Upload
ervantogatorop
View
236
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
8/17/2019 2. Inokulum Tempe
http://slidepdf.com/reader/full/2-inokulum-tempe 1/16
24
LAPORAN PRAKTIKUM
APLIKASI BIOTEKNOLOGI PANGAN
INOKULUM TEMPE
OLEH :
NAMA : ANDI YUSNIAR CHADIJAH
NIM : G311 13 017
KELOMPOK: VI (ENAM)
ASISTEN : SHEEKHAN DINI PUTRI
LABORATORIUM MIKROBIOLOGI DAN BIOTEKNOLOGI PANGAN
PROGRAM STUDI ILMU DAN TEKNOLOGI PANGAN
JURUSAN TEKNOLOGI PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
201
8/17/2019 2. Inokulum Tempe
http://slidepdf.com/reader/full/2-inokulum-tempe 2/16
25
I! PENDAHULUAN
I!1 L"#"$ B%&"'"
Ilmu dan teknologi pangan adalah bidang yang erat kaitannya dengan bahan
pangan. Kandungan gizi dalam bahan pangan terdiri atas protein, karbohidrat, lemak,
vitamin, dan mineral. Protein berperan dalam perbaikan sel dan pertumbuhan sehingga
bahan pangan dengan kandungan protein sangat diperlukan oleh manusia. Beberapa
bahan pangan sumber protein yang sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari yakni
telur, susu, kedelai, dan lain sebagainya.
Bahan pangan sumber protein dengan asam amino terlengkap dapat diperoleh
dari kedelai. Kelengkapan asam amino pada kedelai sulit dicerna oleh tubuh manusiasebab tidak adanya enzim dalam tubuh manusia yang bisa membantu pemecahan
protein kedelai sehingga sulit diserap oleh tubuh manusia. Melihat kondisi ini, perlu
dilakukan pengolahan kedelai sehingga protein dalam kedelai dapat diserap oleh tubuh
manusia. alah satu cara pengolahan yang dapat dilakukan yakni !ermentasi kedelai.
"empe merupakan salah satu bentuk hasil !ermentasi kedelai oleh mikroba
Rhizopus oligosporus. #ermentasi tempe dapat meningkatkan nilai gizi dari kedelai
dan sangat baik jika dikonsumsi serta dapat diserap oleh tubuh. #ermentasi kedelai
menjadi tempe membutuhkan beberapa kriteria mulai dari teknik pembuatan, kondisi
mikroba, dan !aktor-!aktor yang mempengaruhi proses berlangsungnya !ermentasi
sehingga dihasilkan tempe yang baik. Berdasarkan penjelasan diatas melatarbelakangi
dilakukan praktikum ini untuk mengetahui cara dan !aktor yang mempengaruhi
pembentukan tempe yang baik.
I!2T*+*" ," K%*"" P$"'#-'*.
"ujuan yang ingin dicapai pada praktikum ini adalah sebagai berikut $
%. &ntuk mengetahui !aktor-!aktor yang mempengaruhi pembuatan Inokulum tempe.
'. &ntuk mengetahui prinsip pembuatan inokulum tempe .
Kegunaan dari praktikum ini yakni kita dapat menambah pengetahuan
tentang cara membuat inokulum tempe yang baik dan benar dengan memperhatikan
!aktor yang mempengaruhi serta dapat mengaplikasikan cara membuat inokulum yang
berkualitas baik.
8/17/2019 2. Inokulum Tempe
http://slidepdf.com/reader/full/2-inokulum-tempe 3/16
26
II! TINJAUAN PUSTAKA
II!1 K%,%&"- (Glycine max )
Kedelai atau Glycine max ()* Merr termasuk !amilia Leguminoceae, sub !amili
Papilionaceae, genus Glycine max, berasal dari jenis kedelai liar yang disebut Glycine
unriensis. ecara !isik setiap kedelai berbeda dalam hal +arna, ukuran dan komposisi
kimianya. Perbedaan secara !isik dan kimia tersebut dipengaruhi oleh varietas dan
kondisi dimana kedelai tersebut dibudidayakan. Biji kedelai tersusun atas tiga komponen
utama, yaitu kulit biji, daging (kotiledon*, dan hipokotil dengan perbandingan $$'.
edangkan komposisi kimia kedelai adalah /,01 protein, ',01 lemak, '','1
karbohidrat, /,21 serat kasar, kadar abu /,01, dan 3,31 air (nyder, %4*.
Kedelai Komposisi kimia+i kedelai kering per % g biji dapat dilihat pada tabel
di ba+ah ini$
"abel %. Komposisi Kimia+i Kedelai Kering per % gr Biji
Komposisi 5umlah (bb* 5umlah (bk*
Kalori (kkal*
Protein (g*
)emak (g*
Karbohidrat (g*Kalsium (mg*
#os!or (mg*
Besi (mg*
6itamin 7 (I*
6itamin B% (mg*
7ir (g*
22%
2/,
%,%
2/,
''400
,
%%
%,%
4,0
-
/3,'
%,%
','
'0/4%
-
-
-
-
umber $ utomo ('*
Kandungan lemak kedelai sebesar %-' 1 sebagian besar terdiri atas asam
lemak (,%1*. elain itu, terdapat senya+a !os!olipida (,1* dan glikolipida
(%,31* yang merupakan komponen utama membran sel. Kedelai merupakan sumber
asam lemak essensial linoleat dan oleat. Protein kedelai mengandung % asam amino,
yaitu jenis asam amino esensial dan jenis asam amino nonesensial. 7sam amino
esensial meliputi sistin, isoleusin, leusin, lisin, metionin, !enil alanin, treonin, tripto!an
dan valin. 7sam amino nonesensial meliputi alanin, glisin, arginin, histidin, prolin,
tirosin, asam aspartat dan asam glutamat. elain itu, protein kedelai sangat peka
terhadap perlakuan !isik dan kemis, misalnya pemanasan dan perubahan p8 dapat
8/17/2019 2. Inokulum Tempe
http://slidepdf.com/reader/full/2-inokulum-tempe 4/16
27
menyebabkan perubahan si!at !isik protein seperti kelarutan, viskositas dan berat
molekul. Perubahan-perubahan pada protein ini memberikan peranan sangat penting
pada pengolahan pangan. Kandungan gizi kedelai yang tinggi, terutama protein,
menyebabkan kedelai diminati oleh masyarakat. Protein kedelai mengandung asam
amino yang paling lengkap dibandingkan dengan jenis kacang-
kacangan lainnya (9ahyadi, '3*.
II!2 M-'$/" Rhizopuz oligosporus
Mikroorganisme yang berperan dalam pembuatan tempe adalah mikroba jenis
kapang dengan spesies Rhizopuz oligosporus dan Rhizopus oryzae. elain Rhizopus
sp, diperkirakan juga terdapat mikroorganisme jenis lain dalam tempe tetapi tidak
menunjukkan akti!itas yang nyata. :alam pertumbuhannya, Rhizopus sp. membentuk
benang-benang yang disebut sebagai benang hi!a. Benang-benang hi!a ini
mengikatkan biji kedalai yang satu dengan biji kedelai lainnya, sehingga biji-biji
kedelai ini membentuk suatu massa yang kompak. Massa kedelai inilah yang
selanjutnya disebut sebagai tempe.elama masa pertumbuhannya, jamur Rhizopus sp.
juga menghasilkan enzim yang dapat menguraikan protein yang terdapat dalam biji
kedelai, sehingga protein-protein dalam biji kedelai ini mudah dicernakan. elama
masa pertumbuhan jamur ;hizopus sp. Karakteristik mikroba Rhizopus oligosporusmenurut :imas ('%'*, yakni sebagai berikut $
"! koloni abu-abu kecoklatan dengan tinggi % mm
! Sporangiofor tunggal atau dalam kelompok dengan dinding halus atau agak
sedikit kasar, dengan panjang lebih dari % mikro meter dan diameter %-%
mikrometer.
! Klamidospora banyak, tunggal atau rantaian pendek, tidak ber+arna, dengan
berisi granula terbentuk pada hifa , sporangiofor dan sporangia.
,! Bentuk klamidospora globosa, elip atau silindris dengan ukuran 4-2 mikro meter
atau %'-/0 mikro meter < 4-20 mikro meter.
%! R. oligosporus dapat tumbuh optimum pada suhu 2-20 =9, dengan suhu
minimum %' =9, dan suhu maksimum /' =9.
Rhizopus oligosporus membentuk hi!a penetrasi rata-rata %/ >m' (? 2 >m' *
di luar permukaan kotiledon dan %% >m' ( ? 2/ >m' * pada bagian dalam ( !lat *.
8i!a terin!iltrasi pada kedalaman 4/' >m@ sekitar '01 rata-rata lebar kotiledonkedelai. Kemudian proses !ermentasi terjadi secara aerob melalui lubang berpori pada
8/17/2019 2. Inokulum Tempe
http://slidepdf.com/reader/full/2-inokulum-tempe 5/16
28
pembungkus. Proses !ermentasi mengakibatkan semakin meningkatnya nilai protein
dan gizi dibandingkan dengan bahan dasarnya yaitu kedelai. Pada proses !ermentasi,
protein dalam kedelai dapat terurai menjadi asam-asam amino yang mudah dicerna
oleh tubuh dan oleh enzim !itase yang ber!ungsi memecah !itat yang merugikan yaitu
mengikat beberapa mineral sehingga tidak dapat diman!aatkan secara optimal dalam
tubuh, serta adanya pengaruh dari enzim A-glukosidase yang menghidrolisis glukosida
iso!lavon sehingga kandungan daidzein-genistein dalam tempe meningkat yang
ber!ungsi sebagai antioksidan terhadap kanker (8arli, '/*.
II.3 Rhizopus oryzae
Jamur Rhizopus oryzae merupakan jamur yang sering digunakan dalam
pembuatan tempe. Jamur Rhizopus oryzae aman dikonsumsi karena tidak
menghasilkan toksin dan mampu menghasilkan asam laktat.Jamur Rhizopus oryzae
mempunyai kemampuan mengurai lemak kompleks menjadi trigliserida dan asam
amino.Selain itu jamur Rhizopus oryzaemampu menghasilkan protease. Rhizopussp
tumbuh baik padakisaran pH 3,4-6. Semakin lama waktu fermentasi, pHtempe
semakin meningkat sampai pH 8,4, sehingga jamur semakinmenurun karena pH
tinggi kurang sesuai untuk pertumbuhanjamur (Aguskrisno, 2011).
Miselium pada Rhizopus oryzaelebih panjang dibanding Rhizopus
oligosporus, sehingga tempe yang dihasilkan Rhizopus oryzaelebih padat. Namun,
apabila yang diutamakan peningkatan nilai gizi protein kedelai maka digunakan
Rhizopus oligosporus.Selama proses fermentasi Rhizopus oligosporus mensintesa
enzim protease (pemecah protein) lebih banyak, sedangkan Rhizopus oryzaelebih
banyak mensintesis enzim amylase (pemecah pati). Oleh karena itu digunakan
Rhizopus oryzae dan Rhizopus oligosporus dengan kadar 1:2, untuk mendapatkan
tempe dengan kualitas baik (Aguskrisno, 2011).
II! I/'*&*. T%.%
8/17/2019 2. Inokulum Tempe
http://slidepdf.com/reader/full/2-inokulum-tempe 6/16
29
Inokulum tempe disebut juga dengan starter tempe dan banyak pula yang
menyebut dengan nama ragi tempe. tarter atau inokulum tempe adalah bahan yang
mengandung biakan jamur tempe, digunakan sebagai agensia pengubah kedelai rebus
menjadi tempe akibat tumbuhnya jamur tempe pada kedelai dan melakukan kegiatan
!ermentasi yang menyebabkan kedelai berubah si!at karakteristiknya menjadi tempe
(Kasmidjo, %*.
Menurut ar+ono ('/*, inokulum tempe atau laru adalah kumpulan spora kapang
tempe yang digunakan sebagai bahan pembibitan dalam pembuatan tempe. )aru
mengandung spora-spora kapang yang pada pertumbuhannnya menghasilkan enzim
yang dapat mengurai substrat yang lebih kecil, lebih mudah larut serta menghasilkan
!lavour dan aroma yang khas. )aru tempe mengandung paling sedikit
2 jenis spesies kapang, yaitu kapang Rhizopus oligosporus, R. oryzae, dan R.
stolonifer . Kos+ara (%0*
Penambahan atau pengurangan jumlah inokulum pada kondisi !ermentasi (media
dan suhu* yang sama akan mempersingkat atau memperpanjang masa !ermentasi. Pada
proses !ermentasi, kapang membutuhkan oksigen yang cukup untuk memacu
pertumbuhannya, apabila kadar oksigen kurang maka pertumbuhan kapang pada
substrat menjadi lambat (ar+ono, '/*.
Inokulum tempe dibagi menjadi 2 golongan berdasarkan atas pro!il
mikroorganisme (Kasmidjo, %*, yaitu$
%. tarter yang mengandung lebih dari satu jenis atau lebih jamur tempe dan yang
dapat dipastikan juga banyak mengandung bakteri. tarter tradisional (usar*
termasuk dalam golongan ini.
'. tarter murni, yaitu starter yang dibuat dengan menumbuhkan suatu jenis jamur
tempe pada substrat yang dimasak. tarter yang dibuat dengan cara ini tentu masih
terkontaminasi oleh bakteri, karena perlakuan pemanasan tanpa tekanan terhadap
substrat (dimasak*. 9ontoh starter murni adalah starter bubuk buatan )IPI.
2. tarter kultur murni yang dibuat dengan membiakkan kultur murni R. oligosporus
(atau jamur tempe yang baik lainnya* pada substrat yang dihasilkan secara aseptis.
9ontoh starter jenis ini adalah starter yang disiapkan oleh laboratorium untuk
keperluan penelitian.
8/17/2019 2. Inokulum Tempe
http://slidepdf.com/reader/full/2-inokulum-tempe 7/16
30
Menurut Kasmidjo (%*, inokulum tempe dapat diperoleh dengan berbagai cara
antara lain$
%. Berupa tempe dari batch sebelumnya yang telah mengalami sporulasi.
'. Berupa tempe segar yang dikeringkan di ba+ah sinar matahari.
2. ebagai biakan murni R. oligosporus yang disiapkan secara aseptis oleh lembaga
riset atau lembaga pendidikan.
/. &sar, merupakan inokulum tempe yang dibuat dari kedelai yang telah diberi ragi
dan diletakkan diantara dua lapis daun +aru atau daun jati.
II! P%.*"#" I/'*&*. T%.%
ecara tradisional, inokulum dibuat dengan berbagai cara. 7da yang menggunakan
bekas pembungkus tempe, atau menggunakan tempe itu sendiri, menggunakan tempe
yang dikeringkan ataupun tempe yang diiris tipis-tipis kemudian dikeringkan di ba+ah
sinar matahari. Metode lainya adalah menggunakan daun pisang, daun +aru, daun jati
yang ditumbuhi dengan jamur tempe kemudian dikeringkan. Penggunaan beras dan
singkong juga pernah dilaporkan (8ermana, and ;oejito. %4%*.
Menurut Kasmidjo (%*, inokulum tempe juga dapat diperoleh dengan berbagai cara
antara lain$
%. Berupa tempe dari batch sebelumnya, yang telah mengalami sporulasi.
'. Berupa tempe segar, yang dikeringkan diba+ah sinar matahari atau yang mengalami
lio!ilisasi.
2. Berupa ragi tempe, yaitu pulungan beras (bentuk bundar pipih atau bulatan-bulatan
kecil* yang mengandung miselia dan spora jamur tempe.
/. ebagai biakan murni ;. oligosporus yang disiapkan secara aseptis oleh lembaga riset
atau lembaga pendidikan.
0. Inokulasi tempe yang disiapkan dengan cara menempatkan potongan daun dalam
bungkusan tempe yang sedang mengalami !ermentasi.
8/17/2019 2. Inokulum Tempe
http://slidepdf.com/reader/full/2-inokulum-tempe 8/16
31
II! 4 F"'#/$5F"'#/$ 6" M%.%"$*- P%.*"#" T%.%
Beberapa !aktor yang perlu diperhatikan dalam pembuatantempeadalah sebagai
berikut$
%. ksigen
ksigen dibutuhkan untuk pertumbuhan kapang. 7liran udara yang terlalu cepat
menyebabkan proses metabolisme akan berjalan cepat sehingga dihasilkan panas yang
dapat merusak pertumbuhan kapang. leh karena itu apabila digunakan kantong plastik
sebagai bahan pembungkusnya maka sebaiknya pada kantong tersebut diberi lubang
dengan jarak antara lubang yang satu dengan lubang lainnya sekitar
' cm (uliantari, %*
'. &ap 7ir
&ap air yang berlebihan akan menghambat pertumbuhan kapang. 8al ini disebabkan
karena setiap jenis kapang mempunyai a+ (ater acti!ity* optimum untuk pertumbuhannya
yaitu C,0-, (uliantari, %*.
2. uhu
Kapang tempe dapat digolongkan ke dalam mikroba yang bersi!at meso!ilik, yaitu
bisa tumbuh baik pada suhu ruang '0 D '4o9. leh karena itu pada +aktu pemeraman,
suhu ruangan tempat pemeraman perlu diperhatikan (uliantari, %*./. Keakti!an )aru
:alam pembuatan laru tempe (inoculum* digunakan kapang dari jenis Rhizopus,
dimana kapang dari jenis ini merupakan organisme terpenting dalam !ermentasi. pesies
yang digunakan dalam pembuatan tempe antara lain adalah Rhizopus oryzae dan Rhizopus
oligosporus (;ahman, %'*.
)aru yang disimpan pada suatu periode tertentu akan berkurang keakti!annya. Karena
itu pada pembuatan tempe sebaiknya digunakan laru yang belum terlalu lama disimpan
agar dalam pembuatan tempe tidak mengalami kegagalan (uliantari, %*.
0. :erajat Keasaman (p8*
:erajat keasaman dalam pembuatan tempe itu perlu diperhatikan. Kapang tempe
pada umumnya tumbuh dalam suasana asam, oleh karena itu dalam perendaman kacang
kedelai dengan larutan asam asetat atau asam laktat dengan p8 /,2 D /,0. :engan
terdapatnya asam yang tinggi, maka pertumbuhan bakteri lain dapat
dicegah ("arigan, %*.
8/17/2019 2. Inokulum Tempe
http://slidepdf.com/reader/full/2-inokulum-tempe 9/16
32
III! METODOLOGI PRAKTIKUM
III! 1 8"'#* ," T%."# P$"'#-'*.
Praktikum 7plikasi Bioteknologi Panganini dilaksanakan pada hari elasa, tanggal
eptember '%0, pukul . D %%., bertempat di )aboratorium Mikrobiologi dan
BioteknologiPangan, Program tudi Ilmu dan "eknologi Pangan, 5urusan "eknologi
Pertanian, #akultasPertanian, &niversitas 8asanuddin, Makassar.
III! 2 A&"# ," B""
7lat yang digunakan pada praktikum ini adalah timbangan analitik, +adah,
erlemeyer, sendok, pipet volum, dan nampan atau baki.
Bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah aEuades, ragi pasar, kayu manis,
ba+ang putih, kapas, beras, tepung beras, kacang kedelai, aluminium !oil.
III! 3 P$/9%,*$ P$"'#-'*.
Prosedur pembuaran inokulum tempe ini adalah sebagai berikut
III!3!1 P%.*"#" S*9%9- S/$"
Pembuatan suspensi spora dilakukan dengan memipet 2 ml aEuades dan tetaskan ke
dalam agar miring.etelah itu homogenkan tanpa merusak media di dalam agar miring.
III!3!2 P%.*"#" I/'*&*. T%.%
Prosedur praktikum pembuatan inokulum tempe ini dimulai dengan menimbang
bahan sesuai dengan perlakuan. etelah itu masukkan bahan ke dalam erlenmeyer dan
larutkan dalam aEuades dengan perbandingan %$%.Kemudian erlemeyer yang berisi bahan
di sterilisasi.etelah di sterilisasi, biarkan dingin dan masukkan suspensi spora ,' ml lalu
homogenkan."utup erlenmeyer menggunakan kapas dan aluminium !oil.Kemudian
diinkubasi selama ' sampai 0 hari.
III! P%$&"'*"
Kelompok % dan ' F beras ' gr
Kelompok 2 dan / F beras %0 gr, kedelai 0 gr.
Kelompok 0 dan 3 F beras 0 gr, kedelai %0 gr.
Kelompok 4 dan F kedelai ' gr.
8/17/2019 2. Inokulum Tempe
http://slidepdf.com/reader/full/2-inokulum-tempe 10/16
33
III! D-"$". A&-$
Gambar 3. Pembuatan Inokulum "empe
8/17/2019 2. Inokulum Tempe
http://slidepdf.com/reader/full/2-inokulum-tempe 11/16
34
IV! HASIL DAN PEMBAHASAN
IV! 1 H"9-&
8asil dari praktikum pembuatan ragi tape adalah sebagai berikut $
Gambar 4. 8asil Praktikum Pembuatan Inokulum "empe
IV!2 P%.""9"
Bahan yang digunakan dalam praktikum pembuatan inokulum tempe dan pembuatan
tempe adalah kedelai. Kedelai memiliki kandungan protein yang tinggi sekitar 40-43 %
dan banyak digunakan sebagai bahan baku pembuatan tempe. Kedelai juga berperan
sebagai sumber nutrient bagi kapang Rhizopus sp. dalam pembuatan inokulum tempe.. Hal
ini sesuai dengan Cahyadi (2006), bahwa protein kedelai mengandung asam amino yang
paling lengkap dibandingkan dengan jenis kacang-kacangan lainnya.
Bahan lain yang digunakan dalam praktikum pembuatan inokulum tempeadalah
beras Beras dalam hal ini dapat mengubah kedelai menjadi tempe akibat tumbuhnya jamur
tempe. Oleh karena itu dipilih sebagai bahan untuk membuat tempe. Cara membuat
inokulum tempe ini dilakukan dengan cara mencampurkan tepung tempe dengan beras
yang sudah dimasak yang bertujuan untuk merangsang Rhizopus oligosporus untuk dapat
menghasilkan protease. Rhizopus oligosporus hanya bisa memecah karbohidrat.Oleh
karena itu, Rhizopus oligosporus memecah beras yang digunakan sebagai sumber nutrisi
dan untuk mengasilkan protease untuk memecah rantai polipeptida protein menjadi asam
amino. Hal ini sesuai dengan pernyataan Busyro (2011) , bahwa inokulum tempe diabuat
8/17/2019 2. Inokulum Tempe
http://slidepdf.com/reader/full/2-inokulum-tempe 12/16
35
dengan cara penambahan tepung tempe dan beras yang bertujuan merangsang Rhizopus
oligosporus untuk dapat menghasilkan protease. Rhizopus oligosporus memecah
karbohidrat (beras) dan menghasilkan protease untuk memecah rantai pelipeptida protein
menjadi asam amino.Pada pembuatan tempe dikenal dengan istilah laru atau inokulum yang digunakan
untuk menghasilkan suatu produk misalnya inokulum tempe. Inokulum tempe adalah
kumpulan spora atau bibit yang sangat berperan dalam pembuatan tempe dan sering pula
dikenal sebagai starter tempe. 8al ini sesuai dengan Kas+idjo (%* inokulum tempe atau
laru adalah kumpulan spora kapang tempe yang digunakan sebagai bahan pembibitan
dalam pembuatan tempe.)aru tempe mengandung paling sedikit 2 jenis spesies kapang,
yaitu kapang Rhizopus oligosporus, R. oryzae, dan R. stolonifer
Mikroba yang berperan dalam proses fermentasi tempe adalah mikroba jenis kapang.
yakni Rhizopus oligosporus adalah kapang yang berperan penting dalam pembuatan tempe.
Rhizopus oligosporus berperan untuk mengfermentasi kacang kedelai dan penghasil enzim
fitase yang memecah fitrat membuat komponen mikro pada kedelai, sehingga lebih mudah
dicerna dan diserap bagi tubuh. Hal ini sesuai dengan pernyataan Dimas (2012), Rhizopus
sp. juga menghasilkan enzim yang dapat menguraikan protein yang terdapat dalam biji
kedelai, sehingga protein-protein dalam biji kedelai ini mudah dicernakan
Mikroorganisme lain yang digunakan dalam pembuatan tempe yakni Rhizopus
oryzae termasuk salah satu kapang yang juga berperan penting dalam pembuatan tempe.
Rhizopus oryzae berperan sebagai pemecah pati yang bersumber dari karbohidrat beras
dengan menghasilkan enzim amilase.Miselium pada Rhizopus oryzaelebih panjang
dibanding Rhizopus oligosporus, sehingga tempe yang dihasilkan Rhizopus oryzaelebih
padat. Hal ini sesuai dengan pernyataan Aguskrisno (2011), yang menyatakan bahwa,
Rhizopus oryzaemerupakan jamur yang sering digunakan dalam pembuatan tempe danlebih banyak mensintesis enzim amilase(pemecah pati).
Pada praktikum ini pembuatan inokulum tempe dilakukan dengan cara mencampurkan
bahan yaitu beras dan kacang kedelai dengan aEuades dengan perbandingan %$% lalu di
sterilisasi. didinginkan, lalu ditambahkan suspense spora (homogenkan*, dan yang terakhir
diinkubasi, dijemur, dan ditumbuk hingga menjadi tepung. Hamun inokulum tempe dapat
dibuat dengan berbagai cara secara tradisional. Inokulum tempe dapat dibuat dengan
menggunakan pembungkus tempe atau menggunakan tempe itu sendiri, dan menggunakantempe yang dikeringkan. 8al ini sesuai dengan 8ermana (%4%*, bah+a
8/17/2019 2. Inokulum Tempe
http://slidepdf.com/reader/full/2-inokulum-tempe 13/16
36
secara tradisional, inokulum dibuat dengan berbagai cara. 7da yang menggunakan bekas
pembungkus tempe, atau menggunakan tempe itu sendiri, menggunakan tempe yang
dikeringkan ataupun tempe yang diiris tipis-tipis kemudian dikeringkan di ba+ah sinar
matahari.
Inokulum tempe dalam praktikum ini dibuat dengan cara mensterilisasi dengan
autokla! selama %0 menit pada suhu %'% 9terlebih dulu substrat yang akan digunakan
dalam pembuatan inokulum. #ungsi sterilisasi adalah untuk membebaskan sampel dari
berbagai jenis kontaminasi.sterilisasi dalam pembuatan inoculum tempe sebelum
ditambahkan isolat ber!ungsi untuk membunuh mikroorganisme yang ada pada beras yang
nantinya dapat menganggu proses pembuatan inoculum dan juga mencegah adanya
kontaminasi. 8al ini sesuai dengan penryataan :ar+nidra ('%* yang menyatakan bah+a
tujuan sterilisasi adalah untuk membunuh mikroorganisme dalam beras yang bisa
menganggu dpan mengkontaminasi pembuatan inoculum tempe.
Pembuatan inokulum tempe dapat dibuat melalui dua tahap yaitu pembuatan suspensi
spora dan pembuatan inokulum tempe. uspensi spora dibuat dengan cara melarutkan
spora dalam aEuades sehingga didapatkan spora yang digunakan."ahap kedua adalah
memasukkan spora yang dilarutkan dalam aEuades kecampuran beras dan kedelai yang
telah ditimbang sesuai perlakuan dan dihomogenkan untuk didapatkan inoculum tempenya.
8al ini sesuai dengan pernyataan Kasmidjo (%* yang menyaatakan bah+a inoculum
tempe dapat dibuat dengan berbagai cara antara lain tepung tempe tersebut kemudian
dicampur dengan berbagai cara antara lain tepung tempe tersebut kemudian dicampur
dengan beras yang sebelumnya telah dicuci dan dimasak. 7duk campuran tersebut hingga
merata.
Fungsi penjemuran pada pembuatan inoculum tempe ini ialah menghilangkan sebagian
air yang dikandung dengan cara membiarkan bahan pangan dibawah sinar matahari
sehingga aktivitas mikroorganisme dan reaksi kimia serta biokimia yang terjjadi ditekan
seminimal mungkin. Hal ini sesuai dengan pernyataan Ishak dan Sarinah ( 1998)
Pengeringan bahan pangan dapat dilakukan dengan cara membiarkan bahan pangan
dibawah sinar matahari, yang dikenal dengan istilah pengeringan alamiah atau dengan
menggunakan panas buatan dalam bentuk udara panas dari oven atau konstruksi alat
pengeringan yang khusus
8/17/2019 2. Inokulum Tempe
http://slidepdf.com/reader/full/2-inokulum-tempe 14/16
37
7da beberapa !aktor yang dapat mempengaruhi pembuatan inokulum tempe ini yaitu
oksigen, oksigen dibutuhkan untuk pertumbuhan kapang. #aktor selanjutnya adalah uap
air, uap air yang berlebihan alan menghambat pertumbuhan kapang. 8al ini disebabkan
karena setiap jenis kapang memiliki +ater activity optimum untuk pertumbuhannya. #aktor
ketiga adalah suhu, kapang tempe digolongkan kedalam mikroba yang bersi!at yang dapat
tumbuh dengan baik pada suhu ruang. Maka dari itu suhu harus diperhatikan. Keakti!an
laru juga dapat mempengaruhi, laru yang disimpan pada +aktu yang lama akan berkurang
keakti!annya. #aktor yang terakhir adalah p8 atau derajat keasaman. Kapang tempe
tumbuh pada suasana asam. 8al ini sesuai dengan pendapat uliantari (%* dan "arigan
(%* bah+a !aktor yang perlu diperhatikan adalah oksigen, uap air, suhu, keakti!an laru,
dan derajat keasaman atau p8.
8/17/2019 2. Inokulum Tempe
http://slidepdf.com/reader/full/2-inokulum-tempe 15/16
38
V! PENUTUP
V!1 K%9-.*&"
Kesimpulan yang dapat diambil dari praktikum ini adalah$
%. Pembuatan inokulum tempe dapat dilakukan dengan cara mencampurkan bahan yaitu
beras dan kacang kedelai dengan aEuades dengan perbandingan %$% lalu di sterilisasi.
etelah itu barulah diberikan suspensi spora dan diinkubasi.
'. #aktor yang perlu diperhatikan dalam pembuatan tempe adalah oksigen, uap air, suhu,
keakti!an laru, derajat keasaman (p8*
V!2 S"$"
aran saya untuk praktikum selanjutnya agar praktikan lebih memperhatikan
prosedur pembuatan inokulum ini dan tidak terlalu banyak bebicara saat praktikum sedang
berlangsung.
8/17/2019 2. Inokulum Tempe
http://slidepdf.com/reader/full/2-inokulum-tempe 16/16
39
DAFTAR PUSTAKA
Aguskrisno. 2011. Peranan Rhizopus Oryzae pada Industri Tempe dalamPeranan Peningkatan Gizi Pangan. http://aguskrisnoblog.wordprss.!o"/2011/01/13/ pranan#rhi$opus#or%$a#pada#industri#t"p#dala"#pranan#pningkatan#gi$i#pangan/.&iakss pada tanggal 20 'ktobr 2015( )akassar.
Astawan( ). 2008.Sehat Dengan Tempe : Panduan Lengkap Menjaga
Kesehatan dengan Tempe. &ian *ak%at. +ogor.
Astawan( )ad( 2004. Sehat Bersama Aneka Serat Pangan Alami. ,takan -.
nrbit iga rangkai( olo.
,ah%adi( .( 2007.Kedelai, Alternatif Pemasok Protein.http://www.!on!tiu.!o" 17 o"br 2015.
andar( -.( *. A. a"son( . wl#r"uln( A. 'tari ; -. antoso. 1999.Pengenalan Kapang Tropik Umum. Yayasan Obor Indonesia. akarta.
<r"ana and .. *oito. 1971. Pembuatan Inokulum Tempe dan Kajian Aktivitasnya Selama Penyimpanan.nlitian i$i dan )akanan 1: 52 =60.
<ssltin( ,.. 1965. Studies on !tra"ellular Proteolyti" n#ymes of $hi#opus oligosporus. >ournal )i!robiolog% 11 4 606#608
oswara( . 1992. Teknologi Pengolahan Kedelai . ustaka inar <arapan.>akarta.