenderal pengetahuan tentang mesin dan barang
elektronik mutlak diperlukan karena betapa banyaknya barang impor termasuk kelompok
barang elektronik masuk ke pasaran dalam negeri . Untuk alasan inilah diharapkan para
siswa lebih sungguh-sungguh memahami barang tersebut
1.2. Tujuan Intruksional Umum
Setelah mempelajari modul ke 5 ini, para peserta siswa diharapkan mampu menjelaskan
berbagai mesin dan barang elektronik sesuai bab 84 dan bab 85 Buku Tarif Bea Masuk
Indonesia.
167
1.3. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah mempelajari modul ini para lulusan Diklat diharapkan mampu : menjelaskan teori
dasar mesin, jenis mesin pada bab 84 BTBMI; teori dan barang elektronika sesuai bab 85
BTBMI
2. KEGIATAN BELAJAR 1
TEORI DASAR MESIN
2.1. Uraian, Contoh dan Non Contoh
Teori Dasar Mesin
Mesin (mechine) adalah suatu alat (device) mekanik atau elektrik atau elektronik yang
terdiri dari rangkaian benda yang memiliki gerakan tertentu, dimana gerakan tersebut dapat
menghasilkan kerja yang berguna. Sedangkan sekumpulan mesin beserta bagiannya yang
disusun sedemikian rupa hingga dapat melaksanakan fungsi tertentu disebut sebagai
machinery (pesawat atau aparat)
Mesin dikelompokan menjadi menjadi :
- Mechanical device : bab 84,
- Electric /electronical devive : bab 85, dan
- Mechinery : bab 86, 87, dst.
Pada kesempatan ini kita hanya akan membahas bagian terpenting dari suatu mesin, yang
disebut sebagai bagian penggerak utama (primer mover) suatu mesin, yaitu engine. Engine
(mesin) memiliki pengertian suatu alat yang mengubah energi tertentu menjadi tenaga
gerak ; misalnya :
- tenaga listrik ------> Tenaga gerak : Motor listrik
- tenaga aliran angin ------> Tenaga gerak : Kincir angin
- tenaga aliran air ------> Tenaga gerak : Turbin air
168
- tenaga panas ------> Tenaga gerak : Mesinkalor
(heat engine)
Di antara sekian banyak engine, yang berkepentingan dalam arti banyak digunakan adalah
mesin kalor. Oleh karenanya berikut ini akan dibahas lebih lanjut jenis-jenis mesin kalor.
2. Mesin kalor (heat engine)
Mesin kalor merupakan mesin yang mengubah tenaga panas (thermal energi) menjadi
tenaga gerak. Adapun tenaga panas itu sendiri dapat diperoleh dari proses pembakaran,
proses fisi bahan bakar nuklir, dan proses lainnya. Mesin kalor merupakan mesin yang
paling banyak digunakan dewasa ini, mulai dari alat rumah tangga sampai dengan industri
militer dan industri canggih lainnya.
Secara umum, mesin kalor digolongkan menjadi dua golongan besar yaitu :
- External Combustion Engine (mesin pembakar luar) dan
- Internal Combustion Engine (mesin pembakar dalam).
Mesin pembakar luar :
- mesin uap torak
- turbin uap
169
- turbin gas siklus tertutup.
Mesin pembakar dalam :
- motor bakar torak
- motor bensin
- motor diesel
- motor kepala pijar
- motor wankel, dsb.
- turbin gas system
- jet engine (produksi pancar gas) :
- turbo jet
- ram jet
- rocket, dll
170
Mesin Pembakaran Luar
Pada mesin pembakaran luar, proses pembakaran bahan bakar yang menghasilkan energi
panas tersebut berlangsung di luar mesin itu sendiri.
Energi panas yang berupa gas hasil pembakaran dipindahkan menjadi fluida kerja melewati
dinding pemisah. Sebagai contoh mesin uap, dimana gas hasil pembakaran (gas bakar)
digunakan untuk memanasi air /uap air di dalam katel uap. Uap air bertekanan tinggi yang
dihasilkan oleh katel uap berfungsi sebagai fluida kerja yang menggerakan mesin.
Mesin uap torak (reciprocating steam engine)
Mesin Uap torak terdiri dari suatu silinder yang didalamnya terdapat torak (piston tuas) yang
dapat bergerak bebas dua arah (translasi). Uap air bertekanan tinggi yang dihasilkan katel
uap (boiler) dimasukan kedalam silinder sedemikian hingga sewaktu uap air mengembang
(ekspansi) akan menimbulkan gerak translasi (bolak-balik) yang kemudian diteruskan /
dirubah menjadi gerak berputar.
Uap air bertekanan tinggi dimasukan pada bagian kiri (top zone) dan bagian kanan (botom
zone) dari batang torak secara bergantian. Kedudukan maxsimum torak pada bagian kiri
disebut Top Dead Centre (titik mati atas) disingkat dengan TDC. Sedang maximum
kedudukan torak pada bagian kanan disebut titik Bottom Dead Centre (titik mati bawah)
atau disingkat dengan BDC.
171
2.2. Latihan
NO. RUMUSAN SOAL JAWABAN
1. Terangkan apa itu mesin ?
2. Apa yang dimaksud dengan : mesin kalor ?
3. Apa yang dimaksud dengan mesin
cetus api ?
4. Berikan jenis barang yang termasuk dengan
bagian mesin kalor ?
5. Apa yang dimaksud dengan mesin
kompresi ?
2.3. Rangkuman
Mesin (mechine) adalah suatu alat (device) mekanik atau elektrik atau elektronik yang
terdiri dari rangkaian benda yang memiliki gerakan tertentu, dimana gerakan tersebut dapat
menghasilkan kerja yang berguna. Sedangkan sekumpulan mesin beserta bagiannya yang
disusun sedemikian rupa hingga dapat melaksanakan fungsi tertentu disebut sebagai
machinery (pesawat atau aparat)
172
Secara umum, mesin kalor digolongkan menjadi dua golongan besar yaitu : External
Combustion Engine (mesin pembakar luar) dan Internal Combustion Engine (mesin
pembakar dalam). Pada mesin pembakaran luar, proses pembakaran bahan bakar yang
menghasilkan energi panas tersebut berlangsung di luar mesin itu sendiri.
173
3. KEGIATAN BELAJAR 2
MESIN
3.1. Uraian, Contoh dan Non Contoh
3.1.1. Penjelasan Umum
Secara umum bab 84 meliputi pesawat atau mesin yang bekerja secara mekanik dan bab 85
meliputi listrik, seperti : perkakas tangan elektro mekanis dan pesawat elektro mekanis
untuk keperluan rumah tangga sedangkan bab 84 meliputi pesawat non mekanis, seperti
ketel uap dan pesawat pembantunya, pesawat untuk menyaring. Bab 84 meliputi semua
mesin dan pesawat mekanis dan bagiannya yang tidak diuraikan lebih terperinci dalam bab
85. Mesin dan pesawat dari jenis yang dimaksud dalam kelompok ini, tetap digolongkan
dalam bab ini, walaupun merupakan mesin dan pesawat listrik, misalnya :
1. Mesin yang digerakkan dengan motor listrik.
2. Mesin yang dipanasi dengan listrik dan mesin lainnya, contohnya : kalender, mesin untuk
mencuci atau mengelantang tekstil dan mesin pengempa yang dilengkapi dengan elemen
pemanas listrik.
3. Mesin atau pesawat elektro mekanis (contohnya adalah mesin tik) dan pesawat yang
dilengkapi dengan peralatan elektro magnetis sederhana, contohnya adalah alat tenun
tekstil yang dilengkapi dengan pesawat yang menhentikan gerakan secara otomatis
dengan listrik.
4. Mesin atau pesawat elektronis, misalnya mesin hitung, mesin statistik elektronis atau
mesin dan pesawat yang dilengkapi dengan peralatan foto elektronis (contohnya
gilingan yang dilengkapi dengan peralatan peneliti foto elektrik).
Dalam pengelompokan mesin, dianggap bukan mesin bila mesin dibuat dari bahan keramik
dan bagiannya ; barang kaca untuk keperluan laboratorium, mesin dan barang untuk di kaca
untuk keperluan teknis, tidak tercakup dalam kelompok mesin ini, akibatnya adalah bahwa
mesin/pesawat yang menunjukan sifat dari barang yang dibuat dari bahan keramik/kaca
tidak digolongkan dalam bab 84. Juga walaupun menurut sifatnya termasuk dalam uraian
pos dalam bab 84.
174
Mesin atau pesawat yang dibuat dari bahan keramik/kaca yang tersusun dengan bagian
yang kurang penting yang dibuat dari bahan lainnya, misalnya sumbat, jalur penjepit atau
barang lainnya untuk menambatkan/menyangga.
Mesin yang dapat masuk dalam dua pos atau lebih : Pos 8401 meliputi mesin dan pesawat
yang dapat digunakan dalam banyak industri berdasarkan fungsinya. Dalam pos yang lain
dari pos ini mengenai mesin dan pesawat khususnya lebih diperhatikan sifat dari industri
atau cabang industri dimana mesin tersebut digunakan.
Barang keperluan elektronik yang dimaksud dalam salah satu pos dari bab 85, tetap tinggal
dalam pos tersebut, walaupun barang tersebut merupakan bagian dari mesin atau pesawat
yang dimaksud dalam bab ini.
Misalnya :
- Transformator listrik (8504)
- Magnit elektro ; magnit permanen (8505)
- Pesawat penyala listrik untuk motor tidak (8505)
- Penghubung listrik (swithces ; papan pengawas, kotak sambung (juntion boxes), dan
lain-lain (8535 s.d 8537).
- Tabung elektronik (electronic valves) : 8540
- Karbon-karbon listrik (8545), diodes ; transistor (8541).
- Alat penyambung (fittings) dari bahan isolasi (8547).
Bagian (parts) listrik lainnya digolongkan sebagai berikut :
- Dalam pos 8409 ; 8431 ; 8448 ; 8466 atau 8473 apabila barang tersebut mempunyai sifat
dari bagian yang dimaksud dalam pos tersebut.
- Apabila tidak, dalam bab ini dalam pos yang mencakup mesin yang bersangkutan, asalkan
bagian tersebut nyata digunakan untuk mesin tersebut, apabila bagian tersebut digunakan
untuk mesin yang termasuk dalam berbagai pos maka bagian-bagia tersebut digolongkan
dalam pos 8548.
3.1.2 Ketel Air
Kelompok ini mencakup generator uap air (ketel uap air), generator uap lainnya (contohnya
adalah uap air raksa) atau mesin lainnya yang membutuhkan tenaga uap air sebagai sumber
175
tenaga atau untuk menyediakan uap air bagi pesawat yang digunakan untuk memanasi,
mensterilkan, dan lain-lain, termasuk ketel uap air atau pemanasan sentral. Ketel uap air
yang diimpor tersendiri tetap digolongkan dalam pos ini, walaupun ketel tersebut nyata-
nyata digunakan untuk menjadi bagian dari sebuah mesin tertentu ; pesawat tertentu atau
sebuah kendaraan tertentu (misalnya : sebuah ketel uap air untuk sebuah lokomotif) ketel
uap air dapat dipanasi dengan bahan bakar bukan padat atau cair, dengan gas atau listrik.
Ketel
1. Ketel tabung api (firetube boilers), seperti ketel untuk lokomotif, yang didalamnya
terdapat banyak tabung yang mengalirkan gas pembakaran.
2. Ketel tabung air (water tube boilers), didalam ketel tersebut, tabung airnya atau berkas
tabungnya disusun di dalam dapur api ; dinding dalam, dari ketel tertentu dibentuk oleh
tabung air itu sendiri.
3. Ketel gabungan (hybrid boilers). Ketel tersebut pada umumnya merupakan gabungan
dari 1 dan 2.
Ketel kecil.
Ketel kecil biasanya diimpor dalam keadaan terpasang, bagiannya tersusun didalam sebuah
kotak atau ditambatkan pada suatu landasan. Ketel yang lebih besar biasanya diimpor
terdiri dari unsur terpisah yang dipasang ditempat tujuan, baik di dalam satu kotak maupun
di dalam tembikar batu.
3.1.3. Motor Pembakaran Dalam (Spark Ignition Engines)
Ciri utama meisn ini adalah busi yang ada kepala silinder dan susunan pembakaran
tegangan tinggi listrik yang dilayani oleh poros motor, terdiri dari generator (dinamo),
bobine atau magneto, kondensator, pembagi aliran dan pemutus aliran. Bahan bakar yang
paling banyak digunakan adalah : bensin. Namun dapat juga : minyak tanah, alkohol, zat air
(hydrogen), gas batubara, methane dan lain-lain.
176
Secara umum motor mempunyai kontruksi : silinder, penghisap, poros penggerak, poros
engkol, roda-roda gila; katup pemasukan (inlet valves) ; katup-katup pengeluaran (exhaust
valve). Campuran tersebut dibakar dalam silinder. Motor gas umumnya adalah mesin berat
yang mempunyai rupa yang sama dengan mesin uap air pengisap semi stasioner dan
digunakan untuk keperluan yang sama. Motor tersebut biasanya diisi oleh sebuah generator
gas yang kadang merupakan suatu kesatuan dengan motor tersebut, namun lebih sering
terdapat bahwa generator. Motor yang termasuk dalam pos ini digunakan untuk berbagai
macam keperluan, seperti dalam pertanian ; pesawat udara ; pompa ; kompresor mobil ;
sepeda motor.
Motor dalam kelompok ini boleh dilengkapi dengan pompa penyemprot bahan bakar (fuel
injection pump) ; bagian pembakaran (ignition parts); tanki bahan bakar ; roda gigi penukar
kecepatan dan lain-lain. Kelompok ini meliputi juga : motor tempel (out board motors)
yang terdiri dari : sebuah motor ; poros ; baling-baling ; kemudi yang semuanya merupakan
suatu kesatuan. Kelompok ini tidak mencakup motor yang pemampatannya sering berubah
(variable compression motors) yang khusus untuk menetapkan angka octane ; angka cetane
dari motor bakar (bab 90).
177
3.1.4. Motor Bakar dengan Pemampatan (Compression Ignition Engines)
Pada motor tersebut udara dimampatkan di dalam silinder. Pada waktu pemampatan, timbul
suhu tinggi, sehingga bahan cair yang disemprotkan berupa kabut langsung terbakar.
Pemampatannya jauh lebih tinggi dari motor ledak. Oleh karena itu motor tersebut
kontruksinya lebih berat, namun jauh lebih sederhana dari motor ledak. Motor
menggunakan bahan cair yang berat ; minyak tanah berat dan sebagainya.
3.1.5. Pompa
Kelompok ini meliputi mesin yang digerakkan dengan tangan atau secara mekanis dan
digunakan menghisap atau memindahkan secara terus menerus bahan cair encer. Mesin
atau pesawat yang dilengkapi dengan motor yang dipasang di dalamnya. Pos ini meliputi
juga pompa distribusi cairan yang dilengkapi dengan pesawat pengukur/penghitung,
misalnya : pompa yang digunakan di garasi untuk distribusi bensin atau minyak serta
pompa yang khusus dibuat untuk dipasang di dalam mesin kendaraan dan sebagainya
(misalnya pompa bensin, pompa minyak atau air dan pompa untuk membuat serat, tekstil
tiruan).
178
Mesin atau pesawat ini menurut cara kerjanya dapat dibagi :
1. Pompa pengisap dan yang semacam itu (Riciprocating pumps)
Yang didasarkan pada fungsi daya isap atau daya tekan sebuah pengisap yang berjalan
bolak dan lurus di dalam sebuah silinder. Katup mencegah cairan yang telah diisap atau
yang telah ditekan, mengalir kembali. Disebut : Single Acting apabila pompa tersebut
memanfaatkan satu sisi saja dari pengisapnya untuk mengisap. Double Acting apabila
pompa tersebut menggunakan kedua sisi pengisapnya.
Guna meningkatkan daya isapnya, maka beberapa pompa dibuat sedemikian rupa
sehingga pompa tersebut menggunakan baik daya isapnya maupun daya tekannya
(pompa tekan isap). Untuk menghasilkan debit yang banyak, seringkali daya kerja
beberapa pompa digabungkan.
Kelompok ini mencakup :
1. Pompa membran atau pompa diafragma (diafragma pumps)
Pompa ini mempunyai sebuah selaput dari logam, kulit; dan sebagainya yang
bentuknya dapat diubah yang digerakkan kian kemari dan demikian menggerakkan
cairan yang akan dipindahkan.
2. Pompa dengan bantalan minyak (oil-cushion pumps)
Digunakan untuk menguras, pengairan, mengeluarkan cairan kental, asam-asam dan
sebagainya. Didalam pompa tersebut terdapat sebuah cairan (yang tidak dapat
dicampur dengan cairan yang akan diisap), berperan sebagai selaput.
3. Pompa elektromagnetis yang digerakkan kian kemari secara elektromagnetis
(reciprocating pumps), ayunan sebuah sayap didalam suatu medan magnet.
4. Concrete Pump
2. Pompa yang berputar (rotary pumps)
Dalam pompa ini, cairan juga diisap dan ditekan keluar oleh depresi dan kompresi yang
susul menyusul yang ditimbulkan dengan menggunakan sebuah unsur atau lebih, yang
179
selalu berputar mengelilingi sebuah poros yang menutup dinding kotak pompa pada satu
titik atau lebih. Pompa tersebut menurut mekanik pompanya yang berputar, terdiri atas :
1. Gear pumps (pompa roda gigi) dari berbagai jenis. Pompa tersebut bekerja dua roda gigi,
yang giginya berbentuk khusus saling menyangkut.
2. Vane pumps (pompa cincin cairan). Rotornya dapat berbentuk sebuah silinder yang
berputar secara eksentrik dan mempunyai sudu yang radial dan mempunyai atau terdiri
dari sebuah sudu yang ditambatkan pada kotak pompa dan sebuah motor licin yang
dipasang secara eksentrik.
3. Rotary piston lobe type pumps
4. Helicoidal pumps (pompa beroda gigi spiral) dimana cairannya dipindahkan menurut
arah membujur dari kotak pompa di bawah tekanan dari ruang antara beberapa roda gigi
spiral yang berputar sangat cepat.
5. Peistaltic pumps
3. Pompa Pusingan (Centrifugal Pumps)
Pada pesawat tersebut suatu cairan yang dialirkan masuk secara aksial disalurkan kedalam
roda sudu (kipas) dan oleh gaya pusingan diayunkan kedalam kotak pompa berbentuk
cincin (yang disebut rumah keong) yang mempunyai pipa pembuangan yang dipasang
secara tangensial. Rumah keong tersebut kadang-kadang dilengkapi dengan sudu yang
dipasang secara melingkar dimana kecepatan diubah menjadi tekanan. Guna meningkatkan
daya tekannya digunakan pompa pusingan bertingkat lebih (multi stage centrifuge pump).
Dalam pompa tersebut beberapa kipas dipasang secara beriring, misalnya pada turbin
bertingkat lebih. Karena kecepatan putarannya sangat tinggi, maka pompa pusingan selalu
digerakkan oleh sebuah motor atau sebuah turbin, biasanya dengan hubungan langsung,
sedangkan pada pompa pengisap dan pompa yang berputar perlu digunakan sebuah
pengurang kecepatan (reduction gears).
Pompa lainnya :
Pompa lainnya terdiri dari dua group :
1. Electro magnetic pumps
Pompa ini tidak mempunyai bagian gerak.
180
2, Ejektor
Untuk mengisi ketel uap air dengan air, serta pompa injeksi untuk motor diesel yang
bekerja berdasarkan prinsip yang sama, digolongkan juga dalam pos ini.
3. Emulsion pumps (gas lift pumps)
4. Pompa dengan uap air atau dengan tekanan gas
Elvator cairan (liquid elvators)
Terdiri dari :
1. Elevating wheels (rinci) dengan ember dan lain-lain.
2. Elevator rantai dan elevator kabel dengan ember sudu, mangkuk karet dan sebagainya.
3. Elevator ban (band elevator) yang bekerja dengan menggunakan ban yang tidak berujung
pangkal, terbuat dari tekstil/logam yang berombak dan lembut dengan spiral karena pipa
tambatannya menahan air yang telah diambilnya sampai dilemparkan karena gaya
piringannya.
4. Archimides screw -type elevator
Bagian (parts)
Bagian dari pompa dan dari elevator sebagai dimaksud dalam pos ini digolongkan dalam
kelompok ini :
- Kotak pompa (pumps housing) atau badan pompa
- Barang-barang yang khusus menghubungkan dan menggerakkan pengisap dalam pompa
yang ditempatkan agak jauh dari mekanik penggerak (batang pompa atau sucker rods).
- Pengisap (piston ; plungers)
- dan sebagainy.
Kelompok ini tidak mencakup :
- Pompa dari bahan keramik (6909).
- Semprot minyak dan semprot gemuk (8205), pesawat pelumas dengan udara kempaan
(8467).
- Mesin untuk mengisi botol (8422).
- Pesawat untuk menyemprotkan, memancarkan dan mengabutkan cairan (8424).
- Motor fire engine untuk pemadam kebakaran (8705).
181
3.2. Latihan
NO. RUMUSAN SOAL JAWABAN
1. Terangkan apa itu ketel air ?
2. Apa yang dimaksud dengan : motor
pembakaran dalam ?
3. Apa yang dimaksud dengan mesin hitung ?
4. Apa yang dimaksud dengan : motor
pembakaran luar ?
5. Apa yang dimaksud dengan pompa udara ?
3.3. Rangkuman
Bab 84 meliputi pesawat atau mesin yang bekerja secara mekanik dan bab 85 meliputi
listrik (seperti : perkakas tangan elektro mekanis dan pesawat-pesawat elektro mekanis
untuk keperluan rumah tangga) sedanagkan bab 84 meliputi pesawat-pesawat non mekanis
(seperti ketel uap dan pesawat pembantunya, pesawat untuk menyaring).
Namun hendaknya diperhatikan juga bahwa mesin dan pesawat dari jenis yang dimaksud
dalam bab 84 ini, tetap digolongkan dalam bab ini, walaupun merupakan mesin dan
pesawat listrik, misalnya : Mesin yang digerakkan dengan motor listrik dan Mesin yang
dipanasi dengan listrik pos 8419 dan mesin lainnya, contohnya : kalender, mesin untuk
mencuci atau mengelantang tekstil dan mesin pengempa yang dilengkapi dengan elemen
pemanas listrik.
182
4. KEGIATAN BELAJAR 3
TEORI ELEKTRONIK
4.1. Uraian, Contoh dan Non Contoh
Pada bahan ajar ini dijelaskan tentang asal arus, mengapa arus bisa terjadi dan berbagai
barang-barang elektronik dasar lainnya. Dalam memahami bahan ajar ini sebaiknya juga
memahami tentang bagaimana keadaan barangnya secara nyata. Dalam bagian modul ini
dijelaskan tentang : mengapa listrik mengalir, perubahan energi listrik, magnit dan induksi
listrik serta manfaat elektron
1. Listrik Mengalir
2. Perubahan Energi Listrik
3. Magnit dan Induksi Elektro Magnetik
4. Elektron dan Penggunaannya
4.1.1. Listrik Mengalir
(S) .
Sumber tegangan
. .
A -------------arus-------------------> B
<---------------elektron-----------
Listrik mengalir karena adanya perbedaab tegangan atau potensial.
Lihat gambar :
=> Titik A lebih besar tegangannya dari titik B, akibatnya lstrik mengalis dari A ke B.
Agar listrik etap mengalir, diperlukan sumber, dikatakan sebagai sumber tegangan
(S). Misalnya Batere dan Radio
183
Beda potensila A dan B dinyatakan dengan simbol V (Volt). Potensial satu Volt
ialah bila sumber srus mengeluarkan energi 1 Joule untuk setiap Coulumb muatan yang
dipindahkan dari A ke B.
Jadi VAB = WAB / Q = Joule/Coulumb
Alat untuk mengukur beda potensial ialah Voltmeter
Sumber tegangan :
- elemen volta
- akki (timbal dalam larutan H2SO4 disekat dengan ebonit)
- dinamo
Arus dan Kuat Arus
Aliran muatan listrik dalam suatu penghantar disebut arus listrik.
I = Q / t = Coulumb per detik
Banyaknya muatan listrik yang mengalir tiap detik melalui suatu pengantar disebut kuat
arus. Aliran listrik dalam suatu rangkaian mungkin akan mendapat hambatan (R).
Hubungan hambatan, arus listrik dan beda potensial ialah sebagai berikut :
R = V / I = Volt / Amper Ohm. Simbol ...
Alat untuk mengukur hambatan listrik disebut Ohm meter. Dalam tehnik radio Ohm meter,
Amper meter dan Volt meter biasanya merupakan suatu kesatuan alat yang disebut Multi
Meter
Cara menyusun rangkaian : sumber tegangan dan hambatan, keduanya dapat disusun secara
seri atau paralel.
4.1.2. Perubahan Energi Listrik
Listrik mengali merupakan suatu bentuk energi. Salah satu keungguan energi listrik ialah
mudahnya energi istrik diubah menjadi beberapa bentuk energi lain. Misalnya :
a. Energi listrik menjadi energi kimia
Elektroplating
184
Elektroplating digunakan dalam melapis logam. Misal suatu anak kunci akan dilapisi
dengan tembaga. Dalam larutan disediakan larutan tembaga sulfat. Bila antara lempeng
tembaga dan anak kunci diadakan beda potensial , maka ion positif Cu akan bergerak
menujum kunci dan ion negatif sulfat bergerak menuju lempeng tembaga. Sesampainya
pada anak kunci tembaga menerima dua elektron menjadi netral dan melekat pada anak
kunci.
b. Energi listrik menjadi energi kalor
Listrik dapat menimbulkan panas atau kalor. Misalnya bila lampu, seterika listrik, kompor
listrik dan alat solder disambungkan arus listrik.
c. Energi listrik menjadi energi cahaya
Lampu pijar listrik terbuat dari kawat wolfram kecil yang digulung menjadi spiral rangkap.
Kawat spiral tersebut disebut filament lampu. Model lainnya ialah filamen lampu dipasang
pada selubung yang hampa udara, tetapi diisi suatu gas yang dapat menghalangi
pembakaran.
Dalam lampu TL berbeda dengan lampu pijar. Lampu TL terdiri dari sebuah tabung yang
hampir hampa, diisi suatu jenis gas. Misal gas Argon. Pada ujung tabung terdapat sebuah
elektroda. Diantara kedua elektroda diadakan perbedaan tegangan yang cukup tinggi
sehingga terjadi loncatan bunga api listrik. Loncatan bunga api listrik ini memancarkan
suatu jenis cahaya yang tidak terlihat oleh mata disebut sinar UV. Sinar UV mengenai
dinding tabung bagian dalam yang dilapisi suatu zat, zat ini terpedar kalau kena cahaya.
d. Energi listrik menjadi energi kinetik
Perputaran kumparan beraliran listrik didalam medan magnit menjadi dasar bagi proses
pergerakan ini. Bila arus listrik dialirkan melalui kumparan yang bersifat sebagai magnit
kutub utara, maka lainnya akan bergerak mengarah kepada kutub selatan magnit.
4.1.3. Magnit dan Induksi Elektro Magnetik
a. Magnit
185
Magnit dapat dibuat dari besi, baja atau campuran logam lainnya. Sifat kemagnitan ada
yang permanen dan ada yang bersifat sementara. Contoh penggunaan misalnya dalam alat :
ukur listrik, telepon, dinamo, dan lain sebagainya.
- Medan magnit
Suatu medan magnit mengadakan suatu perubahan terhadap keadaan ruang sekitarnya.
Didalam ruang sekitar magnit ini sebuah kutub magnit lainnya mengadakan suatu gaya,
dikatakan bahwa dalam ruang ini terdapat suatu medan magnit
- Induksi magnetik
Bila suatu pemghantar netral didekati sebuah benda bermuatan, maka seakan-akan benda
netral tersebut memperoleh muatan yang berlawanan tandanya dengan tanda yang
bermuatan tadi. Contoh penggunaan, misalnya dalam : bel lsitrik, penarik benda-
benda besi dengan magnit dan dasar kerja telepon
b. Induksi Elektro Magnetik
Bila garis gaya magnit masuk kedalam suatu kumparan berubah-ubah, maka pada ujung
kumparan itu timbul gaya gerak listrik atau beda potensial listrik. Bila ujung-ujung
kumparan itu dihubungkan oleh sebuh penghantar, maka dalam penghantar itu akan
mengalir arus listrik.
- Dinamo
Dalam sebuah dinamo atau generator sederhana, arus yang terjadi dalam kumparan ternyata
bolak balik. Pada suatu jangka waktu arus mengalir ke suatu arah, pada jangka waktu lain
ke arah yan lain. Besar aruspun berubah ubah. Arus bolak balik arahnya selalu berubah
186
disebut arus bolak balik. Arus bolak balik disebut juga AC atau Alternating Current. Arus
searah disebut juga DC atau Alternating Current.
- Motor listrik
Generator pembangkit tenaga listrik yang besar menggnakan lebih dari suatu magnit yang
diputar di dalam susunan kuparan. Magnet yang digunakan biasanya magnet listrik. Bagian
generator yang berputar disebut rotor, bagian yang tidak berputar disebut stator. Dinamo
arus bolak balik dapat dirubah menjadi arus searah menggunakan cincin belah atau
komutator seperti pada motor listrik. Pada hakekatnya dinamo arus searah sama dengan
motor arus searah.
187
-Transformator
Transformator ialah alat untuk mengubah tegangan arus bolak balik yang lebih besar atau
lebih kecil, biasanya disebut Trafo. Jenisnya ada step up atau step down. Kumparan primer
dihubungkan kepada sumber tegangan yang hendak diubah besarnya. Karena tegangan ini
tegangan bolak balik, maka besar dan arah tegangan itu berubah-ubah. Dalam inti besi
timbul medan magnit yang besar dan arahnya berubah-ubah pula. Perubahan medan magnit
ini menginduksi tegangan bolak balik pad kumparan sekunder. Besar tegangan sekunder
tergantung kepada besar tegangan primer dan kepada perbandingan banyaknya lilitan pada
kedua kumparan itu.
4.1.4. Elektron dan Penggunaannya
Pancaran (emisi) elektron
a. Emisi tegangan tinggi atau emisi katoda dingin
Elektron keluar dari permukaan katoda karena ada tegangan tinggi anatara katoda dan
anoda. Seakan-akan tegangan tinggi itu menarik lepas elektron-elektron dari katoda,
sedang katoda sendiri tidak dipanasi.
188
b. Emisi Termionik
Energi panas ditambahkan pada zat, misalnya logam, sehingga elektron dari logam itu
memperoleh cukup kecepatan untuk meninggalkan permukaan logam tersebut.
Misalnya : elektron yag dikeluarkan oleh kawat pijar didalam lampu radio dan tabung
televisi
c. Emisi radio aktif
Dalam proses ini elektron keluar dari inti atom pada unsur radio aktif
d. Emisi ionisasi
Terjadi jika elektron, ion, atom atau molekul bertumbukan dengan molekul gas dan
molekul gas itu melepaskan gas elektron bebas. Molekul gas yang kehilangan elktronnya
akan menjadi ion positif. Proses ini terjadi pada loncatan gas seperti pada lampu tabung.
e. Emisi fotolistrik
Jika cahaya jatuh pada permukaan zat, misalnya Selenium, maka dari permukaan itu
akan keluar elektronnya. Hal ini disebabkan karena cahaya itu mempunyai energi; jadi
elektron dari atom-atom yang ada pada permukaan tersebut ditumbuk oleh cahaya dan
terlempar keluar permukaan.
Sifat yang demikian itu dipergunakan pada foto sel yang dipakai pada kamera untuk
mengukur kekuatan cahaya dan pada proyektor film untuk menimbulakan suara. Batere
matahari (solar batere) dari bahan Selenium, yang dipasang pada satelit juga
berdasarkan emisi foto elektrik,
f. Emisi Sekunder
Partikel primer seperti elektron atau ion yang mempunyai energi besar diarahkan
kepermukaan zat atau logam, melepaskan energinya sehingga elektron sekunder
dikeluarkan dari logam atau zat itu. Pada alat yang menggunakan sinar katoda seperti :
tabung televisi, radar dan sebagainya. Layar yang kena sinar katoda tadi itu
mengeluarkan elektron sekunder, meskipun hanya sedikti.
g. Semi Konduktor
189
Disamping konduktor dan isolator ada bahan yang dapat menghantarkan listrik dalam
jumah yang sangat kecil. Jika suhu bahan itu dinaikan, ia lebih mudah menghantarkan
arus listrik, bahan-bahan yang demikian itu disebut semi konduktor.
Unsur semikonduktor yang banyak digunakan dalam alat-alat elektronik adalah :
Germanium dam Silikon. Germanium dan Silikon dapat dibuat menjadi alat yang
disebut transsistor yang dapat menggantikan tugas dioda atau trioda
Tarnsistor ditemukan oleh W. Shockley, W. Brattain dan J Barden dari Amerika
Serikat pada tahun 1948. Sejak penemuan transistor ini bidang elektronika maju
dengan pesat. Radio, tape recorder, mesin hitung, televisi, dan komputer sampai satelit
dan kendaraan ruang angkasa menggunakan transistor dalam rangkaian listriknya.
4.2. Latihan
Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan singkat
NO. RUMUSAN SOAL JAWABAN
1 Terangkan mengapa listrik mengalir ?
2 Apa yang dimaksud dengan : emisi ionisasi
dan radio aktif ?
3 Apa yang dimaksud dinamo ?
4 Bagaimana membedakan antara arus bolak
balik dan arus searah ?
5. Apa pedoman pegawai Ditjen Bea dan cukai
dalam melaksanakan pemeriksaan alat-alat
elektronik seperti : dinamo, motor listrik,
transformator ?
4.3. Rangkuman
190
Dasar elektronik membahas tentang landasan dasar mengapa listrik mengalir kemudian
perubahan energi dan dasar teori adanya transfomator sebagai penyusun barang elektronik
seperti : multi tester, motor maupun generator.
Listrik mengalir karena adanya perbedaan tegangan atau potensial. Beda potensila A dan B
dinyatakan dengan simbol V (Volt). Potensial satu Volt ialah bila sumber srus
mengeluarkan energi 1 Joule untuk setiap Coulumb muatan yang dipindahkan dari A ke B.
Listrik mengalir merupakan suatu bentuk energi. Salah satu keungguan energi listrik ialah
mudahnya energi istrik diubah menjadi beberapa bentuk energi lain. Misalnya : Energi
listrik menjadi energi kimia, energi mekanik, energi panas dan energi cahaya
Magnit memiliki sifat kemagnitan yang permanen dan yang bersifat sementara, dengan
penggunaan misalnya dalam alat : ukur listrik, telepon, dinamo, dan lain sebagainya.
Medan magnit mengadakan suatu perubahan terhadap keadaan ruang sekitarnya. Didalam
ruang sekitar magnit ini sebuah kutub magnit lainnya mengadakan suatu gaya, dikatakan
bahwa dalam ruang ini terdapat suatu medan magnit
Bila suatu penghantar netral didekati sebuah benda bermuatan, maka seakan-akan benda
netral tersebut memperoleh muatan yang berlawanan tandanya dengan tanda yang
bermuatan tadi. Contoh penggunaan, misalnya dalam : bel lsitrik, penarik benda-benda
besi dengan magnit dan dasar kerja telepon. Contoh penerapan medan magnit misalnya
dalam : dinamo, transformator. Motor.
191
5. KEGIATAN BELAJAR 4
KOMPONEN ELEKTRONIK
5.1. Uraian, Contoh dan Non Contoh
5.1.1. Umum
Bab 85 dalam BTBMI dikelompokan dalam 48 kelompok, meliputi semua mesin
dan pesawat listrik serta bagiannya, kecuali : a) Mesin atau pesawat yang dimaksud dalam
bab 84 yang tetap digolongkan dalam bab tersebut, walaupun mesin atau pesawat tersebut
bekerja dengan listrik.b) Barang tertentu (mesin atau pesawat) yang tidak termasuk dalam
bagian XVI. Barang yang dikelompokan sebagai barang elektronik ini berdasarkan sifatnya
tetap digolongkan dalam bab ini, walaupun barang tersebut dibuat dari kaca atau keramik
Bab 85 dibagi menjadi :
1. Mesin atau pesawat untuk membangkitkan (production), mengubah (transormation), atau
menghimpun dan menyimpan listrik (storage), misalnya generator, transformator dan
sebagainya (pos 801s.d 8504, baterai listrik primer (8506), akumulator (8507).
2, Pesawat elektromagnetis tertentu, misalnya perkakas pertukangan tangan (8508),
pesawat untuk keperluan rumah tangga (8509), dan pesawat cukur (shhvers) dan pesawat
pemotong rambut (8510).
3. Mesin atau pesawat atau alat tertentu yang tergantung pada cara kerjanya berdasarkan
sifat-sifat stau akibat listrik, seperti akibat elektromagnetik, sifat pemanasan (thermis)
dan sebagainya (8505, 8511, s.d 8518, 8525, s.d 8531, dan 8543).
4. Perkakas dan peralatan untuk merekam atau reproduksi suara ; video recorder atau
reproduksi ; bagian (parts), perlengkapan (accessories) untuk barang tersebut (pos 8519
s.d 8522).
5. Alat perekam suara atau seperti perekam lainnya, termasuk video recording tetapi tidak
termasuk fotography atau cinema tography yang ada di dalam Nan 37 (pos 8523 s.d
8524).
6. Barang-barang elektrik tertentu yang pada umumnya digunakan secara terpisah (bebas)
tersendiri tetapi di rancang untuk memainkan peranan sendiri sebagai komponen dalam
peralatan elektrik , misalnya capasitor (8532), tombol pemutus arus listrik atau switches,
sekering atau fuses, kotak penghubung kabel listrik atau junction boxes (8535 atau
192
8536), lampu (8539) dan sebagainya, transistor dan mirip semi conductor (8541), karbon
elektro (8545).
7. Barang dan bahan tertentu yang digunakan dalam pesawat atau peralatan listrik, karena
sifatnya yang dapat menghantar atau mengisolasi seperti kawat isolasi dan susunannya
(pos 8544), alat isolasi (8546), perlengkapan isolasi (fitting)dan pipa dari logam yang
diisolasi sebelah dalamnya (8547).
5.1.2. Dioda, Transistor dan alat semikonduktor lainnya
Cara kerja dalam kelompok ini didasarkan pada sifat elektronik dari bahan
“semikonduktor”tertentu. Sifat utama dari bahan ini bahwa pada suhu ruangan tahanannya
berada diantara konduktor (logam) dan isolator.terdiri dari,misalnya , bijih terterntu (galena
kristal), elemenkimia tetravelen (garmenium ,silicon, dsb.) atau kombinasi elemen kimia
(misalnya elemen trivalent dan pentavalen, seperti gallium arsenide,indium antimonide.
Bahan semi konduktor yang terdiri dari elemen kimia tetravelen, “ketidak murnian”-nya
bisa berupa elemen kimia pentavalen(fosfor,arsenik,antimony,dsb.) atau elemen trivalent
(boron, alumunium, gallium, indium, dsb).Elemen pertama menghasilkan semikonduktor
jenis n dengan kelebihan electron (bermuatan negatif); elemen selanjutnya menghasilkan
semikonduktor jenis p dengan kekurangan electron, yaitu lubang-lubangnya (bermuatan
fositif) lebih banyak.
Bahan semikonduktor yang terdiri dari gabungan elemen kimia trivalent dan pentavalen
mengalami “doping”juga. Dalam bahan semikonduktor yang terdiri dari bijih-bijih
tertentu,ketidak murnian yang terdapat didalamnya secara alamiah berperan sebagai
“dopant”. Alat semikonduktor dari kelompok ini pada umumnya terdiri dari satu atau lebih
“sambungan/function” ,diantaran bahan semikonduktor jenis p dan jenis n.
Meliputi :
1)Dioda yang merupakan alat dengan dua terminal dengan junction p n tunggal, yang
melewatkan arus listrik hanya dalam satu jurusan (maju) tetapi melakukan perlawanan
besar dalam jurusan lainnya (terbalik).Dioda digunakan untuk mendektesi,mengarahkan
arus ,menghubungkan arus dsb.
193
Jenis utama dari dioda adalah dioda isyarat ,dioada pengarah arus tenaga ,dioda pengatur
tegangan listrik,dioda penunjuk tegangan.
2) Transistor ,yaitu alat dengan tiga atau empat terminal yang mampu menguatkan ,
membolak balik,mengubah frekwensi,atau memindahkan arus listrik.Cara kerja transistor
tergantung variasi tahanan dinatara dua terminal pada aplikasi dari suatu medan listrik ke
terminal ketiga.sinyal kontrol atau medan listrik lebih lemah dari gerakan yang dihasilkan
oleh perubahan tahanan dan hasil aplikasi (arus listrik yang telah diperkuat).
194
Transistor meliputi :
- Transistor bipolar, alat yang mempunyai tiga terminal terdiri dari sambungan dari jenis
dua doada, dan yang gerakan transistornya bergantung kepada pembawa muatan negatif
dan juga positif (maka dinakan bipolar).
- Field Effect Transistor(disebut juga sebagai semikonduktor oksida logam /metal oxide
Semikonduktor (MGS), yang �ias mempunyai sambungan atau tidak, tetapi yang
bergantung pada habisnya (atau meningkatnya) pembawa muatan diantara dua
terminal.gerakan transistor pada field effect transistor hanya menggunakan satu jenis
pembawa muatan (maka dinamakan unipolar). Transistor jenis MOS yang mempunyai
empat terminal disebut dengan tetroda.
3)Alat semikonduktor dimaksud disini adalah alat semikonduktor yang bekerja bergantung
variasi tahanan pada penggunaan medan listrik.
Meliputi :
a) Trisistor, terdiri dari empat daerah konduktivitas dalam bahan semikonduktor (tiga atau
lebih sambungan p n) dimana arus searah mengalir melaluinya dalam arah yang telah
ditentukan sementara pulsa kontrol melalui konduktivitas.Digunakan sebagai pengarah
yang dapat dikontrol, sebagai pemindah (switch) atau sebagai penguat dan berfungsi
sebagai dua transistor perlengkap yang saling bersambungan dengan kolektor/sambungan
dasar (base junction) gabungan.
b) Triak (Trisistor trioda dua arah), terdiri dari lima daerah konduktivitas dalam bahan semi
konduktor (untuk sambungan p n) dimana arus bolak balik mengalir melaluinya saat pulsa
kontrol memulai konduktivitas.
c) Diak, terdiri dari tiga daerah konduktivitas dalam bahan semikonduktor (dua sambungan
p n) dan digunakan sebagai penyedia pulsa yang dibutuhkan untuk menjalankan triak.
195
- Varaktor (atau dioda dengan kapasitas tidak lengkap).
- Field effect device.seperti gridistor.
- Gunn effect device.
Namun, kelompok ini tidak mencakup alat semikonduktor yang berbeda dari yang
digambarkan diatas yang cara kerjanya terutama tergantung pada suhu, tekanan udara, dsb;
seperti resistor semikonduktor nonlinier (termistor,varistor,resistor magnet,dsb.) (pos
85.33). Untuk alat peka cahaya yang cara kerjanya bergantung kepada cahaya
(fotodioda,dsb.),lihat kelompok B. Alat-alat yang diuraikan diatas masuk dalam pos ini baik
dalam keadaan terpasang,yaitu dengan terminal atau lead atau pengemasnya
(komponen),tidak terpasang (elemen) atau bahkan dalam bentuk cakram tidak terpotong
(undiced) (wafer). Tetapi, bahan semikonduktor alamiah (misalnya galena) diklasifikasikan
dalam pos ini hanya jika dalam keadaan terpasang.
5.1.3. Alat semikonduktor peka cahaya
Kelompok ini terdiri dari alat semi konduktor peka cahaya dimana gerakan cahaya yang
tampak oleh mata,sinar infra-merah atau sinar ultra violet menyebabkan perubahan tahanan
membangkitkan tenaga elektromotif, oleh efek fotoelektronik dari dalam.
Jenis utama dari alat semikonduktor peka cahaya adalah :
Sel fotokonduktif (resistor yang bergantung pada cahaya / light dipendent resistor).biasanya
terdiri dari elektroda yang diantaranya terdapat dua substansi semikonduktor (kadmium
sulfida,timbal sulfida, dsb). Yang tahanan listriknya bermacam-macam dengan intensitas
pencahayaannya yang masuk (fall) dalam sel.
Sel ini digunakan dalam alat detector api, dalam alat ukur pencahayaan untuk kamera
otomatis, untruk menghitung objek bergerak , untuk alat ukur ketepatan otomatis , dalam
system pembuka pintu otomatis, dsb.
Sel fotovoltaik, yang mengubah cahaya secara langsung menjadi energi listrik tanpa
membutuhkan sumber arus listrik dari luar. Sel fotovoltaik berdasarkan selenium terutama
digunakan dalam luxmeter dan alat ukur pencahayaan .yang berdasarkan pada silicon
mempunyai keluaran lebih tinggi dan digunakan,khususnya , dalam perlengkapan kontrol
dan kendali, untuk mendektesi denyut cahaya , dalam system komunokasi yang
menggunakan serat optik, dsb.
196
Kategori khusus sel Fotovoltaik adalah:
(1) Sel tenaga surya (solar cell), sel fotovoltaik silicon yang mengubah cahaya
matahari langsung menjadi tenaga listrik, Biasanya digunakan dalam kelompok
sebagai sumber tenaga listrik , misalnya, dalam roket atau setelit yang digunakan
dalam riset luar angkasa, untuk pemancar penyelamatan dipegunungan.
Pos ini juga meliputi sel tenaga
matahari, dirangkaikan atau tidak dalam suatu modul atau dibuat pada sebuah panel.
Namun pos ini tidak mencakup panel atau modul yang dilengkapi dengan elemen,
walaupun sederhana ,(misalnya, dioda untuk mengontrol arah dan arus listrik).yang
mengalirkan tenaga listrik secara langsung ke, misalnya , motor, alat elektrolisa.
(2) Fotodioda (garmenium , silicon, dsb), yang dicarikan adanya variasi tahanan saat
sinar menyentuh sambungan p n –nya.Digunakan dalam alat pemroses data otomatis
(membaca pita dan kartu berlubang/punched card, penyimpan data ), sebagai
fotokatoda pada tabung elektronik tertentu, pada pirometer radiasi,
dsb.Fototransistor dan fotoristor masuk dalam katagori pesawat penerima
fotoelektrik.
Alat dalam kategori ini dibedakan, jika dikemas, dari dioda, trasistor dan tiristor
dari bagian (A) diatas, dari tempatnya, yang sebagian tembus pandang agar
cahaya bisa masuk.
(3) Photocouples dan photorelays terdiri dari dioda electroluminescent yang
digabungkan dengan fotodioda , fototransistor atau fotoristor.
Alat semikonduktor peka cahaya masuk dalam pos ini baik dalam keadaan
terpasang (yaitu dan terminal atau lead-nya), dikemas maupun tidak terpasang.
197
5.1.4. Kristal piezo elektrik
Elemen ini terutama dari barium titanat (termasuk elemen yang terpusat pada pelekristalin /
polycrystalline element dari barium titanat). Timbal titanat sirkonat atau kristal lain dari pos
38.24 atau kristal kuarsa atau turmalin. Alat ini umumnya digunakan dalam mikrofon,
pengeras suara, aparat ultrasonic, sirkit bolak-balik dengan frekwensi yang distabilkan
(stabilized frequency oscillating circuit). Barang tersebut diklasifikasikan disini hanya jika
dalam keadaan terpasang. Umumnya dalam bentuk pelat, batang, cakram, cincin dan harus,
paling tidak, dilengkapi dengan elektroda atau sambungan listrik, kristal ini dapat dilapisi
dengan grafit, pernis atau dipasang pada sebuah penyangga dan seringkali terbungkus
(misalnya dalam kotak logam, bola kaca). Barang tersebut secara keseluruhan (mounting
plus crystal ) tidak dapat dikatakan semata-mata sebagai kristal terpasang tetapi telah
diidentifikasi sebagai bagian khusus dari suatu mesin atau pesawat, rangkaiannya
diklasifikasikan sebagai bagian dari mesin atau pesawat bersangkutan : misalnya sel piezo –
elektrik untuk mikrofon atau pengeras suara (pos 85.18), sound-head (pos 85.22), pick-up
(90.33), osilator kuarsa untuk arloji elektronik (pos 91.14)
- Sirkit terpadu elektronik.
Meliputi :
Sirkit terpadu monolitik.Merupakan sirkit mikro di mana elemen sirkit(dioda transistor,
resistor, kapasitor, interconnection, dsb.) dibuat dalam jumlah besar (intinya) dan pada
permukaan bahan semikonduktor (doped silicon, misalnya) dan kemudian disatukan
dan tidak dapat dipisahkan .Sirkit terpadu monolitik _ias berupa digital,linier (analog)
atau digital-analog.
Sirkit terpadu monolitik bisa dalam keadaan :
- Terpasang, yaitu dengan terminal atau lead-nya, dibungkus dengan keramik, logam
maupun plastik. Selubung ini bisa berbentuk silinder, dalam bentuk prisma segitiga
dsb.
- Tidak terpasang, yaitu sebagai chip, biasanya empat persegi panjang, dengan sisi-sisi
yang umumnya hanya beberapa millimeter.
- Dalam bentuk wafer tidang terpotong (ysitu belum dipotong menjadi chip).
198
- Dalam bentuk kartu yang biasanya disebut sebagai kartu “pintar” dengan sirkit terpadu
elektronik yang tertanam di dalamnya (mikroposesor) dalam bentuk chip dan dengan
tanpa lajur magnetic.
Sirkit terpadu digital monolitik meliputi :
- Semikonduktor oksida logam (teknologi MOS)
- Sirkit yang didapat dari teknologi bipolar.
- Sirkit yang didapat dengan kombinasi teknologi bipolar dan teknologi MOS
- Rakitan mikro elektronik.
Rakitan mikro elektronok yang dibuat dari komponen aktif, atau aktif dan pasif
tersendiri yang berlainan yang digabungkan dan dihubungkan satu sama lain.
Komponen-komponen tersendiri tersebut tidak dapat dibagi-bagi dan merupakan
komponen konstruksi elektronik dasar dalam suatu sistim, komponen inj bisa
mempunyai fungsi listrik aktif tunggal (alat semikonduktor yang didefinisikan dalam
catatan 5 (A) untuk bab 85) atau fungsi listrik pasif tunggal (resistor, kapasitor,
interconnection, dsb.)
Namun, komponen yang mengandung beberapa elemen sirkit listrik dan mempunyai
banyak fungsi listrik , seperti sirkit terpadu, tidak dianggap sebgaikomponen tersendiri.
Rakitan mikro elektronik umumnya berbentuk modul seperti :
1. Modul tercetak di mana komponen-komponennya ditempatkan dalam sebuah blok
(kubus,prisma segitiga, setengah bola, dsb) umumnya dari plastik
2. Mikromodul terbuat dengan melapisi (superimposing) dan menghubungkan beberapa
substrate persegi empat (termasuk bujur sangkar), masing-masing bertindak sebagai
pembawa satu atau lebih komponen.
Barang dalam kelompok ini dibuat dari elemen berikut ini :
a) Konduktor bisa terdiri dari satu helai (strand)atau banyak helai, dan bisa
keseluruhannya terbuat dari satu logam atau berbagai logam.
b) Satu atau lebih selubung(covering) dari bahan isolasi – tujuan selubung ini adalah
untuk mencegah kebocoran arus listrik dari konduktor , dan untuk melindunginya
dari kerusakan Bahan isolasi yang paling banyak digunakan adalah karet, kertas,
199
plastik, asbes, mika, mikanit, benang serat kaca, benang tekstil (dilapisi lilin atau
tidak , atau diresapi), pernis email, ter batu bara, minyak, dsb. Pada kasus tertentu
isolasi didapatkan dari anodisi atau dengan proses semacam itu (misalnya pelapisan
permukaan dengan oksida logam atau garam).
c) Pada kasustertentu sebuah selubung logam (misalnya timbal, kuningan, alumunium
atau baja), digunakan sebagai selubung pelindung untuk isolasi, sebagai saluran
(channel) untuk isolasi gas atau minyak, atau sebagai konduktor pelengkap pada
kabel koaksial tertentu.
d) Terkadang digunakan lapisan baja (misalnya timbal , kuningan, alumunium atau
baja); digunakan terutama untuk melindungi kabel dibawah tanah atau didalam laut.
5.1.6. Kawat dan kabel yang diisolasi
1. Satu atau berapa helai kawat diisolasi.
2. Dua atau lebih jenis kawat yang diisolasi yang dijalin menjadi satu.
3. Dua atau lebih jenis kaat yang dirangkai menjadi satu dalam selubung isolasi biasa.
Kelompok ini meliputi :
(1) Kawat yang dilak (laquered) atau diemail, biasanya sangat tipis dan terutama
digunakan untuk menggulung kumparan.
(2) Kawat dianodisasi,dsb.
(3) Kawat dan kabel telekomunikasi (termasuk kabel bawah laut dan kawat dan kabel
transmisi data) umumnya dibuat dalam pair,Quad tersebut terdiri dari dua atau empat
kawat diisolasi, berturut-turut (masing-masing dibuat dari konduktor tembaga yang
diisolasi dengan berwarna dari plastik dengan ketebalan tidak melebihi 0,5 mm),
digintir menjadi satu. Inti kabel terdiri dari pair tunggal atau sebuah quad atau pair atau
quad helai jamak.
(4) Kabel diatas tanah yang diisolasi (insulated aerial cable)
(5) Kabel untuk hubungan jarak jauh permanen seringkali dengan saluran untuk diisi
dengan gas atau minyak isolator.
(6) Kabel bawah tanah dilapisi baja dengan selubung pelindung anti korosi.
(7) Kabel untuk digunakan dalam terowongan-terowongan tambang ; mempunyai lapisan
baja longitudinal/mambujur untuk menahan efek tekanan.
Selain itu pos meliputi jalinan kawat berlapis lak atau diselubungi isolator.
200
Termasuk juga disini lajur yang diisolasi yang umumnya digunakan dalam mesin listrik
besar atau perlengkapan kontrol besar. Kawat, kabel, dsb. Tetap diklasifikasikan
dalam pos ini jika dipotong memanjang atau dilengkapi dengan penghubung (misalnya
plug, soket, lug, jack kontak(jack), dengan (sleeve) atau terminal ) pada satu atau kedua
ujungnya. Pos ini juga meliputi kawat, dsb.,dari jenis yang diuraikan diatas, dibuat
dalam suatu rangkaian (set) (misalnya kabel jamak untukmenghubungkan busi
kendaraan bermotor ke distributor).
Kelompok ini juga meliputi kabel serat optik, dibuat dari serat terselubung tersendiri,
dirangkai dengan konduktor listrik atau tidak. Selubung biasanya dari bermacam warna
untuk mengidentifikasi serat dikedua ujung kabel. Kabel serat optik terutama digunakan
dalan telekomunikasi karena kapasitas transmisi data-nya lebih besar daripada konduktor
listrik.
5.1.7 Elektroda karbon
Kelompok ini meliputi semua barang dari grafit atau karbon lain yang dikenal dari
bentuknya , ukurannya atau dari segi lain, sebagai barang keperluan listrik, mengandung
logam atau tidak. Pada umumnya, barang ini didapat dengan jalan ekstrusi atau dengan
pengecoran(biasanya dengan tekanan) dan pemanasan atas komposisi yang, selain bahan
dasarnya (karbon alam, jelaga/ carbon black, karbon gas, kokas, grafit alam atau buatan,
dsb) dan bahan pengikatnya (pek batubara, ter, dsb), juga bisa mengandung substansi lain
seperti serbuk logam.
Pada beberapa kasus barang dalampos bisa dilapisi secara elektrolitik atau dengan
penyemprotan (misalnya dengan tembaga) untuk meningkatkan konduktivitas-nya dan
menrunkan tingkat kausan-nya (wear)> Barang ini tetap diklasifikasikan disini walaupun
dilengkapi dengan lubang kontak, terminal atau jenis hubungan lainnya).
Pos ini meliputi :
a) Elektroda karbon untuk tungku-tungku.
Pada umumnya dalam bentuk silender atau batangan, dan terkadang diukir atau
diberi ulir pada ujung-ujungnya agar dapat disekrup pada suatu landasan.
(b) Elektroda karbon las
201
umumnya dalam bentuk batangan.
(c) Elektroda karbon untuk elektrolis.
Bisa dalam bentuk pelat, batang (termasuk batang yang penampangnya berbentuk
silangan-silangan segitiga), selinder, dsb.Dirancang untuk dipasangkan atau
ditambatkan dalam bak-bak elektrolisa , dan dapat dilengkapi dengan perlengkapan
untuk keperluan ini seperti kait atau cincin. Jenis tertentu dapat ditembus dengan
lubang atau alur untuk memudahkan pembuangan gas yang terbentuk selama
pemakaian.
(d) Sikat karbon.
Digunakan sebagai kontak geser untuk generator, motor, seperti pengumpul arus
untuk lokomotuif listrik, dsb. Walaupun beberapa diantaranya dibuat dengan
mencetak langsung, sebagian besar dipotong dalam bentuk blok atau pelat “karbon”.
Dibuat sangat cermat dalam ukuran tertentu dan permukaannya dikerjakan dengan
sangat hati-hati menggunakan mesin dengan selisih beberapa ratus millimeter.
Sehingga barang-barang tersebut dapat dikenali dari ukurannya, bentuknya , dan
permukaannya yang telah dilapisi logam secara keseluruhan atau sebagian, atau
dilengkapi dengan penghubung. Sikat karbon semacam itu bisa dari tingkat mutu
manapun seperti yang diuraikan dalam catatan penjelasan untuk 38.01, atau bisa
mengandung perak.
(e) Karbon lampu busur atau karbon lampu lainnya.
Karbon lampu busur biasanya dalam bentuk batang atau pencil, terkadang mempunyai
inti dari komposisi khusus untuk memperbaiki stabilitas busur dan untuk
meningkatkan intensitas cahaya yang dikeluarkan, atau untuk memberi warna
khusus pada cahaya lampu.pos ini juga meliputi filamen karbon untuk lampu
tahanan listrik.
(a) Karbon baterai
Menurut jenis baterai sesuai dengan penggunaannya, karbon ini dapat berupa batang,
pelat, tabung dsb Terdiri dari cakram atau bagian lainnya yang dapat dikenali sebagai
bagian mikrofon.
(b) Barang lain dari grafit untuk menyambung karbon tungku / tanur menjadi
satu,seperti :
202
i. Bagian penghubung (pentil/nipple)untuk menyambung karbon
tungku menjadi satu.
ii. Anoda,kisi-kisi(grid) dan layar (screen)untuk katup pengarah arus.
iii. Resistor panas, berbentuk pasak, batang, dsb. Untuk berbagai jenis
aparat pemanas.
iv. Cakram dan pelat tahanan untuk mengatur tegangan otomatis..
v. Kontak elektroda karbon lain.
5.1.8. Isolator
Isolator dalam pos ini digunakan untuk menambatkan, menyandarkan atau mengrahkan
konduktor-konduktor arus listrik sementara pada saat yang sama mengisolasi listrik
konduktor-konduktor tersebut satu samalain, mengisolasinya dari tanah, dsb. Pos ini tidak
mencakup perlengkapan isolasi (selain isolator) untuk mesin, pesawat atau perlengkapan
listrik, perlengkapan ini masuk pos 85.47 jika keseluruhannya terdiri dari bahan isolasi
(selain dari sejumlah kecil komponen dari logam, dipasang saat pengecoran untuk maksud
perakitan).
Biasanya ada kaitan diantara ukuran isolator dengan tegangannya (yang besar untuk
tegangan tinggi, yang kecil untuk tegangan rendah). Sama halnya, bentuk dari berbagai
jenis isolator dipengaruhi oleh pertimbangan listrik, termik dan mekanik. Permukaan luar
sangat halus untuk isolator seringkali berbentuk gentz. Akordion, petticoat, berulir, silinder,
atau bentuk lain. Jenis tertentu dibentuk sedemikian rupa sehingga setelah dipasang dapat
diberi minyak untuk mencegah kontaminasi pada permukaan oleh bahan penghantar.
Isolator dibuat dari berbagai bahan isolasi, biasanya sangat keras dan anti keropos,
misalnya bahan keramik (porselin, steatite), kaca, basalt tuangan, karet diperkeras, plastik
atau senyawa bahan campuran,Isolator tersebut bisa mengandung alat penambat (misalnya
siku-siku logam, skrup, baut, klip, tali(laces), sling, pin, bidang silang, tutup (cap), pasak,
gantungan atau pelindung atau klem untuk membentuk penangkal petir tidak termasuk (pos
85.35).
203
Isolator yang digunakan pada kabel sal;uran luar, misalnya dalam sistim telekomunikasi,
jaringan tenaga listrik dan tenaga tarik listrik (kereta api, trem, trolley bus, dsb). Dan juga
untuk instalasi didalam ruangan atau pada mesin dan pesawat tertentu.
Isolator dalam pos ini meliputi :
a) Isolator tergantung (suspension insulator), seperti :
(1) isolator yang digantung dengan rantai.Terutama digunakan pada jaringan
saluran luar, dan terdiri dari beberap elemen isolator.Kabel atau kawat
konduktor dipasangkan pada dasar dari rakitan yang digantung pada
penyangga yang sesuai(lengan tiang, kabel gantung, dsb.).
(2) Isolator rantai gantung meliputi isolator jenis tutup (cap) atau kerudung
(hood), isolator petticoat ganda ; chain link insulator; isolator pasak
bersambung,(linked rod insulator ).
(3) Isolator gantung lainnya (misalnya isolator dalam bentuk bola ,genta, Derek,
dsb.) untuk saluran-saluran diatas rel kereta api, troleyybus, kereta Derek
(crane), dsb.,atau antena.
b. Isolator sandaran tetap (rigid insulator).
Isolator ini bisa dilengkapi dengan sandaran (misalnya kait logam, pin atau
sejenisnya), atau tanpa sandaran, tetapi dimaksudkan untuk ditempelkan kepada
kutub-kutub tenaga atau telegraf, dsb., atau ditambatkan pada dinding ], langit-
langit, lantai, dsb., dengan menggunakan paku, sekrup, baut, dsb. Isolator
dengan sandaran tetap dapat dibuat dari dua atau lebih elemen; yang tanpa
penyangga biasanya merupakan unit tunggal. Bentuknya bermacam-
macam(misalnya genta, kerucut,silinder,kancing,katrol).
c) Isolator penerus.
Digunakan kabel untuk kabel atau kawat pengarah melalui dinding, dsb. Bentuknya
bisa bermacam-macam(misalnya isolator berbentuk kerucut atau kerucut ganda, isolator
cakram, sleeve, pipa dan lekukan berbentuk pipa).
204
5.2. Latihan
1. Jelaskan yang disebut semikonduktor ?
2. Apa kegunaan dari transistor ?
3. Jelaskan penggunaan dari resistor ?
4. Apa yang dimaksud dengan mesin pengolah data ?
5. Sebutkan berbagai jenis karbon ?
5.3. Rangkuman
Mesin atau pesawat dalam bab 85 termasuk mesin atau pesawat nuntuk membangkitkan
(production), mengubah (transormation), atau menghimpun dan menyimpan listrik
(storage), misalnya generator, transformator dan sebagainya. Juga termasuk pesawat
elektromagnetis tertentu, mesin atau pesawat atau alat tertentu yang tergantung pada cara
kerjanya serta perkakas dan peralatan untuk merekam atau reproduksi suara ; video
recorder atau reproduksi ; bagian (parts), perlengkapan (accessories) untuk barang tersebut
(pos 8519 s.d 8522). Dalam bab 85 juga termasuk alat perekam suara atau seperti perekam
dan barang elektrik tertentu yang pada umumnya digunakan secara terpisah (bebas)
tersendiri Barang dan bahan tertentu yang digunakan dalam pesawat atau peralatan listrik
205
6. Test Formatif
1. Jelaskan yang dimaksud dengan mesin kalor ?
2. Apa perbedaan mesin bensin dan mesin dengan menggunakan bahan bakar solar ?
3. Bagaimana membedakan mesin 2 tak dan 4 tak ?
4. Terangkan apa yang dimaksud dengan : multi meter dan elektroplating
5. Coba Saudara identifikasi perbedaan dinamo dan motor listrik
7. Kunci Jawaban test formatif
Jawaban no. 1
Mesin kalor merupakan mesin yang mengubah tenaga panas (thermal energi) menjadi
tenaga gerak. Adapun tenaga panas itu sendiri dapat diperoleh dari proses pembakaran,
proses fisi bahan bakar nuklir, dan proses lainnya. Mesin kalor merupakan mesin yang
paling banyak digunakan dewasa ini, mulai dari alat rumah tangga sampai dengan industri
militer dan industri canggih lainnya.
Jawaban no. 2
Mesin Bensin Mesin solar
Jenis mesin Cetus api Kompresi
Tanda Menggunakan busi Tanpa busi
Kebisingan suara Lebih halus Suara berisik
Asap Relatif bersih Kadangkala lebih berasap
Jawaban no. 3
Mesin 2 tak Mesin 4 tak
Jenis mesin Setiap torak naik akan
mengeluarkan ledakan; 2
gerakan 1 ledakan
Mesin cepat panas
Ledakan terjadi berseling, 4
gerakan 1 kali ledakan
Mesin tidak cepat panas
Tanda Tidak ada klep Ada klep
206
Kebisingan suara Lebih berisik Halus
Asap Relatif lebih berasap Relatyif lebih bersih
Bahan bakar Boros Lebih irit
Tarikan Relatif lebih kuat Relatif lebih lemah
Jawaban no. 4
Alat untuk mengukur Ohm meter, Amper meter dan Volt meter biasanya merupakan suatu
kesatuan alat yang disebut Multi Meter
Elektroplating adalah alat yang digunakan untuk melapis Suatu logam melalui electrolisa.
Misal suatu anak kunci akan dilapisi dengan tembaga. Dalam larutan disediakan larutan
tembaga sulfat. Bila antara lempeng tembaga dan anak kunci diadakan beda potensial atau
dialiri aliran listrik yang searah (DC)
Jawaban no. 5
Dinamo adalah mesin yang merubah energi mekanik menjadi energi listrik. Dengan kata
lain diputar untuk menghasilkan listrik
Motor adalah mesin yang merubah energi listrik menjadi energi mekanik; dengan kata lain
untyuk dihubungkan dengan listrik agar menghasilkan listrik
8. Umpan balik dan tindak lanjut
Bandingkanlah hasil jawaban Anda dengan Kunci Jawaban Tes Formatif yang ada di
belakang modul ini. Hitunglah jumlah jawaban Anda yang benar atau sejauh mana Anda
menguasai mata pelajaran tersebut. Kemudian gunakan rumus di bawah ini untuk
mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap terhadap materi kegiatan belajar
Rumus Tingkat Penguasaan
Jumlah Jawaban yang benar dibagi 5 kemudian dikali 100 % = ............
Arti tingkat penguasaan :
* 90 % - 100 % = Baik sekali
* 80 % - 89 % = Baik
* 70 % - 79 % = Cukup
207
* 69 % = Kurang
Kalau Anda mencapai tingkat penguasaan 80% keatas Anda dapat meneruskan kepada
modul atau bagian pelajaran lain. Hasilnya Baik ! akan tetapi, bila tingkat penguasaan
Anda masih dibawah 80 %, Anda harus mengulangi membaca Modul kembali, terutama
bagian yang belum Anda kuasai
9. Daftar Kepustakaan
a. Machine
Mc. Graw Hill. London. 1967
b. Electronic appliance
Durban, Nem York. 1967
c. Buku Penjelasan Explanatory Notes, 2007
Terjemahan Explanatory Notes, WCO, 2002
d. Pengantar Pengetahuan Barang.
Pusdiklat Bea dan Cukai . 1992
e. Buku Tarif Bea Masuk Indonesia, 2007
Departemen Keuangan RI, 2006
---