Click here to load reader
Upload
vanny-wayongkere
View
241
Download
4
Embed Size (px)
Citation preview
Jurnal Sabua Vol.4, No.2: 20-27, Agustus 2012 ISSN 2085-7020
HASIL PENELITIAN
@Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota (PWK)
Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik – Universitas Sam Ratulangi Manado
Agustus 2012
BANGKITAN PERGERAKAN KECAMATAN TOMOHON TENGAH KOTA
TOMOHON PROPINSI SULAWESI UTARA
Rifana S.S.I. Kawet
Staf Pengajar Fakultas Teknik Universitas Negeri Manado
Abstrak. Analisa perkembangan kebutuhan transportasi, diperlukan perencanaan
transportasi yang matang untuk kebutuhan transportasi penumpang dan barang baik
waktu sekarang dan waktu yang akan dating. Tomohon Tengah Merupakan Pusat
Kegiatan dari Kota Tomohon. Penelitian ini untuk menganalisis pergerakan
masyarakat pengguna transportasi berbasis rumah tangga di Kecamatan Tomohon
Tengah Kota Tomohon, dan dapat mengetahui/meramalkan pergerakan untuk masa
mendatang. Metode yang digunakan yakni metode survey. Data yang digunakan
berupa data sekunder, primer dan penyebaran kuisioner dengan pengambilan sampel
secara acak dari populasi di Kecamatan Tomohon Tengah. Metode analisa data
yang digunakan yaitu : Analisa Regresi Linier dan Linear Berganda dengan
menggunakan bantuan komputer dan perangkat lunak yaitu program SPSS Ver.18.
Pengujian statistik melihat 2 aspek yaitu : uji korelasi dan determinasi. Kombinasi
persamaan regresi yang terbentuk, terdapat variabel-variabel yang mempunyai
korelasi yang kuat yaitu : variabel jumlah anggota keluarga (X1), pemilikan
kendaraan Roda dua (X2), dan pemilikan kendaraan Roda Empat (X3) merupakan
faktor-faktor penentu dalam menghitung jumlah bangkitan pergerakan. Persamaan
regresi yang dihasilkan yaitu : Y = 0,186 + 0,698.X1 + 0,857.X2 + 0,944.X3 dengan
koefisien korelasi (r) = 0,689 dan koefisien determinasi (R2) sebesar 0,474
Kata Kunci : Model Bangkitan, Pergerakan, Kecamatan Tomohon Tengah,
PENDAHULUAN
Dimulai tahun 1999 di Indonesia
terjadi perubahan tataran politis yang
signifikan, yaitu dimulainya era reformasi
yang diikuti perubahan-perubahan kebijakan
aspek pemerintahan dengan lebih
BANGKITAN PERGERAKAN KECAMATAN TOMOHON TENGAH……….
21
mengedepankan otonomi di daerah,
khususnya di daerah tigkat II, yaitu Kota dan
Kabupaten.
Kota Tomohon adalah salah satu
Kota di Provinsi Sulawesi Utara, Kota ini
merupakan pemekaran dari Kabupaten
Minahasa. Wilayah baru ini tentu
sebelumnya merupakan bagian dari ruang
wilayah lama sebelum dimekarkan
(kabupaten Minahasa), sehingga terdapat
infrastruktur yang telah dibangun tetapi
secara sistem perencanaannya semula
mengikuti sistem ruang wilayah lama
sebelum dimekarkan. Kecamatan Tomohon
Tengah merupakan pusat kegiatan dari Kota
Tomohon dimana pada daerah ini terdapat
banyak pertokoan, Rumah Sakit, Sekolah,
Kantor, dan Pasar.
Pergerakan atau perjalanan yang
dilakukan, pada akhirnya mengakibatkan
adanya pemusatan asal bangkitan
pergerakan dalam waktu yang bersamaan
dan adanya pembebanan pada jalur jalan
yang menuju ke pusat-pusat kegiatan di
Kota Tomohon. Salah satu usaha untuk
dapat mengatasinya yakni dengan
memahami pola pergerakan yang akan
terjadi setiap rumah tangga yang ada di
Kecamatan Tomohon Tengah, misalnya dari
mana dan hendak ke mana, besarnya, dan
kapan terjadinya.
Untuk itu perlu suatu penelitian
mengenai jumlah bangkitan dalam
memprediksi kebutuhan akan sarana dan
prasarana di tahun-tahun mendatang dengan
menganalisa jumlah pergerakan keluarga
per-hari sebagai variabel terikat dengan
faktor - faktor yang mem-pengaruhinya
sebagai variabel bebas dalam hal ini
digunakan faktor komposisi Keluarga (X1),
Kepemilikan Sepeda Motor (X2) dan
Kepemilikan Kendaraan Roda Empat (X3)
untuk mendapatkan model bangkitan
pergerakan berbasis rumah tangga di
wilayah Kecamatan Tomohon Tengah Kota
Tomohon.
LANDASAN TEORI
A. Bangkitan Dan Tarikan Perjalanan
Bangkitan pergerakan adalah
tahapan pemodelan yang memperkirakan
jumlah pergerakan yang berasal dari suatu
zona atau tata guna lahan dan jumlah
pergerakan yang tertarik ke suatu tata guna
lahan atau zona.
Pergerakan adalah perjalanan satu
arah (one way journey) dari zona asal ke
zona tujuan, termasuk perjalanan berjalan
kaki. Pergerakan lalulintas merupakan
fungsi tata guna lahan yang menghasilkan
pergerakan lalulintas. Bangkitan lalulintas
ini mencakup :
a. Lalulintas yang meninggalkan suatu
lokasi.
b. Lalulintas yang menuju atau tiba ke
suatu lokasi.
Tujuan dasar tahap bangkitan
pergerakan adalah menghasilkan model
hubungan yang mengaitkan parameter tata
guna lahan dengan jumlah pergerakan yang
menuju ke suatu zona atau jumlah
pergerakan yang meninggalkan suatu zona.
R.S.S.I. KAWET
22
Zona asal dan tujuan pergerakan biasanya
juga menggunakan istilah trip end.
Gambar 1 : Bangkitan dan Tarikan Antara Zona i dan d
B. Model Analisis Regresi Linier
Analisis regresi linier adalah
metode statistik yang dapat digunakan untuk
mempelajari hubungan antar sifat
permasalahan yang sedang diselidiki. Model
analisis regresi linier dapat memodelkan
hubungan antara dua peubah atau lebih.
Pada model ini terdapat peubah tidak bebas
yang mempunyai hubungan fungsional
dengan satu atau lebih peubah bebas .
Dalam kasus yang paling sederhana,
hubungan secara umum dapat dinyatakan
dalam persamaan (1) berikut:
…………………………….(1)
Keterangan:
= peubah tidak bebas
peubah bebas
intersep atau konstanta regresi
koefisien regresi
Parameter dan dapat diperkirakan
dengan menggunakan metode kuadrat
terkecil yang meminimumkan total kuadratis
residual antara hasil model dengan hasil
pengamatan. Nilai parameter dan bisa
didapatkan dari persamaan (2) dan (3)
berikut :
………….(2)
…………………………... (3)
dan adalah nilai rata-rata dari dan
Bentuk umum dari metode analisis
regresi linier berganda adalah sebagai
berikut:
………..(4)
Dengan hanya dua peubah bebas, maka
persamaan regresi menjadi :
………………...(5)
Dan setiap pengamatan memenuhi hubungan
………………..(6)
Nilai dugaan kuadrat terkecil dan
dapat diperoleh dengan memecahkan
persamaan linier simultan
…….(7)
…....(8)
Bangkitan pergerakan menghasilkan pergerakan lalulintas yang masuk dan keluar
dari suatu zona
i d
Pergerakan berasal dari zona i Pergerakan menuju ke zona d
BANGKITAN PERGERAKAN KECAMATAN TOMOHON TENGAH……….
23
…...(9)
Sistem persamaan linier tersebut dapat
diselesaikan untuk mendapatkan dan
dengan berbagai cara yang tersedia. dapat
diperoleh dari persamaan pertama dengan
mengamati bahwa :
…………………(10)
C. Koefisien Korelasi
Uji statistik ini harus dilakukan
untuk memenuhi persyaratan model
matematis. Antara peubah tidak bebas
dengan peubah bebas harus ada korelasi
yang kuat (baik positif maupun negatif).
Nilai koefisien korelasi ini akan berada pada
kisaran angka minus satu (-1) sampai plus
satu (+1)
…..(11)
Koefisien korelasi menunjukkan
hubungan antara variabel. Tingkat hubungan
tersebut dapat dilihap pada tabel 1 dibawah
ini.
Tabel 1. Interpretasi Koefisien Korelasi
Interval
Korelasi
Tingkat
Hubungan
0,8 – 1,000 Sangat kuat
0,60 – 0,799 Kuat
0,40 – 0,599 Cukup kuat
0,20 – 0,366 Rendah
0,00 – 0,199 Sangat rendah
Sumber : Riduwan, 2009
D. Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi (R2) pada
intinya mengukur seberapa jauh kemampuan
model dalam menerangkan variasi variabel
dependen. Nilai koefisien determinasi
adalah terletak diantara nol dan satu. Nilai
R2 yang kecil berarti kemampuan variabel-
variabel independen dalam menjelaskan
variasi variabel dependen amat terbatas.
Nilai yang mendekati satu berarti variabel-
variabel independen memberikan hampir
semua informasi yang dibutuhkan untuk
memprediksi variasi variabel dependen.
……….(12)
METODOLOGI PENELITIAN
Dalam penelitian ini, data yang
diambil hanya melalui pembagian kuisioner
penelitian di tiap-tiap rumah tangga yang
ada. Kuisioner tersebut memuat pertanyaan
yang harus dijawab oleh para responden.
Metode analisa data yang digunakan
untuk bangkitan pergerakan adalah dengan
menggunakan komputer dengan software
SPSS Ver.18
Model analisa regresi linier berganda
yang digunakan adalah sebagai berikut :
………(13)
Dimana :
Y = jumlah pergerakan keluarga per-hari
yang merupakan variabel Tergantung
(dependent variable).
R.S.S.I. KAWET
24
X1 = jumlah anggota keluarga yang
merupakan variabel bebas
(independent variable) pertama
X2 = pemilikan kendaraan Bermotor Roda
Dua yang merupakan variabel bebas
(independent variable) kedua
X3 = pemilikan kendaraan Bermotor Roda
Empat yang merupakan variabel bebas
(independent variable) ketiga
konstanta regresi
koefisien regresi
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Komposisi Keluarga
Berdasarkan hasil survey di
Kecamatan Tomohon Tengah Kota
Tomohon, dari 363 responden diperoleh data
jumlah anggota dalam satu keluarga (rumah
tangga) : satu anggota keluarga berjumlah 0
responden (0,00%), dua anggota keluarga
berjumlah 5 responden (1,38%), tiga
anggota keluarga berjumlah 151 responden
(41,66%), empat anggota keluarga
berjumlah 177 responden (48,76%), lima
anggota keluarga berjumlah 150 responden
(8,26%). Persentase jumlah anggota
keluarga disajikan dalam gambar 2.
Gambar 2. Persentase jumlah anggota keluarga.
B. Kepemilikan Kendaraan Bermotor
Roda Dua
Berdasarkan hasil survey, dari 363
responden diperoleh data jumlah keluarga
yang tidak memiliki kendaraan roda dua 85
keluarga (23,42%) sedangkan yang memiliki
kendaraan bermotor berjumlah 278 keluarga
yaitu : satu buah sepeda motor berjumlah
178 responden (51,73%), dua buah sepeda
motor berjumlah 94 responden (12,89%),
tiga buah sepeda motor berjumlah 6
responden (0,69%), Persentase pemilikan
kendaraan bermotor roda dua ditampilkan
pada Gambar 3.
BANGKITAN PERGERAKAN KECAMATAN TOMOHON TENGAH……….
25
Gambar 3. Persentase Kepemilikan Kendaraan Roda Dua
C. Kepemilikan Kendaraan Bermotor
Roda Empat
Berdasarkan hasil survey, dari 363
responden diperoleh data jumlah keluarga
yang tidak memiliki kendaraan roda empat
266 keluarga (73,28%) sedangkan yang
memiliki kendaraan bermotor berjumlah 97
keluarga yaitu : satu buah mobil berjumlah
74 responden (20,39%), dua buah mobil
berjumlah 15 responden (4,13%), tiga buah
mobil berjumlah 4 responden (1,10%),
empat buah mobil berjumlah 4 responden
(1,10%). Persentase pemilikan kendaraan
bermotor roda empat ditampilkan pada
Gambar 4.
Gambar 4. Persentase Kepemilikan Kendaraan Roda Dua
R.S.S.I. KAWET
26
D. Analisis Model Regresi Linier
Berganda
Analisis regresi berganda adalah
pengembangan dari analisis sederhana.
Kegunaannya yaitu untuk meramalkan
nilai variabel terikat (Y) apabila variabel
bebas minimal dua atau lebih. Dengan kata
lain, analisis regresi berganda merupakan
alat analisis peramalan nilai pengaruh dua
variabel bebas atau lebih terhadap variabel
terikat untuk membuktikan ada atau
tidaknya hubungan fungsi atau hubungan
kausal antara dua variabel bebas atau lebih
dengan satu variabel terikat.
Asumsi dan arti persamaan regresi
sederhana berlaku pada regresi berganda,
tetapi bedanya terletak pada rumusnya,
sedangkan analisis regresi berganda dapat
dihitung dengan cara komputer. Dalam
pembahasan ini digunakan program SPSS
Ver.18
Model regresi antara jumlah
pergerakan keluarga per-hari (Y) dengan
jumlah anggota keluarga (X1), jumlah
Kepemilikan Kendaraan Roda Dua (X2),
dan jumlah Kepemilikan Kendaraan Roda
Empat (X3). Dengan menggunakan
program SPSS Ver.18, diperoleh hasil
summary output seperti berikut:
Y = 0,186+0,698.X1+0,857.X2+0,944.X3 (14)
Dengan nilai-nilai: r = 0,689 dan
R2 = 0,474. Dari analisis model regresi
linier berganda, dapat disimpulkan bahwa
Korelasi (hubungan) antara variabel
dependen (Y) dengan variabel independen
(X) memiliki korelasi positif cukup kuat
dengan Koefisien Determinasi 0,474 yang
berarti Variabel Y dipengaruhi oleh
Variabel X1, X2 dan X3 sebesar 47,4%
sisanya dipengaruhi faktor lain yang tidak
ditinjau. Persamaan ini dapat digunakan
untuk meramalkan pergerakan masa yang
akan datang dengan menggunakan Tingkat
pertumbuhan penduduk dan Jumlah
kendaraan Kecamatan Tomohon Tengah
Kota Tomohon.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis yang
telah dibahas sebelumnya, maka dapat
ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Model Pergerakan Kecamatan
Tomohon Tengah Kota Tomohon
didapatkan Yaitu :
Y = 0,867 + 0,704.X1 + 0,428.X2 + 0,2.X3
Dimana :
Y = Jumlah Pergerakan
X1 = Komposisi Keluarga/Jumlah
Penduduk
X2 = Jumlah Kendaraan Roda 2
X3 = Jumlah Kendaraan Roda 4
2. Jumlah Pergerakan Kecamatan
Tomohon Tengah Kota Tomohon
bias didapatkan dengan
menggunakan persamaan diatas
dengan memasukan Jumlah
Penduduk, Kendaraan Roda 2 dan
Roda 4 Kedalam Persamaan diatas.
DAFTAR PUSTAKA
Alferdo H. S. Ang, 1987. Konsep-Konsep
Probabilitas dalam Perencanaan
dan Perancangan Rekayasa,
Prinsip-Prinsi Dasar. Penerbit
Erlangga
BANGKITAN PERGERAKAN KECAMATAN TOMOHON TENGAH……….
27
Black, John. 1981. Urban Transport
Planning. Croom Helm London.
Bruton, M.J. 1985. Instruction to
Transformation Planning,
Hutchinson and Co Ltd, London.
Evans, A.W. 1970. Some Properties of
Trip Distribution Methods,
Transportation Research.
Florian, M. and S. Nguyen, 1978. A
Combined Trip Distribution, Modal
Split And Trip Assignment Model,
Transportation Research.
Hobbs F. D. 1999. Perencanaan dan
Teknik Lalu Lintas. Gajah Mada
University Press.
Ofyar Z. T. 2000. Perencanaan dan
Pemodelan Transportasi, Edisi
Kedua, Penerbit ITB Bandung.
Outuzar J.D. and L.G. Williumsen, 1990.
Modeling Transport. John Willey
& Sons Ltd, England.
Riduwan dan H. Sunarto. 2009. Pengantar
Statistika untuk Penelitian. Cetakan
kedua. Penerbit Alfabeta.
Timboeleng, 2012, Model Bangkitan Kota
Tomohon, Sabua Vol.4 No.1 April
2012
ISSN 2085-7020