2
 "2009" 2009 itulah tahun kami ber kumpul, kami menjadi satu dar i pri badi yang ber beda. Kami ingat saat itu, dimana har i penuh canda dan tawa, tangis dan sedih. Kami bermain untuk pertama kalinya. Menyatukan pribadi yang berbeda memang susah tapi kami yakin kami bisa. Kelas yang nyaman ini menjadi saksi bisu perjalanan kami selama 6 tahun di SD Muhammadiyah. Kami memang tak sempurna, tak sehebat seperti ilmuwan, tapi kami memil iki kasih say ang. erk adan g kami mel ampaui bat as waj ar hingga membuat para guru kewalahan, tapi jujur kami tak bermaksud seperti itu, didalam hati kami masih menyayangi engkau wahai guru guruku. kenakalan kami telah kami sadari, hanyalah kenakalan dari anak anak yang sedang butuh pengawasan dan bimbingan.   erkadang tawa menjadi amarah erkadang teman menjadi lawan. hal yang tak perlu diperbincangkan, terkadang kami besar besarkan, kami sadari itulah salah satu perkembangan dari jiwa kami yang masih labil, dan kami harus berusaha menahannya. api itu hanya kenakalan sepi ntas yang menderu em!si kami, ada kalanya kami khila" dan siap untuk memaa"kan. #da kalanya kami menyerah menghadapi semua pelajaran, tak khayal ingin rasanya menangis sekencang kencangnya. ingin menyerah pergi entah ke mana, kemalasan , kek ecewaan ter kadang mela nda kami . namun kami sadar kami ti dak b!leh seperti ini, $rang tua kami, %uru Kami, telah berj uang dan yaki n kapada kami . dan sahab at selalu seti a me mbantu, memberi semangat hingga hati ini kuat untuk berjuang bersama.   ak terasa 6 tahun sudah canda tawa tangis haru kita lalui, kini saatnya kita ucapkan perpisahan, perpisahan dalam &isual saja namun hati tetap menyatu. 'alau kita akan terpisahkan !leh jarak, namun kami akan menjaga persahabatan ini. ak lupa kami pun berterima kasih pada jasa guru

2009.doc

Embed Size (px)

Citation preview

"2009"

2009 itulah tahun kami berkumpul, kami menjadi satu dari pribadi yang berbeda. Kami ingat saat itu, dimana hari penuh canda dan tawa, tangis dan sedih. Kami bermain untuk pertama kalinya. Menyatukan pribadi yang berbeda memang susah tapi kami yakin kami bisa. Kelas yang nyaman ini menjadi saksi bisu perjalanan kami selama 6 tahun di SD Muhammadiyah.

Kami memang tak sempurna, tak sehebat seperti ilmuwan, tapi kami memiliki kasih sayang. Terkadang kami melampaui batas wajar hingga membuat para guru kewalahan, tapi jujur kami tak bermaksud seperti itu, didalam hati kami masih menyayangi engkau wahai guru guruku. kenakalan kami telah kami sadari, hanyalah kenakalan dari anak anak yang sedang butuh pengawasan dan bimbingan.

Terkadang tawa menjadi amarah Terkadang teman menjadi lawan. hal yang tak perlu diperbincangkan, terkadang kami besar besarkan, kami sadari itulah salah satu perkembangan dari jiwa kami yang masih labil, dan kami harus berusaha menahannya. Tapi itu hanya kenakalan sepintas yang menderu emosi kami, ada kalanya kami khilaf dan siap untuk memaafkan.

Ada kalanya kami menyerah menghadapi semua pelajaran, tak khayal ingin rasanya menangis sekencang kencangnya. ingin menyerah pergi entah kemana, kemalasan, kekecewaan terkadang melanda kami. namun kami sadar kami tidak boleh seperti ini, Orang tua kami, Guru Kami, telah berjuang dan yakin kapada kami. dan sahabat selalu setia membantu, memberi semangat hingga hati ini kuat untuk berjuang bersama.

Tak terasa 6 tahun sudah canda tawa tangis haru kita lalui, kini saatnya kita ucapkan perpisahan, perpisahan dalam visual saja namun hati tetap menyatu. Walau kita akan terpisahkan oleh jarak, namun kami akan menjaga persahabatan ini. Tak lupa kami pun berterima kasih pada jasa guru guru yang kami sayangi, hingga kami bisa siap menghadapi babak selanjutnya. Inilah kami jangan lupakan kami, kalian selalu dihati kami.