Upload
anonymous-rlirxams
View
218
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
8/18/2019 245748858 Refarat 06 Syok Anafilaksis
1/18
BAB I
PENDAHULUAN
Syok anafilaksis adalah kondisi akut yang parah dan mengancam nyawa,
yang merupakan respon terhadap alergen. Pasien dengan anafilaksis akan
mengalami gejala klinis yang melibatkan kulit, respirasi, kardiovaskuler atau
gastrointestinal.(1)
nsidensi pasien dengan anafilaksis yang datang ke nstalasi !awat
"arurat (#") diperkirakan 1$% kejadian per 1&&& pasien. "ari total kasus, hanya
1$' anak yang diketahui penyebab (trigger ) reaksi anafilaksisnya.(1)
#eaksi anafilaksis terjadi akibat dari mekanisme imunologis yang
melibatkan g (reaksi hipersensitivitas tipe 1), dan dipicu oleh berbagai alergen.
()
Semakin cepat reaksi anafilaksis muncul, semakin cepat reaksi tersebut
memburuk dan mengancam hidup. *aka dari itu, pengenalan dan penanganan
awal sangat penting, terlebih lagi, reaksi ini jarang di kenali dan ditangani secara
inadekuat. "iagnosis dan penanganan dari syok anafilaksis ini menjadi pokok
permasalahan karena reaksinya yang sangat cepat dan tidak terduga. *aka dari
itu, tidak ada tes tambahan untuk mendiagnosis syok anafilaksis pada praktek
klinis.()
1
8/18/2019 245748858 Refarat 06 Syok Anafilaksis
2/18
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi
Syok anafilaksis merupakan renjatan yang terjadi akibat reaksi
hipersensitivitas generalisata atau sistemik yang berat yang mengancam
kehidupan.(')
B. Epidemiologinsidensi anafilaksis secara pasti belum diketahui, sebagian besar
disebabkan oleh belum jelasnya definisi dari sindrom itu sendiri. +nafilaksis
yang fatal relatif jarang, pada individu yang benar$benar mengalami
anafilaksis, hampir 1 terjadi kematian. -entuk yang lebih ringan lebih
sering terjadi. nsidensi anafilaksis di +merika Serikat per tahun diperkirakan
'& kasus per 1&&.&&& orang per tahun (1.&&& kasus per tahun). Suatu survey
di +ustralia menyebutkan &,/0 dari anak$anak berusia '$1 tahun
mengalami sedikitnya satu kejadian anafilaksis.(%)
Suatu penelitian epidemiologi menyebutkan anafilaksis sekarang lebih
sering terjadi pada komunitas daripada di pusat kesehatan, hal ini terjadi
karena penyebab terbanyak dari syok anafilaksis adalah adanya paparan
alergen yang berupa makanan. nsiden tertinggi terjadi pada anak$anak dan
remaja. Sampai usia 1/ tahun, predileksinya adalah pada laki$laki, namun
setelah usia 1/ tahun, predileksinya pada wanita. (%)
C. Etiologi
8/18/2019 245748858 Refarat 06 Syok Anafilaksis
3/18
8/18/2019 245748858 Refarat 06 Syok Anafilaksis
4/18
'. ;ase efektor yaitu waktu terjadi respon yang kompleks (anafilaksis)
sebagai efek mediator$mediator yang dilepas sel mast dan P!. (/)
b. =istamin
Puncak reaksi tipe 1 terjadi dalam 1&$1/ menit. Pada fase aktivasi,
terjadi perubahan dalak membran sel mast akibat dari metilasi
fosfolipid yang diikuti oleh influks ?a
@@
yang menimbulkan
aktivasi fosfolipase. "alam fase ini energi dilepaskan akibat
glikolisis dan beberapa en:im diaktifkan dan menggerakkan
granul$granul ke permukaan sel. 5adar c+*P dan c!*P dalam sel
berpengaruh terhadap degranulasi. Peningkatan c+*P akan
mencegah, sdang peningkatan c!*P memacu degranulasi.
%
8/18/2019 245748858 Refarat 06 Syok Anafilaksis
5/18
Pelepasan granul ini adalah fisiologik dan tidak menimbulkan lisis
atau matinya sel. "egranulasi sel mast dapat pula terjadi atas
pengaruh anafilatoksin, ?'a, dan ?/a. (/)
=istamin merupakan komponen utama granul sel mast dan
sekitar 1& dari berat granul. =istamin yang merupakan mediator
primer yang dilepas akan diikat oleh reseptornya. +da % reseptor
histamin (=1, =, =', =%) dengan distribusi yang berbeda dalam
jaringan dan bila berikatan dengan histamin, meninjukkan berbagai
efek. (/)
*ediator primer
=istamin =12 permeabilitas vaskuler miningkat,
vasodilatasi, kontraksi otot polos
=2 sekresi mukosa gaster
='2 SSP
=%2 eosinofil
?;$+ 5emotaksis eosinofil
4?;$+ 5emotaksis neutrofil
Protease Sekresi mukus bronkial, degradasi membran basal
pembuluh darah, pembentukan produk pemecahan
kompelen
=idrolase asam "egradasi matriks ekstraselular
P+; +gregasi dan degranulasi trombosit, kontraksi otot
polos paru
4?+ 5emotaksis neutrofil
-5$+ 5alikrein2 kininogenase
Proteoglikan =eparin, kondrotin sulfat, sulfat dermatan,
mencegah komplemen yang menimbulkan
koagulasi
n:im 5imase, triptase, proteolisis
c. P! dan 6>
/
8/18/2019 245748858 Refarat 06 Syok Anafilaksis
6/18
"i samping histamin, mediator lain seperti P! dan 6> yang
dihasilkan dari metabolisme asam arakidonat serta berbagai sitokin
berperan pada fase lambat reaksi tipe 1. ;ase lambat sering timbul
setelah fase cepat hilang antara A$ jam. P! dan 6> merupakan
mediator sekunder yang kemudian dibentuk dari metabolisme asam
arakidonat atas pengaruh fosfolipase +. fek biologisnya timbul
lebih lambat, namun lebih menonjol dan berlangsung lebih lama
dibanding dengan histamin. 6> berperan pada bronkokonstriksi,
peningkatan permeabilitas kapiler, dan produksi mukus. P!
menimbulkan bronkokonstriksi. *ediator sekunder utama terlihat
pada tabel berikut2 (/)
*ediator sekunder
6># Permeabilitas vaskuler miningkat,
vasodilatasi, kontraksi otot polos paru, sekresi
mukus, kemotaktik neutrofil
P! 9asodilatasi, kontraksi otot polos paru,
agregasi trombosit, kemotaktik neutrofil,
potensiasi mediator lainnya
-radikinin Peningkatan permeabilitas kapiler,
vasodilatasi, kontraksi otot polos, stimulasi
ujung saraf nyeriSitokin -ervariasi
6$1 dan >4;$B +nafilaksis, peningkatan ekspresi ?+* pada
sel endotel venul
6$% dan 6$1' Peningkatan produksi ig
6$',6$/,6$A, 6$
1&, >!;$C dan
!*$?S;
-erbagai efek
6$%,P*4, demam
>4;$B
+ktivasi monosit, eosinofil, demam
A
8/18/2019 245748858 Refarat 06 Syok Anafilaksis
7/18
;!; ;ibrosis
nhibitor protease *encegah kimase
6ipoksin -ronkokontriksi6eukotrin (6>?%,
6>"%, 6>%
*eningkatkan permeabilitas, kemotaksis
6eukotrin -%, 1/
=>
Sekresi mukus
P+; 5emotaksis (terutama eosinoil)
bronkospasme
d. Sitokin
-erbagai sitokin dilepas sel mast dan basofil seperti 6$', 6$%, 6$
/, 6$A, 6$1&, 6$1' !*$?S; dan >4;$B. -eberapa diantaranya
berperan dalam manifestasi klinis tipe 1, sitokin$sittokin tersebut
mengubah lingkungan mikro dan dapat mengerahkan sel inflamasi
seperti neutrofil dan eusionofil, l$% dan 6$1' meningkatkan
produksi g oleh Sel b. 6$/ berperan dalam pengerahan dan
aktivasi eosinofil. 5adar >4;$B yang tinggi dan dilepas sel mast
berperan dalam syok anafilaksis. (/)
E. #am$a%an Klinis
Secara klinis gejala anafilaksis dapat berupa reaksi lokal dan reaksi
sistemik. #eaksi lokal terdiri dari urtikaria dan angioedema pada daerah yang
kontak dengan antigen. #eaksi lokal dapat berat tetapi jarang sekali fatal.
#eaksi sistemik terjadi pada organ target seperti traktus respiratorius, sistem
kardiovaskuler, dan kulit. #eaksi biasanya terjadi dalam waktu '& menit
sesudah kontak dengan penyebab. (/)
ea"si sistemi"
ea"si sistemi" %ingan
8/18/2019 245748858 Refarat 06 Syok Anafilaksis
8/18
8/18/2019 245748858 Refarat 06 Syok Anafilaksis
9/18
rangsangan sistem saraf pusat atau karena hipoksia. 5olaps kardiovaskular
menyebabkan hipotensi, aritmia jantung, syok dan koma. (/)
#angkaian peristiwa yang menyebabkan gagal napas dan kolaps
kardiovaskular sering sangat cepat dan mungkin merupakan gejala objektif
pertama pada anafilaksis. -eratnya reaksi berhubungan langung dengan
cepatnya masa awitan. #eaksi fatal umunya terjadi pada orang dewasa. Pada
anak penyebab kematian paling sering adalah edema laring. (/)
&. Diagnosis
"iagnosis syok anafilaksis ditegakkan berdasarkan tanda dan gejala
klinis. 5riteria diagnosis berdasarkan tabel dibawah, jika salah satu dari tabel
tersebut ditemukan. 5arena diagnosis dari anafilaksis sangat kompleks, maka
rujukan ke ahli alergi dalam penanganan anafilaksis.()
5riteria "iagnosis +nafilaksis
1. 3nset akut dari penyakit (menit sampai jam) yang melibatkan kulit,
mukosa, atau keduanya (gatal, panas, pembengkakan bibir), dan
mempunyai2
a. !angguan pernafasan (dispnea, whee:ing, bronkospasme, stridor,
hipoksemia).
b. Penurunan berat badan atau terkait dengan gangguan fungsi organ.
. atau lebih dari berikut yang muncul setelah paparan yang mungkin
alergen (menit sampai jam).
a. *unculnya gejala (pruritus, pembengkakan bibir$lidah$uvula).
b. "epresi sistem pernafasan (dyspnea, whee:ing, bronkospasme,
stridor, hipoksemia).
c. Penurunan tekanan darah atau gejala terkait (hipotonik, sinkop,
inkontinens).
d. !e jala gastrointestinal persisten (nyeri abdomen, vomitus).
'. Penurunan tekanan darah setelah terpapar alergen (menit sampai jam)
a. -ayi dan anak2 tekanan darah rendah atau penurunan tekanan sistolik
'&.
0
8/18/2019 245748858 Refarat 06 Syok Anafilaksis
10/18
b. "ewasa2 tekanan sistolik D0&mm=g atau penurunan '& dari
tekanan biasanya.
#. Penatala"sanaan
E'aluasi Sege%a
valuasi yang penting adalah keadaan jalan napas dan jantung. -ila
pasien mengalami henti jantung$paru harus dilakukan resusitasi
kardiopulmoner.
Tu%ni"et
5alau anafilaksis terjadi karena suntikan pada ekstremitas pasanglah
turniket dari daerah suntikan tersebut. Setiap 1& menit turniket ini diselang l
selama 1$ menit.
Ad%enalin
6arutan adrenalin (epinefrin) 121&&& diberikan dengan &,&1 ml
8/18/2019 245748858 Refarat 06 Syok Anafilaksis
11/18
Anti!istamin
+ntihistamin diberikan bila kegawatan saluran napas dan
kardiovaskuler sudah teratasi. "ifenhidramin dapat diberikan secara intravena
(lambat$lambat selama /$1& menit), intramuskular atau oral (1$ mg
8/18/2019 245748858 Refarat 06 Syok Anafilaksis
12/18
sebagai suntikan tunggal secara lambat dengan memonitor aritmia jantung.
"osis ini dapat diulangi, kalau diperlukan, untuk menjaga tekanan darah.
"apat juga diberikan vasopresor lain seperti levaterenol bitartrat (6evophed)
atau dopamin (ntropine).
Intu$asi dan t%a"eostomi
ntubasi atau trakeostomi perlu dilakukan jikaterjadi sumbatan jalan
napas bagian atas oleh edema. Prosedur ini tidak boleh ditunda kalau sudah
terindikasi.
Ko%ti"oste%oid
5ortikosteroid tidak menolong pada penatalaksanaan akut suatu reaksi
anafilaktik.
1. "e7amethason, dosis initial &./$1mg
8/18/2019 245748858 Refarat 06 Syok Anafilaksis
13/18
1. *enilai kondisi pasien dengan cepat
. Eika memungkinkan, menyingkirkan pajanan alergen dari tubuh pasien
(melepas 9 line dari obat yang dimasukkan, menghentikan injeksi
obat)
'. *enilai Airway, Breathing, Circulation, Status 5esadaran, kondisi kulit
dan mengestimasi berat badan pasien
%. *emanggil bantuan
/. Secara simultan, melakukan injeksi epinefrin 121&&& secara
intramuskular pada paha bagian mid$anterolateral dengan dosis &,&1
mg
8/18/2019 245748858 Refarat 06 Syok Anafilaksis
14/18
1%
8/18/2019 245748858 Refarat 06 Syok Anafilaksis
15/18
H. Pen*ega!an
Pencegahan merupakan aspek yang terpenting pada penatalaksanaan
anafilaksis.(')
+namnesis teliti
+namnesis mengenai kemungkinan terdapatnya reaksi terhadap
antigen yang dicurigai, yang mungkin terjadi diwaktu yang lalu, harus
dikerjakan sebelum kita memberikan setiap obat, terutama obat suntikan. (')
Penggunaan antibiotik
+ntibiotik atau obat lainnya harus dengan indikasi khusus, dan l per
oral lebih baik, kalau hal ini memungkinkan. (')
8ji kulit dan konjungtiva
8ji kulit dan konjungtiva terhadap beberapa antitoksdan yang berasal
dari serum, dianjurkan untuk dikerjakan sebelum diberikan. "i negara maju,
setiap dapat diperoleh informasi dari badan tertentu yang mempunyai catatan
mengenai penderita yang telah pernah mengalami reaksi anafilaksis. (')
I. Hipe%sensiti'itas Tipe I)
=ipersensitivitas tipe 9, atau yang disebut juga hipersensitivitas tipe
lambat. #eaksi hipersensitivitas ini muncul di permukaan kulit, dan lesinya
berupa eritema dan indurasi
*ekanisme kerusakan jaringan yang muncul pada hipersensitivitas
tipe 9 adalah adanya keterlibatan limfosit > dan monosit atau makrofag. Sel
> sitotoksik menyebabkan kerusakan langsung dan sel > helper
menyekresikan sitokin yang mengaktivasi sel > sitotoksik dan merekrut
1/
8/18/2019 245748858 Refarat 06 Syok Anafilaksis
16/18
monosit dan makrofag yang menyebabkan kerusakan jaringan. 6esi dari
hipersensitivitas tipe lambat ini mengandung monosit dan beberapa sel >. ()
Pe%$andingan Hipe%sensiti'itas tipe I dan I)
Ka%a"te%isti" Tipe + Tipe ,
Anti$odi Ige Tida" Ada
Antigen E"sogen Ja%ingan - (%gan
a"tu +/012 3enit 4Cepat5
+ Jam06, Jam 4Lam$at5
,7086 Jam
Tampa"an Edema Dan Sesa" E%itema - Indu%asi
Histologi Basofil Dan Eosinofil 3onosit Dan Limfosit
T%ansfe% Anti$odi Sel T
Conto! Asma9 Anafila"sis Tes Tu$e%"ulin
1A
8/18/2019 245748858 Refarat 06 Syok Anafilaksis
17/18
BAB III
KESI3PULAN
1. Syok anafilaksis adalah renjatan yang terjadi akibat reaksi hipersensitivitas
generalisata atau sistemik yang berat yang mengancam kehidupan.
. nsidensi anafilaksis di +merika Serikat per tahun diperkirakan '& kasus
per 1&&.&&& orang per tahun. nsidensi tertinggi pada anak$anak dan
remaja. Sampai usia 1/ tahun, predileksinya adalah pada anak$laki$laki,
namun setelah 1/ tahun, predileksinya pada wanita.
'. tiologi dari anafilaksis terbagi menjadi , yaitu dari komunitas (makanan,
gigitan serangga, late7, udara dingin, debu, dan rumah sakit (obat,
kemoterapi, vaksin, kemoterapi).
%. Syok anafilaksis reaksi hipersensitivitas tipe 1 yang merupakan reaksi tipe
cepat.
/. !ambaran klinis dari syok anafilaksis dapat berupa reaksi lokal dan reaksi
sistemik. #eaksi lokal dapat berupa urtikaria dan angioedema, sedangkan
reaksi sistemik melibatkan organ target seperti traktus respiratorius, sistem
kardiovaskuler, dan kulit.
A. "iagnosis dari syok anafilaksis ditegakkan berdasarkan tanda dan gejala
klinis.
. Penatalaksaan syok anafilaksis berupa pemasangan turniket, pemberian
adrenalin, oksigen, antihistamin, cairan intravena, aminofilin, vasopressor,
intubasi dan trakeostomi, dan pemberian kortikosteroid.
1
8/18/2019 245748858 Refarat 06 Syok Anafilaksis
18/18