1.Kebijakan Nasional Pembangunan Lingkungan Hidup (Agus Sutjahyo)

Embed Size (px)

Citation preview

  • 7/21/2019 1.Kebijakan Nasional Pembangunan Lingkungan Hidup (Agus Sutjahyo)

    1/47

    KEBIJAKAN NASIONAL

    PEMBANGUNAN LINGKUNGAN HIDUP

    BIDANG TATA LINGKUNGAN

    BLH PROVINSI JAWA TIMUR

  • 7/21/2019 1.Kebijakan Nasional Pembangunan Lingkungan Hidup (Agus Sutjahyo)

    2/47

    pendekatan

    Ekosistem Pulau

    Perkotaan

    Daerah Aliran

    Sungai

    INTERVENSI PLHINTERVENSI PLH

    MANUSIA

    PETA MASALAH LINGKUNGAN

    LATAR BELAKANG

  • 7/21/2019 1.Kebijakan Nasional Pembangunan Lingkungan Hidup (Agus Sutjahyo)

    3/47

    Tiga Pilar PembangunanBerkelanjutan

    Peningkatan Limbah akanmemberikan tekananterhadap ketiga pilar

    Gangguan terhadappembangunan berkelanjutan

    Perlu penerapan sistempengelolaan limbah yangtepat

    Meningkatkan kerjasamaantar instansi di PUSAT,Provinsi dan Kab/Kota

    Kepedulian pelaku pengelolalimbah

    Ekonomi

    SosialLingkunganHidup

  • 7/21/2019 1.Kebijakan Nasional Pembangunan Lingkungan Hidup (Agus Sutjahyo)

    4/47

    SETELAH UU 23/97 BERUSIA 12 TAHUN

    PENCEMARAN DAN

    PERUSAKAN LH TERUS

    MENINGKAT

    1. MAINSTREAMING LH BELUM DICAPAI2. KEBIJAKAN PRO LH MASIH MRPKNHARAPAN

    3. MASYARAKAT SEMAKIN SADAR AKANPENTINGNYA LH

    4. PUTUSAN PERKARA LH BELUM ME

    MUASKAN5. KETERBATASAN KEWENANGAN KELEMBAGAAN LH

    6. AMDAL HANYA SEKESAR DOK KAJIAN7. KETERBATASAN KEWENANGAN PPNS/

    PPLH

    8. KASUS LH DI DAERAH SULIT DILAKUKANGAKUM9. ISSU LH INTERNASIONAL TERUS BER

    KEMBANG

  • 7/21/2019 1.Kebijakan Nasional Pembangunan Lingkungan Hidup (Agus Sutjahyo)

    5/47

    PerencanaanPemanfa-

    atanPengendalian

    Pemeliha-

    raanPengawasan

    - Inventarisasi

    SDA

    - Ekoregion

    - RPPLH

    - Daya Dukung

    - Daya

    Tampung

    - Keberlanjutan

    Proses

    - Keberlanjutan

    Produktifitas

    - Keselamatan

    Kesejahteraan

    Masyarakat

    PencegahanPenanggulangan

    Pemulihan

    Konservasi

    SDA

    -Pengawasan

    -Pemantauan

    KLHS

    Tata Ruang

    Baku Mutu LH

    Kriteria Kerusakan LHAMDAL, UKL-UPL

    Perizinan

    Instrumen Ekonomi

    PUU Berbasis LH

    Anggaran Berbasis LH

    Analisa Risiko LHAudit LH

    Penegakan

    Hukum

    - Sanksi

    Administrasi

    - Sanksi

    Perdata

    - Sanksi Pidana

    Kebijakan LH

    (UU 32/2009)

  • 7/21/2019 1.Kebijakan Nasional Pembangunan Lingkungan Hidup (Agus Sutjahyo)

    6/47

    PERENCANAANa. Inventarisasi

    lingkungan hidup

    b. Penetapan wilayah

    ekoregion

    c. Penyusunan

    Rencana

    Perlindungan dan

    Pengelolaan LH(RPPLH)

    PEMANFAATAN

    dilakukan berdasarkan

    RPPLH serta daya dukung

    dan daya tampung

    lingkungan hidup

    PENGENDALIANPENCEMARAN DAN ATAU

    KERUSAKAN LH

    a.pencegahan

    b.penanggulangan

    c.pemulihan

    PEMULIHANdilakukan dengan

    tahapan:

    Penghentian sumber

    pencemaran dan

    pembersihan sumber

    pencemar

    remediasi

    rehabilitasi restorasi, dan/atau

    cara lain sesuai

    perkembangan iptek

    PEMELIHARAAN

    konservasi sumber daya

    alam (SDA)

    pencadangan SDA

    dan/atau

    pelestarian fungsi

    atmosfer

    (upaya mitigasi dan

    adaptasi perubahan

    iklim, perlindungan

    lapisan ozon

    dan hujan asam)

    Instrumen PENCEGAHAN Pencemarandan/atau Kerusakan LH

    a. Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS)

    b. Tata Ruang

    c. Baku mutu lingkungan hidup

    d. Kriteria baku kerusakan lingkungan hidup

    e. AMDAL

    f. Upaya Pengelolaan LH dan Upaya

    Pemantauan LH (UKL-UPL)g. Perizinan

    h. Instrumen Ekonomi LH

    i. Peraturan Perundangan berbasis LH

    j. Anggaran berbasis LH

    k. Analisis resiko LH

    l. Audit LH

    m. Instrumen lain sesuai dengan kebutuhan

    dan/atau perkembangan Iptek

    PENGELOLAAN B3 DAN

    LIMBAH B3

    PENANGGULANGAN, dilakukan dengan:

    a. Pemberian informasi peringatan pencemaran dan/ataukerusakan lingkungan hidup (LH)

    b. Pengisolasian pencemaran dan/atau kerusakan LH

    c. Penghentian sumber pencemaran dan/atau kerusakan LH

    d. Cara lain yang sesuai dengan pengembangan Iptek

    PENGAWASAN

    PENEGAKAN HUKUM

  • 7/21/2019 1.Kebijakan Nasional Pembangunan Lingkungan Hidup (Agus Sutjahyo)

    7/47

    PERENCANAAN PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP

    (Pasal 5

    11)

    INVENTARISASI LH

    DASAR

    NASIONAL

    PROPINSI

    KAB./KOTA

    RPPLH

    PENETAPAN WILAYAH

    EKOREGION

    TINGKAT NASIONAL

    PULAU/KEPULAUAN

    EKOREGION

    DITETAPKAN OLEH MENTERI

    DATA INFORMASI:

    a. POTENSI DAN

    KETERSEDIAAN;

    b. JENIS YANG

    DIMANFAATKAN;

    c. BENTUK PENGUASAAN;

    d. PENGETAHUAN

    PENGELOLAAN;

    e. BENTUK KERUSAKAN

    DAN;

    f. KONFLIK DAN PENYEBAB

    KONFLIK

    MEMPERTIMBANGKAN

    a. KARAKTERISTIK BENTANG

    ALAM;

    b. DAERAH ALIRAN SUNGAI

    c. IKLIM;

    d. FLORA DAN FAUNA;

    e. SOSIAL BUDAYA;

    f. EKONOMI;

    g. KELEMBAGAAN

    MASYARAKAT;

    h. HASIL INVENTARISASI

    LINGKUNGAN HIDUP

    PERENCANAAN

    MEMUAT :

    a. PEMANFAATAN/PENCADANGAN SDA

    b. PEMELIHARAAN DAN PERLIND

    UNGAN KUALITAS/FUNGSI LH

    c. ADAPTASI DAN MITIGASI THDP

    PERUBAHAN IKLIM

  • 7/21/2019 1.Kebijakan Nasional Pembangunan Lingkungan Hidup (Agus Sutjahyo)

    8/47

    RPPLH

    (Pasal 9 11)

    NASIONAL PROPINSI KAB/KOTA

    INVENTARI

    SASI

    NASIONAL

    - RPPLH

    NASIONAL

    - INVENTARISASI

    TKT

    PULAU/KEPULAUA

    N

    - INVENTARISASI

    TKT

    EKOREGION

    -RPPLH PROVINSI

    -INVENTARISASI

    TKT

    PULAU/KEPULAUAN

    -INVENTARISASI

    TKT

    EKOREGION-

    MENTERI GUBERNUR BUPATI/

    WALIKOTA

    PERATURA

    NPEMERINT

    AH

    PERDA

    PROPINSI

    PERDA KAB/

    KOTA

    PEMANFAATAN/PENCADANGAN SDA

    PEMELIHARAAN & PERLINDUNGAN

    KUALITAS & FUNGSI LH

    PENGENDALIAN, PEMANTAUAN,PENDAYAGUNAAN

    PELESTARIAN SDA

    ADAPTASI & MITIGASI PERUBAHAN

    IKLIM

    TERDIRI

    DARI

    DISUSU

    N

    BERDAS

    ARKAN

    DISUSU

    N OLEH

    DIATUR

    DALAM

  • 7/21/2019 1.Kebijakan Nasional Pembangunan Lingkungan Hidup (Agus Sutjahyo)

    9/47

    PERENCANAAN PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP

    (Pasal 5

    11)

    RPPLH

    SEGALA USAHA/KEGIATAN YANG

    MENIMBULKAN DAMPAK PENTING,

    ANCAMAN EKOSISTEM PADA KEHIDUPAN,

    KESEHATAN, KESELAMATAN MANUSIA

    PALING LAMA 2 TAHUN

    AMDAL AUDIT

    UKL/UPL

    UPPLH

    ANALISIS

    RESIKO LH

    VOLUNTERY

    UNTUK MENINGKATKAN KINERJA LH

    KLHS

    AMDAL

    UKL/UPL

    SPPLH

    AUDIT

    LINGKUNGAN

    Izin LH

    AUDITOR

    BERSERTIFIKASI

    MANDATORY :

    YANG BERISIKO TINGGI

    TIDAK TAAT TERHADAP PERUNDANG

    UNDANGAN

  • 7/21/2019 1.Kebijakan Nasional Pembangunan Lingkungan Hidup (Agus Sutjahyo)

    10/47

    KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS

    (Pasal 15-19)

    KLHS

    (Pasal 1519)

    a. PERKIRAAN MENGENAI DAMPAK

    DAN RESIKO LINGKUNGAN HIDUP;

    b. KINERJA LAYANAN/JASA

    EKOSISTEM

    c. EFISIENSI PEMANFAATAN SUMBER

    DAYA ALAM;

    d. TINGKAT KERENTANAN DAN

    KAPASITAS ADAPTASI TERHADAP

    PERUBAHAN IKLIM; DAN

    e. TINGKAT KETAHANAN DAN

    POTENSI KEANEKARAGAMAN

    HAYATI

    WAJIB DALAM

    PENYUSUN/EVALUASI

    - RTR

    -RPJP

    -RPJM NASIONAL,

    PROPINSI,

    KAB./KOTA

    KEBIJAKAN,

    RENCANA, PROGRAM

    (KRP)

    DAYA TAMPUNG DAN

    DAYA DUKUNG

    TERLAMPAUI

    DASAR KRP

    a. KEBIJAKAN, RENCANA, DAN/ATAU

    PROGRAM PEMBANGUNAN WAJIB

    DISESUAIKAN DGN REKOMENDASI

    KLHS

    b. SEGALA USAHA/KEGIATAN YANG

    TELAH MELAMPAUI DAYA DUKUNG

    DAN DAYA TAMPUNG LH TIDAK

    DIPERBOLEHKAN LAGI

    MEKANISME:

    PENGKAJIAN PENGARUH

    KRP TERHADAP

    KONDISI LH

    DISUATU WILAYAH

    PERUMUSAN

    ALTERNATIFPENYEMPURNAAN

    KRP; DAN

    REKOMENDASI

    PEBAIKAN UNTUK

    PENGAMBILAN

    KEPUTUSAN YANG

    MENGINTEGRASIKA

    NPRINSIPPEMBANGUNAN

    BERKELANJUTAN

  • 7/21/2019 1.Kebijakan Nasional Pembangunan Lingkungan Hidup (Agus Sutjahyo)

    11/47

    Kapasitas daya dukung & daya tampung

    lingkungan hidup untuk pembangunan; Perkiraan dampak & resiko lingkungan

    hidup;

    Kinerja layanan/jasa ekosistem;

    Efisiensi pemanfaatan sumber daya alam;

    Tingkat kerentanan & kapasitas adaptasiterhadap perubahan iklim;

    Tingkat ketahanan & potensikeanekaragaman hayati.

    Isi KLHS

  • 7/21/2019 1.Kebijakan Nasional Pembangunan Lingkungan Hidup (Agus Sutjahyo)

    12/47

    Relung Aplikasi Kajian Analisis Lingkungan

    Kajian Lingkungan Hidup Strategik (KLHS)

    AMDALKLHS Kebijakan

    KLHS Regional / Program

    KLHS SektorKLHS Tata Ruang

    Partidario (2000, 2003)

    Kebijakan Rencana Program Proyek

    KAJIAN ANALISIS LINGKUNGAN

  • 7/21/2019 1.Kebijakan Nasional Pembangunan Lingkungan Hidup (Agus Sutjahyo)

    13/47

    AMDAL

    bagi usaha/kegiatan

    yang Berdampak penting

    Penyusun mempunyai

    Sertifikat kompetensi

    Komisi mempunyai

    lisensi

    Dasar pemberian

    Izin lingkungan

    UKL/UPL

    bagi usaha/kegiatan

    yang tidak wajib amdal

    Usaha dan/atau kegiatan

    yang tidak wajib UKL-UPL

    wajib membuat surat

    pernyataan kesanggupanpengelolaan & pemantauan l

    ingkungan hidup

  • 7/21/2019 1.Kebijakan Nasional Pembangunan Lingkungan Hidup (Agus Sutjahyo)

    14/47

    HAL-HAL PENTING TERKAIT

    AMDAL

    HAL-HAL PENTING TERKAIT

    AMDAL

    14

    Penyusun dokumen AMDAL wajib memiliki sertifikatkompetensi penyusun dokumen AMDAL [Pasal 28];

    Komisi penilai AMDAL Pusat, Propinsi, maupun Kab/Kota

    wajib memiliki lisensi AMDAL [Pasal 29, Ayat (2)];AMDAL dan UKL/UPL merupakan persyaratan untukpenerbitan izin lingkungan [Pasal 36];

    Izin Lingkungan diterbitkan oleh Menteri, gubernur,

    bupati/walikota sesuai kewenangannya [Pasal 36, Ayat(4)];

    Penegakan Hukum terkait Pelanggaran AMDAL[Pasal109, 110, 111];

    AMDAL dan UKL/UPL merupakan salah satu instrumen

    pencegahan pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hidup[Pasal 14];

    Tidak memiliki dokumen AMDAL

    Audit LH; Tidakmemiliki UKL-UPL DPLH [Pasal 121];

  • 7/21/2019 1.Kebijakan Nasional Pembangunan Lingkungan Hidup (Agus Sutjahyo)

    15/47

    Perizinan

  • 7/21/2019 1.Kebijakan Nasional Pembangunan Lingkungan Hidup (Agus Sutjahyo)

    16/47

    IZIN LINGKUNGAN (pasal 36 sd 41)

    Usaha /

    kegiatan

    AMDAL

    /UKL/UPL

    Komisi berlisensi

    SKKLH /

    Rekomendasi

    UKL/UPL

    Izin

    lingkungan Izin Usaha

    persyaratan

    Keputusan TUN

    pengumuman

    Cacat hukum, kekeliruan

    penyalahgunaan, ketidakbenaran,

    pemalsuan data, dokumen/informasi

    Penerbitannya tidak memenuhi syarat

    dalam keputusan komisi

    Tidak melaksanakan kewajiban dalam

    AMDAL/UKL-UPL

    batal

    KLHS

    RPPLH

    Izin lh dicabut

    izin usaha

    batal

    Izin lhkegiatan

    berubah

    izin usaha

    diperbaharui

  • 7/21/2019 1.Kebijakan Nasional Pembangunan Lingkungan Hidup (Agus Sutjahyo)

    17/47

    PEMAN

    FAATAN

    BERDASARKANRPPLH

    APABILA RPPLH

    BELUM ADA

    BERDASARKANDAYA TAMPUNG

    DAN DAYA DUKUNG

    MEMPERHATIKAN :

    KEBERLANJUTAN PROSES DAN

    FUNGSI LH

    KEBERLANJUTAN PROD LHKESELAMATAN, MUTU HIDUP DAN

    KESEJAHTERAAN MASYARAKAT

    MENTERI U/ NASIONAL DAN PULAU/KEPULAUAN

    GUBERNUR U/PROP DAN EKOREGION LINTAS KAB

    BPT/WLKT U/KAB/KOTA DAN EKOREGION KAB/KTDITETAPKAN OLEH

  • 7/21/2019 1.Kebijakan Nasional Pembangunan Lingkungan Hidup (Agus Sutjahyo)

    18/47

    PENGENDALIAN

    PENCEGAHAN

    KLHS

    TATA RUANG

    BM LINGKUNGAN

    KRITERIA BAKU KERUSAKAN LH

    AMDAL

    UKL/UPL

    PERIZINANINSTRUMEN EKONOMI LINGK

    PERUU BERBASIS LINGK

    ANGGARAN BERBASIS LINGK

    ANALISIS RESIKO LINGK

    AUDIT LH

    PENANGGULANGAN PEMBERIAN INFORMASI

    PENGISOLASIAN PENCEMARAN/

    KERUSAKAN

    PEMULIHANPENGHENTIAN SUMBER PENCEMARANREMEDIASI

    REHABILITASI

    RESTORASI

  • 7/21/2019 1.Kebijakan Nasional Pembangunan Lingkungan Hidup (Agus Sutjahyo)

    19/47

    BAKU MUTU

    LINGKUNGAN

    KRITERIA BAKU

    KERUSAKAN

    Diukur melalui

    air;

    air limbah;

    air laut;

    udara ambien;

    emisi;

    gangguan;

    Baku mutu lain sesuai dengan.

    Perkembangan IPTEK

    air;

    air limbah;

    air laut;

    udara ambien;

    emisi;

    gangguan;

    Baku mutu lain sesuai dengan.

    Perkembangan IPTEK

    EKOSISTEM

    PERUBAHAN

    IKLIM

    Tanah untuk biomassa

    Terumbu karang

    Mangrove

    padang lamun

    GambutKarst

    Kebakaran Hutan

    BK ekosistem lainnya sesuai

    dengan perkembangan IPTEK

    Tanah untuk biomassa

    Terumbu karang

    Mangrove

    padang lamun

    GambutKarst

    Kebakaran Hutan

    BK ekosistem lainnya sesuai

    dengan perkembangan IPTEK

    PENCEMARAN / KERUSAKAN LINGKUNGAN

  • 7/21/2019 1.Kebijakan Nasional Pembangunan Lingkungan Hidup (Agus Sutjahyo)

    20/47

    PENCEMARAN

    3 10

    4 12

    5 15

    3 10

    4 12

    5 15

    M

    A

    X

    M

    I

    N

    MASUK ATAU DIMASUK

    KANNYA MAHLUK HI

    DUP, ZAT, ENERGI DAN/

    ATAU KOMPONEN

    LAIN KEDALAM LING

    KUNGAN HIDUP OLEH

    KEGIATAN MANUSIA

    SEHINGGA MELAM

    PAUI BAKU MUTU LING

    KUNGAN HIDUP YANG

    TELAH DITETAPKAN

    (Pasal 1 ayat 14

    BAKU MUTU

    LINGKUNGAN

    BM Air imbahBM emisi

    BM Gangguan

    BM Air imbah

    BM emisi

    BM Gangguan

    BM AIR

    BM AIR LAUT

    BM UDARA

    AMBIEN

    PP

    Pasal 20

    ayat (4)

    PP

    Pasal 20

    ayat (3)

    SETIAP ORANG DILARANG

    MELAKUKAN PENCEMARAN

    DAN PERUSAKAN (PASAL 69

    ayat point a

    Paling lama3 tahun

    dan 3 M

    (pasal 100

    ayat 1)

    Apabila sanksi admtidak dipatuhi serta

    pelanggaran lebih

    dari satu kali

    Pasal 100 ayat (2)

    Sengaja

    (Pasal 98)

    Lalai

    (pasal 99)

    BAKU

    MUTU

    LUKA

    MATI

    SANKSI DENDA

    M

    A

    X

    M

    I

    N

  • 7/21/2019 1.Kebijakan Nasional Pembangunan Lingkungan Hidup (Agus Sutjahyo)

    21/47

    PENGELOLAAN LIMBAH USAHA/KEGIATAN

  • 7/21/2019 1.Kebijakan Nasional Pembangunan Lingkungan Hidup (Agus Sutjahyo)

    22/47

    Program Prioritas

    Sektor Mitigasi

    Perubahan Iklim

    Pengurangan emisi

    sektor Energi

    Pelaksanaan Perpres No.5/2006 tentang MIX energi

    Nasional Khususnya pencapaian 17% energi terbarukan

    Pengurangan Emisi Sektor

    Kehutanan

    Pengurangam Hotspot untuk mencegah kebakaran hutan MIH, GERHAN, Indonesia Menanam, REDD Pencegahan penebangan liar Pelaksanaan SFM (Sustainable Forest Management)

    Pengurangan EmisiSektor Industri Peningkatan Efisiensi Energi sebesar 17% di berbagai jenis

    industri (semen, tekstil, kertas, keramik) Pengembangan mobil hibidra

    Pelaksanaan SkemaCDM Penyediaan tenaga ahli

    Ijin persetujuan usulan proyek CDM Pelatihan, workshop, seminar, publikasi, talkshow

    Monitoring Emisi GrkMembangun Kelembagaan dan Sistem pendataan sumber

    emisi di berbagai sektor

    Perbaikan transportasi umum (MRT:Monorail, Busway,Subway)

    Fuel switching (penggunaan biofuel) Mendorong Penggunaan Sepeda, pejalan kaki dengan

    penyediaan infrastrukturPengurangan emisi

    persampahan Pelaksanaan UU Persampahan tidak ada lagiTPA terbuka dalam 5 tahun ke depan

    Pogram 3R

    Pengurangan Emisi

    Sektor Transportasi

    Pengendalian Bahan

    Perusak Ozon (BPO)

    Mencegah emisi BPO ke atmosfir melaluipendekatan recovery, recycling dan rekalmasi

    Penghentian impor BPO bertahap dan melalui

    kegiatan alih teknologi di industri pengguna Penanganan BPO bekas

    Akan dituangkandalam PerpresPenurunan EmisiGRK (2010 -2020)

    UDARA

  • 7/21/2019 1.Kebijakan Nasional Pembangunan Lingkungan Hidup (Agus Sutjahyo)

    23/47

    Kebijakan Kehutanan:

    TARGET

    MITIGASI

    PERUBAHAN

    IKLIM

    ENERGY MIX

    Skenario Target Penurunan Emisi(dibandingkan dengan BAU):

    Perpres 5/2006 17%

    Geothermal 20%

    Carbon Capture & Storage 40%

    LULUCF

    Degradasi Hutan : 53.9 Mha (2007)

    Lahan hutan : 120.35 Mha (2007)

    Rehabilitasi Hutan (Peningkatan

    Penyerapan Karbon):

    Tahun 2025 36.31 Mha

    Tahun 2050 53.9 Mha

    Target pengurangan Hot Spot

    (kebakaran hutan)

    (dibandingkan th 2006):

    Tahun r 2009 50%

    Tahun 2012 75%

    Tahun 2025 95%

    Laut dan Pesisir

    Menyerap 245.6 M ton CO2/th

    Kebijakan Pengelolaan Laut dan

    Pesisir:

    Mangrove and coastal vegetation

    planting

    Coral reef rehabilitation

    Expand Marine Protection Area

    (MPA)

  • 7/21/2019 1.Kebijakan Nasional Pembangunan Lingkungan Hidup (Agus Sutjahyo)

    24/47

    ADAPTASI

    PERUBAHAN

    IKLIM

    SDA AIR Upaya Pemulihan DAS secara Terpadu

    KETAHANAN PANGAN Diversifikasi Pangan

    Penyusunan sistem produksi terutama produksi

    pangan dalam konteks ketahanan pangan

    R&D untuk ketahanan pangan

    INTEGRASI

    MANAJEMENPESISIR

    Sejalan dengan kebijakan sumber daya Air

    Perencanaan wilayah untuk daerah pesisir

    berdasarkan pendekatan carrying capacity

    KEHATI

    Inventarisasi keanekaragaman hayati di

    Indonesia (Bank Genetika)

    Usaha perlindungan terhadap ekosistem hutan

    KESEHATAN

    Penyuluhan kesehatan untuk seluruh

    masyarakat

    upaya preventif untuk perbaikan sanitasi

    lingkungan

    Memperkuat kesiapsiagaan sistem kesehatan

    Meningkatkan komunikasi, informasi, dan

    edukasi masyarakat

    INFRASTRUKTUR

    Desain bangunan yang mengantisipasi

    intensitas hujan ekstrim dan badai

    Pemukiman penduduk dengan sistem rumah

    susun

    Pembangunan jalan yang mempertimbangankenaikan muka air laut

    MONITORING INFORMASI Membangun Automatic Weather Station

  • 7/21/2019 1.Kebijakan Nasional Pembangunan Lingkungan Hidup (Agus Sutjahyo)

    25/47

    UU No.32/2009 tentangPerlindungan &

    Pengelolaan LH

    UU Nomor 7 tahun 2004

    Tentang Sumber Daya Air

    Pengaturan PengelolaanKualitas Air

    (Bab II: Ps.5 s.d. Ps. 17)

    Pengaturan Pengendalian

    Pencemaran Air

    (Bab III, IV,V,VI,VII,VIII:

    Ps.18 s.d. 51)

    - KepMENLH No.37/2003 tentang Metoda Analisis

    Kualitas Air Permukaan dan Pengambilan Contoh

    Air Permukaan

    - KepMENLH No. 114/2003 tentang Pedoman

    Pengkajian Untuk Menetapkan Kelas Air- KepMENLH No.115/2003 tentang Pedoman

    Penentuan Status Mutu Air

    - KepMENLH No. 110/2003 ttg Pedoman Penetapan

    Tampung Beban Pencemaran Air pada Sumber Air

    AIR

    PP 82/2001 tentang

    Pengelolaan Kualitas Air

    dan Pengendalian

    Pencemaran Air

    - KEP-51/MENLH/10/1995 ttg BMLC Kegiatan Industri.

    - KepMENLH No. 52/1995 ttg BMLC Hotel

    - KepMENLH No. 58/1995 ttg BMLC RS

    - KepMENLH No. 03/1998 ttg BMLC Kawasan Industri

    - KepMENLH No.111 ju.142 ttg.Pedoman Perizinan

    & Pengkajian Pembuangan Air Limbah

    KepMENLH No. 122 Tahun 2004 ttg BMAL Kegiatan

    Industri Pupuk, DST

    PERDA JATIM No.2/2008, Kep.Gub No.45/2002 dst

  • 7/21/2019 1.Kebijakan Nasional Pembangunan Lingkungan Hidup (Agus Sutjahyo)

    26/47

    Inventarisasi

    dan Identifikasi

    Sumber Pencemar

    Penghitungan

    Daya Tampung

    Beban Pencemar

    Klasifikasi

    Mutu Air dan

    Baku Mutu Air

    Pemantauan

    Kualitas Air

    Status

    Mutu Air

    Pengelolaan Kualitas Air

    Izin Pemanfaatan

    Limbah

    Izin Pembuangan

    Air Limbah

    Baku MutuAir L imbah

    Pengendalian Pencemaran Air

    Rencana PenanggulanganPencemaran Air

    Keadaan Darurat

    Restribusi

    PENGELOLAAN KUALITAS AIR DAN

    PENGENDALIAN PENCEMARAN AIRPROKASIH

    2005

    SUPER

    KASIH

    PROPER

    TATA

    RUANGKONSERVASI

    AIR

    Penetapan

    Titik Pantau

    Mutu Air

    Sasaran

    Rencana

    Pendayagunaan

    Air

  • 7/21/2019 1.Kebijakan Nasional Pembangunan Lingkungan Hidup (Agus Sutjahyo)

    27/47

    BM Total konsentrasi Kepdal 04/99 Total Konsentrasi

    LIMBAH

    Non B

    Petunjuk PengelolaanPP 85/99 Pasal 7(4)

    tidak

    tidak BM Total konsentrasi Kepdal 04/99

  • 7/21/2019 1.Kebijakan Nasional Pembangunan Lingkungan Hidup (Agus Sutjahyo)

    28/47

    Tata Cara Memperoleh Izin Permen LH No. 18 Tahun2009.

    Tata Laksana Perizinan & Pengawasan Pengelolaan Limbah

    B3

    PermenLH No.30/2009

    5. Jenis Kegiatan Pengelolaan limbah B3 yangwajib dilengkapi izin

    Izin Pengangkutan

    Izin Penyimpanan Sementara

    Izin Pengumpulan

    Izin Pemanfaatan

    Izin Pengolahan

    Izin Penimbunan Rekomendasi Pengangkutan

    Rekomendasi dan atau Izin Pemanfaatan

  • 7/21/2019 1.Kebijakan Nasional Pembangunan Lingkungan Hidup (Agus Sutjahyo)

    29/47

  • 7/21/2019 1.Kebijakan Nasional Pembangunan Lingkungan Hidup (Agus Sutjahyo)

    30/47

    PEMELIHARAAN

    KONSERVASI SDA

    PERLINDUNGAN SDA

    PENGAWETAN SDA

    PEMANFAATAN SECARA LESTARI SDA

    PENCADANGANSDA

    TIDAK BOLEH DIMANFAATKAN U

    WAKTU TERTENTU

    PELESTARIAN FUNG

    SI ATMOSFIR

    UPAYA MITIGASI DAN ADAPTASI

    UPAYA PERLINDUNGAN LAP OZONUPAYA PERLINDUNGAN THDP HUJAN

    ASAM

  • 7/21/2019 1.Kebijakan Nasional Pembangunan Lingkungan Hidup (Agus Sutjahyo)

    31/47

  • 7/21/2019 1.Kebijakan Nasional Pembangunan Lingkungan Hidup (Agus Sutjahyo)

    32/47

    PENGAWASAN

    (pasal 71 pasal 75)

    Wewenang

    Melakukan Pengawasan thdkegiatan &/atau usaha :

    - Peraturan PUU dibidang PPLH- Izin Lingkungan

    Menetapkan PPLH yang merupakanpejabat fungsional

    Menteri

    Gubernur

    Bupati/Walikota(sesuai kewenangannya)

    dapat mendelegasikan

    kewenangannya pada

    pejabat/instansi teknis di

    bidang perlindungan danpengelolaan lingkungan

    hidup

  • 7/21/2019 1.Kebijakan Nasional Pembangunan Lingkungan Hidup (Agus Sutjahyo)

    33/47

    PENGAWASAN LAPIS KEDUA

    (second line inspection) psl 73

    Menteri dapat melakukan pengawasan terhadap

    ketaatan penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan

    yang izin lingkungannya diterbitkan oleh pemerintah

    daerah jika Pemerintah menganggap terjadi

    pelanggaran yang serius di bidang perlindungan dan

    pengelolaan LH

    PENGUATAN

    PENGAWASAN :

    Kewenangan PPLH untuk menghentikanpelanggaran tertentu di lapangan(pasal 74 ayat (1) huruf J)

  • 7/21/2019 1.Kebijakan Nasional Pembangunan Lingkungan Hidup (Agus Sutjahyo)

    34/47

    PENEGAKAN HUKUM LINGKUNGAN

    ADMINISTRASI

    (pasal 76 ssd 83)

    PERDATA

    (pasal 93 sd 120)

    PIDANA

    (pasal 83 sd 93

    FUNGSI FUNGSI FUNGSI

    PENCEGAHAN

    DAN

    PENANGGULAN

    GAN

    GANTI RUGI

    DAN

    PEMULIHAN

    LINGKUNGAN

    EFEK JERA DAN

    EFEK DERITA

  • 7/21/2019 1.Kebijakan Nasional Pembangunan Lingkungan Hidup (Agus Sutjahyo)

    35/47

    SANKSI ADMINISTRASI

    (pasal 76 sd pasal 83)

    1. Teguran2. Paksaan Pemerintah

    3. Pembekuan izin

    4. Pencabutan izin

    1. Menteri

    2. Gubernur

    3. Bupati/walikota

    Sesuai kewenangannya

    Pembekuan izin ,

    pencabutan izin ,denda

    keterlambatan

    ,dijatuhkan apabila

    paksaanpemerintah tidak

    dilaksanakan

    Second Line Enforcement

    Menteri dapat menerapkan sanksi adm, jika pemerintah

    menganggap Pemda secara sengaja tdk menerapkan

    sanksi adm thd pelanggaran yang serius

  • 7/21/2019 1.Kebijakan Nasional Pembangunan Lingkungan Hidup (Agus Sutjahyo)

    36/47

    Paksaan

    Pemerintah

    (pasal 80) Dijatuhkan tanpa didahuluiteguran apabila pelanggaran

    menimbulkan:

    Ancaman yg sangat serius

    bagi manusia & LH

    Dampak yg lebih besar &

    lebih luas

    Kerugian yg lebih besarbagi LH

    1. PENGHENTIAN SEMENTARAKEGIATAN PRODUKSI

    2. PEMINDAHAN SRANA

    PRODUKSI

    3. PENUTUPAN SALURAN

    PEMBUANGAN AIR LIMBAH

    ATAU EMISI

    4. PEMBONGKARAN

    5. PENYITAAN

    6. PENGHENTIAN SEMENTARA

    SELURUH KEGIATAN

    7. TINDAKAN LAIN UNTUKMENGHENTIKAN

    PELANGGARAN DAN

    PEMULIHAN.

  • 7/21/2019 1.Kebijakan Nasional Pembangunan Lingkungan Hidup (Agus Sutjahyo)

    37/47

    PENYELESAIAN SENGKETA LINGKUNGAN

    (pasal 84 pasal 92)

    MELALUI PENGADILAN

    Gugatan Perbuatan melawan

    Hukum

    Legal Standing LSM telah

    melaksanakan kegiatan nyata 2thn

    Legal standing Pem & Pemda

    Class actions

    Strict liability tanpa

    pengecualian

    DILUAR PENGADILAN

    Secara sukarela utk

    mencapai kesepakatan

    Mediasi, negosiasi,

    arbitrase

    Pemerintah

    menfasilitasi

    pembentukan Lembaga

    Penyedia Jasa

    Penyelesaian sengketa

    Kedaluarsa

    ajukan

    gugatan: sejak

    diketahuinya

    penc/kerusak

    Tdk berlakuutk B3/LB3

  • 7/21/2019 1.Kebijakan Nasional Pembangunan Lingkungan Hidup (Agus Sutjahyo)

    38/47

    PENYELESAIAN

    SENGKETA LH DI LUAR

    PENGADILANPasal 85 s.d pasal 86

    MENCAPAI KESEPAKAT-AN MENGENAI :

    1. BENTUK DAN BESARNYA

    GANTI KERUGIAN DAN/

    ATAU

    2. MENGENAI TINDAKAN

    TERTENTU GUNA MEN-

    JAMIN TIDAK AKAN

    TERJADI/TERULANG-

    NYA DAMPAK NEGATIF

    TERHADAP LH.

    TUJUAN CARA

    1. NEGOSIASI

    2. MEDIASI

    4. ARBITRASI

    JASA PENYELESAIAN

    SENGKETA LH

    PEMERINTAH/MASYARA-

    KAT MEMFASILITASIMEMBENTUK

    LPJPPSLH

    1. TERJADIPENC/PERUSAKANLINGK

    2. TIMBUL KERUGIANLH/ORANG

    3. ADA SENGKETAPARA PIHAK

    4. PARA PIHAKSEPAKATBERMUSYAWARAH

    KAPAN

    38

  • 7/21/2019 1.Kebijakan Nasional Pembangunan Lingkungan Hidup (Agus Sutjahyo)

    39/47

    PIDANA TAMBAHAN (TATA TERTIB):

    a. PERAMPASAN KEUNTUNGAN

    YANG DIPEROLEH DARI

    TINDAK PIDANA

    b. PENUTUPAN SELURUH ATAU

    SEBAGIAN TEMPAT USAHA

    DAN/ATAU KEGIATAN

    c. PERBAIKAN AKIBAT TINDAK

    PIDANA

    d. KEWAJIBAN MENGERJAKAN

    APA YANG DILALAIKAN TANPA

    HAK

    e. PENEMPATAN PERUSAHAN

    DIBAWAH PENGAMPUNAN

    PALING LAMA 3 (TIGA) TAHUN

    TINDAK PIDANA KORPORASI

    (Pasal 116 - 120)

    TINDAK PIDANA

    BADAN

    USAHA

    PIDANA, DENDA

    DIPERBERAT

    1/3

    PEMBERI

    PERINTAH/

    PEMIMPIN

    TINDAK PIDANA

    PENGURUS

    DIPIDANA SEBAGAI PELAKU

    FUNGSIONAL KARENA:

    MEMILIKI KEWENANGAN

    TERHADAP PELAKU FISIK

    MENERIMA TINDAKAN PELAKU

    FISIK :

    MENYETUJUI

    MEMBIARKAN

    TIDAK CUKUP MELAKUKAN

    PENGAWASAN

    MEMILIKI KEBIJAKAN YG

    MEMUNGKINKAN TERJDNYA

    TINDAK PIDANA

  • 7/21/2019 1.Kebijakan Nasional Pembangunan Lingkungan Hidup (Agus Sutjahyo)

    40/47

    JenisJenis

    PelanggaranPelanggaranAkibatAkibat

    PidanaPidana Denda (rupiah)Denda (rupiah)

    MinimuMinimu

    mm

    MaksimumMaksimum MinimumMinimum MaksimuMaksimu

    mm

    SengajaSengaja

    > BM> BM 3 tahun3 tahun 10 tahun10 tahun 3 millir3 millir 10 miliar10 miliar

    Orang LukaOrang Luka 4 tahun4 tahun 12 tahun12 tahun 4 miliar4 miliar 12 miliar12 miliar

    Orang MatiOrang Mati 5 tahun5 tahun 15 tahun15 tahun 5 miliar5 miliar 15 miliar15 miliar

    LalaiLalai

    > BM> BM 1 tahun1 tahun 3 tahun3 tahun 1 miliar1 miliar 3 miliar3 miliar

    Orang LukaOrang Luka 2 tahun2 tahun 6 tahun6 tahun 2 miliar2 miliar 6 miliar6 miliar

    Orang MatiOrang Mati 3 tahun3 tahun 9 tahun9 tahun 3 miliar3 miliar 9 miliar9 miliar

    Ketentuan Pidana

  • 7/21/2019 1.Kebijakan Nasional Pembangunan Lingkungan Hidup (Agus Sutjahyo)

    41/47

  • 7/21/2019 1.Kebijakan Nasional Pembangunan Lingkungan Hidup (Agus Sutjahyo)

    42/47

  • 7/21/2019 1.Kebijakan Nasional Pembangunan Lingkungan Hidup (Agus Sutjahyo)

    43/47

    PelanggaranPelanggaran PidanaPidana Denda (rupiah)Denda (rupiah)

    MinimumMinimum MaksimumMaksimum MinimumMinimum MaksimumMaksimum

    Memasukkan B3Memasukkan B3 5 tahun5 tahun 15 tahun15 tahun 5 miliar5 miliar 15 miliar15 miliar

    Membakar lahanMembakar lahan 3 tahun3 tahun 10 tahun10 tahun 3 miliar3 miliar 10 miliar10 miliar

    Melakukan usahaMelakukan usaha

    dan/atau kegiatandan/atau kegiatan

    tanpa izintanpa izin1 tahun1 tahun 3 tahun3 tahun 1 miliar1 miliar 3 miliar3 miliar

    Menyusun AMDALMenyusun AMDAL

    tanpa memiliki sertifikattanpa memiliki sertifikatkompetensi penyusunkompetensi penyusun

    AMDALAMDAL

    -- 3 tahun3 tahun -- 3 miliar3 miliar

    Menerbitkan izinMenerbitkan izin

    lingkungan tanpalingkungan tanpa

    dilengkapi AMDAL ataudilengkapi AMDAL atau

    UKLUKL--UPLUPL

    -- 3 tahun3 tahun -- 3 miliar3 miliar

  • 7/21/2019 1.Kebijakan Nasional Pembangunan Lingkungan Hidup (Agus Sutjahyo)

    44/47

    PelanggaranPidana Denda (rupiah)

    Minimum Maksimum Minimum Maksimum

    Menerbitkan izin usahatanpa dilengkapi izinlingkungan

    - 3 tahun - 3 miliar

    Dengan sengaja Tidak

    melakukan pengawasanyang mengakibatkanpencemaran/kerusakanyg mengakibatkanhilangnya nyawa

    manusia

    - 1 tahun -Atau

    500 juta

    Memberikan informasipalsu

    - 1 tahun - 1 miliar

    Tidak melaksanakan

    perintah paksaanpemerintah - 1 tahun - 1 miliar

    Menghalang-halangipejabat pengawasdan/atau PPNS

    - 1 tahun - 500 juta

    44

  • 7/21/2019 1.Kebijakan Nasional Pembangunan Lingkungan Hidup (Agus Sutjahyo)

    45/47

    PALING LAMA 1 TAHUN PALING LAMA 2 TAHUN

    1. PENYUSUN AMDAL WAJIB MEMILIKI

    KOMPETENSI.

    2. AUDITOR LINGKUNGAN WAJIB MEMILIKI

    SERTIFIKASI KOMPETENSI

    3. SEGALA IZIN PLH YG DIKELUARKAN O/

    MENTERI, GUBERNUR, BUPATI/WALIKOTA WAJIB DI INTEGRASIKAN

    DLM IZIN LINGKUNGAN.

    4. PERATURAN PELAKSANAAN

    DITETAPKAN.

    1. USAHA/KEGIATAN YG MEMPUNYAI IZIN

    USAHA TANPA AMDAL WAJIB

    MENYELESAIKAN AUDIT LINGKUNGAN.

    2. USAHA/KEGIATAN TELAH MEMILIKI IZIN

    USAHA TANPA UKL/UPL WAJIB

    MEMBUAT DOKUMEN PENGELOLAANLINGKUNGAN.

    KETENTUAN PERALIHAN

  • 7/21/2019 1.Kebijakan Nasional Pembangunan Lingkungan Hidup (Agus Sutjahyo)

    46/47

    RPP RPERMEN1. INVENTARISASI LH, PENETAPAN EKOREGION, RPPLH (pasal 11)

    2. PENETAPAN DAYA DUKUNG DAN DAYA TAMPUNG (pasal 12)

    3. KLHS (pasal18)

    4. BAKU MUTU LINGKUNGAN (AIR,UDARA, AIR LAUT) (pasal 20)

    5. KRITERIA BAKU KERUSAKAN (pasal 21)

    6. AMDAL (pasal 33)

    7. IZIN LINGKUNGAN (pasal 41)

    8. INSTRUMEN EKONOMI LH (pasal 43)

    9. ANALISIS RISIKO LH (pasal 47)

    10. TATA CARA PENANGGULANGAN PENCEMARAN/KERUSAKAN

    LH (pasal 53)

    11. TATA CARA PEMULIHAN FUNGSI LH (pasal 54)

    12. DANA PENJAMINAN (pasal 55)13. PENGENDALIAN PENCEMARAN DAN PERUSAKAN LH (pasal 56)

    14. KONSERVASI DAN PENCADANGAN SDA SERTA

    PELESTARIAN FUNGSI ATMOSFIR (pasal 57)

    15. PENGELOLAAN B3 (pasal 58)

    16. PENGELOLAN LB3 (pasal 59)

    17. TATA CARA DAN PERSYARATAN DUMPING LIMBAH ATAU

    BAHAN (pasal 61)

    18. TATA CARA PENGANGKATAN PPLH (pasal 75)

    19. SANKSI ADMINISTRASI (pasal 83)

    20. LEMBAGA PENYEDIA JASA PENYELESAIAN SENGKETA LH

    (pasal 86)

    1. BAKU MUTU AIR LIMBAH, BAKU MUTU EMISI DAN

    BAKU MUTU GANGGUAN (pasal 20)

    2. JENIS USAHA/KEGIATAN WAJIB AMDAL (pasal 23)

    3. SERTIFIKASI DAN KOMPETENSI PENYUSUN

    AMDAL (pasal 28)

    4. PERSYARATAN DAN TATA CARA LISENSI ( pasal

    29)

    5. UKL/UPL DAN SURAT PERNYATAAN

    KESANGGUPAN

    PENGELOLAAN DAN PEMANTAUAN LINGKUNGAN

    (pasal 35)

    6. AUDIT LINGKUNGAN (pasal 52)

    7. SISTIM INFORMASI LH (pasal 62)8. TATA CARA PENGADUAN (pasal 65)

    9. KERUGIAN LH (pasal 90)

    MANDAT RPP DAN PERMEN

  • 7/21/2019 1.Kebijakan Nasional Pembangunan Lingkungan Hidup (Agus Sutjahyo)

    47/47