2009-2-00494-AK Bab 2

Embed Size (px)

DESCRIPTION

gdx dfgsd dfsd dsf sd

Citation preview

  • 6

    BAB II

    LANSADAN TEORI

    II.1. Sistem Informasi Akuntansi

    Sistem informasi akuntansi merupakan sistem pengumpulan dan

    pemrosesan data transaksi dan juga penyebaran informasi keuangan kepada

    pihak-pihak yang berkepentingan. Untuk memberikan gambaran yang jelas

    mengenai pengertian sistem informasi akuntansi, maka berikut ini dijabarkan

    pengertian-pengertian sistem, informasi, sistem informasi, dan sistem informasi

    akuntansi.

    II.1.1. Pengertian Sistem

    Diperlukan pemahaman mengenai suatu sistem untuk menganalisis dan

    merencanakan sistem itu sendiri. Menurut Nugroho Widjajanto (2001) definisi

    dari sistem adalah sesuatu yang memiliki bagian-bagian yang paling

    berinteraksi untuk mencapai tujuan tertentu melalui tiga tahapan, yaitu input,

    proses dan output. (h. 2)

    Menurut Baridwan (2000), pengertian sistem adalah sebagai berikut:

    Sistem adalah suatu kerangka dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan

    yang disusun sesuai dengan suatu sistem yang menyeluruh untuk melaksanakan

    suatu kegiatan atau fungsi utama perusahaan (h. 3).

  • 7

    Sementara itu, menurut Romney and Steinbart (2006) definisi sistem

    sebagai berikut:

    A system is a set of two or more interrelated components that interact to

    achieve a goal. Systems are almost composed of smaller subsystems, each

    performing a specific function important to and supportive of the larger system

    of which it is a part (p. 4).

    Berdasarkan kutipan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa sistem

    merupakan suatu kesatuan yang terbentuk dari komponen-komponen atau

    subsistem-subsistem yang saling berinteraksi untuk mencapai tujuan tertentu

    melalui tahapan input, proses, dan output.

    II.1.2. Pengertian Informasi

    Menurut Jogiyanto (2000) pengertian Informasi adalah:

    Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih

    berarti bagi yang menerimanya, menggambarkan suatu kejadian-kejadian (event)

    dan kesatuan nyata yang digunakan dalam pengambilan keputusan. (h. 25).

    Menurut Whitten (2001) pengertian Informasi adalah:

    Information is data that has been refined and organized by processing and

    purposeful intelligence(p. 45).

    Berdasarkan kutipan-kutipan diatas, maka dapat ditarik kesimpulan

    bahwa informasi adalah kumpulan data yang diolah yang menjadi bentuk yang

    lebih berguna dan lebih berarti bagi para penggunanya sehingga dapat digunakan

    dalam pengambilan keputusan bisnis.

  • 8

    II.1.3. Pengertian Sistem Informasi

    Menurut Whitten (2001) pengertian Sistem Informasi adalah:

    Information system is an arrangement of people, data, processes and interface

    that interact to support and improve day to day operation in a business as well

    as support the problem-solving and decision-making needs (p. 45).

    Sementara itu, Wilkinson, et al (2000) mendefinisikan sebagai berikut:

    An information system is therefore a framework by which resources (people,

    computers) are coordinated to convert inputs (data) into outputs (information) in

    order to achieve the objectives of an enterprise (p. 4).

    Berdasarkan kutipan di atas, maka sistem informasi merupakan suatu

    kerangka kerja yang terdiri dari prosedur-prosedur yang dikoordinasi dan saling

    berinteraksi untuk mengubah data menjadi informasi untuk mendukung

    pengambilan keputusan dan pemecahan masalah dalam organisasi.

    II.1.4. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi

    Menurut Wilkinson, et al (2000) pengertian Sistem Informasi Akuntansi

    adalah:

    Accounting information system is a unified structure within on entity, such as

    business firm, that employs physical sources and other components to transform

    economics data in accounting information, with the purpose of satisfying the

    information needs of a variety of users (p. 7).

    Sedangkan dalam buku Jogiyanto (2000) sistem informasi akuntansi

    adalah kumpulan dari manusia dan sumber-sumber daya modal di dalam suatu

    organisasi yang bertanggung jawab untuk menyediakan informasi keuangan dan

  • 9

    juga informasi yang didapat dari pengumpulan dan pengolahan data transaksi

    (h. 49).

    Berdasarkan kutipan di atas dapat disimpulkan bahwa sistem informasi

    akuntansi merupakan kumpulan sumber daya (manusia dan peralatan) dalam

    suatu entitas bisnis yang mengubah data-data keuangan menjadi informasi

    akuntansi yang bertujuan untuk proses pengambilan keputusan.

    II.1.5. Karakteristik Sistem Informasi Akuntansi

    Sistem informasi akuntansi memiliki beberapa karakteristik seperti yang

    diungkapkan oleh Raymond McLeod yang diterjemahkan oleh Teguh,H. (2001):

    1. Melaksanakan tugas yang diperlukan

    Perusahaan tidak memutuskan untuk melaksanakan pengolahan data atau

    tidak. Elemen-elemen dalam lingkungan seperti pemerintah, pemegang

    saham, dan pemilik, serta masyarakat keuangan menuntut perusahaan agar

    melakukan pengolahan data. Tetapi bahkan jika lingkungan tidak

    memintanya, manajemen perusahaan pasti menerapkan sistem informasi

    akuntansi sebagai cara untuk mencapai dan menjaga pengendalian.

    2. Berpegang pada prosedur dan relatif standar

    Peraturan dan praktek yang diterima menentukan cara pelaksanaan

    pengolahan data. Segala jenis organisasi mengolah datanya dengan cara yang

    pada dasarnya sama.

    3. Menangani data yang rinci

    Karena berbagai catatan pengolahan data menjelaskan kegiatan perusahaan

    secara rinci catatan tersebut menyediakan jejak audit (audit trial). Jejak audit

  • 10

    yaitu kronologi kegiatan yang dapat ditelusuri dari awal hingga ke akhir, dan

    dari akhir ke awal.

    4. Terutama berfokus pada historis

    Data yang dikumpulkan oleh sistem informasi akuntansi umumnya

    menjelaskan apa yang terjadi di masa lampau. Ini terutama terjadi

    pengolahan berkelompok (batcth) digunakan.

    5. Menyediakan informasi pemecahan masalah minimal

    Sistem informasi akuntansi menghasilkan sebagian output informasi bagi

    manajemen perusahaan. laporan akuntansi standar seperti laporan rugi laba

    dan neraca merupakan contohnya. (h. 19-20)

    II.1.6. Komponen Sistem Informasi Akuntansi

    Sistem informasi akuntansi adalah salah satu sistem informasi di antara

    berbagai sistem informasi yang digunakan oleh manajemen dalam mengelola

    perusahaan. Sistem informasi terdiri dari blok-blok bangunan (building block)

    yang membentuk sistem tersebut. Blok-blok bangunan ini saling berinteraksi satu

    sama lain untuk membentuk suatu kesatuan untuk mencapai tujuannya.

    Komponen bangunan sistem informasi akuntansi menurut Jogiyanto (2000)

    terdiri dari enam blok, yaitu:

    1) Blok Masukan

    Masukan merupakan data yang dimasukkan ke dalam sistem informasi

    beserta metode-metode dan media yang digunakan untuk menangkap dan

    memasukkan data tersebut ke dalam sistem.

  • 11

    2) Blok Model

    Blok model terdiri kombinasi prosedur, logico-mathematical models yang

    mengolah data input dan data yang disimpan di basis data dengan berbagai

    macam cara untuk menghasilkan keluaran yang dikehendaki.

    3) Blok Keluaran

    Produk suatu sistem informasi adalah keluaran yang berupa informasi yang

    bermutu dan dokumentasi untuk semua tingkat dan semua pemakai

    informasi, baik pemakai intern maupun pemakai ekstern.

    4) Blok Teknologi

    Teknologi merupakan tool box dalam sistem informasi. Teknologi digunakan

    untuk menangkap masukan, menjalankan model, menyimpan dan mengakses

    data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian

    dari sistem secara keseluruhan.

    5) Blok Basis Data

    Basis data merupakan kumpulan data yang saling berhubungan satu sama

    lainnya yang tersimpan di perangkat keras komputer dan diperlukan

    perangkat lunak untuk memanipulasinya.

    6) Blok Kendali

    Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan

    bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila

    terlanjur terjadi maka kesalahan-kesalahan tersebut dapat langsung ditangani.

    (h. 37-39).

  • 12

    II.1.7. Sistem Informasi Akuntansi Penjualan

    Definisi penjualan menurut IAI (2001) adalah:

    Penjualan barang meliputi barang-barang yang diproduksi perusahaan untuk

    dijual dan barang yang dibeli untuk dijual kembali, seperti barang yang dibeli

    pengecer atau tanah atau properti lain yang dibeli untuk dijual kembali (h. 23.1).

    Sistem informasi akuntansi penjualan merupakan suatu sistem yang

    mengendalikan seluruh kegiatan transaksi penjualan sehingga manajemen dapat

    menghasilkan seluruh kegiatan transaksi penjualan. Maka dengan sistem

    tersebut, manajemen dapat menghasilkan informasi yang digunakan untuk

    menganalisis penjualan.

    Fungsi-fungsi yang terkait dalam sistem informasi akuntansi penjualan

    menurut Baridwan (2000) adalah sebagai berikut:

    a. Bagian pesanan penjualan

    Bagian ini bertanggung jawab untuk menerima surat order dari pembeli,

    mengedit order dari pelanggan untuk menambahkan informasi yang belum

    ada dari surat order tersebut, meminta otorisasi kredit, menentukan tanggal

    pengiriman, mengisi surat order pengiriman, membuat back order pada

    saat diketahui tidak tersedianya persediaan untuk memenuhi order dari

    pelanggan.

    b. Bagian kredit

    Bagian ini bertanggung jawab untuk meneliti status kredit pelanggan dan

    memberikan otorisasi pemberian kredit kepada pelanggan.

  • 13

    c. Bagian gudang barang jadi

    Bagian ini bertanggung jawab untuk menyimpan barang atau menyiapkan

    barang untuk diserahkan ke fungsi pengiriman.

    d. Bagian pengiriman

    Bagian ini bertanggung jawab untuk menyerahkan barang atas dasar surat

    order pengiriman yang diterima dari fungsi penjualan, menjamin bahwa tidak

    adanya barang yang keluar dari perusahaan tanpa adanya otorisasi dari pihak

    yang berwenang, mengirimkan barang ke pembeli yang keadaannya tidak

    sesuai dengan yang dipesan.

    e. Bagian piutang

    Bagian ini bertanggung jawab untuk membuat dan mengirimkan faktur

    penjualan kepada pelanggan, serta menyediakan copy faktur demi

    kepentingan pencatatan transaksi penjualan oleh bagian akuntansi. (h. 10)

    Berikut ini adalah komponen-komponen yang membentuk sistem

    informasi akuntansi penjualan menurut Baridwan (2000):

    1) Blok Masukan

    Dokumen input yang digunakan dalam sistem informasi akuntansi penjualan

    adalah:

    a) Pesanan pelanggan

    b) Surat perintah pengiriman

    c) Back Order

  • 14

    2) Blok Model

    a) Seksi pesanan penjualan menerima pesanan dari pelanggan atau

    pelanggan itu datang dari salesman.

    b) Bila penjualan disetujui oleh bagian kredit maka seksi pesanan penjualan

    akan menulis surat rangkap tiga

    Lembar 1 untuk bagian gudang

    Lembar 2 untuk bagian pengiriman

    Lembar 3 untuk dimasukkan ke file transaksi penjualan lewat terminal

    yang ada di seksi pesanan penjualan. Lembar 3 ini kemudian diarsipkan

    di seksi pesanan penjualan urut nomor.

    c) Gudang barang jadi menyiapkan barang dan menyerahkannya ke seksi

    pengiriman beserta lembar pertama surat perintah pengiriman.

    d) Seksi pengiriman menghitung barang dari gudang, mermbungkus, dan

    memasukkan lembar ke-2 surat perintah pengiriman ke dalam bungkusan

    barang. Barang dikirimkan ke pembeli.

    e) Lembar ke-2 surat perintah pengiriman digunakan sebagai dasar untuk

    memasukkan data pengiriman barang ke file transaksi penjualan lewat

    terminal yang ada di seksi pengiriman. Kemudian lembar 2 surat perintah

    pengiriman diarsipkan menurut nomor urut.

    f) Sesudah dilengkapi dengan tanggal pengiriman barang, transaksi

    penjualan diproses dengan program pembuatan faktur, hasilnya adalah

    empat lembar faktur dan jumlah-jumlah untuk pengawasan.

    Lembar 1 dan 2 untuk pembeli

    Lembar 3 untuk seksi piutang

  • 15

    Lembar 4 untuk seksi pesanan penjualan

    g) Oleh seksi pesanan penjualan, lembar ke-4 dari faktur dicocokkan dengan

    surat perintah pengiriman yang ada dalam arsip. Agar mudah mencari

    tembusan perintah pengiriman, maka nomor surat perintah pengiriman

    juga dituliskan dalam faktur. Bila jumlah yang dikirim sesuai dengan

    yang dipesan, maka transaksinya selesai, tembusan faktur diarsipkan

    bersama dengan tembusan pengiriman.

    h) File transaksi penjualan kemudian diproses lagi dengan menggunakan

    program up-date master file piutang dan buku besar. Hasilnya adalah

    master file yang sudah di-update, buku besar yang sudah di-update, dan

    daftar jumlah untuk pengawasan. Jumlah-jumlah ini dicocokkan dengan

    jumlah kontrol yang diperoleh dari langkah ke-6 diatas.

    i) File transaksi penjualan bersama master file persediaan dan file buku

    besar diproses dengan program up-date master file persediaan dan buku

    besar. Hasilnya adalah master file persediaan yang sudah di-update, file

    buku besar yang sudah di-update, laporan status persediaan, dan daftar

    jumlah untuk pengawasan. Jumlah ini dicocokkan dengan jumlah kontrol

    yang diperoleh dalam langkah 6 diatas. Laporan status persediaan

    diserahkan ke seksi pembelian yang menjadi dasar untuk membuat order

    pembelian bila saldo persediaan sudah mencapai angka minimum.

    j) Setiap akhir bulan, master file piutang diproses dengan program analisis

    umur piutang, hasilnya daftar analisis umur piutang diserahkan ke seksi

    kredit dan seksi piutang. Selain itu master file piutang ini juga diproses

    dengan program penyusunan pernyataan piutang diserahkan ke seksi

  • 16

    piutang untuk dikirim ke langganan. Pengiriman surat pernyataan piutang

    ini dilakukan bila sudah dicocokkan dengan daftar analisa umur piutang.

    k) Setiap akhir bulan, file transaksi penjualan diproses untuk membuat

    daftar distribusi penjualan berdasarkan jenis produk, daerah penjualan,

    dan lain-lain.

    3) Blok Keluaran

    Laporan penjualan bulanan perusahaan.

    4) Blok Teknologi

    Teknologi yang digunakan terdiri dari:

    a) Brainware : operator komputer bagian pesanan penjualan dan bagian

    akuntansi.

    b) Software : operating system dan application system.

    c) Hardware : CPU (Central Processing Unit), monitor, keybord, hard disk,

    dan printer.

    5) Blok Basis Data

    Blok basis data merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu

    dengan yang lainnya. File yang digunakan dalam sistem informasi akuntansi

    penjualan adalah sebagai berikut:

    a) Master file piutang

    b) Master file persediaan

    c) File buku besar

    d) File transaksi penjualan

  • 17

    6) Blok Kendali

    Pengendalian-pengendalian yang diperlukan yaitu:

    a) Pengendalian Umum

    a.1. Pemisahan tugas dan tanggung jawab antara seksi pesanan

    penjualan, seksi kredit, seksi gudang, seksi pengiriman barang,

    seksi piutang dalam sistem informasi akuntansi penjualan.

    a.2. Otorisasi terhadap sales order dan faktur penjualan oleh manajer

    penjualan.

    a.3. Faktur, surat perintah pengiriman, dan sales order yang digunakan

    bernomor urut tercetak.

    b) Pengendalian Aplikasi

    b.1. Pengendalian Masukan

    Echo Check dilakukan dengan cara setiap kali operator

    memasukkan data lewat terminal, maka komputer akan

    menunjukkan data yang diterimanya pada terminal, sehingga

    operator dapat membaca untuk mengetahui apakah ia sudah

    menuliskan data dengan benar. Cara ini bermanfaat untuk

    mengecek kesalahan yang terjadi pada saat memasukkan data

    komputer, tetapi tidak dapat dideteksi oleh komputer sehingga harus

    diperiksa oleh operator.

    b.2. Pengendalian proses

    b.2.1. Control total check

    Control total check digunakan untuk mendeteksi apakah semua

    data yang telah diolah telah lengkap dan benar. Control total yang

  • 18

    dihitung oleh komputer sewaktu proses pengolahan dapat tercetak

    di printer dan hasilnya tidak sama, berarti data yang diolah tidak

    lengkap dan mungkin mengandung kesalahan nilai. Pengecekan

    ini dapat digunakan untuk mendeteksi kesalahan-kesalahan

    pembulatan, kesalahan akibat hilangnya atau rusaknya data.

    b.2.2. Matching check

    Pendeteksian data di suatu file, yang dilakukan untuk mencari

    data di suatu file pada saat akan diadakan posting (updating) dan

    apabila pencarian data di suatu file tidak ditemukan maka

    komputer menampilkan layar sebagai suatu kesalahan, sehingga

    kesalahan ini dapat dideteksi.

    c) Pengendalian Keluaran

    c.1. Faktur didistribusikan hanya ke pembeli, ke seksi piutang, dan seksi

    pesanan penjualan.

    c.2. Laporan status persediaan hanya didistribusikan ke seksi pembelian.

    II.1.8. Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan Kas

    Definisi pendapatan menurut IAI (2001):

    Pendapatan adalah kenaikan manfaat ekonomi selama suatu periode akuntansi

    dalam bentuk pemasukan atau penambahan aktiva atau penurunan kewajiban

    yang mengakibatkan kenaikan ekuitas yang tidak berasal dari kontribusi

    penanam modal (h. 18).

    Berdasarkan definisi di atas maka dapat disimpulkan, bahwa penerimaan

    kas merupakan pendapatan yang diterima oleh perusahaan dalam waktu tertentu

  • 19

    dan sumber penerimaan kas dari suatu perusahaan biasanya berasal dari

    pelunasan piutang dari debitur melalui penjualan kredit.

    Fungsi-fungsi yang terkait dalam sistem informasi akuntansi penerimaan

    kas dan bank menurut Baridwan (2000) yaitu:

    a. Bagian surat masuk

    Bagian ini bertanggung jawab dalam penerimaan cek dan surat

    pemberitahuan (remittance advice) melalui pos dari para debitur perusahaan.

    Bagian ini juga membuat daftar surat pemberitahuan yang diterima bersama

    cek dari para debitur.

    b. Bagian kas

    Bagian ini bertanggung jawab atas penerimaan cek dari fungsi surat masuk.

    Bagian kas bertanggung jawab untuk menyetorkan kas yang diterima dari

    berbagai bagian tersebut segera ke bank dalam jumlah penuh.

    Komponen-komponen yang membentuk sistem informasi akuntansi

    penerimaan kas menurut Baridwan (2000) yaitu:

    1) Blok Masukan

    Dokumen input yang digunakan dalam sistem informasi akuntansi

    penerimaan kas/bank adalah:

    a) Uang/cek/bilyet giro.

    b) Daftar penerimaan uang.

    c) Laporan dari bank.

    d) Bukti kas masuk.

  • 20

    2) Blok Model

    a) Kasir menerima pelunasan berbentuk uang atau cek langsung dari

    langganan atau lewat bank atau lewat surat yang diterima oleh bagian

    surat masuk yang kemudian diserahkan ke kasir dengan daftar

    penerimaan uang.

    b) Seksi surat masuk memasukkan penerimaan uang melalui terminal.

    c) Kasir membuat bukti kas masuk rangkap tiga, lembar ke-1 dan ke-2

    diserahkan ke langganan, lembar ketiga digunakan sebagai dasar untuk

    memasukkan transaksi penerimaan uang ke file lewat terminal. Lembar

    ke-3 bukti kas masuk ini oleh kasir kemudian diarsipkan nomor urut.

    d) File transaksi uang masuk diproses dengan program update master file

    piutang dan buku besar. Hasilnya adalah master file piutang yang sudah

    di-update, daftar jumlah kontrol, dan daftar penerimaan uang.

    e) Daftar penerimaan uang diserahkan ke seksi audit intern.

    f) Laporan bank setiap periode diserahkan ke seksi audit intern sebagai

    dasar untuk menyusun laporan rekonsiliasi bank.

    3) Blok Keluaran

    Dokumen output yang digunakan dalam sistem informasi akuntansi

    penerimaan kas/bank adalah:

    a) Bukti kas masuk.

    b) Daftar jumlah untuk kontrol.

    c) Daftar penerimaan uang.

  • 21

    4) Blok Teknologi

    Teknologi yang digunakan dalam sistem informasi akuntansi penerimaan

    kas/bank terdiri dari:

    a) Brainware : operator komputer bagian pesanan penjualan dan bagian

    akuntansi.

    b) Software : operating system dan application system.

    c) Hardware : CPU (Central Processing Unit), monitor, keybord, hard disk,

    dan printer.

    5) Blok Basis Data

    Blok basis data merupakan kumpulan data yang saling berhubungan satu

    dengan yang lainnya. File yang digunakan dalam sistem informasi akuntansi

    penerimaan kas/bank adalah sebagai berikut:

    a) File transaksi uang masuk.

    b) Master file piutang.

    c) File buku besar.

    6) Blok Kendali

    Pengendalian yang diperlukan dalam sistem informasi akuntansi penerimaan

    kas/bank, yaitu:

    a) Pengendalian umum

    a.1. Adanya pemisahan fungsi yang jelas antara bagian penagihan

    dengan bagian kasir.

    a.2. Bukti kas masuk bernomor urut tercetak.

    a.3. Otorisasi terhadap bukti kas masuk dari pejabat yang berwenang

    yaitu manajer keuangan.

  • 22

    b) Pengendalian aplikasi

    b.1. Pengendalian masukan

    Echo Check yaitu mengecek kebenaran data dengan

    membandingkan data yang diketik dengan data yang seharusnya

    dimasukkan.

    b.2. Pengendalian proses:

    b.2.1. Matching check, yaitu merupakan pengecekan dengan

    membandingkan kode yang dimasukkan dengan yang sedang

    dicari dengan field di file induk yang bersangkutan.

    b.2.2. Control total check, yaitu untuk meyakinkan bahwa semua data

    telah lengkap dan benar.

    c) Pengendalian keluaran

    Pengendalian keluaran dilakukan agar laporan didistribusikan ke pihak

    yang berkepentingan, dan laporan harus diberikan tepat waktu.

    II.2. Pengendalian Intern

    II.2.1. Pengertian Pengendalian Intern

    Pengendalian intern merupakan hal yang sangat penting dan perlu

    mendapat perhatian dari setiap perusahaan. Pada dasarnya pengertian

    pengendalian intern bagi semua perusahaan adalah sama, tetapi dalam

    penerapannya mempunyai kekhususan tersendiri, yang disesuaikan dengan

    kondisi perusahaan yang bersangkutan. Suatu sistem informasi akuntansi yang

    baik harus mempunyai suatu pengendalian. Pengendalian intern yang diterapkan

  • 23

    pada sistem akuntansi sangat berguna untuk mencegah terjadinya hal-hal yang

    tidak diinginkan seperti kesalahan atau kecurangan.

    Pengertian pengendalian intern menurut James A. Hall (2001) adalah:

    The internal control system comprises policies, practices, and the procedures employed by the organization to achieve four broad objectives: 1. To safeguard assets of the firm. 2. To ensure the accuracy and reliability of accounting records and

    information. 3. To promote efficiency in the firms operations. 4. To measure compliance with managements predescribed policies and

    procedures. (p.138)

    II.2.2. Tujuan Pengendalian Intern

    Tujuan dari pengendalian intern adalah meminimalkan kemungkinan

    terjadinya penyimpangan-penyimpangan dari kebijakan perusahaan, yang dapat

    menimbulkan kerugian bagi perusahaan tersebut dan menghambat efisiensi

    operasi perusahaan. Oleh karena itu sistem perlu dirancang sedemikian rupa

    untuk memberikan jaminan yang memadai bahwa tujuan tertentu akan dapat

    dicapai.

    Tujuan pengendalian intern menurut IAI (2001) adalah:

    Memberikan keyakinan memadai tentang: a. Keandalan pelaporan keuangan b. Efektivitas dan efisiensi operasi, dan c. Kepatuhan hukum dan peraturan yang berlaku (h. 319.2).

    Berdasarkan kutipan di atas maka tujuan dari pengendalian intern adalah

    serangkaian kegiatan pengendalian inten yang dilakukan oleh perusahaan dengan

    maksud memperkecil kemungkinan terjadinya kesalahan atau kecurangan dalam

    sistem informasi akuntansi perusahaan sehingga kegiatan operasi perusahaan

    dapat dijalankan sesuai dengan tujuan perusahaan.

  • 24

    II.2.3. Komponen Pengendalian Intern

    Pelaksanaan pengendalian intern yang baik harus mencakup beberapa

    komponen-komponen penting yang menjadi dasar dalam melaksanakan

    pengendalian intern atas sistem informasi akuntansi perusahaan. Berikut ini

    adalah komponen-komponen pengendalian intern menurut IAI (2001):

    1. Lingkungan Pengendalian Menetapkan corak suatu organisasi, mempengaruhi kesadaran pengendalian

    orang-orangnya. Lingkungan pengendalian merupakan dasar untuk semua komponen pengendalian intern, menyediakan disiplin dan struktur lingkungan pengendalian ini terdiri dari:

    a. Integritas dan nilai etika b. Komitmen terhadap kompetensi c. Partisipasi dewan komisaris atau komite audit d. Filosofi dan gaya operasi manajemen e. Struktur organisasi f. Pemberian wewenang dan tanggung jawab g. Kebijakan dan praktik sumber daya manusia

    2. Penaksiran risiko Adalah identifikasi entitas dan analisis terhadap risiko yang relevan untuk

    mencapai tujuannya, membentuk suatu dasar untuk menentukan bagaimana risiko harus dikelola.

    3. Aktivitas pengendalian Adalah kebijakan dan prosedur yang membantu menjamin bahwa arahan

    manajemen dilaksanakan. 4. Informasi dan komunikasi

    Adalah pengidentifikasian, penangkapan, dan pertukaran informasi dalam bentuk dan waktu yang memungkinkan organisasi melakukan tanggung jawab mereka.

    5. Pemantauan Adalah proses yang menentukan kualitas kinerja pengendalian intern sepanjang waktu. (h. 319.2)

    II.2.4. Unsur Sistem Pengendalian Intern

    Menurut Narko (2002), kebanyakan kepustakaan yang membahas sistem

    pengendalian internal mengacu kepada pengertian yang dikeluarkan AICPA

    (American Institute Certified Public Accountant) pada tahun 1949, dalam hal ini

    terdapat empat unsur sistem pengendalian intern sebagai berikut:

  • 25

    1. Struktur organisasi yang memisahkan tanggung jawab fungsional yang jelas.

    2. Sistem otorisasi dan prosedur pencatatan yang memberikan perlindungan

    yang cukup terhadap harta, utang, pendapatan, dan biaya.

    3. Praktik yang sehat dalam melaksanakan tugas dan fungsi setiap bagian

    organisasi.

    4. Karyawan yang kompeten, yang mampu melaksanakan tugasnya.