Upload
others
View
1
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
. USTAKAAN Lit bang PU
en Peke~aan Umum
.2 D
S P W TN
SERI : l\1EKANISME PENGEMBANGAN WILAYAH V
SWP SWE +X s, p
BAGIAN K E - I
PENGGUNAAN SPWTN SEPAGAl VERIABEL
DA LAM PERENCANAAN PENGEMBANGAN NASIONAL · ..
0 I e b :
POERNOMOSIDI HADJISAROSA
TAHUN 1 976
S P W TN
MEKANISME
SERI : PENGEMBANGAN WILA yAH SWP SWE +X
BAGIAN KE- I
PENGGUNAAN SPWTN SEEAGAI VERIABEL
DALAM PERENCANAAN PENGEMBANGAN NASIONAL
I~ 0&:, .,...,., ~ .... t:;-i P~KERJAAN UMuM
B ~ LIT B ~NG. PU. PEI\,-USTAKA-\.\1
01terima tgl. : ; :J 7 t, 1 d/H/T/1..
N. I. : 3 z b I 7 6.
N.K. : 7 !J . 2 I /-fll:j) I th . /
Oleh
POERNOMOSIDI HADJISAROSA
TAHUN 1976
s, p
1
A. I N T R 0 D U K S I
1. Hakekat kehidupan bangsa sebagai suatu proses
{a) Phenomena
no.1
Dalam kehidupan manusia1 ) dijumpai tige. phenomena yang funde.mentil sifatnya2 >. Segala kejadia.n, selalu dapat dikembalikan padanya. Melalui penjabaran ketiga phenomena itu lebih lanjut, dapat dipero1eh gambaran mengenai : wujud fisik kehidupan bangsa dalam bentuk. strukturil 3 ) •
Phenomen Kesa.tu
no.2
Setiap kejadian menggambarkan proses dan produk.4>.
Eleborasi
Kehidupan manusia merupak.a.n kumpulan proses-proses. Pert aut an antar proses, berlangsung mela.lui produk.-produknya. Antar proses ter jalin ikatan :t'ungsi-f'ungsi yang berpijak pada :
2
(a) ketergantungan legis input-output
(b) birarki kepentingan, sesuai dengan ciri kbas tuntutan pengembana
an yang berlaku pada keseluruhan proses, sebagai berikut.
Phenomen Kedua :
no.3.
Manusia, selain berperan sebagai pibak yang menikmati basil,
atau disebut penikmat (konsumen), juga berperan sebagai pibak yang
memberi basil, atau disebut pengbasil (produsen).
Elaborasi
Dalam perannya sebagai pengbasil, masing-masing5) melakukan
kegiatan-usaba (sosial, ekonomi, politik). Kegiatan-usaha berfungsi
sebagai : (a) pengbasil jasa6), barang 7 ), (b) sumber pendapatan dan
(c) lapangan kerja.
8) Melalui produk-produknya , kegiatan--usaha berfungsi memenuhi
segenap kebutuhan9) manusia. Proses KEGIATAN-USAHA, sebagai kumpulan
keseluruhan kegiatan-usaha,. cenderung untuk selalu berkembang terdorong oleh selalu bertambahnya jumlah manusia serta selalu meningkat-~
nya tuntutan kebutuhannya. Produk-produknya pun akan selalu bertambah.
Phenomen Ketiga
no.4
Kehidupan manusia merupakan proses tertutuplO), dalam arti ,
bahwa produk-produk proses KEGIATAN-USAHA mengganggu keseimbangan
dan berlaku mempengaruhi jalannya proses itu sendiri, Gambar 1.
3
Elaborasi 1
Produk-produk yang selo.lu bertambah, pada ha.kekatnya juga
mengga.mbarka.n sua.tu nproses pengembanga.n11 • Dalam keduduka.nnya seba -
ga.i unsur pengganggu, produk-produk dapat dikelompokka.n kedalam 4 ( empat) kombinasi berikut ini , Gambar 2 :
Kombina.si 1 :
Produ.k-produ.k pada umumnya, membawa pengaruh pads. sikap, pan
dangan, orientasi serta. tingkat laku ma.nusia dalam menempuh -
kehidupan bermasyarakat. Da.l.am kai tnnnya dengan unsur man usia,
pengembangan produk tersebut me"!r.'Ujudkan proses PENGEMBJ\NGAN -
MASYARAKAT.
Kom.binasi 2 :
Produk-produ.k berupa prasarana dan jasa-jasa tertentu, memba~
wa pengaruh pada peningkaten arti sumber-sumber o.lamll). Da···
lam kai tannya dengan unsur ~run, pengembangan produk terse but
me'WUjudka.n proses PENGEMB.ANGJUJ SUMBER-·SUMBER ALA.M.
Kombinasi 3 : 12) Pengembangan produk-produk yang tergolong modal , me'WUjUd··
kan proses PENGEMBAL'TGAN MODAL.
Kombinasi 4 : Produk- produk berupa prasarana dan jasa-jasa pada umumnya~
menyatako.n 11tingke.t ketersediaan1113 ) kebutuha.n·-kebutuhan hi-·
dup serta kebutuhan·-kebutuh~ untuk melakuko.n kegie.tan-usaha,
dan berlaku mempengartU~i orientasi dan pertimbangan manusia
dalam menentukan jenis serta lokasi kegiatan-usaha dan tempat
pemukima.nnya.. Pengemba.ngan produk-produk seperti i tu mewujud
kan proses PENGEl.ffiANGAN LINGKUNGAN KEHIDUPAN.
Elaborasi 2
Proses KEGIATAN-USAHA bersama dengan keempat proses pengem -
4
bangan tersebut (Kombinasi 1 s.d 4) membentuk nkesatuan prosesu,
yang mendasari ber1angsungnya proses pengembangan dalam kehidupan
manusia, Gambar 3.
Dengan proses KEGIATAN-USAHA sebagai proses-pokok14 ), 11kesa -
tuan proses" menunjukkan adanya struktur~ yang disebut Struktur Da
sar Proses Pengembangan, periksa phenomen kesatu.
Elaborasi 3
Pengainatan sesaat (mement opne.me) terhadap 11kesatuan prosesu
rnemberi gambaran akesatuan produku. nKesa.tuan proses" merupak.an
PROSES--TOTAL, sedengkan 'ikesatuan produk11 merupakan PRODUK-TOTAL da
lam kehidupan manusia15 ) ~ Gambar 4.
PRODUK-TOTAL, menentukan ja.lannya pengembangan PROSES-TOTAL.
Sal.ah satu unsurnya) yaitu modal~ menyatakan "ni1ai ekwiva1en'1 kem~
puan untuk mengembangkan PROSES-TOTAL. Sedangkan unsur-unsur selebih
d .. d . . . k "k 16) t. nya, yang l.l. entJ.fJ.kasJ.kan menurut ke1ompo unsur~IIll. ro seper l.
manusiaJ ala.m" kegiata.n-usa.•m den prasarana, merupake.n unsur pemben·
tuk wujud fisik kehidupen manusia15 ). Struktur bentuknya, ditentukru1
o1eh ciri khas meko.nisme pengemba.ngan yang mewarnai ikatm1 fungsi·
:f'ungsi, yang tercermin da1am Struktur Dasar Proses Pengembangan.
(b) Mekanisme Pengembangan
no.5
Dalam rangka. menjalankan pera.n..TlYa itu (phenomen kedua), manu~
sia mengena.l ni1ai-nila.i kejiwaan (:iinnn, perasaan, ratio), ni1ai-
ni1ai pera.daban serta martaba.t ni1ai-·nila.i kebudayaa.n, nilai-ni1ai ·
pergaulan antar sesa.m.anya serta fungsi-·fungsi dalo.m ta.ta pergaulan.
Bnhwa manusia mampu mengena1 dan mewujudkan nilai-nilai ter
sebut, hal itu memberikan gam.barA.Il mengenai kehidupnn sosial bangsa.17 )
5
no.6
"Pengembanga.n dalam kehidupan manusia d.imungkinkan terjadi
oleh adanya pola--pola effisiensi yang berlaku dalam tindakan meneje
men sumberd~a18 >. Tindakan ini dikenakan pada segenap kegiatan-usa
ha~ baik yang tergolong dalam bidang ekonomi ~ sosial maupun politik,
begitu pula berlaku pada peran manusia sebagai penikmat19>. Tinda.k.an melakuka.n menejemen sumberdaya dalom kehidupan bang
sa seperti itu, memberika.n ge.mbarP..n mengenai kehidupan ekonomi bang-
sa.
no.7
Dalam ra.ngka mewujudkan kehidupe.n sosial serta kehidupa.n eko
nomi, berlangsunglah pengaturtm rumahtangga be.ngsa. NEG.AR.t'\., sebagai
suatu bentuk pengatura.n ruma.hta.ngga ba.ngsn, terbentuk berlandaska.n -
falsafah hidup ba.ngsa sebagai ideologi d5n diatur berdasarka.n
kesepakatrm bangsa, yang di tuangkan kedalam Unde.ng--·Undang Dasc.r Ne
gar a.
Unda.ng-Und.n.ng Dasnr, mengandung piliht".n A par at N egaro., pilih
an bahwe. kedl'l.ulata.n rakya.t merupe...lm.n kekuasa.an tertinggi, pilihan me
ngena.i limitasi-limitasi yang w~jib dianut dalam penyelenggaraan ke~
giatan-usaha dan pilihan tentang kewajiban serta hak rakyat dalam p~
nyelenggaraan rumahtP..ngga bangsa.
Kesediaan untuk mengerti, menerima dan melaksanaka.n pengatur
an tersebut, memberikan gambaran mengenai kehidupan politik b~ngsa.
no.8
Kehidupo.n sosial, kehidupan ekonomi dan kehidupan politik me
rupakan bagian-bagian tak terpisahkan dalam sistim kehidupan bangsa.
Adapun. pengemba.ngannya, ditentuk.an oleh pelaksana.an masing-m.asing kit
giata.n-usaha, yaitu kegiata.n~usaha sosial > kegiata.n-usaha ekonomi
dan kegiatan-usaho. politik20 ).
6
Kehidupa.n ekonomi, memberika.n hasil netto surplus dalam modal
untuk bisa membiayai kebutuha.n pengemba.ngM kehidupa.n bangsa. Kegio.t
an-usaha, yang effektip dan langsung memberika.n surplus-modal, pada
umumnya digolongkan kedalam kegiatan-usaha ekonomi. Berhubung dengnn
itu, pada kehidupan bangsa yang menunjukkan gejala "pengembo.ngan",
ciri khas struktur yang menandai wujud fisiknya didukung pertama-ta
ma oleh kaidah-ko.idah yang berlaku pada kegiatP~-usaha ekonomi.
(c) Wujud fisik
no.9
Seba.gai 11PROSES-TOTAL" 21 ), kehidupo.n bnngso. berlangsung meng
ikuti kaidah~kaidah tertentu. Kaidah-kaidahy sifatnya mengikat kom -·
ponen-komponen proses menurut ikatan fungsi-fungsi, dan mengarahkan
jalannya proses menuju ke suatu keadann keseimbanga.n tertentu, atau
disebut "PRODUK-TOTAL11 tertentu.
Perobaha.n-perobahan yang terjadi pada komponen atau kaidnbnya,
aka.n membawa je.lannya proses menuju ke keadaan keseimbo.ngan yang ber
beda) atau 11PRODUK-TOTAL" yang berbeda. Prinsip ini memungkinkan te!:_
jadinya "pengemba.ngan" dan memberi peluang untuk usnha pengendalian.
no.lO
Komponen-komponen, tido.k lain ialah unsur-unsur mikro 22 ) yang
diidentifikasi menurut kelompok : manusia, alam, kegiatan-us~ha dan
praso.rana. Kaidah-kaidah yang berlaku pada unsur alam dapat dika.ta
kan pasti sifatnya., sedangkan yang berkaitan dengan unsur manusia
dikenal tidak pasti dan tergantung pada pola kekuatan yang hidup)
yang dikenal seba.gai nor-norma. kehidupan sosial, -ekonomi dan ··poli
tik.
Perbedaan pada kaidah, tidak membawa perbedaan pada Struktur
Dasar Proses Pengembangan, selama ketiga phenomena kehidupa.n manusia
(no.2, no.3, no.4) masih berlaku. Ciri khas struktur yang menandai -
7
wujud fisik kebidupan ba.ngsa pun tida.k mengalami perobahan,
kegiatan-usaha ekonomi masih berlangsung.
no.ll
sela.ma.
"PROSES-·TOT.AL" berla.ngsung dengan melampaui keadaa.n keseimba
ngan yang satu~ kemudian berikutnya, o.tau "PRODUK-TOTAL" yang satu,
kemudia.n PRODUK-TOT.AL': berikutnya. Ra.ngkaia.n 11PRODUK-TOTAL" sedemi -
kia.n itu, menggnmbarkan npengembanga.n1; wujud fisik kehidupa.n ba.ngsa.
Dengan mengguna.ka.n 11wila.yah" sebagai da.sar penentua.n koordi -
nat23 ) bagi unsur mikro16), "PRODUK-TOTfl.L" memperlihatka.n sejumlah
Sa.tua.n Wilaya.h Pengemba.nga.n ( SWP) yang terse bar pa.da wilaya.h-na.sio -
nal, seda.ngka.n 11PROSES-TOTAL11 da.pn.t diidentika.n denge.n proses PENGEM
BANGAN WILAYAH. Jumloh dan penyebo.ra.n Sl\T pada wila.ya.h-na.sional be
serta masing-masing tingka.t pengemba.nga.nnya., merupa.ka.n pra.-kondisi -
sosial ekonomis24 ) b~i pengemba.nga.n "PROSES-TOTAL" lebih la.njut,
dan dinilai sebnga.i pernya.tr-an mengenei Struktur Pengemba.ngan Wila
yah Tingka.t Na.sional, disingkat SPWTN.
no.l2
Catatan :
Periksa. uraia.n lebih lengkep, pada. Seri : Meka.nisme Pengembanga.n \>lilo.yo.h, Ba.gian ke-2 don Bagia.n ke-4.
2. Disiplin tata.-rua.ng
Kehidupan be.ngsa yang lebih bnik25 ), pada da.sa.rnya. dica.pa.i
melalui proses pengembcnge.n dalam kehidupa.n i tu sendiri. Us aha pem
banguna.n suda.h semestinya. menga.ndung la.ngka.h-la.ngk.a.h yang da.pa.t I:Ie
nimbulka.n "effek pengemba.nga.n n pa.da. kehidupa.n bangs a.
Effek pengemba.nga.n, e.ka.n memba.wa serta berkemba.ngnya. wila.yah,
anda.ika.tapun tidak e.da niat khusus keara.h itu. Wila.ya.h yang menja.di
lebih berkembang da.ripa.da. sebelumnya itu26 ), tida.k lain identik de-
8
ngan wujud fisik kehidupan bo.ngsa. yang lebih berkembang, dan berwu -
jud satu atau lebih SWP serta telah tercakup dalam pengertian SPWTN.
no.l3
SWP, depo.t diangga.p juga seba.gai "suatu bentuk produk" do.ri
usaha pemba.ngunan. Namun demikie.n, usaha pembangunan sendiri memper
lakukan produknyo. itu menurut duo. titik-tolak penglihatnn yang berb£
da, yakni :
(a) produk tersebut diperlakukan sekeder sebagai nkibat saja, deri
usahanyn untuk mencapai tujuo.n-pokok berupa kehidupan bangsa
yo.ng lebih baik, dan
(b) produk tersebut hendnk dica.pai dengan niat khusus sebagai sasar
an, dalam ra.ngka usahanya untuk mencapai tujuan-pokok yang sama,
yaitu kehidupan bangsa yr~g lebih baik.
no.l4
Perlakuan terse; but pada (a)) me,sih mengandung perbedaa.n yang
perlu diperhatikan, y~itu :
a.l. SWP, belum lagi merupakan pengertian yang diketahui hanyalah
ba.hwa wilayRh roenjadi lebih berkembang daripada sebelumnya, dan
a,2. SWP~ telah merup~~an suatu pengertian, sehingga kedudukan se -
tiap sektor dalsm hubunge.nnya dengan struktur SWP telah mulai ·
dapat diperhi tungk~ dalm:'1 perencanmm; namun demikian, tidak
ada niat khusus mengendalikan pengembangan SWP itu sendiri.
no.l5
Ado.nyo. nio.t khusus untulc mewujudko.n SHP, lebih tepat SPWTN,
sebagai sasaran, dihubungkan dengan pengertie.n bl".hwn nnto.r SWP ber
laku kompetisi. SWP ~ yang lebih kuat nkc..n berkembang dengan lebih ce
pat, apabila proses pengembangan wilayah dibio.rko.n berla.ngsung sepe
nuhnya ta.npa suatu pengendalian. SPWTN ~ yang seimbang akan manjedi
9
semakin tidak seimbang, dan merupakan pra.-kondisi bagi berlangsung ~
nya pengembangan kehidupan bangsa menuju ke keadaan yang semakin ti
da.k seimbang.
Gejala "kompetisi'; berle.ngsung dengan bertolak pada kenyataa.n,
bahwa. SWP mengandung a.spek "lingkungan kehidupan 11 yang menyatakan
"tingkat ketersediaan1113 ) kebutuhan-kebutuhan hidup serta kebutuhan
kebutuhan untuk melakukan kegia.ta.n·-usa.ha, dan berlaku mempenga.ruhi -
orientasi dan pertimbanga.n manusia dalam menentuka.n jenis serta loka
si kegiatan-usaha dan tempat pemukimannya.
no.l6
Melalui produk berupa SPWTN, ;1disiplin11 yang berlaku pada pr£
ses pengembangan wila;yah memberika.n kesan adanya 11penatf'.a.n rua.ng 11 pa
da wilayah) dan karena itu dinamakan disiplin tata-ruang.
SPWTN, menggo.mbarkan hn.sil-~optimal suatu proses pengemba.ngen
wila;yah. Disiplin tata--ruang, iah·.h suatu disiplin optima.si dalam
pengembangan wilayah27 ) Setiap pemanfa.atan wiln.yah, pelaksanaannya
akan melampaui proses pengembangan wilayah, yang berarti akan menca
pai nilai maximtml seperti yang berlaku pada SPWTN. Dalam hubungan
ini, penera.pan 11 disiplin tata-rua.ng'1 dapat diartikan sebagai us aha
optimasi dalam pemanfaatan wilayah28 ). Setiap us aha pemba.ngunan ~ pe.da hf'..kekatnya tida.k akan tidak
berarti sua.tu pema.nfa.a.tan wilayah. Langkah optima.si tanpa memperhi -
tungkan "disiplin tata-ruane; 11 , pada prinsipnya tidak a.kan pernah me£_
cerminkan nilai maximum a tau hasil optimal ye.ng sebenarnya, seperti
misalnya, yang dilakukan melalui 11methode lintas sektoral 11 semnta -
mata.
3. Kriteria penentuan pilihan
no.l7
Manusia, baik seba.gai individu maupun sebagai bangsa, mengha.-
10
da.pi pilihan do.la.m menempuh jalan hidupnya. Pilihan individu, dengan sendirinya akan terikat pada spektrum pilih&~ bengsenya.
Suo.tu pilihan paling awal iala.h falsafah hidup, sebagai penge nalo.n diri dalam tinjauan hak.ekat hidup bangsa. Pilihan ini, mengandung kriteria pen~ntuan pilihan bagi tujuan hidup serta cara yang ditempuh untuk mencapainya.
Piliho.n berikutnya ialah Undang~Undang Dasv.r Negara, yang mengo.ndung falsafah hidup sebagai ideologi pembentukan Nega.ra dan mengandung kesepakatan bangsa de~rum mengatur penyelenggaraan rumahtan~ ga bangsa. Pilihan ini, sifatnya lebih mempertegas kriteria penentu-· an pilihan tersebut.
no.18
Pili han, ye.ng menyangkut tujuan hidup maupun cara untuk men -capainy.9., mengcndung batase.n teknis ,jue;n.. NP..mun demikian> pilihan m_£ nurut bate.sn.n teknis baru akan W"'.j::-..r dipertimbangkan apabila dikait~ kan dengan nilai kepenting~~ yang berlaku dalrum kchidupan sosial~ -ekonomi dan -politik.
Setelnh adnn:ra. pilihnn, berupa f!'.lsafah hid up dan Undang-Un -dang Dasn.r, masih banyo.k pilihan yang dihadapi. Agar supaya jalan hidup sesuai dengnn pilihan tersebut dapat ditempuh secara konsisten, diperlukan kri teria penentuan pilih£m S<lL".:pai pn.d.a tin~kat pelnksansan 29 ).
Kriteria penentuan pilihan, yang menyangkutkan nilai kepentingan ya.ng berlaku dalam kehidupan sosial~ -ekonomi dan -politik, dinamakan KEBIJAKSANAAN. Kebijaksanaan dapat dituangkan kedalam ber -bagai bentuk produk hukum, seperti ketetap!m, undang~undo.ng, pere.tur. an) keputusan, instruksi.
no.l9
Sn.lah satu dari empa.t k.:lompok umpan~menejernan (Dm.), yang erat. hubungannya dengan 11kri teria penentuan pilihan", ialnh yang menyang~ kut koordina.si dn.lam pencapaian se.saren30 ).
11
Perincian um:pan tersebut menurut to.ha.p!:'..nnya, da.pat dikemuka -
kan sebaga.i berikut :
pertama.
kedua
ketige
no.20
Um , yang menampung "batase.n mengena.i sasaran11 , iala.h
Rencana Teknis dan Program Implementas131 )
Ca.te.tan : J~ka. wa.ktu disesuaikan denga.n lamanya waktu pelaksanaan.
Um , yang sifatnya. menentukr..n akri teria ba.tasan bagi S!!_
sa.ren11 , ialah : Rene ana Lima Ta.hun, sebagai bagian dari
Rencano. Umum Jangkc. Po.njang (20th), dan Program Lima T~
hun.
Ca.tatan Pa.da ta.ha.p ini, sasarannya sendiri sudo.h ditentukan (yang menanya.).
um ' yang ha.keka.tnya berupo. "kri teria penentunn pilihan
bo.gi sasa.ra.n beserta kriteria. bata.sannya", ialah :
Kebijaksanaan Pembangunan.
Cata.tan : Padn tnhnp ini, snsa.rannya sendiri belum ditentuka.n (yang menf.lllya)
Kebij aksanaan Pemba.nr.:una.n, menurut versi terse but pada no .19, berada diantara to.ha.pan Rencana. Umum Jangkn. Panjang besertn Proeram
Lima Tahun dan tahnpan Fnlsafah Hidup BD.a."'lgsa best!rta Undang-·Unda.ng -
De.sa.r Nega.ra. Dengan demikio.n, Kebijo.ksann.a.n Pembanguna.n tidak lain
iala.h : Ga.ris-Go.ris Besa.r Haluan Negaro. besertn Pola Dast>.r Pembangw1
an Nasiono.l Ja.ngka Pe.njang (menurut penamaen yang berlo.ku seka.rong).
Dengan lain perka.taru1, tido.k ada kebijo.ksanaan pembangunan 1~
in, kecuali yang setingkat dengan Garis-Garis Besar Haluan Negara -
beserta. Pola Dasar Pembangunan Nasional Js.nglm Panjo.ng.
no.21
Falsafah Hidup beserta Unda.ng-Undang Dasar mcngandung "Kri te-
12
ria penentuan piliha.n17 bagi tujuan hidup ba.ngsa serte. cera mencapo.i
nya. Kriteria ini, sifatnya idiil. Untuk dapatnya merumuska.n 11krite
ria penentuan piliha.n" lebih lanjut, perlu ditetapkan terlcbih dahu
lu pilihon ate.s tujuv.n hidup bangso. sertH cara untuk mencapainya,
walaupun sifatnya pun idiil.
Scjalan dengan itu, kiranya Garis-Garis Besar Ho.lua.n Negara
aka.n mengandung rumusa.n mengena.i pilihn.n atas tujua.n hidup bangsa
serta cara untuk mence.painya dalam ukuran idiil, seda.ngkan Polo. Da
sar Pembangumm Nc.sional Jangka. Panjang t..knn mengandung rumusan me ·
ngenai kriteria penentuan pilihan bagi sasaran beserta kriteria ba
tasannya.
no.22
Penentuan pilih~~, Pado. dasarnya ialo.h suatu optimasi. Krite
ria penentue.n pilihan akan identik dengan kriteria optimasi. Disitu
akan dijumpai variabel dan parameter. Pili han j pada prinsipnya dij n··
tuhka.n pada variabel yang optimal, untuk n1ana berlaku nilc.i maximUI:J.
pada parameternya32 ). Namun demikian, do.lam penentuan pilihan berl~ ku juga unsur-pembatas. Unsur ini membatasi ruane;-gerak pilihan va
ria.bel, dan biasenya dijump~i dinntara parameter~parameter yan~ dili
batkan.
no.23
"PRODUK-TOTAL" , pcriksa no. 4 ., ,Elaborasi 3 ~ mencakup variabel
dan parameter.
Sebagni variabel dalrun hal ini, i1llah bagie.n da.ri "PRODUK-
TOTAL" ya.nc meny~to.lmn "wujud fisik kehidupnn bangsa dengan bcntuk -
strukturil11 • Dengc.n menggunakan "wilayah" sebn.gai dasar penentuan ko
ordinat, bngian tersebut memperlihatkan sejumlah Sntuan Wilayah Pe
ngembane;a.n ( SWP) yane tercakup deJ.nrn pengertinn SPWTN, periksn no .11.
Sebagai parameter, ialo.h unsur···unsur "PRODUK-TOTAL11 yang me-"
nunjukka.n sifat ketergantungan pada pilihan variabe133 ) dan bersifat
13
memenuhi tuntuta.n-tuntuta.n kehidupa.n bangsa, sesua.i denga.n ha.kekat
mnupun tujuan yang hendak dicapainya.
Contoh :
(a) tuntutan pengemba.ngan, yai tu yang menyangkut "pe ~ ngembangan modal", seperti : pendapa.tan vs biaya. yang diperlukan untuk masing-mnsing pilihan variabel, nera.c(', pembaya.ran;
(b) tuntutan sosial (keseja.htera.an), seperti : peningkE>.tan penda.pata.n per kapita, peningka.ta.n stabili -ta.s penyediaan pangan;
(c) tuntutan sosia.l-politik, seperti : penyediaan lapanga.n kerja., perataan pendapa.tan, penyeimbangan -tingkat pengemba.nga.n a.nta.r daera.h 34) ;
(d) tuntutan politik, seperti : perta.ha.nan-keama.nan, -kesatuan-ekonomi, kesatua.n bangs a. pada umumnya.
Seba.gai unsur~pemba.tas dapat dijumpai, da.lam kaitannya. dengan
pa.rometer·-parameter tersebut. Unsur--unsur ini, aka.n memberikan batas
maximum atau minimum.
Contoh :
Jtnnlah biaya (investasi) yang tersedia (max.), neraca (min.), pendape.ta.n per kapite. (min.), ketegange.n so ·· sial-politik yang menyangkut per8.t.~ pendapatan atau penyeimbangan tingkat pengembangan e.ntar daerah (max.), kerawn.nrm dalam segi pertahanan~kemnanan (max.), dan lain sebe.gainya..
Dalam pa.da itu, terdapat unsur-·unsur 11 PRODUK-TOTAL" yang ber
sifat memenuhi tuntutan, akan teta.pi tidak menunjuklmn sifat keter
gantungan pc.de. pilihan va.ria.be135 ). Unsur~unsur ini tida.k berkedudu
kan seba.gai parameter~ tidak pula sebagai unsur pembata.s, rnela.inknn
melengkapi perhitungan unsur-pembatas terutama dalnm hal "jumlah
biaya yang da.pa.t disediokan~;.
Contoh :
Pendidikan, keseha.ta.n, peribadahru1, hukum, dan lain se ba.gainya..
14
no.24
Sasa.ran~ menca.kupi unsur-unsur "PRODUK-TOTAL'1 yang diklasifi·-36)
kasi sebo.gai va.riabel, paremeter dan peleneJmp • "Kriteria batas-
an" menampung juga. 11 ca.ra." da.lam menca.pai sasara.n tersebut. Da.lam
po.da. it u, "kri teria. batasa.n" di tuj uka.n hanya pada. sa.sara.n yang ter
golong va.riabel, berhubung sa.sa.ra.n--pa.re.meter ataupun sasaro.n·-peleng
kap diwujudkan melalui sasa.ra.n-va.rinbel~ khususnya yang dikelompok ~
kan kedalam unsur kegio.tan-usaha 33 ' 35)
Contoh :
(n) penca.paia.n sasaran-va.riabel denga.n metode pa.dat-t!:_ na.ga. ker ja, o.kan memberikan nilai parameter berupa. la.panga.n kerja yang besa.r ;
(b) pencapaia.n snsa.ra.n-va.ria.bel berdasa.rka.n tingka.t-p~ nanga.nan ( umum design) yang berbeda., aka.n memberikan nila.i parameter yang berbeda pula daJ.run hal pendapatan yang dicapa.i vs biaya yang diperluka.n.
******'*
0-8 GAMBAR 1
(a)
e 0)= I\
G)---.8 (b)
m = MANUS !A
a = SUMBER-AIJu.!
p = PRODUK LENGKAP
Kl
K2 KOMBINASI
K3 PRODUK LENGKAP
K4
K KEGIATAN USAHA
- EKONOMI
- SOSIAL
- POLITIK
11pll PRODUK - LANGSUNG
(c)
Kl = "P"
K2 = l:pll
X
K3 = llpfl
y
K4 = ilp'' z
GAMBAR 2
+ m
+ a
k PROSES KEGIATAN USAHA ( EKONOMI, SOSIAL, POLITU: )
M : II PENGEMBANGAN MASYARAKAT.
A :;: .. PENGEMBANGAN SUMBER-SUMBER ALAM
Md = .. PENGEMBANGAN MODAL.
l z .. PENGEMBANGAN LING KUNG AN KEHIDUPAN
Kt, K1 ,K 1 , K4 = KOMBINASI PRODUK LENGKAP
Gaabar : 3.
p ;.
Pt ::
(a) ( b )
P : PROSES TOTAl.
Pt : PROOUK TOTAL.
81AYA • ANeKUTAN
I I
IIAitiA - .. ltOaUKII 1 ... IIIUII I
I
Gambar 5 : TERMINAL - JASA DAN WILAYAH - PENGARUHNYA
t 0 , t 1 , t 2 , t 3 , t 4 • * GARIS LENGKUNG BIAYA ANGKUTAN
A * WILAYAH- PENGARUH TERMINAL - JASA A MENURUT GARIS LENGKUNG BIAYA - ANGKUTAN t 0
B * WILAYAH - PENGARUH TERMINAL - JASA B YANG TEBJADI SETELAH BERLAKUNYA GARIS LENGKUNG BIAYA - ANGKUTAN t 4 •
HARGA · PASAR (DALAM 100 UNIT)
GAMBAR ' ~ WILAVAH- P[NGAR\JH UN'fUK MUL TI..JENIS BARANG
1 1 r.nninal - Jt~~
J,2,J,.II ,5,6, 7 ,8,9 ~ Jumlah J•mis IJ•u ang yany mmnpcroleh pt!layJn,ln Ja:sa-D•stril>usi
--o- -= Harga-Produk)l minirnuna
,~,
.,,. ' ~~ 0 ,, / 0 ,,
r" o o, I o o 0
"-,
I 0 I I 0 0 I
I o I ' o 0 I I 0 o 1 I I
I o o 0 I
L 0 I
----- I ----- 0 J -------1) ~
I I
I I
b)
I I
I _j
GGMMr 7 : STRUKTUR DASAR PENG£M8AN8AN WILAYAH
oatDTA. N•auau •oeu,ttta
9.2
'
K tttrangan
n
$9
GAMBAR 8
/V' I "\
f ""--,
I /
I /
I' ,.._J ,...... ) ,.. ,.-""'_ ... -
( '
~-...-" r·---·;1 ·, __ _,.
~ · 3,s (1 ,
4
~ \~ Q_.~· ·(j·r~ -~~ ·.. """· I , . ~- :)\._ i
~ t6' k . 0~\ ·--. I ...,; ·r;~ ·- --~....... ·-= . t07 j
,ff. f
Zl . ·:. 21 ~~-.:::::;• . ~e~~- 13-~f"""\ ---..... ~-~
::.· \ "' o: .(}
7.,
ORIENTASI PEMASARAN GEOGRAPHIS KEPULAUAN INDONESIA
Angka a Besarnva bontbr/muat dtlam ribuan toh
[ffi-20 ---
1\ I \ I I
ICETERANGAN :
[U.OOo)] 80N81CU/MUAT DALAM TON
.IUMLAH ICEMDAitAAN/NARI
M t82 8 ~9 T 69
~,_I -----1 ~ !: I T 50
M~60 B HS6 T202
M 64 B 38 T 64
-
-
M237 8 68 T332
M i3t 8 52 T 84
Go._bar 9: SATUAN-SATUAN WILAYAH EKONOIII DIBAGIAN UTARA PULAU SUMATEJtA
•UIIUII SW£
l ICJCMANG --+ 70 I
\ l ', I eo I
\ I I \ I I
\ I I r eo
\\ I I I I I
r I
~~ I I I I 1 40 \\ I I I I I I
ll I I 50 \ I
I I \ t z \ I I
w z I I II: ~ \ • i \\ I
I I ~ ~ 1/ .... .... 2 IC \I 1/ !) ... , &.
tO ................ ·'----->----....f I I I I
..... HIUODE -+f+- PERIOD£ -.I+- PEitiOOE ICE- t ~-z I ICE -3
20-30TH t0-20 TN TH
- -KTU--+ GAMIWt 1&
I
. Ga•••r t t ! SKEMA STRUICTUR PENGEN8ANGAN WILAYAH
TINGICAT NASIONAL YANG IDEAL, OENGAN -
LIMA SATUAN WILAYAH .PENGEMBANGAN YANG SEIII8ANG
Qz= =--
TERMINAL JASA ORDE KESATU
ICOMPOIIEN UTANA } SISTIW ANGKUTAN IIASIONAL
"OMPONEN fEEDER
A - CONTOH WILAYAH, SEPERTI DALAN GANBAR; 7
0. - ORIENTASI PENASARAN GEOGRAPHIS
Re - SATUAN WILAYAH PENGEMBANGAN
a:= ROUTE PELAYARAN INTERNASIONAL
~a;:, PINJ AMI HARUS KE'I!;l.\I.II T<lL K."l~ALI ~ -?e) ' I J~ 6 -of- /6~ /; ~2t .
"'-'' PINIARANI
~UDU&.
No. ., ••
, Poernomosidi Hadjisarosa Penggunaan SPWTN aabagai ve-
1 riabel dalam perencanaan pe•
1 32617
6 ngembangan NasionalJ·,
Ala mat Plmlnllm
PE Ba1 De~
l