2 b 2. Pendekatan Metodelogi Dan Program Kerja

Embed Size (px)

Citation preview

  • Pengendalian Teknis Pengendalian Banjir ( Otsus Kab/Kota)

    1

    PENDEKATAN METODELOGI DAN PROGRAM KERJA

    Sasaran yang harus dicapai didalam jasa pelayanan konsultan adalah untuk menjamin

    agar pelaksanaan proyek sesuai dengan persyaratan yang tercantum didalam dokumen

    kontrak yaitu kualitas sesuai dengan spesifikasi, perkembangan kemajuan proyek sesuai

    waktu yang direncanakan, tepat dan akurat pembiayaan serta secara langsung dapat diserah

    terimakan kepada pemberi Tugas dengan baik.

    Dokumen Usulan teknis pekerjaan Pengawasan Teknis Pengendalian Banjir (Otsus

    Kab/Kota) ini merupakan hasil tanggapan kami terhadap pengarahan penugasan pekerjaan

    pengawasan yang akan dilaksanakan. Melalui dokumen usulan teknis yang disajikan,

    diharapkan dapat tergambar secara garis besar konsep maupun cara-cara penanganan

    pelaksanaan pekerjaan, tahun Anggaran 2013.

    5.1. PENDEKATAN TEKNIS DAN METODOLOGI

    5.1.1. PENDEKATAN MASALAH

    Masalah teknis yang biasa dihadapi serta memerlukan perhatian khusus pada

    konstruksi bangunan adalah sebagai berikut :

    Elevasi Existing yang memerlukan penyesuaian sesuai dengan elevasi

    rencana.

    Apabila Kondisi Existing tanah dasar yang akan ditangani mempunyai

    daya dukung yang kurang baik.

    Beban konstruksi secara keseluruhan terhadap daya dukung pondasi.

    Kualitas material dan cara pelaksanaan yang tidak sesuai dengan

    spesifikasi.

    Kuantitas dimensi yang menyalahi rencana ( desain ).

    Manajemen lapangan pada saat pelaksanaan pekerjaan yang berhubungan

    dengan waktu pelaksanaan konstruksi ( siang/malam) dan lamanya

    pelaksanaan konstruksi.

    5

  • Pengendalian Teknis Pengendalian Banjir ( Otsus Kab/Kota)

    2

    Secara umum semua permasalahan yang terjadi di lapangan terkait erat dengan

    kegiatan pelaksanaan konstruksi yang dilakukan oleh Kontraktor Pelaksana.

    Untuk mengantisipasi supaya permasalahan yang timbul hanya memberikan

    dampak negatif sekecil mungkin, maka konsultan akan melakukan

    pendekatan-pendekatan sebagai berikut :

    a. Pengendalian waktu

    b. Pengendalian mutu

    c. Pengendalian biaya

    d. Pengendalian keselamatan kerja

    e. Pengaturan lalu lintas ( traffic management )

    f. Pelaporan

    g. Hubungan dengan Pihak terkait.

    Detail dari Pendekatan yang akan dilakukan oleh konsultan untuk pelaksanaan

    pekerjaan sehubungan dengan hal tersebut adalah sebagai berikut :

    a. Pengendalian Waktu

    Seluruh pekerjaan berjalan didalam sekuen dan mengikuti jadwal waktu

    yang ditetapkan didalam program kerja Kontraktor. Konsultan akan

    mengendalikan waktu dengan metoda tertentu, sehingga proyek dapat

    diselesaikan sesuai periode kontrak atau dengan keterlambatan yang

    sekecil mungkin.

    Hal ini harus ditempuh dengan langkah-langkah yang terencana dan

    efektif sesuai penjabaran Dokumen Kontrak sehingga dapat dipahami dan

    dilaksanakan oleh Kontraktor. Prosedur pengendalian waktu yang

    diusulkan Konsultan seperti terlihat pada Gambar 5.1.

  • Pengendalian Teknis Pengendalian Banjir ( Otsus Kab/Kota)

    3

  • Pengendalian Teknis Pengendalian Banjir ( Otsus Kab/Kota)

    4

    b. Pengendalian Mutu ( Pola 3-2-5 )

    Untuk setiap mutu pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Kontraktor,

    Konsultan akan selalu mengawasi sehingga seluruh pekerjaan yang

    dilaksanakan sesuai dengan spesifikasi teknik yang tercantum dalam

    dokumen kontrak.

    Untuk itu Konsultan akan menerapkan pola pengendalian mutu

    sebagaimana dikenal di lingkungan Pekerjaan Umum dengan istilah Pola

    3-2-5, yang artinya bertahap 3 (tiga), berlingkup 2 (dua) dan berstruktur

    5 (lima). Pola tersebut dapat diuraikan lebih jauh sebagai berikut :

    Tahapan Pengujian :

    1. Pengujian bahan baku

    2. Pengujian bahan olahan

    3. Pengujian bahan jadi

    Lingkup Pengujian :

    1. Dimensi

    2. Kualitas

    Struktur Pengujian :

    1. Jenis Pemeriksaan

    2. Metode Pemeriksaan

    3. Frekwensi Pemeriksaan

    4. Spesifikasi

    5. Toleransi Hasil Pekerjaan

    Prosedur pengendalian mutu seperti terlihat pada Gambar 5.2.

  • Pengendalian Teknis Pengendalian Banjir ( Otsus Kab/Kota)

    5

    GAMBAR 5 .2

    BAGAN ALIR PENGENDALIAN MUTU

  • Pengendalian Teknis Pengendalian Banjir ( Otsus Kab/Kota)

    6

    c. Pengendalian Biaya

    Pengendalian Biaya dengan cara mengarahkan dan bekerjasama dengan

    Kontraktor dalam mengoptimalkan hasil kerja dari tenaga kerjanya dan

    pendayagunaan peralatannya sehingga diperoleh hasil yang optimal dan

    tepat waktu dengan biaya konstruksi seoptimal mungkin atau tidak

    melebihi dari perkiraan biaya yang tercantum dalam kontrak.

    Prosedur pengendalian biaya yang diusulkan yang dikaitkan dengan

    progres fisik dan kualitasnya dapat dilihat pada Gambar 5.3.

  • Pengendalian Teknis Pengendalian Banjir ( Otsus Kab/Kota)

    7

    GAMBAR 5 .3

    BAGAN ALIR PENGENDALIAN BIAYA

  • Pengendalian Teknis Pengendalian Banjir ( Otsus Kab/Kota)

    8

    Perubahan Pekerjaan ( Contract Change Order )

    Apabila ternyata perlu dilakukan penyesuaian kwantitas pekerjaan,

    Konsultan bersama-sama dengan Kontraktor akan berkonsultasi

    kepada Pemberi Tugas / PPK perihal tersebut. Konsultan akan

    meneliti usulan Kontraktor termasuk mengkaji harga satuan baru yang

    mungkin perlu diberlakukan sehubungan dengan ketimpangan dengan

    pay item yang ada.

    Prosedur pengajuan perubahan volume dan harga satuan baru dapat

    dilihat pada Gambar 5.4. Namun demikian, sebaiknya diusahakan

    agar tidak ada harga satuan baru demi kelancaran pekerjaan.

    Sertifikat Pembayaran Bulanan ( Monthly Payment Certificate)

    Konsultan akan memeriksa setiap pengajuan pembayaran oleh

    Kontraktor apakah volume pekerjaan yang diajukan pembayarannya,

    baik cara perhitungan volume maupun kwalitas hasil pekerjaannya

    telah memenuhi persyaratan dan spesifikasi atau hal tersebut belum

    tercapai.

    Prosedur mengenai pengajuan pembayaran ini digambarkan pada

    Gambar 5.5

    d. Pengendalian Keselamatan Kerja

    Pengendalian keselamatan kerja yang berkaitan dengan keamanan dan

    keselamatan kerja baik terhadap publik (umum) maupun bagi pekerja itu

    sendiri adalah merupakan salah satu sasaran dari Manajemen Konstruksi.

    Untuk mencapai sasaran tersebut, maka prosedur yang dipakai adalah

    sesuai dengan manajemen Konstruksi mulai dari pra pelaksanaan sampai

    akhir pelaksanaan.

    Prosedur pengendalian keselamatan kerja seperti terlihat pada Gambar

    5.6.

  • Pengendalian Teknis Pengendalian Banjir ( Otsus Kab/Kota)

    9

    e. Pengaturan Lalu Lintas ( Traffic Management )

    Dengan adanya pekerjaan pembangunan tentunya akan menimbulkan

    gangguan kepada lingkungan sekitar. Untuk meminimalkan gangguan

    terhadap lingkungan sekitar terutama pada saat pengangkutan material.

    Kondisi lalu lintas di sekitar proyek agar tetap aman, lancar dan nyaman,

    maka pengaturan lalu lintas di daerah pekerjaan merupakan hal penting

    yang perlu mendapat perhatian dari konsultan dengan bekerjasama

    masyarakat serta pihak pihak yang berwenang setempat.

  • Pengendalian Teknis Pengendalian Banjir ( Otsus Kab/Kota)

    10

  • Pengendalian Teknis Pengendalian Banjir ( Otsus Kab/Kota)

    11

    GAMBAR 5 .5

    PROSEDUR PEMBAYARAN PRESTASI KERJA

    (MONTHLY CERTIFICATE / MC)

  • Pengendalian Teknis Pengendalian Banjir ( Otsus Kab/Kota)

    12

    GAMBAR 5 .6

    BAGAN ALIR PENGENDALIAN KEAMANAN DAN

    KESELAMATAN KERJA

  • Pengendalian Teknis Pengendalian Banjir ( Otsus Kab/Kota)

    13

    Adapun beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pengaturan lalu -

    lintas adalah :

    Kondisi lokasi proyek

    Fluktuasi volume lalu-lintas (jam sibuk)

    Tahapan pelaksanaan pekerjaan dan

    Alat-alat bantu.

    Alat-alat bantu

    Untuk memperlancar pengaturan lalu-lintas perlu ditempatkan

    rambu-rambu yang berupa rambu peringatan (lampu kedip, dll),

    papan pengumuman dan rambu pengarah. Rambu dan

    perletakannya dapat dilakukan secara standar. Dimulai dengan

    lampu kedip kemudian disusul dengan lampu pemberitahuan

    adanya proyek yang terletak seratus meter dari lokasi pekerjaan.

    Untuk di dekat lokasi pekerjaan maka diletakkan rambu arah.

    Jaminan Mutu dan Pengendalian Mutu

    Site Engineer dalam kerjasamanya dengan semua staff, akan

    memastikan bahwa seluruh pekerjaan memenuhi gambar dan

    spesifikasi / rencana, dengan melaksanakan beberapa hal penting

    misalnya semua personil inti akan saling bekerja sama selama

    masa kontrak dengan cara / berpedoman pada matriks tanggung

    jawab yang dibebankan kepada setiap personil yang

    bersangkutan.

    Inspeksi (Pemeriksaan)

    Seluruh pekerjaan diharuskan untuk diperiksa, sebagaimana yang

    diperlukan untuk pada setiap bagian proyek. Pemeriksaan

    meliputi material yang digunakan dalam pekerjaan, teknis

    pelaksanaan pekerjaan yang digunakan, ukuran, dan semua

    masalah yang berhubungan dengan mutu pekerjaan.

  • Pengendalian Teknis Pengendalian Banjir ( Otsus Kab/Kota)

    14

    Survey Control

    Pematokan (Stake Out) oleh kontraktor pada setiap bagian, harus

    diawasi untuk memastikan bahwa pematokan yang dilakukan

    oleh surveyor lapangan kontraktor sudah teliti dan benar serta

    untuk memastikan elevasi dan titik kontrol lainnya dapat dipantau

    dengan jelas.

    Material Control dan Pengujian

    Mutu seluruh material akan diuji untuk memastikan bahwa

    material memenuhi kualitas yang ditentukan sebelum diangkut ke

    lokasi pekerjaan. Sertifikat pengujian dari material, timbunan,

    pasir, batu, semen, besi tulangan, baja, struktur, dll, akan diteliti

    dengan cermat terlebih dahulu .

    Hasil pengujian akan dicatat dalam suatu Form Standar yang

    menunjukkan bagiannya dalam struktur pada pekerjaan.

    Dokumen dari material yang di import maupun material fabrikasi

    harus diteliti kembali untuk memastikan bahwa material telah

    memenuhi spesifikasi.

    f. Pelaporan

    Konsultan sesuai jadual melaporkan secara lengkap kepada PPK tentang

    segala kemajuan pekerjaan melalui surat menyurat dan laporan kemajuan

    pekerjaan bulanan.

    g. Hubungan dengan Pihak Terkait

    Membina hubungan yang baik dengan pihak - pihak yang terlibat pada

    proyek ini. Berpedoman pada langkah langkah pendekatan tersebut di

    atas, Konsultan berkeyakinan pekerjaan akan berjalan lancar, hasil

    pekerjaan akan baik dan proyek akan selesai tepat pada waktunya.

    5.1.2. METODOLOGI

    Demi tercapainya sasaran target pekerjaan pengawasan teknik ini yaitu

    penyelesaian pekerjaan tepat waktu dengan kualitas hasil pekerjaan yang

  • Pengendalian Teknis Pengendalian Banjir ( Otsus Kab/Kota)

    15

    memenuhi spesifikasi yang telah ditetapkan, Tim Konsultan Supervisi akan

    melakukan tindakan sebagai berikut :

    Menerapkan jasa pengawasan dengan berlandaskan profesionalisme.

    Melakukan semua kegiatan dengan disiplin yang tinggi.

    Melakukan pengendalian mutu berpedoman kepada pola 3-2-5.

    Sesuai dengan lingkup layanan Jasa Konsultan Pengawas yang sudah

    disebutkan pada Bab sebelumnya, lingkup layanan tersebut dapat dibagi

    menjadi 2 kategori dasar sehingga didapatkan sasaran yang sesuai dengan

    spesifikasi teknik yang tercantum dalam dokumen kontrak.

    Kedua lingkup layanan itu memuat :

    a. Pengawasan Teknik dan Review

    b. Administrasi Kontrak

    Didalam lingkup layanan jasa yang diberikan oleh konsultan dalam

    pelaksanaan tugasnya, tidak diartikan secara sendiri-sendiri karena tugas-tugas

    tersebut harus merupakan satu kesatuan yang saling berkaitan antara yang satu

    dengan yang lainnya.

    Berdasarkan dari hal-hal tersebut di atas, maka metodologi pelaksanaan

    pekerjaan yang akan diterapkan meliputi :

    1. Metodologi pengawasan pelaksanaan

    2. Metodologi pengawasan administrasi

    3. Metodologi recording

    4. Pengendalian proyek

    5. Pengaturan lalu lintas di daerah pekerjaan

    1. Metodologi Pengawasan Pelaksanaan Konstruksi

    Material yang akan digunakan Kontraktor harus memenuhi persyaratan teknis

    yang disetujui oleh Site Engineer dan Quality Engineer. Setelah material yang

    akan digunakan telah memenuhi persyaratan teknis, maka Kontraktor segera

    melaksanakan pekerjaannya dan tetap dibawah pengawasan Quality Engineer

    dan Quantity Engineer, dilanjutkan dengan pengetesan berkala oleh Quality

    Engineer.

  • Pengendalian Teknis Pengendalian Banjir ( Otsus Kab/Kota)

    16

    Setelah proses pelaksanaan tersebut selesai, maka dilakukan pengukuran

    kemudian dilaporkan ke Site Engineer untuk mendapatkan sertifikat bulanan.

    Secara detail urutan kerja pelaksanaan pekerjaan ini, dapat dilihat pada

    Gambar 5.7.

    Kegiatan-kegiatan penting yang berkaitan dengan metode pengawasan

    pekerjaan dibahas pada uraian di bawah ini :

    a. Pekerjaan Tanah

    Kegiatan-kegiatan yang dilakukan antara lain :

    - Pemeriksaan hasil survei.

    - Persetujuan hasil clearing dan grabbing.

    - Persetujuan material timbunan

    - Inspeksi pemasangan dan perletakan

    - Penempatan material.

    - Persetujuan uji pemadatan tanah

    - Pemeriksaan elevasi akhir.

    b. Pekerjaan Struktur

    Kegiatan-kegiatan yang dilakukan meliputi :

    - Pemeriksaan akhir elevasi

    - Pengujian dan persetujuan material

    - Pengawasan penempatan material.

    - Pemeriksaan/Testing

    - Pemeriksaan kondisi jalan kerja

    - Pemantauan cuaca.

    - Pemeriksaan supply material

    - Pemeriksaan peralatan.

    - Pemeriksaan tenaga kerja.

    - Pemeriksaan struktur pengerjaan

  • Pengendalian Teknis Pengendalian Banjir ( Otsus Kab/Kota)

    17

  • Pengendalian Teknis Pengendalian Banjir ( Otsus Kab/Kota)

    18

    Berikut disampaikan tahapan-tahapan yang lebih detail yang akan dilakukan

    dalam pelaksanaan pengawasan.

    Pemeriksaan Gambar Kerja (Shop Drawings)

    Selama masa konstruksi, Kontraktor harus membuat jadwal pelaksanaan

    dan gambar kerja dari seluruh item kontrak pekerjaan. Gambar kerja

    tersebut diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan konstruksi dilapangan

    secara jelas (mudah terbaca dan sudah disesuaikan dengan kondisi aktual

    lapangan)

    Selain itu, Kontraktor juga harus membuat perhitungan desain sementara

    dan gambarnya jika akan mengajukan alternatif alternatif dilapangan

    Gambar-gambar yang diajukan tersebut akan diperiksa dengan teliti oleh

    Konsultan, setelah mendapatkan persetujuan dari Konsultan, gambar

    tersebut dikembalikan lagi kepada Kontraktor untuk disempurnakan dan

    selanjutnya dilaksanakan di Lapangan (working drawing).

    Pengecekan Data Survey

    Konsultan bersama-sama Kontraktor Perlu memeriksa titik titik referensi

    survey (Bench Marks dan data kontrol) yang dibuat pada waktu

    perencanaan teknis untuk mendapatkan ketepatan dan kebenaran dalam

    pelaksanaan konstruksinya.

    Apabila ada data yang tidak sesuai dengan keadaan lapangan yang

    sebenarnya, Konsultan bisa membantu Kontraktor untuk menyelesaikan

    setiap perubahan dari perencanaan secara tuntas, termasuk gambar-

    gambar rencana dan spesifikasinya.

    Pemeriksaan Material

    Setiap material yang akan dipakai baik bahan baku, bahan olahan maupun

    bahan jadi harus terlebih dahulu diperiksa kualitasnya di laboratorium

    melalui pengujian yang meliputi: Berat Jenis, Stabilitas, Durabilitas,

  • Pengendalian Teknis Pengendalian Banjir ( Otsus Kab/Kota)

    19

    Penyerapan, Daya Lekat, Gradasi dan lain sebagainya, sehingga sesuai

    dengan spesifikasi teknik yang tercantum dalam Dokumen Kontrak.

    Pemeriksaan mutu dilakukan secara rutin dengan mengambil contoh

    secara acak pada lokasi-lokasi yang ditentukan oleh Konsultan.

    Pemeriksaan Material Konstruksi

    Pemeriksaan ini antara lain merupakan test penentuan kehancuran

    agregat, test portland cement. Secara khusus perlu diperhatikan

    terhadap bahan agregat yang berasal dari lokasi pengambilan batu serta

    tanah konstruksi / borrow pit.

    Pemeriksaan Hasil Pekerjaan

    Pemeriksaan ini antara lain berupa test terhadap bahan campuran untuk

    pekerjaan konstruksi, bahan agregat dan utamanya untuk beton.

    Konsultan mengawasi, memeriksa dan mengevaluasi pekerjaan

    pengujian laboratorium dan pengetesan di lapangan terhadap material

    konstruksi yang akan dipergunakan. Berdasarkan hasil pemeriksaan

    tersebut, Konsultan akan membuat rekomendasi berupa persetujuan

    dan penolakan berikut alasan teknis sesuai dengan persyaratan teknis

    dalam spesifikasi. Prosedur pemeriksaan Job Mix Formula (JMF)

    ditampilkan pada Gambar 5.8 berikut.

  • Pengendalian Teknis Pengendalian Banjir ( Otsus Kab/Kota)

    20

    GAMBAR 5 .8

    BAGAN ALIR PENGENDALIAN KEAMANAN DAN

  • Pengendalian Teknis Pengendalian Banjir ( Otsus Kab/Kota)

    21

    2. Metodologi Pengawasan Administrasi

    Pengawasan administrasi yang merupakan bagian integral dari keseluruhan

    layanan konsultan supervisi memuat mengenai proses - proses pekerjaan

    seperti : tindakan yang berkaitan dengan kontrak antara Pemberi Tugas dengan

    Konsultan; Hubungan antara Pemberi Tugas, Kontraktor dan Konsultan;

    Kewenangan Engineer, Jaminan Pekerjaan, Sub Kontraktor, Variation Orders,

    Perpanjangan Waktu dan lain sebagainya.

    a. Penyerahan Lapangan

    Setelah penandatanganan Kontrak yang dilanjutkan dengan penerbitan

    Surat Perintah Kerja, Kontraktor akan segera menerima penyerahan area

    lapangan secara keseluruhan dari Pemberi Tugas untuk memulai melakukan

    pekerjaannya.

    Apabila hanya sebagian pekerjaan yang diserahkan kepada Kontraktor perlu

    diyakinkan bahwa area tersebut sudah memadai untuk dikerjakan dengan

    mempertimbangkan Cost Effective terhadap pelaksanaan pekerjaan.

    Agenda pertemuan mengenai penyerahan lapangan ini harus secara jelas

    menyatakan tanggal terakhir penyerahan area berikutnya untuk dikerjakan

    kepada Kontraktor.

    b. Kewenangan Site Engineer

    Kewenangan yang didelegasikan oleh Pemberi Tugas kepada Site Engineer

    secara umum telah didefinisikan secara jelas di dalam Dokumen Kontrak.

    c. Jaminan Pekerjaan

    Sebelum pekerjaan lapangan dimulai, Konsultan akan mengkaji ulang

    jaminan yang diusulkan oleh Kontraktor. Hal ini diperlukan untuk

    melindungi Pemberi Tugas dari kerugian atau kerusakan dalam menghadapi

    klaim dari ketiga unsur pelaksana proyek terhadap kerusakan-kerusakan

    atau kecelakaan.

    d. Program Kerja

    Kontraktor diharuskan membuat program kerja secara rinci dari mulai

    penempatan sumber daya manusianya (personil), jenis dan jumlah peralatan

  • Pengendalian Teknis Pengendalian Banjir ( Otsus Kab/Kota)

    22

    yang dipakai, metoda pelaksanaan dan lain sebagainya, sebagaimana diatur

    dalam persyaratan kontrak.

    Program kerja ini dibuat dalam bentuk / format Critical Path Network

    (CPN) yaitu yang berdasarkan lintasan kritis sehingga jenis-jenis pekerjaan

    apa atau pengiriman material apa yang perlu pengawasan khusus supaya

    waktu pelaksanaan proyek tidak mengalami keterlambatan dan dihasilkan

    mutu sesuai dengan standar spesifikasi

    e. Pengkajian Ulang Terhadap Usulan-Usulan Kontraktor

    Konsultan mengevaluasi setiap usulan yang diajukan oleh Kontraktor yang

    berupa uraian pekerjaan sementara atau pekerjaan-pekerjaan permanen.

    Secara umum Kontraktor diberi keleluasaan untuk melaksanakan pekerjaan

    sesuai dengan metoda pekerjaan dan sumber dana yang dimiliki .

    Evaluasi Konsultan akan meliputi kelayakan, kompetensi teknis dan biaya

    yang kompetitif atas proposal tersebut, meliputi seluruh perhitungan

    pendukung desain/atau asumsi-asumsi yang mendasarinya. Persetujuan

    terhadap hal ini harus di berikan secara tertulis oleh Site Engineer (SE).

    Apabila usulan menyangkut amandemen terhadap spesifikasi teknis

    terhadap pekerjaan permanen, Site Engineer akan membuat laporan

    rinci meliputi rekomendasi untuk menerima atau menolak usulan tersebut

    dan diserahkan kepada Pemberi Tugas untuk dipertimbangkan.

    f. Variation Orders

    Apabila selama pelaksanaan, proyek menemukan kesulitan-kesulitan atau

    apabila karena adanya alasan-alasan tertentu diperlukan suatu amandemen,

    baik yang datang dari Kontraktor maupun dari Pemberi Tugas, maka

    Konsultan akan mempersiapkan variation orders.

    Variation order ini akan menerangkan alasan amandemen dibuat, lingkup

    dan detail variasi yang harus dibuat untuk dokumen kontrak yang bersifat

    khusus, adanya implikasi biaya terhadap nilai kontrak atau beberapa

    perubahan yang dibutuhkan untuk penyelesaian suatu kontrak. Variation

    Orders harus disetujui oleh Pemberi Tugas yang kemudian diserahkan

    kepada Kontraktor untuk dilaksanakan.

  • Pengendalian Teknis Pengendalian Banjir ( Otsus Kab/Kota)

    23

    g. Harga Satuan Baru

    Apabila adanya Variation Orders mengakibatkan adanya pekerjaan baru

    yang belum mempunyai harga satuan di dalam daftar kwantitas dan harga

    yang ada, maka harus ditetapkan harga satuan baru. Untuk pekerjaan baru

    yang mempunyai karakter serupa, maka pekerjaan dilaksanakan dengan

    kondisi yang serupa dengan detail pekerjaan

    tersebut dan harga baru ditentukan berdasarkan perbandingan langsung

    dengan harga yang sudah ada.

    Bilamana menurut pendapat Konsultan tidak ada harga yang memadai,

    maka Konsultan membuat analisa harga satuan baru sebagai dasar / bahan

    pertimbangan Panitia Kewajaran Harga untuk menentukan harga baru

    melalui negosiasi dengan Kontraktor.

    Negosiasi ini harus mempertimbangkan harga-harga item pekerjaan yang

    sudah ada untuk mendapatkan harga baru. Apabila negosiasi gagal

    mendapatkan kesepakatan, berdasarkan kondisi kontrak, harga baru akan

    ditentukan oleh Panitia Kewajaran Harga.

    h. Pengguna Sub Kontraktor

    Persetujuan atas penggunaan sub kontraktor oleh kontraktor utama harus

    dipertimbangkan secara hati-hati terutama mengenai pengalaman kerja dan

    keahliannya. Kontraktor harus memberikan penjelasan serta alasan yang

    rinci dan jelas. Sub kontraktor harus mempunyai kemampuan dan referensi

    untuk melaksanakan pekerjaan yang akan diberikan.

    3. Metodologi Recording

    Dalam pelaksanaan konstruksi di lapangan (kegiatan proyek) biasanya

    menemui hal hal diluar dugaan (kompleks) sehingga perlu melibatkan banyak

    macam material yang pembayarannya mempunyai cara-cara yang berlainan.

    Agar kita mempunyai dokumen yang lengkap dan jelas, maka perlu suatu

    sistem yang dapat mencatat setiap jenis kegiatan yang terjadi dalam suatu

    proyek.

    Salah satu kegiatan yang akan diuraikan di sini adalah mengenai Metodology

    Record, dimana setiap hari dan setiap kegiatan harus di record/dicatat dengan

  • Pengendalian Teknis Pengendalian Banjir ( Otsus Kab/Kota)

    24

    lengkap. Ada dua macam record / pencatatan yang berhubungan dengan

    pelaksanaan proyek diantaranya :

    1. Record / pencatatan terhadap kegiatan

    2. Record / pencatatan terhadap material yang dipakai

    1. Record Terhadap Kegiatan

    Record ini berupa grafik-grafik yang dibuat berdasarkan urutan

    kegiatan dalam proyek. Dalam grafik-grafik ini tercantum pula lokasi

    dan waktu dari kegiatan yang berlangsung. Dengan adanya grafik-

    grafik kita dapat dengan mudah dan jelas melihat kegiatan mana yang

    terlambat atau kegiatan mana yang belum dikerjakan terhadap jadwal

    yang telah direncanakan.

    2. Record Terhadap Material Yang Dipakai

    Record ini ada sangkut pautnya dengan pembayaran, sehingga dituntut

    pembuatan record yang teliti dan lengkap. Setiap kegiatan proyek harus

    dicatat dan dihitung volume, lokasi dan juga kualitasnya.

    Selain dihitung dan dicatat jumlahnya, diperlukan juga gambarnya

    sebagai dasar perhitungan volume tersebut (back up datanya). Bahwa

    setiap material yang akan dibayar harus diketahui dimana material

    tersebut ditempatkan dan berapa kuantitasnya.

    Agar semua kegiatan berjalan lancar dan teratur, diperlukan kerjasama

    yang baik antara Site Engineer, Quality Engineer. Site Engineer harus

    mengetahui apakah semua kegiatan sesuai dengan spesifikasi yang

    diminta dalam kontrak

    Setiap hari Inspector harus membuat laporan harian yang mencatat

    lokasi dan jenis material yang digunakan. Quantity Engineer/Chief

    Inspector harus membuat summary terhadap report yang dibuat oleh

    Inspector dan diteruskan kepada Quantity Engineer untuk dicatat jenis

    dan volume material yang digunakan. Chief Inspector diharuskan pula

    memberikan summary kepada Quality Engineer (yang diterima dan

    yang ditolak)

  • Pengendalian Teknis Pengendalian Banjir ( Otsus Kab/Kota)

    25

    Record material dikumpulkan, dibuatkan rekapitulasinya dan

    selanjutnya menjadi dasar perhitungan dalam pembuatan Sertifikat

    Bulanan (Monthly Certificate), sehingga setiap monthly certificate

    yang diterbitkan harus mempunyai Back Up Data yang disimpan

    dalam 1 file terdiri dari :

    Laporan Harian Inspector (Daily Inspector Report)

    Laporan Kuantitas Harian (Daily Quantity Report)

    Lembar Detail Kuantitas Bulanan (Monthly Quantity Detail Sheet)

    Pekerjaan Bulanan (Monthly Work Accomplised)

    Lembar Kemajuan Bulanan (Monthly Progress Sheet)

    Gambar-gambar (gambar-gambar ini akan dipakai dalam

    pembuatan as-built drawing).

    Agar dalam pelaksanaan konstruksi, secara bersama-sama memonitor, baik

    oleh kontraktor, konsultan maupun pemilik proyek maka diperlukan format-

    format pencatatan yang disepakati oleh ketiga pihak tersebut.

    Format-format pencatatan meliputi :

    - Form pencatatan surat-menyurat

    - Form memo lapangan

    - Form pencatatan inventarisasi dan penerbitan gambar

    - Form kartu cuaca

    - Form pemeriksaan elevasi

    - Form pencatatan pekerjaan beton

    - Form kemanualan pekerjaan

    - Form sertifikasi pembayaran

    4. Pengendalian Proyek

    Dengan tingkat kompleksitas yang tinggi dari suatu proyek maka Konsultan

    melakukan pengawasan serta mengamati perkembangan proyek setiap saat

    agar kondisinya dapat diketahui secara cepat, akurat dan terbaru. Permasalahan

    yang mungkin timbul dapat segera diatasi. Untuk itu perlu dilakukan langkah-

    langkah sebagai berikut :

    a. Pengembangan format pelaporan yang jelas, lengkap dan informatif.

    b. Pelaporan progres pekerjaan kepada Pemberi Tugas secara cepat, akurat

    dan terbaru.

  • Pengendalian Teknis Pengendalian Banjir ( Otsus Kab/Kota)

    26

    c. Melakukan implementasi sistem informasi pemantauan proyek yang

    berbasis komputer dan mampu memberikan peringatan dini terhadap

    permasalahan penyelesaian pekerjaan.

    Untuk keperluan tersebut disampaikan suatu sistem yang memiliki

    kemampuan dalam pengendalian proyek, dari fase perencanaan, pelaksanaan

    hingga pelaporan (Reporting).

    Tujuan pemakaian sistem ini adalah agar proses pada ketiga fase tersebut dapat

    dilakukan secara terintegrasi. Dengan sistem tersebut, maka berbagai indikasi

    dan informasi penting yang berkaitan dengan pelaksanaan proyek, dapat

    diakomodir dan dijadikan bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan.

    Selain hal di atas, juga akan dibuat suatu format dan prosedur standar

    pelaporan proyek. Di mana dengan format dan prosedur yang standar, akan

    dapat lebih meningkatkan efisiensi, efektifitas, dan mengoptimalkan sinergi

    kerja.

    5.2. PROGRAM KERJA

    5.2.1 PEMAHAMAN DAN APRESIASI

    Setelah mempelajari Dokumen Pelelangan, dan mengikuti Rapat Penjelasan

    serta mengadakan kunjungan ke lokasi pekerjaan, maka Konsultan dapat

    memahami substansi kegiatan yang akan dilaksanakan .

    Secara umum lingkup Pekerjaan Pengawasan Teknis ini sudah dijelaskan

    pada Kerangka Acuan Kerja dengan baik .

    Lingkup Pekerjaan Pengawasan Teknis ini meliputi :

    a. Membantu dalam pelaksanaan pengawasan mutu.

    b. Membantu dalam Review Design.

    c. Memeriksa dengan sungguh-sungguh bahwa pengukuran volume

    pekerjaan dilakukan dengan benar dan teliti

    d. Menjamin bahwa semua laporan (report) akan diserahkan tepat pada

    waktunya dan dibuat sesuai aturan yang benar, teliti dan memuat

    semua catatan kemajuan serta hal-hal lain yang berkaitan dengan

    pekerjaan .

  • Pengendalian Teknis Pengendalian Banjir ( Otsus Kab/Kota)

    27

    e. Bekerja sama dengan Satker/Pelaksana Satker dalam hal-hal yang

    menyangkut masalah-masalah teknis maupun administrasi.

    5.2.1.1 PEMAHAMAN RUANG LINGKUP PENUGASAN

    Berdasarkan tujuan utama dari Pekerjaan Pengawasan Teknis ini

    adalah secara rutin mengamati, mengawasi, menguji, meneliti

    bahan, mutu pekerjaan Kontraktor pada setiap tahapan kegiatan

    sehingga semaksimal mungkin dapat memenuhi syarat kontrak dan

    dapat diselesaikan tepat pada waktunya .

    Oleh karena itu Konsultan akan meneliti dengan seksama pekerjaan-

    pekerjaan dasar sebelum melangkah pada pekerjaan utama, pekerjaan

    struktur, berpegang pada Dokumen Kontrak Fisik disamping

    mengadakan penilaian rancangan untuk penyesuaian lapangan yang

    sebenarnya (Review desain/Rekayasa Lapangan).

    Setelah mempelajari Kerangka Acuan Kerja maka Konsultan dalam

    menangani pekerjaan ini membagi menjadi 4 (empat) Lingkup

    Pekerjaan/Penguasaan pokok yaitu :

    1. STANDARD DAN SPESIFIKASI ( KONTRAK) SERTA

    ORGANISASI PENANGANAN PROYEK

    Konsultan dalam melaksanakan tugasnya secara maksimal tetap

    berpedoman pada spesifikasi yang telah ditetapkan, spesifikasi

    tersebut mencakup :

    a. Peraturan / Persyaratan Umum

    b. Pekerjaan-Pekerjaan Pembersihan

    c. Pekerjaan Pengembalian Kondisi

    d. Pekerjaan Tanah dan pondasi

    e. Pekerjaan Struktur dan Pengujian Laboratorium

    f. Pekerjaan Pemeliharaan

    g. Pekerjaan Harian

    h. Form Standar, Prosedur dan Metode Pekerjaan.

    Sehingga apabila terjadi perbedaan persepsi maka penyelesaian-

    penyelesaian yang terbaik adalah melalui rujukan terhadap spesifikasi

  • Pengendalian Teknis Pengendalian Banjir ( Otsus Kab/Kota)

    28

    dan Kontrak, kondisi lapangan serta revisi desain yang akan

    dikuatkan oleh koordinasi berdasarkan organisasi penanganan proyek

    yang telah ditetapkan.

    2. RANCANG BANGUN ( DESAIN /REVISI DESIAN)

    Dalam Pekerjaan ini Konsultan diharapkan menguasai Desain yang

    benar-benar dapat diterapkan sesuai kondisi/keadaan lapangan yang

    sebenarnya, antara lain mencakup :

    Prinsip dasar dan pertimbangan (Teknis dan Non Teknis)

    Perencanaan.

    Pengukuran dan pengambilan data dasar.

    Kebutuhan terhadap data-data tambahan

    Gambar-gambar desain dan perhitungan

    Gambar-gambar detail, gambar-gambar kerja (Shop Drawing)

    yang jelas dan tepat.

    Jenis konstruksi dan metode pelaksanaan yang sesuai.

    Penyesuaian lapangan, modifikasi, secara teknis tidak

    mengurangi mutu konstruksi maupun biaya.

    PENDEKATAN MASALAH :

    a. Mengadakan pemeriksaan keadaan proyek serta mengadakan

    penilaian atas ketepatan rancangan yang ada untuk disesuaikan

    dengan keadaan/kebutuhan lapangan yang sebenarnya (rekayasa

    lapangan).

    b. Membuat suatu program terperinci untuk kepentingan

    pemeriksaan/pengambilan data lapangan yang masih diperlukan

    (tambahan) sebelum mengaprooved kegiatan konstruksi oleh

    kontraktor. Dari data yang dihasilkan, konsultan menyusun

    program pekerjaan yang diperlukan sebelum melaksanakan

    tahapan pekerjaan selanjutnya .

    c. Memeriksa gambar hasil survey ulang kontraktor dan atas dasar

    gambar tersebut, membuat gambar rencana teknis untuk

  • Pengendalian Teknis Pengendalian Banjir ( Otsus Kab/Kota)

    29

    diserahkan kepada kontraktor pada waktu yang telah ditentukan

    setelah mendapat persetujuan PPK .

    d. Membuat usulan perubahan serta menyajikan untuk mendapatkan

    persetujuan PPK pada setiap adanya perubahan yang berkaitan

    dengan rencana yang mungkin dirasa perlu, seraya menunjukkan

    dampak apa saja yang diakibatkan oleh perubahan tersebut

    terhadap kontrak dan sekaligus menyiapkan semua perintah

    perubahan yang diperlukan.

    e. Menjamin bahwa as built drawing (gambar sebenarnya

    terbangun/terpasang) dibuat untuk semua pekerjaan dan bersama-

    sama kontraktor mengupayakan untuk menyelesaikannya

    sebelum penyerahan pertama pekerjaan.

    3. PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN PEKERJAAN

    SECARA RUTIN

    Pekerjaan ini secara rutin dilaksanakan oleh Konsultan melalui suatu

    program yang telah disusun sebelumnya berdasarkan mata rantai

    pelaksanaan pekerjaan yang mencakup antara lain :

    Pelaksana/Kontraktor menyangkut Organisasi Pelaksana,

    Peralatan/Mobilisasi, Bahan, Pengadaan serta jadwal

    kerja/schedule Pelaksanaan.

    Mutu, meliputi antara lain : Mutu Bahan, Mutu pekerjaan/Metode

    Pelaksanaan, Mutu Personil dan Peralatan yang digunakan.

    Kuantitas, meliputi antara lain : Volume Pekerjaan sesuai dengan

    spesifikasi/ukuran, ketepatan waktu/laju pekerjaan serta tagihan-

    tagihan kontraktor.

    PENDEKATAN MASALAH

    a. Memeriksa serta memberikan rekomendasi atas jadwal

    pelaksanaan kontraktor serta setiap rencana atau program-

    program serupa yang harus diajukan oleh kontraktor untuk

    mendapatkan persetujuan dari Pelaksana Kegiatan .

  • Pengendalian Teknis Pengendalian Banjir ( Otsus Kab/Kota)

    30

    b. Menilai kecukupan pemakaian, antara lain bahan bahan dan

    tenaga kerja yang disediakan oleh kontraktor sehubungan dengan

    besarnya tingkat kemajuan yang ditargetkan, dan bila perlu

    mengambil tindakan yang tepat untuk meningkatkan laju

    pekerjaan.

    c. Melaksanakan pengawasan yang efektif dan terus menerus

    terhadap pekerjaan yang telah diaprooved / disetujui untuk

    dilaksanakan berdasarkan Request yang telah diajukan oleh

    Kontraktor untuk menjamin mutu pekerjaan agar sesuai dengan

    standar dan spesifikasi yang ditetapkan dalam kontrak.

    d. Menghitung kuantitas pekerjaan serta material yang telah

    disetujui dan diterima baik, sehubungan dengan tagihan

    kontraktor yang diajukan .

    4. ADMINISTRASI DAN PELAPORAN

    Konsultan dalam melaksanakan tugas rutinnya senantiasa mencatat

    segala aktifitas berdasarkan program yang telah disusun sehingga

    rekaman rekaman tersebut dapat disimpan/dipelihara dan dilegalisir

    dengan baik untuk keperluan pembuatan laporan laporan maupun

    untuk rekomendasi, rujukan, teguran dan instruksi demi mencapai

    sasaran/tujuan proyek secara keseluruhan.

    PENDEKATAN MASALAH :

    a. Memeriksa serta membuat rekomendasi tertulis terhadap

    permintaan / tuntutan kontraktor untuk mendapatkan

    perpanjangan waktu, pembayaran tambahan, pekerjaan atau biaya

    tambahan atau hal hal lain semacamnya.

    b. Melaporkan secara berkala tentang kemajuan pekerjaan, cara

    pelaksanaan kontraktor, mutu pekerjaan serta status keuangan

    proyek serta berbagai hal yang harus diantisipasi.

    c. Menyerahkan laporan akhir yang merupakan ringkasan kegiatan

    konstruksi seraya menampakkan, antara lain, realisasi

    pembayaran pekerjaan, prestasi kerja, hasil pengujian mutu

  • Pengendalian Teknis Pengendalian Banjir ( Otsus Kab/Kota)

    31

    pekerjaan selama pelaksanaan dan pada saat serah terima

    pertama, perubahan kontrak, tuntutan atau perselisihan atau hal-

    hal penting lainnya yang ada dampaknya terhadap kuantitas,

    biaya serta pelaksanaan pekerjaan.

    d. Membantu (apabila diperlukan) dalam mempersiapkan Project

    Complection Report (Laporan Penyelesaian Proyek).

    e. Membantu dalam mempersiapkan dan membuat rencana sub

    proyek tambahan bila diperlukan.

    5.2.2 APRESIASI DAN INOVASI

    5.2.2.1 APRESIASI DAN INOVASI

    Diharapkan bahwa dengan selesainya proyek ini akan memperbaiki

    fungsi dari jaringan irigasi, sesuai dengan Tujuan pembangunan

    jaringan irigasi Yaitu :

    Meningkatkan prodksi pangan terutama beras

    Meningkatkan Efisiensi dan efektifitas pemamfaatan air irigasi

    Meningkatkan intensitas tanam

    Meningkatkan dan memberdayakan masyarakat desa dalam

    pembangunan jaringan irigasi.

    5.2.2.2 ORGANISASI HUBUNGAN KERJA

    Organisasi Hubungan Kerja

  • Pengendalian Teknis Pengendalian Banjir ( Otsus Kab/Kota)

    32

    Dalam melaksanakan pekerjaan ini, Penyedia Jasa akan selalu

    melakukan koordinasi secara periodik dengan pihak Pengguna Jasa.

    Dengan demikian kesatuan dan kesamaan pandangan dengan

    pengguna jasa, terhadap semua aspek yang dilakukan akan selalu

    terjaga dimana Pengguna Jasa secara aktual akan dapat mengetahui

    kemajuan pelaksanaan pekerjaan setiap saat.

    Koordinasi ini sangat penting bagi Penyedia Jasa agar semua

    pekerjaan dapat berjalan sesuai dengan rencana. Dengan demikian

    diharapkan hambatan yang terjadi dapat segera diselesaikan, sehingga

    penyelesaian pekerjaan tidak akan melewati waktu yang telah

    ditentukan serta tepat biaya

    Hubungan kerja antara Pengguna Jasa, Konsultan pengawas dan

    Pelaksana Fisik Pekerjaan ditampilkan pada Gambar Organisasi

    Hubungan Kerja

    5.2.2.3 SUMBER DAN PENGGUNAAN DANA

    Untuk pelaksanaan Jasa Konsultansi ini, pembiayaan diperoleh dari

    dana APBA - OTSUS Tahun Anggaran 2013

    5.2.2.4 LINGKUP JASA KONSULTAN YANG DIPERLUKAN

    Melaksanakan pekerjaan PENGAWASAN TEKNIS

    PENGENDALIAN BANJIR (OTSUS) KAB./KOTA), agar

    diperoleh hasil pekerjaan yang sesuai dengan spesifikasi,

    sehingga terhindar dari resiko kegagalan Konstruksi.

    Melaksanakan pengawasan teknis terhadap pekerjaan

    dilapangan secara professional,efektif dan efisien pada setiap

    tahapan kegiatan.

    Mengadakan Review Desain apabila desain awal sudah tidak

    dapat diterapkan dilapangan

    Dan secara lebih rinci lingkup jasa konsultan dijelaskan pada uraian

    berikut

  • Pengendalian Teknis Pengendalian Banjir ( Otsus Kab/Kota)

    33

    A. Pelayanan Pra Konstruksi

    Konsultan membantu Pemberi Tugas dalam mempersiapkan

    Kontrak Kerja serta selama proses penandatangananan termasuk

    pemeriksaan kelengkapan dokumen kontrak.

    B. Pelayanan Pra Selama Mobilisasi dan Konstruksi

    i. Masa mobilisasi Kontraktor

    - Memeriksa data survey yang akan digunakan

    - Menyediakan untuk Kontraktor titik data survey tersebut

    - Memberikan rekomendasi bagi Pemberi Tugas di dalam

    tahapan kegiatan pelaksanaan.

    - Membantu Pemberi Tugas untuk memeriksa dan

    memecahkan masalah yang mungkin akan muncul serta

    bertindak untuk menghindari timbulnya klaim dari

    Kontraktor.

    - Memeriksa dan menyetujui daftar material, peralatan dan

    personil yang akan didatangkan, fasilitas base camp dan

    lokasi penempatan peralatan.

    - Mengecek dan merekomendasikan bagi Pemberi Tugas,

    polis dan batas lingkup asuransi dari Kontraktor.

    - Mengecek dan mempersiapkan cara penghitungan kuantitas

    dan prosedur pemeriksaan mutu (quality control).

    - Mengecek pemasangan patok Bench Mark

    - Mengecek dan menyetujui jumlah kuantitas dan mutu

    material yang disediakan oleh Kontraktor.

    - Menyiapkan formulir-formulir yang diperlukan dalam

    pengawasan pekerjaan.

    ii. Masa Konstruksi

    - Mengecek data titik survey di lapangan

    - Menyelenggarakan pengawasan menerus di lapangan untuk

    mendapatkan kepastian bahwa semua pekerjaan

    dilaksanakan sesuai dengan persyaratan di dalam dokumen

  • Pengendalian Teknis Pengendalian Banjir ( Otsus Kab/Kota)

    34

    kontrak; pengendalian; sebab-sebab yang akan

    menimbulkan keterlambatan; termasuk melengkapi data-

    data cuaca dan data lainnya yang dapat mempengaruhi

    pelaksanaan proyek.

    - Menyelenggarakan laboratorium dan tes lapangan untuk

    pekerjaan tanah, material yang akan digunakan dan metode

    kerja untuk mendapatkan kepastian sudah sesuai dengan

    persyaratan.

    - Menjaga rencana kemajuan pekerjaan yang terbaru berupa

    barchart dan PDM / CPM yang digunakan sesuai dengan

    rencana kerja yang sudah disetujui

    - Menjaga dan memperbaharui secara berkala daftar tenaga

    kerja dan peralatan yang digunakan kontraktor dengan

    mengacu pada daftar yang sudah disetujui oleh Pemberi

    Tugas saat pengajuan penawaran

    - Mengawasi dan mengevaluasi semua instalasi,

    laboratorium, gudang peralatan dan barang-barang lainnya

    agar sesuai dengan acuan dan kondisi dari dokumen

    kontrak

    - Memeriksa dan menyetujui semua gambar kerja dan

    detailnya yang diajukan oleh Kontraktor, penyesuaian

    desain bila diperlukan, agar sesuai dengan kebutuhan teknis

    - Memberikan laporan secara tetap semua pengukuran

    kuantitas dan kualitas pekerjaan yang sudah dites termasuk

    penggunaan dan kuantitas material, dengan menggunakan

    bentuk yang sudah disetujui oleh Pemberi Tugas

    - Memberikan Laporan Mingguan kalau diperlukan jika ada

    masalah yang timbul, dan memberikan rekomendasi

    pemecahan permasalahan

    - Mempersiapkan semua perubahan (change orders) dan

    membantu pemberi tugas pada saat negosiasi harga dan

    biaya konstruksi setiap perubahan 2 bulan kedepan (jika

    ada)

  • Pengendalian Teknis Pengendalian Banjir ( Otsus Kab/Kota)

    35

    - Mengevaluasi dan membuat rekomendasi bagi Pemberi

    Tugas dalam bertindak atas klaim terhadap kontrak,

    perselisihan, penambahan lingkup pekerjaan kontrak dan

    perubahan-perubahan lain diluar lingkup pekerjaan yang

    tercantum dalam dokumen kontrak

    - Rancangan sertifikat pembayaran bulanan yang akan

    disertifikasikan oleh Site Engineer (SE) untuk mendapatkan

    persetujuan Pengguna Jasa, termasuk perkiraan biaya akhir

    untuk konstruksi dan pengawasan

    - Menyediakan bantuan dan arahan pada saat yang tepat bagi

    kontraktor didalam semua masalah yang ada hubungannya

    dengan dokumen kontrak, pengecekan terhadap survey

    tanah dasar, test pengawasan mutu dan masalah lain yang

    berhubungan dengan dipenuhinya kontrak dan kemajuan

    pekerjaan

    - Menjamin penerimaan dan menjaga sebagai laporan tetap,

    semua jaminan yang diperlukan di bawah syarat-syarat

    yang tercantum di dalam dokumen kontrak untuk material

    dan peralatan yang digunakan proyek. Semua material yang

    digunakan di proyek termasuk sumbernya juga harus

    disetujui terlebh dahulu

    - Menyediakan informasi yang diperlukan oleh pemberi

    tugas proyek, menghadiri dan mencatat semua

    rapat/pertemuan dengan Kontraktor, Pemilik Proyek, dan

    instansi pemerintah lain serta menyediakan bantuan teknis

    bila dan kapan diperlukan dalam kaitannya dengan

    pelaksanaan proyek dan masalah-masalah kontrak

    - Mencatat kondisi cuaca harian, kondisi di luar normal di

    lapangan, peralatan kontraktor dan personil di lapangan

    serta peristiwa/kejadian yang bisa mengakibatkan

    keterlambatan, dan

    - langkah-langkah yang diambil untuk mencegah

    keterlambatan tersebut

  • Pengendalian Teknis Pengendalian Banjir ( Otsus Kab/Kota)

    36

    - Memberikan nasihat kepada pemberi tugas di dalam

    menyusun kebijakan dan langkah untuk mencegah dan

    mengurangi klaim

    - Membuat laporan bulanan, laporan khusus (Triwulan atau

    berkala), dan laporan akhir proyek seperti yang

    dikehendaki oleh Pemberi Tugas untuk masalah-masalah

    konstruksi, geoteknik, pengaturan lokasi dan lain-lain,

    beserta pemecahan penanggulangannya.

    - Pemeriksaan Serah Terima Sementara termasuk penyiapan

    laporan dan Berita Acara Serah Terima Sementara yang

    diperlukan dan menerbitkan Sertifikat Penerimaan

    Sementara (Certificate of Provisional Acceptance)

    - Memeriksa dan menyetujui gambar terbangun (as built

    drawing) dan manual pemeliharaan yang disiapkan oleh

    Kontraktor

    - Pemeriksaan Serah Terima Akhir termasuk penyiapan

    laporan dan Berita Acara Serah Terima Akhir yang

    diperlukan dan menerbitkan Sertifikat Penerimaan Akhir

    (Certificate of Final Acceptance)

    5.2.2.5 KEBUTUHAN PERSONIL KONSULTAN

    Konsultan akan menyediakan tenaga ahli sesuai dengan persyaratan

    KAK.

    Kapasitas tenaga ahli telah disesuaikan dengan subtansi dari ruang

    lingkup kegiatan tersebut agar dapat memberi kontribusi secara

    maksimal .

    Pertimbangan dalam menentukan jumlah tenaga ahli adalah

    berdasarkan kondisi lapangan antara lain ; jenis jenis Konstruksi

    spesifik yang akan dilaksanakan , jarak lokasi site yang akan

    dilaksanakan serta volume kegiatan .

    Sasaran pemenuhan jumlah personil ini adalah untuk memastikan

    berlangsungnya kegiatan pengawasan tepat pada saat pekerjaan akan

    dimulai hingga berakhirnya kegiatan harian dilapangan secara rutin .

  • Pengendalian Teknis Pengendalian Banjir ( Otsus Kab/Kota)

    37

    Oleh karena itu pengadaan personil Konsultan harus benar benar

    sesuai dengan jumlah dan kualitas yang telah disyaratkan dalam

    TOR .

    Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada program kerja dan

    schedule/jadwal yang disusun

    5.2.2.6 STRATEGI INOVASI PENANGANAN PEKERJAAN

    Tim / Personil yang ditugaskan akan saling menunjang / saling

    mengisi sehingga pengawasan komponen kegiatan semuanya dapat

    dijalankan dengan baik .

    Team Konsultan akan bekerja dengan peralatan lengkap sesuai

    dengan jadwal yang telah disepakati, koordinasi dengan Pelaksana

    PPK, intern konsultan, dipimpin oleh Project Manager serta

    konfirmasi dengan Instansi Terkait .

    Didalam bekerja konsultan sebelumnya akan meminta persetujuan

    metode kerja, format/blangko blangko pendataan yang akan

    dipergunakan kepada pihak PPK, sehingga kegiatan kegiatan

    tersebut mendapat legalitas dan berjalan lancar dengan persepsi yang

    sama. Demikian juga dengan kegiatan pelaporan dan berbagai

    kegiatan lapangan lainnya .

    Inovasi terutama ditujukan pada bagaimana dapat bekerja secara

    efektif dan efisien, antisipatif serta menggunakan waktu sebaik -

    baiknya. Selalu bekerja secara professional berdasarkan jadual yang

    telah disepakati dalam kontrak. Menyusun program rincik , dimana

    semua permasalahan pasti ada solusinya

    5.2.2.7 PELAPORAN

    Laporan dan Dokumentasi Pekerjaan / jenisnya , dilaksanakan

    sesuai dengan KAK dan ketentuan, oleh karena itu konsultan telah

    menyusun schedul pelaksanaan pekerjaan dengan mencantumkan pula

    produk produk laporan yang akan dihasilkan agar lebih mudah

    dikontrol baik jenis maupun subtansinya .

  • Pengendalian Teknis Pengendalian Banjir ( Otsus Kab/Kota)

    38

    5.2.3 RENCANA KERJA

    Kegiatan pengawasan teknik ini dapat dikategorikan menjadi dua ketegori

    pokok/utama yaitu :

    o Kegiatan pengawasan teknis dan Review Desain

    o Kegiatan penyusunan administrasi teknis dan pelaporan

    Secara umum pelaksanaan pengawasan teknis di lapangan terdiri dari :

    o Masa mobilisasi kontraktor

    o Masa konstruksi

    o Masa pemeliharaan

    TAHAPAN PELAKSANAAN PEKERJAAN

    Tahapan kegiatan yang perlu dilakukan untuk menunjang pelaksanaan pekerjaan

    secara umum dapat dilihat pada Gambar 5.9 Bagan Alir Kegiatan Konstruksi

    Pre Construction Meeting (Gambar 5.10.)

    Yaitu pertemuan pendahuluan antara Pihak Proyek, Kontraktor dan

    Konsultan guna membahas rencana kerja Kontraktor, menyamakan persepsi

    terhadap

    dokumen kontrak termasuk masalah-masalah yang meragukan atau belum

    di atur di dalam Dokumen Kontrak.

    Penyusunan Jadual Pelaksanaan (Gambar 5.11. Prosedur Pengajuan

    Rencana Kerja Secara Umum)

    Kontraktor harus mengajukan rencana kerja dan jadwal pelaksanaan sesuai

    dengan Dokumen Kontrak kepada Konsultan yang selanjutnya

    mendapatkan persetujuan dari PPK

    Mobilisasi Personil

    Kegiatan Review Design

    Apabila diperlukan dapat dilakukan review design untuk memperoleh

    penghematan waktu, maupun biaya dengan tetap mempertahankan mutu.

    Kegiatan Pelaksanaan

    Urutannya sebagai berikut :

    - Pekerjaan pendahuluan

    - Pekerjaan pondasi

  • Pengendalian Teknis Pengendalian Banjir ( Otsus Kab/Kota)

    39

    - Pekerjaan Struktur

    - Pekerjaan Perkerasan

    - Pekerjaan Finishing

    Administrasi Kontrak

    Selama pelaksanaan kegiatan administrasi kontrak meliputi :

    - Administrasi pada awal kontrak

    - Masa pelaksanaan

    - Prosedur bulanan (periodik)

    - Administrasi akhir kontrak

    Untuk mendukung agar pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan target yang telah

    ditetapkan, yaitu kualitas sesuai dengan spesifikasi dengan persyaratan waktu

    yang telah ditetapkan, maka perlu di implementasikan program kerja yang telah

    disusun.

    Program kerja yang telah disusun tersebut adalah berdasarkan jangka waktu

    pelaksanaan, kategori pekerjaan dan jenis kegiatan yang akan dilaksanakan

  • Pengendalian Teknis Pengendalian Banjir ( Otsus Kab/Kota)

    40

    GAMBAR 5 .9

    BAGAN ALIR KEGIATAN / PELAKSAAN KONSTRUKSI

  • Pengendalian Teknis Pengendalian Banjir ( Otsus Kab/Kota)

    41

  • Pengendalian Teknis Pengendalian Banjir ( Otsus Kab/Kota)

    42

    GAMBAR 5 .10

    PRE CONSTRUCTION MEETING

  • Pengendalian Teknis Pengendalian Banjir ( Otsus Kab/Kota)

    43

    GAMBAR 5 .11

    PROSEDUR PENGAJUAN RENCANA KERJA SECARA UMUM

  • Pengendalian Teknis Pengendalian Banjir ( Otsus Kab/Kota)

    44

    5.2.4 LAPORAN

    Konsultan dalam melaksanakan tugas rutinnya senantiasa mencatat segala

    aktifitas berdasarkan program yang telah disusun sehingga rekaman rekaman

    tersebut dapat disimpan / dipelihara dan dilegalisir dengan baik bersama dengan

    PPK untuk keperluan pembuatan laporan laporan maupun untuk rekomendasi,

    rujukan, teguran dan instruksi demi mencapai sasaran / tujuan proyek secara

    keseluruhan.

    SUMBER DAN BENTUK PELAPORAN DAPAT BERUPA :

    a. Hasil hasil pemeriksaan dan rekomendasi tertulis terhadap permintaan /

    tuntutan kontraktor untuk mendapatkan perpanjangan waktu, pembayaran

    tambahan, pekerjaan atau biaya tambahan atau hal hal lain semacamnya.

    b. Kemajuan pekerjaan secara berkala, cara pelaksanaan kontraktor, mutu

    pekerjaan serta status keuangan proyek serta berbagai hal yang harus

    diantisipasi.

    c. Ringkasan kegiatan konstruksi yang menampakkan antara lain, realisasi

    pembayaran pekerjaan, prestasi kerja, hasil pengujian mutu pekerjaan

    selama pelaksanaan dan pada saat serah terima pertama, perubahan kontrak,

    tuntutan atau perselisihan atau hal-hal penting lainnya yang ada dampaknya

    terhadap kuantitas, biaya serta pelaksanaan pekerjaan.

    d. Bantuan (apabila diperlukan) dalam mempersiapkan Project Complection

    Report (Laporan Penyelesaian Proyek).

    e. Bantuan dalam mempersiapkan dan membuat rencana sub proyek tambahan

    bila diperlukan.

    Laporan dan Dokumentasi Pekerjaan / jenisnya , dilaksanakan sesuai dengan

    KAK dan ketentuan, oleh karena itu konsultan telah menyusun schedul

    pelaksanaan pekerjaan dengan mencantumkan pula produk produk laporan

    yang akan dihasilkan agar lebih mudah dikontrol baik jenis maupun subtansinya

    Laporan laporan tersebut, disamping sebagai bahan monitoring pemberi kerja

    juga sekaligus sebagai dokumen pelaksanaan kegiatan

    Konsultan akan menyusun dan menyerahkan kepada Pemberi Tugas laporan-

    laporan sebagai berikut :

  • Pengendalian Teknis Pengendalian Banjir ( Otsus Kab/Kota)

    45

    5.2.4.1 LAPORAN DAN GAMBAR MC 0% DAN MC 100%

    Tidak lebih dari 30 (tiga puluh) hari setelah dimulai Jasa, Konsultan

    harus menyerahkan 5 (lima) rangkap/buku laporan dan gambar MC 0

    % yang isinya melaporkan mengenai hasil review design, analisa

    hidrologi, analisa hidrolika, yang akan diterapkan, jadwal rencana

    kerja dan tahapan pelaksanaan pekerjaan secara lengkap dan

    terperinci termasuk kuantitas masing-masing pekerjaan serta personil-

    personil pendukung Konsultan yang telah disetujui aktif di lapangan,

    sedangkan untuk laporan dan gambar MC 100 % diserahkan setelah

    selesai kontrak sebanyak 5 rangkap

    5.2.4.2 LAPORAN HARIAN, MINGGUAN DAN BULANAN

    Pada setiap akhir bulan kalender kecuali pada saat harus membuat

    laporan kemajuan triwulan, konsultan harus membuat kemajuan

    laporan bulanan sebanyak 8 (delapan) rangkap/buku.

    Laporan ini merupakan laporan singkat mengenai kemajuan kegiatan

    Kontraktor, keadaan cuaca, juga permasalahan yang dialami oleh

    Kontraktor/konsultan bila ada (menyangkut administrasi, teknik atau

    keuangan) dan memberikan rekomendasi atau saran-saran bagaimana

    menanggulangi/menyelesaikan permasalahan tersebut.

    Jadwal pengiriman laporan diatur sebagai berikut :

    a. Ringkasan kemajuan bulanan (progress summary) paling

    lambat setiap tanggal 25 (dua puluh lima) setiap bulan

    sebanyak 4 (empat) buku laporan.

    b. Buku laporan kemajuan bulanan paling lambat setiap tanggal

    25 pada bulan berikutnya.

    5.2.4.3 LAPORAN RENCANA MUTU KONTRAK

    Laporan ini dibuat pada saat sebelum memulai pekerjaan yang

    memuat daftar simak tahap-tahap pelaksanaan konstruksi serta

  • Pengendalian Teknis Pengendalian Banjir ( Otsus Kab/Kota)

    46

    jaminan atas metode pekerjaan yang akan dilaksanakan. Diserahkan

    masing-masing 5 (lima) rangkap.

    5.2.4.4 LAPORAN BACK UP DATA DAN LAPORAN

    PENGUJIAN MUTU ( LAPORAN QUALITY )

    Laporan in dibuat sebanyak 5 (lima) rangkap/buku, bilamana terdapat

    kegiatan pengujian bahan dan/atau mutu hasil pekerjaan, baik di

    laboratorium maupun di lapangan yang dilaksanakan pada bulan

    sebelumnya. Disamping itu juga memuat pengukuran pekerjaan yang

    telah dilaksanakan pada bulan sebelumnya.

    Isi laporan ini berupa kesimpulan yang disertai dengan rekapitulasi

    dari semua hasil pengukuran lapangan serta pengujian tersebut di atas,

    sedangkan data otentik/bukti pengukuran dan pengujian pada formulir

    laboratorium/lapangan cukup disertakan beberapa lembar yang

    mewakili yang ditandatangani oleh pihak PPK, Konsultan, serta

    Kontraktor.

    Laporan ini disertakan sebelum tanggal 14 pada bulan berikutnya.

    5.3. ORGANISASI DAN PERSONIL

    5.3.1 UMUM

    Maksud dari Penyusunan Organisasi penanganan proyek maupun Organisasi

    Pengawasan Konsultan serta pelaksana Kontraktor adalah :

    o Terjaminnya fungsi kontrol / pengawasan pelaksanaan yang diperlukan

    semaksimal mungkin

    o Terjaminnya kelancaran pelaksanaan setiap unit-unit kerja yang

    berkepentingan

    o Terciptanya koordinasi yang dinamis terhadap unit-unit kerja yang terlibat

    dalam penanganan pekerjaan

    5.3.2 FUNGSI KONTROL DAN KOORDINASI

    Untuk menjalin koordinasi yang baik antara unit-unit kerja maupun antara

    Konsultan dengan Pemberi tugas serta menjamin fungsi kontrol / pengawasan

    dalam pelaksanaan pekerjaan, maka perlu disusun suatu Bagan Organisasi

  • Pengendalian Teknis Pengendalian Banjir ( Otsus Kab/Kota)

    47

    yang menggambarkan hubungan kerja / koordinasi antara unit-unit kerja

    maupun antara Konsultan dengan Pemberi Tugas / Direksi Pekerjaan.

    5.3.3 BAGAN ORGANISASI PELAKSANAAN PEKERJAAN

    Fungsi struktur organisasi dan implementasinya dalam praktek secara nyata

    perlu diaktifkan, hal tersebut menyangkut :

    - Struktur Organisasi penanganan Proyek

    - Organisasi Konsultan

    - Organisasi Kontraktor

    - Satker / Pelaksana Satker

    Didalam Rencana Kerja dipertegas tugas masing-masing tenaga ahli sesuai

    JADWAL PELAKSANAAN PEKERJAAN dan tempat tugas serta

    pengaturan logistik disesuaikan dengan JADWAL PENUGASAN

    PERSONIL.

    Sedangkan Organisasi Pelaksanaan mempertegas tanggung jawab masing-

    masing tenaga ahli, hubungan kerja antar tenaga ahli sesuai dengan

    STRUKTUR ORGANISASI dan URAIAN TUGAS.

    Sebagai suatu organisasi yang profesional, Konsultan telah menyusun Struktur

    Organisasi dengan uraian tugas dan tanggung jawab masing-masing yang

    berhubungan dengan organisasi penanganan proyek serta organisasi

    pelaksanaan pekerjaan fisik.

    Dalam melaksanakan pekerjaan ini Konsultan akan selalu melakukan koordinasi

    secara periodik dengan pihak Pemberi Tugas. Dengan demikian kesatuan /

    kesamaan Persepsi untuk semua aspek yang dilakukan Konsultan akan selalu

    terjaga dengan Pemberi Tugas, dimana Pemberi Tugas dapat pula mengetahui

    kemajuan pelaksanaan pekerjaan setiap saat.

    Koordinasi ini sangat penting bagi Konsultan agar semua pekerjaan dapat

    berjalan sesuai dengan rencana. Dengan demikian diharapkan hambatan yang

    terjadi dapat segera diselesaikan sehingga penyelesaian pekerjaan tidak akan

    melewati waktu yang telah ditentukan.

  • Pengendalian Teknis Pengendalian Banjir ( Otsus Kab/Kota)

    48

    5.3.4 TANGGUNG JAWAB PERSONIL

    Dalam hal menjalankan tugasnya, Konsultan Supervisi harus mempunyai dan

    menugaskan personil yang qualified sesuai dengan persyaratan kualifikasi

    pendidikan dan pengalaman teknis pada proyek Pengawasan Teknis ini. Seperti

    yang disyaratkan minimal sesuai dengan petunjuk pada Kerangka Acuan Kerja.

    Adapun tugas-tugas dari personil tersebut adalah sebagai berikut :

    1. Site Engineer

    a. Mengawasi pemakaian bahan, peralatan dan metode pelaksanaan, serta

    mengawasi ketetapan waktu, dan biaya pekerjaan konstruksi.

    b. Mengawasi pelaksanaan pekerjaan konstruksi dari segi kualitas,

    kuantitas, dan laju pencapaian volume/realisasi fisik.

    c. Mengumpulkan data dan informasi di lapangan untuk memecahkan

    persoalan yang terjadi selama pekerjaan konstruksi. Menyelenggarakan

    rapat-rapat lapangan secara berkala, membuat laporan minggguan dan

    bulanan pekerjaan pengawasan, dengan masukan hasil rapat rapat

    lapangan, laporan harian, mingguan dan bulanan pekerjaan konstruksi

    yang dibuat oleh pemborong.

    d. Menyusun berita acara persetujuan kemajuan pekerjaan untuk

    pembayaran angsuran, pemeliharaan pekerjaan, dan serah terima

    pertama dan kedua pekerjaan konstruksi.

    e. Memeriksa tagihan pembayaran bulanan yang diajukan oleh kontraktor

    dan memberikan sertifikat setuju untuk dibayarkan apabila hasil

    pekerjaan telah memenuhi persyaratan kontrak.

    f. Menyimpan dokumen surat menyurat, risalah rapat , laporan harian

    mingguan dan bulanan , foto pada kondisi kemajuan 0%, 50% dan 100%

    kurva kemajuan pekerjaan, gambar, perhitungan, pengukuran, dsb.

    g. Meneliti gambar-gambar untuk pelaksanaan (shop drawings) yang

    diajukan oleh kontraktor.

    h. Meneliti gambar-gambar yang sesuai dengan pelaksanaan di lapangan

    (as Built Drawings) sebelum serah terima I.

    i. Menyusun daftar cacat / kerusakan sebelum serah terima I, dan

    mengawasi perbaikannya pada masa pemeliharaan.

  • Pengendalian Teknis Pengendalian Banjir ( Otsus Kab/Kota)

    49

    2. Chief Inspector

    a. Menyiapkan data terperinci serta rekomendasi teknis sehubungan dengan

    variasi volume kontrak.

    b. Mengecek dan mengukur volume bahan dan pekerjaan yang dihasilkan

    kontraktor, untuk dipakai sebagai dasar pembuatan sertifikat pembayaran

    bulanan (MC).

    c. Membuat catatan yang lengkap tentang pembayaran kepada kontraktor,

    sehingga tidak terjadi pembayaran berganda.

    d. Memantau kemajuan fisik pekerjaan.

    e. Mengecek semua as built drawing yang dibuat kontraktor.

    f. Mengawasi kualitas bahan-bahan yang digunakan kontraktor.

    g. Menolak bahan-bahan yang digunakan kontraktor apabila tidak sesuai

    spesifikasi.

    h. Mengawasi pekerjaan-pekerjaan konstruksi yang dilaksanakan

    kontraktor agar sesuai dengan ketentuan yang ada.

    i. Mengukur volume pekerjaan.

    j. Membuat dan menghimpun semua data-data sehubungan dengan

    pengendalian pekerjaan.

    3. Inspector

    Inspector bertanggungjawab langsung untuk menjamin bahwa pekerjaan

    dilaksanakan sesuai gambar rencana dan spesifikasi.

    Inspector tinggal/berdomisili dilokasi paket pekerjaan dimana ia

    ditugaskan

    Tanggung jawabnya meliputi dan tidak terbatas pada hal-hal sebagai berikut

    :

    a. Memeriksa serta memberikan rekomendasi atas jadwal pelaksanaan

    kontraktor atau perubahan-perubahannya untuk pelaksanaan harian,

    serta setiap rencana atau program-program serupa yang harus diajukan

    oleh kontraktor untuk mendapatkan rekomendasi lebih lanjut dari Site

    Engineer.

    b. Menilai kecukupan pemakaian, antara lain bahan-bahan dan tenaga

    kerja yang disediakan oleh kontraktor, serta cara kerja kontraktor

    sehubungan dengan besarnya tingkat kemajuan yang ditargetkan, dan

  • Pengendalian Teknis Pengendalian Banjir ( Otsus Kab/Kota)

    50

    bila perlu mengambil tindakan yang tepat untuk meningkatkan laju

    pekerjaan.

    c. Melaksanakan pengawasan yang efektif dan terus-menerus terhadap

    pekerjaan serta menjamin bahwa mutu pekerjaan sesuai dengan standar

    dan spesifikasi yang ditetapkan dalam kontrak, termasuk kesesuaian

    dengan gambar gambar kerja.

    d. Melakukan pengawasan di lapangan secara terus-menerus dan mencatat

    atas semua pelaksanaan pekerjaan harian, antara lain peralatan, tenaga

    kerja dan material yang digunakan oleh kontraktor dalam

    melaksanakan pekerjaan harian dalam bentuk laporan Harian Inspector

    (Inspector Daily Report) yang akan dirangkum dalam laporan

    mingguan (Weekly Report).

    e. Mengawasi semua pengambilan contoh material dan pengadaan

    transportasi ke laboratorium untuk pengetesan . Memberitahukan

    kontraktor secara tertulis terhadap penyimpangan penyimpangan

    yang dilakukan dilapangan serta menggambar kemajuan harian

    kontraktor pada grafik/Chart .

    f. Membantu dalam membuat laporan dan serah terima sementara serta

    memonitor dan melaporkan setiap kejadian serta ketidak beresan

    dilapangan kepada Chief Inspector .

    4. Administrasi

    Menguasai program Ms.Word dan Ms.Excel. Tugas dan tanggung jawab

    operator adalah memasukkan data ke dalam komputer dan menganalisa

    sesuai dengan petunjuk Engineer.

    KESIMPULAN :

    Konsultan meyakini bahwa dengan bekerja secara Profesional , Objektif , Preventif ,

    Persuasif dan konsisten berpedoman pada Dokumen Kontrak dan di implementasikan

    pada semua aspek pekerjaan , maka kegiatan pengawasan / pengendalian mutu , pengendalian

    jadwal pelaksanaan maupun pengendalian biaya serta kuantitas dapat berjalan lancar dengan

    hasil yang seoptimal mungkin .

    Penilaian pekerjaan adalah berdasarkan ketepatan waktu penyelesaian , ketepatan mutu

    hasil pekerjaan serta ketepatan biaya pelaksanaan dimana tentunya harus ditunjang oleh

  • Pengendalian Teknis Pengendalian Banjir ( Otsus Kab/Kota)

    51

    sumber daya manusia (SDM) , Profesionalisme , Usaha yang terencana dan kegiatan

    yang sistematis serta ditunjang pula oleh material , dana dan waktu .

    Keberhasilan Konsultan dalam pengawasan apabila telah memiliki prinsip prinsip dasar

    sebagai berikut :

    Konsultan menjamin bahwa tenaga pengawas yang Ahli bersungguh-sungguh berada di

    tempat kerja setiap saat, hal tersebut penting untuk pemeriksaan yang efektif.

    Tenaga pengawas akan mengadakan pemeriksaan atas semua daerah kerja untuk

    menjamin bahwa pekerjaan dilaksanakan sesuai dengan tuntutan dokumen kontrak.

    Kapan saja ada tanda-tanda bahwa akan terlihat pekerjaan yang kurang memuaskan,

    maka Konsultan segera memberitahukan hal tersebut kepada kontraktor agar diberikan

    perhatian sedini mungkin, sehingga pemborosan bahan, waktu dan tenaga dapat dihindari

    Tenaga pengawas tidak akan seenaknya memperlambat kerja kontraktor, juga tidak

    mencampuri masalah kerja kontraktor kecuali jika jelas terbukti bahwa cara tersebut

    tidak menghasilkan pekerjaan yang baik. Jika menurut spesifikasi ada keleluasaan untuk

    memilih cara kerja, maka tenaga pengawas akan menyarankan tetapi tidak sewenang-

    wenang menuntut untuk memakai suatu cara tertentu.

    Tenaga pengawas senantiasa bersikap tidak memihak, ramah, rela membantu

    kontraktor. Namun Konsultan menghindarkan keakraban berlebihan, dan tidak

    menerima imbalan pribadi dari kontraktor. Dengan hubungan persahabatan dan

    mengakui serta menghargai pekerjaan yang baik, dapat terpelihara kerja sama serta

    saling hormat-menghormati .

    Instruksi hanya akan disampaikan kepada wakil sah dari kontraktor, biasanya

    superintendent atau mandor, memberikan instruksi secara lisan tidak dilakukan terkecuali

    dalam keadaan terpaksa, karena instruksi lisan tidak meninggalkan bekas. Salinan dari

    pada instruksi tertulis yang diberikan kepada kontraktor dengan segera disampaikan

    kepada PPK untuk diketahui.

    Sebelum instruksi dikeluarkan, tenaga pengawas benar-benar yakin keputusan yang

    dibuat itu benar dan adil. Sengketa apapun akan dihindarkan dan hal-hal yang menjadi

    bahan perselisihan disampaikan kepada PPK untuk mendapat keputusan.

    Instruksi diikuti secara ketat untuk menjamin bahwa instruksi itu benar-benar

    dilaksanakan sebagaimana mestinya.

    Tenaga pengawas menyadari sungguh-sungguh bahwa tanggung jawab yang dibebankan

    sangat penting artinya dan menjaga bahwa pertimbangan serta putusan dibuat selalu adil

    dan pantas.

  • Pengendalian Teknis Pengendalian Banjir ( Otsus Kab/Kota)

    52

    Prinsip prinsip dasar ini kemudian ditunjang oleh kemampuan Personality sebagai

    berikut :

    Memahami dengan baik gambar rencana, dimensi rencana dan spesifikasi.

    Mampu memahami, maksud dan pengertian hasil pemeriksaan laboratorium

    Mampu menyusun teknis pelaksanaan pekerjaan.

    Memahami penggunaan-penggunaan peralatan .

    Memahami cara penggunaan alat-alat laboratorium lapangan, dan mampu

    menginterpretasikan hasil-hasil pemeriksaan lapangan.

    Mengerti tentang pekerjaan survey/pengukuran

    Memahami tata cara pembayaran suatu pekerjaan sebagaimana tertera didalam syarat-

    syarat kontrak.

    Disiplin dalam pencatatan kejadian-kejadian dalam pelaksanaan pekerjaan setiap hari.

    Memiliki pengetahuan tentang tata perencanaan.

    Memiliki pengetahuan tentang material.

    Berwibawa dan mampu memberikan teguran keras, jika terjadi penyimpangan

    pekerjaan.