170417694-LP-Sepsis.docx

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/17/2019 170417694-LP-Sepsis.docx

    1/22

    LAPORAN PENDAHULUAN (SEPSIS)

    1. Definisi

    Sepsis adalah SIRS ditambah tempat infeksi yang diketahui (ditentukan

    dengan biakan positif terhadap organism dari tempat tersebut). SIRS (Systemic

    Inflammatory Response Syndrome) adalah pasien yang memiliki kriteria dua atau

    lebih sebagai berikut:

    1. Demam (Suhu >! "#) atau hipotermi ($%"#)

    &. 'akikardi frekuensi denyut antung > *+,menit

    . 'akipnea frekuensi nafas lebih > &-menit atau a#/& $& mm0g

    -. eukositosis (hitung leukosit > 1&.+++ mm) atau leukopeni ($ -+++

    selul) atau > 1+ 2 sel imatur)

    Sepsis neonatorum atau septikemia neonatal didefinisikan sebagai infeksi

     bakteri pada aliran darah bayi selama empat minggu pertama kehidupan (3obak4

    &++-). Sepsis neonatorum adalah infeksi aliran darah yang bersifat in5asif dan

    ditandai dengan ditemukannya bakteri dalam cairan tubuh seperti darah4 sumsum

    tulang atau air kemih.

    Sepsis berat adalah sepsis yang berkaitan dengan disfungsi organ4 kelainan

    hipoperfusi atau hipotensi. 6elainan hipoperfusi meliputi (tetapi tidak terbatas)

     pada asidosis laktat4 oliguria4 atau perubahan akut pada status mental (Sudoyo

    7ru4 dkk. &++*). Syok sepsis teradi apabila bayi masih dalam keadaan hipotermi

    8alaupun telah mendapatkan cairan adekuat. Sindroma disfungsi multi organ

    teradi apabila bayi tidak mampu lagi mempertahankan homeostasis tubuh

    sehingga teradi perubahan fungsi dua atau lebih organ tubuh.

    2. Klasifikasi

    Dari 8aktu teradinya4 sepsis dibagi menadi sepsis a8itan dini dan lanut.

    78itan Dini

    • usia bayi $ 9& am

    • Didapat saat persalinan

    • enularan 5ertikal dari ibu ke bayi

  • 8/17/2019 170417694-LP-Sepsis.docx

    2/22

  • 8/17/2019 170417694-LP-Sepsis.docx

    3/22

    3. Patofisiologi dan web of caution

    Selama dalam kandungan4 anin relatif aman terhadap kontaminasi kuman

    karena terlindung oleh berbagai organ tubuh seperti plasenta4 selaput amnion4

    khorion dan beberapa faktor anti infeksi pada cairan amnion. ?alaupun demikian

    kemungkinan kontaminasi kuman dapat timbul melalui berbagai alan yaitu:%

    1. Infeksi kuman4 parasit atau 5irus yang diderita ibu dapat mencapai anin

    melalui aliran darah menembus barier plasenta dan masuk sirkulasi anin.

    6eadaan ini ditemukan pada infeksi '/R#04 'riponema pallidum atau isteria

    dll.

    &. rosedur obstetri yang kurang memperhatikan faktor asepsis dan antisepsis

    misalnya saat pengambilan contoh darah anin4 bahan 5illi khorion atau

    amniosentesis. aparan kuman pada cairan amnion saat prosedur dilakukan akan

    menimbulkan amnionitis dan pada akhirnya teradi kontaminasi kuman pada

     anin.

    . ada saat ketuban pecah4 paparan kuman yang berasal dari 5agina akan lebih

     berperan dalam infeksi anin. ada keadaan ini kuman 5agina masuk ke dalam

    rongga uterus dan bayi dapat terkontaminasi kuman melalui saluran pernafasan

    ataupun saluran cerna. 6eadian kontaminasi kuman pada bayi yang belum lahir 

    akan meningkat apabila ketuban telah pecah lebih dari 1!@&- am

    Setelah lahir4 kontaminasi kuman teradi dari lingkungan bayi baik karena

    infeksi silang ataupun karena alat@alat yang digunakan4 bayi yang mendapat prosedur neonatal in5asif seperti kateterisasi umbilikus4 bayi dalam 5entilator4

    kurang memperhatikan tindakan asepsis dan antisepsis4 ra8at inap yang terlalu

    lama dan hunian terlalu padat4 dll. 3ila paparan kuman pada kedua kelompok ini

     berlanut dan memasuki aliran darah4 akan teradi respons tubuh yang berupaya

    untuk mengeluarkan kuman dari tubuh. 3erbagai reaksi tubuh yang teradi akan

    memperlihatkan pula bermacam gambaran geala klinis pada pasien. 'ergantung

    dari peralanan penyakit4 gambaran klinis yang terlihat akan berbeda. /leh karena

  • 8/17/2019 170417694-LP-Sepsis.docx

    4/22

    itu4 pada penatalaksanaan selain pemberian antibiotik4 harus memperhatikan pula

    gangguan fungsi organ yang timbul akibat beratnya penyakit.

    enyakit infeksi yg diderita ibu

    3akteri dan 5irus

    =asuk ke neonatus

     pascanatal=asa intranatal=asa antenatal

    6uman dan 5irus dari ibu 6uman di 5agina dan ser5iks Infeksi nosokomial

    dari luar rahim

    =ele8ati plasenta dan

    umbilikus Aaik mencapai korion dan

    amnion

    =asuk kedalam tubuh bayi 7mnionitis dan korionitis =elalui alat& pengisap lendir4

    selang endotrakeal4 infuse4 selang

    nasogastrik4 botol minuman atau

    dot6uman melalui umbiikus

    masuk ketubuh anin

    =elalui sirkuasi

    darah anin

    Sepsis

    7nte4 intra4 postnatal

    hipertermi4 akti5itas lemah4

    tampak sakit4 menyusu buruk4

     peningkatan leukosit darah

    Sistem pencernaan4 anoreksia4

    muntah4 diare4 menyusui buruk4

    hepatomegali4 peningkatan

    residu setelah menyusui

    Sistem pernapasan4 dispneu4

    takipneu4 apneu4 tarikan otot 

     pernapasan4 sianosis

    Resiko infeksiola napas terganggu

  • 8/17/2019 170417694-LP-Sepsis.docx

    5/22

    . Etiologi

    3erbagai macam kuman seperti bakteri4 5irus4 parasit atau amur dapat

    menyebabkan infeksi berat yang mengarah pada teradinya sepsis. enyebab dari

    sepsis adalah bakteri gram (@) dan focus primernya dapat berasal dari saluran

    genitourinarium4 saluran empedu dan saluran gastrointestinum4 sedangkan gram

    (B) timbul dari infeksi kulit4 saluran respirasi dan uga bisa berasal dari luka

    terbuka4 sperti luka bakar.

    Infeksi pada neonatus dapat melalui beberapa cara. 3lanc (1*%1)

    membaginya menadi golongan4 yaitu:

    1. Infeksi antenatal

    6uman mencapai anin melalui sirkulasi ibu ke plasenta. Di sini kuman itu

    melalui batas plasenta dan menyebabkan inter5ilositis. Selanutnya infeksi melalui

    sirkulasi umbilikus dan masuk ke anin.

    &. Infeksi intranatal

    Infeksi melalui alan ini lebih sering teradi dari pada cara lain.

    =ikroorganisme dari 5agina naik dan masuk ke dalam rongga amnion setelah

    ketuban pecah. 6etuban pecah lama (arak 8aktu antara pecahnya ketuban dan

    lahirnya bayi lebih dari 1& am) memunyai peranan penting terhadap timbulnya

     plasentitis dan amnionitis. Infeksi dapat pula teradi 8alaupun ketuban masih utuh

    (misalnya ada partus lama dan seringkali dilakukan manipulasi 5agina).

    . Infeksi pascanatal

    Infeksi ini teradi sesudah bayi lahir lengkap. Sebagian besar infeksi berakibat

    fatal teradi sesudah lahir sebagai akibat kontaminasi pada saat penggunaan alatatau akibat pera8atan yang tidak steril atau akibat infeksi silang.

    Caktor@faktor yang mempengaruhi sepsis pada bayi baru lahir dapat di bagi

    menadi tiga kategori :

    1. Caktor =aternal

    a. Status sosial@ekonomi ibu4 ras4 dan latar belakang. =empengaruhi

    kecenderungan teradinya infeksi dengan alasan yang tidak diketahui

    sepenuhnya. Ibu yang berstatus sosio@ ekonomi rendah mungkin nutrisinya

    !g. "ola na"asN#t$isi % ket#'an

  • 8/17/2019 170417694-LP-Sepsis.docx

    6/22

     buruk dan tempat tinggalnya padat dan tidak higienis. 3ayi kulit hitam

    lebih banyak mengalami infeksi dari pada bayi berkulit putih.

     b. Status paritas (8anita multipara atau gra5ida lebih dari ) dan umur ibu

    (kurang dari &+ tahun atua lebih dari + tahunc. 6urangnya pera8atan prenatal.

    d. 6etuban pecah dini (6D)

    e. rosedur selama persalinan.

    &. Caktor Aeonatatal

    a. rematurius ( berat badan bayi kurang dari 1++ gram)4 merupakan faktor

    resiko utama untuk sepsis neonatal. mumnya imunitas bayi kurang bulan

    lebih rendah dari pada bayi cukup bulan. 'ranspor imunuglobulin melalui

     plasenta terutama teradi pada paruh terakhir trimester ketiga. Setelah lahir4

    konsentrasi imunoglobulin serum terus menurun4 menyebabkan

    hipigamaglobulinemia berat. Imaturitas kulit uga melemahkan pertahanan

    kulit.

     b. Defisiensi imun. Aeonatus bisa mengalami kekurangan Ig< spesifik4

    khususnya terhadap streptokokus atau Haemophilus influenza. Ig< dan Ig7

    tidak mele8ati plasenta dan hampir tidak terdeteksi dalam darah tali pusat.

    Dengan adanya hal tersebut4 aktifitas lintasan komplemen terlambat4 dan #

    serta faktor 3 tidak diproduksi sebagai respon terhadap lipopolisakarida.

    6ombinasi antara defisiensi imun dan penurunan antibodi total dan spesifik4

     bersama dengan penurunan fibronektin4 menyebabkan sebagian besar

     penurunan akti5itas opsonisasi.

    c. aki@laki dan kehamilan kembar. Insidens sepsis pada bayi laki@ laki empat

    kali lebih besar dari pada bayi perempuan.

    . Caktor diluar ibu dan neonatal

    a. enggunaan kateter 5ena arteri maupun kateter nutrisi parenteral

    merupakan tempat masuk bagi mikroorganisme pada kulit yang luka. 3ayi

     uga mungkin terinfeksi akibat alat yang terkontaminasi.

     b. aparan terhadap obat@obat tertentu4 seperti steroid4 bis menimbulkan resiko

     pada neonatus yang melebihi resiko penggunaan antibiotik spektrum luas4

    sehingga menyebabkan kolonisasi spektrum luas4 sehingga menyebabkan

    resisten berlipat ganda.

    c. 6adang@ kadang di ruang pera8atan terhadap epidemi penyebaran

    mikroorganisme yang berasal dari petugas ( infeksi nosokomial)4 paling

    sering akibat kontak tangan.

  • 8/17/2019 170417694-LP-Sepsis.docx

    7/22

    d. ada bayi yang minum 7SI4 spesies Lactbacillus dan E.colli ditemukan

    dalam tinanya4 sedangkan bayi yang minum susu formula hanya didominasi

    oleh E.colli.

    . anda dan ge*ala

    =enurut buku pedoman Integrated Management of Childhood Illnesses tahun

    &+++ mengemukakan bah8a kriteria klinis Sepsis Aeonatorum 3erat bila

    ditemukan satu atau lebih dari geala@geala berikut ini:

    Eariabel 6linis

    @ Suhu tubuh yang tidak stabil

    @ au nadi > 1!+ ,mnt atau $ 1++ ,mnt

    @ au nafas > %+ ,mnt dengan retraksidesaturasi oksigen

    @ etargi

    @ Intoleransi glukosa (plama glukosa > 1+ mmd)

    @ Intoleransi minum

    Eariabel 0emodinamik 

    @ 'ekanan darah $ &SD menurut usia bayi

    @ 'ekanan darah sistolik $ + mm0g (bayi usia 1 hari)

    @ 'ekanan darah sistolik $ % mm0g (bayi usia $ 1 bulan)

    Eariabel perfusi aringan

    @ engisian kembali kapilercapilary refill > detik 

    @ 7sam laktat plasma > mmol

    Eariabel inflamasi

    @ eukositosis (> -.+++ ml)

    @ eukopenia ($ +++ml)

    @ Imatur neotrofil : total neutrofil (I') ratio > +4&

    @ 'rombositopenia $ 1++.+++ml

    @ #R > 1+dl atau > & SD atas nilai normal

    @ I @% atau I @! > 9+ mgml

    @ 1% s#R positif  

    =anifestasi klinis menurut sistem organ adalah seperti berikut:

  • 8/17/2019 170417694-LP-Sepsis.docx

    8/22

    1. 6eadaan umum : kesadaran menurun4 malas minum (poor feeding)4

    hipohipertermia4 edema4 sklerema.

    &. Sistem susunan saraf pusat : hipotonia4 irritable4 high pitch cry4 keang4 letargi4

    tremor4 fontanella cembung.. Sistem saluran pernafasan : pernafasan tidak teratur4 napas cepat (>%+

    ,menit)4 apnea4 dispnea4 sianosis.

    -. Sistem kardio5askuler : takikardia (>1%+ ,menit)4 bradikardia ($1++ ,menit)4

    akral dingin4 syok.

    . Sistem saluran cerna : retensi lambung4 hepatomegali4 mencret4 muntah4

    kembung.

    %. Sistem hematology : kuning4 pucat4 splenomegali4 ptekie4 purpura4 perdarahan.

    7dapun manifestasi klinis berdasarkan timbulnya sepsis adalah sebagai

     berikut:1. ;arly onset: teradi hari pertama paska lahir4 dengan geala klinis yang

    timbulnya mendadak4 serta geala sistemik yang berat. 'erutama mengenai

    system saluran nafas4 sifatnya progresif dan akhirnya syok 

    &. ate onset: timbul setelah umur hari4 sering disertai manifestasi klinis adanya

    gangguan sistem susunan saraf pusat.

    =anifestasi klinis uga selalunya tergantung kepada sumber infeksi dan

     penyebarannya:• Infeksi pada tali pusar (omfalitis) bisa menyebabkan keluarnya nanah atau

    darah dari pusar

    • Infeksi pada selaput otak (meningitis) atau abses otak bisa menyebabkan

    koma4 keang4 opistotonus (posisi tubuh melengkung ke depan) atau

     penonolan pada ubun@ubun

    • Infeksi pada tulang (osteomielitis) menyebabkan terbatasnya pergerakan

     pada lengan atau tungkai yang terkena

    Infeksi pada persendian bisa menyebabkan pembengkakan4 kemerahan4nyeri tekan dan sendi yang terkena teraba hangat

    • Infeksi pada selaput perut (peritonitis) bisa menyebabkan pembengkakan

     perut dan diare berdarah.

    'abel 6elompok temuan klinis yang berhubungan dengan sepsis

    Katego$i A Katego$i +

  • 8/17/2019 170417694-LP-Sepsis.docx

    9/22

    @ %+ atau

    $+ kalimenit4 retraksi dinding

    dada4 merintih pada 8aktu

    ekspirasi4 sianosis sentral)

    @ 6eang

    @ 'idak sadar

    @ Suhu tubuh tidak normal

    (tidak normal seak lahir dan

    tidak memberi respons terhadap

    terapi atau suhu tidak stabil

    sesudah pengukuran suhu normal

    selama tiga kali atau lebih4

    menyokong ke arah sepsis)

    @ ersalinan di lingkungan yang

    kurang higienis (menyokong ke

    arah sepsis)

    @ 6ondisi memburuk secara

    cepat dan dramatis (menyokong

    ke arah sepsis)

    @ 'remor

    @ etargi atau lunglailayuh

    @ =engantuk atau kurang aktif

    @ Iritabel atau re8el

    @ =untah (menyokong ke arah

    sepsis)

    @ Distensi abdomen

    (menyokong ke arah sepsis)

    @ 'anda mulai muncul sesudah

    hari ke - (menyokong ke arah

    sepsis)

    @ 7ir ketuban bercampur

    mekonium

    @ =alas minum4 sebelumnya

    minum dengan baik (menyokong

    ke arah sepsis)

    ,. Pe-e$iksaan "en#n*ang

    1. D dengan hitung enis (F atau G leukosit)

    &. 6imia serum4 bilirubin4 laktat serum (meningkat)4 pemeriksaan fungsi

    hati (abnormal) dan protein # (menurun)

    . Resistensi insulin dengan peningkatan glukosa darah

    -. 7

  • 8/17/2019 170417694-LP-Sepsis.docx

    10/22

    . 6ultur urin4 sputum4 luka4 darah

    %. ?aktu tromboplastin parsial terakti5asi (meningkat)4 rasio normalisasi

    internasional (meningkat) dan D@dimer (meningkat)

    . Penatalaksanaan -edis

    3erdasarkan Surviving Sepsis Campaigne pada tahun &++-4

    merekomendasikan penatalaksanaan sepsis berat dan syok septic sebagai berikut:

    1. ;arly

  • 8/17/2019 170417694-LP-Sepsis.docx

    11/22

     polos pembuluh darah dosis +4+1@+4+- umenit diberikan pada penderita yang

    refrakter terhadap 5asopresor kon5ensional dosis tinggi.11

    . ;,tra #orporeal =embrane /,ygenation

    ;#=/ dilakukan pada syok septic pediatric yang refrakter terhadap terapi

    cairan4 inotropik4 5asopressor4 5asodilator dan terapi hormone. 'erdapat 1

     penelitian yang menganalisis 1& penderita sepsis meningococcus dengan ;#=/4

    ! hidup dimana % dapat hidup normal sampai 1 tahun pemantauan.

    -. /ksigen

    Intubasi endotrakheal dini dengan atau tanpa 5entilator mekanik sangat

     bermanfaat pada bayi dan anak dengan sepsis beratsyok septic4 karena kapasitas

    residual fungsional yang rendah. Eolume tidal % mlkg33 dengan permissi5e

    hypercapnea dan posisi tengkurap dapat memberikan oksigenasi aringan yang

     baik.%

    . 6oreksi 7sidosis

    'erapi bikarbonat untuk memperbaiki hemodinamik atau mengurangi

    kebutuhan akan 5asopressor4 tidak dianurkan pada keadaan asidosis laktat dan

     p0ltH 941 dengan hemodinamik dan kebutuhan akan 5asopressor4 dan

     pengaruhnya terhadap keluaran pada p0 rendah.1+

    %. 'erapi 7ntibiotika

    emberian antibiotika segera setelah satu am ditegakkan diagnosis sepsis

    dan pengambilan kultur darah. 'erapi antibiotika empiris spectrum luas dosis

    inisial penuh4 satu atau beberapa obat berdasarkan dugaan kuman penyebab dan

    dapat berpenetrasi ke dalam sumber infeksi. 'erdapat hubungan antara pemberian

    antibiotika yang inadekuat dengan tingginya mortalitas.

    ada keadaan dimana fokus infeksi tidak elas4 maka antibiotika harus

    diberikan pada keadaan penderita mengalami perburukan4 status imunologik yang

     buruk4 adanya kateter intra5ena berdasarkan dugaan kuman penyebab dan tes

    kepekaan. 7ntibiotika golongan beta@lactams seperti penicillin4 carbapenem

    seperti meropenem4 imipenem4 cephalosporin dan aminoglikosida. ;,tended

    spectrum enicillin yaitu carbo,y penicillins dan ureido@penicillins diberikan

  • 8/17/2019 170417694-LP-Sepsis.docx

    12/22

    untuk infeksi seudomonas aeruginosa atau bakteri gram negati5e lain. #arbo,y

     penicillins termasuk carbenicillin dan ticarcilin dapat diberikan pada infeksi

    =RS7 dan spesies 6lebsiella.

    ;5aluasi pemberian antibiotika dilakukan sesudah -!@9& am berdasarkan

    data klinis dan mikrobiologi dengan mempergunakan antibiotika spectrum sempit

    untuk mengurangi resistensi bakteri4 menurunkan toksisitas dan biaya. ama

     pemberian antibiotika 9@1+ hari dipandu oleh respon manifestasi klinis. 7ntibiotik 

    diberikan sebelum kuman penyebab diketahui.

    ?aktudurasi pemberian antibiotik pada sepsis neonatal.

    Diagnosis Durasi

    =eningitis &1 hari6ultur darah (B)4 tanda@tanda sepsis (B) 1+ J 1- hari

    6ultur darah (@)4 komponen skrining sepsis (B) 9 J 1+ hari

    6ultur darah (@)4 komponen skrining sepsis (@) J 9 hari

    9. 'erapi kortikosteroid

    3eberapa meta@analisis telah menunukkan secara konsisten bah8a

     pemberian glukokortikoid dosis tinggi (lebih dari -&.+++ mg eKui5alen

    hidrokortison) telah terbukti tidak bermanfaat dan membahayakan. ada saat ini

     pemberian kortikosteroid pada pasien sepsis lebih dituukan untuk mengatasi

    kekurangan kortisol endogen akibat insufisiensi renal. 6ortikosteroid dosis rendah

     bermanfaat pada pasien syok sepsis karena terbukti memperbaiki status

    hemodinamik4 memperpendek masa syok4 memperbaiki respon terhadap

    katekolamin dan meningkatkan sur5i5al. ada keadaan ini dapat diberikan

    hidrokortison dengan dosis & mgkg33hari.1+*411- Sebuah meta@analisis

    memperkuat hal ini dengan menunukkan penurunan angka mortalitas &! harisecara signifikan. 9

    !. 7nti@inflamasi

    enelitian mengenai terapi anti@inflamasi pada pediatrik masih sangat

    sedikit4 dan dengan sampel yang kecil.

    *.

  • 8/17/2019 170417694-LP-Sepsis.docx

    13/22

    Sistem granulopoetik pada bayi baru lahir khususnya bayi kurang bulan

    masih belum berkembang dengan baik. Aeutropenia sering ditemukan pada pasien

    sepsis neonatal dan keadaan ini terutama teradi karena defisiensi

  • 8/17/2019 170417694-LP-Sepsis.docx

    14/22

    5ena dengan tepat4 omphalitis" omphalocele#gastroschisis" necrotizing

    enterocolitis" bleeding diathesis4 infeksi pada tempat tusukan serta kurang baiknya

    aliran pembuluh darah kolateral dari arteri ulnaris atau arteri dorsalis pedis. ''

    cukup efektif sebagai terapi alternatif pada sepsis neonatorum yang gagal

    ditatalaksana secara kon5ensional.

    11. 'erapi suportif lainnya

    /. 0asala' ke"e$aatan dan data ang "e$l# dika*i

    Pengka*ian

    1. 3iodata identitas

     Aama : Diisi sesuai nama pasien

    mur : 3iasanya menyerang pada usia neonatal + hari J &! hari Infeksi

    nasokomial pada bayi berat badan lahir sangat rendah ($1++gr) rentan sekali

    menderita sepsis neonatal.

      7lamat : tempat tinggal keluarga tempat tinggalnya padat dan tidak higienis

    &. Ri8ayat 6esehatan

    a. 6eluhan utama : 6lien datang dengan tubuh ber8arna kuning4 letargi4

    keang4 tak mau menghisap4 lemah

     b. Ri8ayat penyakit sekarang: cara lahir (normal)4 hilangnya reflek rooting4

    kekakuan pada leher4 tonus otot meningkat serta asfiksia atau hipoksia.apgar 

    score4 am lahir4 kesadaran

    c. Ri8ayat penyakit dahulu : Ibu klien mempunyai kelainan hepar atau

    kerusakan hepar karena obstruksi.

    d. Ri8ayat kehamilan: demam pada ibu ($94*"c)4 ri8ayat sepsis 1! am)4 persalinan premature($9 minggu.

    f. Ri8ayat neonatal : Secara klinis ikterus pada neonatal dapat dilihatsegera

    setelah lahir atau beberapa hari kemudian. Ikterus yang tampakpun ssngat

    tergantung kepada penyebeb ikterus itu sendiri. 3ayi menderita sindrom

  • 8/17/2019 170417694-LP-Sepsis.docx

    15/22

    ga8at nafas4 sindrom crigler@naar4 hepatitis neonatal4 stenosis pilorus4

    hiperparatiroidisme4 infeksi pasca natal dan lain@lain.

    g. Ri8ayat penyakit keluarga: /rang tua atau keluarga mempunyai ri8ayat

     penyakit yang berhubungan dengan hepar atau dengan darah.h. Ri8ayat imunisasi : Ditanyakan apakah sudah pernah imunisasi D' D'

    atau '' dan kapan terakhir 

    . 7cti5ity daily li5ing

    a. Autrisi : 3ayi tidak mau menetek 

     b. ;liminasi : 373 1,hari

    c. 7ktifitas latihan : 6ekauan otot4 lemah4 sering menangis

    d. Istirahat tidur : ola tidur bayi yang normalnya 1! J &+ amhari4 saat sakit

     berkurange. ersonal hygiene : 3iasanya pada bayi yang terkena Infeksi

    neonatorum4 melalui plasenta dari aliran darah maternal atau selama

     persalinan karena ingesti atau aspirasi cairan amnion yang terinfeksi.

    f. sikososial : 3ayi re8el

    -. emeriksaan Cisik 

    a. 6eadaan mum: lemah4 sulit menelan4 keangH

    6esadaran: normal

    Eital sign: 'D :

     Aadi : normal (11+@1&+ ,menit)

    Suhu : Demam (Suhu >! "#) atau hipotermi ($%"#)

    ernafasan : meningkat > -+ ,menit (bayi) normal +@%+,menit)

     b. 6epala dan leher:

    Inspeksi: Simetris4 dahi mengkerut

    6epala: 3entuk kepala mikro atau makrosepali4 trauma persalinan4 adanya

    caput4 kenaikan tekanan intrakarnial4 yaitu ubun@ubun besar cembung.

    Rambut : uruskeriting4 distribusi meratatidak4 8arna

    =ata : 7gak tertutup tertutup4

    =ulut : =ecucu seperti mulut ikan

    0idung : ernafasan cuping hidung4 sianosis

    'elinga : 6ebersihan

    alpasi: 'idak ada pembesaran kelenar thyroid dan limfe

    'erdapat kaku kuduk pada leher 

  • 8/17/2019 170417694-LP-Sepsis.docx

    16/22

    c. Dada

    Inspeksi : Simetris4 terdapat tarikan otot bantu pernafasan

    alpasi : Denyutan antung teraba cepat4 badan terasa panas

    erkusi : antung : Dullness

    aru : Sonor 

    7uskultasi : terdengar suara 8heeLing

    d. 7bdomen

    Inspeksi : Clat datar4 terdapat tanda J tanda infeksi pada tali pusat (ika infeksi

    melalui tali pusat)4 keadaan tali pusat dan umlah pembuluh darah (& arteri dan 1

    5ena)

    alpasi : 'eraba keras4 kaku seperti papan

    erkusi : ekak 

    7uskultasi : 'erdengar bising usus

    e. 6ulit

    'urgor kurang4 pucat4 kebiruan

    f.

  • 8/17/2019 170417694-LP-Sepsis.docx

    17/22

    e. 6adar gular darah serum

    f. rotein aktif #

    g. Imunogloblin Ig=

    h. 0asil kultur cairan serebrospinal4 darah asupan hidung4 umbilikus4 telinga4

     pus dari lesi4 feces dan urine.

    i. uga dilakukan analisis cairan serebrospinal dan pemeriksaan darah tepi

    dan umlah leukosit.

    3. Diagnosa ke"e$aatan

    a. Risiko infeksi b.d penularan infeksi pada bayi sebelum4 selama dan sesudah

    kelahiran

    &. 6etidakseimbangan nutrisi kurang dari kebuituhan tubuh b.d minum sedikit

    atau intoleran terhadap minuman4. 6etidakefektifan pola nafas b.d apnea

    d. Resiko syok4 factor resiko sepsis

    e. 0ipertermi b.d

    15. Ren4ana tindakan ke"e$aatan ang la6i- te$*adi

    a. Resiko infeksi b.d penularan infeksi pada bayi sebelum4 selama dan sesudah

    kelahiran

     A/#• Status imun

    • kontrol risiko

    6riteria 0asil:

    klien bebas dari tanda dan geala infeksi

    =enunukkan kemampuan untuk mencegah timbulnya infeksi

    umlah leukosit dalam batas normal

     AI#Kont$ol infeksi

    #uci tangan setiap sebelum dan sesudah melakukan tindakan

    kepera8atan

    Rasional: menghindari teradinya infeksi dari petugas kesehatan

    kepada pasien.

    ertahankan lingkungan aseptik selama pemasangan alat

  • 8/17/2019 170417694-LP-Sepsis.docx

    18/22

    Rasional: pasien dengan malnutrisi rentan terhadap kuman karena

    sistem imun yang menurun.

  • 8/17/2019 170417694-LP-Sepsis.docx

    19/22

    Rasional: enentuan umlah kalori dan nutrisi penting untuk

    menentukan bentuk dan enis makanan sesuai dengan kebutuhan

     pasien

    =onitor umlah nutrisi dan kandungan kaloriRasional : ntuk mengetahui masukan dan keluaran dari nutrisi dari

    kebutuhan pasien sesuai.

    7nurkan pasein atau keluarganya untuk meningkatkan protein dan

    5itamin #

    Rasional: rotein dan 5itamin penting bagi metbolisme tubuh dan

     perkembangan dan pertumbuhan

    0onito$ing n#t$isi

    6ai adanya alergiRasional: mencegah teradinya alergi terhadap makanan dan terapi

    diet yang diberikan

    =onitor dan catat respon terhadap pemberian makan4 nafsu makan

    klien

    Rasional: respon pasien saat makan dapat mempegaruhi umlah intake

    nutrisi

    =onitor dan catat intake per oral

    Rasional: penting untuk pemberian nutrisi sesuai dengan kebutuhan

    anak 

     

    =onitor adanya penurunan berat badan

    Rasional : untuk mengetahui status nutrisi anak 

      6olaborasi diet dan pemberian 5itamin

    Rasional : memberikan nutrisi dan asupan giLi yang tepat bagi klien

    sesuai kebutuhan

     

    =onitor mual dan muntah

    Rasional : mencegah kekurangan 5olume cairan

     

    =onitor pucat4 kemerahan dan kekeringan aringan konungti5a

    Rasional: mengetahui status nutrisin dan hidrasi klien

    f. 6etidakefektifan pola nafas b.d apnea

     A/#

    • Status respirasi: 5entilasi

    • Status respirasi: kepatenan alan nafas

    • Status tanda@tanda 5ital

      6riteria 0asil:

    =enunukkan alan nafas paten

  • 8/17/2019 170417694-LP-Sepsis.docx

    20/22

    'anda@tanda 5ital dalam rentang normal

     AI#

    Ai$a -anage-ent

    i. 3uka alan nafas4 gunakan chin lift atau a8 thrust ika

     perlu

    Rasional: menaga agar klien dapat bernafas dengan nyaman

    osisikan pasien untuk memaksimalkan 5entilasi

    Rasional: 7gar 5entilasi adekuat

    7uskultasi suara nafas4 catat adanya suara tambahan

    Rasional: Suara tambahan nafas mengindikasikan keadaan patologis

    klien

    6eluarkan secret dengan batuk atau suctionRasional : =embantu membersihkan alan nafas

    =onitor respirasi dan status /&

    Rasional: agar status respirasi terpantau dalam batas normal dan

    mencegah distress pernapasan

    7ital sign -onito$ing

    =onitor 'D4 nadi4 suhu dan RR 

    Rasional : agar tanda 5ital terpantau dalam batas normal

      =onitor kualitas nadi

    Rasional : kualitas nadi mengindikasikan ada atau tidaknya gangguan

     pada system kardio5askuler   =onitor frekuensi dan irama pernapasan

    Rasional: mencegah teradinya distress pernapasan dan syok 

     

    =onitor suhu4 8arna dan kelembababn kulit

    Rasional: mencegah pada keadaan distress pernnapasn

    d. Resiko syok4 factor resiko sepsis

    NO8

     

    encegahan syok 

     

    =anaemen stok 

    K$ite$ia Hasil9

     Aadi dalam batas yang diharapkan

    Irama antung dalam batas yang diharapkan

    Crekuensi nafas dalam batas yang diharapkan

    Irama pernasan dalambatas yang diharapkan

    0idrasi

    Indikator:

    =ata cekung tidak ditemukan

    Demam tidak ditemukan

  • 8/17/2019 170417694-LP-Sepsis.docx

    21/22

    'D dbn

    0ematokrit dbn

      NI8

      Sok "$e:ention

    =onitor status sirkulasi4 'D4 8arna kulit4 suhu kulit4 denyut antung4 0R

    dan ritme4 nadi perifer dan kapiler refill

    Rasional: memantau agar dalam batas normal dan mencegah teradinya

    syok 

    =onitor inadekuat oksigenasi aringan

    Rasional: mencegah teradinya syok 

    =onitor tanda a8al syok 

    Rasional: mencegah syok berlanut

    ihat dan pelihara kepatenan alan nafasRasional : kepatenan alan nafas penting untuk status okseigenasi

    =oni

    Sok -anage-ent

    =onitor status cairan4 input output

    Rasional: mengetahui status hidrasi pasien

    =emonitor geala gagal pernafasan

    Rasional: menghindari teradinya gagal nafas dan syok 

    =onitor nilai laboratorium

    Rasional: nilai laboratorium menunukkan keasaan klinis pasien dan untukmenegakkan diagnose serta terapi yang tepat.

    11. Dafta$ P#staka

    1. 7minullah 7. Sepsis ada 3ayi 3aru ahir. Dalam: =. Sholeh 6osim4 7ri

    Munanto. dkk (editor). 3uku 7ar Aeonatologi. akarta: Ikatan Dokter

    7nak IndonesiaH &++!.

    &. 'he =erck =anuals /nline =edical ibrary. Aeonatal Sepsis (Sepsis

     Aeonatorum). 7ccessed 7pril &+1. 75ailable from R:

    http:888.merck.commmpesec1*ch&9*ch&9*m.html 

    . hsis8atmo R dr4 Sp7(6). 'atalaksana Sepsis Aeonatorum. =edia

    7esculapius no.%an@Ceb &++9. 7ccessed 7pril &+1. 75ailable from R

    http:888.free8ebs.commediaaesculapiusarsip2&+skma

    2&+&++9S6=7Nre5isiNan@feb+9sudah2&+terisiNedit-.pdf 

    http://www.merck.com/mmpe/sec19/ch279/ch279m.htmlhttp://www.freewebs.com/mediaaesculapius/arsip%20skma%202007/SKMA_revisi_jan-feb07sudah%20terisi_edit4.pdfhttp://www.freewebs.com/mediaaesculapius/arsip%20skma%202007/SKMA_revisi_jan-feb07sudah%20terisi_edit4.pdfhttp://www.freewebs.com/mediaaesculapius/arsip%20skma%202007/SKMA_revisi_jan-feb07sudah%20terisi_edit4.pdfhttp://www.freewebs.com/mediaaesculapius/arsip%20skma%202007/SKMA_revisi_jan-feb07sudah%20terisi_edit4.pdfhttp://www.merck.com/mmpe/sec19/ch279/ch279m.html

  • 8/17/2019 170417694-LP-Sepsis.docx

    22/22

    -. o8ell 6R. Sepsis dan Syok. Dalam: Aelson4 3ehrman4 6liegman4 7r5in

    (editor). Ilmu 6esehatan 7nak. Eol &.ed 1. akarta: enerbit 3uku

    6edokteran ;