Upload
anto-ariesman
View
226
Download
9
Embed Size (px)
Citation preview
8/17/2019 177729767 44650327 Pengetahuan Dan Perhitungan Boiler
1/121
Laporan Kerja Praktek
PT. Kimia Manufaktur Semarang
Universitas Diponegoro
Semarang12
BAB I
Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Perkembangan teknologi saat ini sangatlah pesat, sehingga perkembangan dunia
industri juga secara otomatis mengalami kemajuan, hal ini berpengaruh terhadap
permintaan kebutuhan. Untuk itu perusahaan-perusahaan yang bergerak dibidang
industri berlomba-lomba meningkatkan jumlah produksinya dalam rangka memehuhi
kebutuhan masyarakat tersebut. Kebutuhan akan peningkatan produksi pada suatu
industri tentunya diimbangi pula dengan kebutuhan akan daya dan energi yang tinggi.
Salah satu alat yang biasanya digunakan sebagai sumber daya pada industri-industri
sekarang ini adalah boiler atau ketel uap.
Peralatan industri yang berupa sistem boiler merupakan asset yang sangat
penting bagi perusahaan. Boiler disini mempunyai peranan penting dalam proses
produksi uap, dimana uap ini nantinya akan digunakan untuk menjalankan berbagai
macam proses dalam industri maupun untuk penggerak turbin. Di PT KIMIA FARMA
Manufaktur Semarang, boiler utamanya digunakan sebagai pemanas pada
pengolahan/ekstraksi biji jarak menjadi minyak jarak.
Apabila terjadi gangguan pada sistem Boiler tersebut maka kelancaran dan
kontinuitas produksi uap akan terganggu sehingga produksi minyak jarak yang
dihasilkan juga akan mengalami gangguan. Untuk mengetahui kinerja boiler yang ada
di PT.KIMIA FARMA Manufaktur Semarang maka penulis akan menganalisa dan
menghitung efisiensi boiler di perusahaan tersebut.
Disamping itu, sering kali effisiensi kualitas kerja boiler tersebut diabaikan padahal peningkatan efisiensi kualitas kerja boiler itu sendiri akan memberikan nilai
ekonomis tersendiri bagi perusahaan. Oleh karena itu peningkatan efisiensi boiler ini
sangat penting guna mendapatkan output yang baik.
8/17/2019 177729767 44650327 Pengetahuan Dan Perhitungan Boiler
2/121
Laporan Kerja Praktek
PT. Kimia Manufaktur Semarang
Universitas Diponegoro
Semarang13
1.2 Alasan Pemilihan Judul
Alasan pengambilan judul laporan ini adalah untuk mengetahui efisiensi/kinerja
dari boiler di PT.KIMIA FARMA Manufaktur Semarang agar kita dapat
memperkirakan kemungkinan untuk meningkatkan kinerja atau efisiensi boiler tersebut.
Dalam penulisan laporan ini penulis tidak lupa menjelaskan tentang pengetahuan boiler
secara umum.
1.3 Ruang Lingkup Kerja Praktek
Ruang lingkup atau batasan masalah yang akan di bahas dalam laporan ini
adalah mengenai efisiensi boiler di PT KIMIA FARMA Manufakturing Semarang,
1.4 Tujuan Kerja Praktek
Tujuan dari kegiatan kerja praktek ini adalah :
1. Menganalisis performance /efisiensi boiler di PT.KIMIA FARMA Manufaktur
Semarang
2. Mengetahui perandingan efisiensi teoritis dengan efisiensi boiler sesungguhnyadi
lapangan di PT.KIMIA FARMA Manufaktur Semarang
3. Menganalisa faktor-faktor yang mempengaruhi efisiensi boiler di PT. KIMIA
FARMA Manufaktur Semarang
1.5 Metoda Penulisan
Metode yang dipakai pada penulisan laporan Kerja Praktek ini adalah sebagai
berikut:
1.
Studi literaturMetode ini dilaksanakan dengan studi dari buku-buku maupun instruction manual
book dan pustaka lainnya yang berkaitan. Metode ini dilakukan untuk keperluan
dasar teori dan analisa pembahasan.
8/17/2019 177729767 44650327 Pengetahuan Dan Perhitungan Boiler
3/121
Laporan Kerja Praktek
PT. Kimia Manufaktur Semarang
Universitas Diponegoro
Semarang14
2.
Tinjauan Lapangan
Yakni dengan melakukan pengambilan data terhadap objek yang diteliti secara
langsung di lapangan.
3. Metode wawancara
Dalam metode ini penulis memperoleh data melalui wawancara, diskusi dan tanya
jawab dengan pembimbing lapangan serta operator.
1.6 Sistematika Penyusunan
Laporan kerja praktek ini dibagi menjadi enam bab yang saling berhubungan satu
sama lain. Adapun sistematika penulisan laporan kerja praktek ini adalah sebagai
berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Pembahasan mengenai latar belakang kerja pratek, alasan pemilihan judul, ruang
lingkup/ batasan masalah, tujuan kerja praktek, metodologi penyusunan laporan dan
sistematika laporan.
BAB IIPROFIL PT KIMIA FARMA MANUFAKTUR SEMARANG
Berisikan tentang sejarah singkat perusahaan.
BAB III PENGETAHUAN UMUM BOILER
Pembahasan mengenai pengertian boiler, klasifikasi boiler, bagian-bagian boiler,
pengoperasian ketel uap, pengolahan air umpan boiler, serta daftar periksa opsi,
BAB IV DASAR TEORI PERHITUNGAN EFISIENSI BOILER
Pembahasan mengenai nilai pembakaran bahan bakar, kebutuhan udara
pembakaran, gas asap, karbon yang tidak terbakar, karbon aktual yang habis
8/17/2019 177729767 44650327 Pengetahuan Dan Perhitungan Boiler
4/121
Laporan Kerja Praktek
PT. Kimia Manufaktur Semarang
Universitas Diponegoro
Semarang15
terbakar (Ct), rumus perhitungan efisiensi ketel uap, rumus perhitungan kapasitas
produksi ketel uap (Mu), serta perhitungan efisiensi berdasarkan neraca kalor.
BAB V PERHITUNGAN EFISIENSI DAN KAPASITAS PRODUKSI UAP
SERTA PELUANG MENINGKATKAN EFISIENSI BOILER
Pembahasan mengenai spesifikasi ketel uap di PT.KIMIA FARMA Semarang,
data ketel uap di PT.KIMIA FARMA Semarang, perhitungan pembakaran,
perhitungan efisiensi ketel uap, perhitungan kapasitas produksi uap, efisiensi
berdasarkan neraca kalor, peluang meningkatkan efisiensi boiler
BAB VI PENUTUP
berisi kesimpulan dan saran
8/17/2019 177729767 44650327 Pengetahuan Dan Perhitungan Boiler
5/121
Laporan Kerja Praktek
PT. Kimia Manufaktur Semarang
Universitas Diponegoro
Semarang16
BAB II
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
2.1 Sejarah Singkat Berdirinya Perusahaan
PT. Kimia Farma Unit Produksi Semarang pada mulanya merupakan
Perusahaan milik Swasta.Setelah dikeluarkannya UU No. 58 Tahun 1958, maka
perusahaan milik Belanda ini mengalami Nasionalisasi menjadi milik pemerintah
Republik Indonesia.
Setelah musyawarah Kabinet Kerja dengan terlebih dahulu membentuk
Badan Pimpinan Umum (BPU), maka di tetapkan bentuk Perusahaan Negara
Farmasi (PNF). Berdasarkan Inpres No. 17 Tahun 1967 dan Perpu No. 3 Tahun
1967, maka pada tanggal 23 Januari 1968 semua PNF, kecuali PNF Bio Farma,
di satukan dengan PNF Bhineka Kimia Farma.
Dengan PP No. 16 Tahun 1971 yang berlaku pada tanggal 19 Maret 1971,
maka PNF Bhineka Kimia Farma berubah menjadi Perseroan Terbatas (PT)Kimia Farma. Status PT. Kimia Farma baru berlaku 16 Agustus 1971 setelah di
sahkan oleh akte notaries Soloeman Adjasasmita, SH., No. 18 (Lembar Negara
No. 508 Tahun 1971, tambahan berita RI tanggal 19 November 1971 No. 91),
yang kemudian mendapatkan pengesahan Menteri Kehakiman dengan Surat
Penetapan No. 1 A5/184/21, tanggal 14 Oktober 1971.
Secara umum PT. Kimia Farma terbagi menjadi dua unit besar, yaitu unit
poduksi dan unit perdagangan. PT. Kimia Farma Unit Produksi Semarang
merupakan salah satu unit produksi yang ada di Indonesia.PT. Kimia Farma Unit
Produksi Semarang semula bernama Pabrik Castrol Oil. Pabrik resmi di buka
tanggal 1 Juni 1971. Sejak tanggal 1 April 1974, Pabrik Castrol Oil berubah
8/17/2019 177729767 44650327 Pengetahuan Dan Perhitungan Boiler
6/121
Laporan Kerja Praktek
PT. Kimia Manufaktur Semarang
Universitas Diponegoro
Semarang17
nama menjadi Pabrik Minyak dan Lemak. Perubahan nama ini di harapkan lebih
sesuai dengan keadaan produk yang di hasilkan, karena pabrik ini tidak hanya
memproduksi minyak jarak saja, tetapi juga mengolah minyak nabati lainnya
seperti minyak kelapa, minyak kelapa sawit, dan minyak kacang.
Pada tanggal 1 Maret 1991, PT. Kimia Farma Pabrik Minyak dan Lemak di
ubah menjadi PT. Kimia Farma Unit Produksi Semarang. Pada tahun yang sama,
PT. Kimia Farma Unit Produksi Semarang juga memproduksi Kosmetika Bedak
Marcks, di samping memproduksi minyak dan lemak. Pada tahun 1994, PT.
Kimia Farma Unit Produksi Semarang di percaya oleh direksi untuk
memproduksi Lysol untuk sarana kesehatan.
PT. Kimia Farma Unit Produksi Semarang, yang memperingati hari ulang
tahunnya setiap tanggal 16 Agustus, mendapatkan ISO 9001 versi 1994
mengenai system manajemen mutu dan disain produk pada November 1997.
Sertifikat ISO 9001 ini di perbarui pada tahun 2000 menjadi versi 2000, dan
setiap tiga tahun di perbarui, dan akan di perbarui lagi pada November 2006.
2.2
Tujuan Berdirinya PerusahaanTujuan di dirikannya PT. Kimia Farma Unit Produksi Semarang antara lain
:
1. Untuk memanfaatkan potensi sumber alam Indonesia yang belum di
manfaatkan secara optimal.
2. Menciptakkan kemampuan pengadaan minyak dan lemak negeri.
3. Menciptakkan kesempatan kerja bagi masyarakat di sekitar pabrik, yang
berarti pula meningkatkan taraf hidup.
4.
Memupuk keuntungan bagi perusahaan.
5. Menambah sumber devisa Negara.
6. Menambah pendapatan di bidang pertanian, transportasi, dan lain-lain.
8/17/2019 177729767 44650327 Pengetahuan Dan Perhitungan Boiler
7/121
8/17/2019 177729767 44650327 Pengetahuan Dan Perhitungan Boiler
8/121
Laporan Kerja Praktek
PT. Kimia Manufaktur Semarang
Universitas Diponegoro
Semarang19
Semarang memiliki pelabuhan yang memungkinkan sebagai sarana
transportasi laut, misalnya dalam pengadaan bahan baku maupun
pemasaran produk.
Persedian air tawar yang dapat memenuhi syarat untuk proses.
Dekat dengan sungai Kaligarang, yang dapat di gunakan sebagai tempat
pembuangan air limbah yang telah diolah.
Luas lokasi PT. Kimia Farma Unit Produksi Semarang sekitar 2,67 Ha,
yang meliputi :
o
Bangunan Pabrik : 10.000 m²
o Gudang apenyimpanan Minyak : 1.200 m²
o Laboratorium dan Perpustakaan : 500 m²
o Sarana Olahraga dan lain-lain : 15.000 m²
Untuk lebih jelas lokasi dan tata letak PT. Kimia Farma Unit Produksi
Semarang dapat di lihat pada gambar 2.1 dan gambar 2.2.
8/17/2019 177729767 44650327 Pengetahuan Dan Perhitungan Boiler
9/121
Laporan Kerja Praktek
PT. Kimia Manufaktur Semarang
Universitas Diponegoro
Semarang20
Gambar 2.1 Lokasi Perusahaan.
8/17/2019 177729767 44650327 Pengetahuan Dan Perhitungan Boiler
10/121
Laporan Kerja Praktek
PT. Kimia Manufaktur Semarang
Universitas Diponegoro
Semarang21
Gambar 2.2 Tata Letak / Lay Out Perusahaan.
8/17/2019 177729767 44650327 Pengetahuan Dan Perhitungan Boiler
11/121
Laporan Kerja Praktek
PT. Kimia Manufaktur Semarang
Universitas Diponegoro
Semarang22
2.5 Struktur Organisasi Perusahaan.
Organisasi perusahaan sangat penting dalam rangka pengelolaan
perusahaan dan mengaktifkan kerja untuk mencapai tujuan perusahaan.
Administrasi perusahaan mencakup struktur organisasi perusahaan, hak dan
kewajiban pengusaha dan pegawai, tata cara dan pegangan praktis yang
berhubungan dengan tugas.
PT. Kimia Farma Unit Produksi Semarang di pimpin oleh seorang Kepala
Unit Produksi Semarang dan di bantu oleh Tenaga Ahli, Kepala Bagian, serta
Kepala Sub Bagian dan Kepala Seksi. Bagan Organisasi PT. Kimia Farma Unit
Produksi Semarang dapat di lihat pada gambar 2.3.
8/17/2019 177729767 44650327 Pengetahuan Dan Perhitungan Boiler
12/121
Laporan Kerja Praktek
PT. Kimia Manufaktur Semarang
Universitas Diponegoro
Semarang23
PT.Kimia Farma Semarang
Gambar 2.3 Struktur Organisasi Perusahaan.
KSEP KSBPS
KUPS
KBSMP
KBPD
KSPPPP
KSBP
KSBKU
KBPM
KSBR
KSBPK
KSPR
KSPPK
KSPFT
KSPP
KSBPR
KSGK
KSGM
KSAK
KSKU
KSPU
KSBPE
KSESP
KSCL
KSBPPP
KSPK
KSPML
8/17/2019 177729767 44650327 Pengetahuan Dan Perhitungan Boiler
13/121
Laporan Kerja Praktek
PT. Kimia Manufaktur Semarang
Universitas Diponegoro
Semarang24
Berikut ini penjelasan struktur organisasi PT. Kimia Farma Unit Produksi
Semarang :
1. Kepala Unit Produksi Semarang
Kepala Unit Produksi Semarang (KUPS) memegang kekuasaan dalam
struktur organisasi di PT. Kimia Farma Unit Produksi Semarang.
Tugas dan kewajiban Kepala Unit Produksi Semarang antara lain :
Mengelola pelaksanaan operasional produksi dan pemeliharaan system
mutu yang di tetapkan di PT. Kimia Farma Unit Produksi Semarang.
Mengelola pelaksanaan operasional dalam perencanaan dan
pengendalian investasi.
Mengelola pelaksanaan kebijakan operasional dalam keuangan dan
anggaran serta personalia dan rumah tangga.
2. Bagian Sistem Mutu dan Produktivitas (BSMP)
Bagian Sistem Mutu dan Produktivitas terdiri dari staf (tenaga ahli)
yang di kepalai oleh seorang Kepala Bagian Sistem Mutu dan Produktivitas
(KBSMP), yang bertanggung jawab langsung kepada Kepala Unit ProduksiSemarang.
Tugas dan kewajiban Bagian Sistem Mutu dan Produktivitas yaitu :
Merencanakan, melaksanakan, memantau dan menyempurnakan
penerapan system mutu dan peningkatan produktivitas.
Melaporkan kinerja system mutu dan peningkatan produktivitas dalam
rapat tinjauan manajemen.
Menjamin pelaksanaan rapat tinjauan manajemen dan tindak lanjut
hasilnya sesuai dengan prosedur rapat tinjauan manajemen.
8/17/2019 177729767 44650327 Pengetahuan Dan Perhitungan Boiler
14/121
Laporan Kerja Praktek
PT. Kimia Manufaktur Semarang
Universitas Diponegoro
Semarang25
3. Sub Bagian Pengadaan (SBP)
Sub Bagian Pengadaan dipimpin oleh Kepala Sub Bagian Pengadaan
yang bertanggung jawab kepada Kepala Unit Produksi Semarang.
Tugas dan kewajiban Sub Bagian Pengadaan adalah :
Menerima rencana kebutuhan bahan baku, bahan penolong, dan bahan
kemasan serta barang lain sesuai permintaan unit kerja.
Menerima permintaan kebutuhan sarana dan prasarana sesuai
permintaan unit kerja.
Mengusulkan pemasok dengan mempertimbangkan legalitas pemasok,
ketetapan , jumlah, harga, dan waktu pengiriman barang sesuai
prosedur yang telah ditetapkan.
4. Bagian Produksi (BPD)
Bagian Produksi dipimpin oleh Kepala Bagian Produksi KBPD) yang
bertanggung jawab langsung kepada Kepala Unit Produksi Semarang.
Tugas dan kewajiban Bagian Produksi antara lain : Merencanakan dan mengevaluasi jadwal kebutuhan dan penggunaan
bahhan baku, bahan penolong, dan bahan kemasan.
Mengkoordinasi dan mengendalikan pelaksanaan proses produksi
minyak, kosmetik, bedak, dan kemasan produk.
Mengevaluasi, mengendalikan permintaan dan penggunaan bahan
baku, bahan penolong serta bahan kemasan untuk produksi dan produk
jadi.
8/17/2019 177729767 44650327 Pengetahuan Dan Perhitungan Boiler
15/121
Laporan Kerja Praktek
PT. Kimia Manufaktur Semarang
Universitas Diponegoro
Semarang26
Bagian Produksi membawahi tiga seksi, yaitu :
o Seksi Pressing (SPR)
Seksi Pressing berada dibawah wewenang Bagian Produksi,
dipimpin oleh Kepala Seksi Pressing (KSPR) yang bertanggung jawab
kepada Kepala Bagian Produksi.
Tugas dan kewajiban Seksi Pressing adalah :
Melakukan permintaan (bon) bahan baku, bahan penolong,
bahan kemasan ke gudang sesuai kebutuhan dan mencatat pada
catatan pengolahan dan pengemasan.
Memantau penyerahan sample crude oil hasil jadi untuk
pemeriksaan mutu.
Menyerahkan produk jadi ke Kepala Seksi Bagian Refining atau
Gudang Minyak (KGSM).
o Seksi Pengemasan Produk Bedak dan Kosmetik (SPPBK)
Seksi Pengemasan Produk Bedak dan Kosmetik berada di bawah
wewenang Bagian Produksi, dan dipimpin oleh Kepala SeksiPengemasan Produk Bedak dan Kosmetik yang bertanggung jawab
kepada Kepala Bagian Produksi.
Tugas dan kewajiban Seksi Pengemasan Produk Bedak dan
Kosmetik adalah sebagai berikut :
Merencanakan jadwal kebutuhan dan memantau penggunaan
bahan kemasan untuk kegiatan pengemasan.
Melakukan permintaan (bon) bahan kemasan ke gudang sesuai
kebutuhan dan mencatat pada catatan pengolahan atau
pengemasan batch.
Mengawasi dan mengatur pelaksanaan kegiatan pengemasan.
8/17/2019 177729767 44650327 Pengetahuan Dan Perhitungan Boiler
16/121
8/17/2019 177729767 44650327 Pengetahuan Dan Perhitungan Boiler
17/121
Laporan Kerja Praktek
PT. Kimia Manufaktur Semarang
Universitas Diponegoro
Semarang28
Mengawasi dan mengatur pelaksanaan proses refining .
Sub Bagian Produksi Kosmetik (SBPK)
Sub Bagian Produksi Kosmetik dipimpin oleh Kepala Sub Bagian
Produksi Kosmetik dan bertanggung jawab langsung kepada Kepala
Bagian Produksi.
Tugas dan kewajiban Sub Bagian Produksi Kosmetik adalah :
Merencanakan jadwal kebutuhan dan memantau kebutuhan bahan
baku dan bahan kemasan untuk kegiatan produksi kosmetik dan
bedak.
Menerima penyerahan bahan baku, bahan kemasan , dan gudang
(SGF) sesuai kebutuhan dan mencatat pada catatan pengolahan
batch.
Mengawasi dan mengatur pelaksanaan kegiatan proses produksi
kosmetik dan bedak.
5. Bagian Perencanaan, Pengendalian Produk dan Persediaan (BPPPP)
Bagian Perencanaan, Pengendalian Produk dan Persediaan dipimpin
oleh Kepala Bagian Perncanaan, Pengendalian Produk dan Persediaan, yang
bertanggung jawab langsung kepada Kepala Unit Produksi Semarang.
Tugas dan kewajiban Bagian Perencanaan, Pengendalian Produk dan
Persediaan yaitu :
Merencanakan mengendalikan, dan mengevaluasi jadwal produksi
kebutuhan bahan baku, bahan penolong, dan bahan kemasan proses
produksi dan persediaan secara berkala.
8/17/2019 177729767 44650327 Pengetahuan Dan Perhitungan Boiler
18/121
Laporan Kerja Praktek
PT. Kimia Manufaktur Semarang
Universitas Diponegoro
Semarang29
Membantu dan mengendalikan permintaan dan penggunaan bahan baku,
bahan penolong, dan bahan kemasan, serta waktu proses produksi.
Memantau pelaksanaan permintaan, penyimpanan, persediaan dan
penyerahan bahan baku, bahan penolong, bahan kemasan , dan produk
jadi sarana dan prasarana produksi lainnya.
Bagian Perencanaan, Pengendalian Produk dan Persediaan
membawahi departemen – departemen :
o Seksi Pengendalian dan Pelaporan (SPP)
Seksi Pengendalian dan Pelaporan dipimpin oleh Kepala Seksi
Pengendalian dan Pelaporan, yang bertanggung jawab kepada Kepala
Bagian Perencanaan, Pengendalian Produk dan Persediaan.
Tugas dan kewajiban Seksi Pengendalian dan Pelaporan yaitu :
Mengevaluasi rencana produksi tahunan, triwulan, bulanan dan
mingguan.
Mengawasi rencana kebutuhan pemakaian bahan baku kemasan
sesuai dengan rencana produksi. Mengevaluasi jadwal kedatangan bahan baku, bahan kemasan,
produk setengah jadi, dan produk jadi.
o Seksi Gudang Kosmetik dan Bedak (SGK)
Seksi Gudang Kosmetik dan Bedak dipimpin oleh Kepala Seksi
Gudang Kosmetik dan Bedak, yang bertanggung jawab kepada bagian
Perencanaan, Pengendalian Produk dan Persediaan.Tugas dan kewajiban Seksi Gudang Kosmetik dan Bedak yaitu :
8/17/2019 177729767 44650327 Pengetahuan Dan Perhitungan Boiler
19/121
Laporan Kerja Praktek
PT. Kimia Manufaktur Semarang
Universitas Diponegoro
Semarang30
Mengawasi dan mengatur pelaksanaan kegiatan penerimaan,
penyimpanan, pengeluaran bahan baku, bahan kemasan, produk
jadi, sarana dan prasarana lainnya.
Mengawasi pelaksanaan penimbangan dan pengeluaran bahan
baku, bahan kemasan, dan produk jadi.
Memantau kualitas bahan baku, bahan kemasan, dan produk jadi
oleh gudang sesuai dengan hasil pemeriksaan dan pengawasan
mutu.
o
Seksi Gudang Minyak (SGM)
Seksi Gudang Minyak dipimpin oleh Kepala Seksi Gudang
Minyak, yang bertanggung jawab kepada Kepala Bagian Perencanaan,
Pengendalian Produk dan Persediaan.
Tugas dan kewajiban Seksi Gudang Minyak yaitu :
Mengawasi dan mengatur pelaksanaan kegiatan penerimaan,
penyimpanan bahan baku dan bahan penolong.
Mengawasi pengeluaran bahan baku, bahan penolong, dan bahan
kemasan produk jadi.
Mengawasi pelaksanaan penimbangan dan pengeluaran bahan
baku, bahan penolong, bahan kemasan dan produk jadi sesuai
dengan hasil pemeriksaan pengawasan mutu.
Memantau kualitas bahan baku, bahan penolong, bahan kemasan
dan produk jadi sesuai dengan hasil pengawasan pemeriksaan
mutu. Bagian Perencanaan, Pengendalian Produk dan Persediaan,
dibantu oleh staf dari Sub Bagian Perencanaan (SBPR), yang dipimpin
8/17/2019 177729767 44650327 Pengetahuan Dan Perhitungan Boiler
20/121
Laporan Kerja Praktek
PT. Kimia Manufaktur Semarang
Universitas Diponegoro
Semarang31
oleh Kepala Sub Bagian Perencanaan, yang bertanggung jawab kepada
Kepala Bagian Perencanaan, Pengendalian Produk dan Persediaan.
Tugas dan kewajiban Sub Bagian Perencanaan yaitu ;
Menyusun rencana produksi tahunan, triwulan, bulanan, dan
minguan.
Menyusun rencana kebutuhan bahan baku, bahan penolong,
bahan kemasan sesuai dengan rencana produksi.
Menyusun rencana jadwal kedatangan bahan baku, bahan
penolong, bahan kemasan untuk keperluan produksi.
6. Bagian Pengawasan Mutu (BPM)
Bagian Pengawasan Mutu dipimpin oleh Kepala Bagian Pengawasan
Mutu, yang bertanggung jawab kepada Kepala Unit Produksi Semarang.
Tugas dan kewajiban Bagian Pengawasan Mutu yaitu :
Mengkoordinasi dan melaksanakan pemeriksaan bahan baku , bahan
penolong , bahan kemasan, produk setengah jadi, dan produk jadi
sesuai dengan prosedur Inspeksi dan Tes. Mengevaluasi dan menindaklanjuti bahan baku, bahan penolong,
bahan kemasan, produk jadi, dan produk setengah jadi yang tidak
memenuhi syarat sesuai dengan prosedural pengendalian produk
yang sesuai.
Membuat standar mutu bahan dan produk jadi.
Bagian Pengawasan Mutu membawahi departemen – departemen :
o
Seksi Pemeriksaan Produk Kosmetik dan Bedak (SPK)
8/17/2019 177729767 44650327 Pengetahuan Dan Perhitungan Boiler
21/121
Laporan Kerja Praktek
PT. Kimia Manufaktur Semarang
Universitas Diponegoro
Semarang32
Seksi Pemeriksaan Produk Kosmetik dan Bedak dipimpin oleh
Kepala Seksi Pemeriksaan Produk Kosmetik dan Bedak yang
bertanggung jawab kepada Kepala Bagian Pengawasan Mutu (KBPM).
Tugas dan kewajiban Seksi Pemeriksaan Produk Kosmetik dan
Bedak yaitu :
Memantau pengambilan dan pendalaman sample bahan baku,
bahan kemasan, produk setengah jadi, dan produk jadi yang akan
diperiksa.
Mengatur dan mengawasi pelaksanaan pemeriksaan mutu bahan
baku, bahan penolong, produk setengah jadi, dan poduk jadi.
Menjamin kebenaran hasil analisa pemeriksaan mutu yang
dilaporkan.
o Seksi Pemeriksaan Produk Minyak dan Limbah (SPML)
Seksi Pemeriksaan Produk Minyak dan Limbah dipimpin oleh
Kepala Seksi Pemeriksaan Produk Minyak dan Limbah, yang
bertanggung jawab kepada Kepala Bagian Pengawasan Mutu(KBPM).
Tugas dan kewajiban Seksi Pemeriksaan Produk Minyak dan
Limbah yaitu :
Memantau pengambilan dan pendapatan sample bahan baku,
bahan penolong, bahan kemasan, produk setengah jadi, produk
jadi, dan limbah cair.
Mengatur dan mengawasi pelaksanaan pemeriksaan mutu bahan
baku, bahan penolong, produk setengah jadi, dan produk jadi.
Menjamin kebenaran hasil analisa pemeriksaan mutu yang akan
dilaporkan.
8/17/2019 177729767 44650327 Pengetahuan Dan Perhitungan Boiler
22/121
Laporan Kerja Praktek
PT. Kimia Manufaktur Semarang
Universitas Diponegoro
Semarang33
Kepala Bagian Pengawasan Mutu (KBPM) dibantu oleh staf
Sub Bagian Penelitian dan Pengembangan Pabrik (SBPPP), yang
dipimpin oleh Kepala Sub Bagian Penelitian dan Pengembangan
Pabrik, yang bertanggung jawab kepada Kepala Bagian Pengawasan
Mutu.
Tugas dan kewajiban Sub Bagian Penelitian dan
Pengembangan Pabrik yaitu :
Mengkoordinasi dan melaksanakan peelitian dan pengembangan
produk serta membantu Kepala Bagian Pengawasan Mutu dalam
pemeriksaan bahan baku, bahan kemasan, produk setengah jadi,
dan produk jadi yang tidak memenuhi syarat sesuai dengan
prosedur inspeksi dan tes.
Membantu Kepala Bagian Pengawasan Mutu dengan
mengevaluasi dan menindaklanjuti bahan baku, bahan kemasan, produk setengah jadi, dan produk jadi yang tidak sesuai.
Membuat standar mutu dan produk hasil penelitian
pengembangan.
7. Sub Bagian Pemasaran (SBPS)
Sub Bagian Pemasaran dipimpin oleh Kepala Sub Bagian Pemasaran,
yang bertanggung jawab kepada Kepala Unit Produksi Semarang.
Tugas dan kewajiban Sub Bagian Pemasaran yaitu : Melaksanakan pembianaan pelanggan dan menjaga kepuasan
pelanggan.
Memasarkan produk jadi didalam dan luar negeri.
8/17/2019 177729767 44650327 Pengetahuan Dan Perhitungan Boiler
23/121
Laporan Kerja Praktek
PT. Kimia Manufaktur Semarang
Universitas Diponegoro
Semarang34
Menerima dan menginventarisasi pesanan produk jadi berdasarkan
permintaan pelanggan.
Kepala Sub Bagian Pemasaran membawahi Seksi Ekspedisi danPelayanan, yang dipimpin oleh Kepala Seksi Ekspedisi dan Pelayanan, yang
mempunyai tugas dan tanggung jawab untuk merencanakan jadwal
pengiriman produk kepada pelanggan.
8. Sub Bagian Keuangan dan Umum (SKBU)
Sub Bagian Keuangan dan Umum dipimpin oleh Kepala Sub Bagian
Keuangan dan Umum, yang bertanggung jawab kepada Kepala Unit
Produksi Semarang.
Tugas dan kewajiban Sub Bagian Keuangan dan Umum yaitu :
Menyusun perencanaan anggaran belanja dan cash flow tahunan.
Merencanakan dan mengendalikan keuangan sesuai dengan
cashflow.
Bertanggung jawab atas kebenaran pemeriksaan dan pengeluaran
uang.
Kepala Sub Bagian Keuangan dan Umum membawahi departemen –
departemen :
o Seksi Akutansi (SAK)
Seksi Akutansi dipimpin oleh Kepala Seksi Akutansi, yang
bertanggung jawab kepada Kepala Sub Bagian Keuangan dan
Umum.
Tugas dan kewajiban Seksi Akutansi yaitu :
Melaksanakan pemberian rekening, pembukuan, dan pengolahan data yang masuk dari seluruh perusahaan sesuai
dengan kaidah akutansi.
Melaksanakan kegiatan pencatatan kredit nota dan debit nota.
8/17/2019 177729767 44650327 Pengetahuan Dan Perhitungan Boiler
24/121
Laporan Kerja Praktek
PT. Kimia Manufaktur Semarang
Universitas Diponegoro
Semarang35
Melaksanakan perhitungan penyusutan.
o Seksi Keuangan (SPU)
Seksi Keuangan dipimpin oleh Kepala Seksi Keuangan, yang
bertanggung jawab kepada Kepala Sub Bagian Keuangan dan
Umum.
Tugas dan kewajiban Seksi Keuangan yaitu ;
Menyusun inventarisasi dan pengolahan data pegawai untuk
penyusunan pengadaan mutasi, promosi, dan pemberhentian
personil.
Memantau, mengevaluasi, dan mengolah data presensi
personil, hasil kerja lembur, cuti personil, hasil penelitian
prestasi personil dan biaya kesehatan.
Menyusun daftar perhitungan pendapatan dan asuransi, iuran
pajak dan pinjaman.
9. Sub Bagian Pemeliharaan Energi (SBPE)
Sub Bagian Pemeliharaan Energi dipimpin oleh Kepala Sub BagianPemeliharaan Energi, yang bertanggung jawab kepada Kepala Unit Produksi
Semarang.
Tugas dan kewajiban Sub Bagian Pemeliharaan Energi yaitu :
Merencanakan pelaksanaan kegiatan pemeliharaan dan perbaikan
bangunan, sarana dan prasarana produksi serta instalasi energi dan
kendaraan.
Mengatur dan mengawasi pelaksanaan kegiatan pemeliharaan dan
perbaikan bangunan, sarana dan prasarana produksi serta instalasi
energi dan kendaraan.
8/17/2019 177729767 44650327 Pengetahuan Dan Perhitungan Boiler
25/121
Laporan Kerja Praktek
PT. Kimia Manufaktur Semarang
Universitas Diponegoro
Semarang36
Merencanakan kebutuhan dan memantau penggunaan peralatan dan
suku cadang untuk pemeliharaan dan perbaikan sarana dan prasarana.
Kepala Sub Bagian Pemeliharaan dan Energi membawahi departemen
– departemen ;
o Seksi Civil dan Lingkungan (SCL)
Seksi Civil dan Lingkungan dipimpin oleh Kepala Seksi Civil
dan Lingkungan, yang bertanggung jawab kepada Kepala Sub Bagian
Pemeliharaan Energi.
Tugas dan kewajiban Seksi Civil dan Lingkungan yaitu :
Memantau kegiatan pemeliharaan, perbaikan bangunan dan
lingkungan beserta kelengkapannya.
Pemantauan pemanfaatan untuk pemeliharaan, perbaikan
bangunan dan lingkungan beserta kelengkapannya.
Mengevaluasi dan melaporkan secara berkala mengenai hasil
kegiatan pemeliharaan, perrbaikan gedung dan lingkungan
beserta kelengkapannya.
o Seksi Energi dan Sarana Produksi (SESP)
Seksi Energi dan Sarana Produksi dipimpin oleh Kepala Seksi
Energi dan Sarana Produksi, yang bertanggung jawab kepada Kepala
Sub Bagian Pemeliharaan Energi.
Tugas dan kewajiban Seksi Energi dan Sarana Produksi yaitu :
Membuat rencana kegiatan pemeliharaan, perbaikan instalasi
energi, sarana dan prasarana produksi.
8/17/2019 177729767 44650327 Pengetahuan Dan Perhitungan Boiler
26/121
Laporan Kerja Praktek
PT. Kimia Manufaktur Semarang
Universitas Diponegoro
Semarang37
Mengawasi, mengatur, dan mengkoordinasi pelaksanaan
pemeliharaan, perbaikan instalasi energi, sarana dan prasarana
produksi.
Mengevaluasi dan melaporkan secara berkala mengenai hasil
kegiatan pemeliharaan, perbaikan instalasi energi, sarana dan
prasarana produksi.
2.6 Kepegawaian.
Menurut data pada Agustus 2006, diketahui bahwa jumlah Sumber Daya
Manusia PT. Kimia Farma Unit Produksi Semarang adalah 153 orang. Status
karyawan di PT. Kimia Farma Unit Produksi Semarang meliputi :
1. Pegawai Tetap.
2. Pegawai Tidak Tetap.
3. Pegawai Honorer, Tenaga Borongan, dan Harian Lepas.
2.7 Pelaksanaan Jam Kerja.
Peraturan kerja dibedakan antara karyawan masuk pagi (bukan shift)dengan hari kerja dari Senin sampai Jumat. Karyawan shift dibagi dalam empat
group dengan jam kerja bergantian selama enam hari, dan hari libur satu hari
setelah bekerja tiga hari berturut – turut.
Pembayaran gaji pegawai diatur dalam tiga tahap setiap bulan pada tanggal
5, 15, 25.
2.8 Faasilitas Perusahaan.
Karyawan adalah kekayaan yang paling berharga dan berperan penting
dalam perusahaan. PT. Kimia Farma Unit Produksi Semarang memandang perlu
memberikan dan menyediakan fasilitas penunjang untuk meningkatkan
kesejahteraan karyawannya, diantaranya dengan :
8/17/2019 177729767 44650327 Pengetahuan Dan Perhitungan Boiler
27/121
Laporan Kerja Praktek
PT. Kimia Manufaktur Semarang
Universitas Diponegoro
Semarang38
1) Memberikan jaminan hari tua (pesiun) dan memberikan jaminan
sosial tenaga kerja.
Jaminan sosial meliputi :
a. Asuransi pegawai.
b. Bantuan sosial hari tua (pensiun).
c. Kebutuhan lain yang ditetapkan pemerintah.
Usaha yang dilakukan oleh perusahaan adalah kerja sama
dengan ASTEK (Asuransi Sosial dan Tenaga Kerja) yang meliputi
Asuransi Kecelakaan Kerja (AKK), Asuransi Kematian (AK),
Tunjangan Hari Tua (THT).
Jaminan kesejahteraan sosial diberikan dengan kriteria :
1. Pegawai tetap, calon pegawai tetap dan calon pegawai
penuh.
Fasilitas yang diberikan adalah sebagai berikut :
Uang pakaian dinas, satu tahun sekali.
Penggantian biaya perawatan dan pengobatan.
Rekreasi untuk seluruh pegawai.2. Pegawai honorer paruh waktu, tenaga borongan, harian
lepas.
Fasilitas yang diberikan adalah sebagai berikut :
Gaji.
Asuransi kecelakaan kerja.
Asuransi kematian.
3. Pegawai tetap bulananyang telah berumur 55 tahun dan
masa kerja mencapai 15 tahun berhak mendapat pensiun.
Ada juga yang tidak berhak atas pensiun tetapi berhak atas
jaminan sosial pensiun (jaminan hari tua), yaitu pegawai
8/17/2019 177729767 44650327 Pengetahuan Dan Perhitungan Boiler
28/121
Laporan Kerja Praktek
PT. Kimia Manufaktur Semarang
Universitas Diponegoro
Semarang39
bulanan yang berumur 55 tahun tetapi masa kerja belum
mencapai 15 tahun.
2) Sumbangan kematian akan diberikan kepada pegawai maupun
keluarganya yang pada daftar perusahaan sesuai dengan peraturan
yang berlaku.
3) Perumahan bagi pejabat.
4) Koperasi yang menyediakan kebutuhan sehari – hari.
5) Tunjangan Hari Raya (THR)
6) Tunjangan Bonus.
7)
Perlengkapan kerja yang meliputi pakaian kerja, sepatu, seragam,
serta perlengkapan keselamatan (masker, helm, dan sebagainya).
8) Hadiah dan penghargaan bagi karyawan.
9) Masjid lengkap dengan perpustakaannya.
Ditinjau dari peraturan yang dikeluarkan pemerintah melalui Departemen
Tenaga Kerja, PT. Kimia Farma Unit Produksi Semarang telah memberikan
fasilitas yang cukup bagi karyawan.
2.9 Bahan Baku dan Produk yang Dihasilkan.
2.9.1 Bahan Baku
PT. Kimia Farma Unit Produksi Semarang menggunakan biji jarak
sebagai bahan baku pembuatan minyak jarak, crude oil untuk pembuatan
minyak kelapa sawit, dan minyak kacang. Pembuatan minyak jarak juga
menggunakan bahan – bahan pembantu antara lain soda kaustik, bleaching
earth, karbon aktif, asam sitrat, garam, asam sulfat. Sedangkan bahan baku
pembuatan bedak didatangkan dari supplier.
2.9.2 Produk yang Dihasilkan
Minyak Telon Bayi
8/17/2019 177729767 44650327 Pengetahuan Dan Perhitungan Boiler
29/121
Laporan Kerja Praktek
PT. Kimia Manufaktur Semarang
Universitas Diponegoro
Semarang40
Produk jadi minyak telon bayi memiliki dua macam kemasan
yaitu 37 ml dan 67 ml. Produk jadi minyak telon bayi yang dihasilkan
memiliki pemerian sebagai berikut : cairan kuning, bau aromatis
seperti kamfer, rasa menusuk seperti kamfer diikuti rasa hangat.
Minyak Kayu Putih
Produk jadi minyak kayu putih memiliki tiga macam kemasan
yaitu 37 ml, 67 ml, dan 127 ml. Produk jadi minyak kayu putih yang
dihasilkan memiliki pemerian sebagai berikut : cairan kuning
kehijauan, bau aromatis seperti kamfer, rasa menusuk seperti kamfer
diikuti rasa hangat.
Minyak Telon Anak
Produk jadi minyak telon anak memiliki dua macam kemasan
yaitu 37 ml dan 67 ml. Produk jadi minyak telon anak yang dihasilkan
memiliki pemerian sebagai berikut : cairan kuning, bau aromatis
seperti kamfer, rasa menusuk seperti kamfer diikuti rasa hangat.
RBD M V O III
RBD M V O III yang dihasilkan memiliki pemerian sebagai berikut : cairan berwarna kuning muda, tidak berbau, tidak tengik,
tidak tercampur minyak babi atau minyak lainnya.
RBD SPC III
RBD SPC III yang dihasilkan memiliki pemerian sebagai
berikut : cairan berwarna kuning muda, tidak berbau, tidak tengik,
tidak bercampur minyak babi atau minyak lainnya.
RBD Fat Blend 933
RBD Fat Blend 933 yang dihasilkan memiliki pemerian
sebagai berikut: cairan berwarna kuning muda, tidak berbau, tindak
tengik, tidak tercampur minyak babi atau minyak lainnya.
8/17/2019 177729767 44650327 Pengetahuan Dan Perhitungan Boiler
30/121
Laporan Kerja Praktek
PT. Kimia Manufaktur Semarang
Universitas Diponegoro
Semarang41
RBD FB 21
RBD FB 21 yang dihasilkan memiliki pemerian sebagai berikut
: cairan berwarna kuning muda, tidak berbau, tidak tengik, tidak
tercampur minyak babi atau minyak lainnya.
RBD FB 23
RBD FB 23 yang dihasilkan memiliki pemerian sebagai berikut
: cairan berwarna kuning muda, tidak berbau, tidak tengik, tidak
tercampur minyak babi atau minyak lainnya.
RBD Soyabean Oil
RBD Soyabean Oil yang dihasilkan memiliki pemerian sebagai
berikut : cairan berwarna kuning muda, tidak berbau, tidak tengik,
tidak tercampur minyak babi atau minyak lainnya.
RBD Palm Oleia Oil
RBD Palm Oleia Oil yang dihasilkan memiliki pemerian
sebagai berikut : cairan berwarna kuning muda, jernih pada temperatur
ruangan, tidak tengik, tidak tercampur minyak babi atau minyak
lainnya. RBD Peanut Oil
RBD Peanut Oil yang dihasilkan memiliki pemerian sebagai
berikut : cairan berwarna kuning muda, tidak berbau, tidak tengik,
tidak tercampur minyak babi atau minyak lainnya.
RBD Coconut Oil
RBD Coconut Oil yang dihasilkan memiliki pemerian sebagai
berikut : cairan berwarna kuning muda, tidak berbau, tidak tengik,
tidak bercampur minyak babi atau minyak lainnya.
Bedak Salicyl „2%
8/17/2019 177729767 44650327 Pengetahuan Dan Perhitungan Boiler
31/121
Laporan Kerja Praktek
PT. Kimia Manufaktur Semarang
Universitas Diponegoro
Semarang42
Bedak Salicyl „2% yang dihasilkan memiliki pemerian sebagai
berikut : bubuk halus berwarna agak putih.
Marck Body Talk Scarlet
Marck Body Talk Scarlet yang dihasilkan memiliki pemerian
sebagai berikut : bubuk halus berwarna putih, berbau harum yang khas
scarlet.
Marck Body Talk Fressia
Marck Body Talk Fressia yang dihasilkan memiliki pemerian
sebagai berikut : bubuk halus berwarna putih, berbau harum yang khas
fressia.
Marck Bedak Creme
Marck Bedak Creme yang dihasilkan memiliki pemerian
sebagai berikut : bubuk halus berwarna creme, berbau harum yang
khas.
Marck Bedak Rose
Marck Bedak Rose yang dihasilkan memiliki pemerian sebagai
berikut : bubuk halus berwarna rose, berbau harum yang khas. Marck Bedak Putih
Marck Bedak Putih yang dihasilkan memiliki pemerian sebagai
berikut : bubuk halus berwarna putih, berbau harum yang khas.
Marck Venus Loose Powder Active 03 Ivory
Marck Venus Loose Powder Active 03 Ivory yang dihasilkan
memiliki pemerian sebagai berikut : powder halus berwarna salem /
kuning langsat, dengan bau harum yang khas.
Marck Venus Loose Powder Active 02 Beige
8/17/2019 177729767 44650327 Pengetahuan Dan Perhitungan Boiler
32/121
Laporan Kerja Praktek
PT. Kimia Manufaktur Semarang
Universitas Diponegoro
Semarang43
Marck Venus Loose Powder Active 02 Beige yang dihasilkan
memiliki pemerian sebagai berikut : powder halus berwarna kuning
kecokelatan, dengan bau harum yang khas.
Marck Venus Loose Powder Active 01 Invisible
Marck Venus Loose Powder Active 01 Invisible yang
dihasilkan memiliki pemerian sebagai berikut : powder halus berwarna
peach / kuning natural, dengan bau harum yang khas.
Marck Venus Loose Powder Dynamic 03 Ivory
Marck Venus Loose Powder Dynamic 03 Ivory yang dihasilkan
memiliki pemerian sebagai berikut : powder halus berwarna salem /
kuning langsat, dengan bau harum yang khas.
Marck Venus Loose Powder Dynamic 02 Beige
Marck Venus Loose Powder Dynamic 02 Beige yang
dihasilkan memiliki pemerian sebagai berikut : powder halus berwarna
kuning kecokelatan, dengan bau harum yang khas.
Marck Venus Loose Powder Dynamic 01 Invisible
Marck Venus Loose Powder Dynamic 01 Invisible yangdihasilkan memiliki pemerian sebagai berikut : powder halus berwarna
peach / kuning natural, dengan bau yang khas.
Refined Bleached Deodorized (RBD) Castrol Oil
Refined Bleached Deodorized (RBD) Castrol Oil yang
dihasilkan memiliki pemerian sebagai berikut : cairan kental, kuning
muda, tidak berbau, tidak tengik.
Produk Samping
Produk samping yang dihasilkan berupa ampas biji jarak.
Ampas biji jarak memiliki sepsifikasi sebagai berikut :
Warna : cokelat muda
8/17/2019 177729767 44650327 Pengetahuan Dan Perhitungan Boiler
33/121
Laporan Kerja Praktek
PT. Kimia Manufaktur Semarang
Universitas Diponegoro
Semarang44
Kadar air : maksimal 11%
Kadar minyak : 5,5 – 11%
Kadar Nitrogen : minimal 5,5%
Kadar P2O5 : 1 – 1,5%
Kadar Kalium : 1 – 4%
Kadar Asam Lemak : 1 – 4%
8/17/2019 177729767 44650327 Pengetahuan Dan Perhitungan Boiler
34/121
Laporan Kerja Praktek
PT. Kimia Manufaktur Semarang
Universitas Diponegoro
Semarang45
BAB III
Pengetahuan Umum Boiler
3.1 Pengertian Boiler
Boiler adalah bejana tertutup dimana panas pembakaran dialirkan ke air
sampai terbentuk air panas atau steam. Air panas atau steam pada tekanan tertentu
kemudian digunakan untuk mengalirkan panas ke suatu proses. Air adalah media yang
berguna dan murah untuk mengalirkan panas ke suatu proses. Jika air didihkan sampai
menjadi steam, volumenya akan meningkat sekitar 1.600 kali, menghasilkan tenaga
yang menyerupai bubuk mesiu yang mudah meledak, sehingga boiler merupakan
peralatan yang harus dikelola dan dijaga dengan sangat baik.
Sistem boiler terdiri dari: sistem air umpan, sistem steam, dan sistem bahan
bakar. Sistem air umpan menyediakan air untuk boiler secara otomatis sesuai dengan
kebutuhan steam. Berbagai kran disediakan untuk keperluan perawatan dan perbaikan.
Sistem steam mengumpulkan dan mengontrol produksi steam dalam boiler. Steam
dialirkan melalui sistem pemipaan ke titik pengguna. Pada keseluruhan sistem, tekanan
steam diatur menggunakan kran dan dipantau dengan alat pemantau tekanan. Sistem
bahan bakar adalah semua peralatan yang digunakan untuk menyediakan bahan bakar
untuk menghasilkan panas yang dibutuhkan. Peralatan yang diperlukan dalam sistem
bahan bakar tergantung pada jenis bahan bakar yang digunakan pada system [8].
Air yang disuplai ke boiler untuk dirubah menjadi steam disebut air umpan.
Dua sumber air umpan adalah:
1. Kondensat atau steam yang mengembun yang kembali ke proses
8/17/2019 177729767 44650327 Pengetahuan Dan Perhitungan Boiler
35/121
Laporan Kerja Praktek
PT. Kimia Manufaktur Semarang
Universitas Diponegoro
Semarang46
2. Air make up (air baku yang sudah diolah) yang harus diumpankan dari
luar ruang boiler ke plant proses.
Untuk mendapatkan efisiensi boiler yang lebih tinggi, digunakan economizer
untuk memanaskan awal air umpan menggunakan limbah panas pada gas buang.
Uap dibagi menjadi 3 jenis yakni:
1. uap jenuh basah (wet saturated steam)
Adalah uap yang masih bercampur atau berhubungan dengan bagian air yang
mempunyai temperatur sama
2. Uap Jenuh kering (dry saturated steam)
Adalah uap yang tidak bercampur atau tidak mengandung bagian air.
3. Uap lewat panas (superheated steam)
Adalah uap yang didapat dari pemanasan lanjut uap jenuh
3.2 Klasifikasi Boiler
Setelah mengetahui proses singkat sistem boiler dan komponen pembentuk
sitem boiler, selanjutnya kita perlu mengetahui jenis-jenis boiler. Berbagai jenis boiler
yang telah berkembang mengikuti kemajuan teknologi dan evaluasi dari produk-
produk boiler sebelumnya. Berikut adalah klasifikasi boiler:
8/17/2019 177729767 44650327 Pengetahuan Dan Perhitungan Boiler
36/121
Laporan Kerja Praktek
PT. Kimia Manufaktur Semarang
Universitas Diponegoro
Semarang47
Menurut kontruksi dan cara kerjanya
1. Fire Tube Boiler
Gambar 3.1 fire tube boiler
( Sumber: www.eneryefficienyasia.org )
Cara kerja:
Proses pengapian terjadi di dalam pipa, kemudian panas yang dihasilkan
dihantarkan langsung kedalam boiler yang berisi air. Besar dan konstruksi boiler
mempengaruhi kapasitas dan tekanan yang dihasilkan boiler tersebut.
Karakteristik:
- Biasanya digunakan untuk kapasitas steam yang relatif kecil (12.000
kg/jam) dengan tekanan rendah sampai sedang (18 kg/cm2).
- Dalam operasinya dapat menggunakan bahan bakar minyak, gas atau bahan
bakar padat.
- Untuk alasan ekonomis, sebagian besar fire tube boiler dikonstruksi sebagai
paket boiler (dirakit oleh pabrik) untuk semua bahan bakar
http://www.eneryefficienyasia.org/http://www.eneryefficienyasia.org/http://www.eneryefficienyasia.org/http://www.eneryefficienyasia.org/
8/17/2019 177729767 44650327 Pengetahuan Dan Perhitungan Boiler
37/121
Laporan Kerja Praktek
PT. Kimia Manufaktur Semarang
Universitas Diponegoro
Semarang48
2. Water Tube Boiler
Gambar 3.2 Diagram sederhana Water Tube Boiler
( Sumber: www.eneryefficienyasia.org )
Cara kerja:
Proses pengapian terjadi di luar pipa. Panas yang dihasilkan digunakan untuk
memanaskan pipa yang berisi air. Air umpan itu sebelumnya dikondisikanterlebih dahulu melalui economizer. Steam yang dihasilkan kemudian
dikumpulkan terlebih dahulu di dalam sebuah steam drum sampai sesuai.
Setelah melalui tahap secondary superheater dan primary superheater , baru
steam dilepaskan ke pipa utama distribusi.
Karakteristik:
- Tingkat efisiensi panas yang dihasilkan cukup tinggi.
- Kurang toleran terhadap kualitas air yang dihasilkan dari plant pengolahan
air. Sehingga air harus dikondisikan terhadap mineral dan kandungan-
kandungan lain yang larut dalam air.
http://www.eneryefficienyasia.org/http://www.eneryefficienyasia.org/http://www.eneryefficienyasia.org/http://www.eneryefficienyasia.org/
8/17/2019 177729767 44650327 Pengetahuan Dan Perhitungan Boiler
38/121
Laporan Kerja Praktek
PT. Kimia Manufaktur Semarang
Universitas Diponegoro
Semarang49
- Boiler ini digunakan untuk kebutuhan tekanan steam yang sangat tinggi
seperti pada pembangkit tenaga.
- Kapasitas steam antara 4.500-12.000 kg/jam dengan tekanan sangat tinggi.
- Menggunakan bahan bakar minyak dan gas untuk water tube boiler yang
dirakit dari pabrik
- Menggunakan bahan bakar padat untuk water tube boiler yang tidak dirakit
di pabrik.
Tabel 3.1 Keuntungan Dan Kerugian Boiler Berdasarkan Tipe Pipa
NO Tipe boiler Keuntungan Kerugian
1 Fire tube boiler
Proses pemasangan mudah
dan cepat.
Tidak membutuhkan setting
khusus
Tekanan operasi steam
terbatas untuk tekanan
rendah
Investasi awal boiler ini
murah
Kapasitas steam relatif kecil
jika dibandingkan dengan
water tube Bentuknya lebih compact
dan portabel
Tempat pembakarannya sulit
dijangkau untuk dibersihkan,
diperbaiki dan diperiksa
kondisinya.
Tidak membutuhkan area
yang besar untuk 1 HP
boiler
Nilai efisiensinya rendah,
karena banyak energi kalor
yang terbuang
2Water Tube
Boiler
Kapasitas steam besar Proses konstruksi lebih detail
Tekanan operasi mencapai
100 bar
Investasi awal relatif lebih
mahal
8/17/2019 177729767 44650327 Pengetahuan Dan Perhitungan Boiler
39/121
Laporan Kerja Praktek
PT. Kimia Manufaktur Semarang
Universitas Diponegoro
Semarang50
Nilai efisiensinya relatif
lebih tinggi dari fire tube
boiler
Penanganan air yang masuk
ke dalam boiler perlu dijaga,
karena lebih sensitif untuk
sistem ini. Perlu komponen
pendukung untuk hal ini.
Tungku mudah dijangkau
untuk melakukan
pemeriksaan, pembersihan,
dan perbaikan
Karena mampu
menghasilkan kapasitas dan
steam yang lebih besar, maka
konstruksinya membutuhan
area yang lebih luas.
Klasifikasi boiler berdasarkan bahan bakar yang digunakan.
1. Solid fuel
Pemanasan yang terjadi akibat pembakaran antara percampuran bahan bakar
padat (batu bara, baggase, rejected product , sampah kota, kayu) dengan oksigen
dan sumber panas.
Karakteristik:
- Harga bahan baku relatif lebih murah dari boiler yang menggunakan bahan
bakar cair dan listrik
- Nilai efisiensinya lebih baikdari boiler tipe listrik.
2. Oil fuel
Pemanasan yang terjadi akibat pembakaran antara percampuran bahan bakar
cari (solar, IDO, residu, kerosin) dengan oksigen dan sumber panas.
Karakteristik:- Harga bahan baku pembakaran paling mahal dibandingkan dengan semua
tipe boiler.
- Nilai efisiensinya lebih baik dari boiler berbahan bakar padat dan listrik
8/17/2019 177729767 44650327 Pengetahuan Dan Perhitungan Boiler
40/121
8/17/2019 177729767 44650327 Pengetahuan Dan Perhitungan Boiler
41/121
8/17/2019 177729767 44650327 Pengetahuan Dan Perhitungan Boiler
42/121
Laporan Kerja Praktek
PT. Kimia Manufaktur Semarang
Universitas Diponegoro
Semarang53
Steam yang dihasilkan boiler ini dapat menggunakan tipe water tube boiler atau
fire tube boiler .
Karakteristik:
- Kegunaan steam utamanya untuk menjalankan proses operasi komersial.
- Steam memiliki kapasitas yang besar dan tekanan rendah.
4. Residential Boiler
Steam yang dihasilkan boiler ini menggunakan boiler tipe fire tube boiler .
Karakteristik:
- Memiliki tekanan dan kapasitas steam yang rendah
-
Kegunaan utamanya yaitu sebagai penghasil steam tekanan rendah yang
digunakan untuk perumahan.
5. Heat Recovery Boiler
Steam yang dihasilkan boiler ini menggunakan tipe water tube boiler atau fire
tube boiler .
Karakteristik:
- Steam yang dihasilkan memiliki tekanan dan kapasitas yang besar
-
Kagunaan utamanya sebagai penghasil steam dari uap panas yang tidakterpakai
- Hasil steam ini digunakan untuk menjalankan proses industri.
Tabel 3.3 Keuntungan Dan Kerugian Boiler Berdasarkan Kegunaan.
No Tipe Boiler Keuntungan Kerugian
1 Power Boiler
Dapat menghasilkan listrik
dan sisa steam dapat untukmenjalankan proses
industri
Konstruksi awal relatif
mahal
8/17/2019 177729767 44650327 Pengetahuan Dan Perhitungan Boiler
43/121
Laporan Kerja Praktek
PT. Kimia Manufaktur Semarang
Universitas Diponegoro
Semarang54
Steam yang dihasilkan
memiliki tekanan tinggi
Perlu diperhatikan factor
safety
2 Industrial Boiler
Penanganan boiler lebih
mudah
Steam yang dihasilkan
memiliki tekanan rendah.
Konstruksi awal relatif
murah
3 Commercial Boiler
Penanganan boiler lebih
mudah
Steam yang dihasilkan
memiliki tekanan rendah
Konstruksi awal relatif
murah
4 Residential Boiler
Penanganan boiler lebih
mudah
Steam yang dihasilkan
memiliki tekanan rendah
Konstruksi awal relatif
murah
5 Heat Recovery
Boiler
Penanganan boiler lebih
mudah
Steam yang dihasilkan
memiliki tekanan rendah
Konstruksi awal relatif
murah
8/17/2019 177729767 44650327 Pengetahuan Dan Perhitungan Boiler
44/121
Laporan Kerja Praktek
PT. Kimia Manufaktur Semarang
Universitas Diponegoro
Semarang55
Klasifikasi Boiler Berdasarkan Konstruksi Boiler
1. Package Boiler
Disebut package boiler karena sudah tersedia sebagai paket yang lengkap
pada saat dikirim ke pabrik. Hanya memerlukan pipa steam, pipa air, suplai
bahan bakar dan sambungan listrik untuk dapat beroperasi. Paket boiler
biasanya merupakan tipe fire tube boiler dengan transfer panas yang tinggi baik
radiasi maupun konveksi.
Ciri-ciri package boiler :
- Kecilnya ruang pembakaran dan tingginya panas yang dilepas menghasilkan
penguapan yang lebih cepat.
- Banyaknya jumlah pipa yang berdiameter kecil membuatnya memiliki
perpindahan panas konvektif yang baik.
- Sejumlah lintasan/pass menghasilkan perpindahan panas keseluruhan yang
baik.
- Tingkat efisiensi thermisnya yang lebih tinggi dibandingkan dengan boiler
lainnya.
Boiler tersebut dikelompokkan berdasarkan jumlah pass nya yaitu berapa
kali gas pembakaran melintasi boiler. Ruang pembakaran ditempatkan sebagai
lintasan pertama setelah itu kemudian satu, dua, atau tiga set pipa api. Boiler
yang paling umum dalam kelas ini adalah unit tiga pass dengan dua set fire tube
dan gas buangnya keluar dari belakang boiler.
8/17/2019 177729767 44650327 Pengetahuan Dan Perhitungan Boiler
45/121
8/17/2019 177729767 44650327 Pengetahuan Dan Perhitungan Boiler
46/121
Laporan Kerja Praktek
PT. Kimia Manufaktur Semarang
Universitas Diponegoro
Semarang57
singkat untuk
pengoperasian setelah
pengiriman
boiler tergantung pada
produsen boiler
2Site Erected
Boiler
Tekanan dan kapasitas
kerjanya dapat disesuaikan
keinginan.
Sulit pengirimannya,
memakan biaya yang mahal.
Komponen-komponen
boiler dapat dipadukan
dengan produsen lain.
Perlu waktu yang cukup
lama setelah boiler berdiri,
setelah proses pengiriman.
Klasifikasi Boiler Berdasarkan Tekanan Kerja Boiler
a. Low pressure boiler : 5 atm abs
b. Medium pressure boiler : 5-40 atm
c. High pressure boiler : 30-225 atm
Tabel 3.5 Keuntungan dan Kerugian Boiler berdasarkan tekanan kerja
No Tipe Boiler Keuntungan Kerugian
1 Low Pressure
Tekanan rendah sehingga
penanganannya tidak
terlalu rumit
Tekanan yang dihasilkan
rendah, tidak dapat
membangkitkan listrik.
Area yang dibutuhkan
tidak terlalu besar, dan
biaya konstruksi tidak
lebih mahal dari high
pressure boiler
8/17/2019 177729767 44650327 Pengetahuan Dan Perhitungan Boiler
47/121
Laporan Kerja Praktek
PT. Kimia Manufaktur Semarang
Universitas Diponegoro
Semarang58
2 High Pressure
Tekanan yang dihasilkan
tinggi sehingga dapat
membangkitkan listrik
dan sisanya dapat didaur
ulang untuk
mengoperasikan proses
industri
Tekanan tinggi sehingga
penanganannya perlu
diperhatikan aspek
keselamatannya
Area yang dibutuhkan
besar dan biaya konstruksi
lebih mahal dari low
pressure boiler
3.3 Bagian-Bagian Boiler
3.3.1 Bagian Utama Boiler
Boiler atau ketel uap terdiri dari berbagai komponen yang membentuk satu
kesatuan sehingga dapat menjalankan operasinya, diantaranya:
1. Burner
Burner adalah tempat bahan bakar dan udara bercampur supaya terjadi pengabutan
dan pembakaran dapat berlangsung sempurna.
Caranya adalah dengan menyemprotkan kedalam ruang dapur melalui mulut-mulut
pembakar atau brander, sedangkan udara dimasukkan lewat sekeliling mulut pembakar tersebut.
Ada beberapa macam sistem brender tergantung pada sistem pengabutannya ,yaitu
sistem pengabut uap/udara dan sistem pengabut tekan.
8/17/2019 177729767 44650327 Pengetahuan Dan Perhitungan Boiler
48/121
Laporan Kerja Praktek
PT. Kimia Manufaktur Semarang
Universitas Diponegoro
Semarang59
Pada sistem pengabut uap/udara caranya adalah uap/udara dipancarkan melalui
mulut pembakar (brender) dan akibat dari pancaran ini minyak akan terisap.
Gambar 3.4 Sistem Pengabut uap
( Sumber: STEAM its Generation and Use, Babcock & Wilcox, edisi 40.)Sistem ini sudah jarang digunakan sebab kurang ekonomis, akibat kerugian uap
maupun tenaga untuk menekan udara.
Pada sistem pengabut tekan, minyak langsung ditekan melalui diafragma dan plat
pengabut. Contoh brander dengan sistem pengabut tekan adalah brander buatan
Wallsand dan Babcock & Wilcock.
8/17/2019 177729767 44650327 Pengetahuan Dan Perhitungan Boiler
49/121
8/17/2019 177729767 44650327 Pengetahuan Dan Perhitungan Boiler
50/121
8/17/2019 177729767 44650327 Pengetahuan Dan Perhitungan Boiler
51/121
Laporan Kerja Praktek
PT. Kimia Manufaktur Semarang
Universitas Diponegoro
Semarang62
Gambar 3.7 Furnace
( Sumber: www.globalvation.com )
3. Steam Drum
Komponen ini merupakan tempat penampungan air panas dan pembangkitan
steam. Steam masih bersifat jenuh ( saturated steam).
Tangki atau drum sering disebut juga badan ketel uap yaitu tempat
beroperasinya ketel uap di dalamnya terdapat instrumen-instrumen yang
menjalankan proses pemindah panas seperti lorong api dan pipa api, dalam badan
ketel inilah sejumlah air ditampung untuk dipanaskan.
4. fan
Force Draft Fan adalah alat untuk mendorong udara yang diperlukan untuk
pembakaran pada boiler yang melalui lorong udara (duct ) sebelum bercampur
dengan bahan bakar.
5. Superheater
Superheater adalah alat yang berbentuk heat exchanger dimana panas dari gas
asap (combustion product ) digunakan untuk mengeringkan uap jenuh, kemudian
menaikkan temperaturnya. Jalannya penyerapan panas adalah sebagai berikut:
http://www.globalvation.com/http://www.globalvation.com/http://www.globalvation.com/http://www.globalvation.com/
8/17/2019 177729767 44650327 Pengetahuan Dan Perhitungan Boiler
52/121
Laporan Kerja Praktek
PT. Kimia Manufaktur Semarang
Universitas Diponegoro
Semarang63
Gas asap menyerahkan panas pada bidang superheater secara konveksi,
konduksi selanjutnya dari pipa bagian dalam superheater panas dipindahkan secara
konveksi ke uap yang ada dalam pipa tersebut.
Bahan yang digunakan untuk pipa coil adalah dari baja carbon (carbon steel)
untuk suhu 450oC, sedangkan untuk suhu diatas 450
oC digunakan baja campuran
(alloy steel ).
Susunan coil terhadap gas asap ada bermacam-macam:
a. Counter flow (aliran berlawanan)
b. Parallel flow (aliran searah)
c. Combine flow (gabungan searah dan lawan arah)
Gambar 3.8 Susunan Coil Superheater
( Sumber: STEAM its Generation and Use, Babcock & Wilcox, edisi 40.)
6. Air Heater
8/17/2019 177729767 44650327 Pengetahuan Dan Perhitungan Boiler
53/121
8/17/2019 177729767 44650327 Pengetahuan Dan Perhitungan Boiler
54/121
Laporan Kerja Praktek
PT. Kimia Manufaktur Semarang
Universitas Diponegoro
Semarang65
Economizer adalah alat yang berbentuk heat exchanger yang digunakan untuk
menaikkan temperatur feed water (air umpan boiler). Sebagai pemanas biasanya digunakan
gas panas yang keluar dari superheater .
Dengan memakai economizer didapat keuntungan :
- Memanfaatkan gas asap (exhaust gas) yang masih mempunyai kalor.
- Menurunkan atau memperkecil perbedaan temperatur antara feed water dan saturated
steam, dengan demikian tegangan (external stress) yang terdapat didalam ketel dapat
diperkecil sehingga bisa menaikan efisiensi.
Dengan menggunakan economizer , selain untuk menaikkan suhu air umpan ketel
juga dimaksudkan untuk menurunkan suhu gas asap sebab gas asap menyalurkan panasnya
pada air dalam economizer , dimana setiap kenaikan suhu 1oC feed water selalu diikuti
penurunan suhu gas asap sebesar 2-3oC.
Economizer biasanya terbuat dari susunan pipa-pipa yang membentuk heat
exchanger dan terbuat dari besi tuang (cast iron pipe) ataupun terbuat dari pipa baja ( steel
tube). Untuk pipa-pipa dari besi, tekanan yang diizinkan adalah sampai 22 atm. Untuk
tekanan yang lebih besar lagi maka digunakan steel tube economizer .
Umumnya economizer dari besi banyak digunakan pada ketel pipa api karena
tekanan yang dihasilkan rendah.
Steel tube yang digunakan sebagai economizer kadang-kadang juga menghasilkan
uap. Apabila economizer yang digunakan juga berfungsi untuk menghasilkan uap maka
disebut steaming economizer .
Pada prakteknya pemanasan feed water dapat dilakukan dengan dua cara yakni:
1. Pemanasan dengan memanfaatkan gas asap
Alatnya disebut : economizer
8/17/2019 177729767 44650327 Pengetahuan Dan Perhitungan Boiler
55/121
Laporan Kerja Praktek
PT. Kimia Manufaktur Semarang
Universitas Diponegoro
Semarang66
2. Pemanasan dengan exhaust steam
Uap yang masih mempunyai panas atau kalor disalurkan untuk pemanasan
lagi. Alat yang dipergunakan untuk memanasi feed water dengan exhaust
steam disebut feed water heater .
Feed water heater ada 2 macam:
1. Open type feed waterheater (direct contact )
Disini antara feed water dan exhaust steam terjadi pencampuran. Uap
yang tak mengembun dikeluarkan melalui pipa pernapasan (vent pipe) yang
letaknya diatas.
2.Close type ( surface feed water heater )
Disini antara exhaust steam dan feed water tak ada kontak langsung.
Perpindahan panas melalui bidang permanen. Close type water heater
berbentuk selinder dimana dalam selinder terdapat pipa-pipa berisi feed
water .
- Memperbesar efisiensi ketel karena memperkecil kerugian panas yang
dialami ketel uap.
8/17/2019 177729767 44650327 Pengetahuan Dan Perhitungan Boiler
56/121
Laporan Kerja Praktek
PT. Kimia Manufaktur Semarang
Universitas Diponegoro
Semarang67
Gambar 3.10 economizer
8. Cerobong Asap
Yaitu perangkat dari ketel uap yang berfungsi meneruskan atau membuang
asap sisa reaksi pembakaran yang terjadi di dalam boiler dengan tujuan
menyalurkan gas asap bekas supaya tidak mengotori atau mengganggu lingkungan
sekitar. Di dalam cerobong asap ini terdapat water spray yang fungsinya untuk
menyemprotkan air di dalam cerobong supaya abu dari sisa pembakaran jatuh ke
bawah dan mengalir ke bak sedimen.
Gambar 3.11 Cerobong Asap
3.3.2 Alat Bantu Ketel Uap
8/17/2019 177729767 44650327 Pengetahuan Dan Perhitungan Boiler
57/121
Laporan Kerja Praktek
PT. Kimia Manufaktur Semarang
Universitas Diponegoro
Semarang68
Appendages adalah alat-alat perlengkapan ketel uap/boiler yang dapat bekerja
sendiri dan dipasang dengan maksud untuk menjamin agat ketel uap/boiler dapat
bekerja dengan aman. Adapun yang termasuk alat bantu ketel uap sebagai berikut:
1. Gelas Penduga
Gelas penduga adalah suatu alat yang digunakan untuk mengetahui ketinggian
permukaan air dalam pesawat ketel uap. Pemasangan gelas penduga pada pesawat
ketel uap sekurang-kurangnya 2 buah
Gambar 3.12 Gelas Penduga
2. Pengukur level air (water level gauge)
Level air pada drum ketel biasanya dipertahankan pada kondisi sedikit
dibawah garis tengah drum. Level yang tinggi dapat menyebabkan air memasuki
turbin sehingga menimbulkan kerusakan yang serius serta valve-valve pada sistem
8/17/2019 177729767 44650327 Pengetahuan Dan Perhitungan Boiler
58/121
Laporan Kerja Praktek
PT. Kimia Manufaktur Semarang
Universitas Diponegoro
Semarang69
pipa uap akan menderita kerusakan pula.Sebaliknya bila air terlalu rendah (kosong)
kerusakan pada ketel (pipa) dapat terjadi.
3.
Katup Pengaman (Safety Valve)
Katup pengaman mempunyai fungsi untuk menjaga tekanan kerja ketel uap
agar tidak melebihi tekanan maksimum.
Katup pengaman ini akan bekerja dengan sendirinya apabila terjadi kelebihan
tekanan kerja yaitu uap akan dikeluarkan sehingga ketel bekerja sesuai dengan
tekanan yang diinginkan. Namun apabila melebihi tekanan maksimal dan katup ini
tidak berfungsi maka akan menyebabkan peledakan.
Gambar 3.13 Safety valve
4. Relief Valve
Relief valve dapat digolongkan sebagai pengaman seperti halnya safety valve
tapi relief valve ini berfungsi sebagai pembatas atau pengaman tekanan maksimal
pada daerah kerja zat cair/liquid. Penggunaan pengaman relief valve ini ditempatkan
pada daerah sebagai berikut:
8/17/2019 177729767 44650327 Pengetahuan Dan Perhitungan Boiler
59/121
8/17/2019 177729767 44650327 Pengetahuan Dan Perhitungan Boiler
60/121
Laporan Kerja Praktek
PT. Kimia Manufaktur Semarang
Universitas Diponegoro
Semarang71
Sehubungan dengan tipe boiler dengan desain balance draft dimana desain
pressure yang diizinkan -10mmWg, hal ini untuk menjamin kestabilan proses
pembakaran. Transportasi bahan bakar ke ruang bakar dan proses pengeluaran abu
dari dalam ruang bakar menuju alat penangkap debu dan lain-lain. Bila batasan
pengamanan terlampaui dan menyimpang maka proses diatas akan terganggu.
Hal-hal yang harus dijaga untuk menghindari kondisi diatas adalah dengan
cara:
1) Periksa level water seal through pada bottom hopper boiler harus berada pada
posisi diatas normal level. Periksa LCV an bypass valve water supplynya.
2)
Periksa kondisi manhole boiler sebelum startup boiler harus pada kondisi
tertutup termasuk desorvation door .
3) Level air pada SDCC boiler bottom kondisi normal.
8. Pengaman Boiler Main Steam Temperature
Fungsinya adalah mengontrol tinggi temperatur uap utama keluar superheater
tingkat ke 2 sebagai pengaman terjadinya temperatur uap utama melebihi batasdesain yang diijinkan.
Pengamanan ini dimaksudkan untuk menghindari terjadinya thermal stress
pada suatu turbin tingkat pertama akibat perbedaan temperatur terlalu tinggi antara
temperatur uap utama yang masuk dengan temperatur metal pada sudu turbin.
Selain itu untuk menghindari terjadinya kelelahan bahan pada tube superheater
akibat temperatur uap yang melebihi kemampuan maksimum tube-tube superheater.
9.
Pengaman Total Air Flow
Berfungsi untuk mengamankan jumlah total udara yang masuk ke
windbox/ruang bakar pada saat proses pembilasan ( purge) boiler. Pada saat startup
8/17/2019 177729767 44650327 Pengetahuan Dan Perhitungan Boiler
61/121
Laporan Kerja Praktek
PT. Kimia Manufaktur Semarang
Universitas Diponegoro
Semarang72
boiler dan normal operasi harus memenuhi jumlah total flow lebih besar daripada
minimal (30% saat purge boiler).
Pada saat pembilasan boiler kita mengharapkan seluruh gas-gas sisa
pembakaran yang terakumulasi dalam ruang bakar dan saluran-saluran gas buang
dapat didorong/dikeluarkan oleh udara sejumlah 30% atau kira-kira 600 ton/jam
dibuang ke udara luar minimal gas-gas sisa pembakaran bersih dalam waktu 3 menit
(desain) kemudian pengamanan pada saat startup dan normal operasi toral udara ini
memegang peranan sebagai udara pembakaran (combustion air ) jadi pabila total
udara pembakaran minimal 30% maka jumlah perbandingan antara udara dan bahan
bakar tidak akan sempurna dengan pasti kita mengkhawatirkan akan terjadinya
kegagalan penyalaan yang berulang-ulang dan salah satu penyebab combusable in
flue gas.
10. Pengaman Instrument Air Pressure Header
Udara instrumen adalah sebagai kebutuhan utama dalam sistem kontrol
pneumatic PLTU. Pasokan udara instrumen harus betul-betul terjaga dan sangat
spesial mengingat sumber tenaga seluruh kontrol boiler turbin dan alat bantunyaterletak pada keandalan supply udara instrumen yang kontinyu dan tetap pada
tekanan kerjanya.
Mengingat keutamaan dan fungsi udara instrumen sebagai sumber tenaga bagi
seluruh kontrol boiler turbin dan alat bantunya maka apabila terjadi tekanan udara
turun dibawah titik kerjanya hal ini akan mengakibatkan seluruh fungsi kontrol
pneumatic terhenti dan akan melumpuhkan kegiatan operasi boiler dan turbin.
Antisipasi pada saat terjadinya gangguan udara instrumen pressure low alarm
diantaranya:
- Segera buka backup valve SAC menuju header udara instrumen.
- Segera periksa kondisi kompresor udara instrumen dan proses supplynya.
8/17/2019 177729767 44650327 Pengetahuan Dan Perhitungan Boiler
62/121
Laporan Kerja Praktek
PT. Kimia Manufaktur Semarang
Universitas Diponegoro
Semarang73
- Lokalisir kemungkinan terjadinya kebocoran udara instrumen pada seluruh
line.
- Lokalisir kemungkinan ada valve drain/vent udata yang terbuka.
11. Pengaman Scanner Cool Pressure
Fungsinya adalah untuk mengamankan sistem pendingin pada scanner sensor
flame. Pentingnya deteksi nyala api pada suatu boiler untuk meyakinkan adanya
pembakaran, sehingga tidak akan terjadi penumpukan bahan bakar akibat kegagalan
penyalaan api. Pendeteksi nyala api diamankan dari panasnya area ruang bakar
dengan jalan memberikan pendinginan berupa perapat udara bertekanan pada
seluruh permukaan alat pendeteksi api tersebut.
Terganggunya sistem pendinginan ini akan mengakibatkan melting point pada
alat pendeteksi nyala api karena terjadi kontak langsung antara alat dengan
panasnya api yang dideteksi kerusakan. Pendeteksi api/ scanner akan memberi
isyarat pada burner-burner yang sedang beroperasi untuk trip sehingga boiler akan
trip.
Apabila terjadi flame scanner blower discharge pressure low alarm lakukanhal seperti dibawah ini:
- Periksa select auto start scanner blower yang standby pada posisi auto.
- Periksa saringan/filter udara blower inlet kemungkinan kotor.
- Periksa kemungkinan kebocoran pada line joint
12. Katup Uap Induk
Katup ini berfungsi untuk mengalirkan uap hasil dari pesawat ketel uap. Katupini diletakkan tepat di atas tangki ketel. Pengaturan kapasitas uap yang disalurkan
dapat dilakukan dengan mengatur kran katup uap induk.
8/17/2019 177729767 44650327 Pengetahuan Dan Perhitungan Boiler
63/121
Laporan Kerja Praktek
PT. Kimia Manufaktur Semarang
Universitas Diponegoro
Semarang74
Gambar 3.14 Katup Uap Induk
13.
Manometer
Manometer ini digunakan sebagai alat untuk menunjukkan tekanan uap pada
ketel uap. Pemasangan manometer ini ditujukan agar besar kecilnya tekanan di
dalam ketel uap dapat diketahui sehingga memudahkan untuk mengontrolnya.
Penempatan manometer adalah pada bagian dimana uap hampir tidak mengalir,
kebanyakan manometer yang dipasang adalah manometer bourdon.
Gambar 3.15 Manometer
14. Soot Blower
8/17/2019 177729767 44650327 Pengetahuan Dan Perhitungan Boiler
64/121
Laporan Kerja Praktek
PT. Kimia Manufaktur Semarang
Universitas Diponegoro
Semarang75
Pipa-pipa ketel dan permukaan bidang perpindahan panas dapat menjadi kotor
oleh akumulasi jelaga dan abu terbang ( fly-ash). Karena ia menjadi sebuah isolator,
maka perpindahan panas dapat terganggu. Oleh karena itu perlu dibersihkan dengan
Soot blower .
Soot blower adalah alat yang dipergunakan untuk membersihkan permukaan
bidang-bidang pemanas dengan mempergunakan uap atau udara sebagai media
penghembus jelaga.
15.
Katup Buang ( Blow Down Valve)
Katup buang adalah katup untuk membuang segala kotoran-kotoran yang
mengendap pada dasar tangki, endapan ini apabila tidak dibersihkan atau dibuang
maka akan menyebabkan aliran buntu dan akhirmya membahayakan boiler tersebut.
Katup ini juga berfungsi untuk membuang sebagian air dari dalam ketel karena
permukaan terlalu tinggi. Permukaan air yang terlalu tinggi menyebabkan uap yang
dihasilkan terlalu banyak mengandung air.
8/17/2019 177729767 44650327 Pengetahuan Dan Perhitungan Boiler
65/121
Laporan Kerja Praktek
PT. Kimia Manufaktur Semarang
Universitas Diponegoro
Semarang76
Gambar 3.16 Blow Down Valve
16.
Lubang Laluan Orang ( Man Hole) dan Lubang Tangan ( Hand Hole)
Man hole adalah suatu lubang laluan orang dengan ukuran tubuh manusia
berfungsi untuk memeriksa bagian dalam ketel dengan cara masuk ke dalam ketel
dan melihat bagian dalam ketel. Man hole ini dibuka hanya pada saat boiler ini tidak
beroperasi atau overhaule.
Sedangkan handhole berfungsi untuk memeriksa bagian dalam ketel dengan
cara meraba melalui luar ketel. Letak dari manhol e biasanya di atas dari badan ketel
dan hand hole terletak pada bagian samping badan ketel.
17. Tanda Bahaya/Peluit Bahaya
Peluit ini terisi oleh udara yang ditekan air. Jika level air rendah sehingga
pipa tidak terendam air, uap akan memasuki pipa sampai ketabung peluit. Sumbat
akan menjadi panas dan melebur sehingga peluit akan berbunyi. Setiap kali sumbat
melebur, harus diganti dengan sumbat yang baru.
3.3.3 Perlengkapan Elektronik Boiler
Pada sebuah boiler kegunaan dari sistem elektronik sangatlah penting sekali
karena sebuah boiler tidak akan beroperasi bila tidak ada sistem elektroniknya.
Instrumen elektronik yang ada pada boiler digunakan untuk sistem kontrol operasional
boiler. Sistem kontrol pada boiler dengan pola elektrik diantaranya:
1. Sensor
Sensor adalah instrument untuk memberi informasi bahwa kondisi yang kita
inginkan telah tercapai dan sekaligus menginstruksikan agar sistem itu bekerja.
Macam-macam sensor yang ada pada boiler diantaranya: Floater switch, elektrik
8/17/2019 177729767 44650327 Pengetahuan Dan Perhitungan Boiler
66/121
Laporan Kerja Praktek
PT. Kimia Manufaktur Semarang
Universitas Diponegoro
Semarang77
floater switch, foto elektrik floater switch, sensor temperatur dan thermostat ,
pressure controller , dan flame detector .
2. Monitor
Monitor adalah alat pemantau kondisi suatu proses karena dengan indera
manusia tidak dapat mengetahui kondisi tersebut. Pada ketel uap, lingkup kerja
monitor diantaranya: memonitor tinggi permukaan air, monitor aliran, monitor
tekanan, monitor suhu, monitor fungsi instrumen, monitor peringatan fungsi
kerusakan sistem dan monitor langkah kerja.
3. Actuator /Servo Motor
Adalah alat gerak yang berfungsi untuk mengerjakan instruksi dan sumber
gerak untuk alat lain. Jenis actuator ini diantaranya: actuator elektro magnetic,
actuator motor listrik , dan actuator tenaga angin.
4. Kontaktor
Adalah alat yang digunakan untuk mengalirkan arus listrik dari satu jaringan
ke jaringan yang lain.
5. Recorder
Adalah instrumen yang digunakan untuk mengetahui debit yang mengalir pada suatu saluran, hal ini sangat dibutuhkan guna mengetahui efisiensi dan biaya
produksi. Macam dari recorder ini diantaranya: flow rate recorder , flow recorder
jarak jauh, temperatur jarak jauh, dan recorder terpadu.
6. Vacum flame
Adalah alat yang berfungsi untuk mensensor rangkaian api yang ada di ruang
bakar.
7. Timer/Program Relay
Yaitu komponen yang mengatur sequence operasi instrument lainnya sesuai
dengan rangsangan yang diterima.
8. Safety Relay
8/17/2019 177729767 44650327 Pengetahuan Dan Perhitungan Boiler
67/121
Laporan Kerja Praktek
PT. Kimia Manufaktur Semarang
Universitas Diponegoro
Semarang78
Safety relay ini berupa 2 buah kontak relay yang bekerja memutuskan atau
menghubungkan 2 buah terminal bila waktu kerja relay terlampaui yang dapat
disebut dengan pembatas waktu kerja.
9. Power Supply
Power supply ini berfungsi untuk menyesuaikan tegangan listrik untuk
mengerjakan peralatan lainnya.
3.3.4 Perlengkapan Boiler Lainnya
1. Blower
Adalah instrument yang berbentuk kipas yang digunakan untuk menghasilkan
udara yang bertekanan dari motor listrik juga berfungsi sebagai penghisap udara
luar sebagai udara pembakaran yang diteruskan ke dalam ruang bakar boiler sebagai
penekan bahan bakar yang telah membara sehingga pembakaran berlangsung
dengan cepat.
2.
Header
Adalah sebuah tabung atau pipa yang digunakan untuk terminal uap hasil dari
ketel uap yang kemudian dari header ini uap akan dibagi ke bagian-bagian yang
memerlukan dengan melakukan pengaturan tekanan yang sesuai dengan kebutuhan.
3. Thermometer
Thermometer ini digunakan untuk mengetahui temperatur pada air pengisi
ketel uap yang dihasilkan, temperatur asap keluar cerobong, temperatur ruang bakar
dan lain sebagainya.4. Pompa Air
8/17/2019 177729767 44650327 Pengetahuan Dan Perhitungan Boiler
68/121
8/17/2019 177729767 44650327 Pengetahuan Dan Perhitungan Boiler
69/121
Laporan Kerja Praktek
PT. Kimia Manufaktur Semarang
Universitas Diponegoro
Semarang80
(sumber: http://oneimagic.blogspot.com )
Air yang ada didalam boiler dipanasi oleh kalor hasil reaksi pembakaran di furnace.
Uap jenuh yang dihasilkan boiler dipanaskan lebih lanjut pada superheater untuk
menghasilan uap superheated . Sebagai pemanas disuperheater adalah gas panas dari boiler
yang masih tinggi suhunya. Gas panas yang keluar dari superheater karena masih tinggi
suhunya maka dimanfaatkan lagi sebagai pemanas air umpan boiler (BFW) di alat yang
namanya economizer . BFW yang sudah dipanaskan dalam economizer ini kemudian baru
dimasukkan ke boiler.
Gas panas yang keluar economizer kemudian dipakai untuk pemanasan udara di air
heater (luvo) untuk selanjutnya dibuang melalui cerobong sebagai gas buang ( flue gas/ gas
buang).
Udara panas hasil pemanasan di air heater selanjutnya dipakai sebagai udara
pembakaran dan bersama bahan bakar masuk dapur ( furnace) untuk menghasilkan gas
pembakaran yang panas.
3.4 Pengoperasian Ketel Uap
Pada umumnya setiap mesin yang diproduksi oleh pabrik selalu dilengkapi
dengan handbook / buku petunjuk cara pemasangan, perawatan dan pengoperasiannya.
Begitu juga dengan ketel uap yang ada di PT. KIMIA FARMA Unit Manfaktur
Semarang terdapat buku petunjuk tentang spesifikasi pengoperasian, perawatan,
pemasangan dan lain-lain.
Secara garis besar penulis akan menjelaskan pengoperasian boiler berdasarkan
petunjuk yang ada dari buku petunjuk dan penjelasan dari operator, diantaranya:
http://oneimagic.blogspot.com/http://oneimagic.blogspot.com/http://oneimagic.blogspot.com/http://oneimagic.blogspot.com/
8/17/2019 177729767 44650327 Pengetahuan Dan Perhitungan Boiler
70/121
Laporan Kerja Praktek
PT. Kimia Manufaktur Semarang
Universitas Diponegoro
Semarang81
Ketentuan Umum
Sebelum mengoperasikan boiler ada beberapa hal yang harus diperhatikan
demi kelancaran dan keselamatan kerja, diantaranya:
- Tekanan ketel uap maksimum yang dijinkan
- Tekanan uap yang diperlukan
- Kapasitas produksi uap maksimum
- Luas pemanasan boiler
- Pemeriksaan visual pada bagian luar dan dalam
-
Hydrostatis test atau pamadatan dengan air dingin
- Percobaan alat perlengkapan dan pengaman
- Mengecek ulang gambar konstruksi dengan pesawat uapnya
- Percobaan jalan atau pemanasan
- Steam test atau uji dengan uap
Prosedur Operasional Boiler
Sebelum mengoperasikan boiler hal yang harus diperhatikan oleh seorang
operator adalah:
1. Ketel uap tersebut sudah diperiksa oleh tim K-3 atau ahli K-3 bidang uap dengan
nilai baik.
2. Alat-alat perlengkapan dan pengamannya sudah terpasang dengan baik dan telah
dicoba serta dapat bekerja sebagaimana mestinya dan khusus manometer harus
dikalibrasi lebih dahulu untuk menentukan nilainya.
3.
Instalasi pipa-pipa air, pipa buang harus dalam kondisi baik. Jangan sampai bocoratau kerusakan lainnya.
8/17/2019 177729767 44650327 Pengetahuan Dan Perhitungan Boiler
71/121
Laporan Kerja Praktek
PT. Kimia Manufaktur Semarang
Universitas Diponegoro
Semarang82
4. Diadakan pengecekan instalasi listrik pada tahanan isolasinya dan panel sampai
instrument-instrumennya, juga dengan sambungan kabel diperhatikan bilamana
kendor.
5. Persediaan air pengisi ketel uap harus memadai sesuai dengan kapasitas produksi
uapnya dan kondisi uap harus memenuhi syarat.
6. Bahan bakar harus tersedia cukup
7. Kondisi ketel uap agar di cek ulang kembali tentang lubang-lubang laluan orang dan
sebagainya.
8. Selanjutnya ketel diisi dengan air sebatas normal water leave dan dalam pengisian
air ini keran udara harus dalam keadaan terbuka dengan tujuan agar udara di dalam
ketel uap keluar dengan desakan air itu.
9. Cek kembali semua kran yang menghubungkan indicator tekanan atau manometer,
gelas penduga, dan kondisi stop pada kran blow down dan keran induk uap keluar.
Prosedur stop boiler
Pada waktu mematikan boiler operator tidak boleh langsung mematikan begitu saja
tanpa produksi yang benar. Tujuannya untuk menghindari kerusakan atau kecelakaan ketel
dan peralatannya. Berikut ini urutan prosedur mematikan boiler yang benar, diantaranya :
1. Matikan pembakaran bahan bakar secara bertahap
2. Turunkan beban secara bertahap sampai dengan tekanan yang diinginkan
3. Aturlah udara tarik atau tekan di dalam cerobong agar penginginan tidak mendadak
4. Jaga water level dalam keadaan normal
5.
Tutup stop valve atau main valve secara perlahan
6. Jika tekanan ketel mencapai 1 kg/cm2
maka bukalah venting valve untuk
menghindari kevakuman didalam ketel
8/17/2019 177729767 44650327 Pengetahuan Dan Perhitungan Boiler
72/121
Laporan Kerja Praktek
PT. Kimia Manufaktur Semarang
Universitas Diponegoro
Semarang83
7. Tutup atau matikan aliran bahan bakar yang menuju ruang bakar
8. Yakinkan semua peralatan ketel telah aman atau sudah dalam keadaan tidak
bekerja.
Tabel 3.6 Beberapa kerusakan boiler dan cara mengatasinya
A. Air Ketel
Permasalahan Analisa Sebab Solusi Upaya / Perawatan
Pompa air pengisi
tidak mau jalan
1. Pompa rusak
2. Arus listrik
terhambat
3. Elektroda
otomatis pompa
tertutup kerak
1. Perbaiki oleh
petugas yang di
tunjuk
2. Bersihkan dari
kerak
1. Perawatan instalasi
listrik secara berkala
2. Jaga kondisi kesadahan
air ketel tetap rendah
3. Diadakan perawatan
ringan secara berkala
Pompa bekerja
tetapi air masuk
sedikit dan lamban
1. Sudut pompa
mulai aus.
2. Pipa pengisi
menyempit oleh
kerak
3. Air dalam
tandon sedikit
1. Perbaiki pompa
2. Pipa pengisi
dibersihkan dari
kerak
3. Isi segera air
dalam tandon
1. Pengoperasian pompa
secara bergantian
2. Jaga kondisi kekerasan
air ketel
3. Diadakan perawatan
ringan secara berkala
4. Buat tanda yang mudah
dilihat bila air tandon
habis
5. Buat instalasi otomatisisi dan stop pompa pada
tandon
8/17/2019 177729767 44650327 Pengetahuan Dan Perhitungan Boiler
73/121
Laporan Kerja Praktek
PT. Kimia Manufaktur Semarang
Universitas Diponegoro
Semarang84
Pompa bekerja
tapi kedudukan air
dalam gelas
penduga masih
diatas batas
normal
Pipa penghubung
bawah gelas
pedoman dengan
badan ketel
tersumbat kerak
Dicoba drain
dibuka atau
ditutup agar
kotoran dalam
pipa penghubung
bawah hilang
Rencanakan
pembersihan/bongkar pada
saat overhoule berkala
pada saat ope