12
33 Universitas Kristen Petra 3. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Model Analisis Berikut hubungan antar variabel yang akan digunakan untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini dinyatakan pada Gambar 3.1 dibawah ini : Gambar 3.1 Model Analisis Hipotesis Berdasarkan Model Analisis Hipotesis diatas, maka hipotesis akan diuji menggunakan model regresi linear yang dinyatakan sebagai berikut : EMt = α + β1OS + β2FDL + β3OS*FDL + β4 CS + β5 CS*FDL + ε (3.1) Keterangan : EM = Earnings Management α = Koefisien konstanta Financial Distress Likelihood Ownership Structure Capital Structure Earnings Managemen Institutional Ownership Managerial Ownership Debt Ratio Absolute Value Discretionary Accruals Profitability Market Value

3. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Model Analisis · METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Model Analisis Berikut hubungan antar variabel yang akan digunakan untuk menguji hipotesis dalam penelitian

  • Upload
    others

  • View
    15

  • Download
    1

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: 3. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Model Analisis · METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Model Analisis Berikut hubungan antar variabel yang akan digunakan untuk menguji hipotesis dalam penelitian

33 Universitas Kristen Petra

3. METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Model Analisis

Berikut hubungan antar variabel yang akan digunakan untuk menguji

hipotesis dalam penelitian ini dinyatakan pada Gambar 3.1 dibawah ini :

Gambar 3.1 Model Analisis Hipotesis

Berdasarkan Model Analisis Hipotesis diatas, maka hipotesis akan diuji

menggunakan model regresi linear yang dinyatakan sebagai berikut :

EMt = α + β1OS + β2FDL + β3OS*FDL + β4 CS + β5 CS*FDL + ε (3.1)

Keterangan :

EM = Earnings Management

α = Koefisien konstanta

Financial

Distress

Likelihood

Ownership

Structure Capital

Structure

Earnings

Managemen

Institutional

Ownership

Managerial

Ownership

Debt Ratio

Absolute Value

Discretionary Accruals

Profitability Market Value

Page 2: 3. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Model Analisis · METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Model Analisis Berikut hubungan antar variabel yang akan digunakan untuk menguji hipotesis dalam penelitian

34 Universitas Kristen Petra

β1-β5 = Koefisien variable

OS = Ownership Structure

CS = Capital Structure

FDL = Financial Distress Likelihood

ε = Perkiraan kemungkinan eror

3.2. Definisi Operasional Variabel dan Skala Pengukuran

Penelitian ini menggunakan 5 (lima) variabel yaitu : Institutional

Ownership, Managerial Ownership, Financial Distress Likelihood, Capital

Structure dan Earnings Quality. Dimana Ownership Structure yang diukur

menggunakan indikator institutional ownership dan managerial ownership serta

Capital Structure yang diukur dengan menggunakan indikator Debt ratio sebagai

variabel independen, Earnings Quality yang diukur dengan menggunakan

absolute abnormal discretionary accrual sebagai variabel dependen, dan

Financial Distress Likelihood sebagai variabel moderasi. Berikut ini definisi atas

atribut-atribut yang telah teridentifikasi dan skala pengukuran yang dipergunakan

dalam menganalisa penelitian ini :

Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel dan Skala Pengukuran

Variable

Penelitian

Skala

Pengukuran

Definisi Operasional

Institutional

Ownership Ratio

Instituional Ownership (kepemilikan

institusional) merupakan kepemilikan

saham oleh perusahaan atau instasi lain

yang memiliki peran penting dalam

pengawasan tata kelola perusahaan(Masud

& Mazumder, 2016).

Kepemilikan pemegang saham institusional

dapat diukur melalui jumlah saham yang

dimiliki oleh investor institusional atas

seluruh saham yang yang beredar (Kamran

& Shah, 2014) :

Institutional Ownership =

Page 3: 3. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Model Analisis · METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Model Analisis Berikut hubungan antar variabel yang akan digunakan untuk menguji hipotesis dalam penelitian

35 Universitas Kristen Petra

Managerial

Ownership Rasio

Managerial ownership (kepemilikan

manajerial) merupakan kondisi dimana

manajemen memiliki saham pada

perusahaan yang dikelola sehingga tindakan

manajemen dapat dipengaruhi oleh motivasi

sebagai pemegang saham (Ogbonnaya et al,

2016)

Kepemilikan manajerial dapat diukur

melalui presentase kepemilikan saham oleh

manajemen atas seluruh saham yang

beredar (Alzoubi, 2016) :

Managerial Ownership =

Financial

Distress

Likelihood

Rasio

Financial distress (tekanan keuangan)

merupakan kondisi dimana perusahaan

mengalami tekanan/kesulitan keuangan

untuk membayar/memenuhi kewajiban

keuangannya (Pindado et al.,2008).

Menurut penelitian Pindado et al.(2008)

bahwa perusahaan yang berpotensi

mengalami financial distress apabila

memenuhi salah satu dari dua kriteria

berikut :

a. Profitability yang diukur dengan

EBITDA lebih kecil daripada

financial expenses yang diukur

dengan interest expenses selama dua

tahun berturut-turut

b. Market value yang diukur dengan

average stock price per year

mengalami penurunan selama dua

tahun berturut-turut.

Berdasarkan kriteria diatas EBITDA dan

Page 4: 3. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Model Analisis · METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Model Analisis Berikut hubungan antar variabel yang akan digunakan untuk menguji hipotesis dalam penelitian

36 Universitas Kristen Petra

average stock price per year dapat

dirumuskan sebagai berikut :

EBITDAit = ∑ Revenueit – ∑ Expenses

(Interest, Tax, Depreciation

and Amortization)it

Dimana :

EBITDAit = Earnings Before

Interest,Tax,Depreciation

and Amortization pada

perusahaan i periode t

∑ Revenueit = Total pendapatan pada

perusahaan i periode t

∑ Expenses(interest,tax,depreciation and

amortization)it = Total beban bunga,

pajak,

depresiasi dan amortisasi

pada perusahaan i periode t

Average stock price per yearit = Rata –

rata nilai pasar saham per

tahun pada perusahaan i

periode t

∑ stock price per monthit = Total harga

saham per bulan pada

perusahaan i periode t

Capital

Structure Rasio

Capital Structure (struktur modal)

merupakan mekanisme / cara perusahaan

mengelola berbagai sumber pendanaan untuk

membiayai keseluruhan kegiatan

operasionalnya (Ghafoor et al., 2011).

Finacial leverage digunakan sebagai

alat ukur capital structure (struktur modal)

Page 5: 3. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Model Analisis · METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Model Analisis Berikut hubungan antar variabel yang akan digunakan untuk menguji hipotesis dalam penelitian

37 Universitas Kristen Petra

(Chadha & Sharma, 2015).

Menurut Obeidat (2016) financial

leverage dapat menunjukkan komposisi

hutang yang digunakan dalam struktu

pendanaan. Financial leverage dapat diukur

dengan menggunakan rumus :

Debt Ratioit =

Dimana :

Debt Ratioit = Rasio hutang yang digunakan

pada perusahaan i periode t

Total Debtit = Total hutang pada perusahaan

i periode t

Total Assetsit = Total aset pada perusahaan i

periode t

Earnings

Quality Rasio

Earnings quality adalah nilai kualitas

laba semakin tinggi apabila informasi

kinerja perusahaan semakin relevan dan

dapat digunakan dalam pengambilan

keputusan oleh pengambil

keputusan/stakeholder (Amos , Ibrahim ,

Nasidi, & Ibrahim, 2016).

Accruals Quality merupakan alat ukur

untuk menentukan kualitas earnings quality

dimana earnings yang dihasilkan akan

semakin merepresentasikan nilai cash flow

from operation (Abeysekera & Ma, 2014).

Rumus untuk menghitung discretionary

accrual adalah sebagai berikut :

Tait = Niit – OCFit

Kemudian, nilai total accruals yang

diestimasi dengan persamaan regresi OLS

Page 6: 3. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Model Analisis · METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Model Analisis Berikut hubungan antar variabel yang akan digunakan untuk menguji hipotesis dalam penelitian

38 Universitas Kristen Petra

adalah sebagai berikut :

= + +

+

Dari persamaan regresi di atas, kemudian

untuk mencari nondiscretionary accruals

(NDA) dapat dihitung dengan memasukkan

kembali koefisien-koefisien yang telah

diperoleh

NDAit= + 2 + 3

Total accruals memiliki komponen yang

terdiri dari discretionay accrual dan non

discretionary accrual (TA = DA + NDA).

Sehingga perhitungan discretionay accrual

(tingkat accruals hasil rekayasa laba) dapat

dirumuskan sebagai berikut :

DAit = - NDAit

Dimana:

Dait = Discretionay accrual pada

perusahaan i pada periode t

NDAit = Nondiscretionary accruals

perusahaan i pada periode t

TAit = Total accruals perusahaan i pada

periode t

NIit = Laba bersih pada perusahaan i pada

periode t

CFOit = Aliran kas dari aktivitas operasi

perusahaan i pada periode t

Page 7: 3. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Model Analisis · METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Model Analisis Berikut hubungan antar variabel yang akan digunakan untuk menguji hipotesis dalam penelitian

39 Universitas Kristen Petra

Ait-1 = Total aktiva perusahaan i pada

periode t-1

= Pendapatan perusahaan i pada

periode t dikurangi pendapatan periode t-1

= Piutang perusahaan i pada periode

t dikurangi piutang periode t-1

PPEit = Saldo dari (asset tetap) bruto

perusahaan i pada periode t

= Koefisien

= Eror term perusahaan i pada periode t

3.3. Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif dan

kualitatif. Dimana data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data

sekunder, data sekunder merupakan data yang diperoleh dari penelitian orang lain

atau sumber yang telah dipublikasikan.

Berikut ini rincian data dan sumber perolehannya sebagai berikut:

Jenis Data Sumber Data

Institutional Ownership Annual Report

Managerial Ownership Annual Report

EBITDA Bloomberg

Interest Expenses Bloomberg

Market Value Bloomberg

Debt Ratio Bloomberg

Discretionary Accruals Bloomberg

3.4. Instrumen dan Pengumpulan Data

Metode yang digunakan dalam pengumpulan data adalah metode

dokumentasi, yaitu dengan cara mengumpulkan data sekunder yaitu laporan

tahunan (annual report) dan laporan keuangan tahunan perusahaan pada sektor

Page 8: 3. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Model Analisis · METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Model Analisis Berikut hubungan antar variabel yang akan digunakan untuk menguji hipotesis dalam penelitian

40 Universitas Kristen Petra

pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang diakses melalui

idx.co.id atau Bloomberg tahun 2011 – 2017.

3.5. Populasi

Pada penelitian ini populasi yang digunakan adalah 43 perusahaan pada

sektor pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama tahun 2011-

2017. Populasi yang digunakan terdiri dari 4 sub sektor pertambangan yaitu sub

sektor batubara, minyak & gas bumi, logam & mineral, dan batu-batuan. Alasan

memilih sektor pertambangan karena pada tahun 2015 hingga awal 2016 sektor

pertambangan mengalami penurunan kapitalisasi pasar, selain itu menurut Sacha

Winzenried, Lead Adviser for Energy, Utilities & Mining PwC Indonesia,

kapitalisasi pasar keseluruhan perusahaan pertambangan yang tercatat di Bursa

Efek Indonesia turun dari Rp 255 triliun pada tanggal 31 Desember 2014 menjadi

Rp 161 triliun pada tanggal 31 Desember 2015 (Rembert, 2016).

3.6. Sampel dan Teknik Sampling

Hasil akhir sample yang digunakan adalah sekitar 63% dari total populasi

perusahaan yaitu sebanyak 27 perusahaan dari industri yang telah ditetapkan,

terdaftar dalam BEI selama tahun 2011-2017. Penelitian ini menggunakan teknik

purposive sampling, di mana sample yang dipilih berdasarkan kriteria-kriteria

tertentu, yang akan dijelaskan sebagai berikut:

1. Perusahaan dari sektor pertambangan (sub-sektor sektor

batubara, minyak & gas bumi, logam & mineral, dan batu-batuan).

2. Melakukan Initial Public Offering (IPO) sebelum tahun 2010.

3. Laporan keuangan harus dalam satuan rupiah.

4. Laporan keuangan harus lengkap selama tahun 2011-2017.

3.7. Unit Analisis

Unit analisis dalam penelitian ini adalah 27 perusahaan pada sektor

pertambangan (sub-sektor sektor batubara, minyak & gas bumi, logam & mineral,

dan batu-batuan) yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama tahun 2011-2017.

Jenis olah data yang digunakan pada penelitian ini adalah cross sectional, dimana

penelitian dilakukan pada 27 perusahaan pada periode tertentu.

Page 9: 3. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Model Analisis · METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Model Analisis Berikut hubungan antar variabel yang akan digunakan untuk menguji hipotesis dalam penelitian

41 Universitas Kristen Petra

3.8. Teknik Analisis Data

Dalam penelitian ini untuk menguji kemampuan financial distress

memoderasi pengaruh Ownership Structure dan Capital Structure terhadap

Earnings Management.

Penelitian ini akan menggunakan teknik analisis data structural equation

modelling (SEM), dengan menggunakan software SPSS dan WarpPLS. Software

WrapPLS 5.0 digunakan mengolah data untuk hubungan antar variabel penelitian

dikarenakan variabel penelitian merupakan variabel laten yang dapat diukur

dengan indikator – indikator untuk meminimalisir hasil yang bias atas pengolahan

data. Teknik analisis data dengan WrapPLS memiliki beberapa tahap analisis,

yaitu (Kock, 2015):

1. Mengumpulkan dan mempersiapkan data

Data yang dibutuhkan diambil dari laporan tahunan (annual report) untuk

perusahaan-perusahaan yang telah menjadi sample penelitian ini dengan

periode 2011-2017. Selain itu, angka yang dibutuhkan untuk perhitungan

variabel independen dan variabel dependen diperoleh dari Bloomberg.

2. Melakukan perhitungan variabel dependen, independen, moderasi, dan

mediasi.

3. Merancang model struktural (inner model)

Dalam WarpPLS, hubungan model struktural antara variabel laten

didasarkan pada rumusan masalah atau hipotesis.

4. Merancang model pengukuran (outer model)

Langkah ini mengacu pada variabel operasionalisasi dalam penelitian ini.

Pada langkah ini, indikator diklasifikasikan sebagai formatif atau reflektif.

Indikator harus diklasifikasikan dengan benar karena klasifikasi yang tidak

semestinya dapat menyebabkan hasil yang bias.

5. Membuat Diagram Path

Diagram path menunjukkan hubungan terhadap alur kausal antar variabel

eksogen dan endogen. Hubungan-hubungan kausal yang ada merupakan

justifikasi dari teori yang telah ada. Kemudian konsep tersebut

divisualisasikan ke dalam gambar sehingga lebih mudah dipahami.

Diagram path dari penelitian ini dapat dilihat pada gambar 3.1.

Page 10: 3. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Model Analisis · METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Model Analisis Berikut hubungan antar variabel yang akan digunakan untuk menguji hipotesis dalam penelitian

42 Universitas Kristen Petra

6. Mengkonversi diagram path ke persamaan dari:

a. Outer model (outer relation): mengacu pada spesifikasi hubungan

antara variabel laten dengan indikator pengukurnya.

b. Inner model (inner relation): mengacu pada hubungan antara variabel

dependen (endogenous) dengan variabel independen (exogenous).

c. Weight relation: weight relation memperkirakan nilai variabel laten.

Inner dan outer model akan memberikan spesifikasi yang diikuti oleh

weight relation pada alogaritma PLS.

7. Estimasi Parameter

Algoritma analisis outer model adalah proses perhitungan variabel laten

dari data yang diperoleh dari indikatornya. Ada 5 jenis algoritma outer

model yaitu regresi PLS (inner model tidak mempengaruhi outer model),

mode M (inner model mempengaruhi outer model), mode A (untuk model

indikator reflektif), mode B (model indikator formatif) dan Robust Path

Analysis (data variabel laten berupa rata-rata skor indikator).

Algoritma analisis model dalam mencakup proses perhitungan koefisien

jalur yang merupakan hubungan antara variabel laten. Ada tiga algoritma

untuk inner model yang linier (hubungan linier antara variabel laten),

Warp2 (hubungan berbentuk U) dan Warp3 (hubungan berbentuk S).

8. Goodness of fit test

Uji goodness of fit dalam penelitian ini hanya berlaku untuk inner model

karena penelitian ini hanya menggunakan data keuangan. Goodness of fit

yang dimaksud adalah indeks dan ukuran seberapa baik hubungan antar

variabel laten. Model harus sesuai dengan kriteria berikut:

Tabel 3.2 Model Fit And Quality Indices

Model fit and quality indeces Kriteria Fit

Average path coefficient (APC) p < 0.05

Average R-squared (ARS) p < 0.05

Average adjusted R-sqaured (AARS) p < 0.05

Average block VIF (AVIF) Acceptable if <= 5,

ideally <= 3.3

Page 11: 3. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Model Analisis · METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Model Analisis Berikut hubungan antar variabel yang akan digunakan untuk menguji hipotesis dalam penelitian

43 Universitas Kristen Petra

Average full collinearity VIF (AFVIF) Acceptable if <= 5,

ideally <= 3.3

Tenenhaus GoF (GoF) Small >= 0.1,

medium >= 0.25,

large >= 0.36

Sympson’s paradox ratio (SPR) Acceptable if <= 0.7,

ideally <= 1

R-squared contribution ratio Acceptable if <= 0.9,

ideally <= 1

Statistical suppression ratio (SSR) Acceptable if >= 0.7

Nonlinear bivariate causality direction

ratio (NLBCDR)

Acceptable if >= 0.7

9. Pengujian Hipotesa

Pengujian hipotesis menggunakan uji statistik untuk menentukan daerah

penerimaan hipotesis sehingga penulis dapat memperoleh kesimpulan hasil

hipotesis penelitian. Pengujian hipotesis menggunakan metode resampling

Boostrap sedangkan uji statistik yang digunakan adalah uji-t. Uji t-statistik

digunakan untuk menguji secara parsial dari variabel-variabel independen

terhadap dependennya. Selain itu, pengujian ini juga menguji tingkat

signifikansi setiap variabel bebas (independen). Pengujian dilakukan

dengan t-test, bila mana diperoleh p-value ≤ 0,05 (alpha 5%) atau

maksimal p-value < 0,1 (alpha 10%), maka dapat disimpulkan signifikan.

Pengujian tipe moderasi juga dilakukan karena dalam penelitian ini juga

melihat tipe moderasi mana yang dapat diterapkan dalam hipotesis.

Pengertian variabel moderasi adalah variabel yang bersifat memperkuat

atau memperlemah pengaruh variabel independen terhadap variabel

dependen. Ciri yang terpenting dari variabel moderasi adalah tidak

dipengaruhi oleh variabel independen. Pendekatan moderasi yang dipakai

dalam penelitian ini adalah regresi moderasi, karena melibatkan variabel

moderasi dalam membangun model hubungannya. Berikut ringkasan 5

jenis klasifikasi variabel moderasi dapat dilihat pada tabel :

Page 12: 3. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Model Analisis · METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Model Analisis Berikut hubungan antar variabel yang akan digunakan untuk menguji hipotesis dalam penelitian

44 Universitas Kristen Petra

Tabel 3.3 Tipe Moderasi dan Koefisien

No Tipe Variabel Moderasi Koefisien

1 Absolute Moderation b1 dan b2 not significant, b3

significant

2 Pure Moderation b2 not significant, b3 significant

3 Quasi Moderation b2 significant, b3 significant

4 Homologister Moderation b2 not significant, b3 not significant

5 Predictor

Moderation

b2 significant, b3 not significant

Dimana : b1 : Independen; b2 : Moderasi; b3 : Independen*Moderasi

10. Menarik kesimpulan atas pengujian hipotesa