3
Teks Ulasan Film (Tugas Bahasa Indonesia) Nama : M. Alif Taryafi Kelas : XI MIA 4 / 16 MERRY RIANA : MIMPI SEJUTA DOLAR Sudah banyak diketahui, Merry Riana adalah salah satu motivator ternama di Indonesia. Kisah hidupnya di Singapura mendapatkan 1 juta dolar pertamanya di usia 26 tahun, kini telah di konversi menjadi gambar bergerak. Itulah yang coba MD Pictures gugah dari sosok Merry Riana ini. MD Pictures kembali merilis sebuah film yang bertema inspiratif, yang sampai saat ini masih menjadi film yang ditunggu-tunggu oleh masyarakat Indonesia. Terutama film – film yang mengangkat kisah tokoh – tokoh terkenal. Berlatar belakang kisah nyata yang dialami Merry, nampaknya sutradara film ini ingin menunjukkan betapa kerasnya hidup sang Merry yang meraih kesuksesan di Singapura setelah melalui banyak rintangan dan tantangan. Bersudut pandang orang pertama, Merry menceritakan apa yang dialaminya. Berawal dengan kerusuhan tahun 98, kisah Merry dalam film ini di tampilkan. Ia terpaksa diterbangkan ke negeri seberang, Singapura karena kerusuhan tahun reformasi itu. Berniat menemui pamannya, namun nasibnya memang kurang baik. Paman yang dicari sudah menghilang. Untungnya, ia bertemu sahabat lamanya dari SMA, Irene. Disinilah Merry mulai berjuang menapaki kerasnya Singapura yang saat itu ia hanya hidup sebatang kara. Chelsea Islan, pemeran Merry dalam film ini nampaknya sangat menikmati perannya. Ia tampil begitu natural dan aktingnya sangat pas. Yah walaupun ada beberapa mimik wajahnya yang dilebih-lebihkan, namun itu tidak begitu kelihatan. Chelsea tetap tampil memukau, patut diacungi jempol. Begitu juga dengan pemain lainnya seperti Dion Wiyoko sebagai Alva, yang menjadi penjamin student loan Merry, ia tampil sangat bagus.

16. M. Alif Taryafi

Embed Size (px)

DESCRIPTION

tugas

Citation preview

Teks Ulasan Film (Tugas Bahasa Indonesia)

Nama: M. Alif Taryafi

Kelas: XI MIA 4 / 16

MERRY RIANA : MIMPI SEJUTA DOLARSudah banyak diketahui, Merry Riana adalah salah satu motivator ternama di Indonesia. Kisah hidupnya di Singapura mendapatkan 1 juta dolar pertamanya di usia 26 tahun, kini telah di konversi menjadi gambar bergerak. Itulah yang coba MD Pictures gugah dari sosok Merry Riana ini. MD Pictures kembali merilis sebuah film yang bertema inspiratif, yang sampai saat ini masih menjadi film yang ditunggu-tunggu oleh masyarakat Indonesia. Terutama film film yang mengangkat kisah tokoh tokoh terkenal.

Berlatar belakang kisah nyata yang dialami Merry, nampaknya sutradara film ini ingin menunjukkan betapa kerasnya hidup sang Merry yang meraih kesuksesan di Singapura setelah melalui banyak rintangan dan tantangan. Bersudut pandang orang pertama, Merry menceritakan apa yang dialaminya.

Berawal dengan kerusuhan tahun 98, kisah Merry dalam film ini di tampilkan. Ia terpaksa diterbangkan ke negeri seberang, Singapura karena kerusuhan tahun reformasi itu. Berniat menemui pamannya, namun nasibnya memang kurang baik. Paman yang dicari sudah menghilang. Untungnya, ia bertemu sahabat lamanya dari SMA, Irene. Disinilah Merry mulai berjuang menapaki kerasnya Singapura yang saat itu ia hanya hidup sebatang kara.

Chelsea Islan, pemeran Merry dalam film ini nampaknya sangat menikmati perannya. Ia tampil begitu natural dan aktingnya sangat pas. Yah walaupun ada beberapa mimik wajahnya yang dilebih-lebihkan, namun itu tidak begitu kelihatan. Chelsea tetap tampil memukau, patut diacungi jempol. Begitu juga dengan pemain lainnya seperti Dion Wiyoko sebagai Alva, yang menjadi penjamin student loan Merry, ia tampil sangat bagus. Tidak berlebihan dan sangat pas, mungkin juga karena dia sudah berpengalaman dengan dunia akting berakting ini.

Dalam film ini , juga terdapat satu tokoh yang aktingnya sangat lebay. Namun itu malah sangat pas dan cocok, membuat para penonton tertawa karenanya. Ia adalah bos dari Alva. Seorang pengusaha di Singapura. Secara keseluruhan semua pemain dalam film ini kelihatannya memang serius dalam memainkan perannya masing-masing.

Dengan latar negeri Singapura yang indah, film ini juga mempunyai sensasi tersendiri ketika menontonnya. Dipadukan dengan kisah cinta, menambah ke-wahan film ini. Cinta segitiga dalam film ini dicampurakan sangat enak. Penonton dibuat tersentuh dengan kisah cintanya. Terutama saat bagian akhir film ini. Endingnya indah untuk film percintaan.

Namun dibalik semua itu, film besutan sutradara Dhamoo Punjabi juga mempunyai kekurangan-kekurangan di dalamnya. Salah satunya dari pengambilan latarnya, yah walaupun itu membuat filmnya semakin greget, namun disini kurang selaras dengan kisah aslinya. Kisah Merry Riana itu tahun 1998, dan itu sangat berbeda dengan Singapura tahun 2014 saat film itu dibuat. Sayangnya Dhamboo Punjabi disini tidak mengganti latar dan menyamakannya di tahun 1998. Hanya pada kerusuhan tahun 98, dan itu hanya sebentar. Ini juga terbukti bahwa terdapat adegan penting percintaan Merry dan Alva yang berlatar belakang di gedung Singapore Flyer yang memang pada saat belum ada di tahun 98.

Juga untuk unsur tema dan alurnya. Dengan judul Merry Riana Mimpi Sejuta Dolar, harusnya film ini adalah film perjuangan hidup Merry menggapai sejuta dolarnya. Tapi pada film ini, yang lebih ditonjolkan adalah kisah percintaan antara Merry dan Alva. Penonton akan lebih cenderung melihat bahwa ini adalah film percintaan, bukan film inspirasi yang diharapkan.

Saran paling mendasar untuk film ini mungkin harus diperhatikan kisah si Merry Riana, bukan kisah percintaanya. Sutradara mengira bahwa film ini akan sukses karena kisah cintanya seperti pada film Habibie-Ainun yang mengangkat kisah cinta. Namun kisah Merry Riana ini beda, seharusnya bukan kisah cinta. Tapi pada akhirnya tetap saja karena dibungkus dengan rapi, film ini tetap terlihat bagus untuk ditonton. Banyak yang dapat diambil dari kisah Merry Riana ini. Semuanya tergantung individu masing-masing yang menyaksikan.